STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MADU HONEY BERBASIS WEB
RIRI ADRIYANI Universitas Gunadarma Armaini Akhirson Universitas Gunadarma
ABSTRACT Honey businesses benefit human life and nature. Market opportunities for the honey bee business is still wide open so that adds support for the improvement and development of beekeeping Indonesia. The data obtained were analyzed IFAS-EFAs, which is to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats. After analysis of IFAS-EFAs dinbuatlah SWOT analysis for the company's marketing strategy alternatives and continued by Matrix BCG (Boston Consulting Group) is to determine the company's current position. Based on the SWOT analysis of the company's strategy produced honey honey are utilizing modern technology to produce a product, thus increasing the number of consumers and to meet customer needs. ST strategies are obtained increasing product variety, making honey packaging as attractive as possible while maintaining the quality of the product. While WO strategy is to increase the number of agents and improve your campaign by making website. And WT strategy is to improve the promotion and marketing and increase the number of agents to face competition as well as providing information on the internet b y filling out the information on the website of honey that has been made. Based on the results of the BCG matrix calculations to know the current position of the company, the solution continues to run the company that created the website for the company have a website address for consumers to easily search for honey, not just consumers who are in Bogor and Jakarta alone but outside Bogor and Jakarta can know even people who do not know honey honey can find out via the internet is with honey and honey website can book or buy it.
1.
Pendahuluan
Madu merupakan cairan kental kaya karbohidrat, yang diproduksi oleh lebah dari nektar tanaman. Madu sejak dahulu tidak hanya dikenal sebagai bahan pangan, tetapi juga sebagai penyembuh penyakit. Masyarakat mesir kuno sudah memanfaatkan madu sebagai obat luka, obat sakit perut dan pengawet mumi. Para ilmuan sudah berhasil mengidentifikasi sejumlah nutrisi yang terdapat dalam madu serta manfaat manfaatnya. Beberapa manfaat madu diantaranya anti mikroba, anti vitus, anti para sit, anti oksidan, campuran bahan pangan, anti kanker, mengurangi peradangan kulit, mempercepat penyembuhan luka, menstimulasi regenerasi jaringan tubuh yang rusak, sebagai sumber energi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Peluang pasar untuk usaha lebah madu masih terbuka lebar sehingga menambah dukungan terhadap peningkatan dan pengembangan usaha perlebahan di Indonesia. Hal ini tergambar dari data BPS (2004) yang mengungkapkan bahwa laju pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia cukup tinggi 1,43% per tahun p ada tahun 2000-2004, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi produk lebah madu.Sistem informasi telah digunakan sejak dahulu untuk mendukung operasional suatu organisasi. Para menejer saat ini dan di masa yang akan datang di tuntut untuk mengetahui perkembangan informasi, hal tersebut merupakan tantangan bagi organisasi bisnis untuk bagaimana bersikap dan bertindak. Suatu perkembangan bisnis membutuhkan informasi yang berkaitan dengan pengembangan produk, teknis pengolahan, perubahan harga hingga struktur bi aya. 1.1. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis Karakteristik konsumen Madu Honey 2. Mendapatkan alternatif strategi yang paling sesuai untuk pengembangan usaha dan Alternatif strategi yang diproleh melalui analisis faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang dan ancaman maupun kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan dengan analisis SWOT.
3. 4.
