2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
1. Penalaran 2. Metode Penalaran 3. Kekeliruan penalaran hukum 4. Pemecahan masalah hukum
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
ETIMOLOGIS Dari kata “NALAR” yang berarti: 1. Pertimbangan ttg baik, buruk, dsb: akal budi; misal: setiap keputusan harus didasarkan _yang sehat 2. Aktivitas yg memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan pikir dan kekuatan pikir Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
PENALARAN: Usaha memperoleh kebenaran/proses berpikir untuk menemukan kebenaran dengan menggunakan nalar/logika (pikiran yang logis) PENALARAN HUKUM dibidang hukum LOGIKA Sbg metode untuk menilai ketepatan penalaran yang digunakan untuk menyampaikan argumentasi Teori argumentasi adl cara untuk mengkaji bgm menganalisis dan merumuskan suatu argumentasi secara jelas dan rasional dg cara mengembangkan kriteria universal dan kriteria yuridis utk digunakan sbg landasan rasionalitas argumentasi hukum 2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
STRUKTUR ARGUMENTASI HUKUM : TERDAPAT SUDUT PANDANG YG. BERBEDA
AJARAN TRADISI LOGIS (LOGICAL TRADITION) ATAU MODEL
FORMAL; LEBIH TERTARIK PADA PERMASALAHAN YG. BERHUBUNGAN DNG. VALIDITAS “LEGAL REASONING”; BERKAITAN DNG. PREMIS-PREMIS & LANGKAH-LANGKAH YG. DIPERGUNAKAN DLM. MENARIK SIMPULAN YG. LOGIS. AJARAN TRADISI RETORIS (RHETORICAL TRADITION) ATAU
PROSEDURAL; MENGANALISIS PEMBENTUKAN PUTUSAN (DECISION-MAKING) SBG. PROSES PERSUASI (MEMINTA UNT. MEYAKINI). TERDAPAT PROSEDUR SILANG PENDAPAT; ATURAN PROSES DITETAPKAN DNG. SYARAT RASIONAL & JELAS. PENDEKATAN DIALEKTIK (DIALECTICAL APPROACH), BAHWA
ANALISIS SEBAGAI BAGIAN DARI PEMBAHASAN KRITIS. MEMBANDINGKAN ARGUMENTASI YG. MUNCUL (PRO & KONTRA). ADA YG. MENYEBUT MODEL “DIALAW” (MENGOMBINASI ASPEK LOGIS & RETORIS DARI ARGUMENTASI). 5
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
DEDUKTIF Berpangkal pd prinsip-prinsip dasar menghadirkan obyek yg akan diteliti Premis mayor premis minor = kesimpulan INDUKTIF Bertolak dari fakta-fakta tertentu diabstraksikan dan dicari prinsip2 untuk dibangun suatu hipotesis
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
Penanganan perkara di pengadilan sll berawal dari langkah induksi langkah-langkah: 1. Merumuskan fakta peristiwa, perbuatan, keadaan 2. Mencari hubungan sebab akibat (Kausal) tergantung jenis hukum dan macam2 hukum. Contoh: Hk Pidana (teori adequat, akibat langsung) Delik materiil Ps 338, Hukum Perdata (teori conditio sine quanon, causa proxima, teori adequat) PMH_sebab, kerugian_akibat, Hukum Administrasi (hubungan lagsung) kepts TUN (sebab), kerugian (akibat) 3. Mereka-reka probabilitas tergantung dari standar pembuktian (perdata: dalil & bukti, Pidana: keyakinan hakim dan bukti) 2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
Premis mayor (aturan hukum) Premis minor (fakta hukum)
konklusi (Kesimpulan)
Contoh: P. Mayor : “Barangsiapa dg sengaja menghilangkan nyawa orang lain bersalah karena pembunuhan dihukum selama2nya 15 th (Ps 338) P. Minor: Edwin telah terbukti secara sengaja menghilangkan nyawa Hartono Konklusi: Edwin bersalah melakukan pembunuhan
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
KESALAHPAHAMAN THD. PERAN LOGIKA, BERKAITAN DNG. :
• KEBERATAN THD. PENGGUNAAN LOGIKA SILOGISTIS; • PERAN LOGIKA DLM. PENGAMBILAN PUTUSAN OLEH HAKIM (DI SATU PIHAK MELIHAT TDK. SELALU LOGIS, DI LAIN PIHAK LOGIKA PENTING BAGI PERTIMBANGAN); • ALUR LOGIKA FORMAL DLM. MENARIK SIMPULAN; • LOGIKA TDK. BERKAITAN DNG. ASPEK SUBSTANSI DLM. SRGUMENTASI HUKUM; • KETIADAAN KRITERIA FORMAL YG. JELAS TENTANG HAKIKAT RASIONALITAS NILAI DLM. HUKUM.
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
KESESATAN DLM. PENALARAN •
R.G. SOEKADIJO : – ARGUMENTUM AD IGNORANTIAM; TERJADI KETIKA ARGUMENTASI DIANGGAP BENAR KRN. TDK. TERBUKTI SALAH, ATAU SALAH KRN. TDK. TERBUKTI BENAR. (LIHAT PSL.1865 B.W.) –
ARGUMENTUM AD VERECUMDIAM; MENOLAK ATAU MENERIMA ARGUMENTASI KRN. KEWIBAWAAN ORANG YG. MENGEMUKAKANNYA.
–
ARGUMENTUM AD HOMINEM; MENOLAK ATAU MENERIMA ARGUMENTASI KRN. KEADAAN ORANGNYA, MISAL. MENOLAK SAKSI KRN. ADA HUBUNGAN KELUARGA.
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
KESESATAN DLM. PENALARAN
• ARGUMENTUM AD MISERICORDIAM; ARGUMENTASI UNTUK MENUMBUHKAN BELAS KASIHAN. MISAL, UNT. MEMINTA KERINGANAN PIDANA YG. HENDAK DIJATUHKAN HAKIM. • ARGUMENTUM AD BACULUM; MENERIMA ATAU MENOLAK ARGUMENTASI KRN. SUATU ANCAMAN. (ANCAMAN TSB. MEMBUAT TAKUT)
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
1. Pengumpulan Fakta 2. Klasifikasi Hakekat Permasalahan Hukum 3. Identifikasi dan Pemilihan Isu Hukum yg Relevan 4. Penemuan hukum yang berkaitan dg isu hukum 5. Penerapan hukum
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
PENGUMPULAN FAKTA HUKUM Fakta Hukum Perbuatan, Peristiwa, keadaan Pengumpulan fakta hukum alat bukti Menggali informasi ketentuan2 & asas
KLASIFIKASI HAKIKAT MASALAH HUKUM Pembagian Hukum Positif Hukum Publik &Hukum Privat Lingkungan Peradilan Kompetensi absolut pengadilan
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
IDENTIFIKASI & PEMILIHAN ISU HUKUM YG RELEVAN Isu Hukum pertanyaan ttg fakta hukum alat bukti statute approach & conceptual approach Dibahas PENEMUAN HUKUM YG TERKAIT ISU HUKUM penemuan hk menemukan norma konkret utk diterapkan pada fakta hk terkait Civil law legislasi langkah pertama: statute approach langkah kedua : identifikasi norma rangkaian konsep langkah ketiga : conceptual approach 2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
PENERAPAN HUKUM Penerapan Pd fakta hukum Menjawab permasalahan
2/24/2011
http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id
BENTUK SUSUNAN 1. SUMMARY 2. FAKTA HUKUM 3. ISU HUKUM 4. ANALISIS ISU HUKUM 5. KESIMPULAN
SUMMARY Maksimal 1 hal Isi : - Rumusan singkat fakta hukum - daftar isu hukum - ringkasan opini hukum yg dihasilkan
RUMUSAN FAKTA Fakta peristiwa, keadaan, perbuatan Dirumuskan secara lengkap tp tidak panjang (inti)
ISU HUKUM Dirumuskan secara lengkap dan diberi nomor isu hukum pertanyaan hukum ANALISIS ISU HUKUM mulai dari isu 1 dst tiap isu hukum telusuri ketent hk, yurisprudensi, teori tulis ketent hukum dan yurisprudensi yg ditemukan identifikasi problematik hk yg relevan dg kasus yg dianalisis berikan pendapat & bgm ketent hk tsb diterapkan pd kasus tsb
KESIMPULAN Rumusan pendapat hukum berkenaan dg fakta yag dianalisis