PENGARUH INTENSITAS PERILAKU KEAGAMAAN TERHADAP SIKAP SOSIAL (Studi di MAN Salatiga Tahun 2010/ 2011) Skripsi ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana (S.Pd.I)
Oleh: MASRURI SAIFURROHMAN 111 07 143
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Stadion No.03 Telp. (0298) 323433, 323706 Salatiga 50721 Website: www.stain salatiga. ac.id E-mail:
[email protected]
DEKLARASI Bismillahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan rasa tanggung jawab, peneliti mengemukakan bahwa sekripsi ini berisi materi yang belum pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang peneliti cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali kebenaran skripsi ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi. Demikian deklarasi ini kami buat untuk dapat dimaklumi. Salatiga, 03 Juli 2011
Peneliti
MASRURI SAIFURROHMAN NIM : 111 07 143
MOTTO Long life aducation and education is life Awali gerakmu dengan “Bismillahirrahmannirrahim” Janganlah kau tunda-tunda kebaikan sampai esok hari, karena engkau tak tahu apakah umurmu sampai esok hari. Ilmu membutuhkan amal, amal membutuhkan ikhlas, maka ikhlas mendatangkan keridho’an.
Pemuda yang baik adalah pemuda yang berakhlak . Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda.
Hiduplah kamu dalam kemuliaan atau matilag kamu dalam mati syahid
PERSEMBAHAN Skripsi ini kami persembahkan kepada Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, dan seluruh anggota keluarga besar, terima kasih atas segala dukungan baik berupa moril maupun materi serta doa yang tak terhenti-hentiya engkau panjatkan untukku sehingga kami selalu diberikan kekuatan dan kefahaman dalam menulis skripsi ini dan tak lupa adik-adiku serta some one-qu yang tak bosan-bosan dan
tak kenal lelah menemani serta
memfasilitasi sebuah laptop untuk menyelesaikan skripsi ini serta sahabatsahabatku yang tercinta yang begitu kocak ketika bercanda bersama.
ABSTRAK Masruri, SF. 2011. Pengaruh Intensitas Perilaku Keagamaan Terhadap Sikap Sosial Siswa (Studi Kasus di MAN Salatiga tahun 2010/2011). Skripsi jurusan tarbiyah program studi pendidikan agama islam. Sekolah tinggi agama islam negeri salatiga. Pembimbing: Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag Kata Kunci: Perilaku Keagamaan dan Sikap Sosial Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa di MAN Salatiga khususnya siswa kelas XI Tahun 2010/2011. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah intensitas perilaku keagamaan siswa MAN Salatiga kelas XI Tahun 2010/2011 (2) Bagaimanakah Sikap Sosial siswa MAN Salatiga kelas XI Tahun 2010/2011 (3) Adakah pengaruhintensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa MAN Salatiga kelas XI Tahun 2010/2011). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek 142 Dari 184 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa wawancara dan angket. Teknik pengumpulan data dengan observasi, angket, dan wawancara. Adapun analisis datanya menggunakan rumus product moment. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa perilaku keagamaan siswa sangat berpengaruh terhadap sikap sosial siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa perilaku keagamaan siswa yang yang merupakan kategori tinggi (A) Sebanyak 47 Siswa atau (33,0 ℅) Kategori sedang (B) Sebanyak 92 Siswa atau (65℅). Adapun kategori rendah (C) Sebanyak 3 Siswa atau (2.1℅). Kemudian hasil dari sikap sosial siswa bahwa kategori tinggi (A) Sebanyak 88 siswa atau (62℅). Kategori sedang (B) Sebanyak 49 Siswa atau (34,5℅) Adapun kategori rendah (C) Sebanyak 5 Siswa atau (3.5℅) Untuk mengetahui Pengaruh atau Hubungan kedua variabel tersebut dihitung menggunakan rumus korelasi Product Moment yang diketahui nilai rxy atau r hitung (0,293). Kemudian untuk membuktikan signifikan atau tidaknya antar intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa kelas XI MAN Salatiga, maka hasil atau nilai rxy atau r hitung (0,293) dicocokan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikansi 5℅ yaitu (0.159) dan taraf signifikansi 1℅ yaitu (0.210). Maka hasil yang diperoleh yaitu rxy sebesar (0.293) lebih besar dari r tabel 1℅ yaitu (0.210) atau {rxy (0.293)>(0.210)}. sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa dari hasil uji dinyatakan ada pengaruh signifikan antara intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa kelas XI di MAN Salatiga tahun 2010/2011.
KATA PENGANTAR Bismilláhirrahmánirrahím Alhamdulillah tak lupa aku panjatkan rasa puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, kesehatan serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dan kami menyadari bahwa penulisan ini jauh lebih dari kesempurnaan dan sama sekali belum memenuhi sebagaimana mestinya. Dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat, guna untuk mendapat gelar Sarjana dalam ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, dengan judul: Pengaruh Intensitas Perilaku Keagamaan terhadap Sikap Sosial (Studi kasus pada Siswa MAN Salatiga Tahun 2010-2011 ). Sehubungan dalam penulisan skripsi ini, kami ingin mengucapkan banyak ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama yang telah membantu serta menyemangati dalam proses penulisan dan studi selam ±4 (empat) tahun lamanya, yang diantaranya: 1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku petinggi dalam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) Salatiga. 2. Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag sebagai pembimbing, yang telah mampu memberikan saran serta arahan sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan baik. 3. Semua dosen beserta staf akademik Sekolah Tingga Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yang telah memberikan berbagai ilmu dan pelayanan yang baik dari berbagai keperluan yang kami butuhkan dari staf akademik. 4. Drs. H. Badaruddin, M.Ag selaku kepala sekolah Madarasah Aliyah Negeri (MAN) Salatiga, semua guru beserta staf akademiknya dan juga semua siswa-siswi, khususnya kelas XI yang mau membantu dan juga telah memudahkan kami dalam penelitihan guna memperoleh data untuk bahan skripsi. 5. Orang tua tercinta yang tak henti-hentinya berjuang dan selalu berdoa untuk sang anak dalam menyelesaikan study dan skripsi. 6. Seluruh keluarga besar dan juga adik-adiku, kakak-kakaku, dan semuanya yang tidak bisa aku sebut satu persatu, yang selalu menyayangi aku dan juga mampu membuat aku menangis. 7. Teruntuk seseorang yang selama ini selalu mendampingi jiwa yang dulu kelam dan akhirnya mempunyai warna hidup yang berbeda dan begitu cerah serta berarti (Enie Soesilo Whaty) kaulah inspirasiku.
8. Sahabat-sahabat organisasi baik intra maupun ekstra yang tidak kami sebut namanya, kami mengucapkan banyak terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang kami dapati selama berorganisasi. 9. Untuk BFF (Sheina, iena, Khotim Achmad, Curnia, Abie, Acip) dan semua teman kelas beserta teman kos, dan juga teman-temanku yang jauh di sana, kami mengucapkan banyak terima kasih atas persaudaraanya yang begitu harmonis, semoga persahabatan kita tetap istiqomah sampai akhir nanti, amin. 10. Untuk bapak dan ibu kos, terima kasih banyak atas perhatian dan kasih sayangnya. 11. Spesial buat “Rental Ananda dan Rizqi” yang telah membantu penyelesaian penulisan skripsi kami. Dengan ini semoga Yang Kuasa berkenan memberikan balasan kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas akhir kami ini. Dengan penuh kerendahan hati bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih sangat jauh dari kebenaran. Untuk itu nasehat, saran serta kritik yang kami tunggu untuk sebuah harapan dalam membangun kearah perbaikan dan kesempurnaan. Dan akhirnya kami hanya mengucapkan banyak terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah iku membantu dalam penulisan tugas akhir ini. Tak lupa dengan salam dan doa semoga dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para khalayak yang membaca pada umunya serta berguna bagi Negara dan Pendidikan Agama Islam. Amin…… Wallahul a’lam bisshowab.
Penulis
Masruri Saifurrohman Nim: 111 07 143
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING ....................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN MOTTO .............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... v ABSTRAK……………………………………………………………….. vi KATA PENGANTAR ............................................................................. viii DAFTAR ISI ........................................................................................... ix Bab I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6 E. Hipotesis .................................................................................... 6 F. Definisi Operasional................................................................... 7 G. Metode Penelitian ...................................................................... 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Keagamaan................................................................... 17 1. Pengertian Perilaku Keagamaan ............................................. 17 2. Hal-hal yang Mempengaruhi Sikap Keagamaan ..................... 18 3. Bentuk-bentuk Perilaku Keagamaan ...................................... 22
B. Sikap Sosial ............................................................................... 24 1. Pengertian Sikap Sosial ......................................................... 24 2. Faktor yang Membentuk Sikap Sosial ................................... 25 3. Indikator Sikap Sosial ........................................................... 33 C. Pengaruh Intensitas Perilaku Keagamaan Terhadap Skap Sosial ......................................................................................... 35 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Salatiga ........ 37 1. Visi dan Misi MAN Salatiga................................................ 37 2. Identitas Sekolah ................................................................. 37 3. Sejarah Singkat Berdirinya MAN Salatiga ........................... 38 4. Letak Geografis ................................................................... 39 5. Struktur Organisasi .............................................................. 40 6. Keadaan Guru...................................................................... 41 7. Keadaan Siswa dan Fasilitas Sekolah................................... 44 B. Hasil Penelitian ......................................................................... 49
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Pengaruh Intensitas Perilaku Keagamaan Terhadap Sikap Sosial .................................................................. 62 1. Data Intensitas Perilaku Keagamaan ..................................... 63 2. Data Tentang Sikap Sosial .................................................... 73 B. Interpretasi Data ...........................................................................
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 89 B. Saran-Sarana ................................................................................ 90 C. Penutup ....................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bentuk dari perhatian pemerintah akan penanaman
nilai-nilai
pada
seseorang.
Dalam
hal
ini
pemerintah
mengupayakan dapat memberi sarana dan prasarana dalam pendidikan demi terbentuknya anak bangsa yang bermoral dan mempunyai rasa tanggung jawab,
terutama
pemerintah
memberikan
pendidikan
yang
mampu
membangun mental atau sikap seseorang yang terwujud berupa moral yang mendalam pada seseorang ketika mengenyam pendidikan. Di samping itu untuk terwujudnya anak bangsa yang bermoral dan berperilaku yang sesuai harapan negara dan agama, pemerintah memfasilitasi akan pendidikan agama pada jenjang pendidikan. Karena akhir-akhir ini para generasi muda banyak menunjukan perilaku yang menyimpang, sehingga berbuat yang tidak pantas dalam pergaulan, karena semua itu kurangnya pendidikan agama pada diri anak. Dalam firman Allah, yang berbunyi:
È, ù=yÜ Ï9 Ÿ@ ƒÏ‰ ö7s? Ÿw 4$pköŽn=tæ }¨ $¨Z9$# tsÜ sù ÓÉL©9$# «! $#|N tôÜ Ïù 4$Zÿ‹ÏZym ÈûïÏe$ #Ï9 y7 yg ô_ ur óO Ï%r'sù ÇÌÉÈ tb qßJ n=ôètƒ Ÿw Ĩ $¨Z9$# uŽsYò2 r& Æ
Å3 »s9ur ÞO ÍhŠs)ø9$#Úú
ïÏe$!$#šÏ9ºsŒ 4«! $#
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada per ubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus. . . . “ (QS. Ar-Ruum:30) (Allamah M.H Thabathaba’I, 1998 : 79). Dari ayat di atas sudahlah jelas kalau kita dianjurkan untuk tidak mempalingkan segala urusan dan berlandaskan agama. Dalam membekali 1
sikap keagamaan pada anak, yang sangat berperan di sisni adalah oarang tua, selain mendapat pendidikan dalam sekolah
orang tuapun harus selalu
mengawasi keseharian anak dalam kehidupan sehari-hari. Karena peran orang tua merupakan peran yang sangat dominan, karena setiap perilaku orang tua yang dilihat anak akan selalu dicontohnya. Keberadaan seseorang anak merupakan unsur dari anggota keluarga, sehingga secara psikis orang tua dalam keluarga merupakan” pendidik”, baik dalam pendidikan jasmani, maupun rohani untuk pembentukan akhlak pada diri anak ataupun keagamaan anak. Manusia ketika dilahirkan belum mengenal agama, akan tetapi dengan seiringnya pendidikan keagamaan yang diberikan oleh pemerintah akan menemukan gambaran akan sebuah keyakinan, dan kepribadian dan kepercayaan batiniah yang akan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Pada umumya agama seseorang sangatlah ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecilnya dahulu. Seseorang yang tidak pernah mendapatkan pendidikan keagamaan, maka pada dewasanya nanti ia tidak akan merasakan pentingya agama dalam hidupnya. Dalam menumbuhakan perilaku keagamaan banyak yang harus diperhatikan karena perilaku keagamaan juga akan terpengaruh oleh zaman, tempat dan kebudayaan, sehingga keagamaan pada diri seseorang akan naik turun. Seseorang yang memiliki keagamaan yang tinggi pasti akan selalu berbuat sesuai nilai dan norma agama baik dalam keadaan terawasi orang tua
maupun dalam keadaan sendirian, seseorang akan cenderung menjalankan ibadah dan dapat merasakan ketenangan hati. Untuk menggambarkan anak dalam berperilaku yang sesuai agama dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya memberikan pengertian akan agama ataupun anjuran-anjuran untuk berbuat baik saja, akan tetapi peran orang tua yang paling dominan adalah memberikan contoh kongrit yang bisa dilihat oleh anak lansung, seperti contoh; membaca al-quran, dan membantu seseoarang yang sedang mengalami kesusahan dengan cara memberi bantuan yang berupa makanan dan lain-lain. Karena contoh yang seperti itu akan memberikan dukungan moril pada diri anak dan membentuk sebuah kepribadian yang baik. Sebagai orang tua yang beragama, sangatlah perlu membuat suasana dalam lingkungan keluarga yang religius, memberi sikap tauladan yang baik terhadap anak-anaknya serta membimbimbingya. Dengan kata lain orang tua sangatlah berkewajiban membesarkan anak dengan pendidikan yang baik, dan mengarahkan kepada jalan yang sesuai syariat islam. Disampimg itu manusia juga merupakan makhluk sosial, yang artinya tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam Islam dianjurkan untuk saling tolong-menolong terhadap sesama. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
(©! $#(#qà) ¨?$#ur 4Èb ºurô‰ ãèø9$#ur ÉO øOM} $#’n?tã (#qçRur$yès? Ÿw ur (3“ uqø)G9$#ur ÎhŽÉ9ø9$# ’n?tã (#qçRur$yès?ur ¢ É> $s) Ïèø9$# ߉ ƒÏ‰ x© ©! $#¨b Î) Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, an jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya. (QS. Al-Maidah: 2). (Wahid Ahmad, 2004: 123 ).
