UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA RA AN-NAHL KALIKABONG KALIMANAH PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh : SEPTI SUSILOWATI NIM : 073111479
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
ABSTRAK Septi Susilowati (NIM : 073111479), Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, Semarang : Program Kualifikasi Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan metode drill dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga tahun pelajaran 2010/ 2011. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Implementasi tindakan yang dilakukan adalah menerapkan pembelajaran dengan latihan yang diulang-ulang di waktu yang singkat yang meliputi langkah-langkah pembelajaran : (1) menyiapkan buku qiroati, (2) mendengarkan bacaan huruf hijaiyah, (3) membaca huruf hijaiyah bersama-sama, (4) mengulang-ulang bacaan huruf hijaiyah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui : (1) tes membaca, (2) wawancara, (3) observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal tersebut terlihat dari prosentase kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa. Sebelum diberi tindakan (pratindakan) siswa yang belum mampu membaca 71,43% ; siswa yang kurang lancar membaca 21,43%; siswa yang cukup lancar membaca 7,14%; tetapi setelah diberi tindakan I siswa yang lancar membaca naik menjadi 21,43%; setelah tindakan II siswa yang lancar membaca 57,14%; pada akhir tindakan III siswa yang lancar membaca dengan fasih mencapai 85,71%. Hasil yang dicapai dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah dengan metode drill mengalami peningkatan sesuai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi akademik, para mahasiswa, dan para pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
H. Ahmad Ismail, M.Ag NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 (Empat) eks Hal
: Naskah Skripsi An. Septi Susilowati
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah saudara : Nama : Septi Susilowati NIM Judul
: 073111479 : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat di munaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 19 Maret 2011 Pembimbing
H.Ahmad Ismail, M. Ag NIP. 196702081997031001
KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax 7615387
PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul
: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA RA AN-NAHL KALIKABONG KALIMANAH PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Nama : SEPTI SUSILOWATI NIM : 073111479 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Semarang, Juni 2011 DEWAN PENGUJI Ketua, Sekretaris, Dr. Musthofa, M.Ag. NIP: 19710403 199603 1 002
Mufidah, S. Ag. M.Pd. NIP: 19690707 199703 2 001
Penguji I,
Penguji II,
Ahmad Muthohar, M.Ag. NIP: 19691107 199603 1 001
Nasirudin, M.Ag. NIP: 19691012 199603 1 002
Pembimbing,
H. Ahmad Ismail, M.Ag. NIP: 19670208 1997031001
Deklarasi
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Juni 2011 Deklarator,
Septi Susilowati NIM. 073111479
MOTTO
“ Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan “. QS Surat Al-Muzzamil ayat- 41 “ Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu “ HR Abu Dawud.2
1
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, ( Jakarta:Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, 1971), hlm. 988. 2 Zaki zamani, Muhammad Syukron, Menghafal Al-Qur’an Itu Gampang, ( Yogyakarta: Mutiara Media, 2009), hlm. 81.
PERSEMBAHAN
1. Suamiku tercinta (Muhammad Ilham) terima kasih atas dukungan dan bimbingannya serta kesetiaannya mendampingi dan memberi semangat selalu. 2. Ayahanda (M. Wachyono, SH) dan Ibunda (Rukiyah) yang telah memberikan kasih sayang dan do’a restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Alm. Ibunda Ummu Chanat Alm. Bapak Mufti Muhammadi semoga amal ibadah diterima dan dihapuskan segala dosanya, dan di tempatkan di sisi Allah SWT. Amin..
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabat. Atas rahmat Allah, Penulis telah mampu menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. H. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Ahmad Muntohar, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI. 3. H. Ahmad Ismail, M.Ag selaku pembimbing yang selalu membimbing dan mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 4. Hj. Siti Aminah, Amd, Hj. Siti Nurkhasanah selaku kepala Sekolah, mba Khujemah dan Nurlela selaku Guru RA An-Nahl Kalikabong. 5. Bapak, Ibu Dosen, dan seluruh Staf dan Karyawan IAIN Walisongo Semarang. 6. Bapak yang telah banyak membantu dan mendukung Penulis, Mas Fahmi, Mba Iin, Mas Muslih, Rasyid, dan seluruh keluarga Purbalingga. 7. Ibu ( Rukiyah) yang telah sabar mendidik, menyayangi dan selalu mendo’akan Penulis, Mas Efi, Mas Bahri, Mas Salim, Mas Harun, Mas Takin, Mas Anam, Mas Ansor, Mas Sukron dan seluruh keluarga Kertanegara. 8. Bapak, Ibu Yogya, Mas Yasin, mba Tari, Mba Susi, Mas Yoyok, Mba Nus, Mas Agus, serta Hanin terima kasih atas perhatian, doa, motivasi dan dukungannya, dan seluruh keluarga Yogya yang telah menyayangi Penulis. 9.
Sahabat-sahabatku dan keluarga kelas A.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu Penulis. Jazakumullah. Akhirnya, penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua yang berkenan membacanya. Semarang, Juni 2011 Penulis
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i HALAMAN ABSTRAK.............................................................................................. ii NOTA PEMBIMBING................................................................................................iii PENGESAHAN PENGUJI..........................................................................................iv DEKLARASI................................................................................................................v HALAMAN MOTTO.................................................................................................. vi HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................vii KATA PENGANTAR.. .............................................................................................viii DAFTAR ISI................................................................................................................ix BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1 B. Penegasan Istilah.........................................................................................3 C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4 D. Rumusan masalah....................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian.......................................................................................4 BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Diskripsi Teori.......................................................................................... 6 B. Hubungan Penerapan Metode Drill dengan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah.........................................................................................17 C. Kajian Penelitian Yang Relevan.............................................................. 18 D. Hipotesis.................................................................................................. 19 BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian.......................................................................................20 B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................20 C. Variabel Penelitian.....................................................................................20 D. Metode Penelitian......................................................................................21 E. Populasi.....................................................................................................25 F. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 25
G. Teknis Analisis Data..................................................................................27 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Tempat Penelitian…....................................................................28 1. Sejarah Singkat RA An-Nahl Kalikabong...........................................28 2. Letak Geografis...................................................................................29 3. Keadaan Guru, Siswa, dan karyawan..................................................30 4. Visi, Misi, Tujuan RA An-Nahl Kalikabong...................................... 34 5. Sarana dan Prasarana...........................................................................34 B. Diskripsi Hasil Penelitian………………………………………………..36 1. Hasil Observasi Awal………………...……………………………...36 2. Siklus I.................................................................................................38 3. Siklus II...............................................................................................41 4. Siklus III............................................................................................. 43 C. Pengujian Hipotesis.................................................................................. 47 D. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………… 47 E. Keterbatasan Penelitian………………………………………………… 48 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................... 50 B. Saran-Saran............................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya pendidikan itu sendiri. Sesuai dengan undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 1 bahwa setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu 1. Selanjutnya apakah yag dmaksud dengan pendidikan itu sendiri, Zuhairini berpedapat bahwa seluruh proses dalam kehidupan adalah proses pendidikan.2 Ini dapat diartikan bahwa setiap pengalaman yang didapatkan manusia dalam interaksi dengan orag lain, lingkungan dan alam dapat diartikan pendidikan dan selanjutnya lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar3. Pendidikan agama harus mulai dikenalkan kepada anak pada saat anak masih dini. Pendidikan agama terutama membaca huruf hijaiyah yang merupakan dasar-dasar untuk membaca Al-Qur’an menjadi salah satu hal yang penting yang harus dikenalkan kepada anak. Dalam hal ini keluarga mempunyai peran penting, karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang utuh dan pertama bagi anak. Sebelum anak berangkat ke sekolah dan diasuh oleh guru, mereka terlebih dahulu mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, namun berdasar pengamatan banyak orang tua yang tidak mampu mengajari anaknya
khususnya dalam
membaca huruf hijaiyah. Hal ini didukung dengan fakta banyaknya orang tua yang menyerahkan anaknya ke guru ngaji atau RA agar anaknya dapat membaca huruf hijaiyah, dan banyak anak sebelum menjadi siswa RA belum pernah memperoleh pengalaman membaca huruf hijaiyah dari orang tuanya . Faktor yang 1
Biro Hukum dan Organisasi Seketariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, UndangUndang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,2003 ), hlm. 8. 2 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara,1995 ), hlm. 42. 3 Zukiyah Drajat , Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta Bumi Aksara, 1986 ), hlm. 34.
2
menyebabkan terjadinya hal tersebut antara lain orang tua memang tidak bisa membaca huruf hijaiyah, atau karena kesibukannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengajari membaca huruf hijaiyah pada anaknya. Keadaan serupa juga mewarnai kondisi siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga. Bukti konkrit yang dapat ditunjukkan dalam mendukung pernyataan ini adalah rendahnya kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga ini. Hanya sekitar 7,14% siswa yang cukup lancar membaca dari 14 anak, 21,43% kurang lancar membaca, dan 71,43% siswa belum bisa membaca huruf hijaiyah. Pembelajaran sebagai usaha sadar sistemik selalu bertolak dari landasan dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat.4 Proses belajar adalah tuntunan perubahan yang diakibatkan oleh perbuatan belajar. Belajar selalu mempunyai kaitan yang erat dengan arti perubahan. Sehingga, seseorang yang katanya telah belajar tetapi tidak mengalami perubahan apa-apa, maka pada hakekatnya ia telah tidak belajar. Agar kegelisahan di RA An-Nahl Kalikabong tidak semakin meningkat, maka perlu dicari solusi sebagai antisipasi terhadap permasalahan ini. Ada beberapa metode dalam menyampaikan pembelajaran, salah satunya dengan metode Drill. Yang dimaksud metode drill adalah ” Latihan ” atau ” Ulangan” Diharapkan dengan metode drill ini anak dapat lebih mudah dalam membaca huruf hijaiyah. Dari pemaparan di atas segera dapat dilihat bahwa pada intinya metode bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan. 5 Dengan demikian metode sangat berfungsi dalam menyampaikan pembelajaran. Dari latar belakang inilah, maka penulis mencoba menyusun skripsi ini agar dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dimulai dengan 4
Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M., ( Semarang: RaSAIL Media Group, 2009), hlm. 10. 5 Ibbid hlm 18
3
belajar membaca huruf hijaiyah melalui metode Drill dengan judul ” Upaya Meningkatkan Kemaampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An- Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Penegasan Istilah Judul dalam suatu penelitian mempunyai arti yang sangat penting, karena dengan judul tersebut dapat diketahui isi dari suatu masalah dalam penelitian, maka penulis perlu menjelaskan tentang istilah dalam judul ” Upaya Meningkatkan Kemaampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An- Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penegasan istilah ini juga dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup penelitian. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami pengertian atau maksud dari judul skripsi ini. Maka dibawah ini kami uraikan tentang apa yang penulis maksud dalam judul tersebut, yaitu : 1. Kemampuan Membaca -
Kemampuan adalah 1 kesanggupan;
kecakapan;
kekuatan. 2
kekayaan.6 -
Membaca adalah 1 melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis ( dengan melisankan atau hanya dalam hati); 2 mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; 3 mengucapkan; 4 mengetahui; 5 memperhitungkan. 7
-
Lisan adalah 1 lidah; 2 kata-kata yang diucapkan; 3 berkenaan dengan kata-kata yang diucapkan; 4 dengan mulut bukan dengan surat.
-
Kemampuan membaca adalah 1 kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati; 2 kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk mengeja atau melafalkan apa-apa yang tertulis; 3 kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk
6
mengucapkan; 4
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ,( Jakarta, Balai Pustaka , 2000), hlm. 707 7 Ibbid, hlm. 83.
4
kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk
mengetahui 5
kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk memperhitungkan.8 2. Metode Drill Adalah metode atau cara teratur yang digunakan dalam suatu pembelajaran dengan latihan yang diulang-ulang di waktu singkat.9 Metode drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang tinggi dari apa yang telah dipelajari.10 Metode drill adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
11
Metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.12 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan judul tersebut maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA AnNahl. 2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca Huruf Hijaiyah atau tidak.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan judul tersebut maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
8
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ,( Jakarta, Balai Pustaka , 2000), hlm. 707 9 Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M., (Semarang: RaSAIL Media Group,2009), hlm. 21. 10 Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Bina Aksara , 1985), hlm. 125. 11 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. ( Suarabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm. 106. 12 Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. ( Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hlm. 100.
5
1. Apakah metode drill mampu meningkatkan kemampuan membaca Huruf Hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga ?
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitiannya adalah: 1. Sebagai masukan dan informasi kepada dunia pendidikan, khususnya RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga 2. Sebagai bahan masukan bagi para orang tua dan diri penulis dalam memotivasi agar anak mau belajar membaca huruf hijaiyah khususnya siswa Ra An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purabalingga. 3. Untuk mengembangkan pengetahuan dalam pembelajaran. 4. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam kebijakan di sekolah. 5. Secara teori akan memberikan informasi tentang macam-macam metode dalam
pembelajaran
terutama
penggunaan
metode
drill
dalam
meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah. 6. Memberikan masukan pada perpustakaan IAIN Walisongo Semarang berupa hasil penelitian untuk menambah pustaka.
6
7
8
6
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Kemampuan membaca Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lainnya. Sedangkan mengajar meliputi sagala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian pembelajaran, salah satunya menurut Oemar Hamalik, pembelajaran adalah sebuah kombinasi yang tersusun dari unsurunsur manusiawi, materiil, fasilitas, perlengakapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran1. Membaca adalah sebuah aktifitas belajar yang sering kita dengar, di mana membaca adalah mengeja atau melafalkan apa-apa yang ditulis. Sedangkan menurut Sudarso, membaca adalah proses melisankan paparan bahasa tulis melalui aktivitas yang kompleks yakni harus menggunakan pengertian, hayalan, menghayati dan mengingat-ingat hasil bacaan.2 Membaca adalah
mengeja atau melafalkan apa yang ditulis.
3
Sesuai dengan QS Surat Al-alaq yaitu pada ayat 1-5 yang artinya : 1
Saiful Amien, “Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an” http:/saifulamien.staff.umm.ac.id/24/06/2010, hlm. 2. 2 3
83.
Ibid. Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga , ( Jakarta, Balai Pustaka , 2000), hlm.
7
1). Bacalah dengan menyebut nama Tuhannu yang telah menciptakan. 2). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3). Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. 4).Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. 5). Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.4 Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Hal ini agar kita dapat mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca. Kemampuan membaca yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut: Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca atau kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar kita dapat mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca. Kemampuan kesiapan membaca yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut: 1.Kemampuan membedakan auditorial. Anak-anak harus memahami suara-suara umum di lingkungan mereka. Mereka harus memahami suara yang dihasilkan oleh konsonan atau vokal. 2. Kemampuan diskriminasi visual. 3. Kemampuan membuat hubungan suara-simbol. 4. Kemampuan perseptual motoris. 5. Kemampuan bahasa lisan. 6. Membangun sebuah latar belakang pengalaman. 7. Interpretasi gambar. 8. Progesi dari kiri ke kanan. 9. Kemampuan merangkai. 10. Penggunaan bahasa mulut. 4
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, ( Bandung : CV Diponegoro, 2001 ), hlm.563.
