16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muawanah Cisayong, tepatnya dijalan Raya Ciawi Km.1 0 desa Mekarwangi kecamatan Cisayong kabupaten Tasikmalaya. MTs Muawanah berdiri pada tahun Tahun 1969. Pada tahun ajaran 2012-2013 tenaga pengajar yang ada berjumlah 25 orang yang terdiri dari guru tetap dan guru tidak tetap, dan di antaranya 3 orang guru mata pelajaran matematika. Satu jam pelajaran adalah 40 menit dengan jumlah tatap muka untuk mata pelajaran matematika 4 jam pelajaran perminggu. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2012-201 sebanyak 375 orang peserta didik dengan 11 rombongan belajar, yaitu terdapat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Jumlah peserta didik pada Tahun Pelajaran 20012/2013 di MTs Muawanah-Cisayong Jumlah peserta didik VII A 36 orang 36 orang VIIB 36 orang vue VIID 37 orang 33 orang VIII A 33 orang VIIIB 38 orang VIIIC 31 orang IXA 31 orang IXB 32 orang IXC 32 orang IXD 375 orang JUMLAH (Sumber : TU MTs Muawanah-Cisayong) Kelas
84
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
85
B. Hasil Penelitian Pada pendahuluan, telah dikemukakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan pemecahan masalah antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Selain hal tersebut penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan
kemampuan
pemecahan
masalah
antara peserta didik yang
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Penelitian ini juga
mengungkapkan sikap peserta didik
terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka hasil penelitian dan pembahasannya disajikan pada bagian berikut ini. Data yang dikumpulkan selama penelitian terdiri dari skor tes kemampuan pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik (pretes, pastes, dan gain), dan hasil skala sikap. 1. Hasil Tes Kemampuan Pemabaman Matematik Peserta Didik
Hasil tes kemampuan pemahaman matematik terdiri dari skor pretes dan pastes. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman
matematik peserta didik dilihat dari skor gain. Sebaran data skor tes
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
86
kemampuan pemahaman matematik peserta didik disajikan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Kemampuan Pemahaman Matematik Pretes
Postes
Gain
X
s
X
s
X
s
Kelas Eksperimen
8,15
2,65
11,03
1,93
0,22
0,15
Kelas Kontrol
9,30
1,99
11,24
1,00
0,16
0,11
Keterangan: Skor Maksimum Ideal (SMD = 16 Pada Tabel 4.2 tampak bahwa rata-rata gain kemampuan pemahaman matematik pada peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah lebih tinggi sedikit dari pada peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional.
Namun kecenderungan tersebut memerlukan adanya
pengujian lebih lanjut dengan uji statistik inferensial. Pengujian statistik inferensial tersebut diuraikan berikut ini.
a.
Skor Pretes Data hasil pretes dikumpulkan melalui tes tertulis dengan format tes berbentuk uraian yang disusun dalam satu paket soal, yaitu soal untuk mengukur kemampuan pemahaman matematik peserta didik. Pretes diberikan sebelum para peserta didik memperoleh pembelajaran materi bangun ruang dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik pada aspek kemampuan berpikir matematik pada pokok bahasan tersebut. Data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan pemahaman matematik pada kelas eksperimen adalah 8,15 dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
87
simpangan
baku
pemahaman
2,65,
sedangkan
skor
rata-rata
kemampuan
matematik pada kelas kontrol adalah 9,30 dengan
sirnpangan baku 1,99. Dilihat sekilas terdapat perbedaan, namun untuk memastikan apakah terdapat perbedaan secara signiflkan antara dua rata-rata nilai pretes kemampuan pemahaman
matematik kelas
eksperirnen dan kelas kontrol, maka peneliti melakukan uji dua ratarata. Sebelum data dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada taraf signiflkansi 0,05. Pasangan hipotesis untuk menguji normalitas distribusi suatu kelompok data sebagai berikut: H0:
data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 :
data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Hasil perhitungan uji normalitas aspek kemampuan pemahaman matematik peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan menggunakan SPSS 21 disajikan pada Tabel4.3.
Tabel4.3 Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nilai Pretes Kelas Eksperimen Nilai Pretes Kelas Kontrol
Shapiro-Wilk Statistik N signifikan 0,936 0,051 33 0,958 0,232 33
Hasil perhitungan uji normalitas Shapiro-Wilk yang tersaji pada Tabel 4.3 menggunakan kriteria pengujiannya, jika P(Sign.) < 0,05 maka
tolak
H0 •
Temyata
pada
kelas
eksperirnen,
nilai
Sig.=0,051>0,05, maka H0 diterima. Artinya data pretes kemampuan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
88
pemahaman pada kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal. Begitu pula pada kelas kontrol yang memiliki nilai Sig.=0,232> 0,05, maka Ho diterima Artinya data pretes kemampuan pemahaman pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal. Setelah data dinyatakan berasal dari populasi berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas varians kedua kelompok. Pada taraf signifkansi a = 0,05. Adapun pasangan hipotesisnya adalah : H 0 : kedua kelompok data memiliki varians homogen
H 1 : kedua kelompok data memiliki varians tidak homogen
Hasil perhitungan uji homogenitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disajikan pada Tabel4.4. Tabel4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Pemabaman Matematik pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Aspek Kemampuan Pemahaman
Levene's Test Statistik Signifikan Lavene 1,856 0,178
Keterangan Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas yang tersaji pada Tabel 4.4 di atas, bagian Levene's Test for Equality of Variances menunjukkan hasil pengujian homogenitas varians dengan kriteria pengujian jika P(Sig.) < 0,05
H0
ditolak.
Temyata nilai
Sig.=0,178>0,05, maka Ho diterima. Artinya data pretes kemampuan pemahaman pada kedua kelompok memiliki varians yang homogen.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
89
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas terhadap data pretes, ternyata kemampuan pemahaman matematik peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Kemudian pengujian dilanjutkan dengan pengujian kesamaan dua rata-rata data pretes dengan menggunakan statistik parametrik yaitu uji-t dua pihak dengan taraf signifikansi a0=0,05. Adapun pasangan hipotesisnya adalah : H0 : Jl;..· =
~ly
Atau H0 :
tidak
terdapat
perbedaan
rata-rata
pretes
kemampuan
pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol H1 :
terdapat perbedaan rata-rata pretes kemampuan pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Dengan menggunakan Independent-Sample T Test pada SPSS for Windows versi 21 diperoleh hasil perhitungan seperti pada Tabel4.5. Tabel4.5 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Nilai Pretes Total
Uji-t Untuk Perbedaan Rata-rata df Sig.(2-tailed) T -1,997 0,050 64
Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) yang tersaji pada Tabel 4.5 di atas, maka untuk menguji pasangan hipotesis tersebut digunakan kriteria pengujian, jika P(Sig.(2-
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
90
tailed))<0,05 untuk menolak H 0 • Temyata untuk vanans yang diasurnsikan sama memiliki nilai t-hitung sebesar -1,997 dengan Sig.(2-tailed)=0,05, maka H0 diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata pretes kemampuan pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Skor Pos tes Setelah diberikan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, peserta didik diberi kesempatan untuk menjawab soal tes akhir (postes). Seperti halnya data pretes, data postes pun juga diuji kenormalannya dan homogenitasnya, sebelurn menguji rata-rata kedua kelas tersebut. Uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan dengan taraf signiftkansi
0,05.
Adapun pasangan hipotesis untuk menguji
normalitas distribusi kelompok data tersebut sebagai berikut: H0
:
data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 :data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Hasil perhitungan uji normalitas aspek kemampuan pemahaman matematik peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.6. Tabel4.6 Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Shapiro-Wilk Kelompok Nilai Postes Kelas Eksperimen Nilai Postes Kelas Kontrol
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Statistik 0,907 0,885
N
33 33
Signifikan 0,008 0,001
Keterangan Tidak Normal Tidak Normal
16/41759.pdf
91
Berdasarkan hasil perhitungan hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dengan kriteria pengujiannya, jika P(Sign.)<0,05 Ho ditolak. Temyata pada kelas eksperirnen, nilai Sig.=0,008< 0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya data pretes kemampuan pemahaman pada kelas eksperirnen berasal dari populasi berdistribusi yang tidak normal. Begitu pula pada kelas kontrol yang memiliki nilai Sig.=O,OOI < 0,05, maka Ho ditolak. Artinya data postes kemampuan pemahaman pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Karena kedua kelas berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka pengujian kesamaan rata-rata postes kemampuan pemahaman dilakukan melalui uji statistika non-parametrik MannWhitney Test dengan pasangan hipotesis sebagai berikut. Ho= J.lx =f-ly H1: llx
* Jiy
Atau H0:
tidak
terdapat
perbedaan
rata-rata
postes
kemampuan
pemahaman antara kelas eksperirnen dan kelas kontrol H1 :
terdapat perbedaan rata-rata postes kemampuan pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Sebelum melakukan uji Mann-Whitney, data postes kemampuan pemahaman diranking terlebih dahulu untuk membuat data menjadi ordinal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
92
Tabel4.7 Basil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Rank of Pl pos Mann-Whitney U Wilcoxon W
z
Asygn_l)_ Si_g.(2-tailed)
531,000 1092,000 -0,178 0,859
Berdasarkan basil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata non parametrik yang tersaji pada Tabel 4.7 di atas, terlibat babwa nilai signifikannya sebesar 0,859, berarti nilai signifikansinya lebih dari 0,05, maka H 0 diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan rata-rata postes kemampuan pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai
rata-rata postes basil pengerjaan peserta didik pada
kemampuan pemahaman
matematik adalah 6,91 sedangkan KKM
matematika di kelas VIII adalah 6,80. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata peserta didik lebih besar dibandingkan dengan KKM. Peserta didik cenderung lebih dapat memahami baik dalam memahami soal ataupun dalam pemahaman dalam menjawab soal.
c. Skor Gain Untuk melibat peningkatan dari pretes ke postes, maka dilakukan perhitungan peningkatannya (gain). Gain terdiri dari absolut gain atau
actual gain (gain mutlak atau gain aktual) dan normalized gain (gain temormalisasi). Gain mutlak adalah besarnya peningkatan skor dari pretes ke postes. Jadi gain mutlak sama dengan skor postes dikurangi dengan skor pretes. Gain temormalisasi adalah proporsi gain mutlak terhadap gain maksimal yang dapat dicapai.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
93
Untuk melihat peningkatan kemampuan pemahaman matematik peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran secara konvensional adalah dengan menghitung gain kedua kelompok dengan menggunakan rumus normalized gain. Hasil perhitungan gain temormalisasi selengkapnya disajikan pada Tabel4.8 Tabel4.8 Gain Ternonnalisasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol
Rata-rata Gain Temormalisasi 0,22 0,16
Kate2ori Rendah Rendah
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa rata-rata gain temormalisasi kemampuan pemahaman matematik peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan gain kedua kelas tersebut berada pada kategori rendah. Untuk mengetahui apakah perbedaan skor rata-rata gain temormalisasi peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol cukup signifikan atau tidak, maka data diuji dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Sebelum dilakukan analisis uji perbedaan dua rata-rata, terlebih dulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data skor gain temormalisasi. Uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Pasangan hipotesis untuk menguji normalitas distribusi skor gain temormalisasi suatu kelompok data yaitu sebagai berikut: H0 :
data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 :
data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
94
Berdasarkan pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS 21, data
skor gain
diolah
untuk:
menguji
normalitas
skor gain
ternormalisasi. Hasil olahan dapat dilihat pada Tabel4.9. Tabel 4.9 Basil Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok Shapiro-Wilk dk Signifikan Statistik Nilai Gain Eksperimen Nilai Gain Kontrol
0,960 0,950
33 33
0,255 0,133
Berdasarkan basil perhitungan uji normalitas Shapiro- Wilk dengan kriteria pengujiannya, jika P(Sign.) < 0,05 maka tolak H0 • Ternyata pada kelas eksperimen, nilai Sig.=0,255> 0,05, sehingga H, diterima Artinya data gain kemampuan pemahaman pada kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal. Begitu pula pada kelas kontrol yang memiliki nilai Sig.=O,l33> 0,05, maka H() diterima Artinya data gain kemampuan pemahaman pada kelas kontrol berasal
dari populasi berdistribusi normal. Setelah skor gain temormalisasi berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan melakukan pengujian kecocokan (homogenitas) varians terhadap kemampuan pemahaman matematik antara peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf signiftkansi a=0,05. Adapun pasangan hipotesisnya sebagai berikut: H0:
kedua kelompok data memiliki varians homogen
H1 :
kedua kelompok data memiliki varians tidak homogen
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
95
Dengan menggunakan SPSS 21, data skor gain diolah untuk menguji homogenitas skor gain. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel4.10. Tabel4.10 Basil Uji Homogenitas Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Levene's test Dua sampel t-tes Kelompok F Sig. t dk Sig.(2-tailed) Gain Eksperimen 2,783 0,100 -1,8444 64 0,070 Pemahaman Kontrol -1,8444 59,460 0,070
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas yang tersaji pada Tabel 4.10, pada bagian Levene's Test for Equality of Variances menunjukkan hasil pengujian homogenitas varians dengan kriteria pengujian jika P(Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak. Ternyata nilai Sig.=0,100 > 0,05, maka H0 diterima. Artinya data gain kemampuan pemahaman pada kedua kelompok memiliki varians yang homogen. Setelah dilakukan uji nonnalitas dan homogenitas terhadap data gain, ternyata kemampuan pemahaman matematik peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian perbedaan dua rata-rata data gain. Uji Hipotesis 1
Pengujian
terhadap
hipotesis
pertama
pada
penelitian
lill
menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Pengujian dilakukan berdasarkan pasangan hipotesis statistik sebagai berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 96
Ho
Tidak
terdapat
pemahaman
perbedaan
matematik
peningkatan
antara
peserta
kemampuan didik
yang
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dibandingkan dengan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional.
H1
Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematikantarapeserta didikyangmemperolehpembelajaran dengan
menggunakan
dibandingkan
dengan
pendekatan peserta
didik
pemecahan yang
masalah
memperoleh
pembelajaran matematika secara konvensional.
Dengan menggunakan uji Independent-Sample T Test, pada taraf signifikansi a.=O,OS, hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel4.11 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Nilai Gain Total
Uji-t untuk perbedaan dna rata-rata sd df Sig.(2-tailed) Perbedaan T rata-rata 0,03254 1,844 64 0,070 0,06000
Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) yang tersaji pada Tabel 4.11, nilai signifikannya sebesar 0,07 lebih dari 0,05. Berarti H0 diterima, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
rata-rata nilai gain kemampuan
pemahaman
16/41759.pdf
97
matematik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematik antara
peserta didik
yang
memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional.
2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta
didik Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik terdiri dari skor pretes dan postes. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik dilihat dari skor gain. Sebaran data skor tes kemampuan pemahaman matematik peserta didik disajikan dalam Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Rekapitulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Pretes
Postes
Gain
X
s
X
s
X
s
Kelas Eksperimen
16,06
4,63
21,85
6,76
0,24
0,23
Kelas Kontrol
17,95
5,76
22,70
5,5
0,19
0,19
Keterangan:Skor Maksimum Ideal (SMI)= 40 Pada Tabel 4.12 tampak bahwa rata-rata gain kemampuan pemecahan masalah matematik pada peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah lebih tinggi daripada peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional.
Untuk
mengetahui
apakah
pembelajaran
dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah cenderung lebih dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, maka perlu dilakukan uji
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
98
statistik inferensial. Pengujian statistik inferensial tersebut diuraikan berikut ini.
a. Skor Pretes Data hasil pretes dikumpulkan melalui tes tertulis dengan format tes berbentuk uraian yang disusun dalam satu paket soal, yaitu soal untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik. Pretes diberikan sebelum para peserta didik memperoleh pembelajaran materi bangun ruang dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik pada aspek kemampuan berpikir matematik pada pokok bahasan tersebut. Data Tabel 4.12 menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik pada kelas eksperimen adalah 16,06 dengan simpangan baku 4,63, sedangkan skor rata-rata kemampuan pemahaman
matematik pada kelas kontrol adalah 17,95 dengan
simpangan baku 5,76. Dilihat sekilas terdapat perbedaan, namun untuk memastikan apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara dua rata-rata nilai pretes kemampuan pemecahan masalah matematik kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka peneliti melakukan uji perbedaan dua rata-rata. Sebelum data dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada taraf signiflkansi 0,05. Pasangan hipotesis untuk menguji normalitas distribusi suatu kelompok data sebagai berikut: H0 :
data berasal dari populasi berdistribusi normal
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
99
H1 : data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Hasil perhitungan uji normalitas aspek kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan menggunakan SPSS 21 disajikan pada Tabel4.13. Tabel4.13 Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Ni1ai Pretes Eksperimen Nilai Pretes Kontro1
Statistik 0,912 0,933
Shapiro-Wilk dk Signifikan 0,011 33 33 0,043
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas Shapiro-Wilk yang tersaji pada Tabel 4.13 di atas, dengan kriteria pengujian jika P(Sign.)<0,05 maka
H~
ditolak. Temyata pada kelas eksperimen, nilai
Sig.=O,Oll < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya data pretes kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi yang tidak normal. Begitu pula pada kelas kontrol yang memiliki nilai Sig.=0,043 < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya data pretes kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Karena kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal, maka pengujian kesamaan rata-rata postes kemampuan pemahaman dilakukan melalui uji statistika non-parametrik MannWhitney Test dengan pasangan hipotesis sebagai berikut.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
100
Atau H0 :
tidak
terdapat
perbedaan
rata-rata
pretes
kemampuan
pemecahan masalah matematik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol H1 :
terdapat perbedaan rata-rata pretes kemampuan pemecahan masalah matematik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Sebelum melakukan uji Mann-Whitney, data pretes kemampuan pemecahan masalah matematik diranking terlebih dulu untuk membuat data menjadi ordinal.
Tabel4.14 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol Test Statistics8 Rank ofP1pos ~ann- Whitney U
~ilcoxon W
~ ~symp. Sig. (2-tailed)
297,500 858,500 -3,175 0,001
Prouping Variable: kelas Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata non parametrik yang tersaji pada Tabel 4.14 di atas, nilai signiflkannya sebesar 0,001 yaitu kurang dari 0,05. Karena kriteria pengujiannya, jika P(Asymp. Sig. (2-tailed)) < 0,05 maka Ho ditolak. Maka dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan rata-rata pretes kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
101
b. Skor Postes Setelah diberikan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, peserta didik diberi kesempatan untuk menjawab soal tes akhir (postes). Seperti halnya data pretes, data postes pun juga diuji kenormalannya, homogenitasnya, sebelum menguji rata-rata kedua kelas tersebut. Analisis terhadap data postes kemampuan pemecahan masalah diawali dengan menguji normalitas terhadap distribusi data postes kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pasangan hipotesis untuk menguji normalitas distribusi suatu kelompok data sebagai berikut: H0 :
data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 :
data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Hasil perhitungan uji normalitas aspek kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel4.15.
Tabel4.15 Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sh<1p_iro-Wilk Statistic Nilai Postes Eksperimen ~lai_Postes_Kontrol
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
df 0,959 0,954
Sig. 33 33
0,243 0,174
16/41759.pdf
102
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas Shapiro-Wi/k yang tersaji pada Tabel 4.15 eli atas, hasil tes dengan kriteria pengujian, jika P(Sign.) < 0,05 maka Ho ditolak, temyata pada kelas
e~perimen
diperoleh nilai Sig.=0,243 > 0,05, maka H0 diterima. Artinya data postes kemampuan pemecahan pada kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal. Begitu pula pada kelas kontrol yang memiliki nilai Sig.=0,174 > 0,05, maka H 0 diterima. Artinya data postes kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal. Setelah data dinyatakan berasal dari populasi berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas varians kedua kelompok. Pada taraf signifkansi a0=0,05. Adapun pasangan hipotesisnya adalah: H 0 : kedua kelompok data memiliki varians homogen
H1
:
kedua kelompok data memiliki varians tidak homogen
Hasil perhitungan uji homogenitas data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel4.16. Tabel4.16 Hasil Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol rfH~~tm~;..rt?:ift<jt§4iWitY:I:§;t7c¥#1@~¥~·· F Sig. 14,470 0,000
: · · · .·
Berdasarkan basil perhitungan uji homogenitas yang tersaji pada Tabel 4.16 di atas, pada bagian Levene's Test for Equality of
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
103
Variances diperoleb basil pengujian bomogenitas vanans dengan kriteria pengujian jika P(Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya data postes kemampuan peme,cahan masalah pada kedua kelompok memiliki varians yang tidak bomogen. Karena data postes kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelas berasal dari populasi berdistribusi normal sedangkan varians tidak bomogen maka analisis data dilanjutkan pada pengujian kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan statistik parametrik yaitu pada taraf signifikansi J10=0,05. Adapun dengan pasangan
uji-t
hipotesis sebagai berikut:
A tau H0:
tidak
terdapat
perbedaan
rata-rata
postes
kemampuan
pemecahan masalah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol H1 :
terdapat perbedaan rata-rata postes kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Dengan Independent-Sample T Test, basil perhitungannya dapat dilibat pada Tabel4.17.
Tabel 4.17 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol Uji-t Untuk Perbedaan Rata-rata T
jNilai_Postes_Total
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
-1,256
df 64
Sig.(2-tailed)
0,214
Perbedaan Rata-rata -1,697
sd 1,351
16/41759.pdf
104
Berdasarkan hasi1 perhitungan uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) yang tersaji pada Tabel 4.17 di atas, maka untuk menguji pasangan hipotesis tersebut digunakan kriteria pengujian hipotesis jika P(Sig. (2-tailed)) < 0,05 maka H0 ditolak. Temyata untuk varians yang diasumsikan tidak sama memiliki nilai t-hitung sebesar -1,256 dengan Sig. (2-tailed)=0,215 > 0,05, maka H0 diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata postes kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata postes dengan kemampuan pemecahan masalah adalah 5,5, sedangkan KKMnya adalah 6,8. Meskipun rata-rata postes pada kemampuan pemecahan masalah lebih kecil dibandingkan dengan KKM tetapi rata-rata pretes lebih besar dibanding postes. Hal ini menandakan bahwa terdapat peningkatan antara nilai postes dan pretes.
c. Skor Gain Untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang mengikuti
pembelajaran
secara
konvensional
adalah
dengan
menghitung gain kedua kelompok dengan menggunakan rumus normalized gain. Hasil perhitungan gain temormalisasi selengkapnya
disajikan pada Tabel 4.18.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
105
Tabel4.18 Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Eksperimen Kontrol
Rata-rata Gain T ernormalisasi 0,24 0,15
Kategori Rendah Rendah
Berdasarkan Tabel4.18 terlihat bahwa rata-rata gain temormalisasi kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, namun gain kedua kelas tersebut berada pada kategori rendah. Untuk mengetahui apakah perbedaan skor rata-rata gain temormalisasi peserta
didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol cukup signifikan atau tidak, maka data diuji dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Sebelum dilakukan analisis uji perbedaan dua rata-rata, terlebih dulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data skor gain temormalisasi dengan taraf signifikasi 0,05. Pasangan hipotesis untuk menguji normalitas distribusi skor gain temormalisasi suatu kelompok data yaitu sebagai berikut: H0:
data berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 :
data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Hasil uj i normalisasi dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Shapiro-Wilk Nilai Gain Eksperimen Nilai Gain Kontrol
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Statistik 0,889 0,854
df 33 33
Signiftkan 0,003 0,000
16/41759.pdf
106
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas Shapiro-Wilk yang tersaji pada Tabel 4.19 dengan kriteria pengujian jika P(Sign.) < 0,05 maka Ho ditolak, temyata pada kelas eksperimen diperoleh nilai Sig.=0,003 < 0,05, sehingga H 0 ditolak. Artinya data gain kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Begitu pula pada kelas kontrol yang memiliki nilai Sig.=O,OOO < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya data gain kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Uji Hipotesis kedua Berdasarkan hasil uji normalitas temyata data gain temormalisasi tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. Oleh karena itu, untuk menguji hipotesis kedua pengujian hipotesisnya mennggunakan uji kesamaan rata-rata postes kemampuan pemecahan masalah dilakukan melalui uji statistika non-parametrik Mann-Whitney Test dengan pasangan hipotesis sebagai berikut. flo: Jlx = Jly Hi: Px
* J.ly
Atau Ho
Tidak
terdapat
perbedaan
peningkatan
kemampuan
pemecahan masalah matematik antara peserta didik yang memperoleh
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan pemecahan masalah dibandingkan dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
107
peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. H1
Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan
pemecahan masalah dibandingkan dengan peserta didik yang
memperoleh
pembelajaran
matematika
secara
konvensional. Sebelum melakukan uji Mann-Whitney, data postes kemampuan pemahaman diranking terlebih dulu untuk membuat data menjadi ordinal. Tabel 4.20 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol
~ann- Whitney
U
~ilcoxon W
~ ~symp.
Sig. (2-tailed) Grouping Variable: kelas
Rank of P1 Pos 418,000 979,000 -1,653 0,098
Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata non parametrik yang tersaji pada Tabel 4.20 menggunakan kriteria pengujian, jika P(Asymp. Sig. (2-tailed))/2 < 0,05 maka tolak H0 • Temyata nilai Asymp. Sig. (2-tailed)/2=0,098/2 < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
108
didik
yang
memperoleh
pembelajaran
matematika
secara
konvensional. 3.
Hubungan Peningkatan Kemampuan Pemahaman dengan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Untuk mengetahui hubungan peningkatan kemampuan pemahaman matematik dengan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik, sebagai gambaran umum disajikan data peningkatan kedua kemampuan yang terdapat pada Tabel4.21. Tabel4.21 Tabulasi Silang Gain Pemahaman dan Gain Pemecahan Masalah kriteria gain pemecahan
Total
masalah
gain Sedang pemahaman Bawah kriteria
Total
atas
sedang
Bawah
0 1 1
1 17 18
15 32
47
16 50 66
Berdasarkan data pada Tabel 4.21 terlihat bahwa peningkatan kemampuan didominasi oleh peningkatan kemampuan pemahaman dengan kriteria bawah dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kriteria bawah yaitu sebesar 47 orang. Sementara itu terdapat 1 peserta didik yang peningkatan pemecahan masalahnya pada kriteria atas, tetapi justru memiliki peningkatan pemahaman pada kriteria bawah. Pada Tabel 4.21 terlihat bahwa tidak ada seorang peserta didik pun yang memiliki peningkatan pemahaman matematik dengan kriteria tinggi. Situasi seperti ini belum dapat menggambarkan keterkaitan atau hubungan peningkatan kemampuan pemahaman dengan peningkatan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
109
pemecahan masalah secara signifikan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis lebih lanjut secara statistik menggunakan koefisien kontingensi. Uji Hipotesis ketiga
Pasangan hipotesis yang digunakan untuk menguji hipotesis ketiga sebagai berikut: H 0 :p = 0
Atau Ho
Tidak terdapat hubungan peningkatan kemampuan pemahaman matematik dengan kemmpuan pemecahan masalah matematik.
Hl
Terdapat hubungan kemampuan pemahaman matematik dengan kemampuan pemecahan masalah matematik.
Berikut disajikan hasil perhitungan koefisien kontingensi. Tabel4.22 Hasil Uji Chi Kuadrat Terhadap Koefisien Kontingensi Chi-Square Tests
Uji Chi Kuadrat
Nilai
df
5,249a
2
Asymp Sig. _(2-tailedl 0,072
Koefisien Konting_ensi 0,271
Hasil perhitungan uji chi kuadrat terhadap koefisien kontingensi yang tersaji pada Tabel 4.22 menggunakan kriteria pengujian, jika P(Asymp. Sig. (2-tailed))< 0,05 untuk menolak H0 • Temyata nilai Asymp. Sig. (2-tailed) =0,072>0,05, maka H0 diterima. Artinya Tidak terdapat hubungan peningkatan kemampuan pemahaman matematik
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
110
dengan kemampuan pemecahan masalah matematik.
Hal tm
dimungkinkan karena besarnya hubungan peningkatan antara dua kemampuan
tersebut
terlalu
lemah
yaitu
sebagaimana
yang
ditunjukkan pada nilai Contingency Coefficient sebesar 0,271. 4. Hasil Skala Sikap
Sikap peserta didik dalam penelitian ini adalah sikap peserta didik terhadap
pelajaran
matematika,
sikap
peserta didik
terhadap
pembe1ajaran bangun ruang, dan sikap peserta didik terhadap pendekatan pemecahan masalah. Sikap peserta didik yang dimaksud adalah sikap siswa di kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah. Data selengkapanya terdapat pada lamp iran Sikap peserta didik dikelompokkan pada aspek Kognisi, Konasi dan Afeksi. Pada aspek kognisi, sikap peserta didik terhadap pembelajaran matematika terdapat pada nomor 1, 7, 21, dan 29 dan kesadaran sifat matematika yang hierarki antara materi terdapat pada nomor 5, 6, 10, 14, dan 26 sedangkan kecenderungan gaya belajar peserta didik terdapat pada nomor 17, 18, 24, dan 25. Data skala sikap terdapat pada tabel 4.23. Tabel4.23 Hasil Skala Sikap
Aspek yang Dinilai
Nilai Rata-rata
Pencapaian (%)
Kognisi Konasi Meksi
3,54 3,46 3,33
70,7 69,1 66,6
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
111
Sikap peserta didik pada seluruh aspek menunjukan sikap positif. Pada aspek kognisi yang menunjukkan skor rata-rata 3,54 lebih besar dari skor netral, dengan pencapaian 70, 7%. Pada aspek konasi , skor rata-rata sebesar 3,46 dan pencapaian 69,1%. Demikian juga pada aspek afeksi skor rata-rata 3,33 dan pencapaian 66,6%.
5.
Analisis Hasil Jawaban Peserta Didik Untuk mengetahui hasil pencapaian peserta didik pada proses penyelesaian soal-soal tes kemampuan pemahaman matematik, dilakukan analisis terhadap jawaban peserta didik terutama pada peserta didik yang jawabannya salah, keliru, atau kurang lengkap (tidak sesuai dengan tuntutan soal). Tabel 4.24. menyajikan hasil pencapaian pengerjaan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal tes kemampuan pemahaman matematik peserta didik. Tabel 4.24 Hasil Pencapaian Pengerjaan Postes Peserta Didik dalam Mengerjakan Soai-Soal Tes Kemampuan Pemahaman Matematik Pemahaman
j'\jomor soal
I
Level 0 I 2
3 4 0
Instrumental 2
I 2
3 4 0 I
3
Relasional
2 3 4 0 1
4
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
2 3 4
Kemampuan Pemahaman Postes Eksperimen Kontrol
3,03% 18,18% 75,75% 3,03% -
-
27,27% 72,72% -
-
-
12,12% 87,87%
15,15% 84,84%
-
-
3,03% 12,12% 30,30% 54,54%
-
3,03% 75,75% 21,21%
-
3,03% 15,15% 75,75% 6,06%
24,24% 72,72% 3,03%
-
-
16/41759.pdf
112
Berdasarkan data pada Tabel 4.24 dapat disimpulkan bahwa peserta
didik kelas VIII MTs Muawanah, sebagian besar dapat menjawab soal pemahaman matematik sampai pada level pemahaman tingkat 3 dan 2. Sedangkan untuk pemahaman level 4 hanya ada 1 orang peserta didik yang dapat menyelesaikan soal sampai tuntas, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Apabila data tersebut dikaitkan dengan jenis pemahaman instrumental
dan pemahaman relasional
maka hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik dapat menjawab
soal
pemahaman
instrumental
dibandingkan
dengan
pemahaman relasional. Penilitian tru JUga bertujuan untuk melihat hasil pengukuran kemampuan pemecahan masalah yang meliputi aspek memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melakukan perhitungan dan memeriksa kembali hasil perhitungan. Materi yang di berikan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik meliputi materi pokok bangun ruang. Untuk mengetahui hasil pencapaian peserta didik pada proses penyelesaian soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik, dilakukan analisis terhadap jawaban peserta didik terutama pada aspek mana pe<;erta didik lemah dalam mengetjakan soal-soal terse but. Tabel 4.24. menyajikan hasil pencapruan peserta didik dalam mengetjakan soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 113
Tabel 4.25 Hasil Pencapaian Peserta Didik dalam Mengerjakan Soai-Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
nomor 1
nomor2
langkah 3 langkah 4 Total langkah 1 langkah 2 nomor 3 langkah 3 langkah 4 Total langkah 1 langkah 2 nomor4 langkah 3 langkah 4 Total skor total yang diperoleh
98,48% 38,64% 56,06% 3,03% 46,97% 100,00% 33,33% 50,00% 4,55% 44,24% 100,00% 32,58% 39,39% 3,03% 41,52% 65,15% 23,48% 25,76% 1,52% 27,88% 40,15%
100,00% 56,06% 60,61% 36,36% 61,82% 100,00% 44,70% 59,09% 28,79% 55,45% 100,00% 43,94% 43,94% 21,21% 50,61% 83,33% 47,73% 50,00% 24,24% 50,61% 54,62%
96,97% 56,82% 59,0911/o 15,15% 56,97% 96,97% 53,79% 60,61% 21,21% 57,27% 95,45% 58,33% 72,73% 24,24% 61,82% 96,97% 55,30% 68,18% 19,70% 59,09% 58,79%
1,52% 17,42% 3,03% 33,33% 14,85% 0% 11,37% 9,09% 24,24% 13,13% 0% 11,36% 4,55% 18,18% 9,09% 18,18% 31,82% 42,42% 22,72% 22,73% 14,47%
Berdasarkan data pada Tabel 4.24, data postes untuk kelompok eksperimen menunjukkan bahwa untuk soal nomor 1 langkah ke 4 dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah hanya dapat dilakukan oleh sebagian kecil peserta didik, yaitu mampu memeriksa hasil. Demikian juga, data postes pada kelas kontrol untuk soal nomor 1 langkah ke 4 menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah masih kurang. Meskipun hasil postes untuk nomor 1 langkah ke 4 masih jauh dari yang diharapkan, namun hal ini
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 114
menunjukkan adanya peningkatan sehingga peserta didik mampu melakukan langkah ke-4 atau memeriksa hasil. Untuk soal nomor 2 data postes untuk kelompok eksperimen menunjukkan bahwa untuk soal nomor 2 sebagian besar peserta didik belum dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah langkah ke 2 dan langkah 4. Begitu juga untuk soal nomor 3 data postes untuk kelompok eksperimen menunjukkan untuk soal nomor 3 pada langkah ke 2, langkah ke 3 dan langkah 4 dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah masih kurang hal ini ditunjukkan sebagian kecil peserta didik yang mampu membuat perencanaan pemecahan masalah. Sedangkan untuk soal nomor 4 data postes untuk kelompok eksperimen menunjukkan bahwa untuk soal nomor 4 pada langkah ke 2 dan langkah 4 masih kurang. 6. Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran Hasil observasi peneliti di kelas VIII B MTs Mu'awanah menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah di kelas selama ini teijadi kecenderungan positif baik dari aktivitas guru maupun peserta didik. Dari aktivitas guru setelah diamati selama proses pembelajaran lebih cenderung positif dan nampak ada peningkatan dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru saat memberikan apersepsi mengenai materi sebelumnya serta dalam hal memberikan motivasi kepada peserta didik tentang pentingnya materi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
115
pendekatan pemecahan masalah yang akan dipelajari. Selain itu guru berusaha memberi penekanan kepada peserta didik untuk menyampaikan ide-ide dalam penyelesaian masalah yang diberikan, memberikan stimulus berupa pemberian bahan ajar dan LKPD. Selain itu selama di kelas guru dengan seksama senantiasa
memantau kesulitan peserta didik dalam
mengerjakan LKPD dan mengarahkan mereka untuk menyelesaikan soalsoalnya, mempresentasikan hasilnya tersebut serta membimbing mereka membuat
refleksi
tentang
materi
yang
telah
dipelajari
dengan
memperhatikan langkah pemecahan masalah. Bahkan di akhir pertemuan, guru memberikan tes individu mengenai materi yang telah dipelajari serta
memberikan penguatan kepada peserta didik berupa penugasan PR untuk dikerjakan di rumah. Adapun dari aktivitas peserta didik, dapat diamati keaktifan mereka dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas selama pertemuan ke-1 dan ke3. Dalam masalah berbagi idea dengan temannya pada saat diskusi di kelompoknya masing-masing, peserta didik belum bisa aktif sepenuhnya karena masih dalam tahap awal pengenalan materi dan pendekatan pembelajaran yang baru. Demikian pula dalam berbagi idea dengan temannya pada saat diskusi ke1as, setelah diamati masih kurang aktif, hal inipun disebabkan oleh masih dalam tahap penjajakan dalam materi dan pendekatan baru. Berbeda pada saat di kelompoknya peserta didik tidak mampu menyelesaikan soal, maka mereka dengan begitu aktif dan antusias bertanya pada guru terkait kesulitan yang dihadapi. Ini sebuah peningkatan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
116
yang cukup baik dalam pertemuan awal. Walaupun ketika guru atau temannya pada saat diskusi kelas bertanya, mereka masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Termasuk juga dalam hal ketika dimintai untuk mengemukakan saran pada saat diskusi kelas, menyelesaikan soal seseuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah dan mencoba memecahkan masalah dengan cara yang berbeda
Adapun setelah pertemuan ke-4 dan seterusnya peserta didik peserta didik sudah nampak lebih aktif terutama dalam hal berbagi idea dengan temannya pada saat diskusi di kelompoknya masing-masing. Termasuk saat dimintai untuk mengemukakan saran pada saat diskusi kelas, serta mampu menyelesaikan soal sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah dan mencoba memecahkannya dengan cara yang berbeda meskipun tidak lengkap.
C. Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yang terkait kemampuan pemahaman matematik peserta didik, dan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik, baik yang mendapatkan pembelajaran pemecahan masalah maupun yang mendapatkan pembelajaran konvesnsional serta sikap peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.
Berikut ini diuraikan pembahasan hasil
penelitian berdasarkan masing-masing faktor tersebut. 1. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik Peserta Didik
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematik peserta didik masih jauh dari yang diharapkan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
117
Hal ini dapat dilihat dari skor rataan gain kedua kelas yang menunjukkan bahwa gain temormalisasi masih rendah apabila dibandingkan dengan skor maksimal ideal untuk tes kemampuan pemahaman yaitu 16. Dari hasil pengujian skor gain temormalisasi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematik antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Hal ini disebabkan karena pada awal kegiatan belajar, banyak peserta didik yang sudah bisa menjawab Bahan Ajar dan LKPD yang diberikan. Mereka kelihatan tidak kesulitan untuk mengisi Bahan ajar dan LKPD dengan mengikuti instruksi yang ada pada LKPD itu. Hanya terdapat beberapa orang peserta didik yang belum bisa membuat konstruksi sesuai dengan instruksi. Uraian diatas memberikan gambaran bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematik antara peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Hal ini disebabkan karena pemahaman dan hafalan termasuk dalam tahapan berpikir matematika tingkat rendah. Disamping itu peserta didik diberikan kesempatan yang sama untuk dapat memahami masalah matematik dengan caranya sendiri berdasarkan pemahaman
yang
diperoleh
sebelumnya
Karena
suatu
proses
pembelajaran akan lebih mudah dipelajari dan dipahami siswa jika para
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 118
guru mampu memberi kemudahan kepada siswanya sedemikian rupa
sehingga para siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya Menurut Ausubel (1973, dalam Orton, 1987) Satu faktor terpenting yang berpengaruh pada proses pembelajaran adalah apa yang diketahui siswa Tentukan hal itu (apa yang diketahui siswa tersebut) lalu ajarlah ia berdasar pada apa yang sudah diketahuinya itu. Dalam penelitian ini, ketika tidak terdapat perbedaan peningk:atan kemampuan
pemahaman
matematik
antara
peserta
didik
yang
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional,bisa saja karena peserta didik diberikan kesempatan yang sama untuk dapat memahami masalah matematik dengan caranya sendiri berdasarkan pemahaman yang diperoleh dari gurunya baik dengan metode pemecahan masalah maupun konvensional. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
tingkat
pemahaman
instrumental peserta didik tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta didik yang dapat menjawab soal nomor 1 dan nomor 2 daripada soal nomor 3 dan soal nomor 4, sementara tingkat pemahaman relasional masih
rendah.
Berdasarkan
data
hasil
penelitian,
pemahaman
instrumental peserta didik lebih baik dibandingkan dengan pemahaman relasional.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
119
2. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta didik Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari skor rataan pretes kedua kelas yang menunjukkkan bahwa kualitasnya masih rendah, apabila dibandingkan dengan skor maksimal ideal sebesar 40. Dari hasil pengujian skor gain ternormalisasi dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan
peningkatan
kemampuan
pemecahan
masalah
matematik antara peserta didik yang mempero1eh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Selain itu peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah lebih diberikan kesempatan untuk memahami permasalahan matematik yang sedang dihadapi. Kemudian peserta
didik
merumuskan/merencanakan
penyelesaian
masalah
matematik, serta melakukan perhitungan sesuai dengan cara yang telah dipilih/direncakan sehingga peserta didik peserta didik
lebih kreatif. Selanjutnya
mampu memeriksa kembali hasil perhitungan atau
penyelesaian masalah matematik. Berbeda halnya dengan peserta didik yang pembelajarannya secara konvensional dimana peserta didik hanya diberi penje1asan konsep oleh guru, kemudian guru memberikan contoh untuk melengkapi penjelasan materi, dilanjutkan pemberian latihan soal dan meminta salah seorang peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas. Pada akhir pembelajaran peserta didik diberi tugas permasalahan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
120
yang dianggap sulit oleh peserta didik. Hal ini sejalan dengan Priatna (2000:45) menunjukkan bahwa pendekatan melalui pemecahan masalah secara signifikan lebih baik dari pada pendekatan konvensional.
3.
Hubungan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
dengan
Hasil analisis data menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan pemahaman matematik peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik. Apabila dilihat dari tabulasi silang antara kemampuan pemahaman matematik dengan kemampuan pemecahan masalah, terdapat beberapa peserta didik yang memiliki peningkatan kemampuan pemahaman matematik yang tinggi, sementara peningkatan pemecahan masalahnya lebih rendah, dan sebaliknya Sebagai contoh terdapat 1 orang peserta didik yang peningkatan kemampuan pemecahan masalahnya berada pada kriteria tinggi sedangkan pada peningkatan pemahamannya berada pada kriteria bawah. Hubungan yang terjadi antara kemampuan pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah pada penelitian ini dapat dikatakan rendah. Hal tersebut mungkin terjadi karena sebagian peserta didik cenderung belum terbiasa menjawab soal-soal tentang kemampuan pemahaman ataupun pemecahan masalah. Peserta didik masih terbiasa menjawab soal-soal dengan singkat tanpa memperhatikan langkahlangkah proses pemecahan masalahnya Soal-soal yang biasa diberikan baik dalam Ulangan Tengah Semester (UTS) ataupun Ulangan Akhir Semester (UAS) tidak mengarahkan kepada kemampuan pemahaman dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 121
pemecahan masalah sehingga peserta didik belum sepenuhnya terbiasa menjawab dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Sesuai dengan pendapat Bell (1978) dalam Sugiman dkk (2009: 180), yang menyatakan bahwa seseorang akan mampu menyelesaikan masalah matematik jika ia menyadari adanya persoalan dalam situasi tersebut, mengetahui bahwa persoalan tersebut perlu diselesaikan, merasa ingin berbuat dan menyelesaikannya, namun tidak dapat dengan segera menyelesaikannya meskipun ia memahami tentang situasi dan kondisi pennasalan matematik yang dihadapinya. Apabila persoalan yang dihadapi siswa merupakan tipe soal yang sering ditemuinya sehingga ia hanya menggunakan prosedur yang sering digunakan, maka soal tersebut merupakan soal rutin atau bukan merupakan masalah baginya.
4.
Sikap Peserta didik Selama Mengikuti Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Pemecaban Masalab Secara keseluruhan, peserta didik menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah, walaupun terdapat dua indikator yang skor sikap peserta didik nya lebih kecil dibandingkan dari skor sikap netral atau wilayah netral (Neutral Region). Wilayah netral
dari sebuah skala adalah titik di mana sikap pro dan kontra bertemu, di mana subyek tidak menunjukkan sikapnya. Penentuan wilayah netral pada sebuah skala sangat penting dalam pengukuran sikap. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa peserta didik bersikap positif pada aspek kognisi yang menunjukan skor rata-r£!ta sebesar 3,54, yaitu lebih besar dari skor sikap netral.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 122
Pada kelas yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah tampak bahwa sikap peserta didik lebih aktif. Peserta didik yang mendapatkan pembelajaran pemecahan masalah lebih kreatif dan memiliki semangat yang tinggi dalam memecahkan masalah yang diberikan. Sejalan dengan hal ini Ruseffendi (1998:283) mengemukakan bahwa belajar aktif dapat menumbuhkan sikap kreatif sehingga di kemudian hari lebih berhasil. Maksudnya ialah peserta didik kemPngkinan lebih dapat mengatasi persoalan di masyarakat.
5. Analisis Hasil Jawaban Peserta Didik Temuan ini diperoleh berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban peserta didik dalam menyelesaikan soal tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematik peserta didik. Jika dilihat dari hasil pekerjaan siswa secara perorangan pada soal kemampuan pemahaman dan soal pemecahan masalah seperti terdapat pada lampiran 14. Adapun gambaran umum hasil pekerjaan peserta didik menjawab soal adalah: peserta didik
dalam
kurang memperhatikan apa saja
yang ditanyakan dalam soal atau kurang teliti dalam memahami soal, sehingga jawaban peserta didik sering kali kurang lengkap; masih lemah dalam mengubah soal cerita ke dalam model matematika; menjawab soal kurang hati-hati sehingga salah dalam perhitungan; dan tidak berusaha memeriksa kembali apa yang telah dikerjakan. Hasil analisis jawaban peserta didik dalam menyelesaikan soal pemahaman maiematik menunjukkan bahwa sebagian peserta didik baik dari
kelompok eksperimen atau kelompok kontrol
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
sudah dapat
16/41759.pdf 123
menyelesiakan soal pemahaman matematik sampai pada level3. Belum ada satu pun peserta didik dari kedua kelompok yang dapat mengerjakan soal pemahaman sampai pada level ideal yaitu level 4. Hal ini
dikarenakan karena kebanyakan peserta didik melakuk:an perhitungan tidak
sempum~
seperti yang diharapkan. Masih banyak peserta didik
yang salah dalam konsep pembagian dan konsep turunan isi. Pada penyelesaian soal postes temyata hanya kelas kontrol yang kurang dapat memahami soal postes nomor 3 dan nomor 4. Berarti kemampuan peserta didik kelas kontrol dalam menyelesaikan soal pemahaman bentuk relasional masib kurang. Hal ini diakibatkan karena kondisi peserta didik yang masib belum bisa mengaitkan konsep yang telah mereka dapat dengan konsep lain yang saling berbubungan dalam memecahkan suatu masalah dan belum dapat mengk:onstruksi materi yang mereka terima. Hasil analisis jawaban peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematik menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik baik kelompok eksperimen maupun kelas kontrol masib lemah pada tingk:at penyelesian soal pemecahan masalah langk:ah ke-4 yaitu memeriksa kembali basil pengerjaan yang telah mereka lakukan. Hal ini disebabkan karena peserta didik belum terbiasa memeriksa kembali basil pekerjaan yang telah mereka lakukan sendiri dan rasa percaya diri peserta didik masib kurang. Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Jagals et.al (2010) yang menyatakan bahwa sikap psikologi peserta didik terutama rasa percaya diri, sangat mempengaruhi basil belajar matematika. Pendapat tersebut berkaitan erat dengan basil analisis
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
124
langkah pemecahan masalah, dimana pada langkah ke empat yaitu memeriksa kembali hasil masih lemah dikarenakan rasa percaya diri peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah masih rendah.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah (2008: 89), bahwa peserta didik yang mengalami kesulitan di kelas eksperimen dan di kelas kontrol, adalah 86,67% dan 87,56%. Berdasarkan hasil tanya jawab dan pengamatan faktor penyebab terjadinya kesulitan yang dialami peserta didik adalah karena peserta didik tidak pemah memeriksa atau mengecek ulang setiap langkah penyelesaian soal dan merasa kebingungan harus memeriksa dengan cara bagaimana. Hasil temuan· peneliti juga tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut. Kesulitan peserta didik dalam menjawab soal pemecahan masalah disebabkan oleh faktor keterbatasan waktu yang tersedia.
Selain itu,
Peserta didik juga hanya terbiasa dalam
menyelesaikan perhitungan dan berakhir pada hasil yang diperoleh, sehingga sebagian besar peserta didik mengosongkan jawaban pada langkah memeriksa kembali hasil.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
BABV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan pada penelitian mengenai peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematik peserta didik MTs. Muawanah Cisayong Tasikmalaya dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah ini diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Tidak
terdapat
perbedaan
peningkatan
kemampuan
pemahaman
matematik peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dengan peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional. 2.
Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dengan peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional.
3.
Tidak
terdapat
hubungan
peningkatan
kemampuan
pemahaman
matematik dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. 4.
Sikap Peserta didik selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah matematik adalah positif.
5.
Siswa belum mampu menjawab soal tes kemampuan pemahaman dnegan jenis pemahaman relasional dan soal tes kemampuan pemecahan pada langkah ke 4 yaitu memeriksa kembali hasil pemecahan masalah.
125 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
126
B. Saran-saran Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, penulis mengakhiri laporan ini dengan mengemukakan beberapa saran, di antaranya: 1. Untuk dunia Pendidikan, Pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika ini efektif digunakan pada kemampuan peserta didik
yang heterogen
mengingat pendekatan pemecahan masalah dapat mengaktifkan seluruh peserta didik. Pembelajaran seperti ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan gagasan dalam bahasa mereka sendiri sehingga peserta didik berani berargumentasi, percaya diri, dan kreatif dalam
pembelajaran
kemungkinan
di
seluruh
kelas.
peserta
Dengan didik
pembe1ajarannya termasuk peserta didik
demikian, dapat
tidak
tertutup
meningkatkan
hasil
yang kemampuannya kurang
dengan catatan guru dapat memunculkan motivasi dalam diri peserta didik dan mengoptimalkan bimbingannya. 2. Untuk Guru dan Sekolah a. Dalam
pelaksanaannya,
pendekatan
pemecahan
masalah
membutuhkan pengaturan waktu yang baik karena dalam proses pembelajarannya peserta didik dituntut untuk selalu menyelesaikan masalah berulang-ulang. Untuk peserta didik yang terbiasa dengan pembelajaran konvensional hal ini membutuhkan penyesuaian yang membutuhkan waktu dan kadang memerlukan usaha ekstra guru dalam mendorong peserta didik agar terlibat aktif. Dengan demikian pengaturan waktu yang efektif sangat diperlukan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
127
b. Dalam proses pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, guru dapat membangun suasana diskusi dan tanya jawab dalam kelas. Suasana kelas yang demikian dapat membantu membiasakan peserta didik untuk ikut terlibat aktif dalam kelas serta dapat menumbuhkan keberanian peserta didik untuk memberikan pendapatnya. Dengan demikian selain dapat melibatkan peserta didik dalam proses berpikir, pembelajaran ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik. c. Pendekatan
pembelajaran
dengan
pemecahan
masalah
dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran tetapi perlu pemilihan materi pokok yang tepat dan esensial untuk disampaikan kepada peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran matematika tidak membosankan tetapi juga tidak menghabiskan waktu pembelajaran. 3. Untuk pelitian selanjutnya a.
Perlu dilakukan penelitian pada jenjang pendidikan yang berbeda, misalnya pada tingkat sekolah dasar atau sekolah menengah atas dengan materi dan populasi penelitian yang lebih luas.
b.
Perlu diteliti pengaruh ataupun peningkatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah terhadap kemampuan daya matematik yang lain seperti kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, penalaran dan komunikasi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
DAYfARPUSTAKA Abdurrahman (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Anni, C, T (2004). Psikologi Be/ajar. Semarang: Unnes Press. Apiati, V. (2012). Peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa melalui metode inkuiri model Alberta. Tesis. UPI. Bandung Arends (2008). Learning to Teach, Be/ajar untuk Mengajar. Yogyakarta:Pustaka· Pelajar Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BSNP. (2006). Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contohl Model Silabus Mata Pelajaran Matematika SMAIMA. Jakarta: Depdiknas. Budiningsih, C. A. (2005). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Darhim. (2004). Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual terhadap Hasil Be/ajar dan Sikap Siswa Sekolah Dasar Kelas Awal dalam Matematika. Disertasi pada PPs UPI. Tidak dipublikasikan. Depdikbud. (2004). Model-model Pengajaran dalam Pembelajaran Sains. Bahan Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP. Jakarta: Depdikbud: Depdikbud. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. (2003). Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning (CTi). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dlljen Dikdasmen. Direktorat Pendidikan Lanjutan Perta --004). Model-model Pembelajaran 135 Matematika (Matematika: M.26) m Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Didkasmen). Dimyati dan Mudjiono, (2006), Be/ajar dan Pembelajaran. Solo: Rineka Cipta. Fadjar, A.M. (2001). Peringkat sistem pendidikan Indonesia terendah di dunll Tersedia[ Online] :http://www. bbc.co. uk!indonesia/maj alah/20 12/11/121127 e ducation ranks.shtmlldiakses [27 November 20 12]. Freire, F. (1997). Politik Pendidikan Kebudayaan, Kekuasaan dan pembebasan. Y ogyakarta: PustakaPelajar. 128
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 129
Fraenkel, J.R & Wallen, N.E. (1993).How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Hasan. (2012). Rekontruksi Pemahaman Konsep Pembagian pada Siswa Berkemampuan Tinggi. Yogya: UNPAR. Seminar ~asional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Hamalik, 0. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara. Handayani, S, (2010) . Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Be1ajar dan Respon Be1ajar Peserta didik pada . Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. Universitas Negeri Malang: Tidak diterbitkan. Hidayat, A. (2008). Pengaruh Penggunaan Pendekatan Problem Possing terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa . Skripsi. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Tidak dipublikasikan Indrawijaya, I. (1983). Prilaku Organisasi. Bandung: SinarBaru. Jagals, et.al (2010). Mathematics Confidence: Reflections On Problem-Solving Experiences. International Education Journal Vol.2: North-West University, Potchefstroom - South Africa. Johnson, D. J. & Myklebust, H. R. (1967). Learning Disbilities. New York: Grume&Stratton. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Pusat Bahasa Departemen Pendidika...1 Nasional Balai Pustaka. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia (KMARI) Nomor 369 Tahun 1993 Tentang Madrasah Tsanawiyah, diambil pada tanggal 12 Oktober 2013 pada website: http://iabar.kemenag.go.id/file/file/ProdukHukum/cagp1333338160.pdf Krismanto, AI (2001). PembelajaranMatematika Yang Efektif. Makalah yang disampaikan dalam seminar pendidikan matematika Guru SLTP Kabupaten Gresik di PPPG Matematika Yogyakarta, tanggal 12 Maret 200l.Yogyakarta: PPPG Matematika Mar'at (1981). Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, Jakarta: Ghalia Indonesia Margaret, G, E. (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi, dialihbahasakan oleh Tri Wibowo, B.S; disunting oleh Yusufbardi Miarso Jakarta : Kencana.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 130
Meltzer, D. E. (2002), The Relationship between Mathematics Preperalion and Conceptual Learning Gains in Phisics: A Possible "Hidden Variabel"in Diagnostic Pretes Scores. American Journal of Physics. Vol 70. Page 12591268 Mullis, et.al. (2003). TIMSS. Assessment Frameworks and Specifications 2003. Trend in mathematics and science study. The Interbational Study Center Bortox College, Lynch School of Education. Murni, A. (2010). Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Masalah Kontekstual, Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema "Peningkatan Kontribusi Penelitian dan Pembelajaran Matematika dalam Upaya Pembentukan Karakter Bangsa" pada tanggal 27 November 2010 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, diambil pada tanggal 11 Oktober 2013 pada website: http://eprints.uny.ac.id/l 0499/1/P11-Atmapdf Mudjiono. (2006). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Nasution (2010). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara Natawidjaya, R. (1987). Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta : Depdikbud.
Defining Problem Solving. Tersedia (Online) di NCTM. 2000. (http://,A, u,Nv. IeLirtiei. or(Jchaiiell COLti-,es/teacliin(-,iiiatlil,raciesk-'"Isessioll- 03/sectio 03 a .. html, diakses5 Mei 2013. Nurhadi & Senduk, A.G. (2003). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK Malang: Universitas Negeri Malang. Nor, M, N (2001). Belief, Attitudes and Emotions in Mathematics Learning, Makalah disajikan pada diklat PM-0917. Penang: Seameo-Recsam. Nurdiansyah, A. (2008). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 8 Tasikmalaya). Skripsi Universitas Siliwangi. Tasikmalaya: Tidak diterbitkan. Ojose, Bobby(2011). Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics We Learn Into Everyday Use. Journal of Mathematics Education Vol.4: University of Redlands, US..; .. Orton, A. (1987), Learning Mathematics. London: Casell Education Limited.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 131
Panggabean, L. P. (1996). Penelitian Pendidikan (Diktat. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia Panjai~
M. (2009). Logical Thinking (Reasoning) and Positive Attitude in Mathernatichs as an Important Aspect in the Instructional Process. Paradikma Jurnal Pendidikan Matematika: Medan: Program Studi Pendidikan Materna~ PPS UNIMED.
Purwanto, N. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya. Puji1estari, (2012), Ana/isis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika berdasarkan Langkah-langkah Polya Pada Peserta Didik Kelas X SMAN 6 Mataram, Universitas Negeri Malang, Tidak diterbitkan. Priatna (2000). Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pemecahan Masalah pJda Siswa SLTP. Seminar Nasional. Surabaya: FMWAITS. Ratnaningsih, N. (2003). Mengembangkan kemampuan berpikir matematik siswa SMU melalui pembelajaran berbasis masalah. Tesis. Program Pascasrujana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandimg. Ruseffendi, E. T. (1998). Satatistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press. (2006). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito. Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung: Alfabeta. Sanjaya. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Sapir, H.S, (2010), Efektivitas Penerapan Model Pembe/ajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Be/ajar, Hasi/ Be/ajar dan Respon Be/ajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang, Universitas Malang, Tidak diterbitkan. · Setiawan, dkk (2008). Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Bam Algesindo. Slameto. (2003). Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktek.Bandung: Penerbit Nusa Media. Soedjadi, R. (2000). Pembelajaran Matematika Realistik, pengenalan awal dan praktis (makalah yang disampaikankepada para guru SDIMI terpilih).
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 132
Stahl, R J. (1994). Cooperative Learning in Social Studies (USA: AddisonWesley Publishing,). Sudjana, N. (2008). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudjana. (2005). AletodaStatistik. Bandung: rarsito. Sugiman, dkk. (2009). Mathemastics Problem Solving in Mathematics Realistic. Jurnal Pendidikan Matematika P ARADIKMA. Edisi Juni 2009 Sugiyanto (2010). Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di SD Semarang : Jurusan Mat SIPA UNNES Semarang. Sugiyono. (2002), Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Supinah. (2013). Paradikma Baru Pembelajaran Matematika, Diambil pada tanggal 10 Oktober 2013, dari situs PPPPTK Matematika httn:LLJ¥ltkmatematika.orglfile/ARTIKEUArtikel%20Matematika!PARA DIKMA%20BARU%20PEMB%20MATEMATIKA supinah.pdf Suhennan, E. (2001).Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI. _ _ _ _ _ (2001). Strategi Pembe/ajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA. Sumarmo, U dkk. (1994). Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Guru dan Siswa SMP. (laporan penelitian). Bandung: IKIP. Sumarmo, U. (2006). "Berpikir Matematik Tingkat Tinggi :Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Siswa Sekolah Menengah dan Mahasiswa Calon Guru".Makalah Seminar Pendidikan Matematikc. di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjajaran. UPI Bandung. Subino. (1987). Konstruksi dan Ana/isis Tes; Suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan Pengukuran. Jakarta: Ditjen Dikti Debdikbud. Suyitno, A. (2002), Model-Mode/ Pembelajaran dan Penerapannya di SMP/MTs. Semarang: UNNES. Shadiq, F. (2004). Pena/aran, Pemecahan Masa/ah dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Y ogyakarta: Depdiknas. Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan Sebagai Suatu Pendekatan Baru. Bandung Remaja Rosdakarya. Taufiqurrahman. (2011 ), Perbandingan Standar Kompetensi (SK) Dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Dengan di SMP, diambil pada tanggal 12 Oktober 2013 pada
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf 133
website: http://taufiqurrahmannoermuslim. blogspot.com/20 11 /06/oerbandinganstandar•kompetensi.html
TIM MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI. UNESCO. (2000). Education for The Twenty First Century. Di ambil pada tanggal12 Oktober 2013 pada website: http://www.unesco.co.id Wahyudin (2003). Peranan Problem Solving. UPI Bandung Winataputra dan Rosita. (1995). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Wismayan~
P. (2007). Pengaruh Model Be/ajar Berbasis Masalah Dan Adversity Quotient Peserta Didik Terhadap Prestasi Be/ajar
Zamandari, W.l. (2011), Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Bercirikan Penyelesaian Masalaj Model Polya, Universitas Negeri Malang. Zhu, Zheng (2007). Gender differences in mathematical problem solving patterns. International Education Journal, Vol.8 :University of Adelaide, China.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
134
Lampiran 1 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : MTs Muawanab-Cisayong Kelas : VIll (Delapan) Mata Pelajaran : Matematika :II (dua) Semester Taboo Pelajaran: 2012-2013 Standar Kompetensi: 5. Memaharni sifat-sifat kubus, balok, prisrna, Iimas, dan bagian-bagiannya, serta rnenentukan ukurannya Kompetensl
Mater!
Dasar
Pembelajaran
5.1
Karakter yang
Keglatan Pembelajaran
dlharapkan
Kompetensl
Mendiskusikan unsur • Menyebutkan unsurMengiden Kubus, balok, Disiplin unsur kubus, balok, tifikasi sifat prism a tegak, Bertanggungjawab unsur kubus, balok, prisma, dan Iimas : sifat kubus, Iimas prism a dan Iimas Rasa hormat rusuk, bidang sisi, ba-lok, dengan menggunakan diagonal bidang, prism a dan Perhatian model diagonal ruang, Iimas serta Tekun bidang diagonal. bagianbagiannya.
5.2 Membuat
Kubus,
balok,
jaring-jaring prisma tegak,
kubus, balok, Iimas prisma dan limas
----·----
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Merancang
jaring
jaring: -kubus - balok - prisma tegak - Iimas
Penllalan
lndlkator Pencapalan
• Membuat jaringjaring:-kubus - balok - prisma tegak - Iimas
Teknlk
Bentuk
Contoh lnstrumen ~
Tes tertulis Daftar pertanyaan
/ T l/... p
~
v
v
Alokasl
Sumber
Waktu
Belajar
2x40mnt
ruang
R
kerja
kerja
peti~
sis!
datar (pada~ Q
dan kerangka)
a. Sebutkan rusuk-rusuk tegaknyal b. Sebutkan diagonal ruangnyal Tes uji
teks,'
bangun
Perhatikan balok PQRS-TUVW.
Unjuk
Buku
lingkungan,
Dengan menggunakan manila, buatlah model: a. balok b. kubus c. Iimas
karton
-
2x40mnt
I I
16/41759.pdf
135
Kompetensl
Materl
Dasar
Pembelajaran
5.3 Menghi-tung Kubus,
balok,
luas prisma pennukaan Iimas dan volu-me kubus, balok, pris-ma dan limas
tegak,
Karakter yang
Keglatan Pembelajaran
dlharapkan
Penllalan
lndikator Pencapalan Kompetensl
Teknlk
Meneari rum us luas • Menemukan rumus permukaan kubus, luas permukaan dan balok, Iimas kubus, balok, Iimas prisma tegak dan prisma tegak
Tes lisan
Menggunakan rum us • Menghitung luas untuk menghitung permukaan kubus, luas permukaan kubus, balok, prisma dan balok, prisma dan Iimas Iimas.
Tes tertulis
Meneari rumus volume • Menentukan rumus kubus, balok, prisma, volume kubus, balok, Iimas. prisma, Iimas
Alokasl
Sumber
Contoh lnstrumen
Waktu
Belajar
l.Sebutkan rumus luas permukaan kubus jika rusuknya x em.
4x40mnt
Bentuk Daftar pertanyaan
2. Sebutkan rumus luas permukaan yang prisma alasnya jajargenjang dengan panjang alas a em dan tingginya b em. Tinggi prisma t em. Uraian
Suatu
prism a
tegak
sisi
tiga 2x40mnt
panjang rusuk alasnya 6 em dan tingginya 8 em. Hitunglah luas permukaan prisma. Tes lisan
Daftar
1. Sebutkan rumus volume:
Pertanyaan
2x40mnt
a) kubus dengan panjang rusuk xcm. b) balok dengan panjang pem, Iebar lcm, dan tinggi t em.
Menggunakan
rum us • Menghitung volume kubus, balok, prisma, Iimas. volume kubus, balok untuk
menghitung
Tes tertulis Tes ganda
pili han Suatu Iimas tegak sisi-4 alasnya 4x40mnt berupa persegi dengan panjang sis' 9 em. Jika tinggi Iimas 8 em maka
prisma, Iimas.
-
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
-
·--
16/41759.pdf
136
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (PERTEMUAN 5) Nama Sekolah
MTs Mu'awanah-Cisayong
Mata Pelajaran
Matematika
Kelas
vm (Delapan)
Semester
2 (Dua)
Tahun Pelajaran
2012-2013
Standar Kompetensi :
5. Mamahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, Iimas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar
5.3. Menghitung luas pennukaan dan volume kubus, balok; prisma dan Iimas menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok
Indikator -
Menghitung luas permukaan kubus dan balok
2 x40 menit
AlokasiWaktu
A. TujuanPembelajaran Dengan pendekatan pemecahan masalah peserta didik dapat : a. menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok b. menghitung luas permukaan kubus dan balok ./ Karakter yang diharapkan
: Tanggungjawab Disiplin Kerjasama Ketelitian Tekun
B. MateriAjar Luas permukaan kubus dan balok Luas permukaan kubus == 6 x s x s Luas permukaan balok == 2 (pl + pt + lt) C. MetodePembelajaran Pendekatan
: PemecahanMasalah
Metode
: Tanyajawab, diskusi dan penugasan
D. Kegiatan Pembelajaran '
Kegiatan Awal (± 10 menit) a. Guru memotivasi peserta didik dengan menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, menekankan bahwa kerjasama dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
137
anggota kelompoknya sangat diperhatikan, dan menghubungkan bangun ruang dengan kehidupan sebari-bari. b. Guru melakukan apersepsi yang bertujuan untuk menggali kemampuan dasar peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleb guru mengenai jaring-jaring kubus dan balok yang merupakan prasyarat luas permukaan kubus dan balok. c. Guru membahas pekerjaan rumah secara keseluruhan •
Kegiatan Inti ( ± 70 menit) a.
Eksplorasi
Tahap 1 : Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 1)
Guru membagi peserta didik kedalam kelompok-kelompok yang terdiriatas 4 orang atau 5 orang
2)
Guru memberi penekanan pada peserta didik untuk menemukan ide kelompoknya sendiri tentang cara menyelesaikan masalah.
Tahap 2: Mengarahkan peserta didik pada masalah 3)
Guru menyajikan situasi masalah pada bahan ajar dan LKPD, kemudian meminta siswa mempelajari situasi tersebut
b. Elaborasi
Tahap 3 : Mengarahkan peserta didik dalam memecahkan masalah 4)
Guru meminta setiap kelompok untuk menyelesaikan masalah yang ada pada bahan ajar dan LKPD (selama diskusi berlangsung, guru berkeliling memantau kerja tiap-tiap kelompok dan mengarahkan kelompok peserta didik yang mengalami kesulitan)
5)
Guru mengarahkan memecahkan masalah
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan basil pemecahan masalah 6)
Guru
mengarahkan
atau
mengamati
peserta
didik
dalam
menyimpulkan basil pemecahan masalah 7)
Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan basil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Guru bertindak sebagai fasilitator
(guru
memandl1 jalannya diskl1si
dan mengarahkanjawaban yang benar) c.
Konfrrmasi
Tahap S : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
138
8)
Guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau menganalisis dan
mengevaluasi proses
berpikir
mereka sendiri
atau hasil
pemecahan masalah dari tahap 1 sampai tahap 4. Kegiatan Penutup (± 10 menit)
•
Guru menjelaskan kembali secara singkat mengenai unsur-unsur dari kubus, balok, prisma, dan Iimas. Kemudian membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran. Selanjutnya guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman
dan
pemecahan
masalah
dengan
menyelesaikan soal-soal pada LKPD.
E. Somber Belajar Bahan Ajar I LKPD dan buku paket
F. Penilaian I.
Aspek yang dinilai
: Langkah peserta didikyang digunakan dalam Menyelesaikan masalah
2.
Jenis dan bentuk penilaian : tes tulis dan tugas individu, tugas kelompok
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
cara
16/41759.pdf
139
Lampiran3 BAHAN AJAR
PERTEMUANS Nama kelompok:........................ ........................ ] : ................... ............................. . [. Kelas
Petunjuk Pengerjaan : };> };> };>
Berdo'alah sebelum memulai pekerjaan lsilah nama kalian pada kolom yang sudah disediakan Bacalah bahan ajar ini dengan cermat dan teliti.
Anggota: 1............................................. . 2 ............................................. .
3. 4 ............................................. . 5 ............................................. .
Menemukan dan Menghitung Luas Permukaan Kubus dan Balok A.
Menemukan dan Menghitung Luas Kubus 1. Menemukan Luas Permukaan Kubus Untuk menemukan luas permukaan kubus ambilah sebuah kubus yang terbuat dari karton dan perhatikanlah gam bar di bawah ini I Apabila sebuah kubus semua sisi-sisinya direntangkan maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini -----·--H------1>----------·~
iI
I i
i
Ii i
!
I Ii I i I! I
- -- -- ---~~~~-
----- --""
I
l I
H
I
I i
i i
II
I ~
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
140
Karena kubus memiliki enam bidang dan tiap bidang berbentuk persegi, maka Luas permukaan kubus adalah
2. Menghitung Luas Permukaan Kubus Contoh 1.
Misalakan Panjang rusuk sebuah kubus adalah 7 em. Hitunglah luas permukaan kubusnya? Diketahui : Panjang rusuk suatu kubus adalah 7 em. Ditanyakan
: Hitunglah luas permukaan kubusnya?
Jawab H
Luas Pennukaan Kubus
L.Kubus = 6 x luas persegi
7 cm
LKubus = 6x{...... x ........)
c
L.Kubus = 6 x 7 2 L.Kubus = ....... x 49
7 cm
B
L.Kubus = .......... cm 2
Contoh2
Sebuah Kotak amal berbentuk kubus dengan luas 486
cm 2• Berapakah panjang
sisi kotak amal tersebut? Diketahui : Luas suatu kubus adalah 486 em 2 em. Ditanyakan
: Berapakah panjang sisi kotak amal tersebut?
Jawab:
L.Kubus = 6 x luas persegi ...... cm 2
=6xs 2
81 ,,
..r:::.-= s s = .......em B.
Menemukan dan Menghltung Luas Balok 1. Menemukan Luas permukaan Balok Untuk menentukan luas permukaan kubus ambilah sebuah kubus yang terbuat dari karton dan perhatikanlah gambar di bawah inil Apabila sebuah balok
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
141
semua sisi-sisinya direntangkan maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini!