Dan juga dipertegas dalam hadis yang artinya: sebaik-baik umat adalah umat yang berbuat baik pada umat lainya. Sangatlah jelas dalam Islam selalu mengajarkan sikap kebersamaan, saling mengerti terhadap sesama. Maka dari itu perilaku keagamaan haruslah dapat menunjukan sebuah sikap harmonis terhadap sesama. Sehubungan dengan hal tersebut di atas nampak jelas begitu baiknya Islam mengatur segalanya, bahkan sampai semua tindakan sudah diatur-Nya, yang diantaranya sikap sosial walaupun terhadap pemeluk agam lain. Tetapi realitas yang ada di lingkungan kami masih banyak menemukan sikap atau perilaku yang tidak sesuai dianjurkan oleh Islam, bahkan masih banyak dari orang Islam sendiri menunjukan sikap acuh, sombong dan tidak mau mengerti terhadap sesamanya. Dari pemaparan uraian di atas, maka saya termotivasi untuk mengadakan sebuah penelitian yang mengenai pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial, dengan melakukan sebuah penelitian di MAN Salatiga. B. Rumusan Masalah Merujuk terhadap latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan pokok-pokok masalah penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimanakah intensitas perilaku keagamaan siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2010/2011? 2. Bagaimanakah sikap sosial siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2010/2011?
3. Adakah pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Untuk dapat memberikan sebuah gambaran nyata serta tujuan yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, maka kami perlu merumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui intensitas perilaku keagamaan siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2010/2011? 2. Untuk mengetahui sikap sosial siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2010/2011? 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2010/2011? D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini kami mengaharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi yang berupa informasi yang jelas tentang ada dan tidaknya hubungan antara pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial anak atau siswa. Semoga dari hasil penelitian tersebut dapat memberikan manfaat atau kontribusi, baik secara praktis maupun teoritis. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Secara teoritis,
dapat memberikan masukan bagi pengembangan
pendidikan pada umumnya, khususnya terhadap hal yang khasanah dalam dunia pendidikan Isla
2. Secara praktis, jika ternyata menghasilakan sebuah hubungan, maka ini sangat berarti, terutama untuk para pendidik betapa pentingnya pemahaman tentang peningkatan intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa-siswi, sehingga dengan ini para pendidik maupun orang tua senantiasa memotivasi anak atau siswa untuk menanamkan sikap sosial terhadap sesama. E. Hipotesis Istilah hipotesis berasal dari bahasa yunani, yaitu hupo dan thesis. Hupo berarti lemah, kurang atau di bawah dan thesis berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Jadi hipotesis yaitu suatu pernyataan yang masih lemah kebenaranya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. (M. Iqbalb Hasan, M.M, 2002: 140). Jadi menurut kami, hipotesis itu masih anggapan awal tentang hasil penelitian yang mungkin benar atau salah. Berdasarkan asumsi atau anggapan di atas, maka hipotesis, kami kemukakan bahwa ”Ada Pengaruh Antara Intensitas Perilaku Keagamaan Terhadap Sikap Sosial siswa Madarasah Aliyah Negeri Salatiga tahun 2011”. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi persepsi yang mengakibatkan kekeliruan dalam pemaknaan kata-kata dalam judul atau tema yang kami gunakan dalam penelitian maka kami akan mencoba menjelaskan kata-kata tersebut, dan sebagai pembatas ruang lingkup. Untuk istilah-istilah tersebut yaitu:
1. Pengaruh Pengaruh adalah daya
yang ada atau yang timbul dari
sesuatu(orang, benda, dsb) yang berkuasa, atau berkekuatan (gaib, dsb). (Poerwadarminta, 2006: 865) Jadi yang kami maksutkan dari kata pengaruh tersebut yaitu adanya kekuatan atau dorongan terhadap seseorang atau nilai-nilai yang baik untuk berbuat kebaikan terhadap sesama yang timbul dari perilaku keagamaan tersebut. Khususnya pada siswa MAN Salatiga dan umumnya pada semua siswa. 2. Intensitas Yang dimaksud intensitas adalah keadaan, tingkatan atau ukuran intensnya. ( Tim Readaksi, 2007: 438 ) Jadi yang dimaksud intensitas di sini adalah tingkatan keagamaan siswa terhadap kepedulian sesama yang disebabkan dari perilaku keagamaannya. 3. Perilaku Perilaku adalah tingkah laku; tanggapan seseorang terhadap lingkungan. (EM Zul Fajri, htt: 645). Untuk perilaku yang kami maksud di sini yaitu sutau tindakan yang direalisasikan kepada hal-hal yang nyata yang disebabkan intensnya perilaku keagamaanya tersebut. 4. Keagamaan Keagamaan adalah sesuatu yang berkaitan dengan agama. (EM Zul Fajri, htl:23). Jika kita mengikuti alur pikir Glock dan Stark sebagaiman yang dikutip oleh Jalaluddin Rahmat (Taufik Abdullah dan M Rusli(ed), 1989: 93) bahwa perilaku agama termasuk salah satu aspek behaviorial
dari dimensi ritualistik, yakni merujuk pada ritus-ritus keagamaan yang dianjurkan oleh agama dan atau dilaksanakan oleh para pengikutnya. Dimensi ini meliputi pedoman-pedoman pokok pelaksanaan ritus dan pelaksanaan ritus tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jadi perilaku keagamaan yang kami maksud yaitu semua perbuatan individu
yang
berupa sikap atau perilaku khususnya siswa MAN Salatiga yang mencerminkan keagamaan seorang dalam menjalankan perintah-Nya baik ketika menghadap sang khalik atau terhadap sesamanya(manusia). 5. Sikap Sikap yaitu kecenderungan bertindak berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan caracara tertentu terhadap objek, sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi atau kelompok. (Jalaluddin Rahmat, 1994: 39), dari pendapat jalaludin rahmat di atas senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh R.H Thoules tentang pengertian sikap atau attitude yaitu suatu predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus menerus untuk bertingkah laku atau mereaksi dengan cara tertentu terhadap pribadi lain, obyek, lembaga
atau persoalan
tertentu. (D. Islamiyah, 1997: 74). Dengan demikian yang dimaksud dengan sikap menurut penulis yaitu sebuah tindakan yang disebakan adanya dorongan yang dihadapi didepanya untuk dilakukan.
6. Sosial Kata sosial, dari kata latin societas, yang artinya masyarakat. Kata societas dari kata socius, yang artinya teman. Dan selanjutnya kata sosial berarti hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain dalam bentuknya yang berlain-lain. (Agus Sujanto, 1995: 236). Dan sosial mempunya arti suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma). ( Tim Readaksi, 2007 : 1063 ). Jadi sikap sosial yang kami maksud yaitu sikap yang menunjukan kepedulian, menghargai, dan menghormati serta suka menolong terhadap sesamanya tanpa membedakan setatus apapun. Secara nyata sikap sosial yang penulis maksud dalam skripsi yaitu semua sikap Siswa MAN Salatiga terhadap orang lain sebagai komunitas sosial. Secara keseluruan penulis meneliti pengaruh intensitas perilaku keagamaan siswa Madarasah Aliyah Negeri Salatiga terhadap sikap sosial mereka di lingkungan sekolah baik kepada teman, guru, dan karyawan. 1) Intensitas Perilaku Keagamaan Indikator dari perilaku keagamaan adalah: 1. Melaksanakan sholat 2. Membaca Al-quran 3. Melakukan puasa 4. Membaca zikir/do’a (Taufik Abullah, M. Rusli, 1989: 93)
2) Sikap Sosial Indikator dari sikap sosial adalah: 1. Tolong-menolong 2. Menghargai pendapat orang lain 3. Menghormati yang lebih tua 4. Menyayangi sesama G. Metode Penelitian Metode penelitian sering disebut sebagai metodologi research yang berarti sebagai usaha untuk menentukan, mengembangkan dan menuju suatu kebenaran pengetahuan. Usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Berdasarkan kebenarannya
uraian
diatas
jelas
bahwa
untuk
ilmiah, harus memahami metode ilmiah.
menentukan
Adapun metode
ilmiah yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat objektif mencakup pengumpulan data analisis data dan kuantitatif
serta menggunakan
metode
statistik
(Hermawan, 2004: 14). 2. Lokasi dan waktu Penelitian. Lokasi penelitian ini berada di Madarasah Aliyah Negeri Salatiga, adapun waktu penelitiannya dimulai pada tanggal 26 November 2010 s/d27 Mei 2011.
Dalam pembahasan metodologi penelitian, akan dilakukan terhadap suatu obyek yang begitu banyak, akan tetapi karna banyaknya obyek maka tidak mungkin semua populasi akan kami teliti. Hal ini akan menyulitkan bagi peneliti. Maka proses penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel saja. Selain pengambilan sampel, juga akan kami cantumkan komponen-komponen lain yaitu : variabel penelitian dan devinisi operasional. 3. Populasi dan Sampel Populasi (universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian). (M. Iqbal Hasan, 2002: 140). Dalam penelitian ini yang kami jadikan obyek penelitian adalah siswa MAN Salatiga tahun pembelajaran 2011, akan tetapi penulis akan memberikan batasan terhadap populasi yaitu siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2011 yang bejumlah 184 untuk kami jadikan sampel sebanyak 142. Sampel adalah: bagian dari populasi yang diambil melalui caracara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. (M. Iqbal Hasan, 2002: 84). Dalam pelaksanaan penelitian ini yang kami jadikan sampel yaitu siswa-siswi MAN Salatiga kelas XI tahun 2011.
Tabel I Data Sampel No
Kelas
Jumlah Siswa
Jumlah Sampel
Tiap Kelas
Tiap Kelas
1
XI IPA 1
28
22
2
XI IPA 2
26
20
3
XI IPS 1
26
20
4
XI IPS 2
27
21
5
XI IPS 3
24
18
6
XI Bahasa
31
24
7
XI Keagamaan
22
17
184
142
4. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini kami memfokuskan dua variabel, yaitu intensitas perilaku keagamaan yang merupakan variabel pertama dan sikap sosial yang menjadi variabel kedua. 5. Metode Pengumpulan Data Di dalam pengumpulan data pada penelitian ini untuk memperoleh hasilnya, maka kami menggunakan: a. Teknik Angket Angket adalah wawancara tertulis. Dalam angket, pertanyaanpertanyaan sudah disusun secara tertulis dalam lembar-lembar
pertanyaan. (Sarlito Wirawan, 1976: 11). Adapun fungsi dari angket ini untuk mendapatkan keterangan yang bersumber dari siswa untuk mengetahui intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial. b. Teknik Observasi Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomin-fenomin yang diselidiki.(Sutrisno Hadi, 1975: 159).tehnik ini penulis gunakan untuk mengetahui intensitas perilaku keagamaan dan sikap sosial siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. c. Teknik Wawancara Wawancara adalah tanya-jawab antara peneliti dan orang yang diteliti. (Sarlito Wirawan, 1976: 11) Untuk teknik wawancara ini penulis gunakan dalam memperoleh data penunjang yang kami uraikan secara singkat gambaran umum Siswa MAN Salatiga, sekaligus pengecekan atas data yang diperoleh dari angket. d. Teknik Analisis Data Setelah data semua terkumpul, maka kami gunakan teknik analisis diskriptif, yang berupa kuantitatif yaitu: hasil data yang kami peroleh semua dikumpulkan terus disusun, dijelaskan dan dianalisis dengan teknik prosentase guna untuk mengukur frekuensi gejala yang muncul. Dan kami menggunakan analisis data statistik yaitu : P= × 100% Keterangan:
P: Persentase F: Frekuensi N: Jumlah responden Guna
untuk
mengetahui
distribusi
frekuensi
perilaku
keagamaan terhadap sikap sosial. Adapun untuk analisis selanjutnya, Untuk mencari ada dan tidaknya pengaruh intensitas perilaku keagamaaan terhadap sikap sosial siswa-siswi MAN Salatiga dengan menggunakan tehnik statistik product moment:
(SX )(SY ) N rxy = 2 ì 2 (SX ) üì 2 (SY ) 2 ü íSX ýíSY ý N N þ î þî SXY -
keterangan: rxy
: Koefisisen korelasi product moment
∑xy
: Jumlah x dan y
N
: Jumlah responden
∑x
: Jumlah seluruh sekor x
∑y
: Jumlah seluruh sekor y
Jika telah diketahui rxy maka dilakukan analisis uji hipotesis, sehingga hipotesis yang dikemikakan dapat diterima atau ditolak. H. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, terdiri dalam lima bab yang dapat kami jelaskan sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah,
penegasan
istilah,
manfaat
penelitian,
penelitian,
rumusan
masalah,
metode
tujuan
penelitian
serta
sistematika penulisan skripi. BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam
bab
II
pembahasan penelitian, yang
landasan
teori yakni
teori
yang
menjadi
pengertian
mempengarui
ini
perilaku
diuraikan
sebagai
landasan
teoritik
perilakau
keagamaan,
keagamaan,
serta
hal
bentuk-
bentuk dari perilaku keagamaan. Pengertian sikap sosial, faktor yang membentuk sikap sosial, indikator sikap sosial dan juga kami bahas mengenai teori-teori adanya pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial pada siswa-siswi MAN Salatiga khususnya kelas XI. BAB III
: LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan kami sampekan hasil dari penelitian yang
berupa
variable
pengumpulan
penelitian,
yakni
data data
yang yang
berkaian
dengan
mengenai
tingkat
perilaku keberagamaan terhadap sikap sosial siswa kelas XI MAN Salatiga. Juga dilaporkan beberapa hal mengenai lembaga
pendidikan
yang
dijadikan
sebagai
penelitian, baik situasi sekolahan atau kegiatan yang lain.