8
11. Pengenalan melihat kata. 12. Lateralisasi. 13. Koordinasi gerak. Tanda-tanda kesiapan membaca: 1. Apakah anak sudah dapat memahami bahasa lisan? 2. Apakah anak sudah dapat mengujarkan kata-kata dengan jelas? 3. Apakah anak sudah dapat mengingat kata-kata? 4. Apakah anak sudah dapat mengujarkan bunyi huruf? 5. Apakah anak sudah menunjukkan minat membaca? 6. Apakah anak sudah dapat membedakan bunyi dengan baik? Secara khusus, Flood dan Laap (1981:350),
mengidentifikasi tahap-
tahap perkembangan kemampuan membaca pada anak yakni: “(1) tahap fantasi (magical stage), (2) tahap pembentukan konsep diri (self concept stage), (3) tahap membaca gambar (bridging reading stage), (4) tahap pengenalan bacaan (teke-off reader stage), dan (5) tahap membaca lancer (independent reader stage)”. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan berikut ini. 1. Tahap Fantasi (magical stage) Pada tahap ini anak
mulai menggunakan buku, mulai berpikir bahwa
buku ini penting, melihat atau membolak-balikkan dan kadang-kadang anak membawa buku kesukaannya. Pada tahap dapat
pertama, orang tua atau guru
memberikan atau menunjukkan model/contoh tentang
perlunya
membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak. 2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (self concept stage) Pada tahap kedua, orang tua atau guru memberikan rangsangan dengan jalan membacakan sesuatu pada buku-buku yang diketahui anak-anak. Orang tua atau guru juga hendaknya melibatkan anak membacakan berbagai buku.
9
3. Tahap Membaca gambar (bridging reading stage) Pada
tahap
ketiga, orang tua dan guru membacakan sesuatu pada
anak-anak, menghadirkan
berbagai
kosa
kata
pada lagu dan puisi,
memberikan kesempatan menulis sesering mungkin. 4. Tahap Pengenalan Bacaan (take-of reader stage) Pada tahap keempat, orang tua dan guru masih harus membacakan sesuatu untuk anak-anak sehingga mendorong anak membaca sesuatu pada berbagai situasi. Orang tua dan guru juga jangan memaksa anak membaca huruf secara sempurna. 5. Tahap Membaca Lancar (independent reader stage) Pada tahap ini, orang tua dan guru masih tetap membacakan berbagai jenis buku pada anak-anak. Tindakan ini mendorong anak agar dapat memperbaiki bacaannya. Membantu menyeleksi bahan-bahan bacaan yang sesuai serta mengajarkan cerita yang berstruktur. Qiroati merupakan media berupa buku yang berisi materi-materi untuk tingkat dasar ( huruf hijaiyah ), karena buku tersebut diberikan untuk tingkat pemula. Oleh karena itu dalam penyajiannya pun materi yang pertama diberikan adalah pengenalan huruf hijaiyah mulai dari 2 huruf, 3 huruf, sampai huruf yang bersambung sebagai titik awal bagi anak mengenal huruf arab.5 Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Dalam tujuan ini terhimpun sejumlah norma yang akan ditanamkan dalam anak didik. Sehingga berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dari penguasaan anak didik terhadap bahan yang diberikan selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengenalan membaca huruf hijaiyah pada anak usia dini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca seiring bertambahnya usia siswa . Disamping itu tujuannya diharapkan siswa mampu membaca huruf hijaiyah
5
Ibid., hlm. .68.
10
dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, memahami dengan baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah untuk ummat manusia melalui bangsa Arab. Oleh karena itu bahasa yang digunakan juga bahasa arab. Ini senada dengan ungkapan ayat Al- Qur’an .
“Sesungguhnya kami menurunkan berupa Qiroati dengan bahasa Arab, agar kamu memahaminya”. 6 Sama juga dengan dalam Al-Qur’an pada ayat yang berikut:
Artinya: “Sesungguhnya kami menjadikan Al-Qur‟an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya)”7. Karena bahasa Al-Qur’an adalah bahasa Arab, tentu pemahaman terhadap bahasa tersebut sangat membantu kita dalam menghafalnya. Dengan pemahaman tersebut kita dapat mengerti arti/makna dari ayat yang kita baca. Dalam pengajaran bahasa salah satu segi yang sering disoroti adalah segi metode. Sukses tidaknya suatu program pengajaran bahasa seringkali dinilai dari segi metode yang digunakan. Sebab metodelah yang menentukan isi dalam mengajarkan bahasa.8 Uraian di atas menunjukkan, metode baik metode secara umum maiupun metode untuk pengajaran bahasa Arab bisa mengarahkan keberhasilan belajar anak didik serta mendorong kerjasama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan anak didik. Di samping itu metode juga dapat memberikan inspirasi pada
6
Ibid., hlm. .235. Ibid., hlm. .489. 8 Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodohgi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 7. 7
11
anak didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan anak didik seiring dengan tujuan pendidikan.9 Jadi jelas bahwa salah satu komponen yang sangat menentukan terhadap berhasil atau tidaknya proses pengajaran adalah metodenya. Sebab dengan metode motivasi belajar siswa akan bertambah. Sehingga transformasi pelajaran dari guru kepada siswa akan mencapai sasaran dan keberhasilan. Namun dalam pengajaran bahasa Arab sering terjadi perbedaan metode yang digunakan oleh seorang guru dengan guru lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan pandangan atau approach yang digunakan. Untuk menentukan metode mana yang tepat, erat sekali hubungannya dengan approach yang digunakan. Sebab pada dasamya metode-metode merupakan penjabaran dari approach. Yang dimaksud dengan approach di sini adalah suatu keyakinan tentang hakikat bahasa dan pengajaran bahasa. Di samping itu, metode pembelajaran bahasa dipengaruhi pula oleh tujuan pengajaran bahasa itu sendiri. Sebab tujuan pengajaran bahasa Arab itu akan sangat berpengaruh dalam menentukan materi yang harus diajarkan dan menentukan sistem serta metode yang hendak dipergunakan. Secara garis besar tujuan pengajaran bahasa ada dua kategori, kategori bahasa sebagai alat dan kategori bahasa sebagai tujuan. Bahasa Arab sebagai alat yaitu alat untuk memahami ajaran-ajaran agama Islam dari sumber asli yang berbahasa Arab. Tentu saja materi pengajarannya ditekankan pada qira'ah (membaca). Bagaimana membaca yang benar serta bagaimana bisa memahami bacaan. Dengan kata lain, penekanan pengajaran pada penguasaan 10
9
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemiksran Pendidikan Islam. (Bandung: Trigenda Kaiya, 1993), hlm. 232. 10 Asadullah, Metodik Khustis Pengajaran Bahasa Arab, (Mataram: Fak. Tarbiyah IAIN Sunan Ampel) , 1995, hlm. 49.
12
2. Metode Drill a. Difinisi metode drill Metode drill (latihan diulang-ulang) itu sendiri menurut beberapa pendapat memiliki arti sebagai berikut; 1) Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang tinggi dari apa yang telah dipelajari.11 2) Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 12 3) Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.13 Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode drill (latihan diulang-ulang) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan Jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Tujuan metode drill (latihan diulang-ulang) adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu, dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.14 b. Kegunaan metode drill Dalam strategi belajar mengajar teknik metode drill (latihan diualang-ulang) ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:
11 12
Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Bina Aksara , 1985), hlm. 125. Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. ( Suarabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
106. 13
14
Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. ( Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hlm. 100. Pasaribu dan B. Simandjuntak, Didaktikdan Metodik.( Bandung: Tarsito, 1986), hlm. 112.
13
1) Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata, menulis
mempergunakan
alat
atau
membuat
suatu
benda;
melaksanakan gerak dalam olah raga. 2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan mengurangi, menarik akar dalam hitungan mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya. 3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti sebab akibat banjir - hujan; antara tanda huruf dan bunyi -ing, -nya dan lain sebagainya; penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain.15 Dari keterangan-keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari metode drill (latihan diulang-ulang) adalah untuk melatih kecakapankecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat. c. Kebaikan Metode drill (Latihan diulang-ulang) adalah; 1) Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. 2) Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar. 3) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih diri belajar mandiri. 4) Pada pelafaran agama dengan melalui metode latihan siap ini anak didJk menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beramal kepada Allah.16 Kebaikan metode drill yang lain adalah ; 1) Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan 15
Roestiyah N.K , Strategi Belajar Mengajar. ( Jakarta: Bina Aksara, 1985), hlm. 125-126. Yusuf dan Syaifiil Anwar, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 66. 16
14
2) Para murid akan memiliki pengetahuan siap. 3) Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.17 d. Kekurangan Metode Drill (Latihan diulang-ulang) sebagai berikut: 1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa mengajar dengan metode drill berarti minat dan inisiatif siswa dianggap sebagai gangguan dalam belajar atau dianggap tidak layak dan kemudian dikesampingkan. Para siswa dibawa kepada kofomuitas dan diarahkan menjadi uniformitas. 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan perkembangan inisiatif di dalam menghadapi situasi baru atau masalah baru pelajar menyelesaikan persoalan dengan cara statis. Hal ini bertentangan dengan prinsip belajar di mana siswa seharusnya mengorganisasi kembali pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan situasi yang mereka hadapi. 3) Membentuk kebiasaan yang kaku dengan metode latihan siswa belajar secara mekanis. Dalam memberikan respon terhadap suatu stimulus siswa dibiasakan secara otomatis. Kecakapan siswa dalam memberikan respon stimulus dilakukan secara otomatis tanpa menggunakan intelegensi. Tidaklah itu irrasional, hanya berdasarkan routin saja. 4) Menimbulkan verbalisme. Setetah mengajarkan bahan pelajaran siswa berulang kali, guru mengadakan ulangan lebih-lebih jika menghadapi ujian. Siswa dilatih menghafal pertanyaan-pertanyaan (soal-soal). Mereka harus tahu, dan menghafal jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan tertentu. Siswa harus dapat menjawab soal-soal secara otomatis. Karena itu maka proses belajar yang lebih realistis menjadi terdesak. Dan sebagai gantinya timbullah respon-respon yang bersifat verbalistis.18
17
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. (Suarabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
107. 18
Harahap dan Djamal Abu Bakar, Didaktik Metodik Kurikulum ( Surabaya: IKIP Surabaya , 1981), hlm. 45-46.
15
e. Metode membaca Huruf Hijaiyah Dalam membaca huruf hijaiyah terdapat beberapa cara, diantaranya yaitu : 1). Teknik memahami huruf / kata 2). Teknik mendengarkan sebelum mulai membaca 3). Teknik mengulang-ulang ( Drill ) Belajar membaca huruf hijaiyah dengan teknik
mengulang-ulangnya
akan cepat hafal dan lebih mudah diingat. Tentunya tidak hanya sekedar membaca, tetapi dengan teliti letak dari kata yang dibaca.19 Guru harus mempertimbangkan semua jawaban anak didik, tetapi setiap jawaban tidak selalu harus dinyatakan dengan angka untuk mengisi rapor. Banyak hal yang tidak dapat bahkan tidak perlu dinyatakan dengan angka, karena masalahnya dikaitkan dengan tujuan bagaimana pengetahuan dan kecakapan itu dapat dimilki sepenuhnya oleh anak didik secara nyata. Hal inilah yang menyebabkan perlunya menggunakan metode latihan. latihan/ulangan ini dapat dilakukan dengan secara klasikal dan individual Penilaian seperti dimaksud di atas mempunyai faedah/arti sebagai berikut: Pertama : Untuk memberikan umpan baik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Kedua
: Untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar masing-masing anak didik.
Ketiga
: Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat. Sesuai dengan tingkat kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki
Keempat :
oleh anak didik.
Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik, dan lingkungan) anak didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan tersebut.20
19
Zaki Zamani Muhammad Syukron Maksum, Menghafal Al-Qur‟an Itu Gampang, (Yogyakarta: Mutiara Media, 2009), hlm. 47.
16
Fungsi guru dalam menilai latihan dan ulangan terletak pada fungsi untuk memberikan umpan balik dan untuk menentukan angka kemajuan. Sedangkan untuk menentukan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan fungsi untuk mengenal situasi latar belakang dari anak didik, adalah fungsi dari petugas bimbingan dan penyuluhan. Dalam menerapkan metode drill ini harus diperhatikan pula antara lain: 1) Harus diusahakan latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik, karena itu waktu yang digunakan cukup singkat. 2) Latihan betul-betul diatur sedemikian rupa sehingga latihan itu menarik perhatian anak didik, dalam hal ini guru harus berusaha menumbuhkan motif untuk berpikir. 3) Agar anak didik tidak ragu maka anak didik lebih dahulu diberikan pengertian dasar tentang materi yang akan diberikan.21 Melihat hal-hal yang tersebut diatas, maka guru pada saat memberikan latihan haruslah siap lebih dahulu, tidak secara spontanitas saja memberi latihan, sehingga waktu mengadakan evaluasi terhadap hasil latihan segera guru dapat melihat segi-segi kemajuan anak didik, diantaranya: daya tanggap, ketrampilan dan ketepatan berpikir dari tiap-tiap anak didik yang diberi tugas latihan22. Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru. Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang berupa pengulangan yang berkali-kali dilakukan dari sesuatu hal yang sama. Pengulangan itu sengaja dilakukan berkali-kali, supaya asoaiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat kuat atau tidak mudah dilupakan. Dengan demikian terbentuklah ketrampilan siap
20
DR. Zakiah Dradjat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. (Jakarta, Bumi Aksara.1995), hlm. 302. 21 Ibid., hlm. 304. 22 Ibit.
17
(pengetahuan siap) yang setiap saat siap untuk digunakan. Ada sebuah pendapat dari Dr. Zafar Alam yang mengatakan : “One very important item of the Islamic method of teaching is to instruct the student gradually and step by step”. ( satu hal yang sangat penting dari metode belajar islam adalah belajar yang teratur dan setahap demi setahap)
B. Hubungan Penerapan Metode Drill dengan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Penggunaan istilah “latihan” sering disamakan artinya dengan istilah “Ulangan”. Padahal maksudnya berbeda. Latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur sejauh mana dia telah menyerap pengajaran tersebut. Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru. Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang berupa pengulangan berkali-kali dilakukan dari sesuatu hal yang sama. Pengulangan itu sengaja dilakukan berkali-kali, supaya asosiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat kuat atau tidak mudah dilupakan.23 Metode pengulangan berkali-kali ini sering juga disebut dengan istilah metode drill. Pengajaran yang diberikan melalui metode drill dengan baik selalu akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut : 1. Anak didik itu akan dapat mempergunakan daya berpikirnya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur dan teliti dalam mendorong daya ingatnya. Ini berarti daya berpikir bertambah.
