Edisi IX NoVember-Desember 2014
MEDIA MEDIA Agama dan Persoalan Aborsi Penyakit Pelancong
Pengobatan Modern atau Tradisional Kanker dan Pengobatan Alternatif Dataran Tinggi Dieng Negeri Dewa Dewi
ISSN 1693-6906
2014_rspp_sept-okt.indd 1
06/11/2014 19:37:01
Jl. Kyai Maja No. 43 Jakarta Selatan 12120 Informasi: (021) 721 9300 | IGD: (021) 721 9214 | Hotline: 721 9000 www.rspp.co.id
2014_rspp_sept-okt.indd 2
06/11/2014 19:37:02
MEDIA RSPP RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
PENASEHAT : Direktur RSPP
MEDIA
PENGANTAR REDAKSI Salam Redaksi,
PIMPINAN REDAKSI : Nitya Widanarta
Memberikan pelayanan terbaik bagi pasien
MEDIA
WAKIL PIMPINAN REDAKSI : dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG (K) dr. Indra Maulana
adalah prinsip RSPP.
Antusias) diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada pasien kami. Pada edisi
REDAKTUR PELAKSANA : Yulita, S.Sos Mardalena, S.Sos.MARS TIM REDAKSI: Partaonan Doly Pane, S.Sos Irawati, S.I.Kom Yuni Budiastri, SKM,MM Puspita Fadma S, M.Farm.Klin,Apt Hadi Agung Luspratikno, SH Evi Nur Avifah FOTOGRAFER & EDITOR : M. Tri Pw, S.Kom DISTRIBUSI : Raymond Latief, S.Sos. LAYOUT : Aditya Nur Fahmi PENERBIT : RSPP ALAMAT REDAKSI : RS Pusat Pertamina Jl. Kyai Maja No : 43 Kebayoran Baru,Jakarta Selatan Gedung H Lt. 4 Bagian Manajemen Bisnis Telepon : (021) 7219800,7219892 Faximile : (021) 7261126 WEBSITE : www.rspp.co.id
Pelayanan yang
PRIMA (Profesional, Ramah Ikhlas, Mutu dan
November-Desember 2014 ini, Media RSPP senantiasa terus memberikan informasi kepada pasien dan pelanggan kami. Pada edisi ini kami ingin mentransfer pengetahuan mengenai persoalan aborsi dikaitkan dengan agama dan dampaknya. Informasi tentang kesehatan di rubrik ilmiah dan populer masih kami sediakan, kali ini mengangkat isu berbagai penyakit yang harus diwaspadai bagi orang-orang yang suka berpergian beserta tips untuk mencegah agar tidak tertular traveller’s diseases. Beberapa artikel ilmiah dan populer lainnya kami tampilkan dengan harapan informasi ini dapat membawa manfaat bagi pembaca setia Media RSPP. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari pembaca agar Media RSPP dapat lebih baik lagi dalam penyebarluasan informasi tentang kesehatan dan kegiatan operasional RSPP. Dengan lancarnya informasi kepada pasien dan pelanggan melalui Media RSPP ini, diharapkan suasana kondusif tercipta antara pasien ataupun pelanggan dengan pihak manajemen RSPP maupun manajemen dengan karyawan dan antar-karyawan. Semoga.. Selamat Membaca… Pimpinan Redaksi,
MEDIA RSPP
Nitya Widanarta Edisi IX NoVember-Desember 2014
Cover: dr. Hengkie F. Lasanudin, Sp.JP dr. Margareta Komalasari, Sp.A dr. Monika, Sp.KK dr. Ricky M. Emil, Sp.RM dr. Endah Ronawulan, Sp.KJ
MEDIA MEDIA Agama dan Persoalan Aborsi Penyakit Pelancong
Pengobatan Modern atau Tradisional Kanker dan Pengobatan Alternatif Dataran Tinggi Dieng Negeri Dewa Dewi
ISSN 1693-6906
2014_rspp_sept-okt.indd 3
06/11/2014 19:37:05
P RO F IL
Agama dan Persoalan Aborsi Oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah
P
ersoalan mendasar yang sering menjadi wacana perdebatan agama ialah praktek aborsi. Termasuk pertanyaan apakah yang dimaksud aborsi, kapankah seorang manusia dianggap mulai hidup, apakah semenjak masa konsepsi (pembuahan) atau ketika benih janin itu sudah berumur tertentu. Apakah semua jenis aborsi dilarang secara mutlak atau ada faktor-faktor pembenaran tertentu. Apa akibat hukum, baik hukum agama maupun hukum positif terhadap pelaku aborsi dan bagaimana upaya mencegah meluasnya aborsi di dalam masyarakat.
Aborsi dapat dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu kelompok pro-kehidupan (prolife), yang menyetujui dan mempertahankan pelestarian kehidupan dengan cara menentang aborsi dan banyak didukung oleh kelompok agamawan. Kelompok kedua dikategorikan sebagai pro-pilihan (pro-chois), karena mendukung kebebasan reproduksi kaum perempuan dan menganggap aborsi bagian dari hak asasi perempuan, yang banyak didukung oleh kelompok liberal yang tidak mengindahkan pertimbanganpertimbangan religiusitas.. Kedua kelompok ini memperebutkan pengaruh di dalam masyarakat. Menurut istilah kedokteran, aborsi berarti pengakhiran kehamilan sebelum gestasi (28 minggu) atau sebelum bayi mencapai berat 1000 gram. Algazali mengartikan aborsi sebagai penghilangan nyawa yang sudah ada di dalam janin. Ia membagi dua fase keadaan janin, yaitu fase kehidupan yang belum teramati ditandai dengan adanya proses kehidupan secara diam-diam dan fase kehidupan yang sudah teramati. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Mahmud Syaltut bahwa kehidupan terjadi semenjak masa konsepsi, karena itu aborsi semenjak dari masa konsepsi tidak boleh dilakukan. Banyak cara yang dilakukan orang di dalam melakukan aborsi. Erik Eckholm melihat ada 4 cara yang sering dilakukan dalam melakukan aborsi, yaitu: 1. Menggunakan jasa medis di rumah sakit atau tempat-tempat praktek. 2. Menggunakan jasa dukun pijat. 3. Menggugurkan sendiri kandungannya dengan alat-alat kasar. 4. Menggunakan obatobatan tertentu. Kehamilan yang diperoleh melalui pasangan suami-isteri yang sah lebih banyak menggunakan jasa
4
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 4
yang pertama, sedangkan kehamilan sebagai hasil hubungan gelap umumnya menggunakan cara yang kedua, ketiga atau keempat.
Awal Kehidupan Manusia Dalam tradisi Katolik, sebagian besar ahlinya menganggap kehidupan awal terjadi semenjak masa konsepsi (pembuahan). Upaya menggugurkan benih janin pasca pembuahan termasuk dosa besar dan dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi hukum, sebagaimana layaknya pembunuhan seorang bayi. Bahkan Paus Paulus pernah menyatakan bahwa kehidupan janin harus lebih diutamakan daripada kehidupan ibunya. Sebagian ilmuan Katolik yang berhaluan moderat, seperti St. Jerome, penerjemah Vulgate Bible, membedakan janin yang sebelum dan yang sesudah berumur 40 hari. Pengguguran kandungan di bawah 40 hari tidak bisa disamakan dengan pembunuhan terhadap bayi yang sudah lahir. Dalam Islam, sikap ulama terhadap kehidupan awal manusia juga berbeda-beda. Sebagian ulama, seperti Imam Malik, menganggap masa konsepsi sebagai awal kehidupan manusia, karena itu aborsi sejak awal tidak dibenarkan. Melakukan aborsi termasuk dosa besar dan dapat dikenakan hukuman berat. Sebagian lainnya, seperti Imam Abu Hanifa, sebagian pengikut Imam Syafi’ dan pengikut Ahmad Ibn Hambal, menganggap bahwa awal kehidupan manusia yaitu ketika ia berada dalam usia akhir bulan keempat, karena baru pada masa ini sebuah janin diberikan roh dari Tuhan. Konsekuensinya, pengguguran kandungan dibawah akhir bulan keempat dianggap bukan dosa besar dan tidak dapat dikenakan sanksi hukum sebagaimana halnya janin yang sudah berumur empat bulan
Kapan Aborsi Dibolehkan Di dalam dunia kedokteran, ada beberapa hal yang memungkinkan aborsi dapat
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:08
P R O FI L
dipertimbangkan, yaitu non-Psychiatric Medical risk, Psyichiatric Risk, Spected Risk, Spected or Proven Adnormality of Fetus, dan Rape. Dalam agama Yahudi terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan dibenarkan seseorang melakukan aborsi. Sebagian kalangan fundamentalisme mengharamkan secara mutlak pengguguran kandungan. Sebagian lainnya membenarkan dengan beberapa syarat, antara lain, sang ibu terancam jiwanya kalau kandungannya diteruskan, atau janin di dalam rahim mengalami kelainan fatal (malformation). Faktor sosial dan ekonomi tidak dapat dijadikan alasan untuk menggugurkan kandungan menurut agama ini. Dalam sejarah intelektual Islam dikenal pula beberapa pembenaran, dalam tradisi Kristen dan Islam juga memiliki persamaan prinsip, yaitu aborsi secara umum hukum dasarnya haram, kecuali ada qarinah (alasan) yang sangat logis dan tidak menyalahi hukum dan perundangundangan.
Akibat Hukum Aborsi
“Sesungguhnya Allah Swt bila ingin menciptakan manusia, Ia mempertemukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian akan mencampur sperma ke setiap pembuluh anggutanya. Jika sudah sampai pada hari ketujuh Allah Swt menghimpunnya lalu mendatangkan pada setiap pembuluhnya, kecuali penciptaan Adam” (H.R. al-Thabrani). “Sesungguhnya setiap orang di antara kalian merupakan hasil proses percampuran di dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian berproses menjadi ‘alaqah, kemudian berproses menjadi mudlgah, kemudian Allah Swt memerintahkan malaikat menentukan rezkinya, ajalnya, kesengsaraan dan kebahagiaannya, lalu ditiupkan kepadanya roh” (H.R. Bukhari)
“Apabila nuthfah telah melalui masa 42 malam, Allah akan mengutus kepadanya Malaikat untuk memberi bentuk, menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, daging, dan tulang-belulang” (H.R. Muslim). Ketiga, golongan aborsi
pada
Kedua, golongan yang berpendapat bahwa pengguguran kandungan dapat dilihat dari berbagai fase, sebagai berikut: 1.
2.
membolehkan
tahap
sebelum
pemberian nyawa (nafkh al-ruh). Pendapat ini paling kuat di kalangan Hanafiyah. Alasan yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1.
Setiap orang yang belum diberi nyawa tidak akan dibangkitkan Allah di hari kiamat. Setiap sesuatu yang tidak dibangkitkan berarti keberadaannya tidak diperhitungkan,
dengan
demikian tidak ada larangan
3.
Kalau benih janin masih dalam bentuk nuthfah menggugurkannya dianggap makruh. Sedangkan kalau sudah dalam bentuk mudlgah, maka menggugurkannya dianggap haram menurut Malikiyah, dan makruh tanzih, menurut Syafi’iyah dengan catatan, pengguguran itu atas izin suaminya. Pada fase nuthfah hukumnya mubah dan pada fase al-‘alaqah dan mudlgah hukumnya haram Pada fase nuthfah dan ‘alaqah masih dibolehkan tetapi haram pada fase mudlgah.
2.
Janin
sebelum
nyawa
tidak
sebagai tidak
diberi tergolong
manusia, ada
maka
larangan
untuk
menggugurkannya. Aborsi
akan
menjadi
masalah
keagamaan lebih rumit di masa depan karena ada kecenderungan nilai-nilai agama semakin longgar. Aborsi nanti akan lebih menonjolkan aspek sosial kemasyarakatannya ketimbang persoalan moral keagamaan. Padahal semua agama tidak merestui aborsi. Penegakan nilainilai agama bisa menjadi faktor penting untuk membatasi aborsi dengan berbagai dampaknya.
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 5
yang
setiap
untuk menggugurkannya.
Janin di dalam rahim mengalami perkembangan nuthfah,‘alaqah, mudhgah, dan pemberian nyawa (nafkh al-ruh). Para ulama sepakat bahwa aborsi yang dilakukan setelah nafkh al-ruh hukumnya haram dan pelakunya dianggap berdosa besar dan harus dikenakan sanksi pidana (jinayat). Sedangkan aborsi yang dilakukan sebelum nafkh al-ruh terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Pertama, sebagian pengikut Hanafiah, Malikiyah, Imam Gazali, dan Ibn al-Jauzi mengharamkan aborsi pasca masa konsepsi. Konsekuensinya, para pelakunya harus dikenakan sanksi. Alasan para ulama tersebut antara lain dengan mengutip hadis sebagai berikut:
Alasan golongan ini umumnya mengutip dan memahami hadis sebagai berikut:
MEDIA RSPP
5
06/11/2014 19:37:09
YANG I L M I AH YANG POPULER
Mengenal Penyakit Virus Ebola Oleh Dr. Asep Saepul Rohmat, SpPD, KGEH, FINASSIM
A
khir-akhir ini dunia dikejutkan oleh adanya wabah penyakit virus Ebola ( Ebola Viral Diseases ) atau demam berdarah Ebola ( Ebola Haemorhagic Fever ) di Afrika Barat yang mulai terjadi pada bulan Maret 2014, dan sampai sekarang terus menyebar dan meluas.
Wabah yang ada di Afrika Barat saat ini, adalah wabah Ebola terbesar dan paling kompleks sejak Ebola pertama kali ditemukan tahun 1976. Pada wabah ini lebih banyak kasus dan kematian jika dibandingkan dengan wabah sebelumnya. Penyakit ini juga menyebar antar negara mulai dari Guinea dan menyebar terus hingga Sierra Leone dan Liberia, melalui udara ( 1 Turis ) ke Nigeria, dan melalui darat ( 1 Turis) ke Senegal. Negara yang paling berat terkena seperti Guinea, Sierra Leone dan Liberia dikarenakan memiliki sistem kesehatan yang sangat lemah, kekurangan tenaga dan infrastruktur, juga merupakan negara yang baru-baru ini terbebas dari konflik dan instabilitas berkepanjangan. Di tempat terpisah, wabah Ebola yang tidak berkaitan muncul di Boende, Equater dan bagian terisolasi dari republik Kongo. Pada tanggal 8 Agustus WHO mendeklarasikan wabah ini sebagai Public Health Emergency International Concern. Penyakit virus Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976 yang didapatkan pada kejadian wabah secara simultan di dua Negara Afrika, yaitu di daerah Nzara, Sudan dan di daerah Yambuku, Negara Demokrasi Kongo. Selanjutnya terjadi disuatu desa didekat sungai Ebola, dari sinilah nama penyakit tersebut diambil. Penyakit Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yang bersifat akut dan serius yang dapat berakibat fatal jika
6
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 6
landak yang ditemukan sakit atau mati di hutan hujan. Ebola kemudian menyebar dari manusiamanusia melalui kontak langsung ( melalui kulit yang rusak atau membran mukosa) lewat darah, sekret, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi, atau dari bahan-bahan permukaan (kasur, baju) yang terkontaminasi cairan ini.
tidak diobati dengan baik. Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Virus Ebola masuk dalam kelompok Filoviridae yang terbagi menjadi 3 genera, yaitu ; Cuevavirus, Marburgvirus, dan Ebolavrus. Terdapat 5 spesies yang sudah diidentifikasi: Zaire, Bundibugyo, Sudan, Reston, dan Tai Forest. Tiga Spesies, Ebolavirus Bundibugyo, Ebolavirus Zaire, dan Ebolavirus Sudan berkaitan dengan wabah luas yang terjadi di Afrika. Spesies virus yang menyebabkan wabah pada tahun 2014 di Afrika Barat adalah spesies Zaire. Angka kematian diakibatkan virus ini berkisar antara 25% - 90% sangat tergantung pada lingkungan wilayah yang terjangkit dan jenis spesies yang menginfeksinya.
Penyebaran Diduga kelalawar buah dari keluarga Pteropodidae adalah tempat tinggal alami dari virus Ebola. Ebola menyebar ke manusia melalui kontak erat dari darah, secret dan cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi seperti simpanse, gorilla, kelelawar buah, monyet, antelope hutan, dan
Para tenaga kesehatan sering tertular pada saat merawat pasien yang diduga ebola atau pasien yang sudah dikonfirmasi terjangkit ebola. Ini muncul karena kontak erat dengan pasien yang terinfeksi dengan tidak menggunakan alat pelindung diri yang memadai. Penyebaran juga dapat terjadi pada saat upacara pemakaman, dimana para pelayat melakukan kontak langsung dengan tubuh mayat yang terkena ebola. Seseorang dikatakan infeksius selama darah dan cairan tubuh mereka termasuk semen dan air susu mengandung virus. Penderita Ebola yang sudah sembuh pun masih dapat menularkan virus tersebut melalui cairan tubuhnya (khususnya semen) sampai 7 minggu setelah sembuh dari penyakitnya.
Gejala Penyakit Virus Ebola Masa inkubasi, yaitu interval waktu dari mulai terjangkit virus sampai munculnya gejala adalah sekitar 2 sampai 21 hari. Gejala awal biasanya mendadak muncul demam, lelah, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Kemudian diikuti muntah, diare, kemerahan pada kulit, gejala kegagalan fungsi ginjal dan fungsi hepar, dan pada beberapa kasus, perdarahan internal dan eksternal (perdarahan gusi, BAB berdarah). Temuan laboratorium meliputi penurunan leukosit dan trombosit dan peningkatan enzim hepar.
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:11
YANG IL MIAH YAN G P O P U LE R
Pencegahan dan Kontrol
Diagnosis Sulit membedakan Ebola dan penyakit menular lainnya seperti malaria. Demam typhoid dan meningitis. Konfirmasi dari gejala yang disebabkan Ebola dibuat dengan menggunakan: • • • • • •
Antibody-capture enzyme-linked imunosorbant, assay (ELISA) Antibody capture detection test Serum neutralization test Reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assay Mikroskop elektron Isolasi virus dengan kultur sel
Sampel dari pasien merupakan bahan berbahaya.; uji laboratorium terhadap sample yang non-inactivated harus dilakukan dibawah pengawasan kondisi biologis yang maksimal.
Pengobatan dan Vaksinasi Pengobatan suportif dengan rehidrasi (pemberian cairan) baik secara oral ataupun melalui infus, dan upaya untuk meningkatkan ketahanan hidup. Saat ini tidak ada pengobatan yang terbukti untuk virus ini. Tetapi, sejumlah pengobatan potensial seperti produk darah, terapi imunologi dan obat-obatan saat ini sedang diteliti. Tidak ada vaksin resmi yang tersedia saat ini, tetapi 2 vaksin yang potensial sedang dalam percobaan dalam hal keamanannya untuk manusia.
Pencegahan yang utama adalah adanya sistem kontrol terhadap wabah, baik dari pemerintah, instansi kesehatan dan masyarakat. Kontrol wabah ini seperti, melakukan intervensi yang baik, melakukan manajemen kasus, pengawasan dan pelacakan terhadap orang yang berkontak, pelayanan laboratorium yang baik, tempat pemakaman yang aman dan mobilisasi sosial yang terkendali. Partisipasi dan dukungan masyarakat merupakan kunci sukses untuk mengontrol wabah. Peningkatan kewaspadaan terhadap faktor resiko infeksi Ebola dan pengamanan yang dapat dilakukan tiap-tiap individu merupakan cara yang efektif untuk mengurangi transmisi manusia. Beberapa hal penting untuk menghindari dan mengurangi resiko-resiko penularan harus difokuskan terhadap beberapa faktor:
1. Penurunan resiko terhadap penularan hewan liar ke manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan sedapat mungkin menghindari kontak dengan kelalawar buah, monyet dan babi yang terinfeksi dan dari konsumsi dagingdagingan. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa hewan tersebut terhadap infeksi, serta membunuh dan membuang hewan dengan benar jika ditemukan penyakit tersebut. Apabila kontak sulit dihindari maka hewan-hewan tersebut harus ditangani dengan menggunakan sarung tangan atau baju pelindung lainnya. Sedangkan untuk produk hewan seperti darah dan daging, harus dimasak dengan matang seluruhnya sebelum di konsumsi.
2. Penurunan resiko penularan dari manusia ke manusia. Penularan yang terjadi
melalui
dengan
kontak langsung atau kontak erat dengan orang yang memiliki gejala Ebola, terutama
dengan cairan tubuhnya. Penggunaan alat pelindung diri dengan baik seperti memakai sarung tangan dan baju pelindung lainnya saat melakukan penanganan terhadap pasien tersebut di rumah. Mencuci tangan secara teratur juga diperlukan setiap selesai mengunjungi pasien di RS ataupun di rumahnya.
3. Penanganan wabah yang tepat. Dalam hal ini termasuk pemakaman yang aman dan tepat. Mengidentifikasi orangorang yang mungkin berkontak dengan orang yang terjangkit Ebola, mengawasi orang yang berkontak selama 21 hari, pentingnya memisahkan keluarga dengan yang sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Dan pentingnya hygene yang baik dan menjaga lingkungan yang bersih. Penyakit virus Ebola, dulunya dikenal sebagai demam berdarah Ebola, adalah penyakit berat yang sering berakibat fatal pada manusia. Virus ini ditransmisikan ke manusia melalui hewan liar dan menyebar dalam populasi manusia melalui transmisi manusia-manusia. Rata-rata Case Fatality Rate dari penyakit ini adalah 50%. Case Fatality Rate ini bervariasi antara 25%-90% pada wabah sebelumnya. Penyakit Ebola Virus ini awalnya muncul di daerah pedesaan di Afrika Tengah, dekat dengan hutan hujan tropis. Tetapi wabah terbaru muncul di Afrika Barat meliputi perkotaan maupun pedesaanya. Dukungan masyarakat merupakan kunci sukses untuk mengontrol wabah. Tata laksana awal dengan rehidrasi (pemberian cairan yang cukup), pengobatan simptomatik meningkatkan ketahanan hidup. Belum ada pengobatan resmi yang telah terbukti utuk menetralisasi virusnya. Saat ini tidak ada vaksin resmi untuk Ebola, tapi terdapat 2 kandidat vaksin yang sedang dalam penelitian.
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 7
MEDIA RSPP
7
06/11/2014 19:37:12
YANG I L M I AH YANG POPULER
Trauma Syndrome Oleh : Nurul Adiningtyas, M.Psi
R
ape Trauma Syndrome atau Sindroma Trauma Perkosaan (RTS) telah diidentifikasi oleh Ann Wolbert Burgess dan Lynda Lytle Holmstrom di pertengahan tahun tujuh puluhan setelah mempelajari pola khas korban perkosaan. RTS menggambarkan proses yang dilalui oleh penyintas (survivor) perkosaan dalam menghadapi ketakutan yang dialami selama serangan seksual. Meskipun masing-masing penyintas memiliki pengalaman mereka sendiri, ada beberapa karakteristik umum yang mereka miliki. Karakteristik ini adalah hasil langsung dari rasa takut yang mendalam yang melekat dalam kekerasan seksual. Respon yang muncul segera setelah peristiwa perkosaan berbeda-beda pada tiap individu. Respon yang muncul sesaat setelah peristiwa perkosaan dinamakan Fase Akut. Fase akut dapat berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu setelah serangan. Ini merupakan respon terhadap gangguan total pada hidup penyintas dan kengerian akibat kekerasan seksual. Respon pada fase akut ini berbeda-beda pada setiap penyintas. Ada yang menangis, ada yang tertawa, ada yang benar-benar diam, dan ada pula yang melakukan rutinitasnya seperti biasa seakan tidak terjadi apa-apa. Penting untuk diingat bahwa tidak ada cara yang “benar” atau “salah” dalam bereaksi setelah peristiwa perkosaan. Terkadang stigma di masyarakat menuntut penyintas perkosaan untuk menunjukkan sikap dan perilaku tertentu, padahal cara mereka merespon trauma tersebut unik dan sering kali di luar logika orang-orang yang tidak pernah mengalami perkosaan. Berbagai respon yang dikeluarkan oleh penyintas dalam menghadapi trauma dapat digolongkan ke dalam dua kategori,
8
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 8
yaitu mengekspresikan dan mengontrol. Penyintas yang cenderung mengekspresikan trauma yang dialaminya cukup terbuka dengan emosi mereka dan berada dalam kondisi emosional. Contoh dari pengekspresian emosi adalah dengan cara berteriak, menangis, marahmarah, atau menunjukkan agitasi. Sedangkan penyintas yang cenderung mengontrol trauma yang dialaminya akan cenderung menyimpan emosi mereka dan berusaha untuk mengendalikan sikap dan perilaku mereka. Tidak ada respon yang lebih baik di antara kedua respon ini karena keduanya merupakan respon terhadap trauma. Selama fase akut, penyintas masih merasa tidak percaya bahwa mereka baru saja mengalami perkosaan dan cenderung mati rasa. Penyintas seakan-akan merasa bahwa tubuh yang baru saja diperkosa ini bukanlah tubuh mereka. Penyintas mungkin merasa dipermalukan, bingung, kotor, malu, atau bahkan merasa bahwa mereka ikut bertanggung jawab akan tindak perkosaan yang baru saja mereka alami. Kekhawatiran tentang kondisi fisik mereka (seperti kemungkinan terkena penyakit menular, lebam-lebam akibat kekerasan dan kehamilan) juga muncul selama fase akut. Fase akut ini dapat digambarkan sebagai segala sesuatu dalam dunia penyintas menjadi terbalik dan keteraturan dalam dunia penyintas berubah menjadi kekacauan. Penyintas sudah tidak dapat mengenali hidup mereka sendiri dan kekacauan ini mengakibatkan pada munculnya mimpi buruk, peningkatan rasa cemas, dan ketidakmampuan untuk terkoneksi dengan emosi mereka sendiri. Setelah fase akut, dimulailah fase Reorganisasi, di mana penyintas berusaha untuk mengatur kembali hidup mereka. Fase ini mengundang segudang emosi seperti rasa takut, kecemasan, penolakan, dan yang paling utama adalah hilangnya rasa aman dan rasa percaya. Penyintas sering sekali merasa bahwa usaha mereka untuk menata hidup selalu diliputi perasaan bersalah, malu, kecemasan, dan takut. Mereka berusaha untuk mulai bersosialisasi namun hilangnya rasa aman dan kemampuan untuk mempercayai sering kali menghalangi usaha mereka. Reaksi jangka panjang dari kekerasan seksual termasuk ketidakmampuan untuk menemukan kedamaian di dunia ini. Kekerasan seksual dapat mengubah penyintas selamanya dan juga cara mereka memandang dunia ini. Hasil akhirnya
merupakan kekacauan yang berlangsung secara terus-menerus. Terkadang, penyintas bahkan tidak menyadari apa yang terjadi dalam diri mereka dan merasa bahwa tubuh yang kotor dan memalukan itu bukanlah tubuh mereka sehingga mereka sering merasa kehilangan arah karena tidak mampu menerima tubuh mereka sebagai bagian dari diri mereka.
Kekerasan Seksual dan Tubuh Selama pengalaman traumatik, tubuh berubah menjadi suatu makhluk yang berbeda, sosok yang lebih mampu untuk mengatasi trauma akibat kekerasan seksual. Penyintas berusaha untuk memisahkan antara tubuh dan pikiranpikiran tentang peristiwa traumatis agar mereka lebih mampu untuk mengatasi trauma tersebut. Tubuh diibaratkan sebagai sebuah obyek, sebuah perisai terpisah dari pikiran dan emosi penyintas. Hanya saja, ingatan sensoris akan peristiwa kekerasan seksual itu lama kelamaan akan muncul dan mengacaukan usaha penyintas untuk menyangkal adanya tindak perkosaan atau kekerasan seksual yang mereka alami. Usaha penyintas untuk memisahkan antara tubuh dan pikiran mereka ini seringkali menimbulkan gejala-gejala somatik seperti gangguan pencernaan, migren, atau sakit kronis. Masalah-masalah seksual seperti nyeri selama hubungan seksual juga muncul tanpa penyintas menyadari bahwa hal tersebut berkaitan erat dengan kekerasan seksual yang dialaminya.
