PENGARUH PARAMETER DAN KOMPOSISI GAS PELINDUNG TERHADAP DIMENSI MANIK LAS, POROSITAS DAN LAJU KOROSI PADA PROSES PELEBURAN LOGAM MENGGUNAKAN TORCH GTAW
Disusun Oleh : Pungky Anggara Kurniawan NRP. 2103 100 020
Adanya pengembangan penggunaan gas pelindung pada las TIG. Ditemukannya porositas pada setiap variasi gas dari logam hasil las-lasan. Adanya perbedaan sensitivitas logam lasan tiap variasi pada korosi.
Dosen Pembimbing Dr. Ir Abdullah Shahab, MSc
Pada penelitian kali ini akan diamati pengaruh dari beberapa parameter pengelasan dan variasi jenis gas pelindung terhadap luas permukaan logam peleburan, porositas dan laju korosi dari logam peleburan.
Pada penelitian ini tidak akan dibahas adanya perubahan struktur mikro yang terjadi. Korosi yang di analisa merupakan korosi general dan pengukurannya berdasarkan pada kehilangan berat dari spesimen. Korosi yang dianalisa berdasarkan pada variabel luas daerah kontak dengan larutan pengkorosi.
Mempelajari pengaruh jenis dan komposisi gas pelindung, arus, dan flow rate gas pelindung terhadap dimensi logam peleburan. Mempelajari pengaruh jenis dan komposisi gas pelindung, arus, dan flow rate gas pelindung pada porositas logam peleburan. Membandingkan pengaruh jenis dan komposisi gas pelindung, arus, dan flow rate gas pelindung terhadap laju korosi dari logam peleburan.
Pengelasan ini menggunakan elektroda tungsten yang tidak habis pakai (non consummable electrode). Permukaan yang dilas akan diselubungi oleh gas pelindung. Pengelasan ini biasa digunakan untuk mengelas logam-logam yang tipis.
1
Terjadinya aliran ini disebabkan oleh beberapa hal: Gaya Bouyancy : pada proses ini aliran logam terjadi karena adanya perbedaan densitas dari cairan logam
Porositas pada pengelasan ini sangat bergantung pada arah konveksi dari logam cair
Korosi pada pengelasan, bisa saja terjadi walaupun pemilihan antara logam dasar dan filler telah dilakukan dengan benar, kode industri dan standar telah di ikuti, serta bentuk dari las-lasan sudah tepat. Korosi ini di pengaruhi oleh : Porositas (area kontak dengan cairan pengkorosi)
Dilakukan dengan parameter sebagai berikut: Base Metal : Baja ASTM A36 Elektrode : EWTh2; 2,4 mm Gas Pelindung : Ar 100%, Ar 70%-CO2 30%, dan Ar 70%-He 30% Arus : 40,50,60 (ampere) Debit : 5, 15, 25 (lpm) Waktu Lebur : 5 detik Tebal spesimen : 5 mm
2
Dimensi Logam Lebur
Persentase Porositas
Perubahan Dimensi Spesimen :
Perubahan Luas Permukaan
Persentase perubahan luasan spesimen 60 A pengaruh flow rate pada tiap gas
200
Persentase Laju Korosi (Pengurangan
120 80
146.337
173.090
171.471
90.514
84.871
160
Ar
65.013
Ar-CO2 Ar-He
40
Berat)
0
Persentase
Persentase
160
Persentase perubahan luasan spesimen 25 lpm pengaruh arus pada tiap gas
200
30.067
27.318
29.988
5
15
25
120
171.471 139.137
Porositas Peleburan
40 0
29.988 20.958
0.27
0.30
0.25 0.15 0.10 0.05
0.13 0.032
0.12
Ar Ar-CO2
0.09
Ar-He
0.033 0.031
0.00 5
15 Flow Rate
25
0.25
40
0.27
0.05
0.09
0.10
0.12
0.038 40
50
60
Arus (Amperre)
25
Ar Ar-CO2 Ar-He
0.027
0.00
50
30
0.20 0.10
45.915
Prosentase pengurangan berat arus 40 A pada flow rate 5 lpm variasi gas pelindung
0.25 0.15
Ar-He 32.375
35
0.33
0.35
Persentase
Persentase
0.40
0.33
0.30 0.20
Prosentase porositas spesimen flow rate 15 lpm pengaruh arus
0.37
0.35
Ar Ar-CO2
43.679
Persentase Laju Korosi
Prosentase
Prosentase porositas spesimen arus 60 A pengaruh flow rate 0.40
84.871
80
Flow Rate (lpm)
148.170
0.033 60
13.783
15 10
Arus
22.282
23.201
20.138 17.688
20
5 0
16.083 7.887 6.409 3.806 2 jam
10.979 6.382
4 jam
17.923
18.932
8.255
6 jam
Ar Ar-CO2
13.591
Ar-He 9.309
8 jam
10.012
10.597
10 jam
12 jam
Waktu
Penggunaan gas pelindung Ar-CO2 menghasilkan luas permukaan logam yang paling besar. Persentase perubahan luas permukaan logam terbesar terjadi saat penggunaan gas pelindung Ar-CO2, arus 60 A dan flow rate pengelasan 15 lpm (173 %).
Persentase perubahan luas terkecil terjadi saat penggunaan gas pelindung Argon murni, arus 40 A, dan flow rate 5 lpm (21 %).
Penggunaan gas pelindung Ar-CO2 akan mengakibatkan terjadinya persentase porositas paling besar Persentase porositas tertinggi terjadi saat penggunaan gas pelindung Ar-CO2, arus 60 A dan flow rate 25 lpm (0,37 %). Persentase porositas terendah terjadi saat penggunaan gas pelindung Argon murni, arus 40 A dan flow rate 5 lpm (0,25 %).
Laju korosi pada proses peleburan ini sangat dipengaruhi oleh persentase porositas serta luasan permukaan yang terjadi pada spesimen peleburan. Persentase laju korosi terbesar terjadi saat penggunaan gas pelindung Ar-CO2, arus 60 A dan flow rate 5 lpm (30,6 %). Persentase laju korosi terendah terjadi saat penggunaan gas pelindung Argon murni, arus 40 A dan flow rate 25 lpm (3,3 %). Secara umum penggunaan gas pelindung Ar-CO2 akan mengakibatkan terbentuknya luas permukaan logam peleburan, persentase porositas dan persentase korosi paling besar dan penggunaan gas Argon murni akan menyebabkan terbentuknya luas permukaan logam peleburan, persentase porositas dan persentase korosi paling kecil.
3
Dimensi Logam Lebur Pada penelitian selanjutnya diharapkan akan diperoleh analisa mengenai pengaruh beberapa parameter yang digunakan diatas terhadap benda kerja, baik mengenai sifat mekanik hasil peleburan maupun kemungkinan adanya cacat peleburan, serta kemungkinan adanya perubahan struktur mikro yang terjadi.
Persentase Porositas
Persentase Laju Korosi (Pengurangan Berat)
Akhir
Pengukuran Dimensi :
awal
4
Logam hasil peleburan
Foto mikro porositas pada permukaan spesimen
5