Mengetahui posisi perusahaan dengan Matrik Boston Consulting Group (BCG) Membuat solusi untuk pemasaran dengan membuat web
1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Menganalisis Karakteristik konsumen dan Nilai Rata-rata madu berdasarkan tingkat kepentingannya. 2. Bagaimana Mendapatkan alternatif strategi yang paling sesuai untuk pengembangan usaha dan Alternatif strategi yang diperoleh melalui analisis faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang dan ancaman maupun kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan dengan analisis SWOT. 3. Bagaimana posisi perusahaan menurut Matrik BCG 4. Bagaimana membuat solusi untuk pemasaran dengan membuat web 1.3. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat atau berguna untuk pihak-pihak yang terlibat dan yang membutuhkan, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan strategi pemasaran produk Madu Honey ini. 1. Memberikan informasi dan tukar pikiran yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran produk Madu Honey 2. Dapat digunakan sebagai sumber acuan untuk mengkaji dan meneliti perencanaan pemasaran produk Madu Honey. 2
Landasan Teori 2.1Pengertian Madu Madu merupakan cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman atau bagian lain dari tanaman atau ekskresi serangga (SNI, 2004). Definisi madu menurut Codex (1989) adalah zat pemanis yang diproduksi oleh lebah madu dari nektar tanaman atau sekresi bagian lain dari tanaman atau ekskresi dari insekta pengisap tanaman, yang dikumpulkan, diubah dan dikombinasikan dengan zat tertentu dari lebah kemudian ditempatkan, dikeringkan, lalu disimpan di dalam sarang hingga matang. Lebah menambahkan enzim dan bahan anti mokroba selama proses pemindahan (Siregar, 2006). Enzim utama madu adalah diastase (amilase), invertase dan glukosa oksidase. Diastase berperan dalam menguraikan glikogen menjadi gula-gula sederhana, invertase menguraikan sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa dan glukosa oksidase berperan dalam memproduksi hidrogen peroksida serta glukosa asam glukonik (Suarez et al., 2010). Lebah menurunkan kadang hingga sekitar 50%, selanjutnya akan memasukkannya ke sel madu yaitu sel-sel yang terdapat di bagian atas sisiran. Lebah pekerja masih terus mengipasi madu di dalam sel sampai kadar air mencapai sekitar 20%, selanjutnya sel ditutupi atau disegel dengan malam (wax). Madu dalam sel yang tersegel disebut madu matang dan sudah dipanen. Proses pembentukan madu yang melibatkan banyak bunga dari berbagai tanaman dan banyak lebah menyebabkan madu dari setiap koloni lebah memiliki komposisi kimia, penampilan fisik, maupun ciri biologi yang khas. 2.2 Pemasaran Pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang didala mnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai. Menurut Stanton dan Lamarto (1994), pemasaran adalah sistem secara keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 2.3 Analisis Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis dapat dibagi atas dua lingkungan, yaitu lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu: Lingkungan jauh dan lingkungan industri. 1. Analisis Lingkungan Internal 2. Analisis Lingkungan Eksternal 2.4 Analisi SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat)
Menurut Rangkuti (2001), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat me maksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah : strategi SO (Strength- Opportunity), strategi WO (Weakness- Threat). 2.5 Sistem Penunjang Keputusan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah sistem komputerisasi yang memaparkan secara mendetail elemen-elemen sistem sehingga dapat menunjang proses pengambilan keputusan (Eriyatno, 1996). Sedangkan menurut Marimin (2004), Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah sistem yang berfungsi mentransformasi data dan informasi menjadi alternatif keputusan dan prioritasnya. 2.6 Sistem Basis Data 2 Data Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak memiliki makna, atau tidak berpengaruh langsung pada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio dan video. Data sering disebut bahan mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi, data dibuat menjadi lebih bermakna (Mulyanto, 2009). Basis Data 2.. Basis data atau database adalah sekumpulan data yang disimpan dalam bentuk atau format yang telah distandarisasi dan dibuat untuk dapat dipakai bersama oleh banyak pengguna (Post, 1999). Dalam sistem informasi, basis data adalah kumpulan data yang tersusun secara sistematis yang akan memudahkan pengguna untuk mengakses dan mengatur sehingga akan menghasilkan informasi yang efektif dan efisien. 3.. Sistem Manajemen Basis Data Untuk mengelola basis data, diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS) yang merupakan koleksi terpadu dari sekumpulan program yang digunakan untuk mengakses dan merawat basis data. 2.7 Word Wide Web (WWW) Web adalah jaringan informasi yang menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan FTP (File Transfer Protocol), dimana sumberdaya-sumberdaya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global berupa alamat URL (Uniform Resource Locator). Web dapat diakses melalui interface sederhana dan mudah digunakan. Informasi ini biasanya disajikan dalam bentuk hypertext atau multimedia dan disediakan oleh server yang berlokasi diberbagai penjuru dunia.
3.
Metodologi Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian penulis adalah perusahaan madu yang terletak di daerah Bogor barat yaitu Madu Honey. 3.2 Data/ Variabel Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner konsumen, dan pihak perusahaan. Data sekunder diperoleh dari bahan-bahan pustaka. 3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Studi Lapangan 3.3.1.1. Observasi Proses pencatatan pola prilaku subjek (orang), atau objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. 3.3.1.2 Dokumentasi Meneliti dokumen-dokumen terkait dengan Strategi pemasaran 3.3.1.3. Wawancara Teknik pengumpulan data dan informasi yang relevan
baik secara lisan ataupun tertulis dari
subjek sebagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan. 3.3.2. Studi Kepustakaan Pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip teori-teori yang berasal dari buku dan tulisantulisan lain yang relevan dengan penulisan ini. 3.4. Alat Analisis yang Digunakan 1. Form wawancara terstruktur 2. Form Kuesioner karakteristik Konsumen 3. Analisis SWOT 4. Matriks BCG 4.
Pembahasan 4.1 Deskripsi Karkteristik konsumen Karakteristik umum konsumen Madu Honey dapat dilihat melalui sampel atau responden yang telah mengisi kuesioner. Responden tersebut diharapkan dapat memberikan deskripsi penilaian kepuasan terhadap Madu Honey dari pengalaman mereka selama mengkonsumsi. Pada penelitian ini, karakteristik umum konsumen yang di analisis merupakan karakteristik demografi konsumen, seperti usia, jenis kelamin status pernikahan, agama, domisili, pendidikan terakhir, pekerjaan dan rata -rata pendapatan perbulan. Karakteristik umum konsumen madu sebagian besar tergolong dalam usia 35-44 tahun, mayoritas berjenis kelamin perempuan dan berstatus menikah. Konsumen madu honey sebagian besar beragama Islam namun konsumen yang beragama selain Islam juga cukup banyak. Konsumen madu honey sebagian besar berdomisili di kawasan Bogor, pendidikan terakhir mayoritas konsumen adalah Sarjana dan berprofesi sebagai pegawai swasta. Karakteristik konsumen tersebut menunjukkan bahwa target pasar perusahaan saat ini sudah sesuai dengan konsumen aktual yaitu konsumen kelompok menengah keatas. 4.2 Identifikasi lingkungan Internal dan Eksternal 4.2.1 Identifikasi Lingkungan Internal identifikasi lingkungan internal dimaksudkan untuk membaca atau memotret gambaran kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) organisasi yang aktual pada saat ini. Menurue Jauch dan Glueck (1995), lingkungan internal terbagi menjadi enam faktor yaitu sumberdaya manusia, produksi, teknologi, keuangan, pemasaran, serta penelitian dan pengembangan. Matrik Faktor strategi Internal Faktor-faktor Strategi Internal
Bobot
Rating
Skor
Kekuatan (S) Sifat Kekeluargaan yang kuat antara karyawan dan atasan Produk yang berkualitas Strategi harga Kemasan Produk Kedisiplinan karyawan Keramahan karyawan Variasi produk Potongan harga
0,061 0,070 0,080 0,078 0,078 0,075 0,055 0,055
4
0,244
4
0,280
4
0,320
3
0,234
2
0,156
3
0,225
3
0,165
3
0,165
Peralatan dengan teknologi yang masih rendah
0,064
3
0,192
1
0,078
1
0,075
1
0,075
2
0,156
3
0,234
Kelemahan (W) Kegiatan promosi
0,078
Jumlah agen
0,075
Kondisi keuangan
0,075
Struktur organisasi dan pembagian tugas
0,078
Lokasi strategis