Bidang Alas (merah) sama dan sebagun dengan bidang atas (merah) malca : Luas bidang alas dan atas =2 x (p x l) =2.pl Bidang Depan (hijau) sama dan sebagun dengan bidang ..... (hijau) malca: Luas bidang depan dan ....... = 2x(..... x....)= 2.pJ Bidang kiri (biru) sama dan sebagun dengan bidang ..... (biru) malca: Luas bidang kiri dan ....... =2x (..... x ....)= 211
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
142
2. Menghitung Luas Permukaan Balok Contoh1 Sebuah balok berukuran panjang 15 em, Iebar 12 em dan tinggi 8 em. Hitunglah luas permukaan balok tersebutl Diketahui : Balok dengan ukuran panjang 15 em.
Ditanyakan
Diketahui
:Ballebar 12 em.
Diketahui
:Baltinggi 8 em.
: Hitunglah luas permukaan balok tersebut?
Jawab :
w
v
T
8cm I
_, _,
_,,
I I
.
r--------------------
R
15 em Luas Balok = 2x{pxl}+ 2x{pxt )+ 2x (lxt) = 2x(15x12)+ 2x(15x8}+ 2x(12x8} = 2x(180+ 120+96) =2x396 = 792cm 2 Contoh2 Sebuah Akuarium berbentuk balok, Luas akuarium tersebut adalah 180 cm 2, Iebar 6 em dan tingginya 3 em. Berapakah panjang akuarium tersebut ?
Diketahui
: Balok dengan luas 180 cm 2.1ebar 6 em dan tinggi 3 em .
Ditanyakan
: Berapakah panjang akuarium tersebut?
Jawab :
Luas Balok = 2 x (p x I)+ 2 x (p x t) + 2 x (1 x t) = 2 X(•••• X 6)+ 2 X (p X • ••• )+ 2 X (6 X =2x(..... p+ ..... p + ........ ) =2x(......... p+ ...... ) = ........ px ........ . =....... p
=........ p .:..:.:::.:___ = p=> p=8cm
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
••• •• )
16/41759.pdf
143
Lampiran 4 PERTEMUAN5 Nama Kelompok : ...................... . Kelas ........................... . Skor
(
)
Anggota: 1............................................. . 2 ............................................. .
3. 4. ·············································
5.
Petunjuk Pengerjaan : ~ ~
~
Berdo'alahsebelummemulaipekerjaan lsilahnama kalian padakolom yang sudahdisediakan Denganmemahamipenjelasan yang adapadabahan aja~ diskusikandanjawablahpertanyaan di bawahinidenganmenggunakanlangkah
------"--- __ ,.._,_"' "-'··-
Menemukan dan Menghltung Luas Permukaan Kubus dan Balok
1. Robby membuat etalase toko berbentuk balok dengan panjang 150cm, Iebar 40cm, dan tinggi 70 em. Rangka etalase dibuat dari batang alumunium dan permukaannya di tutup kaca. Jika harga batang alumunium Rp 12.000 per meter dan harga kaca Rp 50.000/mz, Hitunglah biaya yang dibutuhkan untuk membuat etalase tersebut ! Penyelesaian : Langkah I : Memahami masalah
...................................................................................................... Langkah IT : Merencanakan penyelesaian
................................................................................................................ Langkah III : Melakukan Perhitungan
······································································································ ....................................................................................................... ........................................................................................................ ······································································································ ...................................................................................................... ······································································································
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
144
Langkah IV : Memeriksa Hasil
2. Sebuah ruangan berbentuk kubus memiliki tinggi 2,8 m. Jika tembok di ruangan tersebut akan dicat, tentukan luas bagian yang akan di cat? Penyelesaian : Langkah I : Memahami masalah
Langkah II : Merencanakan penyelesaian
Langkah III : Melakukan Perhitungan
Langkah IV: Memeriksa Hasil
3. Liska ingin membuat akuarium berbentuk balok. Ia menginginkan Iebar akuarium tersebut 15 em dengan panjang dua kali lebarnya dan kedalaman lima lebihnya dari ukuran Iebar. a. Tentukan ukuran akuarium tersebut? b. Tentukan luas seluruh pennukaan akuarium? Penyelesaian : Langkah I : Memahami masalah
........................................................................................................................................ Langkah II : Merencanakan penyelesaian
······································································································ .........................................................................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
145
Langkah III : Melakukan Perhitungan
Langkah IV : Memeriksa Hasil
4. Dua buah Kobus masing-masing panjang rusuknya 6 em dan 10 em. Hitunglah perbandingan luas permukaan dua kubus tersebut! Penyelesaian : Langkah I : Memahami masalah
Langkah II : Merencanakan penyelesaian
Langkah III : Melakukan Perhitungan
Langkah IV : Memeriksa Hasil
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
146
TUGAS INDIVIDU PERTEMUAN5
Menemukan dan Menghitung Luas Permukaan Kubus dan Balok
1. Suatu balok memiliki luas permukaan 198 c-rn2• Jika Iebar dan tinggi balok masing-masing 6 em dan 3 em, tentukan panjang balok tersebut. Penyelesaian : Langkah I : Memahami masalah
Langkah II : Merencanakan penyelesaian
Langkah III : Melakukan Perhitungan
Langkah IV : Memeriksa Hasil
2. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya 1.176 cm 2• Berapa panjang rusuk kubus ito? Penyelesaian : Langkah I : Memahami masalah
Langkah II : Merencanakan penyelesaian
······································································································· ·······································································································
Langkah III : Melakukan Perhitungan
······································································································ ...........................................................................................................
.......................................................................................................... ........................................................................................................ ······································································································· ······································································································
......................................................................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
147
Langkah IV : Memeriksa Hasil
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
148
Lampiran 5 KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DDIK Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi:
: MTs Mu'awanah- Cisayong : MATEMATIKA :VIII :2 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, Iimas dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. - .
-
-'
-.
-
5.1 Mengiden tifikasi sifatsifat kubus, balok prisma, Iimas dan bagianbagiannya
4
5.2 Membuat Jaring-jaring kubus, balok prism a, Iimas dan bagianbagiannya 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok prisma, Iimas dan bagianbagiannya
4.
Menyebutkan unsur-unsur kubus, balok, prisma dan Iimas : rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal Membuat Jaring-Jaring ):> Kubus ):> Balok ):> Prism a ):> Limas
'
'
..
kubus, balok prism a tegak
1
Uraian
Instrumental
4
3
Uraian
Relasional
4
2
Uraian
Instrumental
4
4
Uraian
Relasional
4
dan
Iimas
kubus, balok prisma tegak
dan
Iimas
4 Menemukan Rum us volume kubus, balok, Iimas dan prisma tegak
kubus, balok prisma tegak
dan
Iimas
4
Menghitungvol ume kubus, balok, Iimas dan prisma tegak
kubus, balok prisma tegak Iimas
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
dan
16/41759.pdf
149
Lampiran 6
INSTRUMEN TES Kemampuan Pemahaman Matematik (Bangun Ruang)
Petunjuk Pengerjaan : ~ ~ ~
1.
Berdo'alah sebelum memulai pekerjaan, lsilah nama kalian pada lembar jawaban yang sudah disediakan, Jawablah soal-soal di bawah ini dengan cermat, teliti, dan benar.
Sukma memiliki kawat sepanjang 156 em. Ia ingin menggunakan kawat tersebut untuk membuat kerangka kubus. Berapa panjang rusuk kubus agar kawat tidak tersisa?
2.
Atap sebuah rumah berbentuk Iimas dengan alas persegi dengan ukuran 16 m x 16 m, dan tinggi 6 m. Tentukan banyaknya genteng yang diperlukan untuk menutup atap rumah itu,jika setiap 1m2 memerlukan genteng 15 buah!
3.
Bang Made akan membuat 15 buah kerangka balok yang masing-masing berukuran 30 em X 20 em X 15 em. Bahan yang akan digunakan tersebut dari kawat yang harganya Rp. 1500/m. a. Hitunglah seluruh panjang kawat yang diperlukan untuk membuat balok tersebut! b. Hitunglah biaya yang diperlukan untuk membeli bahanlkawat tersebut?
4.
Sebuah Bak kamar mandi berukuran panjang 150 em, Iebar 75 em dan tingginya 80 em.
Bak tersebut di isi air yang debit rata-rata tiap menitnya 12 liter. Berapa
lamakah bak tersebut berisi penuh dengan air?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
150
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES Kemampuan Pemahaman Matematik (Bangun Ruang Sisi Datar) ~
-
.., ";•
'. ..:.:;1. :.1~ . . - -
1.
-
~
-
., . ' _____ ..
,
1
~
- --
•
: Sukma memiliki kawat sepanjang 156 em. : Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat kerangka kubus. Ditanyakan : Berapa panjang rusuk agar panjang kawat tidak tersisa. Jawab : Rusuk pada kubus ada 12 buah,
.. · : ....... - -
Diketahui Diketahui
Panjang rusuk kubus =
156 12
= 13
4
em.
Jadi panjang rusuk kubus agar kawat tidak tersisa adalah 13 em.
2.
Diketahui
: Atap rumah berbentuk Iimas dengan alas persegi berukuran 16 m x 16 m, dan tinggi 6 m
Diketahui :setiap 1 m~ memerlukan 15 buah genteng Ditanyakan : Berapa banyak genteng yang diperlukan untuk menutup atap rumah tersebut?. Jawab · Menentukan luas permukaan Iimas tanpa alas = 4 x Luas sisi tegak 1 . . tegak = -x L uas stst a xt 2 1
=-x 16 x 10
4
z:
= ylOO= 10m
Luas permukaan Iimas tanpa alas = 4 x luas sisi tegak · =4x 80m2 =320m2 Jadibanyak genteng yang diperlukan untuk menutup rumah tersebut adalah 320 m 2 X 15 = 4800 buah genteng
3.
Diketahui : Bang Made akan membuat 15 buah kerangka balok. Diketahui :Ukuran sebuah kerangka balok p = 3 0 em, l = 20 em, t = 15 em. Diketahui :Harga kawat Rp. 1500,-/meter, Ditanyakan : a. Hitung seluruh panjang kawat yang diperlukan untuk membuat balok tersebut?. b. Biaya yang diperlukan untuk membeli bahanlkawat tersebut?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
4
16/41759.pdf
151
Jawab a. Panjang kawat yang diperlukan untuk membuat sebuah balok.
>
Panjang kawat yang diperlukan untuk membuat sebuah kerangka balok. Panjang kawat = 4 x (30 + 20 + 15) em. Panjang kawat = 4 x (65) em. Panjang kawat = 260 ~.
>
Panjang kawat yang diperlukan untuk membuat 15 buah kerangka balok. Panjang kawat = 15 x 260 em Panjang kawat = 3900 em= 39 meter (lcm = 0,01 m) b. Biaya yang diperlukan untuk membeli bahan/kawat untuk membuat kerangka balok tersebut. Harga kawat = Rp. 1500,-/meter Biaya yang diperlukan untuk membuat 15 buah kerangka balok. 39 meter xRp. 1500 = Rp. 58.500,Jadi panjang kawat yang diperlukan untuk membuat balok tersebut adalah 3900 em dan biaya yang diperlukan untuk membuat 15 buah kerangka balok adalah Rp. 58.500,-.
4.
Diketahui : Bak Mandi berbentuk Balok. Panjang = 150 em. Lebar = 75 em.. Tinggi = 80 em. Rata-rata debet air tiap menitnya adalah 12 liter. Ditanyakan : Berapa lamakah bak mandi tersebut penuh . ?.. dengan arr Jawab :Volume Balok = panjang x lebar X tinngi Volume Balok = 150 x 75 x 80 Volume Balok = 90 0000 cm 3 • 1 cm3 = 0 001 dm3 ' 1 dm 3 = 1 liter 900000 cm 3 = 900 dm 3 900 dm 3 = 900 liter W aktu yang diperlukan untuk mengisi bak 900 . tersebut sampru. penuh adalah = 75 memt. 12 Jadi waktu yang diperlukan untuk mengisi bak mandi tersebut sampai penuh adalah 75 menit atau 1 jam 15 menit.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
4
16/41759.pdf
152
LEMBAR JAWABAN SOAL PRETES dan POSTES Kemampuan Pemahaman Matematik (Bangun Ruang Sisi Datar)
Nama : ....... .. ... .... .... ... .... .. . .... . Kelas : .... .... .......... ... .. ...... .... .
NoAbs: ... .. ........ ..... .... .. .... .. .. . .
Petunjuk Pengerjaan : ~
~
~
Berdo' alah sebelum memulai pekerjaan Isilah nama kalian pada kolom yang sudah disediak:an Jawablah soal-soal di halaman depan dengan cermat, teliti, dan benar!
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
153
Lampiran 7 KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DDIK Nama Sekolah
: MTs Mu'awanah- Cisayong
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Kelas
:VIII
Semester
:2
Standar Kompetensi:
: 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, Iimas dan bagian-bagiannya,
5.4 Mengiden tiftkasi sifat-sifat kubus, balok prisma, Iimas dan bagianbagiannya
5.5 Membuat Jaringjaring kubus, balok prisma, Iimas dan bagian5.6 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok prisma, Iimas dan bagian-
se~
4. Menyebutkan unsur-unsur kubus, balok, prisma dan Iimas : rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, dan Membuat JaringJaring ~ Kubus ~ Balok ~ Prisma ~ Limas Menemukan Runms volume kubus, balok, Iimas dan prisma tegak
4 Menghitungvolume kubus, balok, Iimas dan prisma tegak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
menentukan ukurannya.
kubus, balok prisma tegak dan Iimas
4
Uraian
C3
10
kubus, balok prisma tegak dan Iimas
3
Uraian
C2
10
kubus, balok prisma tegak dan Iimas
1
Uraian
C3
10
kubus, balok prisma tegak dan Iimas
2
Uraian
C4
10
16/41759.pdf
154
Lampiran8
INSTRUMEN TES Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik (Bangun Ruang Sisi Datar)
Petunjuk Pengerjaan : ~ ~ ~
Berdo'alah sebelum memulai pekerjaan, lsilah nama kalian pada lembar jawaban yang sudah disediakan, Jawablah soal-soal di bawah ini dengan cermat, teliti, dan benar.
1. lntan ingin membuat akuarium kaea berbentuk balok. Ia menginginkan Iebar akuarium tersebut 15 em dan panjang dua kali lebarnya. Karena terbatasnya pasokan air maka, air yang digunakan untuk memenuhi aquarium tersebut adalah 9 dm 3 • Berapakah luas permukaan kaea yang diperlukan untuk menutupi seluruh aquarium tersebut?
2.
Diketahui tempat air berukuran panjang 60 em, Iebar 50 em, dan tinggi 100 em berisi air penuh. Air tersebut akan dikurangi dengan eara melubangi tempat tersebut, hingga air yang keluar ditampung dalam tempat lain yang berukuran (40 >GO X20) em. a. Tentukan volume penampungan air dari kedua tempat tersebut.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
155
3.
Sebuah Lampion berbentuk kubus dibuat dari kertas wajik berwarna merah. Kerangka lampion itu dibuat dari kawat. Jika panjang rusuk kubus 25 em, berapa meter kawat dan kertas wajik yang diperlukan Anton untuk membuat 5 buah lampion?
4.
persegi panjang. Jika gudang itu dapat menampug beras dengan setiap 10 karung ditumpuk memerlukan 2 m2 dan tinggi gudang l 0 m, Iebar alas 8 m dan panjang alasnya 21 m. Berapa karung yang dapat ditampung di gudang tersebut?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
156
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES Kemampuan Pemecaban Masalab Matematik (Bangun Ruang Sisi Datar) ~
-
-
•
't
- -
-
1.
-
•
-
"J
~
.,;_
-
-
•
·,"-·
-
.
-
~
-
.
-.
-;-
..
',,\-
- -.. ..,.,.
Langkah 1 : Memahami masalah Intan ingin membuat akuarium kaca berbentuk balok. Ia menginginkan Iebar akuarium tersebut 15 em dan panjang dua kali lebarnya. Karena terbatasnya pasokan air maka, air yang digunakan untuk memenuhi aquanum tersebut adalah 9 dm 3 = 9000 cm3
DitanyakanBerapa tinggi balok tersebut agar dapat menampung air 900 0 cm 3, dan berapakah luas permukaan kaca yang diperlukan untuk menutupi seluruh aquarium tersebut Langkah 2 : Menyusun rencana perhitungan
1. Mencari nilai t dengan menggunakan rumus turunan volume balok 2. Menghitung luas permukaan kaca yang diperlukan, setelah tinggi balok diketahui. Langkah 3 : Melaksankan perhitungan Volume Aquarium V.Aquarium = p
X
l
X t
V .Aquarium = (2l) X l X t 9000 = (2. 15) X 15 X t 9000 = (30) X 15 X t 9000 = 450 X t 9000 = 450t 9000
t= -=20cm 450
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
10
16/41759.pdf
157
:~-
•
-
·-¥ . -·-. - .
-
-
-·. r.. -
._
•• -
--·
·-- - -· .. -- - --.
~
--
._~ ~~~~ ;---.-~
-
.-.
,,-:
-~:_:.-.~:~-I:-:, --~:.-.,--~~:--;':_:_~·.,_::-.:~~-~·
--- - .
_, -- ·-
. ..-. . . -·
_: _. . _:, __ --·----- ·- -
~
;:~
:~
-~.~
:- ,_
~~~ ~-.!~~~-:;
-.::;.:;._· _-__ ·.::._., --
Luas Permukaan kaca yang diperlukan Luas Aquarium= 2
Luas Aquarium= 2p
+ l + t)
(p
X
+ 2l + 2 t + (2.15) + (2.20)
Luas Aquarium= (2.30)
Luas Aquarium= 60 + 30 + 40 Luas Aquarium= 130 cm 2
Langkah 4 : Memeriksa kembali Tinggi aquarium = 20 Volume Aquarium V.Aquarium = p X l X t V .Aquarium= (2l) X l X t
9000 = (2. 15)
X
15
X
20
9000 = (30) X 15 .X 20 9000 = 450 X 20 9000 = 9000
(Terbukti) Luas Permukaan kaca yang diperlukan adalah 130 cm2 Luas Aquarium= 2 130 cm 2 = 2p
X
(p
+ l + t)
+ 21 + 2t
130 cm 2= (2.30)
+ (2.15) + (2.20)
130 cm2 = 60 + 30 + 40 130 em~ 130 cm 2
Jadi luas permukaan kaca yang diperlukan untuk. membuat akuarium tersebut adalah 130 cm2 •
2.
Langkah 1 : Memahami masalah Terdapat 2 buah penampungan air yang berbentuk balok dengan ukuran yang berbeda. Tempat penampungan I misalkan Balok A memiliki
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
10
d.
16/41759.pdf
158
~'•
-
--
.-.
-
•
-
-
.
'""'h
--
•
.
·-.-...
.
; - - ; ....
-
--~--~~-.-:._·-
:::
-
-
--
-
.....
-·
--
.:
-~.
•••
--.
.--
~
·~ ~--1-:,
- ·--
ukuran: Panjang = 60 em, Lebar= 5 em, dan Tinggi = 5 em. Tempat penampungan 2 misalkan Balok B memiliki ukuran: Dik Panjang = 40 em, Lebar= 30 em dan Tinggi = 20 em. Pada penampungan pertama berisi Air penuh. Air tersebut di pindahkan ke tempat penampungan air ke dua dengan cara melubangi tempat air penampungan pertama. Ditanyakan a. Berapa volume penampungan air dari kedua tempat tersebut. b. Berapa tinggi permukaan air pada tempat pertama setelah dikurangi.
Langkah 2 : Menyusun rencana perhitungan 1. Mencari volume air yang dapat ditampung oleh masingmasing kedua tempat penanmpungan air tersebut 2. Mencari selisih volume air yang dapat ditampung. 3. Mencari tinggi air dari penampungan air pertama
Langkah 3 : Melaksankan perhitungan Volume Balok = p X l X t Volume Air Balok A ~=pxlxt
VA = 60 X 50 X 100
t'A
= 300000 cm3
Jadi Volume air yang dapat di tampung oleh tempat penampungan pertama adalah 300000 cm3 Volume Air Balok B
V21 = 40 X 30 X 20
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
:::
.
--
-
'1.~·~~~~·----.
'
-. -
16/41759.pdf
159
. •
~
.... ___
-
~
r,
--
~- ~··
---
...
.""I .__
~ ~---~~-
~-~~:.-~.--=:-.~~-~(:=- ~f~~ -~~···:_:~-~
..
--··-···-
vb = 2400 cm. 3
----~---
-----·-··---··
~~
~ ~~--~r.~.--
~-----·--
--
~
-- ·-
... ,
.J~t:;~-:f-:·~ '"'
-~-
Jadi Volume air yang dapat di tampung oleh tempat penampungan pertama adalah 240 0 cml volume air setelah dipindahkan dari tempat pertama ke tempat ke dua adalah v = ~- vb V = 300000 cm3
-
2400 cm 3
V = 276000 cm 3
Tinggi Air pada tempat penampungan air pertama setelah dikurangi tempat penampungan air ke dua adalah :
V=p xlxt 276000 = 60 X SO X t 276000 = 3000 X t 276000 = 3000 t _ Z76000 _ t - - - - 92 em 3000
Jadi tinggi air pada tempat penampungan arr pertama setelah dikurangi adalah 92 em
Langkah 4 : Memeriksa kembali Tinggi air pada tempat penampungan air pertama setelah dikurangi adalah 92 em V = p X l.X 92
276000 = 60 X SO X 92 276000 = 3000 X 92 276000 = 27 600()
Jadi Tinggi air pada tempat penampungan air pertama setelah dikurangi adalah 92 em
3.
Langkah 1 : Memahami masalah Lampion berbentuk kubus terbuat dari kerangka kawat dan kertas wajik berwarna merah Panjang rusuk lampion 25 em DitanyakanBerapa meter kawat dan kertas wajik yang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
10
16/41759.pdf
160
'.,\-~:
. ~-
-
•
-
-
_·' -
•
-
-·.
.
-
-
-
- ····~_,-.":~--~_;-:·;~.-~-~~~~~~-:··· . -
•
--
-
•
-
-
..
-:.·~.-::~·-
•
-
~·-~:-:: -:--:.~--.-..·;;-~~,.....~~--\~'::~-~--~ -
~ ~.: .~
-
-
-
·- -.....c-
diperlukan Anton untuk membuat 5 buah lampion?
Langkah 2 : Menyusun rencana perhitungan 1. Mencari panjang kawat yang digunakan untuk membuat 1 buah lampion menggunakan rumus keliling kubus 2. Menghitung panjang kawat yang digunakan untuk membuat 5 buah lampion 3. Mencari luas kertas wajik yang digunakan untuk membuat 1 buah lampion menggunakan rumus luas kubus 4. Menghitung luas kertas wajik yang digunakan untuk membuat 5 buah lampion
Langkah 3 : Melaksanakan perhitungan Panjang kawat untuk membuat 1 buah lampion adalah Keliling Kubus = 6 s K = 6 X 25 K = 150 em
K= 1,5m
Panjang kawat untuk membuat 5 buah lampion adalah Panjang Kawat = 1,5 m x 5 = 7,5 m Luas kertas wajik yang diperlukan untuk membuat 1 buah Iampi on Luas Kubus = s X s Luas Kubus = 25 X 25 Luas Kubus = 625 cm2 Luas Kubus = 6,25 m 2 Luas kertas wajik yang diperlukan untuk membuat 5 buah lampion adalah 6,25 cm 2 X 5 = 31, 25m 2
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
~
•
•
..
-
--
•
;
16/41759.pdf
161
.. ~ ·::.. ~ . -
--
- . ~ ~ --- -~:..~;.:~-:~--:~ - - . -- . - ---Jadi Panjang kawat untuk membuat 5 buah lampion adalah ~---
---
--
~·
-·
:. ~~·~· :· -, ;:. . ~~F~-~
~
-~.
~
;:.
7,5 m dan luas kertas wajik yang diperlukan untuk membuat 5 buah lampion adalah 31, 25 m 2 Langkah 4 : Memeriksa kembali
Keliling /panjang kawat untuk membuat 1 buah lampion adalah 1,5 m = 150 em Panjang rusuk lampion 25 em Keliling Kubus = 6 s 150 em = 6 >< 25 150 em= 25 em Panjang kawat untuk membuat 5 buah lampion adalah 7,5m . K awat PanJang
7 ,5 ·m = --:= 1,5 m :>
Luas kertas wajik yang diperlukan untuk membuat 1 buah lampion adalah 6,25 m 2 = 625 cm 2 Luas Kubus = s x s
Jadi Luas kertas yang diperlukan untuk me nutup 1 buah lampion adalah = 6,25 m 2 Luas kertas wajik yang diperlukan untuk membuat 5 buah lampion adalah 31, :25 m 2 L = 6,25 m 2
X
5= 31,25m 2
Jadi Panjang kawat untuk membuat 5 buah Iampion adalah 7,5 m dan luas kertas wajik yang diperlukan untuk membuat 5 buah lampion adalah 31,25 m 2 • 4.
Langkah 1 : Memahami masalah
Gudang berbentuk Iimas dengan alas persegt panJang,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
10
16/41759.pdf
162
-
-~·
-
--
.
'-
-:~_~: i
,-- :-<-~~
.
::1;·. ~---
"
~
.••
-
-
~· • . -.. ---
-.
-~~~i' -:-~--:h~
. -..c
-- -
- --
- -
•
-
'
-
-
-
'
•
-
-
dengan ukuran panjang 21 m, Iebar alas 8 m, dan tinggi gudang 10 m. Setiap 10 karung memerlukan 2 m3, berapa karung yang dapat ditampung dalam gudang tersebut Langkah 2 : Menyusun rencana perhitungan
Menghitung banyaknya karung beras yang ditampung menggunakan rumus volume Iimas.
dapat
Langkah 3 : Melaksankan perhitungan 1
Volume gudang = 3 x La .x t 1
=- x (21 x B)x 10 3
=560m3 Banyaknya karung yang dapat ditampung = ~ x 10 karung 5
..
0
= 2800 karung beras Jadi banyaknya beras yang dapat ditampung 2800 karng beras Langkah 4 : Memeriksa kembali
Banyaknya karung yang ditampung = 560 x 10 2800 X 2 = 560 X 10 5600 = 5600 (terbukti) Jadi banyaknya beras yang dapat ditampung 2800 karng beras
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
-
-.
-
- -
-
- ~-
16/41759.pdf
163
LEMBAR JAWABAN SOAL PRETES dan POSTES Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik (Bangun Ruang Sisi Datar)
Nama
: ...... . .... ... .. . ... . ... . .. . . . . . . ..
Kelas
: .. .... ..... . ............. .. .. . . .. .
NoAbs: . . .. .. .. . .. . .. . .. . ......... . ..... .
Petunjuk Pengerjaan : ~ ~ ~
Berdo' alah sebelum memulai pekerjaan Isilah nama kalian pada kolom yang sudah disediakan Jawablah soal-soal eli halaman depan dengan cermat, teliti, dan benar!
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
164
Lampiran 9 Lembar Observasi Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah
Tanggal Observasi Kelas Pertemuan ke Nama Observer: ..................................................................... .
A. Lembar ObseNasi Aktivitas Guru Petunjuk: Bubuhkan tanda ceklis (v) pada kolom yang bersesuaian menurut penilaian ibu/bapak terhadap pernyataan yang ada di sampingnya tentang situasi yang harus muncul pada pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah. Bila perlu, berikanlah komentar pada tempat yang telah disediakan. Pilihan Jawab Komponen yang OiobseNasi
No
Ya
1. 2.
Membuka pelajaran.
3.
Apersepsi mengenai materi sebelumnya.
4.
6.
Memberikan motivasi kepada peserta didik tentang pentingnya materi yang akan dipelajari. Memberi penekanan kepada peserta didik untuk menyampaikan ide-ide dalam penyelesaian masalah yang diberikan Memberikan stimulus berupa pemberian bahan ajar dan LKPD
7.
Memantau kesulitan peserta didik dalam mengerjakan LKPD.
8.
Mengarahkan peseserta didik untuk menyelesaikan soal
5.
Pengondisian kelas (cek kehadiran).
pemecahan masalah
9.
Memberikan
kesempatan
peserta
didik
untuk
mempresentasikan hasil LKPD.
10.
11.
12.
13. 14.
Memberikan klarifikasi dan pemantapan tentang soal-soal yang dikerjakan peserta didik. Membimbing peserta didik membuat refleksi tentang materi yang telah dipelajari dengan memperhatikan langkah pemecahan masalah. Memberikan tes individu mengenai materi yang telah dipelajari. Memberikan penguatan kepada peserta didik berupa penugasan PR. Menutup pelajaran.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tidak
16/41759.pdf
165
Komentar:
B. Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik Petunjuk:
Bubuhkanlah tanda (v)pada kolom pilihan yang disediakan sesuai dengan penilaian lbu/Bapak terhadap masing-masing pernyataan. lbu/Bapak dapat mengisi kolom komentar yang telah disediakan untuk memperjelas pilihan.
No
1.
2.
Hasil Pengamatan
Komponen yang Diobservasi
Aktlf
Kurang Aktif
Berbagi idea dengan temannya pada saat diskusi di kelompoknya masing-masing. Berbagi idea dengan temannya
besar dalam
pad a
setelah
kelompoknya
Kurang Aktif: Jika
mampu
Menjawab dari
sekitar 25% - 75% peserta didik aktif
pertanyaan
guru
temannya
atau
diskusi kelas.
menyelesaikan soal.
4.
diskusi
kelompok
guru
Bertanya tidak
peserta
didik (> 75%) aktif
diskusi kelas.
3.
Keterangan Aktif:Jika sebagian
sa at
pad a
Tidak Aktif
atau
dari
pad a
sa at
dalam
diskusi
kelompok
atau
diskusi kelas.
diskusi kelas. 5.
Mengemukakan
saran
Tidak Aktif: Jika
pada saat diskusi kelas.
6.
sebagian
sao I
Menyelesaikan
peserta didik atau
seseuai dengan langkahlangkah
hanya
pemecahan
Mencoba masalah
beberapa
orang saja (< 25%)
masalah 7.
kecil
aktif memecahkan dengan
dalam
diskusi kelompok
cara
atau diskusi kelas.
yang berbeda. KOMENTAR:
...................................................................................................................................................................
............ .................. ...... ...... ............................................................................ ······························ ~ ··
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
166
Lampiran 10
:;;;~
Data Skor Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Matematik P rta D"d"k I d K I Eks I . ,.
------.--:;
-·
,.
..
.....
~
-
-
-
-
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33
~-
~
- ·-
.- _...
- .,.
-
.
--- ._
. ·- ~·
13
eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen
5 9 8 8 9 7 12
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
-
.
eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen
eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen eksperimen Rata- rata
..
8 4 11
8 4 5 7 11
9 6 12 4 6 12 10 12 12 7 8 8 7 8 8 7 4 8,15
-
-
-. -. . -·-.13 10 13 12 10 11 10 13 12 12 12 8 7 . 11 10 13 11 13 12 10 8 13 13 13 14 7 10 12 9 12 12 8 10 11,03 ~
-
.
' .
' "-
··.. - , ·-
-.. --. ::. ... -
··~·~-~·
0,00 0,17 0,56 0,11 0,33 0,18 0,17 0,42 0,27 0,38 0,00 0,00 0,19 0,40 0,23 0,22 0,18 0,50 0,00 0,38 0,14 0,13 0,30 0,13 0,25 0,00 0,17 0,33 0,15 0,33 0,33 0,08 0,38 0,22
~
.
•
-
•
•. :
-. ..
~-
.- --
•• t •
...
-·
~
!0_;~::.'::-'...:.:;;~_,.._ ~
bawah bawah sedang bawah sedang bawah bawah sedang bawah sedang bawah bawah bawah sedang bawah bawah bawah sedang bawah sedang bawah bawah bawah bawah bawah bawah bawah sedang bawah sedang sedang bawah Sedang
·--·
16/41759.pdf
167
Data Skor Basil Tes Kemampuan Pemahaman Matematik I P- - rta n·d·k d K I K t I - . - -:.. . .. '-l.. -
-
~ 2 .~~-~
•. J
'
.
.
...
.;~;-~ .• ~~. ' /
,-: ->;~
-·
.. -
- ...-
10
0,11 0,17
Bawah Bawah
11
11
0,00
Bawah
kontrol kontrol
5 10
10
0,33
Sedang
12
S-6 S-7
kontrol
7
10
0,20 0,23
Bawah Bawah
kontrol
S-8 S-9
kontrol
10 8
12 12
0,20 0,33
Bawah Sedang
kontrol
8
10
0,17
Bawah
S-10 S-11
kontrol
9 11
11 11
0,18 0,00
Bawah
9
12 10
0,27 0,09
11 12
0,00 0,33
Sedang
12
0,20
Bawah
11 10
0,10 0,23
Bawah Bawah
11 10
0,00 0,09
11 10
0,31 0,17
Bawah Bawah Sedang
12 11
0,11 0,25
Bawah Bawah
14
0,00
Bawah
12 12
0,11 0,00
Bawah
10
Bawah Bawah Bawah Sedang Bawah Bawah
S-1 s-2
kontrol kontrol
11 8
S-3
kontrol
S-4 S-5
S-12 S-13 S-14 S-15
kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol
S-16
kontrol
S-17
kontrol
S-18
kontrol
S-19 S-20
kontrol kontrol
S-21 S-22
kontrol kontrol
S-23
kontrol
S-24
kontrol
S-25
kontrol
S-26
kontrol
S-27
kontrol
S-28 S-29
kontrol kontrol
S-30 S-31
kontrol kontrol
S-32 S-33
kontrol kontrol
Rata- rata
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
9 11 8
10 10 7 11 9 7 8 11 8 14 11 12
12
9 11 8
12
5
11
0,09 0,11 0,25 0,40
9 12 9,30
12 13 11,24
0,27 0,13 0,16
11
Bawah Bawah Bawah Bawah
Bawah
Bawah
..
16/41759.pdf
168
Lampiran 11
Data Skor Basil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik
Sedang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
169
Data Skor Basil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Kontrol
S-1 s-2
kontrol kontrol
19 21
22 27
0,14 0,32
Bawah Sedang
S-3 S-4
kontrol kontrol
S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18
kontrol kontrol
21 20 7 19 16 15 9
25 20 17 23 22 21 22 19 22 27 20 21 20 21 26 30 20 29 26 17 24 27 21 18 26 25 25 30 30 26 28 23,55
0,21 0,00 0,30 0,19 0,25 0,24 0,42
0,26 0,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,24 0,28
Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Sedang Bawah Bawah Sedang Sedang Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah Bawah
0,24 0,00 0,30 0,00 0,52 0,00 0,00
Bawah Bawah Bawah Bawah Sedang Bawah Bawah
0,13 0,08 0,15
Bawah Bawah
kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol
S-19 S-20 S-21 S-22
kontrol kontrol kontrol kontrol
S-23 S-24
kontrol kontrol kontrol
S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33
kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol kontrol Rata- rata
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
19 22 21 4 21 20 21 21 28 20 29 26 17 19 22 15 18 20 25 9 30 30 24 27 19,85
0,00 0,00 0,32 0,44 0,00 0,00 0,00
16/41759.pdf
170 Lampiran 12 DATA UJICOBA TES PEMAHAMAN MATEMATIK SUBJEK
S-1 5-2 5-3 5-4
S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 5-30 5-31 5-32 S-33 S-34
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
NOMOR 1 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 0 3 3 0 0 4 3 3
DAN SKOR MAKSIMAL 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 1 1 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 2 0 4 4 2 4 4 2 3 1 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 1 3 2 0 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 0 2 2
NILAI 16 12 8 12 14 13 8 14 14 10 11 15 10 10 10 11 13 9 8 15 13 13 10 11 12 14 16 16 8 10 11 8 6 16 12 7
16/41759.pdf
171
UJI V ALIDITAS BUTIR SOAL TES PEMAHAMAN MATEMATIK
Correlations Correlationsc total pemahaman pemahaman 1 pemahaman2 pemahaman 3 pemahaman4 total pemahaman
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation
,729 ,000
,810 ,000 ,742 ,000 ,670 ,000
1
c. Llstwise N=34
Butir soal pemahaman 1 memi1iki koefisien validitas 0,729 (tinggi) Butir soal pemahaman 2 memiliki koefisien validitas 0,810 (tinggi) Butir soal pemahaman 3 memiliki koefisien validitas 0,724 (tinggi) Butir soal pemahaman 4 memiliki koefisien validitas 0,670 (sedang)
UJI RELIABILITAS TES PEMAHAMAN MATEMATIK
Reliability
4
Jika nilai alpha> 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficientreliability) sementara jika alpha> 0,80 ini mensugestikan seluruh itemreliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
172
Lampiran 13 DATA UJICOBA TES PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SUBJEK
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 5-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-25 S-26 S-27 5-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
NOMOR DAN SKOR MAKSIMAL 1 2 4 3 10 10 10 10 10 10 10 10 6 6 6 6 8 10 8 8 10 10 10 9 10 10 9 9 10 8 9 8 6 6 6 6 9 9 10 10 4 8 10 7 10 10 10 9 6 10 29 9 2 2 2 2 9 9 10 10 10 5 9 9 4 4 4 4 10 10 10 9 2 2 2 2 10 10 10 8 10 10 9 10 10 10 9 10 4 6 8 8 10 10 10 9 8 8 8 8 10 10 4 6 10 9 8 8 7 10 10 8 10 10 10 8 7 8 10 6 10 8 6 10 10 10 10 9 8 10 10 8 10 10 10 10 10 5 10 5 9 9 6 6 8 8 8 8
NILAI 40 40 24 34 39 38 35 24 38 29 39 54 8 38 33 16 39 8 38 39 39 26 39 32 30 35 35 38 31 34 39 36 40 30 30 32
16/41759.pdf
173
Correlations Correlationsc
pemecahan masalah 1 pemecahan masalah 2 pemecahan masalah 3 pemecahan masalah 4 total pemecahan masalah
Pearson Correlation Sig. {2-tailed) Pearson Correlation Sig. {2-tailed) Pearson Correlation Sig. {2-tailed) Pearson Correlation Sig. {2-tailed) Pearson Correlation
total pemecahan masalah ,736
.000 ,843
.ooo ,781
,000 ,874
.ooo 1
c. L1stwise N=35
Butir soal pemecahan masalah 1 memiliki koefisien validitas 0,736 (tinggi) Butir soal pemecahan masalah 2 memiliki koefisien validitas 0,843 (tinggi) Butir soal pemecahan masalah 3 memiliki koefisien validitas 0,781 (tinggi) Butir soal pemecahan masalah 4 memiliki koefisien validitas 0,874 (tinggi)
Reliability
N of Items
4 Jika nilai alpha> 0, 7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficientreliability) sementara jika alpha> 0,80 ini mensugestikan seluruh itemreliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
174
RINGKASAN MENGENAI DATA PENELITIAN DffiERIKAN PADA HASIL OUTPUT SPSS BERIKUT Summarize N Mean Median Sum Minimum Maximum Range Eksperimen Std. Deviation Variance Kurtosis Std. Error of Kurtosis Skewness Std. Error of Skewness
N
Kontrol
Mean Median Sum Minimum Maximum Range Std. Deviation Variance Kurtosis Std. Error of Kurtosis Skewness Std. Error of Skewness
N
Total
Mean Median Sum Minimum Maximum Range Std. Deviation Variance Kurtosis Std. Error of Kurtosis Skewness Std. Error of Skewness
33 8,15 8,00 269 4 13 9 2,647 7,008 -,822 ,798
,798
,14933 ,022 -,520 ,798
33 19,85 20,00 655 4 30 26 6,210 38,570 ,681 ,798
,138 ,409
-.630 .409
,234
-,658
,099
,409
,409
.409
,550 ,409
33 9,30 9,00 307 5 14 9 1,992 3,968 ,169 ,798
33 11,24 11,00 371 10 14 4 1,001 1,002 ,182 ,79.8
33 ,1645 ,1700 5,43 ,00 ,40 ,40 ,11245 ,013 -,778 ,798
33 16,06 15,00 530 10 26 16 4,630 21.434 -,052 ,798
33 21,85 24,00 721 10 36 26 6,764 45,758 -,833 ,798
33 ,2412 ,1500 7,96 ,00 ,84 ,84 ,22741 ,052 -,316 ,798
-,119 ,409
,471 ,409
,119 ,409
,818 ,409
-,141 ,409
,681 ,409
66
66
66
66
66
66
8,73 8,50 576 4 14 10 2,396 5,740
11,14 11,00 735 7 14 7 1,528 2,335 ,500 ,582
,1945 ,1800 12,84 ,00
,13460 ,018 -,280 ,582
17,95 18,50 1185 4 30 26 5,760 33,183 -,314 ,582
22,70 23,50 1498 10 36 26 5,514
,1971 ,1450 13,01 ,00 ,84 ,84 ,19880
,367 ,295
,295
-,509 ,582 -,138 ,295
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
33 11,03 12,00
364 7 14 7 1,928 3,718
-.546
-.664 ,295
33 ,2245 ,1900 7,41 ,00
,56 ,56
,56 ,56
,068
33 23,55 23,00 777 17 30 13 3,809 14,506 -,985 ,798
33 ,1530 ,1400 5,05 ,00 ,52 ,52 ,15669 ,025 -,748 ,798
30,399
,040
-,158 ,582
,234 ,582
-,349 ,295
,847 ,295
16/41759.pdf
175
Hasil Skala Sikap Objek
Nomorltem
501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533
1 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 5 5 T5
arah
+
4 5 2 3 55 55 5 5 5S 5S 5 5 55 5S 5 5 T5 55 5S 5 T5 55 5S 5 s ss 5 T5 T5 5 55 5 T5 55 55 5 T5 55 5 5 T5 55 s s 5 s 5 TS 5 5 5 TS T5 5 s 5 T5 s 5 5 T5 55 s 5 T5 55 5 5 T5 55 5 5 T5 55 s 5 T5 55 5 T5 T5 55 s T5 T5 55 s T5 T5 5 5 T5 5 s T5 T5 5 5 TS T5 T5 55 s T5 5 s T5 T5 T5 55 T5 T5 5 T5 T5 T5 5T5 T5 T5 T5 5T5 T5 T5 T5 5T5 5T5 T5 T5 5T5 T5 T5 T5 5TS 55 TS T5
.
+
+
+
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
6
55 55
ss ss ss 55 ss 5 5 5
s s s 5 5
s 5 5
s 5 s 5
s T5 T5 TS T5 T5 T5 TS T5 T5 T5 +
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5
s
8 55 55 55 5 5 5 5 5 5 5
5 5
s
.
.
9 55 55 55 55 55 55 55 55 55
ss
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5
s
11 55 55 5 5 5 5 5 5 5
s
12 55 55 S5 55 55 55 55 55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5
s s
5 55 T5 5 5 55 T5 5 5 s 5 55 T5 5 5 5 5 5 55 T5 5 5 5 5 55 T5 T5 5 55 T5 5 5 T5 5 55 T5 5 5 T5 5 55 T5 5 5 T5 5 T5 5 5 5 T5 5 T5 5 5 5 T5 5 T5 5 5 5 T5 T5 5 5 5 5 T5 5 5T5 T5 5 5 T5 TS 55 T5 T5 s T5 T5 55 T5 T5 TS T5 T5 55 TS T5 s T5 T5 T5 5 TS T5 T5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 5T5 T5 T5 5T5 T5 T5 T5 5T5 T5 T5 5T5 5T5 T5 T5 5T5 5T5 T5 5T5 5TS T5 T5 5T5 55 T5 5T5 5T5 T5 T5 5T5 55 T5 5TS +
.
+
.
--
+
14 55 55 55 55 55 5 5 5 5 5
s
5 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5 .
15 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 ST5 ST5 ST5 +
16 55 5S 55 55 55 55 55 55 55 5S 55 55 55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 TS T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5
s
TS T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5
.
-
-·
- --
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5
s s
19 5 5 5
s
5 5 5 5 5
s
20 55 55 55 55 55 5 5 5 5
s
5 5 5 5 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 TS T5 TS TS T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5
5 5 5 5 55 55 55 55 55 T5 T5 T5 T5 T5 5T5 5TS 5TS 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5
+
+
+
21 22 23 24 55 5 55 55 55 s 55 55 55 s 55 55 55 5 5S 55 5S 5 55 55 T5 s 55 55 T5 s 55 55 T5 s 55 55 T5 s 5 55 TS s 5 ss T5 TS 5 55 T5 T5 5 55 T5 T5 5 55 T5 T5 5 55 T5 T5 5 55 T5 T5 5 5 T5 T5 5 5 T5 T5 5 5 T5 T5 T5 5 T5 T5 T5 5 T5 T5 T5 5 T5 T5 T5 5 T5 T5 T5 5 T5 TS T5 5 TS T5 T5 5 5TS T5 T5 5 5T5 T5 5T5 5 5T5 T5 5T5 5 5T5 T5 5T5 5 ST5 T5 5TS s 5T5 5T5 5T5 T5 5T5 5T5 5T5 T5 ST5 5T5 5T5 T5
.
.
.
+
25 55 55 55 55 55 S5 5 5 5
s
26 55 55 55 55 55 5 5 5 5
s
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 T5 TS T5 5TS 5T5 5T5 STS 5T5 5T5 5T5
5 5 5 5 5 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 TS T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5T5
+
+
27 55 55 55 55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 5T5 5T5 5T5 5T5 5TS 5TS 5TS 5TS 5T5
.
30
28
29
55 55 55 55 55 55 S5 55
5S 55 5S 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 5S 55 5 5 5 5 5 T5 T5 T5 TS T5 T5 5TS 5T5
55 55 55 5 55 55 55 55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5
+
+
ss
55 5 5 5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5 T5
.
ss
16/41759.pdf
176 No. Arab ss Item Positif 30 1 Negatif 0 2 Positif 18 3 Positif 8 4 Positif 0 5 Positif 7 6 Negatif 0 7 Negatif 3 8 Positif 21 9 10 Negatif 0 Positif 4 11 12 Negatif 8 Positif 0 13 14 Negatif 5 Positif 10 15 16 Negatif 13 17 Negatif 0 Positif 0 18 19 Positif 5 20 Positif 5 21 Negatif 5 22 Negatif 0 23 Negatif 8 24 Positif I5 25 Positif 6 Positif 5 26 27 Negatif 4 28 Negatif IO 29 Positif 20 30 Positif 8
KumulatifP Pro!)Orsi Frekuensi s TS STS ss s TS TS STS Jml ss 33 0,91 0,06 0,03 0,00 1,00 0,09 0,03 2 I 0 33 0,00 0,09 0,76 O,I5 0,00 0,09 0,85 25 5 3 33 0,55 0,33 0,09 0,03 1,00 0,45 0,12 1 11 3 33 0,24 0,55 0,21 0,00 1,00 0,76 0,21 18 7 0 33 0,00 0,55 0,45 0,00 1,00 1,00 0,45 18 15 0 33 0,21 0,48 0,30 0,00 1,00 0,79 0,30 16 10 0 33 0,00 0,45 0,45 0,09 0,00 0,45 0,91 15 15 3 33 0,09 0,61 0,30 0,00 0,09 0,70 1,00 20 10 0 33 0,64 0,15 0,18 0,03 1,00 0,36 0,21 5 6 1 10 18 33 0,00 0,30 0,55 0,15 0,00 0,30 0,85 5 33 0,12 0,67 0,18 0,03 1,00 0,88 0,21 22 1 6 33 0,24 0,58 0,18 0,00 0,24 0,82 1,00 19 6 0 33 0,00 0,70 0,15 0,15 1,00 1,00 0,30 23 5 5 33 0,15 0,30 0,30 0,24 0,15 0,45 0,76 10 10 8 33 0,30 0,30 0,30 0,09 1,00 0,70 0,39 10 10 3 33 0,39 0,30 0,30 0,00 0,39 0,70 1,00 10 10 0 33 0,00 0,30 0,52 0,18 0,00 0,30 0,82 10 17 6 18 10 33 0,00 0,55 0,30 0,15 1,00 1,00 0,45 5 14 33 0,15 0,42 0,15 0,27 1,00 0,85 0,42 5 9 33 O,I5 0,52 0,33 0,00 1,00 0,85 0,33 17 1I 0 0 20 8 33 0,15 0,00 0,61 0,24 0,15 0,15 0,76 33 0,00 0,30 0,61 0,09 0,00 0,30 0,9I IO 20 3 33 0,24 0,30 0,24 0,2I 0,24 0,55 0,79 10 8 7 33 0,45 0,45 0,09 0,00 1,00 0,55 0,09 I5 3 0 7 33 0,18 0,52 0,09 0,2I 1,00 0,82 0,30 I7 3 33 0,15 0,39 0,30 0,15 1,00 0,85 0,45 13 10 5 10 IO 9 33 O,I2 0,30 0,30 0,27 0,12 0,42 0,73 33 0,30 0,09 0,6I 0,00 0,30 0,39 I,OO 3 20 0 5 2 33 0,6I 0,15 O,I8 0,06 I,OO 0,39 0,24 6 15 IO 0 33 0,24 0,45 0,30 0,00 1,00 0,76 0,30
s
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
STS 0,00 1,00 0,03 0,00 0,00 0,00 1,00 1,00 0,03 1,00 0,03 1,00 0,15 1,00 0,09 1,00 1,00 0,15 0,27 0,00 I,OO I,OO I,OO 0,00 0,21 0,15 1,00 I,OO 0,06 0,00
Titik Tengah Kum. s TS STS 0,55 0,06 0,02 0,00 0,00 0,05 0,47 0,92 0,73 0,29 0,08 0,02 0,88 0,48 0,11 0,00 1,00 0,73 0,23 0,00 0,89 0,55 0,15 0,00 0,00 0,23 0,68 0,95 0,05 0,39 0,85 1,00 0,68 0,29 0,12 0,02 0,00 0,15 0,58 0,92 0,94 0,55 0,12 0,02 0,12 0,53 0,91 1,00 1,00 0,65 0,23 0,08 0,08 0,30 0,61 0,88 0,85 0,55 0,24 0,05 0,20 0,55 0,85 1,00 0,00 0,15 0,56 0,91 1,00 0,73 0,30 0,08 0,92 0,64 0,35 0,14 0,92 0,59 0,17 0,00 0,08 0,15 0,45 0,88 0,00 0,15 0,61 0,95 O,I2 0,39 0,67 0,89 0,77 0,32 0,05 0,00 0,9I 0,56 0,26 0,1I 0,92 0,65 0,30 0,08 0,06 0,27 0,58 0,86 0,15 0,35 0,70 1,00 0,70 0,32 0 I5 0,03 0,88 0,53 0,15 0,00
ss
ss 0,11 -3,09 0,60 1,17 3,09 1,25 -3,09 -1,69 0,47 -3,09 1,55 -1,17 3,09 -1,43 1,03 -0,85 -3,09 8,21 1,43 1,43 -1,43 -3,09 -1,17 0,75 1,34 I,43 -I,55 -I,03 0,52 1,I7
Nilai Z daf s TS -1,55 -2,17 -I,69 -0,08 -0,56 -1,43 -0,04 -1,25 0,60 ..0,75 0,11 -1,03 -0,75 0,47 -0,27 1,03 -0,56 -1,17 -1,03 0,19 0,11 -1,17 0,08 1,34 0,39 -0,75 -0,52 0,27 0,11 -0,70 0,11 1,03 -1,03 0,15 0,60 -0,52 0,35 ..0,39 0,23 ..0,97 -I,03 -0,11 -I,03 0,27 -0,27 0,43 -0,47 -I,69 O,I5 ..0,65 0,39 -0,52 -0,60 0,19 -0,39 0,52 -0,47 -1,03 0,08 -1,03
STS -3,09 1,43 -2,17 -3,09 -3,09 -3,09 1,69 3,09 -2,17 1,43 -2,17 3,09 -1,43 1,17 -1,69 3,09 1,34 -1,43 -1,10 -3,09 1,I7 I,69 I,25 -3,09 -I,25 -I,43 1,IO 3,09 -I,88 -3,09
Nilai z dar+ z s TS STS 4,20 2,54 I,92 1,00 1,00 2,40 4,01 5,52 3,77 2,61 1,74 1,00 5,26 4,05 2,84 1,00 7,18 4,69 3,34 1,00 5,34 4,20 3,06 1,00 1,00 3,34 4,56 5,78 1,00 2,42 3,72 5,78 3,64 2,61 2,00 1,00 1,00 3,06 4,28 5,52 4,72 3,28 2,00 1,00 1,00 2,25 3,51 5,26 5,52 2,82 1,68 1,00 1,00 1,91 2,70 3,60 3,72 2,80 1,99 1,00 1,00 1,96 2,88 4,94 1,00 3,06 4,24 5,43 10,64 3,03 1,91 1,00 3,53 2,45 I,7I I,OO 5,52 4,32 3,12 I,OO 1,00 I,40 2,32 3,60 I,OO 3,06 4,36 5,78 I,OO I,90 2,60 3,42 4,84 3,62 2,40 I,OO 3,59 2,40 I,60 I,OO 3,86 2,82 I,9I I,OO I,OO I,95 2,74 3,65 I,OO I,64 2,55 5,I2 3,40 2,4I I,85 I,OO 5,26 4,I7 3,06 1,00
ss
Pembulatan Z TS STS 4 3 2 1 1 2 4 6 4 3 2 1 5 4 3 1 7 5 3 1 5 4 3 1 1 3 5 6 1 2 4 6 4 3 2 1 1 3 4 6 5 3 2 1 1 2 4 5 6 3 2 1 1 2 3 4 4 3 2 1 1 2 3 5 1 3 4 5 11 3 2 1 4 2 2 I 6 4 3 I I I 2 4 1 3 4 6 I 2 3 3 5 4 2 1 4 2 2 I 4 3 2 I I 2 3 4 I 2 3 5 3 2 2 1 5 4 3 1
ss s
16/41759.pdf
177
Subjek 501 502 503 504 505 506 507 508 509 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 531 S32 S33 Arah
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 2 +
3 4 4 4 4
4
5
5 5 5
5
2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4
4
5 5
3 3 4
5 5 5
4 4
4
3
4 4
3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6
6 6 6 6
-
3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
3 4 3 4 3 2 2 1 2
4 +
4 3 3 3 3 3 3 3
.