23
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, ( Yogyakarta: PT Gemawindu Pancaperkasa, 2001), hal. 72.
18
2. Pengetahuan anak didik bertambah dari berbagai segi, dan anak didik tersebut akan memperoleh paham yang lebih baik dan lebih mendalam. Guru berkewajiban menyelidiki sejauh mana kemajuan yang telah dicapai oleh anak didik dalam proses belajar mengajar. Salah satu cara ialah mengukur kemampuan tersebut melalui ulangan (tes) tertulis atau lisan.24
C. Kajian Penelitian Yang Relevan Sebagaimana telah disebutkan bahwa penelitian ini difokuskan pada pembahasan upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah dengan metode drill siswa RA An-Nahl kalikabong Kalimanah Purbalingga tahun pelajaran 2010/2011. Sepanjang penelaahan penulis, pernah diadakan penelitian seperti yang penulis lakukan, diantaranya skripsi yang pernah diangkat oleh saudari Rina Nur Azizah, jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah, UIN Yogyakarta yang berjudul “ Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur‟an Pada Siswa Kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul”. Dalam skripsi tersebut tindakan yang dilakukan adalah menerapkan pembelajaran dengan latihan yang diulang-ulang selama pembelajaran yang meliputi langkah-langkah pembelajaran : (1) menyiapkan buku bacaan Iqro’, (2) mendengarkan bacaan Iqro’, (3) membaca Iqro’ bersama-sama, (4) mengulang-ulang bacaan Iqro’. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa: data awal menyatakan sebagian besar siswa belum mampu membaca (93,02%), dalam siklus I siswa yang mampu membaca naik menjadi 16,28%,
setelah siklus II siswa yang mampu
membaca 39,53%, pada akhir siklus III siswa yang mampu membaca mencapai 60,46%. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa penelitian tersebut telah mampu meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an namun belum memuaskan.25 24
Ibid., hal. 73. Rina Nur Azizah, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur‟an Pada Siswa Kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul, (Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah UIN Yogyakarta, 1997), hlm. ii 25
19
Ada kesamaan skripsi yang akan penulis angkat yaitu sama-sama menyoroti upaya peningkatan membaca huruf hijaiyah atau huruf Al-qur’an dan obyek penelitian pada skripsi saudari Rina Nur Azizah adalah keseluruhan siswa kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul yang berjumlah 43 siswa. Perbedaan lokasi penelitian dan waktu penelitian. Tulisan diatas secara umum membahas upaya guru untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Namun belum ada yang secara khusus membahas tentang “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011”. Maka penulis mengangkat judul tersebut untuk melengkapi dan menyempurnaka tulisan yang telah ada. C. Hipotesis Berdasarkan kajian teori di atas, hipotesis tindakan penelitian ini adalah “ Dengan metode drill, kemampuan siswa membaca huruf hijaiyah dapat meningkat”
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tersebut adalah penelitian yang dimaksudkan sebagai upaya menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kelas dengan memperbaiki proses pembelajaran, sehingga akan mencapai pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pengertian lain Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa Asing yaitu Classroom Action Research ( CAR ) adalah action Research yang dilakukan guru di dalam kelas. Pada hakikatnya merupakan rangkaian riset tindakan yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu
21
dipecahkan. Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif.26
B. Setting dan Subyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Merupakan sumber dimana data
yang diperlukan dapat diperoleh.
Sumber tersebut dapat berupa data, benda gerak dan sebagainya 27. Subyek berkaitan erat dengan populasi sebuah penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Jumlah siswa Ra An-Nahl tahun 2010/2011 ada 14 Anak. b. Jumlah guru Ra An-Nahl tahun 2010/2011 ada 3 Orang. dari sumber data tersebut akan penulis teliti seluruhnya sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi.
2. Narasumber Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari : a. Pengelola RA An- Nahl b. Kepala Sekolah RA An-Nahl c. Guru RA An-Nahl d. Siswa RA An-Nahl 3. Metode Pengumpulan Data a. Metode Interview / Wawancara Metode ini dipilih untuk menggali data guna melengkapi data penelitian. Kisi-kisi wawancara yang peneliti lakukan diantaranya : 1. Bagaiman proses pembelajaran guru ? 2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik ? 3. Bagaimana implementasi metode drill ? 26
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Teknis Pelaksanaan Classroom Action Research, 2001; Hlm 4 27 Suharsini Arikunto, Manajemen Pendidikan, 1991,hlm 144
22
Wawancara dilakukan oleh pewawancara / interver kepada siswa dengan menanyakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian atau sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interver) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.28 b. Metode Observasi Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistemis seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan antusias mengikuti pelajaran, semangat peseta didik dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung. Peneliti membuat lembar observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai keaktifan peserta didik di kelas. Metode ini dilakukan dengan pengamatan kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar dilakukan dalam kelas dengan
tujuan
untuk
melihat
kelebihan
dan
kekuranganya.
Teknik
pengumpulan datanya yaitu dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian, disertai aktivitas penulisan secara sistemis, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.29 c. Metode Dokumentasi Selain dengan menggunakan metode interview dan observasi peneliti menggunakan
metode
dokumentasi,
karena
dengan
mengguanakan
dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya dengan melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan pembelajaran. 4. Metode Analisis Data Peneliti menggunakan metode analisa data yang terbagi menjadi dua yaitu analisa kuantitatif yaitu berupa prosentase keaktifan peserta didik yang diketahui 28 29
Ibbid, hlm. 126 Mustaqim, Psikologi Pendidikan,Semarang 2009,hlm.6
23
melalui penilaian lembar observasi peserta didik serta hasil tes peserta didik. Data kuantitatif berupa nilai berupa nilai hasil belajar peserta didik tersebut, dapat dianalisis secara deskriptif. Oleh karena itu peneliti menggunakan analisis statistik deskripfif misalnya, dengan mencari nilai rata-rata atau prosentase keberhasilan belajar dan lain-lain. Kemudian analisa kuantitatif adalah data yang berupa deskripsi data yang menggambarkan data dari hasil pengamatan observasi terhadap aktivitas peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran. 1. Rencana Tindakan 1) Siklus I a. Rencana Tindakan 1. Membuat Rencana Kegiatan Harian / RKH yang disesuaikan dengan metode pembelajaran yang telah dipilih. 2. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi siswa. 3. Menyusun pedoman wawancara dan lembar angket siswa 4. Mempersiapkan media / alat pembelajaran b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat dalam RKH c. Observasi
dilaksanakan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
menggunakan lembar observasi d. Refleksi dilaksanakan setelah tindaan berdasar data yang diperoleh, permasalahan yang
muncul, kelebihan dan kekurangan yang telah
dilakukan, mencari solusi untuk tindakan berikutnya. 2) Siklus II 3) Siklus III C. Letak Geografis Dilihat dari lokasi, lembaga Pendidikan Raudhlatul Athfal ( RA ) memang kurang strategis karena tidak berada atau menempati lokasi yang mudah
24
untuk didlihat orang, akan tetapi dapat dengan mudah untuk mencapai lokasi karena dengan mengandalkan lingkungan pesantren yaitu Pondok Pesantren Putra-Putri Ar-Rohman Kalikabong dan Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah maka orang akan dapat dengan mudah menjumpai dan menemukan lokasi tersebut, karena memang lembaga RAudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl terletak di lingkungan pesantren dan penyelenggaraannya adalah pendiri pesantren tersebut. Adapun
batasan
wilayah
Kelurahan
Kalikabong
Kecamatan
Kalimanah Kabupaten Purbalingga di mana Radhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl berada adalah sebagai berikut : 1. Batas sebelah utara adalah Kelurahan Kandanggampang Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga. 2. Batas sebelah barat adalah Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah. 3. Batas sebelah selatan adalah Desa Grecol Kecamatan Kalimanah. 4. Batas sebelah timur adalah Kelurahan Karangmanyar kecamatan Kalimanah 30. a.
Sejarah Berdirinya Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Pendiddikan adalah kebutuhan yang tidak bisa lepas dari manusia.
Pada tahun 2005 adalah dimana pemerintah sedang semangat-semangatnya dengan pembangunan, terutama pembangunan dalam bidang pendidikan. Di antaranya adalah dengan adanya tekad pemerintah khususnya kabupaten Purbalingga untuk mensejahterakan masyarakat. Berbagai lembaga didirikan, diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl juga merupakan lembaga pendidikan yang ikut serta berperan dalam program pemerintah untuk memajukan pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl Adalah salah satu lembaga untuk mengentaskan kemiskinan, karena pendididkan anak tidak akan ketinggalan informasi. RA An-Nahl terletak di Kelurahan Kalikabong adalah salah satu kelurahan yang sebenarnya lebih dekat dengan perkotaan dan pusat keramaian, diantaranya terminal induk Purbalingga, pasar induk Purbalingga, 30
tanggal 10
swalayan,
Wawancara dengan pengelola Yayasan Al-Hikmah Kalikabong, Hj. Siti Aminah pada Agustustus 2010
25
Pabrik Atau PT yang mampu menyerap tanaga kerja yang cukup besar khususnya kaum perempuan. Dengan adanya komitmen Pemerintah untuk memajukan pendididkan terutama bagi anak usia pra saekolah serta melihat kondisi lingkungan yang semacam itu, maka tergeraklah hati Hj. Siti Aminah, A.Md. untuk mendidrikan suatu tempat penampungan anak-anak kecil tanpa penjagaan dari orang tuanya masing-masing bermain-main,dan secara kebetulan pula beliau saat itu masih menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah Madrasah Tsanawiyah yaitu Madrasah Tsanawiyah AL- Hikmah Kalikabong yang masih di bawah naungan yayasan AlHikmah, sedangkan yayasan Al-Hikmah ketuanya adalah almarhum K.H. Mochammad Yazid Abdurrahman sekaligus sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rohman Kalikabong pada waktu itu. Dengan semangat dan jiwa pejuang dan pendidik yang tinggi dan dengan melihat hal tersebut maka, beliau mengumpulkan jamaah pengajian AlKhasanah yang mempunyai basis pendidikan untuk membentuk panitia penyelenggara. Pada waktu itu yang menjadi tujuannya adalah pendirian Raudlatul Athfal ( RA ), akan tetapi karena pada saat itu pemerintah sedang memeajukan pendidikan di antaranya pendidikan anak usia dini, maka setelah itu terbentuk suatu kepanitiaan kemudian seluruh panitia mencari informasi yang lebih lengkap, sehingga diputuskan untuk melakukan studi banding pada beberapa lembaga pendidikan anak di antaranya PAUD Fatimatuz Zahra di jalan kampus Purwokerto yang berdekatan dengan kampus UNSOED Purwokerto. Setelah melihat kondisi dan cara pembelajaran pendidikan anak usia dini di berbagai lembaga pendidikan anak, maka semakin mantaplah untuk mendirikan lembaga pendidikan anak pra sekolah. Seiring dengan pendirian PAUD juga tidak melupakan tujuan awal yaitu mendirikan Raudlatul Athfal (RA), sehingga sekaligus berdiri dua lembaga pendidikan anak sekaligus yaitu Raudlatul Athfal ( RA ) dan PAUD An-Nahl Di mana sebelum tahun pelajaran
26
baru 2006/ 2007 sudah dapat beroperasi. Karena tempatnya di kelurahan Kalikabong sering disebut juga RA dan PAUD An-nahl Kalikabong. Sedangkan nama atau identitas lembaga pendidikan An-Nahl tersebut diambil melalui sebuah kata dalam Al-Qur’an yaitu kata An-Nahl yang berarti “ lebah” , hal itu dilakukan seperti yang dilakukan oleh Almarhum K.H. Mochammad Yazid Abdurrahman ketika akan memberikan nama orang atau sebuah majlis pengajian maka akan mengambil dari Al-Qur’an dengan harapan akan membawa berkah dan dapat berkembang dengan baik dan pesat. Terbukti tahun pelajaran baru sudah cukup banyak anak-anak baik dari daerah Kalikabong maupun sekitarnya yang belajar di RA dan PAUD An-NAhl. b. Struktur Organisasi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Untuk menunjang kelancaran dalam pendidikan maka dibentuk kepengurusan, di mana pengurus ini bertanggungjawab dalam masalah pendidikan dan segala yang berhubungan dengan kegiatan RA An-Nahl. Kepengurusan tersebut tergambar dalam bagan struktur organisasi RA An-Nahl Kalikabong yang terdiri dari struktur organisasi penyelenggara RA An-Nahl dan struktur pendidik RA An-Nahl Kalikabong.31
Struktur Organisasi Penyelenggara RA An_nahl Kalikabong
31
Wawancara dengan pengelola yayasan Al-Hikmah dan Guru RA An-Nahl Kalikabong pada tanggal 10 Agustus 2010
27
Ketua Hj. Siti Aminah, A.Md.
Bendahara
Sekretaris
Innani Nur Azizah
Tenti Kusumawardani,SE.
Seksi Pendidikan 1.Suparti, A. Ma 2. Ummi M, S.Pd 3. Mulyani
Struktur Pendidik RA An-Nahl Kalikabong32
YPI AL-HIKMAH KALIKABONG
32
Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
28
KEPALA SEKOLAH HJ. SITI NUR KHASANAH
GURU
GURU
SEPTI SUSILOWATI,AMd
KHUJEMAH
SISWA
c. Keadaan Guru Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Guru memiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Guru merupakan pelaksana dalam kegiatan pembelajaran yang akan membawa siswa atau anak didik dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan. Faktor guru pada proses belajar mengajar banyak menentukan
29
keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tenagatenaga pendidik yang profesional. Guru atau pendidik yang professional diantaranya memiliki criteria berakhlak Islami, menguasai kurikulum, menguasai metode pembelajaran, yang bervariasi, menguasai metode evaluasi, mampu mengelola kelas dengan baik, mampu melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, mempu menyelesaikan masalah pendidikan yang dihadapi, mampu mengerjakan administrasi pendidikan dan pengajaran, loyal terhadap tugas, disiplin, dan memiliki dedikasi yang tinggi. Adapun jumlah guru atau pengajar di RA An-Nahl pada tahun 2010/ 2011 semuanya berjumlah 3 tenaga pengajar, dengan perincian sebagai berikut :33 NO. 1.
NAMA HJ. Siti Nurkhasanah
TTL Purbalingga, 19
Kalikabong,
PENDIDIKAN PGA 3th
Februari Rt 05/IV,Kec.
1970 2.
ALAMAT
Kalimanah.
Septi Susilowati, A. Purbalingga,
Kertanegara,
Md.
Rt 01/01, Kec.
20 Sept. 1983
D3
Kertanegara 3.
Khujemah
Purbalingga,
Penolih,
29 Des. 1964
Purbalingga
SMA
) d. Keadaan Siswa Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Siswa merupkan salah satu factor yang penting dalam proses pendidikan. Berhasil dan tidaknya siswa atau anak didik bergantung pada penerimaan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, dan khususnya di Raudlatul ( RA ) AnNahl keberhasilan pendidikan akhlak, ibadah, dan akhlak, di samping kemampuan anak didik sendiri, baik yang berkaitan dengan fisik maupun psikis. 33
Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal !3 Juli 2010
30
Adapun Jumlah siswa yang ada di RA An-Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 sebanyak 14 anak, adapun nama-nama siswa dapat dilihat dalam table berikut : No. Nama Siswa 1
Aniqo Shofia Rahma
L/P Tempat Tanggal Lahir P
Purbalingga, 10-08-05
Alamat Kalikabong, RT 06/ RW II
2
Alya Anindya Putri
P
Purbalingga, 04-01-06
Kalikabong RT 03/ RW II
3
Amanda Nur Adista
P
Purbalingga, 03-06-05
Kalikabong, RT 03/ RW II
4
Dimas Setiawan
L
Purbalingga, 01-06-05
Kalikabong, RT 05 / Rw IV
5
Dina Nur Hanfah
P
Purbalingga, 06-05-05
Kalikabong, RT 02/ RW II
6
Filia Larasati
P
Purbalingga, 01-04-05
Kalikabong RT 05/ RW IV
7
Fiyan Barun Syah
L
Purbalingga, 06-05-05
Kalikabong, RT 05/ RW IV
8
Iqbal Maulana
L
Purbalingga, 16-09-05
Jl. Pengalusan, RT 04 / RW I
9
Kevin Febrian Nurhidayah
L
Purbalingga, 10-06-05
Kalikabong, RT 02/ RW III
10
Melda Amalia Wafiq N. A
P
Purbalingga, 14-12-05
Kalikabong RT 02 /Rw IV
11
Widi Tri Anjani
P
Purbalingga, 27-10-05
Klaikabong, RT 02 / RW II
12
Zahwa Noer Azizah
P
Purbalingga, 10-01-06
Kalikabong, RT
31
05 / RW IV 13
Fatoni Nur Hidayah
L
Purbalingga, 05-09-05
Kalikabong, RT 02/ RW II
14
Kurnia Ramadhani
L
Purbalingga, 07-10-05
Kalikabong, RT 02/ RW II
e. Keadaan Karyawan atau Staf Administrasi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Karyawan atau staf administrasi di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong adalah pegawai yang menangani dan bertanggungjawab dalam bidang ketaausahaan sekolah antara lain kesiswaan, kepegawaian, ada keuangan,. Untuk tugas karyawan dirangkap oleh guru. f. Visi dan Misi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong 1. Visi RA An-Nahl adalah tumbuhnya generasi yang terampil, berprestasi, dan berakhlak Islami” 2. Misi a. Menyelenggarakan pendidikan secara optimal 3. Tujuan Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong Membantu anak didik mengembangakan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social, emosional, kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian, dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar g. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana sangat diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, karena sarana dan prasarana merupakan faktor dalam proses pendidikan.
32
Adapun sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong sudah cukup memadai dan membantu bagi guru dan anak didik atau siswa dalam proses belajar-mengajar. Media-media yang ada juga cukup. Untuk lebih jelasnya, data mengenai sarana dan prasarana di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl dapat dilihat dalam tabel berikut :
No. 1.
2.
Nama Barang
Jumlah
Keadaan
1
baik
1
baik
1
baik
1
baik
2
baik
1
baik
1
baik
1
baik
1
baik
Data Gedung -
Ruang Belajar
-
Ruang Guru
-
Ruang Kepala Sekolah
-
Ruang Kantor
-
WC/ Kamar mandi
Alat Bermain -
Jungkitan
-
Ayunan
-
Papan luncur
-
Papan Titian
-
Bak Pasir
-
Bak air
33
3.
4.
-
Bola Besar/ Kecil
-
Alat-alat pertukangan
-
Kebun dan taman
-
Ban bekas
-
Terowongan
-
Jalan panjatan
2
baik
1
baik
3/60
baik
1 set
baik
ada
baik
4
baik
1
baik
1
baik
1 set
baik
1 set
baik
1 set
baik
1 set
baik
1 set
baik
1 set
baik
1
baik
1
baik
Alat Peraga -
Peng. Huruf
-
Peng. Angka
-
Peng. Bentuk
-
Peng. Binatang
Meubelair -
Meja kursi guru
-
Meja kursi anak
-
Papan tulis
-
Papan absent
-
Papan statistik murid
-
Papan data guru
34
5.
1
baik
1
baik
ada
baik
ada
baik
ada
baik
ada
baik
ada
baik
ada
baik
ada
baik
ada
baik
Administrasi sekolah -
Buku induk
-
Buku absent guru
-
Buku absent murid
-
Raport (LPPAD)
-
Buku kegiatan
-
Buku tamu
-
Buku kas
-
RPPAD
h. Pembelajaran Keagamaan secara Umum Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Sesuai dengan judul skripsi, maka apa yang dipaparkan adalah pembelajaran tentang keimanan khususnya pengenalan membaca huruf hijaiayah. Pembelajaran secara umum Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong dimulai pukul 08.00-10.00 WIB dengan jadwal pembelajaran setiap hari. Untuk membedakan dengan penelitian lain maka, dalam penelitian ini lebih terfokus pada pembelajaran tentang membaca huruf hijaiayah yaitu yang meliputi
35
pengenalan bentuk huruf dari alif sampai ya, dan cara membacanya dan melafalkannya. Kemudian diterapkannya metode drill guna meningkatkan kemampuan siswa An-Nahl dalam membaca qiroati jilid I. Adapun strategi yang dilakukan oleh guru Raudlatul Athfal (RA) AnNahl Kalikabong adalah sebagai berikut : 1. Dimulai dari persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong. 2. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran di Raudlatul Athfal (RA) AnNahl Kalikabong adalah memfokuskan diri dan lingkungan, mendengarkan, pengamatan suatu objek, mengingat, fokus pada satu tema, memberikan contoh, memberikan penghargaan. 3. Menemukan atau mencari solusi dalam mengatasi masalah yang menghambat proses pembelajaran. D. Metode Pengumpulan Data a. Metode Interview / Wawancara metode ini dipilih untuk menggali data guna melengkapi data penelitian. Kisi-kisi wawancara yang peneliti lakukan diantaranya : 1. Bagaiman proses pembelajaran guru ? 2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik ? 3. Bagaimana implementasi metode drill ? Wawancara dilakukan oleh pewawancara / interver kepada siswa dengan menanyakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian atau sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara ( interver ) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.34 b. Metode Observasi Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistemis seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan antusias mengikuti pelajaran,
34
Ibbid, hlm. 126
36
semangat peseta didik dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung. Peneliti membuat lembar observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai keaktifan peserta didik di kelas. Metode ini dilakukan dengan pengamatan kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar dilakukan dalam kelas dengan
tujuan
untuk
melihat
kelebihan
dan
kekuranganya.
Teknik
pengumpulan datanya yaitu dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian, disertai aktivitas penulisan secara sistemis, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.35 c. Metode Dokumentasi Selain dengan menggunakan metode interview dan observasi peneliti menggunakan
metode
dokumentasi,
karena
dengan
mengguanakan
dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya dengan melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan pembelajaran.
35
Drs. H. Mustaqim, M.Pd, Psikologi Pendidikan, 2009,hlm.6
37
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data Berdasarkan pada metode penelitian yang penulis gunakan dalam pengambilan data yaitu menggunakan metode observasi, tindakan, dan dokumentasi, maka setelah dilakukan penelitian. Penulis ingin melakukan tindakan dalam melakukan upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong Tahun 2010/ 2011 dengan metode drill. Dalam pelaksanaan tindakan ini adalah inti dari proses pembelajaran menurut rencana kegiatan harian yang disusun oleh guru, dapat dilihat dalam data yang disajikan sebagai berikut :
Data Awal Atau Prasiklus kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Kriteria Kemampuan Membaca
NO.
1.
2.
3.
4. 5.
6.
7.
NAMA SISWA
Belum Bisa Membaca
Kurang
Cukup
lancar
Lancar
Membaca
Membaca
Lancar Membaca
Tidak fasih Membaca
Fasih Membaca
Aniqo Shofia Rahma
-
-
V
-
-
Alya Anindya Putri
V
-
-
-
-
-
Amanda Nur Adista
V
-
-
-
-
-
Dimas Setiawan
V
-
-
-
-
-
Dina Nur Hanifah
V
-
-
-
-
-
Filia Larasati
V
-
-
-
-
-
Fiyan Barun Syah
V
-
-
-
-
-
38
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14.
Iqbal Maulana
-
V
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
Fatoni Nur Hidayah
V
-
-
-
-
-
Kurnia Ramadhani
-
V
-
-
-
-
Kevin Febrian N Melda Amalia Wafiq N.A Widi Tri Anjani
Zahwa Noer Azizah
Keterangan kriteria : 1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati jilid I 2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 5-6 kali 3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 3-4 kali 4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak kali 5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 12 kali 6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca. Perihal dalam kemampuan membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl cukup bervariasi dan belum semuanya bisa membaca qiroati jilid I secara keseluruhan. Menurut data yang diperoleh dari 14 siswa RA AN-Nahl, siswa yang belum bisa membaca qiroati jilid I ada 10 anak ( 71.43% ). Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak ( 21.43% ). Siswa yang cukup lancar
39
membaca ada 1 anak ( 7.14% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 14 anak ( 0% ), dan
siswa
yang fasih membaca huruf hijaiyah ada 0 anak ( 0% ).
Dengan melihat data tersebut maka dilakukan tahapan dengan beberapa tindakan yang dilaksanakan menggunakan siklus.
A. Siklus I
1.
Perencanaan Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah : a. Guru menyiapkan qiroati sesuai dengan jumlah siswa b. Guru menbacakan huruf hijaiyah terlebih dahulu dan siswa mendengarkan c. Siswa membaca huruf hijaiyah bersama-sama dengan Guru d. Siswa menyebutkan huruf hijaiyah satu-persatu dari alif sampai ya secara berulang –ulang 2-3 kali. 2. Pelaksanaan Sesuai dengan tujuan dan prosedur penelitian yang telah ditetapkan, maka hasil penelitian yang akan dideskripsikan datanya adalah menurut beberapa kriteria kemampuan membaca yaitu : belum bisa membaca, tidak lancar membaca, kurang lancar membaca, cukup lancar membaca, lancar membaca, dan lancar sekali. Dalam siklus I ini setelah siswa membaca qiroati secara klasikal Siswa satu – persatu disuruh untuk membaca qiroati jilid I secara berulang –ulang 2-3 kali. Guru dan siswa secara bersama-sama memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. 3. Pengamatan
40
Berdasarkan hasil observasi terhadap berbagai instrumen yang digunakan dapat diuraikan hasil pencapaian tingkat kemamapuan siswa RA An-nahl dalam membaca qiroati jilid I yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus I Kriteria Kemampuan Membaca NO.
NAMA
Belum
Kurang
Cukup
SISWA
Bisa
lancar
lancar
Membaca
Membaca
Membaca
Aniqo Shofia 1.
2.
Putri Amanda Nur
3.
Adista
6.
Hanifah
V
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
Filia Larasati Fiyan Barun
7. 8.
Syah Iqbal Maulana Kevin
9.
Febrian N.
Membaca
Fasih Membaca
-
Setiawan Dina Nur
5.
Fasih
-
Dimas 4.
Membaca
Tidak
-
Rahma Alya Anindya
Lancar
-
-
41
Melda Amalia 10.
Wafiq N.A
-
V
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
Widi Tri 11.
Anjani Zahwa Noer
12.
Azizah Fatoni Nur
13.
Hidayah Kurnia
14.
Ramadhani
Keterangan kriteria : 1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati jilid I 2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 5-6 kali 3. Cukup lancar membacq jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 3-4 kali 4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan dalam membaca 5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 12 kali 6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca 4. Refleksi Pada siklus I siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang sampai 2-3 kali. Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 7 anak ( 50% ). Siswa yang cukup lancar membaca qiroati jilid I ada 4 anak
42
( 28.57%). Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak (21.43%). Dan siswa yang tidak fasih dan fasih membaca qiroati jilid I ada 14 anak ( 100%). Adapun kelemahan pada data siklus I adalah : a. Masih ada siswa yang sering lupa bunyi huruf qiroati jilid I yang baru saja dibacanya. b. Masih ada siswa yang belum hafal bentuk beberapa huruf qiroati jilid I. c. Masih ada siswa yang kurang terfokus saat disuruh membaca huruf-qiroati jilid I. Analisis terhadap hasil observasi, catatan harian singkat yang dipakai sebagai bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Setelah diadakan refleksi atau renungan dan diskusi antara guru, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Guru harus lebih aktif dalam memantau kegiatan belajar membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl Kalikabong 2. Guru harus lebih memahami hambatan-hambatan yang dialami oleh siswa dalam belajar membaca qiroati jilid I 3. Memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang berhasil memahami atau lancar dalam membaca qiroati jilid I dan memberikan semangat bagi siswa yang belum bisa membaca 4. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami qiroati jilid I. Akan tetapi pada pelaksanaan siklus pertama ini siswa juga sudah mulai tertarik untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I dengan metode drill. Siswa sudah mulai aktif mengikuti bimbingan dari guru, bahkan ada beberapa siswa yang berani untuk belajar secara perseoranagan. Dengan menambah motivasi terhadap siswa guru yakin akan memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I yang guru ajarkan. Motivasi belajar membaca siswa meningkat ditandai dengan
43
menigkatnya keinginan dan keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar membaca qiroati jilid I. Melihat data dalam siklus I tersebut tentang hasil pencapaian tingkat kemampuan membaca para siswa RA An-Nahl masih sangat kurang, maka Penulis akan melaksanakan tindakan dalam bentuk siklus II.
