Seminar Nasional Teknologi Informatika, "The Future of Computer Vision", 2017, ISBN : 978-602-50006-0-7
Algoritma Split-Merge One Time Pad Dalam Peningkatan Enkripsi Data Pryo Utomo Magister Teknik Informatika, Universitas Sumater Utara
[email protected]
Sapriadi Magister Teknik Informatika, Universitas Sumater Utara
[email protected]
Muhammad Zarlis Magister Teknik Informatika, Universitas Sumater Utara
[email protected] Abstrak One Time Pad (OTP) merupakan salah satu algoritma kriptografi yang sangat sulit untuk dipecahkan kriptanalis. Namun seiring perkembangan teknologi, semakin banyak juga orang yang selalu menigkatkan kemampuannya untuk berusaha memecahkan keamanan data guna kepentingan pribadi masing-masing dan jika ini terjadi keamanan yang dirasa sangat kuat semakin lama akan menjadi rentan serangan pelaku yang tidak bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan tersebut dimana terdapat pengembangan algoritma One Time Pad. Karakter plaintext dan kunci akan mengalami metode SplitMerge yaitu proses pemisahan menjadi beberapa bagian kemudian digabungkan kembali dengan pola yang telah ditentukan. Hasil metode Split-Merger selanjutnya akan dilakukan proses XOR untuk mendapatkan ciphertext. Kata Kunci : Split-Merger, Logika XOR, One Time Pad, Kriptografi
I. LATAR BELAKANG Perkembangan Teknologi khusus dalam bidang Teknologi Informasi pada saat ini adalah
hal yang tidak dapat dhindari. Namun dengan adanya kemajuan dalam teknologi informasi, komunikasi dan komputer maka kemudian
109
Seminar Nasional Teknologi Informatika, "The Future of Computer Vision", 2017, ISBN : 978-602-50006-0-7
muncul masalah baru, yaitu masalah keamanan data dan informasi dan dalam hal ini akan membuka peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menggunakannya sebagai tindak kejahatan. Dan tentunya akan merugikan pihak tertentu. Masalah keamanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari sebuah sistem informasi. Tapi yang sangat di sayangkan, masalah keamanan ini kurang mendapat perhatian. Seringkali masalah keamanan menjadi urutan kedua atau bahkan urutan yang terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengamankan data tersebut adalah dengan meng-enkripsi data tersebut sehingga pihak tertentu yang ingin mencoba membuka atau membaca data tidak akan mampu untuk memproses data tersebut yang sering disebut dengan Kriptografi. Namun walaupun kita semakin berusaha untuk mengamankan data dengan algoritma-algoritma kriptografi yang ada, semakin banyak juga orang yang menigkatkan kemampuannya untuk dapat menembus pertahanan agar dapat membaca data yang telah kita enkripsi sebelumnya. Terdapat beberapa penelitian terkait pengembangan algoritma yang ada. Untuk itu penulis juga menawarkan suatu pengembangan algoritma baru dengan mengadopsi algoritma One Time Pad dan dipadukan dengan metode split-merge yang bertujuan untuk lebih memperkuat keamanan data maupun informasi.
kerahasiaannya dengan baik, metode one-time pad ini sangat kuat dan tidak dapat dipecahkan. Setiap proses enkripsi adalah unik dan tidak memiliki hubungan satu dengan yang lainnya sehingga tidak ada pola yang dapat dideteksi oleh orang yang ingin mendekripsi pesan yang telah disandikan tersebut.
Enkripsi: pla int ext kunci ciphertext Dekripsi: ciphertext kunci pla int ext b. Metode Split-Merge Metode Split-Merge merupkan metode yang memisahkan bit-bit Plaintext dan Kunci menjadi beberapa bagian. Kemudian bagian-bagian Plaintext maupun Kunci yang saling terpisah akan digabungkan kembali dengan aturan yang telah ditentukan. Dengan menggunakan metode Split-Merge, Ciphertext yang dihasilkan akan bertambah empat kali lipat lebih banyak. Dengan begitu., Ciphertext yang dihasilkan akan lebih banyak dibandingkan menggunkan algoritma One Time Pad biasa. Berikut ini adalah contoh dari Meteode Split-Merge:
II. TINJAUAN PUSTAKA a. One Time Pad Dalam kriptografi dikenal beberapa algoritma dan, salah satu diantaranya adalah Algoritma One Time Pad (OTP). OTP termasuk cipher aliran (stream cipher). Ditemukan oleh Mayor J Maugborne dan G Vernam pada tahun 1971. Setiap kunci hanya digunakan untuk sekali pesan. Proses pengenkripsian dengan Algoritma One Time Pad (OTP) atau Kriptografi One Time Pad pada dasarnya adalah algoritma exclusive-or yang sedarhana dengan pengimplementasian yang tidak terlalu rumit. Jika kunci yang digunakan benar – benar acak dan digunakan hanya sekali serta terjaga
111
Seminar Nasional Teknologi Informatika, "The Future of Computer Vision", 2017, ISBN : 978-602-50006-0-7
Tabel 1. Proses metode Split-Merge
Jenis Plaintext Metod e Split
Kunci
Metode
Split -
Merge
Merge
Binary 0100101
Pembagian kelompok 01
1
00
1011011
10
1011
1
0111
1011011011 1011001011
011110011
011111011
1
1
1011011011101100101
01111001110111110111
1 Ciphertext
11
1011011011101100101101111001110111110111
Berdasarkan Tabel 1 dapat kita lihat ciphertext yang dihasilkan menjadi empat kali lipat lebih banyak yang berarti jika ciphertext sebelumya memiliki satu karakter maka dengan menggunkan metode ini akan menghasilkan empat karakter ciphertext.
Tabel 2. Proses pemisahan (Split)
Karakter
Desimal ASCII
K
75
Plaintext
Pembagian Kelompok x1 x2 x3 x4 01001011 01 00 10 11 Binary
y1
III. HASIL DAN PEMBAHASAN One Time Pad (OTP) bekerja berdasarkan logika XOR antara bilangan biner plaintext dan kunci yang telah ditetapkan ASCII. Namun dalam pengembangan ini sebelum Plaintext dan kunci melakukan proses XOR penulis menggunakan Metode Split-Merge yang telah dijelaskan sebelumnya.
Y
Kunci
89
y2
01011001 0101
1001
Setelah Plaintext dan Kunci terpisah langkah selanjutnya adalah memadukan pecahan-pecahan plaintext dan kunci dengan aturan sebagai berikut :
A. Proses Enkripsi
Tabel 3. Proses Penggabungan (Merge)
Metode Split-Merge memiliki langkah awal dimana bilangan biner ASCII Plaintext dipisahkan menjadi empat bagian dan bilangan biner ASCII Kunci akan di pisah menjadi dua bagian seperti berikut :
Aturan
Implementasi
Hasil
N1 = x1y1x1 ;
N1 = 01 0101 01
01010101
N2 = x2y1x2 ;
N2 = 00 0101 00
00010100
N3 = x3y2x3 ;
N3 = 10 1001 10
10100110
N4 = x4y2x4 ;
N4 = 11 1001 11
11100111
penggabungan
112
Seminar Nasional Teknologi Informatika, "The Future of Computer Vision", 2017, ISBN : 978-602-50006-0-7
Selajutnya Nilai N1, N2, N3, N4 akan di-XOR-kan masing-masing dengan kunci awal. Seperti pada tabel 4. Tabel 4. Proses XOR enkripsi
Plaintext (SplitMerge) Kunci awal XOR Ciphertext
N1
N2
N3
N4
01010101
00010100
10100110
11100111
01011001
01011001
01011001
01011001
00001100 ϙ
01001101 M
11111111 Null
10111110 ¥
Aturan penggabungan x1 = left(0,2) / right(6,2) x2 = left(0,2) /right(6,2) x3 = left(0,2) / right(6,2) x4 = left(0,2) / right(6,2)
Implementasi
Hasil
01 xxxx 01 00 xxxx 00 10 xxxx 10 11 xxxx 11
01 00 10 11
Tabel 6. Proses XOR dekripsi
B. Proses Dekripsi Didekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi dengan tujuan mengembalikan data agar dapat kembali dibaca. Proses dekripsi pada tahap awal harus melakukan proses XOR terhadap Ciphertext dan kunci. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut : Tabel 5. Proses XOR dekripsi
Ciphert ext Bilanga n Biner ASCII Kunci awal XOR (Plainte xt)
N1
N2
N3
N4
ϙ
M
(Null)
¥
000011 00
010011 01
111111 11
101111 10
010110 01
010110 01
010110 01
010110 01
010101 01
000101 00
101001 10
111001 11
Hasil plaintext yang didapat kemudian akan melakukan proses pemotongan. Proses pemotongan itu dilakukan dengan cara mengambil 2 digit pertama N1, N2, N3, N4 atau dengan cara mengambil 2 digit terakhir dari N1, N2, N3, N4. Hal ini dilihat pada tabel 6 berikut :
Langkah terkahir dalam proses dekripsi adalah menggabungkan nilai x1,x2, x3 dan x4 menjadi satu kesatuan. Dengan begitu plaintext akan kembali didapatkan. Tabel 7. Penggabungan Plaintext
Pembagian Kelompok x1 Plaint e 01 x t
x2
00
x3
10
Binary
Desimal ASCI Karakter I
x4
11
01001 0 1 1
75
K
IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisi yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangani algoritma One Time Pad (OTP) menggunakan metode split-merger akan membanyak hasil ciphertext dengan bertambah 4 kali lipat.dengan begitu jika sebuh plaintext berjumlah 50 karakter maka total ciphertext akan menghasilkan karakter sebanyak 200 karakter acak. Dengan begitu penulis berharap akan lebih menyulitkan kriptanalis atau orang yang ingin memecahkan
114
Seminar Nasional Teknologi Informatika, "The Future of Computer Vision", 2017, ISBN : 978-602-50006-0-7
kode untuk kepentinga pribadi dan merugikan orang lain dalam memecakan data. DAFTAR PUSTAKA [1] Chen, Z and Xu, J. 2008. One-Time-Pads Encryption in the Tile Assembly Model. IEEE Explorer and Conference Proceeding. [2] Kurniawan, Y. 2004. KRIPTOGRAFI : Keamanan Internet dan Jaringan Komunikasi. Bandung : Informatika Bandung. [3] Mezaal, Y. S et al. 2016. OTP Encryption Enhancement Based on Logical Operations. IEEE Explorer and Conference Proceeding. [4] Saragih, F. R. 2008. Penggunaan Kriptografi One Time Pad (Algoritma Vernam) dalam Pengamanan Informasi. [Artikel].
116