Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Sustaining Growth
COVER TIRA OK! (1 PAGE).indd 1
13/04/2011 16:44:49
VISION
To Succeed and Excel as a Market-Driven Sales & Distribution Organization
MISSION
To ensure Life Essentials To be Conveniently Accessible
TIGARAKSA SATRIA ADDS VALUE Because of Our... INTEGRITY To ensure we deliver our promise INDEPENDENCE To ensure unbiased treatment INNOVATION To ensure we always stay current and relevant
COVER TIRA OK! (1 PAGE).indd 2
13/04/2011 16:44:50
Daftar Isi
TABLE OF CONTENTS
2
| Peristiwa Penting Events 2010
4
| Ikhtisar keuangan Financial Highlights
6
| Informasi Khusus Significant Information
9
| Daftar Aktiva Tetap Fixed Asset
10 | Sambutan Dewan Komisaris Message from Board of Commissioners 14 | Laporan Direksi Report from Directors 20 | Laporan Komite Audit Audit Committee Report 24 | Profil Perusahaan Company Profile 33 | Kepemilikan Saham di Anak Perusahaan Shareholding in Subsidiaries 34 | Penghargaan dan Sertifikat Awards & Certifications 36 | Profil Dewan Komusaris Board of Commissioners Profile 38 | Profil Direksi Board of Directors Profile 40 | Profil Komite Audit Audit Committee Profile 42 | Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussions and Analysis A. Kinerja 2010 Performance 2010 B. Fokus 2011 Focus 2011 64 | Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 68 | Tanggung Jawab Sosial perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 1
1
13/04/2011 16:41:40
Peristiwa Penting 2010 EVENTS 2010
2-3 FEB’ 2010 NATIONAL PRODUCT SUPPLY MEETING National Products Supply Meeting berlangsung di Hyatt Regency Yogyakarta pada tanggal 2 dan 3 Februari 2010. Dengan peserta karyawan pabrik dan Prinsipal (Soho, Sari Husada, Pratapa Nirmala
National Products Supply Meeting : conducted from February 2 to February 3, 2010 in Hyatt Recency Jogjakarta. Participants were factory staffs and Principals’ officials i.e.: Soho, Sari Husada, Pratapa Nirmala.
19 S/D 20 MARET 2010 NATIONAL MEETING 2010 PT BLUE GAS INDONESIA National Meeting 2010 PT Blue Gas Indonesia (BGI), salah satu anak perusahaan Perseroan, diadakan pada tanggal 19-20 Maret 2010 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta. Acara diitandai dengan kick-off Transformasi Bisnis oleh Direktur BGI Bp Husen, dan penyerahan Employee Award 2010 kepada karyawan terbaik BGI.
National Meeting 2010 of PT Blue Gas Indonesia (BGI), the Company’s subsidiary company, was held on 19th to 20th March 2010 at Mercure Hotel, Jakarta.. The event was marked with Business Transformation kick-off by Mr. Husen, Director of BGI, and Employee Awards 2010 granted to the best employees of BGI.
10 MEI 2010 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN LUAR BIASA Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan, bertempat di Ruang Serbaguna Tower 2, Gedung Gursa Efek Indonesia, tanggal 10 Mei 2010. Agenda RUPST : Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir tahun 2009 dan perubahan susunan Direksi Perseroan. Agenda RUPSLB : Penyesuaian Anggaran Dasar sesuai Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.J.1
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), held at Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, May 10, 2010. Agenda of AGMS : Director’s Report for the year ended 31st December 2010 and change of Board of Directors. Agenda of EGMS : Amendment of Article of Associatioan to comply with Bapepam & LK’s regulations No. IX.J.1.
14 JUNI 2010 PT. GALENIUM PHARMASIA LABORATORIES – PRINSIPAL BARU Pada tanggal 14 Juni 2010 telah ditanda-tangani perjanjian kerjasama distribusi dengan prinsipal baru yaitu PT. Galenium Pharmasi Laboratories, di kantor PT Galenium di Kebayoran Baru, Jakarta.
The signing of Distributorship Agreement with new principal PT Galenium Pharmasi Laboratories conducted on 14th of June 2010 at Galenium’s office in Kebayoran Baru, Jakarta.
14 S/D 17 JULI 2010 NATIONAL SALES & DISTRIBUTION MEETING National Meeting of Consumer Products– Sales & Distribution (CP-S&D), bertempat di Menara Peninsula Hotel, Jakarta, 14 s/d 17 Juli 2010. Peserta : Sales Operations, ASM-ASO-KAM, Trade Marketing dan Process Integrator
National Meeting of Consumer Products – Sales & Distribution (CP-S&D) at Menara Peninsula Hotel, July 14 to July 17, 2010. Participants : HO & Branches Sales Mgt, Trade Marketing and Process Integrators.
20 JULI 2010 SISTEM JAMINAN HALAL (HALAL ASSURANCE SYSTEM) DARI LPPOM MUI PT. Tigaraksa Satria Tbk., telah mendapatkan pengakuan status Sistem Jaminan Halal dengan kategori tertinggi ”A”, dari LPPOM MUI. Diserahkan pada tanggal 20 Juli 2010 oleh Wakil Direktur LPPOM MUI Ibu Ir. Oesmena Gunawan kepada Bp Hans Tjahjadi (GM BD & Products Supply)
2
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 2
The delivery of Halal Assurance System (“A” Category) certification by LPPOM MUI to PT Tigaraksa Satria Tbk. The certificate delivered on 20th of July 2010 by Mrs. Oesmena Gunawan (LPPOM MUI’s Vice Director) to Mr. Hans Tjahjadi (GM BD & Product Supply)
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:43
PERISTIWA PENTING 2010 | EVENTS 2010
2 AGUSTUS 2010 PT. INDOMO MULIA – PRINSIPAL BARU Pada hari Senin, tanggal 2 Agustus 2010, telah ditanda-tangani Perjanjian Kerjasama Penyaluran Produk-produk dengan PT. Indomo Mulia, sebuh perusahaan peralatan rumah-tangga beralamat di Kota Tangerang - Banten.
The signing of Distributorship Agreement with new principal PT Indomo Mulia, Tangerang - Banten, a household products company, on 2nd of August 2010.
6 AGUSTUS 2010 PT. DSG SURYA MAS INDONESIA – PRINSIPAL BARU Pada tanggal 6 Agustus 2010 telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Penyaluran Produkproduk popok bayi dengan PT. DSG Surya Mas Indonesia, Serang – Banten.
The signing of Distributorship Agreement with new principal PT DSG Surya Mas Indonesia, Serang – Banten, a diapers products company, on 6th of August 2010.
29 SEPTEMBER 2010 KUNJUNGAN WAKIL BUPATI KE PABRIK CANGKRINGAN, SLEMAN Pada tanggal 29 September 2010, Unit Produksi Sleman mendapatkan kunjungan kerja dari Wakil Bupati Kabupaten Sleman, Ibu Hj. Yuni Setia Rahayu beserta staf. Rombongan diterima oleh Bapak Priyo Purnomo (Plant Manager) beserta staf.
The working visit of Mrs Yuni Setia Rahayu, Vice Regent of Sleman Regency – Jogjakarta, and staffs to the company’s Sleman factory on 29th of September 2010. Visitors are guided by Mr. Priyo Purnomo (Plant Manager), and staffs
13 OKTOBER 2010 ADPI AWARD 2010 UNTUK DANA PENSIUN TIGARAKSA SATRIA Dana Pensiun Tigaraksa Satria berhasil mendapatkan ADPI Award 2010 yang diberikan oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2010 bertempat di Museum Nasional Jakarta. DP TRS berhasil meraih penghargaan sebagai Dana Pensiun Terbaik Pertama – Kategori Aktiva Bersih dibawah Rp. 50 Milyar (Program Pensiun Manfaat Pasti/PPMP), yang diterimakan oleh Bapak Syahrizal Sabir.
Tigaraksa Satria’s Pension Fund has won one of ADPI Awards 2010 honored by Indonesian Pension Fund Association (ADPI). The award was presented on 13th of October 2010 at National Museum Jakarta. The category won was The Best of Defined Benefit Program for Pension Fund with Net Assets below 50 Billions. The award was received by Syahrizal Sabir.
NOVEMBER 2010 EDUCATIONAL TECHNOLOGIES SALES CONVENTION, SYDNEY Sales Convention yang diselenggarakan oleh Educational Technologies Ltd (ETL), salah satu principal dari divisi Educational Products – Direct Selling, pada bulan November 2010 di Sydney, dihadiri oleh Sdri Hernita (GM Operations EP – DS).
Sales Convention conducted by Educational Technologies Limited (ETL), one of company’s Educational Products division’s principal, in November 2010, attended by Hernita (GM Operations EP Division)
21 DESEMBER 2010 HR EXCELLENCE AWARD 2010 LM-FEUI bekerjasama dengan Majalah SWA, mengadakan HR Excellence Award 2010. PT. Tigaraksa Satria berhasil menjadi Pemenang Kedua pada kategori Training & Development. Acara diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta, pada tanggal 21 Desember 2010. Award diterima oleh Bp Budy Purnawanto (HR Director)
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 3
LM-FEUI in collaboration with SWA Magazine carried-out HR Excellence Award 2010. The company has successfully won Second Best Award for Training & Development category. The trophy was presented in Borobudur Hotel on 21st of December 2010, and received by Mr. Budy Purnawanto (HR Director)
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
3
13/04/2011 16:41:46
Ikhtisar Keuangan FINANCIAL HIGHLIGHTS
Dalam jutaan Rupiah (kecuali disebutkan lain)
URAIAN
In million Rupiah (except stated otherwise)
2010
2009
2008
2007
2006
Penjualan Bersih
5.561.514
4.788.474
4.353.189
3.576.415
2.869.366
Net Sales
Harga Pokok Penjualan
5.018.229
4.322.547
3.833.040
3.158.065
2.545.685
Cost of Good Sold
Laba Kotor
543.285
465.927
520.149
418.349
323.681
Gross Profit
Laba Usaha
136.406
87.032
122.062
81.968
42.005
Operating Income
Laba Bersih
102.503
49.593
110.722
47.191
26.455
Net Profit
Aktiva Lancar
1.578.982
1.317.469
1.379.115
1.206.290
927.019
Current Assets
Altiva Tetap
136.681
120.089
116.611
90.922
85.309
Fixed Assets
5.542
6.343
6.015
6.486
9.085
Intangible Assets
Aktiva Lainnya
20.770
22.178
24.008
45.057
45.705
Other Assets
Jumlah Aktiva
1.741.975
1.466.079
1.525.749
1.348.755
1.067.119
Total Assets
Kewajiban Lancar
1.086.530
892.310
990.510
926.169
685.949
Current Liabilities
188.908
175.409
145.408
122.285
111.450
Non Current Liabilities
1.275.438
1.067.719
1.135.918
1.048.454
797.399
Total Liabilities Minority Interest
Aktiva Tidak Berwujud
Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Pemilikan Minoritas
DESCRIPTION
8.150
6.655
10.979
6.244
6.574
Ekuitas
458.387
391.705
378.852
294.057
263.146
Stockholders’ Equity
Jumlah Saham Beredar (dalam Ribuan)
918.493
918.493
918.493
918.493
918.493
Total Shared Listed (in thousands)
Laba Usaha
149
95
133
89
46
Operating Income
Laba Bersih
112
54
121
51
29
Net Income
Laba Bersih /Modal Sendiri
22,4
12,7
29,2
16,0
10,1
Return on Equity
Laba Bersih/ Jumlah Aktiva
5,9
3,4
7,3
3,5
2,5
Return on Assets
Laba Bersih / Penjualan Bersih
1,8
1,0
2,5
1,3
0,9
Return on Sales
Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar
145,3
147,6
139,2
130,2
135,1
Current Ratio
Kewajiban/Modal Sendiri
278,2
272,6
299,8
356,5
303,0
Debt to Equity
Kewajiban/Jumlah Aktiva
73,2
72,8
74,4
77,7
74,7
Debt to Assets
Modal Sendiri/Jumlah Aktiva
26,3
26,7
24,8
21,8
24,7
Equity to Assets
Laba per Saham Utama
Primary Earning per Shared
Rasio (dalam %)
Ratio (in %)
Modal Sendiri per Saham (Rp)
499
426
412
320
286
Book Value per Share
Dividen Tunai per Saham (Rp)
39,00
40,00
28,00
17,50
10
Cash Dividend per Share (Rp)
-
-
-
-
15
Stock Dividend (Rp)
Perputaran Barang Dagangan (hari)
40
46
49
48
41
Number of inventory Days
Perputaran Piutang Dagang (hari)
41
43
46
46
43
Number of Days Sales in A/R
Dividen Saham (Rp)
4
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 4
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:47
IKHTISAR KEUANGAN | FINANCIAL HIGHLIGHTS
PENJUALAN BERSIH
LABA USAHA
Net Sales
Operating Profit
6.000
140
5.562
5.000
122
120
4.788 4.353
4.000
80
3.576
3.000 2.000
40
1.000
20
2006
87
82
60
2.869
-
2007
2008
2009
42
-
2010
LABA BERSIH
2006
2007
2008
2009
2010
JUMLAH AKTIVA
Net Profit
Total Assets
1.742
1800
120
111
103
100
1.600
1.526
1.400 1.067
1000
60
800
50
47
1.466
1.349
1.200
80
600
40 26
400
20
200 -
-
2006
2007
2008
2009
1.275
1.000
1.136
458
450 379
392
350 300 250
600
263
294
200 150
400
100
200 -
2010
2009
500 400
1.068
797
800
2008
Shareholders Equity
1.400
1.048
2007
EKUITAS
Total Liabilities
1.200
2006
2010
JUMLAH KEWAJIBAN
50
2006
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 5
136
2007
2008
2009
2010
-
2006
2007
2008
2009
2010
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
5
13/04/2011 16:41:47
Informasi Khusus SIGNIFICANT INFORMATION
SAHAM
SHARES
Jumlah saham yang di tempatkan dan di setor penuh sejak tanggal 10 Juli 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 918.492.750 saham.
The amount of the total issued and paid-up shares since July 10, 2006 until December 31, 2010 has not changed, which is 918,492,750 shares.
Sejak go public di tahun 1990, jumlah saham yang di tempatkan dan di setor penuh perseroan telah mengalami beberapa kali peningkatan. Di tahun 1990 jumlah saham disetor sebanyak 13.500.000, kemudian ditingkatkan menjadi 40.500.000 saham di tahun 1991. Banyaknya saham disetor tidak berubah hingga dilaksanakannya konversi Obligasi ditahun 1995.
Since the Company’s going public in 1990, the number of issued and paid up shares has increased several times. In 1990, the paid-up capital number of shares was 13,500,000 which then increased to become 40,500,000 shares in 1991. Such number of shares did not change until the conversion of the Company’s Convertible Bonds into shares in 1995.
Hasil konversi Obligasi menjadi saham telah meningkatkan saham disetor menjadi 48.597.500 saham dengan nilai nominal Rp. 1.000,- per saham. Pada tahun 1996, perseroan membagikan Saham Bonus sebanyak 4 (empat) saham baru untuk setiap pemilik 5 (lima) saham lama.
The Bonds conversion resulted in the increase of the paid up capital to 48,597,500 shares with nominal value of Rp. 1,000.- per shares. In 1996, the Company disbursed 4 (four) Bonus Shares for every 5 (five) existing shares.
Dengan demikian di akhir tahun 1996, jumlah saham disetor meningkat lagi menjadi 87.475.500 saham. Dan sehubungan dengan adanya pemecahan saham di tahun 2005 jumlah saham yang disetor menjadi 874.755.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100,- per saham. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 31 Mei 2006, telah disetujui penggunaan Laba Perseroan tahun 2005 berupa pembagian Dividen Final dalam bentuk Dividen Tunai sebesar Rp. 10,- per saham dan Dividen Saham sebesar Rp. 15,per saham atau sebesar 43.737.750 saham, sehingga jumlah saham yang di tempatkan dan di setor penuh pada tanggal 10 Juli 2006 berubah menjadi 918.492.750 saham.
Therefore, by the end of 1996, the number of paid up shares increased from 48,597,500 to 87,475,500 shares. And with the stock splits in 2005, the Company’s paid up shares became 874,755,000 shares having nominal value of Rp. 100.- per shares. However, pursuant to the resolution of the Company’s Annual Meeting of Shareholders dated May 31, 2006, the Company, with the approval from shareholders, distributed final Dividends in form of Cash Dividend amounting to Rp. 10.- per share and Stock Dividend amounting to Rp. 15.- or equivalent with 43,737,750 shares; thus the number of issued and paid up shares became 918,492,750 shares in July 10, 2006.
Adapun perubahan harga saham Perseroan dalam 5 tahun terakhir, dari Januari 2006 hingga Desember 2010 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
The movements of the Company’s price of shares for the past 5 (five) years from January 2006 up to December 2010 is as described in the following graphic:
1,000 900 800 700 600 500 400 300
Grafik Perubahan Harga Saham Perseroan: Januari 2006 – Desember 2010
200 100 2006
6
Graphic of The Company’s Share Price Movement: January 2006 – December 2010 2007
2008
2009
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 6
2010
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:48
INFORMASI KHUSUS | SIGNIFICANT INFORMATION
STRUKTUR EKUITAS
EQUITY STRUCTURE
Jumlah Ekuitas Perseroan di akhir tahun 2010 naik menjadi Rp 458,4 Milyar, yang terdiri dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp. 91,8 Milyar, Agio Saham Rp 9,1 Milyar, Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Rp (3,0) Milyar, dan Saldo Laba Ditahan Rp 360,5 Milyar. Dengan total jumlah saham yang beredar sebanyak 918.492.750 saham, maka nilai buku per saham adalah sebesar Rp 499,-.
The Company’s Total Equity as at end of 2010 has increased to IDR 458.4 billions, consists of Issued and Paid-Up Capital of IDR 91.8 billions, Shares Premium (Agio) of IDR 9.8 billions, Change of Equity in Subsidiaries IDR (3.0) billions, and Retained Earnings of IDR 360.5 billions. With total shares issued of 918,492,750, the book value per share is IDR 499.-.
LIQUIDITY
LIKUIDITAS
The Company’s liquidity is measured by comparing the Company’s Current Assets to its Current Liabilities (Current Ratio). The Company’s Current Ratio as per 31 December 2010 is 145.3 % which means the Company is able to fully pay its Current Liabilities by using its Current Assets.
Likuiditas perusahaan diukur dengan perbandingan Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar (Rasio Lancar). Rasio Lancar per 31 Desember 2010 adalah 145.3 % yang berarti Perseroan mampu menyelesaikan seluruh Kewajiban Lancarnya dengan menggunakan Aktiva Lancar-nya.
Distribusi Saham dan Jumlah Saham yang Beredar Shares Distribution and Total Issued Shares Dalam Ribuan (in Thousand)
2010 Jumlah % Amount
2009 Jumlah % Amount
2008 Jumlah % Amount
2007 Jumlah % Amount
2006 Jumlah % Amount
PT Penta Widjaja Investindo
342,683
37.31
342,686
37.31
342,672
37.31
342,586
37.30
342,586
37.31
PT Sarana Ledaun
280,748
30.57
280,748
30.57
280,748
30.57
280,748
30.57
280,748
30.57
PT Widjaja Tunggal Sejahtera
232,707
25.34
232,674
25.33
232,674
25.33
232,674
25.33
232,674
25.33
2,205
0.24
2,042
0.22
2,042
0.22
2,042
0.22
2,042
0.22
81
0.01
81
0.01
81
0.01
81
0.01
81
0.01
47,015
5.12
46,763
5.09
46,784
5.09
46,839
5.10
46,808
5.10
Perorangan Indonesia
4,855
0.53
5,561
0.61
5,005
0.54
5,011
0.55
5,080
0.55
Lembaga Asing
8,066
0.88
7,805
0.85
8,358
0.91
8,358
0.91
8,346
0.91
133
0.01
133
0.01
129
0.01
129
0.01
129
0.01
918,493
100.00
918,493
100.00
918,493
100.00
918,493
100.00
918,493
100.00
Robert B. Widjaja Meity Tjipto Biantoro Masyarakat Lain (dibawah 5%) Lembaga Indonesia
Perorangan Asing
JUMLAH |TOTAL
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 7
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
7
13/04/2011 16:41:48
INFORMASI KHUSUS | SIGNIFICANT INFORMATION
Harga dan Jumlah Saham yang Diperdagangkan di BEI Price and Number of Shares Traded in BEI Harga Saham / Shares Price Periode / Period
Tertinggi (Rp)/Highest
Terendah (Rp) / Lowest
Volume Saham/Share Volume
Jan – Mar 2006 Apr – Jun 2006 Jul – Sep 2006 Okt – Des 2006
300 315 275 275
290 275 275 275
28.000 799.000 1.585.000 35.000
Jan – Mar 2007 Apr – Jun 2007 Jul – Sep 2007 Okt – Des 2007
275 255 600 400
200 250 275 320
6.100 127.000 295.000 51.000
Jan – Mar 2008 Apr – Jun 2008 Jul – Sep 2008 Okt – Des 2008
350 350 370 365
300 280 350 265
168.000 155.000 20.000 94.000
Jan – Mar 2009 Apr – Jun 2009 Jul – Sep 2009 Okt – Des 2009
260 350 390 350
250 290 250 200
18.000 589.000 133.000 51.000
Jan – Mar 2010 Apr – Jun 2010 Jul – Sep 2010 Okt – Des 2010
310 440 620 930
300 305 410 550
28.000 295.000 15.000 702.000
Kegiatan Pembayaran Dividen untuk Tahun Buku 1992 – 2010 Payment of Dividend for the Financial Period of 1992 - 2010 Tahun Year
Dividen per saham (Rp) Dividend per Share
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
100.00 125.00 150.00 200.00 125.00 700.00 717.00 100.00 200.00 350.00 250.00 250.00 100.00 345.00 400.00 150.00 10.00 15.00 17.50 28.00 40.00 39.00
Tanggal Pembayaran Payment Date
15 Juli 1993 19 Agustus 1994 12 Juli 1995 17 Juli 1996 25 Maret 1997 9 April 1998 14 Agustus 1998 21 Juli 1999 20 April 2000 28 Mei 2001 2 Juli 2001 28 Nopember 2001 28 Juni 2002 4 Juli 2003 28 Mei 2004 8. July 2005 10. July 2006 10. July 2006 12. June 2007 11. June 2008 11. June 2009 21. June 2010
Jumlah Dividen(Rp) Total Dividend
Rp. 4,050,000,000 Rp. 5,062,500,000 Rp. 6,075,000,000 Rp. 9,719,500,000 Rp. 10,935,437,500 Rp. 67,232,850,000 Rp. 62,702,438,400 Rp. 8,747,550,000 Rp. 17,495,100,000 Rp. 30,616,425,000 Rp. 21,868,875,000 Rp. 21,868,875,000 Rp. 8,747,550,000 Rp. 30,179,047,500 Rp. 34,990,200,000 Rp. 13,121,325,000 Rp. 8,747,550,000 Rp. 13,121,325,000 Rp. 15,913,127,055 Rp. 25,717,797,000 Rp. 36,739,710,000 Rp. 35,821,217,250
Daftar Pencatatan Saham PT Tigaraksa Satria Tbk. di BEI Listing Of Shares PT Tigaraksa Satria Tbk. in BEI Tanggal Pencatatan Efektif Effective Date
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
8
10. July 2006 30. August 2005 18. June 1996 13. June 1996 14. August 1991 17. June 1991 22. April 1991 19. June 1990 11. June 1990
Tidakan Korporasi Corporate Action Dividen Saham / Shares Dividend Pemecahan Saham / Stock Split Saham Bonus / Bonus Shares Konversi Obligasi / Bond Conversion HMETD / Right Issue Company Listing Company Listing Company Listing IPO
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 8
Penambahan/Pengurangan Saham Addition Or Deduction Of Shares 43.737.750 787.279.500 38.878.000 8.097.500 27.000.000 7.000.000 1.580.000 2.420.000 2.500.000
Akumulasi Jumlah Saham Total Accumulated Shares 918.492.750 874.755.000 87.475.500 48.597.500 40.500.000 13.500.000 6.500.000 4.920.000 2.500.000
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:48
Daftar Aktiva Tetap LIST OF FIXED ASSETS
KOTA/CITY
ALAMAT/ADDRESS
PT TIGARAKSA SATRIA TBK. JAKARTA
BANDUNG
SEMARANG
YOGYAKARTA
SURABAYA
UJUNG PANDANG (MAKASAR)
KLATEN UTARA JAWA TENGAH
PENILAIAN/ APPRAISAL TANGGAL/DATE
Jl. Pulo Gebang km 3, Cakung, Jak-Tim • Tanah 15.600 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Ir. Soekarno Hatta No. 606, Margacinta • Tanah 11.345 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Industri VII No. 8, Kec. Genuk, Semarang • Tanah 2.075 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Industri VII No. 4, Kec. Genuk, Semarang • Tanah 4.760 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Cangkringan Km 1,5 Dhuri, Sleman • Tanah 10.565 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Kalianak Barat No. 55B, Kec. Asemrowo • Tanah 9.870 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Margomulyo Indah Blok B-20,Kec.Tandes • Tanah 4.113 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Gatot Subroto No. 17A, Kec. Tallo • Tanah 1.416 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Sersan Sadikin No. 88, Jonggrangan • Tanah 2.485 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
Jl. Ki Ageng Gringsing II, Pondok Mulyo • Tanah 2.135 M2 • Bangunan • Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
RUPIAH/IDR
JUMLAH/TOTAL
28.692.000.000 2.165.000.000 500.000.000
31.357.000.000
25.727.000.000 6.172.000.000 199.000.000
32.098.000.000
552.000.000 -
552.000.000
1.315.000.000 1.420.000.000 63.000.000
2.798.000.000
6.432.000.000 9.695.000.000 1.486.000.000
17.613.000.000
7.281.000.000 2.972.000.000 256.000.000
10.509.000.000
3.466.000.000 326.000.000 67.000.000
3.859.000.000
1.975.000.000 599.000.000 6.000.000
2.580.000.000
669.000.000 634.000.000 17.000.000
1.320.000.000
729.000.000 64.000.000 12.000.000
805.000.000
SUB TOTAL PT TIGARAKSA SATRIA TBK.
103.491.000.000
PT. BLUE GAS INDONESIA JAKARTA
SUB TOTAL PT BLUE GAS INDONESIA TOTAL AKTIVA TETAP
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 9
Jl. Pulo Gebang km 3, Cakung, Jak-Tim - Tanah 7.500 M2 - Bangunan - Sarana pelengkap lainnya
1-Feb-10
12.353.000.000 1.917.000.000 86.000.000
14.356.000.000 14.356.000.000 117.847.000.000
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
9
13/04/2011 16:41:48
“The Board of Commissioners is in full support of all the programs planned for and to be executed during this year” Meity Tjiptobiantoro President Commissioner
10
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 10
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:49
Sambutan Dewan Komisaris MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
Para Pemegang Saham yang terhormat.
Distinguished Shareholders,
Direksi Perseroan telah melakukan beberapa langkah positif pada tahun 2010 sesuai dengan Business Plan yang telah disampaikan kepada kami pada tahun sebelumnya. Programprogram terfokus yang dirancang dengan mengambil tema Operational Excellence telah dilaksanakan oleh Direksi Perseroan beserta seluruh jajarannya dengan cukup berhasil; Target perolehan Laba Perseroan yang diukur dengan Economic Profit dapat terlampaui bahkan mengalami peningkatan yang luar biasa yaitu sebesar 180 % atau hampir 3 kali lipat pencapaian Economic Profit tahun sebelumnya.
With a clear goal – striving for “Operational Excellence” – the Company’s business plan focused its 2010 working programs accordingly. The Management’s successful execution exceeded the Company’s profitability target in terms of Economic Profit for the year with an increase of 180 %, almost 3 times compared to last year.
Laba Bersih Perseroan yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan juga memperlihatkan kenaikan yang sangat tinggi yaitu sebesar 107 % atau menjadi 2 kali lipat dari Laba Bersih tahun 2009. Disamping keberhasilan dalam pengelolaan operasionil Perseroan, kenaikan Laba Bersih ini sebagian juga diperoleh dari keuntungan penjualan merk Produgen yang merupakan imbas positif dari keputusan Direksi untuk melakukan divestasi melalui perhitungan yang cermat.
In NPAT (Net Profit After Tax) terms, the Company’s achievement was also astonishingly high, increasing 107 % compared to the previous year. Other than the operational contribution, the Company’s other significant gain was the sale of its brand Produgen to an external party.
Berkat upaya semua pihak, termasuk kerjasama bisnis yang erat dengan para prinsipal, pertumbuhan Penjualan Bersih Perseroan juga cukup mengesankan yaitu meningkat sebesar 16 % dibandingkan tahun 2009, hal ini terjadi ditengah-tengah situasi baru mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi dunia yang memberi dampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik.
The Company’s Net Sales growth by 16 % has been a motivating accomplishment considering the uncertain aspects in the global economic recovery. This we attribute to excellent business cooperation with principals, in which the Company continuously seeks to satisfy and fulfill its customers’ needs through innovative means; and extensive training programs aimed to create a conducive working culture and bring the Company to the next level of excellence.
Perkembangan yang cukup menggembirakan dan turut mendorong perbaikan kinerja Perseroan adalah munculnya semangat baru dari peluncuran New Corporate Identity yang telah mulai dilakukan sejak akhir tahun 2009 dan telah dikampanyekan sepanjang awal tahun 2010 kepada semua karyawan Perseroan diseluruh Indonesia. Hal ini dibarengi dengan program-program nyata dibidang pengembangan sumber daya manusia yang mengarah kepada pembentukan budaya kerja positif yang memacu peningkatan kinerja Perseroan.
Internally, we also strive to constantly improve. The year 2010 saw the launch of our new Corporate Identity, a logo signifying the business we are in, and a tag line that portrays our vision to be Always Ahead. To do so, we must be innovative and execute accordingly.
PSAK (Prinsip Standar Akuntansi Keuangan) yang baru yang mengacu kepada IFRS (International Financial Reporting Standards) telah mulai diterapkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan “Purwantono, Suherman and Surja” (Ernst & Young Indonesia). Hal ini mendahului kewajiban yang telah ditetapkan pemerintah c.q. Departemen Keuangan selambatlambatnya akhir tahun 2012. Dewan Komisaris memandang positif hal tersebut sehingga tidak perlu ada penyesuaian kembali ditahun-tahun selanjutnya. Sebelum diterbitkannya Laporan Auditor tersebut, Komite Audit yang mewakili Dewan
The newest Indonesian Accounting Principles (PSAK), which is now associated with International Financial Reporting Standard (IFRS), has been adopted in the Company’s 2010 Consolidated Audited Financial Report which was audited by Accounting Firm “Purwantono, Suherman and Surja” (Ernst & Young Indonesia). This preceded the deadline set by the Indonesian Ministry of Finance for adopting the new PSAK by the year 2012. We appreciate this effort, as there would be no restatement required from the Company in the following years. Before the Auditor’s Report was released, the Audit Committee represented the Board of Commissioners, had thoroughly discussed the
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 11
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
11
13/04/2011 16:41:50
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS | MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
Komisaris telah melakukan pembahasan baik secara internal Perseroan maupun bersama-sama dengan Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan. Tidak ada hal-hal signifikan yang perlu kami laporkan kepada pemegang saham karena, menurut hemat kami, semuanya sudah sesuai dengan kepatutan dan aturan yang berlaku, serta sejalan dengan pendapat Akuntan yaitu wajar tanpa pengecualian.
Auditors’ findings, notes and management responses with the internal Management as well as the external Auditor. We found no significant findings to report to shareholders as all were in compliance with the applicable rules and regulations, and in line with the Auditor’s unqualified opinion on the Company’s 2010 Financial Reports.
Penerapan Good Corporate Governance yang konsisten didalam Perseroan terus dipantau melalui Komite Audit yang dalam pelaksanaannya dibantu pelaksanaannya di lapangan oleh team Internal Audit Perseroan yang sekarang bernama Internal Process Control Department. Demikian juga penyediaan informasi yang transparan dan tepat waktu bagi pemegang saham sebagai wujud dari kepatuhan terhadap aturan Pasar Modal telah dipenuhi dengan baik oleh Direksi Perseroan.
Practicing Good Corporate Governance is vital, and the Board of the Commissioners constantly oversees this through the Audit Committee as well as the Company’s Internal Audit team, the Internal Process Control Department. The Management also provides any information for the shareholders by complying with the Capital Market authorities’ reporting requirements in a timely manner.
Tema “Sustaining Growth” yang telah dicanangkan Direksi tahun ini, cukup bisa menggambarkan tekad dan upaya maksimal yang akan dijalankan untuk tetap menjaga pertumbuhan Perseroan secara bekesinambungan. Peningkatan kapabilitas organisasi, mempererat kerjasama dengan principal, melanjutkan pengembangan program layanan customized solutions, peningkatan kualitas SDM, memaksimalkan pemanfaatan assets finansial dan nonfinansial, peningkatan kapasitas produksi pabrik, dan pengembangan jaringan distribusi adalah merupakan upayaupaya yang akan ditempuh untuk menjaga momentum pertumbuhan berkelanjutan.
Looking ahead, this year’s working theme “Sustaining Growth” portrays the Company’s continuous commitment and effort to achieve targets set in the 2011 Business Plan. The Management sets out to accomplish this through expanding of its organizational capability, continuously developing customized solutions, enhancing and training human resources, maximizing utilization of financial and non-financial assets, increasing its factory’s production capacity, and expanding its distribution network.
Dengan pencapaian-pencapaian yang mengesankan sepanjang tahun lalu, Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa program-program yang sedang berjalan dan akan dijalankan untuk tahun ini juga akan berhasil.
Capitalizing from last year’s impressive performance, the Board of Commissioners is in full support of all the programs planned for and to be executed during this year.
Perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian kinerja Perseroan sepanjang tahun 2010. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi beserta seluruh karyawan Perseroan atas prestasi yang luar biasa, mari kita bekerja bersama-sama mencapai sasaran yang telah ditetapkan tahun ini, mudah-mudahan Tuhan memberkahi kita semua.
Last but not least, we would like to express our gratitude to all parties for positively contributing to the Company’s achievements of last year. And we would also like to thank the Management and all of the employees for excellent work done, let us work hand in hand in achieving the targets set for this year, may God bless us all…
Terima kasih.
Thank you
12
Meity Tjiptobiantoro
Shinta Widjaja Kamdani
Chandra Natalie Widjaja
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Fauzy
Syahrizal Sabir
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 12
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:50
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS | MESSAGE FROM BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris Board of Commissioners
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 13
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
13
13/04/2011 16:41:51
“With those steps of actions, and precise execution, we will succeed in Sustaining Growth making us Always Ahead in all categories of our business portfolio” Lianne Widjaja President Director
14
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 14
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:52
Laporan Direksi REPORT FROM DIRECTORS
Para Pemegang Saham yang kami hormati,
Respected shareholders,
Perseroan mengawali tahun 2010 dengan meluncurkan Identitas Korporasi yang baru, dalam bentuk logo dan tagline baru. Dalam perkembangannya, Identitas Korporasi yang baru tersebut setidaknya telah berfungsi menjadi alat pemersatu dan ikut memacu semangat kami beserta seluruh karyawan Perseroan dalam mengeksekusi program-program kerja Perseroan yang di tahun 2010 bertemakan “Operational Excellence”.
The Company marked the beginning of year 2010 by launching its new Corporate Identity, a new logo representing our core business, and a tag line exemplifying our vision. The new Corporate Identity has become a shared symbol of unification among all the employees, and the theme “Operational Excellence” has motivated us providing a clear direction, realistic expectations and professional guidance to execute the working programs.
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kontribusi positif dari seluruh stakeholders serta didukung oleh situasi sosialpolitik dan ekonomi nasional yang cukup stabil pada tahun 2010, Perseroan mampu mengoptimalkan pertumbuhannya sehingga menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
With the blessing from God the Almighty, through positive contributions from all stakeholders, in a conducive economy and a stable social & political situation, the Company successfully grew its business and outperformed the previous year.
Eksekusi strategi dan program-program bisnis yang dilakukan secara terfokus dan konsisten sepanjang tahun 2010 telah berbuah manis dengan dicapainya dua tujuan finansial utama Perseroan, yaitu Economic Profit dan Revenue Growth. Penjualan Bersih Konsolidasian Perseroan pada tahun 2010 mencapai Rp 5,6 Triliun, meningkat sekitar 16 % dibandingkan dengan Rp 4,8 Triliun ditahun 2009. Perseroan juga telah dapat menghasilkan Economic Profit, berdasarkan kalkulasi internal, sebesar Rp 48,4 Milyar atau meningkat 180 % dibandingkan dengan hanya Rp 17,3 Milyar ditahun sebelumnya.
From a financial perspective, the Company achieved its business objectives, growing Consolidated Net Sales to IDR 5.6 trillions, a 16 % increase over 2010’s Net Sales of IDR 4.8 trillions. This also generated an Economic Profit of IDR 48.4 billions, a significant increase of 180 % in 2009 when we gained IDR 17.3 billions.
Semua unit usaha yang ada didalam Perseroan, kecuali unit usaha TGS Mikro, memperlihatkan pertumbuhan yang baik ditahun 2010; Unit usaha Consumer Products (CP) tetap memberikan kontribusi terbesar dengan nilai Penjualan Bersih sebesar Rp. 5,1 Triliun atau meningkat sebesar 19 % dibandingkan dengan Penjualan Bersih tahun 2009 yaitu sebesar Rp 4,3 Triliun. Penjualan Bersih unit usaha Educational Products (EP) mencapai sebesar Rp. 39,6 Miliar, meningkat 16 % dibandingkan dengan Rp 34,1 Milyar ditahun sebelumnya.
With the exception of TGS Mikro, all the other business units demonstrated satisfying sales growths in 2010. The Consumer Products (CP) provided the biggest contribution with Net Sales Revenue of IDR. 5.1 trillions, an increase of 19 % compared to 2009 sales achievement of IDR 4.3 trillions. Net Sales in Educational Products (EP) reached IDR 39.6 billions, an increase of approximately 16 % compared to the previous year’s sales of IDR 34.1 billions.
Sementara unit usaha Blue Gas Indonesia (BGI) mencatat Penjualan Bersih sebesar Rp. 346,6 Milyar, meningkat 34 % dibandingkan dengan Penjualan Bersih tahun 2009 yang sebesar Rp. 259,4 Milyar. Penjualan Bersih Unit usaha TGS Mikro mengalami penurunan yaitu dari Rp. 234,1 Milyar ditahun 2009 menjadi Rp 105,0 Milyar ditahun 2010 sebagai dampak dari ditutupnya beberapa unit TGS yang menderita kerugian cukup besar.
At Blue Gas Indonesia (BGI), Net Sales increased by 34 % with IDR 346.6 billions over the previous year of IDR 259.4 billions. Unfortunately, TGS Mikro experienced a sharp decline from IDR 234.1 billions in 2009 to IDR 105.0 billions in 2010, as a result of the Management’s decision to close several TGS units to avoid further substantial losses.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 15
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
15
13/04/2011 16:41:52
LAPORAN DIREKSI | REPORT FROM DIRECTORS
Unit usaha CP tetap menjadi kontributor Economic Profit terbesar dengan kontribusi sebesar Rp 33,1 Milyar, disusul oleh unit usaha BGI sebesar Rp 21,9 Milyar dan unit usaha EP turut memberikan kontribusi sebesar Rp 2,5 Milyar. Sementara itu, unit usaha TGS masih juga belum mampu memberikan kontribusi Economic Profit yang positif.
The CP business unit remained the biggest contributor to the Company’s profitability by generating IDR 33.1 billions in Economic Profit, followed by BGI business unit, which contributed IDR 21.9 billions, whereas the EP business unit generated IDR 2.5 billions. Again, TGS Mikro affected the Company’s profitability negatively.
Disamping Economic Profit dan Revenue Growth, dua indikator keberhasilan lain yang telah dicanangkan dalam Business Plan 2010 adalah Productivity Improvement dan Maximization of Assets Utilization: Perbaikan dalam hal Productivity Improvement tercermin dalam bentuk peningkatan persentase Laba Usaha terhadap Penjualan Bersih dari semula 1.8 % di tahun 2009 menjadi 2.5 % ditahun 2010. Sedangkan perbaikan dalam hal Maximization of Assets Utilization adalah berupa perbaikan umur Piutang Usaha dan tingkat Persediaan Barang yang angka-angkanya dapat dilihat pada Ikhtisar Laporan Keuangan.
Besides Economic Profit and Revenue Growth, the other two indicators set as targets in the Business Plan for the year 2010 were Productivity Improvement and Maximization of Assets Utilization. Productivity improved through an increase of Operating Profits percentages to Sales Revenue from 1.8 % in 2009 to 2.5 % in 2010. And Maximization of Assets Utilization was illustrated through improvements in Account Receivables aging and lower Merchandise Inventory level; all indicators which are detailed in the Financial Highlights.
Beberapa sertifikasi dan penghargaan dari pihak eksternal juga mewarnai pencapaian tahun 2010 secara positif, antara lain: 1. Diperolehnya sertifikat ISO 9001 dan HACCP dari PT SGS Indonesia untuk unit Manufacturing Services milik Perseroan di Sleman - Jogjakarta. 2. Wakil Perseroan dalam ajang ”Salesforce Championship” yang diadakan oleh Majalah Marketing, yaitu Sdr. Budi Susilo (ASM Surabaya) dan Sdr Cecep Noviananda (KAM Jakarta), masing-masing terpilih menjadi Pemenang 1 dan Pemenang Harapan 1. 3. Terpilihnya Perseroan sebagai Pemenang ke-2 untuk kategori Training & Development dan menjadi finalis untuk kategori Employee Involvement dalam ajang ”HR Excellence Award 2010” yang diadakan oleh Majalah SWA dan Lembaga Manajemen – FEUI. Prestasi dan pencapaian yang baik, dalam bentuk apapun, niscaya akan memotivasi kami beserta seluruh karyawan Perseroan untuk lebih meningkatkan kinerja dimasa datang. Kondisi makro ekonomi Indonesia tahun 2011 diperkirakan akan sedikit lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010. Data yang dilansir Majalah Tempo Edisi Desember 2010 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan bakal mencapai 6.0–6.4 %, Produk Domestik Bruto bisa mencapai Rp 7.020 Trilun, dan Pendapatan per Kapita diprediksi mencapai US$ 4,250.- Sementara itu, kurs Rupiah diprediksi akan stabil dan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI akan mampu menembus level 4.000. Namun demikian, gambaran optimis ini dibayang-bayangi oleh kenaikan tingkat inflasi yang diperkirakan akan meningkat hingga ke level 6,5% ditahun ini.
Other significant events enabling the Company’s success are attributed to the following certificates and awards that the Company obtained in the past year. 1. ISO 9001 and HACCP certificates; obtained from PT SGS Indonesia for the Company’s powdered milk production unit in Sleman - Jogjakarta. 2. In the national Sales Force Championship event organized by “Marketing” magazine, the Company, represented by Budi Susilo (ASM Surabaya) and Cecep Noviananda (KAM Jakarta), won the event as First and First Runner Up respectively. 3. The Company won the Second Prize in the category of Training & Development, and as one of the finalist in the category of Employee Involvement, in the event ”HR Excellence Award 2010” conducted by “SWA” magazine and Lembaga Manajemen – FEUI. As we continue to handle new challenges in 2011, receiving such accolades has been inspirational and pivotal to outstanding performance. Another positive aspect is the Indonesian macro-economic circumstance in 2011 predicted to be better than in 2010. According to Tempo’s December 2010 issue, Indonesia’s economic will grow at the rate of 6.0 to 6.4 %, the country’s GDP to reach IDR 7.020 trillions, and a per capita income will become US$ 4,250,-, the Rupiah currency will stabilize at the current level, and the Composite Share Index in Indonesia Stock Exchange is predicted to surge to 4.000. Albeit the optimism, the inflation rate could still represent an obstacle for the economic growth as it is predicted to increase to 6.5 % this year. As we worked through Operational Excellence in 2010, this year
Prestasi yang diraih ditahun 2010 bukan saja layak dipertahankan akan tetapi harus terus dipacu agar meningkat dan berkelanjutan. Dengan spirit dan rasa percaya diri yang lebih tinggi serta ditopang oleh kondisi lingkungan bisnis yang kondusif untuk pertumbuhan, Perseroan akan dapat meraih sukses. Tema kerja yang diusung oleh Perseroan pada tahun 2011 adalah Sustaining Growth. Ini mengisyaratkan bahwa strategi bisnis Perseroan dalam mencapai 4 tujuan
16
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 16
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:52
LAPORAN DIREKSI | REPORT FROM DIRECTORS
finansial perusahaan yaitu: Economic Profit, Revenue Growth, Productivity Improvement dan Maximization of Assets Utilization, tetap akan berfokus pada upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan atau optimizing growths. Sehubungan dengan hal ini, maka langkah-langkah yang akan ditempuh oleh Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Terus meningkatkan kapabilitas organisasi dalam lima kompetensi dasar, yakni – know your customer, relationship management, supply chain management, innovation dan knowledge management. a. Know your customer – melanjutkan dan melakukan perbaikan terhadap program layanan customized solutions agar senantiasa mampu memenuhi kebutuhan customer yang makin beragam dan cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu. Kemampuan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan customer tersebut akan meningkatkan kepuasan customer, dan pada gilirannya akan berpengaruh positif pada upaya Perseroan dalam mendapatkan customer baru dan mempertahankan customer yang sudah ada. b. Relationship management – meningkatkan kualitas proses dan process owner serta kualitas output yang diperuntukkan bagi customer yang sudah ada. Prioritas perbaikan akan ditujukan pada proses dan process owner yang berhubungan langsung dengan customer, seperti: principal dan outlets. c. Supply chain management – menjamin terwujudnya sistim supply chain management yang efektif dan efisien. Ini tidak hanya menyangkut arus produk, namun juga arus data dan informasi serta arus dana. Fokus dititik beratkan pada upaya perbaikan proses dan pengunaan teknologi yang mampu mengeliminir setiap hambatan yang dapat menyebabkan tersendatnya arus produk, data, informasi dan dana. d. Innovation – membuat wadah dan membuka kesempatan bagi tiap karyawan untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya dalam menghasilkan produk atau layanan baru yang bermanfaat bagi customer e. Knowledge management – memanfaatkan teknologi informasi untuk mengubah data menjadi informasi serta mendorong karyawan untuk mentransformasikan informasi yang dimiliki menjadi knowledge, dan memanfaatkannya secara maksimal dalam menghasilkan produk atau layanan baru yang bermanfaat bagi customer. Perseroan juga akan mendorong dan mengembangkan proses kreasi dan distribusi knowledge di antara para karyawan. 2. Meningkatkan kualitas kerjasama dan hubungan baik dengan existing principal dalam rangka customer retention. Untuk itu, peran para process integrators akan lebih diberdayakan. 3. Melanjutkan dan menawarkan program layanan customized solutions dalam rangka mendapatkan prinsipal baru dan mengembangkan layanan-layanan baru. 4. Meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas SDM melalui perbaikan proses kerja dan peningkatan kompetensi SDM. Langkah awal perbaikan proses kerja dimulai dengan determinasi SIPOC disetiap tahapan proses, diikuti dengan penentuan target output, pengukuran pencapaian hasil
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 17
the Company’s working program aims to sustain growth in its four financial objectives of Economic Profit, Revenue Growth, Productivity Improvement and Maximization of Assets Utilization with focus on the following steps of action:
1.
To increase organizational capability in five basic competencies - know your customer, relationship management, supply chain management, innovation and knowledge management. a. Know your customer means consistently seeking information and understanding customers’ continuously changing needs, and then offering customized solutions and services. Fulfilling customers’ needs at superior standards will result in customers satisfaction and hence, loyalty and referrals.
b.
Relationship management – to increase the quality of processes, process owners, and outputs delivered to the existing customers. The priority for improvements will be on the processes executed by the frontline process owners.
c.
Supply chain management – ensuring that supply chain management systems are in place and being effectively and efficiently executed. The systems should cover not only the flow of goods but also the flow of data, information and funds. Focus of improvements would be on the process itself and the related technological supports which are aimed at eliminating every obstacle for smoothing the flow of goods, data, information and funds. Innovation – institutionalize and encourage employees to come up with creative solutions that add value for our customers. Knowledge management – to manage knowledge effectively would be the competence to convert data into information, provide relevant knowledge for our customers, and maximize the utilization of the knowledge for creating new products or services.
d. e.
2.
To improve cooperation and relationships with our existing principals through effective communications and revitalizing our process integrators.
3.
To continuously seek better customized solutions hence enabling us to obtain more principals, as we are able to improve our services. To boost the productivity and raise the quality of human resources through process improvements and enhancement of the employees’ competencies. Process improvements start with determining SIPOC in each step of the process, followed by deciding output targets, measuring actual results versus
4.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
17
13/04/2011 16:41:53
LAPORAN DIREKSI | REPORT FROM DIRECTORS
kerja dibandingkan dengan target output, dan analisa root cause atas gap yang terjadi, serta diakhiri dengan mencari solusi dan langkah perbaikan yang inovatif. Agar ini bisa berlangsung, kompetensi SDM harus terus ditingkatkan melalui program pelatihan dan pengembangan yang sistimatis. 5. Memaksimalkan utilisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk diantaranya adalah dana (pengelolaan kas dan A/R), fixed assets (utilisasi vehicle fleet, office space, warehouse space, kapasitas produksi di pabrik Sleman dll), persediaan barang (optimum inventory level), SDM (qualified SDM), dan informasi (management information system). 6. Unit usaha CP akan mengembangkan jaringan distribusinya, a.l.: a) melalui ekspansi geografis dengan membuka area baru khususnya di Indonesia bagian Timur, b) mengisi potensi peningkatan perekonomian daerah sebagai dampak positif dari pelaksanaan otonomi daerah khususnya di Sumatera serta Kalimantan, dan c) melakukan intensifikasi penjualan di seluruh channels (khususnya di channel Modern Trade Independent dan General Trade). 7. Melakukan reorganisasi unit usaha EP dalam rangka: a) pencapaian target penjualan tiap prinsipal,b) perbaikan proses kerja yang mampu meningkatkan jumlah new salesforces dan qualified salesforces, serta c) mengembangkan kultur organisasi yang mengedepankan nilai-nilai keterbukaan, transparansi, inovasi dan performance oriented. Dengan menjalankan langkah-langkah tersebut diatas dan fokus pada optimalisasi pertumbuhan, diharapkan Perseroan akan mampu Sustaining Growths sehingga menjadi perusahaan yang Always Ahead disetiap kategori bisnis yang menjadi portfolio-nya. Kami yakin kami bisa ! Para pemegang saham yang kami hormati, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan. Kepada semua mitra bisnis kami; para principal, distribution channels, suppliers dan mitra bisnis lainnya, kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya, dan khususnya juga kepada seluruh karyawan Perseroan yang tanpa kenal lelah telah memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian dan keberhasilan Perseroan. Terima kasih.
Lianne Widjaja
Presiden Direktur President Director
18
Budy Purnawanto Direktur Director
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 18
5.
output target, analyzing root cause on gaps between target and actual results, and lastly, finding innovative solutions to improve or close the gaps. To facilitate this, we will continuously provide systematic training and development programs for the employees. To maximize the Company’s utilization of assets and resources including funds (Cash and A/R management), fixed assets (utilizations of vehicle fleet, office space, warehouse space, production capacity at the factory, etc), merchandise inventory (optimum inventory level), human resources (qualified HR), and information (management information system).
6.
To further develop the CP distribution network through: a) geographical expansion by opening new areas in Eastern part of Indonesia, b) penetration in Sumatra and Kalimantan by taking advantage of the increasing trend for decentralization in these economically potential suburbs, and c) sales intensification in all trade channels in particular Modern Trade Independent and the General Trade.
7.
To reorganize the EP business unit with main objectives: a) to achieve sales targets for each principal, b) to jumpstart process improvements in order to increase the number of new sales forces and qualified sales forces, and c) to develop a corporate culture instilling openness, transparency, innovation and performance-based thinking.
With the above steps of actions, and precise execution, the Company will succeed in Sustaining Growth making us Always Ahead in all categories of our business portfolio. Yes, we can! Respected shareholders, on this occasion, we would like to thank you all for your trust and continuous support. To our business partners; principals, distribution channels, suppliers and all others, we would also like to thank you all for the support and excellent cooperation, and last but not least to all of our employees for your vigorous and positive contribution to the success of the Company. Thank you.
Troy Parwata Direktur Director
Adhi B. Supit Direktur Director
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:54
LAPORAN DIREKSI | REPORT FROM DIRECTORS
Dewan Direksi Board of Directors
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 19
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
19
13/04/2011 16:41:55
“In conducting its tasks, role and responsibility, Audit Committee is governed by an Audit Committee Charter which have been approved by Board of Commissioners” Syahrizal Sabir
Chairman of Audit Committee
20
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 20
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:58
Laporan Komite Audit 2010
AUDIT COMMITTEE REPORT 2010
Komite Audit dibentuk untuk membantu tugas Dewan
Audit Committee was established to assist Board of
Komisaris
terhadap
Commissioners in executing its supervisory function for
pengelolaan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi,
overseeing the Company’s managing function carried out by the
terutama yang berkaitan dengan penerapan Good Corporate
Directors, in particular supervising the continuous and consistent
Governance secara konsisten dan berkesinambungan didalam
implementation of Good Corporate Governance within the
Perseroan.
Company.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit harus dapat
For this purpose, Audit Committee must be able to make proper
memberikan penilaian atas, antara lain : Kualitas Laporan
assessments on the following: 1). Quality of Financial Reports for
Keuangan (transparansi, tepat waktu, dan kecukupan
its transparency, timely reporting, accuracy, and completeness;
informasi); Integritas Manajemen Perseroan dalam penerapan
2). Management’s Integrity in implementing adequate internal
sistem pengendalian internal yang memadai; Kepatuhan
control system; 3). Management’s Compliance on prevailing
Manajemen Perseroan atas peraturan perundangan yang
law and regulation; 4). Quality of Internal Control Unit; 5).
berlaku; Kualitas Kerja Satuan Pengawasan Internal; serta
Management’s Commitment in following up findings of Internal
Komitmen Manajemen Perseroan untuk menindak-lanjuti
Control Unit.
dalam
melakukan
pengawasan
temuan hasil pemeriksaan Satuan Pengawasan Internal. Sebagai pedoman bagi Komite Audit dalam menjalankan
In conducting its tasks, role and responsibility, Audit Committee
tugasnya, segala sesuatu mengenai tugas dan tanggung
is governed by an Audit Committee Charter which have been
jawab Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit yang
approved by Board of Commissioners.
telah disetujui Dewan Komisaris. Agar bisa menjalankan tugasnya secara efektif, Komite
To effectively carry out its tasks, Audit Committee obtained
Audit banyak mendapatkan informasi dari Laporan Hasil
many information and inputs from Internal Audit Unit currently
Pelaksanaan Audit yang dijalankan oleh Satuan Pengawasan
performed by “Internal Process Control Department” (IPC).
Internal yang didalam Perseroan dinamakan “Internal Process
The execution of audit tasks by IPC in 2010 was performed in
Control Department” (IPC). Pelaksanaan tugas-tugas audit
accordance with Annual Audit Plan previously approved by Audit
oleh team IPC di tahun 2010 didasarkan pada Rencana
Committee. The Annual Audit Plan consisted of 42 (forty two)
Pemeriksaan Tahun 2010 yang sudah disetujui oleh Komite
items of audit tasks, and all has been accomplished accordingly
Audit. Rencana Pemeriksaan tersebut meliputi 42 (empat
by IPC team during the year 2010.
puluh dua) penugasan audit internal, dan seluruhnya telah dapat diselesaikan dengan baik oleh team IPC selama tahun 2010. Sejak awal tahun 2010 juga telah mulai diberlakukan
The Company has started implementing Whistleblower Policy
Kebijakan Penanganan Pengaduan (Whistleblower Policy)
since beginning of 2010. The policy regulates the procedure for
yang mengatur tentang tata-cara penanganan pengaduan
channeling information from employees on early indications
oleh karyawan atas indikasi terjadinya pelanggaran prosedur
of misappropriation and fraud within the Company. Through
dan kecurangan didalam Perseroan. Dengan demikian
the policy, every employee has now a formal communication
sekarang terdapat saluran formal bagi karyawan untuk
channel to actively participate in providing information on
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 21
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
21
13/04/2011 16:41:59
LAPORAN KOMITE AUDIT 2010 | AUDIT COMMITEE REPORT 2010
berpartisipasi aktif dalam mencegah dan mengusut terjadinya
and preventing frauds or misappropriations acted upon by an
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh individu
individual employee or a certain department in the Company.
karyawan atau suatu bagian/departemen dalam Perseroan.
The policy also means to protect the whistleblower from possible
Kebijakan itu juga mengatur tentang jaminan bahwa
threats from anybody involved in the case raised.
karyawan yang menyampaikan pengaduan, yang benar dan berdasarkan fakta, tidak akan dirugikan. Menurut Piagam Komite Audit, Komite Audit wajib
In accordance with Audit Committee Charter, the Committee
mengadakan pertemuan secara periodik paling sedikit
should conduct meetings at least 3 (three) times a year. The
3 (tiga) kali dalam setahun, antara lain untuk membahas
meeting agenda among others are: discussions on the findings
temuan-temuan hasil pemeriksaan, baik yang dilakukan oleh
resulted from audit activities carried out by the Internal Audit
Satuan Pengawasan Internal maupun oleh Auditor Eksternal,
Unit of the Company as well as by External Auditors, and steps
dan untuk memastikan bahwa Manajemen Perseroan telah
of actions for ensuring that the Company’s Management
memberikan respon yang memadai serta melakukan tindak-
appropriately responded thus following-up recommendations
lanjut up atas rekomendasi perbaikan, baik yang disampaikan
as proposed by the Internal Audit Unit (IPC) and the External
oleh Satuan Pengawasan Internal (IPC) maupun oleh Auditor
Auditor (Public Accounting Firm). During the year 2010 the
Eksternal (Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk). Dalam tahun
Committee conducted meetings 3 (three) times and attended by
2010 telah dilakukan 3 kali pertemuan yang dihadiri oleh
all committee members, i.e.: 8th of February 2010, 19th of October
seluruh anggota Komite Audit, yaitu pada tanggal-tanggal:
2010, and 2nd of December 2010. Audit Committee usually met
8 Februari 2010, 19 Oktober 2010, dan 2 Desember 2010.
with the Public Accounting Firm audited the Company discussing
Komite Audit biasanya mengadakan pertemuan terlebih
findings and recommendations from the external auditor before
dahulu dengan Kantor Akuntan Publik yang ditugaskan
the Auditor’s Report was issued.
meng-audit Perseroan guna membicarakan hasil temuan dan rekomendasi audit sebelum Laporan Audit diterbitkan. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas Laporan
Based on our examination on the Company’s Audited Financial
Keuangan Perseroan tahun buku 2010 yang telah di-audit
Reports 2009 audited by Public Accounting Firm “Purwantono,
oleh Kantor Akuntan “Purwantono, Suherman and Surja”
Suherman and Surja” (Ernst & Young Indonesia), Audit Committee
(Ernst & Young Indonesia), Komite Audit tidak menemukan
did not find any indications on possible material mistakes or
indikasi terdapatnya kekeliruan dan salah saji yang sifatnya
misstatements to report.
material untuk dilaporkan. Komite Audit
Audit Committe
PT Tigaraksa Satria, Tbk.
PT Tigaraksa Satria, Tbk.
Syahrizal Sabir Ketua Komite Audit Chairman of Audit Commttee
22
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 22
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:41:59
LAPORAN KOMITE AUDIT 2010 | AUDIT COMMITEE REPORT 2010
Komite Audit Audit Committee
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 23
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
23
13/04/2011 16:42:00
24
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 24
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:02
Profil Perusahaan COMPANY PROFILE
PT. Tigaraksa Satria Tbk (Perseroan) didirikan di Jakarta, berdasarkan Akta No. 35 tanggal 17 November 1986 dari MMI Wiardi, SH, Notaris di Jakarta. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah di bidang penjualan dan distribusi barangbarang konsumsi berskala nasional, disamping itu terdapat pula kegiatan usaha lainnya melalui unit usaha dan anak perusahaan.
PT. Tigaraksa Satria Tbk (the Company) was initially established in Jakarta based on a deed No. 35 dated 17 November 1986 from MMI Wiardi,SH, a notary in Jakarta.. The Company is engaged in the business of sales and distribution in a nationwide scale. Apart from that the Company is also engaged in other businesses through its business units and subsidiaries.
Akta Pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3127.HT.01.01.Th.87 tanggal 21 April 1987. Hal itu juga sudah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989.
The deed of establishment itself has received approval from the Minister of Justice through a Letter of Decree No. C2-3127. HT.01.01.Th.87 dated 21 April 1997. It was also announced on Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 101 dated 19 December 1989.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Yang terakhir melalui Akta No. 64 tanggal 20 Agustus 2010 dari Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, SH,MH, M.Kn., LL.M. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan peraturan BAPEPAM dan LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22918 tanggal 3 September 2010.
The Company’s article of association has been amended several times. The recent changes took place with a deed No. 64 dated 20 August 2010 from Dr. Misahardi Wilamarta, SH,MH,M.Kn., LL.M, a notary in Jakarta. The amendment was made in compliance to BAPEPAM & LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) regulation No. Kep-179/BL/2008 dated 14 May 2008, re. “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. The last amendment of article of association has received approval from the Minister of Law and Human Rights through a Letter of Decree No. AHU-AH.01.10-22918 dated 3 September 2010.
Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perseroan mencakup bidang perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pemborong, administrasi dan agen percetakan. Saat ini, kegiatan usaha Perseroan meliputi bidang penjualan, distribusi dan produksi produk-produk konsumsi dan keperluan rumah-tangga.
Based on Article 3 of the article of association, scope of activity of the Company includes trading, industry, mining, transportation, farming, contractor, administration and printing agency. Currently the Company’s businesses are in the field of sales, distribution and production of consumer products and households.
Tiga tahun setelah pendiriannya dan hanya kurang lebih 2 tahun sejak mulai beroperasinya, PT. Tigaraksa Satria mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, keduanya pasar modal di Indonesia yang sejak tahun 2007 bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
Three years after its establishment and only 2 years after commencing its operation, PT. Tigaraksa Satria listed its shares in the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchanges, both were Indonesia’s capital markets which then merged into Indonesia Stock Exchange since the end of 2007.
Setelah menjadi perusahaan terbuka, PT. Tigaraksa Satria mengalami perkembangan secara signifikan. Perseroan juga mengembangkan bisnis ke berbagai lini. Saat ini, Perseroan, tidak hanya bergerak di bidang sales & distribution sebagai bisnis inti, tetapi juga merambah dan mengembangkan produk dengan merek dagang sendiri melalui berbagai unit usaha dan anak perusahaan.
Subsequent to going public, PT. Tigaraksa Satria has undergone significant developments. The Company also developed its business to many other lines. Currently, the Company is not only engaged in sales & distribution as its core business, but it has also expanded the business through the development of its own brand products through its business units and subsidiary companies.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 25
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
25
13/04/2011 16:42:02
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
KEGIATAN USAHA
BUSINESS ACTIVITY
Perseroan pada awalnya bergerak di bidang penjualan & distribusi yang merupakan bisnis inti Perseroan. Seiring dengan perkembangannya dan ditempa pengalaman panjang yang disertai pula dengan semangat untuk maju, Perseroan merambah sejumlah bidang usaha lainnya.
Initially the Company focused on sales & distribution as its core businesses. Through developments, extensive experiences and the spirit to move forwards, the company explored various business activities.
Saat ini, bidang usaha yang dijalankan Perseroan melalui unitunit usaha dan anak perusahaannya adalah sebagai berikut:
Currently, activities run by the Company through its business units and subsidiaries are:
CONSUMER PRODUCTS – SALES & DISTRIBUTION
CONSUMER PRODUCTS – SALES & DISTRIBUTION
Sebagai perusahaan yang menggeluti bidang penjualan & distribusi sebagai bisnis inti sejak puluhan tahun lalu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Perseroan merupakan salah satu yang terbaik dibidangnya.
As a long standing company focusing on sales & distribution as its core business, management of the company deserves to be proud of and claim itself as one of the best in the industry.
Bidang usaha penjualan dan distribusi barang-barang konsumsi ini ditangani oleh Unit Usaha Consumer Products – Sales & Distribution (CP) dengan pengaturan sbb:
Consumer products sales & distribution business is conducted through Consumer Products – Sales & Distribution (CP) business unit with the following arrangements;
Dikota-kota dimana cabang Perseroan berada, penjualan & distribusi dilakukan secara langsung oleh cabang Perseroan kepada seluruh jenis outlet dan pelanggan, yaitu: a. Outlet tradisonal yaitu grosir, toko-toko besar/menengah/ kecil dan warung-warung b. Outlet modern outlet yaitu hypermarket, supermarket dan mini-market.
In the cities where the Company has branches, the sales and distribution operation is executed directly to all kind of outlets and customers, which are: a. Traditional outlets, i.e.: wholesaler, big/medium/small stores, and “warungs”. b. Modern outlets, i.e.: hypermarkets, supermarkets, and minimarkets.
26
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 26
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:04
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Untuk daerah-daerah dan kota-kota lainnya dimana tidak terdapat cabang Perseroan, kegiatan penjualan dan distribusi dilakukan melalui lebih dari 80 sub-distributor di seluruh Tanah Air. Sub-dtributor ini adalah mitra perusahaan dengan tugas utama menyalurkan barang baik kepada outlet tradisional maupun outlet modern di daerah demarkasi yang telah ditentukan untuk mereka. Sistem, kebijakan dan supervisi penjualan ditentukan oleh Perseroan. Begitu juga sistem administrasinya sepenuhnya dikomputerisasi dan diseragamkan sehingga bisa di-integrasikan dengan sistem SAP Perseroan.
In the other cities and regions where the Company has no branches, the sales and distribution operation is handled by more than 80 sub-distributors spread all over Indonesia. Subdistributors are partners to the company which main task is to distribute products to traditional outlets and modern outlets in the area of demarcation they are entitled to. Selling system, policies and supervision are dictated by the Company. Their administration system is made uniform and fully computerized, so that it can be integrated with the Company’s main system SAP.
Produk-produk yang didistribusikan adalah produk-produk susu, makanan dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya yang dipasok oleh para principal Perseroan, yaitu: PT. Sari Husada, PT Nutricia, PT Wyeth Indonesia, PT Surya Jaya Abadi Perkasa, PT 3M Indonesia, PT. Djembatan Dua, PT GE Lighting Indonesia, PT Mars Symbioscience Indonesia, PT So Good Food, PT. Mitrasatrya Perkasautama, PT. Splash Indonesia, PT. Yupi Indo Jelly Gum, PT. Idomo Mulia, PT. Galenium Pharmasia laboratories, PT. DSG Suryamas Indonesia.
Products distributed are milk products, foods, and other household products supplied by several principals, i.e.: PT. Sari Husada, PT Nutricia, PT Wyeth Indonesia, PT Surya Jaya Abadi Perkasa, PT 3M Indonesia, PT. Djembatan Dua, PT GE Lighting Indonesia, PT Mars Symbioscience Indonesia, PT Supra Sumber Cipta, PT. Mitrasatrya Perkasautama, PT. Splash Indonesia, PT. Yupi Indo Jelly Gum, PT. Idomo Mulia, PT. Galenium Pharmasia Laboratories, PT. DSG Suryamas Indonesia.
CONSUMER PRODUCTS – MANUFACTURING SERVICES
CONSUMER PRODUCTS – MANUFACTURING SERVICES
Unit produksi yang berlokasi di wilayah Cangkringan, Sleman – Jogjakarta ini mulai dibangun pada tahun 2005 dan telah mulai berproduksi pada bulan April 2006. Pada mulanya fasilitas produksi ini khusus diperuntukkan bagi pengolahan susu bubuk untuk orang dewasa dan anak-anak dengan merk Produgen dan Chocomax yang memang dimiliki dan dipasarkan oleh Perseroan.
The Company started constructing a production facility located in Cangkringan, Sleman – Jogjakarta in 2005, and commenced the production in April 2006. Initially the production unit was dedicated only for producing Produgen and Chocomax, milk brands for adults and children, owned and marketed by the Company.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 27
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
27
13/04/2011 16:42:05
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
Dalam perkembangannya, karena terdapatnya kelebihan kapasitas, unit produksi ini juga menerima pesanan dari prinsipal luar dan jumlahnya terus bertambah. Dengan telah dijualnya merk dagang Produgen dan Chocomax kepada pihak luar, maka unit produksi susu ini sekarang sudah sepenuhnya melayani permintaan atau pesanan dari prinsipal luar untuk memproduksi produk-produk susu bubuk dan sejenisnya milik mereka.
Later, because of the excess capacity, the production unit also provides manufacturing services for producing powdered milk products and its kind for external principals, and since then started acquiring more principals. With Produgen and Chocomax brands have now been sold to third parties, practically the manufacturing unit is now only producing products from outside principals using their own brand names.
Pada saat ini prinsipal yang mempercayakan produksi barangbarangnya lepada Unit CP – Manufacturing Services milik Perseroan ini sudah berjumlah 4 (empat) prinsipal, yaitu : PT Sari Husada, PT Fonterra Brand Indonesia, PT Soho Industri Pharmasi, dan PT Pratapa Nirmala..
At this moment, the number of principals trusted the production of their products to CP – Manufacturing Services owned by the Company has become 4 (four) i.e.: PT Sari Husada, PT Fonterra Brand Indonesia, PT Soho Industri Pharmasi, and PYT Pratapa Nirmala.
Unit CP – Manufacturing Services ini sejak semula sudah menggunakan mesin-mesin dan peralatan laboratorium yang modern, dan telah pula memenuhi syarat-syarat Praktekpraktek Manufaktur yang Baik. Sertifikat ISO 9001:2008 dan HACCP telah diperoleh pada tahun 2009, Sertifikat Halal dan Sistem Jaminan Halal yang dikeluarkan oleh LPPOMMUI juga sudah diperoleh pada tahun 2010. Perseroan telah berencana untuk mendapatakan sertifikat ISO 17025 tentang Good Laboratory Practices dan sertifikat Bintang 3 dari BPOM pada tahun 2011. Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, Perseroan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah mesin-mesin dan lini produksi yang baru.
This CP – Manufacturing Services unit, from the beginning, has equipped itself with modern machineries and laboratory equipments in order to comply with the Good Manufacturing Practices. ISO 9001 : 2008 and HACCP certificates have been obtained since 2009, Halal Assurance System and Halal certificates form LPPOM-MUI have also been obtained in 2010. The company has planned to further increase the quality by obtaining ISO 17025 on Good Laboratory Practices and 3 Stars certificates from BPOM in 2011. In coping with the increased demand for production from the principals, the Company has allocated capital budgeting for increasing the capacity by installing new machineries and adding the production lines.
28
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 28
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:06
SAHAAN | COMPANY PROFILE
EDUCATIONAL PRODUCTS – DIRECT SELLING
EDUCATIONAL PRODUCTS – DIRECT SELLING
Unit usaha Educational Products – Direct Selling (EP) ini menangani kegiatan operasinya dengan melakukan sistem penjualan langsung atau direct selling kepada konsumen pengguna produk. Produk yang ditangani unit usaha EP, terutama: a. Buku Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan untuk anak, terbitan Educational Technology Ltd (d/h Time Life Book) dan World Book. b. Program Pendidikan dini bagi anak-anak dari Glenn Doman – Institute for Achievement of Human Potential (IAHP). c. Buku-buku pendidikan untuk anak terbitan PT. Tira Pustaka d. DVD untuk mengajarkan membaca sejak usia dini dari Wink To Learn. e. Al-Qolam dan Talking Pen dengan Tajwid Blok Warna
This Educational Product – Direct Selling business unit (EP) handles its operations by performing direct selling towards its consumers or end users.
Pemasaran produk buku dan program pendidikan oleh unit usaha Produk Edukasi ini dikelola melalui cabang-cabang EP yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar, sedangkan pelaksanaan penjualannya secara direct selling dilakukan oleh para mitra usahanya yang disebut Business Associate (BA).
The marketing of these books and educational programs is managed through several EP branches located in Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya and Denpasar, while the selling of the products, using “direct selling” method, is executed by it business partners called Business Associate (BA).
BLUE GAS INDONESIA
BLUE GAS INDONESIA
Melalui unit usaha yang merupakan anak perusahaan Perseroan sendiri yaitu PT Blue Gas Indonesia (BGI), Perseroan memroduksi, memasarkan dan menjual produk kompor gas berikut peralatannya, melakukan pelayanan pengisian
Through its subsidiary company, business unit PT Blue Gas Indoensia (BGI), the Company produces/assembles, markets, and sells Gas Stove products and accessories, provides Gas Refilling services, and markets other household products with brand
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 29
Main products handled by EP are: a. Children educational and science book published by Educational Technology Ltd (previously Time Life Book) and World Book. b Early education program for kids from Glenn Doman – Institute For Achievement of Human Potential (IAHP). c. Educational books for children published by PT. Tira Pustaka. d. DVD to teach the reading for children from Wink To Learn. e. Al-Qolam and Talking Pen with Colour Block Tajwid.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
29
13/04/2011 16:42:07
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE
ulang gas, dan memasarkan produk peralatan rumah tangga
name “Vienta”. BGI is a subsidiary company, in which, 75% of its
lainnya dengan merk “Vienta”. BGI adalah anak perusahaan
shares owned by the Company.
yang 75% sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Produk kompor gas dengan merk Kompre dan Korina
Gas Stove products with brand name Kompre and Korina are
umumnya dijual secara paket bersama-sama dengan tabung
generally sold in one package together with gas cylinder (lended),
gas (yang dipinjamkan) dan dilakukan dengan sistem
and executed through direct selling method.
penjualan langsung atau direct selling. BGI juga melayani pengisian ulang gas LPG melalui stasiun
BGI also provides Gas Refilling services through its refilling
pengisian gas LPG yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
stations located in Jakarta and Surabaya. Gas refills can be
Gas isi ulang ini bisa diperoleh dan dibeli di agen-agen yang
obtained and purchased from agents and distributors in several
tersebar di kota-kota besar di pulau Jawa.
big cities in Java island.
Pada bulan Juni 2006, BGI meluncurkan produk baru
On June 2006, BGI launched new product as a business
sebagai langkah diversifikasi usaha produk-produk non-gas,
diversification of non-gas products, they are Vienta brand Smart
diantaranya: Smart Cooker dan Blender dengan merek ‘Vienta’.
Cooker and Blender.
Saat ini terdapat dua produk unggulan dari Vienta, yaitu:
The two main products of Vienta are:
1. Smart Cooker 9 in 1 Multi Function
1. Smart Cooker 9 in 1 Multi Functions
2. Blender 4 in 1 Multifunction
2. Blender 4 in 1 Multifunction
Disamping itu BGI juga sejak pertengahan tahun 2009 juga
In the mid 2009, BGI started to market Pressure Cooker, a new
sudah mulai memasarkan produk baru yaitu Pressure Cooker
product also under the brand name Vienta.
juga dengan merk Vienta.
30
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 30
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:07
TIRA GERAI SPESIALIS MIKRO (TGS MIKRO)
TIRA GERAI SPESIALIS MIKRO (TGS MIKRO)
TGS Mikro adalah sistem distribusi langsung melalui unit-
TGS Mikro is a direct distribution system through sales units
unit penjualan di beberapa lokasi. TGS Mikro bertujuan
in several locations. The objective is to increase total number
meningkatkan jumlah pelanggan dan penetrasi pasar yang
of customers and better market penetration. Benefits desired
lebih baik. Selain itu, pengoperasian Unit TGS Mikro ini
by operating this TGS Mikro units are: as an effort to diversify
adalah juga sebagai salah satu upaya diversifikasi usaha
company’s distribution business, to help SMB to obtain
distribusi Perseroan, membantu UKM mendapatkan produk
products with competitive price, and to support government in
dengan harga kompetitif dan membantu pemerintah dalam
empowering SMB. Product supplied to SMB are regular consumer
pemberdayaan usaha para UKM. Produk yang dipasok
products, e.g.: powdered milk, vegetable oil, biscuits, various
kepada UKM antara lain : susu bubuk, minyak goring, biskuit,
drinks, coffee, cereal, tea, instant noodle, margarine, candy,
berbagai jenis minuman, kopi, sereal, teh, mi instant, kecap,
soy sauce, tomato sauce, battery, tissue, shampoo, detergents,
permen, saos, baterai, pembalut, tissue, shampoo, detergent,
cleaners, tooth brush, tooth paste, soap, mosquito’s spray,
pembersih, pasta gigi, sikat gigi, sabun, pembasmi nyamuk,
various cosmetics and many others.
berbagai jenis kosmetika dan lainnya. Nilai tambah yang dapat diberikan kepada para UKM adalah:
Added value provided to SMBs are: salesman visits, payment
kunjungan salesman, fleksibilitas pembayaran, informasi
flexibility, information on new products and promotion program,
produk baru dan program promosi, last bite, retur, pengiriman
last bite, return, delivery of goods as required, order system via
barang setiap waktu diperlukan, sistem order lewat salesman/
salesman/phone/sms/fax, direct shopping at TGS Mikro Unit and
telepon/ sms/faks, belanja langsung di unit TGS Mikro, dan
assisting SMB to access bank’s credit facility.
membantu UKM dalam mendapatkan fasilitas kredit bank. dalam
The main obstacle faced by the Company in developing this
pengembangan usaha ini adalah mendapatkan pasokan
business is to get a competitive price. TGS Mikro does not buy
barang dengan harga kompetitif. TGS Mikro tidak membeli
products directly from producers or principals. Instead, TGS
langsung dari para produsen atau prinsipal, akan tetapi
Mikro buys from local distributors. Thus, the prices given to SMB
melalui distributor lokal. Dengan demikian harga yang
are less competitive. In order to serve SMB with competitive price,
diberikan kepada para pelaku UKM menjadi kurang
direct cooperation with the principals and big suppliers will be
kompetitif. Agar dapat melayani para UKM secara teratur
needed so that SMB will be able to compete with others. At this
dan harga yang kompetitif dibutuhkan kerjasama langsung
moment TGS Mikro has reached various kinds of small outlets in
dengan para prinsipal dan para pemasok besar lainnya. Pada
several towns across Central and East Java.
Kendala
utama
yang
dihadapi
Perseroan
saat ini jaringan TGS Mikro sudah menjangkau berbagai jenis outlet kecil di beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 31
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
31
13/04/2011 16:42:07
Daftar Prinsipal & Produk LIST OF PRINCIPALS & PRODUCTS
PRINSIPAL / PRINCIPAL
PRODUK /PRODUCTS
PRODUK NUTRISI BAYI
BABY NUTRITION PRODUCTS
PT. SARI HUSADA TBK PT. WYETH INDONESIA PT. NUTRICIA INDONESIA SEJAHTERA
SGM Presinutri, Vitalac, Lactamil, LLM, BBLR, Cereal, Biskuit, Vitaplus, FCMP. S26, Promil, Procal, Promise, Nursoy. Nutrilon Regular, Nutrilon Royal, Mealtime, Soya, Nutrima.
PRODUK MAKANAN KALENG
CANNED FOOD
PT. SURYA JAYA ABADI PERKASA (CIP PRODUK) PT. BLAMBANGAN FOOD PACKERS INDONESIA
Corned Beef, Sopini, Kecap CIP, Strawmushroom, Champignon mushroom Sardines, Kecap Kiku
KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DAN ALAT TULIS
HOUSEHOLD AND STATIONARY
PT. 3M INDONESIA
Scotch Brite, Nomad, Post-it, Scotch, Car Care
PRODUK NUTRISI ANAK / DEWASA
CHILDREN / ADULTS NUTRITION PRODUCTS
PT DJEMBATAN DUA
Produgen Hi-Cal Regular, Produgen Hi-Cal Gold Fullcream (Chocomax Chocolate, Cream, Banana)
PRODUK LAMPU
LAMP
PT. GE LIGHTING INDONESIA
Lamps : Tabung, Ballast, Lampu Jalan Raya, Incandescent Light, Compact Flourescent Light, Dimmable Light
PRODUK MAKANAN HEWAN
PETS FOOD
PT. MARS SYMBIOSCIENCE INDONESIA
Pedigree & Cesar (Dog Food), Whiskas (Cat Food), Catsan
PRODUK MAKANAN OLAHAN
PROCESSED FOOD
PT. SUPRA SUMBER CIPTA
So Good, Sozzis, Real Good, So Echo, Kornet, So Nice Sosis, So Nice Nugget, Greenfields
PRODUK MAKANAN KECIL
SNACK
PT. MITRASATRYA PERKAUSAUTAMA
Kacang Master P Kacang Mr. P
PRODUK TOILETRIES
TOILETRIES PRODUCT
PT. SPLASH INDONESIA PT. GALENIUM PHARMASIA LABORATORIES
Skin White, Extraderm Oilum, ZF Sulfur, Caladine
PRODUK PERMEN
CANDY PRODUCT
PT. YUPI INDO JELLY GUM
Yupi Jelly Gum
PRODUK ELECTRONIC
ELECTRONIC PRODUCT
PT. IDOMO MULIA
Kompor Gas, Microwave, Mesin Cuci, Vacuum Cleaner, Blender, Magicom
PRODUK KEBUTUHAN BAYI
BABY PRODUCT
PT. DSG SURYA MAS INDONESIA
Fitti, Fitti Basic, Petpet, Baby Love, Certainty, Dispo 123
32
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 32
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:07
Kepemilikan Saham di Anak Perusahaan SHAREHOLDING IN SUBSIDIARIES
PERUSAHAAN COMPANY
PT Inti Karya Agrosatria
PT Tira Satria Properti
PT Blue Gas Indonesia
PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER
AR TIRA 2010 OK!.indd 33
NOMINAL (RP)
AMOUNT OF SHARE
PER UNIT
a. PT Tigaraksa Satria,Tbk b. Tri Setyawati c. Ir.Suryono Limputra
3.000 1.050 450
1.000.000 1.000.000 1.000.000
Total
4.500
a. PT Tigaraksa Satria,Tbk b. Kopkara
4.495 5
Total
4.500
a. PT Tigaraksa b. PT Tigaraksa Satria,Tbk Total
www.tigaraksa.co.id
JUMLAH SAHAM
1.893.654 5.680.962 7.574.616
555.500 555.500
1.000 1.000
TOTAL
%
3.000.000.000 1.050.000.000 450.000.000
66,67% 23,33% 10,00%
4.500.000.000
100,00%
2.496.972.500 2.777.500
99,89% 0,11%
2.499.750.000
100,00%
1.893.654.000 5.680.962.000
25,00% 75,00%
7.574.616.000
100,00%
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
33
13/04/2011 16:42:08
Penghargaan & Sertifikasi AWARDS & CERTIFICATIONS
ADPI AWARD 2010
ADPI AWARD 2010
Dana Pensiun Tigaraksa Satria telah memenangkan ADPI Award 2010 yang diadakan oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI). Penyerahan dilakukan tanggal 13 Oktober 2010 di Museum Nasional, Jakarta. Penghargaan yang berhasil diraih adalah Dana Pensiun Terbaik Pertama untuk Kategori Aktiva Bersih dibawah Rp. 50 Milyar.
Tigaraksa Satria’s Pension Fund has won ADPI Award 2010, an event organized by Indonesian Association of Pension Fund (ADPI). The award was presented on 13th October 2010 in National Museum, Jakarta. The category won is the First Winner for Pension Fund with Net Assets of below IDR 50 billlions.
EDUCATIONAL TECHNOLOGIES AWARDS
EDUCATIONAL TECHNOLOGIES AWARDS
Pada bulan November 2010, telah diadakan Educational Technologies Sales Convention di Sydney, Australia. Pada acara tersebut PT Tigaraksa Satria Tbk sebagai distributor yang diwakili oleh Hernita dan Agung Mulyawan memperoleh penghargaan Commitment & Consistency Award 2010 dari Educational Technologies Ltd.
Educational Technologies Sales Convention was carried out in Sydney, Australia in November 2010. On that occasion, PT Tigaraksa Satria Tbk as distributor, represented by Hernita and Agung Mulyawan, was granted Commitment & Consistency Award 2010 from Educational Technologies Ltd.
HR EXCELLENCE AWARD 2010 - 21 DESEMBER 2010
HR EXCELLENCE AWARD 2010 - 21 DESEMBER 2010
Majalah SWA bekerjasama dengan LM-FEUI mengadakan HR Excellence Award 2010. PT. Tigaraksa Satria berhasil menjadi Pemenang Kedua pada kategori Training & Development. Acara penyerahan HR Excellence Award diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta, pada tanggal 21 Desember 2010.
SWA Magazine in collaboration with University of Indonesia conducted HR Excellence Award 2010 contest. The Company won the Second Winner title in the category of Training & Development. The award was presented at an event in Borobudur Hotel on 21st of December 2010.
STATUS SISTEM JAMINAN HALAL
HALAL ASSURANCE SYSTEM STATUS
Lembagai Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika - Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) menyatakan bahwa fasilitas produksi PT. Tigaraksa Satria, Tbk di Sleman – Jogjakarta, telah menerapkan Status Sistem Jaminan Halal dengan kategori Bagus dan berlaku sampai dengan 3 Juni 2011.
The Assessment Institute for Food, Drugs and Cosmetics – The Indonesian Council of Ulama (LPPOM – MUI) stated that PT Tigaraksa Satria Tbk through its production facility at Sleman – Jojgakarta has been implementing Halal Assurance System Status with category Good and valid until 03 June 2011.
SERTIFIKAT HALAL
HALAL CERTIFICATE
Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah melakukan pengujian dan pembahasan bahan bakunya, menetapkan bahwa kelompok Susu Olahan dengan Jenis Produk Susu Formula Khusus yang diproduksi oleh PT. Tigaraksa Satria Tbk. adalah Halal menurut Syari’at Islam, selama bahan baku dan proses produksinya masih sesuai dengan keputusan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Sertifikat Halal tersebut dikeluarkan di Jakarta 2 Juni 2010 sampai dengan 1 Juni 2012.
The Indonesian Council of Ulama (MUI), after examining, inspecting/auditing and discussing the ingredients has declared that the processed milk under the category Special Formula Milk Products produced by PT Tigaraksa Satria Tbk is Halal according to the Islamic Law as long as the ingredients and production processes are in accordance with the decree of Fatwa Commission of The Indonesian Council of Ulama. Halal certificate was issued on 02 June 2011 and valid until 01 June 2011.
34
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 34
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:08
EDUCATIONAL TECHNOLOGIES AWARDS
HALAL ASSURANCE SYSTEM
HALAL CERTIFICATE
HR EXCELLENCE AWARD
35
AR TIRA 2010 OK!.indd 35
13/04/2011 16:42:12
Profil Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
Meity Tjiptobiantoro Presiden Komisaris/ President Commissioner Sebelum diangkat menjadi Presiden Komiaris pada tanggal 15 Februari 2008, Ibu Meity Tjiptobiantoro telah menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Perseroan sejak tahun 1997. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Tri Medika Sejahtera sejak tahun 1996. Jabatan sebagai Presiden Direktur di PT Naleda Boga Service sudah dijalani beliau sejak tahun 1993 dan juga menjabat sebagai Presiden Direktur di Stephanie Dental Clinic sejak tahun 1998. Semua posisi tersebut masih dijalankan oleh beliau sampai sekarang. Pendidikan formal diperoleh Ibu Meity Tjiptobiantoro dari Secretary Schoevers, Den Haag – Belanda..
Before her appointment as President Commissioner on 15th of February 2008, Ms. Meity Tjiptobiantoro was Vice President Commissioner and Commissioner of the Company since 1997. She has also assumed position as Commissioner of PT Tri Medika Sejahtera since 1996. Her position as President Director in PT Naleda Boga Service has been performed since 1993, and she has also held the position of President Director in Stephanie Dental Clinic since 1998. All of these positions remain until present. She obtained her formal education in Secretary Schoevers, Den Haag Holland.
Shinta Widjaja Kamdani Komisaris/ Commissioner Ibu Shinta Widjaja Kamdani, memperoleh gelar B.A. dari Barnard College, Columbia University, USA pada tahun 1989 dan kemudian mengikuti pendidikan Executive Education di Harvard Business School, Boston USA. Selain menjabat sebagai Komisaris di Perseroan sejak tahun 1998 sampai dengan sekarang, beliau juga memimpin berbagai perusahaan nasional di Jakarta, antara lain: Sintesa Group sebagai Managing Director, PT Menara Duta sebagai Wakil Presiden Direktur sejak tahun 1993, PT Menara Peninsula sebagai Direktur sejak tahun 1994, PT Widjajatunggal Sejahtera sebagai Direktur sejak tahun 1999 dan PT Puncak Mustika Bersama sebagai Presiden Direktur. Disamping itu beliau aktif pula memimpin berbagai organisasi nirlaba antara lain : Yayasan AIDS Indonesia, WWF Indonesia, Kadin Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia.
36
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 36
Ms. Shinta Widjaja Kamdani, holds a Bachelor Degree from the Barnard College, Columbia University, USA in 1989, and she then studied Executive Education in Harvard Business School, Boston USA. Aside from her position as Commissioner of the Company since 1998 until present, she also manages and supervises several other national companies, such as: Sintesa Group as Managing Director, PT Menara Duta as Vice President Director since 1993, PT Menara Peninsula as Director since 1994, PT Widjajatunggal Sejahtera as Director since 1999, and PT. Puncak Mustika Bersama as President Director since 2005. Other than those positions she is also active in non-profit organizations, such as: Yayasan AIDS Indonesia, WWF Indonesia, Indonesian Chamber of Commerce and industry, and The Employers’ Association of Indonesia.
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:13
PROFIL DEWAN KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
Chandra Natalie Widjaja Komisaris/ Commissioner
Setelah memperoleh gelar BA dari Georgetown University, Washington DC, USA pada tahun 1987. Ibu Chandra memulai karirnya di bagian Marketing PT Tira Fashion; kemudian mendirikan dan mengembangkan divisi retail Tira Fashion. Sejak tahun 1995 beliau mengelola PT Tira Pustaka, perusahaan keluarga yang bergerak di bidang penerbitan buku pendidikan anak. Pada tahun 2005 kembali ke dunia fashion dan bisnis retail pada saat memangku jabatan sebagai General Manager di Club 21 Indonesia yang merupakan regional office dari Club 21 Singapore Pte Ltd. Club 21 Indonesia telah mengoperasikan 11 toko dan counter sejak memulai kegiatannya di tahun 2006. Pada tahun 2009, Ibu Chandra menjabat sebagai Direktur, dan pada saat ini sekaligus juga bertanggung jawab penuh atas perusahaan keluarga PT. Penta Widjaja Investindo. Ibu Chandra diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan April 2009.
After receiving her BA degree from Georgetown University, Washington DC, USA in 1987, Ms Chandra began her career in Marketing Division of PT Tira Fashion, subsequently creating and developing its retail division. In 1995, she managed PT Tira Pustaka, a family-owned publishing company, with a focus on children’s books. Her career returned to fashion and retail industry when she became General Manager of Club 21 Indonesia, a regional office for Club 21 Singapore Pte Ltd in 2005. Club 21 Indonesia has opened 11 stores and counters since it began operations in 2006. As of 2009, Ms. Chandra resumed the position of Director. She is now also taking on full responsibilities of the family company, PT Penta Widjaja Investindo. Ms Chandra was appointed Commissioner of the Company in April 2009.
Syahrizal Sabir
Komisaris Independen/ Independent Commissioner Bapak Syahrizal Sabir telah bergabung dengan Perseroan selama hampir 14 tahun, sebelum akhirnya beliau diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 15 Pebruari 2008. Jabatan terakhir adalah sebagai Project Manager yang bertanggung jawab atas perbaikan proses-proses bisnis Perseroan. Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Jakarta pada tahun 1993 dan menjadi auditor pemerintah di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selama 3 (tiga) tahun. Kemudian beliau melanjutkan karirnya sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik “Andi & Co” dan “Paul Lembong & Rekan” masing-masing selama 2 tahun sebelum memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1993.
Mr. Syahrizal Sabir had been with the Company for 14 years before he was appointed as the Independent Commissioner in February 15, 2008. His last position at the Company was Project Manager mainly responsible for the Company’s business process improvements. Graduated from STAN, an educational institute for State Auditors, in 1993 and then became a government auditor at BPKP (a state institution for Financial & Development Audit) for 3 years. Continuing his auditor career in Public Accountant Office “Andi & Co” and “Paul Lembong” for about 2 years each before joining the Company in 1993.
Fauzy
Komisaris Independen/ Independent Commissioner Menamatkan pendidikan di Akademi Pimpinan Perusahaan–Departemen Perindustrian pada tahun 1978, dan mengikuti program MBA di Maastricht School of Management dari tahun 2000 s/d 2002. Memulai karirnya di PT Superior Coach Indonesia pada tahun 1974, dan selanjutnya bergabung dengan perusahaan multi-nasional PT Johnson & Johnson Indonesia selama 12 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Finance Controller – Distribution sampai dengan tahun 1986, kemudian menjadi Finance & Administration Manager di PT Udemco Otis Indonesia sampai dengan tahun 1987. Pernah bergabung dengan Perseroan selama lebih dari 20 tahun, yaitu sejak November 1987 sampai dengan April 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Fauzy diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan April 2009.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 37
Completed his formal education at Akademi Pimpinan Perusahaan – Ministry of Industry in 1978 and attended MBA Program at Maastricht School of Management since 2000 until 2002. Started his carrier at PT Superior Coach Indonesia in 1974, and then joined a multinational company PT Johnson & Johnson Indonesia for about 12 years with last position as Finance Controller Distribution until 1986, he then pursued his career as Finance & Administration Manager in PT Udemco Otis Indonesia until 1987. Mr. Fauzy had been with the Company for more than 20 years, since November 1987 until April 2008, with the last position as Finance Director. Mr Fauzy was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2009.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
37
13/04/2011 16:42:15
Profil Direksi
BOARD OF DIRECTORS PROFILE Lianne Widjaja
Presiden Direktur/ President Director Ibu Lianne Widjaja memulai karirnya sebagai Auditor di Johan Malonda & Co, sebuah kantor Akuntan Publik pada tahun 1989 sesudah beliau menamatkan pendidikan sarjana Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta. Kemudian menjabat sebagai Manager Keuangan dan Akuntansi di PT. Inti Fikasa Sekurindo sampai dengan tahun 1993 sebelum memulai karirnya di Perseroan. Pada tahun 2001.
Ms Lianne Widjaja began her career as an Auditor in Public Accountant Office of Johan Malonda & Co in 1989 after completing her Bachelor Degree in Accounting from Trisakti University, Jakarta. She then held a position as Finance and Accounting Manager in PT. Inti Fikasa Sekurindo up to 1993 before joining the Company. In 2001,
Ibu Lianne Widjaja mendapat gelar Magister Management dari Universitas Bhayangkara Jakarta. Sebelum diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2005, beliau menjabat sebagai Finance Controller Perseroan dan pernah dengan sukses memimpin Proyek implementasi sistem komputerisasi terpadu SAP di Perseroan pada tahun 2004. Pada Tanggal 15 Februari 2008, beliau diangkat menjadi Presiden Direktur Perseroan.
Ms. Lianne Widjaja obtained her Master degree in Management from Bhayangkara University Jakarta. Prior to her appointment as Director of the Company in 2005, she was Finance Controller of the Company and, as a Project Manager, during that period she has successfully implemented SAP, an integrated computerized system within the Company in 2004. In February 15, 2008, she was appointed as the President Director of the Company.
Budy Purnawanto Direktur/ Director
38
Budy Purnawanto memulai karirnya di bidang sumber daya manusia (SDM) sejak tahun 1993. Sepanjang perjalanan karirnya di bidang SDM tersebut, Budy pernah bekerja di beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia, seperti PT Tigaraksa Satria Tbk, PT Elnusa Tbk, and PT Sari Husada.
Mr Budy Purnawanto began his career in human resources management field since year 1993. Throughout his career, he has worked for several prominent companies in Indonesia, including PT Tigaraksa Satria Tbk, PT Elnusa Tbk, and PT Sari Husada.
Budy bergabung dengan PT Tigaraksa Satria Tbk di tahun 2001 dan ditunjuk menjadi Direktur yang membawahi bidang SDM pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luarbiasa Perseroan tahun 2005. Gelar Master of HRM diperolehnya dari Griffith University, Queensland, Australia.
He has been serving PT Tigaraksa Satria Tbk since 2001 and was appointed as Director of Human Resources in the Annual & Extraordinary General Shareholders Meeting Year 2005. He holds a Master of HRM degree from Griffith University, Queensland, Australia.
Budy merupakan penulis buku manajemen SDM yang berjudul ‘Manajemen SDM Berbasis Proses’ (2010), diterbitkan oleh PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
He is also the author of a management book titled ‘Manajemen SDM Berbasis Proses’, published by PT Gramedia Widiasarana Indonesia (2010).
Pada tahun 2010, Majalah bisnis SWA juga menempatkan Budy sebagai salah satu dari 10 Indonesia Future Business Leader (IFBL). Di bawah kepemimpinannya, PT Tigaraksa Satria Tbk telah dianugerahi award sebagai pemenang Ke-2 kategori Training & Development dan sebagai Finalis kategori Employee Engagement dalam ajang bergengsi Indonesia HR Excellence Award 2010, yang diselenggarakan oleh Majalah SWA bekerja sama dengan Lembaga Manajemen FE-UI
In 2010, he was honoured by SWA Magazine as Top 10 Indonesia Future Business Leader (IFBL). Under his leadership, PT Tigaraksa Satria Tbk has been awarded as the 2nd Winner at the Training & Development category and Finalist at the Employee Engagement category in the prestigious event HR Excellence Award 2010, conducted by SWA Magazine and Lembaga Manajemen FE-UI
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 38
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:16
PROFIL DIREKSI | BOARD OF DIRECTORS PROFILE
Troy Parwata Direktur/ Director
Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara – Departemen Keuangan pada tahun 1992 dan pernah mengikuti berbagai kursus & pelatihan management dan keuangan di beberapa lembaga pendidikan dalam dan luar negeri.
Obtained his Accounting degree from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara – Ministry of Finance in 1992, and attended various management and financial courses & training in Jakarta and abroad.
Memulai karirnya di PT Tigaraksa Satria, Tbk pada tahun 1993 sebagai Treasury Assistant Manager, dan terakhir menjabat sebagai Financial Planning Manager sampai tahun 1998. Selanjutnya Bapak Troy bekerja di PT Rothmans of Pall Mall Indonesia sebagai Financial Planning & Treasury Manager sampai tahun 1999, kemudian pindah ke TNT Indonesia, sebuah perusahaan multi-nasional dibidang logistics & express, dan berkarir disana dengan jabatan terakhir sebagai Director – Finance sampai dengan bulan Maret tahun 2006. Sejak bulan Maret 2006 menjabat sebagai Finance & IT Director di PT Mattel Indonesia, sebuah perusahaan multinasional juga, sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Perseroan pada bulan Juni 2009.
Started his carrier in the Company in 1993 as Treasury Assistant Manager, and his last position was Financial Planning Manager until 1998. He then moved to PT Rothmans of Pall Mall Indonesia as Financial Planning & Treasury Manager until 1999 when he started his new career with TNT Indonesia, a multinational company engaged in logistic & express, and his last position was Finance Director until March 2006. He assumed position as Finance & IT Director at PT Mattel Indonesia, a US multinational company, from March 2006 until May 2009 before he was subsequently appointed as Director of the Company in June 2009.
Adhi Bertus Supit Direktur/ Director
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 39
Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti Jakarta, Fakultas Ekonomi pada tahun 1986 dan pernah mengikuti berbagai short course & training program di bidang management, pemasaran dan penjualan di beberapa lembaga pendidikan a.l. IPPM, LPKM, IMMI, Neville Clarke, MarcusEvans dan MarkPlus dalam kurun waktu antara tahun 1992 sampai dengan 2007.
Obtained Bachelor degree in Economy from University of Trisakti - Jakarta in 1986, and participated in short courses & training program in Management, Marketing and Sales at various education institution such as IPPM, LPKM, IMMI, Neville Clarke, MarcusEvans dan MarkPlus during the period of 1992 to 2007.
Memuali karirnya di PT. Borsumij Wehry Indonesia pada tahun 1988 melalui program Management Trainee, dan terakhir menjabat sebagai Regional Manager saat memutuskan untuk mengembangkan karirnya di Perseroan pada tahun 1994. Perjalanan karirnya di Perseroan dimulai sebagai Sales Operation Manager. Jabatan lainnya yang pernah diemban antara lain sebagai Senior Key Account Manager, Regional Sales Manager, GM Process Integrator dan terakhir sebagai Associate Diretor Sales Operation sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Perseroan pada bulan Mei 2010.
Started his career in PT. Borsumij Wehry Indonesia in 1988 as Management Trainee, and having his last position as Regional Manager when he decided to develop his career in the Company in 1994. His career milestone in Company starting as a Sales Operation Manager. Another position in the company such as: Senior Key Account Manager, Regional Sales Manager, GM Process Integrator and his last position was Associate Director Sales Operation prior to his appointment as Director of the Compnay in May 2010.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
39
13/04/2011 16:42:16
Profil Komite Audit AUDIT COMMITTEE PROFILE
Syahrizal Sabir
Ketua Komite Audit/ Chairman of Audit Committee Bapak Syahrizal Sabir telah bergabung dengan Perseroan selama hampir 14 tahun, sebelum akhirnya beliau diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 15 Pebruari 2008. Jabatan terakhir adalah sebagai Project Manager yang bertanggung jawab atas perbaikan proses-proses bisnis Perseroan. Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Jakarta pada tahun 1993 dan menjadi auditor pemerintah di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selama 3 (tiga) tahun. Kemudian beliau melanjutkan karirnya sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik “Andi & Co” dan “Paul Lembong & Rekan” masing-masing selama 2 tahun sebelum memulai karirnya di Perseroan.
Mr. Syahrizal Sabir had been with the Company for 14 years, before he was appointed as the Independent Commissioner in February 15, 2008. His last position at the Company was Project Manager mainly responsible for the Company’s business process improvements. Graduated from STAN, an educational institute for State Auditors, in 1993 and then become a government auditor at BPKP, a state institution for Financial & Development Audit for 3 years. Continuing his auditor career in Public Accountant Office “Andi & Co” and “Paul Lembong” for about 2 years each before joining the Company.
Thomas H Secokusumo
Anggota Komite Audit/ Member of Audit Committee Bapak Thomas H Secokusumo mempunyai latar belakang di bidang Akuntansi, Administrasi Bisnis, Keuangan dan Marketing. Beliau adalah seorang akademisi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun mengajar di beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka. Sejak beliau menamatkan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1987, beliau langsung mengabdikan dirinya menjadi dosen di almamaternya. Guna mendukung pengabdiannya di dunia pendidikan khususnya di tingkat perguruan tinggi, Bapak Thomas H Secokusumo memperdalam Ilmu Administrasi Bisnis dibidang Keuangan dan Marketing di Universitas Wisconsin, Madison – USA. Pada tahun 1990, beliau meraih 2 gelar sekaligus yakni Master of Business Administration dalam bidang Finance dan Master of Science dalam bidang Marketing. Selain mengajar, beliau juga aktif menjadi pembicara dan trainer di beberapa perusahaan maupun di lembaga pelatihan. Buah pikiran beliau juga dituangkan ke dalam bentuk buku-buku yang sudah diterbitkan sejak tahun 1992.
Mr. Thomas H Secokusumo’s background is in Accounting, Business Administration, Finance and Marketing. He is an academician with more than 20 years of experiences in lecturing in several mostadmired state universities. Since completed his Bachelor degree of Economy majoring in Accountancy from The University of Indonesia in 1987, he soon became a lecturer in his former university. To support his present in the educational world, particularly in the universities, Mr. Thomas H Secokusumo studied Business Administration majoring in Finance and Marketing in the University of Wisconsin, Madison – USA. In 1990, he holds double degree, Master of Business Administration in Finance and Master of Science in Marketing. Aside from lecturing, he is also actively engaged as presenter, lecturer, and in-house trainer in several companies, training centers, workshops and seminars. His thoughts has been presented in several books published since 1992.
Prawira Atmadja
Anggota Komite Audit/ Member of Audit Committee Bapak Prawira Atmadja diangkat sebagai Anggota Komite Audit PT. Tigaraksa Satria Tbk. pada tanggal 30 April 2008. Beliau juga menjabat sebagai Direktur – Finance & Corporate Functions di PT. BASF Indonesia sejak tahun 2001 sampai sekarang. Mempunyai pengalaman bekerja di beberapa perusahaan seperti Tigaraksa, Nestle dan ABB dalam bidang Keuangan & Accounting. Beliau telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Katholik Parahyangan, Bandung dalam bidang Akuntansi pada tahun 1989, dan kemudian mendapatkan gelar Master of Business Administration dalam bidang Finance dari Universitas Texas, Arlington pada tahun 1993, dan pada tahun 1994 mendapatkan gelar Master of Science dalam bidang Accounting dari Universitas Texas di Dallas. Beliau juga pernah menjadi kandidat CPA dari American Institute of Public Accountants.
40
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 40
Mr. Prawira Atmadja appointed as member of Audit Committee in PT. Tigaraksa Satria Tbk. since 30th of April 2008. Since 2001 until present he has held position as Director – Finance & Corporate Functions in PT. BASF Indonesia. He previously worked for several companies, such as Tigaraksa, Nestle and ABB in Finance & Accounting Division. In 1989 he obtained Bachelor degree from Parahyangan Catholic University – Bandung, majoring in Accounting. In 1993 he holds Master of Business Administration degree in Finance from the University of Texas at Arlington and Master of Science degree in Accounting from the University of Texas at Dallas in 1994. He holds CPA candidate from The American Institute of Public Accountant.
