I
ABSTRAK
D;I. Tunjung umumnya dataran rendah yang ketinggi annya mendekati ketinggian permukaaB laut yang rna na mempunyai suatu jaringan drainase utama mela lui
3 sungai utama, yaitu Kali Bancaran,
Kali
Bangkalan dan Kali Jambu. Dan ketiga kali terse but masing-masing berakhir di laut. Di tengah are al pengaliran ini terdapat rawa yang hernama Rawa saksak. Karena buruknya sistem pengaliran,
r.1aka
rawa tersebut semakin meluas menggenangi beberapa hektar sawah. Luas sawah yang tergenang kira-kira 3'14 ha.
Kali Bangkalan.yang melalui kota Bangkalan mempunyai kapasitas yang kecil sedangkan debit yang le wat besar sehingga air meluap ke perkampungan-per kampungan. Hal ini selain membawa kerugian materi al, juga sangat mengganggu ketenangan dan kenyama nan penduduk. Masalah utama dari jaringan drainase
..
: I
. •I . '
- Saluran drainase utama penuh dengan enda pan.
II
dengan
- Sungai, khususnya di muara, penuh endapan.
- Kapasitas; dari Kali Bangkalan yang melewa kota Bangkalan tidak mencukupi untuk menam pung debit yang lewat. Kapasitasnya
hanya
1, 5 m3 /dt. - Pengaliran dari beberapa saluran
drainase
berlawanan arah terhadap permukaan tanah. - Bangunan-bangunan air yang ada tidak ber fungsi dengan baik sehingga
mengakibatkan
air banjir dari sungai mengalir kembali ke sawah. Untuk memperbaiki kondisi di atas dengan memperbaiki sistem yang ada, termasuk
hanya menggali
kembali saluran-saluran yang ada dan mer:1bangun la gi bangunan-bangunan air yang ada, bukanlah merupakan penyelesaian yang baik berhubung
kapasitas
Kali Bangkalan yang melalui tengah kota Bangkalan sangat
kecil,dan untuk melebarkan sungai yang me
nembus kota tidak dimungkinkan sebab sangat
ba-
nyak jumlah rumah-rumah yang . harus dibongkar. Studi ini, untuk mengatasi masalah terbatasnya da
III ya tampung Kali Bangkalan, mengambil langkah
me-
ngurangi daera h aliran yang airnya mengalir ke Ka li Bangkalan dan dialirkan melalui Kali - Bancaran dan Kali Jambu. Kemudian menjadikan Rawa
.Saksak
sebagai penampung sementara yang airnya dikluar kan dengan pintu pengatur sesuai dengan kapasitas Kali Bangkalan. Dimensi saluran-saluran yang hendak dibuat dihi tung dengan perumusan Strikler yang didasarkan atas debit rencana yang dihitung dengan rumus me thode rasional Jepang. Data hidrologi diambil da·-
ri 7 stasiun yang kemudian dengan methode poligon Theissen diperoleh curah hujan yang mewakili . daerah aliran D.I. Tunjung. Dari hujan harian maksimum yang diperoleh dari poligon kan hujan pendek t
sejam dan t
theissen~
dijadi-
sehari dengan ru
mus
R =
a.R24 R24 + b
untuk hujan 0 - 1 jam.
dan ( 100 R ) 2
R24
=
11300 t 't + 3, 1 2
untuk hujan 1-24 jam
IV Dimana harea a dan b merupakan konstanta yang ter gantung pada waktu. Kemudian pada masing-masing hujan pendek, tung hujan rencana
d~ngan
dihi-
methode Gumbel. Perio-
de ulang yang diambil untuk keperluan drainase adalah hujan 2 tahunan (R2), R5, R20. Dari
hujan
rencana dihitung intensitas hujan dengan mengguna kan tiga perumusan yaitu Talbot, Ishiguro,
sher-
man yang kemudian ketiga rumus dihandingl<:an rumus mana yang paling tepat digunakan. Ternyata yang cocok dalam studi ini adalah rumus untuk periode ulang 2 th, ga diperoleh
rumns
Ishiguro
5 th, aan 20 th, Sehing
grafik intensitas terhadap waktu.
Dengan menghi tung·- Waktu Konsentra.c:;i pada masing masing saluran dan dengan methode rasional Jepang diperoleh debit rencana pada masing-masing saluran. Sedangkan perhitungan. volume hujan yang masuk
ke
rawa Saksak, dipergunakan methode Nakayatsu. Untuk rnengetahui untung ruginya dari proyek direncanakan ini digunakan methode Cash ?low yaitu dengan perhitungan cara
yang
Discounted Benefit
v Cost Ratio (BCR). Biaya awal proyek ditaksir sebe sar Rp. 2.674,101 juta. Biaya operasi dan pemeliha raan Rp. 61,684 juta per tahun dan setelah dijadikan Present Values senilai Rp. 483,794 juta. Keuntungan dari tanaman padi dan polowi jo dan taksi . e.. siran kerugian banjir yang menjadi keuntuntungandari :proyek adalah se besar P.p. 900,694 )uta per ta hun dan setelah dijadian Present Values ~.
senilai
7.064,233 juta. Maka diperoleh nilai BCR
=
2,2.
Dapat. di tarik kesimpulan bahwa, karena keuntungan positif dari pekerjaan ini yaitu menambah produksi pertaniaan dan maghilangkan banjir di lwta maka perkerjaan ini layak dilaksanakan.