Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
ALAT TELEMETRI SUHU MENGGUNAKAN MEDIA SMS Azwar, Herman, Samuel Kristiyana, dan Syafriyuddin Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta ABSTARCT In the world of communications, telephone grasp or handphone represent apparatus which have is old stuff, while that growth of instrumentation system having a striking happened in long distance instrumentation system or telemetry. Instrumentation long distance system will not get out of communications media. So that by joining excellence exist in communications and sophisticated exist in data technology of prosessing, so expected will be obtained a result of reliable and accurate of long distance measurement. One of the measurement system is a system measurement of temperature. Mikrokontroller is the core of system. The Mikrokontroller will read temperature result of conversion of ADC0804 to temperature censor of LM35 and present a room temperature information in to Liquid Crystal Display. Hereinafter appliance will be standby till there is SMS entered, if content of SMS according to keyword, hence Mikrokontroler will reciprocate the SMS with temperature data format measured, if the content is not according to keyword, mikrokontroler will reciprocate with format " UNKNOW COMMAND" then appliance will return to standby position and this situation will take place kontinyu. Keywords: telemetry, microcontroller INTISARI Dalam dunia komunikasi telepon genggam atau handphone merupakan piranti yang sudah tidak asing lagi, sedangkan pada sistem instrumentasi perkembangan yang mencolok terjadi pada sistem instrumentasi jarak jauh atau telemetri Sistem instrumentasi jarak jauh tidak akan lepas dari media komunikasi. Sehingga dengan menggabungkan keunggulan yang ada pada dunia komunikasi dan kecanggihan yang ada pada teknologi data prosessing maka diharapkan akan diperoleh hasil pengukuran jarak jauh yang handal dan akurat. Salah satu sistem pengukuran adalah sistem pengukuran suhu. Mikrokontroler adalah inti dari sistem. Mikrokontroler akan membaca suhu hasil konversi ADC0804 terhadap sensor suhu LM35 dan menampilkan informasi suhu ruang dalam penampil LCD. Selanjutnya alat akan tetap standby hingga ada SMS masuk, jika isi SMS sesuai kata kunci, maka mikrokontroler akan membalas SMS tersebut dengan format data suhu terukur, jika tidak sesuai mikrokontroler akan membalas dengan format ”UNKNOW COMMAND” kemudian alat akan kembali keposisi standby dan keadaan ini akan berlangsung kontinyu. Kata kunci: mikrokontroler, telemetri PENDAHULUAN Dunia teknologi berkembang sangat pesat, terlebih lagi dalam bidang elektronika komuikasi. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua orang memanfaatkan piranti elektronika, baik untuk media komunikasi maupun sebagai piranti instrumentasi. Instrumentasi banyak dijumpai pada dunia industri. Dalam dunia komunikasi telepon genggam atau handphone merupakan piranti yang sudah tidak asing lagi. Sehingga optimalisasi handphone-pun mulai dilakukan baik oleh vendor-vendor handphone ataupun provider-provider yang ada. Mulai dari optimalisasi sistem transfer data seperti GPRS, 3G sampai dengan fitur asesoris seperti kamera digital yang melekat pada handphone. Pada sistem instrumentasi perkembangan yang mencolok terjadi pada sistem instrumentasi jarak jauh atau telemetri. Secara prinsip pengukuran jarak jauh terdiri dari dua macam, yaitu sistem telesensing, dan telemetri. Pada sistem telesensing, sensor dipasang pada posisi yang jauh, sedangkan telemetri, perangkat dipasang pada daerah yang di sensor, namun informasi pengukuran di transmisikan dengan media komunikasi. Sistem ini adalah perpaduan sistem intrumentasi dengan sistem telekomunikasi. Pada sistem digital terjadi revolusi teknologi kontrol, dan data prosesor yaitu dengan lahirnya mikrokontroler. Mikrokontroler diharapkan mampu memberikan kinerja yang handal sebagai sistem pengolah data yang mampu memproses masukan dan memberikan keluaran yang sesuai. Sistem instrumentasi jarak jauh tidak akan lepas dari media komunikasi. Sehingga dengan
354
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
