16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
59
BABIV
HA. SIL PENELITIAN DAN PE:WBAHAS ..iJ\l 4.1. Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara. 4.1.1. Profit Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara.
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara
dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2008. Tentang Organisasi dan Tata Kerja lnspektorat. Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Buton Utara. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Buton Utara Nomor 2 Tahun 2009. Kedudukan Organisasi dan tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara.
Buton Utara sebagai berikut : 1. Kepala Badan 2.Sekretaris Badan, membawahi 2 Sub Bagian : a. Sub Bagian Umum dan Kepegav.aian b.Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. 3.
Kepala Bidang Perencanaan. Pengkajian, dan Analisis Kebutuhan Pegawai, membawahi 2 Sub Bidang :
a. Sub Bidang perencanaan dan pengkajian kepegawaian. b. Sub Bidang anal isis dan fonnasi jabatan. 4. Kepala Bidang pengadaan, pengembangan dan mutasi kepega\vaian, membawahi 2 Sub Bidang:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
60
a. Sub Bidang pendataan, infonnasi dan mutasi kepegawaian. b. Sub Bidang pengadaan dan pengembangan pega\\ai. 5. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan. membawahi 2 Sub Bidang: a. Sub Bidang diklat teknis dan fungsional b. Sub Bidang diklat dan penjenjangan.
4.1.2.Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara Berdasarkan Keputusan Bupati Buton Utara Nomor 2 Tahun 2009 , Tanggal 4 Pebruari tahun 2009 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian
Daerah
Kabupaten
Buton
Utara,
maka tugas Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Ctara adalah unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan
diba\Yah dan
bertanggungja't~,:ab
kepadc. Rupati melcJui Sekretaris Daerah.
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara sebagai berikut: 1. Kepala Badan, mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Perumusan teknis dibidang kepeg&\\ aian daerah b.
Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah
dibidang kepegawaian. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kepegawaian daerah d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretaris Badan, mempunyai fungsi sebagai berikut a. Perumusan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
aturan
perundang-perundangan,
kebijakan,
serta
16/41816.pdf
61 pedoman
dan
petunjuk
teknis
pelaksanaan
urusan
dibidang
ketata usahaan. b. Penyusunan rencana pembinaan dan rencana kegiatan operasional dibidang ketatausahaan c. Pengoordinasian rencana pembinaan dan rencana kegiatan dibidang ketatausahaan terhadap satuan ke1ja yang terkait d. Pelaksanaan rencana pembinaan dan rencana kegiatan operasional ketatausahaan. 3. Bidang perencanaan. Pengkajian. dan Analisis Kebutuhan Pegawai, mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Perumusan kebijakan. pedoman dan bimbingan pelaksanaan urusan dibidang perencanaan. pengangkatan dan analisis kebutuhan pegawai.
b. Penyusunan
rencana pembinaan dan
rencana kegiatan
dibidang
perencanaan, pengkajian dan analisis kebutuhan pegawai. c. Pengokordinasiai1 rencana pembinaan dan rencana kegiatan dibidang perencanaan pengkajian dan analisi:. kebutuhan pegawai terhadap satuan- satuan kerja yang terkait. d. Pelaksanaan rencana pembinaan
dan rencana kegiatan
dibidang
perencanaan, pengkajian dan analisis kebutuhan pegawai. e. Pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan penyelenggaraan urusan dibidang perencanaan, pengkajian dan analisis kebutuhan pegawai secara berskala.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
62
4. Bidang pengadaan, pengembangan dan mutasi kepegawaian, mempunyai fungsi sebagai berikut a. Perumusan kebijakan, pedoman dan bimbingan pelaksanaan urusan dibidang pengadaan, pengembangan dan mutasi kepegawaian. b. Penyusunan rencana pembinaan dan rencana kegiatan dibidang pengadaan, pengembangan dan mutasi kepegawaian. c. Pengoordinasiaan rencana pembinaan dan rencana kegiatan dibidang pengadaan, pengembangan dan mutasi kepegawaian terhadap satuansatuan kerj a yang terkait. d. Pelaksanaan rencana pembinaan dan rencana kegiatan dibidang pengadaan. pengembangan dan mutasi kepegawaian. e. Pelaksanaan evah;asi dan pembuatan laporan penyelenggaraan urusan dibidang pengadaan, pengembangan dan mutasi kepegawaian. 5. Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi
~ebagai
berikut :
a. Perumusana kebijakan, pedoman dan bimbingan pelaksanaan urusan dibidang pendidikan dan pelatihan. b. Penyusunan rencana pembinaan dan rencana kegiatan operasional dibidang pendidikan dan pelatihan. c. Pengkoordinasian rencana pembinaan dan rencana kegaiatan dibidang pendidikan dan pelatihan terhadap satuan-satuan keija yang terkait. d. Pelaksanaan rencana pembinaan dan rencana kegiatan dibidang pendidikan dan pelatihan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
63
4.1.3.
Program dan Kegiatan Kabupaten Buton Utara.
Badan
Kepegawaian
Daerah
1. Sekretariat Badan, Kegiatannya meliputi a. Pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan, administrasi kepegawaian, kebersihan ruangan dan halaman kantor, pertamanan, serta penyelengaraan urusan rumah tangga Badan Kepegawaian Daerah. b. Perencanaan
kegiatan,
penyusunan
anggaranlpembiayaan,
pengelolaan administrasi keuangan anggaran rutin dan anggaran pembangunanlproyek penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan anggaran rutin dan anggaran pembangunanlproyek, serta pengelolaan administrasi peijalana dinas pegawai. c. Pengelolaan bahan pustaka dan administrasi perpustakaan serta pelaksanaan advokasi hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan urusan dibidang kepegawaian daerah. 2. Bidang Perencanaan, Pengkajian, dan Analisis Kebutuhan Pega\:vai, Kegiatannya melip!!ti : a. Perencanaan formasi Pegawai negeri sipil daerah berdasarkan besaran organisasi perangkat daerah dan beban keija perangkat daerah. b. Pengkajian kebutuhan dan pengadaan pegawai negeri sipil daerah berskala kabupaten. c. Perencanaan dan Pengkajian kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil daerah. d. Perencanaan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
dan
pengkajian
sistem
pembinaan,
pengawasan
16/41816.pdf
64
manajemen dan pengembangan pegawai negeri sipil daerah. e. Perencanaan kebutuhan pegav.:ai negeri sipil daerah melalui proses analisis kebutuhan pegawai. 3.
Bidang
pengadaan,
pengembangan
dan
mutasi
kepegawaian,
Kegiatannya meliputi : a. Penyusunan formasi pegawai negeri sipil daerah, penetapan formasi Pegawai negeri sipil daerah dan pengusulan formasi pegawai negeri sipil daerah di Kabupaten. b. Pelaksanaan pengadaan pegawai negen sipil daerah dan pengusulan penetapan nomor induk pegawai (NIP). c. Penetapan kebijakan pengangkatan caJon pegawai negeri sipii daerah, peJaksanaan pengangkatan caJon pegawai negen sipil daerah, serta pelaksanaan orientasi tugas dan prajabatan. d. Pengangkatan caJon pegawai negeri sipil daerah menjadi pegawa1 negeri sipiJ daerah di lingkup Kabupaten. e. Penetapan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil dae1ah untuk jenjang pangkat golongan ruang lib sampai dengan III!b, serta pengusuJan penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian. f.
Penetapan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil daerah Kabupaten daJam dan dari jabatan strukturaJ eseJon II
atau jabatan
fungsional
yang jenjangnva setingkat,
kecuali
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Sekretaris Daerah Kabupaten dalarn dan dari jabatan strukturaJ eselon II.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
65
g. Perpindahan pegawai negeri sipil daerah antar instansi. pemberhentian sementara dari jabatan negeri. pemberhentian sementara pegawai negeri sipil daerah akibat tindak pidana. serta pemberhentian pegawai negeri sipil daerah dan caJon pegawai negeri sipil daerah. h. Pemutahiran data pegawai negeri sipil daerah. pengawasan dan pengendalian serta pembinaan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil daerah 4. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Kegiatannya meliputi : a. Penyusunan program, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan skala Kabupaten. b. Pelaksanaan pembinaan siswa. penyusunan data pribadi siswa clan alumni. dokumentasi. serta perpustakaan pendidikan dan pelatihan Kabupaten. c. Pelaksanaan pembelajaran dan latihan, serta bimbinga.11 teknis pendidikan dan pelatihan. d. Pelaksanaan kepegawaian.
pendataa11. keuangan
penge!olaan serta
urusan
data.
ketatausahaan,
sarana pendidikan
dan
pelatihan. e.
Perencanaan dan penetapan kebijakan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil daerah skala Kabupaten.
f.
Pengusulan penetapan sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan skala Kabupaten.
g. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil daerah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
66
skala Kabupaten yang mencakup diklat teknis. diklat fungsional. diklat penjenjangan dasar, diklat penjenjangan umum serta diklat prajabatan.
4.1.4.
Karakteristik pegawai Kabupaten Buton Utara.
Badan
Kepegawaian
Daerah
a. Jumlah pegawai Pada saat penelitian jumlah pega\Yai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara berjumlah 23 orang. b. Komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan fom1al Adapun aspek pendidikan pega\Yai Badan Keega\\aian Daerah Kabupaten Buton Utara adalah sebagai berikut : Tabel 3 :Komposisi tingkat pendidikan pegawa1 Badan Kepega\\aian Daerah Kabupaten Buton Utar2. Tingkat Pendidikan Frekuensi (Orang) S3 S2 S1 12 -----··· _) 03 02 2 I 0 01 SLTA 6 _) ')" Jumlah Sumber : BKD Kabupaten Buton Utara. 201-1 -~----
--~----
--·
----
-----
---
'
------
------
')
_
% 0,00 0.00 52.17 13,04 8.70 0,00 26,09 100,00
I
------
--
Data di atas menunjukan bahwa tingkat pendidikan pegawai nan1paknya masih kurang mentl!lj3ng pelaksanaan tugas. dimana pada tingkat pendidikan S3 dan S2 masih 0 %, tingkat pendidikan S 1 sebesar 52,17 %, tingkat pendidikan 0 III sebesar 13,04 %, tingkat pendidikan 0 II sebesar 8, 70 % dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
SL T A
~ederajat
terdapat 26,9 %,
sehingga
16/41816.pdf
67
pelaksanaan tugas pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara masih sering mengalami kendala. c. Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan dan Kepangkatan Berikut
disajikan
komposisi
data
pegawm
menurut
pangkat/golongan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. Kondisi SDM Aparatur BKD Kabupaten Buton Utara berdasarkan Golongan _,
------~
--------
~--------
,,
_____ -
-------
Frekuensi (Orang) Uraian Golongan IV 5 Golongan III 10 Golongan II 8 Golongan I Jumlah 23 -·-Sumber : BKD Kabupaten Bwon Cwra. ](I 1-1 --------
----
------------
-
Data pada Tabel
--
.J.
-------
--
---
1
- -
- --
% 21,74 43.48 34,78 0,00 100
--l
____j _,
di atas mengg2m bark an halma sebagian besar
aparatur BKD terdiri dari PNS Golonsan III yaitu sebanyak I 0 orang a tau 43,48%, selanjutnya golongan II ::,ebanyak 8 orang atau 34,78% dan sisanya golongan IV sebanyak 5 orang atau 2 L 74%. d. Komposisi pegawai menurut menurut jabatan Selanjutnya disarikan data mengenai komposisi pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara berdasarkan jabatan, sebagai berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
I
16/41816.pdf
68
Tabel 5. Kondisi SDM BKD Kabupaten Btlton Utara Tahun 2014 Berdasarkan Jabatan --
Uraian a. Struktural
Frekuensi (Orang)
------
0'
/o
I
I
o Eselon II
1
o Eselon III
4
17,39
o Eselon IV
6
26,09
-
-
12 23
52,17 100,00
b. Fungsional c. Staf Jumlah
~
4,17
I
I
J
Sumber : BKD Kahupaten But on Utara. 2014 Komposisi berdasarkan jabatan sebagaimana ditunjukan pada Tabel
di atas, terlihat bah\va sebanyak 11 orang atau 4 7,65% pegawai
BKD Kabupaten Buton Utara menduduki jabatan struktural dan sebanyak 12 orang atau 52.17% adalah staf. Dari Tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan
struktur
organ;sas;
BKD
masih
c_da
beberapa
Jabatan
Struktural Eselon IV )'ang belum terisi, hal ini menggambarkan bahwa pegawai BKD masih sangat kurang terutam<'- staf untuk membantu kelancaran administrasi perkantoran.
e. Komposisi pegawai menurut pendidikan dan pelatihan (Diklat) Aspek pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) pega\vai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara sebagai berikut
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
69
Tabel: I
I
6. Komposisi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara : Jumlah/Orang I Jinis Diklat Persentase % PIM TK.I 0 0
=I
I
No
~~~-~-------
I
1
12
PIM TK.II
0
0
.).
"
PIM TK.III
0
0
4.
PIM TK.IV ~~~-----
5
-~
4,34
1 ----
-
~~
------
-~~---
--
-------
----
~--
ADUM
1
4,34
Jumlah
2
8,68
-
~-
'
Sumber: Badan Kepegawa1an Daerah Kabupaten Buton Utara 2014 Data pada tabel di atas menunjukan bahwa jumlah pegawai yang telah mengikuti
pelatihan yang telah dilaksanakan oleh pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten B uton Utara untuk tahun 2014 hanya diikuti oleh 2 orang dari jumlah pega\\ci yang ada. yakni 23 orang pegaYvaL
f.
Sarana dan Prasarana Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara Adapun sarana dan prasarana pada Badan Kepega-,vaian Daerah
Kabupate11 Buton UL1ra Sebagai berikut : Tabel. 7 .Sarana dan Frasarana Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara No Jenis Jumlah Keterangan I I I Kendaraan Roda Empat 1 Unit Baik 2 Kendaraan Roda Dua 5 Unit Baik .) " Komputer 7 Buah Baik 4 Meja 40 Buah Baik 5 Kursi 40 Buah Baik 6 Baik 7 Buah Lemari Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara tahun 2014 -~~
1
Data pada di atas menunjukan bahwa fasilitas penunjang dalam pelaksanaan tugas pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
70
Utara belum cukup optimal dalam mendukung pelaksanaan tugas secara rutin.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Deskripsi Pembinaan Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara 4.2.1.1. Pembinaan Disiplin Pembinaan disiplin diukur dengan menggunakan tiga indikator. yaitu pencitraan peraturan mengenai larangan bagi pega\vai, dan penegakan hukuman displin bagi yang melalukan pelanggaran. Berikut disajikan tabel tanggapan responden. Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Pembinaan Disiplin Pegawai pada BKD Kabupaten Butori Utara I No
I Tanggapan Responden
i 1. I
' T erlaksana 2. Cukup terlaksana ~- _J<;t_l_f_?_n_g_t_er_la_ks<.u~~- _
I,-----
Frekuensi Responden
Bobot
Skor
22
3 2
66 2
I --
.
------
...
1
---
/0
:
97.0:' 2.95
;s--+-ioo.~o--1
23 Skor Harapan = 3 x 3 x 23 = 207 X 100 % I Skor Rata-Rata= :L FN: Skor Max (68: 207 Kategori = Kurang terlaksana Indikator : : , l.Pencitraan peraturan mengenai ke\\ ajiban pega\vai: 2.Pencitraan peraturan mengenai larangan bagi pegawai: 3.Penegakan hukuman disiplin: ~~~~~~------~--Sumber : Data primer olahan dari kuisioner. 2014 .......
0
~- 32.85 __o_ 0
.I
~
Data terurai di atas mengambarkan bahwa dari 23 orang yang dijadikan responden dalam pe:-1elitian ir,i menyatakan. kebijakan pembinaan disiplin menyatakan terlaksana sebesar 97.05 %, cukup teriterlaksana sebesar 2.95 %, dan yang menyatakan kurang terlaksana sebesar 0.00 %.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
J I I !
16/41816.pdf
71 Frekwensi jawaban responden yang dinformasikan pada tabel sebelumnya diperoleh. Skor Rata-Rata adalah sebesar 68. skor rata-rata ini diperoleh dari hasil perkalian Frekuensi ja\\aban responden dikali dengan nilai bobot. Sedangkan skor harapan atau skor ideal adalah
merupakan
skor tet1inggi jika semua responden menjawab 'Terlaksana" atau skor 3 untuk
semua
pertanyaan.
Berdasarkan
a11gka-angka
tersebut
maka
diperoleh persentase skor harapan terhadap skor rata-rata sebesar 32.85 %. Dengan demikian sesuai kategori pilihan yang telah
ditentukan pada
metode penelitian, maka persentase tersebut termasuk dalam kategori "kurang terlaksana·· maknanya secara keseluruhan adalah, kebijakan pembinaan disiplin dari aspek: pencitraan peraturan mengenai ke\\·ajiban pega\vai, pencitraan peraturan mengenai larangan bagi pegav•ai dan penegakan hukuman disiplin pada Badan Kepaga;\·aian Daerah Kabupaten Buton Utara dapat dikatakan kurang tertt:rlaksana. Hasil wa\vancara dengan informan ciari Badan .i(epegawaian Daerah Kabupaten Utara menyatakan bahwa : "Aturan-aturan disiplin. baik mengenai 18 butir larangan maupun 24 butir ke\vajiban PNS yang tercantum dalam PP 30 Tahun 1980 ditekankan hanya pada saat Diklat Prajabatan bagi CPNS. Sesudah itu, jarang dibicarakan lagi dan ditekankan oleh pimpinan, kecuali ketentuan mengenai jam kerja yang selalu dipertegas setiap saat bahkan dibuatkan pengumuman tettulis. Namun pengisian absen agak longgar juga. absen untuk jam pagi masih bisa diisi sampai siang. Kalau masalah penegakan hukuman disiplin, relatif kurang tegas.Kecuali pegawai yang sudah melakukan pelanggaran berat" (Basil Wawancara tanggal 10 Agustus 2014). Penjelasan di atas menunjukkan bahv,;a upaya pembinaan disiplin bagi PNS dilingkup BKD Kabupaten Buton Utara telah dilaksanakan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
72
namun belum maksimal. Belum maksimal disini maksudnya aturan-aturan belum disosialisasikan secara berkelanjutan dan belum ditegakan secara konsisten. Nampak misalnya dari pengisian absen yang kurang sesum dengan keadaan kehadiran yang sebenamya. maupun dari sosialisasi peraturan disiplin yang terbatas pada saat diklat prajbatan saja. Penerapan hukuman disiplin kepada pegawai yang melanggar peraturan disiplin belum konsisten. Ketentuan Jam kerja di lingkup BKD Kabupaten Buton Uatara adalah sebagai berikut : 1. Hari senin sampai Kamis jam masuk pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00,jam istirahat siang pukul12.00 sampai pukul13.00. 2. Hari Jumat : jam masuk pukul 07.30 dan pulang pukul 15.00 Jam
istirahat siang pukul 1 1.30 sampai pukul 13.00. 3. Hari Sabtu Jam masuk 8.00 sampai pukul 14.00 4. Hari Minggu libur.
Ketentuan tentang jam kerja tersebut di atas sedah diketahui oleh semua pegawai. namun tetap dibuatkan pemberitahuan tertulis dan ditempel di papan infom1asi sebagai cara untuk selalu mengingatkan kepada pega\vai. Meskipun demikian menurut pengamatan penulis ada sebagian pegawai yang masih lebib lambat dari jam yang telah ditentukan, dan pulang lebih awal.
4.2.1.2. Pembinaan Pengetahuan dan Keterampilan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
73
Pembianaan
pengetahuan
dan
keterampilan
diukur
dengan
menggunakan tiga indikator, yaitu terbuka kesempatan yang sama bagi pega\\ ai untuk ikut diklat penugasan dalam diklat sesuai dengan anal isis kebutuhan diklat, dan terbuka kesempatan untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam diklat. Diklat yang dimaksudkan adalah diklat teknis dan diklat fungsionaL Berikut disajikan tabel tanggapan responden. Tabel 9.Tanggapan Responden Terhadap Pembinaan Pengetahuan dan Keterampilan Pegawai BKD Kabupaten Buton Utara j
No - TanggapanResponcten -~Frekuensi
IT.-
Terlaksana-
i 2.
Cukup terlaksana
- - --
1
rRe~oln~_e~ I
I
I
-Bobo-t~- Skor
32
lf -3.- - - - -Kurang terlaksana f------"'--------+--------1--- ----
-----~
0'
/o
63--
95.46 3.03 2 L 1.51 - -----+-----J 66 100.00 I
Skor Ideal "'~ 3 x 3 :x 23 = 207 .L FN: Skor Ma:x (66: 207 X 100 °'() = 31.88% i Kategori = Kurang terlaksana Indikator : : l.Terbuka kesempatan yang sama bagi pegawai untuk ikut diklat: , 2.Penugasan dalam diklat sesuai dengan analisis kebutuhan diklat: i 3.Terbuka kesempatan untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh I dalan1 diklat: ~~ __j Sumber : Data primer olahan dari kuisioner. 20 1-l !
I Skor Rata-Rata=
Tabel 9 menunjukkan
adanya variasi jawaban responden \ ang
terdistribusi pada 3 kategori jawaban, yakni dari terlaksana. sampai dengan kurang terlaksana. Diantara ketiga kategori tersebut persentase jawaban yang terbesar adalah "terlaksana·· yaitu secara rata-rata sebesar 95.46 %. Hasil perkalian antara frekuensi dengan skor ideal dari 3 item pertanyaan dan 23 orang responden adalah 66. Adapun skor ideal dari 3 item pertanyaan dan 23 orang responden adalah sebesar 3 x 3 x 23 =207.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
74
Sehingga persentase skor aktual terhadap skor ideal adalah 66 : 207 x 100
%
=
31,88 % a tau berada pada kategori kurang terlaksana. Makna dari istilah kurang terlaksana di sini adalah pembinaan
pengetahuan dan keterampilan pada umumnya bah\\a pegawai masih kurang dilakukan pembinaan pengetahuan
dan keterampilan melalui
berbagai macam diklat teknis fungsional. Kesesuaian diklat dengan analisis kebutuhan. kesempatan untuk menerapkan keterampilannya tersebut belum secara maksimal. Penjelasan yang diperoleh dari lnforman menyatakan bahwa: "Setiap tahun kita merencanakan diklat teknis fungsional 2 sampai 3 orang staf kita tugask.an secara bergilir. Namun demikian k.arena keterbatasan anggaran kita belum mencakup semua staf. Kita prioritaskan untuk staf pada bagian-bagian tertentu. Sebagian diantaranya sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang spesiflk nan1un din1utasi ke dinas lain_ ini terkait dengan proses politisasi jabatan di lingkup pemerintah daerah beiakangan m1 (Hasil Wa\vancara. II Agustus 201-.l). Penjelasan diatas
menunjukkan bahwa BKD Buton Utara telah
memprogramkan diklat teknis fungsional guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf. Namun karena beberapa kendala terutar:1a kendala dana maka belum semua staf memperoleh kesempatan yang sama.
Hasil
penelusuran dokumen daftar nominatifpega\\ai penulis mencatat masih ada sekitar 45% pegawa1 belum pemah mengikuti diklat teknis maupun fungsiona I. Berkaitan dengan penerapan pelatihan. nampak pula ada kendaLl lain yaitu mutasi jabatan di lingkup pemerintah daerah. Ada pegawai BKD yang sudah terampil karena sudah beberapa kali ikut diklat. dimutasi ke
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
75
dinas lain dan dipromosikan pada jabatan struktural. Akibatnya BKD kehilangan staf yang sudah terampil tersebut dan harus memprogramkan diklat bagi staf lainnya.
4.2.1.3. Pembinaan Karir Pegawai Pembinaan karir diukur dengan menggunakan tiga indikator. yaitu Adil dalam berkarir. keterlibatan atasan langsung dalam perencanaan karier, dan keterbukaan akses terhadap infonnasi tentang peluang promosi jabatan. Berikut ini disajikan tanggapan responden. Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Pembinaan Karir Pegav,ai BKD Kabupaten Buton Utara No
Tanggapan Responden
!
Frekuensi
i Responden }')
Terlaksana I
~
2. =.'
j
~:a;:~:'~k7:"3
xi _20~3
00~
68 100 23 Skor Rata-Rata== 2:: FN: Skor Max (68 : 207 x I 00% == 32.8:' ~·'0 ~~~gori =o.. Kuran_gterl(l~~(l[la__ Indikator : : l.Perlakuan yang adil dalam berkarir: . 2.Keterlibatan atasan langsung dalam perencanaan karir: I 3.Keterlibatan akses terhadap infom1asi tentang peluang promosi jabatan: Sumber : Data primer olahan dari kuisioner. 20 1-i I
J
Tabel 10 menunjukkan
· ,
1
·1
adanya variasi ja\\aban responden yang
terdistribusi pada 3 kategori ja\',:aban, yakni dari terlaksana, dan cukup terlaksana. Diantara ketiga kategori tersebut persentase jawaban yang terbesar adalah "terlaksana" yaitu secara rata-rata sebesar 97,06
~·o.