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:18
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 41
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
41
13/04/2011 16:42:18
42
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 42
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:19
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Analisa dan Pembahasan Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
KINERJA TAHUN 2010
PERFORMANCE 2010
Tinjauan Umum
General
Untuk pertama-kalinya sejak krisis keuangan global yang mulai terjadi pada permulaan tahun 2008, perekonomian dunia ditahun 2010 sudah kembali mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 4.5 %. Hampir semua negara mengalami pertumbuhan positif dengan variasi pertumbuhan: di negaranegara maju sebesar rata-rata 3.2 % dan di negara-negara berkembang sebesar lebih dari 6 %. Pemulihan ekonomi dunia tetap dimotori oleh 2 negara besar Asia yaitu China dan India. (sumber data: IMF’s World Economic Outlook).
For the first time since the global financial crisis surged in the beginning of 2008, the world economy has started recovering. This was reflected through a positive economic growth of 4.5 % in the year 2010. Most of the countries grew positively and growth rates among countries were varied with the average growth of 3.2 % in the developed countries, while the developing countries grew by morethan 6 %. The leading countries in global economic recovery process remained the two biggest countries in Asia, i.e.: China and India. (source: IMF’s World Economic Outlook).
Dengan telah berlalunya puncak krisis global dan telah mulai stabilnya perekonomian dunia pada paruh kedua tahun 2009, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik ditahun 2010 yaitu di kisaran 6 %. (sumber data: Suplemen Bisnis Indonesia) Berbagai peristiwa sosial dan politik dalam negeri yang terjadi ditahun 2010 secara umum tidak membawa kendala secara serius terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
With the peak of the crisis has come to an end, and the world economy has been on its way to stabilization since in the first half of 2010, Indonesian economy grew quite satisfactorily at the level of 6 % in 2010. (source: Suplemen Bisnis Indonesia). Domestically, the Indonesian social and political situation was quite stable during the year, and there were no significant occurrences that could influence the growing path of the country’s economy.
Ditengah-tengah suasana yang kondusif tersebut, Perseroan mampu mengoptimalkan pertumbuhannya menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari sisi pencapaian penjualan maupun pencapaian profitabilitas Perseroan.
In the midst of those conducive economic, social and political environments, the Company successfully grew its business and outperformed the previous year, in terms of sales growth as well as profitability achievement.
Kinerja Konsolidasian Perseroan
The Company’s Consolidated Performance
Penjualan Bersih Konsolidasian Perseroan di tahun 2010 tercatat sebesar Rp 5.561,5 Milyar, atau mengalami kenaikan sebesar 16 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4.788,5 Milyar. Laba Usaha Konsolidasian juga mengalami kenaikan secara signifikan yaitu menjadi sebesar Rp 136,4 Milyar ditahun 2010 dari sebelumnya Rp 87,0 Milyar ditahun 2009, atau suatu lonjakan sebesar 57 %. Dengan stabilnya persentase Laba Kotor Perseroan terhadap Pendapatan Penjualan, karena tidak terdapatnya perubahan margin distribusi, maka faktor utama penyebab melonjaknya perolehan Laba Usaha Perseroan tiada lain adalah karena efisiensi pengeluaran Beban Usaha. Besaran efisiensi pada Beban Usaha tercermin dalam penurunan persentase Beban Usaha terhadap Penjualan Bersih, yaitu dari 7.9 % di tahun 2009
The Consolidated Net Sales of the Company in 2010 was IDR 5,561.5 Billions, or an increase of 16 % as compared to previous year 2009 of IDR 4,788.5 Billions. Consolidated Operating Profit also increased to IDR 136.4 Billions from previously IDR 87.0 Billions in last year 2009, or a significant increase of 57 %. Percentage of Gross Profit to Net Sales of the Company was relatively stable because there was no considerable change in the distribution margin that made the main cause of the significant increase of the Company’s Operating Profit was, due to, Operating Expenses efficiency. The efficiency was clearly revealed in the lower percentage of Operating Expenses to Net Sales in 2010 which was 7.3 % as compared to previously 7.9 % in 2009. This surely indicated the Management’s achievement in properly managing and controlling costs and expenses
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 43
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
43
13/04/2011 16:42:19
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
menjadi 7.3 % di tahun 2010. Tentu saja ini merupakan salah satu indikator keberhasilan Manajemen dalam mengelola dan mengendalikan biaya-biaya yang dibutuhkan oleh aktivitasaktivitas untuk menjalankan proses-proses dalam Perseroan.
of activities required to execute business process as well as supporting processes within the Company.
Pencapaian Laba Bersih Konsolidasian Perseroan di tahun 2010 cukup spektakuler yaitu lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Angka perolehan Laba Bersih Konsolidasian di tahun 2010 adalah Rp 102,5 Milyar atau suatu kenaikan sebesar 107 % bila dibandingkan dengan Laba Bersih Konsolidasian di tahun 2009 sebesar Rp 49,6 Milyar. Tingginya kenaikan Laba Bersih Konsolidasian ini, disamping karena besarnya peningkatan Laba Usaha Konsolidasian sebagaimana disebut diatas, juga ditunjang oleh adanya Pendapatan penjualan hak merk dagang Produgen kepada pihak eksternal sebesar Rp 31,0 Milyar.
The Company’s achievement in 2010 Consolidated Net Profit was quite spectacular as it doubled the result of the previous year. The Consolidated Net Profit in 2010 was IDR 102.5 Billions or an increase of 107 % as compared to IDR 49.6 of last year 2009. This significant increase was mainly attributed to the high achievement of Operating Profit as explained above, and also partly came from the Gain on sale of Produgen brand name to a third party at the pre-tax amount of IDR 31.0 Billions.
Berdasarkan kalkulasi internal, perolehan Economic Profit Perseroan di tahun 2010 adalah Rp 48,5 Milyar, suatu peningkatan yang fantastis yaitu sebesar 180 % dari sebelumnya Rp 17.3 Milyar di tahun 2009. Penyebab utama dari tingginya kenaikan Economic Profit ini adalah karena lonjakan kenaikan Net Operating Profit After Tax (NOPAT) yang dibarengi dengan penurunan Cost of Capital (COC). Jika kenaikan NOPAT terjadi karena peningkatan Laba Kotor (sebagai konsekuensi logis dari kenaikan Penjualan Bersih) dan efisiensi Beban Usaha, maka penurunan COC merupakan indikator keberhasilan dalam pengelolaan Hutang Bank untuk mendanai kebutuhan Modal Kerja Perseroan.
From the perspective of Economic Profit, based on our internal calculation, the Company generated a value added profit of IDR 48.5 Billions in 2010, a fantastic increase of 180 % as compared to only IDR 17.3 Billions in 2009. The main cause of the high Economic Profit achievement was due to the significant increase of Net Operating Profit After Tax (NOPAT) and the decrease of Cost of Capital (COC). The reason for the increase of NOPAT was the increase of Gross Profit (as a logical consequency of higher Net Sales) and Operating Expenses efficiency, while the decrease of COC signified the proper arrangement and management of Bank Loans for the Company’s Working Capital financing requirements.
Unit usaha CP, BGI dan EP seluruhnya memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian Economic Profit Perseroan. Sedangkann Unit usaha TGS Mikro masih belum mampu memberikan kontribusi positif terhadap perolehan Economic Profit Perseroan. Namun demikian, kontribusi negatif-nya sudah jauh berkurang dengan adanya penutupan beberapa unit TGS Mikro yang mengalami kerugian. Kelanjutan operasionil TGS Mikro ini masih dipertimbangkan oleh Direksi.
All three business units, i.e.: CP, BGI and EP contributed positively to the Company’s Economic Profit achievements. Whereas, TGS Mikro business unit still contributed negatively to the Company’s Economic Profit achievement, but its negative contribution had been far lower than the previous year, thanks to the Management’s decision for closing several TGS Mikro units having substantial losses. The future prospect of TGS Mikro business unit is now under evaluation for further Management’s decision.
Berdasarkan hasil keputusan Direksi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris, Unit usaha Produgen telah dihentikan aktivitas operasionilnya dan merk dagang Produgen telah dijual kepada pihak eksternal. Keputusan penghentian operasi dan penjualan merk dagang Produgen ini telah melalui suatu telaah yang cermat oleh Direksi sebelum sampai kepada suatu keputusan.
Based on the Company’s Management decision which was approved by the Board of Commissioners, Produgen business unit’s operations had been discontinued, and the Produgen brand name was sold to a third party. The decision to conclude the operation and to sale the Produgen brand name was finally made by the Management after a thorough evaluation on the business unit past performances and its future prospects.
Posisi keuangan Perseroan pada akhir tahun 2010 relatif stabil dibandingkan dengan akhir tahun 2009. Indikator-nya antara lain adalah: 1. Rasio Lancar adalah 145 % di akhir tahun 2010 berbanding dengan 147 % pada akhir tahun 2009. 2. Rasio Hutang terhadap Modal Sendiri pada akhir tahun 2010 adalah 278 %, sedangkan di akhir tahun 2009 adalah 273 %.
The Company’s financial position at the end of 2010 was relatively stable as compared to its position in the year end of 2009 as shown below: 1. Current Ratio was 145 % in 2010 year end vs. 147 % in 2009 year end. 2. Liability to Equity Ratio was 278 % in 2010 year end vs. 273 % in 2009 year end.
44
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 44
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:19
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Perbandingan kedua rasio tersebut memberi indikasi stabilitas posisi keuangan Perseroan. Keberhasilan dalam mengelola Modal Kerja merupakan unsur yang sangat vital bagi Perseroan sebagai perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang penjualan & distribusi.
Those two above ratios obviously indicated the stability of the Company’s financial position. The appropriate management and control of Working Capital is vital and very important for a sales and distribution business, the main business activity of the Company.
Kinerja Unit Usaha Consumer Products Sales, Distribution & Manufacture (CP)
Performance of Consumer Products Sales, Distribution & Manufacture (CP) Business Unit
Penjualan Bersih unit usaha Consumer Products Sales, Distribution & Manufacture (CP) tahun 2010 tercatat sebesar Rp 5.072,1 Milyar. Dibandingkan dengan Penjualan Bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4.262,6 Milyar, maka hal ini mencerminkan kinerja Revenue Growth sebesar 19.0 %. Kontribusi CP terhadap Penjualan Bersih Konsolidasian Perseroan adalah sebesar 91.2 %, lebih tinggi 2.2 % bila dibandingkan dengan kontribusi ditahun 2009 yaitu sebesar 89.0 %.
Consumer Products Sales, Distribution & Manufacture (CP) business unit achieved a Net Sales IDR 5,072.1 Billions in 2010. If we compare this to the Net Sales of the previous year 2009 which were IDR 4,262.6 Billions, this achievement reflected CP’s Revenue Growth performance of 19.0 %. CP’s contribution towards the Company’s Consolidated Net Sales in 2010 was 91.2 %, or 2.2 % higher as compared to its contribution in 2009 which was 89.0 %.
Pertumbuhan Penjualan Bersih unit usaha CP sebesar 19.0 % tersebut diperoleh melalui implementasi strategi market penetration, market developmet, dan product development dalam wujud penambahan prinsipal baru.
This 19.0 % growth of CP business unit’s Net Sales was derived through the strategy implementation of market penetration, market developmet, and product development (including new principals acquisitions).
Strategi market penetration dilakukan dengan cara: • Melanjutkan perluasan implementasi program Direct Cover (DC) ke beberapa area di Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Jumlah DC yang telah beroperasi pada akhir tahun 2010 secara keseluruhan adalah di 31 (tigapuluh) lokasi.
Market penetration strategy was executed through the following actions: • Continued the program of expanding Direct Cover (DC) operations to several cities and areas in Jawa, Sumatra, Sulawesi and Kalimantan. Total number of DC operations at the end of 2010 was already in 31 (thirty one) locations throughout Indonesia.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 45
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
45
13/04/2011 16:42:20
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
•
•
Peningkatan kualitas outlet coverage melalui pengaturan jadwal kunjungan yang sesuai sehingga meningkatkan efektifitas kunjungan dan memperbaiki rata-rata tingkat keberhasilan transaksi (strike) dari setiap outlet yang dikunjungi salesman. Peningkatan banyaknya item per BP yang sekarang mencapai rata-rata 5 (lima) item per transaksi.
•
•
Increased the quality of outlet coverage through suitable arrangement of salesman journey plan, aimed at increasing effectiveness of salesman visits and improving ratio of transactions vs. visits (percentage of strike) from outlets visited by salesmen. Increased the number of items per BP which had reached an average 5 (five) items for each transaction.
Strategi market development dilakukan dengan melanjutkan penggarapan daerah-daerah baru (deva) dengan fokus tetap pada area di Indonesia Bagian Timur, dan penggarapan area di pelosok-pelosok (rural) yang sekarang mulai bertumbuh sebagai dampak positif dari kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah yang turut memacu perkembangan daerah yang bersangkutan.
Strategy of market development was done through continuous development of new areas with focus remained in the Eastern part of Indonesia, and also by further developing several fast growing rural areas which were positively impacted by autonomy policy of the central government.
Dari sisi Principals Customer Acquisition, berkat usaha dari team Business Development, pada tahun 2010 Perseroan berhasil mendapatkan tambahan 3 prinsipal baru, yaitu : PT Gallenium Pharmasia Laboratories (Juli 2010), PT Indomo Mulia (Agustus 2010), dan PT DSG Indonesia (Agustus 2010)
Through their intensifying efforts in acquiring new principals, Business Development team, has successfully added 3 (three) new principals to the Company’s sales & distribution partnership portfolio, they are: PT Gallenium Pharmasia Laboratories (July 2010), PT Indomo Mulia (August 2010), and PT DSG Indonesia (August 2010)
Peningkatan Revenue Growth di tahun 2010 yang dihasilkan oleh Sales Operation dan Business Development selaku process owners dari Customer Process tidak terlepas dari dukungan dan inisiatif perbaikan yang dilakukan oleh prosesproses lainnya yang menjadi bagian dari Business Process, yaitu: Process Integrator, Trade Marketing dan Supply Chain Management. Inisiatif-inisiatif perbaikan yang telah dilakukan antara lain:
The increase of Revenue Growth in 2010 was generated by Sales Operation team and Business Development team as the process owners of Customer Process. Nevertheless the lucrative result was also owing to contributions from other processes, i.e.: Process Integrator, Trade Marketing dan Supply Chain Management – as part of Business Process – through their persistent support and improvement initiatives. The improvement initiatives done during the year, among others, were:
Process Integrator: • Penerapan Bottom-Up Rolling Sales Forecast untuk prinsipal NIS. • Dijalankannya beberapa joint project dengan prinsipal, yaitu a.l.: project Route to Market (RTM) dengan tujuan meningkatkan distribusi di area potensial, project Picture of Success (PICOS) dengan tujuan meningkatkan availability dan visibility produk di pasar, serta project Product Returns Improvement di mana Process Integrator bekerjasama dengan prinsipal dalam upaya menekan tingkat retur barang dari accounts.
Process Integrator: • Implementation of Bottom-Up Rolling Sales Forecast for principal NIS. • Executions of several joint projects with principal, i.e.: project Route to Market (RTM) with the objective of extending distribution in some potential areas, project Picture of Success (PICOS) aimed at increasing products availability dan visibility in the traditional markets, and project Product Returns Improvement where Process Integrator collaborated with principal in the effort of reducing product returns from customer/accounts.
Trade Marketing: • Account Profile update. • Perencanaan dan pelaksanaan program aktivitas Trade Marketing yang tepat sesuai karakter masing-masing trade channel. • Memastikan pelaksanaan program aktivitas Trade Marketing di area berjalan sesuai rencana. • Melakukan evaluasi dan review atas setiap program aktivitas Trade Marketing. • Implementasi sistem Trade Fund Management per prinsipal.
Trade Marketing: • Account Profile update. • Planning and executions of Trade Marketing activity programs which were aligned with characteristics of each trade channels. • Ensuring that Trade Marketing activity programs in the areas were executed acoordingly. • Evaluated and conducted review on every Trade Marketing activity programs. • Implementation of Trade Fund Management system for each principal.
46
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 46
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:20
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Supply Chain Management: Selama tahun 2010 ada beberapa pencapaian yang cukup baik dilakukan oleh Logistics Department selaku pengelola Supply Chain di unit usaha CP, yaitu: • Mampu menangani kenaikan volume distribusi sebanyak 15% dari angka 8,2 juta carton di 2009 menjadi 9,4 juta carton di 2010. Kenaikan beban volume ini juga diiringi dengan kenaikan pencapaian Service Level ke outlet yaitu dari 88 % di tahun 2009 mejadi 91 % di tahun 2010. •
•
Sejalan dengan pencapaian yang baik pada sisi penjualan, Logistics Department mampu mencapai ending inventory level yang lebih sehat untuk produk-produk dari prinsipal utama, yaitu sebesar 4,8 Stock Week Cover di akhir 2010 dari target 5,0 Stock Week Cover yang telah ditetapkan di awal tahun. Dari sisi pengelolaan transportasi, Logistics mampu menurunkan Transportation Cost ratio yaitu dari 1,51 % di tahun 2009 menjadi 1,46 % di tahun 2010. Penurunan biaya transportasi ini selain disebabkan oleh peningkatan volume penjualan juga diiringi dengan kenaikan utilisasi truck melalui perbaikan proses perencanaan dan pengadaan truck sesuai dengan kebutuhan.
Supply Chain Management: Logistics Department as the process owner of Supply Chain in CP business unit made some impressive achievements during 2010, i.e.: • Successfully handled the 15 % increase of physical distribution volume from 8.2 Million cartons in 2009 to 9.4 Million cartons in 2010. In addition to the smooth handling of the bigger volume, the Logistics team was also succeeding in increasing outbound Service Level (SL) to outlets from 88 % in 2009 to 91 % in 2010. • Corresponding with the remarkable sales achievements, Logistics Department also succeeded in improving “ending inventory level” for products of main principals, which was 4.8 Stock Week Cover at the end of 2010; this was better than the target of 5.0 Stock Week Cover previously set in the beginning of the year. • From transportation management point of view, Logistics Department managed to reduce Transportation Cost ratio from 1.51 % in 2009 to 1.46 % in 2010. The lower percentage of transportation costs was resulted from the increase of sales volume and also from better trucks utilization through improvements in the process of planning and procurement of trucks in line with requirements.
Unit usaha CP pada tahun 2010 menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp 112,0 Milyar, suatu peningkatan dari sebelumnya Rp 98,7 Milyar di tahun 2009. Penyebab utama kenaikan ini adalah: kenaikan Laba Kotor sebagai dampak langsung dari kenaikan Penjualan Bersih, dan efisiensi pengeluaran Beban Usaha yang diindikasikan dengan penurunan persentase Beban Usaha terhadap Penjualan Bersih dari 5.1 % di tahun 2009 menjadi 4.4 % ditahun 2010.
CP business unit generated Operating Profit of IDR 112.0 Billions in 2010, an increase from IDR 98.7 Billions in 2009. The main cause of the increase was the increase of Gross Profit as a direct impact of higher Net Sales achievement, and efficiency in Operating Expenses spendings as indicated by lower percentage of Operating Expenses to Net Sales, from 5.1 % in 2009 to 4.4 % in 2010.
Secara lebih terinci, efisiensi pengeluaran Beban Usaha ini tergambar dalam penurunan beberapa cost ratio, antara lain:
In more detailed figures, efficiency in Operating Expenses spendings were pointed out by the decrease of the following cost ratios, i.e.: 1. Sales Costs to Sales Revenue: from previously 2.6 % in 2009 to 2.4 % in 2010. 2. Logistics Costs to Sales Revenue: from previously 2.2 % in 2009 to 2.1 % in 2010. 3. Remuneration Costs to Sales Revenue: from previously 1.2 % in 2009 to 1.1 % in 2010. The decrease of the costs ratios signified the augmented performance of Productivity Improvement.
1. Sales Costs to Sales Revenue dari sebelumnya 2.6 % di tahun 2009 menjadi 2.4 % di tahun 2010. 2. Logistics Costs to Sales Revenue dari sebelumnya 2.2 % di tahun 2009 menjadi 2.1 % di tahun 2010. 3. Remuneration Costs to Sales Revenue dari sebelumnya 1.2 % di tahun 2009 menjadi 1.1 % di tahun 2010. Penurunan rasio-rasio biaya diatas menunjukkan adanya peningkatan kinerja Productivity Improvement. Sebagai konsekuensi logis dari kenaikan Laba Usaha, seperti dilaporkan diatas, maka NOPAT unit usaha CP juga mengalami peningkatan. Kenaikan NOPAT tersebut dibarengi dengan penurunan COC sebagai dampak dari menurunnya tingkat suku bunga kredit perbankan dan efisiensi penggunaan Modal Kerja. Dengan demikian, berdasarkan kalkulasi, perolehan Economic Profit unit usaha CP pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu dari Rp 21,0 Milyar di tahun 2009 menjadi Rp 33,1 Milyar ditahun 2010.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 47
The increase of CP’s Operating Profit as reported above subsequently transformed into the increase of NOPAT for this business unit. This higher NOPAT accumulated with the decrease of COC benefited from lower interest rates and Working Capital efficieny. Consequently, Economic Profit of CP business unit also increased substantially from IDR 21.0 Billions in 2009 to IDR 33.1 Billions in 2010.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
47
13/04/2011 16:42:20
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Kinerja Maximization of Assets Utilization tercermin dalam dua hal berikut ini: 1. Jumlah hari saldo Piutang Usaha di tahun 2010 dapat dipertahankan sama dengan tahun sebelumnya yaitu 37 hari. 2. Tingkat Persediaan Barang Dagangan pada tahun 2010 mengalami perbaikan dari 47 hari di tahun sebelumnya 2009 menjadi 40 hari. Kinerja Assets Utilization yang memuaskan ini merupakan hasil dari kerjasama yang berkelanjutan antara fungsi Sales Operations dan Finance & Accounting dalam melakukan monitoring Piutang Usaha, dan hasil positif dari implementasi sistem Distribution Resource Planning dan Warehouse Management System diseluruh lokasi gudang Perseroan.
Performance of Maximization of Assets Utilization was revealed in these 2 following indicators, i.e.: 1. Trade Account Receivables aging was maintained the same as last year at the level of 37 days.
Unit Manufacturing Services
Manufacturing Services Unit
Dengan telah dijualnya merek dagang Produgen, maka Unit Manufacturing Services milik Perseroan di Cangkringan Sleman Jogjakarta pada saat ini sudah sepenuhnya melayani permintaan produksi dari prinsipal luar, termasuk Produgen yang produksinya tetap dilakukan di pabrik yang berlokasi di Sleman ini. Perkembangan usaha ini cukup menjanjikan, dimana permintaan produksi terus meningkat dan prinsipal
After the sale of Produgen brand name took place, the Company’s Manufacturing Services unit in Cangkringan Sleman – Jogjakarta became an independent production unit solely providing services to and fulfilling production order from outside principals, that includes the current owner of Produgen brand who continued trusting the production of Produgen products in the Company’s factory located at Sleman. The future prospect
juga bertambah sehingga kapasitas harus ditingkatkan. Dengan tambahan 1 prinsipal baru di tahun 2010, pada saat ini sudah terdapat 4 prinsipal yang dilayani oleh unit produksi ini, yaitu: PT Sari Husada, PT Soho Industri Pharmasi, PT Pratapa Nirmala dan PT Fonterra Brand Indonesia (November 2010).
of this toll manufacturing business is quite promising; demand from existing principals is increasing and new principals also came in so that the Company needed to increase the production capacity. With one new principal acquired in 2010, the factory currently has served 4 (four) principals, i.e.: PT Sari Husada, PT Soho Industri Pharmasi, PT Pratapa Nirmala and PT Fonterra Brand Indonesia (November 2010).
48
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 48
2. Merchandise Inventory level improved from 47 days in 2009 to 40 days in 2010. These satisfactory peformances of Assets Utilizations were resulted from joint cooperation between Sales Operations team and Finance & Accounting team in closely monitoring the Trade Receivables aging status, and the positive outcomes of the implementation of Distribution Resource Planning system and Warehouse Management System in all warehouse locations of CP.
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:22
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Disamping sertifikat ISO 9001:2008 dan sertifikat SNI 01-48521998 / HACCP yang sudah diperoleh pada tahun 2009 yang lalu, pada tahun 2010 Perseroan dan Unit Manufacturing Services ini juga telah mendapatkan Sertifikat Halal dan Sistem Jaminan Halal dari LPPOM – MUI. Dengan demikian maka Perseroan telah dapat memenuhi seluruh persyaratan yang diperlukan dan diminta oleh para prinsipal sebagai jaminan mutu produk, praktek-praktek manufaktur yang baik, dan kepastian halal secara syariah. Ini semua merupakan konsekuensi dari keputusan Direksi untuk mengembangkan Unit Manufacturing Services ini sepenuhnya menjadi “toll manufacturing service provider” bagi para prinsipal luar.
In addition to ISO 9001:2008 SNI 01-4852-1998 / HACCP certificates obtained in 2009, the Company, through the Manufacturing Services unit, has also obtained Halal certificates and Halal Assurance System from LPPOM – MUI. By getting hold those certificates, the Company has now fulfilled all stipulated standard of production required by the principals for good quality assurance, good manufacturing practice, and Halal assurance according to syariah law. These are all the consequences the Company must accept to ensure the successful execution of the Management’s decision to seriously concentrate in developing this Manufacturing Services unit to become a “toll manufacturing service provider specialist” for outside principals.
Kinerja Unit Usaha Produgen (Produgen)
Performance of Produgen Business Unit (Produgen)
Setelah melalui penelaahan yang panjang dan mempertimbangkan dampaknya terhadap usaha Perseroan secara keseluruhan, maka Direksi Perseroan telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas operasionil unit usaha Produgen. Pada masa beberapa tahun belakangan, unit usaha ini selalu mengalami kerugian dan tidak bisa memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas Perseroan. Investasi yang telah dikeluarkan berupa aktivitas-aktivitas promosi belum memberikan hasil yang memadai berupa keuntungan bagi Perseroan. Walaupun demikian, investasi tersebut tidak sepenuhnya sia-sia, terbukti dengan telah dikenalnya merk dagang Produgen di pasaran. Dengan pemikiran seperti itu, Direksi Perseroan sebelum membuat keputusan telah terlebih dahulu melakukan valuasi terhadap merk dagang Produgen ini. Keputusan untuk menghentikan aktivitas operasionil unit usaha Produgen dilakukan bersamaan dengan keputusan untuk menawarkan dan menjual merk dagangnya kepada pihak eksternal. Secara formil keputusan Direksi ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 12 Mei 2010. Setelah melalui proses penawaran dan negosiasi dengan para calon pembeli, pada tanggal 12 Mei 2010 telah ditanda-tangani perjanjian jual-beli merk Produgen dengan PT Djembatan Dua yang sekarang telah menjadi pemilik merk dagang tersebut. Walaupun merk dagang Produgen telah beralih-tangan, Perseroan tetap menjadi distributor dari produk-produk susu merk Produgen, dan juga tetap menjadi manufacturing service provider bagi PT Djembatan Dua selaku prinsipal pemegang merk yang sekarang.
After a thorough study and discussions, and considering the long term impact to the entire business of the Company, the Management had come to a decision to terminate operational activities of Produgen business unit. In the past few years, as a business unit, Produgen always experienced losses, and had never contributed positively to the Company’s profitability. The Company’s marketing investments through advertising and promotional activities had not rewarded profit for the Company. However, the investment was not at all worthless as the brand name Produgen has already been well known and accepted in the market. Capitalizing from the brand good image in the market, the Company’s Management decided to make a price valuation for the brand name Produgen prior to making final decision on the prospect of the business unit as a whole. The decision to conclude the operational activity of Produgen business unit was made in conjunction with the decision to offer and susequently sale the Produgan brand name to outside parties. The Management’s decisions on those two subjects have got approval from Board of Commissioners of the Company on 12th May 2010. After a long process of offerings and negotiations with potential buyers, finally the sale and purchase agreement of Produgen brand name was signed by the Company with PT Djembatan Dua, on 20th May 2010. Even though the Produgen brand name was already sold to a third party, the Company continued to become the distributor of Produgen milk products, and also remained as manufacturing service provider for PT Djembatan Dua, the current owner of Produgen brand name.
Kinerja Unit Usaha Tira Gerai Spesialis Mikro (TGS Mikro)
Performance of Tira Gerai Spesialis Mikro Business Unit (TGS Mikro)
Kecilnya margin dan tidak adanya kontinuitas pasokan dengan harga bersaing masih menjadi kendala pokok yang menghambat berkembangnya aktivitas unit usaha TGS Mikro. Untuk menekan timbulnya kerugian yang lebih besar, setelah melakukan evaluasi terhadap kinerja gerai-gerai yang ada, Perseroan kembali menutup 2 gerai TGS Mikro di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga jumlah gerai yang ada sekarang menjadi tinggal 7 unit. Dampak negatifnya sudah barang
Insufficient margin and uncertainty of continuous product supply with competitive purchase price continued becoming main obstacles for TGS Mikro business unit to grow. To minimize losses, the most logical option then was operational efficiency. After making further evaluation on several TGS Mikro outlets, the Management decided to close another 2 (two) outlets in Central Jawa and East Jawa that made the total number of outlets at the end of the year was only 7 (seven) left. Negative impact of outlet
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 49
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
49
13/04/2011 16:42:22
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
tentu adalah penurunan Penjualan Bersih, dari sebelumnya Rp 234.1 Milyar di tahun 2009 menjadi hanya Rp 104.6 Milyar di tahun 2010. Dampak positifnya adalah berkurangnya Kerugian Bersih dari Rp 13.2 Milyar di tahun 2009 turun menjadi Rp 4.2 Milyar di tahun 2010.
closings surely was the lower sales achievement of the business unit; from IDR 234.1 Billions in the previous year 2009 to only IDR 104.6 Billions in 2010. Nevertheless, the positive impact of that decision was the decrease of losses; from IDR 13.2 Billions in 2009 shrinked to IDR 4.2 Billions in 2010.
Direksi Perseroan masih melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap keberlangsungan unit usaha ini dengan mempertimbangkan beberapa opsi. Diharapkan pada tahun 2011 sudah dapat diputuskan opsi apa yang akan diambil.
The Management of the Company is still undergoing a rigorous evaluation on the future prospect of this business unit, several options are available for further consideration. The Management might be able to make final decision on the options before the year end of 2011.
Kinerja Unit Usaha Educational Products – Direct Selling (EP)
Performance of Educational Products – Direct Selling Busines Unit (EP)
Unit usaha Educational Products (EP) membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp 39.6 Milyar di tahun 2010 atau peningkatan sebesar 16.1 % bila dibandingkan dengan Penjualan Bersih tahun 2009 yaitu sebesar Rp 34.1 Milyar. Berbeda dengan tahun sebelumnya, komposisi hasil penjualan per prinsipal berubah dengan masuknya prinsipal baru yaitu Al-Qolam. Kontribusi terbesar tetap diberikan oleh produk-produk TimeLife dari Educational Technologies Ltd yaitu sebesar 55.9 %,
Educational Products (EP) business unit recorded a Net Sales of IDR 39.6 Billions in year 2010, or an increase of 16.1 % as compared to the Net Sales of 2009 which was IDR 34.1 Billions. Difference with the previous year, the sales composition by principals within the business unit was changed substantially with a new principal Al-Qolam came in during the year. The biggest contributor remained the Time-Life products from Educational Technologies Ltd which was 55.9 %, lower than the previous year of 71.5 %. Al-
menurun dari sebelumnya 71.5 %. Al-Qolam mengambil porsi cukup besar yaitu 30.8 % walaupun baru dimulai penjualannya pada pertengahan tahun 2010. Selebihnya sebesar 13.3 % terbagi diantara 4 prinsipal lainnya yaitu: World Book, Glenn Doman, Tira Pustaka dan Wink to Learn.
Qolam contributed quite a big portion of 30.8 % although EP just started to sell the products in the mid of year 2010. The remaining 13.3 % of total Net Sales was splitted into the other 4 principals, i.e.: World Book, Glenn Doman, Tira Pustaka and Wink to Learn.
Tahun 2010 ditandai dengan keberhasilan EP meluncurkan produk baru Al Qolam yang secara meyakinkan mencetak rekor penjualan sebesar Rp 12,2 Milyar selama bulan Juni sampai dengan Desember 2010. Penjualan produk Time-Life
As mentioned above, the year 2010 was marked with a phenomenal success of EP in launching the new products of Al-Qolam which convincingly recorded a Net Sales of IDR 12,2 Billions only for about 7 months from June to December 2010. The
50
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 50
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:23
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
di Indonesia oleh EP masih menduduki 4 besar penjualan tertinggi di Asia Pasifik, dan dalam Sales Convention yang diselenggarakan oleh prinsipal Educational Technologies Ltd (Time-Life products) di Sydney bulan November 2010 yang lalu, Perseroan melalui unit usaha Educational Products ini berhasil mendapatkan penghargaan Commitment & Consistency Award 2010.
sales of Time-Life products in Indonesia through EP still ranked as the big four in Asia Pasific region, and in a Sales Convention organized by the principal Educational Technologies Ltd (TimeLife products) in Sydney on last November 2010, the Company through Educational Products business unit was granted Commitment & Consistency Award 2010 as an appreciation for the success.
Dalam upaya meningkatkan Revenue Growth, selama tahun 2010 unit usaha EP telah menjalankan program-program sbb:
In the effort of increasing Revenue Growth, during 2010 EP business unit executed the following programs:
Market Penetration: • Program After Sales Customer Service & Relationship Management yang ditujukan untuk menjaga loyalitas pelanggan dan mendapatkan referensi calon pelanggan. Jumlah customer unit usaha ini pada akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 9.390 orang.
Market Penetration: • The program After Sales Customer Service & Relationship Management which were aimed at retaining customer loyalty, and obtaining referrals from the customers for prospecting potential customers. Total number of customers of this business unit at the end of year 2010 was already 9.390 people. • More intense execution of program for recruiting business partners (Business Associate) through performing leaders (Team Leaders and Sales Managers). During the year 2010, 484 new business partners were recruited that made the total number of business partners in this business unit to become 1.053 BAs.
•
Program rekrutmen mitra yang lebih intensif melalui performing leaders (Team Leaders and Sales Managers). Pada tahun 2010 telah berhasil direkrut 484 mitra baru, sehingga secara keseluruhan unit usaha ini memiliki sebanyak 1.053 orang mitra kerja.
Market Development: • Penyelenggaraan Parenting Seminar baik di kantor, sekolah ataupun institusi lainnya. Parenting Seminar yang diselenggarakan antara lain: Born to Be Genius, The Joy of Reading, Multiply Child’s Intelligence, Foreign Language yang pada tahun 2010 telah dilakukan sebanyak 108 kali. • Bekerjasama dengan media elektronik dan lembagalembaga terkait lainnya untuk mempromosikan program dan aktifitas rekrutmen calon mitra, antara lain: media televisi, lembaga-lembaga pendidikan anak, dan beberapa bank.