0,078
Total
1,000
2,599
Kekuatan perusahaan madu honey dapat terlihat pada Tabel diatas. Kekuatan utama dari perusahaan madu honey adalah Strategi harga bagus yaitu 0,320, perusahaan ini bermitra peternak-peternak binaan sehingga madu yang diperoleh dari peternak tentu lebih murah. Kemitraan sangat penting dilakukan dimana kedua belah pihak saling menguntungkan tanpa diwarnai oleh rasa ingin me nguasai satu sama lain (Jemsly Hutabarat, 1996). sedangkan yang kedua produk yang berkualitas, karena di perusahaan ini sudah dilakukan pengurangan kadar air pada madu, sehingga madu lebih berkualitas tinggi dan yang ketiga adalah sifat kekeluargaan merupakan kekuatan juga bagi perusahaan ini. Sedangkan Kelemahan utama dari perusahaan madu honey adalah kegiatan promosi (0,078). Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan ini juga tergolong jarang dilakukan oleh perusahaan ini 4.2.1 Identifikasi Faktor Eksternal Matriks Faktor Strategi Eksternal Faktor-faktor Strategi Eksternal
Bobot
Rating
Skor
Peluang (O) Kemitraan dengan pihak lain
0,098
3
0,294
Kondisi Ekonomi
0,069
4
0,276
Perkembangan teknologi
0,090
3
0,270
Banyaknya jumlah penduduk
0,070
3
0,210
Penetapan harga jual
0,074
2
0,148
0,072
2
0,144
Terbatasnya jumlah produksi madu
0,090
4
0,360
Kepercayaan konsumen
0,070
4
0,280
0,072
3
0,216
0,075
2
0,150
Kekuatan pembeli
tawar
menawar
dengan
Ancaman (T)
Kekuatan pemasok
tawar
menawar
Banyaknya jenis merek madu
dengan
Kondisi politik dan keamanan yang tidak menentu Pengaruh BBM terhadap proses produksi
0,067
2
0,134
0,055
2
0,110
Persaingan yang relatif tinggi Sulitnya birokrasi untuk ekspor
0,055 0,043
2 1
0,110 0,043
Total
1,000
2,745
Peluang utama dari perusahaan madu honey ini adalah kemitraan dengan pihak lain, kedua dan ketiga adalah kondisi ekonomi dan perkembangan teknologi yang digunakan. Ancaman utama dalam perusahaan ini adalah terbatasnya jumlah produk madu (0,360). Terbatasnya jumlah produksi madu disebabkan karena musim yang tidak menentu di Indonesia. Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kepercayaan konsumen (0,280). Perusahaan ini belum lama berdiri sehingga konsumen belum banyak mengetahui tentang produk-produk yang dihasilkan perusahaan ini. 4.3 Analisis SWOT Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W) Sifat Kekeluargaan antar karyawan Kegiatan promosi yang kurang Produk yang berkualitas Kurangnya memanfaatkan Dijamin keaslian produk madu teknologi Strategi harga Kondisi keuangan Kemasan produk Jumlah agen Kedisiplinan karyawan Struktur organisasi dan pembagian Variasi produk tugasnya Potongan harga Lokasi strategis Eksternal Peluang (O) Perkembangan teknologi Kondisi ekonomi Indonesia Banyaknya jumlah penduduk Memproduksi selain madu
Ancaman (T) Banyaknya jumlah merek madu Kondisi politik dan keamanan yang tak menentu Kepercayaan konsumen Persaingan yang relatif tinggi
Strategi S-O Memanfaatkan teknologi yang modern untuk mengahsilkan produk selain madu berupa produk diversifikasi, sehingga meningkatkan jumlah konsumen dan memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi S-T Menggunakan variasi produk dan memanfaatkan kemasan produk yang menarik serta mempertahankan kualitas untuk mengurangi persaingan yang relatif tinggi dan menambah kepercayaan konsumen.
Strategi W-O Menambah jumlah agen dan meningkatkan promosi dengan memperkenalkan produk dan memasang iklan di internet agar banyak orang yang mengetahui produk madu ini. Strategi W-T Meningkatkan promosi serta memperkenalkan produk dengan membuat situs di internet untuk menghadapi persaingan yang tinggi
Strategi yang diperoleh dari analisis SWOT merupakan alternatif strategi yang dapat dijalankan. Alternat if strategi perusahaan Madu Honey ini adalah menambah jumlah agen dan meningkatkan promosi atau pemasaran dengan memanfaatkan teknologo yang ada seperti memasang iklan di internet dan membuat web agar pemasarannya lebih meningkat dan orang mudah mencari informasi tentang madu. 4.4 Matriks BCG Matrik BCG (Boston Consulting Group) adalah model yang membagi sebuah daerah dengan dua garis yaitu vertikal dan horizontal menjadi empat kuadran, yaitu Start, Question Mark, Cash Cows dan Dogs. Metode matriks BCG digunakan untuk mengetahui posisi tingkat pertumbuhan pasar. Matrks BCG dapat ditentukan oleh dua faktor yaitu: (1) Market growth rate, persentase pertumbuhan pasar yang ditujukan pada sumbu vertikal, (2) Relative market share, kekuatan pangsa pasar yang ditujukan pada sumbu horizontal.
1.
Analisis Tingkat Pertumbuhan Pasar Tingkat pertumbuhan pasar (Market growth) adalah proyeksi tingkat penjualan untuk pasar yang akan di alami. Biasanya diukur dengan peningkatan presentase dalam nilai atau volume penjualan dua tahun terakhir. Dan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar, maka data yang dibutuhkan adalah data volume penjualan. Berikut ini adalah volume penjualan pada tahuin 2010 dan 2011. Rumusnya : Volume penjualan _Volume penjulan tahun 2011 tahun 2010 Tingkat PertumbuhanPasar = (Market Growth Rate)
Volume Penjulan tahun 2010
2.
Analisis Pangsa Pasar Analisis pangsa pasar relatif menunjukan besarnya pangsa pasar dari volume penjualan produk dan data yang digunakan adalah data volume penjualan tahun 2010 dan tahun 2011 serta data penjualan kompetitor yaitu perusahaan madu XYZ tahun 2010 dan tahun 2011 digunakan sebagai pembagi dari total penjualan perusahaan madu honey tahun 2010 dan tahun 2011. Rumusnya : Volume penjualan perusahaan tahun 2010 Pangsa Pasar Relatif =( X Volume rata-rata penjualan perusahaan pesaing tahun 2010 Relative Market Share)
Berdasarkan perhitungan Matrik BCG, dapat diketahui bahwa pangsa pasar relatif perusahaan ini pada tahun 2010 sebesar 1,1 X > 1 dan pada tahun 2011 sebesar 1,07 X > 1. Dan berdasarkan perhitungan Matrik BCG untuk perusahaan XYZ adalah pada tahun 2010 sebesar 0,9 X < 1 dan pada tahun 2011 sebesar 0,92 X < 1. 3.
Analisis Posisi Matrik BCG Tingkat pertumbuhan pasar pada umumnya dibedakan berdasarkan klasifikasi tinggi dan rendah. Sedangkan posisi kompetitor dibedakan berdasarkan Market Share antara 1.0 dan 1.5 sehingga tergolong tinggi (High) disebut pemimpin (Leader). Berdasarkan dari perhitungan tingkat pertumbuhan pasar pada perusahaan madu honey, maka diperoleh hasil 7%. Dari perhitungan pangsa pasar relatif pada tahun 2010, didapat hasil sebesar 1,1 X dan pada tahun 2011 di dapat sebesar X. Dari kedua hasil tersebut, maka di gambarkan bahwa posisi perusahaan madu honey ini dapat dilihat dibawah ini. POSISI KOMPETITIF RELATIF (MARKET SHARE) High
Low
20 Higt
Low
STARS
QUESTION MARK
10 7 ----------------------------------------------------CASH COWS DOGS
4.0 x World Wide Web (WWW)
1.5x
1.1x
0.1x