B. Siklus II 1. Perencanaan Langkah-langkah pada tingkat perencanaan dalam siklus II ini kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I, yaitu : Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah : a. Siswa membaca qiroati jilid I secara bersama-sama b. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu. c. Siswa membaca qiroati dengan diulang 4-5 kali. d. Guru mengamati siswa yang belum lanacar membaca qiroati akan diberikan tambahan waktu untuk mengulanginya agar dapat lancar membaca. 2. Pelaksanaan Bagi siswa yang tidak lancar membaca qiroati jilid I dan siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I, guru memberikan tambahan waktu untuk latihan terus dengan menambah pengulangannya 4-5 kali dalam membacanya. Hal ini ditujukan agar siswa-siswa tersebut mampu mengejar ketertinggalan dengan siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I. Sedangkan bagi siswa yang cukup lancar dalam membaca qiroati jilid I diharapkan bisa berkurang tingkat kesalahan dalam membaca qiroati jilid I dan meningkat kriterianya menjadi lancar membaca dan nantinya lancar sekali. 3. Pengamatan
44
Setelah dilakukan tindakan kembali dengan tingkat pengulangan yang lebih banyak maka dapat disajikan hasil observasi dalam tahap siklus II sebagai berikut : Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus II Kriteria Kemampuan Membaca NO
1.
NAMA SISWA
Aniqo Shofia
Belum
Kurang
Cukup
Bisa
lancar
lancar
Membaca
Membaca
Membaca
-
-
-
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
-
-
Lancar Membaca
Tidak Fasih Membaca
Fasih Membaca
Rahma
2.
Alya Anindya Putri
3.
Amanda Nur
V
Adista
4.
Dimas Setiawan
-
-
V
-
-
-
5.
Dina Nur
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
V
¤ -
-
-
Hanifah
6.
Filia Larasati
7.
Fiyan Barun Syah
8.
Iqbal Maulana
9.
Kevin
-
Febrian N.
10.
Melda Amalia
-
-
-
-
V
-
Wafiq N.A
11.
Widi Tri Anjani
-
-
-
-
-
V
12.
ZahwaNoer
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
Azizah
13.
Fatoni Nur Hidayah
14.
Kurnia Ramadhani
45
Keterangan kriteria : 1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati jilid I. 2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 5-6 kali. 3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 3-4 kali. 4. Lancar membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca. 5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 12 kali. 6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca. 4. Refleksi Pada siklus II siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang samapi 4-5 kali, siswa yang cukup lancar membaca ada 1 anak ( 7.14%) . Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 5 anak ( 35.71% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 4 anak ( 28.57% ). Siswa yang sudah fasih membaca qiroati jilid I ada 4 anak ( 28.57%).
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif maka seorang siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga minat siswa akan tumbuh dalam pembelajaran. Karena minat dan keterlibatan siswa ini maka materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya.
C. Siklus III 1.Perencanaan Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :
46
e. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu. f. Siswa membaca qiroati dengan diulang 2 kali saja. g. Guru mengamati siswa yang sedang membaca qiroati untuk mengetahui kefasihan siswa dalam membaca. 2. Pelaksanaan Siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I tetapi belum fasih membaca akan di latih lagi dengan cara diulang-ulang, kemudian guru mengamati tingkat kefasihan dalam melafalkan huruf. Hal ini ditujukan agar semua siswa yang sudah lancar membaca juga mampu membacanya dengan fasih menurut makhrajnya. 3. Pengamatan Hasil observasi dalam tahap siklus III sebagai berikut : Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati jilid I Pada Siklus III Kriteria Kemampuan Membaca
NO
1.
NAMA SISWA
Aniqo Shofia
Belum
Kurang
Cukup
Bisa
lancar
lancar
Membaca
Membaca
Membaca
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
Lancar Membaca
Tidak Fasih Membaca
Fasih Membaca
Rahma 2.
Alya Anindya Putri
3.
Amanda Nur
V -
Adista 4.
Dimas Setiawan
-
-
-
-
-
V
5.
Dina Nur Hanifah
-
-
-
-
-
V
6.
Filia Larasati
-
-
-
-
V
-
7.
Fiyan Barun Syah
-
-
-
-
V
8.
Iqbal Maulana
-
-
-
-
9.
Kevin Febrian N
-
-
¤ -
10.
Melda Amalia
-
-
-
Wafiq N.A
-
V V
-
V
47
11.
Widi Tri Anjani
-
-
-
-
-
V
12.
Zahwa Noer
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
Azizah 13.
Fatoni Nur Hidayah
14.
Kurnia Ramadhani
4. Refleksi Pada siklus III prosentase siswa yang membaca qiroati jilid I semuanya sudah masuk kriteria lancar membaca. Siswa yang tidak fasih membaca tinggal 2 anak ( 28.57% ). Sedangkan siswa yang sudah fasih sudah mencapai 85.71% sebanyak 12 anak. Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I, maka kemampuan siswa RA AnNahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca qiroati jilid I terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam membaca qiroati. Karena dengan metode drill ini siswa tidak mudah lupa dengan bunyi dan bentuk qiroati jilid I yang diajarkan.
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
48
Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati. 2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai tujuannya. 3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.
B. SARAN-SARAN 1. Bagi lembaga pendidikan Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar. 2. Bagi pendidik Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita. 3. Bagi orang tua
49
Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara keluarga, sekolah dan masyarakat. 4. Bagi Pemerintah Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan, Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.
C. PENUTUP Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena keterbatasan
kemampuan
dan
sempitnya
pengetahuan.
Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT, khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun masyarakat. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil „alamiin, maka selesailah penulisan skripsi ini.
50
Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana tindakan, observasi dan Refleksi
20
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk memperoleh jawaban dari
rumusan
masalah,
maka
tujuan
penelitian
ini
adalah
:
untuk menguji penggunaan metode drill dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga tahun pelajaran 2010/ 2011
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal : 1 – 31 Agustus 2010 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RA An-Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga.
C. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti. Sering pula diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti1. Pada umumnya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi dua jenis yaitu: -
Variabel bebas disebut juga variabel pengaruh Independent variable) atau variabel X, yakni variabel yang diselidiki pengaruhnya.
1
Maman Rahman, Strategi dan Langkah-langkah Pendidikan,( Semarang: IKIP Semarang Press, 1993), hlm. 52.
21
-
Variabel terikat disebut juga variabel terpengaruh atau tergantung (dependent variable) atau variabel Y, yakni variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan yang fungsional dari variabel bebas2. Dengan melihat dua pengertian variabel di atas, maka dapat diketahui
bahwa dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode drill, dengan mengandung maksud penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa. D. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau jalan. Penelitian terjemahan dari bahasa Inggris yaitu kata research yang berarti usaha atau jalan untuk mencari kembali jawaban dari suatu permasalahan3. Jadi metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap suatu permasalahan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data. Sedangkan menurut pendapat yang lain metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dikembalikan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan prosedur yang reliabel dan terpercaya4. Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian menggunakan model Kemmis dan Taggart 1998, adapun bentuknya sebagai berikut :
2
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999) Cet. 3, hlm. 2. 3 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999) Cet. 3, hlm. 2. 4 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 1996), hlm. 10.
22
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Penyusunan Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan
Refleksi I
Observasi Pelaksanaan Tindakan
S I K L U S
Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi II
Observasi Pelaksanaan Tindakan
Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi III
Observasi Pelaksanaan Tindakan
Simpulan
Gambar: 1 Alur Penelitian PTK MODEL SPIRAL, ADAPTASI KEMMIS DAN TAGGART 5 5
http://htmlimg1.scribdassets.com/6cyypwb4n4v7n6s/images/1-01c306a26e.jpg
S I K L U S
S I K L U S
23
Siklus I 1. Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas antara lain : a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengtahui kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran c. Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi penelitian tindakan kelas d. Membuat instrumen yang diperlukan dalam siklus penelitian tindakan kelas e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran 2. Pelaksanaan tindakan a. Menghafal surat Al-Kautsar b. Bergai ceritera c. Membaca huruf hijaiyah bersama-sama Alif sampai Ya d. Memberikan tes kemampuan membaca 3. Pengamatan atau Observasi Pengamatan atau observasi tentang aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung 4. Refleksi Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti mengadakan kegiatan refleksi pada akhir tindakan. Pada kegiatan refleksi peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan berupa hasil pasca tes dan lembar observasi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang ingin dicapai dalam pembelajaran siklus I sebagai masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus II.
24
Siklus II 1. Perencanaan Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama 2. Pelaksanaan tindakan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus pertama 3. Pengamatan atau observasi Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. 4. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana untuk siklus ketiga.
Siklus III 1. Perencanaan Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua 2. Pelaksanaan tindakan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus kedua 3. Pengamatan atau observasi Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. 4. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas peleksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran
yang
telah
dikemas
dengan
tindakan
tertentu
dapat
25
meningkatkan atau memperbaiki masalah yang
diteliti dalam penelitian
tindakan kelas tersebut.
Penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh data konkrit yang terjadi di kelas pada watu pembelajaran di kelas dengan acuan penghitungan data hasil observasi dan evaluasi pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode prosentase sederhana untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah dengan penggunaan metode drill.
E. Populasi Populasi dapat diartikan sebagai kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian6. Dalam penelitian ini adalah seluruh siswa RA An-Nahl Kalikabong kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2010/2011 sejumlah 14 anak.
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data antara lain : 1. Wawancara yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari obyek penelitian, wawancara yang dilakukan dalam hal ini kepada siswa dan guru RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga untuk memperoleh data tentang kondisi geografis, keadaan guru dan karyawan, latar belakang siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga. 2. Obsevasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di lokasi penelitian dalam hal ini di RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga.
6
Nana Syaodih.S, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja rosdakarya, 2005), hlm. 250.
26
Untuk mempermudah proses pengumpulan data melalui observasi, penulis akan menggunakan tiga siklus yang masing-masing berisikan empat tahapan yaitu: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan telah dilakukan hal-hal berikut: -
Membuat Rencana Kegiatan Harian / RKH yang disesuaikan dengan metode pembelajaran yang telah dipilih.
-
Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi siswa.
-
Menyusun pedoman wawancara
-
Mempersiapkan media / alat pembelajara
b. Pelaksanaan atau tindakan Tindakan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat dalam RKH c. Pengamatan atau observasi Pengamatan atau observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi seperti pada lampiran-1. d. Refleksi Pada tahap refleksi dilaksanakan setelah tindakan berdasar data yang diperoleh, permasalahan yang muncul, kelebihan dan kekurangan yang telah dilakukan, mencari solusi untuk tindakan berikutnya.
3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat,
27
agenda dan sebagainya 7. Selain dengan menggunakan metode interview dan observasi peneliti menggunakan metode dokumentasi, karena dengan mengguanakan dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya dengan melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk memperoleh data konkrit yang terjadi di kelas dengan menggunakan metode deskriptif
kuantitatif
yaitu
suatu
metode
penelitian
yang
berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada watu pembelajaran di kelas dengan acuan penghitungan data hasil observasi dan evaluasi pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode prosentase sederhana untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah dengan penggunaan metode drill.
7
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.231.
28
29
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data Berdasarkan pada metode penelitian yang penulis gunakan dalam pengambilan data yaitu menggunakan metode observasi, tindakan, dan dokumentasi, maka setelah dilakukan penelitian. Penulis ingin melakukan tindakan dalam melakukan upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong Tahun 2010/ 2011 dengan metode drill. Dalam pelaksanaan tindakan ini adalah inti dari proses pembelajaran menurut rencana kegiatan harian yang disusun oleh guru, dapat dilihat dalam data yang disajikan sebagai berikut :
Data Awal Atau Prasiklus kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I
NO.
NAMA SISWA
Belum Bisa Membaca
Kriteria Kemampuan Membaca Kurang Cukup Tidak Lancar lancar Lancar fasih Membaca Membaca Membaca Membaca
Fasih Membaca
30
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Aniqo Shofia Rahma
-
-
V
-
Alya Anindya Putri
V
-
-
-
-
-
Amanda Nur Adista
V
-
-
-
-
-
Dimas Setiawan
V
-
-
V
-
-
-
Dina Nur Hanifah
-
-
-
Filia Larasati
V
-
-
-
-
-
Fiyan Barun Syah
V
-
-
-
-
-
-
-
-
Iqbal Maulana Kevin Febrian N
V
V -
Melda Amalia Wafiq N.A
V
-
-
-
-
-
Widi Tri Anjani
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Zahwa Noer Azizah
-
-
Fatoni Nur Hidayah
V
-
Kurnia Ramadhani
-
V
-
-
-
-
Keterangan kriteria : 1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati jilid I 2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 5-6 kali 3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 3-4 kali 4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak kali 5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 12 kali 6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.
31
Perihal dalam kemampuan membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl cukup bervariasi dan belum semuanya bisa membaca qiroati jilid I secara keseluruhan. Menurut data yang diperoleh dari 14 siswa RA AN-Nahl, siswa yang belum bisa membaca qiroati jilid I ada 10 anak ( 71.43% ). Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak ( 21.43% ). Siswa yang cukup lancar membaca ada 1 anak ( 7.14% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 14 anak ( 0% ), dan
siswa
yang fasih membaca huruf hijaiyah ada 0 anak ( 0% ).
Dengan melihat data tersebut maka dilakukan tahapan dengan beberapa tindakan yang dilaksanakan menggunakan siklus.
A. Siklus I
1.
Perencanaan Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah : a. Guru menyiapkan qiroati sesuai dengan jumlah siswa b. Guru menbacakan huruf hijaiyah terlebih dahulu dan siswa mendengarkan c. Siswa membaca huruf hijaiyah bersama-sama dengan Guru d. Siswa menyebutkan huruf hijaiyah satu-persatu dari alif sampai ya secara berulang –ulang 2-3 kali. 2. Pelaksanaan Sesuai dengan tujuan dan prosedur penelitian yang telah ditetapkan, maka hasil penelitian yang akan dideskripsikan datanya adalah menurut beberapa kriteria kemampuan membaca yaitu : belum bisa membaca, tidak lancar membaca, kurang lancar membaca, cukup lancar membaca, lancar membaca, dan lancar sekali. Dalam siklus I ini setelah
32
siswa membaca qiroati secara klasikal Siswa satu – persatu disuruh untuk membaca qiroati jilid I secara berulang –ulang 2-3 kali. Guru dan siswa secara bersama-sama memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. 3. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi terhadap berbagai instrumen yang digunakan dapat diuraikan hasil pencapaian tingkat kemamapuan siswa RA An-nahl dalam membaca qiroati jilid I yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus I Kriteria Kemampuan Membaca NO.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
NAMA SISWA
Aniqo Shofia Rahma Alya Anindya Putri Amanda Nur Adista Dimas Setiawan Dina Nur Hanifah
Belum Bisa Membaca
Kurang lancar Membaca
Cukup lancar Membaca
Lancar Membaca
Tidak Fasih Membaca
Fasih Membaca
-
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
-
Fiyan Barun Syah
-
V
-
-
-
-
Iqbal Maulana
-
-
-
V
-
-
Filia Larasati
-
33
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kevin Febrian N. Melda Amalia Wafiq N.A Widi Tri Anjani Zahwa Noer Azizah Fatoni Nur Hidayah Kurnia Ramadhani
-
V
-
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
Keterangan kriteria : 1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati jilid I 2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 5-6 kali 3. Cukup lancar membacq jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 3-4 kali 4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan dalam membaca 5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 12 kali 6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca 4. Refleksi Pada siklus I siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang sampai 2-3 kali. Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 7 anak ( 50% ). Siswa yang cukup lancar membaca qiroati jilid I ada 4 anak
34
( 28.57%). Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak (21.43%). Dan siswa yang tidak fasih dan fasih membaca qiroati jilid I ada 14 anak ( 100%). Adapun kelemahan pada data siklus I adalah : a. Masih ada siswa yang sering lupa bunyi huruf qiroati jilid I yang baru saja dibacanya. b. Masih ada siswa yang belum hafal bentuk beberapa huruf qiroati jilid I. c. Masih ada siswa yang kurang terfokus saat disuruh membaca huruf-qiroati jilid I. Analisis terhadap hasil observasi, catatan harian singkat yang dipakai sebagai bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Setelah diadakan refleksi atau renungan dan diskusi antara guru, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Guru harus lebih aktif dalam memantau kegiatan belajar membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl Kalikabong 2. Guru harus lebih memahami hambatan-hambatan yang dialami oleh siswa dalam belajar membaca qiroati jilid I 3. Memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang berhasil memahami atau lancar dalam membaca qiroati jilid I dan memberikan semangat bagi siswa yang belum bisa membaca 4. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami qiroati jilid I. Akan tetapi pada pelaksanaan siklus pertama ini siswa juga sudah mulai tertarik untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I dengan metode drill. Siswa sudah mulai aktif mengikuti bimbingan dari guru, bahkan ada beberapa siswa yang berani untuk belajar secara perseoranagan. Dengan menambah motivasi terhadap siswa guru yakin akan memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I yang guru ajarkan. Motivasi belajar membaca siswa meningkat ditandai dengan
35
menigkatnya keinginan dan keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar membaca qiroati jilid I. Melihat data dalam siklus I tersebut tentang hasil pencapaian tingkat kemampuan membaca para siswa RA An-Nahl masih sangat kurang, maka Penulis akan melaksanakan tindakan dalam bentuk siklus II.
B. Siklus II 1. Perencanaan Langkah-langkah pada tingkat perencanaan dalam siklus II ini kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I, yaitu : Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah : a. Siswa membaca qiroati jilid I secara bersama-sama b. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu. c. Siswa membaca qiroati dengan diulang 4-5 kali. d. Guru mengamati siswa yang belum lanacar membaca qiroati akan diberikan tambahan waktu untuk mengulanginya agar dapat lancar membaca. 2. Pelaksanaan Bagi siswa yang tidak lancar membaca qiroati jilid I dan siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I, guru memberikan tambahan waktu untuk latihan terus dengan menambah pengulangannya 4-5 kali dalam membacanya. Hal ini ditujukan agar siswa-siswa tersebut mampu mengejar ketertinggalan dengan siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I. Sedangkan bagi siswa yang cukup lancar dalam membaca qiroati jilid I diharapkan bisa berkurang tingkat kesalahan dalam membaca qiroati jilid I dan meningkat kriterianya menjadi lancar membaca dan nantinya lancar sekali. 3. Pengamatan
36
Setelah dilakukan tindakan kembali dengan tingkat pengulangan yang lebih banyak maka dapat disajikan hasil observasi dalam tahap siklus II sebagai berikut : Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus II Kriteria Kemampuan Membaca NO
NAMA SISWA
Belum Bisa Membaca
Kurang lancar Membaca
Cukup lancar Membaca
Lancar Membaca
Tidak Fasih Membaca
Fasih Membaca
1.
Aniqo Shofia Rahma
-
-
-
-
-
V
2.
Alya Anindya Putri Amanda Nur Adista
-
-
-
V
-
-
-
-
-
4.
Dimas Setiawan
-
-
V
-
-
-
5.
Dina Nur Hanifah Filia Larasati
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
Fiyan Barun Syah Iqbal Maulana
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
Kevin Febrian N. Melda Amalia Wafiq N.A Widi Tri Anjani
-
V
¤ -
-
-
ZahwaNoer Azizah Fatoni Nur Hidayah Kurnia Ramadhani
3.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
-
V
Keterangan kriteria : 1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati jilid I. 2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 5-6 kali.
37
3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 3-4 kali. 4. Lancar membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca. 5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 12 kali. 6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca. 4. Refleksi Pada siklus II siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang samapi 4-5 kali, siswa yang cukup lancar membaca ada 1 anak ( 7.14%) . Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 5 anak ( 35.71% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 4 anak ( 28.57% ). Siswa yang sudah fasih membaca qiroati jilid I ada 4 anak ( 28.57%).
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif maka seorang siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga minat siswa akan tumbuh dalam pembelajaran. Karena minat dan keterlibatan siswa ini maka materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya.
C. Siklus III 1.Perencanaan Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah : e. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu. f. Siswa membaca qiroati dengan diulang 2 kali saja. g. Guru mengamati siswa yang sedang membaca qiroati untuk mengetahui kefasihan siswa dalam membaca. 2. Pelaksanaan
38
Siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I tetapi belum fasih membaca akan di latih lagi dengan cara diulang-ulang, kemudian guru mengamati tingkat kefasihan dalam melafalkan huruf. Hal ini ditujukan agar semua siswa yang sudah lancar membaca juga mampu membacanya dengan fasih menurut makhrajnya. 3. Pengamatan Hasil observasi dalam tahap siklus III sebagai berikut : Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati jilid I Pada Siklus III Kriteria Kemampuan Membaca NO
NAMA SISWA
Belum Bisa Membaca
Kurang lancar Membaca
Cukup lancar Membaca
Lancar Membaca
Tidak Fasih Membaca
Fasih Membaca
-
-
-
-
-
V
Alya Anindya Putri Amanda Nur Adista
-
-
-
-
-
V
-
-
-
4.
Dimas Setiawan
-
-
-
-
-
V
5.
Dina Nur Hanifah
-
-
-
-
-
V
6.
Filia Larasati
-
-
-
-
V
-
7.
Fiyan Barun Syah
-
-
-
-
V
8.
Iqbal Maulana
-
-
-
-
9.
Kevin Febrian N
-
-
¤ -
10.
Melda Amalia Wafiq N.A Widi Tri Anjani
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
Zahwa Noer Azizah Fatoni Nur Hidayah Kurnia Ramadhani
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
-
V
1. 2. 3.
11. 12. 13. 14.
Aniqo Shofia Rahma
4. Refleksi
V -
V V
39
Pada siklus III prosentase siswa yang membaca qiroati jilid I semuanya sudah masuk kriteria lancar membaca. Siswa yang tidak fasih membaca tinggal 2 anak ( 28.57% ). Sedangkan siswa yang sudah fasih sudah mencapai 85.71% sebanyak 12 anak. Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I, maka kemampuan siswa RA AnNahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca qiroati jilid I terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam membaca qiroati. Karena dengan metode drill ini siswa tidak mudah lupa dengan bunyi dan bentuk qiroati jilid I yang diajarkan.
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati. 2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai tujuannya.
40
3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.
B. SARAN-SARAN 1. Bagi lembaga pendidikan Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar. 2. Bagi pendidik Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita. 3. Bagi orang tua Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara keluarga, sekolah dan masyarakat. 4. Bagi Pemerintah Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan, Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada
41
setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.
C. PENUTUP Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena keterbatasan
kemampuan
dan
sempitnya
pengetahuan.
Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT, khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun masyarakat. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka selesailah penulisan skripsi ini.
Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana tindakan, observasi dan Refleksi
42
28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Tempat Penelitian 1. Sejarah Singkat RA An-Nahl Kalikabong Raudhlatul Athfal ( RA )
An-Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah
Kabupaten Purbalingga berdiri pada tahun 2005 atas prakarsa dari Hj. Siti Aminah, A.Md. Dengan semangat dan jiwa pejuang dan pendidik yang tinggi dan dengan melihat hal tersebut maka, beliau mengumpulkan jamaah pengajian AlKhasanah yang mempunyai basis pendidikan untuk membentuk panitia penyelenggara. Pada waktu itu yang menjadi tujuannya adalah pendirian Raudlatul Athfal ( RA ), akan tetapi karena pada saat itu pemerintah sedang memajukan pendidikan di antaranya pendidikan anak usia dini, maka setelah itu terbentuk suatu kepanitiaan kemudian seluruh panitia mencari informasi yang lebih lengkap, sehingga diputuskan untuk melakukan studi banding pada beberapa lembaga pendidikan anak di antaranya PAUD Fatimatuz Zahra di jalan kampus Purwokerto yang berdekatan dengan kampus UNSOED Purwokerto.
Setelah
melihat kondisi dan cara pembelajaran pendidikan anak usia dini di berbagai lembaga pendidikan anak, maka semakin mantaplah untuk mendirikan lembaga pendidikan anak pra sekolah. Seiring dengan pendirian PAUD juga tidak melupakan tujuan awal yaitu mendirikan Raudlatul Athfal (RA), sehingga sekaligus berdiri dua lembaga pendidikan anak sekaligus yaitu Raudlatul Athfal ( RA ) dan PAUD An-Nahl dimana sebelum tahun pelajaran baru 2006/ 2007 sudah dapat beroperasi. Karena tempatnya di kelurahan Kalikabong sering disebut juga RA dan PAUD An-nahl Kalikabong. Sedangkan nama atau identitas lembaga pendidikan An-Nahl tersebut diambil melalui sebuah kata dalam Al-Qur’an yaitu kata An-Nahl yang berarti “ lebah” , hal itu dilakukan seperti yang dilakukan oleh Almarhum K.H. Mochammad Yazid Abdurrahman ketika akan memberikan nama orang atau sebuah majlis pengajian
29
maka akan mengambil dari Al-Qur’an dengan harapan akan membawa berkah dan dapat berkembang dengan baik dan pesat. Terbukti tahun pelajaran baru sudah cukup banyak anak-anak baik dari daerah Kalikabong maupun sekitarnya yang belajar di RA dan PAUD An-NAhl. RA An-Nahl merupakan tempat penampungan anak-anak kecil tanpa penjagaan dari orang tuanya. Masing-masing bermain-main, dan secara kebetulan pula beliau saat itu masih menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah Madrasah Tsanawiyah yaitu Madrasah Tsanawiyah AL- Hikmah Kalikabong yang masih di bawah naungan yayasan Al-Hikmah, sedangkan yayasan Al-Hikmah ketuanya adalah almarhum K.H. Mochammad Yazid Abdurrahman sekaligus sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rohman Kalikabong pada waktu itu. RA An-Nahl merupakan lembaga pendidikan yang ikut serta berperan dalam program pemerintah untuk memajukan pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl terletak di Kelurahan Kalikabong adalah salah satu kelurahan yang dekat dengan perkotaan dan pusat keramaian, diantaranya terminal induk Purbalingga, pasar induk Purbalingga, swalayan, Pabrik Atau PT yang mampu menyerap tanaga kerja yang cukup besar khususnya kaum perempuan.
2. Letak Geografis Dilihat dari lokasi, lembaga Pendidikan Raudhlatul Athfal ( RA ) memang kurang strategis karena tidak berada atau menempati lokasi yang mudah untuk didlihat orang, akan tetapi dapat dengan mudah untuk mencapai lokasi karena dengan mengandalkan lingkungan pesantren yaitu Pondok Pesantren Putra-Putri ArRohman Kalikabong dan Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah maka orang akan dapat dengan mudah menjumpai dan menemukan lokasi tersebut, karena memang lembaga RAudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl terletak di lingkungan pesantren dan penyelenggaraannya adalah pendiri pesantren tersebut.
30
Batas wilayah Kelurahan Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga di mana Radhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl berada adalah sebagai berikut : Batas sebelah utara adalah Kelurahan Kandanggampang Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga. Batas sebelah barat adalah Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah. Batas sebelah selatan adalah Desa Grecol Kecamatan Kalimanah. Batas sebelah timur adalah Kelurahan Karangmanyar kecamatan Kalimanah 1.
3. Keadaan Guru, Siswa, dan Karyawan a. Keadaan Guru Guru memiliki kedudukan yang sangat penting di RA An-Nahl. Faktor guru pada proses belajar mengajar banyak menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tenaga-tenaga pendidik yang profesional. Guru atau pendidik yang professional diantaranya memiliki kriteria berakhlak Islami, menguasai kurikulum, menguasai metode pembelajaran, yang bervariasi, menguasai metode evaluasi, mampu mengelola kelas dengan baik, mampu melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, mempu menyelesaikan masalah pendidikan yang dihadapi, mampu mengerjakan administrasi pendidikan dan pengajaran, loyal terhadap tugas, disiplin, dan memiliki dedikasi yang tinggi. Adapun jumlah guru atau pengajar di RA An-Nahl pada tahun 2010/ 2011 semuanya berjumlah 3 tenaga pengajar, dengan perincian sebagai berikut :2
1
10
Hj. Siti Aminah , Wawancara dengan pengelola Yayasan Al-Hikmah , Kalikabong, pada tanggal Agustustus 2010 2 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal !3 Juli 2010
31
Tabel-1 KEADAAN GURU RADHATUL ATHFAL AN-NAHL KALIKABONG KECAMATAN KALIMANAH PURBALINGGA No.
Nama
Tempat Tanggal Lahir
1.
HJ. Siti Nurkhasanah
Purbalingga, 19 Februari 1970
2.
Septi Susilowati, A. Md.
Purbalingga, 20 Sept. 1983
3.
Khujemah
Purbalingga, 29 Des. 1964
Alamat Kalikabong, Rt 05/IV,Kec. Kalimanah. Kertanegara, Rt 01/01, Kec. Kertanegara Penolih, Purbalingga
Pendidikan
PGA 3th
D3 SMA
Struktur Organisasi Penyelenggara RA An-Nahl Klikabong3 Ketua HJ. Siti Aminah, A.Md.
Bendahara Innani Nur Azizah
Sekretaris Tenti Kusumawardani,SE.
Seksi Pendidikan 1. Suparti, A. Ma 2. Ummi M, S.Pd 3. Mulyani
3
Wawancara dengan pengelola yayasan Al-Hikmah dan Guru RA An-Nahl Kalikabong pada tanggal 10 Agustus 2010
32
Struktur Organisasi Pendidik RA An-Nahl Kalikabong4 YPI AL-HIKMAH KALIKABONG
Kepala Sekolah HJ. Siti Nurkhasanah
Guru Septi Susilowati, A.Md.
Guru Khujemah
Siswa
b. Keadaan Siswa Kedadaan siswa RA An-Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 sebanyak 14 anak, adapun nama-nama siswa dapat dilihat dalam table berikut 5:
4 5
Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
33
Tabel-2 KEADAAN SISWA RA AN-NAHL KALIKABONG KECAMATAN KALIMANAH PURBALINGGA TH. PEL. 2010/2011 No.
Nama Siswa
L/P Tempat Tanggal Lahir
1
Aniqo Shofia Rahma
P
Purbalingga, 10-08-05
2
Alya Anindya Putri
P
Purbalingga, 04-01-06
3
Amanda Nur Adista
P
Purbalingga, 03-06-05
4
Dimas Setiawan
L
Purbalingga, 01-06-05
5
Dina Nur Hanfah
P
Purbalingga, 06-05-05
6
Filia Larasati
P
Purbalingga, 01-04-05
7
Fiyan Barun Syah
L
Purbalingga, 06-05-05
8
Iqbal Maulana
L
Purbalingga, 16-09-05
L
Purbalingga, 10-06-05
P
Purbalingga, 14-12-05
9 10
Kevin Febrian Nurhidayah Melda Amalia Wafiq N. A
11
Widi Tri Anjani
P
Purbalingga, 27-10-05
12
Zahwa Noer Azizah
P
Purbalingga, 10-01-06
13
Fatoni Nur Hidayah
L
Purbalingga, 05-09-05
14
Kurnia Ramadhani
L
Purbalingga, 07-10-05
Alamat Kalikabong, RT 06/ RW II Kalikabong RT 03/ RW II Kalikabong, RT 03/ RW II Kalikabong, RT 05 / Rw IV Kalikabong, RT 02/ RW II Kalikabong RT 05/ RW IV Kalikabong, RT 05/ RW IV Jl. Pengalusan, RT 04 / RW I Kalikabong, RT 02/ RW III Kalikabong RT 02 /Rw IV Klaikabong, RT 02 / RW II Kalikabong, RT 05 / RW IV Kalikabong, RT 02/ RW II Kalikabong, RT 02/ RW II
34
c. Keadaan Karyawan atau Staf Administrasi. Karyawan atau staf administrasi di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong adalah pegawai yang menangani dan bertanggungjawab dalam bidang ketaausahaan sekolah antara lain kesiswaan, kepegawaian, ada keuangan,. Untuk tugas karyawan dirangkap oleh guru.
4. Visi, Misi, Tujuan Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Visi
: Tumbuhnya generasi yang terampil, berprestasi, dan berakhlak Islami”
Misi
: Menyelenggarakan pendidikan secara optimal
Tujuan
: Membantu anak didik mengembangakan berbagai potensi baik
psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social, emosional, kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian, dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar 6.
5. Sarana dan Prasarana Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar setiap instansi pendidikan harus mempunyai sarana dan prasarana sekolah, karena dengan sarana dan prasarana sekolah itulah setiap aktifitas kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti: gedung sekolah, halaman, meja kursi , papan tulis dan sebagainya. Adapun sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong sudah cukup memadai dan membantu bagi guru dan anak didik atau siswa dalam proses belajar-mengajar. Media-media yang ada juga cukup. Untuk lebih jelasnya, data mengenai sarana dan prasarana di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl dapat dilihat dalam tabel berikut :
6
Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
35
Tabel-3 DAFTAR INVENTARIS RA AN-NAHL KALIKABONG TAHUN 20117 No 1.
2.
3.
4.
7
Nama Barang
Jumlah
Keadaan
Data Gedung - Ruang Belajar - Ruang Guru - Ruang Kepala Sekolah - Ruang Kantor - WC/ Kamar mandi
1 1 1 1 2
baik baik baik baik baik
Alat Bermain - Jungkitan - Ayunan - Papan luncur - Papan Titian - Bak Pasir - Bak air - Bola Besar/ Kecil - Alat-alat pertukangan - Kebun dan taman - Ban bekas - Terowongan - Jalan panjatan
1 1 1 1 2 1 3/60 1 set ada 4 1 1
baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik
Alat Peraga - Peng. Huruf - Peng. Angka - Peng. Bentuk - Peng. Binatang
1 set 1 set 1 set 1 set
baik baik baik baik
Meubelair - Meja kursi guru - Meja kursi anak - Papan tulis - Papan absent - Papan statistik murid - Papan data guru
1 set 1 set 1 1 1 1
baik baik baik baik baik baik
Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
36
5.
Administrasi sekolah - Buku induk - Buku absent guru - Buku absent murid - Raport (LPPAD) - Buku kegiatan - Buku tamu - Buku kas - RPPAD
ada ada ada ada ada ada ada ada
baik baik baik baik baik baik baik baik
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Hasil Observasi Awal Untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran membaca huruf hijaiyah RA An-Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga, dilaksanakan tes awal dan pengamatan/ observasi pada siswa. Dari hasil tes awal dan pengamatan secara umum keadaannya menunjukkan: a) kurangnya pengetahuan siswa tentang huruf hijaiyah, b) kesulitan siswa untuk merangkai huruf hijaiyah, dan c) sebagian besar siswa belum mendapatkan pendidikan tentang membaca huruf hijaiyah dari orang tuanya. Dari tes awal tentang membaca huruf hijaiyah diperoleh data bahwa dari 14 siswa yang ikut tes , siswa yang belum bisa membaca huruf hijaiyah ada 10 anak (71.43%), siswa yang kurang lancar membaca ada 3 anak ( 21.43%), siswa yang cukup lancar membaca hanya ada 1 anak ( 7.14% ), siswa yang lancar membaca tidak ada (0%), dan siswa yang lancar membaca dengan fasih, tidak ada ( 0% ). Dengan demikian kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA AnNahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga masih sangat minim (rendah). Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut :
37
Tabel-5 Data Awal (Pra-siklus) Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NAMA SISWA
Nilai
Kriteria
Aniqo Shofia Rahma
5
Cukup lancar membaca
Alya Anindya Putri
1
Belum bisa membaca
Amanda Nur Adista
2
Belum bisa membaca
Dimas Setiawan
1
Belum bisa membaca
Dina Nur Hanifah
2
Belum bisa membaca
Filia Larasati
2
Belum bisa membaca
Fiyan Barun Syah
Belum bisa membaca
8. 9.
Iqbal Maulana
10. 11.
Melda Amalia Wafiq N.A Widi Tri Anjani
2 4 2 1 3
12. 13.
Zahwa Noer Azizah
0
Belum bisa membaca
Fatoni Nur Hidayah
2
Belum bisa membaca
Kurnia Ramadhani
3
Kurang lancar membaca
14.
Kevin Febrian N
Rata-rata Nilai
2,14
Kurang lancar membaca Belum bisa membaca Belum bisa membaca Kurang lancar membaca
Belum bisa membaca
Keterangan kriteria : Siswa dikatakan : Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2 Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4 Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6 Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8 Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
38
2. Siklus I a. Perencanaan Pada siklus I ini penelitian tindakan kelas dilakukan dengan Tema “ Huruf” dan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf”. Kegiatan belajar mengajar diawali dengan berbaris dan mengabsen kehadiran siswa, berdoa, mengucapkan salam, menggerakkan badan ke kanan ke kiri, menghafal surat Al-Kautsar, berbagi cerita untuk 3 anak. Kegiatan inti (individu di area); membaca huruf hijaiyah bersama-sama sampai istirahat. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu menthog-menthog, diskusi, kesan-pesan, do’a, dan salam. b. Pelaksanaan Siswa berbaris dan guru mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa memimpin
do’a,
guru
mengucapkan
salam,
guru
memimpin
menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal surat Al-Kautsar secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju berbagi cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf hijaiyah bersama-sama diulang 2 kali , selanjutnya siswa secara individu membaca huruf hijaiyah diulang 2 kali di depan guru sampai istirahat. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu menthog-menthog, diskusi, kesanpesan, do’a, dan salam. Dalam pelaksanaan tindakan ini masih banyak siswa yang kemampuan membacanya masih rendah. Hal ini terbukti dari 14 masih 7 siswa (50%) kurang lancar membaca, 4 siswa (28,57%) yang cukup lancar membaca, 3 siswa (21,43%) lancar membaca, dan belum ada siswa yang lancar membaca dengan fasih. Dengan demikian kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA AnNahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga pada
39
siklus I masih rendah dengan rata-rata nilai 4,86 dalam penelitian ini dikategorikan kurang lancar membaca. Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut : Tabel-6 Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus I
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NAMA SISWA
Nilai
Kriteria
Aniqo Shofia Rahma
7
Lancar membaca
Alya Anindya Putri
3
Kurang lancar membaca
Amanda Nur Adista
4
Kurang lancar membaca
Dimas Setiawan
3
Kurang lancar membaca
Dina Nur Hanifah
6
Cukup lancar membaca
Filia Larasati
4
Kurang lancar membaca
Fiyan Barun Syah
Kurang lancar membaca
8. 9.
Iqbal Maulana
10. 11.
Melda Amalia Wafiq N.A Widi Tri Anjani
3 7 4 3 7
12. 13.
Zahwa Noer Azizah
6
Cukup lancar membaca
Fatoni Nur Hidayah
5
Cukup lancar membaca
Kurnia Ramadhani
6
Cukup lancar membaca
4,86
Kurang lancar membaca
14.
Kevin Febrian N
Rata-rata Nilai
Lancar membaca Kurang lancar membaca Kurang lancar membaca Lancar membaca
Keterangan kriteria : Siswa dikatakan : Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2 Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4 Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6 Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8 Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
40
c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi ditemukan adanya kenaikan kemampuan membaca hiruf hijaiyah siswa, dari 14 siswa pada siklus I ini tidak ada lagi (0%) siswa yang belum bisa membaca huruf hijaiyah, semula siswa yang kurang lancar membaca ada 3 anak (21,43%) pada siklus I naik jumlahnya menjadi 7 anak (50%), pada data awal siswa yang cukup lancar membaca hanya 1 anak (7,14%) pada siklus I naik jumlahnya menjadi 4 anak (28,57%), dan data awal tidak ada siswa yang lancar membaca (0%) pada siklus I ada 3 anak (21,43%). Berdasarkan pengamatan kolaborator, kinerja guru mengalami kemajuan yang cukup besar. Pada awal pembelajaran guru kelihatannya masih canggung dan belum menguasai kelas, masih ada anak berlarian dan belum siap mengikuti pelajaran.
d. Refleksi Refleksi dari siklus I dan dari jurnal harian yang terungkap beberapa hambatan, antara lain: 1) dalam pembelajaran siklus I ini masih banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam melafalkan huruf hijaiyah, 2) suasana pembelajaran agak kurang kondusif karena beberapa siswa yang menunggu giliran membaca kurang mendapat kesibukan. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, disarankan kepada guru untuk menggunakan media tulisan huruf hijaiyah yang lebih besar dan dilafalkan dengan suara yang lebih keras. Di samping itu pada waktu siswa menunggu giliran membaca secara individu agar guru membagi kelompok untuk saling mengajari temannya.
41
3. Siklus II Berdasarkan hasil refleksi, observasi dan penilaian pada siklus I, maka siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Tema yang disajikan berjudul “ Huruf” dengan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf” Hal-hal yang ditemukan pada siklus I diperbaiki pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan Langkah-langkah pada tingkat perencanaan siklus II ini kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I dengan tema, sub tema , dan metode yang sama pula.
b. Pelaksanaan Pada pelaksanaan siklus II ini dimulai dari siswa berbaris dan guru mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa memimpin do’a, guru mengucapkan salam, guru meminta seorang siswa untuk memimpin menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal surat An-Nas secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju berbagi cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf hijaiyah bersama-sama diulang 3 kali , selanjutnya siswa secara individu membaca huruf hijaiyah diulang 3 kali di depan guru sampai istirahat. Siswa yang menunggu giliran membaca secara individu dibuat kelompok untuk saling mengajari temannya. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu gelang sipatu gelang, diskusi, kesan-pesan, do’a, dan salam. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini khususnya membaca huruf hijaiyah secara individu ada peningkatan pada kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah walaupun belum seperti yang diharapkan. Hal ini terbukti dari 14 siswa sudah tidak ada siswa (0%) yang belum bisa membaca, masih ada 2 siswa (14,28%) dalam kategori cukup lancar membaca, 8 siswa (57,14%) kategori lancar membaca, siswa (28,57%)
42
lancar membaca kurang fasih, sudah ada 4 siswa (28,57%) yang lancar membaca dengan fasih. Pada siklus II ini rata-rata nilai siswa 7,71 dalam kategori lancar membaca. Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut : Tabel-7 Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus II
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NAMA SISWA
Nilai
Kriteria
Aniqo Shofia Rahma
9
Lancar membaca dengan fasih
Alya Anindya Putri
7
Lancar membaca
Amanda Nur Adista
9
Lancar membaca dengan fasih
Dimas Setiawan
6
Cukup lancar membaca
Dina Nur Hanifah
7
Lancar membaca
Filia Larasati
8
Lancar membaca
Fiyan Barun Syah
Lancar membaca
8. 9.
Iqbal Maulana
10. 11.
Melda Amalia Wafiq N.A Widi Tri Anjani
7 9 5 8 9
12. 13.
Zahwa Noer Azizah
7
Lancar membaca
Fatoni Nur Hidayah
8
Lancar membaca
Kurnia Ramadhani
9
Lancar membaca dengan fasih
14.
Kevin Febrian N
Rata-rata Nilai
7,71
Lancar membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Lancar membaca dengan fasih
Lancar membaca
Keterangan kriteria : Siswa dikatakan : Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2 Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4 Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6 Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8 Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
43
c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi terdapat kenaikan kemampuan membaca hiruf hijaiyah siswa walaupun belum seperti yang diharapkan. Pada tindakan pada siklus II ini terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah, dari 14 siswa ada 2 siswa (14,28%) yang cukup lancar membaca, 8 siswa ( 57,14 %) siswa yang lancar membaca, 4 anak (28,57%) yang sudah lancar membaca dengan fasih. Berdasarkan pengamatan kolaborator, kemampuan guru dalam mengajar rata-rata meningkat. Keadaan kelas mulai kondusif, walaupun masih ada anak berlarian ingin masuk ke kelompok lain.
d. Refleksi Refleksi pada siklus II dan dari jurnal harian yang terungkap beberapa hambatan, antara lain: 1) dalam pembelajaran siklus II ini secara umum kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa mengalami peningkatan, 2) suasana pembelajaran lebih kondusif , hanya masih ada beberapa siswa yang berlarian ingin mengikuti kelompok lain. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, disarankan kepada guru untuk tetap menggunakan media tulisan huruf hijaiyah yang lebih besar dan dilafalkan dengan suara yang lebih keras dan diulangi sampai 4 kali. Di samping itu pembagian kelompok siswa yang menunggu giliran membaca secara individu lebih dikecilkan (2 orang ) untuk membaca dan menyimak temannya.