Market Development: • Conducted Parenting Seminar in several offices, schools and other institutions. Topics of Parenting Seminar held, among others, were: Born to Be Genius, The Joy of Reading, Multiply Child’s Intelligence, Foreign Language. Total events organized by EP in 2010 were 108 times. • Cooperated with electronics media and other related institutions for promoting programs and activities of recruiting business partners, through e.g.: TV stations, kids schools and educations, banks etc.
Product Development: • Peluncuran produk baru yaitu Wink to Learn pada bulan April 2010 berupa DVD untuk Program Bayi Belajar Membaca sejak usia 6 bulan. • Peluncuran produk-produk Al Qolam pada bulan Juni 2010 berupa a.l.: Al-Qur’an Digital untuk solusi fasih membaca Al - Qur’an dengan memakai Talking Pen.
Product Development: • Launching of new products from Wink to Learn in April 2010; the products consist of DVD for teaching babies to read from the age of as early as 6 month. • Launching of Al-Qolam products since June 2010; one of main products is Digital Al-Qur’an with Talking Pen, a solution for easily learning how to read Al - Qur’an.
Perolehan Laba Usaha Educational Products – Direct Selling meningkat sebesar 7.0 % yaitu dari Rp 2,9 Milyar di tahun 2009 menjadi Rp 3,2 Milyar di tahun 2010. Sedangkan Laba Bersih yang dihasilkan EP tercatat sebesar Rp 3,3 Milyar berbanding dengan Laba Bersih tahun 2009 yaitu Rp 3,5 Milyar.
Educational Products – Direct Selling business unit’s Operating Profit for the year increased by 7.0 %, from IDR 2.9 Billions in 2009 to IDR 3.2 Billions in 2010. While Net Profit of EP in 2010 was IDR 3.3 Billions compared to 2009 Net Profit of IDR 3.5 Billions.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 51
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
51
13/04/2011 16:42:23
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Kinerja Productivity Improvement dapat dilihat pada perbaikan rasio-rasio biaya sbb: 1. Sales Costs to Sales Revenue menurun dari 15.1 % di tahun 2009 menjadi 14.1 % ditahun 2010. 2. Remuneration Costs to Sales Revenue dari 12.8 % di tahun 2009 menjadi 11.1 % ditahun 2010.
Productivity Improvement was indicated in the improvement of the following ratios, i.e.: 1. Sales Costs to Sales Revenue improved from 15.1 % in 2009 to 14.1 % in 2010. 2. Remuneration Costs to Sales Revenue improved from 12.8 % in 2009 to 11.1 % in 2010.
Berdasarkan kalkulasi internal, unit usaha EP mencatat kenaikan Economic Profit yaitu dari Rp 2.2 Milyar di tahun 2009 menjadi Rp 2.6 Milyar di tahun 2010,
Based on the Company’s internal calculation, Economic Profit of EP business unit increased from IDR 2.2 Billions in 2009 to IDR 2.6 Billions in 2010.
Kinerja Asset Utilization diindikasikan dengan adanya perbaikan dalam jumlah rata-rata hari saldo Piutang Usaha dan penurunan tingkat Persediaan Barang dalam tahun 2010.
Asset Utilizations performance of the business unit in 2010 was shown in improvements on Trade Account Receivables aging, and lower Merchandise Inventory level.
Kinerja Unit Usaha PT Blue Gas Indonesia (BGI)
Performance of PT Blue Gas Indonesia (BGI)
PT Blue Gas Indonesia (BGI) membukukan penjualan Penjualan Bersih sebesar Rp. 339,2 Milyar di tahun 2010, naik 32.4 % dibandingkan dengan Penjualan Bersih sebesar Rp 256,1 Milyar tahun lalu. Kenaikan terbesar diperoleh dari Penjualan Bersih produk Kompor Gas Paket yang naik 65.8
PT Blue Gas Indonesia (BGI) recorded a satisfactory Net Sales achievement of IDR 339.2 Billions in 2010, an increase of 32.4 % as compared to Net Sales of IDR 256.1 Billions in the previous year. The biggest percentage of increase came from Net Sales of Packaged Gas Stove products of which the increase was 65.8 %
% dari sebelumnya Rp 47,3 Milyar menjadi Rp 78,4 Milyar di tahun 2010. Selanjutnya Penjualan Bersih Gas Refills naik sebesar 23.5 % dari sebelumnya Rp 193,6 menjadi Rp 239,1 Milyar di tahun 2010, dan Penjualan Bersih kelompok produk perlengkapan Non-Gas naik 27.7 % menjadi Rp 19,6 Milyar dari Rp 15,3 Milyar di tahun 2009. Pada bulan Juli 2010, Manajemen BGI memutuskan untuk menghentikan penjualan lini produk Kompor Gas Non-Paket, sehingga Penjualan Bersih Kompor Gas Non-Paket hanya mencapai Rp 2,2 Milyar.
from previously IDR 47.3 Billions to IDR 78.4 miliar in 2010. Net Sales of Gas Refills increased by 23.5 % from previously IDR 193.6 to IDR 239.1 Billions in 2010, and Net Sales of Non-Gas appliances products increased by 27.7 % from previously IDR 15.3 Billions to IDR 19.6 Billions in 2010. In July 2010, the Management of BGI decided to discontinue the sale of Non-Packaged Gas Stove products, consequently Net Sales of Non-Packaged Gas Stove products was only IDR 2.2 Billions in 2010.
52
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 52
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:23
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Selain itu lini produk Non-Gas yang sebelumnya didistribusikan oleh induk perusahaan, PT Tigaraksa Satria Tbk (TRS), mulai bulan Desember 2010 telah dilakukan sendiri oleh BGI. Pengalihan ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa BGI lebih menguasai sistem penjualan langsung (Direct Selling), serta ditundanya rencana pengembangan penjualan keluar pulau Jawa yang sedianya akan dilakukan dengan memanfaatkan jaringan dan infrastruktur TRS.
Apart from those explained above, Non-Gas appliances product line which previously was distributed by the mother company PT Tigaraksa Satria Tbk (TRS), started as from December 2010 had been distributed by BGI itself. This change was deemed necessary as the BGI Management assumed that BGI has more expertise in Direct Selling business, and also because the initial plan for expanding the market of Non-Gas appliances to outside Jawa, taking advantage from wider network coverage and infrastructures of TRS, had been postponed by BGI Management.
Tingginya pencapaian Revenue Growth tersebut terutama merupakan buah keberhasilan BGI dalam menerapkan strategi re-targeting dan re-segmenting market. Peningkatan kuantitas dan kualitas team penjualan telah berjalan sesuai dengan rencana, khususnya di daerah Jabodetabek, Jawa Timur 1 dan Jawa Timur 2. Pencapaian ini diharapkan akan berlanjut ke Jawa Barat dan Jawa Tengah pada tahun 2011.
BGI’s high achievement of Revenue Growth was mainly resulted from the success of BGI in implementing the strategy of retargeting and re-segmenting the markets. The programs of increasing the quantity and improving the quality of sales team had been executed according to plan, in particular in the area of Greater Jakarta, East Jawa 1 and East Jawa 2. The success story is expected to continue in West Jawa and Central Jawa areas in 2011.
Strategi re-segmenting dan re-targeting market yang telah dilakukan sejak 2009 ini juga bertujuan agar konsumen memenuhi syarat kolektibilitas dan refillable. Hal ini berdampak positif terhadap penjualan gas isi ulang (gas refills); dimana jumlah konsumsi gas LPG yang diukur dengan rotasi tabung meningkat dari 4,2 kali menjadi 4,9. Secara tonase penjualan gas di tahun 2010 mencapai 28,6 ribu ton atau naik 17,1 % dibandingkan dengan tahun lalu.
Market re-segmenting and re-targeting strategy, which has been ongoing since 2009, was also intended for qualifying customers in the aspects of collectibility and refillability. The strategy impact was quite positive towards the sales of Gas Refills through improvement in the level of gas consumption measured by cylinder rotation; the cylinder rotation increased to 4.9 in year 2010 from previously 4.2 in 2009. Hence, the sales volume in tonnage also increased by 17.1 % to the level of 28.6 thousand tons compared to last year.
Penjualan produk Non-Gas (dengan merk Vienta) naik 27.7 % menjadi Rp 19,6 Milyar. Nilai penjualan ini merupakan angka penjualan dari BGI ke TRS. Jika dilakukan penyesuaian dengan menggunakan harga jual konsumen, maka Penjualan NonGas sebetulnya mengalami kenaikan yang lebih tinggi yaitu sebesar 33.0 %. Peningkatan penjualan ini terutama dihasilkan oleh team penjualan Jabodetabek, sedangkan penjualan di Jawa Tengah baru dimulai penggarapannya.
Net Sales of Non-Gas appliances products (Vienta brand) increased by 27.7 % to IDR 19.6 Billions; this was the value of BGI sales to distributor TRS. If the sales value converted into the value of sales to consumers, the converted sales value, in actuality, was increasing by a higher percentage of 33.0 %. The increase was mainly produced by the sales team in Greater Jakarta area, while Central Jawa area had just started selling the products.
Laba Kotor perusahaan pada tahun buku 2010 naik mengesankan sebesar 73.7 % menjadi Rp 87,8 Milyar dari sebelumnya Rp 50,7 Milyar di tahun 2009. Selain dampak langsung dari kenaikan Penjualan Bersih, kenaikan ini juga disebabkan oleh perbaikan Product Mix atau komposisi jenis produk yang dijual karena porsi penjualan Kompor Paket yang mempunyai margin Laba Kotor lebih tinggi meningkat lebih besar daripada jenis produk lainnya.
BGI’s Gross Profit for the year 2010 substantially increased by 73.7 % to the level of IDR 87.8 Billions from previously IDR 50.7 Billions in 2009. Aside from the straight impact of Net Sales increase, the Gross Profit increase was also gaining from Product Mix improvement where, in the composition of products sold, the increase of high margin Packaged Gas Stove products was higher than the increase of other products with lower margins.
Productivity Improvement juga dihasilkan dari efisiensi pengeluaran Beban Usaha. Beban Usaha BGI ditahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 21.2 % bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu menjadi Rp 69,2 Milyar. Akan tetapi kenaikan ini masih dibawah presentase kenaikan Laba Kotor yang 73.7 %, sehingga presentase Beban Usaha terhadap Penjualan Bersih malah turun, yaitu dari 22.3 % di tahun 2009 menjadi 20.4 % di tahun 2010.
Productivity Improvement was also generated from spending efficiency of Operating Expenses. BGI’s Operating Expenses in 2010 increased by 21.2 % to IDR 69.2 Billions. But the percentage of Operating Expenses increase was lower than the percentage of Gross Profit increase, consequently the percentage of Operating Expenses to Net Sales decreased from 22.3 % in 2009 to only 20.4 % in 2010.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 53
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
53
13/04/2011 16:42:24
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Lebih jauh efisiensi tersebut tercermin dari cost ratio yang berikut : 1. Rasio Sales Costs to Sales Revenue dari 13.4 % di tahun 2009 menjadi 12.5 % pada tahun 2010 dan 2. Rasio Remuneration Costs to Sales Revenue dari 14.5 % di tahun 2009 menjadi 12.8 % di tahun 2010.
The efficiency was shown in more details through the following cost ratio improvements, i.e.: 1. Sales Costs to Sales Revenue ratio improved from 13.4 % in 2009 to 12.5 % in 2010. 2. Remuneration Costs to Sales Revenue improved from 14.5 % in 2009 to 12.8 % in 2010.
Peningkatan kinerja Revenue Growth berupa kenaikan Penjualan Bersih yang dibarengi dengan Productivity Improvements berupa kenaikan margin Laba Kotor serta penurunan presentase Beban Usaha terhadap Penjualan Bersih sebagaimana telah diuraikan diatas, menghasilkan peningkatan Laba Bersih sebesar 81.4 %, yaitu dari Rp 13,6 Milyar di tahun 2009 menjadi Rp 24,7 Milyar di tahun 2010. Bila dihitung berdasarkan kalkulasi internal Perseroan, pada tahun 2010 BGI menghasilkan Economic Profit sebesar Rp 28,3 Milyar, suatu peningkatan sebesar 87.0 % dari Economic Profit sebelumnya yaitu Rp 15,1 Milyar di tahun 2009.
The improved performance of Revenue Growth through the increase of Net Sales accumulated with better performance of Productivity Improvements through the increase of Gross Profit and the decrease of Operating Expenses percentage to Net Sales, as per above explanation, generated considerable increase of Net Profit from IDR 13.6 Billions in 2009 to IDR 24.7 Billions in 2010, or an increase of 81.4 %. Based on Company’s internal calculation, BGI generated an Economic Profit of IDR 28.3 Billions, or significantly increased by 87.0 % from previously IDR 15.1 Billions in 2009.
Kinerja Assets Utilization tercermin dalam kemampuan Manajemen BGI menstabilkan umur Piutang Usaha dan tingkat Persediaan Barang, keduanya dapat dipertahankan pada tingkat yang kurang-lebih sama dengan tahun sebelumnya.
The performance of Assets Utilization was indicated through the Management’s ability to stabilize the aging of Trade Account Receivables and the number of Inventory days, both were maintained at approximately the same level as previous year.
KINERJA SUPPORTING PROCESSES
PERFORMANCE OF SUPPORTING PROCESSES
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Program-program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diselenggarakan di tahun 2010 ditujukan untuk menghasilkan SDM yang kompeten dan qualified.
The focus of Human Resources (HR) development programs conducted by the Company during the year 2010 was purposely directed at creating competence and qualified human resources.
Dibawah ini adalah beberapa program yang telah dijalankan selama tahun 2010: 1. Program Kontes yang diselenggarakan bertujuan memotivasi para salesforce untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. Berbekal keberhasilan program ini dalam mendukung keberhasilan para salesforce, maka program kontes diperluas ruang lingkupnya dengan tidak hanya mengukur prestasi kerja para salesforce melainkan juga meliputi para praktisi di fungsi Logistics, Trade Marketing, Process Integrator, Finance & Accounting dan Human Resources. 2. Program HR development dalam bentuk pelatihan dan coaching merupakan tindak lanjut dari hasil asesmen kompetensi dan pemetaan SDM. Pada tahun 2010 ini, HR Readiness Index Perseroan adalah 41 %, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 37 %. 3. Program peningkatan produktivitas SDM Perseroan ditandai dengan menurunnya persentase rasio remuneration cost to sales dari 1,20% di tahun 2009 menjadi 1,16% di tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa sales meningkat dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan biaya remunerasi.
Below are several HR programs executed during 2010: 1. Contest Program; main objective of the program was to motivate salesforces boosting their performance. Learning from the succesful execution of the program in the past, the Company’s HR Department extended the program coverage to also include other functions within the Company. Therefore, the program executed during the year already included functional practitioners in Logistics, Trade Marketing, Process Integrator, Finance & Accounting and Human Resources.
54
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 54
2. HR development programs through training and coaching was executed in accordance with the results of competency assessment and HR mapping. During the year 2010, HR Readiness Index of the Company was 41 %, improved from previously 37 % in 2009. 3. The success of productivity improvement programs executed by the Company was transformed into the decrease of Remuneration Costs to Sales ratio from 1.20 % in 2009 to 1.16 % in 2010. This ratio indicated that the percentage increase of sales was higher than than the percentage increase of remuneration costs. In other words, the remuneration paid
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:25
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Dengan perkataan lain, remunerasi yang diberikan masih cukup mampu memotivasi individu untuk menghasilkan output sebagaimana diharapkan. 4. Program sertifikasi ditujukan untuk mendorong peningkatan ketrampilan para Sales Representative (SR) KAM dan Salesman Direct Cover (SLDC). Pada tahun 2010, jumlah SR KAM yang certified adalah 52 orang dari 109 SR KAM (48 %). Sedangkan untuk SLDC, jumlah yang certified adalah 39 orang dari 160 SLDC (24 %). Diharapkan jumlah salesman yang certified akan terus bertambah, dan dalam 3 tahun ke depan seluruh Salesman yang saat ini ada harus sudah certified. Keberhasilan program ini menjadi acuan bagi Perseroan untuk memperluas ruang lingkup program sertifikasi dengan mengadakan sertifikasi juga bagi praktisi Finance & Accounting, Logistik dan karyawan Pabrik. 5. Program updating SIPOC (Supplier-Input-Process-OutputControl) dalam rangka mendorong terwujudnya pola pikir proses dan memperjelas role & responsibility tiap karyawan. Hingga saat ini telah berhasil diidentifikasi output dari 142 (83%) posisi di perusahaan, dan telah dijadikan dasar untuk melakukan proses penilaian kinerja. 6. Implementasi beberapa sub-modul baru yang merupakan bagian dari modul Human Resources (HR) di sistem SAP, yaitu sub-modul Recruitment, Training & Event Management, People Development dan Personnel Cost Planning. Hal ini melengkapi sub-modul pada SAPHR yang sebelumnya telah berjalan, yaitu sub-modul Benefit Administration, Organization Management, Time Management Compensation Management dan SAP Payroll. 7. Employee survey dilakukan secara rutin tiap 2 tahun sekali di Perseroan. Indeks komitmen karyawan pada tahun 2010 adalah 4.95, yang mengindikasikan bahwa
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 55
to employees was sufficient for motivating individuals to generate output as expected. 4. Employees certification program was intended for encouraging individual employees to improve their skills. The certification program done in 2010 was for Sales Representative (SR) KAM and Salesman Direct Cover (SLDC). Total number of certified SR KAM in 2010 was 52 out from 109 SR KAM or 48 %, and total number of certified SLDC in 2010 was 39 out from 160 SLDC or 24 %. It is expected that the total number of certified salesmen will continue to increase, and the plan is within 3 (three) years ahead all salesman will get certified. The success of the program will determine the future policy of the Company for expanding the program coverage to also include the certification for Finance & Acoounting, Logistics and factory worker practitioners. 5. Program of updating SIPOC (Supplier-Input-Process-OutputControl) in an effort to compell the shaping up of the process thinking culture, and to clarify the role and responsibilities for each individual employee. Up to end of 2010, 142 outputs from 142 (83%) job positions in the Company had been identified, and the results had been subsequently used for administering employees performance appraisals. 6. Implementation of new sub-modules as part of Human Resources (HR) module in the Company’s SAP integrated business system. Additional sub-modules implemented were Recruitment, Training & Event Management, People Development and Personnel Cost Planning. These new submodules complemented earlier sub-modules implemented and already run in SAP-HR system, i.e.: sub-modules of Benefit Administration, Organization Management, Time Management, Compensation Management dan SAP Payroll. 7. The Company conducted Employee Survey routinely 2 times a year. Results of the survey revealed that Employees Commitment Index in 2010 was 4.95 point; this indicated
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
55
13/04/2011 16:42:26
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
karyawan Perseroan memiliki keterikatan yang tinggi terhadap perusahaan. Nilai kepuasan (satisfaction ranks) yang tertinggi adalah pada instrumen kepuasan terhadap Pekerjaan, Komunikasi yang dilakukan perusahaan dan Supervisi dari atasan langsung. Beberapa penghargaan dari pihak eksternal turut mewarnai pencapaian kinerja SDM Perseroan di tahun 2010, yaitu antara lain: • Wakil Perseroan dalam ajang Salesforce Championship yang diadakan oleh Majalah Marketing, yaitu Sdr Budi Susilo (Area Sales Manager Surabaya) dan Sdr Cecep Noviananda (Key Account Manager Jakarta) masingmasing mendapat penghargaan sebagai Pemenang 1 dan Pemenang Harapan 1. • Terpilihnya Perseroan sebagai Pemenang ke-2 untuk kategori Training & Development dan sebagai finalis untuk kategori Employee Involvement dalam ajang HR Excellence Award 2010 yang diadakan oleh Majalah SWA bekerjasama dengan Lembaga Manajemen – FEUI.
that employees were highly committed and loyal to the Company. The highest ranks of satisfaction were on the instrument of Job Satisfaction, Corporate Communication, and Supervision from direct superio The Company’s HR performance in 2010 was accentuated through several awards and appreciation collected from external institutions, among others were:
Keuangan & Akuntansi
Finance & Accounting
Berikut ini adalah beberapa upaya perbaikan dan peningkatan kualitas support terhadap operasional yang dijalankan oleh bagian Keuangan sepanjang tahun 2010: • Melakukan implementasi Cash Management System dengan Bank CIMB Niaga di Kantor Pusat dan seluruh cabang-cabang Perseroan. Manfaat yang dapat diperoleh dengan berjalannya sistem ini antara lain adalah: meminimalkan saldo dana mengendap di bank, dan mengurangi biaya administrasi bank. • Mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih baik • Memperoleh tambahan fasilitas pinjaman serta mendapatkan fasilitas pinjaman baru untuk mendanai tambahan kebutuhan modal kerja Perseroan. • Melakukan monitoring yang ketat atas penagihan Piutang Usaha bekerjasama dengan bagian Sales Operation. • Implementasi Profitability & Cost Management (PCM) yang memfasilitasi proses ABC Management Reporting agar lebih cepat dan akurat.
The followings were some efforts of improvements made to the quality of supports towards the operational activities contributed by Finance & Accounting process: • Implemented Cash Management System partnering with Bank CIMB Niaga in Head Office as well as in all Company’s branches. The advantage of the system through its application, among others, was: minimizing idle cash balance in Company’s bank accounts, and reducing bank administrative charges. • Arranged and negotiated bank loans with lower interest rates. • Obtained additional loan facilities from existed relationship banks and new loan facilities from new relationship banks for financing the Company’s working capital. • Tighly monitored the collection process of Trade Account Receivables in collaboration with Sales Operations team. • Implemented Profitability & Cost Management (PCM) to support and facilitate the speedier processing of and more accurate ABC Management reportings.
Teknologi Informasi
Information Technology
Bagian Teknologi Informasi secara terus menerus melakukan upaya perbaikan dan peningkatan sistem & teknologi informasi penunjang kegiatan operasionil Perseroan. Selama tahun 2010, upaya-upaya perbaikan dan peningkatan tersebut berupa: Perangkat Lunak: • Implementasi “Tira S&D” system di beberapa unit operasionil Direct Cover di cabang-cabang Perseroan. Dengan demikian terdapat efisiensi pada pengeluaran biaya komunikasi, hilangnya biaya lisensi perangkat lunak yang lama, dan terjadi percepatan proses data karena sistem yang digunakan sudah seragam. • Implementasi penambahan sub-modul dalam modul HR
Department of Information Technology continuously put efforts in making improvements and enhancing the Company’s information system & technology with main tasks to fully support the operational activities of the Company. During 2010, improvements and enhancement executed were: Softwares: • Implemented “Tira S&D” system in several units of Direct Cover operations in the Company’s branches. By doing so some efficiencies were realized, i.e.: lower communication costs, eliminating licence fee for unused legacy system software, and speeding-up data processing since the system used was already uniform. • Implemented additional sub-modules of HR modules in
56
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 56
•
In the national Sales Force Championship event organized by “Marketing” magazine, the Company, represented by Budi Susilo (ASM Surabaya) and Cecep Noviananda (KAM Jakarta), won the championship event respectively as the First Winner and the First Runner Up.
•
The Company won the Second Prize in the category of Training & Development, and as one of the finalist in the category of Employee Involvement, in the event ”HR Excellence Award 2010” conducted by “SWA” magazine and Lembaga Manajemen – FEUI.
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:26
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
di sistem SAP, yaitu sub-modul: Recruitment, Training & Event Management, People Development dan Personnel Cost Planning. Dengan telah dilengkapinya sub-modul HR ini diharapkan semua informasi yang diperlukan bisa diperoleh, dan keputusan-keputusan yang diambil terkait dengan pengembangan dan administrasi SDM di Perseroan dapat lebih cepat dan akurat. •
Implementasi sistem Profitability Cost Management (PCM) yang terintegrasi dengan SAP. Sistem ini menunjang penerapan sistem pelaporan manajemen berbasis Activity Based Costing (ABC) dengan lebih cepat dan lebih akurat. Perangkat Keras: • Instalasi Virtual Machine Ware (VMWARE) yang kegunaannya adalah: Bisa menjalankan beberapa operating system sekaligus dalam 1 physical server. Menghemat luas ruang server karena cukup dibutuhkan 1 server saja. Menghemat biaya operasional Proses instalasi lebih cepat jika diperlukan penambahan kapasitas server Lebih mudah dalam melakukan server maintanenance.
•
SAP system, i.e.: sub-modules Recruitment, Training & Event Management, People Development and Personnel Cost Planning. By completing the installation of all sub-modules in HR-SAP system, it is expected that all necessary information in relation with the development and administration of the Company’s HR can be obtained faster and more accurate, and the decisions made based on the information can also be faster and more accurate. Implemented Profitability Cost Management (PCM) system in the SAP integrated system. The system supports the application and the processing of Activity Based Costing (ABC) management reporting system in a faster and more accurate fashion. Hardware: • Installation of Virtual Machine Ware (VMWARE) with the following benefits: Its ability to run several operating systems simultaneously in 1 physical server. Space efficiency as only 1 physical server is required.
Lower operational costs Faster process of installation when server capacity is needed to increase. Easier maintenance of server.
FOKUS TAHUN 2011
FOCUS 2011
Tema kerja yang diusung oleh Perseroan pada tahun 2011 adalah Sustaining Growth. Ini mengisyaratkan bahwa strategi bisnis Perseroan dalam mencapai 4 tujuan finansial perusahaan yaitu: Economic Profit, Revenue Growth, Productivity Improvement dan Maximization of Assets Utilization, tetap akan berfokus pada upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan atau optimizing growths.
Working theme instigated by the Company for the year 2011 is Sustaining Growth. This pointed out that the Company’s business strategy in achieving its 4 (four) Financial objectives, i.e.: Economic Profit, Revenue Growth, Productivity Improvement and Maximization of Assets Utilization, will continue focusing on the efforts of optimizing growth with the following steps of actions:.
Sehubungan dengan hal ini, maka langkah-langkah yang akan ditempuh oleh Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Terus meningkatkan kapabilitas organisasi dalam lima kompetensi dasar, yakni – know your customer, relationship management, supply chain management, innovation dan knowledge management. a. Know your customer – melanjutkan dan melakukan perbaikan terhadap program layanan customized solutions agar senantiasa mampu memenuhi kebutuhan customer yang makin beragam dan cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu. Kemampuan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan customer tersebut akan meningkatkan kepuasan customer, dan pada gilirannya akan berpengaruh positif pada upaya Perseroan dalam mendapatkan customer baru dan mempertahankan customer yang sudah ada. b. Relationship management – meningkatkan kualitas proses dan process owner serta kualitas output yang diperuntukkan bagi customer yang sudah ada. Prioritas perbaikan akan ditujukan pada proses dan process owner yang berhubungan langsung dengan customer, seperti: principal dan outlets.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 57
1. To increase organizational capability in five basic competencies - know your customer, relationship management, supply chain management, innovation and knowledge management. a. Know your customer means consistently seeking information and understanding customers’ continuously changing needs, and then offering customized solutions and services. Fulfilling customers’ needs at superior standards will result in customers satisfaction and hence, loyalty and referrals..
b. Relationship management – to increase the quality of processes, process owners, and outputs delivered to the existing customers. The priority for improvements will be on the processes executed by the frontline process owners.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
57
13/04/2011 16:42:26
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
c. Supply chain management – menjamin terwujudnya sistim supply chain management yang efektif dan efisien. Ini tidak hanya menyangkut arus produk, namun juga arus data dan informasi serta arus dana. Fokus dititik beratkan pada upaya perbaikan proses dan pengunaan teknologi yang mampu mengeliminir setiap hambatan yang dapat menyebabkan tersendatnya arus produk, data, informasi dan dana.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
d. Innovation – membuat wadah dan membuka kesempatan bagi tiap karyawan untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya dalam menghasilkan produk atau layanan baru yang bermanfaat bagi customer e. Knowledge management – memanfaatkan teknologi informasi untuk mengubah data menjadi informasi serta mendorong karyawan untuk mentransformasikan informasi yang dimiliki menjadi knowledge, dan memanfaatkannya secara maksimal dalam menghasilkan produk atau layanan baru yang bermanfaat bagi customer. Perseroan juga akan mendorong dan mengembangkan proses kreasi dan distribusi knowledge di antara para karyawan. Meningkatkan kualitas kerjasama dan hubungan baik dengan existing principal dalam rangka customer retention. Untuk itu, peran para process integrators akan lebih diberdayakan. Melanjutkan dan menawarkan program layanan customized solutions dalam rangka mendapatkan prinsipal baru dan mengembangkan layanan-layanan baru. Meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas SDM melalui perbaikan proses kerja dan peningkatan kompetensi SDM. Langkah awal perbaikan proses kerja dimulai dengan determinasi SIPOC disetiap tahapan proses, diikuti dengan penentuan target output, pengukuran pencapaian hasil kerja dibandingkan dengan target output, dan analisa root cause atas gap yang terjadi, serta diakhiri dengan mencari solusi dan langkah perbaikan yang inovatif. Agar ini bisa berlangsung, kompetensi SDM harus terus ditingkatkan melalui program pelatihan dan pengembangan yang sistimatis. Memaksimalkan utilisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk diantaranya adalah dana (pengelolaan Kas dan Piutang Usaha), fixed assets (utilisasi vehicle fleet, office space, warehouse space, kapasitas produksi di pabrik Sleman dll), persediaan barang (optimum inventory level), SDM (qualified SDM), dan informasi (management information system). Unit usaha CP akan mengembangkan jaringan distribusinya, a.l.: a) melalui ekspansi geografis dengan membuka area baru khususnya di Indonesia bagian Timur, b) mengisi potensi peningkatan perekonomian daerah sebagai dampak positif dari pelaksanaan otonomi daerah khususnya di Sumatera serta Kalimantan, dan c) melakukan intensifikasi penjualan di seluruh channels (khususnya di channel Modern Trade Independent dan General Trade). Melakukan reorganisasi unit usaha EP dalam rangka:
58
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 58
c. Supply chain management – ensuring that supply chain management systems are in place and being effectively and efficiently executed. The systems should cover not only the flow of goods but also the flow of data, information and funds. Focus of improvements would be on the process itself and the related technological supports which are aimed at eliminating every obstacle for smoothing the flow of goods, data, information and funds. d. Innovation – institutionalize and encourage employees to come up with creative solutions that add value for our customers. e. Knowledge management – to manage knowledge effectively would be the competence to convert data into information, provide relevant knowledge for our customers, and maximize the utilization of the knowledge for creating new products or services.
2. To improve cooperation and relationships with our existing principals through effective communications and revitalizing our process integrators. 3. To continuously seek better customized solutions hence enabling us to obtain more principals, as we are able to improve our services. 4. To boost the productivity and raise the quality of human resources through process improvements and enhancement of the employees’ competencies. Process improvements start with determining SIPOC in each step of the process, followed by deciding output targets, measuring actual results versus output target, analyzing root cause on gaps between target and actual results, and lastly, finding innovative solutions to improve or close the gaps. To facilitate this, we will continuously provide systematic training and development programs for the employees. 5. To maximize the Company’s utilization of assets and resources including funds (Cash and A/R management), fixed assets (utilizations of vehicle fleet, office space, warehouse space, production capacity at the factory, etc), merchandise inventory (optimum inventory level), human resources (qualified HR), and information (management information system). 6. To further develop the CP distribution network through: a) geographical expansion by opening new areas in Eastern part of Indonesia, b) penetration in Sumatra and Kalimantan by taking advantage of the increasing trend for decentralization in these economically potential suburbs, and c) sales intensification in all trade channels in particular Modern Trade Independent and the General Trade.
7. To reorganize the EP business unit with main objectives: a)
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:26
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
a) pencapaian target penjualan tiap prinsipal, b) perbaikan proses kerja yang mampu meningkatkan jumlah new salesforces dan qualified salesforces, serta c) mengembangkan kultur organisasi yang mengedepankan nilai-nilai keterbukaan, transparansi, inovasi dan performance oriented.
to achieve sales targets for each principal, b) to jumpstart process improvements in order to increase the number of new sales forces and qualified sales forces, and c) to develop a corporate culture instilling openness, transparency, innovation and performance-based thinking.
Kinerja keberhasilan Perseroan dalam mencapai targettarget yang ditetapkan didalam Business Plan, tetap diukur berdasarkan 4 (empat) kriteria yaitu: Economic Profit, Revenue Growth, Productivity Improvement, and Maximization of Assets Utilizations.
Key performance indicators for measuring the success of the Company in achieving the targets set in 2011 Business Plan remain the four criteria of drivers, i.e.: Economic Profit, Revenue Growth, Productivity Improvement, and Maximization of Assets Utilizations.
Fokus Unit Usaha CP
Focus of CP Business Unit
Unit usaha CP optimis akan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam Business Plan. Untuk itu CP telah merancang program kerja yang akan di-eksekusi-kan sepanjang tahun 2011. Beberapa inisiatif penting yang akan menjadi fokus, diantaranya adalah sbb:
CP business unit is quite optimistic that it can achieve targets set in 2011 Business Plan. For this purpose CP has conscientiously arranged several working programs to be executed during 2011. Below are some important initiatives to focus on:
Sales Operations o Peningkatan cakupan distribusi melalui ekspansi secara geografis di daerah-daerah yang sedang berkembang, khususnya di Indonesia Timur. o Perluasan cakupan operasional Direct Cover di beberapa kota dan area lainnya. o Penetrasi pasar yang lebih dalam di beberapa area yang pertumbuhannya lebih cepat sebagai imbas dari kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah. o Pembentukan tim salesman eksklusif untuk beberapa prinsipal besar. o Melakukan review berkala dan kontrol atas produktifitas & biaya tim penjualan. o Melakukan review berkala dan kontrol atas retur produk per prinsipal & per channel.
Sales Operations o Increase distribution coverage through geographical expansion in developing areas, in particular the Eastern part of Indonesia. o Expand Direct Cover operations in more areas and locations.
Trade Marketing o Sinkronisasi dan peng-integrasi-an program-program aktivitas Trade Marketing dengan marketing plan dan marketing strategy dari principal. o Membuat merchandising guideline. o Melakukan upgrade sistem Trade Fund Management.
Trade Marketing o Synchronization and integration of activity programs of Trade Marketing with marketing plan and marketing strategy of principals. o Establish merchandising guideline. o Upgrade Trade Fund Management system.
Logistics / Supply Chain o Meningkatkan Inbound Service Level dengan inbound planning yang lebih akurat dan sinkronisasi antara demand plan dengan production plan dari principal. o Penggunaan sistem Rolling Forecast untuk inventory planning sesuai Sales & Operation Planning. o Penggabungan gudang cabang Jakarta dengan Central Warehouse, dan implementasi kebijakan gudang satu atap di setiap cabang dimana terdapat Central Warehouse.
Logistics / Supply Chain o Improve Inbound Service Level through more accurate inbound planning and synchronizing demand plan with production plan of principal. o Use Rolling Forecast system for inventory planning in line with Sales & Operation Planning. o Combining Jakarta branch warehouse with Central Warehouse, dan implementation of one roof policy for all branches warehouse where a Central Warehouse located.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 59
o Deeper penetration in fast growing rural areas getting advantage from the government’s autonomy policy. o Establishing exclusive salesmen for several big principals. o Periodic review on productivity and costs of sales teams. o Peridic review and control on products return by principal & by channel.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
59
13/04/2011 16:42:26
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Process Integrator o Melakukan Brand Evaluation dengan menggunakan data AC Nielsen. o Pengintegrasian sistem Rolling Forecast dengan planning system dari principal untuk penentuan target bulanan. o Membuat joint project dengan principal untuk menurunkan jumlah Inbound Return dari Key Account
Process Integrator o Regular Brand evaluation using data of AC Nielsen.
Business Development & Manufacturing Services o Menawarkan secara aktif jasa layanan Sales & Distribution dan Manufacturing Services kepada calon-calon prinsipal yang potensial. o Meningkatkan kapasitas produksi untuk menampung kenaikan permintaan dari prinsipal Manufacturing Services. o Mendapatkan sertifikat ISO 17025 dari SGS dan Bintang 3 dari BPOM untuk Pabrik susu di Sleman, Jogjakarta.
Business Development & Manufacturing Services o Actively promote and offer Sales & Distribution services and Manufacturing Services to the potential principals.
Human Resources Management o Meningkatkan jumlah SDM yang qualified dengan memperluas cakupan Kontes ke fungsi-fungsi lainnya, dan melakukan perbaikan yang diperlukan dalam perencanaan serta pelaksanaannya. o Meningkatkan HR Readiness Index melalui program pelatihan, pembinaan dan sertifikasi. o Menurunkan rasio ”remuneration costs to sales revenue” dengan pelangsingan proses dan perbaikan mekanisme kontrol biaya.
Human Resources Management o Increase number of qualified human resources through extending coverage of Contest to other functions, and make necessary improvements in the process of planning and its executions. o Improve HR Readiness Index through training, coaching and certification. o Improve ratio of ”remuneration costs to sales revenue” through streamlining of processes and improving costs control mechanism.
Finance & Accounting o Menurunkan biaya-biaya transaksi dengan peningkatan efektifitas penggunaan Cash Management System. o Menurunkan tingkat bunga pinjaman melalui pencarian sumber pendanaan alternatif o Menurunkan jumlah Piutang Dagang yang sudah lewat jatuh tempo melalui program collection monitoring yang ketat. o Melakukan streamline proses akuntansi sehingga pelaporan menjadi lebih cepat. o Meningkatkan penggunaan Profitability & Cost Management dalam proses ABC Management Reporting. o Fokus untuk upaya penurunan cost ratio asuransi.
Finance & Accounting o Reduce transactions costs through increasing the effective use of Cash Management System. o Trim down loan interest rate through alternative sourcing of funds. o Decrease overdue amount of Trade Account Receivables through tighter collection monitoring program.
Information System & Technology o Implementasi dan upgrading sistem-sistem yang diperlukan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi operasionil, antara lain: PDA Mobile, Tira S & D, Profitability & Cost Management, Human Resources-SAP, Business Planning. o Perbaikan kualitas sistem operasi dan infrastruktur guna memastikan stabilitas sistem aplikasi, keamanan data/ informasi, dan memudahkan system upgrade, antara lain: instalasi VMWARE phase 2, bandwidth management, pengarsipan BW dan R3, konsolidasi Windows dengan Linux, back-up solutions.
Information System & Technology o Implementation and upgrading of systems required for improving effectiveness and efficiency of operations, e.g.: PDA Mobile, Tira S & D, Profitability & Cost Management, Human Resources-SAP, Business Planning. o Improve quality of operating system and infrastructures for ensuring stability of application system, securing data & information, and facilitating system upgrade, i.e.: VMWARE phase 2 installation, bandwidth management, BW and R3 archiving, consolidating Windows and Linux, back-up solutions.
60
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 60
o Integrate Rolling Forecast system with planning system of principals for determining monthly targets. o Conduct joint projects with principals for reducing Inbound Returns from Key Accounts
o Increase production capacity to accommodate increasing demand from principals of Manufacturing Services. o Obtaining ISO 17025 certificate from SGS dan Bintang 3 certificate from BPOM for milk manufacturing facility in Sleman, Jogjakarta.
o Streamline accounting process to speed up reporting schedule of completion. o Maximize the application of Profitability & Cost Management system for processing of ABC Management reportings. o Focus on reducing insurance costs ratio.
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:27
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Fokus Unit Usaha TGS Mikro
Focus of TGS Mikro Business Unit
Fokus unit usaha ini ditahun 2010 adalah melakukan upaya yang lebih efektif untuk mendapatkan pasokan secara teratur dengan harga yang kompetitif, dan terus menerus melakukan upaya efisiensi aktifitas dan biaya operasionil. Keputusan untuk menentukan kelangsungan unit usaha TGS Mikro akan dilakukan Direksi setelah mengadakan evaluasi yang lebih serius tentang prospek unit usaha ini kedepan.
Focus of this business unit in 2011 is to intensify efforts for ensuring continuous products supply with competitive price, and to also continue with efficiencies in operational activities and cost of operations. Final decision on the status of TGS Mikro business unit operation will be made by the Management after going through a more serious evaluation on the future prospect of this business unit.
Fokus Unit Usaha EP
Focus of EP Business Unit
Unit usaha Educational Products akan berupaya penuh untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam Business Plan 2011 melalui program kerja yang telah dirancang, beberapa diantaranya adalah sbb: o Customer Retention Program melalui: Customer Relationship Management, special offer dan customer gathering. o Customer Acquisition Program melalui: seminar, pameran dan school events. o Meluncurkan edisi baru dari produk Al-Qolam dan memperluas cakupan pemasaran ke beberapa area baru. o Memperbaiki program rekrutmen melalui personal recruitment oleh Business Associate (BA) dan mass recruitment di kampus-kampus, seminar dan pemasangan iklan. o Memperbaiki kualitas BA dan Team Leader melalui program pelatihan & pembinaan yang lebih sistematis dan terencana, a.l.: selling skill, product knowledge, goal setting, member development, motivasi. o Meningkatkan profitabilitas dengan fokus pada produk yang potensi penjualannya lebih tinggi, yaitu produkproduk dari Educational Technology Ltd dan Al-Qolam. o Menurunkan rasio “remuneration costs to sales revenue” melalui pelangsingan proses, implementasi sistem ABC/M, perbaikan mekanisme kontrol biaya. o Menurunkan umur Piutang Usaha dengan intensifikasi penagihan, peningkatan porsi pembayaran tunai dan kartu kredit, perbaikan system insentif kolektor. o Menurunkan tingkat Persediaan Barang dengan implementasi Rolling Forecast.
Educational Products business unit will thrive by executing the working programs and achieving the targets set in 2011 Business Plan, some important initiatives are: o Customer Retention Program through: Customer Relationship Management, special offer and customer gathering.
Fokus Unit Usaha BGI
Focus of BGI Business Unit
Termotivasi oleh pencapaian yang sangat baik pada tahun lalu, unit usaha BGI bertekad untuk mencapai dan sedapat mungkin melampaui target-target yang telah ditetapkan dalam Business Plan tahun ini. Program kerja yang telah dipersiapkan untuk dijalankan pada tahun 2011 adalah sbb: o Meningkatkan kualitas tim Customer Care dalam melakukan eksekusi Customer Retention Program melalui pelatihan dan pembuatan standar operasi yang tepat sasaran.
Motivated by its impressive achievement last year, BGI business unit strives for achieving and if at all possible exceeding targets set in the Business Plan this year. Working programs prepared and ready for execution in 2011 are as the following:
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 61
o Customer Acquisition Program through: seminars, exhibitions and school events. o Launching new edition of Al-Qolam products, and extending its market coverage to several new areas. o Improve recruitment programs through personal recruitment by Business Associate (BA), and through mass recruitment in universities, seminars and media advertising. o Increase quality of BA and Team Leader through more systematic and well planned program of training & coaching in the area of selling skills, product knowledge, goal setting, member development and motivation. o Increase profitability by focusing on products with high sales potentials, i.e.: products from Educational Technology Ltd and products of Al-Qolam. o Improve “remuneration costs to sales revenue” ratio through streamlining of process, implementation of ABC/M system, and improvement on costs control mechanism. o Reduce Trade Account Receivable aging through intensification of collections, increasing portion of cash and credit card payment, improving collector’s incentive system. o Lowering Merchandise Inventory level through implementation of Rolling Forecast.
o Increase quality of Customer Care team in executing Customer Retention Program through training and setting up an appropriate standard of operations.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
61
13/04/2011 16:42:27
o Program khusus untuk meningkatkan penjualan Gas
o Set special programs for increasing sales of Gas Refills,
pelanggan baru, meningkatakan pemakaian gas oleh
customers, increasing usage (gas consumption) for existed
pelanggan lama, menambah jumlah pengecer untuk
customers, increasing number of gas retailing agent for
meningkatkan ketersediaan produk, membuat standar
improving gas availability, and setting up service standard
layanan bagi agen-agen pengisian ulang gas.
for gas retailing agents.
Refill, a.l.: menjaga kontinuitas pasokan dan layanan bagi
e.g.: maintaining continuity of supply and services for new
o Meningkatkan brand image melalui program below the
o Improve brand image through more aggressive and
o Memperbaiki
o Improve profitability by putting more focus on sales of Gas
line marketing yang agresif dan inovatif. profitabilitas
dengan
focus
pada
peningkatan penjualan produk Gas dan Non-Gas Appliances yang bermargin tinggi.
innovative below the line marketing programs.
Appliances and Non-Gas Appliances products with higher margins.
o Meningkatkan kapasitas stasiun pengisian ulang gas di
o Increase capacity of gas refilling stations in Jakarta and
o Menyelenggarakan program pelatihan dan pembinaan
o Conduct continuous training and coaching programs for
Jakarta dan Surabaya.
secara berkesinambungan bagi supervisor dan manager yang langsung berhubungan dengan pelanggan.
o Memperbaiki rasio “remuneration costs to sales revenue” melalui pelangsingan proses, implementasi sistem ABC/M, perbaikan mekanisme kontrol biaya. o Menurunkan jumlah Piutang Usaha yang telah lewat jatuh tempo melalui perbaikan kualitas verifikasi kredit dan peningkatan upaya penagihan. o Mengembangkan sistem informasi untuk analisa bisnis dan pengambilan keputusan di bagian operasional, inventory management dan credit control
Surabaya.
frontline supervisors and managers having direct exposure to customers.
o Improve “remuneration costs to sales revenue” ratio through
process streamlining, ABC/M system implementation, and costs control mechanism improvement.
o Reduce amount of overdue accounts in Trade Account
Receivables through improvements on quality of credit verification and intensifying efforts of collection.
o Develop &
information
operational
system
decision
for:
making
business process,
analysis inventory
management and credit control
PENUTUP
CLOSINGS
Dengan menjalankan program-program kerja sebagaimana
Through executions of the above mentioned working programs,
telah diuraikan diatas dan tetap fokus pada optimalisasi
and by persistently focusing on growth optimization, the
pertumbuhan, diharapkan Perseroan akan mampu Sustaining
Company will succeed in Sustaining Growths so that it will be
Growths sehingga menjadi perusahaan yang Always Ahead
Always Ahead in every category of its business portfolio.
disetiap kategori bisnis yang menjadi portfolio-nya.
62
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 62
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:28
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 63
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
63
13/04/2011 16:42:28
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan sudah menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik (“GCG”) sejak beberapa tahun yang lalu. Tata Kelola Perusahaan yang baik mencakup pengelolaan Risiko Bisnis, Reputasi dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Kode Perilaku yang mendorong Keadilan, Transparansi dan Tanggung Jawab juga telah disusun dan diterapkan pada tingkat perusahaan dan kepada setiap individu di Perseroan.
The Company has implemented Good Corporate Governance (“GCG”) since a couple of years ago. GCG includes the managing of Business Risks, Reputation and Corporate Social Responsibility. A Code of Conduct for promoting Fairness, Transparency and Accountability has been established and implemented for all employees. It is applied at company level as well as to every individual.
Perseroan berupaya menerapkan dengan sebaik-baiknya prinsip-prinsip GCG yang meliputi : 1. Prinsip Transparansi, keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Perusahaan. 2. Prinsip Kemandirian, Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Prinsip Akuntabilitas, adanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban Organ Perusahaan sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif. 4. Prinsip Pertanggungjawaban, kesesuai-an prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundangan yang berlaku. 5. Prinsip Kewajaran, keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak para Stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Company endeavors to implement all principals of GCG properly, including : 1. The principle of Transparency, transparent in the decision making process and the disclosure of material and relevant information about the Company. 2. The principle of Independency, the Company is managed professionally, without any conflict of interest and influence or pressure from any other parties, and all is in accordance with the prevailing regulations. 3. The principle of Accountability, the clarity in functionality, practice and accountability of the Company’s Officials for effective implementation of the corporate governance.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONER
Dewan Komisaris mempunyai wewenang untuk mengawasi fungsi manajemen Perseroan yang dijalankan oleh Direksi. Dewan komisaris mengadakan pertemuan 4 kali selama tahun 2010. Untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasannya, Perseroan juga mempunyai Komite Audit, suatu badan independen yang anggotanya terdiri dari para profesional dan diketuai oleh seorang Komisaris Independen.
The Board of Commissioner has authority to supervise the managing functions of the Board of Directors. The Board met 4 times during 2010. To assist the Board of Commissioners in carrying out their supervising responsibilities, the Company also has an Audit Committee, being an independent body whose members are business professionals, chaired by an Independent Commissioner.
64
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 64
4. The principle of Responsibility, conformity of the principles of GCG in managing the Company with the prevailing regulations. 5. The principle of Fairness, justice and equality in fulfilling the Stakeholders’ rights based on the agreement and prevailing regulations.
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:29
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DAFTAR HADIR RAPAT DEWAN KOMISARIS SELAMA TAHUN 2010 BOARD OF COMMISSIONERS MEETING
MEETING ATTENDANCE LIST OF BOARD OF COMMISSIONERS IN 2010
Ms. Meity Tjiptobiantoro
Ms. Shinta Widjaja Kamdani
Ms. Chandra Natalie Widjaja
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
January 15, 2010 March 2, 2010 March 30, 2010 April 1, 2010 April 7, 2010 May 12, 2010 July 20, 2010 October 20, 2010 December 16, 2010
DAFTAR HADIR RAPAT DEWAN KOMISARIS & DIREKSI SELAMA TAHUN 2010 BOARD OF COMMISSIONERS MEETING
Mr. Syahrizal Sabir
Mr.Fauzy √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
MEETING ATTENDANCE LIST OF BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS IN 2010
Ms. Meity Tjiptobiantoro
Ms. Shinta Widjaja Kamdani
Ms. Chandra Natalie Widjaja
Mr. Syahrizal Sabir
Mr.Fauzy
Lianne Widjaja
Budy Purnawanto
Troy Parwata
Adhi B. Supit
May 17, 2010
–
√
√
√
√
√
√
√
√
August 11, 2010
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dec 14, 2010
√
√
√
√
√
√
√
√
√
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi menjalankan dan memonitor kegiatan usaha Perseroan untuk kepentingan pemegang saham yang memilih Direksi dan kepada mereka Direksi harus bertanggung jawab.
The Board of Directors directs and controls the business activities of the Company on behalf of shareholders by whom they are elected and to whom they are accountable.
Direksi bertanggung jawab terhadap pembuatan suatu Rencana Bisnis termasuk didalamnya Manajemen Resiko Bisnis, Rencana Strategis Fungsional serta Rencana Departemen.
The Board of Directors is responsible for the development of a Business Plan that includes Business Risk Management, Functional Strategic Plans and Departmental Plans.
Direksi mempunyai tanggung jawab utama atas nama Perseroan dalam hal pengelolaan, pembuatan laporan keuangan, membentuk dan memantau sistem pengawasan internal dan kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan yang berlaku di Indonesia.
Main responsibilities of the Board of Directors, on behalf of the Company are managing the Company, financial reporting, establishing and overseeing the system of internal control, and compliance with Indonesian law and prevailing regulations.
Direksi menyelenggarakan pertemuan setiap bulan dan setiap kali diperlukan, biasanya berlangsung selama beberapa jam.
The Board of Directors met every month and as required for a couple of hours.
Selengkapnya mengenai kehadiran Direksi pada pertemuanpertemuan tersebut disampaikan didalam Laporan Tahunan ini.
Details of Directors’ attendance at these meetings are set out in this Annual Report.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 65
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
65
13/04/2011 16:42:29
TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DAFTAR HADIR RAPAT DIREKSI SELAMA TAHUN 2010 DIRECTOR”S MEETING February 3, 2010 February 4, 2010 February 22, 2010 February 25, 2010 April 6, 2010 May 11, 2010 June 30, 2010 July 15, 2010 October 18, 2010 December 13, 2010
MEETING ATTENDANCE LIST OF DIRECTORS IN 2010
Lianne Widjaja
Budy Purnawanto
Troy Parwata
Adhi B. Supit
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
– – – – – √ √ √ √ √
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit dibentuk untuk membantu Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan pemenuhan tanggung jawab kepada pihak lain dalam kaitannya dengan Laporan Keuangan Perseroan dan proses laporan keuangan, struktur pengawasan internal, sistem manajemen risiko (keuangan dan non-keuangan) dan proses eksternal audit. Segala sesuatu tentang kegiatan Komite diatur di dalam sebuah Komite Audit Charter yang disetujui oleh Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit sampai pada saat laporan ini dibuat terdiri dari : 1. Fauzy (Ketua) 2. Thomas H. Secokusumo (anggota) 3. Prawira Atmadja (anggota)
The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in overseeing the implementation of Corporate Governance and compliance of responsibilities to other parties, in relation with the Company’s financial reports and financial reporting process, internal control structure, risk management systems (financial and non-financial) and the external audit process. The Committee is governed by an Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioner.
Komisaris menilai seluruh anggota Komite memiliki pengalaman yang relevan dan pemahaman tentang akuntansi dan masalah keuangan untuk memungkinkan mereka melakukan pengawasan atas pelaksanaan prosedur audit secara efektif.
The Board of Commissioners assumes all members of the Committee have the relevant experience and adequate knowledge of accounting and financial issues to enable them to effectively oversee audit procedures.
Komite mengkaji penyelenggaraan eksternal audit setiap tahunnya dan mengadakan pertemuan dengan mereka sedikitnya 2 kali setahun : 1. Mengkaji hasil dan temuan audit pada akhr tahun dan pertengahan tahun dan menyatakan persetujuan atau ketidak setujuan mereka kepada Komisaris, dan 2. Mengkaji hasil dan temuan audit, kewajaran dari penetapan dan estimasi yang dimasukkan di dalam laporan keuangan, memadainya pengawasan atas akuntansi dan keuangan, dan untuk memperoleh respon dari penerapan rekomendasi yang dibuat. Komite menerima laporan berkala dari auditor eksternal atas kebijakan-kebijakan yang penting dan kegiatan Perseroan, dan segala perlakuan alternatif pada informasi keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan telah dibicarakan dengan manajemen.
The Committee reviews the performance of the external auditors on an annual basis and meets with them at least 2 times a year to : 1. Review the results and findings of the audit at year end and half year end and states their acceptance or otherwise to the Commissioner, and 2. Review the results and findings of the audit, the appropriateness of provisions and estimates included in the financial results, the adequacy of accounting and financial controls, and to obtain feedback on the implementation of recommendations made. The Committee receives regular reports from the external auditor on the critical policies and practices of the Company, and all alternative treatments of financial information within generally accepted accounting principles that have been discussed with management.
66
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 66
The members of the Committee at the date of this report are as follows : 1. Fauzy (Chairman) 2. Thomas H. Secokusumo (member) 3. Prawira Atmadja (member)
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:29
DAFTAR HADIR RAPAT KOMITE AUDIT SELAMA TAHUN 2010 AUDIT COMMITTEE MEETING
MEETING ATTENDANCE LIST OF AUDIT COMMITTEE IN 2010
Syahrizal Sabir
Thomas Secokusumo
Prawira Atmadja
February 8, 2010
√
√
√
October 19, 2010
√
√
√
December 2, 2010
√
√
√
Komite melakukan penilaian atas struktur, kegiatan usaha dan pengawasan Perseroan setiap tahun. Hal itu untuk memastikan bahwa Komisaris mengetahui praktek pengawasan internal, manajemen resiko dan masalah kepatuhan yang mungkin akan memberikan dampak pada Perseroan di kemudian hari.
The Committee assesses the Company’s structure, business and controls annually. It ensures that Board of Commissioners is aware of internal control practices, risk management and compliance matters, which may significantly affect upon the Company in a timely manner.
Komite mengadakan pertemuan apabila dianggap penting dan paling sedikit 3 kali dalam setahun. Selengkapnya mengenai kehadiran pada rapat Komite disampaikan dalam Laporan Tahunan init.
Committee meets whenever deemed necessary at least 3 times a year. Details of attendance at Committee meetings are set out in this Annual Report.
STANDAR PERILAKU BISNIS
CODE OF BUSINESS CONDUCT
Standar perilaku bisnis (”SPB”) telah dibuat oleh Perseroan untuk menjadi panduan bagi seluruh karyawan dalam menjalankan tugas dan aktifitas di Perseroan agar sesuai dengan perilaku usaha dan ketentuan hukum. SPB mencakup bagian yang penting untuk melindungi perilaku usaha yang sehat di segala aspek dalam kegiatan usaha. APB berisi ketentuan-ketentuan khusus dan praktis serta aturan standar perilaku bagi karyawan, bagaimana seorang karyawan harus berlaku di dalam aktifitas kerja sehari-hari, dalam menghadapi persaingan dan tuntutan pemenuhan tujuan usaha. Kelalaian untuk mematuhi SPB akan berakibat pada sanksi.
Code of Business Conduct (“CBC”) has been established by the Company to provide a framework for all employees to conduct the business of the Company in an ethical and legal manner. CBC covers areas, which are important for securing good business ethics in all aspects of business activities. They contain specific and practical rules, and set the standards for how individual employees should proceed and behave in their daily work in facing with competition and demands for meeting business objectives. Failure to comply with the CBC will result in sanctions.
SPB berlaku bagi seluruh Direksi, manager, karyawan, dan siapapun yang bertindak atas nama Perseroan. SPB memberikan panduan dasar yang dibagi menjadi 7 bagian, yakni : 1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri. 2. Tanggungjawab terhadap sesama rekan kerja. 3. Tanggungjawab terhadap pelanggan. 4. Tanggungjawab terhadap pemegang saham. 5. Benturan kepentingan. 6. Tanggungjawab terhadap mitra usaha. 7. Tanggungjawab terhadap lingkungan sosial.
CBC applies for all Board members, managers, employees, hired staffs and anyone act on behalf of the Company. CBC provides fundamental guidance that divided into 7 elements, they are :
Untuk tingkat Manager, secara khusus dituntut untuk selalu mematuhi standar etika bisnis yang tinggi. Mereka bertanggungjawab untuk senantiasa mengkomunikasikan SPB kepada para bawahannya.
The managerial level employees are purposely required to comply with the high standard of business ethics. They shall be responsible to communicate the CBC all the time to their subordinates.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 67
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Responsibility toward oneself. Responsibility toward the colleagues. Responsibility toward the customers. Responsibility toward the shareholders Conflict of interest. Responsibility toward the business partner. Responsibility toward the social communities.
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
67
13/04/2011 16:42:29
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan menyadari bahwa semua stakeholder telah memberikan kontribusi, langsung maupun tidak langsung, terhadap pertumbuhan dan kemajuan Perseroan. Oleh karena itu Perseroan memahami betul Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah perwujudan dimana Perseroan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam menjalankan kegiatan usahanya dan sekaligus juga sebagai interaksi Perseroan dengan para Stakeholdernya.
The Company is aware that all stakeholders have, directly or indirectly, contributed to the Company’s growth and successes. Therefore the Company is fully understood that activity of Corporate Social Responsibility should be treated as an integral part of the Company’s business activity, this is one of the way to implement the responsibility towards fellow community, and also as an interaction between the Company and it’s stakeholders.
Perseroan menyadari bahwa anak didik usia sekolah dasar adalah salah satu tulang punggung penerus bangsa, sehingga pada tahun 2010 Perseroan kembali memfokuskan diri pada arti penting dunia pendidikan melalui penyediaan Rumah Baca terutama untuk Sekolah Dasar Negeri atau Bersubsidi. Selanjutnya untuk tahun 2010 Perseroan telah membuka 3 Rumah Baca baru yang berlokasi di sekitar lokasi kantorkantor perusahaan. Disamping itu Perseroan juga tetap melakukan berbagai aktivitas yang telah rutin di jalankan, seperti: donor darah, pemberian bantuan untuk orang cacat berupa sumbangan Komputer Bicara bagi tuna netra, berpartisipasi dalam kegiatan Bakti Sosial PPTI dan aktivitas penghijauan dilokasi pabrik di Sleman, Jogjakarta.
The Company realizes that elementary school students as the next generation will play an important role for the future of the nation, therefore during 2010 the Company continued to pay more attention to education activity for those students by providing Rumah Baca (House of Reading) especially for the State or State Subsidized Elementary Schools. In 2010 the company has provided 3 new House of Reading nearby the company’s offices. Apart from that, the Company has also continued conducting routine activities such as: blood donation, supports for disabled people through donating talking computers to the blind people, participating in social activities of PPTI, and greenery activities in Sleman – Jogjakarta factory location.
Rumah Baca
House of Reading
Perseroan melalui aktivitas Corporate Social Responsibility menyelenggarakan Rumah Baca yang diperuntukan bagi Anak Usia Sekolah Dasar. Rumah Baca yang ketiga berlokasi di SDN Kota Baru IX, Bekasi Barat, telah dibuka pada tanggal 14 April 2010. Kemudian Rumah Baca yang keempat berlokasi di Rumah Sakit Harapan Mulia, Cibarusah, Bekasi dibuka pada tanggal 31 Juli 2010, kali ini team CSR bekerjasama Alumni 1982 dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Selanjutnya Rumah Baca yang kelima, berlokasi dekat dengan Kantor Pusat Perseroan yaitu di SDN Setiabudi 01 Pagi
The Company through its Corporate Social Responsibility activity had established House of Readings provided for Elementary School students. The third House of Reading located in SDN Kota Baru IX Bekasi Barat has been officially opened on 14th April 2010. In collaboration with alumni 1982 of State Auditors University (STAN), the fourth one was opened in Harapan Mulia Hospital, Cibarusah – Bekasi on 31st July 2010. And the fifth House of Reading was opened in SDN Setiabudi 01 Pagi, located nearby the Company’s Head Office.
Donor Darah
Blood Donation
Kegiatan Donor Darah ini merupakan pelaksanaan CSR secara rutin dan terencana, yang diadakan setiap 4 bulan sekali.
This Blood Donation as part of CSR activity has been routinely conducted and well-planed in every quarter.
Selama tahun 2010 kegiatan Donor Darah diselenggarakan di Kantor Pusat bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia. Pesertanya terbuka untuk umum, turut berpartisipasi adalah
During 2010, Blood Donation event had been conducted in Head Office in cooperation with Indonesian Red Cross. The event was opened for public, including Company’s employees and other
68
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 68
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:29
Karyawan Kantor Pusat Perseroan dan karyawan yang berasal dari kantor disekitar Gedung Graha Codefin. Sepanjang tahun 2010, Perseroan berhasil mengumpulkan 107 kantong darah yang telah diberikan kepada PMI, untuk dapat dipergunakan dan disalurkan bagi masyarakat luas yang membutuhkan.
company’s employees surrounding Graha Codefin building. During the period of 2010 the Company had succeeded in collecting as much as 107 bags of blood donated to Indonesian Red Cross which can be used and distributed to people whoever may need it.
Sumbangan Susu untuk kegiatan PPTI
Milk Donation in PPTI Social Activity
Bantuan CSR Tigaraksa Satria berupa susu Chocomax dalam Acara Bakti Sosial Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosa Indonesia (PPTI) di Kecamatan Sompet, Kab. Garut dalam rangka Hari Tuberkulosa Sedunia2010 pada tanggal 11 Maret 2010.
The Company donated Chocomax milk products in a social activity conducted by Perhimpunan Pemberantasan Tuberkolusa Indonesia (PPTI) at Sompet, Garut Regency in celebrating World Tuberculosis Day on 11th March 2010.
Penghijauan dilokasi Pabrik di Sleman, Jogjakarta
Greenery Activity at the Company’s Factory in Sleman, Jogjakarta
Berdasarkan anjuran dari Pemda Sleman mengenai penghijauan dilingkungan perusahaan, maka CSR Tigaraksa Satria bekerjasama dengan Kantor Cabang Tigaraksa Satria di Pabrik Sleman, Yogyakarta, mengadakan penanaman Pohon Perindang di sekitar Pabrik pada tanggal 26 Juni 2010.
In complying with recommendation from Sleman Regency authority, the Company has conducted greenery activity at the Company’s factory location in Sleman, Jogjakarta. The activity was done through the planting of leafy trees surrounding factory location.
Berpartisipasi dalam Pelatihan Komputer Bicara untuk Tunanetra
Participated in Talking Computer Training for Blind People
CSR Tigaraksa Satria bekerjasama dengan Lembaga Sahabat Mandiri dalam program Pelatihan Komputer Bicara untuk tunanetra yang diadakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur dari tanggal 2 s/d 6 Agustus 2010.
The Company’s CSR, in collaboration with Lembaga Sahabat Mandiri, participated in Talking Computer training program for the blinds held in Kupang, Nusa Tenggara Timur from 2nd to 6th August 2010.
www.tigaraksa.co.id
AR TIRA 2010 OK!.indd 69
Annual Report 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
69
13/04/2011 16:42:30
halaman ini sengaja dikosongkan this page intentionally left blank
70
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 70
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:31
AR TIRA 2010 OK!.indd 71
13/04/2011 16:42:32
halaman ini sengaja dikosongkan this page intentionally left blank
72
Laporan Tahunan 2010 PT Tigaraksa Satria Tbk.
AR TIRA 2010 OK!.indd 72
www.tigaraksa.co.id
13/04/2011 16:42:32
Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung jawab Laporan Tahunan 2010 PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk. The Statement Letter of Board of Commissioners and Directors to the Responsibility on the 2010 Annual Report of PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk. Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi
This Annual Report and the accompanying financial statements
lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen
and related financial information, are the responsibility of the
PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk. dan telah disetujui oleh seluruh
Management of PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk. and have been
anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan
approved by members of Board of Commissioners and Directors
tandatanganya masing-masing dibawah ini.
whose signature appear below.
DEWAN KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONERS
Shinta Widjaja Kamdani
Meity Tjiptobiantoro
Chandra Natalie Widjaja
Komisaris Commissioner
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Fauzy
Syahrizal Sabir
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
DEWAN DIREKSI | BOARD OF DIRECTORS
Lianne Widjaja
Presiden Direktur President Director
PERNYATAAN KOMISARIS DAN DIREKSI.indd 1
Budy Purnawanto Direktur Director
Troy Parwata Direktur Director
Adhi B. Supit Direktur Director
13/04/2011 16:46:11
PT Tigaraksa Satria Tbk dan anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan angka perbandingan tahun 2009
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasian ....…………………………………………………………………………………
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasian ...……………………………………………………………………
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ....…………………………………………………………
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian ..………………………………………………………………………
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..…………………………………………………….
6-52
********************
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah) Catatan
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka
2c,2f,3 2g,4,14 2u,5,14 2u,6,31
90.402.816.909 12.200.000.000 783.619.766.254
43.043.465.962 49.737.600.000 606.628.292.751
2e,29
6.182.136.901 49.300.090.403 586.869.475.127 27.182.103.409 23.225.630.426
11.228.615.038 42.444.220.611 525.132.806.406 16.661.273.874 22.593.014.905
1.578.982.019.429
1.317.469.289.547
741.558.428 6.435.766.429
702.890.332 7.998.493.662
2k,2o,10,14 2m,11
136.032.278.631 648.881.477
119.439.890.104 648.881.477
2l,2o,12
5.541.556.444 1.681.759.983 10.116.069.000 1.795.380.636
6.342.773.242 1.585.969.984 9.301.645.000 2.588.920.595
162.993.251.028
148.609.464.396
1.741.975.270.457
1.466.078.753.943
2h,7,14 8 2i,9
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp214.601.796.306 pada tahun 2010 (2009: Rp203.519.805.945) Aset bangun kelola alih Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp13.603.152.819 pada tahun 2010 (2009: Rp11.931.218.046) Uang jaminan Pensiun dibayar di muka Aset lain-lain
2e,29 2p,17
2q,28 2n,13
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank dan cerukan 4,5,7,10,14 Hutang usaha 2c,15 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,29 Pihak ketiga Hutang lain-lain 2c,16 Hutang pajak 2p,17 Pendapatan ditangguhkan 2d Beban masih harus dibayar 2d,18
467.264.244.928
405.438.842.977
113.077.281.599 400.460.214.461 11.868.630.552 18.772.412.444 4.526.517.652 70.561.188.437
79.495.719.899 339.033.186.384 7.842.988.891 4.819.079.305 7.012.654.982 48.667.467.239
1.086.530.490.073
892.309.939.677
19 2p,17
164.202.358.737 2.267.467.469
141.704.037.198 1.660.248.689
2e,29 2q,28
22.437.814.012
107.684.373 31.937.628.012
188.907.640.218
175.409.598.272
1.275.438.130.291
1.067.719.537.949
20
8.150.498.059
6.654.575.541
21 22
91.849.275.000 9.056.550.000
91.849.275.000 9.056.550.000
1c 23
(3.023.998.349)
(3.023.998.349)
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Uang jaminan Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban imbalan kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 918.492.750 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
18.369.855.000 342.134.960.456
18.369.855.000 275.452.958.802
458.386.642.107
391.704.640.453
1.741.975.270.457
1.466.078.753.943
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah) Catatan PENJUALAN BERSIH
2010
2009
2d,24,29
5.561.513.752.435
4.788.473.659.385
2d,2e,25,29
5.018.228.464.657
4.322.546.993.180
543.285.287.778
465.926.666.205
303.288.458.439 103.591.192.250
283.386.143.077 95.508.119.164
Jumlah Beban Usaha
406.879.650.689
378.894.262.241
LABA USAHA
136.405.637.089
87.032.403.964
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan penjualan hak merek dagang 34 Pendapatan pembiayaan dari penjualan angsuran 2d Keuntungan penjualan aset tetap 2k,10,13 Penghasilan bunga 27 Penghasilan sewa 2d Keuntungan penjualan investasi saham 4,33 Pendapatan jasa manajemen Pendapatan pengembalian pajak Keuntungan penjualan barang usang Beban bunga dan provisi bank Denda pajak Beban pemutusan hubungan kerja Kerugian penjualan bahan baku Kerugian selisih kurs - bersih 2c Amortisasi goodwill 2l,12 Keuntungan perubahan nilai surat berharga Lain-lain - bersih
31.000.000.000 12.484.556.248 2.014.617.466 1.955.866.070 1.473.706.040 785.792.107 349.792.198 165.026.587 135.012.848 (34.235.953.771) (5.699.714.410) (3.518.334.538) (1.019.153.874) (270.130.423) (102.315.470) 2.286.742.985
21.506.903.886 3.774.095.595 3.539.697.350 1.392.305.649 172.106.537 2.593.603.044 944.450.873 (47.771.271.362) (3.849.200.321) (248.608.433) (102.315.470) 816.381.700 2.021.433.465
7.805.510.063
(15.210.417.487)
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2d,26
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
144.211.147.152
71.821.986.477
(33.383.482.500) (2.169.946.013)
(15.574.989.610) (3.244.570.849)
Jumlah Beban Pajak
(35.553.428.513)
(18.819.560.459)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
108.657.718.639
BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
2p,17
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
20
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
2r
(6.154.499.735)
53.002.426.018 (3.409.870.028)
102.503.218.904
49.592.555.990
111,60
53,99
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
Saldo Laba
Catatan Saldo per 1 Januari 2009 Laba bersih tahun 2009 Dividen kas
23
Saldo per 31 Desember 2009 Laba bersih tahun 2010 Dividen kas Saldo per 31 Desember 2010
23
Modal Saham
Agio Saham
91.849.275.000
9.056.550.000
-
-
-
-
91.849.275.000
9.056.550.000
-
-
-
-
91.849.275.000
9.056.550.000
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
(3.023.998.349 )
18.369.855.000
262.600.112.812
378.851.794.463
-
49.592.555.990
49.592.555.990
-
(36.739.710.000 )
(36.739.710.000 )
18.369.855.000
275.452.958.802
391.704.640.453
-
-
102.503.218.904
102.503.218.904
-
-
(35.821.217.250 )
(35.821.217.250 )
342.134.960.456
458.386.642.107
(3.023.998.349 )
(3.023.998.349)
-
18.369.855.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas diperoleh dari operasi Penerimaan pengembalian pajak Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penurunan investasi jangka pendek Penjualan hak merek dagang Penerimaan bunga Perolehan aset tidak berwujud Penjualan investasi saham
10 10
4,33
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran bunga dan provisi Penambahan (pengurangan) hutang bank - bersih Pembayaran dividen kas Perusahaan Penerimaan uang jaminan Pembayaran dividen Anak Perusahaan kepada minoritas
23
2010
2009
5.894.955.815.850 (5.843.679.195.807)
4.930.953.422.973 (4.766.387.752.237)
51.276.620.043 (30.082.621.252)
164.565.670.736 11.413.559.884 (22.389.040.966)
21.193.998.791
153.590.189.654
2.400.038.756 (41.500.529.662) 36.560.000.000 15.500.000.000 1.948.542.343 (683.570.012) 1.232.087.840
4.512.944.046 (29.715.623.137) 10.401.570.000 3.968.492.164 (3.285.389.586) -
15.456.569.265
(14.118.006.513)
(33.135.146.149) 61.825.401.951 (35.821.217.250) 22.498.321.539
(48.791.891.734) (55.291.964.287) (36.739.710.000) 24.865.520.340
(4.658.577.200)
(7.734.135.000)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
10.708.782.891
(123.692.180.681)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
47.359.350.947
15.780.002.460
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
43.043.465.962
27.263.463.502
90.402.816.909
43.043.465.962
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Tigaraksa Satria Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 35 dari notaris M.M.I. Wiardi, S.H., tanggal 17 November 1986. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3127.HT.01.01.Th.87 tanggal 21 April 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989, Tambahan No. 3682. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan akta No. 64 dari notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., L.L.M., tanggal 20 Agustus 2010, mengenai perubahan sebagian pasal dalam Anggaran Dasar Perusahaan guna menyesuaikan dengan peraturan BAPEPAM dan LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) Nomor IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat No. AHU-AH.01.10-22918 tanggal 3 September 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini, Perusahaan belum menerima pengumuman dalam Berita Negara atas perubahan tersebut di atas. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian, percetakan, pertambangan, pengangkutan, pembangunan, pertanian, administrasi dan agen. Saat ini kegiatan utama Perusahaan meliputi bidang distribusi produk-produk beberapa prinsipal. Selain itu Perusahaan melakukan investasi pada beberapa perusahaan. Perusahaan memiliki hak atas merek dagang Crystal Dentiss dan Blue Gaz. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di Graha Codefin, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-3, Jakarta Selatan dengan kantor cabang di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988. b. Penawaran Efek Perusahaan Kepada Publik Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini keduanya telah melebur menjadi PT Bursa Efek Indonesia) sebanyak 918.492.750 saham masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, sebagai berikut: ·
Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 2.500.000 saham dengan harga penawaran Rp5.750 per saham, sesuai dengan Surat Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI-104/SHM/MK.10/1990 tanggal 21 April 1990.