menggabungkan keunggulan yang ada pada dunia komunikasi dan kecanggihan yang ada pada teknologi data prosessing maka diharapkan akan diperoleh hasil pengukuran jarak jauh yang handal dan akurat. Salah satu sistem pengukuran adalah sistem pengukuran suhu. Suhu merupakan tingkat panas dan dingin pada sebuah media. Suhu merupakan besaran fisis yang harus di konversi ke dalam keadaan listrik untuk dapat diproses dan diolah menjadi informasi suhu yang akurat. Pengubahan besaran fisis ke dalam keadaan listrik, memerlukan sensor suhu, sementara untuk transmisi data jarak jauh diperlukan media. Salah satu media komunikasi cepat dan dengan error yang kecil adalah media SMS. Penggabungan teknologi SMS dan sistem pengukuran suhu diharapkan mampu menjadikan sistem telemetri suhu yang handal dan akurat. Telemetri suhu memberikan kemudahan dalam mengukur suhu jarak jauh, dengan pemantauan dari tempat yang aman dan memungkinkan. Telemetri suhu biasanya diterapkan pada pemantauan suhu gunung berapi, pemantauan suhu pada peleburan baja, pemantauan cuaca yang tidak memungkinkan manusia untuk melakukan pengukuran secara langsung pada jarak yang dekat. Adapun penelitian merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang sudah ada, antara lain penelitian-penelitian berikut: Sukiswo: Perancangan Telemetri Suhu Dengan Modulasi Digital FSK –FM (Desember, 2005 ). Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini mampu bekerja pada jarak maksimum 700 meter. Pada pengujian selama 24 jam diperoleh hasil bahwa suhu udara tertinggi adalah 29,27º C dan suhu terendah adalah 24,63º C. Pada pengukuran terdapat kesalahan pada pengkonversian suhu oleh sensor LM35 yang dipakai dibandingkan dengan termometer. Kesalahan terbesar hasil pengujian sebesar1,2ºC . Jazi Eko Istiyanto dan Eko Purwadi: Alat Pemantau Suhu Jarak Jauh Berbasis SMS (2004). The device is controlled by an AVR AT90S2313 microcontroller. Connected to the microcontroller are the temperature sensor and a cellular phone. A user, using another cellular phone, can query the status of the temperature by sending an SMS to the cellular phone attached to the microcontroller. Upon receiving the SMS, the device will read the SMS, interpret the SMS content as a command to access the temperature readings, compose a reply SMS and command the attached cellular phone to send the SMS to the querying cellular phone. The device has been implemented and tested on a series of Siemens cellular phones and has shown a good performance with the only predominant limitation being the availability and signal strength of the GSM infrastructure. Ahmad Solikin, Bana Handaga, Nurgiyatna: Perancangan dan Pembuatan Komunikasi Serial antara Handphone dengan Mikrokontroler sebagai Alat Kontrol Jarak Jauh (maret, 2004). Alat ini sudah diuji dengan menggunakan 8 buah lampu LED dimana setiap lampu mewakili satu buah jalur keluaran sebagai simulasi pengontrolan on/off. Bentuk pengujiannya adalah dengan mencoba mematikan atau menghidupkan kedelapan lampu tersebut, dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa handphone dapat diakses dengan baik oleh mikrokontroler melalui port data serialnya sehingga bisa dimanfaatkan sebagai alat pengontrol jarak jauh. Ikhwan Nauli Lubis dan Farid Thalib: Pemanfaatan “System For Mobile Communication (GSM)” Untuk Pengaturan Pintu Pagar secara Jarak Jauh (2005). Rangkaian ini menggunakan telepon selular jenis siemens C35 sebagai penerima signal GSM, mikrokontroler AT89S51 sebagai pengolah data, sistem pengantarmukaan RS-232 antara mikrokontroler dan telepon genggam , IC L293 sebagai pengendali motor, dan sebuah program kendali yang ditulis dalam bahasa assembly. METODE PENELITIAN Alat telemetri suhu menggunakan media sms dirancang dengan menggunakan komponen yang spesifikasinya ditunjukkan pada tabel 1, sedangkan diagram blok ditunjukkan dengan Gambar 1.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 1. Spesifikasi Komponen Penyusun Alat Telemetri Suhu Menggunakan Media SMS Komponen Spesifikasi Blok pengendali dan Sistem MikrokontrolerAT89S51,Oscilator(2buahCap33pF+Crystal minimum(Oscilator & Reset) 11.0592MHz),Reset(Cap 10uF+Resistor 10K+Switch) Konverter analog ke digital ADC 0804 Sensor Suhu LM35 Komunikasi Serial RS232 IC MAX232 Handphone Siemens Catu Daya 5 Volt DC Penampil LCD M1620 16x2
355
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
Gambar 1. Diagram Blok Alat Telemetri Suhu Menggunakan Media SMS Rangkaian Sistem minimum Mikrokontroler AT89S51 Untuk bekerja dengan mikrokontroler sebagai pengendali sistem , diperlukan beberapa komponen tambahan yang sering disebut dengan sistem minimum. Syarat-syarat tersebut antara lain, sistem clock atau osilaltor, sistem reset dan sistem ISP.
Y1 11.0592 MHz
C2 30pF
18 20
SW1
C3 10uF 9 1 2 3 4 5 6 7 8
R1 8K2 ISP 1 2 3 4 5
10 11 12 13
31
XTAL1
EA/VPP
19
XTAL2 GND
VC C
U1 C1 30pF
40
VCC
P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.7/A15
RST P1.0/T2 P1.1/T2EX P1.2 P1.3 P1.4/SS P1.5/MOSI P1.6/MISO P1.7/SCK P3.0/RXD P3.1/TXD P3.2/INT0 P3.3/INT1
P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 PSEN ALE/PROG P3.7/RD P3.6/WR P3.5/T1 P3.4/T0
21 22 23 24 25 26 27 28 39 38 37 36 35 34 33 32 29 30 17 16 15 14
AT89S51
Gambar 2. Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51 Rangkaian ADC0804 dan Sensor Suhu LM35 ADC0804 digunakan untuk mengkonversi data analog yang berasal dari sensor suhu Lm35 menjadi data digital sebesar 8 bit. Nilai terkecil dari keluaran ADC adalah 0000 0000 biner, atau 00H. Sementara itu nilai terbesarnya adalah 1111 1111 biner atau 0FFH.
V C C /V R E F
VREF/2
WR INTR
C11 10uF 9
TO LM35 R4 10K
CLKR CLKIN
5
6
19
R2 100K
3
+IN
GND AGN D -I N CS RD
TO P0.7
DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7
J1 1 2 3
4 C1 150pF
10 8 7 1 2
TO PORT 2
18 17 16 15 14 13 12 11
A D C 0804
U2
20
VCC
356
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
Gambar 3. Rangkaian ADC0804 dan sensor Suhu LM35 Rangkaian Komunikasi Serial RS232 Untuk membangun sistem komunikasi mikrokontroler dengan piranti lain, seperti halnya handphone yang menggunakan standart komunikasi RS232 diperlukan perangkat tambahan yaitu IC MAX 232 VCC P1
11
P3.1(TXD)
10 7 8 9 6
2
16
R1OUT
VC C
12
P3.0(RXD)
14 T1OUT 13 R1IN
T1IN T2IN T2OUT R2IN R2OUT V-
1
C1+
GND 15
C7 22uF
3
C1-
C8 22uF
4
C2+ C6 22uF
1 6 2 7 3 8 4 9 5
V+
U3
CONNECTOR TO HP
5
C2MAX232
Gambar 4. Komunikasi Serial Mikrokontroler dan Handphone Penampil LCD 16x2 Penampil informasi yang lazim digunakan adalah LCD (Liquid crystal display). LCD yang digunakan adalah LCD Dot Matrik dengan jumlah karakter 16x2. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah: • Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris • Mempunyai 192 karakter tersimpan • Terdapat karakter generator terprogram • Dapat dialamati dengan mode 8-bit dan 4-bit 7 8 9 10 11 12 13 14
P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7
D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
2 Line x 16 Character LCD Display
GND
VCC
E
16
15
6
R/W RS 5
GND
4
V0
3
1
VCC
VCC 2
P0.1
100K P0.0
Gambar 5. Penampil LCD 16x2 Rangkaian Catu daya 5 volt dc Semua sistem yang dibangun menggunakan mikrokontroler membutuhkan catu daya. Dalam penelitian ini, dibutuhkan catu daya sebesar +5V
VIN
12V GND
VOUT
2
5Voltdc R1 220R
3
HEADER 2
GND
U1 LM7805 1
-
+ C1 2200uF/25V DB
C2 220uF/16V
1,5A
D2 LED
Gambar 6. Rangkaian Catu daya
357
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
Tegangan yang digunakan adalah 12V. Dengan pemasangan sebuah dioda bridge akan menghasilkan penyearah gelombang penuh. Pemasangan elco 2200uF/25V bertujuan untuk meratakan arus dan menghilangkan riple atau riac. IC yang digunakan adalah regulator 7805 akan menghasilkan tegangan output 5V atau VCC. Pemberian elco 220uF/16V bertujuan agar tidak terjadi drop tegangan ketika power suplay diberi beban.
HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun spesifikasi rangkaian alat telemetri suhu menggunakan media sms adalah sebagai berikut: 1. Mikrokontroler sebagai inti dari sistem menjalankan sistem sesuai program yang telah diisikan, seperti mengolah data suhu yang berasal dari ADC dan menampilkan data suhu pada LCD, serta menjalankan komunikasi serial dengan handphone melalui UART( pin Rxd dan Txd) . 2. LM35 membaca besaran fisis, mengubahnya menjadi sinyal tegangan dan mengirimkannya ke ADC. 3. ADC0804 menerima sinyal analog dari LM35 dan mengkonversinya menjadi sinyal digital 8-bit untuk dikirim ke port 2 mikrokontroler. 4. MAX 232 menjalankan komunikasi serial antara mikrokontroler dengan handphone . 5. Handphone terhubung dengan mikrokontroler melalui kabel data dan Max 232. Handphone harus aktif dan berisi pulsa yang cukup untuk melakukan tugasnya sebagai pengirim data suhu melalui salah satu layanan terhandal GSM yaitu SMS(short message service) . 6. Catu daya mensuplay tegangan sebesar 5V dc ke semua rangkaian alat telemetri suhu menggunakan media sms . Sedangkan cara kerja sistem secara keseluruhan adalah: 1. Mikrokontroler akan terus membaca data suhu dari ADC yang terhubung dengan sensor suhu LM35, dan menampilkan data suhu pada LCD. Hal ini akan berlangsung kontinyu hingga ada sms masuk . 2. Saat SMS masuk, mikrokontroler akan membaca isi pesan apakah sesuai kata kunci atau tidak, jika sesuai kata kunci mikrokontroler akan memerintahkan handphone mengirimkan kembali pesan balasan yang berisi informasi suhu. Namun jika tidak sesuai kata kunci, maka mikrokontroler akan memerintahkan handphone mengirimkan pesan balasan berupa pesan ”UNKNOW COMMAND” yang berarti kata kunci error. 3. Setelah perintah dilaksanakan, mikrokontroler akan menghapus pesan pada inbox dan kembali ke posisi standby menunggu sms masuk ke handphone yang terkendali oleh alat. Hasil Pengujian Pada hasil pengujian ini disajikan data-data hasil pengukuran dan pengujian terhadap alat yang telah berhasil dibuat, Hasil pengujian tersebut antara lain: 1.Pengujian catu daya C
E
A
VOUT
2
VCC
3
D1
LM7805
VIN
GND
U1 1
12+ GND HEADER 2
-
+
C1 C
C2 C
DIODE BRIDGE
B
D
F
Gambar 7.Skematik Rangkaian dan titik-titik pengujian pada Catu Daya Pada titik-titik tersebut akan dilakukan pengujian tegangan dan bentuk gelombang keluaran dari power supply.
358
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
No. 1. 2. 3.
Tabel 2 Pengujian tegangan Titik Pengujian Tegangan A-B 12,4VAC C-D 12,02VDC E-F 5VDC
2. Pengujian Sensor Suhu LM35 Pengujian sensor LM35 dilakukan dengan cara membandingkan suhu yang ditampilkan pada LCD dengan tegangan keluaran sensor pada tiap kenaikan suhu, sehingga dapat dilihat apakah sesuai dengan karakteristik sensor suhu LM35 yaitu 10mV/˚C. Sekaligus membandingkannya dengan hasil pengukuran termometer untuk mengetahui keakuratan pembacaan suhu oleh sensor LM35 .
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tabel 3. Pengujian sensor suhu LM35 terhadap Termometer Suhu Suhu Tampilan d=Suhu Alat-Suhu Referensi(termometer) Alat Ref 0 ˚C 0 ˚C 0 5 ˚C 5 ˚C 0 10 ˚C 10 ˚C 0 15 ˚C 16 ˚C 1 20 ˚C 20 ˚C 0 25 ˚C 26 ˚C 1 30 ˚C 31 ˚C 1 35 ˚C 35 ˚C 0 40 ˚C 40 ˚C 0 45 ˚C 46 ˚C 1 50 ˚C 51 ˚C 1 55 ˚C 56 ˚C 1 60 ˚C 61 ˚C 1 65 ˚C 66 ˚C 1 70 ˚C 71 ˚C 1 75 ˚C 77 ˚C 2 80 ˚C 81 ˚C 1 85 ˚C 87 ˚C 2 90 ˚C 92 ˚C 2 95 ˚C 97 ˚C 2 100 ˚C 102 ˚C 2
∑d
2 t
d2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 4 4 30
Dari data-data pengukuran di atas, selanjutnya akan dihitung deviasi standar antara suhu tertampil alat terhadap suhu terukur termometer . Dimana Rumus Deviasi standar adalah:
σ=
d12 + d 22 + d 32 + ... + d n2 = n
∑d n
2 t
(1)
Dimana: d : selisih antara Suhu Tertampil Alat dengan Suhu Terukur Termometer n : jumlah pengujian Maka dari data yang diperoleh di atas dapat dihitung deviasi standar sebagai berikut:
359
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
σ=
30 21
σ = 1,428 σ = 1,194 0 C No .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tabel 4. Pengujian Konversi Tegangan Keluaran LM35 oleh Alat Suhu Tegangan Suhu Konversi d = Sk − Sa Tertampil Keluaran sesuaidatasheet(10 Sensor Alat( S a ) mV/˚C)( S k ) LM35(V) 0,008 0,8 ˚C 0 ˚C 0,8 0,055 5,5 ˚C 5 ˚C 0,5 0,106 10,6 ˚C 10 ˚C 0,6 0,154 15,4 ˚C 15 ˚C 0,4 0,206 20,6 ˚C 20 ˚C 0,6 0,253 25,3 ˚C 25 ˚C 0,3 0,307 30,7 ˚C 30 ˚C 0,7 0,355 35,5 ˚C 35 ˚C 0,5 0,408 40,8 ˚C 40 ˚C 0,8 0,453 45,3 ˚C 45 ˚C 0,3 0,51 51 ˚C 50 ˚C 1,0 0,558 55,8 ˚C 55 ˚C 0,8 0,611 61,1 ˚C 60 ˚C 1,1 0,659 65,9 ˚C 65 ˚C 0,9 0,713 71,3 ˚C 70 ˚C 1,3 0,768 76,8 ˚C 75 ˚C 1,8 0,82 82 ˚C 80 ˚C 2,0 0,871 87,1 ˚C 85 ˚C 2,1 0,925 92,5 ˚C 90 ˚C 2,5 0,971 97,1 ˚C 95 ˚C 2,1 1,028 102,8 ˚C 100 ˚C 2,8
∑d
2 t
d2
0,64 0,25 0,36 0,16 0,36 0,09 0,49 0,25 0,64 0,09 1,00 0,64 1,21 0,81 1,69 3,24 4,0 4,41 6,25 4,41 7,84 38,8 3
Pada tabel 4 dapat dilihat adanya selisih antara tegangan keluaran dengan Suhu yang tertampil pada LCD, sehingga perlu dihitung deviasi standar antara Suhu tertampil dengan data konversi tegangan ke suhu sesuai datasheet yaitu 10mV/˚C(0,01V/˚C). Dari tabel 4.3 dapat dihitung deviasi standarnya sebagai berikut:
% Kegagalan =
σ =
38 , 83 21
σ =
1,849
10 − 7 x100% = 30% 10
σ = 1, 359 0 C 3. Pengujian Software Alat Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Software ( program ) sudah berjalan sesuai kehendak. Caranya adalah dengan mengirimkan pesan melalui 5 handphone dengan provider berbeda dan setiap handphone melakukan 2x pengiriman pesan yang terdiri dari 2 format, yang pertama sesuai kata kunci yaitu: ” TA SUHU ” sedangkan yang kedua dengan format sembarang. Jika program berjalan sesuai perancangan maka seharusnya data suhu dapat di diakses oleh semua provider dan semua nomor simcard. Kemudian jika pesan yang dikirim sesuai format yang pertama,
360
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
maka alat akan membalas dengan data suhu terukur (SUHU=XX’C), dan jika pesan dikirim dengan format kedua, maka alat akan membalas dengan pesan ”UNKNOW COMMAND”
Tabel 5. Pengujian Software No.
Nomor Simcard
1.
0852-6927-9992
2.
0857-2536-9990
3.
0813-9221-0684
4.
0878-9931-0609
5.
0815-7816-4092
Format pesan yang dikirim Format 1 Format 2 Format 1 Format 2 Format 1 Format 2 Format 1 Format 2 Format 1 Format 2
Format pesan yang diterima SUHU=29’C UNKNOW COMMAND SUHU=29’C UNKNOW COMMAND SUHU=29’C UNKNOW COMMAND SUHU=29’C UNKNOW COMMAND SUHU=29’C UNKNOW COMMAND
Dari hasil pengukuran yang ditunjukkan pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa software sudah berjalan sesuai keinginan, karena alat dapat memberi informasi suhu dari kelima nomor simcard pengakses yang berasal dari provider yang berbeda-beda. Alat juga hanya memberi informasi suhu jika pesan sesuai format 1 dan untuk pesan yang tidak sesuai format 1 alat membalas pesan dengan pesan ”UNKNOW COMMAND” 4. Pengujian keakuratan data suhu yang dikirimkan oleh Alat Telemetri ke Pengakses Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data suhu yang dikirimkan adalah data suhu yang tertampil di LCD pada saat itu.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Tabel 6. Pengujian kehandalan alat Suhu Terkirim( S k ) Suhu Terukur( S u ) 27 ˚C 28 ˚C 29 ˚C 30 ˚C 31 ˚C 32 ˚C 33 ˚C 34 ˚C 35 ˚C 36 ˚C
27 ˚C 28 ˚C 29 ˚C 29 ˚C 31 ˚C 32 ˚C 33 ˚C 33 ˚C 35 ˚C 35 ˚C
Dari data pada tabel 6 dapat dilihat bahwa dalam 10 kali pengaksessan, hanya terdapat 3 kali kesalahan dalam pemberian informasi suhu oleh alat, sehingga dapat dihitung persentase kehandalan alat sebagai berikut:
10 − 3 x100% = 70% 10 10 − 7 % Kegagalan = x100% = 30% 10 % Keberhasilan =
(2) (3)
5. Pengujian Kecepatan akses data suhu
361
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
Dalam pengujian ini digunakan 2 nomor handphone dari provider GSM yang berbeda. Masing-masing nomor akan melakukan 10x pengaksesan data suhu yang kemudian akan dicatat lamanya waktu pengaksesan dan dihitung deviasi standarnya untuk mengetahui tingkat kehandalan sistem.
Tabel 7. Pengujian Kecepatan Akses Data Suhu dengan Provider 1(0852-6927-9992) Waktu No. Waktu d = Wt − Wa d2 Pengakse Penerima an( Wt ) san( Wa ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
09:20:17 09:25:13 09:30:24 09:35:11 09:40:58 09:50:22 09:58:13 10:12:54 10:15:33 10:18:41
09:21:31 09:25:25 09:30:39 09:35:22 09:41:16 09:50:37 09:58:27 10:13:07 10:15:44 10:18:56
14 detik 12 detik 15 detik 11 detik 18 detik 15 detik 14 detik 13 detik 11 detik 15 detik
∑d
2 t
196 144 225 121 324 225 196 169 121 225 1946
Dari tabel 7 dapat dihitung deviasi standar dari kecepatan akses data suhu sebesar:
σ=
1946 10
σ = 194,6 σ = 13,95 sec ond Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan pengaksesan data suhu oleh provider 1 terhadap alat cukup baik yaitu sekitar 13,9 second tiap pengaksesan. Tabel 8. Pengujian Kecepatan Akses Data Suhu dengan Provider 2(0878-9931-0609) Waktu No. Waktu d = Wt − Wa d2 Pengakses Penerim aan( Wt ) an( Wa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
11:23:21 11:25:54 11:31:42 11:35:11 11:40:18 11:43:33 11:48:52 11:50:05 11:53:14 11:56:47
11:23:35 11:26:06 11:31:58 11:35:26 11:40:35 11:43:48 11:49:05 11:50:19 11:53:26 11:56:58
15 detik 12 detik 16 detik 15 detik 17 detik 15 detik 13 detik 14 detik 12 detik 11 detik
∑d
2 t
225 144 256 225 289 225 169 196 144 121 1994
Dari tabel 8 dapat dihitung deviasi standar dari kecepatan akses data suhu sebesar:
362
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta
σ=
1994 10
σ = 199,4 σ = 14,12 sec ond Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan pengaksesan data suhu oleh provider 2 terhadap alat juga cukup baik yaitu sekitar 14,12 second tiap pengaksesan, namun sedikit lebih lambat dari kecepatan pengaksesan data suhu oleh provider 1. KESIMPULAN 1. Rangkaian catu daya yang menggunakan regulator LM7805 sangat baik dalam meregulasi tegangan DC 12V menjadi 5V DC. 2. Deviasi standar antra suhu yang terukur oleh alat dibandingkan dengan suhu yang terukur oleh termometer adalah sebesar 0,82 ˚C 3. Deviasi standar antara suhu yang terukur oleh alat dengan data konversi tegangan ke suhu sesuai datasheet yaitu 10mV/˚C(0,01V/˚C) adalah sebesar 0,817 ˚C. 4. Software sudah berjalan sesuai keinginan, karena alat dapat memberi informasi suhu dari kelima nomor simcard pengakses yang berasal dari provider yang berbeda-beda. Alat juga hanya memberi informasi suhu jika pesan sesuai format “TA SUHU” dan untuk pesan yang tidak sesuai format tersebut alat membalas pesan dengan pesan ”UNKNOW COMMAND” 5. Kecepatan pengaksesan data suhu oleh provider 2 (0878-9931-0609) terhadap alat cukup baik yaitu sekitar 14,12 second tiap pengaksesan, namun sedikit lebih lambat dari kecepatan pengaksesan data suhu oleh provider 1(0852-6927-9992).sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan akses juga dipengaruhi oleh jenis provider yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Budiharto Widodo & Rizal Gamayel, 2007, Belajar Sendiri 12 Proyek Mikrokontroler untuk Pemula, PT. Elex Media Komputindo: Jakarta. Budioko Totok, 2005, Belajar dengan Mudah dan Cepat Pemrograman Bahasa C dengan SDCC(Small Device C Compiler) Pada Mikrokontroler AT89X051/AT89C51/52 Teori, Simulasi dan Aplikasi, Gava Media: Yogyakarta. Proakis John G. & Manolakis Dimitris G.,1995, Pemrosesan Sinyal Digital, PT. Prenhallindo: Jakarta. Prestiliano Jasson, 2005, Strategi Bahasa Assembler, Gava Media: Yogyakarta. Setiawan Sulhan, 2006, Mudah dan Menyenangkan Belajar Mikrokontroler, Andi Offset: Yogyakarta. Tim Lab. Mikroprosesor, 2007, Pemrograman Mikrokontroller AT89S51 dangan C/C++ dan Assembler, ANDI: Yogyakarta. Wardhana Lingga & Suwastono Addin, 2006, Belajar Sendiri Pembuatan Skematik Rangkaian Elektronis dan Layout PCB Menggunakan Orcad Release 9.1, Andi Offset: Yogyakarta. William David Coper, 1985, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Erlangga: Jakarta Yohannes H.C, 1983, Dasar-Dasar Elektronika, Ghalia Indonesia: Jakarta.
363