3. Agar kita dapat mengambil posisi dan peranan yang tepat dalam PJP II, kita perlu memahami:

Oleh: MustopadidjajaAR BahanCeramahpada PendidikanTingkat NasionalHMI Jakarta, 27 Januari 1992

L.

Makna utama dari ungkapan rrkebangkitan nasional

kedua (KNK)" adalah ajakan untuk memahamiarah' perubahanyang terjadi, menangkapdan menjiwai "semangat"yang ada di dalamnya,serta anjuran agar bersiap untuk mengambilposisi, peranan, tanggung jawab dan bidang pengabdianyang tepat dalam proses yang akan menentukaneksistensi,perkembangandan kemajuan masyarakat,bangsa,negara dan tanah air kita. I

KNK adalah semangat,tekad dan kegiatan sistematis dalam rangka perjuangan bangsa untuk menyukseskanPembangunanJangka Panj ang 25 Thhun Kedua (PJp II) dan PJP-PJPselanjutnya.

3.

Agar kita dapat mengambilposisidan perananyang tepat dalamPJPII, kita perlu memahami: C

menyebabkan telah f aktor-f akto r y ang keberhasilanatau pun yang telah menyebabkan kekuranE berhasilan pela!<sanaanPJP-l (yang secara umum dapat disebut sebagai Proses P e r s i a p a nT i n g g a l L a n d a s ) ;

O

f a k t o r - f a k t o r y a n g a l < a nm e m p a n g a r u h i s t r a t e g i n JP-ll,(yang sec ra d a n k e b e r h a s i l a np e l a l < s a n a a P umum dapat disebut sebagai era Proses Tinggal Landas).

4.

Adapun faktor-faktor yang telah menunj ang kebeihasilanpembangunanpada era PJF-I antara lain adalahsebagaiberikut: KomitmennasionaluntulkmengarnalkanPancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Kondisi ini merupal
Pengembangan sistem dan manajemen perencanaanstrategis yang memperhitungkan berbagai permasalahan, tantangan, potensi, peluang, dtaupun kendala dalam tatanan kehidupannasionalmaupun internasional yang memungkinkan penjabaran tujuan dan arah pembangunan jangka panjang ke dalam kebijaksanaandan langkah-langkahdalamjangl
Wawasan Nusantara, teracu pada keserasian pelaksanaanTrilogiPembangunan.

o

Tenagaprofessionalyang cakap dan berdedikasi tinggi, yang dapat menterjemahkankeinginandan keputusan-keputusanpolitik ke dalam strategi ' rencana, kebijaksanaan,dan program-program pembangunanyang tepat dan operasional'serta secaraefektif; dapat mengimplementasikannya Terjaganyakonsistensi strategi dengan sistem demokrasi politik dan demokrasi ekonomi yang dianut baik dalam konsepsi maupun dalam implementasinya, sehingga memungkinkan berkembangnya"senseof belonging"dan "sense of responsibility" dari keseluruhan unsur suprastrukturdan infrastruktur politik yang ada negara; dalam rangkapenyelenggaraan Terpeliharanya kepercayaan dan kerjasama internasional dan regional, baik multilateral maupun bilateral,khususnyadi bidang ekonomi' secara yang pentingartinyabagi terselenggaranya rencana, mantap pelaksanaan strategi, pembangundan program-program kebijaksanaan, an nasional; yang tak henti-hentinyadi Upaya pendayagunaan bidang apatur pemerintah demi tegaknya pemerintahanyang bersih, berwibawa, berdaya guna dan berhasil guna, mengayomi dan mendoronginisiatif serta parisipasimasyaral
danterpadu,demikianpulahalnyadalamhubungan pemerintahan Pusatdan Daerahyang berpolaatas tiga bentuk hubungan proporsional, yaitu dekonsentrasi,dan tugas-tugas desentralisasi, pembantuan. 5.

BerbagaiIndikator KeberhasilanpelaksanaanPJP-I dapat dilihat pada Lampiran 1.

6.

Sebelumkita mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang dipandang akan mempengaruhi PJP-II ada baiknya kita menyimak "posisi Indonesia dalam peta pembangunandunia" menurut Tabel terlampir; sebagaibahan untuk mengadakantelaahan kritis terhadapkeadaanyang kita hadapitersebut.

7.

Adapun berbagai permasalahandan faktor-faktor strategisyang dapat diidentifikasi dan perlu mendapat perhatian yang tepat dalam strategil rencana' kebijaksanaandan program-programpernbangunan dalam kurun waktu PJP2STKedua nanti, antara lain adalahsebagaiberikut: O

Pendudukdalam berbagaidimensipermasalahan, baik kuantitatifmaupun kualitatif,berupa:jumlah yang sangat besar, kualitas yang mendesak peningkatannya,tingkat pertumbuhanyang relatif tinggi, penyebaranyang tidak merata baik antar daerah maupun intra dan antara kota dan desa, struktur umur yang berat kepada usia muda, angkatan kerja yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang cukup pesat" Adapun implikasinyadalam rangl
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi harus diusahakanagar dapat mengimbangi kebutuhankesempatankerja dan peningkatan pendapatanyang merata pada tingkat relatif tinggi; hal ini memerlukandukungankemajuan tehnologi, sistem kelembagaan, dan manajemen yang efektif juga dalam kesenjangan. masalah-masalah mengantisipasi penyempurnaansistem dan mutu pendidikan agar dapat menghasilkankualitastenaga kerja yang dibutuhkanbagi berkembangnyainvensi dan inovasi serta kewirausahaan dalam pembangunan, serta bagi Pengisian kesempatan kerja sesuai perkembangan permintaandalammasyarakat; peningkatan mutu kesehatan dan gizi serta sarana dan prasaranpemukiman yang lebih menunjangmutu sumber daya manusiayang berperanan penting bagi peningkatan produktivitasnyasebagaisubjek pembangunan; peningkatan program keluarga berencana secara kualitatif dan kuantitatif sehingga pelaksanaan KB yang lestari dan mandiri makin meluas, mantap dan berkelanjutan, tingkat dengan demikian sehingga pertumbuhan penduduk Indonesia dapat menurunsecaralebih berarti; peningkatan kualitas l<ebijal<sanaandan program transmigrasiyang lebih mendorong transmigrasi spontan, ditunjang strategi pembangunan nasional dan regional yang

mendukung pemerataan pembangunan dan persebaran penduduk, dan persebaran penduduk yang mendorong investasi dan pemerataanPembangunanregional; O

Pembiayaanpembangunan,menghadapimasalah kewajiban hutang luar negeri yang meningkat' sumber-sumberdana luar negeri yang semakin terbatas dan mahal, tabungan pemerintah yang tetap terbatas, sumber dana investasi dalam negeriyang relatif masih mahal. Sedangkandalam proses tinggal landas tingkat pertumbuhan ekonomiharus dapat dipertahankancukup tinggi. Adalah penting dalam hubungan ini untuk mengembangkan kebijaksanaan dan langkahtangkah agar dunia usaha swasta dan koperasi dapat memainkanperananyang lebih besar dalam kegiatan ekonomi. Adapun langkah-langkah alternatif yang dapat diidentifikasi antara lain adalahsebagaiberikut: pendayagunaan kebijaksanaan fiskal dan anggaran; peningkatan penerimanaan pemerintah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi paiak dengan peningkatan pendayagunaanaparatur perpajakan tanpa mengurangi insentif untuk mendorong dan memperluaspenyebaraninvestasi,perluasan produksi dan perdaganEan. Hal tersebu t sistem anggaranda n disertaipenyempurnaan peningk atanefisiensipengeluaranagar dapat sunnberdana dan daya lebih mendayagunal
o

penyesuaian kebijaksanaan moneter, perkreditan dan perasuransian, serta penyempurnaan administrasi pelayanan lembaga-lembagakeuangan, bank maupun non-bank dan pasar modal, sehingga dapat lebih mendorongdunia usaha, koperasi' dan masyarakatpada umumnya dalam berbagai kegiatan ekonomi, peningkatan investasi , produksi dan perdagangan dalam dan luar negeri, termasuk diversifikasi ekspor baik dalam komoditimaupunwilayah pemasaran; pemanfaatandana luar negeri secara selektif dengan alokasiyang selalu memeperhatikan kaitannya dengan strategi dan upaya untuk menurunkanangkaDSR {"debt serviceratio"); di bidang dan langkah-langkah kebijaksanaan perdaganganluar negeri untuk meningkatkan ekspor dalamhubunganini merupakanfaktor penting;

O

alam, Lingkunganhidup, dan tata Sumber-sumber ruang. Pengaturan dan pengelelolaan sumbersumber alam dan tata ruang merupakan determinanyang sangat penting bagi pencapaian secara optimal upaYa peningkatan kemaiuan ekonomi dan kesejahteraan sosial serta pembangunan yang berl<elanjutan.Konservasi sumber-sumber alam dan lingkungan hidup merupalcan kunci bagi adanya keNestarian kehidupan,dan pembangunanyang berkelanjutan. Selanjutnyapengaturantata ruang dalam berbagai dimensinyatermasukpenataanlingkunganhidup polusi dan pemukiman,yanE disertaipengendalian yang cermat, akan rnernberipengaruh terhadap

upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi yang optimal yang didukung derajat kesehatan dan nilai estetika yang tinggi, serta alam bersih yang menyegarkanyang mendorong motivasi hidup yang kreatif dan produktivitas kerja yang tinggi. O

Faktor institusional: isyus kebijaksanaan dan sistem penyelenggaraankebijaksanaan,dalam negarahukum atas dasar rangka penyelenggaraan dan merupakanrealisasiPancasiladan UUD 1945. Tingkat pertumbuhanekonomiyang cukup tinggi menandai proses tinggal landas, di mana kemandirian institusional dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannyasecara efektif merupakan suatu tolok ukur yang penting ' Sekaligushal tersebut akan dihadapkandengan isyus kesenjangansosial dan pemerataan.Dalam konteks dinamikasosial ekonomi demikianmaka isyus peranandan saling hubungan swasta dan koperasi akan muncul sebagai alternatif pemecahanpotensialyang menawarkanharapan. Dalam pada itu sistem dan proses demokrasi ekonomi dan demokrasi politik memerlukan penegasan aplikasinya, demikian iuga Trilogi Strategi Pembangunan sebagai Acuan Kebijaksanaan. Hal ini memerlukan pula perimbangan yang lebih proporsional dalam pengaturan hubungan pemerintahan Pusat dan Daerah,yang memungkinkandinamikayang lebih tinggi bagi tumbuh berkembangnya inisiatif institusi-institusi ekonomi, politik dan sosial, terarah pada pemantapanpelaksanaanWawasan Nusantara,peningkatanKetahananNasional,dan stabilitasPolitikdan PertahananKeamanan.

r)

Lingkungan internasional. Lingkungan politik internasionalyang pada awal dekade 199o-an telah ditandaioleh perubahan strukturaldi Rusia dan Yugoslavia,didahuluioleh keterbukaanRRC dalam hubungan dengan negara-negaraindustri khususnyaAmerika Serikat, Inggris dan Jepang, di sebagian kemudiandiikuti perubahan-perubahan negara-negara Eropa Timur memerlukan pemantauanyang cermat atas dampaknyadalam hubungan-hubungan internasional di bidang ekonomi, baik dalam tatanan nasional maupun international.Hubungandan kerjasamayang baik dengan negara-negaraindustri dan badan-badan internasionalperlu lebih diintensifkan,khususnya dalamrangkakerjasamaekonomi,pengembangan ilmu, t€hnologi, pendidikan dan pelatihan. Demikianpula hubungan dan kerjasamadengan negara-negaraberkembang di " Dunia Ketiga" (Asia, Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah), khususnya dalam bidang ekonomi dan perdaganganperlu ditingkatkan.Keseluruhannya didasarkanpada politik luar negeri yang " bebas dan aktif" sesuaidengansemangatPancasiladan UUD 1945, demi kepentingan nasional, dan ditujukan pada tergalangnya kerjasama internasional yang mendukung terciptanya stabilitas moneter internasional, dan kemajuan serta perdamaiandunia. Padalain segi perubahanperubahanpolitiktersebutdi atas merupakanbukti kebenaran pandangan hidup dan ideologi memperkuatbukti yang bersandarpada Pancasila, pengalamanpolitik ekonomi dan pemerintahan dalamnegeri.

8.

PJP25T Kedua nanti akan meliputi Repelita VI Repelita X, berlangsungdalam kurun waktu L994195' meliputi 3 dekade dari sekarang. Proses 201,81L9, regenerasi,sebagaihukum alam pasti akan terjadi' di mana mungkin mereka yang di atas usia 40 tahun berdasar kriteria harapan hidup rata-rata bangsa Indonesia mungkin sudah tidak akan dapat menyaksikansampaiujung perjalanan PJP25TKedua. Dengan demikian kelestarian yang perlu dipertahankanadalah komitmen atas penyelenggaraan pembangunannasionalsebagaibagian dan merupakan ketanjutan dari periuangan nasional merebut, mempertahankandan mengisi kemerdekaan yang telah diproklamasikanpada tanggal 17 Agustus L945. Dalam kontekstual sejarah seperti itu akan tetap relevan untuk mendefinisikanpembangunannasional sebagaipengamalanPancasila, dan PJP25T Kedua tersebutakan dapat dikatakan merupakankelanjutan dari PJP2STPertama yang telah berlangsungdalam kurun waktu 1969170- 1993194'didahului Program Stabilisasidan Rehabilitasi 1966167- 1968169.Kurun waktu setelahProklamasi Kemerdekaan sampai bangkitnya Orde Baru di tahun L966, merupakan pelajaran terlalu berarti, dan pengalamansejarah politik ekonomidan pemerintahanyang terlau mahal untuk diulangiataupundilupakan.

9.

Setiapputra dan putri bangsaIndonesiaharus siap mernikul panggilandan tanggungjawab sejarah. SebagaiIIMI-wan dan HMI-wati, Saudara-saudara harus mempunyaikelebihanInampu menempatkan dan mengisiKebangkitanNasionalKedua sebagai perjuangannasionalyang merupakan bagian dari ibadah kepda AIIah SWT. Sebagaipengabdianyang bukan saja dilandasiiman dan taqwa, tetapi iuga 10

berlandaskan ilmu pengetahuandan kemampuan profesional sesuaibidang studi yang ditekuni oleh masing-masing.

1_1

T

o

a o

!

o

a

z.

>, -D rri (D -U z t r ^r o=

*a

r-T----l €3
''.1,'

Fpy

,,N

d<

!

+V

F

I

e;

9E'

!+

-o

\./ Ya

_1.

x

""""-.i..,""""""") 3 =

! i

,/ \

/\

I - O . '

v.

f

;

e 5

'

t

|

8l

c.?

-g

r'l

9d

F 3

o

3

b

FE. q 6{ 9F

E*

ng9 c<

E

a

z

F

E -A

!

=

3,-c=i

I

|

I

r.rz

e

e

q
F'

3

6 q

iifl

_

BEE Ei[

F

'6

Elg

ssE 1En

ol

sFaAi

3"

p-{ ol

3 P a-o

s$ ii$ Fg "+E ii ;

FfrT

"+;€

*iEiii rg gF

d

Ee ; .:-

'gf

{*,E=iE<-:gi * ia-* $ Ee:

r

f

F :

P

pEB

a-

e.=3

e;e

*=$

95S

P€d

E ' i 3? E

'/r\ /N

|

> :=

E

a

7" X

E<

tl L_t

tt

t@l

lal

tgl

Y

t-J tzl

-x(/) .-a e,pp

u>;;

e29

Eq

:J

t9

;{\ ^2.9

H-

H

E

z

r

z

a

z z z

\l

z

P

L^J

tt

r!'

Fl

H

E

U)

tl

E IO

E FI =BH

g=

fi5F

EEE

*FgEiiiEFi

4rd

Lampiran

L

Hasil-hasitYangDicapai Dalam PJP-I

1.

Konsepsional o

meknismedemokrasiekonomi Dikembangkannya dan politik yang bersifat terbuka dan telah mendorong berkembangnya secara dinamis, konstruktif dan efisienkegiatan-kegiatanekonomi dan sosial dalam masyarakat, melalui sistem intervensi kebijaksanaan yang mengindahkan mekanismepasar, memperhatikanpengendalian gejolak ekonomi internasionaldan mengundan g pengawasan legislatif dan sosial sehingga trilogi memungkinkanpencapaiansasaran-sasaran pembangunansecara optimal dan tetap terarah pada peningkatan ketahanan nasional dan kemantapanwawasan nusantara.

O

Dengandasar,perspektifdan sasaranserta sistem kebijaksanaan seperti di atas, maka langkahlangkah kebijaksanaan pembangunan menjadi cukup luas menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat. Di samping itu juga cukup luwes sehingga dapat segera disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan ' khususnyadalam menghadapigejolakperubahan perekonomian dunia. Dalampada itu perumusanfundamentalyang mendasari model konsepsional dan sistem pembangunandipertegasdengan penyelenggaraan pendefinisian pembangunan nasional sebagai proses pengamalan dan perwujudan Pancasila nasionaldalam yang memadul
Lampiran

l-

Nasional. Hal ini secara keseluruhan telah melengkapi model konsepsional pembangunan nasionalkita. )

Kinerja Pembangunan O

Keberhasilanpembangunanekonomi yang telah kita capai dalam sekitar 20 tahun terakhir ini ditandaiantaralain oleh pertumbuhanpendapatan nasionalyang menunjukkankenaikan rata-rata di atas 6,5o/o. Dengan pertumbuhan ini pendapatan per kapita telah meningkatdari $75 per jiwa menjadi sekitar $500 per kapita. Peningktanpendapatan perkapita sampai lebih dari 6 kali lipat tersebu t merupakanprestasiluar biasa bagi negara yang berpendudukkelima terbesardi dunia. Selainitu dari segi pemerataan pendapatan, kita telah berhasil masuk kategori negara dengan tingkat pemerataan yang tinggi. Ini dicerminkan dari kenyataan makin membaiknya pola distribusi pendapatan, yang sejak 1987 menunjukkan bahwa sekitar40% dari pendudukmenerirnalebih dari 17 o/opendapatan nasional. Ferlu dicatat menurunnyapopulasi penduduk di bawah garis kemisl
C

Keberhasilan pennbanEunan ekonorni kita dicernrinkan pula oleh perubahan stru!
Lampiran 1

sektor industri dan jasa, s€hingga struktur ekonomi Indonesiabergerak ke arah yang lebih seimbang. Dalam kurun waktu 1969 - 1989, peranan sektor industri telah meningkat 2 kali lipat, dari 9.2o/omenjadi 18.4o/odari produksi nasional; sedangkansektor pertanianmenuniukkanperanan yang relatif menurun dari 49,3o/omenjadi 23,4o/o. Penurunanrelatif peranansektor pertaniandalam produksinasionaltersebut tidak diakibatkanoleh mandeknya sektor pertanian, sebab laju pertumbuhan sektor pertanian tetap tinggi dan telah lebih memantapkan kemampuan sektor pertanian untuk mempertahankanswasembad a pangan. Penurunan peranan relatif sektor pertanian tersebut adalah disebabkan tingkat pertumbuhanyang lebih cepat dari sektor industri dan sektor-sektor lain sehingga kontribusinya terhadap produksi nasional berkembang lebih cepat pula. Pertumbuhanyang mantap dari sektor pertaniantelah merubah struktur sektor ini dari tradisional menjadi komersialdan dinamis yang tanggap terhadap perubahan, baik dalam pasaran tuntutan maupun tehnologi, pembangunan lainnya. O

Selain itu, kinerja pembangunanpertanianyang menonjol dalam 2 dekade terakhir ini adalah tercapainya swasembada pangan. Kita dapat melepaskan diri dari posisi pengimpor beras terbesardi dunia yang kita alami dalam dekadedekadesebelumnya.

Lampiran

J-

Hasil produksi perkebunan,peternakandan perikananyang dihasilkanpetani kecil telah meningkatdenganberlipatganda. Meningkatnya produksi pertanian ini membawa pengaruh ganda yang positif berupa peningkatanpendapatanpara petani akibat meningkatnya permintaan hasil pertanianyang dibutuhkanbagi perkembangan industri, sekaligus juga meningkatkan pemasaranhasil-hasilindustri. O

Dua faktor penting yang telah mendorong pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi tersebut,adalah: Ketepatan langkah-langkah kebijaksanaan yang telah dilakukanpemerintah; Kegiatanekspor non -ig"s O"n penanaman modal yang dilakukansektor swasta di dalam negeriterus meningkat. Meningkatnya kemampuan dunia usaha swasta d alam sektor khususnya ekonomibaik memanfaatkanpeluang-peluang yang ada di dalam negeri maupun pasar internasional. PerkembanganEkspor: Dalam kurun waktu 1968 - 1989/90 nilai ekspor total meningkat dari US$ 872 juta menjadiUS$ 23.830 juta, suatu kenaikanlebih dari 27 kali lipat.

Lampiran

L

Dalam tahun pertama RepelitaI ekspor nonmigas setiap tahunnya lebih rendah dari ekspor non-migassetiap bulannyapada tahun 1989/90. SelamaRepelitalV pertumbuhanekspor nonmigas sangat pesat yaitu mencapai 17 ,8o/o, dibandingkandengan 6,2o/oselama Repelita f f l. Sasaran Repelita V adalah 15o/osetiap tahunnya. Dalam tahun 1989 ekspor non-migas mencapaiUS$ 14.493 juta, berarti meningkat dari nilai ekspor yang dicapai sebesar19,Oo/o tahun sebelumnya jadi lebih tinggi dari sasaran Repelita V yaitu 15o/o rata-rata setahunnya. Catatan: Kita harus memantau dan meneliti perkembangan ekspornon-migastahun 1990. Data yang ada menunjukkanbahwa tingkat pertumbuhannya menunjukkan penurunan. Kalau dalam tahun 1988 dan 89 ekspor non migas meningkatdengan 34,57o dan 16,80/o jika dibandingkandengantahun sebelumnya, untuk tahun 1990 peningkatannya baru mencapai B,3o/o. O

P e r k e m b a n g a nl a i n y a n g m e n g g e m b i r a l < a na d a l a h p e r t u m b u h a ne l < s p o rc l i d o r n i n a shi a s i l - h a s i il n d u s t r i yang lebih terdiu'ersifil
Peranan ekspor hasil industri pengolahan seperti kayu lapis, tel<stil,alat listnik,pupul< urea dan semen sanEat besar. Kecuai! itu,

Lampiran 1

produk-produkbaru ekspor menjadi semakin penting, seperti pakaian jadi, sepatu dan sebagainya. Nilai eksporkelompokhasil-hasillainnyayang didominasi produk-produk baru industri ini meningkat6,5 kali lipat dalam waktu 6 tahun terakhir ini, yaitu dari US$ 444,7 juta dalam tahun 1983184 menjadi US$ 2.869,7 iuta dalamtahun 1989/90. Perlu dicatat bahwa ekspor non migas ini terdiri dari hasil industri hilir yang pada umumnya merupakan industri padat karya sehingga pertumbuhannya telah dapat menampungtenaga kerja baru. Di samping itu komoditi ekspor yang berasal dari industrikecil dan sedangjuga meningkat sehingga menunjang upaya perluasan lapangankerja. C

Faktor penting kedua yang mendorong pertumbuhanindustriadalahinvestasiyang melaju dengancepat. Penanaman modal asing (PMA) baru dan perluasan dalam tahun 1989/90 telah mencapaiUS$ 5.730,9 juta atau meningkat dengan 84,2o/o dari tahun 1gBBi 89. Di samping itu penanamanmodal dalam negeri (PMDN) baru dan perluasan yang disetujui dalamtahun 1989/90 telah mencapaiRp 29,6 'lO5,3o/odari trifiun atau meningkatsebanyak tahun 19BB/89.

Lampiran

1

Sebagianbesar dari investasitersebut adalah di sektor industri khususnya pada cabangcabang industri yang menghasilkanindustri ekspor. Hal ini mempunyai arti bahwa reorientasi kebijaksanaan pembangunan berisikan langkah-langkah deregulasi dan debirokratisasiuntuk lebih mendorong dan meningkatkaninvestasi,produksidan ekspor non migas telah menimbulkan dinamika perubahanyang besardalam struktur ekonomi dan perkembanganindustri. Perlu dicatat bahwa investasi akan memperbesar kapasitas produksi sektor industri sehinggaperanannyadalam struktu r ekonomi akan menjadilebih kuat sedangkan ekspor non migas kita akan lebih beraneka ragam. Selain itu investasi ini memerlukan prasarana dan sarana fisik, tenaga kerja terampil dan sebagainya yang harus disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. O

Dengan mengutamal
*.a

Lampiran

1-

meningkat dalam membangun sarana dan prasaranan yang akan menunjang upaya peningkatankesejahteraansosial, khususnya di bidang kependudukan,pendidikan , air bersih, gizi dan kesehatanbagi seluruhlapisanmasyarakatdi seluruhdaerah. O

Sebab itu, prestasi pembangunan yang telah berhasil kita tingkatkan bukan saja dialami di bidang ekonomi dan bukan hanya terjadi di beberapa daerah, tetapi juga meliputi hampir keseluruhan dimensi pembangunan dan kesejahteraan sosialmasyarakatdi seluruhdaerah. Perkembanganpositif di bidang ekonomi di atas di ditunjangpula oleh hasil-hasilmenggembirakan bidang sosial. Hal ini ditunjukan oleh indikatorindikatorsosialbaik pada tingkat nasionalmaupun regional,antaralain sebagaiberikut: Angka harapanhidup meningkatdari rata-rata kurang dari 5O tahun pada Pelita lmenjadi rata-rata 63 tahun pada Pelita lV. Meningkatnya angka harapan hidup mencerminkankeadaan rnakin membaiknya derajatkesehatanmasyarakatpada umumnya. Hal ini dicerminkanpula denganmeningkatnya kualitashidup pisik anak balita.Fal
Lampiran

1-

menjadi z,OVopada tahun 1989. Prestasiin i menunjukanhasil positif dari pembangunandi bidang kependudukan, kesehatan dan peningkatan serta pemerataan tempat dan kualitaspelayanakesehatan. C

Kemajuan nyata dan merata juga berhasil kita capai dalam bidang pendidikansebagai langkah penting dalam perjuangan meningkatkan kecerdasankehidupanbangsa, Angka partisipasi murni dalam pendidikan dasar meningkat tajam, dari 66,60/opada Pelita I menjadi 99,60/o pada Pelita lV. Selanjutnya angka partisipasi kasar pada tingkat SLTP meningkat dari 17,4o/opada akhir PelitaI menjadi53 ,4o/opada akhir Pelita lV kemudian menjadi 56,6 pada tahun pertama PelitaV. lndikator seru'pamenandai pula kemajuanpada tingkat pendidikanSLTA, yaitu 9,3o/opada akhir PelitaI menjadi37 ,1o/o pada akhir FelitaI dan 38,5%omasing-masing dan tahun pertamaPelitaV. Kemajuan pendidil
C

A d a n y a p e n i n g l < a t a nl < e m a m p u a n d a e r a h d a l a m p e m b i a y a a n p e n r b a n g u n a n .I n i d i c e r m i n l < a np a d a meningkatnya surnber PE\D (Fendapatan Asli E a e r a h )b a i k p a d a D a t l t rn r a u p u n D a t i l l .

Lampiran

1

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi serta saranapelayanandasar khususnyadi bidang kesehatan dan pendidikan di setiap kecamatan dan desa-desadi seluruh propinsi, maka tingka t kesejahteraan dan pendapatan perkapita masyarakatdi daerah-daerahmeningkat secara lebih berarti. Di samping itu, perubahanstruktur ekonomi pada dasaryaterjadi, dan pertumbuhanproduksi regional pada umumnya meningkat di seluruh propinsi, demikian pula tingkat pendapatan perkapitanya.Hal tersebut menunjukan bahwa dimensi regional dalam pertumbuhan dan pemerataansesuai acuan Trilogi Pembangunan pembangunan mewarnaipula upayadan hasil-hasil di daerah-daerah. Ini mencerminkan adanya konsistensikebijaksanaandan langkah-langkah dan berkembangnyakondisi stabilitas nasional yang sehat dan dinamis,bukan saja dlalamipad a tingkat pusattetapijuga di daerah-daerah.