·
Pencatatan sejumlah 2.420.000 saham pendiri (partial listing), sesuai dengan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)) No. S-626/PM/1990 tanggal 6 Juni 1990.
·
Pencatatan sejumlah 1.580.000 saham pendiri (partial listing), sesuai dengan Surat Ketua BAPEPAM No. S-460/PM/1991 tanggal 13 April 1991.
·
Pencatatan sejumlah 7.000.000 saham (company listing), sesuai dengan Surat Ketua BAPEPAM No. S-881/PM/1991 tanggal 17 Juni 1991.
·
Penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham sejumlah 27.000.000 saham setelah memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari BAPEPAM No. S-1265/PM/1991 tanggal 14 Agustus 1991. 6
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Efek Perusahaan Kepada Publik (lanjutan) ·
Konversi saham dari obligasi konversi sejumlah 8.097.500 saham (pre listing) sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-205/BEJ.1.2/VIII/1995 tanggal 14 Agustus 1995 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 48/EMT/LIST/BES/VIII/95 tanggal 23 Agustus 1995.
·
Pembagian saham bonus sejumlah 38.878.000 saham yang berasal dari agio saham hasil penawaran umum saham, sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-280/BEJ.1-2/0796 tanggal 15 Juli 1996 dan PT Bursa Efek Surabaya No. 43/EMT/LIST/BES/VII/1996 tanggal 11 Juli 1996.
·
Pencatatan Saham Tambahan Hasil Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) dari Rp1.000 menjadi Rp100, sesuai dengan surat Pengumuman dari PT Bursa Efek Jakarta No. PENG-821/BEJ.PSJ/P/08-2005 tertanggal 25 Agustus 2005 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-372/LIST-PENG/BES/VIII/2005 tertanggal 29 Agustus 2005, di mana pencatatan saham tambahan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 30 Agustus 2005. Jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya bertambah pada tahun 2005 dari 87.475.500 saham menjadi 874.755.000 saham.
·
Pencatatan saham tambahan sejumlah 43.737.750 saham saham sesuai dengan Surat Persetujuan Pencatatan Saham No. S-0651/BEJ-PSJ/6/2006 tertanggal 16 Juni 2006 dan No. JKT-093/LIST-EMITEN/BES/VII/2006 tertanggal 7 Juli 2006. tersebut berlaku efektif sejak tanggal 10 Juli 2006.
yang berasal dari dividen dari PT Bursa Efek Jakarta PT Bursa Efek Surabaya Pencatatan saham tambahan
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan
Persentase kepemilikan
2010
Domisili
Jenis usaha
Jumlah aset Jumlah aset 31 Desember 2010 31 Desember 2009 (dalam ribuan (dalam ribuan Rupiah) Rupiah)
2009
PT Blue Gas Indonesia (BGI)
75,00%
75,00%
Jakarta
Industri alat-alat dapur dari logam dan jasa perawatan dan pengisian gas LPG.
PT Tira Satria Properti (TSP)
99,89%
99,89%
Jakarta
Pembangunan dan menyewakan gudang, Anak Perusahaan belum beroperasi.
PT Tiga Raksa Optima (TRO)
-
99,60%
Jakarta
Distribusi produk khusus pengajaran bahasa asing dari Linguaphone. Anak perusahaan telah menghentikan kegiatan usahanya sejak tanggal 1 Januari 2003 dan telah dijual pada tanggal 26 Oktober 2010
66,67%
66,67%
Jakarta
Pengolahan, pengawetan, dan pengalengan jamur dan jagung muda. Anak Perusahaan telah menghentikan produksinya sejak bulan September 1999 (dalam proses likuidasi).
PT Inti Karya Agrosatria (IKAS)
Tahun operasi komersial
1991
248.859.095
201.922.160
751.142
2.156.819
1995
-
137.596
1999
2.000
1.104.665
-
BGI beberapa kali membagikan dividen yang berbeda kepada para pemegang saham; dividen kas kepada PT Tigaraksa dan dividen saham kepada Perusahaan. Akibatnya, persentase pemilikan saham Perusahaan di BGI meningkat hingga saat ini menjadi 75%. Dampak perubahan atas struktur modal BGI pada Perusahaan disajikan sebagai akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam ekuitas di neraca. 7
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 2010, yang dinyatakan dalam akta No. 30 dari Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., L.L.M., dengan tanggal yang sama, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Meity Tjiptobiantoro Shinta Widjaja Kamdani Chandra Natalie Widjaja Syahrizal Sabir Fauzy
Direksi Presiden Direktur Direktur
: :
Lianne Widjaja Budy Purnawanto Troy Parwata Adhi Bertus Supit
Sedangkan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Meity Tjiptobiantoro Shinta Widjaja Kamdani Chandra Natalie Widjaja Syahrizal Sabir Fauzy
Direksi Presiden Direktur Direktur
: :
Lianne Widjaja Budy Purnawanto Troy Parwata
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Syahrizal Sabir Thomas H. Secokusumo Prawira Atmadja
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan honorarium Dewan Komisaris Perusahaan sejumlah Rp6.666.786.961 dan Rp5.260.486.000 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebanyak 1.647 karyawan dan 1.281 karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 (tidak diaudit).
8
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Perdagangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan di kebijakan akuntansi dari masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah. b. Prinsip-prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil dari Anak Perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Kurs mata uang asing yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp8.991 untuk AS$1 dan Rp9.400 untuk AS$1 pada tanggal 31 Desember 2009.
9
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: · · · · ·
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan tersebut; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
Penjualan secara angsuran diakui sebesar nilai wajar dari barang tersebut; perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai “Pendapatan Ditangguhkan” dan diamortisasi selama periode angsuran dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi tersebut disajikan sebagai ”Pendapatan Pembiayaan dari Penjualan Angsuran” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain yang terkait diakui secara berkala sesuai dengan masa kontrak sewa yang berlaku. Pendapatan diterima di muka, jika ada, dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain dicatat sebagai “Pendapatan Ditangguhkan” dan diakui sebagai pendapatan secara proporsional dengan metode garis lurus selama masa sewa. Beban diakui pada saat terjadinya. e. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, adalah sebagai berikut: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) perusahaan asosiasi; (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
10
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) (5) perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut; ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasian. f.
Kas dan setara kas Deposito dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
g. Investasi jangka pendek Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan untuk hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan, disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi efek Investasi efek terdiri dari efek-efek yang diperoleh atau dibeli untuk tujuan investasi dan dikelompokkan sebagai investasi efek yang diperdagangkan. Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan biaya perolehan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun yang bersangkutan. i.
Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
11
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Investasi saham Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan sebesar 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan dengan metode ekuitas di mana biaya perolehan investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian proporsional atas laba atau rugi bersih dari perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan dividen kas yang diterima dikurangi dari biaya perolehan investasi. Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatat investasi dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
k. Aset tetap (1) Aset tetap Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan memiliki modal biaya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan penurunan nilai kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Tabung gas Peralatan dan perabot kantor Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain Kendaraan
4 - 20 10 10 4 - 10 4-5 4-5
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. (2) Aset dalam penyelesaian Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akun ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dikerjakan dan siap digunakan.
12
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset tidak berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari: (a) Lisensi perangkat lunak komputer Biaya perolehan untuk lisensi penggunaan perangkat lunak komputer SAP dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun. (b) Goodwill Selisih lebih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi kepemilikan Perusahaan atau Anak Perusahaan atas nilai wajar aset bersih pada tanggal perolehan diakui sebagai goodwill atau goodwill negatif dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 20 tahun.
m. Aset bangun kelola alih Aset bangun kelola alih (build, operate and transfer) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. n. Aset lain-lain Aset-aset yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Aset tersebut tidak disusutkan dan disajikan dalam akun Aset Lain-lain pada neraca konsolidasian. o. Penurunan nilai aset Setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pemulihan atas penurunan nilai diakui sebagai laba pada tahun terjadinya pemulihan. p. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan beda temporer yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti rugi fiskal yang belum dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada saat aset tersebut direalisasi atau kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan akibat perubahan tarif pajak diakui dalam operasi tahun berjalan, kecuali bila berhubungan dengan hal-hal yang sebelumnya telah dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas.
13
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Pajak penghasilan (lanjutan) Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan. q. Imbalan kerja Pensiun Perusahaan dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat. Aset dari program pensiun manfaat pasti Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Tigaraksa Satria (DPTRS) yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-430/KM.17/1996 tanggal 6 November 1996. Program tersebut didanai melalui kontribusi dari karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Sejak tahun 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan serta karyawan peserta DPTRS tidak memberikan kontribusi kepada DPTRS karena status pendanaannya sudah berlebih. Perusahaan dan Anak Perusahaan membayar manfaat pensiun berdasarkan ketentuan Dana Pensiun dan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UUTK), mana yang lebih tinggi. Beban pensiun yang diakui telah dihitung secara aktuaria sesuai dengan UUTK atau ketentuan Dana Pensiun, mana yang lebih tinggi. Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Suatu aset diakui ketika nilai wajar aset program melebihi jumlah kewajiban manfaat pasti. Aset diakui pada nilai yang lebih rendah dari kelebihan dan jumlah akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang tidak diakui dan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. Imbalan pasca-kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan juga membukukan imbalan pasca-kerja manfaat pasti untuk karyawan yang bukan merupakan anggota DPTRS sesuai dengan UUTK. Perusahaan membentuk pendanaan yang ditempatkan atau diinvestasikan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini, namun tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Anak Perusahaan. Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
14
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Imbalan kerja (lanjutan) Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. r.
Laba per saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
s. Informasi segmen Informasi segmen disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. t.
Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
u. Instrumen keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, (PSAK No. 55). Dampak penerapan awal PSAK No. 55 secara prospektif pada tanggal 1 Januari 2010 tidak material.
15
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Instrumen keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal aset keuangan tidak diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan maupun kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal dimana perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, uang jaminan, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset keuangan tidak lancar lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. (ii) Kewajiban keuangan Pengakuan awal Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban keuangan lain yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau tidak ditetapkan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup hutang bank dan cerukan, hutang usaha dan hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, uang jaminan, dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
16
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Instrumen keuangan (lanjutan) (iii) Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan. (iv) Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. (v) Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. (vi) Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
17
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Instrumen keuangan (lanjutan) (vi) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penyesuaian risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan. (vii) Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. v. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif Standar Akuntansi yang relevan pada Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia tetapi belum efektif di tahun 2010 adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: ·
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
·
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
18
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): ·
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
·
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
·
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
·
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
·
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
·
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud” Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
·
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
·
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
19
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan): ·
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
·
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: ·
PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
·
PSAK No. 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui: a) liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan b) beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
·
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadiankejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
·
PSAK No. 50 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Penyajian” Berisi penetapan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan.
·
PSAK No. 60, ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi: a) signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas; dan b) jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
20
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2010
2009
304.544.939
231.194.597
3.119.105.723 2.329.653.661 2.249.409.663 1.900.031.058 1.274.040.717 237.317.485
2.479.955.462 2.549.678.844 922.931.427 3.538.226.297 221.799.679 59.229.100
222.380.038 68.428.429 11.816.889 -
126.120.784 954.794.851 39.359.250 20.197.806
1.964.992.491 30.811.527
1.324.908.098 75.069.767
190.284.289
-
Sub-jumlah
13.598.271.970
12.312.271.365
Deposito berjangka Rupiah pada pihak ketiga: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
31.000.000.000 20.000.000.000 16.000.000.000 9.500.000.000
10.000.000.000 3.500.000.000 17.000.000.000
Sub-jumlah
76.500.000.000
30.500.000.000
Jumlah
90.402.816.909
43.043.465.962
5,00% - 6,75%
5,00% - 8,00%
Kas Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Citibank N.A., Cabang Jakarta Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Cabang Jakarta PT ANZ Panin Bank Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Cabang Jakarta PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tingkat bunga deposito berjangka Rupiah per tahun: 4. INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari:
2010
2009
Deposito berjangka Rupiah pada bank pihak ketiga: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank N. A., Cabang Jakarta
10.000.000.000 2.000.000.000 200.000.000 -
10.000.000.000 22.200.000.000 16.000.000.000 560.000.000
Sub-jumlah
12.200.000.000
48.760.000.000
21
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) 2010 Penyertaan saham PT Kalbe Farma Tbk sebanyak 752.000 saham Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka Rupiah per tahun:
2009 -
977.600.000
12.200.000.000
49.737.600.000
5,25% - 7,00%
5,80% - 11,00%
Pada tanggal 31 Desember 2010, deposito di atas memiliki jangka waktu berkisar antara satu sampai tiga bulan dan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank Perusahaan masing-masing sebesar Rp10 milyar pada PT Bank Central Asia Tbk, Rp2 milyar pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Rp200 juta pada PT Bank OCBC NISP Tbk. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, deposito memiliki jangka waktu berkisar antara satu sampai dua belas bulan. Deposito berjangka pada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp10 milyar, PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp2 milyar, Citibank N.A. sebesar Rp560 juta digunakan sebagai jaminan atas hutang bank Perusahaan dari bank-bank tersebut (Catatan 14). Pada tahun 2010, penyertaan saham Perusahaan telah dijual dengan harga jual sebesar Rp1.207.087.840 (setelah dikurangi komisi penjualan sebesar Rp3.632.160). Keuntungan dari penjualan tersebut sebesar Rp229.487.840 diakui sebagai keuntungan penjualan investasi saham di laporan laba rugi konsolidasian. 5. PIUTANG USAHA a. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh piutang usaha berasal dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. 2010
2009
Piutang usaha dari pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
795.732.265.066 (12.112.498.812)
622.510.178.296 (15.881.885.545)
Bersih
783.619.766.254
606.628.292.751
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut: 2010
2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 s/d 30 hari Lewat jatuh tempo 31 s/d 60 hari Lewat jatuh tempo 61 s/d 90 hari Lewat jatuh tempo 91 s/d 120 hari Lewat jatuh tempo > 120 hari
543.212.469.569 211.918.641.746 29.556.374.950 440.684.812 3.766.191.556 6.837.902.433
456.697.024.942 144.877.282.450 5.189.706.260 2.199.502.985 3.440.969.401 10.105.692.258
Jumlah
795.732.265.066
622.510.178.296
Cadangan penurunan nilai
(12.112.498.812)
(15.881.885.545)
Bersih
783.619.766.254
606.628.292.751
22
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2010
2009
Mutasi cadangan penurunan nilai Saldo awal tahun Penyisihan (Catatan 26) Penghapusan
15.881.885.545 2.802.336.222 (6.571.722.955)
17.666.395.052 163.758.100 (1.948.267.607)
Saldo akhir tahun
12.112.498.812
15.881.885.545
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank Perusahaan (Catatan 14). Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha telah memadai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. 6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 29) PT Wyeth Indonesia Karyawan
5.729.438.350 452.698.551
10.488.391.228 740.223.810
Jumlah
6.182.136.901
11.228.615.038
8.655.023.247 4.843.578.011 3.809.939.992 3.692.447.266 3.614.544.528 2.358.169.831 1.761.414.054 1.399.414.024 1.129.251.651 367.017.949 45.514.861 35.934.818 13.319.309 5.503.623 3.532.438 15.500.000.000 937.072.935 152.437.316
17.472.684.994 502.256.710 2.285.498.854 6.432.174.397 3.260.029.925 9.877.401.198 3.004.785 37.520.346 154.383.818 2.645.299 86.992.348 483.560.825 52.447.097
Prinsipal (Catatan 31) - pihak ketiga PT Nutricia Indonesia Sejahtera PT Blambangan Raya PT Djembatan Dua PT 3M Indonesia PT Suryajaya Abadiperkasa PT Galenium Pharmasia PT Mars Symbioscience Indonesia PT Yupi Indo Jelly Gum PT Sari Husada PT Splash Indonesia PT Mitrasatrya Perkasautama PT GE Lighting Indonesia PT DSG Surya Mas Indonesia PT Amitra Niaga PT Indomo Mulia PT Supra Sumber Cipta Piutang penjualan hak merek dagang (Catatan 34) Pinjaman karyawan non manajerial Sewa gedung
23
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 2010 Piutang bunga Piutang sampel Lain-lain Jumlah
2009
107.089.193 94.008.909 774.876.448
131.320.592 3.995.888 1.658.303.535
49.300.090.403
42.444.220.611
Piutang lain-lain kepada prinsipal merupakan beban promosi dan operasional yang dibebankan kepada prinsipal sesuai dengan perjanjian. Seluruh piutang lain-lain adalah dalam mata uang Rupiah. Manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak dibentuk cadangan penurunan nilai. 7. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Barang dagangan/jadi Bahan baku dan pembungkus Barang dalam perjalanan
580.839.404.546 8.188.914.663 14.276.795.282
525.379.570.200 7.927.805.115 4.884.045.320
Jumlah Cadangan penurunan nilai persediaan dan penyisihan barang usang
603.305.114.491
538.191.420.635
(16.435.639.364)
(13.058.614.229)
Bersih
586.869.475.127
525.132.806.406
Mutasi cadangan penurunan nilai persediaan dan cadangan barang usang adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal Penyisihan (Catatan 25) Pemulihan Penghapusan
13.058.614.229 12.961.157.241 (9.584.132.106)
24.368.462.694 13.531.017.787 (16.399.090.835) (8.441.775.417)
Saldo akhir
16.435.639.364
13.058.614.229
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank Perusahaan (Catatan 14). Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai persediaan dan penyisihan barang usang tersebut telah memadai. Pada tahun 2010, persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Indrapura Tbk, PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, PT Mitsui Sumitomo Insurance Indonesia, dan PT MAA General Assurance terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp423.745.988.509. Sedangkan pada tahun 2009, persediaan diasuransikan kepada PT Asuransi Indrapura Tbk, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia dan PT Mitsui Sumitomo Insurance Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan Rp216.873.000.000 dan AS$72.000.000. 24
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) Pada bulan Agustus 2009, BGI, Anak Perusahaan, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak Juni dan September 2005 sebesar Rp91.305.109. Atas SKPKB tersebut, pada bulan Oktober 2009 BGI mengajukan keberatan setelah membayar seluruh kekurangan pembayaran pajak tersebut, namun keberatan tersebut ditolak oleh Direktur Jenderal Pajak. BGI menerima sebagian temuan sejumlah Rp2.208.109 dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak atas temuan sejumlah Rp89.097.000 pada bulan Juli 2010. Keputusan atas gugatan yang diajukan BGI ke Pengadilan Pajak belum dapat ditentukan saat ini. Pada tahun 2009, BGI menerima hasil keputusan Pengadilan Pajak atas banding yang diajukan BGI atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan pasal 21 dan 23 tahun pajak 2004 sejumlah Rp6.208.473.310 (termasuk sanksi administrasi sejumlah Rp343.805.390) yang mengabulkan sebagian besar gugatan BGI. Sehubungan dengan hasil keputusan Pengadilan Pajak tersebut, maka pada bulan September 2010 Direktur Jenderal Pajak mengurangi sanksi administrasi menjadi sejumlah Rp54.965.811; BGI menerima pengembalian sejumlah Rp278.417.962 dan sisanya dipindahbukukan untuk membayar kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 21 tahun pajak 2004, 2005 dan 2007. Kemudian pada bulan September 2010, BGI mengajukan permohonan imbalan bunga sehubungan dengan kasus tersebut di atas yang dikabulkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Pada bulan Oktober 2010, BGI menerima pembayaran dari Direktur Jenderal Pajak sebesar Rp165.026.587, dan diakui sebagai pendapatan lain-lain di tahun berjalan. Pada tahun 2009, TSP mencatat PPh pasal 23 dibayar di muka sebesar Rp41.403.654 dan diklaim sebagai lebih bayar di PPh Badan tahun 2009. Lebih bayar tersebut pada tahun 2010 masih dalam proses pemeriksaan pajak. Pada tahun 2010, TSP, Anak Perusahaan, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktur Jenderal Pajak atas hasil pemeriksaan pajak PPh Badan tahun 2008 sebesar Rp1.058.470.463 dan PPN sebesar Rp174.754.526. Terdapat selisih antara PPN dibayar di muka dengan yang disetujui dalam SKPLB PPN sebesar Rp300.000 dan dicatat sebagai biaya. Selain itu, TSP juga menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN tahun 2008 sebesar Rp570.468.666. Jumlah lebih bayar PPh Badan dan PPN yang disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak langsung diperhitungkan dengan denda pajak sesuai dengan STP tersebut sehingga jumlah yang dikembalikan oleh Direktur Jenderal Pajak ke TSP adalah sebesar Rp662.756.323 9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Sewa gedung dan gudang - bersih Uang muka pembelian Operasi Perjalanan dinas Asuransi Lain-lain
10.593.244.271 8.409.530.475 2.029.028.799 125.260.000 53.157.624 2.015.409.257
11.726.180.815 6.152.546.123 3.151.661.763 75.109.800 54.113.691 1.433.402.713
Jumlah
23.225.630.426
22.593.014.905
26
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 Saldo Awal Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Tabung gas Peralatan dan perabot kantor Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain Kendaraan Bangunan dalam penyelesaian
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
9.922.194.600 24.993.461.421 72.943.563.554 173.179.966.282
517.540.000 2.854.584.375 3.436.615.107 27.443.865.196
359.810.513 44.637.900 195.065.753
3.940.048 (2.622.531.275 ) 2.934.192
10.439.734.600 27.492.175.331 73.713.009.486 200.431.699.917
8.792.948.139
172.900.600
784.716.687
(499.600.735 )
7.681.531.317
5.860.409.493 27.170.835.888 96.316.672
4.837.997.113 2.193.154.544 43.872.727
6.499.292.947 5.846.308.792 96.318.182
3.118.190.552 (2.934.292 ) 1.510
7.317.304.211 23.514.747.348 43.872.727
322.959.696.049
41.500.529.662
13.826.150.774
15.496.522.516 55.918.036.712 100.299.281.640
1.751.474.370 1.519.746.928 12.910.559.983
84.825.772 44.637.900 195.065.753
8.187.941 (1.106.823.931 ) 2.934.293
17.171.359.055 56.286.321.809 113.017.710.163
5.716.724.239
590.570.041
784.716.687
(1.027.680.620 )
4.494.896.973
3.936.101.857 22.153.138.981
5.860.979.176 1.889.389.347
6.499.292.947 5.832.190.425
1.588.176.961 535.205.356
4.885.965.047 18.745.543.259
Jumlah akumulasi penyusutan
203.519.805.945
24.522.719.845
13.440.729.484
-
214.601.796.306
Nilai Buku
119.439.890.104
Jumlah biaya perolehan
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Tabung gas Peralatan dan perabot kantor Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain Kendaraan
-
350.634.074.937
136.032.278.631 2009
Saldo Awal Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Tabung gas Peralatan dan perabot kantor Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain Kendaraan Bangunan dalam penyelesaian
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
9.647.468.960 22.620.004.910 71.427.561.555 151.269.785.333
484.725.640 771.914.137 2.327.751.155 22.139.563.046
210.000.000 506.610.564 811.749.156 226.447.805
8.748.010.129
148.600.300
103.662.290
4.883.718.847 29.181.281.362 1.248.250.000
1.153.799.249 1.733.050.000 956.219.610
177.108.603 3.746.429.766 -
299.026.081.096
29.715.623.137
5.782.008.184
14.268.474.600 48.713.481.599 88.702.219.146
1.649.401.644 7.983.765.020 11.826.444.591
421.353.728 779.209.907 226.447.805
(2.934.292)
15.496.522.516 55.918.036.712 100.299.281.640
5.014.433.735
735.533.282
30.375.780
(2.866.998 )
5.716.724.239
3.365.352.399 22.999.469.530
711.093.458 2.593.296.674
136.284.000 3.449.488.513
(4.060.000) 9.861.290
3.936.101.857 22.153.138.981
Jumlah akumulasi penyusutan
183.063.431.009
25.499.534.669
5.043.159.733
Nilai Buku
115.962.650.087
Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Tabung gas Peralatan dan perabot kantor Alat cetak, perlengkapan dan peralatan lain Kendaraan
2.108.152.938 (2.934.292) 2.934.292 (2.108.152.938) -
-
9.922.194.600 24.993.461.421 72.943.563.554 173.179.966.282 8.792.948.139 5.860.409.493 27.170.835.888 96.316.672 322.959.696.049
203.519.805.945 119.439.890.104
27
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut: 2010
2009
Beban pokok penjualan (Catatan 25) Beban usaha (Catatan 26): - Beban penjualan - Beban umum dan administrasi
16.217.934.021
14.896.636.760
3.741.866.972 4.562.918.852
4.631.827.152 5.971.070.757
Jumlah
24.522.719.845
25.499.534.669
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di beberapa kota dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2011 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. 2
Pada tahun 2010, tanah seluas 14.332 m yang berlokasi di Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, 2 (2009: tanah seluas 18.319 m berlokasi di Yogyakarta, Surabaya, Makassar dan Lampung) belum tercatat atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan. 2
2
Tanah dan bangunan di atasnya masing-masing seluas 55.781 m dan 59.531 m pada tahun 2010 2 dan 2009 (termasuk milik BGI seluas 7.500 m ) yang terletak di beberapa kota besar di Indonesia digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh Perusahaan dari Bank (Catatan 14). Pada tahun 2010 dan 2009, keuntungan penjualan aset tetap terutama merupakan laba dari penjualan tanah dan bangunan milik Perusahaan, adalah sebagai berikut: 2010
2009
Hasil penjualan Nilai buku
2.400.038.756 (385.421.290)
4.512.944.046 (738.848.451)
Laba penjualan
2.014.617.466
3.774.095.595
Pada 2010, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terutama kepada PT Asuransi Indrapura Tbk terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sejumlah Rp140.767.055.834 dan AS$357.206. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset-aset tersebut diasuransikan kepada PT Asuransi Indrapura Tbk, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Kurnia Insurance Indonesia, dan PT Asuransi Sinar Mas sejumlah Rp173.577.000.000 dan AS$4.780.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
28
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET BANGUN KELOLA ALIH Perusahaan memiliki aset bangun kelola alih dalam bentuk lahan kosong (Catatan 31d) yang berlokasi di Yogyakarta dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. 12. ASET TIDAK BERWUJUD Akun ini merupakan: 2010
2009
Lisensi perangkat lunak komputer - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp12.512.047.910 pada tahun 2010 (2009: Rp10.433.458.744) Goodwill - bersih
4.586.351.957 955.204.487
5.285.253.285 1.057.519.957
Jumlah
5.541.556.444
6.342.773.242
Goodwill timbul dari akuisisi Anak Perusahaan sebagai berikut: 2010
2009
PT Blue Gas Indonesia PT Tiga Raksa Optima
2.046.309.396 -
2.046.309.396 508.969.863
Jumlah
2.046.309.396
2.555.279.259
(1.091.104.909)
(1.497.759.302)
Akumulasi amortisasi Bersih
955.204.487
1.057.519.957
Beban amortisasi goodwill masing-masing sejumlah Rp102.315.470 untuk tahun 2010 dan 2009. Amortisasi goodwill disajikan sebagai beban lain-lain pada laporan laba rugi konsolidasian. Beban amortisasi lisensi perangkat lunak komputer sejumlah Rp2.078.589.166 untuk tahun 2010 (2009: Rp2.855.319.734). Seluruh beban amortisasi disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 26). 13. ASET LAIN-LAIN Akun ini merupakan: 2010
2009
Piutang karyawan non manajerial Aset-aset yang tidak digunakan: Bangunan Tanah Perabot kantor
1.795.380.636
1.484.355.748
-
804.005.552 270.760.000 29.799.295
Jumlah
1.795.380.636
2.588.920.595
Aset-aset yang tidak digunakan dimiliki oleh IKAS, Anak Perusahaan, yang telah menghentikan operasinya. Pada tahun 2010, aset-aset tersebut dialihkan kepada dan digunakan oleh Perusahaan yang dicatat sebagai Aset Tetap. 29
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG BANK DAN CERUKAN Akun ini merupakan: 2010 Hutang PT Bank OCBC NISP Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Cabang Jakarta Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Cabang Jakarta Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
2009
170.000.000.000 90.114.998.579 80.000.000.000
150.000.000.000 94.766.217.375 40.000.000.000
59.550.000.000 50.000.000.000 17.599.246.349
63.350.000.000 52.044.142.866
467.264.244.928
400.160.360.241
Cerukan PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A.,Cabang Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk
-
4.037.981.561 1.210.702.778 29.798.397
Sub-jumlah
-
5.278.482.736
467.264.244.928
405.438.842.977
Sub-jumlah
Jumlah PT Bank OCBC NISP Tbk
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit yang dapat diperpanjang berupa kredit rekening koran (KRK) sebesar Rp15.000.000.000 dan Demand Loan (DL) sebesar Rp180.000.000.000 dengan tingkat bunga per tahun masing-masing sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ditambah 2,65% dan SBI ditambah 2,5%. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 1 Februari 2011 dan telah diperpanjang untuk masa 1 (satu) tahun berikutnya. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 9,50% - 11,00% per tahun selama tahun 2010 (2009: berkisar antara 12,00% - 14,50% per tahun). Fasilitas kredit ini dijamin dengan deposito sebesar Rp200 juta, beberapa bidang tanah Perusahaan yang terletak di Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta dengan total seluas 32.681 m2 (Catatan 10), piutang usaha senilai Rp97,5 milyar (Catatan 5) dan persediaan senilai Rp62,5 milyar (Catatan 7) yang diikat secara fidusia. PT ANZ Panin Bank
Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp100.000.000.000 untuk pembelian barang dari prinsipal, yang dikenakan bunga sebesar cost of fund ditambah 2,75% per tahun atau berkisar antara 9,50% - 10,40% per tahun selama tahun 2010 (2009: dikenakan bunga sebesar cost of fund ditambah 3,40% per tahun atau berkisar antara 10,75%-11,60% per tahun). Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang senilai Rp60.000.000.000 dan persediaan senilai Rp65.000.000.000 yang diikat secara fidusia. Fasilitas kredit ini akan berakhir 30 Juni 2011. Pinjaman tersebut mengharuskan Perusahaan untuk menjaga interest coverage ratio minimum 2,0x, EBITDA ratio maksimum 4,0x.
30
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG BANK DAN CERUKAN (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk Perusahaan memperoleh dua fasilitas kredit pinjaman rekening koran (PRK) dengan jumlah total sebesar Rp17.000.000.000 dan fasilitas kredit pinjaman tetap sebesar Rp65.000.000.000, yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar bunga deposito ditambah margin 1,5% per tahun untuk PRK 1, dan sebesar SBI satu bulan ditambah 4% per tahun untuk PRK 2 dan kredit pinjaman tetap. Pada bulan Maret 2009, Perusahaan mendapatkan tambahan untuk fasilitas kredit pinjaman tetap sebesar Rp50.000.000.000 sehingga total seluruh fasilitas kredit yang diterima menjadi Rp132.000.000.000 dengan tingkat bunga diubah menjadi sebesar bunga deposito berjangka ditambah margin 1,5% per tahun untuk PRK 1, dan sebesar SBI satu bulan ditambah 6,02% per tahun untuk PRK 2 dan kredit pinjaman tetap. Pinjaman tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 5 September 2010 dan telah diperpanjang hingga 5 September 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah milik Perusahaan seluas 15.600 m2 dan milik BGI, Anak Perusahaan, seluas 7.500 m2 (Catatan 11), piutang usaha sebesar Rp35 milyar (Catatan 5) dan persediaan senilai Rp75 milyar (Catatan 7), yang diikat secara fidusia. Untuk fasilitas pinjaman PRK 1 dijamin dengan deposito berjangka sebesar Rp2 milyar yang ditempatkan pada bank tersebut (Catatan 4). Pinjaman tersebut mengharuskan Perusahaan untuk menjaga leverage ratio maksimal 3,5x, EBITDA/interest expense ratio minimum 2x dan meyakinkan bahwa nilai piutang ditambah nilai persediaan harus lebih besar dari nilai hutang bank jangka pendek ditambah hutang usaha. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp75.000.000.000 yang dikenakan bunga sebesar 1,75% per tahun dibawah suku bunga kredit HSBC atau berkisar antara 10,70% 17,50% per tahun. Pada bulan Februari 2010 fasilitas kredit ditambah menjadi sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 2,75% per tahun dibawah suku bunga kredit HSBC atau berkisar antara 9,50% - 10,50% dan akan berakhir pada tanggal 30 April 2011. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp100.000.000.000 yang diikat secara fidusia. Pinjaman tersebut mengharuskan Perusahaan untuk menjaga current ratio minimum 1,1x, interest coverage ratio minimum 2,0x, gearing ratio maksimal 1,5x, dividend payout ratio maksimum 50% dari saldo laba. Selain itu, Perusahaan diharuskan untuk melakukan penerimaan atas piutang usaha yang dijaminkan melalui rekening bank HSBC. Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Cabang Jakarta Pada bulan September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran sebesar Rp50.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar cost of fund ditambah margin sebesar 2,5% per tahun atau berkisar antara 9,50% - 9,60% per tahun selama tahun 2010. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 20 September 2011 dan dijamin dengan persediaan Perusahaan senilai Rp50.000.000.000 yang diikat secara fidusia. Pinjaman tersebut mengharuskan Perusahaan untuk menjaga current ratio minimal sebesar 1,25, gearing ratio maksimal 1,5x, dan interest coverage ratio minimum 2x.
31
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG BANK DAN CERUKAN (lanjutan) Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pembiayaan piutang sebesar Rp80.000.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 2,5% di atas biaya pinjaman (cost of fund). Pada Februari 2010, fasilitas kredit ditambah menjadi sebesar Rp100.000.000.000 dengan tingkat bunga berkisar antara 9,60% - 10,40% per tahun selama tahun 2010 (2009: berkisar antara 10,5%16,75% per tahun). Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2011 dan telah diperpanjang untuk masa 1 (satu) tahun berikutnya. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp100.000.000.000 yang diikat secara fidusia. PT Bank Central Asia Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit lokal rekening koran sebesar Rp10.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 1% di atas tingkat bunga tertinggi dari deposito yang dijaminkan dan jatuh tempo pada tanggal 9 September 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 9 September 2011. Fasilitas kredit ini dijamin dengan deposito berjangka sebesar Rp10.000.000.000 yang ditempatkan di bank tersebut (Catatan 4). Citibank N.A., Cabang Jakarta Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kombinasi yang dapat diperpanjang (revolving credit) dalam bentuk kredit pembiayaan piutang sebesar Rp41.400.000.000 dan fasilitas cerukan sebesar Rp3.600.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar SBI tambah 2,5% per tahun atau berkisar 11,20%-16,25% per tahun selama tahun 2009. Perusahaan telah melunasi seluruh pinjamannya pada tanggal 25 November 2009, kecuali untuk fasilitas cerukan. Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka sebesar Rp560.000.000 yang ditempatkan di bank tersebut (Catatan 4). 15. HUTANG USAHA Hutang usaha merupakan hutang kepada pemasok terutama untuk pembelian bahan baku dan barang jadi: 2010
2009
a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 29) PT Wyeth Indonesia
113.077.281.599
79.495.719.899
Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri
397.738.524.125 2.721.690.336
338.999.935.743 33.250.641
Sub-jumlah
400.460.214.461
339.033.186.384
Jumlah
513.537.496.060
418.528.906.283
32
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG USAHA (lanjutan) 2010
2009
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
508.092.220.745 5.320.840.170 124.435.145
418.418.204.009 110.702.274 -
Jumlah
513.537.496.060
418.528.906.283
Jangka waktu kredit baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 7 hari sampai dengan 90 hari. 16. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari hutang kepada pihak ketiga atas: 2010 Titipan pembayaran Hutang kepada transporter Hutang non usaha Royalti Pendapatan diterima di muka Hutang Jamsostek Lain-lain Jumlah
2009
5.917.578.921 2.997.019.269 2.358.348.286 226.184.478 189.868.500 133.128.639 46.502.459
2.655.827.366 2.979.296.254 1.659.675.792 266.062.112 163.231.000 90.796.525 28.099.842
11.868.630.552
7.842.988.891
17. HUTANG PAJAK Akun ini terdiri dari: 2010 Taksiran hutang pajak penghasilan, setelah dikurangi pembayaran pajak di muka sejumlah Rp21.398.655.958 pada tahun 2010 (2009: Rp17.616.287.019) Perusahaan Anak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai - bersih Jumlah
33
2009
10.680.048.477 1.304.778.065
1.507.526.996 -
82.843.561 1.126.650.345 4.614.438.450 915.221.057 48.432.489 -
258.459.430 645.806.134 1.312.285.230 842.658.868 48.955.664 203.386.983
18.772.412.444
4.819.079.305
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK (lanjutan) Beban pajak Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari: 2010
2009
Pajak kini Pajak tangguhan
(33.383.482.500) (2.169.946.013)
(15.574.989.610) (3.244.570.849)
Jumlah
(35.553.428.513)
(18.819.560.459)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian
144.211.147.152
71.821.986.477
Rugi (laba) sebelum beban pajak Anak Perusahaan dan eliminasi
(28.709.113.613)
2.723.923.203
Laba sebelum beban pajak Perusahaan
115.502.033.539
74.545.909.680
Beda temporer: Beban penyisihan dan lain-lain Penyusutan dan amortisasi Keuntungan penjualan aset tetap
(9.397.638.832) 2.240.820.846 905.909.054
(4.525.247.407) (384.372.940) (635.130.698)
Jumlah
(6.250.908.932)
(5.544.751.045)
3.544.444.136 1.308.307.479 108.077.383 97.837.666 (758.804.536) (2.047.991.067) (13.975.731.600) 5.145.196.551
3.734.817.596 2.313.017.884 96.281.409 87.683.651 (827.137.037) (1.850.836.769) (23.202.405.000) (8.888.021.866)
(6.578.663.988)
(28.536.600.132)
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban kenikmatan karyawan Beban bunga Beban sumbangan dan representasi Beban gedung Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Penghasilan sewa Penghasilan dividen Lain-lain - bersih Jumlah Penghasilan Kena Pajak Perusahaan
102.672.460.619
34
40.464.558.503
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK (lanjutan) Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pajak kini Perusahaan Pajak kini Anak Perusahaan
25.668.115.000 7.715.367.500
11.330.076.240 4.244.913.370
Jumlah
33.383.482.500
15.574.989.610
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
(245.462.377) (8.205.429.369) (6.537.174.777)
(282.368.362) (3.206.661.286) (6.333.519.596)
(14.988.066.523)
(9.822.549.244)
(6.410.589.435)
(7.793.737.775)
11.984.826.542
(2.041.297.409)
Jumlah Anak Perusahaan Taksiran hutang (kelebihan pembayaran) pajak penghasilan
Rincian taksiran hutang (kelebihan pembayaran) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Perusahaan Anak Perusahaan PT Blue Gas Indonesia
10.680.048.477
1.507.526.996
1.304.778.065
-
Jumlah
11.984.826.542
1.507.526.996
Anak Perusahaan PT Blue Gas Indonesia PT Tira Satria Properti
-
(3.507.420.751) (41.403.654)
Jumlah
-
(3.548.824.405)
Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan selisih dari beda temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
1 Januari 2009
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
31 Desember 2009
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
31 Desember 2010
Perusahaan Aset pajak tangguhan: Manfaat karyawan Beban penyisihan Beban pemasaran Pendapatan ditangguhkan Kewajiban pajak tangguhan: Penyusutan dan amortisasi Sub-jumlah
4.100.762.750 3.628.113.863 2.088.132.398 847.246.282 (520.567.449) 10.143.687.844
616.380.750 (1.350.106.224) (775.597.095) (325.220.626) (310.650.987 ) (2.145.194.182)
35
4.717.143.500 2.278.007.639 1.312.535.303 522.025.656 (831.218.436) 7.998.493.662
(2.849.792.250) 33.742.298 251.697.699 214.942.545 786.682.475 (1.562.727.233 )
1.867.351.250 2.311.749.937 1.564.233.002 736.968.201 (44.535.961) 6.435.766.429
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan)
1 Januari 2009
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
31 Desember 2009
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
31 Desember 2010
Anak Perusahaan PT Blue Gas Indonesia dan PT Inti Karya Agrosatria Aset pajak tangguhan: Beban penyisihan Pendapatan ditangguhkan Kesejahteraan karyawan Kewajiban pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Sub-jumlah
1.742.384.200 1.288.686.921 757.542.750
(82.640.990) (57.548.832) 184.309.503
1.659.743.210 1.231.138.089 941.852.253
1.019.499.272 (745.663.693) 271.232.747
2.679.242.482 485.474.396 1.213.085.000
(4.349.485.893)
(1.143.496.348)
(5.492.982.241)
(1.152.287.106)
(6.645.269.347 )
(560.872.022)
(1.099.376.667)
(1.660.248.689)
(607.218.780)
(2.267.467.469 )
Jumlah
(3.244.570.849)
(2.169.946.013)
18. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Komisi Bonus Promosi Bunga Konsultan Rapat Sewa gedung Asuransi Gaji dan upah Listrik, telepon dan faksimili Perjalanan Lain-lain
31.456.248.247 16.780.170.991 11.826.299.436 3.224.742.579 1.212.516.571 1.047.592.245 810.390.000 651.098.800 206.694.355 131.822.274 34.524.658 3.179.088.281
16.029.283.333 12.762.348.305 10.032.217.886 1.447.708.347 699.736.530 532.572.269 1.349.426.927 1.050.000.000 1.651.836.536 676.597.719 316.699.396 2.119.039.991
Jumlah
70.561.188.437
48.667.467.239
19. UANG JAMINAN Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Uang jaminan konsumen atas tabung gas Lainnya
163.376.024.694 826.334.043
140.885.380.355 818.656.843
Jumlah
164.202.358.737
141.704.037.198
36
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH DAN LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Pada tahun 2010, akun ini terdiri dari hak minoritas atas aset bersih dan laba bersih BGI masingmasing sejumlah Rp8.150.498.059 dan Rp6.178.830.580. Pada tahun 2010, TSP mengalami defisit modal sehingga tidak terdapat hak minoritas atas aset bersih TSP. Pada tahun 2009, akun ini terdiri dari: a. Hak minoritas atas aset bersih BGI TSP
6.630.244.695 24.330.846
Jumlah
6.654.575.541
b. Hak minoritas atas laba bersih BGI TSP
3.408.206.137 1.663.891
Jumlah
3.409.870.028
21. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan masing-masing kepemilikan sahamnya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
PT Penta Widjaja Investindo PT Sarana Ledaun PT Widjajatunggal Sejahtera PT Ekatriadi Kusuma The Bank of New York Koperasi Karyawan PT Tigaraksa Satria Robert Budiarto Widjaja Meity Tjiptobiantoro Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
342.683.100 280.747.950 232.707.300 42.854.700 7.000.000 2.996.070 2.205.400 80.850 7.217.380
37,309 30,566 25,336 4,666 0,762 0,326 0,240 0,009 0,786
34.268.310.000 28.074.795.000 23.270.730.000 4.285.470.000 700.000.000 299.607.000 220.540.000 8.085.000 721.738.000
Jumlah
918.492.750
100,000
91.849.275.000
2009
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
PT Penta Widjaja Investindo PT Sarana Ledaun PT Widjajatunggal Sejahtera Robert Budiarto Widjaja Meity Tjiptobiantoro Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
342.685.600 280.747.950 232.673.700 2.041.900 80.850 60.262.750
37,310 30,566 25,332 0,222 0,009 6,561
34.268.560.000 28.074.795.000 23.267.370.000 204.190.000 8.085.000 6.026.275.000
Jumlah
918.492.750
100,000
91.849.275.000
37
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. AGIO SAHAM Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan agio saham yang timbul dari transaksi-transaksi berikut ini: Penerbitan 780.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan kepada pemegang saham tahun 1990 Penerbitan 2.500.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1990 Konversi atas obligasi konversi menjadi saham pada tahun 1995 Konversi atas obligasi konversi menjadi saham pada tahun 1996 Pembagian saham bonus pada tahun 1996 Pembagian dividen saham pada tahun 2006
1.400.000.000 11.875.000.000 2.952.320.000 22.959.680.000 (38.878.000.000) 8.747.550.000
Jumlah
9.056.550.000
23. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta No.30 tanggal 10 Mei 2010 dari Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas untuk tahun buku 2009 kepada para pemegang saham sejumlah Rp35.821.217.250 atau Rp39 per saham. Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh dividen telah dibayarkan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta No.82 tanggal 30 April 2009 dari Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas untuk tahun buku 2008 kepada para pemegang saham sejumlah Rp36.739.710.000 atau Rp40 per saham. Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh dividen telah dibayarkan. Cadangan umum merupakan pencadangan atas saldo laba secara umum berdasarkan Undangundang Perseroan Terbatas. 24. PENJUALAN BERSIH Akun ini merupakan penjualan bersih setelah dikurangi potongan harga dan retur penjualan dengan rincian sebagai berikut (Catatan 29): 2010
2009
Susu, makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga Gas (LPG), kompor dan blender Buku pendidikan
5.175.296.195.981 346.637.013.387 39.580.543.067
4.495.036.176.932 259.380.111.179 34.057.371.274
Jumlah
5.561.513.752.435
4.788.473.659.385
Tidak terdapat pembeli dengan nilai penjualan bersih yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2010 dan 2009.
38
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 2010 Perubahan dalam persediaan - setelah dikurangi penyisihan Barang dagangan Barang dalam proses produksi Bahan baku dan pembungkus Pembelian Barang dagangan Bahan baku dan pembungkus Biaya tenaga kerja Biaya pabrikasi: Beban penyusutan (Catatan 10) Perbaikan dan pemeliharaan Beban sewa Lain-lain Beban prinsipal atas: Penyisihan penurunan nilai persediaan dan penyisihan barang usang (Catatan 7) Sampel dan bonus Diskon prinsipal Beban pokok penjualan
(61.475.559.173) (261.109.548)
2009
38.466.295.247 48.891.007 10.285.162.745
4.868.435.713.038 201.849.818.772 9.775.725.910
4.167.630.795.859 139.830.085.051 6.079.626.154
16.217.934.021 6.905.945.109 1.284.144.847 3.745.080.510
14.896.636.760 2.892.731.464 1.268.715.366 1.692.828.042
12.961.157.241 110.799.820 (41.321.185.890)
13.531.017.787 45.458.690 (74.121.250.992)
5.018.228.464.657
4.322.546.993.180
Pembelian barang dagangan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 9,34% dari jumlah pembelian pada tahun 2010 (2009: 8,43%) (Catatan 29). Berikut ini adalah rincian pembelian barang dagangan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih: 2010
2009
PT Sari Husada PT Nutricia Indonesia Sejahtera
3.170.915.669.422 811.197.928.600
2.587.957.626.757 671.039.476.797
Jumlah
3.982.113.598.022
3.258.997.103.554
39
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari: a. Beban penjualan 2010 Gaji dan upah Pengiriman barang dan distribusi Komisi Sewa Promosi Kendaraan Penyusutan (Catatan 10) Komunikasi dan benda pos Asuransi Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 5) Administrasi kantor dan rapat Utilitas dan sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional dan hukum Perizinan Denda Lain-lain Jumlah
2009
85.831.903.458 80.453.957.876 59.311.068.946 25.227.304.162 21.234.334.474 6.289.391.756 3.741.866.972 3.195.726.171 3.174.662.597 2.802.336.222 2.560.688.988 2.543.805.689 2.133.122.539 477.440.700 475.836.157 451.033.911 3.383.977.821
79.651.768.645 73.302.479.079 47.497.210.598 25.752.558.152 27.684.112.342 6.646.786.427 4.631.827.152 3.194.840.036 4.631.734.988 163.758.100 2.450.392.748 2.407.412.744 1.469.054.515 991.799.416 438.617.146 441.276.249 2.030.514.740
303.288.458.439
283.386.143.077
b. Beban umum dan administrasi 2010 Gaji dan upah Sewa gudang Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional dan hukum Penyusutan (Catatan 10) Administrasi Komunikasi Utilitas Amortisasi (Catatan 12) Pajak Kendaraan Asuransi Biaya bank Hubungan masyarakat Sumbangan Rapat Jamuan dan representasi Lain-lain Jumlah
40
2009
62.432.726.228 7.758.790.010 6.982.750.202 4.831.175.648 4.562.918.852 4.298.824.897 3.824.966.312 2.222.912.162 2.078.589.166 897.518.948 888.374.265 674.646.348 657.303.539 248.647.060 176.597.794 156.629.402 97.350.986 800.470.431
56.038.354.235 6.431.901.288 6.123.114.038 4.097.556.252 5.971.070.757 2.101.743.466 4.266.035.187 1.667.232.454 2.855.319.734 361.778.387 897.564.228 766.354.893 573.428.696 332.185.844 176.050.095 218.746.935 484.613.339 2.145.069.336
103.591.192.250
95.508.119.164
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PENGHASILAN BUNGA Akun ini terutama merupakan penghasilan bunga atas deposito berjangka dan jasa giro. 28. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN KERJA a. Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Tigaraksa Satria (DPTRS) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Kep-430/KM.17/1996 tanggal 6 November 1996. Pendiri DPTRS adalah Perusahaan, dan BGI, Anak Perusahaan, merupakan salah satu mitra pendiri sejak tahun 2002. Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaris atas biaya pensiun dengan metode Projected Unit Credit berdasarkan pada laporan aktuaris independen, PT Eldridge Gunaprima Solution, tertanggal 1 Maret 2011 dan 15 Februari 2010 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Tabel mortalita Umur pensiun normal Tingkat kenaikan gaji Tingkat diskonto Perhitungan manfaat pensiun
: Tabel Mortalita Indonesia II : 55 tahun : Nihil : 8,5% per tahun : 1,15 x masa kerja x penghasilan dasar pensiun Tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun : 0% Tingkat hasil yang diharapkan dari aset dana pensiun : 9%
Tabel Mortalita Indonesia II 55 tahun Nihil 10,50% per tahun 1,15 x masa kerja x penghasilan dasar pensiun 0% 9%
Rata-rata sisa masa kerja di masa mendatang yang diharapkan adalah 11,37 tahun untuk Perusahaan dan 13,49 tahun untuk BGI. Status dana dari DPTRS pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan laporan aktuaris adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kewajiban aktuaria Nilai wajar aset DPTRS
6.575.653.948 (23.856.531.009)
5.572.009.000 (23.126.127.000)
Kelebihan nilai wajar aset atas kewajiban aktuaria Keuntungan aktuarial yang belum diakui Pembatasan aset yang diakui
(17.280.877.061) 6.415.699.027 749.109.034
(17.554.118.000) 8.252.473.000 -
Aset manfaat pensiun per neraca konsolidasian
(10.116.069.000)
(9.301.645.000)
Aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, reksadana, saham dan obligasi.
41
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN KERJA (lanjutan) a. Dana Pensiun (lanjutan) Pada tahun 2005, Perusahaan dan BGI, Anak Perusahaan, membekukan dana pensiun atas gaji setiap karyawan per tanggal 31 Agustus 2005 yang menjadi dasar perhitungan manfaat pasti karyawan pada waktu pensiun. Akibatnya, untuk tujuan perhitungan beban (keuntungan) pensiun tahun 2008 dan 2007, gaji karyawan diasumsikan tidak mengalami peningkatan setelah 31 Agustus 2005. Perubahan peraturan Dana Pensiun tersebut telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-032/KM.12/2006 tanggal 26 Juli 2006. Beban (keuntungan) pensiun yang dibebankan (diakui) pada laporan laba rugi konsolidasian, serta disajikan dalam akun beban usaha, adalah sebagai berikut: 2010
2009
Tingkat pengembalian yang diharapkan Beban bunga Beban jasa kini Kontribusi karyawan Pembatasan aset yang diakui
(2.012.699.221) 554.771.431 403.541.538 (509.146.944) 749.109.196
(1.495.910.000) 475.286.000 402.273.000 (351.784.013) -
Jumlah keuntungan manfaat pensiun
(814.424.000)
(970.135.013)
Keuntungan manfaat pensiun di atas merupakan dampak dari pembekuan dana pensiun atas gaji para anggota Dana Pensiun per tanggal 31 Agustus 2005 yang menjadi dasar perhitungan manfaat masa datang yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, dan kelebihan pendanaan dari kewajiban pensiun. Mutasi aset manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Aset awal tahun Keuntungan manfaat pensiun Aset akhir tahun
2009
9.301.645.000 814.424.000
8.331.509.987 970.135.013
10.116.069.000
9.301.645.000
b. Program Imbalan Kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan juga menghitung dan mencatat taksiran biaya pensiun karyawan yang merupakan selisih lebih manfaat pensiun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan ganti kerugian atas manfaat yang disediakan oleh DPTRS. Perusahaan membentuk pendanaan untuk program imbalan kerja tersebut dengan menyisihkan dana sebesar Rp10 milyar yang ditempatkan atau diinvestasikan pada program asuransi Allianz Life (Catatan 28c). Status dari program ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan laporan PT Eldridge Gunaprima Solution tertanggal 1 Maret 2011 dan 15 Februari 2010, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, adalah sebagai berikut:
42
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. DANA PENSIUN DAN PROGRAM IMBALAN KERJA (lanjutan) c. Program Asuransi Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan membuat perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Allianz Life Indonesia sehubungan dengan Program Asuransi Jiwa Kumpulan Jangka Waktu Sejahtera sebagai program asuransi untuk penghargaan atas pengabdian karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan membayarkan premi investasi kepada Allianz Life untuk kemudian diinvestasikan oleh Allianz Life. Program ini hanya dapat dipergunakan untuk keperluan pembayaran kewajiban Perusahaan yang timbul sebagai akibat pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya yang terdaftar sebagai peserta dalam program ini (“Tertanggung”). Perjanjian ini berlaku untuk masa yang tidak ditentukan, dan apabila perjanjian ini diakhiri oleh Perusahaan maka seluruh nilai polis dari Polis untuk Tertanggung sampai dengan tanggal pengakhiran hanya akan dibayarkan oleh Allianz Life kepada penyedia program sejenis yang ditunjuk oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah premi investasi yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sebesar Rp10 milyar dan dibukukan sebagai akun pengurang kewajiban imbalan kerja. 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan dan Anak Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Piutang Lain-lain Jumlah 2010
Persentase terhadap Jumlah Aset 2009
2010
2009
Piutang lancar PT Wyeth Indonesia Piutang karyawan
5.729.438.350 452.698.551
10.488.391.228 740.223.810
0,329% 0,026%
0,715% 0,051%
Jumlah
6.182.136.901
11.228.615.038
0,355%
0,766%
Piutang tidak lancar PT Delta Satria Dewata Piutang karyawan
741.558.428
143.318.974 559.571.358
0,043%
0,010% 0,038%
Jumlah
741.558.428
702.890.332
0,043%
0,048%
Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan manajerial Perusahaan dan Anak Perusahaan antara lain untuk memiliki kendaraan bermotor. Piutang tersebut di atas yang berasal dari transaksi usaha normal dilakukan tanpa bunga, kecuali piutang kepada PT Delta Satria Dewata yang dikenakan bunga 18% pada tahun 2009. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk cadangan penurunan nilai piutang.
44
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Hutang Usaha Jumlah 2010 PT Wyeth Indonesia
c.
Persentase terhadap Jumlah Kewajiban 2009
113.077.281.599
2010
79.495.719.899
2009 8,86%
7,45%
Hutang Lain-lain Jumlah 2010 Hutang tidak lancar Bapak Suryono Liputro
Persentase terhadap Jumlah Kewajiban 2009
-
107.684.373
2010
2009 -
0,010%
d. Tidak terdapat penjualan dan piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009. e. Perusahaan menandatangani perjanjian penyaluran produk-produk PT Wyeth Indonesia melalui sejumlah tertentu outlet-outlet kunci (“key accounts”) di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menerima margin sebesar persentase tertentu. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang dan terakhir telah diperpanjang hingga 13 Maret 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, perpanjangan perjanjian untuk masa 3 (tiga) tahun berikutnya sedang dalam proses. f.
Pembelian dari PT Wyeth Indonesia sebesar 10,02% dari jumlah pembelian pada tahun 2010 (2009: 9,59%), yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat yang telah disepakati. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 22,02% dari jumlah hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 18,99%).
g. Perusahaan mempunyai perjanjian merek dagang dengan BGI, Anak Perusahaan, dimana Perusahaan memberikan lisensi (hak) kepada BGI untuk memproduksi produk dengan merek “Blue Gaz“. Atas penggunaan merek dagang tersebut, BGI membayar royalti sebesar 3% dari harga jual produk yang menggunakan merek tersebut. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang dan terakhir telah diperpanjang hingga 1 Mei 2013. Bila salah satu pihak memutuskan untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut maka harus memberitahukan secara tertulis 3 bulan sebelum perjanjian berakhir. h. Perusahaan menerima pembagian dividen kas dari BGI, Anak Perusahaan, masing-masing sebesar Rp13.975.731.600 pada tahun 2010 (2009: Rp23.202.405.000) yang dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Sifat hubungan istimewa Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan yang sebagian pengurus/manajemen sama dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan yaitu: PT Wyeth Indonesia dan PT Delta Satria Dewata.
45
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Segmen Usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan Anak Perusahaan dibagi dalam divisi operasi yaitu distribusi makanan dan kebutuhan rumah tangga, pengisian ulang gas (LPG), buku dan lainnya. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan Anak Perusahaan. Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari: Makanan dan kebutuhan rumah tangga Gas (LPG) dan alat dapur lainnya Buku Lainnya
- Distribusi makanan dan kebutuhan rumah tangga - Produksi dan distribusi kompor gas dan jasa pengisian ulang gas, distribusi blender dan rice cooker - Distribusi buku pendidikan dan ilmu pengetahuan - Pembangunan dan menyewakan gedung, pengawetan dan pengalengan jamur dan jagung muda
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan usaha: 2010 (dalam jutaan Rupiah) Makanan dan kebutuhan rumah tangga
Gas (LPG) dan alat dapur lainnya
Buku
Lainnya
Eliminasi
Konsolidasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
5.155.892 -
366.040 19.403
39.581 -
-
(19.403)
5.561.513 -
Jumlah pendapatan
5.155.892
385.443
39.581
-
(19.403)
5.561.513
HASIL Hasil segmen
136.406
Penghasilan bunga Beban keuangan Penghasilan lain-lain
14.440 (34.236 ) 27.601
Laba sebelum beban pajak Beban pajak
144.211 (35.553 )
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
108.658 (6.155 )
Laba bersih
102.503
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen
1.457.998
248.859
34.365
753
-
1.741.975
KEWAJIBAN Kewajiban segmen
1.052.254
216.257
6.912
15
-
1.275.438
Pengeluaran modal
6.501
34.679
321
-
-
41.501
Penyusutan dan amortisasi
8.975
15.410
240
-
-
24.625
Arus kas dari aktivitas operasi
(11.011)
28.008
4.197
-
-
21.194
Arus kas dari aktivitas investasi
61.477
(45.771)
(250)
-
-
15.456
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(8.594)
24.191
(4.888)
-
-
10.709
46
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) a. Segmen Usaha (lanjutan) 2009 (dalam jutaan Rupiah) Makanan dan kebutuhan rumah tangga
Gas (LPG) dan alat dapur lainnya
Buku
Lainnya
Eliminasi
Konsolidasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
4.506.671 -
247.745 8.391
34.057 -
-
(8.391)
4.788.473 -
Jumlah pendapatan
4.506.671
256.136
34.057
-
(8.391)
4.788.473
HASIL Hasil segmen
87.032
Penghasilan bunga Beban keuangan Penghasilan lain-lain
25.047 (47.771 ) 7.514
Laba sebelum beban pajak Beban pajak
71.822 (18.819 )
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
53.003 (3.410 )
Laba bersih
49.593
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen
1.225.783
201.877
30.564
3.399
4.456
1.466.079
KEWAJIBAN Kewajiban segmen
885.761
175.178
5.893
5.344
(4.456)
1.067.720
Pengeluaran modal
3.211
26.412
93
-
-
29.716
Penyusutan dan amortisasi
13.970
14.166
321
-
-
28.457
Arus kas dari aktivitas operasi
126.653
26.200
20.137
(19.400)
-
153.590
Arus kas dari aktivitas investasi
1.492
(96)
19.162
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(120.820 )
(34.676)
17.073
(19.945)
-
-
(14.118)
-
(123.692)
b. Segmen Geografis Perusahaan dan Anak Perusahaan beroperasi di wilayah geografis utama yaitu Sumatera, Jawa, dan pulau-pulau lainnya. Penjualan berdasarkan pasar Berikut ini adalah jumlah penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang: Pasar Geografis
2010
2009
Jawa Sumatera Luar Sumatera dan Jawa
3.493.097.562.625 1.137.085.842.460 931.330.347.350
3.108.107.890.044 909.728.970.007 770.636.799.334
Jumlah
5.561.513.752.435
4.788.473.659.385
47
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Perusahaan dan Anak Perusahaan mengimpor tabung gas, barang jadi, komponen dan bahan baku untuk digunakan dalam proses manufaktur produk-produknya. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 2010 Mata Uang Asing
2009 Ekuivalen Rp
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rp
Aset Kas dan setara kas Biaya dibayar di muka dan uang muka
AS$ 221.978 EUR 15.916 AS$ 101.389
1.995.804.018 190.284.289 911.822.265
AS$ 148.933 -
3.097.910.572 Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain
AS$ 237.369 AS$ 427.498 EUR 14.570
2.134.180.539 3.843.632.540 174.195.860 6.152.008.939
Aset (Kewajiban) - Bersih
(3.054.098.367)
1.399.977.865 1.399.977.865
AS$ 11.777 AS$ 16.246 -
110.702.274 152.708.500 263.410.774 1.136.567.091
Pengaruh penyajian aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, yang sebagian besar adalah Dolar Amerika Serikat, berdasarkan kurs Rp8.721 per AS$1 dan Rp12.353,30 per EUR1 yang berlaku pada tanggal 23 Maret 2011 adalah tidak signifikan. 33. PELEPASAN UNIT USAHA Pada bulan Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham dengan pembeli untuk menjual seluruh saham Perusahaan di PT Tiga Raksa Optima (TRO) sebanyak 21.920.000 saham atau setara dengan 99,64% kepemilikan Perusahaan sebagaimana diaktakan dalam Akta Jual Beli Saham No. 56 dari Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., L.L.M., tertanggal 26 Oktober 2010. Penjualan tersebut berlaku efektif 26 Oktober 2010 dengan nilai buku bersih TRO pada saat penjualan mengalami defisit sebesar Rp531 juta. Setelah tanggal tersebut, Perusahaan tidak lagi memiliki saham di TRO dan mengakui keuntungan atas pelepasan sejumlah Rp556 juta yang dicatat sebagai keuntungan penjualan investasi saham pada laporan laba rugi konsolidasian. 34. PENJUALAN HAK MEREK DAGANG Pada tanggal 20 Mei 2010, Perusahaan menjual merek dagang “Produgen” kepada pihak ketiga dengan harga jual sebesar Rp31 milyar yang pembayarannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan syarat pembayaran yang diatur dalam Perjanjian Jual Beli Merek Dagang tertanggal 20 Mei 2010. Jumlah pembayaran yang telah diterima Perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp15,5 milyar dan sisanya sebesar Rp15,5 milyar disajikan sebagai piutang lain-lain (Catatan 6) pada laporan keuangan konsolidasian.
49
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010. Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Aset Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Aset Tidak Lancar Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang jaminan Aset lain-lain - piutang karyawan non-manajerial
90.402.816.909 12.200.000.000 783.619.766.254 55.482.227.304
90.402.816.909 12.200.000.000 783.619.766.254 55.482.227.304
741.558.428 1.681.759.983 1.795.380.636
741.558.428 1.681.759.983 1.795.380.636
Jumlah
945.923.509.514
945.923.509.514
Kewajiban Keuangan Kewajiban Lancar Hutang bank dan cerukan Hutang usaha Hutang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Kewajiban Tidak Lancar Uang jaminan
467.264.244.928 513.467.496.060 11.868.630.552 70.561.188.437
467.264.244.928 513.467.496.060 11.868.630.552 70.561.188.437
164.202.358.737
164.202.358.737
1.227.363.918.714
1.227.363.918.714
Jumlah
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang usaha dan hutang lain-lain, hutang bank dan cerukan, dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak lancar, uang jaminan dan aset lain-lain piutang karyawan non-manajerial yang bersifat jangka panjang memiliki nilai wajar yang mendekati nilai tercatatnya. BGI, Anak Perusahaan, memiliki kewajiban uang jaminan jangka panjang untuk tabung gas yang tidak dikenakan bunga. Kewajiban ini dicatat sebesar biaya perolehan historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
50
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Dalam menjalankan aktivitasnya, Perusahaan dan Anak Perusahaan terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan, terutama terhadap risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Secara umum, kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terfokus pada adanya ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang akan berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif yang bertujuan untuk spekulasi. i.
Risiko pasar a. Risiko nilai tukar mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena biaya beberapa pembelian produk dan bahan baku dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolok ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perusahaan dan Anak Perusahaan akan terekspos pada risiko nilai tukar mata uang asing apabila pembelian produk dan bahan baku dalam mata uang selain Rupiah tidak seimbang dalam hal jumlah dan/atau pemilihan waktu. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak terkonsentrasi pada risiko nilai tukar mata uang asing karena volume pembelian dalam mata uang asing tidak signifikan. Eksposur mata uang asing Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan pada Catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasian. b. Risiko tingkat bunga Paparan produk suku bunga timbul dari pinjaman Perusahaan untuk modal kerja dan investasi, serta deposito berjangka Perusahaan dan Anak Perusahaan. Tingkat bunga pinjaman dan deposito berjangka yang didasarkan pada tingkat bunga mengambang menyebabkan Perusahaan dan Anak Perusahaan terekspos pada nilai wajar risiko tingkat suku bunga. Terkait dengan fasilitas pinjaman, Perusahaan membuat proyeksi arus kas rutin untuk memantau pembayaran pokok pinjaman dan bunga pinjaman.
ii.
Risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terekspos pada risiko kredit terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meminimalisasi risiko ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan juga memiliki kebijakan yang mengharuskan sub-distributor untuk memberikan jaminan bank. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan, monitoring umur piutang, dan melakukan pengelolaan penagihan atas piutang.
51
PT TIGARAKSA SATRIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan tahun 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) ii.
Risiko kredit (lanjutan) Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pada neraca konsolidasian. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karena Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan.
iii. Risiko likuiditas Risiko likuiditas timbul jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola pinjaman yang jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan secara rutin mengawasi proyeksi dan arus kas aktual, serta memonitor tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan menginvestasikan kelebihan kas pada deposito berjangka dengan periode jatuh tempo yang sesuai atas kewajiban keuangannya. 37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 23 Maret 2011.
52