2,4,5-TRIKLOROFENOL 2,4,5-TRICHLOROPHENOL
1. N a m a Golongan Fenol terklorinasi Sinonim / Nama Dagang 2,4,5-T; 2.4,5-Trichlorophenic acid; 1-Hydroxy-2,4,5-trichlorobenzene; Collunosol; Dowicide 2; Dowicide B; NCI - C61187; Nurelle; Preventol I; TCP; Nomor Identifikasi : Nomor CAS
: 95-95-4
Nomor RTECS
: SN1400000
Nomor Indeks EC
: 604-012-00-X
Nomor EINECS
: 202-467-8
UN
: 2020
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan 2,4,5-triklorofenol Deskripsi Serbuk kristal (atau berbentuk seperti jarum) putih, serpih warna kelabu dalam massa tersublimasi dengan bau fenolik kuat; Berat molekul 197,4; Rumus molekul C6H3Cl3O; Titik didih 253oC; Titik lebur 68oC; Titik nyala 133oC (271,4 F); Tekanan uap 1 mmHg pada 72oC; Kerapatan 1,68 g/cm3; Kerapatan relatif (air=1) 1,7; Kelarutan dalam air 0,12 g/100 mL pada 25 oC; Kelarutan dalam aseton 615 g/100 mL pada 25oC; Kelarutan dalam benzen 163 g/100 mL pada 25oC; Kelarutan dalam karbon tetraklorida 51 g/100 mL pada 25 oC; Kelarutan dalam eter 525 g/100 mL pada 25oC; Kelarutan dalam metanol 615 g/100 mL pada 25oC; Kelarutan dalam petrolatum cair 56 g/100 mL pada 50 oC; Kelarutan dalam minyak kedelai 79 g/100 mL pada 25oC; Kelarutan dalam toluen 122 g/100 mL pada 25oC.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) : Kesehatan 2
= Tingkat keparahan rendah
Kebakaran 1
= Dapat terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC Xn
= Berbahaya
Xi
= Iritan
N
= Berbahaya untuk lingkungan
T
= Beracun
F
= Mudah terbakar
R22
= Berbahaya jika tertelan
R36/38
= Iritasi pada mata dan kulit
R50/53
= Sangat beracun bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek yang sangat merugikan jangka panjang di lingkungan perairan
S26
= Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis
S28
= Setelah mengenai/berkontak dengan kulit, cuci segera dengan
sejumlah
besar
.....
(ditunjukkan
oleh
produsen) S60
= Bahan ini dan wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya
S61
= Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan pada Lembar Data Keamanan/Instruksi khusus
S37/39
= Pakai/kenakan
sarung
tangan
dan
pelindung
mata/wajah yang baik
3. Penggunaan Sebagai fungisida untuk mencegah pertumbuhan jamur pada pabrik kertas dan pulp; sebagai herbisida; sebagai bahan untuk membuat pestisida lain; algasida dan mikrobiosida; bakterisida; komponen dalam pembuatan defoliant dan herbisida.
4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Senyawa fenol bersifat sangat korosif; luka kaustik pada mata, kulit, mulut, dan saluran pencernaan; mual, muntah, diare; hipotensi, myocardial failure, edema paru, perubahan neurologis, keracunan hati dan ginjal, methemoglobinemia, dan hemolisis. Organ sasaran: Paru, hati, mata, ginjal. Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Umumnya dilaporkan terjadinya takipnea, edema paru dan bronkospasme juga dapat terjadi. Telah dilaporkan terjadinya stridor dari paparan fenol konsentrasi tinggi. Dalam satu kasus, dilaporkan terjadinya gangguan pernapasan pada 30 menit pasca konsumsi fenol sebesar 26,7 gram. Berbahaya jika terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Kontak dengan kulit Fenol bersifat korosif, tetapi karena kualitas anestesinya jika kontak dengan kulit akan menimbulkan mati rasa daripada menyebabkan nyeri terbakar. Kulit dapat menjadi merah dan bengkak, lalu menjadi putih dan buram. Luka bakar yang dalam dapat menyebabkan gangren. Dapat menyebabkan iritasi kulit. Berbahaya jika terserap oleh kulit. Kontak dengan mata Efek sama seperti pada paparan terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada mata Tertelan Fenol bersifat sangat korosif dan dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan esofagus, serta menyebabkan nyeri abdomen. Berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Paparan jangka panjang Terhirup Tidak tersedia informasi (9).
Kontak dengan kulit Tidak tersedia informasi (9). Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi (9). Tertelan Tidak tersedia informasi (9).
5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas
: Stabil Perhatikan bahwa bahan ini dapat menghasilkan dioksin dalam media alkali pada suhu tinggi
Kondisi yang harus
: Panas berlebih, pembentukan debu
dihindarkan Tancampurkan
: Bahan pengoksidasi kuat , asam klorida, dan asam anhidrida
Bahaya dekomposisi produk Polimerisasi
: Karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen klorida : Tidak akan terjadi
6. Penyimpanan
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.
Hindarkan dari bahan yang tancampurkan dan sumber api
Simpan di tempat yang sejuk dan kering
Simpan pada wadah yang tertutup rapat
Simpan terpisah dari bahan pangan dan pakan
7. Toksikologi Toksisitas Data pada manusia Tidak tersedia informasi Data pada hewan
LD50 oral-tikus (rat) 820 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus (rat) 355 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (rat) 2260 mg/kg; LD50 intravena-mencit (mouse) 56 mg/kg; LD50 oral-tikus (mouse) 600 mg/kg; LD50 oral-marmut 1000 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-mammalia (spesies tidak dispesifikasi) 150 mg/kg; Data Karsinogenik Tidak terdaftar oleh NTP atau ACGIH. IARC: Group 2B – Kemungkinan karsinogenik bagi manusia EPA: Group D – tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen bagi manusia karena tidak terdapat cukup data pada manusia dan hewan. Data Tumorigenik TDLo kulit-tikus (mouse) 6700 mg/kg/16 minggu intermittent, efek toksik: tumorigenik: neoplastik menurut kriteria RTECS, kulit dan pelengkap: tumor. Data Mutagenik Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella typhimurium 10 µg/cawan (+/- tahap aktivasi enzimatik); Analisis sitogenetika – ovarium hamster 150 mg/L. Data Reproduksi TDL0 oral-tikus (mouse) betina 4 gm/kg (8-12 hari setelah pembuahan), efek toksik – efek pada bayi baru lahir – indeks kelahiran hidup (diukur setelah lahir) Tidak tersedia informasi efek reproduksi pada manusia. Informasi Ekologi Beracun bagi organisme perairan. Bahan ini dapat menyebabkan efek jangka panjang pada lingkungan perairan. Hindarkan pelepasannya ke lingkungan pada kondisi penggunaan yang tidak normal. Toksisitas pada organisme perairan
: LC50 Onchorynchus mykiss (rainbow trout) 0,274 mg/L selama 96 jam NOEC Cyprinodon variegatus (sheepshead minnow) 1 mg/L selama 96 jam EC50 (immobilisasi) Daphnia magna (water flea) 0,9 mg/L selama 48 jam
Bioakumulasi
: Pimephales promelas (fathead minnow) 28 hari Faktor biokonsentrasi (BCF) 1.900
8. Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Batuk, nyeri tenggorokan. Kontak dengan kulit Dapat terserap. Kulit memerah. Kontak dengan mata Mata merah dan pandangan kabur. Tertelan Nyeri abdomen, diare, pusing, sakit kepala, muntah, lemah, lelah, berkeringat. Keracunan kronik Terhirup Tidak tersedia informasi pada manusia. Kontak dengan kulit Tidak tersedia informasi pada manusia. Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi pada manusia. Tertelan Tidak tersedia informasi pada manusia.
9. Pertolongan Pertama Terhirup Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Bersihkan mulut dengan air. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jaga tekanan darah dengan memberikan larutan glukosa 5 % secara intravena e. Obati koma dan aritmia jika terjadi. Perhatian: Hindari penggunaan epinefrin atau amina simpatomimetik lainnya karena dapat menginduksi atau memperberat aritmia. Takiaritmia yang disebabkan oleh peningkatan sensitivitas miokardial dapat diobati dengan propanolol, 1-2 mg IV untuk orang dewasa, atau esmolol, 0,025-0,1 mg/kg/menit IV. Amati pasien sekurangnya selama 4-6 jam setelah terpapar dan lebih lama lagi jika simptomatik. f.
Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. Jangan biarkan pasien menggosok matanya. Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan 2,4,5-triklorofenol : Jerman: 0,5 mg/m3 TWA (fraksi terhirup)
Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan). Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja). Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia. Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia. Respirator : Ikuti peraturan OSHA pada 29 CFR 1910.134 atau European Standard EN 149. Jika paparan bahan melebihi batas paparan atau timbul iritasi atau gejala lain, gunakan respirator yang disetujui NIOSH/MSHA atau European Standard EN 149.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran Informasi umum: Dalam keadaan kebakaran apapun, gunakan alat pernafasan serba lengkap yang dioperasikan dalam suatu mode yang memerlukan tekanan, MSHA/NIOSH (disetujui atau setara) dan full protective gear. Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, semprotan air, busa kimia, karbon dioksida, atau busa yang sesuai, busa tahan-alkohol. Kebakaran kecil : Gunakan serbuk kimia kering. Kebakaran besar: Gunakan semprotan air, kabut, atau busa. Jangan gunakan water jet .
13. Manajemen Tumpahan Kebocoran/tumpahan: Vakum atau sapu bahan, lalu ditempatkan ke dalam wadah pembuangan yang sesuai. Hindarkan dari terbentuknya debu. Sediakan ventilasi. Tumpahan sedikit: Gunakan peralatan yang sesuai untuk menempatkan tumpahan padat ke wadah pembuangan. Selesaikan pembersihan dengan cara menyemprotkan air pada permukaan daerah tumpahan dan buanglah sesuai peraturan lokal atau regional.
Tumpahan yang banyak: Gunakan sekop untuk menempatkan tumpahan pada wadah pembuangan. Selesaikan pembersihan dengan cara menyemprotkan air pada permukaan daerah yang terkontaminasi dan evakuasi melalui sistem sanitasi.
14. Daftar Pustaka 1. ________http://www.epa.gov/osw/hazard/wastemin/minimize/factshts/trichlp h.pdf (diunduh Januari 2011) 2. ________http://www.pesticideinfo.org/Detail_Chemical.jsp?Rec_Id=PC3463 4 (diunduh Januari 2011) 3. ________http://msds.chem.ox.ac.uk/TR/2,4,5-trichlorophenol.html (diunduh Januari 2011) 4. ________http://actrav.itcilo.org/actrav-english/telearn/osh/ic/95954.htm (diunduh Januari 2011) 5. ________http://cameochemicals.noaa.gov/chemical/17868 (diunduh Januari 2011) 6. ________http://www.chemcas.com/material/cas/archive/95-95-4.asp (diunduh Januari 2011) 7. ________http://www.sciencelab.com/xMSDS-2_4_5_Trichlorophenol9927633 (diunduh Januari 2011) 8. ________http://us.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_US_CB371 4348.aspx (diunduh Januari 2011) 9. ________http://dbase.aboutchem.com/msds/5/8501.htm (diunduh Januari 2011) 10. Budavari, S. (Ed.), The Merck Index: An Encyclopedia of Chemical, Drugs, and Biologicals, Thirteenth Edition, Merck & Co. Inc., USA, 2001. 11. ________http://www.paclp.com/content/documents/MSDS/245Trichlorophenol.pdf (diunduh Januari 2011) 12. ________http://www.epa.gov/ttn/atw/hlthef/trichl-p.html
(diunduh
Januari
2011) 13. ________http://skcinternational.com/nioshdbs/rtecs/sn155cc0.htm (diunduh Januari 2011)
14. ________http://www.ilo.org/legacy/english/protection/safework/cis/products/i csc/dtasht/_icsc08/icsc0879.htm (diunduh Januari 2011) 15. ________http://www.wku.edu/msds/docs/48.pdf (diunduh Januari 2011)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------