4. Siklus III Berdasarkan hasil refleksi, observasi dan penilaian pada siklus II, maka siklus III merupakan kelanjutan dari siklus II. Tema yang disajikan berjudul “
44
Huruf” dengan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf” Hal-hal yang ditemukan pada siklus II diperbaiki pada siklus III dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan Langkah-langkah pada tingkat perencanaan siklus III ini kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus II dengan tema, sub tema , dan metode yang sama pula.
b. Pelaksanaan Pada pelaksanaan siklus III ini dimulai dari siswa berbaris dan guru mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa memimpin do’a, guru mengucapkan salam, guru meminta seorang siswa untuk memimpin menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal surat Al-Ikhlas secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju berbagi cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf hijaiyah bersama-sama diulang 5 kali , selanjutnya siswa secara individu membaca huruf hijaiyah diulang 5 kali di depan guru sampai istirahat. Siswa yang menunggu giliran membaca secara individu dibuat kelompok masing-masing 2 anak tiap kelompok untuk saling berlatih membaca dan menyimak bergantian. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu Sayo Nara Sayo, diskusi, kesanpesan, do’a, dan salam. Dalam pelaksanaan tindakan siklus III ini khususnya membaca huruf hijaiyah secara individu bergantian secara umum ada peningkatan yang besar pada kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah. Hal ini terbukti dari 14 siswa semuanya telah lancar membaca , dan 12 siswa (85,71%) yang telah lancar membaca dengan fasih. Rata-rata nilai 9,21 dalam penelitian ini dikategorikan lancar membaca dengan fasih. Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut :
45
Tabel-8 Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus III
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NAMA SISWA
Nilai
Kriteria
10
Lancar membaca dengan fasih
Alya Anindya Putri
9
Lancar membaca dengan fasih
Amanda Nur Adista
10
Lancar membaca dengan fasih
Dimas Setiawan
9
Lancar membaca dengan fasih
Dina Nur Hanifah
9
Lancar membaca dengan fasih
Filia Larasati
8
Lancar membaca
7 10 9 10 10
Lancar membaca
Aniqo Shofia Rahma
Fiyan Barun Syah
8. 9.
Iqbal Maulana
10. 11.
Melda Amalia Wafiq N.A
12. 13.
Zahwa Noer Azizah
9
Lancar membaca dengan fasih
Fatoni Nur Hidayah
9
Lancar membaca dengan fasih
Kurnia Ramadhani
10
Lancar membaca dengan fasih
9,21
Lancar membaca dengan fasih
14.
Kevin Febrian N
Widi Tri Anjani
Rata-rata Nilai
Lancar membaca dengan fasih Lancar membaca dengan fasih Lancar membaca dengan fasih Lancar membaca dengan fasih
Keterangan kriteria : Siswa dikatakan : Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2 Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4 Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6 Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8 Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
46
c. Pengamatan Pada siklus III pembelajaran lebih berjalan dengan baik, suasana kelas lebih kondusif, secara umum sebagian besar siswa sudah lancar membaca huruf hijaiyah dengan lebih fasih. Siswa yang belum lancar membaca dengan fasih akan dibimbing membaca huruf hijaiyah secara diulang-ulang sampai lancar membaca dengan fasih. Kelompok-kelompok kecil siswa yang menanti giliran membaca secara individu secara umum sudah saling membetulkan bacaan temannya.
d. Refleksi Pada siklus III prosentase siswa yang membaca huruf hijaiyah sebagian besar sudah masuk kriteria lancar membaca dengan fasih, siswa yang lancar membaca tidak fasih tinggal 2 anak (14, 28% ). Sedangkan siswa yang sudah lancar membaca dengan fasih sudah mencapai 85.71% sebanyak 12 anak. Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah, maka kemampuan siswa RA An-Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca huruf hijaiyah terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam membaca huruf hijaiyah. Karena dengan metode drill ini siswa tidak mudah lupa dengan bunyi dan bentuk huruf hijaiyah yang diajarkan.
47
C. Pengujian Hipotesis Dari deskripsi dan hasil penelitian di atas dapat kita peroleh data sebagai berikut: Tabel-9 Data Hasil Penelitian dari Pra-Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Tingkat ketercapaian No
Kemampuan Membaca
Pra
Siklus I
Siklus II
Siklus III
71,43%
0%
0%
0%
21,43%
50%
0%
0%
7,14%
28,57%
14,28%
0%
Siklus 1 2
Belum bisa membaca Kurang lancar membaca
3
Cukup lancar membaca
4
Lancar membaca
0%
21,43%
57,14%
14,28%
5
Lancar membaca dengan fasih
0%
0%
28,57%
85,71%
2,14
4,86
7,71
9,21
Rata-rata Nilai
Dari uji hipotesa melalui perhitungan prosentase sederhana, dapat ditarik kesimpulan bahwa “ Metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa”
D. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah penerapan metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal tersebut dapat diketahui dari data hasil penelitian dari pra-siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III bahwa prosentase kemampuan
membaca huruf hijaiyah siswa sebagai berikut: 1) sebelum diberi
tindakan (pra-siklus) siswa yang belum mampu membaca 71,43%, siswa yang kurang lancar membaca 21,43%, siswa yang cukup lancar membaca 7,14%, siswa yang lancar membaca 0%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 0%. 2) Pada tindakan I (siklus I) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang lancar
48
membaca 50%,
siswa yang cukup lancar membaca 28,57%, siswa yang lancar
membaca 21,43%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 0%. 3) Pada tindakan II (siklus II) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang lancar membaca 0%,
siswa yang cukup lancar membaca 14,28%, siswa yang lancar
membaca 57,14% , siswa yang lancar membaca dengan fasih 28,57%. 4) Pada tindakan III (siklus III) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang lancar membaca 0%, siswa yang cukup lancar membaca 0%, siswa yang lancar membaca 14,28%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 85,71%. Hasil yang dicapai dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah dengan metode drill mengalami peningkatan sesuai tujuan yang diharapkan.
E. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa dalam penelitian pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan, namun terjadi karena keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun beberapa faktor yang menjadi kendala dan hambatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam hal individu penulis Sebagai manusia biasa penulis mempunyai kekurangan-kekurangan diantaranya keterbatasan waktu, biaya, dan intelektual. 2. Dalam melakukan praktek mengajar Dalam mengajar sambil mengamati penulis memiliki keterbatasan kemampuan yang berhubungan kurangnya pengalaman mengajar, pengelolaan kelas, dalam penilaian kelas, serta dipengaruhi oleh subyektifitas lainnya. Oleh karena itu , kemungkinan ada perbedaan hasil penelitian, jika dilakukan pada obyek penelitian yang lain. 3. Faktor waktu Waktu mempunyai peranan yang sangat penting. Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini, kurang dapat membagi waktu.
49
Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini telah berhasil dengan sukses dan lancar.
50
BAB V
51
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati. 2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai tujuannya. 3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.
B. SARAN-SARAN 1. Bagi lembaga pendidikan Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar. 2. Bagi pendidik Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan
52
bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita. 3. Bagi orang tua Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara keluarga, sekolah dan masyarakat. 4. Bagi Pemerintah Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan, Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.
C. PENUTUP Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena keterbatasan
kemampuan
dan
sempitnya
pengetahuan.
Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT, khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun masyarakat.
53
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka selesailah penulisan skripsi ini.
Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana tindakan, observasi dan Refleksi
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan berpedoman pada hasil akhir penelitian ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa upaya peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah dengan metode drill menunjukkan semakin diulang-ulang siswa membaca huruf hijaiyah, maka semakin baik pula kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa. Hal tersebut dapat diketahui dari data hasil penelitian dari pra-siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III bahwa prosentase kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa sebagai berikut: 1) Siswa yang lancar membaca mengalami kenaikan secara berturutturut dari sebelum diberi tindakan (pra-siklus) belum ada siswa yang lancar membaca 0%, pada tindakan I (siklus I) siswa yang lancar membaca ada 3 anak (21,43%), pada tindakan II (siklus II) siswa yang lancar membaca ada 8 anak (57,14%), pada tindakan III (siklus III) siswa yang lancar membaca dengan fasih ada 12 anak (85,71%). 2) Rata-rata nilai mengalami peningkatan dari sebelum diberi tindakan (pra-siklus) rata-rata nilai kelas 2,14, pada tindakan I (siklus I) rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 4,86, pada tindakan II (siklus II) rata-rata nilai menjadi 7,71, dan pada akhir tindakan (siklus III) rata-rata nilai kemampuan membaca mencapai 9,21. Dengan demikian hasil penelitian akhir menyatakan bahwa metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong.
B. SARAN-SARAN 1. Bagi lembaga pendidikan Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan
prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar. 2. Bagi pendidik Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak didiknya, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita. 3. Bagi orang tua Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara keluarga, sekolah dan masyarakat.
Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan
sempitnya
pengetahuan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi in. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka selesailah penulisan skripsi ini, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Yogyakarta: PT Gemawindu Pancaperkasa, 2001. Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Asadullah, Metodik Khustis Pengajaran Bahasa Arab, Mataram: Fak. Tarbiyah IAIN Sunan Ampel , 1995. Biro Hukum dan Organisasi Seketariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara,2003. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung : CV Diponegoro, 2001. Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, 1971. Harahap dan Djamal Abu Bakar, Didaktik Metodik Kurikulum, Surabaya: IKIP Surabaya , 1981. Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga , Jakarta, Balai Pustaka , 2000. Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 1996. Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M., Semarang: RaSAIL Media Group, 2009. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999. Maman Rahman, Strategi dan Langkah-langkah Pendidikan, Semarang Press, 1993.
Semarang: IKIP
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemiksran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Kaiya, 1993. Nana Syaodih.S, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja rosdakarya, 2005.
Pasaribu dan B. Simandjuntak, Didaktikdan Metodik. Bandung: Tarsito, 1986. Rina Nur Azizah, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Alqur’an Pada Siswa Kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Yogyakarta, 1997. Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara , 1985. Saiful Amien, “Pembelajaran Taman Pendidikan http:/saifulamien.staff.umm.ac.id/24/06/2010
Al-Qur’an”
Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. Surabaya: Bina Ilmu, 1987. Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodohgi, Jakarta: Bulan Bintang, 1974. Yusuf dan Syaifiil Anwar, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997. Zakiah Dradjat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta, Bumi Aksara.1995. Zaki zamani, Muhammad Syukron, Menghafal Al-Qur’an Itu Gampang, Yogyakarta: Mutiara Media, 2009. Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara,1995. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Suarabaya: Usaha Nasional, 1983. Zukiyah Drajat , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1986.
LAMPIRAN-I
LEMBAR OBSERVASI SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Petunjuk pengisian : Berilah tanda ceklist () pada kolom yang sesuai di setiap nomor soal, jika siswa benar dalam membaca! No.
Nama Siswa
Urt 1
Aniqo Shofia Rahma
2
Alya Anindya Putri
3
Amanda Nur Adista
4
Dimas Setiawan
5
Dina Nur Hanifah
6
Filia Larasati
7
Fiyan Barun Syah
8
Iqbal Maulana
9
Kevin Febrian N
10
Melda Amalia Wafiq N.A
11
Widi Tri Anjani
12
Zahwa Noer Azizah
13
Fatoni Nur Hidayah
14
Kurnia Ramadhani
Nilai pada nomor soal 1
2
3
4
5
6
7
8
Jml 9
10 benar
Rata-rata
Purbalingga, ..................... 2011 Observer,
-----------------------------------
LAMPIRAN-II
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana pembelajaran hari ini anak-anak ? ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. Apa yang paling disenangi anak-anak pada pembelajar hari ini ? ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
3. Apa yang paling tidak disenangi anak-anak pada pembelajaran hari ini ? ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
4. Apa usul dan saran anak-anak untuk pembelajaran yang akan datang ? ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
Purbalingga, ............................. Pewawancara
-----------------------------
LEMBAR OBSERVASI Data Awal (Pra Siklus) Aniqo Shofia Rahma No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Alya Anindya Putri No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Amanda Nur Adista No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
Dimas Setiawan No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Dina Nur Hanfah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Filia Larasati No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Fiyan Barun Syah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Iqbal Maulana No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Kevin Febrian Nurhidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Melda Amalia Wafiq N. A No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
2
1
Widi Tri Anjani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
Zahwa Noer Azizah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
Fatoni Nur Hidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Kurnia Ramadhani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
LEMBAR OBSERVASI Siklus I Aniqo Shofia Rahma No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
6
5
4
3
2
1
7 6
5
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
7
Alya Anindya Putri No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
Amanda Nur Adista No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
Dimas Setiawan No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
Dina Nur Hanfah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
3
2
1
2
1
Filia Larasati No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
Fiyan Barun Syah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
Iqbal Maulana No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7
6
5
4
3
Kevin Febrian Nurhidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
3
2
1
Melda Amalia Wafiq N. A No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
Widi Tri Anjani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
6
5
4
3
2
1
Zahwa Noer Azizah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7
Fatoni Nur Hidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
4
3
2
1
Kurnia Ramadhani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7
6
5
LEMBAR OBSERVASI Siklus II Aniqo Shofia Rahma No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
8
7
6
5
4
3
2
1
8
7 6
5
4
3
2
1
8
7
6
5
4
3
2
1
Alya Anindya Putri No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
Amanda Nur Adista No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
Dimas Setiawan No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
Dina Nur Hanfah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
6
5
4
3
2
1
7 6
5
4
3
2
1
6
5
4
3
2
1
7 6
5
4
3
2
1
7
Filia Larasati No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
Fiyan Barun Syah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7
Iqbal Maulana No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
Kevin Febrian Nurhidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Melda Amalia Wafiq N. A No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
8
7 6
5
4
3
2
1
8
7
6
5
4
3
2
1
Widi Tri Anjani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
Zahwa Noer Azizah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
Fatoni Nur Hidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
7 6
5
4
3
2
1
Kurnia Ramadhani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
LEMBAR OBSERVASI Siklus III Aniqo Shofia Rahma No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
9
8
7 6
5
4
3
2
1
9
8
7 6
5
4
3
2
1
9
8
7 6
5
4
3
2
1
Alya Anindya Putri No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
Amanda Nur Adista No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
Dimas Setiawan No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
Dina Nur Hanfah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
8
7 6
5
4
3
2
1
6
5
4
3
2
1
7 6
5
4
3
2
1
Filia Larasati No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
Fiyan Barun Syah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7
Iqbal Maulana No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
Kevin Febrian Nurhidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
8
7 6
5
4
3
2
1
9
8
7 6
5
4
3
2
1
9
8
7 6
5
4
3
2
1
9
8
7 6
5
4
3
2
1
9
Melda Amalia Wafiq N. A No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
Widi Tri Anjani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
Zahwa Noer Azizah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
Fatoni Nur Hidayah No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9
8
7 6
5
4
3
2
1
8
7 6
5
4
3
2
1
Kurnia Ramadhani No 1 2 3 4 5
Kriteria Belum bisa membaca Kurang bisa membaca Cukup lancar membaca Lancar membaca Fasih
10
9