Hasil perkalian antara frekuensi dengan skor ideal dari 3 item pertanyaan dan 23 orang responden adalah 68. Adapun skor ideal dari 3
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
1
16/41816.pdf
76
item pertanyaan dan 23 orang responden adalah sebesar 3 x 3 x 23 =207. Sehingga persentase skor aktual terhadap skor ideal adalah 68 : 207 x 100 %
=
32,88% atau berada pada kategori kurang terlaksana. Makna dari istilah kurang terlaksana di sini adalah pembinaan karir
pegawai belum berlangsung dengan baik. Ketidakadilan dalam berkarir masih kadang terjadi, sementara keterlibatan pimpinan dalam promosi dan mutasi jabatan kadangkala dibatasi. Hal ini terutama pada jabatan strategis. Penjelasan yang diperoleh dari Informan menyatakan bahwa : ·'Pengisian jabatan struktural dilingkup BKD merupakan kewenangan BKD. Pada prinsipnya pegawai BKD adalah pegawai Pemda. Sehingga mutasi dan promosi jabatan dapat saja dilakukan sesuai pertimbangan pejabat pembina kepega\vaian yakni Bupati, melalui instansi teknis yaitu BKD dan Baperjakat. Pimpinan BKD dapat pula dimintai masukan. namun sifatnya sebatas masukan. Sebenarnya yang kita inginkan adalah keterlibatan kepala BKD dalam proses karier karena yang banyak mengetahui kompetensi staf BKD adalah kepala BKD sendiri. Namun belakangan ini seringkali terjadi promosi jabatan itu karena kedekatan dengan pejabat tertentu yang dapat mempengaruhi kuputusan BKD" (Hasil wawancara, 14 Agustus 2014 ). Rencana pola karir dengan rencana karir pegawai pada BKD Kabupaten Buton belum ada, kecuali rencana kebutuhan pegawai. Belum ada suatu bagan alir yang secara tegas menunjukkan ke unit mana seseorang dapat dipromosikan setelah sukes berkarya pada jenjang atau unit te11entu. Dijelaskan oleh infonnan bah\va : "Sebagai seorang pegawai negeri sipil kita siap ditempatkan di mana saja. Soal promosi dan mutasi jabatan, telah ada unit yang berwewenang. Namun sejauh ini bel urn ada kejelasan jenjang pola karier, misalnya Sekretaris BKD dapat dipromiskan ke mana. demikian juga kepala Bagian, Seksi. Semua dapat saja dipromosikan menjadi Kepala BKD ataupun pindah ke Dinas atau
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
77
Badan lain tergantung pejabat pembina kepega\\aian daerah"(Hasil Wawancara tanggal 16 Agustus 2014). Penjelasan
di atas menunjukkan bahwa upaya pembinaan karir
pegawai masih kurang terlaksana dengan baik, masih banyak kendala politis dimana kekuatan dan kekuasaan dari struktur lain di luar BKD banyak mempengaruhi proses karir pegawai di dalam BKD sendiri. Hal ini menyebabkan pengelolaan karir kadangka kurang transparan. dan pegawai merasakan adanya perlakuan yang kurang adil di dalam mutasi dan promosi jabatan, sementara pimpinan atasan langsung kurang berpengaruh di dalam proses mutasi dan promosi. 4.2.2. Deskripsi Pengembangan Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buton Utara 4.2.2.1. Pendidikan Pengembangan
Pegawai
adaiah
cara
yang
diiakukan
untuk
mengembangkan pegawai Badan Kepaga\\'aian Daerah (BKD) Kabupaten Buton Utara, yang mencakup pendidikan dan pelatihan. Pendidikan adalah pendidikan
fom1al
yang
mencakup
pemberian
kesempatan
untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang iebih tinngi dan pemberian bantuan dana untuk mengikuti pendidikan tersebut. Berikut ini disajikan tanggapan responden tentang pengembansan pegawai pada BKD Kabupaten Buton Utara dari aspek pendidikan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
78
Tabel 1 1.Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Pegawai dari dimensi Pendidikan pada BKD Kabupaten Buton Utara. No
.,I. "'-·
. .J. '"'
Tanggapan Responden Terlaksana Cukup terlaksana Kurang terlaksana
Frekuensi Bobot i Responden I 5 3 I 18 I ""' -
-
I
'
'
1.5 36
.
-
.,
i
0 .0
Skor
1
!
:29.4:2 70.58
i
:
J
-
'
23 ! 51~ Skor Ideal = 3 X 2 X 23 = 138 Skor Rata-Rata= L: FN: Skor Max (51 : 138 X 100% = 36.95 °1~ : iI I Kategori = Kurang terlaksana I Indikator : : 1.Memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidika ke jenjang lebih tinggi; iI 2.Memberikan bantuan dana: .. Sumber: Data pnmer olahan dan kms10ner, 2014 I
Tabel 11 menunjukkan
adanya variasi jawaban responden yang
terdistribusi hanya pada dua kategori jawaban. yakni dari terlaksana. dan cukup
terlaksana. Diantara ketiga kategori tersebut persentase jawaban
yang terbesar adalah ··cukup terlaksana·· yaitu secara rata-rata sebesar 70.58 0/
10.
Hasil perkalian antara frekuensi dengan skor ideal dari 2 item pertanyaan dan 23 orang responden adalah 51. Adapun skor ideal dari 2 item pertanyaan dan 23 orang responden adalah sebesar 3 x 2 x 23 = 13 8. Sehingga persentase skor aktual terhadap skor harapan atau ideal adalah 51 : 138 x 100% = 36,95% atau berada pada kategori kurang terlaksana. Makna dari istilah kurang terlaksana di sini adalah pengembangan pendidikan pegawai belum ber!ansgung dengan baik. Sehingga kalau kita lihat data pada profil BKD Kabupaten Utara bel urn ada pega\\ ai yang berpendidikan jenjang master. demikian juga dari aspek pendanaan bagi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
79
mereka yang mengikuti S2 belum diberikan bantuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penjelasan yang diperoleh dari lnforman menyatakan bah\va : ··sebagai pimpinan selama ini pada dasamya kami memberikan kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk melanjutkan kejenjang pendidikan formal _yang lebih tinggi, namun untuk bantuan dana pendidikan masih dalam jumlah yang kecil sehingga belum mampu membiayai secara penuh pegmvai yang ingin melanjutkan pendidikan, maupun yang telah mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi (Hasil Wa\vancara 20 Agustus 2014)
Hasil wawancara tersebut memberikan gambaran bahwa selama 1111
pimpinan pada BKD Kabupeten Buton Utara telah memberikan
kesempatan kepada
pega\vai dalam rangka pengembangan kemampuan
pegawai melalui pendidikan formal.
4.2.2.2. Pe!atihan Pengembangan
Pegawai
adalah
cara
yang
dilakukan
untuk
mengembangkan pegawai Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Kabupaten Buton Utara. yang mencakup pelatihan. Pelatihan adalah pemberian kesempatan untuk mengikuti pelatihan tehnis. sepetti diklatpim l.ll,III maupun pelatihan prajabatan bagi semua pegawa BKD Kabupaten Buton Utara. Berikut ini disajikan tanggapan responden tentang pengembangan pegawai pada BKD Kabupaten Buton LTtara dari aspek pelatihan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
80
Tabel 12.Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Pegawai dari dimensi Pelatihan pada BKD Kabupaten Buton Utara. :No
Tanggapan Responden
'
:' 1 I 2. '
I
I
~
~.
Terilaksana Cukup terlaksana Kurang terlaksana
Frekuensi i Bobot ' Responden i i 3 2 I I I 2 21 !
-
O;
Skor
I
'
'
I i
-
I
,'0
6 42
!
-
I
I ! I
I
I' 8
-o~
~ -
23 48 100,00 I I Skor Ideal = 3 X 2 X 23 = 138 Skor Rata-Rata= L: FN: Skor Max ( 48: 138 x 100% = 34.78 <;/~ I Kategori = Kurang terlaksana I Indikator : : l.Memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan: I 2.Relevansi materi pelatihan: I .. Sumber : Data pnmer olahan dan kws10ner. 2014 i
!
Tabel 12 menunjukkan
adanya variasi jawaban responden yang
terdistribusi hanya pada dua kategori jawaban. yakni dari terlaksana, dan cukup
terlaksana. Diantara ketiga kategori terse but persentase ja\\ a ban
)"fL'1g terbesar adalah
~-cukup terlaksana~-
yaitu rata-rata sebesar
87~50 ~/o.
Hasil perkalian antara frekuensi dengan skor ideal dari 2 item pertanyaan dan 23 orang responden adalah 48. Adapun skor ideal dari 2 item pertanyaan dari
~3
orang responden adalah sebesar 3 x 2 x 23 = 13 8.
Sehingga persentase skor aktual ierhadap skur ideal adalah 48 : l3 8 x 100 % = 34.78 % atau berada pada kategori kurang terlaksana. Makna dari istilah kurang terlaksana di sini adalah pengembangan pelatihan pegawai belum berlangsung dengan baik. Sehingga kalau kita lihat data pada profil BKD Kabupaten Utara masih kurang pega\vai yang ditugaskan untuk mengikuti pelatihan. dan terkadang pegawai yang mengikuti pelatihan kadang-kadang, tidak sesuai dengan materi pelatihan,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
81
yang diikuti sehingga menyebabkan keterampilan yang telah diperoleh selama pelatihan sulit untuk diterapkan. Penjelasan yang diperoleh dari Infom1an menyatakan bahwa: ·'upaya pengembangan pegawai pada BKD Kabupaten Buton Utara selama ini telah dilakukan sejak av,:al pegawai memasuki masa kerjanya yaitu dengan memberikan kesemapatan untuk mengikuti pelatihan mulai dari pelatihan pra jabatan dan pelatihan-pelatihan teknis lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal 1111 dimaksudkan agar pegawai memiliki kinerja yang optimal" (Hasil Wawancara 24 Agustus 2014) Hasil
wawancara tersebut mengindikasikan bahwa melalui
kesempatan pelatihan memiliki keterkaitan dengan usaha perbaikan kinerja pada Badan Kepegawaian
Daerah
Kabupaten
Buton
Utara.
Hasil
pengamatan penulis telah menunjukkan bahv>a pengemtangan pegawai dengan melalui pelatihan pada hakekatnya perlu ditingkatkan terus. 4.3. Pembahasan Hasil Peneiitian
Pacta bagian sebelumnya baik dari aspek kualitatif maupun kuantitatif menunjukkan realistas empirik dari aspek pembinaan pegawai dan pengembangan. aspek pembir.aan yang mencakup aspek pembinaan disiplin, pembinaan pengetahuan dan keteramp!lan dan pembinaan karir, dan pengembangan pegawa1 yang mencakup pengembangan pendidikan dan pelatihan. Pembinaan disiplin diukur dengan menggunakan tiga indikator, yaitu pencitraan peraturan rnengenai kewaj iban pegawai, pencitraan peraturan mengenai larangan bagi pega\vai, dan penegakan hukum disiplin bagi yang melakukan pelanggaran, persentase skor aktual terhadap skor
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
82
ideal dari pembinaan disiplin adalah 32.85 % atau berada pada kurang terimplementasi. Namun secara umum pimpinan BKD telah melakukan upaya-upaya pencitraan
peraturan mengenai kewajiban. larangan. dan
penegakan hukuman disiplin namun upaya-upaya tersebut masih kurang terimplementasi
secara konsisten. artinya telah dilakukan tetapi masih
kurang sesuai atauran yang sebenamya. Upaya pembinaan disiplin bagi PNS di lingkup BKD Buton Utara telah terlaksana namun masih kurang maksimal. Kurang maksimal disini maksudnya
aturan-aturan
masih
kurang
disosialisasikan
secara
berkelanjutan dan belum ditegakan secara konsisten. Narnpak misalnya dari pengisian absen yang kurang sesuai dengan keadaan kehadiran yang sebenamya, maupun dari sosialisasi peraturan disiplin yang terbatas hanya pada saat diklat prajabatan saja. Uraian tentang fenomena disiplin sejalan dengan pemikiran yang dikemukakan oleh Atmosudirdjo (1994 : 158) yang menyatakan bahwa disiplin mempunyai tiga aspek. yakni : ( 1) Suatu sikap mental tertentu yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil daripada latihan dan pengendalian pikiran dan watak oleh pimpinan; (2) Suatu pengetahuan tingkat tinggi tentang sitem aturan-aturan perilaku. sistem nomu Kriteria, dan standar-standar, sed em ikian rupa sehingga pengetahuan terse but menimbulkan wawasan dan kesadaran bah\va ketaatan akan aturan-aturan, nonna-norma, kriteria, standar, struktur dan sistem organisasi. dan sebagainya itu adalah syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan; (3) Suatu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
83
sikap kelakuaan yang secara wa_1ar menunjukkan kesungguhan hati, pengertian dan kesadaran untuk mentaati segala apa yang diketahui itu secara cem1at dan tertib. Lebih lanjut Atmosudirdjo menjelaskan bahwa, Negara-Negara maJU dan Modem saat ini udah sampai pada tahapan keempat disiplin, sedangkan bangsa kita pada umumnya masih berjuang untuk memperteguh disiplin tahap pertama dan kedua Pembianaan
pengetahuan dan
keterampilan diukur dengan
menggunakan tiga indikator, yaitu terbuka kesempatan yang sama bagi pegawai untuk ikut diklat, penugasan dalam diklat sesuai dengan anaiisis kebutuhan diklat, dan terbuka kesempatan untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam diklat. Persentase skor aktual terhadap skor ideal adaiah 31,88 % berada pacta kategori kurang terlaksana. Makna dari istilah kurang terlaksana di disini adalah bahwa pada umumnya telah dilakukan pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai macam diklat tehnis dan fungsional namun belum mencakup semua pegawai dengan kesempatan yang sama. Kesesuaian diklat dengan analisis kebutuhan, dan kesempatan untuk menerapkan keterampilan tersebut beluam secara maksimal. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Buton Utara telah memprogramkan
diklat teknis dan fungsional
guna meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan staf. Namun karena beberapa kendala terutama kendala dana maka belum semua staf memperoleh kesempatan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
84
yang sama. Hasil penelusuran dokumen daftar nominatif pegawai penulis mencatat sekitar 45 % pegawai belum pemah mengikuti diklat teknis maupun fungsional. Pada hal menurut Atmosudirdjo (1994 : 89) menyatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan menentukan sikap dan perilaku seseorang. Pelaksanaan pekerjaan akan sangat tergantung pada sejauh mana pelakunya mengetahui secara komprehensiftentang pekerjaan tersebut. Demikian juga Russel (1987 : 76) menyatakan bahwa pengetahuan adalah suatu bagian dari kepercayaan yang benar. Setiap pengetahuan merupakan hal mengenai kepercayaan yang benar. Namun demikian Russel menambahkan juga bahwa selain harus mempunyai sifat kebenaran. pengetahuan harus didukung oleh bukti-bukti yang masuk akaL yaitu fakta yang tidak diragukan lagi. Kedua pendapat tersebut sama-sama meyakini bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor pendukung utama dalam
menunjang
keberhasilan suatu pekerjaan, hal ini sejalan dengan pemikiran yang dikemukakan oleh lrawan (2006 : 13-14) mengemukakan bahwa semua manusia dikarunai Tuhan dengan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Jika rasa ingin tahu belum terpenuhi maka manusia itu masih tahap "belum tahu"' manusia itu disebut telah berpengetahuan. Sedangkan sesuatu yang diketahuinya itu disebut pengetahuan. Jadi, pengetahuan adalah sebuah dari rasa ingin tahu yang telah terpenuhi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
85
Sedangkan keterampilan menurut Herujito (2004: 14) menyatakan bahwa keterampilan adalah kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan. metode.
teknik
dan
alat.Keterampilan
mencakup
pengetahuan
atau
kecakapan tentang proses atau teknik. Manajer menggunakan prosesproses.
teknik-teknik.
dan
sarana-sarana
pada
suatu
area
spesifik.