4.5 Website Web adalah jaringan yang menggunakan protokol HTTP, dimana sumberdaya sumberdaya yang berguna didentifikasi oleh pengenal global berupa alamat URL. Web dapat diakses melalui interface sederhana dan mudah digunakan. Informasi ini biasanya disajikan dalam bentuk hypertext atau multimedia dan disediakan oleh server yang berlokasi di berbagai penjuru dunia. Halaman web terbagi menjadi dua macam, yaitu halaman statis dan halaman dinamis. Ketika program dijalankan, maka program akan memasuki menu login yang meminta nama dan status pengguna sebagai user atau administrator. Administrator dapat dilakukan perubahan pada sistem dan dapat mengakses model-model tertentu, tampilan menu login dapat dilihat pada Gambar 9 dibawah ini.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan 1. Faktor internal yang paling berpengaruh pada perusahaan madu honey adalah kekuatan (1,981). Kekuatan perusahaan madu honey ini adalah strategi harga yang baik. 2. Bedasarkan pada matrik BCG, perusahaan madu honey terletak pada posisi Dogs, perusahaan pada posisi Dogs ini menunjukan posisi internal dan eksternalnya masih cukup lemah sehingga diperlukan penciutan atau pengurangan aset dan biaya yang ketat agar perusahaan ini tetap mampu menghasilkan keuntungan 3. Dengan menggunakan matriks internal-ekternal, matriks SWOT dan matriks BCG dapat disimpulkan bahwa perusahaan kurangnya pemasaran atau prom 4. osi. maka dibuatlah web, pembuatan website ini dibuat dengan menggunakan layanan hosting gratis yang bernama Drupal. 5.2 Saran Strategi yang telah dibuat ini diharapkan dapat diterapkan oleh perusahaan madu honey agar perusahaan lebih berkembang dan lebih maju dengan memasarkannya atau mempunyai website yang bermanfaat untuk semua orang dan perusahaan itu sendiri dan agar konsumen lebih mudah mencari dan mengetahui manfaat madu bagi tubuh. Penelitian ini masih banyak kekurangannya, dari segi Web yang kurang desain agar terlihat menarik oleh konsumen dan Web tidak di iklan kan di media sosial seperti Facebook dan Twitter karena mengingat waktu penelitian ini yang singkat. Diharapkan penelitian selanjutnya harus lebih baik dari sekarang dan Penelitian selanjutnya agar menggunakan metode QSPM untuk menuntukan keputusan. Referensi
Badan Pusat Statistika. 2004. Statistika Indonesia 2004. BPS, Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. 2004. Madu://www.bsn or. Id/SNI/madu.cpm. [15 Februari 2011]. Bognadov. S, V. Killchenman, P. Fluri, U. Buhler, & P. Lavancy. 1999. Influence of organic acids and components of essential oil on honey taste. Swiss BeeResearchCenter.http://www.cul.puntes/sanidad/varroa/acidos_organicos_infl uencias.pdf [6 Mei 2011]
Bognadov, S. 2010. Tomislav, J. R. Sieber, & P.Gallmann. 2008. Honey for nutrition and health: a review. American Journal of the College of Nutrition 27:677689. http://www.beehexagon.net/files/file/fileE/HealthHoney/NutritioJAC.pdf. Bognadov, S. 2010. Honey as nutriest and function food. Bee product science http://www.beehexogen.netfles/fil/file/HealthHoney/HoneyNutrition.JACN.pdf +Honey+for+NutritionHealth+Review+filetype:pdf [28 januari 2011] Budiyanto. M. A. K. 2002. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Universitas Myhammadyah Malang, Malang. Codex Alimentarius Commission. 1989. Codex Standards of Sugars (honey). Supplement 2 to Codex Alimentarius Vol. III. Food and Agriculture Organization, Rome. David, F. R. 2004. Manajemen Strategis. Terjemahan: PT. Indeks Kelompok Gramedia. PT. Gramedia, Jakarta. Eriyanto. 1996. Ilmu Sistem : Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor. Gaman. P. M. & K. B. Sherrington. 1992. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi ke-2. Terjemahan: Murdijati Gardjito. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Garcia, J. M, E. Chambers, Z. Matta & M. Clark. 2008. Serving temperature viscocity measurements of nectar and honey thick liquid. J. Food Sci. Dyphagia 23 : 65 -77 http//www.springerlink.com/content/010u23632842877t/fulltext.pdf [6 MEI 2010] Harli, M. 2001. Madu : yang asli dan yang palsu. www. Indomedia.com. James, O.O., M. A. Maesubi, L. A. Usman, S. O. Yeye, K. O. Ajanaku, K. O.Ogunniran, O. Ajanin, & T. O. Syambola. 2009. Physical characterisation of some honry samples from North-Central Nigeria. Journal of Physical Sciences. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Jilid I. PT. Prenhallindo. Jakarta. Lucas, H. C. 1993. Analisis Desain dan Implementasi Sistem Informasi. Edisi ketiga. Erlangga, Jakarta. Marimin. 2004. Teknik Pengambilan Keputusan Kriteria Jamak dan Aplikasinya dalam Perumusan Kebijakan Strategi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bogor. Miret, M. L. G., F, Ayala, & A. Terrap. 2007. Simplified method for calculating colour of honey by application of the characteristic vector method. J. Food Research International 40 : 1080-1086. Mulyanto, A. 2009. Sistem Informasi : Konsep dan Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik : Formulasi, Implementasi dan pengendalian. Binarupa Aksara. Jakarta. Porter, Micheal E. 1990. Strategi Bersaing, Teknik Menganalisa Industri dan Pesaing. Terjemahan. Erlangga. Jakarta. Post, G. V. 1999. Database Management System : Designing and Building Business Applications. Mc. Graw-Hill BookCo., Singapore. Putriwindani, Risa M. 2011. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Keputusan Konsumen Madu Pramuka di Madu Pramuka serta Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Purwanto, Iwan. 2006. Manajemen Strategi. Yrama Widya. Bandung. Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia, Jakarta.
Rayesa. N. F. 2010. Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web untuk Pengembangan Usaha Ikan Lele Dumbo Terpadu. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Saputro, H. 2007. Pengertian Website, Web Hostingan dan Domain name. http://www.baliorange.web.id/pengertianwebsite-webhosting-domainname. Sarwono, B. 2001. Lebah madu. Agro Media Pustaka, Tangerang. Sihombing, D. T. H. 2005. Ilmu Ternak Lebah Madu. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Simatupang, M. 2011. Analisis Pengetahuan konsumen Terhadap Madu di Apiari Pramuka Cibubur Jakarta Timur. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, bogor. Siregar, H. C. H. 2002. Pengaruh metode penurunan kadar air, suhu dan lama penyimpanan terhadap kualitas madu randu. Tesis. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Siregar, H. C. H. 2006. Pengantar pengenalan madu. Paper. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Pertenakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Stanton, William, J. Dan Lamarto, Y. 1994. Prinsip Pemasaran. Jilid I. Erlangga. Jakarta. Suarez, M. A. Sara., T. Stefania, R. Enrico. E. Bertoli, & M. Battino. 2010. Contribution of honry in nutrition and human health: a review.J. Mediterr Nutr Me-tab3 : 15-23 http/www.springer- link.com/content/g1771u466wvr2h26/fulltext.pdf. Sumoprastowo, R. & R. A, Suprapto. 1980. Beternak Lebah Madu Modern. Bharata Karya Aksara, Jakarta. Suryadi, K. & M. A. Ramdhani. 1998. Sistem Pendukung keputusan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Tampubolon. G. V. 2010. Rancang Bangun Sistem penunjang Keputusan Berbasis Web untuk Strategi Pemasaran Produk Olahan Rumput laut di pasar Ekspor. Skripsi. Fakultas Teknologi pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Turban. 2005. Decision Support System and Intelligent System seventh Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. USA. Terrab, A., A. G. Gonzalez., & F. J. Heredia. 2003. Mineral content and electrical conductivity of honeys produced in northwest Marocco and their contribution to the characterization of unifloral honeys. J. Food Science and Agriculture. White, J. W. 1979. Physical characteristic of honey. In: Crane, E. (Ed). Honey : A Compreherensive Survey. Heinemenn, London.