tempat
BAB IV
: ANALISIS DATA Pada bab IV analisis data, akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi
data,
penghitungan
frekuensi
dan
prosentase,
untuk menjawab pokok masalah yang ketiga, yaitu ada tidaknya
pengaruh
perilaku
keagamaan
terhadap
sikap
sosial Siswa kela XI MAN Salatiga, dengan menggunakan analisis statistik rumus koefisien kontingensi. BAB V
: PENUTUP Merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi, akan kami uraikan mengenai kesimpulan akhir dan hasil penelitian. Saran-saran
yang
berhubungan
dengan
pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.
penelitian
dari
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perilaku Keagamaan 1. Pengertian Perilaku Keagamaan Perilaku adalah tingkahlaku; tanggapan seseorang terhadap lingkungan. (EM Zul Fajri, htt: 645). Sedangkan
Keagamaan adalah
sesuatu yang berkaitan dengan agama. ( EM Zul Fajri, htt: 23 ) jadi yang dimaksud perilaku keagamaan di sini adalah suatu tindakan yang biasa dilakukan oleh seseorang untuk mengenali atau memahami agama yang mengandung nilai-snilai luhur, serta menjadikan nilai tersebut dalam bersikap dan bertingkah laku. Hal ini akan terlihat dari kemampuan seseorang untuk mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari, serta menunjukkan sikap dan tingkah laku keagamaan yang mencerminkan ketaatan terhadap agamanya. Agama sering dikenal hanya menyangkut hubungan vertikal dengan tuhannya tanpa sekali mengaitkan dengan persoalan sehari-hari. Kalau kita pahami lebih jauh bahwa agama merupakan sistem yang mencakup cara bertingkah laku dan berperasaan yang bercorak khusus dan merupakan sistem kepercayaan yang bercorak khusus. (Robert H. Thouless, 1995: 20) Dan orang yanag beragama itu berkeyakinan bahwa ada sejenis dunia spiritual yang menganjurkan tuntutan terhadap perilaku, cara berpikir dan perasaan kita. (Robert H. Thouless, 1995: 21)
17
Dalam diri seseorang banyak ditemukan macam-macam yang melatarbelakangi seseorang untuk beragama diantaranya, pengalaman agama serta tipe kepribadian masing-masing individu. Sehubungan dengan keaneragaman beragama yang yang didapat maka perilaku keagamaan seseorangpun maka akan muncul variasi dalam tingkah laku dan kepribadian seseorang. Menurut Robert Nuttin dorongan beragama merupakan salah satu dorongan yang bekerja dalam diri manusia sebagaimana dorongan-dorongan lainnya, seperti: makan, minum, intelek dan lain sebagainya. Sejalan dengan hal itu maka dorongan beragama pun menuntut untuk dipenuhi sehingga pribadi manusia itu mendapat kepuasan dan ketenangan.(Jalaluddin, 1996: 89) Di samping itu akidah merupakan dasar kehidupan seoranag anak, seorang anak tidak akan melakukan ibadah bila anak itu tidak mempunyai keyakinan yang kuat. Akidah merupakan ruh atau jiwa yang ada pada diri seseorang, seingga bila ruh itu rapuh maka hakekatnya dia tidak berguna hidupnya. 2. Hal-hal yang Mempengarui Sikap Keagamaan Seorang anak akan senantiasa mengikuti kebiasaan orang tuanya bagaimana bersikap dalam kehidupan sehari-hari, orang tua itu dijadikan figur utama yang senantiasa dicontoh sebagai suri tauladan yang baik bagi anak yang kelak akan ditiru dan dijadikan tokoh idola dalam bertingkah laku. Seorang anak merupakan amanah Allah yang harus dirawat dan dipelihara agar anak itu mejadi orang yang berguna, baik bagi orang tua,
bagi bangsa, dan bagi agama. Menjadikan anak shalih itu bukanlah hal yang mudah, akan tetapi merupakan hal yang amat sulit untuk direalisasikan. Ketekunan anak di dalam beribadah tergantung bagaimana anggota keluarga yang mereka hadapi itu beribadah. Kalau keluarga itu tekun melakukan ibadah, maka mayoritas anak dalam keluarga juga tekun di dalam melakukan ibadah, ketekunan ibadah seseorang anak sangat tergantung lingkungan yang dihadapi. Anak yang tekun melakukan ibadah akan lebih menunjukkan sikap dan perilaku yang baik terhadap sesama. Maka peran pendidikan di sisni sangatlah penting dalam pembentukan karakter anak agar mempunyai nilai dan norma agama yang kuat, karena pada dasarnya anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, dalam sebuah hadis disebutkan:
ِكُلﱡ ﻣَﻮْﻟُﻮْدٍ ﯾُﻮْﻟَﺪُ ﻋَﻠَﻰ اْﻟﻔِﻄْﺮَةِ ﻓَﺄِنﱠ اَﺑَﻮَاهُ ﯾُﮭَﻮﱢدَاﻧِﮫِ اَوْ ﯾُﻨَﺼﱢﺮَاﻧِﮫِ اَوٍ ﯾُﻤَﺠﱢﺴَﺎﻧِﮫ ( ) رواه اﻟﺒﺨﺎرى و ﻣﺴﻠﻢ Arinya: Setiap yang lahir dilahirkan menurut fitrah. Ibu dan bapak yang menyahudikannya, menasranikannya, atau memajusikannya. (Ahmad Tafsir, 2002, hlm: 66-67). Dari uaraian hadis di atas bisa diambil kesimpulan bahwa seorang anak akan tekun melakukan ibadah bila terdapat lingkungan yang mendukungnya dan begitu sebaliknya. Ajaran agama mengandung hal-hal yang bertujuan untuk keselamatan dan mengangkat derajat manusia ke arah pribadi yang mulia. Maka pendidikan keluarga akan agama pada anak sangatlah penting, artinya dalam ajaran islam memandang bahwa keluaga bukan
hanya sekelompok kecil dalam kepentingan material saja, melainkan sebagai lembaga yang dapat memberikan arahan kebahagiaan baik dunia maupun akhirat. Menurut RH. Thoules ada 4 faktor yang mempengarui perilaku keagamaan: 1. Faktor sosial yang meliputi: a. Keluarga Keluarga adalah Tempat untuk menerima dimana seorang anak akan mendapatkan kasih saying dan merupakan tempat untuk menerima pendidikan yang pertama kali. Pendidikan dalam keluarga merupakan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan pribadi anak . b. Masyarakat Masyarakat adalah tempat dimana berkumpulnya masyarakat luas, dan keadaan masyarakat dimana anak itu dapat bergaul dan berkumpul terhadap sesamanya. Karena dengan adanya keadaan masyarakat
itu
sangat
mempengaruhi
terhadap
proses
berkembangnya perilaku keagaman seseorang dimana corak dan latar belakang kehidupan yng berbeda-beda sehinnga dengan danya suatu perubahan lingkungan itu anak dengan sendirinya akan mendapat pengaruh dari pengalaman ini.
c. Sekolah Sekolah yang baik akan selalu memperhatikan siswanya dalam perkembangan keagamaan anak. Disamping itu guru juga harus selalu memberikan motivasi serta pengawasan yang ekstra karena peralihan usia menuju remaja sangat rentang akan pengaruh yang negatif 2. Faktor pengalaman yang meliputi: a. Natural b. Moral c. Afeksi 3. Faktor kebutuhan yang meliputi: a. Kebutuhan untuk dicintai b. Kebutuhan akan rasa aman c. Kebutuhan harga diri d. Kebutuhan karena adanya kematian yang tidak bisa ditolak 4. Faktor berfikir.(Dra. Djami’atul Islamiyah 2006: 15) Perkembangan
agama
pada
masaremaja,
terjadi
melalui
pengalaman hidupnya sejak kecil, dalam keluarga, di sekolah, dan dalam lingkungan masyarakat. Semakin banyak pengalaman yang didapat oleh anak tentang agama maka anak akan melakukan sikap atau tindakan yang mencerminkan keagamaan.
Dengan kata lain perilaku keagamaan adalah perbuatan seseorang dalam bentuk pengabdian kepada Allah, atau ibadah ritual dan perbuatan seseorang dengan sesama manusia atau muamalah. 3. Bentuk-bentuk Perilaku Keagamaan: Berbicara tentang bentuk-bentuk perilaku keagamaan tentu banyak sekali contohnya, namun untuk membatasi obyek bahasan dalam penelitian ini, penulis sengaja fokus pada dimensi perilaku keagamaan khususnya pada aspek ritual yang meliputi shalat, puasa, membaca alquran, dan membaca doa dan wirid. a. Melaksanakan shalat. Shalat menurut bahasa adalah Doa, sedangkan menurut syara’ artinya bentuk ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Apabila seoarang anak telah melakukan shalat dengan baik dan benar tentulah anak itu akan melakukan hal-hal yang baik dan tidak akan melakukan hal yang munkar. Sebagaimana firman Allah:
3çŽt9ò2 r& «! $# ãø.Ï%s!ur 3Ìs3 ZßJ ø9$#ur Ïä!$t± ós xÿø9$# ÇÆ
tã 4‘ sS ÷Zs? no4qn=¢Á 9$# žc
Î)
ÇÍÎÈ tb qãèoYóÁ s? $tB ÞO n=÷ètƒ ª! $#ur Artinya: ”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). . . (QS. Al-Ankabut: 45). ( Slamet Abidin, 1998: 61-63.)
b.
Mengerjakan puasa Puasa dari segi bahasa adalah menahan (imsak) dan mencegah dari sesuatu. Sedangkan menurut syara’ adalah menahan diri dari halhal yang membatalkannya. Seseorang yang mampu mengerjakn puasa maka ia akan mersakan rasa kesabaran dan atas masalah yang dihadapinya. Sesuai firman Allah:
šú
ïÏ%©!$#’n?tã |= ÏGä. $yJ x. ãP$u‹Å_Á 9$# ãN à6 ø‹n=tæ |= ÏGä. (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#$yg •ƒr'¯»tƒ ÇÊÑÌÈ tb qà)Gs? öN ä3 ª=yès9 öN à6 Î=ö7s% ` ÏB
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S. 2: 183). (Wahbah Al-zuhayly, 1995 : 84-87). c. Membaca Al-quran. Membaca al-quran juga sebagai contoh perilaku keagamaan, karena dengan membaca Al-quran tersebut seseorang akan mengatahui ajaran-ajaran islam yang harus dilaksanakan dalam kehidupan seharihari. Untuk menumbuhkan pada diri anak agar terbiasa membaca alquran maka orang tua harus memberikan contoh dan membimbing agar tidak salah dalam membaca dan memaknainya. d. Membaca zikir/do’a Doa atau wirid merupakan bacaan yang dilakukan oleh setiap muslim sehabis melaksanakn shalat, dengan membaca doa atau wirid tersebut akan menambah keyakina atas apa yang kita harapkan kepada
Allah. Karena Allah sendiri memerintahkan kita untuk berdoa kepadanya dalam firman-Nya (Q.S Almu’min: 60)
šÇÏÉÈ ö/ä3 s9 ó= Éf tGó™ r&þ’ÎTqãã ÷Š$#ãN à6 š/u‘ tA $s%ur “dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.
B. Sikap Sosial 1. Pengertian Sikap Sosial Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa sikap sosial berasal dari dua kata, yaitu sikap dan sosial. Sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. (Sarlito Wirawan, 1976: 94). Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Sikap adalah perbuatan yang berdasarkan pada pendirian. (Tim Readaksi, 2007: 438). Sedangkan sosial mempunyai arti segala sesuatu yang
berhubungan
dengan
pergaulan manusia
dalam
msyarakat
(Abdulsyani, 2007: 115). Jadi sikap sosial mempunyai arti suatu sikap kepedulian, sikap menghargai, dan menghormati terhadap sesamanya tanpa membedakan setatus apapun serta dapat menempatkan diri pada situasi yang dialami orang lain sehingga dapat ikut merasakanya dengan sebuah tindakan perwujudanya. Sikap sosial itu sendiri memeliki banyak indikator yang antara
lain
Tolong-menolong,
Menghargai
Menghormati yang lebih tua, Menyayangi sesame
pendapat
orang
lain,
2. Faktor-faktor yang Membentuk Sikap Sosial Anak Adapun faktor Pembentukan sikap sosial anak dapat terjadi melalui: a. Pengalaman yang berulang-ulang atau dapat pula melalui suatu pengalaman yang disertai perasaan yang mendalam (pengalaman traumatik); melalui imitasi (peniruan yang terjadi tanpa disengaja atau sengaja) b. Sugesti, yaitu seseorang membentuk suatu sikap terhadap objek tanpa suatu alasan dan pemikiran yang jelas, tapi semata-mata karena pengaruh yang datang dari seseorang atau sesuatu yang mempunyai wibawa dalam pandangannya; c. Identifikasi,
yaitu
seseorang
meniru
orang
lain
atau
suatu
organisasi/badan tertentu didasari suatu keterikatan emosional sifatnya; d. Meniru dalam hal ini lebih banyak dalam arti berusaha menyamai, yang sering terjadi antara anak dengan ayah, pengikut dengan pimpinan, peserta didik dengan guru, antara anggota suatu kelompok dengan
anggota
lainnya
dalam
kelompok
tersebut
yang
dianggappaling mewakili.(Http://tarmizi.wordpres.com/2008/12/02). Sedangkan
Sarwono
(200:
95)
mengemukakan
bahwa
pembentukan sikap sosial anak dapat melalui empat macam cara: a. Adopsi: Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu
sikap. Misalnya, seseorang yang sejak lahir sampai ia dewasa tinggal di lingkungan yang fanatik Islam, ia akan mempunyai sikap negatif terhadap daging babi. b. Diferensiasi: Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersediri lepas dari jenisnya. Terhadap obyek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula. Misalnya, seorang anak kecil mula-mula takut kepada tiap orang dewasa yang bukan ibunya, tetapi lama-kelamaan ia dapat membedabedakan antara ayah, paman, bibi, kakak, yang disukainay dengan orang asing yang tidak disukainya. c. Integrasi: Pembentukan sikap ini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tersebut. Misalnya, seorang dari desa sering memdengar tentang kehidupan kota, ia pun sering membaca surat kabar yang diterbitkan di kota kawan-kawan yang datang dari kota membawa barang-barang yang bagus dan bercerita tentang keindahan kota. Setelah beberapa waktu, maka dalam diri orang dewasa tersebut timbul sikap positif terhadap kota dan hal-hal yang berhubungan dengan kota, sehingga pada akhirnya ia terdorong untuk pergi ke kota. d. Trauma: Adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.
Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap. (Http://tarmizi.wordpres.com/2008/12/02) Adapun pembentukan dari sikap sosial tersebut diatas mengandung tiga komponen, yaitu: kognitif (konseptual), afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component). Komponen kognitif yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana orang mempersepsi objek sikap. Komponen afektif yaitu yang berhubungan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Komponen konatif yaitu komponen yang berkaitan dengan kecenderungan untuk berperilaku terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. (Http://tarmizi.wordpres.com/2008/12/02) Sebagai orang muslim kita berusaha menciptakan keadilan sosial terhadap sesama agar tidak terjadi sikap perilaku fanatik, karena dalam islam memerintahkan umatnya untuk menega’kan keadilan sosial karena secara jelas alqur’an mengklaim orang yag tidak mau menega’kan keadilan sosial sebagai pendusta agama dan dihukum berat oleh tuhan, sesuai dalam firman-Nya: QS. Al-maun ayat 1-7. Dan Nabi Muhammad saw, diperintahkan oleh Allah untuk membangun keadilan diantara umat manusia (QS. As Syura: 15).
Oleh karena itu Nabi Muhammad mengajarkan bahwa untuk mencapai derajad takwa seseorang harus memperjuangkan keadilan sosial, karena keadilan itu dekat sekali dan merupakan esensi taqwa. Jadi untuk memperjuangkan keadilan sosial dapat dilakukan dengan melakukan perbuatan ikhsan atau kebaikan terhadap sesama tanpa memandang setatus manusia tersebut. (Miftahudin, M.Ag, 2006: 5). Ada sebuah kontroversi antara penganut faham perkembangan alamiah dan penganut faham perkembangan bentukan. Golongan yang pertama menganggap bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor genetis, kematangan fisik dan fungsi saraf. Perkembangan universal manusia seperti berjalan, berbicara dan bereaksi terhadap manusia dapat diterangkan secara tepat sebagai hasil bawaan biologis. Pada pihak lain, golongan yang kedua (dalam hal ini ahli lingkungan) menekankan pengaruh lingkungan fisik dan sosial terhadap pola perkembangan jiwa. Dari uraian di atas tersebut penulis menyimpulkan adanya dua faktor penting dalam tumbuh kembangnya perilaku seseorang, yakni faktor biologis dan lingkungan. Tidak hanya sampai disitu dalam perkembagan sikap seseorang masih ada beberapa fase dalam masa perkembangan selanjutnya yang memepengaruhinya yang terjadi dalam hidupnya antara lain: a.
Ada proses imitasi dalam kehidupan seorang anak. Salah satu fungsi dari hal meniru ini ialah untuk memajukan interaksi sosial. Anak-anak lebih mungkin meniru suatu tindakan yang
telah disetujui, misalnya makan dengan sendok, dibanding suatu tanggapan yang tidak diperhatikan misalnya memukul dua garpu secara serentak. b.
Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain Anak usia dua tahun mulai mengarahkan perilaku orang lain.Tujuannya bukan untuk mendapatkan benda tertentu, tetapi untuk mempengaruhi orang dewasa. Anak tidak akan memberi perintah jika mereka tidak berharap orang tua mematuhi mereka. Di sini kita bisa melihat
bahwa
seorang
anak
mempunyai
kesadaran
tentang
kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain. c.
Memiliki empati. Yang dimaksudkan di sini ialah kemampuan untuk menghargai persepsi dan perasaan orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan sikap anak jika mereka melihat orang lain terluka atau tertekan. Walaupun banyak kemampuan pada tahun kedua seperti memiliki kemampuan meniru, mempengaruhi orang lain dan memiliki empati, perkembangan berikutnya tergantung pada pengalaman seseorang. Untuk anak kecil, pengalaman yang paling penting terjadi dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari suami, istri dan anak yang belum dewasa. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat dimana ia belajar dan menyatakan
diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Di dalam keluarga inilah seorang anak belajar untuk berinteraksi berdasarkan empati dan belajar bekerja sama dengan orang lain. Dengan kata lain dalam keluarga anak belajar memegang peranannya sebagai makhluk sosial yang memiliki aturan dan kemampuan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain. Apa yang dialami melalui interaksi sosial dalam keluarganya turut menentukan tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan sosial di luar keluarga, yaitu di lingkungan masyarakat luas. Di sini kita melihat bahwa keluarga mempengaruhi seorang anak dalam menjalankan perannya sebagai makhluk sosial (dalam bersosialisasi). Setelah kita melihat betapa pentingnya peranan keluarga dalam perkembangan sosial seorang anak, sekarang kita melihat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial seorang anak. Faktorfaktor tersebut antara lain: a.
Status sosio-ekonomi. Seorang anak yang dibesarkan dengan kondisi perekonomian yang cukup maka dia akan mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri. Dalam hal ini status sosial ekonomi sebuah keluarga bukanlah faktor mutlak dalam perkembangan sosial manusia. Namun paling tidak hal ini memberi sumbangan bagi perkembangan sosial seseorang. Bisa saja seorang anak dilahirkan
ditengah-tengah keluarga yang berkecukupan namun tidak harmonis, tentunya hal ini tidak akan menguntungkan bagi perkembangan sosial seorang anak. b.
Keutuhan Keluarga. Seperti telah diterangkan di atas, keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari suami, istri dan anak yang belum dewasa. Apabila salah satu dari unsur-unsur tersebut tidak ada, misal ada ibu namun tidak ada ayah (baik karena meninggal atau bercerai), maka keluarga tersebut tidak bisa dikatakan sebagai keluarga yang utuh lagi. Ini disebut keutuhan keluarga secara stuktur. Disamping itu ada pula keutuhan dalam interaksi, yaitu adanya interaksi sosial yang wajar (harmonis). Ketidakutuhan keluarga tentunya berpengaruh negative bagi perkembangan sosial seorang anak.
c.
Sikap dan Kebiasaan Orang Tua. Cara-cara dan sikap orang tua dalam pergaulannya memegang peranan yang cukup penting dalam perkembangan sosial seorang anak. Beberapa penelitian telah membuktikan hal ini dan didapati kesimpulan sebagai berikut: Makin otoriter orang tuanya, makin berkurang ketidaktaatan, tetapi makin banyak timbul ciri-ciri pasivitas, kurangnya inisiatif, tidak dapat merencanakan sesuatu, daya tahan berkurang dan penakut. Sebaliknya sikap demokratis dari orang tua menimbulkan cirri-ciri berinisiatif, tidak penakut, lebih giat dan lebih bertujuan, namun juga menimbulkan kemungkinan berkembangnya
ketidaktaatan dan tidak mau menyesuaikan diri. Bila orang tua terlalu melindungi anak-anaknya maka akan timbul ketergantungan kepada orang tua. Bila orang tua mengembangkan sikap penolakan terhadap anaknya, maka akan timbul ciri-ciri agresivitas dan tingkah laku bermusuhan pada anak tersebut dan juga gejala-gejala menyeleweng seperti berdusta dan mencuri. d.
Status Anak. Yang dimaksud sebagai status anak di sini ialah apakah dia anak tunggal, anak sulung atau bungsu di dalam keluarga. Seorang anak tunggal perkembangan sosialnya berbeda dengan yang bukan anak tunggal. Anak tunggal cenderung egosentris, mencari penghargaan secara berlebihan, memiliki keinginan untuk berkuasa secara berlebihan dan mudah sekali rendah diri. Kita melihat di sini corak negatif dalam perkembangan sosial seorang anak tunggal. Anak tunggal cenderung mengalami hambatan dalam perkembangan sosialnya, karena ia tidak terbiasa bergaul dalam kelompok
kekeluargaan
yang
sangat
ia
perlukan.
(Http://Edukasi.Kompasiana.Com/2010/04/12/). 3. Indikator Sikap Sosial Sebagai makhluk sosial, fitrah manusia menghajatkan hidup rukun berdampingan dengan orang lain dan sebagainya. Hajat hidup yang
semacam ini menjadikan sesama manusia memiliki sikap sosial yang tinggi. Untuk lebih lengkapnya kami uraiakan beberapa indikasi dari sikap sosial sebagai berikut: a. Tolong menolong Kesadaran akan kepentingan sesama dalam sebuah lingkungan akan mewujudkan kekokohan hubungan sesama khususnya dalam kebaikan sehingga terjalin persaudaraan yang baik. b. Menghargai pendapat orang lain Tidak akan saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia, bila mereka tidak ada saling mengerti dan pengertian. Saling menunjukan sikap anti dan saling membenci, adalah salah satu akibat dari tidak adanya saling pengetian serta saling menghargai antara satu dengan yang lain. c. Menghormati yang lebih tua Dalam sebuah angkutan umum, ada seorang guru yang berdiri karena tidak kebagian kursi duduk, orang yang rendah akan sikap sosial
pasti
akan
membiarkan
mereka
berdiri
dan
tidak
mempersilahkan duduk baginya. Akan tetapi bagi mereka yang yang mempunyai sikap akan kesadaran yang tinggi mereka akan menekan perasaanya dan hatinya. Serta hatinya berkata“ alangkah kasianya orang tua tadi”.
Dari contoh di atas menyangkut jiwa dan kesadaran dari kesadaran akan tumbuh rasa menghormati terhadap oaran lain sehingga menimbulkan kepolosan sikap atau tingkah laku. karena setiap individu mempunyai kesadaran akan keadaan orag lain. d. Menyayangi sesama Dalam kita menjaga hubungan sama orang lain agar tetap harmonis tidak terlepas dari rasa sayang . Islampun menganjurkan agar kita untuk hidup saling menyayangi, dalam sebuah hadis yang artinya “ sayangilah orang lain sebagiamana kamu menyayangi dirimu sendiri”. Tidak akan saling terjadi diskriminasi atau pertikaian antar sesama bila dalam diri seseorang tertanam sebuah sikap sosial yang tinggi dan selalu mengakui kesalahan sendiri dan minta maaf bila sudah terlanjur salah atau sikap jujur mengakui keunggulan lawan. C. Pengaruh Intensitas Perilaku Keagamaan Terhadap Sikap Sosial Secara teoritik, apa yang disebut agama tentu akan teraktualisasikan melalui amalan dan perilaku secara empirik. Hal itu dikarenakan perilaku seseorang sesungguhnya merupakan cermin dari keyakinan seseorang, sebagaimana yang dikemukakan oleh zakiyah darajat, bahwa “ cara seseorang berfikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku, tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya,
karena
keyakinan
kepribadianya.(zakiyah darajat, 1970: 2)
itu
masuk
dalam
konstruksi
Bila kita melihat ajaran secara normatif yang terbaca dalam ayat alquran jelas disebutkan bahwa kata #qã ZtB#uä sering kali dikaitkan dengan kata ÏM »y s Î=»¢Á 9$#(#qè=ÏJ tã seperti firman Allah dalam surat Al-‘Ashr ayat 3
ÎŽö9¢Á 9$$Î/ (#öq|¹ #uqs?ur Èd, ys ø9$Î/ (#öq|¹ #uqs?ur ÏM »ys Î=»¢Á 9$# (#qè=ÏJ tã ur (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# žw Î) Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S Al’Ashr: 3) (Teungku Muhammad hasbi ashshiddieqy, 2000: 4691). Hal ini mengisyratakan kepada kita bahwa iman seseorang perlu untuk diaktualisasikan dengan amalan yang baik, termasuk di dalamnya sikap sosial terhadapa orang lain. Dan juga dalam sebuah hadis disebutkan bahwa ukuran kesempurnaan iman seseorang adalah aktualisasi pada budi pekerti mereka. Sesuai dengan hadis yang berbunyi :
.... أَﻛْﻤَﻞُ اْﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﯿْﻦَ إِﯾْﻤَﺎﻧًﺎ أَﺣْﺴَﻨُﮭُﻢْ ﺧُﻠُﻘًﺎ Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata : Rosulullah saw bersabda : Orang-orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya….. (Abubakar Muhammad, 1995: 41). Sesuai landasan teoritik maupun normatif di atas tersebut maka peneliti berupaya mencari pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa Madarasah Aliyah Negeri Salatiga. Hal itu dikarenakan penulis menghendaki adanya pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat perilaku keagamaan seseorang maka akan semakin tinggi pula sikap sosialnya.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Salatiga Sebelum memasuki masalah penelitian yaitu penyajian sebuah data, disini penulis akan terlebih dahulumelaporkan keadaan atau gambaran umum mengenai obyek penelitian dalam sebuah skripsi: 1. Visi dan Misi MAN Salatiga Visi Memadukan fikir, dzikir dan skill untuk mempersiapkan generasiIslami, berprestasi dan hidup mandiri. Misi 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik. 2. Membentuk perilaku islami dalam kehidupan sehari-hari. 3. Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkualitas. 4. Mempersipkan generasi Islam ke depan yang menguasai iptek dan ketrampilan sebagai bekal hidupnya. 5. Mampu mengembangkan krearivitas yang inovastif 2. Identitas Sekolah a. Nama sekolah
: Madarasah Aliyan Negeri (MAN )
b. Alamat sekolah
: Jl. KH. Wahid Hasyim, No. 12 Salatiga
kodepos 50714 c. Telp – Fax
: 0298-323031
d. Kelurahan
: Sidorejo Lor 36
e. Kecamatan
: Sidorejo
f. Sekolah dibuka tahun
: 1990
g. Nomor data sekolah
: 311337301270
h. Jenjang akreditas
:A
i.
Status tanah
: Milik sendiri
a) Luas tanah
: 2.882 m2
b) Status bangunan
: Hak milik
a) Surat izin bangunan
: No 49
b) . luas bangunan
:5.113 m2
3. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Padatahunpelajaran
1988/1989
mulailah
erabaru
dalam
pelaksanaan pendidikan yang dikelola oleh lembaga milik Departemen Agama menjadi Sekolah yang setara dengan SMA dengan bercirikan keagamaan dengan nama baru Madrasah Aliyah Negeri 1 Salatiga, yang beralamat di Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12 Salatiga Jawa Tengah MAN Salatiga merupakan sekolah yang berasal dari Pendidikan Guru Agama, kemudian pada tahun 1990 berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 / 1990 berubah status menjadi MAN SALATIGA. Berdiri di wilayah Salatiga dengan luas tanah 2.882 m2 Hak milik No. 49, dengan luas bagunan 5.113 m2 di jalan K.H. Wahid Hasyim No. 12 Telp. (0298) 323031.Sebagai lembaga pendidikan formal yang berciri khas Islam di samping membuka jurusan I.P.A, I.P.S dan Bahasa, keagamaan dan juga muatan lokal Otomotif, Tata Busana dan Komputer.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan sekolah umum, pihak manajemen MAN Salatiga harus menciptakan program pendidikan dengan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada pihak stakeholders. Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, MAN Salatiga sebagai lembaga pendidikan formal berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia yang unggul, berdaya, sekaligus mandiri dan berwawasan ke depan. Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, MAN SALATIGA sebagai lembaga pendidikan formal berkomitmen
menyelenggarakan
pendidikan
serta
latihan sebagai
pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia yang unggul, berdaya, sekaligus mandiri dan berwawasan ke depan. Tentunya didukung dengan Akreditasi Sekolah yang dilaksanakan oleh BAN SM. MAN SALATIGA pada tanggal 11 Nopember 2009 telah ditetapkan oleh BAN SM sebagai sekolah/madrasah yang Terakreditasi A dengan nilai 92,63. Semoga MAN Salatiga terus maju dan berkembang. 4. Letak Geografis Madarasah Aliyah Negeri Salatiga yang terletak di jetis kaumankelurahan sidorejo lor kecamatan sidorejo atau arah semarangsolo tepatnya di Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12 Salatiga Jawa Tengah.Letak madarasah yang begitu setrategis dan mudah ditempuh, di
samping terletak dekat jalan raya,juga dekat dengan Masjid Agung Kauman sehingga mudah dijangkau dari berbagai daerah atau arah. 5. Struktur Organisasi Dalam melaksanakan tugas agar bisa berjalan dengan baik dan benar maka diperlukan beberapa komponen yang saling mendukung dan bekerja sama. dalam pelaksanaan tugas sehari-hari tersusun dalam bentuk struktur organisasi sebagai berikut : Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2010-2011 NO NAMA TUGAS 1. Dr. Badaruddin, M.Ag Kepala Madrasah 2. Joko Susilo, S.Pd Waka. Kurikulum 3. Drs. H. Fahrurozi Waka. Kesiswaan 4. Aris Handoyo Wibowo, S.Pd Waka. Sarana Prasarana 5. M. Shidiq Purnomo, S.Pd Waka. Humas 6. Drs. Hadi Mulyanto, M.Si Kepala Lab. Ketrampilan dan Bengkel 7. Dra. Hj. Fathonah Kepala Perpustakaan 8. Dra. Sumiyarti Kepala Lab. IPA 9. Sudaryo, S.Pd Kepala Lab. Komputer 10. Nur Ichsan, S.Pd Kepala Puskom 11. Nur Jadid, S.PdI Kepala Lab. Bahasa dan Multimedia 12. Dra. Nurul Isnaeni, S.Pd Bendahara Pembantu Komite 13. Drs. Afifudin Koordinator BK 14. Drs. Kastomo Seksi Pengajaran dan Dokumentasi 15. M. Waston Al Hikami, S.Pd Seksi Bina Prestasi 16. Jamaludin, S.Ag Pembina OSIS 17. Dra. Hj. Anis Rosiqoh Seksi Koperasi Siswa 18. Drs. H. Saifudin Seksi Upacara 19. Misbakhul Munir, S.Ag Seksi Upacara 20. Hanifah, S.Pd Seksi UKS/PMR 21. Sukarman, S.Pd Seksi Pembinaan Keagamaan/SKI 22. Farhan Budi Sutrisno, S.Pd Seksi Ketertiban Siswa 23. Agus Kirno, S.Pd Seksi Ketertiban Siswa 24. Imam Fauzi, S.Ag Seksi Ketertiban Siswa 25. Drs. Nasuha Seksi Olah Raga Siswa 26. Drs. M. Arief Ganifianto Seksi Olah Raga Siswa
27.
Dra. Sri Avrianita Budiani
Seksi Pembina KIR/Mading
TABEL II Diklat / Penataran Yang Pernah Diikuti Oleh Kepala Madrasah Nama Diklat / Penataran Loka karya problem solving dan desicion making (Minaut) Semiar nasional Bimbingan Pengelolaan MA Se- Jateng Seminar Pengembangan peradaban islam Seminar sehari Pelatihan jurnalistik Seminar pengetahuan persepsi terhadap eksistensi Madrasah
Tingkat dan Tempat Pennyelenggaraan Nasional /Surakarta
Tahun 1989
Lama Diklat 4 Hari
Nasional /Surakarta Provinsi / Semarang
1997 1999
1 Hari 27 Hari
Provinsi / UNISSULA Internasional / Semarang Kota / Semarang Kota / Semarang
2005
1 Hari
2008
1 Hari
2008 2009
1 Hari 1 Hari
6. Keadaan Guru Dalam suatu kelembagaan merupakan bagian terpenting untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada.Untuk itu mengetahui keadaan guru
merupakan
bagian
dari
meningkatkan
mutu
pendidikan.
Profesionalisme guru itulah yang kemudian yang akan membawa MAN ini menjadi lebih baik dan dinamis. Untuk itu mengetahui keadaan ini penulis sajikan mengenai keadaan guru MAN, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:
Data Tentang Tenaga Pengajar Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tabel III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Dr.H.Badaruddin,M.Ag Drs. Ishak Dra.Hj.Siti Mu’tasimah Dra.Siti Aisyah Tahir Dra. Nur Nazilah Drs. Nasuha Drs. M. Ariel Ghaninanto Drs. Hadi Mulyanto, M.Si H. Rodjiun, S.Pdi Drs. Affifudin Dra. Hj.Fatonah Dra. Hj.Anis Rosiqoh Drs. H. Fahrurozi Dra. Avrianita Budiani Dra. Nurul Isnaini, S.Pd Dra. Hartatik SW Dra. Umi Hamimah Drs. H. Saefudin Joko Susilo, S.Pd Drs. Kastomo Dra. Trijatiyah Aris Handoyo W. S.Pd Siti Mudrikah S.Pd Hanifah.S.Pd Dra Siti Baroroh M. Shidiq Purnomo, S.Pd Dra Sumiyarti Sukarman, S.Pd M. Haston Alhikami S.Pd Siti Maearoh, S.Ag, Farhan Budiman S, S.Pd Alfiah Dyah E, S.Ag, M.Pd Irfiah Firoroh S.Pd,M.Si Agus Kirno S.PD Desi Arsianti, S. Pd, M.A Khusnul Hidayati, S. Pd Amelia Sari T. Kusuma, S.E. Muh. Kholil, S. Pd, M. Sc. Munjiati, S. Ag Sofiana Rosidah, S.Psi. Nurul Jazimah, S. Pd, M.PdI
Mata Pelajaran Fiqih Hadis / Q.Hadis Q.Hadis / Tafsir Fiqih Pendidikan Kewarganegaraan Penjaskes Penjaskes Kimia SKI/Sejarah BK Fiqih Ekonomi Fisika Bahasa Indonesia Sejarah BK Aqidah Akhlak Matematika Matematika Bahasa Inggris Bahasa Inggris Geografi Biologi Kimia Sosiologi Bahasa Inggris Bahasa Arab Antropologi / Sosiologi Bahasa arab Biologi Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Pendidikan kewarganegaraan Ekonomi Fisika Bahasa arab BK Bahasa Inggris Matematika
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Nur Ichsan, S. Pd. Juminah, S. Pd. Dewi Fitria, s. Pd. Maftuhatul Karim, S. Si. Siti Nurochmah, S. Ag Misbakhul Munir, S. Ag. Nur Jadid, S. PdI Nining Sri Rejeki, S. Pd. Jamaluddin, S. Ag. Ulfi Khoirotun, S. Pd LailaMusdalifah,S.Pd Sudaryo, S. Pd Sriyanto, S. Ag. Khoiru Rahman Abidin, S. Pd. Imam Fauzi, S. Ag. Trimakno, S. Ag. Ilham Hamid Al Hakim, S. Ag. Siti Fatimah, S. PdI Makmun Ansori, S. Pd. Mukti Sri Rahayu, S. P. Umi Sulistiorini, S. Pd. Ja’far Shodiq, S. PdI Harno, S. Com. Sarinah, S. Pd. Siti Khotijah, S. pdI Ani Indri Janti, S. Pd. Diah Nurul Martiana Budi Suryanto, S. Pd. Agus Joko Widodo, S. Pd. Wiwik Hapsari, S. Pd Mayangsari Listiowati, s. Pd. Dewi Ariyanti, A. Md. Wiwit Sholihati, S. Pd. Nur Asrori, S. Com.
Ekonomi Ekonomi / TIK Biologi Fiqih Bahasa Arab / Mengetik Arab Bahasa Inggris Seni Budaya Aqidah Akhlak / Ilmu kalam Ekonomi Ketrampilan Tata Busana Kimia Qur’an Hadist / SKI Bahasa Inggris Akhlak / BK Fiqih TIK BTA / Qur’an Hadist Kimia Qur’an Hadis/SKI Bahasa Inggris Akhlak/BK Fiqih TIK BTA/Quran Hadis geografi Ketrampilan tata Busana Ekonomi BK/Fikih Ketrampilan Komputer/Mulok IT Ketrampilan Otomotif
7. Keadaan Siswa dan Fasilitas Sekolah a. Keadaan Siswa Menurut pengamatan penulis dalam penelitian yang dilakukan melalui pengamatan data dan jumlah prosentase yang ada bahwa jumlah siswa dari laki-laki dan perempuan yang mempunyai
kapabilitasnya hampir sama walaupun ada perbedaan hanyalah beberapa saja karena keadaan yag dipengarui faktor keluarga saja. Sedangkan jumlah siswa-siswi Madarasah Aliyah Negeri Salatiga, dengan tehnik dokumentasi dapat dilihat kedalam siswa pada tabel sebagai berikut: TABEL IV Data Jumlah Kelas dan Siswa No. 1. 2. 3.
Kelas
X XI XII Jumlah
Jumlah Rombongan 9 7 8 24
Laki – Laki 142 59 79 280
Perempuan Seluruhnya 174 125 134 433
316 184 213 713
TABEL V Lulusan/ Tamatan (3 Tahun Terakhir) Tahun Pelajaran
Lulusan / Tamatan Jumlah Target 2007/2008 250 264 2008/2009 202 211 2009/2010 188 194
Rata – rata Peserta didik Nilai UN yang melanjutkan Hasil Target Jumlah Target 6.42 6.50 25 130 6.40 6.50 46 126 6.44 6.50 114 135
TABEL VI Angka Mengulang Peserta Didik Tahun Pelajaran 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Kelas X
Kelas XI
2 1 7
1 -
Kelas XII 2 3
Keterangan -
TABEL VII Angka Putus Sekolah Tiga Tahun Terakhir Tahun Pelajaran 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Kelas X
Kelas XI
13 2 -
8 8
Kelas XII 2 6 -
Keterangan -
TABEL VIII Penerimaan Peserta Didik (3 Tahun Terakhir) Tahun Pelajaran 2008/2009 2009/2010 2010/2011
JumlahYang Diterima 222 199 306
Jumlah Pendaftar 257 237 379
Rasio yang Diterima dan Pendaftar 9:10 8:10 8:10
TABEL IX Prestasi Yang Pernah Diraih Madrasah Dari Tahun Ke Tahun Prestasi Non Akademik Tahun 1966 1966 1985 1986 1988 1988 1988 1988 1990 1990 1990 1991 1994 1994 1995 1995 1995 1995
Kejuaraan Pidato HBI Putra Pidato P4 Putra Drum Band Takbir Idul Adha Bola Volly Pi Bulu Tangkis Pa Drum Band Tenis Meja Pa Gerak Jalan Pa Gerak Jalan Pi Ambalan pramuka Karate Pa. Pidato P4 Pa. Pidato P4 Pi. Bola Volly Putri Karate Putra Karya Tulis P3 K PMR
Prestasi II II II III II II II II I II III I I III I II II II
1995 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1997 1998 1998 1998 1998 1999 1999 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2001 2002 2002
Tenis Meja Pa. MFQ MTQ Putra Pidato B. Indonesia Putra Pidato B. Inggris Putra Pidato B. Inggris Putri Bola Volly Putri Menu Masakan Ikan Pidato B. Arab Putri Pidato P4 Putra MKIQ Hiasan Mushaf Putri MTQ Pelajar Putri MTQ Putra Pidato B. Inggris Putri Karate Suharto Cup I LCT Pramuka MTQ Putra Bola Volly Pa Bola Volly Pa Bola Volly Pi Bulu Tangkis Pi MTQ Putri Pidato P4 Putri Prestasi Makalah Tenis Meja Pa Tenis Meja Pa Bola Volly Pa Porseni MAN Se-Jateng Camp. Pramuka Nasyid Lomba 5 K Bola Volley Pa Karate Suharto Cup II Gerak Jalan Pi Pidato Putri Pidato Putra Survival Putra Tenis Meja Pi CC HBI Tenis Meja Pi Bola Volley Pi Sepak Takraw Pa Kreasi/ Prestasi OSIS Pidato B. Indonesia Putri
III I I I I I II II II II III III III III Juara Umum I I II II II II II II II II II III Tropi tetap Umum I II III Juara Umum I III I I I II II III III Bergilir Harapan
2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2002 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2005 2005 2006 2007 2008 2009 2009 2009
ESC English Quiz Kaligrafi Pa MTQ Putra P3K Putra Pidato Putra Sepak Takraw Pa Tenis Meja Pi English Song English Song ESC English Speech Kaligrafi Putra LKK MTQ Putri Tenis Meja Pa Baris Teklek Bola Volley Pa Kaligrafi Putri LKK Pidato Putri CC HBI Hasta Karya Hasta Karya P3K Putra Olimpiade Fisika P3K Putri PBB Pi CCQ Pramuka Olimpiade Fisika Pidato B.Arab Putra Lari 8 K Pi Pidato Kithobah Tenis Meja Pi Cipta dan Baca Puisi MTQ Putra MTQ Putri Pidato B. Inggris Inovasi Produk Biologi Olimpiade Fisika Cerdas Tangkas PMR Lari 8 K Pi Bola Volley Pa Bola Volley Pa Catur Pa Catur Pa
Harapan I I I I I I I II II II II II II II III III III III III Harapan I I I I II II II III III Harapan I II I I II II II II Harapan III III I I I II I II
2009 2009
Gerak Jalan Pa Gerak Jalan Pa
II II
b. Fasilitas Sekolah Atau Sarana dan Prasarana Pendidikan Di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, agar semua program yang tertera dalamkurikulum dapat terlaksana dengan baik, tentunya harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Seperti gedung dan ruangbelajar yang memadai, alat-alat pengajaran, maupun ruang-ruang tambahan seperti otomotif, ruang tata busana, perpustakaan yang lengkap dan juga didukung oleh adanya dana yang memadai,diharapkan akanmembantu kelancaran segala aktifitas yang ada di lingkungan suatu pendidikan sekolahan atau madarasah tersebut. Mengenai betapa pentingnya sarana dan prasarana pendidikan ini dapat digambarkan bahwa gedung atau bangunan madarasah yang mempunyai ruang belajar yang memenuhi syarat, jelas memberikan kemungkinan kepada siswa-siswi untuk belajar lebih enak dan nyaman dibandingkan dengan ruang belajar yang sempit, udara yang kurang lancar sirkulasinya, cahaya yang kurang terang walaupun lokasi yang terletak dipinggir jalan raya tidak mengurangi semangat belajar siswasiswi. Demikian juga tentang ruang baca, perpustakaan, kamar mandi, kamar tempa ruang buang hajad dan masjid atau mushola yang ada di lingkungan madarasah maupun ruang-ruang lainya seperti, ruang tata busana serta otootif, tempat parker semuanya mempunyai kontribusi
yang banyakbagi majunya pendidikan bagi siswa-siswi maupun madarasah tersebut. Adapun keadaan sarana dan prasarana Madarasah Aliyah Negeri Salatiga adalah sebgai berikut: TABEL X Sarana dan Prasarana Madarasah Aliyah Negeri Salatitiga No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jenis sarana dan prasarana Ruang kepala sekolah Kantor atau ruang guru Ruang BP Ruang UKS Ruang pembelajaran siswa Lab komputer Lab Bahasa Lab kimia Lapangan Basket Masjid Kamar Mandi dan WC Siswa Kamar Mandi dan WC Guru Ruang Satpam Halaman Parkir Ruang praktik otomotif Ruang praktik tatabusana Ruang TU Perpustakaan Lab Biologi
Jumlah 1 1 1 1 24 1 1 1 1 1 18 2 1 1 1 1 1 1 1
B. Hasil Penelitian Untuk mendapatkan data dari intensitas perilaku keagamaan di Madarasah Aliyah Negeri Salatiga, penulis membuat angket yang disebarkan keresponden.Angket tersebut terdiri dari 15item soal yang sesuai dengan
indikator perilaku keagamaan, dengan 4 alternatif jawaban. Hasil angket tersebut dikalkulasikan dengan data.
TABEL XII Data Hasil Angket Tentang Perilaku Keagamaan. NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 2 3 4 5 6
Nama Responden 2 Siti Mu’asyaroh(IPA 1 ) Rudi Ermawan Aris Hidayat Siti Aisyah M.Faridfahmi Arifkhoirul A Shohib Muwaffiq Latifatul Basyiroh Jibril ML Auna Imania Tiyas A.rifki Yusup M.rif’an Bilal Shofa Murniati Muhammad Rifki R Nur Hidayah Rocki Nurkholis DewiUswatun Khasanah Muhammad Ali M Zulifa H Yunanto Putri Isnaini(XI IPA 2) Linda Septiyani Badriyah Naharul Afifah Nur Anisa Khoiriyah
Nilai A 3 7 6 6 6 7 9 5 9 4 4 3 5 9 5 9 9 7 6 5 8 4 5 4 7 7 5 6 9
B 4 4 3 2 4 6 2 6 5 4 3 4 1 2 2 1 4 5 5 1 4 7 4 4 7 6 4 4
C 5 3 3 4 2 2 3 1 3 5 3 2 4 3 1 3 4 2 2 1 6 2 1 4 1 1
D 6 1 3 3 3 3 7 6 4 4 3 3 4 1 5 3 1 1 4 5 2 1 2 4 1
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6
Lisa Pristianti Maulida Zainalun Tri Oktaviani Wakhidatul Maulidiyah Wahyu Ningsih Ayu Puji Astuti Siti Qomariyah Artanti Isnaini F Lina Fatmawati Kiswara Penta Elsa Y Lutfi Nur Aini Fauziyah Suci Nur Aini Siti Anifatun Khusnul Jami’ah Atika nurul Iza M(IPS 1) Rokha M. Muhlis A Fajar Liza F Dziki KM Asih Rahayu Khelmi Zulfiani Maidatul M Fitria Marta Lu’lu’ul M Her Purwadi Alvi Khusnidari Reti Maihi Afi Wahyus Vina aini R M. Syahrinda Rian Indri Antika Anis Nainiyah M. Mustofa Khasanatul Lidayati Fitri Khasanah(IPS 2) Asrifah Isnanti AA Susiyanti Imam rifa’i Vivi C
8 6 7 6 6 6 6 7 7 5 6 8 8 6 7 8 7 5 6 4 7 9 6 4 10 4 8 1 8 6 7 5 8 4 6 2 8 5 7 6
6 5 7 4 4 5 4 7 4 3 4 7 5 4 3 2 3 2 8 5 3 2 1 5 1 5 4 3 3 2 3 3 3 5 4 2 6 2 1
1 1 2 2 3 1 2 6 5 1 3 2 3 2 3 1 2 3 1 4 2 4 1 3 4 1 2 4 3 3 4 3 1 1
1 4 4 3 2 2 2 1 1 2 3 2 3 5 4 2 4 7 2 2 2 3 13 1 6 2 6 2 4 1 6 1 1 5 7
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6 7
Tony T Arief Nurul Hikmah Muhaimin Umi Pujianti Vivin Ashan Tiara ND Fitria Puji A Eko Neni N Ismi Widayati Adi Purwocoroko Siti Sularsih Riza NM Deni P Nurti Nafiani (IPS 3) Pharmi Faisal Mustofa Rendy KA Nurul H M. Abdul Wahid Ummul Ma’rifah Hidayatul M Afif Haryo Pawitri Rapita Sari Iska Nur Eka Rahmawati Shofatun Jamilah Adista Alief Venti R Drajat WW Syaiful Tutik Alfian (XI BHS) Nani Lestari Siti Arifatus Sholikhatun N Laily Salbiya M.arif Eko S Tri ahnad H
7 4 5 6 6 4 6 5 6 7 5 8 3 6 6 2 6 8 7 4 6 6 7 5 4 4 4 6 5 4 4 1 8 8 6 5 5 6 9 2
1 3 6 5 5 3 3 4 2 3 4 1 4 2 2 4 5 2 6 3 4 5 2 5 6 3 2 6 3 4 1 1 1 3 5 5 4 4 3
1 2 1 2 3 3 3 2 5 1 3 1 4 3 2 3 1 3 4 2 2 2 1 2 3 1 2 1 4 3 4 2 4 3 3 1 6
7 7 2 3 2 5 6 3 4 3 1 5 5 6 3 6 2 2 8 4 3 1 1 6 4 4 6 4 3 6 6 9 3 2 4 1 2 2 1 4
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Dewi Woro A Mustakhim DW Wahyu Fajar S Ariyani Nurrohma Yanuarisa Aprilia Dewi S Nurulhidayatul J Alin Mujtami’ah Rosi Diana M Ria Aditia A Nunik Z.H Dewi Pertiwi Indriyati Aprilia Much. Aulia A Susiyanti Dian Tafrikhati Nur lina Oktaviani Taufiqurrohman(AGAMA) Hilmi Ardiasyah Ari Padmawati Andri Winarco Nur Alif S Zumrotul Mardhiyah Hanif Fatkhurrohim Eko Sadono Lailia Anis Afifah Tajuddin Naqib Daniar P Slamet Ikhwan Muhammad Sirril Eka Setyawati Endang Dwijayanti Ely Ismawanti Sholikhatul Arifah
6 6 8 6 5 3 7 5 6 4 5 5 4 4 7 7 6 10 8 5 7 3 8 7 12 5 6 7 6 6 5 5 5 6
5 5 3 2 3 7 2 3 2 1 3 5 2 8 4 6 4 1 2 3 1 6 4 2 2 5 2 3 4 4 2 7 6
1 1 2 3 3 4 2 3 3 3 3 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 1 5 3
3 3 2 4 4 1 4 4 4 7 4 4 6 2 2 2 4 1 5 5 5 4 1 4 3 6 3 3 3 5 3 3 -
Untuk mendapatkan data tentang sikap sosial di Madarasah Aliyah Negeri Salatiga, maka dapat dilihat pada hasil angket di bawah ini.
TABEL XIII Data Hasil Angket Tentang Sikap Sosial NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Responden 2 Siti Mu’asyaroh(IPA 1 ) Rudi Ermawan Aris Hidayat Siti Aisyah M.Faridfahmi Arif Khoirul A Shohib Muwaffiq Latifatul Basyiroh Jibril ML Auna Imania Tiyas A.Rifki Yusup M.Rif’an Bilal Shofa Murniati Muhammad Rifki R Nur Hidayah Rocki Nurkholis Dewi Uswatun Khasanah Muhammad Ali M Zulifa H Yunanto Putri Isnaini(XI IPA 2) Linda Septiyani Badriyah Naharul Afifah Nur Anisa Khoiriyah Lisa Pristianti Maulida Zainalun Tri Oktaviani WakhidatulMaulidiyah Wahyu Ningsih
Nilai A 3 14 7 13 11 15 14 11 11 8 6 15 8 11 11 13 7 2 6 10 11 6 12 11 11 8 9 14 11 9 15 13 13 11
B 4 5 2 2 1 2 3 1 5 4 2 2 2 5 3 5 2 4 4 2 3 2 6 4 1 2 4 2 3
C 5 1 2 2 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 1 2 2 2 1 -
D 6 1 2 5 3 2 2 10 1 3 1 2 1 1
12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ayu Puji Astuti Siti Qomariyah Artanti Isnaini F Lina Fatmawati Kiswara Penta Elsa Y Lutfi Nur Aini Fauziyah Suci Nur Aini Siti Anifatun Khusnul Jami’ah Atika nurul Iza M(IPS 1) Rokha M. Muhlis A Fajar Liza F Dziki KM Asih Rahayu Khelmi Zulfiani Maidatul M Fitria Marta Lu’lu’ul M Her Purwadi Alvi Khusnidari Reti Maihi Afi WahyuS Vina aini R M. Syahrinda Rian Indri Antika Anis Nainiyah M. Mustofa Khasanatul Lidayati Fitri Khasanah(IPS 2) Asrifah Isnanti AA Susiyanti Imam Rifa’i Vivi C Tony T Arief Nurul Hikmah Muhaimin Umi Pujianti
13 13 8 12 13 13 13 11 12 14 10 10 10 7 9 13 14 4 12 4 12 12 7 9 13 13 10 10 12 13 13 13 13 12 11 10 8 11 9 12
1 2 6 2 2 1 2 2 2 1 4 3 1 7 5 2 4 3 6 1 2 3 4 2 1 2 4 2 2 2 3 3 3 2 5 -
1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 2 3 1 1 3 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 1 3 1 1 3
1 1 1 5 1 1 2 1 1 1 1 -
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Vivin Ashan Tiara ND Fitria Puji A Eko Neni N Ismi Widayati Adi Purwocoroko Siti Sularsih Riza NM Deni P Nurti Nafiani(IPS 3) Pharmi Faisal Mustofa Rendy KA Nurul H M. Abdul Wahid Ummul Ma’rifah Hidayatul M Afif Haryo Pawitri Rapita Sari Iska Nur Eka Rahmawati Shofatun Jamilah Adista Alief Venti R Drajat WW Syaiful Tutik Alfian (XI BHS) Nani Lestari Siti Arifatus Sholikhatun N Laily Salbiya M.arif Eko S Tri ahmad H Dewi Woro A Mustakhim DW Wahyu Fajar S Ariyani Nurrohma Yanuarisa
14 7 13 6 10 13 12 11 7 8 5 11 11 11 13 6 13 10 6 10 12 6 9 11 5 6 3 8 13 14 9 11 11 6 10 10 11 10 13 12
1 6 2 6 5 1 2 3 6 2 2 4 2 3 2 6 1 3 5 2 2 6 5 3 4 5 3 5 2 1 3 3 3 6 3 4 3 1 1
2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2
1 1 3 5 2 3 1 3 1 8 1 1 3 1 1 1 -
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Aprilia Dewi S Nurulhidayatul J Alin Mujtami’ah Rosi Diana M Ria Aditia A Nunik Z.H Dewi Pertiwi Indriyati Aprilia Much. Aulia A Susiyanti Dian Tafrikhati Nur lina Oktaviani Taufiqurrohman(AGAMA) Hilmi Ardiasyah Ari Padmawati Andri Winarco Nur Alif S Zumrotul Mardhiyah Hanif Fatkhurrohim Eko Sadono Lailia Anis Afifah Tajuddin Naqib Daniar P Slamet Ikhwan Muhammad Sirril Eka Setyawati Endang Dwijayanti Ely Ismawanti Sholikhatul Arifah
13 10 10 8 12 10 11 7 10 14 11 10 10 7 11 10 10 11 9 9 14 8 7 5 1 11 12 9 10
3 4 6 1 4 2 6 2 1 2 4 2 5 2 2 5 2 4 2 1 6 4 4 6 2 2 3 3
2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 3 2
2 2 2 2 1 1 1 4 5 -
TABEL XIV Daftar Nama Responden No
Nama
Kelas Madarasah
1 2 3 4
Siti Mu’asyaroh Rudy Hermawan Aris Hidayat Siti Aisyah
XI IPA1
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2
Muh. Farid Fahmi Arif Khoirul A Shohib Muwaffiq Latifatul Basyiroh Jibril M.L Auna Imania Tiyas A.Fikri Yusup M.Rif’an Bilal Shofa Murniati Muhammad Rifki Nur Hidayat Rocki Nur Kholis Dewi Uswatun Hasanah Muhammad Ali M Zulifa Hidayati Yunanto Putri Isnaini Linda Septiyani Badriyah Naharul Afifah Nur Anisa Khoiriyah Lisa Pristianti Maulida Zainalun Tri Oktaviani WakhidatulMaulidiyah Wahyu Ningsih Ayu Puji Astuti Siti Qomariyah Artanti Isnaini F Lina Fatmawati Kiswara Penta Elsa Y Lutfi Nur Aini Fauziyah Suci Nur Aini Siti Anifatun Khusnul Jami’ah Atika nurul Iza M Rokha
XI IPA2
XI IPS1
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1
M. Muhlis A Fajar Liza F Dziki KM Asih Rahayu Khelmi Zulfiani Maidatul M Fitria Marta Lu’lu’ul M Her Purwadi Alvi Khusnidari Reti Maihi Afi Wahyus Vina aini R M. Syahrinda Rian Indri Antika Anis Nainiyah M. Mustofa Khasanatul Lidayati Fitri Khasanah Asrifah Isnanti AA Susiyanti Imam rifa’i Vivi C Tony T Arief Nurul Hikmah Muhaimin Umi Pujianti Vivin Ashan Tiara ND Fitria Puji A Eko Neni N Ismi Widayati Adi Purwocoroko Siti Sularsih Riza NM Deni P Nurti Nafiani
XI IPS 2
XI IPS 3
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 5 6
Pharmi Faisal Mustofa Rendy KA Nurul H M. Abdul Wahid Ummul Ma’rifah Hidayatul M Afif Haryo Pawitri Rapita Sari Iska Nur Eka Rahmawati Shofatun Jamilah Adista Alief Venti R Drajat WW Syaiful Taufiqurrohman Hilmi Ardiasyah Ari Padmawati Andri Winarco Nur Alif S Zumrotul Mardhiyah Hanif Fatkhurrohim Eko Sadono Lailia Anis Afifah Tajuddin Naqib Daniar P Slamet Ikhwan Muhammad Sirril Eka Setyawati Endang Dwijayanti Ely Ismawanti Sholikhatul Arifah Tutik Alfian Nani lestari Siti Arifatus Sholikhatun N Laily Salbiya M.Arif Eko S
XI Keagama’an
XI Bahasa
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tri Ahmad H Dewi Woro A Mustakhim DW Wahyu Fajar S Ariyani Nurrohma Yanuarisa Aprilia Devi S Nurul Hidayatul J Alin Mujtami’ah Rosi Diana M Ria Aditia A Nunik Z.H Dewi Pertiwi Indriyati Aprilia Much. Auli E Susiyanti Dian Tafrikhati Nurlina Oktaviani
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Pengaruh Intensitas Perilaku Keagamaan Terhadap Sikap Sosial Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data.Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan yang ditanyakan. Adapun dalam tujuan penelitian ini, sebagaimana yang telah disebutkan dalam bab pendahuluan, yaitu: 4.
