2013
MODUL PRAKTIKUM SPSS
Oleh:
Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN 2013
LATIHAN 4: UJI T-TEST TIDAK BERPASANGAN (Unpaired T-Test) KASUS Misalnya dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh kehadiran suami pada saat istri menjalani proses persalinan terhadap skor kecemasan pada istri. Kemudian dirumuskanlah pertanyaan penelitian/rumusan masalah sebagai berikut: “apakah terdapat perbedaan skor kecemasan antara kelompok ibu yang proses persalinannya didampingi oleh suami dan ibu-ibu yang proses persalinannya tidak didampingi suami ? MAKA, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuktikan/menguji hipotesa tersebut adalah dengan melakukan Uji Normalitas Data terlebih dahulu sebagai Syarat Uji Statistik Parametrik (karena Unpaired T-Test termasuk dalam teknik Uji Statistik Parametrik). Berikut adalah Prosedur untuk melakukan Uji T Tidak Berpasangan dengan SPSS: 1. Buka File: Data_Unpaired_T_Test 2. Lakukan Uji Normalitas Data (Seperti pada Latihan 3): a) Klik /aktifkan DATA VIEW. b) Klik ANALYZE--> DESCRIPTIVE STATISTICS--> EXPLORE, dan masukkan Variabel SCORE ke dalam Kotak DEPENDENT LIST dan Variabel SUAMI pada Kotak FACTOR LIST. c) Kemudian Klik/Pilih BOTH pada bagian DISPLAY (terletak dibagian bawah) d) Biarkan kotak STATISTICS sesuai default SPSS. e) Selanjutnya Aktifkan/Klik Kotak PLOTS. f) Lihat pada BOXPLOTS kemudian Aktifkan/Klik/Pilih FACTOR LEVEL TOGETHER. g) Lihat
pada
bagian
DESCRIPTIVE,
kemudian
Aktifkan/Klik/Pilih
HISTOGRAM. h) Aktifkan/Klik/Pilih NORMALITY PLOTS WITH TESTS i) Selanjutnya klik CONTINUE j) Klik OK, dan lihat Hasil OUTPUT SPSS-nya.
Modul Praktikum SPSS_oleh: Dodiet Aditya S, SKM.
Page 2
3. Lakukan Uji T Tidak Berpasangan, dengan langkah sbb: 1. Aktifkan Sheet DATA VIEW 2. Klik ANALYZE--> COMPARE MEANS--> INDEPENDENT-SAMPLE T 3. Masukkan variabel SCORE ke dalam kotak TEST VARIABLE 4. Masukkan variabel SUAMI ke dalam kotak GROUPING VARIABLE Sehingga muncul gambar berikut:
5. Aktifkan kotak DEFINE GROUP, dan ketikkan 1 pada kotak GROUP 1 (sebagai Kode Tidak Didampingi Suami) dan ketikkan 2 pada kotak GROUP 2 (sebagai Kode Didampingi Suami). Seperti gambar berikut:
4. Prosedur selesai, Klik CONTINUE atau OK dan lihat Out Put-nya.
Modul Praktikum SPSS_oleh: Dodiet Aditya S, SKM.
Page 3
Maka akan diperoleh hasil sbb:
Nilai p pada kotak Levene’s adalah untuk menguji Varians. Bila ‘nilai p’ pada test ini menunjukkan <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ‘Varians Data kedua kelompok Tidak Sama’. Oleh karena itu, bila hasilnya seperti ini, maka untuk melihat Hasil Uji T-nya atau ‘nilai p-nya’ adalah pada baris kedua (Equal Variances Not Assumted). Seperti keterangan gambar berikut:
Berdasarkan hasil Uji T tersebut diatas, maka didapatkan nilai p < 0,05 sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa “terdapat perbedaan skor kecemasan secara bermakna antara kelompok ibu yang dalam proses peresalinannya didampingi suami dengan kelompok ibu yang tidak didampingi suami”.
Modul Praktikum SPSS_oleh: Dodiet Aditya S, SKM.
Page 4
LATIHAN 5: UJI T-TEST BERPASANGAN (Paired T-Test) KASUS Misalnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi sulih testoteron terhadap perubahan Body Mass Index (BMI) dengan rumusan masalah penelitian “apakah terdapat perbedaan rerata BMI antara sebelum dan sesudah pemberian testosteron ?”. Maka, untuk menguji Hipotesis pada penelitian tersebut dengan SPSS adalah: 1. Buka File: Data_Paired_T_Test 2. Lakukan Uji Normalitas Data terlebih dahulu (Seperti latihan 3 atau 4) 3. Setelah Uji Normalitas Data dilakukan, dan terbukti bahwa Data Berdistribusi Normal, maka langkah selanjutnya adalah Aktifkan Sheet DATA VIEW pada File Data_Paired_T_Test 4. Klik ANALYZE--> COMPARE MEANS--> PAIRED-SAMPLE T 5. Masukkan variabel BMIPRE dan BMIPOST ke dalam kotak PAIRED VARIABLES Sehingga muncul gambar berikut:
Modul Praktikum SPSS_oleh: Dodiet Aditya S, SKM.
Page 5
6. Kemudian Klik OK, dan Lihat hasil/Output-nya, sbb:
Berdasarkan hasil Uji T tersebut diatas, maka didapatkan nilai p adalah 0,000 yang berarti p < 0,05 sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa “terdapat perbedaan rerata BMI secara bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian testosteron”.
LATIHAN 6: UJI CHI-SQUARE KASUS. Misalnya suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor genetik (postif dan negatif) terhadap status obesitas (yang dibedakan atas obesitas dan tidak obesitas). Rumusan masalah penelitiannya adalah “apakah ada pengaruh genetik terhadap terjadinya obesitas?” Maka untuk menguji hipotesis yang disusun dalam penelitian tersebut dengan menggunakan Uji Chi-Kuadrat adalah: 1. Buka File: DATA_CHI SQUARE_F 2. Klik ANALYZE-->DESCRIPTIVES STATISTICS-->CROSSTABS 3. Masukkan Variabel GENETIK pada kotak ROW (karena sbg Variabel Bebas) 4. Masukkan Variabel OBESITAS pada kotak COLLUMNS (sbg Variabel Terikat). Sehingga nampak gambar berikut:
Modul Praktikum SPSS_oleh: Dodiet Aditya S, SKM.
Page 6
5. Kemudian Klik kotak STATISTICS, dan pilih (centang) CHI-SQUARE, dilanjutkan dengan klik CONTINUE.
6. Klik/aktifkan kotak CELL, lalu pilih/centang OBSERVED dan EXPECTED (pada kotak COUNTS) dan dilanjutkan dengan klik CONTINUE.
Modul Praktikum SPSS_oleh: Dodiet Aditya S, SKM.
Page 7
7. Proses selesai. Klik CONTINUE dan kemudian OK, lihat hasilnya:
Berdasarkan hasil di atas, didapatkan Nilai P = 0,125. Hal ini berarti bahwa Nilai p > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa: “Tidak ada pengaruh antara faktor genetik dengan obesitas”.
Sumber: Dahlan.S.M.2012.Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta. Salemba Medika. Modul Praktikum SPSS_oleh: Dodiet Aditya S, SKM.
Page 8