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 +
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
6 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4
3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6
4 4 4 4
4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
.
3
c_____± ......
8 1 1 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
.
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4
4
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4
4
4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 2 2 2 2 2 2 +_
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4
4
3 3 3 3 1 4
5 5 3 3 3
4
4 4
4
11
4
4 4 4
2 2 2 2 2 2 1
4 6 6 6 6 6 - - -- - - ---- C
5 5 .. . .
+
12 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4
4 4 4 4 +
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 +
14 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
4 4 4
4 4
4 4 4
.
Nomorltem 16 17 15 4 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 1 4 3 1 4 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 1 4 3 4 1 3 1 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 3 4 2 3 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 5 2 3 5 2 3 5 1 5 3 1 5 3 1 3 5 . + +
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3
3 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
.
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4
4 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
.
20 6 6 6 6 6 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
.
21 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
4
4 4
4
4 4
4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4
4
4 4 6
4 4
6 6
+
.
23 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 +
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 2 2 2
-
25 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 +
26 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3
3 3
3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
.
27 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4
4 4 4 4 4
4 4 +
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
.
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 +
30 5
5 5 5
4 5
5 5 5
4 4
4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3
.
16/41759.pdf
178 Ujl Valldltas Skala Slkap Slswa Pemvataan Nomor 1 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 4 3 2 1
Kelompok Bawah F fX fX"2 7 28 112 1 3 9 0 0 0 0 0 0 121 8 31 Slaniflkan
Kelompok Atas fX fX 112 28 112 0 0 4 2 0 0 116 30
f 7 0 1 0 8
XbXa= t hitung = ttabel =
388 3,75 -0,45 2,62
Sb= Sa= a= dk=
088 350 0,01 14
Xb= Xa= t hituno = t tabel =
4,00 425 055 2,62
Sb= Sa= a= dk =
8,00 350 0,01 14
Xb= Xa= t hituna = t tabel =
3,38 3,88 1,26 2,62
Sb= Sa= a= dk =
7,88 0,88 0,01 14
pemya aan Nomor 2 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 2 4 6
Kelompok Bawah fX fX"2 0 0 0 1 2 4 6 24 96 1 6 36 8 32 136 Slanlflkan
F
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 0 0 28 112 6 36 148 34
F 0 0 7 1 8
p emyaaan Nom or 3 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah HasII
Skor 4 3 2 1
Kelompok Bawah fX fX"2 5 20 80 18 2 6 0 0 0 1 1 1 8 27 99 Sfgniflkan
F
Kelompok Atas fX112 fX 112 28 3 9 0 0 0 0 31 121
F 7 1 0 0
8
Pemvataan Nomor 4 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 5 4 3 1
Kelomo lk Bawah f fX fX112 15 75 3 3 12 48 18 2 6 0 0 0 8 33 141 Slgnlflkan
f 0 7 1 0 8
Kelomook Atas fX fX 112 0 0 28 112 3 9 0 0 121 31
Kelompok Bawah f fX fX"2 0 0 0 4 20 100 4 12 36 0 0 0 8 32 136 Slaniflkan
f 0 5 3 0 8
KelomPOk Atas fX fX"2 0 0 125 25 27 9 0 0 152 34
Kelompok Bawah f fX fX112 2 10 50 3 12 48 27 3 9 0 0 0 125 8 31 Slgniflkan
f 0 7 1 0 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 112 28 9 3 0 0 31 121
KelomD >k Bawah f fX fX"2 0 0 0 4 12 36 3 15 75 1 6 36 8 33 147 Slaniflkan
f 0 2 5 1 8
KelomDOk Atas fX fX"2 0 0 18 6 125 25 36 6 37 179
Xb= Xa= t hituna = ttabel=
4,13 3,88 -0 78 2,62
SbSa= a= dk=
4,88 088 001 14
Xb= Xa= t hituna = ttabel =
400 425 0,48 2,62
Sb= Sa= a= dk=
800 750 0,01 14
Xb= Xat hitullQ = t tabel =
388 3,88 0,00 262
Sb= Sa= a= dk=
488 0,88 0,01 14
Xb= Xa= t hituna = t tabel =
4,13 4,63 0,86 262
Sb= Sa= a= dk =
10,88 7,88 0,01 14
p emvataan Nomor5 KateQori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 7 5 3 1
p emya aan Nomor 6 KateQori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 5 4 3 1
p emyataan Nomor 7 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 3 5 6
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
179 p emyataan Nomor 8 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 2 4 6
Kelompok Bawah f fX fX"2 1 1 1 16 4 8 3 12 48 0 0 0 8 21 65 Slgnlflkan
f 0 7 1 0 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 14 28 4 16 0 0 18 44
Kelompok Bawah f fX fX"2 5 20 80 1 3 9 1 2 4 1 1 1 8 26 94 Slgnlflkan
f 5 2 1 0 8
Kelompok Atas fX fX"2 20 80 18 6 2 4 0 0 28 102
Kelompok Bawah f fX fX"2 0 0 0 4 12 36 3 12 48 36 1 6 8 30 120 Slgnlflkan
f 0 0 7 1 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 0 0 28 112 36 6 148 34
Kelompok Bawah f fX fX"2 0 0 0 5 15 45 2 4 8 1 1 1 8 20 54 Slgnlflkan
f 1 7 0 0 8
Kelompok Atas fX fX"2 5 25 21 63 0 0 0 0 26 88
Kelompok Bawah f fX fX"2 3 3 3 4 8 16 16 1 4 0 0 0 8 15 35 Slgnlflkan
f 0 7 1 0 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 14 28 4 16 0 0 18 44
Kelompok Bawah f fX fX"2 0 0 0 5 15 45 2 4 8 1 1 1 8 20 54 Slgnlflkan
f 0 7 0 1 8
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
2,63 2 25 2,62
Sb= Sa= a= dk =
9,88 350 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
3,25 3,50 0,51 2,62
Sb= Sa= a= dk =
950 4,00 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel•
3,75 4,25 1,13 2,62
Sb= Sa= a= dk=
7,50 3,50 0,01 14
Xb= Xat hitungttabel-
250 3,25 2,05 2,62
Sb= Sa= a= dk=
4,00 3,50 0,01 14
Xb= Xa= t hituna = ttabel =
1,88 2,25 0,87 2,62
Sb= Sa= a= dk=
6,88 3,50 0 01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
2,50 275 068 2,62
Sb= Sa= a= dk =
4,00 350 0 01 14
Xb• Xa= t hitung = ttabel =
2,63 2,88 0,57 2,62
Sb .. Sa= a= dk=
788 2,88 0,01 14
-(),77
p emya aan Nom or 9 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 4 3 2 1
p emyata an Nom or 10 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 3 4 6
p emya aan Nom or 11 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 5 3 2 1
p emya aan Nom or 12 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 2
4 5
p emva aan Nom or 13 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 6 3 2 1
Kelompol< Atas fX fX"2 0 0 21 63 0 0 1 1
22
64
p emvataan Nomor 14 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 2 3 4
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kelompok Bawah fX fX"2 1 1 1 12 3 6 18 2 6 2 8 32 8 21 63 Slgnlfikan
f
f 0 2 5 1
8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 4 8 15 45 4 16 23 69
16/41759.pdf
180 p emyataan Nom or 15 Kelomp>k Bawah Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor
4 3 2 1
f 4 0 3 1 8
fX 16 0 6 1 23
fX"2 64
0 12 1
77 Slgnlfikan
KelomPQkAtas
f 0 7 0 1 8
fX 0 21 0 1 22
fX"2 0 63 0 1
XbXa= t hitung = t tabel =
2,88 2,75 -0,25 262
Sb= Sa= a= dk=
10,88 3,50 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = t tabel =
188 2,13 0,67 2,62
Sb= Sa= a= dk=
688 088 001 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
363 4,13 1,72 2,62
Sb= Sa= adk =
388 0,88 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
2,38 250 033 2,62
Sb= Sa= a= dk=
3,88 4,00 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = t tabel•
1 63 3,13 3,14 2,62
Sb= Sa= a= dk•
188 10,88 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
3,75 388 0,32 2,62
Sb= Sa= a= dk=
7,50 088 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
2,38 2,25 -0,28 2,62
Sb"' Sa= a= dk=
7,88 3,50 0,01 14
64
Pemvataan Nomor 16 Kelompok Bawah Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor
1 2 3 5
f 4 1 3 0 8
fX 4 2 9 0 15
fX"2 4 4 27 0
35
Kelompok Atas
f
0 7 1 . 0 8
fX 0 14 3 0 17
fX11 2 0 28 9 0 37
Slgnlflkan
p emvata an Nom or 17 Kelompok Bawah Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor
1 3 4 5
f 0 4 3 1 8
fX 0 12 12 5 29
fX"2 0 36
48 25 109
Kelompok Atas
f 0 0 7 1 8
fX 0 0 28 5 33
fX"2 0 0 112 25 137
Slgnlflkan
p emyata an Nomor 18 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor
11 3 2 1
Kelompok Bawah f fX fX"2
0 4
3 1 8
0 12 6 1 19
0 36 12 1 49
Kelompok Atas
f
0 5 2 1 8
fX 0 15 4 1 20
fX"2 0 45 8 1 54
Slgnlflkan
p emvataan Nomor 19 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor
4 2 2 1
Kelom~Atas
Kelomp >k Bawah f fX fX"2
f
0 4 1 3 8
5 1 1 1 8
0 8 2 3 13
0 16 4 3 23
fX 20 2 2 1 25
fX"2 80
4 4 1 89
Tidak Slg_nlflkan
p emyataan Nomor 20 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor
6 4 3 1
Kelompok Bawah f fX fX 112 1 6 36
3 4 0 8
12 12 0 30
48 36
0 120
Kelompok Atas
f
0 7 1 0 8
fX 0 28 3 0 31
fX"2 0 112 9 0 121
Slanlfikan
p emyataan Nomor 21 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor
1 1 2 4
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kelompok Bawah fX fX112 1 1
f 1 0 5 2 8
0 10 8 19
0 20 32 53
Slgnlfikan
Kelompok Atas
f 0 0 7 1 8
fX 0 0 14 4 18
fX"2 0 0 28 16 44
16/41759.pdf
181 p emya aan Nom or 22 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 3 4 6
Kelompok Bawah f fX fX"2 0 0 0 4 12 36 3 12 48 1 6 36 8 30 120 Slgnlflkan
f 0 0 7 1 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 0 0 28 112 36 6 148 34
Kelompok Bawah f fX fX"2 3 3 3 1 2 4 18 2 6 2 6 18 8 17 43 Slgnlflkan
f 0 5 2 1 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 10 20 18 6 3 9 19 47
Kelomp lk Bawah f fX fX"2 4 20 100 3 12 48 4 1 2 0 0 0 8 34 152 Slgnlflkan
f 2 5 1 0 8
Kelompok Atas fX fX"2 10 50 20 80 2 4 0 0 32 134
Kelompok Bawah f fX fX"2 1 4 16 4 8 16 1 2 4 2 2 2 8 16 38 Slgnlflkan
f 0 7 0 1 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 14 28 0 0 1 1 15 29
Kelomp lk Bawah f fX fX"2 1 4 16 27 3 9 3 6 12 1 1 1 8 20 56 SJgnlflkan
f 0 5 2 1 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 45 15 4 8 1 1 54 20
Kelompok Bawah f fX fX"2 1 1 1 12 3 6 9 1 3 3 12 48 8 22 70 Slgnlftkan
f 0 1 6 1 8
Kelompok Atas fX fX"2 0 0 4 2 18 54 4 16 74 24
Kelompok Bawah f fX fX"2 4 4 4 0 0 0 4 12 36 0 0 0 8 16 40 Tidak Slgnlflkan
f 0 0 8 0 8
KelomPOk Atas fX fX"2 0 0 0 0 72 24 0 0 24 72
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
3,75 425 1,13 2,62
Sb= Sa= a= dk=
750 3,50 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
213 2,38 0,63 2,62
Sb= Sa= a= dk=
688 1,88 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = t tabel•
4,25 4,00 -0 51 2,62
Sb= Sa= a= dk•
7,50 6,00 0,01 14
Xb= Xa• t hitungt tabel =
2,00 1,88 -0,36 2,62
Sb= Sa• a= dk=
6,00 0,88 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = t tabel =
2,50 2,50 000 262
Sb= Sa= a= dk =
6,00 4,00 0 01 14
Xb= Xa= t hitung"' ttabel =
2,75 3,00 0 55 2,62
Sb= Sa= a• dk=
9,50 200 0 01 14
Xb= Xa= t hitungttabel =
200 3,00 2,65 2,62
Sb= Sa= a= dk=
800 000 0,01 14
p emyataan Nom or 23 Kateaori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 2 3 3
p emyataan Nom or 24 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 5 4 2 1
p emya aan Nom or 25 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 4 2 2 1
p emyataan Nomor 26 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 4 3 2 1
p emyataan Nomor 27 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 2 3 4
p emyataan Nomor 28 KateQori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 1 2 3 5
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
16/41759.pdf
182
p emyata an Nomor 29 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 3 2 2 1
Kelompok Bawah f)( fXA2 f 4 12 36 2 4 8 2 4 8 0 0 0 8 20 52 Slgnlflkan
f 7 0 0 1 8
Kelompok Atas f)( fXA2 21 63 0 0 0 0 1 1 22 64
Xb= Xa= t hitung = ttabel =
250 2,75 0,80 2,62
Sb= Sa= a= dk=
200 3,50 0,01 14
Xb= Xa= t hitung = ttabel•
4,00 3,88 ..{)36 262
Sb= Sa= a= dk•
600 0,88 0,01 14
p emyata an Nomor 30 Kategori Jawaban
ss s
TS STS Jumlah Hasil
Skor 5 4 3 1
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kelompok Bawah f)( fXA2 3 15 75 2 8 32 27 3 9 0 0 0 8 32 134 Slgnlflkan
f
f 0 7 1
Kelompok Atas f)( fXA2 0 0 112 28 3 9
0
0
0
8
31
121
16/41759.pdf 183
Lampiran 14 DISTRIBUSI SKOR SIKAP SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DAN SOAL-SOAL KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ASPEK
Kognisi
Konasi
Afeksi
INDIKATOR
Terungkapnya sikap peserta didik terhadap pembelajaran bangun ruang Terungkapnya kesadaran sifat matematika yang hierarki antara materi Terungkapnya kecenderungan belajar gaya peserta didik Terungkapnya sikap pesera didik terhadap pembelajaran Aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam pembelajaran Kemampuan peserta didik dalam pemahaman dan pemecahan masalah Munculnya respon peserta didik terhadap pembelajaran Kebiasaan peserta didik dalam pembelajaran Terungkapnya manfaat tak langsung dari pendekatan pemecahan masalah
NOMOR ITEM
SKOR RATA-RATA
JAWABAN SIFAT
ss
s
TS
STS
ITEM
1 7 21 29
Positif Negatif Negatif Positif
30 0 5 20
2 15 0 5
1 15 20 6
0 3 8 2
4,85 3,18 3,79 4,06
5 6 10 14 19 26 17 18 24 25 ll 18 22
Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Positif Positif 'Positif Positif Positif Negatif
0 7 0 5 5 5 0 0 15 6 4 0 0
18 16 10 10 14 13 10 18 15 17 22 18 10
15 10 18 10 5 10 17 10 3 3 6 20
0 0 5 8 9 5 6 5 0 7 1 5 3
3,09 3,61 3,55 3,18 3,03 3,09 3,58 2,94 4,27 3,36 3,67 2,94 3,48
9
Positif
21
5
6
1
4,18
4 l3 23
Positif Positif Negatif
8 0 8
18 23
7 5 8
0 5 7
3,82 3,24 2,88
2 17 20 28 30 3 8
Negatif Negatif Positif Negatif Positif Positif Negatif
0 0 5 10 8 18 3
3 10 17 3 15 ll 20
25 17 11 20 3 10
5 6 0 0 0 1 0
3,97 3,58 3,48 2,91 3,64 4,27 2,52
15 16
Positif Negatif
lO
l3
10 10
10 10
3 0
3,42 2,21
"'
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
lO
lO
lO
KLASIFIKA Sl
(%)
ITEM
96,9 63,6 75,7 81,2
3,97
3,54 3,25
3,53
3,36
4,18
PENCAPAIAN
3,46
3,31
61,8 72,1 70,9 63,6 60,6 61,8 71,5 58,7 85,4 67,2 73,3 58,7 69,7
70,7 65,1
70,7
61,9
83,6
76;3 64,8 57,6
66,2
3,39
2,82
68,5 44,2
3,33
79,3
83,6
79,3 71,5 69,7 58,2 72,7 85,4 50,3
3,51
KLASIFIKASI
69,1
· 70,3
66,6 67,8
56,4
16/41759.pdf
KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KABUPATEN TASIKMALAYA YAYASANPENDIDIKANISLAMMUAWANAH
•
•
MADRASAH TSANAWIYAH MU'A W ANAH CISAYONG TERAKREDITASI "A"
aD
Jalan Raya Ciawi Km. 10 Cidahu, Mekarwangi, Cisayong, Tasikmalaya 46153
SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor : MTs.i/S/06.130/PP.OI.l/038a/2013
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala MTs. Muawanah Cisayong menerangkan bahwa: Nama
: Farida Fitriani
NIM
: 016969868
Program Studi
: Pendidikan Matematika
Jenjang
: Magister
Alamat
: Perum Sirnagalih Kencana Blok F No. 23 lndihiang Kota Tasikmalaya
Observasi/Penelitian dengan judul "Peningkatan
Nama tersebut diatas telah mel
Masalah Matematik Peserta Didik
Kemampuan Pemahaman ~.
MTs. Muawanah Cisayong Tasikmalaya Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah" (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIll MTs. Muawanah Cisayong Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013) pada tanggal 06 Maret- 20 April2013 .
Demikian surat keterangan ini dibuat agar yang berkepentingan menjadi maklum.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka