PERAN EKSTRAKURIKULER WAJIB IQRO’ TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh: Khumaida Salma NIM: G000100137 NIRM:10/X/02.2.1/T/5581
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ا
ﷲا
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : Khumaida Salma NIM/NIRM : G000100137/ 10/X/02.2.1/T/5581 Fakultas : Agama Islam Program Studi : Tarbiyah Jenis : Skripsi Judul : Peran Ekstrakurikuler Wajib Iqro’ Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas X (Studi Kasus di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo) Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiyah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mangalih formatkan, mengella dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas peanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana metinya.
Surakarta, 22 mei 2014 Yang Menyatakan,
(Khumaida Salma)
NASKAH PUBLIKASI PERAN EKSTRAKURIKULER WAJIB IQRO’ TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS X TAHUN AJARAN 2013/2014 (Studi Kasus di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo) NAMA: KHUMAIDA SALMA NIM: G000100137 FAKULTAS: AGAMA ISLAM ABSTRAK Saat ini, banyaknya siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an menjadikan keresahan bagi guru mata pelajaran PAI. Mengadakan jam tambahan baca al-Qur’an menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut, sebagaimnana SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang mengadakan ekstrakurikuler wajib Iqro’ untuk kelas X sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan banyaknya siswa yang belum mampu membaca al-Qur’an. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peran ekstrakurikuler wajib Iqro’ terhadap peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Berdasarkan analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa peran ekstrakurikuler wajib Iqro’ terhadap peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo belum dapat berjalan secara optimal. Akan tetapi pemilihan program ekstakurikuler wajib Iqro’ dengan menggunakan metode Iqro’ yang hanya dilakukan selama satu tahun sudah tepat. Kata Kunci : peran, ekstrakurikuler, kemampuan membaca A. PENDAHULUAN.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Dinamakan al-Qur’an karena ia merupakan kitab suci yang
1
1
kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" 2.
wajib dibaca, dipelajari, dan merupakan ajaran-ajaran wahyu terbaik1. Ada sebuah Hadi , bahwa
ﻮد ﺑْ ُﻦ ُ ﺪﺛَـﻨَﺎ َﻣ ْﺤ ُﻤ َﺣ ﺪﺛَـﻨَﺎ أَﺑُﻮ َد ُاو َد ﻏَْﻴ َﻼ َن َﺣ أَﻧْـﺒَﺄَﻧَﺎ ُﺷ ْﻌﺒَﺔُ أَ ْﺧﺒَـ َﺮﻧِﻲ َﻋ ْﻠ َﻘ َﻤﺔُ ﺑْ ُﻦ َﻣ ْﺮﺛَ ٍﺪ ﻗَﺎل َﺖ َﺳ ْﻌ َﺪ ﺑْ َﻦ ُﻋﺒَـ ْﻴ َﺪة ُ َﺳ ِﻤ ْﻌ ث َﻋ ْﻦ أَﺑِﻲ َﻋ ْﺒ ِﺪ ُ ﻳُ َﺤﺪ ﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ َﻋ ْﻦ ﻋُﺜْ َﻤﺎ َن ﺑْ ِﻦ اﻟ ِﻪﻮل اﻟﻠ َ ن َر ُﺳ َﻔﺎ َن أ َﻋ َﻢﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﻰ اﻟﻠﺻﻠ َ َﻢﺎل َﺧ ْﻴـ ُﺮُﻛ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﺗَـ َﻌﻠ َ َﻗ ُ َﻤﻪاﻟْ ُﻘ ْﺮآ َن َو َﻋﻠ Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Syu'bah memberitahukan kepada kami, Alqamah bin Martsad mengabarkan kepadaku, ia berkata, aku mendengar Sa'ad bin Ubaidah bercerita, dari Abu Abdurrahman, dari Utsman bin Affan. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik orang di antara 1
Irfan Supandi, Ensiklopedi Puasa (Surakarta: Indiva Pustaka, 2008), hlm. 260.
Hadi
di atas menjelaskan, sebagai
umat
Islam
membaca
memiliki
al-Qur’an
kemampuan adalah
suatu
keharusan dan belajar mengajar alQur’an bagian dari keutamaan menjadi seorang mukmin. Saat
ini,
keresahan
yang
dirasakan oleh mayoritas guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yakni banyaknya peserta didik yang kurang lancar atau belum bisa membaca
al-Qur’an,
sehingga
menyebabkan adanya kesenjangan di antara mereka. Terbatasnya
waktu
kegiatan
belajar mengajar (KBM), khususnya untuk mata pelajaran al-Qur’an-Hadis
2
Sunan Tirmidzi, Hadiṡ no. 2832, dalam Lidwa Pusaka i-Software.
2
sehingga tidak mampu menyelesaikan permasalahan
banyaknya
Iqro kelas X di SMK Muhammadiyah
siswa yang belum bisa membaca al-
1 Sukoharjo dalam rangka peningkatan
Qur’an. Penambahan jam wajib Iqro’
kemampuan membaca al-Qur’an bagi
kelas X setelah KBM atau lazim
siswa-siswinya merupakan salah satu
disebut ekstrakurikuler wajib Iqro’
kegiatan yang tidak biasa dilakukan
kelas
dalam
oleh sekolah yang lain. Untuk itu,
siswa
penulis berkeinginan untuk meneliti
X
peningkatan
tentang
Kegiatan ekstrakurikuler wajib
menjadi
solusi
kemampuan
lebih
membaca al-Qur’an. Ekstrakurikuler
merupakan
sarana yang dapat digunakan untuk memberikan tambahan pengetahuan di luar jam kegiatan belajar mengajar dalam
rangka
meningkatkan
dalam
Ekstrakurikuler
mengenai
Peran
Wajib
Iqro’
Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas X (Studi Kasus di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo).
kemampuan siswa3. Dengan demikian,
Munculnya permasalahan yang
kegiatan ekstrakulikuler dapat menjadi
telah dipaparkan di atas, penelitian ini
penunjang dalam proses pembinaan
akan merujuk pada bagaimanakah
dan pengembangan peserta didik.
peran
ekstrakurikuler
terhadap
peningkatan
wajib
Iqro’
kemampuan
membaca al-Qur’an siswa kelas X 3
Popi Sopiantin, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa (Bogor: Galia Indonesia, 2010), hlm. 99.
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo?
3
Hal tersebut dibahas dengan
(Studi Kasus di SMP Negeri 17
tujuan dapat mendeskripsikan peran
Tangerang
ekstrakurikuler
dalam
Haryati, dengan judul Upaya SMA
meningkatkan kemampuan membaca
Muhammadiyah 4 Yogyakarta dalam
al-Qur’an siswa kelas X di SMK
Meningkatkan Kemampuan Membaca
Muhammadiyah
Sukoharjo.
Al-Qur’an bagi Siswa yang belum
Sedangkan manfaatnya, diharapakan
Mampu Membaca Al-Qur’an, dan
mampu sebagai kontribusi pemikiran
Kasim Atta, dengan judul
untuk
Pusat Studi Dakwah Islam Mahasiswa
wajib
1
menambah
Iqro’
hazanah
Selatan),
Skripsi
Peran
pengetahuan, khususnya tentang peran
(PUSDAM
ekstrakurikuler wajib Iqro’ terhadap
Meningkatkan Mutu Baca Al-Qur’an
peningkatkan kemampuan membaca
Tahun 2006-2007, penelitian tersebut
al-Qur’an. Selain itu, sebagai bahan
ditemukan
pertimbangan
penelitian yang akan dilakukan, yakni
untuk
meningkatkan
AL-SHAHWAH)
Anis
persamaan
dalam
dengan
kualitas peran ekstrakurikuler wajib
sama-sama
tentang
peningkatan
Iqro’ di SMK Muhammadiyah 1
kemampuan
membaca
Sukoharjo.
Akan tetapi, terdapat juga perbedaan
al-Qur’an.
Dalam tinjauan pustaka yang
dalam penelitian yang akan penulis
penulis paparkan berdasarkan Skripsi
lakukan, yakni lokasi yang berbeda,
Zam Zam firdaus dengan judul Peran
yaitu di SMK Muhammadiyah 1
Guru Agama Islam dalam Mengatasi
Sukoharjo.
Kesulitan Siswa Membaca Al-Quran
penelitian
Dengan ini
memenuhi
demikian, kriteria 4
keabsahan yang dapat dipertanggung
Peraturan Menteri Pendidikan dan
jawabkan.
Kebudayaan
Dalam
hal
Indonesia
Pendidikan
Nomor 81A Tahun 2013 Tentang
merupakan upaya untuk meningkatkan
Implementasi Kurikulum, dinyatakan
kualitas hidup manusia. Pendidikan
bahwa
juga
ekstrakurikuler
memiliki
ini,
Republik
tujuan
memanusiakan mendewasakan
untuk
mekanisme dalam
kegiatan
ekstrakurikuler
dan
menjadi
dua
manusia,
lebih baik. Sekolah merupakan salah
ekstrakurikuler pilihan.
satu tempat berlangsungnya proses
wajib
yakni dan
Upaya memberikan pelayanan
pendidikan. Keberhasilan pendidikan
kegiatan
di
berkualitas,
memerlukan
terbagi
bagian,
ekstakurikuler
sekolah
pedoman
manusia,
mengubah perilaku manusia menjadi
suatu
kegiatan
ekstrakurikuler hendaknya
standar
pengelolaannya,
sasaran terhadap apa yang harus
pada
proses kegiatan belajar di sekolah 4. Proses
kegiatan
belajar
untuk
diperlukan
manajemen siswa yang bagus dalam khususnya
mutu
yang
dicapai. Berdasarkan di
kegiatan
mendapatkan
hal tersebut,
ekstrakurikuler
yang
sekolah terdapat tiga jenis, yakni
berhubungan langsung dengan materi
kegiatan intrakurikuler, kegiatan ko-
pelajaran, standar kualitas kegiatannya
kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
dapat
Sedangkan, menurut Lampiran III
dalam melaksanakan kegiatan, jumlah
4
Popi Sopiatin, Manajemen, hlm.101.
ditentukan
dari
keteraturan
siswa yang mengikuti kegiatan, guru 5
yang mempunyai kompetensi sesuai
salah
dengan materi yang diberikan pada
pembelajaran. Metode pembelajarana
kegiatan ekstrakurikuler dan fasilitas
diharapkan dapat mempermudah dan
yang disediakan.5
memperlancar
Tidak dipersiapkan,
hanya namun
ekstrakurikuler dipersiapkan. yang
mutu
yang
pengelolaan
juga Langkah
diperlukan
perlu pengelolaan
dalam
menjaga
eksistensi ekstrakurikuler keagamaan ini
dapat
dilakukan
pengorganisasian,
penggerakan,
pengkoordinasian,
pengarahan, dan pengawasan dalam
Adapun
untuk
menunjang
siswa
metode
dalam
al Qur’an. Beberapa metode yang sudah terbukti dapat digunakan di antaranya adalah metode Baghdadiyah, metode Qiro’ati,
metode al-Barqy,
dan metode Iqro’7. Metode Iqro’ merupakan metode yang disusun oleh K.H. As’ad Humam pada tahun 1957 dan disusun sebagai bentuk upaya mengentaskan buta bacatulis
pelaksanaan kegiatannya 6.
adalah
meningkatkan kemampuan membaca
dengan
perencanaan,
satunya
al-Qur’an
serta
sebagai
penyempurna metode Qiro’ati.
eksistensi ekstrakurikuler keagamaan, khususnya Baca Tulis al Qur’an (BTQ) dibutuhkan sarana pendukung, 5
Popi Sopiatin, Manajemen, hlm. 102-
103. 6
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: ALFABET, 2009), hlm. 46-60.
7
Abd. Gafur, “Kajian Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dalam Perspektif Multipel Intelligences” dalam Jurnal Madrasah, Volume 5 Nomor 1 JuliDesember 2012, hlm. 5-7 dalam http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/tarbiyah/article/viewFi le/2232/pdf , diakses pada hari Sabtu, 25 Desember 2013, pkl. 06.00.
6
Kelebihan Metode Iqro’ antara
kelebihan
metode
Iqro’
yang
lain ialah praktis dan cepat dalam
digunakan sebagai pengulangan dalam
mengenali
hijaiyyah,
pemantapan kemampuan membaca al-
sehingga secara bertahap santri akan
Qur’an santri, sehingga mereka bisa
mampu membaca al-Qur’an dengan
fasih dan lancar membaca dalam setiap
baik dan benar. Selain itu, metode
jilidnya.9
huruf-huruf
Iqro’ mengajarkan langsung membaca
Iqro’
memiliki
6
jilid
yang
huruf hijaiyyah dan ayat-ayat al-
disusun mulai dari yang mudah (huruf
Qur’an
dieja,
per huruf) hingga disesuaikan dengan
mengenalkan pelajaran tajwid secara
tulisan yang sesungguhnya pada al-
praktis,
Qur’an. Ketentuan umum pada metode
tertentu
dan
tanpa
menyesuaikan seperti
Iqro’ adalah siswa harus betul-betul
menerapkan sistem percepatan bagi
menguasai pelajaran, kemudian baru
yang sudah menguasai jilid Iqro’
bisa
tertentu.8
(halaman) berikutnya. Apabila siswa
kemampuan
membaca
Kelemahan metode Iqro’ adalah adanya sistem ‘her’ (pengulangan pada jilid tertentu jika belum lancar). Hal
berlanjut
ke
belum lancar, maka
materi
bacaan
siswa harus
mengulang sampai betul-betul lancar10. Ketentuan
lain
yang
perlu
tersebut secara psikologis mampu
diperhatikan pula, meliputi pengajaran
menurunkan motivasi belajar santri.
yang dapat dilakukan dengan privat
Namun, sistem ‘her’ juga menjadi 9 8
Ibid., hlm. 7.
Ibid. Ibid.
10
7
maupun klasikal, sistem CBSA (Cara
guru
Belajar Siswa Aktif), sistem akselerasi
pengampu
(percepatan) dan pemanfaatan asistensi
wajib Iqro’ dan siswa kelas X SMK
dari siswa yang telah menguasai
Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Tempat
semua jilid Iqro’. Selain itu, target
penelitiannya
pengajaran dicapai paling cepat enam
Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang
bulan dan paling lambat dua belas
berlokasi di Jl. Anggrek No. 2
bulan, dan untuk
Sukoharjo 57511 Jawa Tengah.
ujian akhir jilid
ditunjuk seorang penguji11.
mata
pelajaran kegiatan
al-Qur’an,
ekstrakurikuler
adalah
SMK
Metode pengumpulan datanya
Dengan demikian, dari uraian
dengan
menggunakan
wawancara,
petunjuk penggunaan metode Iqro’
observasi
tersebut, metode Iqro ini menjadi
Sedangkang, metode analisis datanya
metode penyempurna dari berbagai
menggunakan
metode sebelumnya.
analitik.
B. METODE PENELITIAN.
C. HASIL
Penelitian
ini
termasuk
penelitian lapangan (field research). Sedangkan
pendekatannya
dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, para pengampu atau 11
Ibid.
dan
dokumentasi.
metode
deskriptik
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN. SMK
Muhammadiyah
1
Sukoharjo berdiri pada tanggal 7 Juni 1993 (SK Pendirian Sekolah dari Yayasan/BPS
No.
III
A
2.B
20/1992tertanggal 1 November 1993 dengan surat Persetujuan dari Kanwil 8
Prop. Jateng No. 496/1.03-1/1993
Visi dari sekolah tersebut adalah
tertanggal 7 Juni 1993). Yayasan atau
Mewujudkan SMK Muhammadiyah 1
Badan Penyelenggara Sekolah adalah
Sukoharjo sebagai pencetak tenaga
Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah
kerja tingkat menengah yang beriman
Muhammadiyah
dan
(PDM)
Kab.
bertaqwa,
profesional
Sukoharjo. Nama sekolah awalnya
bidang
adalah
Muhammadiyah
menghadapi era global. Sedangkan
Sukoharjo, dan pada tahun pelajaran
Misinya, adalah menghasilkan tamatan
2000/2001 berubah menjadi SMK
yang berakhlaq mulia, cakap, percaya
Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang
diri, dan mampu mengembangkan
terletak
kota
keahlian yang dimiliki, menyiapkan
STM
di
kawasan
tengah
teknologi
industri
dalam untuk
Sukoharjo.
sekolah
tersebut
tenaga kerja yang mampu bersaing dan
beralamatkan
di Jalan Anggrek 2
siap memasuki lapangan kerja pada
Sukoharjo,
Kelurahan
dunia usaha maupun industri, dan
Kecamatan
Sukoharjo,
Jetis, Kabupaten
menyiapkan
wirausahawan
yang
Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. No.
tangguh, terampil dan cerdas dalam
telp (0271) 593187, dengan Kode Pos
bidang teknologi dan industri13.
5751. Selatan alun-alun Satya Negara Kota
Sukoharjo,
dijangkau
sehingga
transportasi
dari
Muhammadiyah
1
mudah
Sukoharjo mempunyai tenaga edukatif
segala
yang berjumlah 90 orang dengan latar
penjuru12. 12
SMK
Dikutip dari dokumen data Tata
Uasaha (TU) SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo pada 9 Januari 2014. 13 Ibid.
9
belakang pendidikan yang beraneka
kemampuan membaca al-Qur’an siswa
ragam. Setiap guru
dan dapat membantu siswa yang
dan
tanggung
terhadap
memiliki tugas
jawab
yang
sama
belum/kurang lancar dalam membaca
yaitu
al-Qur’an untuk mengikuti kegiatan
siswa-siswinya,
mencerdaskan dan mencetak lulusan
belajar
yang
Kemuhammadiyahan (AIK) .
berkompeten.
Selain
itu,
beberapa guru diberi beban tanggung
mengajar
Al-Islam
Kegiatan tersebut menggunakan
jawab yang lebih, yaitu sebagai
metode Iqro’ dan dilakukan setelah
pengampu ekstrakurikuler.
pulang sekolah, yakni pukul 14.15
Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
berjumlah 1500 siswa,
hingga pukul 15.15 WIB . Sedangkan pengampunya dari guru mata pelajaran
dengan jumlah kelas sebanyak 45
AIK. Akan tetapi,
kelas, dan setiap kelas terdapat ± 35
memanfaatkan sistem asistensi yang
siswa.
berasal
Khusus
untuk
kelas
X
berjumlah 512 siswa14.
dilaksanakan
siswa
yang
telah
menguasai seluruh jilid Iqro’, sehingga
Kegiatan ekstrakurikuler Iqro’ yang
dari
pengampu juga
SMK
Muhammadiyah 1 Sukoharjo dalam rangka mewujudkan visinya dengan
terbatasnya
jumlah
pengampu
ekstrakurikuler Iqro’ dapat terbantu dengan sistem asistensi tersebut. Keaktifan
dalam
target dapat memberantas buta huruf
mengikuti
arab dikalangan siswa, meningkatkan
wajib Iqro’ ini menjadi salah satu
14
Ibid.
kegiatan
siswa
ekstrakurikuler
aspek yang dinilai dalam rapor. Dalam 10
proses
pembelajaranya
evaluasi
mengikuti kegiatan ada 50 siswa dari
dilaksanakan pada saat siswa berada
278 siswa. Dengan demikian, siswa
pada halaman akhir pada tiap jilid
yang aktif mengikuti kegiatan ada 228
Iqronya
siswa.
dengan
masing-masing.
pengampu Namun,
kelas untuk
Jika
dilihat
dari
data
evaluasi kegiatannya dilakukan pada
perkembangan siswa selama 1 (satu)
saat rapat koordinasi sekolah.
semester , ketercapaian jumlah rata-
Data yang diperoleh berdasarkan
rata halaman pada setiap kelas dalam
data awal belajar siswa, yakni jumlah
satu semester terdapat 11 halaman di
278 siswa dari total 512 siswa yang
kelas X TSM Y dari 23 siswa yang
mengikuti
aktif
kegiatan
esktrakurikuler
dengan
9
(sembilan)
kali
wajib iqro’, menunjukkan bahwa yang
pertemuan, sedangkan kelas X TSM 4
mulai belajar Iqro’dari pembelajaran
ada 5 (lima) halaman dari 10 jumlah
Iqro’ jilid I ada 42 siswa, jilid II ada 29
murid yang aktif dengan 4 (empat) kali
siswa, jilid III ada 20 siswa, jilid IV
pertemuan, sedikitnya pertemuan dan
ada 16 siswa, jilid V ada 34 siswa, jilid
siswa yang mengikuti kegiatan di kelas
VI ada 30 siswa, dan al-Qur’an ada 57
TSM 4 disebabkan karena banyak
siswa. Sedangkan blok warna merah
yang langsung pulang setelah kegiatan
menunjukkan bahwa tidak ada siswa
belajar mengajar selesai, sehingga
yang berada di jilid tersebut dan blok
tingkat
warna
Sedangkan
jumlah
hijau siswa
menunjukkan yang
tidak
bahwa aktif
keaktifan
siswa
rendah.
kelas X RPL 1 ada 18
halaman dari 31 siswa yang aktif 11
dengan 12 kali pertemuan, kelas X
dalam
RPL 2 ada 11 halaman dari 18 siswa
membaca al-Qur’an siswa sudah tepat.
yang aktif dengan 11 kali pertemuan,
Akan
kelas X TAV ada 11 halaman dari 18
pengawasannya belum berjalan dengan
siswa yang aktif dengan 11 kali
maksimal,
pertemuan, kelas X TKR 1 ada 8
pengkoordinasian
(delapan) halaman dari 34 siswa yang
seorang pemimpin belum maksimal
aktif dengan 5 (lima) kali pertemuan,
dalam melaksanakannya. Selain itu,
kelas X TKR 3 ada 11 halaman dari 36
pembagian tugas dalam pemanfaatan
siswa yang aktif dengan 7 (tujuh) kali
asistenti juga belum disusun secara
pertemuan, kelas X TKR 4 ada 15
rinci, sehingga ketercapaian target pun
halaman dari 40 siswa yang aktif
belum
dengan 8 (delapan) kali pertemuan,
maksimal pula. Dengan demikian,
dan rata-rata dari seluruh kelas ada 12
peran
halaman dari 228 siswa yang aktif
belum dapat dapat berjalan secara
dengan 8 (delapan) kali pertemuan.
optimal.
Pemaparan data diatas dianalisis menggunakan teori Syaiful sagala yang
memberikan
hasil
bahwa
meningkatkan
tetapi,
pengelolaan
karena
dapat
kemampuan
dan
pada
tahap
pengawasan
diperoleh
ekstrakurikuler
dan
wajib
dengan
Iqro’
D. KESIMPULAN DAN SARAN. Peran ekstrakurikuler wajib Iqro’ dalam
meningkatkan
kemampuan
pemilihan ekstrakurikuler wajib Iqro’
membaca al-Qur’an siswa kelas X di
di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
dengan menggunakan metode Iqro’
belum dapat berjalan secara optimal. 12
Pemilihan wajib
program
Iqro
dengan
ekstrakurikuler menggunakan
al-Qur’an
siswa
kelas
X
Muhammadiyah 1 Sukoharjo, maka
metode Iqro’ di SMK Muhammadiyah
perkenankanlah
1 Sukoharjo yang hanya dilakukan
menyampaikan
selama satu tahun sudah tepat. Hal ini
berikut;
selaras dengan ketentuan metode Iqro’
seyogyanya
lebih
yang ditargetkan lulus enam jilid
manajemen
pengelolaan
dalam
atau
program
selambat-lambatnya dua belas bulan.
mengacu
Selain itu, adanya ketentuan asistensi
pengorganisasian,
pada metode Iqro’ dapat membantu
pengkoordinasian,
pengampu/pengajar
sedikit
pengawasan
jumlahnya. Namun, pembagian tugas
kegiatannya,
asisten
waktu
yang
menyebabkan
enam
bulan
yang
SMK
penulis saran-saran
Kepada
yang
sebagai
Kepala
Sekolah,
memperhatikan
telah
kepada
program-
ada
dengan
perencanaan, penggerakan,
pengarahan,
dalam
pelaksanaan
terutama dan
dan
pada
tidak
terkoordinasi,
pengkoordinasian
sistem
CBSA tidak
sehingga program-program yang telah
berjalan. Sehingga, hasil pembelajaran
direncanakan
menggunakan metode Iqro’ di SMK
dengan
Muhammadiyah 1 Sukoharjo tidak
Kesiswaan, selain mendapampingi dan
sesuai dengan ketentuan metode Iqro’.
membantu membuatkan presensi, serta
Setelah ekstrakurikuler
dapat
pengawasan,
maksimal,
dilaksanakan Kepada
Waka.
terungkap
peran
data perkembangan siswa, seyogyanya
wajib
dalam
juga memberikan rapat khusus yang
Iqro
meningkatkan kemampuan membaca
digunakan
untuk
mengevaluasi 13
kegiatan ekstrakurikuler wajib Iqro’
seperti
secara
asisten untuk melaksanakan sistem
periodik,
Dan
Kepada
memberikan
CBSA
dalam mengajar. Seorang pengampu
tanggung
harus dapat membuat suasana belajar
kelompok (lima sampai tujuh siswa).
yang menyenangkan, kondusif, dan
Dengan demikian, program kegiatan
tenang agar dapat membantu siswa
belajar membaca al-Qur’an dengan
berkonsentrasi dalam pembelajaran.
metode Iqro dapat berjalan dengan
Selain
lancar dan sesuai dengan ketentuan
pemanfaatan
asistensi
seyogyanya dikelola dengan baik,
metode
setiap
kepada
pengampu, seyogyanya lebih kreatif
itu,
dan
tugas
jawab
asisten
mengampu
diberi satu
tersebut.
Daftar Pustaka Arikunto, Suhasimi.2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Alsa, Asmadi. 2010. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Atta, Kasim. 2009. Peran Pusat Studi Dakwah Islam Mahasiswa (PUSDAM ALAHAHWAH) dalam meningkatkan mutu baca al-Qur’an tahun 2006-2007, SKRIPSI UMS. Unpublished . Firdaus, Zamzam. 2010. Peran Guru Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur’an. SKRIPSI UIN Syarif Hidayatullah http://repository.uinjkt.ac.id, diakses 21 November 2013. Gafur, Abd. 2012. “ Kajian Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dalam Perspektif Multipel Intelligences” dalam jurnal Madrasah (Vol. 5 Juli - Desember 2012) http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/tarbiyah/article/viewFile/2232/pdf. diakses 25 Desember 2013.
Hartati, Zainap. 2004. “Penerapan Metode Iqra’ dalam Membaca al-Qur’an (Studi tentang Penerapan Metode Iqra’ di TKA-TPA BKPRMI, Kota Palangka Raya,
14
Kalimantan Tengah” dalam jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 1 Nomor 2 Desember 2004 dalam www.scrib.com/doc/76719091/ ulumulqur’an, diakses 5 Januari 2014. Haryati, Anis. 2009. Upaya SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an bagi Siswa yang belum Mampu Membaca Al-Qur’an, SKRIPSI UIN Sunan Kalijaga. http://digilib.uin.suka.ac.id, diakses 21 November 2013. Humam, As’ad. 2000. Buku Iqro’ Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an. Yogyakarta: Balai litbang LPTQ Nasional. Kementrian Agama RI. 2010. Al-Qur’an tajwid dan terjemahannya dilengkapi dengan asbabun nuzul dan Hadiṡ ṣoḥiḥ. Jakarta: PT Sigma Examedia Arkanmeela. Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler (lampiran III:No 81A) dalam http://file.UPI.edu, diakses 5 Desember 2013. Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Sopiantin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Galia Indonesia. Supandi, Irfan. 2008. Ensiklopedi Puasa. Surakarta: Indiva Pustaka. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet. Tirmidzi, Sunan. Hadiṡ no. 2832 dalam Lidwa Pusaka i-Software.
15