Sedangkan Sule dan Saefullah (2006 : 9) menyatakan bah\\a keterampilan adalah berkenaan dengan penggunaan benda-benda. misalnya keterampilan mengoperasikan komputer. Dessler (2004 : 216) menyatakan bahwa keteran1pilan yang ban yak dibutuhk.an saat ini dilingkungan organisasi modem adalah keterampilan untuk mengoperasikan peralaian audiovisual. computer. dan internet. Meskipun karyawan berpotensi tinggi tidaklah menJamm bahwa mereka akan berhasii kalau tidak mengetahui apa yang ingin dilakukan dan bagaimana keinginan pimpinan. Arul (1994 : 1-2) menyatakan balm a program-program pelatihan kejuruan dan on the job training secara umum merupaka.n isntru:nen pengembangan keterampilan ini. Atmosoeprapto (200 1 : 38) menyatakan bahwa keterampilan teknis terutama diperoleh melalui pelatihan untuk tugas-tugas khusus. Demikian juga juga Dessler (2004 :216) menyatakan bahwa metode untuk meningkatkan keterampilan teknis antara lain on the
job tranning, magang, dan belajar secara infom1al. Peiatihan merupakan cara manaJemen yang bagus. dan tugas manajer untuk menghindari bahayanya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
86
Prijosksono & Sembel (2003 : 21 0) menyatakan bahwa cara untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran yang
pengetahuan kita adalah melalui proses
kontinyu maupun
dari
pengalaman karena
kita
melakukan pekerjaan atau mempraktekkan pengetahuan faktual yang telah kita miliki. I"v1asukan-masukan energi spritual dan mental yang diperoleh dari lingkungan pergaulan kita. dan kebiasaan kita beketja secara jaringan (koneksitas) dapat memperkuat pengetahuan dan komitmen yang telah kita miliki. Pembelajaran ini harus berlangsung tanpa henti karena tugas-tugas pemerintahan pada hakekatnya adalah perjalanan tanpa akhir yang memerlukan adaptasi dan perubahan di setiap \vaktu. Syafii dkk (1999 : 23) mengemukakan bah\\·a bila seseorang memiliki pengertian atau sikap tertentu. yang diperolehnya melalui pendidikan dan pengalaman tersendiri. maka yang bersangkutan dianggap tahu atau berpengetahuan. Tetapi jika seseorang memiliki keterampilan atau ketangkasan yang diperolehnya melaiui latihan atau praktek, maka keman1puan tersebut dinamakan kebiasaan. Pendidikan
dan
latihan
senng
JUga
disebut
pelatihan
dan
pengembangan (Umar, 2002 : 12), atau latihan dan pendidikan (.t"\1anullang.
2001 : 66) Konsep-Konsep ini merupakan konsep inti dalam manajemen sumber daya manusia. Esensinya adalah bagimana mengubah potensi yang terdapat dalam diri seseorang menjadi kemampuan berpikir dan berkarya (Siagian, 1996 : l 75).
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
87
Pembinaan karir diukur dengan menggunakan tiga indikator. yaitu perlakuan yang adil dalam berkarir. keterlibatan atasan langsung dalam perencanaan karir. dan keterbukaan akses terhadap informasi tentang peluang promosi
jabatan. Hasil perkalian antara frekuensi dengan skor
jawaban responden diperoleh persentase skor aktual terhadap skor ideal sebesar
32.8% atau
berada pada kategori
kurang terimplementasi.
Fenomena pembinaan karir di sini adalah bahwa pembinaan karir masih kadang terjadi, sementara keterlibatan pimpinan dalam promosi dan mutasi jabatan kadangkala dibatasi. Hal ini terutama pada jabatan strategis dimana top pimpinan sangat besar pengaruhnya untuk melakukan mutasi atau promosi jabatan selama era otonomi daerah saat ini. Upaya pembinaan karir pegawai masih kurang terlaksana. masih banyak kendala politis di mana kekuatan-kekuatan dari luar struktur di luar BKD banyak mempengaruhi proses karir pegawai di dalam BKD itu sendiri. Hal ini menyebabkan pengelolaan karir kadangkala kurang transparan, dan pegawai merasakan adanya perlakukan yang kurang adil di dalam mutasi dan promosi jabatan, sementara pimpinan atau atasan langsung kurang berpengaruh di dalam proses mutasi dan promosi tersebut. Saydam ( 1997 : 34) menyatakan bahwa dalam kepegawaian. karier senng diartikan dengan kemajuan atau perkembangan yang dicapai oleh seorang pegawai dalam menekuni pekerjaannya selama masa aktif dalam hidupnya. Karier sering juga diterjemahkan dengan mobilitas pegawai dalam suatu organisasi mulai penerimaan, pengangkatan menjadi pegawai
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
88
sampa1 penslUn dalam suatu rangkaian jenjang kepangkatan dan jabatanjabatan yang dilaluinya. Pendek kata. sebagian orang menganggap karier sebagai promosi di dalam organisasi. Sedangkan
Siagian
( 1996
207)
menjelaskan
agar
dapat
menentukan jalur karier. tujuan karier dan pengembangan karier. para pegawai perlu mempertimbangkan lima faktor sebagai berikut : Pertama, perlakuan yang adil dalam karier. Perlakuan yang adil hanya bisa terwujud apabila kriteria promosi didasarkan pada pertimbangan yang obektif, rasional dan diketahui secara luas dikalangan pegawai. Kedua, kepeduliaan atasan langsung.Para pegawai pada umumnya mendambakan keterlibatan atasan langsung mereka dalam perencanaan karier masing-masing. Salah satu bentuk kepeduliaan itu adalah memberikan umpan balik pada para pegawa1
tentang
peiaksanaan
tugas
.
.
masmg-masmg
para
pegawa1
mengetahui potensi yang perlu dikembangkan dan kelemahan yang perlu diatasi. Pengembangan sumber daya manus1a merupakan upaya yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau organisasi untuk mengembangkan bawahan melalui pendidikan dan pelatihan (Hasibuan. 2005 : 76). Pada dimensi pendidikan teraplikasi melalui adanya pemberian kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan diberikannya bantuan dana pendidikan kepada pega\vai yang mengikuti pendidikan.
Sedangkan
pada
dimensi
pelatihan
teraplikasi
melalui
pemberian kesempatan yang sama bagi pegawai untuk mengikuti pelatihan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
89
serta memperoleh materi pelatihan yang sesua1 dengan tugas yang dilaksanakan. Temuan tersebut di dasarkan pada basil analisis deskriptif data y·ang menunjukkan penilaian dengan nilai rata
70.~8~/o
sampai dengan 87.50 %
terimplementasi. Baik pengembangan pega\vai melalui pendidikan dan pelatihan yang didasarkan pada basil kuesioner memberikan sinjal yang kuat. Temuan penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Handoyo (2000:27) babwa pada dasamya pendidikan dan pelatiban yang diselenggarakan bagi pegawai adalah untuk meningkatkan prestasi kerja baik
secara
konseptual
maupun
secara
teknis
operasionaL
guna
memperoleh produktivitas optimal dalam organisasi secara keseluruhan. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa penyeienggaraan dikiat bagi pegawai berkaitan erat dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. dimana dengan pelaksanaan diklat diharapkan pega\\ai memiliki kapabilitas baik secara Lonseptual !naupun secara teknis operasionaL dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang pemah dilakukan oleh para ahli.
bahYva dengan pengembangan sumberdaya
manusia (baca: pegawai) berhubungan signifikan dengan kinerja pegawai. Gambaran menunjukkan bahwa selama ini pimpinan pada Badan Kepegawain
Daerah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kabupaten
Buton
Utara
telah
rnemberikan
16/41816.pdf
90
kesempatan yang sama bagi setiap pega\\ai dalam rangka pengembangan kemampuan. baik melalui pendidikan maupun kegiatan-kegiatan pelatihan. Hasil penelitian ini juga telah menunjukkan balm a pengembangan sumberdaya manusia yang dilakukan baik melalui kesempatan untuk mengikuti pendidikan fmmal maupun pelatihan pada hakekatnya telah terlaksana dengan baik dan sebagai konsekuensinya dapat memperbaiki kinerja pegawai BKD Buton Utara. Uraian tersebut sejalan dengan pemikiran Notoatmodjo (2003 :23) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan. Inti dari definisi tersebut menyatakan bahwa pendidikan merupakan sutau proses
pembelajaran
pengembangan
diri
untuk individu
meningkatkan dalam
hal
potensi
pengetahuan.
individu
dan
kemampuan,
sikap/tingkah laku individu. Siagian (2003 : 175) mengemukakan bah\Ya pendidikan adalah keselur~han
proses. teknik dan metode belajar mengajar
dalam rang!..:a
mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah ditetapkan. Hal yang sama dikemukakan oleh Sunarto (2004 : 159) mengemukakan bahwa proses belajar yang dihayati pendidikan
sekolah
maupun
pengertian pendidikan merupakan
sepanJang hidupnya baik dalam jalur di
luar
sekolah.
Pendapat
tersebut
menunjukkan bahwa pendidikan adalah merupakan sesuatu yang dialami sepanjang hidup manusia.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
91
(!raining)
Pelatihan
senng
dibedakan
dengan
pendidikan
(education). Pendidikan atau edukasi lebih luas lingkupnya. tujuannya adalah untuk mengembangakan individu. Biasannya pendidikan di anggap sebagai pendidikan formal di sekolah. akademi atau perguruan tinggi, sedangkan pelatihan lebih berorientasi kejuruan (mcational(v oriented) dan berlangsung di dalan1 suatu lingkungan organisasi (Simamora, 2004 :274) Sementara pendidikan menunjukkan
suatu perluasan individu
sehingga dapat dipersiapkan untuk menilai berbagai situasi dan memilih respon
yang
paling
tepat.
pegavvai/karya'"·an
adalah
menempati
atau
pos!Sl
Selain
untuk
itu
pula.
mempersiapkan
jabatan
yang
baru
tujuan
pendidikan
karyawan
melaiui
dalan1
promos1
dan
pengembangan karier (Notoatmodjo, 2003 : I 02 ). Akhimya impiikasi peneiitian ini juga mendukung teori Kognitif. bahwa perubahan perilaku seseorang terjadi tanpa harus diberi pengutan secara eksplisit seseorang akan terus mempelajari asosiasi dan hubungan baru
diantara berbagai
peristiwc
melalui
pengalaman
yang pemah
dialaminnya. Sedannayanti. (2007 : 169) Lebih lanj ut Sedarmayanti ( 2007 Pembinaan
yang
berhubungan
dengan
: I 0) mengatakan bahwa segala
sesuatu
mengena1
ketenagakerjaan diarahkan an tara lain untuk : (I) tv1enyelenggarakan se1tifikasi
keterampilan
Memberikan
dan
perlindungan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
keahlian tenaga
pegawa1
kerja
sesua1
(pega\vai)
standar:
yang
(2)
meliputi
16/41816.pdf
92
keselamatan dan kesejahteraan kerja, norma ketja, pengupahan, jaminan sosial serta syarat kerja. Sedangkan
tujuan pembinaan menurut Sedarmayanti ( 1997)
memerinci ke dalam : (a) Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan: (b) Menghasilkan tenaga kerja yang berdaya guna dan berhasil guna. (c) Meningkatkan kualitas keterampilan. serta memupuk semangat dan moral keija: (d) Mew11judkan iklim kerja yang kondusif: (e) Memberikan pembekalan dalam rangka distribusi tenaga keija.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
93
BABY KESil\1PULAN DAN SARAJ\'
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pacta bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pembinaan pegawai Badan Kepegawaian Daerah kabupaten
Buton
Utara
yang mencakup pembinaan
disiplin.
pembinaan pengetahuan dan pembinaan karir hasil penelitian menunjukkan
bahwa
ketiga
dimensi
tersebut
masih
kurang
terlaksana dengan baik sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan pada metode penelitian. Kelemahan yang paling menonjol adalah pembinaan karir yang masih kurang transparan. kurang berkeadilan.
dan kurang rnelibatkan atasan atau pirnpinan satuan keija. lrnplikasi teoritis
dari
hasil
penelitian
ini
juga
mendukung
pendapat
Sedam1ayanti (2007), yang menyatakan bah\\a perubahan perilaku seseorang terjadi tanpa harus diberi penguatan secara eksplisit, seseorang akan terus mempelajari asosiasi
dan hubungan baru
diantara berbagai peristiwa melalui pengalaman yang
pemah
dialaminya.
bahwa
Lebih
lanjut
Sedarmayanti
mengatakan
Pembinaan yang berhubungan dengan segala sesuatu mengena1 ketenagaketjaan diarahkan untuk. menyelenggarakan serti tikasi keterampilan dan keahlian pegawai sesuai standar. meningkatkan kesetiaan dan ketaatan, meningkatkan kualitas keterampilan. serta memupuk semangat dan moral ketja.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
94
2. Pelaksanaan Pengembangan pegawai yang damati melalui dimensi pendidikan dan dimensi pelatihan. hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua dimensi tersebut baik pendidikan maupun pelatihan masih kurang terlaksana, pada hal secaJ·a teoritis
dinyatakan.
bahwa dengan melalui proses pendidikan dan pelatihan akan dapat memacu perbaikan kinerja pega\'.ai yang lebih baik. Namun demikian
implikasi hasil penelitian ini tetap memperkuat kembali
teori yang dikemukakan oleh Handoyo (2000:27) bahwa
pada
dasamya pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan bagi pegawai adalah untuk meningkatkan prestasi ke1ja baik secara konseptual maupun secara teknis operasional. guna memperoleh produktivitas optimal dalam organisasi secara keseluruhan.
5.2. Saran Berdasarkan temuan
penelitian di
atas penulis menyarankan
beberapa hal sebagai berikm : 1.
Kepala BKD Kabupaten Buton Utara sebeiiknya menyusun program pembinaan kompetensi pegawai yang berintikan pembinaan karir. pembinaan disiplin. dan pembinaan pengetahuan dan keterampilan dan dilaksanakan secara terpadu agar menghasilkan efektivitas yang lebih besar.
2. BKD Kabupaten Utara perlu memberikan kesempatan seluasluasnya kepada stafnya untuk melanjutkan pendiclikan kejenjang yang lebih tinggi, dengan disertai pemberian bantuan dana untuk
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
95
bisa mencukupi kebutuhannya selama mengikuti proses pendidikan dan pelatihan. dan pega\\ai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut hendaknya ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan Jatar belakang diklat yang telah diikutinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
96
DAFTAR PUSTAKA Arul.
M.J. 1994. ··Afanagerial Skills·· Harvard Busines Download:http://\\\V\Y.answers.comtopiclmanaLJ:ement.
Re\ie\\.
Atmosudirdjo, S.Prajudi. 1994. Beherapa Pandangan L'mum Tentang Pengambilan Keputusan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Bambang WS, 2007. Komitmen Karymwm Tak Eisa Dibeli. Senin. 1 1 Juni 2007-10:14 WIB. Hno._ \\~~~l:':ci r~_:__d:IE_._,,,L·.·· Coomb. 2001. Manajemen Sistem Pendidikan (Tetjemahan Andriani), Jakrata: Erlangga Creswell, Jhon W. 1994. Research Design Qualitative and Quantitative Approaches. Thousand Oaks. London. New Delhi: Sage Davis. Keit. Newstrom. Jhon. W.1985. Perilaku Dalam Organisasi. (Terjemahan), Jakarta: Erlangga. Dessler. G.200-L Manajemen Swnher Dena Manusia. Alih Bahasa. Benjamin Molan Pen:yunting. Tri\ana Iskandars\ah. Edisi 7 Jakarta : PT Prenhalindo. EdYvard IlL George C. i 980. irnpiememing Puhiic Poiicy. Congreeionai Quarterly Press. Washington DC. Esman, Milto J. 1997. L'nsur-Unsur Pembangunan Lemhaga. Dalam Joseph W. Eaton (Editor). Pembangunan Lemhaga dan Pemhangunan Nasional. Yogyak2.rta : l}1 Pres. Handoyo, 2000. Berhagui Macam Teknik Pemhinaan Tenaga Kerja. Batara Karya : Jakarta Hasibuan, H. Malayu, SP.2002. Manajemen Sumher Daya .\lanusia. Jakarta : Bumi Aksara. Herujito, Yayat M. 2004. Dasar-dasar ,\lanujemen. Jakatta : Grasindo. HilL Michael and Peter Hupe. 2002. Jmpelemnling Puhlik Policy, London : Sage Publications Ltd. Irawan, Prasetya. 2006. Metodologi Penclirian Administrasi. Jakarta UT. Jones, Charles 0. 1996. Pengantar Keb!Jakan Publik (Public Policy) Terjemahan Rick Ismanto. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
97
Lukman, Sampara. 2000 . .Hcmajemen Kualiras Pe!ayanan. Jakarta : STIA LAN Press. Mater. Van. 200:'. Penganrar Ana/isis J.."ehijakan \egara. Te1jemahan Solichin Abdul Wahab. Jakarta : Rineka Cipta. Manullang. M.200l.Manajemen Persona/ia. Yogyakarta University Press.
Gadjah Mada
Minor, Mariane. 2003. Coachin and Counseling. (Terjemahan), Jakarta PPM Moekijat, H. 2003. Dasar-dasar Morivasi. Jakarta: Pioner Jaya. Notoatmodjo, 2003. Pengembangan S'umher Daya .\1anusia. Jakarta Rineka Cipta. Nuratie. Puteri. 2007. Wadah ~Vanira Islam .\!endisiplinkan Anak dengan KasihHttp://Vv\vw.WanitajimO@\ahoo.com. Nitisemito, Alex. S. A!anajemen Pcrsonlia !.\fanajemen Sumhcr Dava Manusim. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Puiia_ Fadila:- 200 l. f\_zrui)ir;nti i{riii.\ Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
I
t
dUiLUII
C•,
I •
~)iUUi
l
~
1
• •
I
1\.UD{jUKUri
r-.
I
I • I
i~lifJiiK,
Prijosaksono. A. Dan Roy SembeL 2003. jfaximize Your Strenghr .· KiarKiar Meningkatkan dan Mcmahimalkan Kinerja. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Raharjo. Tri Budi. W. Dkk. 2000. :'danajenten Untuk !'ekerja Sosial, Jakarta : Pusat Informasi dan Pe11erbitan lJni\'ersitas Indonesia. RusselL
Be1trand. 1987. "Fakta. Kepercayaan. Kebenaran dan Pengetahuan" dalam Jujun S. Suriasumantri (Editor). I!mu Dalam Penpektif Jakarta: PT Gramedia.
Salusu, J., 1996. Pengambilan Kepulusan Stralejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta: Cirasindo. Saydam, Gouzali, 1997. Kwnus Jsti!alz Kepegawaian. Jakmta Sinar Harapan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Pustaka
16/41816.pdf
98
Santoso, Edy. 2002. "'Pengembangan Pegawai Negeri Sipil"". dalam Wacana Pengemhangan .\!wwjemen Kepegmraian Daeruh, Semarang. Sedmmayanti, 2007 . .\1anajemcn Sumber Daya .'vfanusia. RejiJrmasi Birokrasi dan Jfanajemen f'cgwmi Negeri Sipil Bandung : PT.Aditama. Setiaji, A. 2004. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Gramedia. Siagian, Sondang P .. 1986. Ana/isis Perumusan Keb[jakan dan Szraregi Organisasi. Jakarta. CV Haji Masagung. Sigaian. Sondang P, 1990. ( Jrganisasi. Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta : Gunung Agung. Singarimbun. Masri dan Sofian Effendy. I Q89 . .\fetode Pene!irian Surmi. Edisi Revisi. LP3ES. Jakarta. Soesilo.
Nining.
2000.
"Refom:asi !'ernhangunan denf!,an Langkah-
Kebijakan Publik Universitas Indonesia. Jakarta. Sudrajat. Akhmad. 2007. ".\fanajcmen sekolah Pengertian, fimgsi Jan bidang manajemen". Dari berkas htte ://akhmadsudraat. files.\\ ordiress.com Sugiono. 2002. ,\!ewdo!ugi !'enelitian Aclministrasi. Alfabeta. Bandung. Sule. Emie T., dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana. Suryanto. Bagong, dan Sutinah. 2005. i\Jewde Penelitian Social. Jakarta: Prenada Media. Sunarto, 2004. Otonomi Daeruh dun f'ehzmnan Publik, di download dari :http/\\\\ w .pu.go. id. Sudiman, 2004. Administrasi Kepegawaian, Lembaga Administrasi Negera RI, Jakatta.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
99
Syafie. Inu kencana. Djamaluddin Tandjung. dan Supardan Modeong, 1999. ilmu Administrasi Puhlik Jakarta: Rineka Cipta. Seers. Dudley. 1991. "Jfakna !'embunptnan", dalam JU\\ ono Sudarsono (Editor' Pembangunan Politik dan Perubahan Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Siagian, Sondang P., 2001. Administrasi !'embangunan: Konsep, Dimensi dan Strateginya. Jakarta Bumi .1\ksara. Simamora Henry, 2004. lvfanajemen Swnherda_va Manusia, STIE, YKPN, Y ogyakarta. Suit Kenna. dan Almasdi Beech. 1996. The Essnse Of Human Resources A1anagement. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Andi. Tayibnapis, Burhanuddin. 1995. Administrasi Kepegm~'aian TiJ?fauan Analitik. Jakarta: Pradnya Paramita.
Suatu
Taufik. Andi. 200 I. Peningkatan Daya Saing SDM Aparatur :--..telalul Pengembangan Komptensi'' .Jurnal Adminisrrasi Negera. Volume 7
~Jo.2
I--Ilni.S-12.
Tosi. H.L. Rizzo. JR. And Carroll, S.J. 1986. Aianaging Organizational Behavior. London : Pitman Publi5hing Inc. Umar. Husein. 2002. Riser Sumher daya Manusia Da/am Organisasi, Jakarta. Winardi. 2007 . .11anajemen Perilaku Organisasi. Edisi Revisi, Jakarta Kencara. Zainun. Buchari. 1990. Manajemen don Motivasi. Jakarta : Balai Aksara. Dokumen
Undang-Undang Nomor Kepegawaian.
43
Tahun
1999
tentang
Pokok-Pokok
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Peraturan Pemerintah Rl Nomo 10 I Tahun 2000 ten tang Pendidikan dan Latihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Sekretariat Negara.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
100
Peraturan Pemerintah Nornor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Displin Pega\\·ai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Nornor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pernerintah Nom or 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. Pokok-Pokok Kepegawaian Fokusrnedia
Edisi
Lengkap Tahun 2007,
Jakarta
Keputusan Kepala BKN Nornor 43 Tahun 2001 tentang Standar Kornptensi Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil, Jakarta : BKN.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
101
Lampiran I JUDUL
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PEGA WAI NEGERl SIPIL PADA BADAN KEPEGA WAlAN DAERAH KABUPA TEN BUTON UT ARA
PETUNJUK PENGISIAN (1) Bacalah pertanyaan di ba\vah dengan seksama sebelum memberikan jawaban. (2) Untuk mengisi daftar pertanyaan di bawah ini, Bapak/Ibu dimohon memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dari jawabanjawaban yang telah disediakan untuk setiap pertanyaan dengan memberi tanda silang pada kolom yang tersedia. (3) Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademik, tidak akan mempengaruhi kebijakan kepegawaian di intansi Bapak!ibu. (4) Identitas Bapakllbu akan dijaga kerahasiannya sesuai dengan etika akademik. (5) Itemjawaban terdiri dari : Terlaksana (TL) Cukup terlaksana (CT) Kurang terlaksana (KT) (6) Terima kasih atas segala perhatian dan bantuan Bapak!lbu dalam menjawab daftar pertai1)iaa.Ii ini.
I.PEMBINAAN PEGA W AI A. Pembinaan Disiplin 1. Pimpinan berupaya melaksanakan sosialisasi guna membangun citra
yang baik mengenai peraturan tentang kewajiban PNS: [ ] T erlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana 2. Pimpinan senantiasa berupaya melakukan sosialisasi guna membangunan citra yang baik mengenai peraturan tentang larangan bagi PNS; [ ] Terilaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
102
3. Pimpinan berupaya melakukan penegakan hukum secara konsisten terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. [ ] Terlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana B. Pembinaan Pengetahuan dan Keterampilan
4. Pimpinan memberikan kesempatan yang sama bagi pegawat bawahannya untuk mengikuti Diklat PNS : [ ] Terlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana 5. Pimpinan dalam menugaskan bawahannya untuk mengikuti Diklat PNS berpedoman pada analisis kebutuhan Diklat: [ ] Terlaksna [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana 6. Pimpinan dalam memberikan penugasan kerja kepada bawahannya memperhatikan kesempatan bagi diterapkannya keterampilan yang telah diperoleh dari Diklat PNS: [ ] T erlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana
C. Pembinaan Karier 7. Pimpinan dalam membina karir pegawai bawahannya memberikan pcrlakuan adil : [ ] Terlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana 8. Pimpinan aktif memberikan pertimbangan-pertimbangan bagi keputusan karir pegawai bawahannya kepada instansi teknis pembina: [ ] Terilaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana 9. Pimpinan senantiasa memberitahukan secara terbuka adanya peluang promosi : [ ] T erlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
103
II. PENGEMBANGAN PEGA W AI A. Pendidikan. 1. Instansi/kantor memberi kesempatan kepada pegawai untuk menlanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi : [ ] Terlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana 2. Instansi memberikan bantuan dana pendidikan kepada pegawai yang mengikuti pendidikan : [ ] Terlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana B.Pelatihan
3. Setiap pegawai diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan: [ ] T erlaksana [ ] Cukup terlaksana [ ] Kurang terlaksana 4.Materi pelatihan sudah sesum dengan beban tugas yang dilaksanakan : [ ] Terlaksana [ ] Cukup terlaksana ] Kurang terlaksana
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41816.pdf
104
Lampiran II : PEDOMAN W A W ANCARA 1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pelaksanaan kebijakan pembinaan disiplin pegawai BKD Kabupaten Buton Utara? 2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang implementasi kebijakaan pembinaan pengetahuan/keterampilan pegawai BKD Kabupaten Buton Utara I 3. Bagaimana pendapat Bapakllbu tentang pelaksanaan kebijakan pembinaan karier pegawai BKD Kabupaten Buton Utara. 4. Bagairnana pendapat Bapakllbu tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan pegawai BKD Kabupaten Buton Utara ? 5. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pelaksanaan kebijakan pelatihan bagi pegawai BKD Kabupaten Buton Utara ?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka