27
BAB IV
SOP PENGOPERASIAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MEMBUBUT PERMUKAAN
4.1.
Ukuran Benda Kerja Sebelum melakukan proses pembubutan, langkah awal yang perlu dilakukan oleh seorang operator adalah mengetahui dimensi benda kerja. Hal ini dilakukan untuk menentukan perhitungan kecepatan pemotongan dan (feeding) pemakanan ((feeding feeding)) yang akan di aplikasikan pada benda kerja saat proses feeding pembubutan. Tetapi supaya lebih akurat dan untuk melengkapi data penulis, penulis juga melakukan pengukuran dan diperoleh ukuran specimen (benda kerja) sebagai berikut : Diameter
: 30 mm
Panjang
: 75 mm
Bahan Specimen
: Baja Umum ST. 37
Dalam proses pengukuran dimensi ini digunakan alat ukur seperti jangka sorong dan micrometer.
4.2.
Membuat Gambar Perancangan Setelah proses Pengukuran benda kerja selesai, maka langkah selanjutnya adalah membuat gambar perancangan. Pada saat kerja praktek ini, gambar benda kerja yang diminta oleh pemesan adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
28
Gambar 4.1 Perancangan Produk
4.3.
Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karena proses yang akan dilakukan pada benda kerja adalah proses pembubutan permukaan, maka dipilihlah pahat bubut muka dengan material pahat HSS P10.
Gambar 4.2 Pahat Muka
Setelah memilih pahat yang sesuai, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk memperoleh kecepatan potong (cutting cutting speed speed), pemakanan ((feeding), dan waktu pengerjaan berdasarkan data pada saat pengukuran benda kerja. Berikut penulis tampilkan proses perhitungan tersebut. a. Kecepatan Potong (cutting cutting speed) speed Dengan melihat pada gambar rancangan diketahui bahwa diameter awal benda kerja adalah 30 mm dan akan dibubut menjadi 24 mm. Sedangkan Pahat yang digunakan adalah HSS P10 maka apabila diformulasikan kedalam rumus adalah :
Cs =
? ?? ?? ????
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
Dimana : Cs = Kecepatan Potong Pahat (m/menit) D
= Diameter Akhir (mm)
n
= Putaran Mesin (rpm)
maka, Cs =
? ????? ????
sehingga
n=
?? ? ???? ? ? ??
Berdasarkan tabel kecepatan potong pahat, didapat nilai putaran mesin minimal dan maksimal sebagai berikut : n min = n max =
?? ? ???? ? ? ??
?? ? ???? ? ? ??
= 265,26 rpm = 464.20 rpm
jadi besar putaran mesin yang dapat digunakan adalah =
? ? ? ?? ? ? ? ? ? ?? ? ?
= 364 rpm b. Kecepatan Pemakanan Untuk menentukan kecepatan pemakanan dapat dilihat pada tabel 4. Karena diketahui bahan benda kerja adalah baja, sehingga di dapat kecepatan pemakanannya (f) adalah 0.25 – 0.50 mm/min. c. Perhitungan Waktu Pengerjaan Mesin Bubut (T) Pada proses pembubutan perhitungan waktu pengerjaan = (Jarak tempuh pahat x frekuensi pemakanan ) dibagi (Kecepatan pemakanan kali kecepatan putaran mesin). T=
? ?? ?
Menit
Dimana F = f. n f = kecepatan pemakanan n = putaran mesin L = l + la i = Frekuensi pemakanan Dengan melihat data pada poin 4.1, maka : T=
?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ?
= 1 menit
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
4.4.
Proses
Pengoperasian
Mesin
Bubut
Konvensional
Untuk
Membubut Permukaan Berdasarkan wawancara kepada salah satu operator di C Agung Teknik Abadi, prosedur penggunaan mesin bubut konvensional adalah sebagai berikut : a) Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua indikator berfungsi baik. b) Yakinkan bahwa kondisi elemen-elemen mesin terpasang pada tempatnya dan berfungsi sebagai unsur gerak mekanis untuk masingmasing keperluan, misal perangkat/perlengkapan (attachment) (attachment untuk pembubutan konis, pembubutan ulir, dan sebagainya. c) Lakukan pemanasan (running maintenance) selama ± 5 s/d 10 menit, agar semua komponen menyesuaikan gerakan dan semua pelumas yang ada di bak pelumas sudah beredar melumasi elemen-elemen mesin. d) Jika pemanasan sudah cukup, pasang/jepit benda kerja pada ragum (chuck) yang sudah terpasang pada mesin, dengan posisi sesuai dengan bentuk pengerjaan, dan yakinkan bahwa benda kerja sudah terpasang dengan baik dan kuat. e) Memilih elemen perangkat pengerjaan (attachment) yang akan dipakai. f) Kemudian pasang alat potong pada pemegangnya (tool post), kemudian lakukan setting dengan benda kerjanya. g) Melakukan proses pemotongan, dengan mengatur pemakanan (feed), ( putaran mesin (rpm) sesuai dengan kecepatan potong, serta kedalaman pemakanan (depth of cut). h) Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan selalu memeriksa/memberi pelumas pada elemen mesin yang bergerak. i) Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran ,kemudian lumasi bagian-bagian yang perlu agar terbebas dari korosi yang diakibatkan oleh oksidasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
31
Dalam membubut permukaan hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini : a) Jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekram. b) Pahat harus setinggi senter. c) Gerakkan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam (putaran mesin harus berlawanan dengan arah mata sayat alat potong).
Selanjutnya langkah-langkah membubut permukaan adalah sebagai berikut : 1. Pasang dan jepit benda kerja pada plat cekram.
2. Usahakan agar permukaan benda kerja sejajar dengan plat cekam dan sentries. 3. Pasanglah pahat untuk membubut permukaan setinggi senter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
4. Jalankan mesin dan bubutlah rata bagian muka.
5. Jalankan mesin dan sayatkan pahat mulai dari sebelah kanan sampai benda kerja seluruhnya tersanyat lurus.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
6. Hentikan mesin jika proses penyayatan telah selesai, lalu ukur benda kerja apakah diameternya sudah sesuai dengan pesanan atau belum.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
7. Jika, diameter belum sesuai, maka nyalakan mesin dan sayatkan kembali pahat pada benda kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z