Gejala Mengganggu Sebagaimana dinyatakan di atas, pemutusan dari tubuh seseorang tidak dapat berlangsung secara terus menerus dan lama-kelamaan akan mulai masuk ke pikiran penyintas tanpa persetujuannya. Ini dikenal sebagai gejala mengganggu. Dinamakan sebagai gejala mengganggu karena gejala-gejala ini mengganggu stabilitas semu yang berusaha dibangun oleh penyintas pasca kekerasan seksual. Salah satu gejala yang muncul pada banyak penyintas adalah “flashback.” Ini adalah ketika ingatan tentang kekerasan seksual berusaha masuk kembali ke kesadaran. Penyintas mungkin merasa seolaholah mereka melihat atau merasakan peristiwa kekerasan seksual itu lagi. Rasa takut yang intens mengikuti kilas balik ini dan penyintas tidak dapat memprediksi atau mengontrol kapan kilas balik ini akan muncul kembali.
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:13
YANG IL MIAH YAN G P O P U LE R Penyintas mungkin mengalami kesulitan untuk tidur karena pikiran mereka terus menerus bekerja dan mereka tidak mampu untuk menenangkan tubuh mereka. Beberapa orang bahkan mencoba untuk menunda tidur, karena merasa khawatir akan mimpi buruk yang mungkin akan mereka alami. Ketidakmampuan penyintas untuk mengistirahatkan pikiran mereka hanya memperburuk gejala yang mereka alami saat mereka terjaga di siang hari. Penyintas dapat mengalami emosi yang meluap-luap yang mungkin tidak sesuai dengan situasi yang mereka hadapi. Sebagai contoh, ada beberapa penyintas yang cenderung menjadi lebih mudah marah dibandingkan sebelumnya. Tidak sedikit yang menjadi rentan terhadap depresi atau mengalami kecemasan tingkat tinggi. Kekhawatiran yang awalnya bersifat normal menjadi obsesi yang menakutkan bagi mereka. Hal-hal yang tadinya bukanlah suatu hal yang berarti dapat menjadi kunci untuk membuka luapan emosi yang tidak terkendali pada diri penyintas.
Gejala Penggugah Kekerasan seksual menghilangkan rasa aman dari penyintas. Perasaan tidak aman ini berlangsung lama setelah kekerasan terjadi. Perasaan ini lama-kelamaan menyebabkan penyintas mengalami apa yang disebut sebagai gejala penggugah (arousal symptom). Gejala penggugah ini lebih dikatakan sebagai respon yang berlebihan terhadap hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Perasaan seperti ini setara dengan saat kita sedang menonton film horor dan sedang menanti kejutan-kejutan yang menyeramkan dari kemunculan adegan menakutkan. Perasaan ini mungkin dipersepsikan sebagai perasaan yang mengasyikkan saat kita hanya merasakannya dalam waktu singkat, namun pada penyintas, perasaan ini muncul secara terus menerus sehingga sangat melelahkan dan merusak kesehatan mental dari penyintas. Penyintas merasa harus terus menerus waspada karena situasi yang sebelumnya terasa aman bagi mereka sudah tidak aman lagi. Apalagi pelaku kekerasan seksual biasanya merupakan orang-orang yang sudah dikenal oleh penyintas sehingga penyintas merasa tidak memiliki parameter aman yang dahulu mereka miliki. Kewaspadaan yang berlebihan ini tidak hanya mengganggu penyintas namun juga mengganggu orang-orang di sekitarnya sehingga penyintas sering dituduh kurang perhatian atau kurang fokus atau bahkan dituduh bersikap paranoid.
Ciri-ciri Menghindar Kekerasan seksual menciptakan situasi internal yang begitu menakutkan sehingga penyintas melakukan berbagai cara untuk menghindari hal-hal yang dapat mengingatkan mereka kepada peristiwa tersebut. Segala hal yang dapat berfungsi sebagai referensi mereka untuk mengingat peristiwa tersebut dapat memicu kembali ingatan akan kekerasan seksual dan semua rangsang yang diterima oleh panca indera, seperti wangi parfum dan suara kendaraan, dapat menjadi referensi tersebut. Emosi yang hadir saat peristiwa kekerasan seksual juga dapat menjadi referensi pemicu ingatan, seperti rasa takut, sedih dan marah. Hal ini menyebabkan mereka berusaha untuk menghindari perasaan-perasaan tersebut serta menghindari tempat dan peristiwa yang dapat memicu munculnya perasaan tersebut karena mereka berusaha keras untuk tidak terlihat lemah untuk menghindari sakit secara fisik dan emosional yang mereka rasakan. Selain itu, mereka juga berusaha keras agar peristiwa kekerasan seksual tidak terjadi lagi kepada mereka. Kecenderungan untuk menghindar ini sangat berpengaruh kepada penyintas karena membatasi ruang gerak penyintas. Mereka menjadi tidak mudah percaya kepada temanteman dan rekan kerja, dan menjadi lebih terisolir dari pengalaman emosional mereka sendiri. Usaha terus menerus untuk menghindar dapat mengakibatkan penyintas lebih memilih untuk bersembunyi dari rutinitas sehari-hari dan memilih untuk memusatkan perhatian pada kegiatan yang dapat mengalihkan pikiran mereka dari kekerasan seksual yang mereka alami. Sayangnya, tidak sedikit yang menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan untuk mengurangi rasa takut dan cemas yang mereka rasakan.
Kognisi Negatif yang Berhubungan dengan Trauma Perkosaan Walaupun sebagian penyintas dapat menghubungkan perasaan yang mereka rasakan saat ini dengan trauma yang menjadi penyebabnya, banyak penyintas yang mengaitkan masalah-masalah yang mereka hadapi saat ini sebagai penyebab ketidakbahagiaan mereka. Mereka secara tidak sadar menolak untuk mengidentifikasikan rasa tidak percaya mereka kepada orang lain dengan peristiwa kekerasan seksual dan lebih memilih untuk percaya bahwa hubungan yang sedang dijalin memang gagal. Mereka juga
akan cenderung menganggap diri mereka tidak berharga sehingga kegagalan dalam menjalin hubungan akan semakin membuat mereka merasa tidak berharga. Kognisi adalah salah satu aspek dari psikis penyintas yang paling terpengaruh oleh kekerasan seksual. Runtuhnya rasa pengaman yang selama ini mereka percaya membuat mereka mempersepsikan segala sesuatu secara berbeda. Berikut adalah hal-hal yang berubah dari pola pikir penyintas: 1. Dunia bukanlah tempat yang aman 2. Saya sudah tidak utuh lagi 3. Seks adalah kegiatan yang menyakitkan 4. Tidak ada orang yang dapat dipercaya
Membantu Penyintas Perkosaan Salah satu bagian dari proses menyembuhan adalah menemukan sistem kepercayaan yang asli. Sering kali penyintas dapat mengidentifikasi secara verbal bahwa pihak yang harus disalahkan adalah pelaku kekerasan seksual, namun setelah digali lebih dalam, banyak ditemukan bahwa mereka merasa bahwa mereka bertanggung jawab atas perkosaan yang menimpa diri mereka sendiri. Sangat penting agar penyintas mencari bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi kepercayaan yang mengakibatkan masalah pada berbagai aspek kehidupannya. Dengan menjalin hubungan dengan sesama penyintas, mereka dapat saling berbagi dan saling membantu satu sama lain untuk mencari kekuatan mereka. Kekerasan seksual dapat berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam, namun dampaknya dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Hasilnya merupakan sekelompok gejala yang hanya dapat diselesaikan dengan penyadaran pada diri penyintas akan emosi yang sebetulnya mereka rasakan dan pemberdayaan diri. Pemahaman dari pihak keluarga dan lingkungan juga sangat berperan untuk membantu penyintas menerima peristiwa perkosaan sebagai bagian dari dirinya yang tidak dapat diubah namun bukan karena kesalahannya. Dengan adanya penerimaan tersebut, penyintas diharapkan akan dapat mengatasi rasa bersalah, terhindar dari situasi dimana ia dipersalahkan, dan pada akhirnya mendorong penyintas untuk dapat berdaya untuk mengatasi konflik emosionalnya serta berfungsi seperti individu pada umumnya.
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 9
MEDIA RSPP
9
06/11/2014 19:37:13
YANG RINGAN
Teknik Mudah Menjadi Pendengar Oleh : trie_m3p@hms (anneahira.red)
T
eknik mudah yang dapat dipraktekkan semua orang dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik : Peliharalah kontak mata dengan baik Ini menunjukkan kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan kita. Condongkan tubuh ke depan Ini menunjukkan ketertarikan kita pada topik pembicaraan. Cara ini juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudut pandang yang lain, yaitu tidak hanya fokus pada diri kita. Buat pertanyaan ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari lawan bicara kita. Buat selingan pembicaraan yang menarik. Hal ini bisa membuat percakapan lebih hidup dan tidak monoton.
10
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 10
Cuplik atau ulang beberapa kata yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang mendengarkan dengan baik hingga hapal beberapa cuplikan kata.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Buatlah komitmen untuk memahami apa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan mengetahui nilai-nilai yang diterapkan lawan bicara kita, yang mungkin berbeda dengan nilai yang kita terapkan.
So ... Jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satu tangga untuk mencapai kesuksesan!
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:14
YANG IL MIAH YAN G P O P U LE R
Penyakit Pelancong (Traveller’s Diseases) Oleh dr. Indra Maulana Wilayah endemik malaria di Indonesia
B
agi Anda yang sibuk dengan pekerjaan di kantor dan sering merasa stres, maka travelling bisa menjadi salah satu sarana refreshing untuk fisik dan pikiran. Berlibur sejenak sambil menikmati suasana baru dapat mengendurkan ketegangan yang terjadi saat kita sibuk bekerja. Travelling dapat dilakukan di objek wisata terdekat, pusat-pusat keramaian sampai ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. Selama bepergian, sebaiknya Anda mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar suasana bepergian tidak terganggu. Di antaranya perencanaan yang baik, pengetahuan tentang lokasi tujuan, sampai ke masalah kesehatan yang ada di lokasi tujuan. Jangan sampai kita berpergian ke tempat yang berisiko tinggi tertular penyakit, tanpa tahu pencegahannya. CDC atau Centre for Disease Control and Prevention memiliki daftar lengkap penyakit apa saja yang tergolong dalam penyakit pelancong (Traveller’s Disease). Hal ini dapat di akses di website resmi CDC (www.cdc.gov). Sedangkan untuk Indonesia sendiri, penyakit
terkadang memiliki pola tertentu. Untuk jenis Plasmodium Vivax dan Plasmodium Ovale, demam akan berlangsung sekitar dua hari sekali. Untuk Plasmodium Malariae demam akan berlangsung sekitar 3 hari sekali. Sedangkan untuk Plasmodium yang paling berbahaya yaitu Falciparum, dengan pola demam panas dingin dapat terjadi berulangulang dalam beberapa jam. Pada beberapa kasus, dapat timbul penyulit seperti kejang, penurunan kesadaran, kencing berdarah, tekanan darah menurun drastis, bahkan kematian.
yang tergolong dalam penyakit pelancong adalah sebagai berikut:
B. Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut
A. Malaria Malaria adalah salah satu penyakit yang masih banyak terjadi di Indonesia. Malaria disebabkan oleh parasit bersel satu Plasmodium, melalui perantara penularan nyamuk Anopheles yang aktif pada malam hari.
Penyebab sakit ini adalah virus yang dapat ditularkan melalui kontak cairan dengan seorang yang sedang sakit dan droplet batuk atau bersin. Gejala yang timbul berupa demam, sakit tenggorokan, timbul bercak kemerahan seperti luka di lidah, gusi dan bagian dalam pipi, timbul ruam merah gatal di telapak
Gejala yang timbul jika terserang penyakit malaria adalah adanya demam, menggigil, nyeri sendi, mual-mual. Demam pada malaria
tangan dan telapak kaki.
Tabel 1. Traveller’s Disease dari CDC
1. 2.
Demam African Tick-Bite African Trypanosomiasis (Penyakit Tidur) 3. Avian Flu (Flu Burung) 4. Penyakit Chagas (American Trypanosomiasis) 5. Chikungunya 6. Dengue 7. Diphtheria 8. Ebola 9. Flu (Influenza) 10. HIV 11. Penyakit tangan, kaki dan mulut 12. Hepatitis A
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis E Japanese Encephalitis Leptospirosis Malaria Measles Meningococcal Disease (Neisseria meningitidis) Mumps Murray Valley Encephalitis virus Pertussis (Whooping Cough) Plague Pneumococcal Disease (Streptococcus pneumoniae)
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Polio Rabies Rift Valley Fever Routine Vaccines Rubella Scabies Schistosomiasis Tetanus Tick-borne Encephalitis Tuberculosis (TB) Typhoid Fever West Nile virus Yellow Fever
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 11
MEDIA RSPP
11
06/11/2014 19:37:15
YANG I L M I AH YANG POPULER
C. Rabies Rabies adalah virus mematikan yang menyebar ke manusia dari air liur hewan yang terinfeksi melalui gigitan. Hewan yang biasa menularkan rabies adalah kelelawar, anjing, rubah, musang dan sigung. Gejala awal rabies sangat mirip dengan flu dan dapat berlangsung selama berhari-hari. Berikut ini gejala dan tanda yang mungkin terjadi: Demam, sakit kepala, mual, muntah, gelisah (agitasi), cemas, kebingungan, hiperaktif, sulit menela, produksi air liur berlebihan, halusinasi, insomnia, kelumpuhan parsial. Rabies dapat menyebabkan kematian. Karena itu semua orang yang dicurigai tertular rabies wajib mendapatkan vaksin.
D. Demam Typhoid Demam typhoid disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Tanda dan gejala yang biasa muncul adalah demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, sembelit atau diare. Jika tidak diterapi dengan baik, typhoid dapat berujung pada kematian. Vaksin terhadap demam typhoid sudah tersedia. Vaksin biasanya diperuntukkan bagi mereka yang berisiko terkena penyakit atau bepergian ke daerah endemik demam typhoid.
Agar rencana travelling aman dari penyakit-penyakit tersebut, berikut 3 hal yang perlu dilakukan: Proaktif, Persiapan, dan Perlindungan.
1.
Proaktif
Anda harus proaktif mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi masalah yang bisa timbul selama perjalanan Anda. a. Pelajari seluk-beluk mengenai tempat tujuan Anda, misalnya mengenai musim saat ini, penyakit apa yang sedang mewabah dan fasilitas kesehatan apa yang tersedia. b. Cek kondisi kesehatan sebelum bepergian dan konsultasikan dengan dokter apakah Anda
c.
keluar negeri), daftar fasilitas kesehatan yang ada di lokasi tujuan, peralatan atau obat untuk pertolongan pertama.
3. Perlindungan Hal ini penting untuk mempraktekkan perilaku sehat selama perjalanan Anda dan setelah Anda pulang ke rumah. a. Perhatikan kondisi kesehatan Anda selama perjalanan i.
ii.
dan air, perhatikan kebersihannya dan hindari makanan mentah. Akan lebih baik jika membawa bekal buatan sendiri. iii. Cobalah untuk tidak mengambil risiko dengan kesehatan dan keselamatan Anda dengan tidak melakukan kegiatan ekstrim. iv. Batasi asupan alkohol. v. Batasi kontak dengan hewan yang berisiko menjadi perantara penyakit dan cuci tangan jika selesai kontak dengan hewan. vi. Kenali dan patuhi aturan lalu lintas di tempat tujuan dan kenakan sabuk pengaman. vii. Kenakan alat pelindung saat melakukan kegiatan petualangan. viii. Hormati negara tuan rumah dan orang-orang dengan mengikuti hukum dan adat istiadat setempat
cukup fit untuk bepergian. Periksa daftar vaksin dan obat-obatan saat mengunjungi dokter Anda idealnya, 4-6 minggu sebelum perjalanan untuk mendapatkan vaksin atau obat-obatan yang mungkin Anda butuhkan. Untuk kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus. Misalnya bepergian bersama anak, sedang hamil, memiliki cacat tubuh, gangguan sistem kekebalan tubuh dan pasca operasi.
2. Persiapan Persiapan perjalanan yang baik dapat membuat Anda lebih siap jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. a. Lakukan pengemasan barang (packing) dengan baik. Bawalah barang-barang yang memang benar-benar Anda perlukan. Atur susunannya sehingga seluruh ruang kosong dapat terisi dengan efektif. b. Pastikan Anda mengetahui apa yang perlu dilakukan jika terjadi penyakit atau cedera di lokasi tujuan seperti nomor telepon asuransi, nomor telepon kedutaan (jika anda bepergian
12
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 12
Gunakan tabir surya dan obat nyamuk seperti yang diarahkan. Jika memungkinkan gunakan pakaian yang tertutup untuk meminimalisir kemungkinan gigitan serangga. Hati-hati mengkonsumsi makanan
b.
Perhatikan kondisi kesehatan Anda saat pulang ke rumah.
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:16
YANG IL MIAH YAN G P O P U LE R
Pengobatan Modern atau Tradisional Oleh Amadeus Sanda Layuk, S.Farm, Apt. & Puspita Fadma Sari, M.FarmKlin, Apt.
dan
pengujian
membuktikan
S
eiring
dengan
yang
sulit
khasiatnya
untuk
ilmiah sampai uji klinik pada manusia.
dalam
mengobati penyakit. Selain itu obat
Berdasarkan penjelasan di atas dapat
juga harus lulus uji keamanan pada
diketahui bahwa pengobatan alternatif
manusia dewasa termasuk kelompok
yang menggunakan obat selain obat
pasien
terstandar dari BPOM, tidak terjamin
khusus
seperti
ibu
hamil
atau menyusui dan pasien dengan
khasiat
penurunan fungsi ginjal. Obat yang
seringkali obat-obat herbal tersebut
dan
keamanannya. Bahkan
tidak lulus uji tidak akan diedarkan
ditambahkan bahan kimia obat seperti
atau dijual ke pasaran. Obat herbal
obat golongan steroid, yang memiliki
dari
khasiat
pengobatan
alternatif
tidak
anti
nyeri
namun
dapat
perkembangan
melalui tahapan tersebut, sehingga
menyebabkan efek samping yang berat
teknologi komunikasi, berbagai
tidak bisa dipastikan khasiat ataupun
bila digunakan dalam waktu lama. Bisa
informasi
keamanannya.
dibayangkan bila penyakit kronis yang
kesehatan
dapat
diakses dengan mudah. Hal ini tentu sangat memudahkan kita
harus minum obat dalam jangka waktu Indonesia
lama, tetapi diobati dengan obat-obatan
sebagai pasien sekaligus konsumen,
dilakukan oleh Badan Pengawasan
tradisional yang belum terbukti khasiat
di sisi lain perlu kita sadari bahwa
Obat
dan keamanannya.
banyaknya informasi tersebut belum
tugasnya
tentu berdasarkan sumber yang benar.
Indonesia bahwa semua obat yang
Bila anda terdiagnosis penyakit kronis
Kebanyakan informasi tersebut tanpa
beredar ialah aman untuk dikonsumsi.
atau penyakit berat lainnya. Janganlah
disaring terlebih dahulu. Contoh nyata
Obat tradisional yang diakui keamanan
ragu untuk berkonsultasi dengan dokter,
adalah artikel atau iklan berisi testimoni
dan khasiatnya oleh BPOM adalah Jamu,
tanyakan kepada dokter penjelasan
seorang
Obat herbal terstandar, dan Fitofarmaka.
tentang penyakit yang anda alami, cara
pasien
alternatif yang
dari
pengobatan
mengklaim
Pengawasan dan
obat
di
Makanan
(BPOM)
meyakinkan
yang
masyarakat
dengan
mengatasinya, dan ambillah langkah
obat tradisional penyakit diabetesnya
Jamu adalah obat tradisional dalam
dan
langsung hilang secara ajaib.
bentuk serbuk seduhan atau cairan
pekerja medis sesuai sumpahnya dan
yang berisi bahan tanaman. Obat
pendidikan yang telah mereka tempuh,
Obat
sering
diasumsikan
pilihan
yang
sebagai
Herbal Terstandar (OHT) adalah obat
diberi
tradisional yang disajikan dari ekstrak
untuk membantu dan menolong orang
samping bagi tubuh, sedangkan ekstrak
atau
yang membutuhkan.
herbal dipercaya tidak menyebabkan
dapat berupa tanaman obat, binatang,
efek samping apapun. Industri farmasi
maupun mineral. OHT pada umumnya
Pada
dan ilmu kedokteran modern telah
telah ditunjang dengan pembuktian
kita diberi pilihan dalam menjalani
mengidentifikasi bahan alam ataupun
ilmiah. Fitofarmaka merupakan bentuk
hidup. Apa yang akan Anda pilih, yang
bahan kimia yang paling berkhasiat
obat tradisional dari bahan alam yang
sudah jelas khasiat dan keamanannya
sekaligus
aman
digunakan
bahan
alam yang
akhirnya
dan
Semua
bahan kimia yang menyebabkan efek
penyarian
kewenangan
terbaik.
sebagai
kewajiban
manusia,
untuk
dapat disejajarkan dengan obat modern
atau yang belum jelas khasiat dan
pengobatan manusia. Obat diproduksi
karena proses pembuatannya yang
keamanannya.
melalui serangkaian tahapan penelitian
telah terstandar, ditunjang dengan bukti
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 13
MEDIA RSPP
13
06/11/2014 19:37:19
D O KTE R RSPP
Andrologi
Bedah Saraf
Gigi Anak / Pedodonti
dr. Anita Gunawan, Sp.And
dr. Nurullah Armyta, Sp.BS
drg. Rinati Adrin, Sp.KGA
dr. Djoko Listiono Linggo, Sp.BS
drg. Marisa E, Sp.KGA
Akupunktur
dr. Rahim Purba, Sp.BS
Gigi Tiruan / Prosthodonti
dr. Ira Primayana, Sp.AK
dr. Wismaji Sadewo, Sp.BS
drg. A. Shinta D, Sp.Pros
dr. Abdullah, Sp.AK
dr. Agus Yunianto, Sp.BS
drg. Supriadi, Sp.Pros
Bedah Tulang / Orthopaedi & Traumatologi
drg. Arief Lukman, Sp.Pros
Anak dr. Hj. Siti Budiati W, MARS, Sp.A
DR.dr. Christiana Linda Wahjuni, Sp.OT, M.Kes, CCD, FICS DR. dr. Norman Zainal, Sp.OT, M.Kes, CCD, FICS
dr. Endang Melati, Sp.A dr. Moelyono, Sp.A dr. Margareta Komalasari, Sp.A dr. Patria Vittarina, Sp.A
Prof. dr. Errol Hutagalung, Sp.OT dr. Rahyussalim, Sp.OT dr. Faizal Miraj, Sp.OT
Anesthesi
Bedah Tumor / Onkologi
dr. Hery Mardani, Sp.An
dr. Erwin Yulian, Sp.B (K) Onk
dr. Bambang Edi, Sp.An
dr. Alban Dien, Sp.B (K) Onk
dr. Musthofa Fauzi, Sp.An
Bedah Urologi
dr. Marsito, Sp.An
dr. Akbari Wahyudi, Sp.U
dr. Agus Sutjipto, Sp.An
dr. Agus Wibisono, Sp.U Prof.dr. Djoko Rahardjo, Sp.U
Bedah
Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U
Bedah Anak
dr. Yudi Amiarno, Sp.U
dr. Ali Umar Achmad, Sp.BA Bedah Digestive
dr. Amrizal Umran, Sp.U Bedah Umum
dr. Toar JM Lalisang, Sp.B,KBD dr. A. Rosmali, Sp.B,KBD
dr. Aurizan D. Karim, Sp.B dr. Toar JM Lalisang, Sp.B, KBD dr. Tan Mahatis, Sp.B
Bedah Jantung, Paru & Pembuluh Darah dr. Agustian Sofian, Sp.BTKV dr. Soetopo Kirlan, Sp.BTKV
dr. Rahmat Wahyudiana, Sp.B dr. Djoko Sanjoto, Sp.B dr. A. Rosmali, Sp.B, KBD dr. Soesetyo Surachmat, Sp.B dr. Ali Umar Achmat, Sp.B
Bedah Plastik
Menata Letak Gigi / Orthodonti drg. Indri Yuliana, Sp.Ort drg. Indah D, Sp.Ort Oral Medicine drg. Andrian Nova, Sp.PM Periodonti drg. Fifi Prihasti, Sp.Perio Saraf Gigi / Konservasi drg. Andi Feizal, Sp.KG Gigi Umum drg. Gadis Sotfyandilah drg. Surtikanti Djanu drg. R. Vina Carolina
Gizi dr. Diani Adrina, Sp.GK dr. Titi Sekarindah, Sp.GK
Jantung dr. Hengkie F. Lasanudin, Sp.JP dr. Kurniawan Iskandarsyah, Sp.JP dr. Hermawan, Sp.JP dr. Djoko Maryono, Sp.PD, Sp.JP
dr. Poengki Dwi Poerwantoro, Sp.BP dr. Bisono, Sp.BP
Gigi
dr. Ayu Diah Kesuma P.S, Sp.BP
Bedah Gigi & Mulut drg. Achmad Zulkifli, Sp.BM
dr. Juniarti Hatta, Sp.JP dr. Ibrahim Ginting, Sp.JP dr. Elfrina Emran, Sp.JP
drg. Azrial Azwar, Sp.BM drg. Rizal Rivandi, Sp.BM
14
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 14
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:20
DOK TE R R S P P
Jiwa
Medical Checkup
Saraf
dr. Endah Ronawulan, Sp.KJ
dr. Siselia Titis Iramawati, MKK
dr. Jubelki Sirait, Sp.S
dr. Djoko Wiyono, Sp.KJ
dr. Elsa Ranti
dr. Widya Sarkawi, Sp.S
dr. Syailendra WS, Sp.KJ
dr. Monica Lilipaly
dr. Koes Ariyanti, Sp.S
Nurul Adiningtyas, M.Psi (Psikolog)
dr. Ayu Wulandari
dr. Suryo Atmodjo, Sp.S
Kebidanan & Kandungan
drg. Vina Carolina
dr. Vera Nevada, Sp.S
dr. Erwinsyah Harahap, Sp.OG, M.Kes
drg. Bhunga Ayuningtias
dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG (K)
Paru
THT
DR.dr. Bambang Yudomustopo, Sp.OG
dr. Wahyuningsih S, Sp.P
dr. Herlina Ida H, Sp.THT
dr. Alwin Simanjuntak, Sp.OG
dr. Maydie Esfandiary, Sp.P
dr. D. Ramschie, Sp.THT
dr. Sigit Purbadi, Sp.OG (Pr) Onk
dr. Sutji A. Mariono, Sp.P
dr. Bambang Sukmadi, Sp.THT
dr. Triani Ismelia Firdayanti, Sp.OG
dr. IB Sila Wiweka, Sp.P
dr. Amang Surachman, Sp.THT
dr. Ernawan, Sp.OG dr. Zulkarnaen Hamid, Sp.OG
dr. Sukirman, Sp.THT
Penyakit Dalam dr. Alvin T. Harahap, Sp.PD
Kedokteran Nuklir
Umum
dr. Abdul Haris Tri Prasetyo, Sp.PD
dr. Marini
dr. Chafied Varuna, Sp.KN
dr. Adji Suprajitno AR, Sp.PD
dr. Eko Wahyu W.
dr. Fadil Nazir, Sp.KN
dr. Asep Saepul Rohmat, Sp.PD, KGEH
dr. Niken S.A. Santi
dr. Deskian Kostermans, Sp.PD
dr. Rosita Muthalib
Kulit & Kelamin
dr. Djoko Maryono, Sp.PD, Sp.JP
dr. Siselia Titis Iramawati
dr. Tri Wilujeng, Sp.KK
dr. Winarni Hudoro, Sp.PD, KGH
dr. Yan Hardi Luthan
dr. Apriliana, Sp.KK
dr. Zakifman Jack, Sp.PD
dr. M. Ade Satia Putra dr. Maya Damayanti
dr. Monika, Sp.KK
Radiologi
dr. Raymos Hutapea
Laboratorium Patologi Klinik
dr. Fery Murtopo, Sp.Rad
dr. Adisthi Pritalina
dr. Agus Mufandi, Sp.PK
dr. Wuri Suryandari, Sp.Rad
dr. Ahmad Subangkit
dr. Roch Wahyuningsih, Sp.PK
dr. Djoko TB. Widiyanto, Sp.Rad
dr. Jarot Wahyu Adi
dr. Wibowo Soepomo, Sp.PK
dr. Koenindro Dadi. Sp.Rad
dr. Gita Permatasari
dr. Yoyot Soemirat, Sp.Rad
dr. Veda Charrisa N.
Laboratorium Patologi Anatomi
dr. Jumi Soepitaanggraeni, Sp.Rad
dr. Thomas Meidiansyah TB
dr. Winiarti Gani, Sp.PA
dr. Andi Darwis, Sp.Rad
dr. Sugiarto. Sp.PA
dr. Riza Widiastuti, Sp.Rad
Mata
Radiotherapi
dr. Bambang Triwiyono, Sp.M
dr. Bambang Dwi Karyanto, Sp.Rad
dr. Titi Setyaningsih, Sp.M
dr. H. Joke S. Soemiatno, Sp.Rad
dr. H. Roesmawati Soetomo, Sp.M dr. Juliati Adji, Sp.M
Rehabilitasi Medik
dr. Tri Wahyu Setyaningsih, Sp.M
dr. Ricky Maurice Emil, Sp.RM dr. Pradewi Indriyastuti, Sp.RM dr. Abner Penalemen B, Sp.RM dr. Denny Wibisono, Sp.RM
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 15
MEDIA RSPP
15
06/11/2014 19:37:21
YANG I L M I AH YANG POPULER
Kanker dan Pengobatan Alternatif Oleh : Dr Koeskadarina Hanafi Team Hospice & Palliative Care RSPP
K
ata “Kanker” bagi banyak orang merupakan kata yang sangat mengerikan dan pada kenyataanya tidak ada yang siap untuk didiagnosis penyakit kanker. Definisi kanker adalah benjolan (tumor) yang mengandung sel ganas, bisa tumbuh dimana saja di dalam tubuh. Penyebab kanker hingga saat ini belum jelas. Kemungkinan terdapatnya bibit kanker di dalam tubuh selalu ada, namun pencetusnya berbeda-beda pada setiap individu. Beberapa hal yang dapat menjadi pencetus terjadinya kanker, antara lain stres yang berkelanjutan juga pola hidup yang tidak sehat seperti konsumsi minuman beralkohol dan merokok (aktif atau pasif). Faktor genetik atau keturunan juga dapat menjadi faktor risiko timbulnya kanker. Berdasarkan penelitian, bila keluarga yaitu saudara kandung ibu atau bapak banyak yang menderita kanker, maka kita harus lebih waspada dengan sejak usia muda mulai memeriksakan diri (check-up) berkala ke dokter. Pola hidup sehat merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit kanker, antara lain dengan olahraga teratur dan terukur, tidur cukup, konsumsi makanan bergizi dan seimbang serta tidak merokok dan menghindari stres. Prinsipnya ialah mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Apabila mendapatkan gejala-gejala yang mengarah ke kanker misalnya terdapat benjolan pada tubuh yang tidak pada tempatnya, pendarahan yang lama dari kelamin (terutama pada wanita), pendarahan saluran cerna, penurunan
16
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 16
yang buruk pada pasien.
berat badan yang tidak diinginkan ≤ 6 bulan, maka dianjurkan untuk segera menghubungi dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bila sudah terdiagnosis kanker, maka penting untuk mengikuti anjuran dan nasihat dokter. Tindakan terapi penyakit kanker tergantung dari tingkat keganasan (stadium) kanker saat terdiagnosis, pada umumnya ditentukan oleh dokter spesialis bedah atau onkologi. Terapi kanker dapat berupa kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Tindakan pengobatan penyakit kanker terbaik ialah secara keseluruhan (holistik), dimana pasien dan seluruh keluarga ikut berperan dalam pengobatan kanker. Pasien yang terdiagnosis kanker akan mengalami stres yang berat sehingga dukungan keluarga kepada pasien sangat penting. Pengobatan paliatif diperlukan dan dilakukan terutama pada pasien kanker stadium lanjut, dengan tujuan memberikan rasa nyaman pada pasien dan keluarganya. Hal yang dilakukan pada pengobatan paliatif bukan lagi untuk mengobati kankernya, namun untuk mengurangi gejala yang tidak nyaman bagi pasien. Keluarga pasien harus dipersiapkan apabila terjadi sesuatu hal
Belakangan ini muncul perkembangan pengobatan penyakit kanker yaitu pengobatan alternatif dengan konsumsi obat herbal. Dalam dunia medis, pengobatan alternatif untuk penyakit kanker tidak disarankan, karena sebagian besar pengobatan alternatif belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun peran media seperti televisi, radio, koran, dan internet memberikan peluang besar bagi berkembangnya pengobatan alternatif sehingga sulit dicegah. Karena hal tersebut, sebaiknya pasien yang menjalankan pengobatan alternatif tidak meninggalkan terapi medis, sehingga dapat berjalan beriringan dan tetap terkontrol. Dengan banyaknya pengalaman dengan pasien yang memilih untuk melakukan pengobatan alternatif tanpa sepengetahuan dokter yang bersangkutan. Maka pada saat kembali ke dokter sulit untuk diobati kembali, dikarenakan penyakit kankernya telah menyebar secara luas. Sebagai contoh, pasien yang selama satu tahun hanya berobat alternatif tanpa pemeriksaan medis, kemudian kembali lagi ke pengobatan medis. Pasien tersebut menderita kanker dan penyakitnya sudah menyebar ke paru-paru, hingga saat ini dalam perawatan di rumah sakit untuk dilakukan kemoterapi namun dokter tidak dapat menentukan keberhasilan terapinya. Demikian informasi tentang kanker dan pengobatan alternatif, semoga dapat bermanfaat.
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:25
MEN S SANA IN C OR PO R E S A N O
Oleh : Hadi Luspratikno
S
alam Mens Sana In Corpore Sano!!! Ini adalah artikel perdana yang memuat berita, informasi, event, dan tips-trik olahraga dan kesenian baik di lingkungan RSPP maupun diluar RSPP yang insyaAllah akan terus menghiasi edisi-edisi berikutnya di media tercinta kita ini. Adapun untuk artikel perdana ini, media RSPP akan menginformasikan kepada pembaca setia mengenai Badan Pembinaan Olahraga dan Kesenian (BAPORKES) RSPP. Pembaca mungkin sudah tidak asing lagi dengan jargon olahraga dan kesehatan di seluruh dunia, yaitu “Mens Sana In Corpore Sano”. Yapss, betul bingitss, mungkin sejak kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) jargon tersebut sudah terekam di otak kita semua. Jargon bahasa latin (yang berasal dari mahakarya sastra dari seorang pujangga Romawi yaitu Decimus Iunius Juvenalis) bermakna “Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”. Super sekali artinya ya...sesuatu. Mungkin jika bisa diartikan lebih lanjut, fisik dan mental yang kuat serta jasmani dan rohani yang sehat akan menghasilkan individu-individu yang tangguh, yang muaranya sudah pasti adalah sebuah kelompok yang hebat dan sangat diperhitungkan. Superrr...sekali. Nah sepertinya Mens Sana In Corpore Sano ini tepat sekali untuk menggambarkan BAPORKES RSPP yang memiliki cabangcabang olahraga dan kesenian yang hampir di setiap cabangnya telah memberikan sejumlah prestasi yang membanggakan nama RSPP. Sebut saja cabang FUTSAL yang pada tahun 2012 berhasil menjadi juara 1 di Kompetisi Futsal Antar Direktorat dan Anak Perusahaan PT. Pertamina (Persero). Kemudian cabang BADMINTON yang bahkan beberapa pemainnya mewakili
perusahaan sampai ke luar negeri! Gile lu ndro... Namun bila kita membahas lebih jauh mengenai sejarah dan detail di setiap cabang BAPORKES RSPP, mungkin tidak ada ujungnya. Media RSPP lebih menyoroti mengenai bagaimana BAPORKES RSPP ini dapat berkembang lebih jauh dan terdapat re-generasi di tiap cabangnya. Sehingga diharapkan akan banyak mencetak individuindividu yang tangguh dan berkualitas dalam berolahraga dan kesenian. Dan diluar itu semua, sudah barang pasti akan memberikan manfaat bagi perusahaan karena setiap individu yang tergabung didalam cabang-cabang BAPORKES RSPP akan mempunyai etos, mental dan spirit kerja yang baik. Untuk itu, sesuai dengan judul artikel perdana ini yaitu “WE WANT YOU”, media RSPP mengajak kepada seluruh pekerja di lingkungan RSPP, siapapun itu (entah pegawai PWTT, PWT, atau outsourching) untuk dapat bergabung dan berperan aktif di cabang-cabang BAPORKES RSPP. Fotofoto yang pembaca lihat adalah cabangcabang BAPORKES RSPP yang aktif dan berjalan di tahun ini. Untuk cabang-cabang yang belum disebut, jangan khawatir, tunggu upcoming atau berita selanjutnya yang pastinya akan diinformasikan melalui media tercinta kita ini, Media RSPP. Untuk info lebih lanjut mengenai BAPORKES RSPP, pembaca dapat menghubungi langsung sekretariat BAPORKES RSPP di nomor (021) 721 9974/9557 dengan PIC sis Retno Widyaningsih atau bro Hadi Luspratikno. Salam Mens Sana In Corpore Sano!!!
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 17
MEDIA RSPP
17
06/11/2014 19:37:26
PE RISTI WA
Acara Health Talk RSPP bekerjasama dengan Prenagen yang diadakan di Graha RSPP an gaan & penyuluh ah dengan pera ak Zr. Nurbaeti Saad An Bayi di Poliklinik Pentingnya Pijat
arga memeriksa w yu Ardi sedang at Sehat m Ju n ka dr Jarot Wah ra Ge RW 09 dalam Kramat Pela dr Herlina Ida H, Sp.THT sed ang memberikan penyuluhan tentang penyakit Rhinitis kep ada pasien & pengunjung RSPP
gi yang serta senam pa Foto bersama pe Jumat rutin setiap hari
Ka. Adm Medis, dr Arif Riandi sedang menyerahkan kenang-kenangan kepada perwakilan UGM Yogyakarta
diadakan
Tim sukses RSPP foto bersama Surveyor KARS 2014 usai acara penutupan
18
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 18
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:34
P E R I S T I WA
Kunjungan dari Mahasiswa Gizi Universitas Brawijaya Malang
Kelompok Paduan Suara RSPP sedang berlaga dalam Lomba Paduan Suara antar Rumah Sakit anggo ta IRSJAMPERSI Propinsi DKI Jakarta tetap seman gat walau belum beruntung.. .bravo
g, Sp.KK eh dr Tri Wilujen
opi ol tar Dermatitis At
Penyuluhan sepu
Penyuluhan Komite PKRS tentang Cara Penyuntikan Insulin oleh dr. Haris Tri Prasetyo, Sp.PD
Perawat Poli Penyakit Dalam, Zr Rosmini sedang memperagakan cara penyuntikan Insulin
ndar, Sp.JP memberi Tampak dr Kurniawan Iska Poli Jantung ggu penyuluhan di ruang tun
Sholat Idul Adha 1435 H di lingkungan RSPP yang dihadiri juga oleh Direktur Utama PERTAMEDIKA, DR.dr. Mardjo Soebiandono, Sp.B dengan Ustadz Ibnu Mukhtar, Lc
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 19
MEDIA RSPP
19
06/11/2014 19:37:40
S E RBA S E R B I
Dataran Tinggi Dieng : Negeri Dewa Dewi Oleh : Gurano Bintang
J
ika
Anda
pecinta
fotografi
singgah
maka
kami
rekomendasikan
kuliner khas Magelang yaitu Kupat
Anda
untuk
berkunjung
Tahu yang terkenal dengan harga yang
ke
Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Mata
anda
akan
pemandangan
20
dengan mobil melalui Magelang dan
lansekap atau pecinta trekking
sejenak untuk menikmati
sangat terjangkau.
dimanjakan terbit
Setelah menempuh perjalanan kurang
(sunrise) yang menakjubkan disertai
matahari
lebih 3 jam, kami sampai ditempat
indahnya pemandangan pegunungan
tujuan dan sebelum menjelajah pesona
disekitarnya.
bersusah
Dataran Tinggi Dieng, ada baiknya
merupakan
payah mendaki puncak gunung selama
untuk mengetahui sejarah dengan
vulkanik aktif dan termasuk dalam
2-3 jam sejak dini hari terbayar lunas
menyaksikan film yang disajikan di
gunung api raksasa. Ketinggiannya
setelah menikmati pesona alam yang
Dieng Volcanic Theater.
sekitar 2.000 m di atas permukaan
indah.
Dieng berasal dari gabungan dua
laut dengan suhu berkisar 15-20°C
kata dalam bahasa Kawi yaitu “di”
di siang hari dan 10°C di malam hari.
Perjalanan
kawasan
pegunungan
Pesona alam Dieng tidak hanya itu,
yang berarti tempat atau gunung
Wilayahnya masuk dalam Kabupaten
masih banyak yang Anda harus ketahui,
dan “Hyang” yang bermakna dewa.
Banjarnegara
berikut pengalaman kami berwisata ke
Dengan
demikian,
Wonosobo
Negeri Dewa Dewi. Setelah pesawat
daerah
pegunungan
kami mendarat di bandara Adi Sucipto,
dewa
Jogyakarta,
kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah,
perjalanan
MEDIA RSPP
2014_rspp_sept-okt.indd 20
dilanjutkan
bersemayam.
Dieng tempat Dieng
berarti para adalah
dan
yang
Kabupaten
letaknya
berada
disebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Pesona
alam
yang
kami
nikmati
November - Desember 2014
06/11/2014 19:37:44
SER B A S E R B I
Telaga
Merdada, merupakan
telaga
(meletus
dan
mengeluarkan
gas
yang terbesar di antara telaga yang ada
beracun pada tahun 1979 dengan
di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang
korban 149 jiwa).
tidak pernah surut dijadikan sebagai
- Sumur Jalatunda.
pengairan untuk pertanian disekitarnya.
- Museum Dieng Kailasa, menyimpan
Bahkan telaga ini juga digunakan
artefak yang memberikan informasi
para pemancing untuk menyalurkan
tentang alam (geologi, flora dan
hobi atau wisatawan untuk sekadar
fauna), informasi masyarakat Dieng
berkeliling dengan perahu kecil yang
yaitu mengenai keseharian, pertanian,
disewakan oleh penduduk setempat.
kepercayaan, kesenian serta warisan arkeologi. Museum juga memiliki
Ada beberapa telaga lain yang ada di
teater untuk melihat film tentang
Dieng yang tak kalah menarik, namun
arkeologi Dieng, panggung di atas
karena waktu sudah menjelang sore, perjalanan kami lanjutkan dengan melihat beberapa gua seperti gua Jaran, gua Sumur, dimana lokasi gua tersebut terletak di antara telaga Warna dan telaga Pengilon. pertama adalah
pemandangan
Telaga Warna, yaitu sebuah telaga yang memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan
lembayung.
Kami sedikit mendaki ke puncak bukit untuk mendapatkan panorama yang indah
ini.
Sesaat
setelah
sampai,
pemandangan indah telaga warna yang mempesona kami dapatkan, tentu saja kami dokumentasikan dengan berfoto sejenak dengan latar belakang telaga warna yang indah. Setelah puas berfoto ria, kami menuruni bukit menuju telaga Warna. Kami juga mengunjungi telaga Pengilon yang terletak bersebelahan dengan telaga Warna.
telaga
Pengilon
memiliki
keunikan yaitu memiliki warna air yang bening seperti tidak tercampur belerang dimana hanya terdapat rerumputan seperti rawa kecil sebagai pembatas antara telaga Warna dengan telaga Pengilon.
Puncak dari perjalanan ke Dataran Tinggi Dieng adalah menikmati pesona matahari terbit dari puncak Gunung Prahu. Kami
berjalan
kaki
kurang
lebih selama 3 jam sejak dini hari, dan sesampainya di puncak bukit kami dapat menikmati pesona yang menakjubkan dari terbitnya matahari dengan latar belakang pegunungan yang berada di
atap museum dan restoran. - Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan Tuk Bima Lukar (Tuk = mata air).
Kuliner Khas Dieng Kawasan Dieng merupakan penghasil sayuran untuk wilayah Jawa Tengah. Kentang adalah komoditas utama, ada juga wortel, kubis, bawang-bawangan, pepaya gunung (carica), jamur, buah kemar, dan purwaceng dihasilkan dari kawasan ini. Makanan seperti kentang goreng,
gorengan
manisan
sekitar kawasan Dieng.
carica serta minuman seperti teh, kopi
Beberapa objek wisata lain yang dapat kita kunjungi di Daratan Tinggi Dieng adalah :
purwaceng yaitu rerumputan herbal yg
dan susu yang telah dicampur dengan
dipercaya memperkuat gairah laki-laki, dapat dengan mudah didapat sebagai panganan ringan yang dapat kita bawa sebagai oleh-oleh khas Dieng.
- Kompleks candi Arjuna yaitu kompleks
Untuk menikmati panorama alam yang
candi Hindu yang dibangun pada abad
indah, kita tidak perlu bepergian ke luar
ke-7, antara lain: candi Gatot Kaca,
negeri, karena negeri kita sangat kaya
candi Bima, candi Arjuna, candi Semar,
akan panorama dan pemandangan yang
candi
Srikandi,
indah dengan budaya yang tinggi serta
candi Setyaki, candi Dwarawati, dan
kuliner yang memanjakan lidah. Selamat
Gangsiran Aswatama.
berwisata.
Sembadra,
candi
- Kawah Sikidang, kawah Sileri, kawah Candradimuka, dan
kawah
Sinila
November - Desember 2014
2014_rspp_sept-okt.indd 21
jamur,
MEDIA RSPP
21
06/11/2014 19:37:47
2014_rspp_sept-okt.indd 22
06/11/2014 19:37:48
2014_rspp_sept-okt.indd 23
06/11/2014 19:37:53
2014_rspp_sept-okt.indd 24
06/11/2014 19:37:55