Untuk mengetahui intensitas perilaku keagamaan siswa MAN Salatiga kelas XI tahun2011
5.
Untuk mengetahui sikap sosial siswa MAN Salatiga kelas XI tahun 2010/2011
6.
Untuk mengetahui pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa kelas XI MAN Salatiga tahun 2010/2011 Untuk mengetahui tidak adanya pengaruh intensitas perilaku
keagamaan terhadap sikap sosial siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis statistik. Karena data yang terkumpul berjumlah banyak dan data bersifat kuantitatif. Adapun dalam menganalisis data tersebut, penulis menggunakan tehnik korelasi product momen yang rumusnya sebagaiberikut:
61
(SX )(SY ) N rxy = 2 ì 2 (SX ) üì 2 (SY ) 2 ü íSX ýíSY ý N þî N þ î SXY -
Keterangan: rxy
: koefisisen korelasi product moment
∑xy
: Jumlah x dan y
N
: Jumlah responden
∑x
: Jumlah seluruh sekor x
∑y
: jumlah seluruh sekor y
Untuk langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai pengaruh intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial dan juga tabel kerja untuk mencari koefisisen korelasi antara variabel pengaruh intensitas perilaku keagamaan dan sikap sosial siswa Madarasah Aliyah Negeri Kelas XI Salatiga. 1. Data Tentang Pengaruh Perilaku Keagamaan Data pengaruh perilaku keagamaan diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 15 soal, masing-masing pertanyaan disediakan 4 alternatif dengan bobot nilai sebagai berikut: a. Alternatif jawaban A, memiliki nilai 4 b. Alternatif jawaban B, memiliki nilai 3 c. Alternatif jawaban C, memiliki nilai 2 d. Alternatif jawaban D, memiliki nilai 1
TABEL XV Nilai Angket Pengaruh Intensitas Perilaku Keagamaan No responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 (IPA 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nomor Item
1 4 3 3 3 3 4 1 4 3 3 2 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3
2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3
3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
4 3 1 4 3 3 1 1 3 4 3 4 1 2 2 1 1 3 3 3 2 2 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 3 3 2 4 4 4
5 3 1 1 2 4 1 2 3 1 1 2 2 3 2 2 1 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 3 4
6 1 1 1 1 2 2 1 3 4 2 1 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 3 2 1 4 2 1 4 4 1 4 1 4 1 2 4 1 2 3 4
7 3 2 2 1 4 2 1 3 1 2 1 2 4 1 2 4 4 2 2 1 3 3 2 4 4 2 4 4 4 3 3 2 2 1 2 4 3 2 4 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
9 2 2 2 1 3 2 1 4 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 4 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 4
Jml
10 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
12 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 1 2 3 1 1 4 1 1 2 2 4 2 3 1 3 4 3 2 1 3 2 2 3 3 1 4 1 1 4 1 1 3 2 3 1 2 2 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 3 1 2 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4
15 4 4 4 4 4 4 1 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 42 41 43 46 45 35 54 37 38 35 41 46 38 49 44 45 46 44 43 37 45 41 46 51 46 41 51 51 44 51 42 43 45 44 51 46 42 46 54
19 20 1(IPS 1) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1(IPS 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1(IPS 3) 2 3 4 5
1 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 4 4 3 4 1 3 1 4 3 4 1 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
3 2 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 2 2 3 4 1 4 3 3 3 2 2 1 3 2 2 4 1 1 2 2 1 2 1 1 3
3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 1 3 3 1 3 2 1 3
3 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 4 2 2 3 4 2 1 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 1 3 4 1 2 4 3 1 4 4 4 4 4 3
3 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1 3 1 2 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 1 3 4 3 1 1 2 1 1 2 1 1
4 1 4 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 4 1 4 4 1 1
4 3 2 3 1 1 4 1 2 4 1 2 4 1 4 1 4 3 4 1 3 2 2 2 4 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 1 1
4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 1 3 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 1 4 4 4 3 4 4 1 4 3 4 3 4 2 3 3 3 1 4
2 2 1 2 1 1 3 1 1 1 4 2 1 2 1 1 2 4 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1
4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2
3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 1 2 2 4 2 3 4 2 3 4 2 4 3 4 1 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 3 1 1 1 2 3 4 3 4 2 1 4 2 2 2 4 1 3 4 1 1 3
4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 4 2 4 1 1 3 4 4 1 3 2 4 4 3 4 3 1 2 2 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 2 4 1 4 1 2 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4
50 44 44 46 44 34 50 39 45 46 36 41 49 41 47 19 44 39 44 39 47 37 46 28 47 42 41 36 37 34 44 44 45 36 39 41 40 44 43 42 35 38 41 32 45 46 36 39
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1(XI BHS) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1(XIAG) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 4 4 1 3 4 1 2 3 3 1 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2
3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 4 1 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 4 3 3 3
4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 1 4 1 4 4 1 3 4 3 3 3 4 1 4 3 2 3 2 4 1 2 2 4
1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 3 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 4 1 1 1 1 3 1 4 1 3 1
2 2 3 1 4 1 1 4 1 1 1 1 2 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 4 2 1 2 2 4 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4
4 2 2 1 3 1 1 1 3 1 1 1 4 2 4 2 3 2 4 1 3 1 1 4 2 2 2 3 2 1 3 4 1 1 1 3 2 4 1 2 4 1 4 2 4 1 3 2
4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 3 1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4
1 2 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 4 1 1 4 1 4 4 2 1
4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 4 4 1 1 3 2 1 4 1 2 1 2 2 1 2 2 1 4 2 1 3 4 2 2 3 1 1 1 1 1 3 2 3 4 4 1 1 1 1 1 2 4 2 1 2 2 1
2 3 4 4 2 3 4 4 3 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4
4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 2 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4
42 45 48 36 39 40 35 40 43 35 36 24 44 45 41 44 43 44 51 33 44 44 47 40 39 42 42 39 40 32 39 41 34 44 46 48 42 49 43 38 40 38 49 41 51 36 47 44
12 13 14 15 16 17
3 4 3 2 3 3
3 3 3 2 3 3
3 3 1 3 3 3
4 1 4 4 3 2
2 4 1 1 3 3
1 2 1 2 1 4
3 1 2 1 1 4
4 4 3 4 4 4
2 2 1 2 1 4
4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4
1 1 1 2 4 2
2 4 4 1 3 2
4 3 4 4 4 3
44 43 39 39 44 48
Untuk mengetahui pengaruhi intensitas perilaku keagamaan siswa Madarasah Aliyah Negeri Salatiga dengan jumlah item diketahui nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 15 secara ideal, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut:
i
( Xt - Xr ) ki : Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval 3 (tinggi, sedang, rendah)
i
Jadi I
i
(60 - 15) 3
45 3 36 3
= 15 Kemudian beberapabanyak
dimasukan siswa
yang
dalam dipengarui
keagamaan, baik, sedang, maupun rendah.
tabel oleh
untuk
mengetahui
intensitas
perilaku
TABEL XVI Interval Perilaku Keagamaan Nilai Interval
Jumlah Siswa
Nilai Nominasi
46-60
47
Tinggi
31-45
96
Sedang
15-30
3
Rendah
Dengan demikian dapat diketahui hasilnya sebagai berikut: a. Untuk tingkat perilaku keagamaan yang mendapat nilai tinggi antara 46-60 sebanyak 47 siswa b. Untuk tingkat perilaku keagamaan yang mendapa tnilai sedang antara31-45sebanyak 92 siswa c. Untuk tingkat perilaku keagamaan yang mendapat nilai rendah antara 15-30 sebanyak 3 siswa Kemudian dibuat tabel nominasi A (tinggi), B (sedang), C (rendah). TABEL XVII Nilai Nominasi Perilaku Keagamaan Siswa Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skor 47 42 41 43 46 45 35 54 37
Nilai Nominasi A B B A A A B A B
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 (IPA 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1(IPS 1) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
38 35 41 46 38 49 44 45 46 44 43 37 45 41 46 51 46 41 51 51 44 51 42 43 45 44 51 46 42 46 54 50 44 44 46 44 34 50 39 45 46 36 41 49 41 47 19 44
B B B A B A A A A A A B A B A A A B A A A A B A A A A A B A A A A A A A B A B A A B B A B A C A
16 17 18 19 20 1(IPS 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1(IPS 3) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1(XI BHS) 2 3 4
39 44 39 47 37 46 28 47 42 41 36 37 34 44 44 45 36 39 41 40 44 43 42 35 38 41 32 45 46 36 39 42 45 48 36 39 40 35 40 43 35 36 24 44 45 41 44 43
B A B A B A C A B B B B B A A A B B B B A A B B B B B A A B B B A A B B B B B A B B C A A B A A
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1(XI AGM) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
44 51 33 44 44 47 40 39 42 42 39 40 32 39 41 34 44 46 48 42 49 43 38 40 38 49 41 51 36 47 44 44 43 39 39 44 48
A A B A A A B B B B B B B B B B A A A B A A B B B A B A B A A A A B B A A
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mendapat intensitas perilaku keagamaan yang tinggi, sedang, dan rendah, kemudian masingmasing variabel diprosentasikan dengan rumus:
P=
F x 100 % N
a. Untuk mengetahui tingkat intensitas perilaku keagamaan siswa yang mendapat nilai A, sebanyak 47 siswa, sehingga: 47 x 100 % 142
= 33,0 % b. Untuk mengetahui tingkat intensitas perilaku keagamaan siswa yang mendapat nilai B, sebanyak 96 siswa, sehingga: 92 x100 % 142
= 65 % c. Untuk mengetahui tingkat intensitas perilaku keagamaan siswa yang mendapatnilai C, sebanyak 3 siswa, sehingga: 3 x 100 % 142
= 2,1%
TABEL XVIII Komparasi Intensitas Perilaku Keagamaan No
Nilai Layanan
Interval
Frekuensi
Prosentase
47
33,0 %
Tingkat Perilaku Keagamaan 1
Baik
46-60
2
Sedang
31-45
92
3
Rendah
15-30
3
Jumlah
65 % 2,1 %
142
100 %
Dari tabel di atas tersebut, dapat diketahui bahwa: a) Siswa yang mendapatkan nilai A, perilaku keagamaan sebanyak 47 siswa dengan prosentase 33,0 % b) Siswa yang mendapatkan nilai B, perilaku keagamaan sebanyak 92 siswa dengan prosentase 65 % c) Siswa yang mendapatkannilai C perilakau keagamaan sebanyak 3 siswa dengan prosentase 2.1% 2. Data Tentang Sikap Sosial Adapun untuk hasil dari angket sikap sosial siswa Madarasah Aliyah Negeri Salatiga dapat dilihat dalam tabel di bawahini: TABEL XIX Nilai Angket Sikap Sosial No Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nomor Item
1 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
5 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
8 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4
10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml
11 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
12 4 2 4 2 4 4 1 4 1 3
13 4 3 3 4 4 4 3 4 1 1
14 2 2 4 2 4 4 4 2 1 2
15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
58 48 58 54 60 59 55 55 42 44
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 (IPA 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1(IPS 1) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 1 3 3 4 3 4 4 3
4 4 4 3 4 3 1 3 3 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
4 4 1 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 1 4 3 4 2
4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4
4 2 1 4 4 1 1 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 1 4 4
4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4
4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4
4 3 3 2 4 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 2 2 1 3 3
4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 1 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4
4 2 4 2 4 2 1 2 2 4 2 4 2 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 1 4 4 3 4 4
60 50 52 54 58 47 27 46 52 56 43 56 55 54 51 52 59 54 50 60 58 55 54 57 58 51 56 58 57 58 54 56 58 54 52 50 52 53 58 58 37 57 42 54 56 45 52 56
17 18 19 20 1(IPS 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1(IPS 3) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1(XI BHS) 2 3 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 4 4 3 4 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
4 2 3 3 2 2 4 2 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 4 3 4 1 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 1 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4
4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
3 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 2 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 4 2 3 3
4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 1 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 1 1 4 2 4 4 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 1 1 4 4 2 2 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3
57 56 54 56 56 56 58 56 56 55 51 56 53 53 54 59 50 58 47 55 56 56 55 50 44 35 56 52 55 58 46 57 53 44 51 56 48 50 55 41 49 31 50 58 59 50 55 55
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1(XI AGM) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 2 3 1 4 4 2 2 4 3 2 1 1 2 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 2 4 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 1 1 4 4 3 3
4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
1 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
1 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 4 2 4 4 2 3 2 3 3 2 3 2 4 2 2 2
3 3 3 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3
4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2
4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 1
45 52 54 55 50 55 55 54 53 54 52 55 54 54 50 47 59 54 54 50 49 54 50 55 54 51 48 59 52 47 40 35 52 52 51 50
Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: Perilaku sikap sosial dengan jumlah 15 item diketahui nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 15 secara ideal, maka interval yang pas sebagai berikut: i=
( Xt - Xr ) ki
i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval 3 (tinggi, sedang, rendah)
Jadi I
=
( 60 - 15) 3
45 = 3
=15 Kemudian dimasukan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa yang memiliki sikap sosial baik, sedang, maupun rendah. TABEL XX Interval Sikap Sosial Nilai Interval
Jumlah Siswa
Nilai Nominasi
46-60
88
Tinggi
31-45
49
Sedang
15-30
5
Rendah
Dengan demikian dapat diketahui bahwa hasilnya sebagai berikut: a. Untuk sikap sosial yang tinggi mendapat nilai antara 46-60 sebanyak 88 siswa b. Untuk sikap sosial yang mendapat nilai sedang antara 31-46 sebanyak 49 siswa c. Untuk sikap sosial yang mendapat nilai rendah antara 15-30 sebanyak 5 siswa.
TABEL XXI Nilai Nominasi Sikap Sosial Siswa Nama Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 (IPA 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Skor 58 48 58 54 60 59 55 55 42 44 60 50 52 54 58 47 27 46 52 56 43 56 55 54 51 52 59 54 50 60 58 55 54 57 58 51 56 58 57 58 54
Nilai Nominasi A B A A A A A A B B A A A A A B C B A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
20 1(IPS 1) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1(IPS 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1(IPS 3) 2 3 4 5 6
56 58 54 52 50 52 53 58 58 37 57 42 54 56 45 52 56 57 56 54 56 56 56 58 56 56 55 51 56 53 53 54 59 50 58 47 55 56 56 55 50 44 35 56 52 55 58 46
A A A A A A A A A C A B A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A B C A A A A B
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1(XI BHS) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1(XI AGM) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
57 53 44 51 56 48 50 55 41 49 31 50 58 59 50 55 55 45 52 54 55 50 55 55 54 53 54 52 55 54 54 50 47 59 54 54 50 49 54 50 55 54 51 48 59 52 47 40
A A B A A B A A B A C A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A B A A B B
13 14 15 16 17
35 52 52 51 50
C A A A A
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang sikap sosialnya tinggi, sedang, dan rendah, kemudian masing-masing variabel diprosentasikan dengan rumus: P=
F x 100 % N
a) Untuk mengetahui sikap sosial siswa yang mendapat nilai A, sebanyak 88 siswa, sehingga: 88 x 100 % 142
: 6,2 % b) Untuk mengetahui sikap sosial siswa yang mendapat nilai B, sebanyak 49 siswa, sehingga: 49 x 100 % 142
: 34.5 % c) Untuk mengetahui sikap sosial siswa yang mendapat nilai C, sebanyak 5 siswa, sehingga: 5 x 100 % 142
:3.5%
TABEL XXII Komparasi Sikap Sosial No Nilai Layanan Sikap
Interval
Frekuensi
Prosentase
Sosial 1
Baik
46-60
88
6,2 %
2
Sedang
31-45
49
34.5 %
3
Rendah
15-30
5
3.5%
142
100 %
jumlah
Dari tabel di atas tersebut, dapat diketahui bahwa: a).Siswa yang mendapatkan nilai A, sikap sosial sebanyak 88 siswa dengan prosentase 6,2 % b). Siswa yang mendapatkan nilai B, sikap sosial sebanyak 49 siswa dengan prosentase 34.5 % c). Siswa yang mendapatkan nilai C, sikap sosial sebanyak 5 siswa dengan prosentase 3.5%
TABEL XXIII Tabel kerja Untuk Mencari koefisien Antara Variabel Intensitas Perilaku keagamaan (X) Dan Variabel Sikap Sosial Siswa(Y) No 1 2 3
X 47 42 41
Y
X² 58 48 58
2209 1764 1681
Y² 3364 2304 3364
XY 2726 2016 2378
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1(IPA 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1(IPS 1) 2 3 4 5 6 7 8 9
43 46 45 35 54 37 38 35 41 46 38 49 44 45 46 44 43 37 45 41 46 51 46 41 51 51 44 51 42 43 45 44 51 46 42 46 54 50 44 44 46 44 34 50 39 45 46 36
54 60 59 55 55 42 44 60 50 52 54 58 47 27 46 52 56 43 56 55 54 51 52 59 54 50 60 58 55 54 57 58 51 56 58 57 58 54 56 58 54 52 50 52 53 58 58 37
1849 2116 2025 1225 2916 1369 1444 1225 1681 2116 1444 2401 1936 2025 2116 1936 1849 1369 2025 1681 2116 2601 2116 1681 2601 2601 1936 2601 1764 1849 2025 1936 2601 2116 1764 2116 2916 2500 1936 1936 2116 1936 1156 2500 1521 2025 2116 1296
2916 3600 3481 3025 3025 1764 1936 3600 2500 2704 2916 3364 2209 729 2116 2704 3136 1849 3136 3025 2916 2601 2704 3481 2916 2500 3600 3364 3025 2916 3249 3364 2601 3136 3364 3249 3364 2916 3136 3364 2916 2704 2500 2704 2809 3364 3364 1369
2322 2726 2016 2378 2322 2760 2655 1925 2970 1554 1672 2100 2050 2392 2052 2842 2068 1215 2116 2288 2408 1591 2520 2255 2484 2550 2640 2958 2310 2322 2565 2552 2601 2576 2436 2622 3132 2700 2464 2552 2484 2288 1700 2600 2067 2610 2668 1332
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1(IPS 2) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1(IPS 3) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
41 49 41 47 19 44 39 44 39 47 37 46 28 47 42 41 36 37 34 44 44 45 36 39 41 40 44 43 42 35 38 41 32 45 46 36 39 42 45 48 36 39 40 35 40 43 35 36
57 42 54 56 45 52 56 57 56 54 56 56 56 58 56 56 55 51 56 53 53 54 59 50 58 47 55 56 56 55 50 44 35 56 52 55 58 46 57 53 44 51 56 48 50 55 41 49
1681 2401 1681 2209 361 1936 1521 1936 1521 2209 1369 2116 784 2209 1764 1681 1296 1369 1156 1936 1936 2025 1296 1521 1681 1600 1936 1849 1764 1225 1444 1681 1024 2025 2116 1296 1521 1764 2025 2304 1296 1521 1600 1225 1600 1849 1225 1296
3249 1764 2916 3136 2025 2704 3136 3249 3136 2916 3136 3136 3136 3364 3136 3136 3025 2601 3136 2809 2809 2916 3481 2500 3364 2209 3025 3136 3136 3025 2500 1936 1225 3136 2704 3025 3364 2116 3249 2809 1936 2601 3136 2304 2500 3025 1681 2401
2337 2058 2214 2632 855 2288 2184 2508 2184 2538 2072 2576 1568 2726 2352 2296 1980 1887 2016 2332 2332 2430 2124 1950 2378 1880 1980 2408 2352 1925 1900 1804 1120 2520 2392 1980 2262 1932 2565 2544 1584 1989 2240 1680 2000 2365 1435 1764
17 18 1(XI BHS) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1(AGM) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
24 44 45 41 44 43 44 51 33 44 44 47 40 39 42 42 39 40 32 39 41 34 44 46 48 42 49 43 38 40 38 49 41 51 36 47 44 44 43 39 39 44 48
JML
5976
Diketahui:
31 50 58 59 50 55 55 45 52 54 55 50 55 55 54 53 54 52 55 54 54 50 47 59 54 54 50 49 54 50 55 54 51 48 59 52 47 40 35 52 52 51 50 7451
576 1936 2025 1681 1936 1849 1936 2601 1089 1936 1936 2209 1600 1521 1764 1764 1521 1600 1024 1521 1681 1156 1936 2116 2304 1764 2401 1849 1444 1600 1444 2401 1681 2601 1296 2209 1936 1936 1849 1521 1521 1936 2304 256472
961 2500 3364 3481 2500 3025 3025 2025 2704 2916 3025 2500 3025 3025 2916 2809 2916 2704 3025 2916 2916 2500 2209 3481 2916 2916 2500 2401 2916 2500 3025 2916 2601 2304 3481 2704 2209 1600 1225 2704 2704 2601 2500
744 2200 2610 2419 2200 2365 2420 2295 1716 2376 2420 2350 2200 2145 2268 2226 2106 2080 1760 2106 2214 1700 2068 2714 2592 2268 2450 2107 2052 2000 2090 2646 2091 2448 2124 2444 2068 1760 1505 2028 2028 2244 2400
395549
314015
∑x
:5976
∑y
:7451
∑x²
:256472
∑y²
:395549
∑xy
:314015
(∑x)² :35712576 (∑y)² :55517401
(SX )(SY ) N rxy = 2 ì 2 (SX ) üì 2 (SY ) 2 ü íSX ýíSY ý N þî N þ î SXY -
(5976)(7451) 142 = 2 ì (5976) üì (7451) 2 ü í256472ýí395549ý 142 þî 142 þ î 314015-
314015 = 35712576 ì í256472 142 î
=
44527176 142 55517401 ü üì ý í395549 ý 142 þî þ
314015 - 313571.66 {256472 - 251497.01}{395549 - 390967.61}
=
443 . 338 4975 . 4581
=
443 . 338 22792415 . 25
443.338 1510.122
. 39
= 0.293577 = 0.293
B. Interpretasi Data Setelah data yang menggunakan tehnik korelasi prduct moment diperoleh rxy sebesar 0,293. Kemudian dicocokan sama dengan tabel product moment dengan N= 142. Dari tabel diperoleh nilai r dengan taraf signifikansi 1 % sebesar 0,210 sedangkan pada taraf signifikansi 5 % sebesar 0,159 .Maka dari itu, dapat diartikan bahwa rxy lebih besar dari nilai tabel (0,210>0,293). Jadi ada pengaruh positif antara intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa Madarash Aliyah Negeri Salatiga. Sehingga hipotesis yang penulis kemukakan ada pengaruh positif antara intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa Madarasah Aliyah Negeri Salatiga, sehinga kebenaranya.
hipotesis
yang penulis kemukakan dapat diterima
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan analisis di atas, baik teoritik maupun empirik, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari variasi tingkat perilaku keagamaan siswa-siswi dapat diketahui: a. Variasi tingkat perilaku keagamaan yang dapat nilai (A) sebanyak 47 siswa ada 33,0 ℅ b. Variasi tingkat perilaku keagamaan yang dapat nilai (B) sebanyak 92 siswa ada 65 ℅ c. Variasi tingkat perilaku keagamaan yang dapat nilai (C) sebanyak 3 siswa ada 2.1 ℅ 2. Dari variasi sikap sosial dapat diketahui: a. Untuk sikap sosial pada siswa-siswi yang mendapat nilai (A) sebanyak 88 siswa berarti ada 6,2 ℅ b. Untuk sikap sosial pada siswa-siswi yang mendapat nilai (B) sebanyak 49 siswa berarti ada 34.5 ℅ c. Untuk sikap sosial pada siswa-siswi yang mendapat nilai (C) sebanyak 5 siswa berarti ada 3.5 ℅ 3. Setelah data dianalisis menggunakan rumus teknik korelasi product moment
dan
diperoleh
nilai
rxy
sebesar
0,293
kemudian
dikonsultasikan atau dicocokan dengan tabel product moment dengan N=142.
88
Pada taraf signifikansi 1℅ sebesar 0.210 sedangkan pada taraf signifikansi 5 ℅ sebasar 0,159. Maka dari itu berarti rxy lebih besar dari nilai tabel (0,293>0,210). Jadi ada pengaruh positif antara intensitas perilaku keagamaan terhadap sikap sosial pada siswa Madarasah Aliyah Negeri Salatiga. B. Saran-saran Menyadari betapa pentingnya sejauh mana pemahaman tentang perilaku keagamaan terhadap siskap sosial siswa-siswi Madarasah Aliyah Negeri Salatiga maka penulis sarankan: 1. Pengurus dan Kepala Sekolah a. Pengurus
atau
meningkatkan
kepala
kewibawaan
sekolah
hendaknya
lebih
yang meyakinkan,
karena
kewibawaan seorang kepala sekolah dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. b. Supaya kewibawaan pengurus bisa terwujud harus biasa membiasakan sikap-sikap yang mencerminkan kode etik sebagai pengurus sekolah. c. Pengasuh selaku tokoh utama yang menentukan corak kehidupan sekolah sehingga benar-benar mampu mengawasi dan mengkoordinir segala aktifitas di linkungan sekolah.
2. Staf Pengajar dan Guru a. Hendaknya mampu menjadi suri tauladan bagi siswa khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya. b. Lebih memperhatikan masalah-masalah yang bisa membuat siswa-siswi mengambil contoh dari sikap dan perilaku guru atau karyawan. c. Lebih memperhatikan pada pembentukan pribadi siswa yang lebih baik. 3. Siswa a. Agar seluruh siswa lebih senantiasa patuh dan taat pada peraturan-peratura yang telah dibuat oleh sekolahan. b. Lebih mempererat persahabatan teradap sesama. c. Orang yang baik adalah orag yang menyadari tugas-tugasnya, baik terhadap guru maupun terhadap sesama C. Penutup Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, hidayah inayah serta ridlanya, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Namun penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekhilafan dan kekuranganya. Kalaupun itu ada semata-mata atas kuasa Allah, akan tetapi kalau ada kesalahan itu karena kekurangan sipenulis dalam berfikir. Untuk itu kami minta saran dan kritik yang sifatnya membangun yang penulis harapkan, agar dalam penulisan selanjutnya dapat lebih baik.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pribadi penulis khususnya, dan para pembaca pada umumnya. Amin.