2015 Perangkat Lunak Aplikasi Perkantoran
FLIPBOOK DONGENG “IN OPEN SEA”
Created by: DEWI IMROATUSH SHOLIKHA Inovasi Perpustakaan: Kemas Informasi 125030700111012
Ulang
2015 Perangkat Lunak Aplikasi Perkantoran
E-BOOK FOR
FLIPBOOK DONGENG “IN OPEN SEA”
CHILD
Created by: DEWI IMROATUSH SHOLIKHA Inovasi Perpustakaan: Kemas Informasi 125030700111012
Ulang
FLIPBOOK DONGENG “IN OPEN SEA”
Tema: “Tantangan dan Peluang Perpustakaan di Era Digital”
Tugas Perangkat Lunak Aplikasi Perkantoran Dosen Pengampuh: Drs. Hartono, SS., M.Hum
MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Malang 2015
LATAR BELAKANG Obyek sasaran kemas ulang informasi ini adalah sang generasi digital yang merupakan anak-anak usia 3-8 tahun. Alasannya, saat ini anak-anak lebih suka dan sangat familiar dengan gatget (yakni tampilan multimedia). Sebagai calon pustakawan, kami mencoba memahami dan mempersiapkan kebutuhan sang generasi digital salah satunya adalah dongeng. Sehingga, kami me-reproduksi informasi yaitu dongeng dalam bentuk buku /pdf menjadi format digital dengan
teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang
saat ini. Aplikasi yang digunakan adalah Kvisoft Flipbook Maker Pro.
Keunggulannya
adalah dongeng digital dalam bentuk flipbook ini bisa dipakai, diunduh, diaplikasikan di ponsel , gatget, tablet, dll. Serta dengan tampilan gambar bergerak dan ditambahkan musik agar tampil menarik.
Tantangan & Peluang Perpustakaan Di Era Digital TANTANGAN 1. Kompetensi pustakawan di bidang teknologi informasi dan komunikasi 2. Penyebaran dan pendayagunaan informasi dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi PELUANG 1. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi 2. Kebutuhan pengguna perpustakaan yang bervariasi Analisis Isi Judul/Tema : Tantangan dan Peluang Perpustakaan di Era Digital Pokok Bahasan : Inovasi Daya Guna Informasi untuk Generasi Digital Tujuan Umum Program : 1. Menyajikan informasi ke dalam bentuk kemasan alternatif, sehingga menjadi informasi yang lebih dapat diterima pemakainya dengan cara langsung dan dapat langsung memberi manfaat dan lebih mudah dimengerti isinya. 2. Menyediakan informasi dengan cara mensintesa data dan informasi yang tersedia 3. Mengumpulkan informasi mutakhir Tujuan Khusus Program 1. Memudahkan informasi disebarluaskan di berbagai media informasi dan komunikasi 2. Pemanfaatan media lama ke format multimedia
Manfaat 1. Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan - Kemudahan penyebaran informasi - Menyederhanakan informasi - Dokumentasi informasi - Penyajian dan transfer informasi yang lebih luas 2. Promosi Layanan Perpustakaan Format - Digitalisasi koleksi Sasaran - Sasaran pemustaka : anak-anak - Usia : anak usia 3-8 tahun - Pendidikan : Paud, TK, Sekolah Dasar Media yang dipilih - Laptop, Ponsel, Ipad, dll. Software yang digunakan - “Kvsoft Flipbook Maker Pro Cara membuka file: Buka Folder “Flipbook In Open Sea” Lalu, buka file “book.swf” atau dengan ekstensi swf tersebut Open with “GOM Player” File dengan ekstensi .swf hanya bisa dibuka di GOM Player dan Flash Player. Untuk file dengan ekstensi .exe bisa langsung dibuka
This ebook is distributed under Creative Common License 3.0 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/3.0/
You are free to copy, distribute and transmit this work under the following conditions: - You must attribute the work in the manner specified by the author or licensor (but not in any way that - You may not use this work for commercial purposes - You may not alter, transform, or build upon this work
Ivan Parvov, In Open Sea Copyright © 2013 by Ivan Parvov Text and illustrations by Ivan Parvov www.BubuTales.com
suggests that they endorse you or your use of the work)
Summer came and Bubu, together with his friends Oskar the rabbit and Rico the hedgehog went to a summer camp at the seaside. They were learning to sail, digging tunnels in the sand, swimming and many other things. One day while they were building a huge sand castle Bubu noticed something glittering in the sea. Musim panas datang dan Bubu, bersama-sama dengan teman-temannya Oskar kelinci dan Rico landak pergi ke sebuah kamp musim panas di tepi pantai. Mereka belajar untuk berlayar, menggali terowongan di pasir, berenang dan banyak hal lainnya. Suatu hari ketika mereka sedang membangun istana pasir yang besar, Bubu melihat sesuatu berkilauan di laut.
"Harta karun!" Teriak Bubu melompat ke dalam air dan berenang secepat yang dia bisa. Ketika sampai, ia menemukan bahwa itu hanya botol. Kemudian ia meraih botol itu dengan giginya dan berenang kembali ke pantai ... Oscar dan Rico menariknya keluar dari air dan sementara Bubu mengeringkan tubuhnya, Oskar memandangi botol tersebut. "Hmm ... ada sesuatu di dalam!" Rico menarik gabus dengan satu durinya dan mengeluarkan sehelai daun kelapa dengan sesuatu yang tertulis di atasnya. Tiga sahabat tersebut mulai membaca ...
“Treasure!” cried Bubu jumping into the water and swimming as fast as he could. When he came nearby he found that it was only a bottle. Yet he grabbed it with his teeth and swam back to the shore... Oscar and Rico pulled him out of the water and while Bubu was drying off, Oskar looked over the bottle. “Hmm...there is something inside!” Rico pulled up the cork with one of his thorns and pulled out a palm leaf with something written on it. The three friends started reading...
Tolong! Kami terdampar di sebuah pulau tidak berpenghuni. Makanan dan air yang kami miliki hampir habis. Udara disini juga sangat panas. Tolong segera kirimkan bantuan!
Help! We shipwrecked on a lonely island. Our food and water is running out. The heat is immense. Please, send us help!
Tiga sahabat tersebut saling bertukar pandang. "Aku akan mengambil makanan dan air," kata Rico. "Lalu aku akan mempersiapkan layar!" usul Oskar. "Dan aku akan mengambil peta dan kompas. Kita bertemu di kapal dalam satu jam! "Teriak Bubu sambil berjalan.
The three friends exchanged glances. “I will take food and water!” said Rico. “Then I will prepare the sails!” proposed Oskar. “And I am going for maps and a compass. Meet you on the ship in one hour!” cried Bubu already running.
Dalam satu jam kapal dan jangkar sudah siap .. Oskar naik keatas tiang, Rico membentangkan layar dan mengulurkan tali, In an hour the ship was ready and the anchor sedangkan Bubu dikemudi mengikuti arah kompas. weighed. Angin kencang datang dan kapal bergerak lurus Oskar climbed into the crow's nest on the top of dengan cepat. Semua tenang, namun the mast, Rico was taking care of the sails and ketika bubu hendak tidur siang, ropes, and Bubu was at the helm and following Oskar berteriak cemas, "Hiu disebelah kanan!" direction with the compass. There was a strong wind and the ship was sailing fast forward.
All was quiet and just when Bubu intended to take a nap, Oskar cried anxiously, “Sharks to the right!”
Bubu grabbed the telescope and looked. A school of sharks was chasing a small whale. The whale was wounded and the sharks were already very close.
Bubu meraih teleskop dan melihat kesekeliling kapal. Sekawanan ikan hiu sedang mengejar ikan paus kecil. Paus itu terluka dan segerombolan hiu itu sudah sangat dekat.
Tidak ada waktu untuk berdiam diri. Bubu membalik kemudinya dengan cepat kekanan dan berteriak, "Oskar! Rico! Ada seekor Paus kecil dalam bahaya! persiapkan diri kalian untuk There was no time to lose. pertempuran! " Bubu turned the helm sharply to the right and cried, “Oskar! Rico! A whale in danger! Prepare for battle!”
Oskar climbed down in seconds, shaking with fear. “Battle? With the fearful sharks? Impossible...” Rico was also worried. “I've heard horrible stories about the sharks. It is better to leave them alone. And we are on a rescue mission and have to hurry.” Oskar bergerak dengan cepat, gemetar ketakutan. "Pertempuran? Dengan hiu menakutkan? Mustahil ... "Rico juga khawatir. "Aku pernah mendengar cerita mengerikan tentang hiu . Bukankah lebih baik kita meninggalkan mereka sendirian. Kita sedang berada dalam sebuah misi penyelamatan dan kita harus buru-buru. "
"Aku tahu ... tapi paus juga perlu diselamatkan. Dan jika kita tidak membantu maka siapa yang akan membantunya? " Tanya Bubu. Oskar saling bertukar pandang dengan Rico dan berkata dengan tidak yakin, "Mungkin kau benar Bubu. Tapi bagaimana kita bisa melawan hiu itu? "" Saya belum tahu, tapi saya akan mencari sesuatu dibawah geladak. Aku akan kembali sebentar lagi. "
“I know...but the whale also needs to be rescued. And if we do not help then who will?” asked Bubu. Oskar exchanged glances with Rico and said, unsure, “Maybe you are right, Bubu. But how are we going to fight the sharks?” “I don't know yet, but I will search in the hold. I will be back in a while.“
Bubu quickly got into the hold and looked around. If he could find a fishing net and throw it over the sharks...or maybe a canon...or maybe some of those special whistles which scare the sharks... But there was no fishing net, or canon, or whistle. But maybe if... thought Bubu. Then he grabbed one chest and hurried up to the deck. Dengan cepat Bubu masuk kebawah geladak dan melihat kesekelilingnya .Jika ia bisa menemukan jaring ikan dan melemparkannya keatas hiu ... atau mungkin canon ... atau mungkin peluit khusus yang dapat menakut-nakuti hiu ... Tapi tidak ada jaring ikan, atau kanon, atau peluit. Tapi mungkin jika ... pikir Bubu. Kemudian ia menarik nafas dan bergegas ke atas geladak.
Rico mengibarkan semua layar dan bahkan taplak meja serta saputangan. Oskar juga melemparkan segala sesuatu yang tidak perlu perlu kedalam laut, agar kapal lebih ringan dan cepat. Kapal itu bergerak dengan kecepatan tinggi, tapi hiu sudah hampir mendekati paus. Salah satu hiu membuka rahangnya dan ... During this time Rico hoisted all the sails and even the tablecloth and his handkerchief. Oskar was throwing into the sea everything unnecessary, to make the ship lighter and faster. The ship was advancing at high speed, but the sharks were already reaching the whale. One of the sharks opened her jaws and...
"Tiarap!" Teriak Bubu, sambil menyalakan korek api dan menutup matanya. Oskar dan Rico merunduk dan menahan napas.
“Take cover!” cried Bubu, lighting a match and squeezing his eyes. Oskar and Rico dove down and held their breath.
Baaaam! Boooom! Baaaam! A dozen fireworks and rockets, left from the New Year celebrations, thundered into the sky. Thick smoke rose from the ship and formed into a huge sea dragon.
Baaaam! Boooom! Baaaam! Selusin kembang api dan roket yang tersisa dari perayaan Tahun Baru, bergemuruh ke langit. Asap tebal naik dari kapal membentuk naga laut yang besar. Bubu, Oskar dan Rico mulai berteriak sekeras mungkin, meskipun mereka tidak tau bagaimana suara seekor naga. Hiu tersebut berhenti sejenak ... dan berenang menjauh dengan panik.
Bubu, Oskar and Rico began screaming as loud as they could, although they were not sure how a sea dragon should sound. The sharks stopped for a moment...and swam away in panic.
The whale was safe! Bubu and Rico bandaged her wounded tail and Oskar brought out the tastiest biscuits from the ship’s supplies. “Thank you boys,” said the whale when at last she caught her breath, “if you were not…...” “A piece of cake,” said Oskar, “we have coped with much bigger and more fearful creatures.” “Really? But who are you?” asked the whale. “I am Oskar and this is Bubu and Rico. And what is your name?” “Kittie.”
Paus itu selamat! Bubu dan Rico memperban ekornya terluka dan Oskar mengeluarkan biskuit paling lezat. "Terima kasih" kata paus sambil menahan napas, "jika tadi Anda tidak ......" "Sepotong kue?" kata Oskar, "kami telah berusaha sebaik mungkin mengalahkan ikan yang jauh lebih besar dan menakutkan." "Benarkah? Tapi siapa kau? "Tanya paus. "Aku Oskar dan ini adalah Bubu serta Rico. Dan siapa namamu? " "Kittie."
“Come with us Kittie,” said Bubu, “we are on a rescue mission and a skilled swimmer like you will be very helpful.” “I would like to come,” said Kittie, “but I have to go back home. Mom and Dad are probably already worried.” “Pity. Well...we also have to go. Bye Kittie!” “Bye! And good luck with the mission,” Kittie waved her tail.
"Ikutlah dengan kami Kittie," kata Bubu, "kami berada dalam sebuah misi penyelamatan dan perenang terampil seperti mu akan sangat membantu." "Aku sebenarna ingin ikut," kata Kittie, "tapi aku harus pulang. Mom dan Dad mungkin sudah khawatir. " "Sayang sekali. Yah ... kami juga harus pergi. Bye Kittie! "" Bye! Dan semoga sukses dengan misi itu, "Kittie melambaikan ekornya.
The three friends lifted the anchor and set sail. They sailed for the whole day and just when Bubu began to worry if they were heading the right way, Oskar cried, “Land!” Tiga sahabat itu kemudian mengangkat jangkar dan mulai kembali berlayar. Mereka berlayar sepanjang hari dan ketika Bubu sedang mengkhawatirkan apakah mereka sedang menuju arah yang benar atau tidak yang benar atau tidak, tiba tiba Oskar berteriak, "Pulau!" Bubu melihat melalui teleskop dan menarik napas lega seseorang di pantai melambaikan tangan dengan putus asa....
Bubu looked through the telescope and breathed a sigh of relief – someone on the coast was waving desperately.
Mereka segera melemparkan jangkar dan merapat dengan senang. Teman teman yang terdam sangat lapar dan haus, Rico menyiapkan sebuah pesta dengan biskuit dan sup rumput laut. Semua orang ingin segera pulang dan setelah makan malam mereka kembali berlayar melanjutkan perjalanan untuk kembali pulang.
Soon they dropped the anchor and the happy castaways got on board. They were very hungry and thirsty and Rico prepared a real feast with biscuits and seaweed soup. Everybody wanted to go home as soon as possible and after dinner they set sail.
Tapi perjalanan pulang ternyata tidaklah mudah. Awan gelap menutupi langit dan badai besar menerjang kapal. "Sembunyi di kabin," teriak Bubu sambil erusaha menjaga kapal tegak melawan ombak.
But their homeward voyage would not be so easy. Dark clouds covered the sky and a powerful storm pounced on the ship. “Hide in the cabin,” cried Bubu while trying to keep the ship upright against the waves.
Badai dengan cepat menjadi lebih besar dan kuat. Gelombang itu memukul dan menyapu kapal dan Bubu tinggal sendirian di dek, menggigil dalam dingin hampir tidak bisa memegang kemudi yang licin.
The storm grew stronger and stronger. The waves were hitting and sweeping over the ship and Bubu left alone on the deck, shivering in the cold could hardly hold the slippery helm.
Tiba-tiba gelombang besar menyapu kapal. "Tunggu!" Teriak Bubu. Gelombang itu jatuh ke dek dengan kekuatan hebat, menyapu segala sesuatu dan melemparkan Bubu ke laut ...
Suddenly a huge wave swept over the ship. “Hold on!” cried Bubu clinging to the helm. The wave crashed onto the deck with terrific power, sweeping away everything in its path and threw Bubu overboard...
Bubu's legs were caught by something and he hung just above the waves. “Gotcha!” cried Oskar above him. “Hold on! We will pull you out.” But another big wave hit the ship. Water and sea foam filled Bubu's mouth and ears. “The ship is sinking,” he heard someone cry with fear...then he fell unconscious. Tiba tiba kaki Bubu tertangkap oleh sesuatu dan ia tergantung tepat di atas ombak. "Gotcha!" Teriak Oskar di atasnya. "Tunggu dulu! Kami akan menarik mu keluar. "Tapi gelombang besar lain menghantam kapal. air laut dan buih memenuhi mulut dan telinga Bubu. "Kapal itu tenggelam," ia mendengar seseorang menangis ketakutan ... kemudian ia jatuh tak sadarkan diri.
Bubu opened his eyes, spat out a gulp of sea water and looked around. “What happened? Where am I?” “The ship sank,” said Rico desperately. “All that is left is this piece of the mast. What will we do? We have no food, no water, in the middle of the sea...” “Hey, see there!” jumped in Oskar filled with joy, “something is coming our way! We are saved! This is a ship.”
Bubu membuka matanya, memuntahkan sedikit air laut dan melihat sekeliling. "Apa yang terjadi? Dimana aku? "" Kapal itu tenggelam, "kata Rico putus asa. "Semua yang tersisa hanya sepotong tiang. Apa yang akan kita lakukan? Kita tidak memiliki makanan, tidak ada air, di tengah laut ... "" Hei, lihat di sana! " Oskar melompat dengan penuh sukacita," ada sesuatu yang datang ! Kita selamat! Sebuah kapal. "
Tapi ternyata bukan.....
But it was not...
The sharks surrounded them and started swimming in a circle rattling their teeth. “Don't be scared,” said Bubu trying not to shiver, “Rico, we need swords.” Rico clenched his teeth, broke off his longest and sharpest thorns and handed them out. “We can't stop them with this...” said Oskar taking two thorns and shaking his head, “we are doomed.” One of the sharks smiled cunningly and dove. “She will attack us from below! Hold on!” cried Bubu.
Segerombolan hiu mengelilingi mereka dan mulai berenang di lingkaran sambil menggemeretakkan gigi mereka. "Jangan takut," kata Bubu berusaha untuk tidak gemetar, "Rico, kita membutuhkan pedang." Rico mengertakkan giginya,kemudian memutuskan durinya yang terpanjang dan paling tajam dan membagikannya. "Kita tidak bisa menghentikan mereka dengan ini ..." kata Oskar mengambil dua duri dan menggelengkan kepalanya, ini takdir kita." Salah satu hiu tersenyum licik "Dia akan menyerang kita dari bawah! Tunggu! "Teriak Bubu.
The water around splashed and broke into foam. Something hit the mast with immense power and threw it away. Seems like the sea cracked and then a huge island emerged from the deep. ”What is happening? What is this?” cried Oskar terrified. Whatever it was, it was scary for everyone – the sharks were swimming away as fast as they could. Air dan buih disekeliling mereka berdebur keras. Sesuatu menghantam tiang dengan kekuatan besar dan melemparkannya. Tampak seperti laut menjadi belah dan pulau besar muncul dari dalam. "Apa yang terjadi? Apa ini? "Teriak Oskar ketakutan. Apa pun itu, sangat menakutkan semua orang - hiu berenang secepat yang mereka bisa.
“Hello boys!” said a familiar voice. “Kittie?!?” exclaimed Bubu looking around surprised. “But how?!? From where?!? But then...”
"Hallo semua!" terdengar suara yang sepertinya sudah dikenal. "Kittie?!?" Teriak bubu dengan terkejut. "Tapi bagaimana mungkin?" dari mana?!? tapi..."
Bubu rubbed his eyes in unbelief. The island was not an island but a huge whale. “Don't be scared,” said Kittie, “this is daddy. When the storm started yesterday I thought you could be in danger. Together with daddy we went looking for you and here we are.” “And just in time,” smiled Bubu and sat down exhausted, but relieved. At last they were safe.
Bubu mengusap matanya tidak percaya Pulau ini ternyata bukan sebuah pulau, tetapi ikan paus besar. "Jangan takut," kata Kittie, "ini adalah ayah. Ketika terjadi badai kemarin aku pikir kalian semua pasti dalam bahaya. Bersama dengan ayah, aku pergi mencari kalian dan sekarang disinilah kami. " " Bubu tersenyum dan duduk kelelahan, tapi lega. Akhirnya mereka aman.
When later on they entered the harbor, everybody went out to welcome them. They had to retell their adventures at least one hundred times and everybody wanted Kittie's father to take them a short ride.
Ketika mereka masuk kepelabuhan, semua orang keluar untuk menyambut kedatangan mereka. Mereka menceritakan kembali petualangan mereka setidaknya seratus kali dan semua orang ingin mengajak ayah kittie untuk pergi berjalan jalan barang sejenak.
In the evening Bubu, Oskar, Rico and Kittie gathered on the quay, ate biscuits and told each other stories about sea adventures. At the end it was really time to go to bed when Bubu had an idea. “Do you want to go in search of a pirate treasure tomorrow?” “Great idea!” exclaimed Oskar, Rico and Kittie as one. “So...decided!” said Bubu. “Have a good sleep. Meet you on the quay at dawn...”
malam harinya Bubu, Oskar, Rico dan Kittie berkumpul di dermaga, makan biskuit dan saling menceritakan kisah-kisah lain tentang petualangan laut. Ketika waktunya untuk pergi tidur , Bubu punya ide. "Apakah kalian ingin pergi mencari harta karun bajak laut besok?" "Ide bagus!" Seru Oskar, Rico dan Kittie , yang telah menjadi salah satu anggotanya. "Jadi .. . sudah kita putuskan ya! "kata Bubu. "Tidur yang nyenyak ya. Sampai bertemu besok pagi dermaga ... "
Selesai
The End
Check for more illustrated stories and wallpapers at www.BubuTales.com Don't miss Bubu and his adventures in “Hero of the Mountain” and “The Best Christmas Gift”