PENGARVH PEMBELAJARAN KONSTRVKTlVISME
DENGAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP BASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SENYAWA HIDROKARBON (Studi lusus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka)
OLEH
ABDIRINALDI
103016227116
PROGRAM STUDI PENDIDlKAN laMIA JURVSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGUllUAN DIN SYARW HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Skripsi beJjudul: "Pengaruh Pembelajarall KOllstruktivisme dellgall Strategi Gellerative Learnillg Terhadap Hasil Belajal' Kimia Siswa pada KOllsep
SCllyawa
Hidrokarboll",
disusun
olch:
Abdi
Rinaldi,
NIM:
103016227116, Program Studi Pendidikan Kimia JUl1lsan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasyah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jalmrta, 25 Mei 2008
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Dra. Etty S vatiningrum. M. Ed NIP. 131 808296
Pembimbing II
Dewi Mumiati, M.Si
LEMBARPENGESAHANPENGUn Skripsi berjudul: "Pengaruh Pembelajaran Konstmktivisme dengan Strategi Generative Learning terhadap Hasi! Beilijar lamia Siswa padll Konsep Senyawa Hidrokaroon" diajukan kepada Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dau telah dinyatakan lulus dalam Ujian Mlmaqasyah pOOa, 12 Juni 2008 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar SaJjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.
Jakarta, 19 Juni 2008 Panitia Ujian Munaqasyah Tanggal Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA) II'. H. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP. 150 222 933
.u, JVIli..~
Tanda Tallgan
~~f /
Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA) Baig Haua Susauti, M.Sc NIP. 150299475
.2t:,
Penguji I II'. H. Mahmud M. Siregu, M.Si NIP. 150 222 933
:.Ie J"li!l!..~.&
Penguji II Dedi Irwandi, M.Si NIP. 150299 937
..2.3
r.\l.~.. ,w.pR
s.'!.r:.\~.~.'?&
Mengetahui: Dekan Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan,
-<~
~1!JJ-
...........
~
SURAT PERNYATAAN ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Abdi Rinaldi
NIM
: 103016227116
Jurusan/Semester
: PendidikmllPA-Kimia/ X (sepuluh)
Angkatan
: 2003
Alamat
: JI. Jend. Sudirman No. 396 Parit Padang Sungailiat Bangka 33215
"MENYATAKAN nENGAN SESUNGGUHNYA"
Bahwa
skripsi
dengan
judul
"PENGARUH
PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME DENGAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KONSEP SENYAWA HIDROKARBON" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: I. Nama
NIP
2. Nama
: Ora. Etty Sofyatiningrum, M.Ed : 131 808296 : Oewi Murniati, M.Si
NIP
Oemikian surat pernyatan ini saya buat dengan sesunggulmya dan saya siap menerima konsekuensi secara akademis, apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 20 Mei 2008 Yang menyatakan,
A di Rinaldi
ABSTRAK
Abdi Rinaldi. Pengarllh pembeh\iaran konstrllktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan senyawa hidrokarbon (studi kasus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka). Shipsi Program Studi Pendidikan Kimia Jurtlsan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegmuan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2008. Penelitian ini bertujuan tl11tuk mengembangkan pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka pada bulan Maret sampai dengan April 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ekSpet1l11en yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengambilan sal11peI menggunakan teknik sanlpel bertujuan. Sampel penelitian berjumlah 35 orang siswa kelas XA sebagai kelas eksperil11en dan 35 orang siswa keJas XC sebagai keIas kontroI. PengambiJan data l11enggtmakan instrun1en tes hasil belajar ldmia terhadappretest dan pastiest. Uji persyaratan sebelum menganalisis data yaitu l\ji normalitas dan uji homogenitas. Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis nihil (Ho) yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan penerapan pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa dan hipotesis alternatif (Hu) yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penerapar, pel11belajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa. Analisis data menggunakan normalized gain dan uji-t. Dalam peneHtian ini diperoleh perbedaan sIcor pretest-pastiest nilai rata-rata kelas kontroI sebesar 10,9 dan perbedaan sIcor pretest-pastiest nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 17. Berdasarkan perhitungan uji-t dengan taraf signifikan 5% (a. = 0,05) diperoleh harga tlubel sebesar 2,00, thilang untuk kelas kontrol sebesar 10,34 dan thilUng untuk kelas eksperimen sebesar' 13,01. Karena thilung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa H o ditolak dan Hn diterima. Dapat diartikan bahwaterdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan pembelajar'an konstruktivisl11e dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa.
Kata kunci: konstruktisl11e, generative learning,pretest-postlest, hasil belajar.
ABSTRACT
Abdi Rinaldi. The influence of constructivism leaming with generative learning strategy to result of study on chemistry lesson of hydrocarbon (study case in Setia Budi Senior High School, Sungailiat Bangka). Skripsi Majors Education of Natural Sciences, Chemical Program Study, Faculty of Sciences Education and Teachership, Jakarta State Islamic University 2008. The aim of this research to develop tJle constTtlctivism learning with generative learning strategy to result of study on chemistry lesson. This research is conducted at Setia Budi Senior High School Sungailiat bangka from March till April 2008. The research method used an experiment method, it's including of two class that is control class and experiment class. The sanlples was teken by purpossive sampling technique. There were 35 students ofXA as experiment class and 35 person student of XC as control class. The technique of collecting data used pretest and posttest instrument.. The regulations test before analyzing data that is normalitas test and homogenitas test. Hypothesis that raised is null hypothesis (Ho) which is not significant the influence on application of constructivism learning with generative learning strategy to result of study on chemistIy lesson and alternative hypothesis (Ha) that is significant the influence on aplication of constructivism learning with generative learning strategy to result. The technique of analyse data used by normalized gain and t-test. The result show that research get score difference pretest-posttest value average control class is 10,9 and score difference pretest-posttest value average experiment class is 17. Meanwhile the result of t-test with compared to ttable on signiticant level 5% (a = 0,05) is 2,00. t"eollnt for control class is I0,34 and taeollnl for experiment class is 13,01. Because taellllnl > ttable then get this Ho is refused and Ha is accepted. So it can be stated that there is a significant the influence on application of constructivism learning with generative learning strategy to result of study on chemistly lesson.
Key word: constructivism, generative learning, pretest-posttest, result learn.
KATA PENGANTAR Bismillaftirraftlfluanirruftim,
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan kanmia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, hanya kepada-Nya segala pengabdian dan rasa syukm dikembalikan. Tidak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, rasul yang mulia. Mahasiswa yang akan mengakhiri masa studinya di perguruan tinggi hams membuat sebuah karya tulis ilmiah berupa skripsi. Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beJjudul "Pengaruh })embelajal'an
Konstruktivisme
deugan
Strategi
Generutive
Learning
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Senyawa Hidl'Okarbon (Stud! Kasus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka)". Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan program strata I (S I) di Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Fakllitas IImu Tarbiyal1 dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Mengingat jasa-jasa selama melakukan penditian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dorongan, dan arahan dari berbagai pihalc. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas IImu Tarbiyal1 dan Keguman UIN SyarifI-Edayatullah Jakarta. 2. Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Alam Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 3. Baiq Hana Susanti, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Alam Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan IImu Pengetal1llan Alam Fakultas IInm Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
5. Dra. Etty Sofyatiningrum, M.Ed, Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dewi Mumiati, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Alam Fakultas IImu Tarbiyah dan Kegururul yang telah mendidik dan memberikan bekal Hmu kepada penulis. 8. Fadillah Imam, BA, Kepala Sekolah SMA Setia Budi Sungailiat Bangka, beserta dewan guru yrulg telah memperkenankan penulis mengadakan penelitian guna penyelesaian skripsi ini. 9. Wiwiek Asniarti, S.Si, Guru kimia SMA Setia Budi Sungailiat Bangka yang telah membantu penulis dalam melaksanakan peneIitian, memberikrul pengarahan, motivasi dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Siswa-siswi SMA Setia Budi Sungailiat Bangka, khususnya kelas X dan XI IPA-2 yang telah mengisi instrumen dan menjawab tes hasil belajru' kimia dalam penelitian ini. 11. Ayahanda Sarlan Mustafa dan Ibunda Nuraini tercinta yang tclah merawat dan mendidik penulis dcngan kasih sayang, memberikan pengorbanan baik materil maupun spiritual yang tidak terhitung nilainya, serta senantiasa mendorong dan mendoa'kan penulis dalanl mengarungi kehiduprul ini. 12. Kakak-kalcak (Fendra, Dede, Ranu) dan adik-adikku (Jaka, Putra, FazaI) yang selalau
memberikrul
motivasi
drul
dorongan
kepada penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 13. Muhibuddin, Syarif, Anto, Amran, Dru:jo, Nu'man, Khaerunisa, Yeyen, Miralda, dan Friesda, yang selalu memberikan motivasi, semangat dan perjalanan seru yang menjadi kenangrul yang tidak terlupakan bagi penulis. 14. Ternan-ternan mallasiswa seperjuangan Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2003. 15. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.
PenuEs menyadari bahwa skripsi ini merupakan karya kecil di tengahtengah khazanah ilmu pengetahuan yang sangat luas. Namun penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat mel1jadi sumbangsih pada
Program Studi
Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan kegllruaan DIN Syarif Hidayatullah khllsllsnya dan masyarakat umllmnya. Akhimya hanya kepada Allah jualah penuEs persembahkan semuanya, semoga kebaikan dan bantuan baik moral maupun materil dari semlla pihak diterima Allah SWT sebagai anlal shaleh di sisi-Nya dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya, amino WllsalllJllllalllikllfll wr. wb
Jakarata, 20 Mei 2008
PenuEs
DAFTARISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR lSI
vi
DAFTAR T ABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
BAH
n
PENDAHULUAN
"
1
A. Latar Belakang Masalah
I
B. Identifikasi Masalah
9
C. Pembatasan Masalah
9
D. Perumusan Masalah
10
F
10
Manfaat Penelitian
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA I'IKIR DAN PENGAJUAN HII'OTESIS
11
A. Deskripsi Teoritis
11
1. Pembelajaran Konstruktivisme
11
2. Strategi Generative Learning
24
3. Hasil Belajar
30
4. Pembelajaran Senyawa Hidrokarbon dengan Strategi (Jeneralive Learning
,
36
5. Pembelajaran Senyawa Hidrokarbon dengan Model Konvensional
BAB III
39
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
41
C. Kerangka Pikir
44
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian
46
METODOLOGI PENELITIAN
47
A. Tujuan Penelitian
47
B. Tempat dan Waktu Penelitiml
47
C. Metode dan Desain Penelitian
47
I. Metode Penelitian
47
2. Desain Penelitian
48
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
50
E. Alur Penelitian
5I
F. Teknik Pellgumpulan Data
52
G. Kontrol Terhadap Validitas Internal
53
I. Instrumen Hasil Belajar
53
2. Analisis Butir Soal Instmmen
53
H. Teknik Analisis Data
I.
BAB IV
56
I. Uji Persyaratan Analisis Data
56
2. Teknik Pengorganisasian Data
57
3. Analisis Data
57
Hipotesis Statistik
58
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
59
A. Pengujian Persyaratan Analisis
59
B. Deskripsi dan Analisis Data
60
I. Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Prelesl-Posllesl
Kelas Kontrol dan Eksperimen
60
2. Hasil Analisis Penguasaan Konsep Siswa Tiap Indikator
BAB V
62
3. Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar
65
4. Hasil Analisis Data dengan Uji-t
68
C. Pembahasan Hasil Penelitian
69
KESIMPULAN DAN SARAN
74
A. Kesimpulan
74
B. Saran
74
DAFTAR PUSTAKA
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
DAFTAR TABEL
Tabel I Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Pembelajaran Konstruktivisme Tabel 2 Desain Penelitian
40 48
Tabel 3 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
61
Tabel 4 Perbedaan Skor Pretest-Posttest pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
61
Tabel 5 Presentase Rata-rata Penguasaan Konsep Hasil Pasttest Siswa Tiap Indikator pada Kelas Kontrol
62
TabeI 6 Presentase Rata-rata Penguasaan Konsep Hasil Posttest Siswa Tiap Indikator pada Kelas Eksperimen
62
Tabel 7 Rata-rata Pretest-Posttest dan Persentase Normalized Gain (g) Hasil Belajar pada Kelas Kontrol
65
TabeI 8 Rata-rata Pretest-Postlest dan Persentase Normalized Gain (g) Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen
65
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Penelitian Gambar 2
P~rsentase
51
Rata-rata Penguasaan Konsep Siswa
Tiap Indikator pada Kelas Kontrol
63
Ganlbar 3 Persentase Rata-rata Pengllasaan Konsep Siswa Tiap Indikator pada Kelas Eksperimen
64
Gambar 4 Rata-rata Nilai Pretest-Pastiest Kelas KontroI Berdasarkan Kemampllan Siswa
65
Gambar 5 Rata-rata Nilai Pretest-Pm·tlest Kelas Eksperimen Berdasarkan Kemampllan Siswa
66
Gambar 6 Persentase Normalized Gain (g) Kelas Konlro! Berdasarkan Kemampllan Siswa
67
Gambar 7 Persentase Normalized Gain (g) Kelas Eksperimen Berdasarkan Kemampllan Siswa
67
DAFTAR Lft MPIRAN
Lampiran 1 Silabus dan Sistem Penilaian
79
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen
82
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol
105
Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen
III
Lampiran 5 Soal-soal Pretest dan Posllest
125
Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Pretest-Posllest
131
Lampiran 7 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
132
Lampiran 8 Perhitungan Uji Validitas
135
Lampiran 9 Perhitungan Uji Reliabilitas
136
Lampiran 10 Perhitungan TarafKesukaran Soal
137
Lampiran II Perhitungan Daya Pembeda Soal
139
Lampiran 12 Daftar Nilai Ujian Kimia Semester I Kelas KontTol
141
Lampiran 13 Daftar Nilai Ujian Kimia Semester I Kelas Eksperimen
142
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Kontrol
143
Lampi ran 15 Rekapitulasi Hasil Posllest Kelas Kontrol
145
Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
147
Lampiran 17 Rekapitulasi Hasil Posllest Kelas Eksperimen
149
Lampiran 18 Nilai Pretest-Posllest Kelas Kontrol
151
Lampiran 19 Nilai Pretest-Posllest Kelas Eksperimen
152
Lampiran 20 Perhitungan Distribusi Frekuensi
153
Lampiran 21 Presentase Rata-rata Pellguasaan KOllsep Hasil Posllest Siswa Kelas Kontrol
161
Lampiran 22 Pcrsentase Rata-rata Penguasaall KOllsep Hasil Posllest Siswa Kelas Eksperimen
162
Lampiran 23 Perselltase Pellillgkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol
163
Lampiran 24 Persentase Pellillgkatan Basil Belajar Kelas Eksperimell
164
Lanlpiran 25 Perhitullgall Uji Normalitas
165
Lampiran 26 Uji Normalitas Pretest Kelas KOlltrol
166
Lampiran 27 Uji NOffilalitas Posllest Kelas KOlltrol
167
Lampiran 28 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
168
Lampiran 29 Uji Normalitas Postlest Kelas Eksperimen
169
Lampiran 30 Perhitlmgan Uji Homogenitas Kelas Kontrol
170
Lampiran 31 Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen
172
Lampiran 32 Perhitungan Uji-t Kelas Kontrol
174
Lampiran 33 Perhitungan Uji-t Kelas Eksperimen
176
Lampiran 34 Tabel Nilai "r" Product Moment
178
Lanlpiran 35 Tabel Nilai L Uji Liliefors
180
Lampiran 36 Tabel Distribusi Z
181
Lampiran 37 Tabel Distribusi F
182
L ampmll1 . 38 Ta be I N'I1 aI."" t U"J1-t
186
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab Perkembangan
sains
dan
teknologi
secara
keseluruhan
telah
memberikan dampak dalarn berbagai segi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan yang merupakan salah satu bagian dm1 pembangunan bangsa. Melalui pendidikan, manusia dapat meningkatkan potensi dasar yang dimilikinya baik itu potensi fisik, intelektual, emosional, mental, sosial, dan etika sehingga pendidikan merupakan hal penting yang hams didapatkan setiap manusia menuju terbentuknya manusia yang berkualitas. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaJ(si mltara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalarn Iingkungan pendidikan tertentu. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalarn pengembangml dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapml, serta karekteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya mauplUl Iingkungmlllya. I Pendidikan juga berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial dan aktual telah dimiliki peserta didik, sebab peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari luar. Mereka telah memiliki sesuatu, sedikit atau banyak, telah berkembang (teraktualisasi) atau sarna sekali masih kuncup (potensial). Sehingga peran pendidik adalah mengaktualkan yang masih kuncup, dan mengembangkanlebih lanjut yang baru sedikit atau bmu sebagiml yang teraktualisasi, semaksimal mungkin sesuai dengml kondisi yang ada. Dalmu interaksi pendidikml, peserta didik tidak selalu harus diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan, memecal1kan masalah dan melatih dirinya sendiri. Kemampuan setiap peserta didik tidaklah sarna, sehingga ada yang betul-betul
dapal dilepaskan
Ulltuk
mencari,
menemukan,
dan
1 Nalla Syaodih Sllkmadillata, LalJdasalJ Psikalogi PelJdidikalJ, (Balldullg: PT. Remaja RosJakarya, 2003), hal. 3-4
2
mengembangkan sendiri, tetapi ada juga yang membutuhkan banyak bantuan dan bimbingan dari orang lain terutama pendidik. Proses pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolab dan masyarakat. Faktor-faktor yang ada dalam masing-masing lingkungan tersebut berpengaruh terhadap proses dan hasil pendidikan. Kemampuan profesional dan kinerja guru, mutu kurikulum, sarana-prasarana dan fasilitas pendidikan, biaya, iklim dan pengelolaan sekolab sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan di
sekolab.
Pendidik8n berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu pengajaran yang lebih terfokus pada pengembangan segi-segi intelektual, latihan pada segi-segi keterampilan dan bimbingan pada segi-segi afektif. 2 Secara
fOffilal,
pendidikan
diselenggarakan
di
sekolah.
Penyelenggaraan pendidikan di sekolab lebih dikenal dengan istilab pengajaran, yaitu proses belajar mengajar yang melibatkan banyak faktor, baik pengajar, pelajar, dan bahan atau materi, serta fasiJitas maupun lingkungan. 3 Melalui pendidikan, berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, teknologi, normanorma dan nilai-nilai agama dapat dipelihara dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian masyarakat tidak hanya memiliki pengetalman dan keterampilan sehingga dapat menyesuaikan diri dan ikut berperan aktif di era globalisasi dan kemajuan teknologi tetapi juga menjadi manusia yang beraldllak mulia. Sehingga melalui pendidikan tersebut akan dihasilkan
manusia-manusia
yang
bertakwa,
berilmu,
mandiri,'dan
bertanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan apa yang teliera dalam undang-undang sistem pendidikan nasional pada bab II pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peselia didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maba Esa, berakhlak
2 3
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psika/ogi...• hal. I j Slameto, Eva/llasi Pendidikan, (Jakarta: Bum! Aksara, 200 I), hal. I
3
mulia, sehat, berilmu, cakap, krcatif, mandiri, dan menjadi warga 4 negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah sebagai penyelenggara sistem pendidikan nasional maupun sekolall-sekolah sebagai salah satu pelaksanaan sistem pendidikan nasional, antara lain pembaharuan kurikulum, pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun, penataan organisasi dan manajemen pendidikan, pengadaan sarana dan prasarana yang lebih memadai, peningkatan kualitas dan pengell1bangan kompetensi guru, peningkatan cara belajar siswa aktif, penyempurnaan sistell1, dan sebagainya. Reformasi di bidang pelldidikan sangat penting terutama sejak diberlalmkannya Standar lsi tahun 2006 yang secara substansial sarna dengan KBK yang ditctapkan tahun 2004. Dalam kurikulun1 2006, guru dan pihak sekolah menelltukan sendiri materi, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian yang harns dicapai oleh siswa, dengan tetap mengacu ke Standar lsi. Dalam peningkatan kualitas pendidikan telah dilakukan berbagai eara yang penting dalam pelldidikan. Salah satunya adalah penyempumaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menjadi Stalldar lsi yang diterjemahkan ke dalam kurikulum tingkat satuan pell1belajaran (KTSP). Dalam penerapan KTSP ini, siswa harns mencapai setiap indikator yang mellgacu pada kompetensi dasar melalui pengalaman belajar yang harns dilakukan oleh siswa. Dengan kompetellsi yang dimiliki diharapkan siswa menjadi peserta aktif dalam masyarakat. Dalam KTSP ini, peran guru mengalami pergeseran. Guru tidak hanya sebagai sumber informasi tetapi juga menjadi fasilitator yang membeli\jarkan peserta didik. Sebagai fasilitator, guru harns menciptakan lillgkullgan belajar yang menyenangkan dan membimbing peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan perubahall dalam diri peserta didik, baik dalam pengetahuan (kognitit), sikap (afektit), dan keterampilan (psikomotor). Sepelii yang diwlgkapkan oleh W.S Winkel
4 Undang-undang Sislem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta: Tamita Utama, 2004), hal. 5
4
tentang belajar yaitu "suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, sikap, pemallaman, selia keterampilan dan perubahan itu bersikap relatifkonstan dan berbekas".s Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar memiliki tugas yang tidak mudah karena ia merupakan faktor yang besar pengamhnya terhadap pencapaian proses belajar mengajar. Oleh karena ltu, guru dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan, keterampilan didalam bidangnya, selia memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Banyak sekali jenis kemampuan, keteran1pilan dan keahlian yang harus dimiliki oleh guru yang profesional, karena guru mempakan fasilitator maupun motivator bagi siswa. Diantara kemampuan, keterampilan dan keahlian yang hams dimiliki oleh seorang guru adalal1 keman1puan untuk menyusun bahan pelajaran dan keteran1p'Ian menyajikan bahan untuk mengkondisikan keaktifan belajar siswa serta mengevaluasi keberhasilan siswa untuk mengetalmi pencapaian belajamya. Karena evaluasi atau penilaian mempakan salal1 satu komponen penting dari kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mendukung telwujudnya suasana belajar mengajar yang aktif dan
konstmktit~
pada mata pelajaran IPA ada lima karakteristik dan
kemampuan profesional guru yang hams dikembangkan yaitu: (I) Menguasai kurikulum; (2) Menguasai matcri semua mata pelajaran; (3) Terampil menggunakan multi metode pembelajaran; (4) Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya; (5) Memilki kedisiplinan. Hal senada juga disampaikan oleh Ahmad menyatakan baJ1wa minimal ada lima kompetensi yang hams dimiliki guru yaitu: (I) Menguasai kurikulum; (2) Menguasai materi pelajaran; (3) Menguasai berbagai metode dan evaluasi; (4) Dedikasi yang tinggi dalam pelaksanaan tugas; (5) Disiplin. 6
, W.S Winkel, Psikologi Pengoioron, (Jakarta: Grasindo, 1996), hal. 53 6 Ahmad Safyan, Konstruktivisme dalam Pembelajaran JPAISains, (Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007), hal. 10
5
Dengan demikian, guru sebagai pendidik perlu menerapkan berbagai metode pembelajaran agar terbentuk suasana kelas yang aktif dan konstruktif. Metode mengajar dengan pendekatan kelompok banyak beraneka ragam. Setiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahtrn dibandingkan dengan eara lain. Tidak ada satu metodepun dianggap arnpuh untuk segala situasi. Seringkali terjadi pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan berbagai metode seeara bervariasi. Dapat pula suatu metode dilaksanakan seeara berdiri sendiri. Ini tergantung kepada pertimbangan didasarkan situasi belajar mengajar yang relevan. Agar dapat menerapkan suatu metode yang reIevan dengan situasi tertentu, perlu dipaharni keadaan metode tersebut, baik kearnpuhan mauptm tata earanya. Seperti metode eksperimen yang sering digunakan pada mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA merupakan salah satu rumpun mata pelajaran yang mendapatkan prioritas untuk ditingkatkan kualitas pengajarannya di semua jenjang pendidikan. Alasannya adalah bahwa IPA sebagai Iandasan iptek, telall membaw'l pengaruh yang luar biasa besar dart eepatnya pada semua aspek kehidupan mallusia. Di sarnping itu, dalam mempersiapkan diri memasuki millenium III atau abad ke-21 yang sangat kompetitif diperlukan manusia-manusia unggul dalarn bidang iptek, dan diyakini bahwa melalui IPA dengan pembelajaran keterarnpilan pro,esnya memiliki potensi dan peluang paling besar untuk ikut andil dalam proses pengembangan manusia yang berkualiatas terutarna aspek intelektualnya. Tujuan pembelajaran IPA terkait dengan materi pembelajaran dikIasifikasikan menjadi dua, yaitu fakta dan konsep/prinsip. Fakta adalah sesuatu yang dapat diperoleh dengan eara melihat, mendengar atau keaktifan indera lainnya. Sedangkan konsep atau prinsip ialah pemaharnan yang mendalam tentang suatu benda atau peristiwa. 7 Dalam naskah Standar lsi mata pelajaran ilmu pengetahuan alarn dinyatakan bahwa mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemanlpuan sebagai berikut:
7
Ahmad SoJYan, Konstruktivisme dalam ..., hal. 9
6
I. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alanl serta mengagwlgkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memupuk sikap i1miah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sarna dengan orang lain. 3. Menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotcsis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengarnbilan, pengolahan, dan penafsiran data, serta menyarnpaikan hasil percobaan secm·a lisan dan tertulis. 4. Meningkatkan kesadaran tentmlg terapan kimia yang dapat bermanfaat dml juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan Iingkungan serta menyadm·i pentingnya mengelola dan melestarikan lingkllilgan demi kesejahteraan masyarakat. 5. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan pencrapmmya untuk menyelesaikan masalah dalarn kehidupan sehari-hari dan teknologi. 6. Menggunakml pengetahuan dasar kimia dalanl kehidupan sehari-hm·i, dan memiliki
kemarnpuan
dasar
Jdmia
sebagai
landasan
dalam
mengembmlgkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian. Agar tujuan-tujuan di atas dapat dicapai siswa, maka pembelajm·annya harns
mendukung
tujuan
tersebut,
misalnya
pembelajaran
yang
menyenangkan, menantang, dan lain sebagainya. Selain itu, siswa juga harus mengetahui pentingnya peranan kimia dalmn kehidupan sehari-hari. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang paling suiit dan menjadi momok bagi peserta didik. Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan kimia dalarn kehidupml sehari-hari menjadi penyebab mereka lekas bosan dan tidal( tertarik pada pelajaran kimia, disarnping pengajar kimia yang mengajar secara monoton, metode
7
pembelajaran yang kurang bervariasi, dan hanya berpegang teguh pada diktatdiktat atau buku-buku paket saja. S Kesulitan siswa yang berakibat rendahnya penguasaan konsep-konsep kimia tidak terlepas dar! berbagai faktor, salah satunya adalah guru. Dalam kegiatan belajar mengajar guru memiliki posisi yang menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah menmcang, mengelolall, dan mengevaluasi pembelajaran. Dalam pembelajaran kimia di SMAJMA, sebagian besar guru kurang inovatif dan kreatif dalam mencari dan menemukan metode pembelajaran yang dapat merangsang motivasi belajar siswa. Sebagaian besar guru dalam
meng~arkan
konsep kimia lebih banyak
menceramahkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, huktJll1-hukum dalam bentuk yang sudah jadi kepada siswa.
Pembel~aran
dengan cara ini menyebabkan
siswa tidak berperan aktif sehingga di dalam pikiran siswa tidak terjadi perkembangan stmktur kognitif. Oleh kar,ma itu, metode yang diterapkan guru sering m~mbosankan dan kurang merangsang siswa untuk berpikir. 9 Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain dengan merancang sistem pembelajaran yang terus disempurnakan dan melalui pemilihan pendekatan serta metode yang tepa!. Salah satu upaya untuk mengatasi hal di atas diperlukan kreativitas guru dalam menerapkan suatu pendekatan dalam pelajaran kimia sehingga akan mencapai sasaran yang diharapkan dalam pendidikan, yaitu berkembangnya segi kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan konstruktivisme sebagai pendekatan proses pembelajaran dimana siswa aktif mem bentuk struktur kognisi berdasarkan konsep yang telah dimilikinya serta dikaitkan dengan kehidupan sehari-har! yang memberikan kemudahan untuk siswa mempelajari ilmu kimia secara baik dan benar.
8 Rumansyah dan Yudha Jrhansyuarna, Penerapan Metode Latihan Berstrllklllr da/am Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, (Jakarta: Jumal
Pendidikan dan kebudayaan, 2002), hal. 235 9 J Nyoman Sum'dana, Pemberian rugas Prapengajaran sebagai Upaya IIntllk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Be/ajar, (Jumal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.2, April 2003), hal. 24
8
Dalam pembelajaran kimia yang berpusat pada siswa, dengan pendekatan konstruktivisme dan berbasis kompetensi, siswa sebenarnya berinteraksi dengan benda-benda atau kejadian-kejadian alanl yang dijadikan sumber baban pelajaran. Sehingga siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar sedangkan guru sebagai fasilitator yang hanls lebih demokratis dalam mengajar, belwawasan lebih luas karena pengajarannya bukan hanya sekedar transfer ofknowledge. Dalam pembelajaran kimia pada konsep senyawa hidrokarbon, materi tersebut diajarkan di kelas X pada semester 2. Salab satu upaya penulis dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep senyawa hidrokarbon adalab dengan menerapkan pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative
learning. Pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning iill mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi edukatif untuk dapat melakukan elcsplorasi dan menemukan pengetabwmnya sendiri. Dimana tersedianya ruang yang lebih baik bagi keterlibatan siswa di dalam kelas, melakukan eksplorasi serta menggali secara lebih dalam kemampuan, potensi, dan sikap perilaku yang terbuka. Implementasi strategi generative learning dapat membangkitkan rasa ingin tabu siswa tentang dunia kimia dan persoalan-persoalan kimia yang terkadang membuka peluang bagi siswa memberikan pemikiran yang di luar dugaan guru. Dengan penerapan strategi generative learning, beberapa konsep yang dirasakan sulit bagi siswa mel.jadi lebih mudab dipabami karena pembelajaran terfokus pada ide-ide awal siswa menuju konsep ilmiab. Bel'dasarka'1 fenomena yang terjadi seperti pada konsep senyawa hidrokarbon yang diajarkan di kelas X, maka penulis mencoba melakukan pengkajian i1miall berdasarkan penelitian tel'hadap efektivitas pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning dan pel'anannya dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada konsep senyawa hidrokarbon.
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai berikut: I. Bagaimana caranya agar siswa bersifat aktif dalan1 proses pembelajaran. 2. Bagaimana usaha pendidik dalan1 menciptakan suasana belajar mengajar yang aktif dan konstruktif. 3. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia 4. Model pembelajaran apakah yang tepat digunakan dalam pembelajaran kimia. 5. Apakah
pengaruh
pembelajaran
konstruktivisme
dengan
strategi
generative learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. C. Pembatasan Masahl!t
Agar memudahkan dalam penyusunan skripsi ini dan melakukan penelitian lebih terarah, sasaran yang hendak dicapai lebih jelas serta tidak menimbulkan
penafsiran
yang
berbeda,
maka
penulis
l11embatasi
permasalahan ini sebagai berikut: I. Model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu model pel11belajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning. 2. Pengaruh
pel11belajaran
mengacu
pada
penguasaan
konsep
dan
peningkattl11 hasil belajar dari aspek kognitif yaitu dari hasil belajar kil11ia siswa sebelul11 (pretest) dan sesudah (postlest) penerapan model pel11belajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning pada konsep senyawa hidrokarbon. D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi
dan pembatasan masalah
yang telah
dikemukakan di atas maka masalah yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "Apakah penggunaan model pembelajaran
konstruktivisme
dengan
strategi
generative
learning
berpengaruh terhadap hasil belajar Hmia siswa pada konsep senyawa hidrokarbcm?".
10
E. Manfaat l'enelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu sebagai berikut: I. Dapat memberikan informasi kepada gum kimia tentang
pembel~jaran
konstmktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Diharapkan menjadi masukan bagi peneliti dan calon gum kimia SMAIMA lainnya mengenai hal-hal yang baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran konstmktivisme. 3. Dapat meningkatkan kompetensi yang ada pada diri
slswa dan
meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas.
BAD II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik 1. Pembelajaran Konstruktivisme
a. Pengertian Pembelajaran Konstruktivisme Konstruktivisme menjadi kata kunc.i dalam han1pir setiap pembicaraan
mengenai
pembelajaran
di
berbagai
kalangan.
Konstruktivisme ini yang menjadi sumber terhadap berbagai seruan dan kecenderungan yang n1lilleul dalan1 dunia pendidikan. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian konstruktivisme, antara lain: menurut Palina, konstruktivisme merupakan "salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kila merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri".' Pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang teljadi melalui serangkaian aktivitas seseorang (siswa). Kartimi mengartikan konstruktivisme sebagai "salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetalman seseorang adalah konstruksi orang itu sendiri".2 Setiap individu mengkonstruksi penge
12
fenomena, pengalaman, dan Iingkungannya".3 Pengetahuan siswa tidak dapat ditransfer dari gurunya, tapi mereka harns menginterpretasikan nya. Karena pengetahuan merupakan proses yang berkemblmg secara kontinu. SofYan mengungkapkan, konstruktivisme mempakan "salah satu teori
belajar yang berhubwlgan
dengan cara seseorang
memperoleh pengetahuHn, yang menekankan pada penemuan makna (meaningfulness)".4 Perolehan pengetalman tersebut melalui informasi
dalam struktur kognitif yang telah ada hasil perolehan sebelumnya yang tersimpan dalam memori dan siap dikonstruk untuk mendapatkan pengetahuan
baru.
Konstruktivisme
merupakan
suatu
model
pembelajaran yang didasarkan atas keyakinan ballwa pemallaman pengetahuan tidak diperoleh secara langsung utull, melainkan hasil interaksi siswa dengml lingkungannya. Tegasnya, bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara perpaduan antara kemauan dan kesiapan siswa dml hasil interaksi dengan alam sekitmnya. 5 Tatang
mendefinisikan
konstruktivisme
sebagai
"suatu
pandangan dan keyakinan terhadap suatu pengetahuan dengan asumsi keberadaan relita tidak dapat diketahui sebagai suatu kebenaran dikarenakan keterbatasan pengalaman manusia".6 Pada dasaruya, setiap individu mengindera, mengalanli, dan meyakini fenomena disekitaruya selia mengkonseptualisasikannya ke dalam bentuk pengetahuan melalui aosiasi dengml pengetahuan yang telah ada sebelurnnya. Konstruktivisme menumt Solichan merupakan "suafu teori atau taI1am ymlg menyatakan ballwa setiap pengetalman atau kemampuan
3 Etty SolYatiningrum, Terapan Kanstruktivism dalam Pembelajaran Kimia di SMA/MA, (Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007), hal. 50 4 Ahmad Sofyan, Konstruktivisme dalam Pell.belajaran Sains/JPA, (Prosiding Seminar Intemasional Pendidikan IPA 2007), hal. 8 , Ahmad SolYan, Konstruktivisme daiam ... , hal. 8-9 6 Tatang Suratno, Peranan Konstruktivisme da/am Pembelajaran dan Pengajaran Sains, (Prosiding Seminar IntemasionaI Pendidikan IPA 2007), hal. 79
13
hanya bisa dikuasai (dipahanli secara sungguh-sungguh) oleh seseorang apabila orang itu secara aktif mengkonstruksi/membentuk pengetahuan atau kemampuan itu di dalanl pikiram1ya.,,7 Brien dan Brandt (1997) mendefinisikan konstruktivisme sebagai
"suatu
pendekatan
pengajaran
berdasarkan
kepada
penyelidikan tentang bagaimana manusia bel!\iar, yaitu setiap individu membangml pengetahuannya dan bukan hanya menerima pengetahuan dari orang lain".8 Jadi belajar itu merupakan keJja mental siswa yang aktif bukan menerima pengajaran dari guru secara pasif, yaitu setiap individu membangun pengetahuannya dan bukan hanya menerima pengetahuan dari orang lain. Menurut Wina Sanjaya, konstruktivisme adalah "proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalanlan".9 Pengetahuan bukanlah hal-hal yang terlepas
dari
siswa,
tetapi
ciptaan
siswa
itu
sendiri
yang
dikonstruksikan dari pengalaman. Jadi, konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menjelaskan bagaimana pengetahuan disusun dalam pikiran seseorang. Berdasarkan pahanl konstruktivisme, ilmu pengetahuan tidak dapat dipindahkan (transfer) dari seorang gum kepada siswa dalam bentuk yang serba semptillla, melainkan bertahap sesuai dengan pengalaman masing-masing siswa. Konstmktivisme menyatakan bahwa proses pembelajaran sebagai proses dimana siswa berperan aktif dalam membentuk
struktur
kognitif berdasarkan
konsep
yang
telah
dimilikinya. Jadi pengetahuan dibentuk oleh siswa secara aktif dan tidak hanya diterima dari gum secara pasif. 7 SoJiehan Abdullah, Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Surabaya: Buletin Fasilitator Edisi VI, 2003), hal. 10 8 Sri Subarinah, Pengembangan Raneangan Mata KlIliah Geometri Menggllnakan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Program Stlldi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram, (Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 053, Tahun ke-II. Maret 2005), hal. 255 • Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi KBK, (Jakarta: Keneana, 2005), hal. 118
14
Pembelajaran
konstmktivisme
menekankan
pada
proses
pembelajaran yang aktif dimana siswa adatab sebagai fokus dalam pembelajaran sementara guru membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya.
Dalam pendekatan konstruktivisme,
disamping
membantu memperoleh informasi, ide, dan cara mengekspresikan diri, juga maksud mengajari siswa bagaimana belajar yang menyenangkan. Dalam proses pembelajaran dengan konstruktivisme, siswa harus menjadi pusat perhatian sehingga siswa aktif mengembangkan pengetabuan mereka dengan bantuan guru. Proses pembelajaran dengan penekanan siswa belajar aktif ini sangat penting dan perIu dikembangkan karena krcatif siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri datam kehidupan kognitifilya. Mereka juga akan terbantu menjadi orang yang kritis datam menganalisa suatu hal karena mereka berpikir dan bukanl11eniru saja. Pengetabuan riil bagi para siswa adatah sesuatu yang dibangun atau ditel11ukan oleh siswa itu sendiri. Jadi pengetabuan bukanlab seperangkat fakta, konsep alau kaidah yang diingat siswa, tetapi siswa harus mengkonstruksi pcngetahuan scndiri kemudian membcri makna mclatui pcngalaman nyala. Dalam hal ini siswa harus dilatih untuk mcmecahkan l11asalah, l11cnel11ukan sesuatu y,mg bcrguna bagi dirinya sendiri
dan
bcrgulat
dengan
ide-ide
dan
kemudian
mampu
mengkonstruksinya. Dalam
pembclajaran
konstruktivismc,
tujuan
mengajar
bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan sualu kegiatan yang mCl11ungkinkan siswa membangun sendiri pcngetabuannya. Mengajar berarti partisipasi gum dengan siswa dalam bentuk pengctabuan, membuat makna, l11encari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakanjustifikasi. Dalam pembelajaran dengan konstmktivisme, gum selalu bcrusaha agar seorang siswa mCl11punyai cam berpikir yang baik,
15
dalam arti bahwa cara berpikirnya dapat digumakan untuk menghadapi suatu fenomena bam dan dapat memecahkan persoalan yang lain. Sementara itu seorang siswa yang sekedar menemukan jawaban benar belum tentu dapat menyelesaikan persoalan baru karena mungkin ia tidak mengerti bagaimana menemukan jawaban itu. Mengajar dalam konteks ini adalah membantu seseorang berpikir secara benar delmgan membimbingnya. Dalam menggunakan
konteks model
pelaksanaan
konstruktivisme
pembelajaran ini,
guru
tidak
dengan dapat
mendoktrinasi gagasan ilmiah supaya siswa mau mengganti dan memodifikasi gagasannya yang non ilmiah menjadi ilmiah. Dengan demikian arsitek pengubah gagasan siswa adalah siswa itu sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan penyedia kondisi belajar supaya proses pembelajaran bisa berlangsung dengan kondnsif dan memberikan kemudahan belaj
10
Paulina P1nnen, dkk, KOl1struktivisme do/am ...• hal. 23
16
4) Memonitor, mengevaluasi dan memberikan umpan balik kepada siswa apakah pemikiran siswa herhasil atau tidak. Menurut Brooks dan Martin Brooks dalam Santyasa (2000), guru konstruktivis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Menganjurkan dan menerima otonomi dan inisiatif siswa. 2) Menggunakan data primer dan bahan manipulatif dengan penekanan pada keterampilan berpikir kritis. 3) Ketika penyusunan tugas-tugas, memakai istilall-istilah kognitif seperti klasifikasi, analisis, ramalkan, dan ciptakan. 4) Menyertakan respon siswa dalam pengendalian pelajaran, mengubah strategi pembelajaran, dan mengubah isi. 5) Menggali pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang akan dibelajarkan sebelum sharing pemahan1atmya tentang konsepkonsep tersebut. 6) Menyediakan kondisi agar siswa dapat berdiskusi baik dengan dirinya maupun dengan siswa yang lain. 7) Mendorong sikap inkuiri siswa dengan menanyakan sesuatu yang menuntut berpikir kritis, menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka, dan mendorong siswa agar berdiskusi dengan ternan. 8) Mengelaborasi respon awal siswa. 9) Mengikut sertakan siswa dalam pengalaman-pengalaman yang dapat menimbulkan kontradiksi terhadap hipotesis awal mereka dan kemudiatl mendorong diskusi. 10) Menyediakan waktu tunggu setelah mengf\jukan pertanyaanpertanyaaan. I 1) Menyediakan waktu untuk siswa dalatll mengkonstruksi hubunganhubungan dan menciptakan atlalogi atau kiasan-kiasan. 12) Memelihara sikap keingintallUan alamiah siswa melalui peningkatan frekuensi pemakaian model siklus belajar. II
Mulyasa
berpendapat
strategi
model
pembelajaran
konstruktivisme adalah sebagai berikut: 12 I) Pusat kegiatan pembelajaran adalah peserta didik yang aktif. 2) Pembelajaran dimulai dari yatlg sudah diketahui dan dipahami peserta didik. 3) Bangkitkan motivasi belajar peserta didik yang membuat materi pelajaran sebagai hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan peserta didik. 4) Guru harus segera mengenali materi pelajaran dan model pembelajaran yang membuat peserta didik bosan. Solichan Abdullah, Konslruklivisme do/am ... , hal. 9 " E. Mulyasa, Kuriku/um Berbosis Kompelensi, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-I, hal. 242 II
17
Pembelajaran
kimia
yang
berbasis
pada
pembelajaran
konstruktivisme, pembelajaran bergerak dari: 1) dikenal ke tidak dikenal; 2) dekat ke jauh; 3) sederhana ke rumit; 4) konkret ke abstrak; 5) benda nyata ke representasi; 6) pengalaman pribadi ke prinsip kimia; 7) konsep yang ada ke konsep yang baru; 8) prinsip ilmiah ke penerapan; 9) pertanyaan ke jawaban; 10) contoh ke umum. 13 Martin
seperti
yang
dikutip
Susanto
mengemukakan
pembelajaran sains yang berbasis konstruktivisme terdiri atas empat tahap, yaitu eksplorasi, eksplanasi, ekspansi, dan evaluasi, yang dikenal dengan siklus belajar. 14 Susanto memadukan siklus belajar (eksplorasi, eksplanasi, ekspansi, dan evaluasi) dengan tahap-tahap pembelajaran yang selanla ini dikenal (kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup pelajaran) untuk membangun suatu struktur pembelajaran yang jelas. Struktur pell1belajaran itu merupakan suatu susunan dari tahap-tahap pembelajaran yang terdiri atas: Kegiatan awal (eksplorasi), Kegiatan
inti
(penjelasan/penell1uan
konsep),
dan
Penutup
(pemantapan dan evaluasi). Alters sepeJti yang dikutip Munasprianto memberikan ilustrasi tentang langkah-langkah dalam metode konstruktivisme yaitu: I) Menarik perhatian; dalam tahapan ini guru memberikan ganlbaran singkat tcntaug ,cbuah fenomena dan menanyakan pengalaman anak tentang fenomena tersebut. 2) Prediksi pribadi; pada tahapan ini siswa <Jiberi kesempatan untuk ll1embuat prediksi tentang pereobaan yang akan dilakukan. 3) Prediksi kelompok; guru mengajak anak wltuk membuat kelompok keeil dan berdiskusi di dalanl kelompok untuk ll1embuat prediksi kelompok. Kemudian masing-ll1asing kelompok diharapkan ll1enyampaikan prediksi mereka. 4) Pereobaan; ini adalah salall satu bagian terpenting, klu'ena pada bagian ini anak akan melakukan sendiri pereobaan mereka. Mereka
13 Kinkin Suartini, Remlik-ben/uk Perlanyaan Sains dalam Pembelajaran Model Konslruk/iVisme, (Presiding Seminar Intemasional Pendidikan IPA 2007), hal. 2 14 Pudyo Snsanto, Individual Tex/book: Ke/erampilan Dasal' Mengajar IPA Berbasis Kons/ruklivisme, (Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Malang, 2002), hal. 3 I
18
5)
6)
7)
8)
akan melakukan pereobaan Wltuk mengnji hipotesis mereka, dan mengobservasi apakah prediksi mereka akuratatau tidak. Diskusi glup; setelah melakukanpereobaan, anakdidik di1\iak Wltuk berdiskusi dalam ke1ompok mengenai hasilpereobaan mereka. Laporan kelompok; masing-masingkelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka dan bermacam alasan yang mendukung hipotesa dan konsep mereka. Penjelasan; pada tahap ini gum menyampaikan penjelasan singkat tentang teori dan konsep yang mendasari percobaan serta juga mengoreksi sekiranya terdapat kesalahpahaman siswa. Aplikasi; pada tahap ini gum mengajak siswa Wltuk berpikir tentang apa yang bisa mereka lakukan Wltuk mengemhangkan pereobaan yang tadi diketjakanatau menjelaskan fakta lain mengenai pereobaan yang mereka lakukan. 15 Gunstone sepel'ti yang dikutip Tatang mengemukakan bahwa
proses pembelajal'an konstruktivisme dikatakan baik apabila siswa dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) dapat Illengintegrasikan (integrating) seeal'a tepat apa yang akan dipelajal'i denganapa yang
telall diketahui dan diyakini siswa; 2) memperluas (extending) eakupan mengenai apa yang sedang dipelajari ke daIanl konteks yang bel'beda dan 3) memonitol' (monitoring) proses pembelajaran sekaligus progl'esi bel'kenaan dengan tugas dan tujuan yang sedang diJakukan oleh siswa selama pembelajal'an. 16 Jadi, belajar menurut pandangan konsttuktivisme adalah proses aktif, sehingga dalam pembelajaran siswa perlu diupayakan agar dapat mengkonstruksi pengetalman yang diperolehdengan mempel'hatikan pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Jika pengetahuan awal tersebut tidak sesuai dengan konsep ilmiah (miskonsepsi) maka perludilakukan klarifikasi melalui kegiatan observasi, ekspel'imen, atau dengan memberikan masalah yang menimbulkankonflikkogllitif.
15
MunaspJ'ianto
Ramli,
PembelajaranSains
Menyenogkan
DenganMetode
Konslruklivisme. (Metamorfosa Jurnal Pendidikan IPA, Vol. I No.2, Oktober 2006), hal. 52-53 16 Tatang 8u1'atno, PermIan Konstruktivisme ... , hal. 85
19
b. Ciri-ciri Pembelajaran Konstruktivisme Menurut konstruktivisme belajar mempakan proses aktif siswa mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimitasi dan menghubungkan p~ngalaman
atau
informasi
yang
dipelajill'i
siswa
sehingga
pengetahuannya berkembang. Proses tersebut bercirikan: I) Belajar berarti membentuk makna. 2) Konstmksi arti merupakan proses tems-menerus. 3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta melainkan lebih mempakan suatu proses pengembilllgan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. 4) Proses belajar yang sebenal'l1ya terjadi pada waktu skema scseorang dalam kcscnjangan yang merangsang pcmikinUl lcbih lilllj ut. 5) Hasit bclajar dipengaruhi olch pengalaman siswa dcngan dunia fisik dan Iingkungannya. 6) Hasil belajar siswa tcrgillltung pada apa yang telah diketahui siswa; konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajarL 17 Ciri lain yang dapat ditemukan dalam model pembelajaran konstmktivisme adalah siswa tidak didoktrinasi dengan pengetahuan yang disampaikan oleh guru, melainkan mereka mengeksploitasi dan mengeksplorasi pengetahuan tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui dan pelajari sendiri. Secara rinci, ciri-ciri model pembelajaran konstruktivisme diuraikan oleh Driver dilll Oldham dalilln Matthews:
18
I) Orientasi; siswa diberi kesempatan untuk mengembilllgkan motivasi dalam mempelajari suatu topik. 2) Elisitasi; siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan apa yang diobservasikan dalam wujud tulisan, gambar ataupun poster. 3) Restrulcturisasi ide; merilllgsilllg siswa untuk bertanya dan berdialog dengan semua siswa dan gum. 4) Penggunailll ide dalam billWak situasi; ide atau pengetahuilll yilllg telah dibentuk siswa perlu diaplikasikan pada bermacilln-macam situasi yang dihadapi, sehingga menjadi lebih Icngkap dan bahkan menjadi lebih rinci dengilll segala macanl kondisinya.
17
Paulina Pannell, dick, Konslruklivisme do/am
18 Paulina Pannell, dkk, Konstruktivisme da/am
, hal. 9 , hal. 28
20
5) Review; dalam mengaplikasikan pengetahnannya, seseorang perlu merevisi gagaSaIUlya. Dalam merujuk pembelajaI'an konstruktivisme, Watts seperti yang dikutip Tatang, mengidentifikasi enam prinsip yang menjadi cirl
'strong contructivism " yaitu: I) Cognitive constrction; berhubungan dengan proses konseptualisasi, yaitu hubungan antara pengetahUaIl awal dengan informasi yang tersedia. 2) Constructive processes; berhubungan dengan proses konstruksi, rekonstruksi maupun dekonstruksi struktur pengetalman. 3) Oppositionality; berhubungan dengan aktivitas membandingkan dan membedakan. 4) Critical realism; berhubungaIl dengan kemampuaIl berargUll1en karena pengetahuan bersifat sementara. 5) Selfdetermination; berhubUligan dengan pencapaian metakognisi. 6) Collegiality; berhubungan dengan konteks sosial pembelajaran. 19 Menurut MunaspriaIlto kelas konstruktivisme memiliki 3 karakteristik antara lain: I) TersediaIlya perlengkapan percobaaIl daIl lembar kerja, 2) Siswa aktif, dan 3) Belajar kelompok. 20 Pengajaran kimia di sekolah yaIlg menerapkan pembelajaran konstruktivisme
hendaknya
memperhatikan
karckteristik
konstruktivisme yaitu sebagai berikut: I) Pembelajaran scbagai suatu proses yang sanla pentingnya dengan hasil pelllbelajaran. 2) Pelllbelajaran dirancaIlg berdasarkan pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. 3) Pembelajaran lllenggalakkaIl proses inkuiri Illelalui penyelidikaIl illllia11 daIl eksperilllen. 4) Pelllbelajaran mengakomodasi berbagai jawabaIl siswa sehingga siswa mempunyai sikap daIl kepercayaan terhadap hasil yaIlg didapat. 5) PelllbelajaraIl mengaI'a11kaIl siswa untuk bertanya daIl berdiskusi dengaIl siswa lain daIl guru sehingga tumbuh sikap kooperatif. 6) Pelllbelajaran Illemberi peluang kepada siswa untuk membaIlgun pengetahuaIl barn dengaIl Illemahaminya melalui keterlibataIIDya dengaIl dunia nyata. 21 19
20 21
Tatang Suratno, Peranan KonSlruktivisme da/am ... , hal. 82 Munasprianto Ramli, Pembe/ajaran Sains , hal. 53 Sri Subarinah, Pengembangan Rancangan hal. 255
21
Dengan demikian ciri pembelajaran konstruktivisme adalah siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya dan mengeksploitasi selia mengeksplorasi pengetahuan tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui dan pelajari sendiri. Guru hanya sebagai mediator dan fasilitator dalam mengarahkan siswa lmtuk menciptakan proses konstruksi. c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Konstruktivisme Abruscato seperli yang clikutip Maknun mengemukakan ada tiga prinsip yang menggambarkan konstruktivisme yaitu: I) seseorang tidak pernah benar-benar memahami dunia sebagaimana adanya karena tiap orang membentuk keyakinan atas apa yang sebenamya; 2) keyakinan/pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang menyaring atau mengubah infOlmasi yang diterima seseoarang; 3) siswa membentuk suatu realitas berdasar pada keyakinan yang dimiliki, kemampuan untuk bel11alar, dan kemauan siswa lmtuk memadukan apa yang mereka yakini dengan apa yang benar-benar mereka amati. 22 Menurut Tatang Suratno terdapat empat prinsip
dasar
konstruktivisme, yaitu: I) Antifondasionalis yaitutidak ada satu metode yang terpercaya dan mantap. 2) Struktur i1mu berupa fragmen penafsiran, tidak utuh dan berupa representasi. 3) Konstruksinya relatif konstektual danlokal. 4) Vji hipotesis bersifat pragmatis.23 Berclasarkan prinsip konstruktivisme tersdebut, maka seorang guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik, yaitu dengan: I) Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab. 22 Johar Maknun, Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Fisika Siswa Sekoiah Menengah Kejuruan (SMK), (Prosiding Seminar InternasianaI Pendidikan IPA 2007), hal. 29 23 Tatang Suratno, Penman Konstruktivisme ... , hal. 80
22
2) Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintabuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasarlllya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka, menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif dan menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendtlkung proses belajar siswa.
3) Memonitor, menpevaluasi dan menunjukkan apakab pikiran siswa jalan atau tidak. 2 Secara gar'is besar, prinsip-prinsip konstmktivisme yang dapat dikemukakan adalab babwa pengetabuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial. Pengetabuan tidak dapat dipindabkan dari gum ke siswa, kecuali melalui keaktifan siswa sendiri untuk menalar. Siswa aktif mengkonstmksi tems-menerus, sehingga selalu terjadi perubaban konsep menuju ke arab yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah. Guru sekedar' membantu menyediakan sararla dan situasi agar proses konstruksi siswa terjadi. d. Implikasi Pembelajaran Konstmktivisme Ilmu kimia mempelajari berbagai gejala alam, penyebab teljadinya, akibatnya maupun pemakainnya. Ilmu kimia sudab berkembang sangat jauh dan memasuki hanlpir semua bidang kehidupan kita. Penemuan-penemuan dalam kimia menjadi dasar bagi industri dan teknologi moderen, dalam bidang komputer, transportasi, komnnikasi, kesehatan dan banyal< lagi. Kimia sebagai salab satu cabang sains/IPA pada dasarnya bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis pemahaman gejala alam atau proses alam dan sifat zat serta penerapannya. Implikasi konstruktivisme da!am pembelajaran kimia yaitu belajar berarti membentuk makna yang diciptakan dan dipengaruhi oleh pengertian sebelumnya, sehingga akan terjadi pengelllbangan pemikiran dengan membentuk pengertian baru. Dengan demikian hasil belajar akan sangat bergantllllg pada apa yang telall diketal1Ui oleh
24
Paulina Pannen, dkk, Konslruklivisme dalam ...., hal. 23
23
siswa baik itu tentang konsep, tujuan maupun motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari siswa. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran kimia lebih menekankan
pada
pembentukan
keterampilan
memperoleh
pengetahuan yaitu daya pikir dan daya kreasi. Sementara itu daya pikir dan daya kreasi sebagai indikator dari perkembangan kognitif itu sendiri bukan merupakan akwTIulasi kepingan perubahan perilaku terpisah melainkan merupakan pembentukan oleh siswa, suatu kerangka teori belajar terhadap usaha seseorang dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Implikasi
model
pembelajaran
konstruktivisme
dalam
pembelajaran meliputi empat tahapan: I) Apersepsi, siswa didorong agar mengemnkakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan dibahas. 2) Eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan penginterpretasian data dalam suatu kegiatan. 3) Diskusi dan penjelasan konsep, siswa membangun pemahaman baru tentang konsep yang sedang dipelajari. 4) Pengembangan dan aplikasi, siswa dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya, baik melalui kegiatan atau pemunculan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan isu-isu di · kungarwya. 25 Img lmplikasi pembclajaran konslruktivisrne dalam pembelajanm kimia di sekolah dapat diuraikan sebagai berikut: I) Pengajaran dan pembelajaran berpusat pada siswa. 2) Pengetahuan yang dipunyai siswa adalah hasil kegiatan yang dilakukan dan bukan pengajaran yang diterima secara pasif. 3) Guru berperanan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan menyelesaikan masalah. 4) Guru berperanan sebagai pembuat desain pembelajal'an yang menyediakan peluang bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan baru sendiri.
25
Nengsih Juanengsih, Penerapan Madel..., hal. 41-42
24
5) Guru akan mengenal secara pasti pengetahuan yang ada pada siswa sehingga merancang pembelajarannya sesuai dengan kemampuan . slswa yang d"IaJar. 26 Pengajaran
dengan
konslruktivisrne
akan
memberikan
keuntungan pada diri siswa, diantaranya adalah siswa lebih berpikir, lebih paham, lebih ingat, lebih yakin, lebih senang dan lebih koopeatif. Oleh karena itu pembelajaran konstruktivisme di sekolah perlu ditcrapkan sesuai dengan tahapan tahapan yang terencana. 2. Staratcgi Generative Learning a. Pengertian Generative Learning Strategi
pembelajaran
generatif
merupakan
pendekatan
pembelajaran sains yang bertolak dari filosofi belajar konstruktivisme yang intinya bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuan sainsnya sendiri dalam Iingkungan belajar. Generative learning terdiri dari dua kata yaitu generative dan learning. Generative adalah dapat menghasilkall,27 sedangkan learning
adalah pengetahuan. 28 Jadi generative learning adalah suatu proses pembelajaran
yang
dapat
mellghasilkall
pengetahuan.
Aliinya
pengetahuan itu didapat lidak dengan sendirinya melainkan mclalui usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya dan usaha kognititilya karena pengetahuan bukmllah sualu Jakta yang linggal ditemukan. Dengan demikian pengetahuan mlltlak diperoleh dengan belajar yaitu dari hasil konstruksi kognitif dalanl diri seseorang melalui pengalaman yang diterima lewat panca inderanya. Sillgkatnya, generative learning menolak adanya transfer pengetahuan yang
dilakukan
dari
seseorang kepada
orang
lain,
dengan
alasan
pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan. Sebaliknya, kondisi Sri Subarinah, Pengembangan Rancangon ... , hal. 257.258 t. Markus Willy dan M. Dikkie Darsyah, Kamus Inggris-lndonesia Indonesia-Inggris, (Surabaya: Arkola, 1996), hal. 136 28 t. Markus Willy dan M. Dikkie Darsyah, Kamus Inggris ... , hal. 195 2(1
27
25
ini akan berbeda jika pembelajaran itu ditujukan Wltuk mengg pengetahuan dari pengalaman seseorang. Teori generative learning dikemukakan oleh Wittrock dalam bukunya Paulina Pannen, berasumsi bahwa "siswa bukan penerima informasi yang pasif, melainkan siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar dan dalam mengkonstruksi makna informasi yang ada disekitarnya".29 Sangat penting bagi guru untuk meminta siswa to generate
"menghasilkan" sendiri
makna dari
informasi
yang
diperolehnya. Siswa akan belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang akan dipelajarinya. Menurut pandangan Wittrock, belajar merupakan proses aktif dari slswa ill1tuk membentuk makna mentah itu dari bacaan, berinteraksi dengan lingkungan ataupun pengalaman fisiko Sesuai prinsip tersebut, maka proses pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu kegiatan
yang
memungkinkan
siswa
memperoleh
sendiri
pengetahuannya. Dalam generative
learning,
siswa lebih diberi
tempat
ketimbang gwu. Artinya, dalam proses pembelajaran siswa merupakan pusat pembelajaran (student center). Generative learning mendorong siswa berperan aktif dalanl
pembel~aran.
Di dalam kelas yang
pengajarannya terpusat pada siswa, peran guru membantu siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan memberikan ceramah/mengendalikan seluruh kegiatan di kelas. Menurut George Mason, "generative leraning is a theory that involves the active integration ofnew ideas with the learner's existing schemala".3o Yang menyatakan bahwa dalam strategi generative learning siswa terlibat secm'a aktif selmna proses pembelajaran dalam ~~ Paulina Pannen, dkk, Konslruktivisme da/am
lml 70
26
menghubungkan ide-ide baru dengan struktur kognitif (pengetahauan) yang telah dimiliki siswa. Menurut George Mason, strategi generative learning dibagi meruadi 4 unsur yaitu: I) Jngatan; siswa menggali informasi dari pengetahuan yang sudah ada dengan cara pengulangan, latihan, meninjau ulang, dan dengan alat bantu mengingat. 2) Penggabungan; siswa menggabungkanlmenghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya dengan cara penguraian (uraian dalam bentuk cerita), ringkasan (menjelaskan dengan singkat), memecahkan persoalan, mengajukan pertanyaanicontoh, dan mengajukan persamaan dan kiasan. 3) Pengorganisasian; siswa mengaitkan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya berupa ide dan konsep-konsep bam ke dalam metode yang berarti dengan menganalisis ide-ide pokok, penguraian, mengkatagorikan, pengelompokkan dan peta konsep. 4) Perluasan; siswa mengembangkan mated bam kepada informasi fide-ide yang telah ada dalam ingatan siswa, dengan cara mcnggeneralisir gambaran jiwa/fisik, prosa, perluasan kalimat, mempertajam pengelihatan, film dan papan buletin. 31 Menurut George Mason, secara natural pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang, dan itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan yang masuk akal dan bem1anfaat. Pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian di dalan1 pembelajaran akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalan1 dimana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Materi pelajaran akan tan1bah berm1i jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan l11enemukan
arti
didalam
proses
pembelajm'annya,
sehingga
pembelajaran akan menjadi lebih berarti dan l11enyenangkan. Siswa akan
berusal1a
untuk
l11encapai
tujum1
pembelajaran
dengan
menggunakan pengaiaman dan pengetahuan sebelw1U1ya untuk membangun pengetahuan bam.
31
http://nasaui.ited.uidaho.edu/nasasparkldatashar.htm. 2 Februari 2007
27
Sedangkan menUlut Grouws, "generative learning is learners
actively participate in the learning process and generate knowledge by forming
mental
connections
between
concept".32
Grouws
berpandangan bahwa dalam pembelajaran, siswa berpartisipasi aktif dalam membangun konsep-konsep dengan kemampuannya sendiri melalui proses pembentukan mental sehingga konsep itu terbangun melalui konsep barn. Menurut Grouws, ada 2 jenis aktivitas generative yaitu: I) Aktivitas itu menghasilkan hubungan yang dinamis Gudul, mbrik, pertanyrum, tujuan, ringkasan, grafik, tabel, dan ide pokok). 2) Aktivitas itu menghasilkan penggabungan hubungan antara apa yang siswa lihat, dengar atau baca dan ingatan (demonstrasi, kiasan, persamaan, contoh, gambar, aplikasi, penafsiran, penguraian dan kesimpulan).33 Siswa pada semua usia memiliki konsep tentang berbagai fcnomena yang dibawanya ke dalam kelas. Konsep awal ini dapat bersumber antara lain dari latar belakang kebudayaan, keluarga dan media maupun hal-hal lain dimana siswa secara langsung mendengar, melihat, mengalanli dan sekaligus menggunakanl1ya. Konsep ini sangat membantu dalam konteks keseharian siswa. Sementara itu, konsep baru yang dipelajari siswa di dalam kelas akan lebih mudah diterima jika dikaitkan dengan skema pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga tetjadi proses asimilasi/asosiasi. Wittrock menyimpulkan bahwa, "the essence ofthe generative
learning model is that the mind or the brain, is not a passive consumer of information. Instead, it actively construct its own interpretations of information and draws inferences from them ".34 Ini berarti bahwa pengetalman dikembangkan secara aktif kerja otak siswa itu sendiri dan bukan diterima seCaI'a pasif dari lingkungil11Uya. Dengan demikian
32 33 ]4
hllp://121.edpsu.edu/success/lessomILesson3//SCa3 L.HTM, 2 Februar; 2007 http://121.edpsu.edu/success/lessons/LessoI13//SCa3L.HTM. 2 Februari 2007 hltp://www.stemnet.nfca/-dfurey/metacog/generale.html. 2 Februari 2007
28
PERPUST/\\'\)'\j\N UTi1~JlA UIN j/'<\!{i\i:tTA pembelajaran merupakan hasil dari usaha siswa itu sendiri dan bukan dipindahkan dari guru kepada siswa. Pada prinsipnya guru tidak boleh hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi siswa sendirilah yang harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru berperan dalam membantu proses pembelajaran dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Tugas guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan/menerapkan sendiri ide-ide, mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri dalanl belajar. b. Tahapan Generative Learning Menurut Lingbiao, ada 4 tahapan pokok dalam pembelajaran generatifyang seCaI'a fungsional memiliki fuugsi yang berbeda, yaitu: I; Tahapan orientasi dan elisitasi, dimana guru memberikan orientasi umum dan rasionalisasi konsep yang akan ditanaH1kan. 2) Tahapan aktivitas dan interaksi, dimana guru mengarahkan perhatian siswa kepada konsep-konsep yang penting. 3) Tahapan assessment (penilaian) dan UUlpan balik, merupakan tallapan evaluasi belajar siswa untuk melihat tingkat penguaSaaIl siswa. 4) Tahapan sistematisasi dan extension, yaitu guru membantu siswa membanglln jalinan konsep dari konsep-konsep yang SUdall dipelajari sehingga hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya menjadi lebihjelas.35 Dalam membangun
generative pemahaman
learning, sendiri
siswa
dari
diharapkan
dapat
pengalaman/pengetahuan
terdahlllu (asimilasi). Pemahaman yang mendalam dikembaI1gkan melalui pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna (akomodasi). Siswa diharapkan mampu mempraktekkaIl pengalaman/pengetahuan yang telah diperolelmya dalam konteks kehidupall nyata. Siswa diharapkaIl
juga
melakukan
refleksi
terhadap
pengembangan
Jj lB. Putu Mardana, Peningkaran Kuaii/as Pembelajaran Fisika di SMUN 3 Singaraja Melalui Implemen/asi Model Pembelajaran Genera/if, (Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV, April 2001), hal. 51
29
pengetahuan tersebut. Dengan demikian siswa dapat memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan yang dipelajarinya. Sedangkan menurut RuseH Tytler, strategi pembelajaran generatif
terdiri
dari
empat
fase
pembelajaran:
(1)
fase
premilinmy/eksplorasi pendahuluan, (2) fase focusing/pemusatan, (3)
fase challenge/tantangan, dan (4) fase application/aplikasi. 36 Hal tersebut senada dengan fase pengajaran dan pembelajaran strategi generatif menurut Osborne yaitu: 1) Awalan yaitu, menentukan pandangan siswa; menjelaskan pandangan tersebut; memaharni pandangan saintifik; mengenalpasti pandangan ilmu lama; mempertimbangkan buktibukti yang menyebabkan perubahan pandangan lama pe1ajar. 2) Fokus yaitu, menetapkan konteks; membekalkan pengalarnan yang memberi motivasi; mellyenai dan mengemukakan soalan berbentuk terbuka dan berorielltasikan individu; mellafqir respon siswa; menafsir dan menerangkan pandangan siswa. 3) Cabaran yaitu, memudahkan pertukaran pandangan di kalangan pelajar; memastikan semua pandangan dipertimbangkan; meneruskan perbincallgall secara terbuka; mencadangkan prosedur yang cukup jelas jika perlu; mengemukakan bukti untuk mendukung pandangan ahli sain/ilmuan. 4) Aplikasi yaitu, ll1embentuk ll1asalah yang boleh diselesaikan secara mudah dengan mcnggllnakan panelangan saintifik; mcmbantll siswa menjclaskan panelangan bam deng!m meminta mereka menggllnakan pandangall tersebllt dalam semua penyelesaian; muriel dapat mellyatakan sccara lisan cam penyelesaian masalah; guru mellgambil bagian, memberi ransangan dan menyun1bangkan idea dalam perbincangan penyelesaian masalah; membantu menyelesaikan masalah yang lebih rumit. 37
Kctiga pandangan di atas tcntang tahapan pembelajaran generatif menunjukkan bahwa tugas guru aelalah hanya ll1embantu siswa dalarn mencapai tujuan pembelajaran, yakni guru lebih banyak
36 Made Sumadi, Pengembangan Slrategi Pembe/ajaran Genera/if un/uk Meningkalkan Aktivitas Mengajukan Masalah, Kemampuan Berarb'1mwntasi dan Hasi! Be/ajar Siswa Kelas J
SLTP Negeri 1 Singaraja, (Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th. XXXIV, April 2001), hal. 3 37 Osborne, Stralegi Pembelajaran Genera/if, http://www.geocities.com/norizan2000/StrategiPembelajaranGeneratif.htm.
30
berurusan dengan strategi dan memposisikan sebagai fasilitator daripada memberi informasi dan mengajari. Dalam pandangan generative learning, kebebasan berinisiatif dipandang sebagai penentu keberhasilan karena kontrol belajar dipegang oleh siswa itu sendiri. Tujuan generative learning menekankan pada penciptaan pemahaman yang menuntut aktivitas yang kreatif dan produktif dalam komeks-konteks nyata. Secara umum, strategi pembelf\iaran generatif memiliki empat komponen yaitu: (l) proses motivasi; ditentukan oleh minat (interest) dan atribut (allribution), (2) proses belajar; dapat dipengaruhi oleh rangsangan (arousal) dan niat (intention), (3) proses penciptaan pengetahuan; dilandasi pada beberapa komponen ingatan yaitu pengetahuan awal, kepercayaan/sistem nilai, konsep, keterampilan strategi
kognitif
dan
pengalaman,
(4)
proses
generasi;
menggenerasikan hubungan antara berbagai bagian informasi yang mereka peroleh dari pengalaman. 38 Hal penting yang harns diingat dalam generative learning adalah pengetahuan awal yang dimiliki siswa sangat belpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam generative learning, sehingga identifikasi pengetahuan awal siswa merupakan. langkah penting dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, tergantung tujuan pembelajaran, ada beragam aktivasi yang dapat dipilih oleh guru untuk melibatkan siswa secara aktif dalam konstruksi pengetahuan berdasarkan pengetahuan awalnya. 3. HllSii Bclajlll·
a. Konsep Belajar I) Pengertian Belajar Banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu atau menuntut ilmu. Ada lagi yang 38
Paulina Paonen) dkk, Konstruktivisme da/am ... , hal. 79
31
secara lebih khusus mengartikan belajar adalah menyerap pengetahuan. lni berarti bahwa orang mesti mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya. Belajar adaIah "kata kunci (key term) yang vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa
bel~ar
seslmgguhnya
tidak pernah ada pendidikan".39 Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. Menurut James O. Whittaker dalanl buku Soemanto, bel~ar dapat didefinisikan sebagai "proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melaIui latihan atau pengalaman".40 MenulUt Sudjana, belajar adalah "suatu proses yang ditandai
dengan
adanya
perubahan
pada
diri
seseorang". 4I pelUbahan sebagai hasil dad proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti belUbah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tinckaIl laku, keteranlpilan, kecakapan, kebiasaan, serta pelUbahan aspek-aspek lain yang ada pada indiyidu yang belajar. Belajar
(learning)
seringkali
didefinisikan
sebagai
"perubahan yang relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman".42 Pendapat searah juga dikemukaImn oleh Gagne, bahwa belajar adalah "suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman".43 Dengan demikian belajar yang efektif adalah melalui pengalanlan. Dalam proses 39 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Barli, (Bandung: Remaja RosdakaJloa, 2004), Cet. Ke-9, hal. 94 o Wasty Soemanlo, PsikologiPendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 99 41 Nana SudjaJla, CBSA dalam Proses Belqjar Mengqjar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 5 42 Fadilah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), hal. 60 43 Udin S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdiknas, 2000), Cet. Ke-3, hal. 20
32
belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar yang menggunakan semua alat inderanya. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manUSIa.
Dengan
perubahan
belajar,
kualitatif
manllsia
individu
melakllkan
sehingga
perubahan-
tingkah
lakunya
berkembang. Aktivitas dan prestasi manusia tidak lain adalah dari hasil belajar. Manusia terlallir sebagai makhluk yang lemah tidak mampu berbuat apa-apa serta tidak mengetahui apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase pt'rkembangannya, manusia bisa menguasai bel'bagai skill (keterampilan) maupun pengetallUan. Dengan demikian dapat disimpulkan,
bahwa belajar
merupakan suatu usaha seSeOl'allg dengan menggunakan potensi yang dimilikinya untuk mengadakan perubahan baik fisik, mental danjuga tingkah laku yang harus didukung oleh lingkllngannya. 2) Ciri-cil'i Belajar Belajar adalah proses peruballan dari belU111 mampu menjadi sudah mampu, tel'jadi dalam jangka waktu tertentu. Pembahan yang tel'jadi secara relatif bersifat menetap (permanent) dan tidak hanya teljadi pada perilaku yang saat ini nampak (immediate behavior), tetapi perilaku yang mungkin teljadi di masa
mendatang (potential Behavior). Secara implisit, dapa' diidentifikasi beberapa ciri perubahan yang merupakan pel'ilaku belajar, diantaranya: a) Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau pl'aktik atau latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukan dan bukan secara kebetulan. b) Bahwa perubahan itu positif, dalam aIti sesuai seperti yang diharapkan (normative) alau kriteria lcebel'hasilan (criteria of success).
33
c) Bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat diproduksi dan dipergunakan. 44 Belajar mencakup semua aspek mental psikologis manusia. Belajar menghasilkan perubahan tingkah laku baik positif maupun negatif. Belajar di sekolah diarahkan untuk memperoleh perilaku yang positif. Belajar ilu bukan sekedar pengalarnan. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. 3) Tujllan Belajar Belajar adalah suatu aktivitas yang bertlljuan. Tujuan belajar ini ada yang benar-benar disadari dan ada pula yang kurang begitu disadari oleh orang yang belajar. Tujuan belajar tersebut erat kaitannya dengan perubahan alau pembentukan tingkah laku tertentu. Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya ll1engenai aspek pribadi seseorang. 45 Tujuan belajar tersebut dalam duma pendidikan kita sekarang lebih dikenal dengan tujuan pendidikan ll1enurut Taksonoll1i Bloom yaitu tujuan belajar diarahkan untuk mencapai ketiga ranah: kognitif, afektif, dan psikoll1otor. Tujuan belajar kognitif ll1ell1peroleh pengetahuan faktalingatan, pemahaman, aplikasi dan kell1ampuan berpikir analisis, sinlesis dan evaluasi. Tujuan belajar afektif mencakup pell1ilikan minat, sikap, dan nilai 44 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan; Perangka/ Sis/em Pengajaran Modul, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 158 45 S. Nasution, Didaklik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal. 35
34
yang ditanamkan dalam proses belajar mengajar. Tujuan belajar psikomotor untuk memperoleh keterampilan fisik yang berkaitan dengan keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi verbal dan non verbal. 4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku siswa, ternyata banyak faktor yang mempengamhinya. Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi bel1liar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a) Faktor internal (faletor dari dalam siswa), yakni keadaanlkondisi jasmani dan rohani siswa. b) Faktor ekstcrnal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis uapaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.46 Belajar sebagai suatu proses/aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal/faletor yang mempengaruhi belajar, antara lain: a) Faktor-faktor yang berasal dLri luar diri pelajar dan ini dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu: (1) faktor-faktor nonsosial dan (2) faktor-faktor sosial. b) FalelOr-faklOr yang berasal dari dalam diri pelajar, inipun dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu: (1) faktor-faktor fisiologis dan (2) faktor-faktor psikologis. 47 Secara garis besar, faktor-faletor yang dapat mempengaruhi belajar siswa dibagi menjadi dua yaitu intemal dan eksternal siswa. Faktor intemal siswa meliputi psikologis dan psikis siswa itu sendiri. dan faktor eksternal siswa meliputi lingkungan di luar diri siswa.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan ...., hal. 132 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), Cet. Ke- 11, hal. 233 46 47
35
b. Konsep Hasil Belajar Hasil belajar atau achievement merupakan "realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang".48 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dad perilakunya, baik perilaku dalarn bentuk penguasaan pengetahuan, keterarnpilan berpikir maupun keteran1pilan motorik. Transfer belajar berkenaan dengan adanya konsep yang telah diorganisasikan dalam struktur kognitif siswa. Transfer belajar dapat tercapai bila peserta didik berhasil menguasai pengetahuan dan keterarnpilan kimia untuk memecahkan persoalan baik peersoalarl kimia maupun persoalan-persoalan lain dalam. kehidupan ssehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan tersebut diperoleh dari pengalarnan belajar. Hal ini sesuai apa yang dikemukakan oleh Nana Sudjana bahwa kemainpuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelal1 ia mengalami pengalaman belajar yang disebut hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembealajaran yang ootimal cenderung mewujudkan hasil yang berciri sebagai berikut: I) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar instrinsik pada did siswa. 2) Menambah keyakinan akan kemampuan ditinya. 3) Hasil belajar yang dicapai bennakna bagi dirinya. 4) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (lwmprehensif). 5) Kemarnpuan siswa untuk mengontroVmenilai dan mengendalikan dirinya terutarna dalarn menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. 49 Adapun hasil belajar yang dimaksud disini adalah sesuatu yang diketalmi, diperoleh atau didapat setelah melalui proses belajar, baik brena ada guru yang mengajar atauptm siswa sendiri yang memanfaatkan lingkungannya untuk belajar. 48 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psik%gi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. J 02 49 Nana Sudjana, Peni/aian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 200 I), hal. 56 - 57
36
Hasil belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengarubinya baik dari dalam diri (faktor endogen) Illaupun dari luar diri (faktor eksogen) individu. Secara garis besar ada 2 macam faktor yang dapat Illempengaruhi hasil belajar siswa yaitu: I) Faktor endogen seperti minat belajar, kesehatan, perhatian, ketenangan jiwa waktu belajar, motivasi, kegairahan diri, dta-cita, kebugaranjasmani dan kepekaan alat-alat indera dalam belajar. 2) Faktor eksogen sepel1i keadaan lingkungan sekolah belajar (suasana kelas), cuaca, letak sekolah, faktor interaksi sosial dengan peserl" didik dengan leman scbangku dan inleraksi pendidikannya. ,0 Secara singkat dapat dikatakan bahwa hasil belajar berupa perolehan perubahan tingkah laku yang meliputi; penganlatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, kelerampilan, perasaan, minat dan bakat. Dalam dunia pendidikan hasil belajar digunakan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan leknologi yang berperan sebagai unlpan balik dalam meningkatkan Illulu pendidikan.
4. Pembelajaran Senyawa Hidrokarbon dengan Strategi Generative
Leaming Saat ini, sebagian guru dalanl mengajar masih menggullakan komunikasi satu arah (one way traffic communication). Dellgan cara mellgajar seperti ini guru bertindak sebagai pemberi ilmu pengetahuan sedangkar, siswa dianggap sebagai penerima yang pasif. Untuk memenuhi tuntutan Standar lsi yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP), sUdall selayaknya kita beralih dari pandangan bahwa guru sebagai pemberi ilmu pengetahuan, siswa sebagai penerima yang pasif menjadi siswa sebagai agen pembelajaran yang aktif dan guru sebagai fasilitator dan mediator yang krealif.
50 Aminuddun Rasyad, Teori Be/ajar dall Pembe/ajarall, (Jakarta: UHAMKA PRESS, 2003), Cet. Ke-4, hal. 103
37
Sehubungan dengan pandangan itu, saat ini terdapat suatu model pembelajaran yang disebut konstruktivisme dengan salah satu strateginya yaitu strategi generative learning. Konsep mendasar dari strategi ini adalah bahwa pengetahuan itu tidak dapat dialihkan dari pikiran guru ke pikiran siswa secara utuh tetapi dibangun sendiri oleh siswa di dalanl kepalanya dengan struktur kognitifnya. Fase pengajaran dan pembelajaran strategi generatif menurut osborne yaitu: I. Awalan yaitu, menentukan pandangan siswa; menjelaskan pandangan tersebut; memahami pandangan saintifik; mengenalpasti pandangan ilmu
lama;
mempertimbangkan bukti-bukti
yang menyebabkan
perubahan pandangan lama pelajar. 2. Fokus yaitu, menetapkan konteks; membekalkan pengalaman yang memberi motivasi; menyertai dan mengemukakan soalan berbentuk tcrbuka dan berorientasikan individu; menafsir respon siswa; menafsir dan menerangkan pandangan siswa. 3. Cabaran yaitu, memudahkan pertukaran pandangan di kalangan pelajar; memastikan semua pandangan dipertimbangkan; meneruskan perbincangan secara terbuka; mencaclangkan prosedur yang cukup jelas jika perlu; mengemukakan bukti untuk mendukung pandangan ahli sain/ilmwm. 4. Aplikasi yaitu, membentuk masalah yang baleh diselesaikan secara mudah dengan menggunakan pandangan saintifik; membantu siswa menjelaskan panclangan bam dengan meminta mereka menggunakan pandangan
tersebut
dalam
semua
penyelesaian;
murid
dapat
menyatakan secara lisan cara penyelesaian masalah; guru mengambil bagian,
memberi
perbincangan
ransangan
penyelesaian
masalah yang lebih rumit.
dan menyumbangkan masalah;
membantu
idea dalam menyelesaikan
38
Dalam tahapan generative learning menurut Osborne, siswa diharapkan
dapat
membangun
pengalaman/pengetahuan
terdahulu
pemahan:\\n (asimilasi).
sendiri
dari
Pemahaman
yang
mendalam dikembangkan melalui jJengalaman-pengalaman belajar yang bermakna (akomodasi).
Siswa diharapkan mampu mempraktekkan
pengalaman/pengetahuan
yang
telall
diperolehnya
dalam
konteks
kehidupan nyata. Siswa diharapkan juga melakukan refleksi terhadap pengembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian siswa dapat memiliki
pemahaman
yang
berbeda terhadap
pengetahuan
yang
dipelajarinya. Keunggulan
pembel~aran
generatif adalall: a) Siswa bersifat aktif
dalam proses pembelajaran, b) Kemampuan pemahaman siswa yang tinggi dan rendah akan meningkat, c) Meningkatnya hasil belajar tanpa tambahan waktu dan tanpa tambahan peralatan/bahan yang mahal, d) Meningkatnya perhatian yang sukarela, dan e) Siswa menghasilkan kemanlpuan metakognisi. 51 Pembel~aran
senyawa hidrokarbon dengan strategi generative
learning dilalmkan dalam 4 x pertemuan (8 x 45 menit). Sebelum
pembelajaran dilaksanakan terlebih dallUlu dilakukan pretest untuk melihat kemampuan awal siswa tentang senyawa hidrokarbon. Dan sebagai bahan evaluasi dilakukan pasttest yaitu untuk melihat hasil
bel~ar
kimia siswa
setelah penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning pada konsep senyawa hidrokarbon.
Adapun indikator-indikator yang hams dicapai pada materi senyawa hidrokarbon adalah sebagai berikut: a. Menguji keberadaan unsur-unsur C, H, dan 0 dalam senyawa karbon. b. Menganalisis kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. c. Menjelaskan atom karbon dalam membentuk karboksida. d. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarter. 51
Generative
Teaching
of
hllp://www.readingcenter.bllfa/lo.edu/center/research/gencom.hlml, 21 Juni 2008
Comprehension,
39
e. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dan tata namanya.
f.
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifuya dan strukturnya.
g. Menjelaskarl konsep isomer dan penerapannya pada sifat senyawa hidrokarbon. h. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna. 5. Pembclajardn Sellyawa Hidroka.·bon dengall Model KOllvensional Model pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru (teacher centered). Sudjana (200 I : 39 - 40) mcnyatakall bahwa kcgiatlln
pell1belajaran yang berpusat pada guru ll1enekankan pentingnya aktivitas guru dalanl membelajarkan peserta didik. Peserta didik berperan sebagai pengikut dan penerima pasif dari kegiatan yang dilaksanakan. Sadia (1996 : 12) mendefinisikan model belajar konvensional sebagai rangkaian kegiatan belfliar yang dimulai dengan orientasi dan penyajian infomlasi yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari, dilanjutkan dengan pemberian ilustrasi atau contoh soal oleh guru, diskusi dan tanya jawab sampai akhirnya guru merasa bahwa apa yang teIah diajarkmlliya dapat dimengel1i siswa. ladi, model pembelajaran konvensional adaJaIl model belajar yang tidak dilandasi oleh paI1am konstruktivisll1e, titik tolak pembelajaran tidak dimlllai dari pengetallllan awal yang dimiliki siswa (prior knowledge). Pembelajaran dimulai dari penyajian infOlmasi, pemberian illlstrasi dan contoh soal, latihan soal-soal sampai pada akhimya guru merasakan apa yang diajm·kan telall dimengerti oleh siswa. eiri pembelajaran konvensional adalall: a) Dominasi guru dalam kegiatan pembelfliaran, sedmlgkan peserta didik bersifat pasif dan hanya melakukan kegiatan melalui perbuatan pendidik, b) Ballan belajar terdiri atas konsep-konsep dasar atau materi belfliar yang tidak dikaitkan dengan pengetalluan awal siswa sehingga peseJ1a didik mell1butuhkan informasi
40
yang tuntas dan gamblang dari guru, c) Pembelajaran tidak dilakukan secara berkelompok, d) Pembelajaran tidak dilaksanakan melalui kegiatan laboratorium. 52 Kewlggulan dari model pembelajaran yarlg berpusat pada guru ini adalall: a) Ballan belajar dapat disampaikall secara tuntas, b) Dapat diikuti oleh peserta didik dalamjumlall besar, c) Pembel!uaran dapat dilaksanakan sesuai dellgan alokasi waktu yang telah disediakan, d) Target materi relatif mudall dicapai, e) Ada persaingan yang sehat, f) Tala tertib pada pengawasan anak-anak lebih mudall, g) Anak-anak saling belajar satu snma lainnya. 53 Sedangkan
kelemallan
yang
teJjadi
adalall:
a)
Sangat
membosankan karena mengurangi motivasi dan kreativitas siswa, b) Sulit untuk membagi perhatian bagi semua anak, c) Bakat-bakat individual sulit untuk berkembang, d) Anak-anak pandai dapat menjadi sombong dan anak yang kurang pandai dapat menjadi minder, e) Keberhasilan perubahan sikap dan perilaku peserta didik relatif sulit untuk diukur, f) Kualitas pencapaian tujuan belajar yang telall ditetapkan adalah relatifrendah. 54 Perbedaan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran konstruktivisme (strategi generative learning) dapat dilihat pada tabel I berikut ini: Tabel
1.
Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Pembelajaran Konstrnldivisme (Strategi Generative Learning)
Konvensiollal Pembelajaran dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus. Penekanan pembelajaran pada keterampilanketerampilan dasar (basic skills).
KOllstruktivisme Pembelajaran menekankan konsep-konsep esensial dimulai dari permasalallan yang bersifat UlllUlll dan menyeluruh.
52 Zuhriyah, Pengarllh Pembe/ajaran Kooperatif (Cooperative Learningj dengan Teknik Jigsaw lerhadap HasH Be/ajar Biologi Si,wa. (Skripsi Prodi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 2005), hal. 30 53 Zuhriyah. Pengarllh Pembe/ajaran Kooperatif. ....• hal. 31 54 Zuhriyah) Pengaruh Pembelajaran KooperaJif. .... , hal. 31
41
Proses pembelajaran sangat terfokus pada buku pelajaran yang dipegang.
Pembelajaran lebih mengacu pada sumber-sumber lansung dari apa yang telah diungkapkan pada buku pelajaran.
Guru mcmbcrikun infoTITIasi
Guru mcmbuka dialog dcngan siswa dan membantunya mengkonstruksi pengetahuan yang diterimanya.
kepada siswa, dan siswa berperan sebagai penerima pasif dari pengetahuan yang diberikan. Penilaian mengacu pada benarsalalmya siswa mel1jawab permasalahan yang dilontarkan guru.
Penilaian yang dilakukan mengacu pada keJja siswa, hasil observasi dan hasil tes. Penilaian proses dan produk dilakukan secara berimbang.
Fokus utama pembelajaran pada pencapaian kurikulum.
Menggali pennasalahan yang dihadapai siswa menjdi fokus utanla dalam pembelajaran.
Pembelajaran menekaukan pada pengulangan-pengulangan guna memantapkan konsep yang dimilikinya.
Siswa sangat interaktif membangun pengetahuannya dan berusaha terus untuk memperkaya struktur-struktur kognisinya.
Guru memberikan informasi satu arah dan memiliki otoritas penuh dalam pembelajaran.
GUlU melakukan interaksi melalui proses negosiasi makna.
Pengetahuan bersifat pasif.
Pengetahuan bersifat dinamis.
Siswa melakukan pembelajaran guna memecal1kan permasalahan secara individual.
Siswa melakukan pembelajaran dalam memecal1kan masalah secara berkeIompok. 55
B. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Samuel Lukas, Suryadiputra Liawatimena, dan M. Tassim Billah pada studi kasus di Universitas Bina Nusantara dengan judul "Penerapan Metoda Pengajaran Constructivism (Pembentukan Pengetahuan) pada Mata Kuliah Pengantar
55
Paulina Pannen, dkk, Konslruktivisme dolam ..... , hal. 38-40
42
Teknologi Infommsi", menyatakan bahwa pembelajaran secara berkelompok dapat diterima oleh seluruh responden. Selain itu, pembelajaran dengan cam ini memacu mahasiswa untuk berpikir kritis, berkomunikasi lebih baik, menjalin kerja sarna tim lebih terpadu, dan pada akhimya meningkatkan daya nalar yang lebih baik atas penguasaan materi ajar. Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat hubungan dengan strategi generative learning, dimana siswa berpartisipasi aktif dalam membangwl konsep-konsep dengan kemampuannya sendiri melalui proses pembentukan mental. Sri Subariah dalarn penelitiannya yang berjudul "Pengembangan Rancangan Mata Kuliah Geometri Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Universitas
pada
Malararn
pembelajaran
Program
Studi
menyimpulkan
konstruktivisme
Pendidikan Matematika FKIP bahwa
dalarn
menerapkan
perkuliahan
pendekatan
geometri
dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Selain meningkatkan hasil belajar, penerapan pendekatan konstruktivisme pada perkuliahan geometri dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, pemaharnan, dan kesenangan mahasiswa dalarn belajar. Dari hasil penelitian di atas terdapat kesarnaan dengan strategi generative learning, dimana hasil konstruksi kognitif dalarn diri seseorang
diperoleh melalui pengalaman yang diterima lewat panca inderanya. Penelitian Konstruktivisme
dengan Melalui
judul
"Penerapan
Pendekatan
Induktif
Model
Pembelajaran
Untuk
Meningkatkan
Penguasaan Konsep Biologi Siswa" yang dilakukan oleh Nengsih Juanengsih, menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan penguasa:m konsep Biologi siswa setelah pembelajaran model konstruktivisme pada pokok bahasan Reproduksi Tumbuhan. Hasil penelitian di atas senada dengan strategi generative learning, dimana menolak adanya adanya transfer pengetahuan yang
dilakukan dari seseorang kepada orang lain, melainkan siswa aktif berpartisipasi dalarn proses belajar dan dalarn mengkonstruksi makna informasi yang ada disekitarnya. Tumisem,
Anna
Poedjiadi,
Akhmad
Munandar,
dan
Nursid
Sumaatmadja melakukan penelitian dengan judul "Meningkatkan Pemahaman
43
Sains
Melalui
Pendekatan
konstmktivisme
Berbasis
Lingkungan",
menyimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran pendekatan konstmktivisme berbasis lingkungan dapat meningkatkan pemahaman sains siswa sebesar 64,34%, artinya bahwa pembelajaran tersebut dapat memperjelas mata pelajaran yang diajarkan guru di kelas. Hasil penelitian di atas sesuai dengan strategi generative learning, belajar merupakall proses aktif dari siswa untuk membentuk makna mentah itu dari bacaan, berinteraksi dengan lingkungan ataupun pengalaman fisiko Kartimi Konstruktivisme
dalam
penelitimmya
Mengajar
Sains:
yang
berjudul
Pembelajaran
"Suatu
Berbasis
Model
Komputer",
menyimpulkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme berbasis komputer dapat meningkatkan keterampilan proses simls siswa dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta dapat diterapkan pada kelompok siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian di atas saling berhubungan dengan strategi generative learning, dimana siswa akan belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang akan dipelajarinya. lobar Maknun, dosen Fisika pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia dalam penelitiannya dengan judul "Penerapan Pembelajaran Konstmktivisme Untuk Meningkatkan Pemahmnan Konsep Dasar Fisika Siswa Sekolah
Menengah
Kejurllan
(SMK)",
menyimpuIkan
bahwa
pembelajaran fisika SMK dengan model belajar konstruktivisme telah mampu meningkatkan pemahaman konsep dasar fisika siswa. Dari hasil penelitian di atas sesuai dengan strategi generative learning, dimana siswa terlibat secara aktif selanla proses pembelajaran dalam menghubungkaan ide-ide baru dengan stmktur kognitif ymlg telah dimilki siswa melailli pencarian hubungaIl yang masuk akal dan bermanfaat.
44
C. Keranglm Berpildr
Menjadi guru merupakan profesi yang mulia, karena itu adalah keniscayaan bagi seorang guru untuk memfungsikan dirinya pada tataran kemulian profesinya. Yaitu dengan menjadikan guru sebagai washilah pembentukan karakter murid, dimana pondasi paradigmanya tidak sekedar mengajar tetapi belajar. Paradigma mengajar menjadikan seorang guru memiliki mental otoriter atas segala wewenang pengajaran dan murid-muridnya. Dalam kewenangan ini gum akan menganggap dirinya paling tahu, paling mengerti dan paling menguasai.
Sementara mundnya harns menerima segala
pengetahuan, pengertian dan penguasaan konsep yang diberikan oleh guru tersebut. Menjadi gum yang mampu mengajar dengan baik di kelas, selalu kaya dengan ide-ide, kaya dengan kreatifitas adalah danlbaan setiap orang. Sedangkan kompetensi profesi seorang guru sangat ditentukan oleh kecakapan/keterampilannya sebagai guru. Dengan kekuatan pemahaman tentang dunia pengajaran ditanlbah dengan keterampilan akademis, intuitif dan kepekaan rasa maka dikatal(an seorang guru telall memiliki kompetensi profesi yang baik. Kimia sebagai ilmu yang terdiri dari konsep-konsep dan teori-teori yang
membutuhkan
pemahaman
yang
mendalam,
maka
pendekatan
konstruktivismt; merupakan salah satu metode pembelajaran yang bermanfaat. Tanpa
pendekatan
konstruktivisme
yang
terorganisir
dengan
baik,
pembelajaran kimia tidak akan sukses sesuai dengan tujuan pembelajanuIDya. Penguasaan kimia sejak dini sangat diperlukan, karena mempunyai banyak manfaat. Selain untuk pemakaian praktis dalanl kehidupan sehari-hari, kimia berguna sebagai sarana pembentuk pola pikir, maupun sebagai landasan bagi pcngembangan ilmu pcngctahuan dan tcknologi. Dalam belajar kimia, siswa akan menjumpai ide-ide atau konsepkonsep yang tcrsusun sccara hirarkis dan saling berhubungan. Namun demikian, konsep-konsep kimia tersebut bukanlall tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.
Hal
ini
bisa
kita temukan dalam
model pembelajaran
45
konstruktivisme. Model pembelajaran konstruktivisme telah mendapatkan perhatian yang besar di kalangan peneliti pendidikan sains pada masa akhirakhir ini. Model ini memiliki masa depan yang menjanjikan dalanl bidang pendidikan
sains.
Model
ini
merupakan
pengembangan
dari
teori
perkembangan kognitif Piaget. Fokus model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning bukan pada rasional, tetapi pada pemahaman. Inilah alasan utama
mengapa
model
pembeilliaran
konstruktivisme
dengan
cepat
dapat
menggantikan teori perkembangan kognitif sebagai dasar dalam penelitian dan praktek pendidikan. Strategi generative learning mempelihatkan bahwa pembelajaran merupakan proses aktif dalam membuat sebuah pengaIaman menjadi masuk aI,al dan proses ini sangat dipengaruhi oleh apa yang sudah diketahui orang sebelunmya. Karena itu, dalam setiap kegiatan pembelajaran guru harus memperoleh atau sampai pada persamaan pemahaman dengan murid. Dalam strategi generative learning, pembelajaran melibatkan negosiasi (pertukaran pikiran) dan interpretasi. Wacana penyesuaian ini dapat dilakukan antara siswa dengan guru atau antara sesama siswa. Strategi generative learning pada pembelajaran sains akan memberi keuntung1n, selain pembelajaran kimia menjadi lebih bermakna dan t1mtas, juga dapat menciptakan iklim pembelajaran yang generatif; siswa mendapat kebebasan
dalam
mengajukan
ide-ide
dan
masalah-masalah
serta
mendiskusikan perihal konsep yang terkait dengan pembelajaran tanpa dibebani rasa takut serta berargumentasi menuju pada penguasaan konsep yang ilmiah. Agar pembelajaran
konstruktivisme dengan
strategi generative
learning dalam pembelajaran kimia menjadi maksimal maka perlu adanya
langkah-Iangkah
yang teratur antara
lain:
perencanaan,
pelaksanaan,
memonitor, menganalisis, mcngevaluasi dan menginterpretasi data serta penerapannya. Dengan langkah-Iangkah tersebut maka diharapkan akan meningkatkan minat siswa, membangkitkan rasa ingin tahu, mengembangkan berpikir kreatif, mampu memecahkan masalah, mengembangkan intelektual
46
siswa serla mampu menerapkan pelajaran kirnia dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. Singkatnya dengan menggunaJmn strategi generative learning, siswa akan lebih baik dalam memahami konsep kimia yang
diberikan serta mampu menggunaJmnnya dalam memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. D. Pengajuan Hipotesis Penelitian Berdasarktm kerangka pikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan dan sekaligus diputuskan untuk dijadikan
hipotesis
penelitian yang
dirumuskan sebagai berikut: Ho
:
Tidak ada pengaruh yang
signifikan penerapan model
pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa.
H,
Terdapat
pengaruh
yang
signifikan
penerapan
model
pembelajaran konstruktivismc dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa.
RAHIll METODOLOGI PENELITlAN A. Tujuan Penclitian
Berdasarkan pennasalahan yang telah dikemukakan di atas, maIm tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: I. Mengetahui penguasaan konsep siswa pada materi senyawa h.i.drokarbon sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktisme dengan strategi generative learning. 2. Mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktisme dengan strategi generative learning. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran konstruktisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa. B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMA Setia Budi Sunga.i.liat Bangka. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 04 Maret - 05 April 2008. C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggtmakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang melakukan pengontrolan terhadap salah satu variabel. Dalam kontrol atau pengendalian variabel bisa dilakukan secara ketat atau secara penuh. Sehingga perlu dieari atau dilakukan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Dimana peneliti harus dapat memilih dan menentukan variabel mana yang boleh dilonggarkan pengendaliannya, dalam arti kata tidak dilakukan sepenuhnya. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan (8 jam nelajaran x 45 men.i.t) pada konsep senyawa h.i.drokarbon. Sebelurn pembelajaran dimulai dilakukan pretest untuk melihat kemampuan awal siswa tentang senyawa hidrokarbon kemudian dilakukan posttest yaitu
48
untuk melihat hasil belajar kimia siswa setelah penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning pada konsep senyawa hidrokarbon. Peneliti melakukan analisis dan evaluasi hasil belajar kimia terhadap pretest dan pasttest yang kemudian diolah untuk mengetahui gambaran mengenai hasil belajar kimia siswa, mengetahui penguasaan dan peningkatan konsep siswa kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok bawah pada setiap indikator serta mengetahui apakah kenaikan ini signifikan atau tidak setelah diterapkannya model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning. 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu twa group pretest-pasttest design, dimana dalam desain ini digunakan dua kelas subjek. Desain ini
menggunakan dua kelas, yaitu kelas kontrol (tidak diberikan perlakuan, mengglmakan model konvensional) dan kelas eksperimen (diberikan perlakuan, model konstruktivisme dengan strategi generative learning). Dua kelas dianggap sama dalan] semua aspek yang relevan dan perbedaan hanya terdapat dalam perlakuan. Desain penelitian ini dapat digambarkan sehagai berikut: I Tabel 2. Desllin Penelitian
Kelas E C
Pretest TI
Treatment X
Pasttest
T3
-
T4
T2
Keterangan: E
: Kelas eksperimen
C
: Kelas kontrol
T1
; Nilai
T2
:
Nilaipasttest kelas eksperimen
T3
:
Nilai pretest kelas kontrol
I
pretest kelas eksperimen
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Jan Peni/aian Pendidikan, (Bandung: Sinar
Bam, 1989), hal. 44
49
1'4
: Nilai posltest kelas kontrol
X
: Perlakuan
(penerapan
model
pembelajaran
konstruktivisme
dengan strategi generative learning). Prosedur: a. Melakukan pretest (1'1) untuk mengukur hasil belajar kimia siswa sebelum diajar menggunakan model pembelajarall konstruktivisme dengan strategi generative learning. b. Melakukan pretest (1'3) ulltuk mengukur hasil belajar kimia siswa pada kelas kOlltrol yang akall diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. c. Melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning (X). d. Melakukan posltest (1'2) untuk mengukur hasil belajar kimia siswa setelah diajar menggunakall model pembelajaran konstruktiisme dengan strategi generative learning. e. Melakukan postle.l·t (1'4) untuk mengukur hasil belajar kimia siswa pada kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional.
f.
Menganalisis 1'j, 1'2, 1'3, 1'4 untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang dinyatakan dalan1 bentuk angka-angka.
g. Menganalisis 1'2 untuk mengetahui penguasmm konsep siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning. h. Menganalisis 1'4 untuk mengetahui penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional. I.
Menganalisis 1'2 untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning.
j.
Mellganalisis 1'4 untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar kimia siswa setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional.
50
k. Membandingkan T2 dan T4 untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran konstmktivsme dengan strategi generative learning. \.
Menerapkan uji statistik yang cocok. Dalam hal ini diguuakan uji "t" untuk
menentukan
apakah
pengaruh
penerapan
pembelajaran
konstmktivsme dengan strategi generative learning itu signifikan atau tidak. D. Populasi dan Tclmik Pcngambilan Sampcl Populasi adalah keseluruhan subjek pcnelitian. 2 Populasi target dalam . penelitian ini adalall selumh siswa SMA Setia Budi Sungailiat Bangka. Sampel adalall sebagian atau waldl populasi yang ditelitl. 3 San1pel yang digunakan dalam pcnelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Setia Budi Sungailiat Bangka. Sedangkan teknik pengambilarl sampel menggunakan teknik sampel bertujuan (PUl1Jossive sample) yaitu memilih subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tertentu. 4 Pemilihan sampel didasarkan atas karakteristik sampelnya yaitu dengan melihat nilai ujian kimia semester 1 siswa kelas X SMA Selia Budi Slmgailiat Bangka tahun ajaran 2007/2008 yang dibagi menjadi tiga kategori: kelompok atas, kelompok
tengah, dan kelompok bawah.
. 2 Suharsimi Al'ikunto, Prosedur Pene/itian: Sualu Pendekalan Praktek, (Jakarta: Rineka Clpta, 2002), hal. 108 : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penetilian , hal 109 Suharslml Ankunto, Prosedur Penelifian , hal 117
51
E. Alur Penelitian Survei Pendahuluan
I
I
Telaah Kurikulwn
Studi Literatur
I
I ./ Masalah I
I
.j.
~
Pembuatan Perangkat Pembelajaran
Penyusunan Instrumen
I
I
Pelaksanaan Pretest
Revisi
I
P~,mpm Mod,] P=bo],j_ ]
Konstruktivisme dengan Strategi Generative Learning
I Pelaksanaan Posllest
:
Analisis Data
I .1
'I
I
Hasil Penelitian
Kesimpulan
I
Gambar 1. Alur Penelitian
Uji Coba -1- Revisi
52
Keterangan: I. Melakukan survei ke sekolah SMA Setia Budi Sungailiat Bangka untuk menelaah kurikulum mengenai model pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut dan hasil belajar kimia siswanya serta studi literatur. 2. Timbul masalah yang dapat diidentifikasi dan dibatasi permasalahannya supaya tidak terlalu luas kemudian dilUmuskan. 3. Tahap persiapan: a. Pembuatan perangkat pembelajaran. b. Penentuan sampel penelitian. c. Penentuan materi pelajaran. d. Penyusunan instIUmen penelitian. e. Judgment instrumen penelitian. £
Uji coba instnunen penelitian.
g
Revisi instrumen penelitian: I) Revisi instrumen hasil judgment. 2) Revisi instrumen hasil uji coba.
4. Tahap pelaksanaan: a. Pelaksanaan pretest. b. Pelaksanaan pembelajaran. c. Pelaksanaan posllest. 5. Tahap analisis data: a. Pengolahan data hasil uji coba istrumen. b. Pengolahan data pretest dan posllest. 6. Hasil penelitian. 7. Kesimpulan. F. Tcknik Pcngumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pretest dan posllest.
Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untnk mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning. Sedangkan posllest
53
adalah tes hasil belajar setelah penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajnran konstruktivisme dengal1 strategi generative learning wltuk melihat ketuntasan hasil belajar dan apakah terdapat pel1il1gkatan hasil belajar akibat adallya perlakuan.
G. Kontrol Terhadap Validitas Internal 1. Instrumen Hasil Belajar
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda pada konsep sel1yawa hidrokarbon. Jumlah butir soal yang diberikal1 kepada siswa sebanyak 40 butir.
2. Analisis Butir 80al Instrumen Sebelum instrumel1 diberikan kepada sampel, soal tersebut terlebih dahulu diujicobakan pada siswa kelas XI SMA Setia Budi SWlgailiat Bangka. Uji coba ini dimaksudkan Wltuk mel1getahui apakah soal tersebut telah memel1uhi persyaratan seperti uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran maupWl daya pembeda. a. Uji Validitas Salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur atau istilalmya valid. Dalarn penelitian ini digunakan validitas isi (content validity) yang berarti tes disuSWl sesuai dengall materi dan indikator yang disahkan oleh praktisi pendidikan (dosen atau guru). Uji validitas dalarn penelitian ini menggunakan fWllUS Korelasi Point Biserial (rpb;) karena skor butir soal berbentuk dikotomi (skor
butir 0 atau I). Untuk memberikan interpretasi terhadap angka rpbi dipergunakan tabel nilai "r" product moment, dengan terlebih dahulu mencari df-nya (df= N - nr). Adapun runlUs rpbi, yaitu: .
_ Mp-M t {P SD, ~q
'pbi-
54
K~terangan:
rpbi
: angka indeks korelasi point biserial
Mp
:
M,
: mean dari skor total
SD, p q
: standar deviasi total : proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item : proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir itemS
mean (nilai rata-rata hitWlg) yang dijawab dengan benar
Untllk mengetahlli valid atau tidaknya butir soal, maka
l'phi
dibandingkan dengan r'abel product moment dengan taraf signifikan (n) = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,304. Jika
rpM? r"bel maka soal tersebut
valid danjika rpbi < r'abel malca soal tersebut tidalc valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalal1 alat penilaian ketepatan atauke!\jegan alat tersebllt dalam menilai apa yang dinilainya. 6 Pengujian reliabilitas ini menggllnakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson 20) karena skor butir soal berbentuk skor dikotomi. 2:X 2 _(2:X)2
rll =
[~][S' -2:pq ], dengan S2 = ' n-l s'
n n
Keterangan: rll p q 2:pq n
: reliabilitas tes secara keseluruhan : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar : proporsi sllbjek yang menjawab item dengan Salall (q '" I - p) : jumlal1 hasil perkalian antara p dan q : banyaknya item standar deviasi dari tes7
S2 :
Kualifikasi koefisien reliabilitas adalahsebagai berikut: 0,91 - 1,00 0,71 - 0,90 0,41 - 0,70 0,21 - 0,40 <0,20
: sangat tinggi : tinggi : cukup : rendal1 : sangat rendall
, Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ke-14, hal. 258 6 Nana Sudjana, Penilaian Rasil Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdaka7a, 200 I), hal. ;;6 . Suharslml Ankunto, Dasar-dasar Evalaasi Pendidikan. (Jakazta: Bmm Aksara, 2002), Cet. Ke-3, hal. 100
55
c. Uji Taraf Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sukar, sedang,
atau
mudah
maim
soal-soal
tersebut
diujikan
taraf
kesukarannyaterlebih dalmlu. Indeks kesukaran butir-butir soal ditentukan dengan rumus:
I'=~ J8
Keterngan: I'
: indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal benar J8 : jumlah siswa seluruh peserta tes Kriteria indeks kesukaran: IK = 0,00 0,00 < IK::; 0,30 0,30 < IK::; 0,70 0,70 < IK::: 1,00 IK = 1,00
: terialu sukar : sukar : sedang : mudah : terlalu mudah 8
d. Uji Daya I'embcda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang tergolong manlpu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang manlpu (rendah prestasinya). Cara perhitungan daya pembeda adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: D = I'A - I'll, dimana B B I'A = - A dan I'll = - Il JA J"
Keterangan: D : daya pembeda I' A : proporsi kelas atas I'll : proporsi kelas bawah BA : banyak siswa kelas atas yang mel\iawab benar untuk setiap butir soal 8 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelilian I/miah, (Bandling: Pustaka Selia, 2001), hal. 133
56
Bn : banyaknya siswa kelas bawah yang menjawab benar nntuk setiap butir soal h : jumlah siswa kelas atas I n : jumlah siswa kelas bawah Klasifikasi daya pembeda soal: D <0,20 D = 0,20 - 0,40 D = 0,40 - 0,70 D=0,70-1,00
jelek cukup baik sangat baik9
H. Telrnik Analisis Data Setelah semua data terkumpul maka dilakukan langkah-Iangkah sebagai berikut: 1. Uji Persyaratan Analisis Data
a. Uji Kenormalan Distribusi Populasi Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
bcrdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang
digunakan adalah uji Lilie/ors. Hipotesis uji normalitas: Ho = sampel berdistribusi normal H a = sampel berdistribusi tidak normal Kriteria uji normalitas: Jika 1,0
:s
Ltabel ,
maka sampel berdistribusi normal pada taraf
signifikan (a) = 0,05. b. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas dilakukan untuk mengetal1Ui pm'bedaan al1tara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
Fisher. Rumus yang digunakan yaitu:
F= S,'
S,2
9
Variansterbesar d' S2 ,lffiana ;:; Varians terkecil
nLX' -(LX)' n (n -1)
Anas Sudijono, Pengantar Eva/uasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), Cet. Ke·5, hal. 389
57
Keterangan: F
: Homogenitas
S 12 : Varians terbesar
sl : Varians terkecil Adapun kdteria pengujiannya adalab: 1) Tedma Hojika harga FhilUng < Flab'l 2) Tolak Hojika harga Fhitung > Flab,l Untuk taraf signifikan (a) = 0,05 dan derajat kebebasan pembilang dk = nb - I sella penyebut dk = uk - 1, dengan nb merupakan uknran sampel yang variansnya besar dan nk merupakan ukuran sampel yang variansnya kedl.
2. Telmik Pengorganisasian Data Data yang diperoleh pada penelitian ini disusun secara sistematis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi mengenai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka. angka, kemudian dad data tersebut dihitung rata-rata atau mean, median, dan modus serta standar deviasi.
3. Analisis Data Setelah data pretest dan pm'tfest tersusun maka dilakukan analisis data sebagai berikut: a, Menganalisis dataposttest untuk mengetabui penguasaan konsep siswa setelah
pembel~aran
menggunakan
model
pembelajaran
konstruktivisme dengan strategi generative learning, b, Menganalisis data pretest dan posttest untuk mengetabui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang memperhatikan ketuntasan hasil belajar setelab
pembel~aran
menggunakan
model
pembelajaran
konstruktivisme dengan strategi generative learning, Dalanl hal ini digunakan rumus Normalized Gain (g) sebagai berikut: _ (nilai postlest - nilai pretest) g(100 - nilai pretest) Perhitungan g dilalcukan agar terlihat jelas bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa disini juga memperhatikan ketuntasan hasil belajamya a1dbat adanya perlakuan yang diberikan peneliti.
58
c. Menganalisis data pretest dan posttest secara statistik untuk mengetahui apakah kenaikan hasil belajar kimia siswa tersebut nyata (signifikan) atau tidak. Dalam hal ini digunakan mnms uji-t karena data tersebut berdistribusi normal dengan taraf signifikan
11 =
0,05.
Untuk itu menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian menggunakan mmus sebagai berikut: t = -,==M=d=o;==, dengan Md = ~X2 d
-~Nd , Xd = d -
Md
N(N -I) Keterangan: Md d Xd I:x2d N d.b I.
: mean dari perbedaan pretest dan posttest : gain dari pretest dal'.posttest : deviasi masing-masing subjek (d - Md) : jumlah kuadrat deviasi : subjek sampel : ditentukan dengan N _1 10
Hipotcsis Statistil{ Secm'a statistik hipotesis dinyatal(an sebagai berikut: Ho : /lx
= fly
H" : /lx > /ly Keterangan: Ho = Hipotesis nihil Ha = Hipotesis alternatif /lx
=
Nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar menggunakan model pembelajarml konsttuktivisme dengml strategi generative learning
(posttest) /ly = Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum diajar menggunakan model
pembel1\im'an konstmktivisme dengan strategi generative learning
(pretest)
10
Suharsimi Arikuntu, Prosedul' Penelilian ... , hal.275
BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAI:IASAN A. U.ii Persyaratan Analisis Data Berdasarkan uji persyaratan analisis data, maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian. Uji persyaratan analisis yang perlu dipenuhi adalah uji normalitas dim uji homogenitas. Uji normalitas yang dipakai adalall uji Liliejcll's. Dari hasil pengujian untuk hasil pretest kelas kontrol
(tidak diberikan perlakuan model
pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning) diperoleh harga Lhi'ung atau Ln = 0,135 (Lampiran 26). Dari tabel harga kritis uji Liliefors dengan taraf signifikan (a) = 0,05 maka didapat harga L, = 0,149 (Lampiran 35). Karena Lo < L, maka dapat disimpulkan bahwa data populasi hasil pretest kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil posttest kelas kontrol diperoleh harga Lo = 0,121 (Lampiran 27) dengan L, = 0,149. Karena Lo < L, maka dapat disimpulkan bahwa data populasi hasil posttest kelas kontrol berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen (diberikan perlakuan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning), wltuk hasil pretest diperoleh harga Lo = 0, I 04 (Lampiran 28) dengan L, = 0,149. Karena Lo < L, maka dapat disimpulkan ballwa data populasi hasil pretest kelas eksperimen berdistribusi nOlmal. Sedangkan untuk hasil posttest
kelas eksperimen diperoleh harga Lo = 0,105 (Lampiran 29) dengan L, = 0,149. Karena Lo < L, maIm dapat disimpulkan bahwa data populasi hasil posttest kelas eksperimen berdistribusi normal.
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varians atau uji Fisher. Dari hasil pengujian untuk kelas kontrol diperoleh harga Fhi'ung =
1,13 (Larnpiran 30). Dari tabel harga distribusi F dengan taraf signifikan (a)
= 0,05 maka didapat harga F,abel = 1,77 (Lampiran 37).
Karena Fhi'ung < F label maka dapat disimpulkan ballwa data populasi kelas kontrol bersifat homogen. Sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh Fhi'ung = 1,27 (Lampiran 31)
60
dengan
F'alx:l
1,77. Karena
Fhi'ung
<
Ftahcl
maka dapat disimpulkan babwa data
populasi kelas eksperimen bersifat homogen. B. Deskripsi dan Analisis Data
Untuk mengetahui hasil be/ajar kimia, penulis memberikan tes objektif kepada 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen sebanyak 25 butir soal pilihan ganda. Berdasarkan hasil tes konsep hidrokarbon yang telah diberikan kepada siswa, maka diperoleh 2 kelompok nilai yaitu kelas kontrol yang
menggunakan model
pembelajaran konvensional
dalam
proses
pembelajarannya dan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning. Data yang didapat dalam penelitian ini terbagi menjadi dna bagian, yaitu data pertama didapat dari hasil pretesr-posttest kelas kontrol dan data yang kedua didapat dari hasil pretest-posttest kelas eksperimen.
1. Hasi! Analisis Distribnsi Frelmensi Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Elcsperimen Setelab dilakukan perhitungan statistik, data hasil pretest kelas kontrol diperoleh rentang nilai 36 - 72 dengan rata-rata 53,8; meclian 40,2; modus 54; dan standar cleviasi 132,01 denganjumlab sampel sebanyak 35 siswa (Lampiran 20). Sedangkan data hasil posttest kelas kontrol diperoleh re'ntang nilai 48 - 92 dengan rata-rata 64,7; median 49,6; modus 52,2; dan standar deviasi 184,09 clengan jumlah sampel sebanyak 35 siswa (Lampiran 20). Data hasil pretest kelas eksperimen diperoleh rentang nilai 40 - 76 clengan rata-rata 59,8; median 55,75; modus 58,5; dan standar deviasi 158,15 dengan jumlah sampel sebanyak 35 siswa (Lampiran 20). Sedangkan data hasil postlest kelas eksperimen diperoleh rentang nilal 60 - 96 dengan rata-rata 76,8; median 60,2; modus 78; dan standar deviasi 198,45 denganjumlab sampel sebanyak 35 siswa (Lampiran 20). Penyajian data pretest-posttest kelas kontrol clapat dilihat pada tabel 3 cli bawah ini:
61
Tubel 3. Hasil Analisis Distribnsi Frekuensi Pretest-Posttest Kelas Koub'ol dan Kelas Eksperimen
~ Kelas K E
N
35 35
Pretest Md Mo X 53,8 40,2 54 59,8 55,75 58,5
SD 132,01 158,15
N
35 35
Posttest Md Mo SD X 64,7 49,9 52,2 184,09 76,8 60,2 78 198,45
Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi di atas, terdapat perbedaan rata-rata hasil bel!'\iar kimia sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep senyawa hidrokarbon. Dari hasil analisis distribusi frekuensi pretest-pastiest kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat bahwa nilai mean, median, modus, dan standar deviasi kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative
learning
terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep senyawa hidrokarbon daripada penerapan model konvensional. Berdasarkan hasil analisis distribusi fTekuensi pretest-pastiest kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat perbedaan skor pretest-pastlestnya yaitu pada tabel4 berikut ini: Tabel 4. Perbedaan Skor Pretest-Posttest pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
~t Kelas
Pretest
Pasllest
K E Selisih
53,8 59,8 6
64,7 76,8 12,1
Perbedaan Skor 10,9 17 6,1
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa perbedaan skor pretest-pasllest kelas kontrol 10,9 sedangkan pada kelas eksperimen 17
dengan selisih kenaikan nilai rata-rata yang didapat 6,1. Jadi perbedaan skor pretest-pastiest kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bal1wa terjadi kenaikan nilai rata-rata yang
62
dipengarulli oleh adanya penerapan model
pembel~aran
konstruktivisme
dengan stmtegi generafive learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep senyawa hidrokarbon. 2. Hasil Analisis Penguasaan Konsep Siswa Tiap Indikator Setelah diketahui data-data hasil posffesl kelas kontrol dan kelas eksperimen,
maka
dapat
dilihat
penguasaan
konsep
s!swa tiap
indikatornya. Data-data hasil posffesl dari kelas kontrol dan eksperimen kemudian dianalisis untuk melihat penguasaan konsep siswa kelompok atas, tengah, dan bawah tiap indikator. Data penguasaan konsep siswa disajikan dalam bentuk persentase, secara singkat dapat dilihat dalam tabel 5 dan 6 di bawah ini: Tabel 5. Pewsentase Rata-rata Penguasaan Konsep Hasil Posttest Siswa Tiap Indilmtor pada Kelas Kontrol Indilmtor I 2 3 4 5 6 7
Rata-rata Kelomnok Atas Bawah Tenl!:ah 79% 67% 67% 67% 62% 67% 69% 64% 53% 75% 63% 45% 73% 46% 56% 68% 58% 78% 83% 73% 67%
Tabel 6. Persentase Rata-rata Penguasaan Konsep HasH Posttest Siswa Tiap Indikator pada Kelas Eksperimen Indikator I 2 3 4 5 6 7
Rata-rata Kelomnok Tenl!:ah Bawah Atas 84% 83% 79% 77% 74% 75% 72% 69% 80% 71% 77% 67% 83% 76% 63% 75~o 74% 71% 96% 88% 75%
Dar! tabel persentase 5 dan 6 di atas, dalanl kaitannya dengan penguasaan konsep senyawa h!drokarbon terdapat perbedaan antara ratarata siswa kelompok atas, tengah, dan bawah pada kelompok kontrol
65
3. Hasi! Analisis Peningkatan Hasi! Belajar Setelah diperoleh hasil pretest-posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, lalu dihitoog gainnya (d) kemudian dianalisis menggunakan noous Normalized Gain (g) ootuk melihat seberapa besar peningkatan hasil belajar kimia siswa Icelas kontrol dan eksperimen. Secara singkat dapat dilihat pada tabel 7 dan 8 di bawah ini: Tabel 7. Rata-rata Pretest-Postlest dan Persentase Normalized Gain (g) Hasi! Belajar pada Kelas Konti'ol Kelompok
N
Atas Tengah Bawah
6 20 9
Pretest
Rata-rata NHai Postlest d
60 56 54
g(%)
19
79 69 65
46 32 22
13
12
Tabel 8. Rata-rata Pretest-Posttest dan Persentase Normalized Gain (g) HasH Belajal' pada Kelas Eksperimen Kelompok
N
Atas Tengah Bawah
12 17 6
Pretest 64
Rata-rata Nilai Postlest d
62 57
84 79 71
-
g(%)
20 17 15
55 44 34
Data di atas dapat dibuat histogram sebagai berikut: a. Rata-rata nilai pretest-posttest, seperti pada gambar 4 dan 5 di bawall ini:
80 70
~ ,
~
60 50 40
12] Pretest
30
IlIPosttes
,
20 10
o
Atas
Tengah Bawah
Kelompok
GambaI'
4.
Rata-rata
Nilai Pretest-Postlest Kelas
Kontl'Ol
68
nilai pretest siswa sudah twltas maka hasil akhirnya pun menjadi tuntas. Dalam penelitian ini diperoleh peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas kontrol berdasarkan perhitwlgan normalized Gain-nya, kelompok atas 46%, kelompok tengah 32%, dan kelompok bawah 22%. Pada kelas eksperimen, kelompok atas 55%, kelompok tengah 44%, dan kelompok bawah 34%. Dilihat dari perolehan perhitlmgan normalized Gain-nya, kelas eksperimen memiliki peningkatan yang lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep senyawa
hidrokarbon dibandingkan dengan penerapan model konvensional. Dari data diatas hasil tersehut belum maksimal baik Wltuk kelompok atas, tengah, maupun bawah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain belWll Iugasnya para siswa dalam mengemukakan ide atau gagasannya, adtmya kebiasaan siswa menunggu petunjuk guru dalam mencari pemecahan masalah, dan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 4. Hasil Vji Persyaratan Analisis Data dengan Vji-t Setelah uji persyaratan dilakukan, diperoleh bahwa data hasil pretest-posttest kelas kontrol dan eksperimen merupakan data yang
berditribusi normal. Dengan demikian pengujitm hipotesis dilakukan dengan menggWJakan uji-t. Berdasarkan perhitungan dengan uji-t diperoleh t";tung untuk kelas kontro: 10,34 (Lampira 32) dan th;'ung Wltuk kelas eksperimen 13,01 (Lalnpiran 33). Berdasarkan tabel distribusi "t" Wltuk taraf signifikan (rr) = 0,05 dengan derajat kebebasan (df= 35 + 352 = 68) diperoleh harga ttabel 2,00 (Lampiran 38). Karena th;'ung kelas eksperimen lebih besar daripada t'abel maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H a diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan
69
terhadap penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa.
Jika dibandingkan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, dapat dilihat thitung kelas eksperimen lebih tinggi daripada thitung kelas kontrol yaitu 13,01 > 10,34. Dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa. C. Pcmbahasan HasiJ Pcnclitian
Menw-ut Paulina Pannen, konstruktivisme merupakan "salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri". I Pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang teJjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang (siswa). Pembelajaran konstruktivisme menekankan pada proses pembelajaran yang aktif dimana siswa adalah sebagai fokus dalam pembelajaran sementara guru me11lbantu siswa untuk 11lengkonstruksi pengetahuannya. Proses pe11lbelajaran dengan penekanan siswa belajar aktif ini sangat penting dall perIu dikembangkan karena kreatif siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitifnya. Mereka juga akan terbantu menjadi orang yang kritis dalanl menganalisa suatu hal karena mereka berpikir dan bukan meniru saja. Generative learning didefinisikan sebagai suatu proses pembelajaran
yang dapat menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan iln didapat tidak dengan sendirinya melainkan melalui usalla seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya dan usaha kognitifuya karena pengetahuan bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan. Pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning in! mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi edukatif untuk dapat melakukan eksplorasi dan menemukan pengeta1marmya sendiri. Dimana
t Paulina Pannen, dkk, Konslruklivisme datam Pembetqjaran. Draft Bahan Aiar PEKERTI/AA, (Jakarta: PAU·PPAI·UT, 2001), hal. 3
70
tersedianya ruang yang lebih baik bagi keterlibatan siswa di dalarn kelas, melaknkan eksplorasi serta menggali secara lebih dalam kemarnpuan, potensi, dan sikap perilaku yang terbuka. Strategi generative learning juga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang dunia kimia dan persoalanpersoalan kimia yang terkadang membuka peluang bagi siswa memberikan pemikiran yang di luar dugaan guru. Dengan pcnerapan stratcgi generative learning, beberapa konsep yang dirasakan sulit bagi siswa menjadi lebih
mudah dipal1an1i karena pembelajaran terfokus pada ide-ide awal siswa menuju konsep ilmial1. Hasil belajar siswa adalal1 autput yang dihasilkan oleh siswa berupa pemaharnan siswa yang diketahui berdasarkan nilai pasttest,
setelah
mendapatkan input melalui proses pembelajaran dalam hal ini pembelajaran dengan model konstruktivisme dengan strategi generative learning. Untuk mengetahui apakah autput yang dihasilkan oleh siswa itu maksimal atau tidak dan juga berpengaruh terhadap nilai kognitif, maka siswa diberikan tes berupa pasttest pada akhir pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dikedua kelas berbeda yaitu pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan, sedangkan pada kelas eksperimen diberikan perlakuan. Setelah proses pembelajaran selesai dan semua materi tentang hidrokarbon telah disarnpaikan, maka kelas ekspelimen dan kelas kontrol diberikan pasttest dengan soal yang sarna sebanyak 25 soal pilihan ganda untuk mengetalmi hasil belajar kedua kelas tersebut dan juga untuk mengetahui dan1pak dari variabel bebas yang diterapkan pacla kelas eksperimen. Soal pasttest tersebut telah diujicobakan dan dinyatakan valid serta reliabel. Melalui pasttest yang dilakukan kepada 35 siswa kelas eksperimen dan 35 siswa kelas kontrol, tampak adanya perbeclaan hasil belajar kimia siswa yang sangat jelas terlihat. Dari hasil analisis terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran konshuktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil bela,jar kimia siswa. Skor rata-rata hasil belajar kimia siswa yang diaiarkan clengan penerapan model pembelajaran konstruktivisme
71
dengan strategi generative learning lebih besar dibandingkan skor rata-rata siswa yang diajar dengan penerapan model konvensional. Ini terbukti dengan data-data yang menunjukan adanya perbedaan skor hasH belajar kimia yang diperoleh dari kedua kelas tersebut. Dari hasH analisis data distribusi frekuensi pretest-posttest kelas kontrol, diperoleh nilai rata-rata hasil pastiest lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil pretest yaitu 64,7 > 53,8. Sedangkan dari hasil anal isis data distribusi frekuenf.i pretest-pastiest kelas eksperimen, diperoleh nilai rata-rata hasil pastiest lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil pretest yaitu 76,8 > 59,8. Dari perbandingan ini didapat perbedaan skor pretest-post/est kelas kontrol sebesar 10,9 sedangkan pada kelas eksperimen
sebesar 17. Jadi selisih kenaikan nilai rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen sebesar 6, I. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai rata-rata yang dipengaruhi oleh adanya penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep senyawa hidrokarbon. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini disebabkan klu'ena adanya perbedaan dalam proses pembell\iaran. Dimana pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaral1 kOl1struktivisme dengan strategi generative learning yang mel1untut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaral1, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswanya. Sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan yaitu pembelajaran berpusat pada guru dan siswa hanya bersifat pasif. Dari hasil anal isis data penguasann konsep siswa tiap indikator dapat dilihat bahwa semua kelompok memiliki persentase rata-rata pel1guasaan konsep tertinggi pada indikator 7 yaitu menentukan nanm-nama isomer struktur dan isomer geometri. lni menunjukkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Setia Budi Sungailiat Bangka. Karena model
72
pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning dalanl proses pembelajaran mengharuskan keaktifan siswa dan pembentukan sendiri pengetalman yang mereka peroleh dan dengan strategi generative learning siswa diharapkan dapat menghubungkan materi yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari. Dari hasil analisis persentase Normalized Gain dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang diakibatkan adanya perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan memperhatikan standar ketuntasan hasil belajar siswa. Dimana sebelum penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning nilai pretest siswa beJum memenuhi standaT ketuntasan hasil belajar, nmnun setelal1 penerapan model pel11belajaran konstruktivisl11e dengan strategi generative learning nilai
posttest siswa sudah l11el11enuhi standar ketuntasan hasil belajar. Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada Bab J bal1wa pengaruh model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning dapat dilihat dari penguasaan konsep dan peningkatan hasil belajm' kimia siswa. Setelah dilakukan perhitungan penguasaan konsep kelas eksperimen lebih tinggi dibmldingkan dengan kelas kontrol. Dan juga dapat dilihat dari perhitungan peningkatan hasil belajar yaitu nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata posttest kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Setia Budi Sungailiat Bangka. Dengan adanya pengujian hipotesis juga dapat dilihat nilai thitung untuk kelas kontrol 10,34; thitung uutuk kelas eksperimen 13,01; dan ttabel sebesm' 2,00 dengan taraf signifikan (a) = 0,05. Terbukti dari hasil perhitungan thitung kelas eksperimen lebih besar daripada ttabel, maka B a diterima dan Bn ditoJak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan penerapml model pembelajaran konstruktivisme dengml strategi generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa. Jika dibandingkml mltara kelas kontrol dengan kelas
73
eksperimen, dapat dilihat thitung kelas eksperimen lebih tinggi daripada thitung kelas kontrol yaitu 13,01 > 10,34, Berdasarkan data-data hasil anal isis distribusi frekuensi, penguasaan konsep siswa, dan peningkatan hasil belajar menunjukan ballwa hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen lebih baik atau lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa kelas kontrol. Namun hasil tersebut belum maksimal, hal ini dipengaruhi oleh adanya beberapa kendala dalam implementasi penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning antm'a lain belum lugasnya para siswa dalam mengemukakan ide atau gagasmmya, adanya kebiasaan siswa menunggu petunjuk guru dalam mencari pemecahan masalah, dan kurangnya keaktifan siswa dalmn proses pembelajm'm1, Oleh km'ena itu, model pembelajm'an konstruktivisme dengan strategi generative learning perlu dikembangkan sebagai suatu model pembelajm'ml, khususnya dalmn upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Selain itu juga perlu dilakukan pembenahanpembenallan dalam implementsinya agar dapat berfungsi secara lebih optimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Setia Budi Sungailiat Bangka. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar kimia siswa yang mengalami peningkatan antara kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan dengan kelas eksperimen ymlg diberi perlakuan model pembelajm'an konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Setia Budi Sungailiat Bangka,
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Setelah penulis menganalisis data hasiI penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: I. Perbedaan skor pretest-posllest rata-rata hasil
bel~jar
kimia siswa yang
menerapkan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi
generative learning yaitu sebesar 6,1 ladi skor pretest-posllest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor pretest-posttest kelas kontroI. 2. Dengan melakukan uji-t, dapat dibuktikan bahwa H o ditolak dan H a
diterima dengan meJihat kepada hasil thitung > tmbel yaitu 13,01 > 2,00. Dengan demikian terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar kill1ia siswa SMA Setia Budi Sungailiat Bangka. Model pembelajaran konstmktivisll1e dengan strategi generative
learning dapat meningkatkan hasil belajar kill1ia siswa SMA Setia Budi Sungailiat Bangka dengan mell1perhatikan ketuntasan hasil belajar anatara model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi
generative learning dengan model konvensional 3. Model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative
learning lebih efektif dan memiliki keunggulan kOll1paratif daripada model konvensional dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa. B. Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukakan pada bagian ini, yaitu: I. Bertolak dari temuan penelitian ini, temtama dari hasil pretest para siswa telah memiliki berbagai gagasan sebelum proses pembelajaran formal dan bahwa sebagian besar dari prakonsepsi siswa bersifat miskonsepsi. Maka disarankan kepada gm-u kimia agar menggali prakonsepsi dan miskonsepsi siswa, serta menggunakannya sebagai
75
dasar
dalam
merancang
dan
mengimplementasikan
program
pembelajaran. Sehingga melalui pembelajaran tersebut miskonsepsi pada siswa dapat diluruskan. 2. Bertolak
dari
efektifitas
dan
keunggulan
komparatif model
pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap model pembelajaran konvensional, maka disarankan kepada guru kimia untuk memahami dan mencoba mengimplementasikan model pembelajaran konstruktivisme dengan st:rategi generative learning sebagai salah satu model dalam pembelajaran kimia.
3. Model pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning perlu disebarluaskan kepada para praktisi pendidikan,
khususnya kepada gum MIPA, gW1a menambah wawasan para guru tentang model-model pembelajaran dalam upaya mengoptimalkan hasil belajar siswa. 4. Kepada para teoritisi pendidikan, khususnya yang berkecimpung dalan1 pendidikan MIPA, metode pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning perlu dikembangkan sebagai suatu inovasi dalam proses pembelajaran. 5. Kendala-kendala implementasi model pembeltUaran konstruktivisme dengan strategi generative learning, antara lain: belwn lugasnya para siswa dalam mengemukakan gagasannya, adanya kebiasaan siswa menunggu petunjuk guru dalan1 mencari pemecahan masalah, dan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran konstmktivisme dengan strategi generative learning perlu dikembangkan sebagai suatu model pembelajaran,
khususnya dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Selain itu juga perlu dilakukan pembenahan-pembenahan dalam implementsinya agar clapat berfungsi secara lebih optimal.
DAFTAR })USTAKA
Abdullah, Solichan. Konstruktivisme dalam Pendidikan, Surabaya: Buletin Fasilitator Edisi VI, 2003. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-3, 2002a.
_ _ _ , Prosedur Pene1itian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Ciptll., 2002b. !1tlj):!!ULgdp,'u.e
Sistem
Maknun, Johar. Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Pemahaman Kamel' Dasar Fisika Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (.':;J'vfK), Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA, 2007. Mardana, lB. Putu, Peningkatan KuaWas Pelllbelajaran Fisika di SMUN 3 Singaraja Melalui lmplemeniasi Model Pembelajaran Generatij, Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No, 2 Th. XXXIV, April 2001. Mulyasa, E. KurikulUII/ /Jerbusis Kompetensi, Jakarta: Rcmaja Rosdakarya, Cel. Ke-l,2002. Nasution, S, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bunli Aksara, 2000. Pannen, Paulina dkk. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Draft ballan ajar PEKERTI/AA, Jakarta: PAU-PPAI-UT, 2001.
.-._-«<-I -.._--
II
,li\f
77 ~"',
III
----Ramli, Munasprianto. Pembelajaran Sains Menyenagkan" Dingan-Metode Konstruktivisme, Metamorfosa JlImal Pendidikan IPA, Vol. I No.2, Oktober 2006,
Rasyad, Aminuddun. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: UHAMKA PRESS, Cet. Ke-4, 2003. Rumansyall dan Yudha Irhansyuama. Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jakarta: Juroal Pendidikan dan keblldayaan, 2002. Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam /mplementasi KBK, Jakarta: Kencana, 2005. Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Burni Aksara, 200 I. Soemanto, Wasty Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Sofyan, Ahmad. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sainsl/PA, Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA, 2007. Sofyatiningrum, Etty. Terapan Konstruktivism dalam Pembelajaran Kimia di SMAIMA, Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA, 2007. Sri SlIbarinah, Pengembangan Rancangan Mata Kuliah Geometri Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Program Studi Pendidikan Matematika FK/P Universitas Mataram, JlIrnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 053, Tahun ke-II. Maret 2005. SlIardana, I. Nyoman. Pemberian Tugas Prapengajaran sebagai Upaya untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belafar, Jurnal Pendidikan dan Pengajal'an IKIP Negeri Singaraja, No.2, April 2003. SlIartini, Kinkin. Bentuk-bentuk Pertanyaan Sains dalam Pembelajaran Model Konstruktivisme, Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA, 2007. SlIbana, M. dan SlIdrajat. Dasar-dasar Penelitian /lmiah, Bandung: PlIstaka Setia, 2001. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jalmrta: Raja Grafindo Persada, Cel. Ke-5, 2005.
____ , Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Pen:ada, Cet. Ke-14, 2004.
78
Sudjana, Nana. CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989.
____ , Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 200 I . Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Sumadi, Made. Pengembangan Siralegi Pembelajaran Generalif unluk Meningkalkan Aklivilas Mengqjukan Masalah, Kemampuan Berargumenlasi dan Hasil Be/ajar Siswa Kelas 1 SLTP Negeri 1 Singaraja, Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th. XXXIV, April 2001. Suralaga, Fadilah. Psikologi Pendidikan dalam Perspeklij Islam, Jakarta: UIN Jakm1a Press, 2005. Suratno, Tatang. Peranan Konslruklivisme dalam Pembelajaran dan Pengqjaran Sains, Prosiding Seminar Intemasional Pendidikan IPA, 2007. Suryabrata, Sumadi. Melodologi Pene/ilian, Jalcarta: R!ija Grafindo Persada, 2005.
_ _~, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-II, 2002. Susanto, Pudyo. Individual Texlbook: Kelerampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konslruklivisme, Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, 2002. Syah, Muhibbin. Psikalogi Pendidikan dengan Pendekalan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-9, 2004. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta: Tamita Utmna, 2004. Willy,
r.
Markus dan M. Dikkie Darsyah. Kamus Inggris-Indonesia IndonesiaInggris, Surabaya: Arkola, 1996.
Winataputra, Udin S. Siralegi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka, Depdiknas, eet. Ke-3, 2000. Winkel, W.S. Psikalogi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996.
LAMPlRAN-LAMPlRAN
~
Lampiran 1. Silabus dan Sistem Penilaian
SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
Nama Seko!al:! Mala Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: S:1v1/>. Selia Budi : Kimia
:X
:2 : Senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa makromolekul serta kegunaannya.
Materi Poko":
Mendeskripsikan Senyawa kekhasan atom Karbon karbon dalarn membentuk senyawa hidrokarbon dan karbondioksida
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Mengidentifikasi keberadaan unsurunsur C, H, dan 0 dalam senyawa karbDn
Melakukan eksperimen untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan 0 dalarn senyawa karbon
Menrleskripsikan kekhasan atom karbDn dalam senyawa karbon
Menganalisis dan berdiskusi tentang kekhasan karbon dalam senyawa karbon
Alokasi Waktu
Sumber, Alat, dan Bahan
2 x45
Tabung reaksi, Statif dan Idem, Gabus, Pipa kaca, Pembakar spiritus, Larntan J::apur Ca(0 H)2, Kertas kobal!, Gula pasir LKS BukuKimia SMA Jilid IE
Penilaian Jenis Bentuk Tal!iban Instrumen II Unjuk Checklist 1 keIja
LKS
Uraian Objektif
o
CO
Membeda1
I
Mengelompokkan Senyawa Hidrokarbon senyawa hidrokarbon berdasarka., kejenuhan ikatan dan tata mlt-nanya
Mengkaji dan berdiskusi tentang perbedaan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener Mengkaji senyawa hidrokarbon kemudian menggolongkannya berdasarkan kejenuhan ikatan dan tala nalnanya
2 x45
Mernberi nama Melatih menuliskan namasenyawadan nama senyawa dan menentukan rumus menentukan rumus struktur struktur dari dari alkana, alkena, dan alkuna alkana, alkena, dan alkuna Menyimpulkan titikdidih senyawa hidrQkarbon dengmmasSi molekul reldifuya dan ltruktunya
Mengkaji dan berdiskusi bagaimana hubungan antara titik didih dengan massa molekul relatif dan strukturnya
Me~ntukan
Mengkaji keisomeran yang terjadi pada senyawa
isoirer struk!Jur
BukuKimia SMA Jilid lB Buku-buku kimia yang relevan LKS
LKS
Urman Objektif
LKS
Uraian Objektif
Urman Objektif
2 x45
Terl:
-
00
. dan isomer geometri Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna (reaksi oksidasi,
hidrokarbon dan menentukan isomemya Melatih menulis reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna
2 x 45
adisi, sUbtitusi, dan eliminasi) Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon dalam kehidupan seharihari
Mengidentifikasi dan berdiskusi tentang kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
I
82
Lampiran 2. RI'P Kclas Ekspcrimcn
RENCANA PELAKSANAAN I'EMBELAJARAN Unit Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Ballasan Kelas/Semester Waktu
: SMA : Kimia : Hidrokarbon
:X12 : 2 x 45 Menit
A. Standar Kompctensi Senyawa organik dan maleromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya. B. Kompetcnsi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon dan karbondioksida.
C. Indikator I. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur C, H, dan 0 dalam senyawa karbon 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam scnyawa karbon 3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener D. Vraian Materi Senyawa karbon adalah senyawa yang ll10lekulnya ll1engandung atom karbon. Senyawa karbon yang berasal dari ll1akhluk hidup disebut senyawa organik, sedangkan senyawa karbon yang tidak berasal dari ll1akhluk hidup disebut senyawa anorganik. Perbedaan senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik yaitu: l.
~. ~.
~. I. 2. 3.
Senyawa Karbon Anorganik Senyawa Karbon Organik Mempunyai titik didih dan ttik lebur l. Mempunyai titile didih dan titile yang relatif rendah lebur jauh lebih tinggi Sangat kurang stabil terhadap 2. Lebih stabil terhadap pemanasan pemanasan Lebih ll1udal1 larut dalam pelarut 3. Lebih mudal1larut dalam air nonpolar Reaksi umumnya berlangsung lanlbat 4. Reaksi berlangsung lebih cepat Sumber senyawa karbon: Senyawa karbon kompleks susunan molekulnya diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Contoh: gula, protein, minyalc Senyawa karbon sederhana susunan ll10lekulnya diperoleh dari pelapukan atau fosil makhluk hidup. Contoh: batu bara, minyak bUll1i, gas alam. Zat yang dihasilkan dari peristiwa pembWcaran yaitu arang/karbon.
83
Atom karbon mempunyai tiga keunikan atau kekhasan yaitu: I. Mampu membentuk empat ikatan kovalen Atom 6C memiliki konfigurasi elektron pada kulit K dan L masing-masing 2 dan 4 clcktron, jadi atom karbon mcmpunyai 4 clcktrOIl valcnsi. UnWk mencapai kestabilan seperti gas mulia atau memclluhi kaidah oktet, atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen. 2. Dapal mcmbcntuk ranlai Atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain sampai panjang sehingga dapat mcmbentuk rantai karbon. Rantai kmbon yang tcrbentuk bervariasi yaitll lurus, bcrcabang , dan melingkar. 3. Mempunyai kedudukan dalam senyawa hidrokarbon Dalam senyawa hidrokarbon kedudukan atom karbon dibedakan sebagai berikut: Atom C primer : apabila mengikat langslillg 1 atom C lain. Atom C sekunder : apabila mengikat langsung 2 atom C lain. Atom C tersier : apabila mengikat langsung 3 atom C lain. : apabila mengikat langsung 4 atom C lain. Atom C kuartener Eo Tujuan Pembelajaran
1. 2. 3. 4.
Merancang dan melakukan percobaan. Menyebutkan kandungan lillsur-unsur dalam suatu senyawa karbon. Menjelaskan keld1asan atom karbon Menjelaskan perbedaan atom karbon
F. Model, Strategi, dan Melode Pembelajaran I. Model pembel~aran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pembel~jaran konstmktivisme. 2. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu generative learning. 3. Metode pcmbelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mcngajar yaitu eksperimen dan diskusi kelompok. G. Sumber dan Alat Pembelajaran I. Buku kimia kelas X SMA Jilid IB 2. Buku-buku kimia yang relevan 3. Lembar Kerja Siswa 4. Tabung reaksi 5. Statif dan Idem
6. Gabus 7. Pipa kaca 8. Pembalcm spiritus 9. Larutan kapur Ca(OH)2 10. Kertas kobalt II. Gula pasir
84
H. Skenario Pembelajaran Tahapan
Awalan
Kegiatan Gum Menentukan pandangan siswa, menjelaskan pandangan tersebut, memahami pandangan saintifik, l11engenalpasti pandangan ilmu awal siswa
Kegiatan Siswa
Waldo
Menyempurnakan pengkajian atau aktivitas lain dc.ngan tujuan menentukan dengan tepat idea-idea yang ada 20 Mcnit
Mempertimbangkan buktibukti yang menycbabkan perubahan pandangan lama siswa Menetapkan konteks tentang senyawa hidrokarbon Mel11bekalkan pengalaman yang mel11beri motivasi Fokus
Menyertai dan mengemukakan persoalan berbentuk terbuka dan berorientasikan individu Menafsir respon dan menerangkan pandangan siswa Memudahkan pertukaran pandangan di kalangan sis'Na Mcmastikan semua pandangan dipertimbangkan
Cabaran
Meneruskan perbincangan secara terbuka
Membiasakan diri dengan bahan-bahan yang digunakan untuk menerka suatu konsep Menjelaskan pandangan sendiri tentang konsep
Memikirklm apa yang berlalcu, mengemukakan persoalan yang berkaitan dengan konsep tersebut
Mempemmsalahkan pandangan siswa lain dalam kelas bagi mencari kekuatan dan kekurangan
Mencari bukti untuk menguji kebenaran pandangan
Membahas pemecahan masalah/soal-soal yang belurn dipahami Menerima reaksi siswa yang tentatifterhadap pandangan baru
IS Menit
Membandingkan pandangan ahli sains dengan pandangan kelas
45 Menit
85
Tahapan
Kcgiatan Guru Membentuk masalah yang boleh diselesaikan secara mudah dengan menggunakan pandangan saintifik
Aplikasi
Membantll siswa menjelaskan pandangan baru dengan meminta mereka menggllnakan pandangan tersebllt dalam
Kcgiatan Siswa Menyelesaikan masalah sehari-hari berdasarkan konsep tersebut Menyatakan secm'a lisan cam penyelesaiml masalah Membentangkan penyelesaian masalah dalam kelas
10 Menit
sCllllla pcnyclcsaian
Mcngambil bagian, mcmbcri rangsangan, dan
menyumbangkan idea dalam perbincangan penyelesaian masalah Membantu menyelesaikan masalah yang lebih rumit
Waktn
Membicarakan dan membahas kekuatan pcnyelesaiaJ1 yang dicadangklill
Menilai secara kritis penyelesailm masalah tersebut
L Evaluasi I, Uqjuk kerja selama melakukml percobaan 2. Sikap selama diskllSi 3, Hasil laporan
86
LEMBAR KERJA SISWA Uji kcbcradaan nnsur C dan H dalam scnyllwa karbon Tujuan
Memeriksa adanya karbon dan hidrogen sebagai unsur dalam senyawa karbon
Alat dall Bahan I. Tabung realcsi (2 buah) 2. Statif dan klem (I bUah) 3. Sumbat gabus (I buah) 4. Pipa kaca (I bUah) 5. Pembakar spiritus (I buah) 6. Gula pasir (I sendok teh) 7. Larutan kapur Ca(OHh (10 mL) 8. Kertas kobalt (secukupnya) Ca.'a Kcrja 1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan 2 spatula gula pasir dan 2 spatula serbuk tembaga (II) oksida (CuO) ke dalanmya. 2. Sumbatlah tabung rcaksi tcrscbut dengan sum bat yang tclah dipasang pipa kaca. Guncangkan tabung sehingga isinya bercalllpur, 3. Ke dalam tabung reaksi yang lain lllasukkan air kapur kira-kira sebanyak sepertiga tabung realcsi. 4. Masukkan ujung luar pipa kaca pada tabung reaksi yang berisi air kapur. 5. Panaskan tablUlg realcsi yang berisi call1puran gula pasir dan tembaga (II) oksida. Amatilah dan catatlah apa yang terjadi. 6. Buka sumbat tabung kemudian uji titik-titik zat cair yang terbentuk dengan kertas kobalt. Amatilah dan catatlah perubahan yang terjadi pada kertas kobalt.
Hasil Pcngamatan 1.
P~r"U'bahan puda. air
kupur
............................................................................................. ............................................................................................. ............................................................................................. ............................................................................................. .................................................................................... .
2. Perubahan pada kertas kobalt ............................................................................................. ... . ............................................... . ............................................................................................. .................. .
87
Pcrtanyaan 1. Gas apakah yang dialirkan melalui pipa kaea? Jawab ................................................................. ,
'"
,
,
.........
3. Sebutkan zat lain yang dapat dignnakan untnk uji seperii di atas? Jawab .
Kelompok 1.
.
2
.
"
4
5.
.
,
,
. .
2. Zat eair apakah yang menempel di sekitar tabung reaksi? Jawab
. ).
.
, "
. .
88
RENCANAPELAKSANAANP~MBELAJARAN
Unit Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Kimia Pokok Bahasan : Hidrokarbon Kelas/Semester :X12 : 2 x45 Menit Waktu A. Standar Kompetensi Senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya. B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentnk senyawa hidrokarbon dan karbondioksida. C. Indilmtor I. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dan tata namanya 2. Memberi nama senyawa dan menentukan rwnu8 struktur dmi alkana, alkena, dan alkuna
D. Uraian Materi Hidrokarbon adalah senyawa ymlg hanya tersusun dari unsur-unsur karbon dml hidrogen. Senyawa golongml hidrokarbon merupakan senyawa karbon paling sempurna. Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbon, scnyawa hidrokarbon dapat dikclol11pokkan l11cnjadi: I. Hidrokarbon jenuh, jika selllruh ikatan antara atom-atom karbon mengandllng ikatan kovalcn tllnggal, kelompok hicJrokarbon jenuh acJalah golongan alkana.
2. Hidrokarbon t:lk jenuh. jika antara atom-atom karbon mengandung ikatan rmlgkap dua atau rangkap tiga, kelompok hicJrokarbon tak jenuh acJalah golongan alkena dan alkuna. BerduS'll"kan bentuk rantui karbonnyu, senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi 3 yaitn: I. Senyawa alifatik, senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh maupun tidakjenuh. 2. Senyawa a1isiklik, senyawa hidrokarbon yang rmltai karbonnya tertutnp atau melingkar. 3. Senyawa aromatik, senyawa siklik yang mempunyai ikatan karbon-karbon tunggal dan rangkap selang-seling (konjugasi). Alkana 1. Rumus umunl alkana Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatannya tunggaJ. Dcret alkana mempunyai mnms llmllm Cnlhn+2. Cabang pada suatu alkana merupakan gugus alkil
96
AII,ena I. Sifat senyawa alkena a. Alkena yang peliarna C I - C4 belwujud gas, Cs - CI7 berwujud cair, sedangkan oktadekena dan seterusnya belwujud padat. b. Dapat mengalami reaksi adisi c. Jika dibakar menghasilkan gas karbon dioksida. dan air. 2. Keisomeran alkena Peristiwa isomer pada alkena dapat meliputi isomer rantai, isomer posisi, dan i,omer geometri. Isomer pada senyawa alkena dimulai pada atom C yang keempat yaitu butena. Allmna I. Sifa! scnyawa alkuna a. Alkuna yang pertarna C I - C4 berwujud gas, Cs - C I7 bCrw1uud cair, sedangkan oktadekuna dan seterusnya berwujud padat. b. Bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan air. c. Dapat melakukan dua kali reaksi adisi membentuk alkana. 2. keisomeran alkuna Isomer alkuna sarna seperti pada isomer alkena tetapi tidal( terdapat isomer geometri. E. Tujuan Pembelajaran I. Mengetahui titik didih senyawa hidrokarbon 2. Mengctahui sifat-sitat senyawa hidrokarbon 3. Mengetahui keisomeran senyawa hidrokarbon F. Model, Strategi, dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pembelajaran konstruktivisme. 2. Strategi pembelajaran yang digunakan dalarn kegiatan belajar mengajar yaitu generative learning. 3. Metode pembelajaran yang digtmakan dalam kegiatan belajar mengajar ynitu diokuoi kclompok di.U1 dbku5i kclu5.
G. Sumber dan Alat Pembelajaran I. Buku khnia kelas X SMA Jilid IB 2. Buku-buku kimia yang relevan 3. Lembar Kelja Siswa
97
H. Skenario Pembelaja.·an Tahapan
Awalan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menentukan pandangan Menyempurnakan pengkajian atau aktivitas siswa, meluelaskan pandangan tersebut, lain deng81J tujuan menentukan dengan tepat memahanli pand81Jgan idea-idea yang ada saintifik, mengenalpasti pandangan i1mu awal siswa
Waktu
20 Menit
Mempertimbangkan buktibukti yang menyebabkan perubahan pand81Jgan lama siswa
--
Menetapkan konteks tentang senyawa hidrokarbon Membekalkan pengalaman yang memberi motivasi
Fokus
Menyertai dan mengelllukakan persoalan berbentuk terbuka dan berorientasikan individu Menafsir respon dan menerangkan pandangan
Membiasakan diri dengan bahan-bahan yang digunakan untuk menerka suatu konsep Menjelaskan pandangan sendiri tentang konsep
15 Menit
Melllikirkan apa yang berlaku, mengel11ukakan persoalan yang berkaitan dengan konsep tersebut
siswa
Memudahkan pertukaran pandangan di kalangan siswa Memastlkan selllua pandangan dipertimbangkan Cabaran
Meneruskan perbineangan seeara terbuka
Mel11perl11asalahk811 pandangan siswa lain dalal11 kelas bagi l11eneari kekuatan dan kekurangan
Meneari bukti untuk menguji kebenaran pandangan
Mel11bahas pel11eeahan masalah/soal-soal yang belwn dipahami Meneril11a reaksi siswa yang tentatif terhadap pandangan bam
Mel11bandingkan p811d811g811 ahli sains deng811 p811dangan kelas
-
45 Menit
98
Tahapan
Kegiatan Guru Membentuk masalah yang boleh diselesaikan secara l11udah dengan menggunakan pandangan saintifik
Aplikasi
Mel11bantll siswa menjelaskan pandangan bam dengan meminta mereka menggtmakan pandangan tersebut dalam senma penyelesaian Mengambil bagian, memberi rangsangan, dan rnenyurrrbangkanidea dalam perbincangan penyelesaian masalah Mernbantu rnenyelesaikan masalah yang lebih mmit
I.
Evaluasi 1. Tugas kelompok 2. Tugas individu
Kegiatan Siswa
Waktu
Menyelesaikan l11asalah sehari-hari berdasarkan konsep tersebut Menyatakan secara lisan cara penyelesaian masalah Mel11bentangkan penyelesaian l11asalah dalam kelas
Membicarakan dan J11el11bahas kekuatan penyelesaian yang dicadangkan
Menilai secara kritis penyelesaian masalah tersebut
10 Menit
99
LEMBAR KERJA SISWA TUGAS KELOMPOK Tentukan isomer yang mungkin lengkap dengan tata namanya untuk senyawa alkana berikut! Nu
Rurnu, Mult:kul
Rumus Struktur CI-l) - CHz - CHz - CH2 - CHz - CI-l)
Tatanama n-heksana
C6 H 14 (ada 5 isomer)
I
,
CH3 - CH - CH z - CHz - CHz - CH3
2-metilheksana
CH3
2
C7H 16 (ada 9 isomer)
Dengan melihat data titik didih dan titik lebur dari senyawa-senyawa homolog alakana, lengkapi data berikut berupa wujud alkana (padat, cair, dan gas)! Nama
Rumus Molekul
Metana ctana Prooana Butana Pentana Heksana Heotana Oktana Nonana Dekana
CH4 CZH6 C3Hs C4 HlO CSH 12 C6H 14 C7H 16 CgH 1S CgI-ho CIOHn
Titik Lclch ("Celcius) -182,5 -183,2 -187,7 -138,3 -129,7 -95,3 -90,6 -56,8 -53,6 -29,7
Titik didih ("Celcius) -161,5 -88,6 -42,1 -0,5 36,1 68,7 98,4 125,7 150,8 174
Wujudzat
100
Tulis isomer yang mungkinlengkap dengan tata namanya! Rumus Struktur
Tatanama
CHz = CI-! - Cr-h - CHz - CFh - Cl-!] __
I-heksena
Rumus Molekul
No
C 6 H 12
1
CH3-C= CH2 -CI-!- CH3
I
CH3
C 7I-!14
2
Kelompok 1.
.
2. 3. .
.
4.
.
5
.
.
I
CI-h
2,4-dimetil 2pentena
101
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN Unit Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Waktu
: SMA : Kimia : Hidrokarbon : X/2 : 2 x 45 Menit
A. Standal' Kornpetensi Senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya. B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon dan karbondioksida. Co Indikator
I. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan a1kuna (reaksi oksidasi, adisi, subtitusi, dan eliminasi) 2. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon dalam kehidupan sehari-hari D. Uraian Materi Reaksi kimia yang berhubungan dengan sifat kimia dan pembuatan, baik alkana, alkena, maupun alkuna dikelompokkan menjadi 4 reaksi, yaitu: 1. Reaksi Oksidasi adalah reaksi antara senyawa hidrokarbon dengan oksigen, biasa disebut dengan reaksi pembakaran. 2. Reaksi Subtitusi adalaJl reaksi reaksi penggantian satu atau lebih atom H oleh atom halogen atau gugus OH. 3. Reaksi Adisi adalah reaksi berkurangnya ikatan rangkap karena adanya penanlballan zat lain. 4. Reaksi Eliminasi adalall reaksi penguballan senyawa karbon yang mempunyai ikatan tunggaJ menjadi ikatan rangkap dengan menghilangkan atom-atom. E. Tujuan Pembelajaran 1. Menuliskan reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon. 2. Mengetalmi jenis-jenis reaksi senyawa hidrokarbon. 3. MengetaJmi kegunaan senyawa karbon dalam kehidupan sehari-hari. F. Model, Strategi, dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran yang digunaJean dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pembelajaran konstruktivisme. 2. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu generative learning. 3. Meto1e pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelas.
102
G. Sumber dan Alat Pembelajaran I. Buku-buku kimia yang reievan 2. Buku kimia kelas X SMA Jilid IB 3. Lembar Kerja Siswa H. Skenario Pembelajaran
_.Tahapan
Awalan
Kegiatan Gum
Kegiatan Siswa
Menentukan pandangan Menyenlpurnakan siswa, menjelaskan pengkajian atau aktivitas pandangan tersebut, lain dengan tujuan ll1ell1ahall1i pandangan ll1enenlukan dengan tepat idea-idea yang ada saintifik, Il1cngcnalpasti pandangan ilmu awal siswa
Wal;;tu
20 Menit
Mell1pertimbangkan buktibukti yang menyebabkan perubahan pandangan lama siswa Menetapkan konteks tentang senyawa hidrokarbon Membekalkan pengalaman yang memberi motivasi Fokus
Menyertai dan mengemukakan persoalan berbentuk terbuka dan berorientasikan individu Menafsir respon dan menerangkan pandangan siswa Memudahkan pertukaran pandangan di kalangan siswa
Cabaran
Memastikan semua pandangan dipertimbangkan Meneruskan perbincangan secara terbuka
~.
Membiasakan diri dengan bahan-bahan yang digunakan untuk menerka suatu konsep Menjelaskan pandangan sendiri tentang konsep
IS Menit
Memikirkan apa yang berIaku, mengemukakan persoalan yang berkaitan dengan konsep tersebut
Mempermasalahkan pandangan siswa lain dalam kelas bagi mencari kekuatan dan kekurangan 45 Menit Mencari bukti untuk menguji kebenaran pandangan
103
Tahapan
Kegiatan Guru Membahas pemeeahan masalah/soal-soal yang belum dipahami
Kegiatau Siswa
Waktu
Membandingkan pandangan ahli sains dengan pandangan kelas
Menerima reaksi siswa yang tentatif terhadap pandangan baru Membentuk Illasalah yang boleh diselesaikan seem'a mudah dengan Illenggunakan pandangan saintifik
Aplikasi
Mel11bantu siswa Illcnjclaskan pandangan bam dengan mel11inta n1erekalnenggunakan pandangan tersebut dalal11 semua penyelesaian Mengmnbil bagim1, memberi rangsangan, dan menyumbangkan idea dalam perbincangan penyelesaian masalah Membantu menyelesaikan masalah yang lebih rul11it
LEvaluasi I. Tugas kelompok 2, Tugas individu
Menyelesaikan masalah sehari-hari berdasarkan konsep tersebut Menyatakan secara lisan cara penyelesaian masalah Mcmbcntangkan penyelesaian masalah dalal11 kclas
Membicarakan dan l11el11bahas kekuatan penyelesaian yang dicadangkan
Menilai secara kritis penyelesaian l11asalah tersebut
10 Menit
104
LEMBAR KERJA SISWA TUGAS KELOMPOK Lengkapi label berikul dengan menuliskan rumus struktur hasil reaksi dan jenis reaksinya (subtitusi, addisi, dan eliminasi)! Reak'tan I
No I
CH3-Cl-!J
2
CH2 = CH2
3
CH 3 -CH3
4
CI-h=Cfh
5
CH2 =CH-CH3
6
CH3 - CH= CH- CH3
7
CH3 -CH - CI
Reaktan II Oksigen berlebih Oksigen berJebih Ch Br2 Ch Br2 HCI HBr Ch Br2 HCI HBr Ch Br2 HCI HBr KOB
Kelompok
I.
.
2
..
3
..
4. 5.
Zat Hasil (RUffiIlS Struktur)
Jenis Reaksi
105
Lampimn 3. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN I'EMBELAJARAN Unit Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Waktu
: SMA : Kimia : Hidrokarbon : X/2 : 2 x 45 Menit
A. Standar Kompetensi Mcmahami sifat-sifat scnyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon. C. Indikutor I. Mengidentifikasi unsur C, H dan 0 dalan1 senyawa. 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon 3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuarterner. 4. Mcrumuskan reaksi sedcrhana senyawa alkana, alkcna dan alkuna.
D. Mated Pembelajal-un I. Identifikasi Atom C, H dan 0 2. Kekhasan atom karbon 3. Atom C primer. Sekunder, tersier dan kuarterner. Eo Sumber I'embelujumn. I. Buku paket kimia SMA: Unggul Sudmmo, 2007. kimia untuk kelas X. Penerbit Phibeta, Jakmta. 2. Buku paket kimia SMA : Michael Purba, 2004. kimia untuk kelas X. Penerbit Erlangga, Jakarta. 3. Buku paket kimia SMA: Sri Ayu Halinda Hayyati, 2007. kimia uutuk kelas X. Penerbit Ganesa Excact, Jakarta. 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) kimia Kharisma, SMA X semester 2, 2007. Penerbit CV.Haka MJ.
F. Alat dan Bahan I. Spidol 2. Papan Tulis
106
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 : 2 x 45 menit Materi pembelajaran : 1. Mengidentifikasikan unsur C,H dan 0 dalam scnyawa karbon 2. Kekhasan atom karbon 3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dall kuarterner. No
Kegiatan
- - -: 1.
2.
3.
.
Kegiatan Awal a. Gmu mengondisikan kelas b. Gum membcrikanpretest c. Guru menjelaskan tujuan dari materi yang akan dipelajari
Kegiatan Inti a. Gum menjelaskan materi yang berkaitan dengan identifikasi atom C, H dan 0, kekhasan dan Atom C primer, sekunder, tersier dan kuarterner b. Siswa memperhatikan dan bertanya apabila bellun paham c. Guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya. d. Gmu memberikan kerempatan kepada siswa lain untuk menjawab pellanyaan siswa lainnya. e. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan materi tersebut Kegiatan Akhir a. Gum memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. b. Gum memberikan tugas LKS dan tugas membaca literatur untuk l.l1ateri selanjUtl1ya. c. Gum menutup pelajarall Jumlah
Alokasi waldu
15 menit
60 menit
15 menit
90 menit
107
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN Unit Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Waktll
: SMA : Kimia : Hidrokarbon : X/2 : 2 x 45 Menit
A. Standat· Kompetensi Memahami sifht-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromoleklli. H. Kompetensi Dasar Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. C. Indikator 1. Mengelompokan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan. 2. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna. 3. Menjelaskan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan strllkturnya. 4. Menentukan isomer strllktur (Kerangka, posisi, Fungsi) atau isomer Geometri (Cis dan trans). 5. Mampu menetukan isomer senyawa karbon baik isomer secara struktur maupun geometri. 6. Merumuskan reaksi sederhana senyawa alkana, alk(ma dan alkuna. 7. Mendeskripsikan kegtmaan dan komposisi senyawa karbon dalam kchidupan schari-harL
D. Materi Pembelajaran I. Alkana, alkena dan alkuna 2. Sifat Fisik alkana, a1kena dan alkuna. 3. Isomer 4. Reaksi senyawa karbon alkana, aikena dan alkuna. 5. Senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
E. Sumber Pembelajaran. 1. Buku paket kimia SMA : Unggul Sudanno, 2007. kimia untuk kelas X. Penerbit Phibeta, Jakarta. 2. Buku paket kimia SMA : Michael Purba, 2004. kimia untuk kelas X. Penerbit Eriangga, Jalcarta. 3. Buku paket kimia SMA : Sri Ayu Halinda Hayyati, 2007. kimia untuk kelas X. Penerbit Ganesa Excact, Jakmta. 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) kimia Kharisma, SMA X semester 2, 2007. Penerbit CV.Haka MJ.
108
F. Alat dan Bahan 1. Spidol 2. Papan Tulis G. Kegiatan Pembel!ljaran Pertemnan 2 : 2 x 45 menit Materi Pembelajaran : Alkana, Alkena dan Alkuna NO
I.
l'Ccglatan Kegiatan Awal a. Guru Mengondisikan kelas b. Guru Menjelaskan Tujuan dari materi yang akan dipel!tiari Apersepsi: Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa tentang mated yang akan dipclajari scsuai dcngan tugas membaca literatur pada pertemuan pertama dan menanyakan tugas LKS.
. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan mated tentang alkana, alkena dan alktma. b. Gum menjelaskan sistem penanlaaJl alkana,alkena dan alkuna c. Siswa memperhatikan dan bertanya apabHa belmn pal1am d. Guru memberikaJl kesempatan kepada siswanya untuk beJianya. 2. e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan siswa lainnya. f. Guru membenarkan apabila te~jadi kekeliman konsep. g. Guru membedkan contoh soal berkaitan dengan materi tersebut
3.
Keglatan Akhlr a. Guru memberikan kesimpulaJl dari mated yang telah dipelajari. b. Gum memberikan tugas LKS dan tugas membaca literatur untuk mated selanjutnya. c. Gum menutup pelajaran Jumlah
Alokasi war-til
15 menit
60 menit
15 menit
90 menit
109
PClicmuan 3 : 2 x 45 Mcnit Materi Pembelajaran 1. 8ifat Fisik alkana, alkena dan alkuna 2. Isomer Alkana. Alkena dan alkuna No
I.
--
2.
3.
Kcgiatan Kcgiatan Awal a. Guru Mengondisikan kelas b. Guru Menjelaskan Tujuan dari materi yang akan dipelajari Apcl'scpsi : Gum memberikan pertanyaall kepada seluruh siswa tentang materi yang akan dipelajari sesuai dengan tugas membaca Iiteratur pada pertemuan pertama dan menanyakan tugas LK8. Kcgiatan Inti a. Guru menjelaskan matcri yang berkaitan dengan sifat fisik alkana,alkena dan alkuna serta isomcr-isolnernya dengall menggunakan program Power point. b. 8iswa memperhatikan dan bertanya apabila bclum paham e. Guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya. d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain wltuk menjawab pertanyaan siswa lainnya. e. Guru membenarkan apabila terjadi kekeliruan konsep. f. Guru memberikan contoh soal berkaitan dengan materi tersebut Kcgiatan Akbir a. Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan tugas LK8 dan tugas membaca literatur untuk materi selanjutnya. c. Guru menutup pelajaran Jumlah
Alokasi waktu
15 menit
60 menit
15 menit
90 menit
110
Pertemuan 4 : 2 x 45 menit Materi Pembel1\iaran I. Reaksi senyawa karbon alkana. Alkena dan alkuna 2. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. No
1.
---
2.
3.
Kegiatall Kegiatan Awal a. Guru Mengondisikan kelas b. Gw'u Menjelaskan Tujuan dari materi yang akan dipelajari Apers'lpsi : Guru ll1ell1berikan pertanyaan kepada selurull siswa tentang materi yang akan dipel1\iari sesuai dengan tugas mell1baca literatur pada pertemuan pertama dan menanyakan tugas LKS. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi tentang reaksi senyawa alkana, alkena dan alkwla serta senyawa hidrokarbon dalam kehidupan seharihari dengan menggunakan program power point b. Siswa memperhatikan dan bctianya apabila belum paham c. Guru mcmberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya. d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pcrtanyaan siswa lainnya. e. Guru membenarkan apabila tctjadi kckeliruan konsep. f. Guru me11lberikan contoh soal berkaitan dengan 11lateri tersebut
Alokasi waktu
15 menit
60 mellit
Kegiatan AklJir a. Guru 11lell1berikan kesi11lpulan dari matcri yang tclah dipel1\iari. b. Guru 11lell1berikan tugas LKS dan tugas 11lc11lbaca literatur sebagai persyaratan 11lengikuti ulal1gan harian pada pertemuan sclanjutl1ya. c. Guru 11lcl1utnp pclajaran
15 menit
JumJah
90 mellit
--Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi Instrumen HasH Belajar Kimia Jenis Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Konsep Bahasan Subkonsep Bahasa.'1 Jumlah Soal Bentuk Soal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon dan karbondioksida
: SMA : Kimia
: XIII : Senyawa Hidrokarbon : Mengenal senyawa hidrokarbon, kekhasan atom karbon, dan komposisi hidrokarbon : 40 Soal : Pilihan Ganda : Memahami senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa makromolekul serta kegunaannya Indikator
Soal
JawaiJan
Mengidentifikasi keberadaan UIlSur-UIlSur C, H, dan Odalam senyawa karbon
l. Tepung, daging, kayu, dan tulang jika diba..1(ar akan menjadi aranglabu. Hal ini membuktikan bahwa dalam bahan tersebut terkandUllg unsur .... a. Karbon b. Hidrogen c. Oksigen d. Belerang e. Nitrogen
A
2. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang tersusun atas unsur ..... a. Karbon daCl Nitrogen b. Karbon dan Sulfur c. Karbon dan Hidrogen d. Karbon dan Posfat e. Hidrogen dan Oksigen
I
C
•
'" ~
I
I
3. Diantara zat-zat berikut ini merupakan senyawa organik, kecuilli . a. Urea b. Plastik c. Glukosa d. Asam Cuka e. Asam Sulfat 4. Keberadaan unsur C, H, dan 0 dalam senyawa karbon dapat dibuktikan dengan adanya ..... dan ..... pada hasil pembakaran. a. COdanH2 b. CO 2 dan H20 c. C02 danH2 d. C03 dan H20 e. CO dan H20 5. Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara membakar bahan tersebut. Jika senyawa yang dibakar mengandung karbon akan dihasilkan ..... a. AirRaksa b. Air Kapur c. Endapan Kapur d. Gas Karbondioksida e. Gas Karbonmonoksida 6. Diantara pemyataan berikut yang benar tentang sifat serryawa organik jika dibandingkan dengan sifat senyawa anorganik adalah ..... a. Lebih reaktif b. Lebih mudah terbakar c. Lebih mudah lamt dalam air d. Lebih stabil terhadap pemanasan e. Mempunyai titik didih lebih tinggi
B
B
D
B
M ~
~
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
7. Dibawah ini adalah salah satu kekhasan yang dimiliki atom karbon, yaitu ...... a. Membentuk 4 ikatan kovalen b. Karbon bersifat stabil c. Karbon mudah bereaksi d. Karbon bersifat reaktif e. Karbon tidak banyak terdapat di alam 8. Dibawah ini konfigurasi yang dibentuk oleh karbon 6C, yaitu ..... a. (2,2) b. (2,6) c. (2,4) d. (2,8) e. (2, 8,2) 9. Kekhasan atom karbon yang menyebabkan karbon mempunyai banyak ragam senyawa adalah ..... a. Dapat membentuk rantai karbon dengan berbagai bentuk b. Merupakan zat yang sangat stabil c. Bentuk mang ikatan pada satu atom karbon adalah tetrahedron d. Mempunyai konfigurasi elektron yang belum stabil seperti gas mulia e. Memplmyai 4 elektron valensi yang dapat berikatan kovalen 10. Jumlah ikatan pada atom karbon dalam pembentukan senyawa sebanyak ..... a. I b.2 c. 3 d.4 e. 5
A
I C
E
D
I I,
'
11. Dibawah ini alasan paling tepat mengapa atom karbon dapat mengikat 4 atom lainnya adalah ..... a. Atom karbon memiliki 4 elektron valensi b. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon c. Atom karbon termasuk golongan IV A periode II d. Atom karbon adalah unSUT yang berwarna hitam hasil pemanasan senyawa organik e. Atom karbon mempunyai bentuk lain berupa grafit dan intan ,
I
12. Atom karbon dalam memenuhi amran oktet akan membentuk ika1an ..... a. Ionik b. Kovalen c. Hidrogen d. Rangkap e. Vanderwalls 13. Pemyataan berikut menyatakan kekhasan atom karbon dalfl!l1 senyawa karbon, keenali dapat membentuk ..... a. Ikatan kovalen b. Ikatan kovalen rangkap 2 atau rangkap 3 saja antar atom karbcnnya c. Rantai karbon yang panjang d. Rantai karbon lurus dan bercabang e. 1katan kovalen tunggal, rangkap 2 atau 3 atom unsUT karbon naupun dengan atom unsur lain
Membedakm latom C prilil1er, I~ekunder, tusier, dan kuarterer
A
B
B
14. Perhatikan struktur rantai karbon berikut:
H
I
H3C - CH - CH - CH - CH - CHz - CH z - CH3
E
V) ~ ~
I
~
H
H
CH2
I
CH3 Berapakah jum1ah atom C seklmder pada rantai karbon tersebut ..... a. 2 d.5 b.3 e.6
I
H
1 J.
~umus 4stIUKtur . ' benkllt: . suatu senyawa h'1dr" okarbon seb agm
1-1-
CH 2 = C - CH - CH3
I !
CH3 CH3 Zat ini mempunyai ..... a. 2 atom C primer, 4 atom C sekunder b. 4 atom C primer, 2 atom C sekunder c. 4 atom C primer, 2 atom C tersier d. 2 atom C primer, 1 atom C sekunder, 3 atom C tersier e. 4 atom C primer, 1 atom C sekunder, 1 atom C tersier
C
16. Senyawa dari:
CH3
I
CH3 - CH2 - CH - CH3 Mengandung atom C primer, sekunder, tersier berturut-tuIut sebanyak ... _ a. I, 3, 1 d. 3, 3, 1 b. 1,1,3 e.1,3,3 c. 3, 1, 1
c
'0 ~ ~
17. Diketahui rumus struktur: CH] CH] CH] H
I I
I I
I I
I I
H3 C1 - C2 -C] - C4 _C 5 - 6CH]
I
18. Jenis atom C kuartener suatu hidrokarbon terdapat pada rumus struktur .. '" H
I I
a. H-C-CHz-CH2-CH]
,
d. CH] -CH2 -CH=CH-CH]
CH]
I
CH]
I
b. CH]-CH2-CH-CH]
I
CH] CH]
.
D
CH] CH] H H Atom C tersier ditunjukkan oleh atom C nomor ..... a. I dan 6 d.3 dan 4 b. 2 daJ14 e. 3 dan 6 c. 2 dan 5
C.
I I
CH]-C-CH2-CH2 CH]
e. CH] - C = CH - CH]
I
CH]
C
t-
19. Perhatikan struktur hidrokarbon di bawah ini! Berdasarkan banyaknya atom karbon yang diikat, maka atom C nomor 1, 2, 5 merupakan atom C ..... H H
5'
H- C-H H
21
))
H- C=JC- CH- C-H
I
1J
H- C-H
H I E
I
H
a. b. c. d. e.
Primer, tersier, sekunder Primer, sekunder, tersier Primer, tersier, tersier Sekunder, primer, tersier Primer, sekunder, primer
20. Perhatikan rantai karbon berikut: H
.,
H-'C-H
H
H 1
" J CI 4C-H H- 1C--CH2-
I
H
I
H
I
H
B
-co
Berdasarkan banyaknya atom karbon yang diikat, atom C nomor 2 termasuk atom C ......
a. Primer b. Sekunder c. Tersier Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan stuktumya dan hubungannya dengai1 sifat-sifat senyawa
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kej enuhan ikatan dan tata namanya
d. Kuartener e. Septiner
21. Rumus molekul yang menyatakan hidrokarbon jenuh adalah ..... a. C3H6 d. CSHIO b. C4H6 e. CSH12 c. C4HS 22. Diantara senyawa berikut yang merupakan hidrokarbon tidakjenuh adalah ..... a. CZH6 b. C3 HS , c. C4 HS d. CSH 12 e. C6H I4 23. ikatan karbonjenuh adalah ikatan atom C yang merupakan ..... a. Ikatan tunggal b. Ikatan rangkap 2 c. Ikatan rangkap 3 d. Ikatan rangkap 2 berselang e. Ikatan rangkap 3 berselang
Memberi nama senyawadan menentukan fUmus struktur
24. Gugus CH 3 -- CH 2 - disebut ..... a. Amil b. Metil c. Propil
E
C
I
A
+d. Eti! e. Buti!
D
~
dari alkana, alkena, dan alkuna
25. Nama yang tepat untuk senyawa di bawah ini CH3
I I
C1-h - CH - CH - CH3
I
I
I I
CH3 adalah ..... a. 2,2-dimetilpentana b. 2,2-dimetilbutana c. 2, 3-dietilpentana d. 2, 3-metilbutana e. 2, 2-dietilbutana
B
26. Rumus stuktur dari 2,3-dimetilpentana adalah ..... CH 3
I
a. CH 3-CH-CH-CH2 -CH3
I
C2H S b. CH3 -CH -CH-CH2 -CH3
I
I
CH3 CH3
c. CH] -CH-CH-CH2 -CH 3
I
I
C2HS C2 H s
B
o
N
CzHs
I
d. CH3 -CH-CH-CHz -CH3
I
CH3
I
e. CH3 - C!-Iz - CHz - CHz - CH3 27. Nama senyawa berikut ini adalah ..... CH3 - C = CH - CH3
-
I
a. b. c. d. e.
CHz -CH3 2-etilbutena 3-metil-2-pentena 2-metil-3-pentena 2-metilbutena 2-etil-2-butena
B
28. Nama senyawa di bawah ini adalah ..... C '" C - CH - CH3
I I I
I I
I
CH 3 a. b. c. d. e.
3-metil-l-butuna 2-metil-3-butuna n-pentuna 3-etil-l-butul1a 2-etil-3-butuna
A
~
32. Senyawa yang tidak dapat membentuk isomer cis dan trans adalah ..... a. CZH1Ch b. CzH4Brz c. CZF2Ch d. CH1CBrz e. CHJCHCHCHJ Menuliskan
D
33. Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini!
reaksi sederha...tla
C~-C~-CH-Cffi+~~Cfu-C~-CH=Cffi+
pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna
ZnCh CI CI Persamaan reaksi di atas tergolong reaksi ..... a. Oksidasi b. Adisi c. Eliminasi d. Hidrogenasi e. Subtitusi
I
I
34. Hasil adisi HCI terhadap 2-etil-l-butena adalah ..... a. 3-kloro-3-metilpentana b. 2-kloro-2-metilpentana c. 3-kloro-3-etilbutana d. 2-kloro-2-etilbutana e. I-kloro-2-etilbutan 35. Perhatikan persamaan reaksi berikut ini! CHJ - CCCHJ) = CH - CH3 + HBr --> (7) Hasil utama dari reaksi di atas adalah .....
C
D
B
M
C'1
a. b. c. d. e. Mendeskripsikan kegunaan
senya\va karbon dalam kehidupan sehari-hari
CH3 - CH(CH3) - CHBr - CH3 CH3 - CBr(CH3) - CHz - CH3 CH2Br - CH(CH3) - CH2 - CH3 ell3 - CH(CH3) - CHz - CH3Br CH3 - C(CH3Br) - CH2 - Cll3
36. Gas asetilena mempunyai nilni ekonomis yang penting. Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tak sempuma. Ar"TJ I""'" "2.-.TT .rTTr>. "'t VU4(g) .J V2(g) \...-2n2(g) I 0 TI2V T
--j"
Gas hasil reaksi eli alas digunakan dalarn kehidupan sehari-hari sebagai ..... a. Bahan las b. Minyak pelumas c. PVC d. Bahan bakar e. Komponen LPG 37. Plastik lmtuk alat rumah tangga banyak dibuat dari polimerisasi senyawa hidrokarbon, melalui pemanasan atau dengan bantuan katalisator, prosesnya yang disebut juga perengkahan (cracking). Senyawa hidrokarbon lersebut adalah ..... a. Alkil b. Alkana c. Alkena d. Alkuna e. Jenuh
I Menentukan suatu senyawa I karbon dengan
38. Protein, karbohidrat, lemak, vitamin, asam cuka, dan minyak bumi lermasuk kelompok senyawa .... a. Hidrogen organik
A
D
C
I
;;
memberikan beberapa contoh yang ada baik dari makhluk hidup maupun bendamati
b. c. d. e.
Hidrogen anorganik Karbon organik Karbon anorganik Oksigen organik
39. Batu kapur, batu karbit, grafit, dan intan termasuk kelompok senyawa ..... a. Hidrogen organik b. Hidrogen anorganik Karbon organik d. Karbon anorganik e. Oksigen organik ~.
40. Penggunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari yang sangat penting adalah sebagai ..... a. Pelarut b. Bahan bakar c. Bahan baku obat-obatan d. Sumber karbon e. Bahan baku industri
D
B
125
Lampiran 4. Soal-soal Pretest dan Posstest
Nama: Kelas : nc,·lIall mnoa silang (X) paOa IInn,f a, II, c, II, amn c III lIepan jawaban yang paling tepat! 1.
£~nyQ.wu.
a. b. c. d. e.
hidrokaroon udu.\uh aenyawa karbon yang tersuBun atas unsur .....
Karbon dan Nitrogen Karbon dan Sulfur Karbon dan Hidrogen Karbon dan Posfat Hidrogen dan Oksigen
2. Keberadaan unsur C, H, dan 0 dalam senyawa karbon dapat dibuktikan dengan adanya ..... dan ..... pada hasil pembakaran. a. CO dan Hz b. COz dan HzO c. COz dan Hz d. C03 dan H2 0 e. CO danHzO 3. Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu ballan dapat dilakukan dengan cara membakar ballan tersebut. Jika senyawa yang dibakar mengandung karbon akan dihasilkan ..... a. Air Raksa b. Air Kapur c. Endapan Kapur d. Gas Karbondioksida e. Gas Karbonmonoksida
4. Diantara pernyataan berikut yang benar tentang sifat senyawa organik jika dibu.ndingku.n dcng'lll sifat scnyawa anorganik adalah .....
a. b. c. d. e.
Lebih reaktif Lebih mudah terbakar Leblh mudah (arut dalam air Lebih stabil terhadap pemanasan Mempunyai titik didih Jebih tinggi
5. Dibawah ini konfigurasi yang dibentuk oleh karbon 6C, yaitu ..... a. (2,2) b. (2,6) c. (2,4) d. (2, 8) e. (2,8,2)
126
6. Jumlah ikatan pada atom karbon dalam pembentukan senyawa sebanyak ...., a. 1
b. 2
e. 3 d. 4 e. 5
7. Dibawah ini alasan paling tepat mengapa atom karbon dapat mengikat 4 atom lainnya adalah ..... a. Atom karbon memiliki 4 elektron valensi b. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon c. Atom karbon termasuk golongan IV A periode II d. Atom karbon adalah unsur yang berwarna hitam hasil pemanasall senyawa org,mik e. Atom karbon mempunyai bentuk lain berupa gratit dim intan
8. Atom karbon dalam memenuhi aturan oktet akan membentuk ikatan ..... a. b. c. d. e.
Ionik Kovalen Hidrogen Rangkap Vanderwalls
9. Pernyataan berikut menyatakan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon, kecuali dapat membentuk ..... a. Ikatan kovalen b. Ikatan kovalen rangkap 2 atau rangkap 3 saja antar atom karbonnya c. Rantai karbon yang panjang d. Rantai karbon IUlus dan bercabang e. Ikatan kovalen tUllggal, rangkap 2 atau 3 atom Ul1Sur karbon maupUl1 dengan atom unsm lain 10. Perhatikan struktm rantai karbon berikut: H
I
H 3 C - CH - CH - CH - CH - CH2 - CH2 - CH3
I
H
I
H
I
CH2
I
Clh Bcrapakah jumlah atom C sckundcr pada rantai karbon tcrscbut ..... a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6
127
II. Rumus struktur suatu senyawa hidrokarbon sebagai berikut:
CI-h = C - CI-I - CI-I 3
I I
CI-I3 Cl-b Zat ini mempunyai ..... a. 2 atom C pril11er, 4 aton1 C sekunder
b. c. d. e.
4 atom C primer, 2 atom 4 atom C primer, 2 atom 2 atom C primer, 1 atom 4 aton C primcr, I atom
C sekunder C tersier C sekunder, 3 atom C tersier C sekunder, I atom C tersier
12. Diketahui rumus struktur:
CH3 I-I
CI-f] CI-I3
I I I I I-1 3C' - C2 - C3 - C4 - C5 - 6CH 3
I
I
I
CI-I3 CI-h I-I
I
I-I
Atom C tersier ditunjukkan oleh atom C nomor ..... a. I dan 6 b. 2 d,m 4 c. 2 dan 5 d. 3 dan 4 e. 3 dan 6 ]3. Jenis atom C kuartener suatu hidrokarbon terdapat pada mmus struktur ..... H
I
a. I-I - C - CI-1 2 - CI-h - CH3
I
CI-h
CH3
I
b. CH3-CH2-CH-CH3
CI-I3
I
c. Cr-I3 - C - Clh - Cl-h
I
CI-I 3 d. CI-h - CI-I2 - CI-I = CH - Cl-h e. CI-I3 -C=CH - Cl-h
I
CI-h
128
14. Perhatikan struktur hidrokarbon di bawall ini! Berdasarkan banyaknya atom karbon yang diikat, maIm atom C nomor I, 2, 5 merupakan atom C ..... H H 1
2
H-sl-H H 3
1
6
1
H- C= C- 4CH- C-H
1\
\
H- C-H
H
I
H
a. b. c. d. e.
Primer, tersier, sektmder Primer, sekunder, tersier Primer, tersier, tersier Sekunder, primer, tersier Primer, sekunder, primer
15. Perhatikan rantai karbon berikut: H
-I
H-'C-H I
I
2
H 3
1
H 4
I
H- C- CH2- C- C-H
I
H
1
H
1
H
Berdasarkan banyaknya atom karbon yang diikat, atom C nomor 2 termasuk atom C . a. Primer b. Sckunder c. Tersier d. Kuartener e. Septiner 16. Diantara senyawa berikut yang merupakan hidrokarbon tidak jenuh adalal1 ..... a. C2H6 b. C3Hg c. C4Hg d. CsH12 e. C6H l4 17. Ikatan karbon jenuh adalah ikatan atom C yang merupakan ..... a. Ikatan tunggaI b. Ikatan rangkap 2 c. Ikatan rangkap 3 d. Ikatan rangkap 2 berselang e. Ikatan rangkap 3 berselang
130
d. 2-mctilbutcna e. 2-etil-2-butena 22. Diantara senyawa berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah a. b. c. d. e.
n-pentena n-butana n-heksana Isobutana Isopentalla
23. Perhatikan data titik didih alkana berikut! Ml' Titik Didih (''C) --"-'Rumus Molekul =--I---=:'-+--==-::c.:c==~--"-
__ ~J:G.______l§..
,---'3=:-:0,--_1
::...161 ':5 -..,8':"8"",6:-
C4HjQ
58
- 0,5
_C SH I 2 CJ-114
72 86
- 36,1 - 68,7
_ --:C;:-2,H B
_ _
. Berdasarkan data di atas, maIm pernyataan yang paling tepat adalah a. Semakin besal' Mr alkana, titik didihnya semakin kecil b. Semakin besar Ml' alkana, titik didill11ya semalcin tinggi c. Alkana dengan jumJah atom C mulai dari I sampai 4 bel'wujud gas d. Alkana dengan jumlah atom C mulai dari 5 sampai 7 berwujud cail' e. Alleana dengan jumlah atom C mulai dari I sampai 4 berwujud gas mempullyai Mr antara 10 sampai 60 24. Berikut adalah nama-nama isomer pentena, kecuali ..... a. l-pentena b. 2-metil- I-butena c. 3-metil-1 -butena d. 2 -etil-l -butena e. 2-metil-2-butena 25. Scnyawa yang tidak dapat membentuk isomer cis dan Irans adalah ..... a. C21-hCh
b. c. d. e.
C2H4Bl'2 C2F2C1z CH2CBrZ CI-!JCHCHCI-!J
131
Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Pasttest
Soal Pretest dan Pasttest
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
C B D B C D A B B
10.E II. C 12.D 13. C 14. E 15. B 16. C 17. A 18. D
19.B 20.B 21. B 22.B 23.B 24. D 25. D
132
Lampiran 7. Pcrhitungan Validitas dan Rcliabilitas Soal Uji Coba
A. Pcrhitungan Validitas Pengujian validitas ini menggunakan rumus Korelasi Point Biserial (rpb;)' Untuk memberikan interpretasi terhadap angka indeks rph; dipergunakan tabel nilai "r" product moment (lihat lanlpiran) dengan terlebih dahulu mencari df-nya (df= N - nr). Adapun nilai rpb; dicari dengan rumus: r .= M p -M,
SD
ph,
fE.
Vq
Dengan langkah-Iangkah sebagai berikut: 1. Mencari M p setiap butir soal (no. 2)
Mp Jumlah total skor siswa yang menjawabdengan benar tiap butir soal Banyaknya siswa yang menjawabdengan benar tiap butir soal 981 32 =
30,6
2. Mencari M,
IX
M,=-N
1077 38
--=
28,3
3. Mencari SD
,..----;=-----=;2 =
=
31425 _[1077] 38 38 ~826,97 -803,27
=4,87
133
4. Mencari p setiap butir soal (no. 2) Banyaknya siswa yang meniawabdengan benarsoal no.2 p = --"---"-----''-----'~-:-'':--'-:---"'----"---"--'lumlahsiswa 32 38 = 0,84 5. Mencari '1 seliap bUlir soal (no. 2) q=1-p = 1 - 0,84 =0,16 6. Validitas
fP
_ M p -M, rphi SD ~q
= 30,6-28,3 ~0,84 4,9 0,16 = 1,35
Berdasarkan perhitungan butir soal no. 2 diperoleh rpbi = 1,35 maka dibandingkan dengan r'abel product moment dengan a = 0,05 yaitu sebesar 0,304 sehingga rphi > r'abcl atau 1,35> 0,304 maka soal tersebut valid.
B. Perhitungan Reliabilitas Untuk mengitung reliabilitas soal menggunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson 20):
r = II
[~][8 1 n-
-
LX' j~X)'
, L 8'
pq] dennan S2 =
'
e
n
n
Berdasarkan data dari uji validitas diperoleh:
LX = 732
LX2 = 14882
L(P.q) = 5,87
n =38
Dengan demikian data-data di atas dapat disubtitusikan kedalam rumus menghitung reliabilitas. Langkah peitama yaitu mencari nilai S2:
134
S2 = =
14882- (732)' 38 38 -=-14-=-8-c-8=c2-_1,-::-4--=-10-=-0-,-,6_3 38
=
21,11
Kemudian nilai tersebut clisubtitllsikan ke rumus K-R 20: r
=
[~][21,11-5,87] 38-1
Jl
21,11
=
(1,03).(0,72)
=
0,74
Dengan interpretasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,91 - 1,00
: sangat tinggi
0,71 - 0,90
: tinggi
0,41 - 0,70
: cukup
0,21 - 0,40
: rendah
< 0,20
: sangat rcndaJl
Bcrdasarkan perhitllngan di atas diperoleh rJl = 0,74 sehingga dapat disimplilkan bahwa soal tersebllt termasllk kedalam interpretasi 0,71 - 0,90 yaitu soal dengmJ reliabititas tinggi.
135
Lampil"lm 8, l>erhitungan Uji Validitas
~~o 1:2:
Pi: 6 21 8-- 24
31 25 28 13 25 23 15 24 17 27 ] 8 29 19 27 20 26 22 23 --')0 d 28 24 27 25 23 23 -~ y' _I 26 29 29 30 28 31 24 32 23 33 26 25 39 27 10 II 12
rl±-
'34-
-q
pi
-::-
qi
6 1-0,84 0,16 8 0,79 0,21 10 0,74 0,26 17 0,55 0,45 14 0,63 0,37 7 0,82 0,18 13 0,66 0,34 1O 0,74 0,26 13 0,66 0,34 15 0,61 0,39 14 0,63 0,37 11 0,71 0,29 9 _Q2 6 __0,24 II 0,29 12 0,6lL 0,31 I-c-:15 0,61 0,39 10 0,74 0,26 II 0,7] 0,29 15 0,61 O,l~ 0,61 0,39 r!~ 12 i!M. 0,31 9 0,76 0,24 10 0,74 0,26 14 0,63 0,37 15 0,61 0,39 12 0,68 0,32 13 0,66 0,34 I I 0,71 0,29
r2-2l-
x 675 602 574 538 492 644 524 591 512 482 494 562 625 642 547 499 669 592 474 480 754 583 878 489 753 532 523 550
Xt
Xi
19,26 21,1 19,26 20,1 19,26 20,5 19,26 25,6 19,26 20,5 19,26 20,8 19,26 20,9 19,26 21, I 19,26 20,5 19,26 20,9 19,26 20,6 19,26 - 20,8 _19,26 21,5 19,26 23,8 J2,26_ 1 1,0 19,26 _ 21,7 19,26 23,9 19,26 21,9 19,26 20,6 19,26 20,9 19,26 29,0 19,26 20,1 19,26 31,4 19,26 20,4 19,26 32,7 19,26 20,5 19,26 20,9 19,26 20,4
rhiss 4,59 0,92 4,59 0,34 4,59 0,45 4,59 1,54 4,59 0,35 4,59 0,69 -~ 0,51 4,59 0,67 4,59 0,37 4,59 0,46 4,59 0,38 4,59 0,53 4,55!_ - 089 ' 4,59 1,54
St
~~ -~ 4,59 _0,66 4,59 1,09 4,59 0,91 4,59 0,36 459 0,43 , 4,59 3,12 4,59 0,33 4,59 4,40 4,59 0,32 4,59 3,63 4,59 0,38 4,59 0,49 4,59 0,38
1'-
tabel 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
KetCl'angan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid -------0,30 Valid 0,30 Valid 0,30 Valid 0,30 Valid Valid 0,30 0,30 Valid 0,30 Valid 0,30_ I----.---Y alid __ D,30 Valid Valid __ 0,30 0,30 Valid Valid 0,30 -0,30 Valid 0,30 Valid 0,30 Valid 0,30 Valid 0,30 Vali~_ 0,30 Valid 0,30 Valid Valid 0,30 Valid 0,30
136
Lampiran 9. Pcrhitung~m Uji Rcliabilitas
No
oi
qi
pixqi
x
St
Rcliaocl
Kctcnm~lm
0,75 0,84 . .O,J£ ~~ -.2,.87 21,12 Ti~i._ Cllkup 0,79 0,21 0,17 11,61 21,12 0,47 0,74 0,26 0,19 11,45 21,12 CUkllP 0,47 0,55 0,45 0,25 - 11,25 21,12 0,48 Cukup 0,63 0,37 0,23 11,00 21,12 0,50 Cukup 0,82 0,18 0,15 10,77 21,12 0,51 Cukup 0,52 Cukup 11 0,66 0,34 0,23 10,62 21,12 12 0,74 0,26 0,19 10,40 21,12 0,53 Cukup 13 0,66 0,34 0,23 10,20 21,12 0,54 Cukup 14 0,61 0,39 0,24 Cukup 9,98 21,12 0,55 15 0,63 0,37 0,23 9,74 21,12 0,56 Cukup 17 0,71 0,29 0,21 9,51 21,12 0,57 Cukup Cllkup 18 0,76 0,24 0,18 '1,30 21,12 0,58 19 0,71 0,29 0,21 9,12 21,12 0,59 Cukup Cukup 20 0,68 0,31 0,22 8,91 21,12 0,60 0,61 Cukup 22 0,61 0,39 0,24 8,70 21,12 Cukup 23 0,74 0,26 0,19 8,50 21,12 0,62 Cukup 0,63 8,27 21,12 24 0,71 0,29 0,21 0,64 8,06 21,12 Cukup .~ 0,61 0,39 0,24 26 ..Q,§L _Q,39_~ _Q~'±- _Z,82 ... AJ2.. _~,65 _ ___c=uku P_._ 0,68 0,31 0,22 7,58 21,12 0,66 CUkllP 0,67 Cllkup 0,76 0,24 0,18 7,37 21,12 Cukup 0,74 0,26 0,19 21,12 0,68 7,18 Cukup 6,99 21,12 0,69 31 0,63 0,37 0,23 Tinggi 0,24 6,76 21,12 0,71 0,61 0,39 32 0,72 Tinggi 6,52 21,12 33 0,68 0,32 0,22 Tinggi 6,30 21,12 0,73 34 0,66 0,34 0,23 Tinggi 6,08 21,12 0,74 39 0,71 0,29 0,21
2 .. _4 5 6 8 10
'1} 130-
137
Lampirall 10. Pcrhitullgall Tamf Kcslllmrall Soal Uji Coba
Untuk menghitung taraf kesukaran suatu soa!, menggunakan runlUS: 1'=
~ JS
Untuk soa! nomoI' I diperoleh B
=
37 dan JS
38, maka dapat
disubtitusikan ke da!an1 rumus sebagai berikut: B JS
p= -=0 97 '
No. Soal I
2 3 4 5 ,----6 7 8 9 10 II 12 13 !4 !5 !6 17 18 19 20 2! 22 23 24 25 26 27
-'
B
JS
37 32 34 30 28 2! 34 24 30 31 25 28 25 23 24 26 27 29 27 26 27 23 28 27 23 23 26
38 0.97 Mudah 0.84 38 Mudah 38 0.89 Mudah 38 Mudah 0.78 38 0.73 Mudah 38 0.55 Sedang 38 0.89 Mudah 0.63 Sedang 38 38 0.78 Mudah 38 0.81 Mudah Sedang 38 0.65 0.73 Mudah 38 Sedang 38 0.65 Sedang 38 0.60 38 0.63 Sedang 38 0.68 Sedang 38 0.71 Mudah Mndah 38 0.76 38 0.7! Mudah 38 0.68 Seda11g 38 0.7! ._--- - --- Mudah Sedang 38 0.60 Mudah 38 0.73 38 0.71 Mudah Sed,mg 38 0.60 0.60 Sedang 38 Sedang 38 0.68
P
Ketcrangan
138
~
38 38
38
-~--
f-.
,
_
_
;~
· -_ _ 0 -
.
Mudah Mlldah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Scdang ___.fl.c.danL_._ - Scdang Mlldah ... - .. Mudah .. Mlldah
~
----,.
0.71 0.76 0.73 0.63 0.60 0.68 0.65 0.68 0.60 .. __ 0.60 0.71 0.71 0.81 _
-._---,
38 38 38 38 38 38 38 38
.
_
Kctcrangan
_
_._--_._~._-_
P
~
28 27 29 . 29 30 28 31 24 32 23 33 26 34 25 35 26 .. 36 .. - .. 23... 37 23 I - - - - --_.38 27 39 __.__ 27 40 31
JS
_
B
.
No. Soal
..
--~'----'------'----
_._--~~~-_.~----
139
Lampil-an 11. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba Untuk menghitung daya pembeda soal menggunakan rumus:
· D = PA - P13, dlmana PA
= -BA dan Pu = -BB JA
JB
Untuk soal nomor 1: PA
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
18 19'
18 19'
= - = 094 dan Pn = - = 0 94 maim D = 0 94 -0 94 = 0 "
RA
BR
JA
JB
PA
PR
D
Ketenll1gan
18 19 19 18 19 18 17 15 19 18 17 17 19
18 11 16 9 14 11 17 11 8 10 11 12
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.94 1.00 1.00 0.94 1.00 0.94 0.89 0.78 1.00 0.94 0.89 0.89 1.00 0.68 0.94 0.89 0.94 1.00 0.94 0.89 0.84 0.94 1.00 1.00 0.94 1.00 0.94 0.73 1.00 0.78
0.94 0.57 0.84 0.47 0.73 0.57 0.89 0.57 0.42 0.52 0.57 0.63 0.52 0.52 0.47 0.68 0.36 0.68 0.57 0.47 0.52 0.57 0.73 0.57 0.63 0.68 0.31 0.68 0.73 0.68
0 0.42 0.15 0.47 0.26 0.36 0 0.21 0.57 0.42 0.31 0.26 I 0.47 0.15 0.47 0.21 0.57 0.31 0.36 0.42 0.319 0.36 0.26 0.42 0.31 0.31 0.63 0.05 0.26 0.10
Je1ek Baik Je1ek Baik Cukup Cukup Je1ek Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Jelek Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Balk Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Jelek
13 18 17 18 19 18 17 16 18 19 19 18 19 18 14 19 15
10 10 9
13 7
13 11 9
10 11 14 11 12
13 6
13 14
13
140
No. Soal
BA
BB
JA
.m
PA
31 32
17 16 18 14 13 16 14 16 13 19
10 12 14 12
19 19 19 19 19 19 19 19 1----. 19 19
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.89 0.84 0.94 0.73 0.68 0.84 0.73 0.84 0.68
~-
34 35 36 ~7
38 ---39 40
13
II II
12 14 IS
I
PB
D
0.52 0.36 0.63 0.21 0.732 0.21 0.63 0.10 0.68 0 0.57 0.26 0.57 0.15 0.63 - 0.21 0.73 -0.05 0.784 0.21
Ketcrllngan Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Cuk~ -
Jelek Cukup
--
141
Lampiran 12. Daftar Nilai Ujian Kimia Semester I Siswa SMA Setia Budi SUlIgailiat Bangka Kelas Kontro12007/2008
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Keterangan
Nama Abdul Adestra AJ:\us Amri Andi Andre Andri Anias Apriyanlo Ardi:msvah Bettaria Bryan Budiansyah Bunda Devi Dion Eka Erik Erlan Filda Fulra Handi Hanizah Insane Islari Jaka Leslari Marisa Mira Nora Rudi Ressy Sukma Susan Sri
: 80 - 100 60-79 < 59
Atas Tengah = Bawah = =
Nilai 75 45 80 45 80 50 85 70 65 60 55 75 80 60 65 65 55 45 70 60 50 70 50 60 70 50 60 75 80 60 75 60 75 80 60
Kelompok TenJ:\ah Bawah Atas Bawah Alas Bawah Alas Tengal!_ Tengah Tengah Bawah TenJ:\ah Atas Tengah Tengah Tengah Bawah Bawah Tengah Tengah Bawah Tengah Bawah TenJ:\ah Tengah Bawah Tengah Tengah Alas Tengah Tellgah Tengah Tengah Atas Tengah
142
Lampiran 13. Daftar Niiai Ujian Kimia Semester I Siswa SMA Setia Bndi Sungailiat Banglm Kelas Eksperimen 2007/2008 No I 2 3 4 5 6 7 8 9
~ II
-12
13 14 15
-16 17 18
1920 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
-,---
Keterangan
-------rNama Nilai Kelompok Admiral 70 Tengah AhmadM 65 Tengah 85 Atas Ahmad W Ahyar 90 Atas Andri Tengah 60 Arfandi 55 Bawah Arief 90 Atas Bohi 75 Tengah Danti 70 Tengah -Tengah Desria 65 Bawah Desi 50 Atas Evi 80 Atas Gusti 82 Harry Tengah 65 Tengah Hefi 70 Inka 70 Tengah Tengah Kustiawan 60 Bawah Mirnawati 50 Tengah Nova 75 65 Tengah Ohy -Ratih 55 Bawah Tengah 75 Ria J -- -Tengah RiaN 60 Tengah Rikhar 65 Riri 80 Atas Tengah Riska 60 85 Tengah Rohita Sevian 90 Atas Sana 80 Atas Atas 80 Supriantono 90 Atas Tiara Atas 80 Tri Wali 55 Bawah Widya 50 Bawah 80 Atas Yunita
: 80 - 100 60-79 <59
--
= = =
Atas Tengah Bawah
M
""
Lampiran 14. Rekapirulasi HasH Pretest Kalas Kontrol
Rasp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 8 0 0 1 0 1 1 1 1 1
2 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 1 0 1 1 1 1 0 0 1
3 4 5 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 5 6 5 1 0 0 0 1 1 0 1 1 I0 0 0 1 1 1 0 o 11 1 1 0 1 0 0 1I1 0
6 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 0 0 1 1 0 1 0 1 1
7 8 9 10 11 0 1 0 010 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 010 1 1 0 0 1 0 1 1 I0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 I0 1 1 5 614 6 4 1 1 1 0 1 1 0 oi 0 1 0 1 0 1 I 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 I 1 1 1 1 o -, 0 1 010 0 1 1 0,0 o i 1
12 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 1 1 1 1 0 1 1 0
I
13114 15 1 I 1 o oI 1 1 oI1 0 1 010 oI0 I0 1 ' 0 1 1 0 0 1 , 1 I 0 oI1 0 0 1 I 0 1 1 1 3 6 I 7 1 1 I 0 oI0 !1 1 I 0 1 1 I 0 I 0 oI1 I0 1 I 1 i 0 1 I 0 ' 0 1 010 1 1 I 1
16
I I
I
1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 0 1 0 1 1 0 1 1 0
17 0 0 1 1 1 0
o 0 0 1 0 4 1 0 1
o 1 1 0 1 0
18 19 1 I 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 I1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 3 0 0 0 1 1 1 I0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
20 21 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 7 14 1 0 1 0 o 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
22 n
v
I
0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 5 0 1 1 0 0 1 1 1 0
23 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 4 1 0 1 0 1 1 1 1 0
24
25
i
1 1 1 1 1 0 I1 0 0 1 1 8 1 , 1 0 a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 7
Jml 13 12 12 11 9 10 10 14 12 15 16 13 10 17 11 18 16 14 15 15
"'"'""
Rasp
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 0 0 1 1 1 0 0 i
0 0 1 1
1 1 0 0 0 0
0 1 0
0 1
1
0 1 1
8 7 7 6 6 8 <, 0 0 0 1 •I 1
0 0 1 0 1 1 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 o' 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
0 1
1 1
1 0 1
0 9 7 0 un 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1
i 0 1 0
0 1 1 1
0 0
1 1 0 1 1
8 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1 1 0
5
7
4
7
1
1
0 1
1 0 5 0 1
5 0 0 1 1 1 0 1 0 1
1
1 1 7 6 7 616 3 7 5 7
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1
0 0 0 1 1
1
0 0 0
7 1
1 0 0 1
0
22 23 24 25
0
0 1 1 0
0
0 0 1 1
8
8
9
1
1
1 1
1
1
1 0
1 0 0 0 1 1 1
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
8
7
1 1
0 0
0 0
1
1
1
1
0 0
1
1
0
1
1 0
0 1
1 0
0
0
1 0
1
0 0 1
9
6
5
9
7
6
8
9
7
8
'1 0
0 1 1
1 1
0 0
0
0 1 0
1 0
0
0
0
0 0 1
0 1 0 0 0 0 1 0
0 0
1 0 1 1 1 1 0
1
0 0 0 1 1 0 1 1
1
0 1 0 1
1 0 0 1 1
1 1
1 1 1 0 0
5
I7
7
5
5
8
1
1
I
1
1
1 1
1
1
1
1 1
0 0 1 1 1 1 0 0 6
1
0 1 0 1 1 1
1
1
0 6
0
0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
7
5
1 0 0
1
1
1
1
1
0 1 1
1
Jml
12 14 17 10 11 13 13 11 11 13 17 16 18 17 13
-.,. Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Posttest Kelas Kontrol
Rasp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 1 1 1 1 1 ' 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 I1 1 0 1 0 ~ 1
3 0
4 1
1
,
1
0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 0 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 0 1 1 1 1 0 1 0 1
,
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 1 1 1 0 1 1 1 0 0
6
7 8 1 0 1 0 1 I1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 oI1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8 6 6 1 1 1 oI1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 110 0 1 I1 0
9 10 0 0 0 j 1 1 1I 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 7 1 1 0 0 1I 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
a a
11 0 i 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7 1 1 0 0 1 1 0 1 1
13
12 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 7 0 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1
I
I
I oI
7 1 0 1 1 1 1 1 0 1
14 1 1 i 0 1 1 0 1 1 0 1 8 1 0 1 0 1 1 0 0 1
15 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 0 1 1 0 1 0 0 1 1
16 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 0 1 0 1 1 0 1 1
17 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5 1 0 1 0 1 1 0 1
o !a
18 19 1 1 1 0 oI 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 5 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 I 1 1 I
20 21
22
oI
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 oI 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 6 1 1 1 0 0 1 1 I 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
a
23 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 I1 5 1 0 1 0 1 1 1 1 0
24 25 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9 8 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
Jml 16 19 15 14 15 16 14 19 14 18 18
19 12 21 15 23 17 15 15 16
'0 .". ~
Rasp
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
35
1 1 0 1 1 12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10
2 3 0 1 1 1 0 0 1 1 8 10 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 8
4 0 1 1 0 8 0 1 1 0
••
1 1 1 1 0 1 8
5 0 1 1 1 9 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 6
6 1 0 1 1 9 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 6
7 1 1 0 0 9 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
8 1 1 0 1 7 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 6
9 1 1 0 1 8 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8
10 0 1 1 0 7 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8
11 112 1 1 1 0 0 1 1 0 8 9 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 8 6
13 0 1 1 1 10 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7
14 1 1 0 0 7 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7
15 1 0 1 0 7 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 7
16 17 1 1 0 1 1 0 1 1 9 7 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 6
18 1 1 0 1 8 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
19 0 0 1 0 8 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7
20 0 0 1 1 9 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7
21 1 1 1 0 10 0 0 1 1 0 1 1 1 1
0 1 7
22 1 1 1 0 10 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7
23 1 1 1 1 10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9
24 251 0 1 1 0 1 1 0 1 9 10 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 9
Jml 17 18 16 15
14 15 17 14 15 17 18 17 22 19 18
!;j:
Lampiran 16. Rekapitnlasi HasH Pretest Kelas Eksperimen
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
o 0 8 0 1 1 1 1 0 1 1 1
2 3 4 1 0 1 0 o 11 1 0 0 0 1 1 1 1 1 •, 0 0 I0 1 1 1 1 0 1 0 1 ,1 1 1 1 1 0 8 6 7 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1
5 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 5 0 1 1 0 1 0 1 0 1
6 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 0 0 1 1 0 0 0 1 1
7 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 1 1 0 1 1 0 1 0 1
8 9 10 1 0 1 1 0 0 o.1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 o 0 0 1 1 I0 0 1 I1 1 oI 1 1 615 7 1 I1 0 010 0 1 I0 1 oI 1 1 1 i0 0 oI1 1 1 I1 0 0 0 1 0 0 0
11
I0
I
0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 5 1 1 0 1 1 1 0 1 1
12 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 4 0 0 1 1 1 0 1 1 0
13 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 1 0 1 1 0 1 1 0 1
14 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 1 0 1 0 1 1 0 0 1
15 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 5 0 1 0 1 0 0 0 1 1
16 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 0 1 0 1 1 0 1 0 0
17 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 5 1 0 1 0 1 1 0 1
oI
18 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 7 0 0 1 0 1 0 1 0 1
19 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 . 0 5 0 1 1 1 1 0 1 1 1
21 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
20 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
22 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 7 5 0 1 0 1 0 1 oI 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 o I 1 1 1 1 1 1 01
I
23 1 0 0 0 1
oI 1 0 1 0 1 5 1 0 1 1 1 0 1 1 0
I
24 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 8 1 0 1 1 1 0 1
I I
I
I I
I oI 1 I
25 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
Jml
0 0 1 1 1 1 0 1 1
12
15 12 11 14 12 13 17 14 16 15 14
10 17 18 18 11 15 14 17
,..
<xl
Resp
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9
2 0 1 0 0 7 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4
3 1 1 0 1 9 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7
4 1 0 1 0 7 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7
5 0 1 1 1 8 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7
617 1 1 0 1 1 1 1 0 7 9 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 5 7
8 1 1 0 1 7 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5
9 1 1 0 1 7 0 0 1 1 1 01 1 0 1 1 1 7
10 11 1 1 1 1 0 1 0 1 7 10 0 1 1 1 1 1 0 0 I 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 :I
12 1 1 1 0 8 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 5
13 0 1 1 1 9 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7
14 1 1 0 1 8 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 4
15 16 17 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6 8 7 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 10 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 7 6
18 19 1 0 1 1 0 1 0 1 7 9 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 7
20 0 0 1 1 9 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7
21 1 1 1 0 7 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 6
22 23 24 25 Jml 1 1 1 0 8 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6
1 1 1 0 9
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8
0 1 1 0 8 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8
1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7
19 19 17 14 13 17 19 11 10 14 19 17 14 15 15
c,
"'"
Lampiran 17. Rekapituiasi Hasil Posttest Keias Eksperimen
Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 1
a 1 1 0 1 1 0 1
3 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9 1 1
a 1 1 1 1 1 1
4 1 <,
1 1 1 0 1 0 1 1 0 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 8 0 1 1 1 1 0 1 1 1
6 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
a 1 1
a 1
a 1 1
7 0 1 ! 1 1 0 1 0' 1 1 1 1 8 1I 1 0 1 1
8 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 7 1 0 1 1 1 a 1 1I 1 aI 1 1I a
9 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 1 1
10 1 0 1 1 1 1 0 1 1 I1 I1 9 1
a
1 1 0 1
1
a 1 1
a 1
a
a 1
ia
11 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 8 1 1 0 1 1 1 1 1 1
12 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 7 1
a
I
1 1 1 0 1 1
13 1
o 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1
!
I I I
aI 1 1
16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9
14 15 1 0 I'0 , 1 1 0 i 0 I 1 1 I 1 1 0 0 1 1 0 I1 1 i 1 I1 i 1 1 ' 8 7
I
aI a 1 I
1 1 1
1 0
a a
1 0 1 1 1 1
1 1 1
a 1
a a 1 1
aI
17 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 0 1 1 1 1
I
1 1
1
a I
1 1
a
18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 8 1 1 1 1 1 0 1 0 1
19 20 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 6 8 a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 a 1 1 1 1
21 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 1 1
a I
1 0 1 1 1 1
22
23
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9
I1
oI 1 1
a a 1 1 1 0
1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 1 0 1 1 1
a 1 1
a
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
a 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1
25
Jml
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 1 1
20 18 15 17 18 16 18 19 23 22 18
a 1 1 1 1
20 17 19 24 16 19
is 20 19
.,.,o
Resp 21
1 1
2 1
3
4
5
1
1
22 23 24
1 1 1
1 1 0
1
a
a
1 1
0 1 1 1
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1
6 7 1 1
a 1 1
1 1
a
8 1 1 1 1
9 1 1 1 1
10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
a
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1
a
1 1 1 1
9
12 10 11
10
9
10
1 9
1 1
1
a 1 1
1 1
a
1 1 1
1
1
a
1 1
a
10 11
11
10
a
1 1 1 1
a
a
1
10 11
11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
a
12 10 9 9 11 10 ,• 1 1 0 1 0 1 1
a a
1 a 1 1 1 a I a 1 a 1 1 1 a I1 1 1 a 1 1 1 1 a 1 a a 1 1 1 1 a 1 1 1 1 a a 1 1 a 1 a a 1 a 1 a 1 a 1 a 1 1 1 1 1 a 0 1 1 1 a a a 1 a 1 a 1 1 a 1 a 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 a 1 1 1 1 a 1 1 a 1 1 1 1 1 1 a 1 1 1 1 1 1 0 1 a 1 1 1 1 a 1 1 1 1 1 a 1 1 1 a 1 1 1 1 1 1 1 1 a 1 1 1 1 1 a 1 1 a 1 1 a a 1 1 1 1 a 1 1 1 a 1 1 1 1 a 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 a 1 1 1 1 1 a 1 1 1 1 1 1 1 a 1 1 1 a 0 1 1 1
11
8
9
9
8
1 1 1
1
a
0 1 1
1 1 1
1 1
a
8 9
7
9
8
9
7
9
1
a 1 1 1
8
1 1
8
7
8
8
8
7
7
9
1 1
1 1
13 9 11 1 a 1
9
a
9
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 11
Jml
23 21 21 19 17 18 20 16 15 22 22 20 18 23 21
151
Lampiran 18. Nilai Pretest-Posttest Kclas Kontrol
2 3 4 5 6 7
Pretest 52 48 50 44 56 40 40
Posttest 64 76 80 56 76 64
8
56
9
48 60 64 52 60 68 44
76 56
Snbick I
10 II
12 13 14 15 16 17 18 19 20 f-. 21 22 23 ,-. 24 25 26 _27 29 30
56 60 60 48 56 68 40 44 52 52 44 56 52
28
N
72 64
72
72 72
76 84 84 60 9"". 68 60 60 64 68 72
64 60 56 60 68 56
88 68
31
68
72
32 33
64 72
34
68 52 1930
68 88 76
35 35
72
2448
152
Lllmpiran 19. Nilai Pretest-Posttest Kclas EI<spcrimclil _Jlnb,jck I
2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 1-_ 35
-'
N=35
Pretest 60 48
Posttest 80
72
96 88
68 48 52 68 56 64 60 56 60 72
68 72 72
44 60 56 68 56 76 68 56 52 68 76 60 60 56 76 68 56 60 60 2172
72
72
64 72
76 92 88 72
80 88 76 96 80 64 76 80 76 72
84 84 76 80 72
80 84 80 88 88 80 72 72
84 2784
--
153
Larnpiran 20. Pcrbitnngan Distribnsi Frckncnsi, Rata-rata, dan Standar Dcviasi
A. Pretest Kclornpok Kontrol J. Distribusi Frekuensi Diketahui data skor basil belajar siswa sebagai berikut:
36 44 52 56 64
40 44 52 56 68
40 44 52 60 68
40 48 52 60 68
40 48 52 60 68
44 48 52 64
44 48 56 64
72
72
Langkab-Iangkab dalarn penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: a. Rentang Kelas (R)
=
skor terbesar - skor terkecil
=
72-36
= 36 b. Banyak Kelas Interval (K)
=
1 + 3,3 log n
= I + 3,3 log 35 = I + 5,095 = 6,095 '" 6 = R = 36 =6
c. Panjang Kelas Interval (i)
K
6
d. Tabel Distribusi Frekllensi Pretest Kelas Kontrol No Intcrval
f
X
fX
Bts Bwh
I
36-42
5
39
195
2
43-49
9
46
3
50-56
9
4
57 -63
5 6
Bts Ats
fka
fkb
X2
fX2
35,5 42,5
5
35
1521
38025
414
42,5
49,5
14
30
2116
171396
53
477
49,5
56,5
23
21
2809
227529
3
60
180
56,5
63,5
26
12
3600
32400
64-70
7
67
469
63,5
70,5
33
9
4489
219961
71 -77
2
74
148
70,5
77,5
35
2
5476
21904
JlImlah
35
1883
-
-
-
-
-
711215
-
---
154
2. Rata-rata a. Mean (X)
=LtX N
=
1883 35
= 53,8 b. Median (Md)
=
I+
[1/2Nfi-tkb Jx i
= 42,5 +
[1/2.3;-21J x 6
= 42,5 - 2,3 =40,2 c. Modus (Mo)
=1.,.[faJ' -, - - XI fa+tb = 49,5 +
[~Jx 6 9+3
= 49,5 + 4,5 =54 3. Standar Oeviasi (SO) =
=
~~-[~r 71I215 [1883J' 35 35
= J20320,43 - 2894,44 = 132,01
155
B. Posttest Kelompok Kontrol l. Distribusi Frekuensi
Diketahlli data skor hasil belajar siswa sebagai berikut: 48
56
56
56
56
56
60
60
60
60
60
60
60
60
64
64
64
64
68
68
68
68
68
72
72
72
72
72
76
76
76
76
84
88
92
Langkah-Iangkah dalam penYlIsllnan tabel distribllsi fi'ekllensi sebagai berikllt:
= skor terbesar - skor terkecil
a. Rentang Kelas (R)
=
92-48
=44 b. Banyak Kelas Interval (K)
=
1 + 3,3 log n
=
1 + 3,3 log 35
= I + 5,095 =
6,095 '" 6
R 44 = - = - = 7 33 '" 7 k( 6 '
e. Panjang Kelas Interval (i)
d. Tabel Distribusi Frekllensi Pasttest Kelas Kontrol
47,5
Bts Bwh 43,5
Bls Ats 51,5
56
728
51,5
9
64,5
580,5
69-76
9
72,5
5
77 - 84
1
6
85 -92 JlImlah
11m
l1{b
X2
IX2
I
35
2256,25
2256,25
60,5
14
34
3136
529984
60,5
68,5
23
21
4160,25
336980,25
652,5
68,5
76,5
32
12
5256,25
425756,25
80,5
80,5
76,5
84,5
33
3
6480,25
6480,25
2
88,5
177
84,5
92,5
35
2
7832,25
31329
35
-
2266
-
-
-
-
-
1332786
No
Interval
f
X
fX
1
44 -51
1
47,5
2
52 -60
13
3
61 - 68
4
156
2. Rata-rata a. Mean (X)
=LtX N
2266 35
=6'l,7 b. Median (Md)
=1 + [J!ZN-fkb]x i fi = 515 + [IIZ.35-ZIJ ' 13 x 7 =51,5-1,9 =49,6
c. Modus (Mo)
=1'1'[fa~\b}i = 51,5 +
[_I_J 1+9
x
7
=51,5 +0,7 = 52,2 3. Standar Deviasi
=
1332786 _[2266]2 35 35
= ,/38079,6 - 4191,6 = 184,09
157
C. Pretest Kclompok Ekspcl'imcn l. Distribusi Frekuensi
Diketahui data skor hasil belajar siswa sebagai b(~rikut:
40
40
44
44
44
48
48
48
52
52
56
56
56
56
56
56
56
60
60
60
60
60
64
68
68
68
68
68
68
72
72
76
76
76
76
Langkah-Iangkah dalam penyusunan table distribusi frekuensi sebagai berikut:
= skor terbesar .. skor terkeeil
a. Rentang Kelas (R)
= 76-40 =
36
= 1 + 3,3 log n
b. Banyak Kelas Interval (K)
= I + 3,3 log 35 = I +5,095 = 6,095 ~ 6 R
e. Panjang Kelas Interval (i)
K
= 36 =6 6 d. Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen No
Interval
f
X
fX
Bts Bwh
Bts Ats
fka
fkb
X2
tX2
I
40-46
5
43
215
39,5
46,5
5
35
1849
46225
2
47 - 53
5
50
250
46,5
53,5
10
30
2500
62500
3
54-60
12
57
684
53,5
60,5
22
25
3249
467856
4
61 -67
I
64
64
60,5
67,5
23
13
4096
4096
5
68 -- 74
8
71
568
67,5
74,5
31
12
5041
322624
6
75 - 81
4
78
312
74,5
81,5
35
4
6084
97344
Jumlah
35
-
2093
-
-
-
-
1000645
158
2. Rata-rata a. Mean (X)
=LfX N 2093 35
= 59,8 b. Median (Md)
=1+ [I 2Nfi-tkb]x I
i
= 53,5 + [1/Z.35-13]x 6 _ =
J2
53,5 + 2,25
= 55,75 c. Modus (Mo)
=1+[~]Xi fa+fb = 53,5 + [_5_] x 6 5+J
= 53,5 + 5
= 58,5 3. Standar Deviasi (SD) =
~2
= 1000645 _[2093]' 35
35
= .)28589,86 - 3576,04 = J58,J5
159
D. Posttest Kelompok Eksperimen J. Distribusi Frekllensi
Diketahlli data skor hasil belajar siswa sebagai berikut:
60 68
60
64
64
64
68
68
72
72
72
72
72
72
76 80
76 80
76 80
76 80
80
80
80
84
84
84
88
88
88
92
92
92
96
Langkah-Iangkah dulam penyllsunan table distribusi frekuensi sebagai berikut: a. Rentang Kelas (R)
=
skor terbesar - skor terkecil
=96-60 =36 b. Banyak Kelas Interval (K)
= I + 3,3 log n = I + 3,3 log 35 = 1+5,095 = 6,095 '" 6 R
c. Panjang Kelas Interval (i)
K
= 36 =6 6
d. Tabel Distribusi Frekuensi Posllest Kelas Eksperimen No
Interval
f
X
IX
Bts Bwh
Bts
I
60- 66
5
63
315
59,5
2
67 -73
9
70
630
3
74 - 80
II
77
4
81 - 87
3
5
88- 94
6
--
2
fX2
fka
flcb
X
66,5
5
35
3969
99225
66,5
73,5
14
30
4900
396900
847
73,5
80,5
25
21
5929
717409
84
252
80,5
87,5
28
10
7056
63504
6
91
546
87,5
94,5
34
7
8281
298116
95 - 101
I
98
98
94,5
101,5
35
1
9604
9604
Jurnlall
35
-
2688
-
-
-
-
Ats
1584758
160
2. Rata-rata a. Mean (X)
=LfX N
= 2688 35 =76,8 b. Median (Md)
=
1+ [1/2N-tkb]x' Ii
I
= 66,5 + [112.3:-21] x 6 = 66,5 -2,3
= 60,2 c. Modus (Mo)
=1+[~]Xi fa+tb = 73,5 + [_9_] x 6 9+3 = 73,5 + 4,5 =78
3. Standar Deviasi (SO) =
=
~~-[~r 1584758 [2688]' 35 35
= ,145278,8 - 5898,24 = 198,45
161
Lampiran 21. l'ersentase Rata-....ta l'enguasaan Konsep Hasil Posttest Siswa Tiap Indikator pada Kelas Kontrol
Kelompok Atas I 95% 2 70% .. I 3 80% 4 70% 79% I---------~-- - - - - - 1----5 83% 6 83% 7 33% 2 8 67% 9 67% 67% 10 78% II 56% 12 67% 3 13 67% 14 67% 78% 15 69% 16 100% 50% 4 17 75% 1----18 80% ---------60% 19 5 20 65% 21 85% 73% 89% 22 67% 6 23 78% 24 85% 80% 7 25 83% Indikator
No. Soal
-~--_._-,
--~--------
Kelompok Tengah 50% 83% 83% 50% 67% 60% 60% 70% 55% 65% 62% 60% 65% 65% 80% 65% 50% 64% 65% 60% 63% 17% 67% 83% 17% 46% 55% 80% 68% 78% 67% 73%
Kelompok Bawali 89% 56% --56% 67% 67°;', 78% 67% 78% 44% 67% 67% 50% 100% 33% 33% 50% 50% 53% 56% 33% 45% 67% ----44% 56% 56% 56% 83% 33% 58% 50% 83% 67%
163
Lampimn 23. Persentase Peningkatan HasH Belajar Kelas Kontrol
Snb.iek
Gain (d) N-Gailt (I!) Presentase 58% 0,58 28 45% 20 0.45 4 0,13 13% 0,60 60% 24 llll 32 0,73 73% 76 8 0,25 25% 79% 19% 0,46 46% 12 0,25 64 25% 76 20 0,46 46% 56 0,15 15% 8 0,30 72 12 300/0 _ _0,42___ 20 42% 72 ..---.'-.'-- -"','._.. _-_ ..• 0,63 88 20 63% 0,29 60 16 29% 0,71 20 71% 92 --"--- -0 60 0 0% 0,10 10% 4 64 16 0,36 36% 72 20 0,33 33% 60 12 0,21 21% 56 0,33 33% 68 16 0,21 21% 12 56 16 0,33 33% 68 0,13 13% 72 4 0,11 11% 68 4 0,57 57% 16 88 0,42 42% 20 72
Pretest Posttest
2 3 4
52 56 68 60
5
56
I
80 76 72 84
6 Kelomnol{ Atas 7 8 9 10
68 60% 52 56 _. -f-- 48 60 -II . ._ 52 __ .. 12 68 13 44 14 72 ...__. ".-.. '-"""---"----15 60 60 16 17 56 40 18 44 19 20 52 21 44 52 22 23 68 24 64 25 72 26 52 -,
..
_-_.~
._~----
Kelompok Ten",...h
'-"560/.;""
27 28 29 30 31 32 33 34 35 Kelompol{ Bawah
48 44 40 64 64 56 48 68 52 54%
-~
69%
13%
0,32
32%
76 56 64 72 68 60 68 64 60 65%
28 12 24 8 4 4 20 -4 8 12%
0,54 0,21 0,40 0,22 0,11 0,09 0,39 -0,13 0,17 0,22
54% 21% 40% 22% 1I% 9% 39% -13% 17% 22%
164
Lampiran 24. Pcrscntasc Pcningkatan HasH Bclajar Kclas Ekspcrimcn
72
Gain (d) N-Gain (~) Prcscntasc 0,86 86% 24 0,63 63% 20 0,13 4 13% 0,50 50% 20 0,56 16 56% 0,58 28 58% 24 0,60 60% 20 0,50 50% 0,73 32 73% 12 0,50 50% 12 0,38 38% 24 0,60 60% 20% 0,55 55% 0,50 20 50% 24 0,46 46% 24 0,46 46% 0,45 20 45% 28 0,78 92 78% 88 28 0,70 70% __22J____ 25% 76 8 ._-----0,86 96 24 86% 0,29 80 8 29% -0,36 36% 20 ..•64 _- --_._----.. _---- -_._-----0,55 55% 80 24 0,25 76 25% 8 84 8 0,33 33% 16 0,50 84 50% 76 20 0,45 45% 72 4 0,13 13% 80 4 0,17 17% 79% 17% 0,44 44% 64 12 0,25 25% 72 16 0,36 36% 76 16 0,40 40% 72 16 0,36 36% 72 16 0,36 36% 72 12 0,30 30% 71% 15% 0,34 34%
Pretest Posttest
Snbick 1 2 --., 3 4 5 6 7 8 9 10
~_
--~-~--------
96 88 72 80 88 80 84 80 88 88 80 84 84% 80 72 72 76
-~._~._----
--~.~-
-~
-_
165
Lampiran 25. Pcrhitnngan Uji Normalitas
Uji normalilas dilakukan dcngan menggunakan uji Liliefors, dengan langkah-Iangkah sebagai berikul: I. Urulkan data sample dari yang lerkecil sampai yang lerbesar 2. Tenlukan nilai Z dari liap-liap data dengan rumus: Z = X ; X S 3. Tenlukan besar peluang unluk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z (Iihal lampiran) dan sebut dengan F(Z) = 0,5 ± Z 4. Hitung frekuensi kumulalif dari masing-masing nilai Z dan scbul dengan S(Z) 5. Tentukan nilai 1.0 dengan rum us: 1.0 = F(Z) - S(Z) 6. Ambil nilai lerbesar dari selisih lersebul sehingga diperoleh nilai 1.0 7. Membcrikan inlcrprctasi 1.0 dcngan mcmbandingkan dcngan L, (nilai yang diambil dari label harga kritis uji Liliefors) dengan aluran: a. Hipolesis Sam pel berdislribusi normal
Ho
:
H,
: Sampel berdislribusi lidak normal
b. Jika 1. 0 < I., maka Ho diterima Jika 1. 0 > L,maka Ho dilolak
\0 \0
Lampinm 26. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
Xi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36 40 44 48 52 56 60 64 68 72
2:
-
f 1 4 5 4 6 3 3 3 4 2 35
fk 1 5 10 14 20 23 26 29 33 35
-
Xi· 1296 1600 1936 2304 2704 3136 3600 4096 4624 5184 30480
fXf 1296 6400 9680 9216 16224 9408 10800 12288 18496 10368 104176
fXi 36 160 220 192 312 168 180 192 272 144 1876
X
s
53.60 53.60 53.60 53.60 53.60 53.60 33.60 53.60 53.60 53.60
10.32 10.32 10.32 10.32 10.32 10.32 10.32 10.32 10.32 10.32
-
-
Zi -1.71 -1.32 -0.93 -0.54 ..Q.16 0.23 0.62 1.01 1040 1.78
-
Ztab 004564 004066 0.3233 0.2054 0.0636 0.091 0.2324 0.3438 004192 004625
F(Zi) 0.0436 0.0934 0.1762 0.2946 0.4364 0.591 0.7324 0.8438 0.9192 0.9625
-
-
S(Zi) 0.029 0.143 0.286 00400 0.571 0.657 0.743 0.829 0.943 1.000
F(Zi) - S(Zi) 0.015 0.049 0.110 0.105 0.135 0.066 0.010 0.015 0.024 0.038
-
-
Dari peIhitungan di alas diperoleh harga Lo sebesar 0,135 sedangkan harga 1, denga.rl n = 35 dan pada laraf signifikansi 5% sebesar 0,149. Karena 10 < Lt yailu 0,135 < 0,149 maka dapal disimpulkan bahwa sarnpel pretest kelas kontrol berdistribusi normal.
t-
\0
Lampiran 27. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L
Xi
f 48 1 56 5 60 8 64 4 68 5 72 5 76 4 84, 1 88 I 1 92 1 - 35
fk 1 6 14 18 23 28 32 33 34 35
y.2
••1
2304 3136 3600 4096 4624 5184 5776 7056 7744 8464 51984
v f}(i fXi 2 66.63 2304 48 15680 280 66.63 28800 480 66.63 16384 256 66.63 23120 240 66.63 25920 360 66.63 23104 304 66.63 7056 66.63 84 66.63 7744 88 66.63 92 8464 . 158576 2332 ~
s 9.69 9.69 9.69 9.69 9.69 9.69 9.69 9.69 9.69 9.69 .
.,.,
"
-1.92 -1.10 -0.68 -0.27 0.14 0.55 0.97 1.79 2.21 2.62
-
Ztab ' F{Zi) 0.4726 0.0274 0.3643 0.1357 0.2518 0.2482 0.1064 0.3936 0.0557 0.5557 0.2988 0.7988 0.334 0.834 0.4638 0.9638 0.4864 0.9864 0.4956 0.9956
-
-
I
S(Zi)
F(Zi) • S(Zi)
0.029 0.171 0.400 0.514 0.657 0.800 0.914 0.943 0.971 1.000 .
0.001 0.036 0.052 0.121 0.101 0.001 0.080 0.021 0.015 0.004
Dari perhitungan di atas diperoleh harga Lo sebesar 0,121 sedangkan harga L, dengan n = 35 dan pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,149. Karena Lo < L, yaitu 0,121 < 0,149 maka dapat disimpu1kan bahwa sampel pasttest kelas kontrol berdistribusi normal.
co \0
Lampiran 28. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
3 4 5 6 7 8 9 10
Xi 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76
L
-
No
1
2
f
2 3 3 2 7 5 1 6 2 4 35
fk 2 5 8 10 17 22 23 29 31 35
-
Xi' 1600 1936 2304 2704 3136 3600 4096 4624 5164 5776 34960
fXi' 3200 5808 6912 5408 21952 18000 4096 27744 10368 23104 126592
fXi 80 132 144 104 392 300 64 408 144 304 2072
X s 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75 59.20 10.75
-
-
Zi -1.79 -1.41 -1.04 -0.67 -0.30 0.07 0.45 0.82 1:19 1.56
-
Ztab 0.4638 0.4207 0.3508 0.2486 0.1179 0.0279 0.1736 0.2939 0.383 0.4406
-
F(Zi) 0.0362
S(ZI) 0.057
0.0793
0.143
0.1492 0.2514 0.3821 0.5279 0.6736 0.7939 0.883 0.9406
-
I
0.229 0.286 0.486 0.629 0.657 0.829 0.886 1.000
F(Zi) - S(Zi) 0.021 0.064 0.079 0.034 0.104 0.101 0.016 0.035 0.003 0.059
-
Dari perhitungan di atas diperoleh harga Lo sebesar 0,104 sedangkan harga L, dengan n = 35 dan pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,149. Karena Lo < Lt yaitu 0,104 < 0,149 maka dapat disimpulkan bahwa sampel pretest kelas eksperimen berdistribusi normal.
'"""
Lampiran 29. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Xi 60 64 68 72 76 80 84 88 92 96
2:
-
No
f 2 3 3 6 4 7 3 3 3 1 35
fk 2 5 8 14 18 25 28 31 34 I 35
I -
Xi' 3600 4096 4624 5184 5776 6400 7056 7744 6464 9216 62160
D(j' 7200 12288 13872 31104 23104 44800 21168 23232 25392 9216 211376
fXi 120 192 204 432 304 560 252 264 276 96 2700
X 77.14 77.14 77.14 77.14 77.14 77.14 77.14 77.14 77.14 77.14
-
s 9.53 9.53 9.53 9.53 9.53 9.53 9.57 9.53 9.53 9.53
-
Zi -1.80 -1.38 -0.96 -0.54 -0.12 0.30 0.72 1.14 1.56 1.98
-
F(Zi) Ztac 004641 0.0359 0.4162 0.0838 0.3315 0.1685 0.2054 0.2946 0.0478 004522 0.1179 0.6179 0.2642 0.7642 0.3729 0.8729 004406 0.9406 004761 0.9761
-
-
S(Zi) 0.057 0.143 0.229 00400 0.514 0.714 0.800 0.886 0.971 1.000
F(Zi) - S(Zi) 0.021 0.059 0.060 0.105 0.062 0.096 0.036 0.013 0.031 0.024
-
-
Dari perhitungan di atas diperoleh harga Lo sebesar 0,105 sedangkan harga L, dengan n = 35 dan pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,149. Karena Lo < L, yaitu 0,105 < 0,149 maka dapat disimpulkan bahwa sampel posttest kelas eksperimen berdistribusi normal.
170
Lampiran 30. Pcrhitungan Uji Homogcnitas Kclas Kontrol Uji homogenitas menggunakan rumus; F=
8 2 Variansterbesar dO 8 nIX' _(IX)' 1 - - - - - , nnana 2 :::: 8 2 Varians terkecil n (n -1)
,
Subjck
Pretest
Posttest
I
14
36 40 40 40 40 44 44 44 44 44 48 48 48 48
48 56 56 56 56 56 60 60 60 60 60 60 60 60
15
52
64
16
52
64
17
52
64
18 19 20 21 22 23 24 2'·.1 26 27 28
52 52 52 56 56 56 60 60 60 64 64
64 68 68 68 68 68
2 3 4 5 6 7 3
9 10 II
-i2 13
72 72 72 72
72
..
~
171
Subjek
Pretest
Posttest
29
64
76
30 31 32
68 68 68 68 72
76 76 76 84 88
72 1876
92
33 34 35 N=35 S2
Fhit Ftab
2332
106.5412 94.06387 1.13 1.77
Dari perhitwlgan di atas diperoleh harga harga
Flabel
Fhilllllg
<
Fhilung
sebesar 1,13 sedangkan
dengan n = 35 dan pada taraf keyakinan 0,05 sebesar 1,77. KaTena
Flabel
yaitu 1,33 < 1,77 maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
kontrol bersifat homogen.
173
Pasttest 88 88 92
Subjek
Pretest
30 31 32
3S
72 72 76 76 76 76
N=35
2072
2696
S'
115.5765 1.274614 1.77
90.67563
33
34
Fhit Ftab
92
92 96
Dari perhilungan di alas diperoleh harga
Fhitung
sebesar 1,27 sedangkan
harga Ftahel dengan n = 35 dan pada laraf keyakinan 0,05 sebesar 1,77. Karena Fhitung
<
F label
yaitu 1,27 < 1,77 maim dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
eksperimen bersifat homogen.
174
Lampiran 32. Perhitungan Uji-t Kelas Kontrol
Subjek Pretest Posttest
d
Xd=d-Md
X2d
1
52
64
12
-1.03
1.0609
2
48
76
28
14.97
224.1009
3
48
60
12
-1.03
1.0609
4
44
56
12
-1.03
1.0609
5
36
60
24
10.97
120.3409
6
40
64
24
10.97
120.3409
7
40
56
16
2.97
8.8209
8
56
76
20
6.97
48.5809
9
48
56
8
-5.03
25.3009
10
60
12
-1.03
1.0609
11
64
72 72
8
-5.03
25.3009
12
52
76
24
10.97
120.3409
13
40
48
8
-5.03
25.3009
14
68
84
16
2.97
8.8209
15
44
60
16
2.97
8.8209
16
72
92
20
6.97
48.5809
17
64
68
4
-9.03
81.5409
18
56
60
4
-9.03
81.5409
19
60
60
0
-13.03
169.7809
20
60
64
4
-9.03
81.5409
21
48
68
20
6.97
48.5809
22
56
72
16
2.97
8.8209
23 24
68 40
64 60
-4
-17.03
290.0209
20
6.97
48.5809
25
44
56
12
-1.03
1.0609
26
52
60
8
-5.03
25.3009
27
52
68
16
2.97
8.8209
28
44
56
12
-1.03
1.0609
29
44
60
16
2.97
8.8209
30
52
68
16
2.97
8.8209
31
68
72
4
-9.03
81.5409
32
64
68
4
-9.03
81.5409
175
Subjek Pretest Posttest 33 88 72 34 68 76 35 52 72
1876
N=35
2332
d
Xd =d - Md
X2d
16
2.97
8.8209
8
-5.03
25.3009
20
6.97
48.5809
456
-0.05
1898.912
Pengujian Hipotcsis Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, kemudian untuk pengujian hipotesis data dianalisis dengan uji-t dengan rumus: L:d Md t = -;====, dengan Md = -N-' Xd = d - Md L: X 2 d N(N -I)
13,03
[1898,97 V35(35-1) = 13,03
1,26 = 10,34
Adapun kriteria pengujiannya adalah: Jika th;lllng> tlabel maka H o ditolak dan H a diterima Jika tMung < tlabel maka H o diteriI11a dan Ha ditolak Berdasarkan data diatas diperoleh harga th;IUng kelas kontrol sebesar 10,34 sedangkan harga tlahelpada tarafsignifikansi 5% sebesar 2,00. Karena thilllng> tlabel yaitu 10,34 > 2,00 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Hn) ditolak sedangkan hipotesis alternatif (Hal diterima.
176
Lampiran 33. Pcrhitungan Uji-t Kclas Eskpcrimcn
Subjck Pretest Posttest
d
Xd = d -Md
X2d
1 2 3
60 48 44
80
20
2.17
4.7089
72
24
6.17
38.0689
60
16
-1.83
3.3489
4
56
68
12
-5.83
33.9889
5 6 7 8 9 10 11 12
48 52 68 56 64 60 56 48 40 68
72
24
6.17
38.0689
64
12
-5.83
33.9889
72
4
-13.83
191.2689
76
20
2.17
4.7089
92
28
10.17
103.4289
88
28
10.17
103.4289
T2
16
-1.83
3.3489
80 68 76 96 80
32
14.17
200.7889
28
10.17
103.4289
8
-9.83
96.6289
24
6.17
38.0689
8
-9.83
96.6289
64
20
2.17
4.7089
76 80 76 92 84 84 76 68
16
-1.83
3.3489
24
6.17
38.0689
8
-9.83
96.6289
16
-1.83
3.3489
8
-9.83
96.6289
16
-1.83
3.3489
20
2.17
4.7089
16
-1.83
3.3489
72
4
-13.83
191.2689
80 64 60 88 88 80
4
-13.83
191.2689
20
2.17
4.7089
20
2.17
4.7089
32
14.17
200.7889
12
-5.83
33.9889
12
-5.83
33.9889
13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
72 72
44 60 56 68 76 76 68 56 52 68 76 44 40 56 76 68
177
Subjck Pretest Posttest 33 56 72 34 60 92
d
Xd=d-Md
X2d
16
-1.83
3.3489
32
14.17
200.7889
35
60
84
24
6.17
38.0689
N=35
2072
2696
624
-0.05
2250.972
Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, kemudian untuk pengujian hipotesis data dianalisis dengan uji-t denganlUmus: t=
~d -,===,==, ~X2 d
~d
dengan ~d = -N-' Xd = d- ~d
N(N -I) 17,83
= ---r:=:~:=
2250,97 ._--35(35 - I)
=
17,83 1,37
=
13,0 I
Adapun kriteria pengujiallllya adalah: Jika thilllng> tlabcl maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika thilling < tlabel maka Ho diterima dan H a ditolal( Berdasarkan data diatas diperoleh harga thilung kelas eksperimen sebesar 13,0 I sedangkan harga t"'bel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,00. Karena thilung
> tlabcl yaitu 13,01 > 2,00 maka dapat disimpulkan ballwa hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
/78
Lampiran 34. Ta b CI NI'Ial."r"
Nukllan Tabel Nllal Koeflsien Korelasi u r" Product Moment darl Pearson untuk Berbagal elf! df. (degrees of freedom) alau:
2 Harga "r" pada tarat signifikansi:
db.
(derajal bebas)
5%
0,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0,423
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
I
Banyak variabel yang dikorelasikan:
18 19 20
1%
-
1,000 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708 0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537
I
I
'Dinukil dari: Henf}' E. Garrett, Statistics in P!)'cIJology and EdJ!cation, (New York: Longmans, Green and co.), hIm. 437-439, demran nt'nu,,<,,~;~~ scoerlllnH-:l-
r
'~-:
-.1_
179
dt. (degrees ot freedom) atau: db. (derajat bebas)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 35 40 45 50
.@) 70 80 90 100 125 150 200 300 400 500 1000
Banyak variabel yang dikorelasikan: 2
Harga Or" pada tarat signitikansi: 5%
0,413 0,404 0,396 0,388 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,325 0,304 0,288 0,273 0,250 0,232 0.217 0,205 0,195 0,174 0,159 0,138 0,113 0,098 0,088 0,062
1%
-
0,526 0,515 0,505 0,496 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,418 0,393 0.372 0.354 0.325 0,302 0.283 0,267 0,254 0,228 0,208 0,181 0,148 0,128 0,115 0,081
180
Lampiran 35. Tabel Nilai "L"
NILAI KRITIS L UNTUK UJllIlLlEFORS Ukuriln Sampel
Taraf Nyata ( a) 0,01
.-. ------
n =
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30
n> 30
.o.05·'~F;;. r;,l.~.~1 O.2~
0,417 0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 "0,294' 0,284 .0,275 0,268 0,261 0,257 0,250 0,245 0,239 0,235 0,231 0,200 0,187 1,031
0,381 0,337 0,319 0,300 0,285 0,271 0,258 0,249 0,242 0,234 0,227 0,220 0,2.13 0,206 0,200 0,195 0,190 0,173 0,161
Vn .-
0,352: , 0,315 j I i 0,294 j 1 : ! 0,276 ; 0,261 I 0,249 I 0,239 I 0,230 . 0,223 0,214 0,207
0,886.J
0,195 0,289 0,184 0,1.79 0,174 0,158 0,144 0,805
0,319 0,299 0,277 0,258 0,244 0,233 0,224 0,217 0,212 0,202 0,194 0,187 0,182 0,177 0,173 0,169 0,166 0,147 0,136 0,768
0,300 0,285 . 0,265 0,247 0,233 0,223 0215· , 0,206 0,199 0,190 0,183 0,177 0,173 0,169 0,1"66 0,163 0,160 0,142 0,131 0,736
Vn
Vn
Vn
Vn.
I
,
I
I
O,~Ol
.
nber: Conover, W,J., Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, Inl
1973.
181
Lampiran 36. Tabel Distribusi Z
)AFTAR F
,liAS OIBAWAIl LENGKUNGAN Bilan~an
z
0.0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1.0 1.1 1.2 1.3
!.4
NOR~AJ.~TANDAR Dari
0
daJam badan daftar menyawlk:m df'sim
L
0
Z
0
1
2
3
1
5
Ii
7
8
9
0000 0398 0793 1179 1554
0040 0438 0832 1217 1591
OOHO 0.J71J OH71 1255
0160 0557 0948 1331 1700
0199 0596 0987
162R
0120 0517 0910 1293 1664 .
1736
0239 0636 1026 1406 1772
0279 0675 1064 1443 180H
0319 0714 1103 1480 1844
0359 0754 1141 1517 1879
1915
1950 22lJl 2612 2910 3186
1985 232.1 2642 2939 3212
2019 2357 267'3 2967 ,'2:JH
2054 23H9 2704 29\16 3264
2088 2422 2734 3023 3289
2123 2454 2764 305! 3315
2157 2486 2794 3078 3340 ,
2190 2511J 2823 3106 :m65
2224 2549 2852 3133 . 3389
3438 36fi5 :JHfi9 4049 ,1207
3461 3686 3H88 4066 ·1222
3·) (< 5 '3708 3907 40H2 4236
350H 3729 3925 4099 4251
3531 3749 3944 411.5 4265
3554 3770 3962 4131 4279
3.577 3790 39HO 4147 4292
3599 3810 3997 4162 4306
3621 3830 4015 4177 4319
4357 . 4474 4573 4656 4726
4370 4484
43~2
4394 4505 4599 4678 4744
4'106 1315
4664 4732
4495 4591 4671 4738
4686 4750
4418 4525 46I q 4693 4756
4429 4535 4625 4699 4761
4441 4545 4633 4706 4767
4788 4834 4871 4901 4925
4793 4838 4875 4904 4927
4798 4842 4878 4906 4929
4803 4846 4881 4909 4931
4808 4850 4884 4911 4932
4812 4854 4887' 4913 4934
4817 4857 4899 4916 4936
225R
25HO 2H81 3159 3·11.1 3643 :lH49 ·1032 1192
136B
l ..5
13a?
.6 ,7
·1·152
,R .0
ifi·11 1;13
·1345 4·163 -I ;;64 4649 .1/ 19
0
1;72
·1"i7R
,I
1~21
~H~G
,2 .3 ,.1
·PiGl ·1 K~I:J
'1~64
-WIll
·IR96 -1920
47H3 4R30. 4868 ·139H 1922
;;
4!I,1R 1953 4965 -W7..J 49Hl
49·10 .1955 ·196'6 4975 4982
4941 4956 4967 4976 4982
4943. 4957 4968 4977 4983
4945 4959 4969 4977 4984
4946 4960 497q 4978 498.4
4948 4961 4971 4979 49805
4949 4962 4972 4979 4985
4951 4963 4973 4980 4986
4952 4964 4974 4981 4986
-HJR7
4987 4991 4993 4995 4997
4987 4991 4994 4995 4997
4988 4991 4994 4996 4997
49RH 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4997 4998
4998 4991J 4999 4999
499R 4999 4999 4999
4998 19!19 4999 4999
4998 4999 4999 4999
4998 4999 4999 4999
4998 4999 4999 4999
.1998 4999 4999
4998 ·1999 4999 4999
4998 4999 4999
~nnn
l:l"Inn
f>
7 K
!)
·1~51
·1990 4993 ·1995 4997 4998 .t9!l8 4999 4999 5000
45R2
.. "" ......
460~
4~)99
&000
'ital Pel'U'ntiJ ntu.k r)i~trim,c.i F Bu..wpn llalJu"n l~dan Iht(t:Af Me-ny.lakau '-p: Haris .\t;a Untuk
0
p • 0.0& tJAn Ilari-: &.·ah lJm uk " ~ 0.0 I I
F'p
- ---------------
-------_._~
-,
V,
--I
2
3
4
5
6
7
161 1052
200 4999
216 5403
226 5625
230 5764
234 5R59
5H2R
237
~
9
239 59RI
241 5022
10 242 fH)5<;
I
elk pembil.Q&
\2
II
243 6082
.
\6
20
246 6169
248 5208
H
245 61-12
244 5100
24
249 5234
:lO
40
60
75
100
200
250 62:;8
:151 8284
25: 6302
253 6323
253 633'
!t54
254
254
6352
65&1
6366
500
""
\8,51 19,00 19,11i! 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,4Q 19,41 111,42 19,43 19,44 111,45 19.46 19,47 19,47 111,48 19,49 19,49 19,50 19,50 lII,i9 99,01 !l9,17 99,25 99,30 mI.33 !l9,3-1 W,36 W,3~ 911,40 99,:1\ W,t2 W,13 99,44 W,45 99,-«1 911,17 99,411 ll'9,·18 99,49 99,49 W,49 99,50 99,50 0,13 9,55 -9,28 9,12 9,01 8,94 8,88 8,114 !I,l!1 8.7,8 8,16 8.74 8,71 8.69 8,66 8,64 8,62 8,60 8,S.~ 8,57 8.5
5.81 l-I,~-I
>,61 s,n 5.41 5,19 5,05 4,95 -1.88 4.82 4,78 4,74 \,26- 1:1,27 12,06 11,3'1 1C,91 10,in IOA5 10,21 10.15 10.or.
4.10 9.%
4,63 9,89
4.64 9,17
,99- 5,14 ,74 10,1l2
3,81 7,31 /7,2.1
3,77 7,14
3.75 1.09
3,12 7,02
3,11 6,99
3,69 6,!>4
3,68 6,90
3,61 G,SS
3.25 5.7\l
3.24 5.67
3,23 5,65 2.93 -1.86
3,l!1
3.:t-i
7,39
3,66 6,71
3,63 6.62
3,60 6,5\
3,51 6,47
:I,!)2 6,35
3,44 G,I5
3,41
3,38 5.mt
3.3-4
3,32
5,00
r;.K~
3.29 5,7K
3,28
6.21
3.~U
3;11
a,:H)
3.3-\
2.94
b,IH
5~:W
6,11
5.0i1
2.96 ·'.ti(i
Z;!H\
5.1)7
3,03 5,f/il
3.00
5.H2
:\,ly:I,US 5.~ . 5.20
:1,05
5,!"
3.23 5.r»i
3,\ ;.
fi,oa
3,3\ 5,7-'
a.20
li,I9
1,91
I,M
:i,;Z;' ;., i7
:1,18
3,13 5.2"
3,10 5.11'
:1,07
.3~O2
2.!13 1.1'1I
2.i"l
2,!l~
~.!lU
2.77
2.72
I,;;}
'.Ii I
).~'
l.:.1
1.1.\
2.7,j 1.11
2.13
5.1){}
2.98 -I,!l2
2.00
,""'.11
Un
I.:~'
3,81 7.1 !I
3,79 7.M
4,-\& S,05
\.01 7,59
3,~-1
3.n:l
.7,01
6,6:1
3.5'\ Il.J7
2
US
:I,HI!
:J,6:1
3.18
;1.:17
::.29
G
1l.O2
A,itH,I
6.12
:'J{I)
;,.,,~-
,'--
4,38 9.G2
fi,fo\ ,
3,97 1,16
---
4,37 9,04
3.73
-1,12 1.Ka
H.nn
4,40 4,389,1:i -9.01
3,92 7,52
-4,35 8,45
!11
4,42 9,11
1..60
9,55
I
4,44 9,24
4.00 7.72
8,25
12
4,4ft 9,2'
4,5.'1 9,41
4,03 7,79
4,28 8,47
' .,
4," ',38
4,&11 9,55
(l8 7
1,3'3 8,75
..... {"IIl
,
4.60 9,68
4,10 7,9N
9,15
4,21
~.;15
4,06
---
~"'-----'-----~-"'--'-----"------'--
3,00
-
-1.15 8,10
4,75 9,7S
59 25
4,53
5,~.. 5,80 6,77 5:74 5,71 5,70 US 5,611 5,65 5,64 5,63 H,I5 H,rrl 13,93 13,83 13,74 13,69 1:1,61 1.3.57 .3,52 13,48 ]3,46
3,28
"~'
>
....
3.~9
__._---
f..D1
-
!).1a
1,71 1.11
~-_._.
/
-
~
,I 4,96· I~,O~
2
3
4,10 7,56
3,71'
3,:lHJ.:l~{
fi,55'
·5.9!1
5,lt-l
:1,:16 5,67
:),2U
~
t;
10
"
:1,:12
:UI1
5,a~,
5,:.!1
'),(Hi
,I,~15
I,M,'\
2,Ht 1.iK
0,09 5,07
:~.{) I ·I,HB
:!.:15
~,~:u
ZJ\ii
5.3:!
1,71
-1.6.3
~,54
J,UO
~~. ~!:t
:!.tI:\
~,I::W
2,liH
l,(i.l
2,&0
·1,65
·1,50
,1,:1.9
1,7<1 1,30
'.!.,7'J.
·i,H2
·1,22
'U 6
'1,05
3,9H
:t,ti I 4,-l1
'/,77 '1,JO
~,72
:!.ti7
~,ti:l
60
4,19
1.lll
·1,01
3:9G
2,5a 3,85'
:!,iU -I, \4
:!,li5 ·1,0:1
~,tiHI
~,f>li
:l,~·t
:I,HIl
2,S:J 3,HO
2,-18' '3,7fi
2.59
2,fH)
'.!.,51
~"IH
3,ln
2,33 :J,36
3,29
.'3.,2~
'2,21 '3,12
2,lH
'U3
2.:19 3..W
2,25
:I,HO
2 ... 3 3,56
2,~~.
3.~~
2"12 3,55
2.3"' 3,45
2.:13 3:37
2.211 3,25
2,2... 3,1~
2,20' 3,10
~,.59· .3,52
.2,3li '3,45
2,3:1 '3,35
2,29 3,27
2,23 3,16
2,19 3,08
t,11 ,;),.51
2,:31 3,-1-1
:l,:'H .3,3';'
2,29 ~,27
2.25 ·3,J,9
2,J9 ;l.0,:
-I jH
!!.:'W '3,19
2,~1
'3,30
3,12
2,23 :l,Hi 3,13 . .3,05
2,9~'
,~,j5
2,O~
11
I:!
II
2,Hl
~,X(;
2.1~2
·1,71
·!.tiO
·1,52
~,t\:.!
2, 7~)
2,'J4
~,70
l..Hi
4,·10
4,~9
4,2J
-t,$,4
:!.9~
3.~~J
9,6.5
7,20
6,22
-1,75 9,33
:i.~
:J.l~)
:J.~6
6.~3·
5,~5
5,41
:1,1 1 5.0ti
3:80 6.70
3,,11 5,7'1
3.1H 5,20
J,U2
2.ll~
-l,tio
4,01
·160 3'/4 H:86 , 6:51
:1,:14
3.11, 5,03
~,~}6' -1.ti9
2,Hf\
2.1'7
!i. 56
".-t(j
~.2M
~.1~
:!l7H
4,32
4,1-1
:! ,l;.j ,l,UU
2,74 4,20
2,bli
:!,5H
2,51
2,tH
:.!"J5
·1,U3
:l,H~
3,78
3,69
3,61
:!,·l :l
:!. .. t 1
-1,67 ~,07
4.,5:t
3.6~
J,2~
3,OU
~.6~
6.36'
5 ..12.
4,89
:!,90 4,56
4,.1!;J 8,53
3,63 6,23
:l.2·j 5,2~
3,01 4,77
4,.\4
2.~6
2,H.
~,-IS
3,5"
8.. ~. q.
a.2o
.6., \l.
:5.1.~~
-l.-II .,28:
3,55
3,16
:l,93
6,~~
?,O~
.1.5~
-I,3H 8,18
3,52 5,9:r
3,13 5,0.1
.2,!IO
4,35 8,10
3,-19
.1.10 4,94
2,~·7
5.~5
4,32
3,47 5,78
3,07 4,87
·1,30, 3,.14
J,U5 ·1,82
~.H~
2,ti6
2,5~
2 ..17
2.,10
~,35
2,:10
,1,31
3,99
3,76
3,59
3 ..15
3,:15
:pG
2,64 3,!J4
'.!..53
2.,15 3,54
:!,:JH >,41
~,::I:l
3,ao
2,:!.x a,21
-,"
3,71
J:l.~2.
:!.IH 4,6y \:I,3:j, 2,77 4.~~.
:!.70 Z,ti:! 4,10.' .3,93' 2,60 4,01
2,5h 3,H5
2,55
:l,~U
:.t,1.9
,HloH
2,51
2,16
3,e 1 .3,60
t)
2,,7-1 4,11
~,55
2,-IB
·2.,1~
\3.9~
13,77
3,0;3"
a,5:!
3:,13
:t,;\.! 3,:Jo
2,71 4,1 CJ
2,60 '3,81
2,52 3,71
:J.. ~5
2,10 .3,45
2,35 3,37
2,31
j,~h
-!.4~
3,30
'J <) .... o.J ... .l
2.tn
2,oM
2.. 1~
2,:12
;!,2~2);\
4,04
2.,12 3,51
i,:l1
4,37
2,57 3,81
3..10
3,3J
3,24
~.YQ
7,94
5,72
4,28
3,'12
3,O~1
2,80
7,8li
5,60
4,16
4,2G
...
7
lj
~-'--;1,1.\ :I,():! :1.,01
5
2,6:1.
3,65
3,56
2,:11
2,20,
'8,17
~,l17
2,2(;
2.23
3,lil
a,12
l,18 3,02
2,20 3,07
2,97
.
,) ",1
:\,1·1
~.I4
2.71 1..11
2,7·1 .1,:13
2,10
2',67
,1.2ft
4,17
2,64 2,61 4,12 . 4,05
2,59 4,01
2,'6 3,96
2,55 3,93
2,54 3,91
2,65 4,10
2,Iil 4,02
2,57 ·:J,~·l
253 3:H6
2,50 3,80
2 ..17 3,14
2,-1; >,70
2,-12 :1,60
2 ..11 3,62
2,40 3,60
2,51 3.86
2,50,
2.l6
;I,7~
3,JO
2,4.23,61
2,40. a,56
2,36 3,49
2,35 3,16
2,:12 3,41
2,:11 3,38
2,30 3,36
:!,-16 ;1,6}
2.42 ,3,59
2,3M :1,51
2 :I-l 3;42
2,32
,:1,7~'.
3,37
2,28 3,30
2.:W· 3.27
2,24 3,21
2,22 3,18
2.21 3,16
2,.j-i
;J.:m
'3,62
3,5t
2.35 3,4a
2,31 .3,34
~ 27 3,,26
3,21
2,21 3,14
2,19 3,11
2,J6 3,06
2,14 3,02
2,13 3,00
2,15 3,00
2,1~
3,07
2,97
2,10 2.92
2,0$ 2,89
2,07 2,87
2,16 3,01
2,13 2,96
2,09
2,U7 2,86
2,0'1 2,86
2,02 2,77
2,01 2,75
2,15 3,00
2,11 2,92
2~08
2,04 2,79
2,02 2,76
J,9~
1,~7
2;86
2,70
2,67
1,96 2,65
2,15 3,00
2,11 ,2,91
~,07
2.0~
J,99 2,68
1,93
2,78
2,00 2,71
1,9~
'2,83
2,62
2,59
2.15 3,00
2,11 2,92
2,07 2.84
2,02 2,76
2,00 2,70
J,96
2,63
1,94 2,60
1 ,~1 2,54
~,51
1,88 2,49
2.12
2,06 '2,86'
2,().l,.
'2,71
1,99. 1,96'2.69 '2,63
2,56
1,90 2,53
1,87 2,47
·I,tiS 2,44
2,42
\ :!,05 2,8B '2,AO
:!,OO 2,12
1,93 2,58
1,89 2,51
1,ll7 2,47
l,ti-l 2,42
l,ti2 2,38
1,81 2,36
2,07 2,83
2,0:1 2,75
l,~l'i
1,93
1.91
~,67
2:58
2.53
1,87 2,46
1.li4 2,42
1,81 2,37
I,W
~,9~
2,33
1,78 2,31
2,10 2,89
:!.O·1 ,2,78
'2,00 2,70
1,91i 2,62
l,~'
I,S8
2,53
2..~8
1,9-1 2,41
l,N2 2,37
1.79 2.32
1.77 2.28
1,76 2,26
2.51
2,99
2,1;1
"'':'..
2,24
~,92.
,
I,U6
2.62
"
ntstMec"
'"
•• 1C
nrH"¥r_';;'" it:
1,90
1,92 2,57
1,84
ta- 'rr :».tf'....00
w
V <
.,
:!.:!!I
::.l.1
.!.Ui
UI1
~.:-:-
:!,'j,..'
'!.:.t'i
:.t.l H
a.I:,
~.I1
:.I.\lX
~.:-i:~
L
II l.. I'
t'
III h I I
It
n I: III
:,u
'i ~I
l.iiH
l.fi;1
1,fit)
:!.lll
.!.1Il1
I,U I
1.117
1.111
:!.lIU
I,Hf~
II
I~
I I
II>
.!H
:H
.W
1.~lh
1:':, :!.:lli
l.~lll
I.H;) :!•. I~I
I.i~
:!.ll.
.!.:!Ii
I.il :!.1t'
I - .• :.tl;.
1.1;'\ :!.t1.J
1.li:: 1.lm
I.;. i I.tlll
'"
•
:!.h:! :!.-:u
.!fi:!
:WU
MHI
I,a;)
i.5~
t. 1M
1.·16
1.11
I.Xli
1..'12
1. ifi
1.71
l,tiX
lJIK }.Hu
1.5:! IoH:t
I ..lll
J. Ili 1,71
1.1;1
I..H
1./1
I,HIi
1,6 I
I.a!)
1.:\Ci
LX;
I.M' l.iH
I.il
1.11 1.1'8
1.·11
I.~U
I.G:I
1.:HJ I,GO
t ••l I LHI
I.I!I I.it;
1.71
1,12 1.61
I
1.10 l,llJ
I ,as 1,52
1,4~
.1
:l,lH .)-,Wi
:!.7H 1.:lU
:1.11 ;).3)1
:!.71'1 1.I11
:1,IUoi
:I.l.~.
:!'.;4i 1.1 a
2•.;2 ;1.10.:\
2,74 1.111
:t.!t'
:!.:m
1.!1l'i
:1.li:!
3.:11
J.la
2.71
:tau
1.11
I.tlll
:I,IUI
:uu
:!.a~
'.U:!
:',117
.:t.UJ
:;'17
:1.11 I.ll<>
2.72 1.01
·J..I~
2,:1;1 :1.2S
:!,21 3,01
2,1 :!
~,O;)
I.!HI
I,na
2.Mi
~.71
:I,ll I
:!.:).)
3.1l!!
:1.70. a.OH
2.m
:!.:W .l.:'w
:!,1 n :t.HU
.:!.IO :l.x:!
:?,H:~
I.Hi
I.H:.!
LXX
UU
1.7H
l.a:!
:t.'iH
:!'l.~)
:!.:i I
:t. I:}
:!.;Ih
a.07
:!.4iK
:tt ll
:t~)
~.17
~.U1i
:!/'!
I){li
I.X:I
':.,' 7
2,U5
·:J.iU
:I.n:)
. I ,fl•• 2.:'1i
I.HH
:1,17
~·,Il
2,IH
~.:t:t
~.lH
2,01 :1.7H
2.(U.
I.HI
I.};!)
.I.X'
I,M:!
1.;(;
2,112
:l.a:!
2.1 J
2.:17
:!',:JO
2,:W
:!,Ofi
l.t1H
UW
2.;: ~
I.XU 2.'lj{
1.71
'J,no
1.U:! • I,K7 :!.fiU :!, t 1
I.H:T
2.13
i.' ;
2,fHj
l.il1 2.t:l
I -" 2,1:?
I.Hi
I.ml 1.112
I.~I
1.19
2.,0,'
I.N·I
1.7·1
1.711 2.20
1..70 2,00
l,q5 2,01
.. ~ 1.7
'r,lIl
1.11
1,1.1 1,61
1.:lll 1,51
1~3n
1,119
I.~·I
1,311
1.28
1,57 I,H7
I.S:!' 1,79
1,·16 1,69
1,·10
13S 1,~2
1.26 I.~ I
1,2~
1,59
1.36
I,UM :1.11
1.7~
"
••
:!.~).H
:.t.W
:t:!':'
:l,';:!
;1.1l
:1.1/'\
:.t..... t . :.!.:JH :1 :ri
.~~/I
J.~l
a.ol
~.U:l
:e. ~ •
~.illI
I .~17
I.!J':
.!.I.li
! ;.!I
:!,:.:J
•.t,
:!.:!.\
:l,J;
2,fU
. :!.(J I
I ~ '! I
1.1I:'
I.!J:!
:1,113
2,H:!
:!.7:!
~JrJ
:!. "If,
'!..;.11
I.N" 'l.IH
~.~I
:1:.;)
:!.UX
IJIH
I.HI
!.~Vi
I.'; I
l.hK
:t.I!J
:t·w
~.1I1
:!.;. I
I.Hn :!.l 'j
I.~:.
2..!J:!
j.::i
! .. :n
":.IX
:!,.~l
OJ
:!.UI :.t.lii
I,Ui :!, ·.~I
1,\1:1
J .H.~l
2: I:,
I.HI :l.a:i
1.7\1
I -.,
I .• n
I,n:!
I,:)')
I.f.a
l.n
:! ,:.!:i
~
;
1.15
~,.31
~.1I7
I,!ni
1.XX
I,N:!
.,71
1,liU
I.UI 2.IH
:t 11
1.W.! :!'.a:!
:c.n
I.~I
I.~I
I.H·I
1,7H
I ,I, ·1.70
1.·12
:I.l)~
1,1;0 I.n I
1,38
..t.:! I
.,CS
1.57
I.i;. :l.lh
J.Ii'"
Ut:t
1.'-.7
I.~.~
I.IX 1.1:1
1,12 1,6 I
1.:11
:!.IJlf·
I,' I I .....U .lti!1
i.:W
:!.:!,(j
I.~I
1,7; :l.:l:t
•:ti:l :t,O:l.
l.liO
1.1' I
1.1;) 1,6H
1,:19
:t.1 ;.
,..\:.
J.SH 1.:16 1,5'1
1,~6
I.; I 2.12
1.111 2,l1U
1.111
I.Co2
1,91
~.:J:t>
:%.:n
a.oo
~fl:'l
:).1·1
:1.la
2,9:1
:t.:!B
2,11 2,00
'f
:!•.U:!
1.01
2.1I.~
1,71
a.~~
2.11 3.11
J.II
1.02
2,62 J,N:!
:!.;lU ;1.:10
:!.~j
~:12
2,03
U).(j
J.uu
I.K>
I'.HI
:l.ll
2.M
2,lH)
:l.SS
2.lIi
2.:17
2.21)
:l,~2
Z,IO 2,}l2
!,U:l
1;ilS • 1.XU
I.HI
~.IUI
2,:)3
2,:11
2.UI 3,llll
'.00
:I,llo 3,1/1
.!W
',:III
:s.a I
:1,0-'
2, I:J
I.~tt
:!,2fi
1,Hti
.'-
I,XI
1:;.1
1,70
"
:!.:!U
2.1~
-..
"I
~-
I.ii
1,72
2,;'7
:I.:U
2,£l'lJ
2.,01
Lila
i .iU;
l,H:I
l;'Hj
1.15
I,tiIJ
I.IH
3.~:t
3,03
!)U1
2.GI
:%.5 I
2.11
2,:12
2,2~
2,Jf.l
2.07
1,99
:~'_
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _.:-
\' SltJII:..lu·lo. JIaH~. I'.G ,J(IIUl \\'i\.I·)· ~ :-;uw" 1m'., .lo
.. -
1.7n :t.:.!:1
a.12
a.ul
~oo
1.I'.:l
:! .. r.
:1..11
1.7~
I,a::
ri
:!,:r;
:t,Ol'. :.!,67
1,G6
Ui~
.,
•
..... -
1
1.7n
.n:.
I. HI
I.IX
1.1fi
1.31
,no
1,37 I,S6
1.37
1,.15
I,SCo
1.53·
I,J!!
I.J2
1••1 0 1.16
1,2H.
1,27 1,40
1,25 1,37
1.25 1.37
1.22
1..13
I,H:i
1.75
I .;~ I
J ,x;:
1.17 I -,.
I.H
I.J7
I,J I
1,2V
I,ll"
1.5S
r.~1
I.t:!
1.~7
1.5:!
1.1;)
1.12
1.3~
1 .)?
I;tiU
1.112
1.53
l,3U
.......
l.: l)
L'B)
1.32 I "Ill
1,26
1.1I11
1.33
1.2&
I, I:!
1.311
1.22
1,57
1,:12 1.·11
I,:!M
l.fU
!~2
1.~2
1.16 J .2·1
1.13 , ,19
1.5H
1.~l!o-l.5J
~_
00
IOU
~
.'-
"
1.~9
• i.2a.. 1.;6
1.3:1
I,YJ'
I.O~
1.19
1,1 !
1',17
I,U
1,25
I,I~
1,00 1,00
~
:-.., .. .,t:"_.,
:\,,\1.: Yurko 1~fiO
IMtb I,,·uu!l,.
00 \A
\&6
Lampiran 38. Tabel Nilai "t"
Nukilan Tabel Nilai "t" Untuk Berbagai df.*
df atau db
I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Harga Kritik '1" Pada Tarat Signitikansi: 5%
1%
12,71 4,30 3,18 2,78 2,57 2,45 2,36 2,31 2,26 2,23 2,20 2,18 2,16 2,14 2,13 2,12 2,11 2,10 2,09 2,09 2,08 2,07 2,07 2,06 2,06
63,66 9,92 5,84 4,60 4,03 . 3,71 3,50 3,36 3,25 3,17 3,11 3,06 3,'01 2,98 2,95 2,92 2,90 2,88 2,86 2,84 2,83 2,82 2,81 2,80 2,79
187
dt a/au db
Harga Kritik "I" Pada Tarat Signifikansi: 5%
26 27 28 29 30 35 40 45 50 60 70 80 90 100 125 130 200 300 400 500 1000
2,06 2,05 2,05 2,04. 2,04 2,03 2,02 2,02 2,01 2,00 2,00 1,99 1,99 1,98 1,08 1,98 1,97 1,97 1,97 1,96 1,96
1%
2,78 2,77 2,76 2,76 2,75 2,7'2 2,71 2,69 2,68 2,65 2,65 2,64 2,63 2,63 2,62 2,61 2,60 2,Ei9 2,Ei9 2,59 2,Ei8
'Dinukil dad: Henry E. Garrett, Op. cit., him. 427, dengan catatan
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. .anda Nomor 95. Clputat 15412, Jndones~a
Nomor Lamp. Ha I
: (62-21) 7443328. 7401925. Fax. (62·21) 744J.'U
Email: [email protected].:t.id
: Un.01/FlffL0221 /~Jj 12008 : Abstraksi/Outline
Jakarta, 24 Januari 2009
r
: BIMBINGAN SKRIPSI Kepada Yth. 1. Ora. Etly Sofyatiningrum, M.Si 2. Oewi Murniati, M.Si Pembimbing Skripsi Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assa/amu'alaikum wr. wb.
Oengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1/11 (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Abdi Rinaldi
NIM
103016227116
Jurusan
Pendidikan IPA-Kimia
Semester
IX
Judul Skripsi
Pengaruh Pembelajaran Kontruktivisme dengan Strategi Generative learning terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Senyawa H.idrokarbon
Judul terse but telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tang gal 8 Januari 2008 dengan abstrayJoutiine sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tidaklkurang sesuai. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktLl 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan . Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami L1capkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb.
a.n. Dekan
~;:;;;jran IPA "A'ir. H. Mahmud M.Siregar, M.Si NIP. 150222 933 Tembusan: 1. Oekan FITK
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBlYAH DAN KEGURUAN Telp.
,amla Nomor 95, Ciputll 15412, Indonesia
Nomor Lamp. Ha I
; (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 744332
Email: [email protected]
6!J
: Un.0IIFlrrL.0221 12008 : OutlineiPl'oposal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 15 Februari 2008
Kepada Yth: Kepala SMA Setia Budi Sungailiat Di Bangka
Assalamu 'alaikum WI'. wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama NIM Jumsar> Semester Judul Skripsi
Abdi Rinaldi . 103016227116 Pendidikan IPA - Kimia
X
Pengaruh pembelajaran konstruksivisme dengan strategi generatif learning terhadap hasil belajar Kimia siswa pada pokok bahasan senyawa hidro karbon adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum WI'. wb. a.n. Dek Kab,
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Al
<{'Drs. An s Darwis NIP. 150236356
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.
.Juanda Nomor 95, Cipu!at 15412, Indonesia
Nomor Lamp. Hal
: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443
Email: uinjkt@cabLnetid
: Un.01/Fl!TL.022/ {JO 12008 : Instrumrm Riset : RISETIWAWANCARA
Jakarta, 15 Februari 2008
Kepada Yth: Kepala SMA Setia Budi Sungailiat Di Bangka Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengan horrnat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan Semester Judul Skripsi
Abdi Rinaldi . 103016227116 Pendidikan IPA - Kimia X Pengaruh pembel'\iaran konstruktivisme dengan strategi generatif learning terhadap bel'\iar Kimia siswa pada pokok bahasan senyawa hidro karbon adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instans\lsekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon bantuan Saudara terhadap mahasiswa tersebut dalam meJaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian danbantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb. a.n. Dekan Ka Tata Usaha
,
Tembusan:
I. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
YAYASAN PENDIDlKAN LEMBAGA NASIONAL SETIA BUDI
SMA SETIA BUDI JL. JENDERAL SUDIRMAN NO. 16 SUNGAlLIAT - BANGKA 33211
TELEPON (0717) 95496 Email: [email protected],HomePage: Http://www.Geocities.comismasetia_budi
STA11JS: TERAKREDITASlJ NOS : lO1l01000S NSS : lO1l1070100J NIS : lOOO20
$URAT KETERANGAN Nomor : 421.3/2.4221SMA SB/Dik/2008 Kepala SMA Setia Budi Sungailiat Propinsi Kepulauan Bangka BeJitung, dengan ini menerangkan . Nama
: Abdi Rinaldi
NIRM/NPM
: 103016227116
Fakultas
: IImu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
Pendidikan IPA Kimia
Universitas
Universitas Syarief Hidayatullah Jakarta
Nama tersebut di atas benar-benar telah mengadakan penelitian/riset di SMA Selia budi Sungailiat dari tanggal 04 Maret s.d. 05 April 2008, untuk kepentingan skripsi dengan judul " Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme Dengan Strategi Generatif Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Senyawa Hidrokarbon " Demikian
surat keterangan
ini diberikan
untuk diketahui dan
sebagaimana mestinya.
ngailiat, 04 April 2008 alasekolah .. ,
dipergunakan
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. . JUllnda Nomor 95, Cipulat 15412, Indonesia
: (62~21) "1443328. 7401925. Fax,
Email: [email protected]
SURAT KETERANGAN NO. Un.O JlF. JlPP.OO. 9/52/2008 Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Ncgeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan ini menerangkan bahwa:
Nama
: Abdi Rinaldi
NIM
: 103016227116
Jurusan
: Pendidikan 11' A
Program Studi : Pendidikan Kimia
Telab melaksanakan Ujian Komprehensifmeliputi Pcnguasaan Konsep Keilmuan Kimia dan Pendidikan Kimia pad a tanggal 28 Januari 2008 clan dinyatakan
LULUS Dengan niJai B
Surat Ketcrangan ini cliberikan kepada yang bersangkutan untuk digunakan seperlunya.
Jakarta, 6 Februari 2008 a.n.Dekan Ketua JurusalJ Pendidikan IPA
e . rwandi, M.Si P. 150299937
Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP. 150222933
(62~21)
7443
UJI REFERENSI Nama : Abdi Rinaldi NIM : 103016227116 Jndul : Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme dengan Strategi Generative Learning Terhlldap Hasi! Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Senyawa Hidrokarbon No
Nama/Judul
Keterangan
BABI 1 2 3 4 5 6 7
8
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 3-4 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi ... , hal. 11 Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 1 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta: Tarnita Utarna, 2004), hal. 5 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), hal. 53 Ahmad Sofyan, Konslruklivisme dalam Pembelajaran IPA/Sains, (Prosiding Seminar Intemasional Pendidikan IPA 2007), hal. 10 Ahmad Sofyan, Konstruktivisme dalam ... , hal. 9 Rumansyah dan Yudha Irhansyuarna, Penerapan Melode Latihan Berslruklur dalam Meningkalkan Pemahaman Siswa lerhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, (Jakarta: Jumal Pendidikan dan kebudayaan, 2002), hal. 235 I Nyoman Suardana. Pemberian Tugas Prapengajaran sebagai Upaya unluk Meningkalkan Aktivilas dan Hasil Belajar, (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri SinB"roj", No.2, April 2003), hal. 24
A A A
A A
1-
V oy/'
\-/
\.//
~
L/
A
-./
~
V'
~
~
BABII 1
2
3
Paulina Pannen. dkk. Konslruklivisme dalam Pembelajaran. Draft Bahan Ajar PEKERTIIAA, (Jakarta: PAU-PPA1-UT, 2001), hal. 3 Kartimi, Suatu Model Konstruktivisme Mengajar Sains: Pembelajaran Berbasis Komputer, (Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007), hal. 25 Buy Sofyatiningrum, Terapan Konstruktivism dalam Pembelajaran Kimia di SMA/MA, (Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA ?()()7\ hoI en
))
.......
/;
L/
J,
v
Sains/IPA, (Prosiding Seminar Intemasional Pendidikan IPA 2007), hal. 8 5 Ahmad Sofyan, Konstruktivisme dalam ... , hal. 8··9 Konstruktivisme dalam Peranan Tatang Suratno, 6 Pembelajaran dan Pengajaran Sains, (Prosiding Seminar Intemasional Pendidikan IPA 2007), hal. 79 7 Solichan Abdullah, Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Sur;tb;ty;t: Buletin F""ilimtor Edisi VI, 2003), ml. 10 Sri Subarinah, Pengembangan Rancangan Mata Kuliah Geometri Menggunakan Pendekatan PembeIajaran Konstruktivisme pada Program Studi Pendidikan 8 Matematika FKIP Universitas Mataram, (Jurnal Pendidikan dan KL'budayaan, No. 053, Tahun ke-l1. Maret 2005), hal. 255 9 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam lmplementasi KBK, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 118 10 Paulina Pannen, dkk, Kr;Jnstruktivisme dalam ... , hal. 23
h
~
v
!)
~
t
......
j
J..,
,../
v
Solichan Abdullah, Konstruktivisme dalam ..., hal. 9
)'~
12
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Remaia Rosdakarya, 2002), eet. Ke-I, hal. 242 Kinkin Suartini, Bentllk-bentuk Pertanyaan Sains dalam Pembelajaran Model Konstruktivisme, (Prosiding Seminar Intemasional Pendidikan IPA 2007), hal. 2 Pudyo Susanto, Individual Textbook... , hal. 31
A 0
14
0./
~
II
13
v
L/
v
h
t.-
'-'
15
Munasprianto Ramli, Pembelajaran Sains Menyenagkan Dengan Metode Konstruktivisme, (Metamorfosa Jumal Pendidikan IPA, Vol. I No.2, Oktober 2006), hal. 52-53
A
16
Tatang Suratno, Peranan Konstrllktivisme .... hal. 85
./J
v
17
Paulina Pannen, dkk, Konstruktivisme dalam ...., hal. 9
/>
v
18
Pa.ulina. Pc:mn..on, dkk, Kong/ruktiviamo dalam ...., hal. 2&
A l;
.......
h A
v
19 20
Tatang Suratno, Peranan Konstruktivisme dalam... , hal. 82 Munasprlanto Ramll, Pembelajaran Salns... , hal. 53
21
S,i SUbarinah, Pengembangan Rancangan ... , hal. 255
22
Johar Maknun, Penerapan Pembelqjaran Konstrukl'ivisme Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Fisika Sisw~ Sekolah Menengah Kejurllan (SMK), (Prosiding Semmar Intemasional Pendidikan IPA 2007), hal. 29
23
Tatang Suratno, Peranan Konstrllktivisme ... , hal. 80
24
Paulina Pannen, dkk.
Konstrl1kti,,;o~o dhl~_
1_
1
........
~ ~ •
v .......
v
25
Nengsih Juanengsih, Penerapan Model ... , hal. 41-42
26
Sri Subarinah, Pengemhangan Rancnngan ... , hal. 257-258 I. Mar'(Us Willy dan M. Dikkie Darsyah, Kamus InggrisIndonesia Indonesia-Inggris, (Surabaya: Arkola, 1996), hal. 136 I. Markus Willy dan M. Dikkie Darsyah, Kamus Inggris ..., hal. 195
27 28 29 30 31 32 33 34
35
36
37 38
39 f---
40 41 42 43
Paulina Pannen, dkk, Konstruktivisme dalam ... , hal. 79 http://nasaui. ited. uidaho. edu/nasasparkldatashar. htm, 2 Februari 2007 http:llnasaui. ited. uidaho. edulnasasparkIdaloshaI'. him, 2 Februari 2007 hl/p:11121. ed.psu. edu/successilessonsiLesson31lSCa3L. HTM, 2 Februari 2007 hl/p:/1121.ed.psu.edulsuccessllessonsILesson311SCa3L.HTM, 2 Februari 2007 http://www.stemnet.nf.ca!-dfurey/metacog/generate.html, 2 Februari 2007 IB. Putu Mardana, Peningkatan Kualitas Pembelqjaran Fisika di SMUN 3 Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th. XXXIV, April 2001), hal. 51 Made Sumadi, Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Aktivitas Mengajukan Masalah, Kemampuan Berargumentasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri I Singaraja, (Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th. XXXIV, April 2001), hal. 3 Paulina Pannen, dkk, Konstruktivisme dalam .,., hal. 79 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Bam, (Bandung: Remqja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-9, hal. 94 Wasty Soemanto, PsikologiPendidikan (Landasan Kelja Pemimpin Pendidikan), (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 99 Nana Sudjana, CBSA dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Barn, 1989), hal. 5 Fadilah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektij' Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), hal. 60 Udin S. Winataputra, Stralegi Belqjar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdiknas, 2000), Cet. Ke-3, hal. 20 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan; Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: Remaja ~
, ,
-
~
~-,
.
--
A
v
~
v
v~
t/
"\
v
IS
\./
~
v
A
../
A A
v
A
v
I;
v
-0
...-/
/)
t/
1/
)';
--./
J;
v
h
....---
/; /-; J-,
L/'
t/
v
44 45 46 47 48
49
50
\
S. Nasution, DidaktikAsas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal. 35 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan ...., hal. 132 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2002), Cel. Ke- II hal. 233 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarva, 2003), hal. 102 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 56 - 57 Aminuddun Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA PRESS, 2003), Cel. Ke-4, hal. 103 IB. Putu Mardana, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMUN 3 Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, (Aneka Widya IK1P Negeri Singaraja, No.2 Th. XXXIV, April 2001), hal. 51 BABIII
I
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan ....., hal. 45
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 108 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian .... , hal 109
3 4 5 6 7 8
9 10
Suharsimi Arikunto, Prosedllr Penelitian ...., hal 117 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ke-14, hal. 258 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 56 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evalliasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), Cet. Ke-3, hal. 100 M. Subtmtl dtm Sudrtljtlt, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 200 I), hal. 133 Anas Sudijono, Pengantar Evalliasi Pendidikan, (Jakarta: Kala Oranndo l'ersada, 20051, eel. Ke-5, hal. 389 Suharsimi Arikunto, Prosedllr Penelitian ... , hal.275
)\ /---,
v
v
/-,
A
v
A A
v
v
J;
;.., A
0/
v ./
A
C/
A
<../
is
v
h
v
J;
v
h
./
A
v
A
1/
Jakarta, 25 Mei 2008 Mengetahui, Pembimbing II
M.Ed
HJWAYAT HmUp
AMi Rinaldi, akrab dipanggil Abeli atau B'elil oleh teman-teman keJas kimia angkatan 2003 l~hir eli Sungailiat Bangka tanggal 20 Mei 1984, merupakan kecmpat dari tlljuh bcrsaudara buah cinta dari Sm'lan Mustafa dan Numini. Pcnelielikan yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain: 1. TK Melati St'ngailiat Bangka Tahun 1989-1990 2. SD Negcri 15 Sungailiat Bangka TahtUl 1990-1997 3. SMP Negeri 2 SungailiatBmlgka Tahun 1997-2000 4. SMA Setia Budi Sungaiilat Bangka Tahun 2000-2003 . Mencari pcngctahuan, wawasan, elan pengalamml eli 1uar pulau Bangka, penulis menjaelikannya memilih meJanjutkan stuelinya eli kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hielayatullah Jakarta Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Penelidikml 1PA Progrmn Stueli Kimia. Selain itu, semenjaJ( SMP sanlpai sckarmlg pcnulis aktif eli berbagai organisasi yaitu anggota BEMJ PIPA, anggota IMM caballg Ciputat, dan anggota PAMALAYU BABEL (persatuan Mahasiswa Melayu Kepulauan Bangka Belitung). Penulis saat ini masih berdomisili eli.rl Nurul Huela No. 42A Kampung 1ftan Ciputat Tangerang 14512. Telp 021-99088421 /081380175721.