A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh terjadi di dalam sel. Jumlah sel dalam tubuh manusia berjumlah triliunan. Setiap jenis sel beradaptasi secara khusus untuk melakukan satu atau beberapa fungsi tertentu. Sel dan zat intraselular membentuk keseluruhan jaringan tubuh. Sel dibedakan menjadi dua jenis menurut membran intinya, yaitu prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik merupakas sel yang memiliki selaput atau membran yang menyelimuti inti, sehingga dapat dibedakan antara inti dan komponen lainnya.
B. Bagian-bagian Penyusun sel Sel terdiri dari beberapa bagian penting yaitu nukleus, sitoplasma, dan membran sel. Sitoplasma terdiri dari sitosol dan organel-organel yang menjalankan fungsifungsi yang berbeda.
Membran sel Struktur dasarnya adalah lapisan lipid ganda dengan beberapa molekul protein globuler yang tersebar di dalamnya. Struktur dasar lapisan lipid ganda dibentuk oleh molekul fosfolipid yang disusun dalam dua baris paralel. Pada setiap baris, bagian kepala molekul berupa fosfat polar yang dapat larut dalam air ( hidrofilik ) dan mengarah pada permukaan. Bagian ekor molekul berupa asam lemak non-polar yang tidak dapat larut dalam air ( hidrofobik ) dan mengarah pada pusat lapisan ganda. Selain itu, terdapat beberapa protein pada membran sel. Protein integral merupakan molekul protein yang menembus dan tertanam pada lapisan ganda terikat pada bagian ekor nonpolar. Sedangkan, protein perifer merupakan molekul protein yang terikat longgar pada permukaan membran sehingga mudah terlepas dari membran tersebut. Terdapat juga karbohidrat dalam bentuk glikolipid dan glikoprotein
yang memberikan sisi pengenal permukaan untuk interaksi antar sel. Selain fungsi di atas,
membran plasma juga berfungsi sebagai penghalang
permeabel yang selektif untuk mengatur aliran zat ke dalam dan ke luar sel. Sitoplasma Berisi organel dan cairan bening (sitosol) yang merupakan termpat organel tersebar. Sitosol mengandung protein, elektrolit, dan glukosa yang terlarut. Organel-organel dalam sitoplasma yaitu Mitikondria : Berbentuk seperti batang atau filamen. Terdiri dari membran luar yang halus dan membran dalam yang membentuk lipatan disebut krista yang berfungsi untuk menambah bidang permukaan bagian dalam. Ruang antar krista dipenuhi matriks yang berisi DNA, RNA, dan ribosom. Berfungsi untuk mensintesis energi dalam bentuk ATP dengan cara menguraikan nutrien. Ribosom : Granula kecil berwarna hitam, tersusun atas RNA ribosomal dan hampir 80 jenis protein. Melekat pada membran retikulum endoplasma atau tersebar bebas dalam sitoplasma. Merupakan tempat sintesis protein. Retikulum endoplasma : Tersusun dari jarring-jaring rongga (sisterna) yang dilapisi membran dan menyambung pada membran inti. Retikulum endolpasma terdapat dua jenis, yaitu retikulum endoplasma kasar yaitu RE yang membran luarnya ditempeli ribosom sedangkan, RE halus merupakan RE yang membran luarnya tidak ditempeli ribosom. Retikulum endoplasma kasar untuk sekresi protein. Sedangkan, retikulum endoplasma halus untuk sintesis lipid dan kolesterol serta pemecahan glikogen. Aparatus golgi : mengandung 6 sampai 7 kantong datar yang terikat membran atau sisterna, bentuknya agak melekuk. Tersusun seperti mangkuk terbalik. Permukaan konveks dan menghadap ke inti. Permukaan konkaf menghadap ke permukaan eksternal sel. merupakan tempat akumulasi, konsentrasi, pembungkusan, dan modifikasi kimia produk sekretori yang disintesis dalam RE kasar.
Lisosom : Vesikel yang terikat pada membran, mengandung 50 jenis enzim
hidrolitik.
Berfungsi
untuk
pencernaan
intraselular,
pertumbuhan dan perbaikan selular normal. Perioksisom: Organel kecil, sferikal yang terikat pada membran serta mengandung enzim destruktif. Berfungsi untuk melindungi sel dari hidrogen peroksida yang merusak dan berfungsi dalam metabolism lipid. Mikrofilamen : Benang silinder yang terbuat dari protein. Bertanggung jawab atas kontraktilitas sel dan untuk daya gerak sel dan gerakan yang berkaitan dengan fagositosis, pinositosis, dan pembelahan sel. Mikrotubulus : Pipa berongga yang tersebar dalam sitoplasma. Tersusun atas molekul tubulin protein. Merupakan elemen penunjang sel yang berperan pada pergerakan dan transport sel. Sentriol : Pada saat tidak membelah terdapat di dekat nukleus dan aparatus golgi di sebuah bidang khusus yang disebut sentrosom. Berfungsi dalam pembelahan sel dan tempat pembentukan silia dan
flagella. Nukleus : Membran dalam halus, sedangkan membran luar mengandung ribosom dan menyatu dengan retikulum endoplasma. Terdapat pori-pori pada membran inti berbentuk cincin yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat. Terdiri dari nukleoplasma dan nukleolus. Di dalam nukleoplasma terdapat benang-benang kromatin yang membentuk kromosom. Sedangkan, nukleolus berupa struktur sferikal yang tersusun dari RNA dan protein. Nukleolus mengandung DNA
(materi genetik)
yang berfungsi untuk
mengkode informasi untuk sintesis protein dan reproduksi sel.
C. Protoplasma Protoplasma adalah medium cair berupa koloid aktif, yang berfugsi sebagai temapat berlangsungnya berbagai reaksi. Biasanya protoplasma terbagi menjadi dua bagian yaitu, nukleoplasma dan sitoplasma.
Nukleoplasma adalah plasma yang
terdapat dalam sel, sedangakan sitoplasma adalah plasma yang terdapat di antara membran plasma dan membran inti. Sifat kimia protoplasma yaitu: -
Mengandung senyawa organic Memiliki kisaran keasaman (pH) tertentu Mengandung ion penyangga buffer HCO3 , CO2- , PO43-
Protoplasma terdiri atas lima zat dasar : air, elektrolt, protein, lipid, dan karbohidrat. Air : medium cair yang utama bagi sel, terdapat pada sebagian besar sel, kecuali untuk sel lemak, dengan konsentrasi 75 sampai 85 persen. Ion : bahan kimia inorganik dalam reaksi sel. Diperlukan untuk menjalankan beberapa mekanisme pengaturan sel. Misalnya, ion yang bekerja pada membrane sel diperlukan untuk penjalaran implus elektrokimia pada serabut saraf dan otot. Ion terpenting dalam sel yaitu kalium, magnesium, fosfat, sulfat, dan bikarbonat. Sedangkan, ion dengan jumlah yang sedikit yaitu, natrium, klorida, dan kalsium. Protein : Kadar protein yaitu 10 sampai 20 persen massa sel. Protein terbagi menjadi protein structural dan protein fungsional. Protein structural membentuk filament panjang yang merupakan polimer dari banyak unit molekul protein. Sedangkan, protein fungsional merupakan kombinasi molekul protein dalam bentuk tubulusglobulus, dapat berupa enzim sel yang membantu terjadinya reaksi-reaksi kimia intrasel yang spesifik. Protein fungsional sering berpindah-pindah dalam cairan sel. Banyak juga yang melekat pada struktur membrane dalam sel. Lipid : lipid yang penting yaitu fosfolipid dan kolesterol, yang bersama-sama berjumlah sekitar 2 persen dari total massa sel. Lipid tidak larut dalam air, berguna untuk menyusun membrane sel dan memisahkan berbagai komponen partemen sel.
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks