BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses pendidikan merupakan suatu proses pembinaan, pengayoman, pengajaran dan pembentukan karakter manusia sebagai pebelajar, baik secara fisik maupun mental untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Sebagaimana yang dikatakan Hamalik (2006: 79): “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka menmpengaruhi pebelajar agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkanperubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat.” Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan pebelajar sebagai peserta didik. Menurut Sagala S. (2007: 9): “Mengajar adalah membantu (mencoba membantu) seseorang untuk mempelajari sesuatu”. Tugas seorang guru sebagai seorang pendidik adalah memberi informasi dan sekaligus mengarahkan dan memberi fasilitas belajar, agar pebelajar dapat dengan mudah menerima pelajaran yang disampaikan, sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Di samping itu, guru juga berperan dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Hal inilah yang kerap menjadi hambatan bagi seorang guru dalam menyampaikan materi pelajarannya di depan kelas, seperti apa yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 106) bahwa: Salah satu masalah yang harus dihadapi guru dalam kelas adalah menarik perhatian pebelajar dan kemudian menjaga agar perhatian itu tetap ada. Jika kemauan atau antusiasme pebelajar terhadap materi pelajaran yang disampaikan tinggi, maka kemampuan pebelajar untuk menyerap materi pelajaran tersebut juga akan meningkat. Sebaliknya, jika antusiasme tersebut minim, maka dapat dipastikan pebelajar akan mengalami kesulitan dalam menyerap materi pelajaran yang disampaikan. Berdasarkan hasil pengamatan dan survey penulis di SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung pada tanggal 1 Maret 2014, dalam kompetensi dasar konfigurasi Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile masih terdapat beberapa permasalahan, diantaranya: 1. Pada kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile, penyampaian materi didominasi dengan metode ceramah dan menyebabkan munculnya rasa jenuh pada pebelajar. Hal ini berdasarkan pada hasil angket yang diberikan kepada pebelajar, dimana 60% dari pebelajar merasa bosan ketika mendengarkan penjelasan dari Guru. (Sumber: Angket penelitian awal) 2. Minimnya penggunaan media pembelajaran elektronik terutama perangkat lunak (software) yang berdampak pada menurunnya tingkat antuisasme pebelajar untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan jawaban pebelajar terhadap salah satu pernyataan dalam angket yang mereka isi, dimana 60 % dari mereka mengemukakan bahwa proses pembelajaran tidak pernah menggunakan alat bantu/ media pembelajaran berupa perangkat lunak. (Sumber: Angket penelitian awal) 3. Masih kurangnya hasil prestasi belajar pebelajar (kognitif) dalam hal kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. Hal ini dibuktikan dengan nilai Raport pebelajar yang hanya 65% mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dimana nilai KKM yang harus dicapai pebelajar
. (Sumber: Wawancara awal dengan Guru SMK
Unggulan Terpadu PGII Bandung) Tinggi - rendahnya hasil belajar pebelajar salah satunya tergantung dari baik atau tidaknya pemilihan media serta penyampaian yang dilakukan oleh guru. Slameto (2010: 68) mengemukakan bahwa “Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada pebelajar, alat yang membantu lancarnya belajar pebelajar seperti buku di perpustakaan, laboratorium atau media - media lain”. Pemilihan media yang tepat dan menarik akan dapat meminimalkan timbulnya kejenuhan dari pebelajar dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Dengan adanya media pembelajaran yang tepat dan menarik ini diharapkan mampu membangkitkan motivasi pebelajar dalam
Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
mengikuti pelajaran sehingga tercipta linkungan belajar yang aktif, dan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) dapat ditinggalkan. Implemetasi dari perangkat lunak yang berkaitan secara langsung terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan tentunya akan mampu mempermudah pebelajar dalam memahami materi pelajaran tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sebuah perangkat lunak yaitu Path Planning Tool. Penggunaan perangkat lunak ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman pebelajar, yang akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar pebelajar dengan peningkatan n-gain minimal berkategori sedang, di mana dalam skala kriteria gain yang dinormalisasi menurut Hake (1999), kriteria peningkatan n-gain berkategori sedang berada pada skala 0,3 - 0,7 (30% - 70%). Alasan penulis mengambil perangkat lunak Path Planning Tool ini yaitu desain dan penggunaannya yang relatif mudah digunakan. Fitur yang ditawarkan dalam perangkat lunak ini juga sangat sederhana namun terarah. Dengan demikian perangkat lunak tersebut akan dapat membantu pebelajar dalam memahami materi yang diajarkan. Berangkat dari permasalahan yang telah dijabarkan di atas, peneliti tertarik mengadakan
penelitian
dengan
judul
“IMPLEMENTASI
MEDIA
PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR
KONFIGURASI
BERGERAK/
MOBILE
SISTEM DI
SMK
JARINGAN UNGGULAN
AKSES TERPADU
RADIO PGII
BANDUNG”. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Permasalahan awal yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah minimnya penggunaan media pembelajaran berbasis perangkat lunak dalam kegiatan belajar di kelas, sehingga pebelajar cenderung tidak tertarik dan merasa jenuh ketika mengikuti proses pembelajaran (Sumber: Data angket penelitian awal). Hal ini berdampak pada menurunnya motivasi belajar yang pada akhirnya berpengaruh
negatif
terhadap
prestasi
belajar
pebelajar.
Berdasarkan
permasalahan tersebut dan latar belakang di atas maka identifikasi masalah pada penelitian ini yaitu: Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
1. Minimnya penggunaan media berbasis perangkat lunak pada kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. 2. Rendahnya motivasi belajar pebelajar dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. 3. Rendahnya hasil prestasi belajar pebelajar dalam proses pembelajaran pada kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. (Sumber: Wawancara awal dengan Guru SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung) Setiap permasalahan dalam penelitian diperlukan keteraturan permasalahan yang dibahas, sehingga jelas apa yang menjadi objek penelitian. Berdasarkan kajian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah penerapan software Path Planning Tool sebagai media pembelajaran pada kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile mampu meningkatkan pemahaman pebelajar, dilihat dari hasil belajar ranah kognitif pebelajar? 2. Apakah penerapan software Path Planning Tool sebagai media pembelajaran pada kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile mampu meningkatkan pemahaman pebelajar, dilihat dari hasil belajar ranah afektif pebelajar? 3. Apakah penerapan software Path Planning Tool sebagai media pembelajaran pada kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile mampu meningkatkan pemahaman pebelajar, dilihat dari hasil belajar ranah psikomotor pebelajar? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada pada rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif pebelajar dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah afektif pebelajar dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah psikomotor pebelajar dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif penggunaan media pembelajaran bagi sekolah tersebut. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi dan pertimbangan dalam menggunakan media pembelajaran. 3. Bagi pengelola lembaga pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan kajian dalam menentukan pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan. 4. Bagi pebelajar, penarapan media pembelajaran menggunakan perangkat lunak Path Planning Tool ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami materi pada kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. 5. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana aplikasi ilmu kependidikan yang diperoleh dalam perkuliahan, dan diharapkan menjadi dasar dan masukan dalam pengembangan penelitian selanjutnya. 1.5 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas serta untuk menjaga agar permasalahan tidak semakin meluas, maka penulisan penelitian ini hanya membatasi beberapa permasalahan yaitu: 1. Penelitian hanya dilakukan terhadap pebelajar kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Akses SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung. 2. Penelitian hanya dilakukan pada kompetensi dasar menjelaskan konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile yang terdapat dalam standar kompetensi memahami arsitektur jaringan akses radio. 3. Aspek yang dinilai yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pebelajar. 4. Penerapan media pembelajaran perangkat lunak Path Planning Tool hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep terhadap materi. Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
1.6 Asumsi Dasar Anggapan dasar merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti dan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak dalam pelaksanaan penelitian. (Arikunto, 2010: 63). Arikunto (2010: 65) mengemukakan bahwa: ”Dalam penelitian perlu perumusan anggapan dasar, tujuan anggapan dasar adalah: 1. Agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti, 2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatiannya, dan 3. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis.” Asumsi dasar pada penelitian ini adalah: 1. Kemampuan pebelajar kelas eksperimen pada ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor masih kurang. 2. Pebelajar memahami dasar - dasar tentang konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile. 3. Pebelajar memahami penggunaan komputer secara umum. 4. Pebelajar mengetahui dan telah memahami media pembelajaran perangkat lunak Path Planning Tool. 5. Pebelajar dapat menggunakan perangkat lunak Path Planning Tool. 1.7 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban teoritis yang bersifat sementara atas rumusan masalah yang ada pada sebuah penelitian dan belum menjadi jawaban empirik yang bersifat pasti. “Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu: rumusan masalah deksriptif (variabel mandiri), komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) (Sugiyono, 2012: 100). Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. “Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu berkenaan dengan variabel mandiri.” (Sugiyono, 2012: 86). Hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini sebagai berikut: 1.7.1 Hipotesis Ranah Kognitif Adapun hipotesis yang dirumuskan pada ranah kognitif yaitu: Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
H0:
Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile dianggap efektif pada ranah kognitif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah kognitif pebelajar lebih besar atau sama dengan 30%. (H0 : π0 ≥ 30%)
Ha:
Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile dianggap tidak efektif pada ranah kognitif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah kognitif pebelajar kurang dari 30%. (Ha : πa < 30%)
1.7.2 Hipotesis Ranah Afektif Hipotesis yang dirumuskan pada ranah afektif yaitu: H01: Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile dianggap efektif pada ranah afektif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah afektif pebelajar lebih besar atau sama dengan 30%. (H01 : π01 ≥ 30%) Ha1: Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile dianggap tidak efektif pada ranah afektif jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah afektif pebelajar kurang dari 30%. (Ha1 : πa1 < 30%) 1.7.3 Hipotesis Ranah Psikomotor Hipotesis yang dirumuskan pada ranah psikomotor yaitu: H02: Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile dianggap efektif pada ranah psikomotor jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah psikomotor pebelajar lebih besar atau sama dengan 30%. (H02 : π02 ≥ 30%) Ha2: Penggunaan perangkat lunak Path Planning Tool sebagai media Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
pembelajaran dalam kompetensi dasar konfigurasi sistem jaringan akses radio bergerak/ mobile dianggap tidak efektif pada ranah psikomotor jika perolehan rata - rata N-gain hasil belajar ranah psikomotor pebelajar kurang dari 30%. (Ha2 : πa2 < 30%) 1.8 Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini meliputi Latar belakang penelitian, Identifikasi dan rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Pembatasan masalah, Asumsi dasar, Hipotesis penelitian, dan Struktur organisasi skripsi. BAB II: KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi kajian pustaka dan landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang lokasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian, dan waktu penelitian. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian dan pembahasan mengenai hasil penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi bagi para pengguna hasil penelitian.
Mumu Mutasimbillah, 2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL PADA KOMPETENSI DASAR KONFIGURASI SISTEM JARINGAN AKSES RADIO BERGERAK/ MOBILE DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu