perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLECO 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh:
DWI FUJI MY STIYANI X7108652
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLECO 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh: DWI FUJI MY STIYANI X7108652
SKRIPSI Ditulis dan diajukan utuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Dwi Fuji My Stiyani. PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLECO 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model siklus, terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini siswa dan guru kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta, yang berjumlah 44 siswa, terdiri dari 20 siswa putra dan 24 siswa putri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumenter, dan tes. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan keterampilan menulis karangan tersebut yaitu; sebelum tindakan (pra siklus) sebesar 63,7 (34,09%), siklus I sebesar 69,2 (70,2%), dan siklus II sebesar 71,1 (81,8%).
Kata Kunci :
Media Gambar Seri, Keterampilan Menulis Karangan.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Dwi Fuji My Stiyani. THE USING OF SERIAL PICTURE TO INCREASE SKILL OF WRITING COMPOSITION AT THE GRADE FIFTH STUDENTS OF SD NEGERI KLECO 2 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis. Surakarta : Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta. June 2011. The purpose of this research is to raise students’ skill in writing composition through serial picture on the fifth grade students of SD Negeri Kleco 2, Surakarta, academic year 2010/2011. The form of this research is classroom action research which is consists of two cycles, each cycles consists of four phases those are planning, implementing, observing, and reflecting. The subject of this research is the fifth grade students and teacher of SD Negeri Kleco 2 Surakarta which consists of 44 students consists of 20 man students and 24 woman students. The techniques of collecting data in this research are observation, document, and test. And for techniques in analysing data are reducing data, presenting data, and taking research conclusion or verification. The research result which is held in two cycles, it can be concluded that serial picture can improve students’ skill in writing composition on the fifth grade students of SD Negeri Kleco 2, Surakarta, academic year 2010/2011. The improvement of students’ skill in writing composition is proven by the rise of students’ score in writing composition in each cycle. In the pre-cycle phase, the average score of students’ skill in writing composition is 63,7 (34,09%), then in first cycle, 69,2 (70,2%), and in the second cycle, 71,1 (81,8%).
Keywords :
Serial Picture, Skill Of Writing Composition.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari pekerjaan/tugas, kerjakanlah yang lain dengan sungguh-sungguh." (Terjemahan: QS. Al Insyirah 6-7).
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada: Bapak Mulyono dan Ibu Wiji Rahayu tercinta yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang yang tak pernah lekang oleh waktu dan selalu mendoakan, memberikan motivasi, bimbingan dan kasih sayang dengan
tulus
iklas
serta
mendukung,
menuntunku disetiap langkahku. Kakak
dan
adikku
yang
senantiasa
memberikan motivasi dan semangat dalam kehidupanku. Murid-muridku tercinta di SD Negeri Kleco 2 Surakarta. Rekan-rekan S1 PGSD dan Almamaterku.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta. Banyak kendala dalam penyusunan skripsi ini, tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka kendala dapat diatasi. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah,M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi. 2. Drs. R. Indianto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. 5. Drs. Chumdari, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. 6. Slamet S.Pd, selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Kleco 2 Surakarta yang telah memberikan izin tempat penelitian. commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Guru-guru SD Negeri Kleco 2 Surakarta yang telah memberi motivasi dan bantuan dalam melaksanakan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta,
Juni 2011
Penulis
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
PERSETUJUAN ................................................................................................. iii PENGESAHAN .................................................................................................. iv ABSTRAK ..........................................................................................................
v
MOTTO .............................................................................................................. vii PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...............................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................
4
D. Perumusan Masalah .................................................................................
4
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................
5
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS............................................
7
A. Tinjauan Pustaka .....................................................................................
7
1. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan ...........................................
7
a. Pengertian Keterampilan ...............................................................
7
b. Pengertian Menulis.......................................................................
9
c. Tujuan Menulis ..................................................................... ....... 10 d. Ciri – Ciri Tulisan yang Baik ........................................................ 11 e. Jenis – Jenis Tulisan ..................................................................... 12 to user f. Pengertian Menulis commit Karangan ...................................................... 21 xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Hakikat Media Gambar Seri ................................................................ 23 a. Pengertian Media ............................................................................ 23 b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ..................................................... 23 c. Tujuan Penggunaan Media Pengajaran........................................... 24 d. Manfaat Media dalam Pendidikan .................................................. 24 e. Media Gambar Seri untuk Pembelajaran Bahasa di SD .............................................................................................. 25 f. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar Seri ................................................ 29 B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 29 C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 30 D. Hipotesis Tindakan.................................................................................. 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 32 A. Setting Penelitian .................................................................................... 32 B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 32 C. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................................ 33 D. Sumber Data ............................................................................................ 34 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 35 F. Validitas Data .......................................................................................... 36 G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 37 H. Indikator Kinerja .................................................................................... 38 I. Prosedur Penelitian .................................................................................. 38 BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 41 A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 41 1. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 41 2. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................... 42 a. Kondisi Awal .................................................................................. 42 b. Tindakan Siklus I ............................................................................ 44 1) Perencanaan Tindakan .............................................................. 44 2) Pelaksanaan Tindakan ............................................................... 44 commit to user 3) Observasi ................................................................................. 47 xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Refleksi ..................................................................................... 49 c. Tindakan Siklus II........................................................................... 50 1). Perencanaan Tindakan ............................................................. 50 2). Pelaksanaan Tindakan.............................................................. 52 3). Observasi ................................................................................. 55 4). Refleksi .................................................................................... 58 B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 59 1. Kondisi Awal ...................................................................................... 59 2. Tindakan Siklus 1................................................................................ 59 3. Tindakan Siklus 2................................................................................ 60 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ......................................... 65 A. Simpulan.................................................................................................. 65 B. Implikasi .................................................................................................. 65 C. Saran - Saran ........................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 71
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kondisi Awal Tes Menulis Karangan Sebelum Tindakan ................. 42 Tabel 2. Data Nilai Keterampilan Menulis Karangan Siklus I ......................... 46 Tabel 3. Data Nilai Keterampilan Menulis Karangan Siklus II........................ 54 Tabel 4. Nilai Rata-rata Hasil Penilaian Menulis Karangan dan Prosentase Tingkat Ketuntasan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II .......................................................................... 61 Tabel 5. Data Nilai Keterampilan Menulis Karangan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II .......................................................................... 62
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gambar Media Gambar Seri ............................................................ 27 Gambar 2. Gambar Bagan Kerangka Berpikir .................................................. 31 Gambar 3. Gambar Prosedur Pelaksanaan PTK ............................................... 34 Gambar 4. Grafik Nilai Menulis Karangan Kondisi Awal ................................ 43 Gambar 5. Grafik Nilai Menulis Karangan Siklus I ........................................... 47 Gambar 5. Grafik Minat Siswa Siklus I ............................................................. 49 Gambar 6. Grafik Nilai Menulis Karangan Siklus II ......................................... 54 Gambar 7. Grafik Minat Siswa Siklus II............................................................ 58 Gambar 8. Grafik Rata-rata Nilai dan Prosentase Menulis Karangan ............... 62 Gambar 9. Grafik Ketuntasan dan Ketidaktuntasan ........................................... 63
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
RPP Siklus I Pertemuan I ............................................................. 71
Lampiran 2.
RPP Siklus I Pertemuan II ........................................................... 76
Lampiran 3.
RPP Siklus II Pertemuan I ........................................................... 83
Lampiran 4.
RPP Siklus II Pertemuan II.......................................................... 88
Lampiran 5.
Daftar Nilai Karangan Siswa ....................................................... 94
Lampiran 6.
Data Menulis Karangan Kondisi Awal........................................ 97
Lampiran 7.
Data Menulis Karangan Siklus I.................................................. 99
Lampiran 8.
Data Menulis Karangan Siklus II ................................................ 102
Lampiran 9.
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan II ...................... 105
Lampiran 10. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan II ........................ 106 Lampiran 11. Hasil Pengisian Angket Minat Siswa Siklus I dan II ................. 107 Lampiran 12. Format Penilaian Menulis Karangan ........................................... 108 Lampiran 13. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa .......................................... 109 Lampiran 14. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru ........................................... 110 Lampiran 15. Angket Pendapat/Minat Siswa..................................................... 112 Lampiran 16. Lembar Kerja Siswa .................................................................... 114 Lampiran 17. Lembar Evaluasi Siswa ............................................................... 115 Lampiran 18. Foto-foto Kegiatan Pembelajaran ................................................ 116 Lampiran 19 Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi .................................. 120 Lampiran 20. Surat Izin Penelitian .................................................................... 124
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai adalah siswa memiliki kompetensi menulis. Kompetensi yang dimaksud adalah siswa mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis. Baik dalam bentuk karangan, surat undangan ataupun dialog (Depdiknas, 2008: 8-9). Dari standar kompetensi tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan menulis karangan merupakan salah satu kompetensi yang wajib dikuasai siswa. Namun, untuk mencapai kompetensi tersebut bukanlah hal yang mudah. Diperlukan usaha yang keras untuk mewujudkannya. Karena masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam hal menulis, terutama menulis karangan. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh komponen instrumental pendidikan seperti guru, materi, media, sarana dan metode mengajar (Arikunto, 199:304). Guru sebagai faktor internal merupakan faktor penting dalam tercapainya kompetensi pendidikan. Karena guru merupakan pemegang kemudi dalam menentukan arah kegiatan pembelajaran. Untuk itu guru dituntut untuk selalu aktif, kreatif dan inovatif. Baik dalam hal pemilihan metode, strategi maupun pemilihan media pembelajaran yang tepat. Kenyataan ini senada dengan penjelasan Berg (1996) gaya mengajar guru adalah sesuatu yang dilakukan guru terhadap siswa sebagai peristiwa pembelajaran yang dikerjakan secara baik atau jelek. Jika guru mengajar dengan kurang baik maka akan menyulitkan siswa dan membahayakan perkembangan siswa. Sebaliknya jika mengajar dengan baik akan membantu siswa dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa. Berdasarkan
pengalaman
peneliti
selama
melaksanakan
proses
pembelajaran di kelas pada saat mengajar bahasa Indonesia materi menulis karangan di kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta, dapat diketahui kemampuan commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 menulis karangan masih rendah. Hal tersebut dapat di buktikan dari hasil nilai tes menulis karangan pada lampiran 5 halaman 94 Dari tabel nilai tes menulis karangan kelas V tersebut dapat diketahui masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan peneliti dan guru kelas V, yaitu 65. Ratarata nilai tes menulis karangan siswa hanya 62,8. Dari 44 siswa, yang mendapatkan nilai yang memenuhi KKM hanya 11 siswa (25%), sedangkan 33 siswa (75%) mendapat nilai dibawah KKM. Rendahnya nilai menulis karangan siswa disebabkan karena mereka menganggap menulis karangan merupakan pekerjaan yang sulit untuk dikerjakan dan terkesan membosankan. Dalam proses pembelajaran guru hanya menekankan pada teori agar dikuasai siswa. Sedangkan intensitas waktu untuk siswa melakukan praktik menulis karangan masih kurang. Selain itu guru juga belum mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Pembelajaran hanya sebatas transfer ilmu dari guru kepada siswa dengan mengabaikan tingkat perkembangan siswa. Sistem pembelajaran demikian kurang memberikan pengalaman bermakna pada siswa dan terasa membosankan. Kenyataan ini senada dengan penjelasan Suyono (2005:8) bahwa pembelajaran menulis yang diberikan kepada siswa kurang bervariasi. Pendidikan akan berjalan dengan baik jika membahas ilmu yang dipelajari secara umum dan menyeluruh, baik teori maupun praktik. Guru yang dapat menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik masih sangat terbatas. Sehingga wajar jika hasil karangan siswa kurang maksimal hal ini dapat dilihat dari pilihan diksi, kesalahan dalam penggunaan tanda baca, pengembangan gagasan, pemilihan kosa kata maupun ejaan, dan kesulitan dalam menyusun kalimat. Setiap siswa sebenarnya memiliki potensi untuk memiliki keterampilan menulis. Hanya saja, karena menulis merupakan suatu keterampilan, maka tidak dapat diperoleh secara alamiah namun harus dipelajari. Dengan demikian keterampilan menulis dipengaruhi tidak hanya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 karena bakat saja tetapi juga usaha yang keras untuk memperoleh keterampilan menulis (Sabarti Akhadiah, 2001:14). Selain dari segi siswa, keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran juga menentukan keberhasilan mengarang. Guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian kompetensi pembelajaran, mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud. Dalam proses pembelajaran penggunaan media yang tepat mempunyai peranan yang sangat menentukan. Media dimaksudkan agar siswa tidak hanya menguasai materi secara teoritis tapi juga secara praktis. Pemakaian media juga dapat membangkitkan minat dan keinginan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari sesuatu. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar , dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh
psikologis
terhadap
siswa.
Berdasarkan
permasalahan yang ada, maka dipilih penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan mengarang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman mendengarkan 11%, dari penglihatan 83%. Sedangkan kemampuan daya ingat berupa pengalaman pengalaman yang diproleh dari apa yang didengar 20%, dari pengalaman apa yang dilihat 50%. Media gambar seri mudah didapatkan dan sering dijumpai di sekitar siswa. Selain itu biaya yang diperlukan cukup terjangkau sehingga dapat menggunakan gambar yang bervariasi. Dengan adanya variasi gambar dapat meningkatkan minat belajar siswa, merangsang proses belajar. Siswa dapat belajar dalam suasana yang lebih menyenangkan selain itu akan merangsang siswa berpikir logis mengenai hubungan sebab akibat, mengkaitkan antara satu kegiatan dengan kegiatan berikutnya. Soejito dan Mansyur Hasan (1990:59) mengemukakan bahwa karangan atau tulisan yang baik adalah yang ditulis sesuai urutan yang logis. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas V SD N Kleco 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Keterampilan menulis karangan siswa masih rendah 2. Nilai siswa dalam pembelajaran menulis karangan masih belum mencapai KKM 3. Pembelajaran menulis karangan masih mengutamakan penguasaan materi, Sedangkan intensitas siswa dalam praktik menulis karangan masih kurang. 4. Dalam pembelajaran menulis karangan, guru belum menggunakan media pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah Dengan adanya masalah yang cukup banyak, maka penelitian dibatasi pada: 1. Keterampilan menulis dibatasi pada keterampilan menulis karangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V. 2. Penggunaan media dibatasi pada penggunaan media gambar seri.
D. Perumusan Masalah Bertolak dari uraian pada latar belakang di atas, maka dapat disusun perumusan masalah apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
E. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan manfaat teoretis, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur kajian pada penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran menulis karangan. Manfaat teoretis lainnya adalah menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran menulis karangan. Selain itu, juga mengembangkan teori pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar seri. 2. Manfaat Praktis Secara praktis manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu: bagi siswa, guru, dan sekolah. a. Manfaat bagi siswa 1) Meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan. 2) Memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. 3) Meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan. 4) Membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan dengan penggunaan media pembelajaran yang baru. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 b. Manfaat bagi guru Untuk memperkaya khasanah guru mengenai alternatif media dalam pembelajaran menulis karangan, agar dapat memperbaiki kualitas pembelajaran yang selama ini dilakukan, sehingga dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik
tidak membosankan dan memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa. c. Manfaat bagi sekolah Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan prestasi sekolah khususnya pada bidang menulis karangan yang dapat disampaikan
dalam
pembinaan
guru
ataupun
kesempatan
lain
bahwa
pembelajaran menulis karangan dapat menggunakan media gambar seri sebagai bahan pencapaian hasil belajar yang maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan di Sekolah Dasar a. Pengertian Keterampilan Kata keterampilan berasal dari “terampil” yang berarti cakap dalam melaksanakan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilan memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran tinggi. Dengan demikian, siswa yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi yang rendah dianggap belum terampil. Menurut Saiful Muttaqin “keterampilan adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar” (http:saifulmuttaqin.blogspot.com) . Di samping itu, keterampilan menurut Reber (1988) adalah melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan meliputi gerak motorik namun juga perwujudan dari fungsi mental. Menurut Aksay pengertian keterampilan
adalah usaha untuk memperoleh kompetensi
cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar (http:aksay.multiply.com). Keterampilan berarti kecakapan seseorang dalam melaksanakan tugas (Depdikbud, 1990:935). Menurut Muhibbin syah (1995:118) dalam Fitria wulandari (2006) keterampilan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otak yang lazimnya dalam kehidupan jasmaniah. Menurut Gagne (dalam Ismail, 1998) Keterampilan (skills) adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan cepat. commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 Menurut Nur
Khasanah
dan
Didik
Tuminto
(2007:423)
keterampilan berarti kesanggupan, kecakapan atau kekuatan. Menurut Tim Kamus Pusat Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga (2005:707) keterampilan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan seseorang menggunakan bahasa yang memadai. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan, kecakapan dan kemahiran seseorang dalam menyelesaikan tugas atau kewajiban yang diberikan. Jean Piaget menyebutkan keterampilan kognitif sebagai teori metakognisi. Metakognisi adalah keterampilan yang dimiliki siswa dalam mengatur dan mengontrol proses berfikirnya. Menurut Preissen (1985) dalam Martinis Yamin (2007), keterampilan terdiri dari empat macam yaitu: 1) Keterampilan Pemecahan Masalah yaitu Keterampilan individu dalam menggunakan proses berfikirnya untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, analisis informasi, menyusu alternatif pemecahan dan memilih pemecahan paling efektif. 2) Keterampilan Pengambilan Keputusan yaitu: Keterampilan individu menggunakan proses berfikir untuk memilih suatu keputusan yang terbaik dari pilihan yang ada. 3) Keterampilan Bepikir Kritis yaitu keterampilan individu dalam menggunakan proses berfikirnya untuk menganalisa suatu persoalan. 4) Keterampilan Berfikir Kreatif yaitu keterampilan dalam menggunakan proses berfikir untuk menghasilkan gagasan baru. Sedangkan jenis-jenis keterampilan berbahasa menurut Tarigan (2008:1) meliputi 4 komponen sebagai berikut: (1) Keterampilan menyimak (listening skill), (2) Keterampilan berbicara (speaking skill), (3) Keterampilan berbicara (reading skill), (4) Keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan berbahasa tersebut erat sekali kaitannya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam keterampilan berbahasa, commit to memperoleh user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 biasanya melalui suatu hubungan yang bersifat hirarkis atau dengan urutan yang teratur. Mulai dari menyimak sampai dengan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan sehingga disebut catur-tunggal. Selanjutnya setiap keterampilan erat kaitannya dengan proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pola pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin luas pula wawasannya. Keterampilan hanya dapat dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir. Dawwon (1963:27) dalam Tarigan (2005:1) b. Pengertian Menulis Henry Guntur Tarigan (2005 : 3-4) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menurut Rofi’udin (1998/1999:76) menulis dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas yang dimaksud adalah pra-menulis, penulisan draft, revisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. Hedge (1988) mengungkapkan “They start off with an overall plan in their heads. They think about what they want to say and whom they are writing for. Then they draft out sections off writing, and as they work on them, they are constantly reviewing, revising, and editing their work”. Maksudnya proses yang dilalui selama proses menulis karangan mulai dari pra-menulis dengan sebuah rencana keseluruhan di kepala, kemudian berpikir tentang apa yang ingin diungkapkan dan maksud dari penulisan. Tahap selanjutnya proses penulisan. Kemudian melakukan peninjauan, revisi dan mengedit hasil karangan yang telah dibuat jika kurang sesuai. Sedangkan menurut Henry Guntur Tarigan (2005:4) menulis adalah kegiatan yang dipergunakan untuk melaporkan/memberitahukan dan mempengaruhi; dan maksud sertatotujuan commit user seperti itu hanya dapat dicapai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata serta struktur kalimat. Hosseini, E., (2006) mengemukakan pengertian menulis adalah “Writing is a creative process because it is a process of reaching out for one’s thought and discovering them. Writing, as such is a process of meaning making”. Menulis merupakan proses kreatif karena merupakan proses berpikir dan menjangkau untuk menemukan ide. Menulis seperti proses pembuatan makna. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan mencurahkan ide atau gagasan yang dipikirkan agar dipahami oleh orang lain. c.
Tujuan Menulis Yang dimaksud dengan maksud dan tujuan penulis (the writers intention) adalah responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis dari pembaca. Berdasarkan batasan ini D’Angelo dalam Tarigan, (2005:24-25) mengemukakan jenis-jenis tujuan penulisan ada empat yaitu : Informative discourse, persuasive discourse, literary discourse, expressive discourse. 1) Informative
discourse
yaitu
tulisan
yang
bertujuan
untuk
memberitahukan atau mengajak. 2) Persuasive discourse yaitu tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak. 3) Literary discourse yaitu tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik. 4) Expressive discourse yaitu tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat dan berapi-api. Menurut H.G. Tarigan (2005:22) pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Antara pembaca dan penulis hanya berkomunikasi melalui tulisan. Sehingga tulisan digunakan sebagai wahana menyampaikan pesan dari penulis kepada pembaca. Melaluicommit tulisan to yang userdibuat diharapkan pembaca dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 memahami maksud penulis. Maka didapatkan kesamaan persepsi antara penulis dan pembaca. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para penulis berpikir. Selain itu juga dapat mengembangkan cara berpikir secara kritis. Selain itu juga memudahkan dalam
merasakan dan
menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dan, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat membantu dalam menjelaskan arah pikiran kita. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan H.G Tarigan (2008:22) bahwa melalui belajar menulis dapat berlatih belajar berpikir dengan cara-cara tertentu. d.
Ciri-Ciri Tulisan yang baik Secara singkat, ciri-ciri tulisan yang baik sebagai berikut : 1) Jujur : Jangan mencoba untuk memalsukan gagasan atau sebuah ide karena anda kurang memiliki pengetahuan yang cukup terhadap apa yang akan anda tulis. 2) Jelas : Jangan membingungkan para pembaca dengan kalimat – kalimat kompleks dan penjelasan yang bertele-tele. 3) Singkat: Jangan
memboroskan waktu para
pembaca dengan
penjelasan – penjelasan yang dirasa tidak perlu. 4) tidak monoton : Jangan menggunakan kalimat yang berpola sama. Panjang kalimat yang bervariasi dapat menghindari kebosanan pada diri pembaca. (http://guru-umarbakri.blogspot.com) Seorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika dia dapat mengungkapkan maksudnya dengan jelas sehingga orang lain dapat memahami apa yang diungkapkannya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Morsey dalam kutipan H.G. Tarigan (2008: 4) bahwa: menulis dipergunakan,commit melaporkan, to userdan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pemikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang penulis yang baik sekurang-kurangnya harus memiliki kepekaan terhadap keadaan sekitarnya agar tujuan penulisannya dapat dipahami oleh pembaca. H.G. Tarigan mengatakan bahwa : “Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat.” Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penulisan tersebut, menurut D. Angelo yang dikutip oleh H.G. Tarigan (2008: 23) antara lain, a) maksud dan tujuan penulis, b) pembaca atau pemirsa, dan c) waktu atau kesempatan. Ketiga faktor tersebut, merupakan faktor-faktor yang terpenting yang dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat suatu tulisan yang baik. e. Jenis-Jenis Tulisan Telah banyak para ahli yang mengelompokkan jenis tulisan. Pengelompokkan tulisan didasarkan atas berbagai hal. Berdasarkan bahan yang ditulis, maka jenis-jenis menulis dapat dibedakan menjadi: 1) Menulis cerita anak Cerita rekaan adalah cerita dalam prosa, hasil olahan pengarang berdasarkan pandangan, tafsiran penilaiannya tentang peristiwaperistiwa yang pernah terjadi, ataupun pengolahan tentang peristiwa yang berlangsung dalam khayalnya (Sa’ad, 1977:117) dalam Djago Tarigan (2004). Dari uraian tersebut, dijelaskan bahwa materi tulisan (cerita rekaan maupun cerita anak) bersumber dari peristiwa, baik yang pernah terjadi ataupun yang hanya terjadi dalam khayalan pengarang. 2) Menulis naskah dialog. Menulis dialog pada dasarnya sama dengan menulis cerita, yakni ada tahap mencari dan menentukan topik pembicaraan dan tahapan yang commit to user lainnya. Namun karena dialog memiliki ciri yang berbeda dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 menulis cerita maka penulisannya juga berbeda. Yang menjadi ciri khas cerita anak adalah bercerita, sedangkan dialog adalah percakapan. Karena itu susunan pada dialog dibagi ke dalam percakapan antar tokoh. Dialog diucapkan oleh para tokoh sesuai peranan masing-masing. 3) Menulis naskah pidato Naskah pidato seperti halnya naskah dialog, ditulis untuk ditampilkan. Perbedaannya, naskah dialog ditampilkan oleh beberapa orang, sedangkan pidato hanya ditampilkan seorang saja. Sebenarnya dalam berpidato tidak harus menggunakan naskah tergantung metode pidato yang digunakan. Namun jika memilih metode pidato yang menggunakan naskah, berarti harus dipersiapkan terlebih dahulu. 4) Menulis surat Di dalam menulis surat, harus disesuaikan dengan tujuan pembuatan surat. Kepada siapa surat ditujukan. Dari hal tersebut dapat ditentukan bahasa yang digunakan, komponen-komponen yang harus ada dan kaidah-kaidah lain yang harus digunakan. 5) Menulis karya ilmiah Karya ilmiah poppuler, biasa disebut feature ilmiah populer. Kata populer dipakai untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan menyenangkan karena menarik dan mudah dipahami. Menurut pendapat Soeseno (1933:88) dalam Jago Tarigan (2004:9.3) ciri feature pengetahuan yang jelas adalah kedalaman pembahasan materi dan keobjektifan pandangan yang dikemukakan. Sehingga dalam penyajian karya ilmiah populer harus memperhatikan bahan dan penyajian yang menarik. Sedangkan jenis-jenis tulisan yang berupa karangan dalam pembelajaran di SD dikelompokkan sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 1) Karangan deskripsi : Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti: a) menggambarkan atau melukiskan sesuatu b) penggambaran
tersebut
dilakukan
sejelas-jelasnya
dengan
melibatkan kesan indera c) membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri. Langkah menyusun karangan deskripsi: a) Menentukan objek yang akan dideskripsikan b) Menentukan tujuan c) Mengumpulkan
data
dan
mengamati
objek
yang
akan
dideskripsikan d) Menyusun data ke dalam urutan yang sesuai dengan kerangka karangan. e) Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan Contoh topik karangan deskripsi: a)
Keindahan Bukit Kintamani
b)
Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional
c)
Keadaan ruang praktik
d)
Keadaan daerah yang dilanda bencana
Contoh karangan deskripsi berupa fakta: Keindahan Pulau Mentawai Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang tohanya commit user terdapat di Mentawai. Siamang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata. 2) Karangan Eksposisi : Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan member informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi denga grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun karangan eksposisi: a)
Menentukan topik/tema
b)
Menetapkan tujuan
c)
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d)
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
e)
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh topik karangan eksposisi: a)
Manfaat kegiatan ekstrakulikuler
b)
Peranan majalah dinding di sekolah
c)
Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi : Cara mencangkok tanaman: (1) Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya. (2) Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm. (3) Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
3) Karangan Argumentasi: Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut. Langkah menyusun argumentasi: commit to user a) Menentukan topik/tema
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 b) Menetapkan tujuan c) Mengumpulkan data dari berbagai sumber d) Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih e) Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi Contoh topik karangan argumentasi: a) Disiplin kunci sukses berwirausaha, b) Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, c) Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial. Contoh karangan argumentasi: Jiwa Kepahlawanan Modal Pembangunan Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa
besar, bertanggung jawab,
berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang. 4) Karangan Narasi Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik
merupakan unsur pokok sebuah
narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam. Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan commit tosuasana user dan tokoh. Bagian awal harus
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsurangsur cerita akan mereda.Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri. Contoh narasi berisi fakta: Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang 5) Karangan Persuasi: karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 Langkah menyusun karangan persuasi adalah: a) Menentukan topik/tema b) Merumuskan tujuan c) Mengumpulkan data dari berbagai sumber d) Menyusun kerangka karangan e) Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi Contoh topik untuk karangan persuasi: (1) Katakan tidak pada NARKOBA (2) Hemat energy demi generasi mendatang (3) Hutan sahabat kita (4) Hidup sehat tanpa rokok (5) Membaca memperluas cakrawala Contoh karangan persuasi: Penyakit ISPA Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga. Suatu karangan yang tersusun secara sempurna mengandung tiga bagian utama yaitu: bagian pendahuluan (introduction), isi (body), dan penutup (conclusion). Setiap bagian tersebut memilki fungsi yang berbeda. 1) Bagian pendahuluan
Fungsi bagian pendahuluan adalah salah satu atau kombinasi dari fungsi untuk menarik minat pembaca, mengarahkan perhatian pembaca, menjelaskan secara singkat ide pokok atau tema karangan, dan menjelaskan di bagian mana tema tersebut diperbincangkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 2) Bagian isi
Fungsi bagian isi adalah sebagai jembatan yang menghubungkan bagian pendahuluan dan bagian penutup. Bagian isi merupakan penjelasan terperinci terhadap apa yang diutarakan pada bagian pendahuluan. 3) Bagian penutup
Fungsi bagian penutup adalah salah satu atau kombinasi dari fungsi untuk memberikan simpulan, penekanan bagian-bagian tertentu, klimaks, melengkapi dan merangsang pembaca untuk mengerjakan sesuatu tentang apa yang sudah dijelaskan atau diceritakan. Ketiga bagian tersebut terjalin erat antara satu dengan yang lainnya. Ketiganya merupakan satu kesatuan utuh yang padu yang tidak dapat dipisahkan. Jika pada bagian pendahuluan menjelaskan sesuatu secara umum maka akan diperinci pada bagian penutup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia alinea/paragraf adalah bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih. Sedangkan menurut Djago Tarigan (2009:5) paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun secara logis dan sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah bagian dari karangan yang berisi sesuatu pokok yang ingin disampaikan dan penulisannya diawali dengan kalimat yang menjorok ke dalam. Menurut Djago Tarigan (2009:4) ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri paragraf, diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran atau ide pokok
yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. 2) Paragraf terdiri daricommit beberapa kalimat to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 3) Paragraf adalah kesatuan ekspresi tulisan 4) Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padat 5) Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis dan sistematis
Jenis-jenis paragraf: 1) Paragraf yang berpolakan umum-khusus (deduktif)
Paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak di awal paragraf. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan pemaparan atau deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas. 2) Paragraf yang berpolakan khusus-umum (induktif)
Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak di akhir paragraf. Paragraf dimulai dengan penjelasan bagian-bagian konkret yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang. 3) Paragraf yang berpolakan campuran
Paragraf yang kalimat topiknya berada pada awal paragraf dan akhir paragraf. Paragraf dapat dimulai dengan kalimat topik diikuti dengan kalimat pengembang dan diakhiri dengan kalimat penegas. Penulisan paragraf memiliki banyak fungsi, diantaranya akan dijabarkan sebagai berikut: (a) sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan. (b) memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok, (c) memungkinkan pengarang
melahirkan
jalan
pikirannya
secara
sistematis
(d)
mengarahkan pembaca mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya. (e) sebagai alat penyampai pikiran (f) sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai (g) sebagai pengantar, transisi dan penutup Pola dalam pengembangan paragraf adalah sebagai berikut: 1) Paragraf perbandingan
Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan antara dua hal. Perbandingan tersebut misalnya membandingkan sesuatu commit toyang user bersifat abstrak dan konkret.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 Kalimat
topik
tersebut
dikembangkan
dengan
memerinci
perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret. 2) Paragraf pertanyaan
Paragraf pernyataan adalah paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan dengan kalimat pengembang berupa kalimat tanya. Kalimat topik dijelaskan oleh kalimat pengembang yang berupa pertanyaan. 3) Paragraf sebab akibat
Paragraf sebab akibat adalah paaragraf yang kalimat topiknya dikembangkan oleh kalimat-kalimat sebab atau akibat. 4) Paragraf contoh
Paragraf
contoh
adalah
paragraf
yang
kalimat
topiknya
dikembangkan dengan contoh-contoh sehingga kalimat topik jelas pengertiannya. 5) Paragraf pengulangan
Paragraf pengulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dapat pula dikembangkan dengan pengulangan kata atau bagian-bagian kalimat yang penting. 6) Paragraf definisi
Paragraf definisi adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa definisi atau pengertian. Definisi yang terkandung dalam kalimat topik tersebut memerlukan penjelasan panjang lebar agar maknanya dapat ditangkap pembaca dengan tepat. f. Pengertian Menulis Karangan Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Menurut The Liang Gie (1992:7) karang mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dancommit dimengerti orang lain. Buah pikiran itu dapat to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Menulis karangan pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan dalam bentuk lambang-lambang bahasa (Atar Semi, 1990:8). Sedangkan menurut Y. Budi Artati
(2008:9)
mengarang adalah memunculkan gagasan dari hasil rmerenungkan peristiwa yang dialami. Keterampilan menulis karangan merupakan keterampilan mengungkapkan ide, pikiran pengetahuan, ilmu dan pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca dan mudah dipahami orang lain (Suyitno,1993:15). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian menulis karangan pengalaman
adalah menyajikan
tentang
keterampilanbernalar
peristiwa yang
informasi, gagasan, dan yang
dimiliki.
dialami
dengan
Sedangkan
pengertian
keterampilan menulis karangan dalam penelitian
ini adalah
kecakapan untuk mengungkapkan ide, pikiran pengetahuan dan ilmu dan pengalaman hidup serta kandungan jiwanya ke dalam bahasa tulis yang jelas, menarik, efektif dan sistematis. 2. Hakikat Media Gambar Seri a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam Webster Dictionary (1960) media adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak. AECT (Association for Education and Communication and Tehnology, 1977) mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Berbeda dengan pendapat Briggs commit (1977) to yang usermenyatakan bahwa media pada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 hakikatnya
adalah
peralatan
fisik
untuk
membawakan
atau
menyempurnakan isi pembelajaran. Menurut Gagne (1979), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Menurut Sutijan dan Djamarah dan Zain (1996) bahwa media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1996) mendefinisikan bahwa alat peraga membantu memperjelas tentang sesuatu, terutama untuk anak-anak yang taraf berpikirnya masih berada pada tingkat konkrit. Sesuatu yang diamati, diraba, dicium, dilihat, didengar, dan dikecap akan lebih jelas pemahamannya dan berkesan daripada diceritakan saja. Kuswadi (2003) media juga diartikan sebagai sarana atau alat bantu (aids). Smaldino, dkk (2008) mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumberr informasi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah alat bantu dalam proses pembelajaran untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi. b. Jenis-jenis Media Pembelajaran Jenis-jenis media pembelajaran dapat diklasifikasikan menurut beberapa pendapat: Menurut Willbur Schramm (1977), media pendidikan diklasifikasikan berdasarkan : 1) kerumitan dan besarnya biaya, 2) Lingkup sarana yang diliputi, 3) kemudahan kontrol oleh pemakaiannya. Menurut Oemar Hamalik (1980:85) alat audio visual diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu: (1) alat visual: yang dilihat, misalnya film strip, transparansi, gambar mikroproyeksi, papan tulis, peta, ilustrasi; (2) alat audio: hanya didengar, misalnya: radio, rekaman, tape recorder; (3) alat audio visual: dapat didengar dan dilihat, misalnya TV, film, video; (4) benda-benda tiga dimensi, misalnya model, specimens, bak pasir; (5) Dramatisasi, misalnya: sandiwara boneka, pantomim, demonstrasi, drama. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi media pendidikan media visual, audio visual, benda tiga dimensi, media gerak. c. Tujuan Penggunaan Media Pengajaran Tujuan penggunaan suatu media dalam pembelajaran yaitu agar dapat membantu guru menyampaikan pesan-pesan secara mudah kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menguasai pesan-pesan tersebut secara cepat dan akurat. Adapun tujuan penggunaan media secara khusus, yaitu: 1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami
konsep, prinsip, sikap dan keterampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut karakteristik bahan. 2) Memberikan pengalaman belajar yang berada dan bervariasi sehingga
lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar. 3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena
peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikannya. 4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik. 5) Untuk
memberikan dasar yang konkrit dalam berpikir untuk
menghindari pengertian yang abstrak. d. Manfaat Media dalam Pendidikan Manfaat media menurut Rukidi (1996:16) adalah (1) membantu guru dalam menyampaikan pesan di bidang pengajaran; (2) memudahkan guru memberi materi pelajaran; (3) mempercepat murid mengatasi dan menangkap pelajaran; (4) pelajaran yang diberikan lebih konkrit dan tercapai; (5) dapat menjelaskan pengertian yang lebih luas; dan (6) menarik minat belajar anak dan (7) mencegah verbalisme. Media dalam pendidikan mempunyai beberapa nilai, yaitu 1) meletakkan dasar yang konkret dalam berpikir, 2) memperbesar perhatian siswa, 3) meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar, 4) memberikan pengalaman yang nyata, yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangancommit siswa. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
e. Media Gambar Seri untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Media gambar adalah hasil potretan dari peristiwa atau kejadian objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, maupun simbol-simbol. Yang termasuk ke dalam media gambar adalah: 1) Grafik adalah gambaran dari data statistik yang ditunjukkan dengan lambang-lambang visual. 2) Chart atau bagan yaitu gambaran sesuatu yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan. 3) Peta adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa bagian dari padanya. 4) Diagram yaitu penampang atau irisan dari sesuatu benda atau objek. 5) Poster adalah yang mengkomunikasikan pesan secara singkat. 6) Karikatur
adalah
gambar
yang
disederhanakan
bentuknya
denganpesan yang menyindir. 7) Komik adalah cerita yang disertai dengan gambar. 8) Photo adalah hasil dari pemotretan. 9) Gambar seri adalah gambar yang berurutan yang merupakan rangkaian suatu peristiwa. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai sifatnya universal mudah dimengerti melewati batasan bahasa verbal (Ngadino, 2002 : 31). Media Gambar Seri yaitu cerita atau daya upaya dalam menyusun atau menulis karangan dangan menerjemahkan isi pesan visual ( gambar seri ) kedalam wujud atau bentuk bahasa lain ( Kamus besar Bahasa Indonesia edisi ke – 2 tahun 1989 : 165 ) . Media gambar seri adalah gambar bersambung yang membentuk sebuah cerita. Media gambar seri mudah didapat dan murah harganya, dapat dinikmati. Dalam kriteria pemilihan media, harus diperhatikan bahwa media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir anak. Demikian pula dalam pembelajaran menulis karangan di SD. Penggunaan media gambar seri to dirasakan sangat tepat untuk membantu commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 siswa dalam keterampilan mengarang. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan. Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim (1997:63), mengemukakan bahwa “Penggunaan media gambar untuk melatih anak menentukan pokok pikiran yang mungkin menjadi karangan-karangan”. Tarigan (1997:210) juga mengemukakan bahwa “Mengarang melalui media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar seri adalah cara atau daya upaya dalam menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan dengan menerjemahkan isi pesan gambar seri ke dalam bentuk tulisan. Adapun keunggulan dari penggunaan media gambar seri adalah: 1) Menunjukkan suatu gambar peristiwa yang sering dijumpai siswa
dalam kehidupan sehari-hari. 2) Mudah dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. 3) Menunjukkan peristiwa yang realistik dan konkrit. 4) Lebih murah dan mudah digunakan.
Ciri-ciri gambar seri yang baik untuk media pengajaran, sebagaimana dikemukakan oleh Sudirman et-al (1991:219), yaitu: 1) Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu. 2) Memberi kesan yang kuat dan menarik perhatian. 3) Merangsang siswa mengungkapkan objek-objek dalam gambar. 4) Berani dan dinamis. 5) Gambar menarik dan mudah dipahami.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 Berikut merupakan contoh gambar seri yang dapat digunakan dalam menulis karangan bahasa Indonesia. 1
2
3
4
Gb 1. contoh gambar seri Keterangan: Gambar 1
: Persiapan naik bus menuju ke rumah nenek di desa
Sukamaju. Gambar 2
: Perjalanan dilanjutkan dengan naik delman
Gambar 3
: Perjalanan dengan menggunakan delman.
Gambar 4
: Tiba di rumah nenek.
Dari gambar seri yang ada kemudian dikembangkan menjadi cerita. Berlibur ke rumah nenek Pada hari minggu, kami sekeluarga akan berlibur ke rumah nenek di desa Sukamaju. Pagi-pagi ibu sudah membangunkanku dan adik-adikku agar segera berkemas. Setelah selesai mandi aku membantu ibu mempersiapkan bekal untuk di perjalan nanti, selain bekal ibu juga mempersiapkan oleh-oleh untuk keluarga di desa. Sebelumnya ayah sudah membeli tiket, untuk menghindari antrian. Kami segera bergegas menuju terminal dan naik bus menuju rumah nenek. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 Setelah tiba di terminal terakhir, kami turun. Namun perjalanan belum berakhir, Perjalanan selanjutnya kami tidak lagi naik bus, namun naik delman. Jalan menuju ke rumah nenek tidak dilalui bus. Karena hanya jalan kecil dan belum diaspal. Namun tidak perlu khawatir, karena ada delman yang siap mengantar kami. Delman dikendarai oleh pak kusir dengan ditarik memakai tenaga kuda. Adikku sangat senang naik delman, karena ini adalah pengalaman pertamanya. Delman sudah jarang kami jumpai di kota. Selain senang melihat kuda yang membawa kami, kami juga senang karena selama perjalanan kami bisa menikmati sejuknya udara desa dan pemandangan yang indah. Selain itu ayah dan ibu juga bisa menyapa penduduk desa yang kami temui di jalan. Ternyata penduduk desa sangat ramah. Setelah menempuh perjalan sekitar 30 menit, akhinya kami sampai di rumah nenek. Nenek sudah menunggu kami di depan rumah. Setelah turun dari delman, nenek langsung memeluk dan mencium kami. Sepertinya nenek sangat rindu kepada kami. Terakhir kami aku bertemu dengannya adalah dua tahun lalu. Karena biaya bus mahal, maka tidak setiap tahun kami mengunjungi nenek. f. Langkah-langkah
pembelajaran
menulis
karangan
dengan
menggunakan media gambar seri. 1) Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan topik , bahan pelajaran
dan tujuan pembelajaran untuk hari itu, yakni menulis karangan. 2) Guru memberikan informasi mengenai macam-macam karangan dan
pedoman yang harus diperhatikan siswa dalam menyusun karangan. 3) Guru membagikan gambar seri kepada siswa. 4) Siswa mengamati gambar seri yang tersedia dan menyusun kalimat
berdasarkan gambar seri yang ada. 5) Siswa bersama guru membahas hasil pekerjaan siswa. 6) Guru memberikan evaluasi terhadap hasil kerja siswa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 7) Guru memberikan penghargaan bagi siswa dengan hasil kerja terbaik.
Atas
dasar
uraian
tersebut,
maka
hendaknya
guru
mempertimbangkan penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan. Karena gambar seri merangsang imajinasi siswa untuk menceritakan gambar yang dilihatnya dalam bentuk karangan. Sehingga siswa diharapkan dapat menulis karangan sesuai denga tema, ide, pengalaman dan kejadiannya.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian Siti Badriyah (2009:81) menyimpulkan bahwa melalui penggunaan media visual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan dengan data nilai rata-rata sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I dari 6,61 menjadi 6,97; siklus II dari 6,94 menjadi 7,29; siklus III dari 6,73 menjadi 7,60. Penelitian Andhang Setyo Prabowo (2010:90) menyimpulkan bahwa ada peningkatan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas V SD N Dawung 2 Jenar setelah mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media gambar seri. Peningkatan menulis narasi tersebut diketahui dari tes kondisi awal, siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata pada kondisi awal 63,27; siklus I : 73,36, siklus II : 82,73. Penelitian Anton Purwanto (2010:74) menyimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas III SD Negeri Jajar I Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi tersebut dapat diketahui dari tes sebelum tindakan (pra siklus) nilai rata-rata siswa 56,96 (57%), siklus I : 65,77 (66%), dan siklus II : 73,79 (74%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
C. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan alur yang sesuai dengan tema dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Pada kondisi awal nilai menulis karangan pada siswa kelas V di SD Negeri Kleco 2 masih rendah, terbukti 75 % siswa belum dapat mencapai nilai KKM. Untuk evaluasi pembelajaran menulis karangan, sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah KKM. Rendahnya keterampilan menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta disebabkan antara lain karena guru kurang memberi kesempatan kepada siswa dalam kegiatan menulis karangan. Selain itu guru juga belum menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan yang tepat. Karena keterampilan menulis karangan merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa SD, maka perlu perbaikan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis karangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Salah satunya melalui penggunaan media gambar seri. Gambar seri adalah kumpulan gambar yang berbeda antara satu dengan yang lain tetapi saling berurutan dan berkaitan satu sama lain. Melalui gambar seri siswa dapat menambah motivasi siswa untuk menulis, menumbuhkan daya cipta dengan merangkai
kata
berdasarkan
ilustrasi
gambar
yang
ada
kemudian
mengembangkannya menjadi kalimat yang padu dan melatih siswa mengatur alur cerita yang dibuat. Media gambar seri dipilih sebagai salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan karena mudah didapatkan dan harganya sangat terjangkau. Selain itu media gambar seri juga mudah dipergunakan, dapat memperjelas suatu masalah, lebih realistis, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Pada kondisi akhir diharapkan melalui penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta. Secara teoretis media gambar seri merupakan salah satu media commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan pada siswa. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kondisi Awal
Pembelajaran klasikal
Tindakan
Keterampilan menulis karangan rendah
Pembelajaran melalui
Siklus I
penggunaan media gambar seri Siklus II Keterampilan Kondisi Akhir
menulis karangan meningkat
Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir Menulis Karangan melalui Penggunaan Media Gambar Seri
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Jika dalam Pembelajaran Menggunakan Media Gambar Seri maka dapat Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kleco 2 Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah: (a) Merupakan tempat mengajar peneliti, (b) Keterampilan menulis karangan siswa masih relatif rendah, (c) Letaknya strategis dan relatif mudah dijangkau. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Dilaksanakan dalam kurun waktu enam bulan, yaitu dari bulan September - Februari 2011. Adapun kegiatannya meliputi penyusunan dan pengajuan proposal, mengurus ijin penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data dan penyusunan laporan.
B. Subjek penelitian dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Guru dan siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta. Dimana pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan. Adapun jumlah siswa kelas V adalah 44 orang siswa. Dengan jumlah siswa putri 24 siswa dan jumlah siswa putra 20 siswa. Masing-masing siswa memiliki latar keterampilan akademik yang berbeda-beda. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran menulis karangan pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri Kleco 2 , Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
C. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Karena penelitian ini memiliki karakteristik bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran, ada usaha kolaborasi antara peneliti dan pengamat dan bersifat fleksibel maka penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Hopkins:1993) Karena data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang langsung tercatat dari kegiatan di lapangan maka bentuk pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 2. Strategi Penelitian Pada strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah strategi tindakan kelas model siklus karena objek penelitian yang diteliti hanya satu sekolah. Adapun tahapannya terdiri dari: Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Menurut Taggart (1988), prosedur pelaksanaan PTK mencakup: a. Penetapan fokus masalah penelitian. 1) Merasakan adanya masalah. 2) Analisis masalah 3) Merumuskan masalah b. Perencanaan tindakan 1) Membuat skenario pembelajaran 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas termasuk instrumen yang diperlukan. 3) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan. c. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasicommit yang aktual. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
Identifikasi masalah
Perencanaan
Siklus I
Aksi
Refleksi
Observasi Perencanaan
ulang Refleksi
Siklus II
Observasi
Aksi
Gambar 3. Spiral Tindakan Kelas (Adaptasi dari Hopkins, 1993:48)
D. Sumber Data Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dikaji akan diperoleh data kualitatif. Data tersebut akan digali dari berbagai sumber dan jenis data yang dimanfaatkan dalam penelitian meliputi: 1. Informan, yaitu siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta. 2. Tempat dan Peristiwa a. Tempat
: Ruang Kelas V
b. Peristiwa
: Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menulis karangan commit to user menggunakan media gambar seri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 3. Arsip dan Dokumen a. Arsip
: Kurikulum dan Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
b. Dokumen
: Nilai tes menulis karangan siswa kelas V pada kegiatan pembelajaran sehari-hari.
4. Tes Hasil Belajar Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawankawannya atau nilai standar yang ditetapkan (Nurkancana dan Sumartana, 1983). Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan setelah dilakukan tindakan. 5. Foto Foto pelaksanaan pembelajaran menulis karangan pada siklus I dan siklus II. E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian tindakan kelas kali ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai, diantaranya: 1. Observasi Observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi langsung dan partisipatif agar hasilnya seobjektif mungkin. Observasi langsung (direct observation) adalah observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Sedangkan observasi partisipatif yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti (H. B. Sutopo, 1996:66). Observasi ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta, untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri. 2. Dokumenter Kajian dilakukan pula pada arsip atau dokumen yang ada. Dokumen commit to user Pelaksanaan Pembelajaran, dan tersebut antara lain Kurikulum, Rencana
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 daftar nilai tes menulis karangan siswa sebelum menggunakan media gambar seri. 3. Tes Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes menulis karangan diberikan pada awal penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam menulis karangan. Selain itu tes ini dilakukan di setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil menulis karangan siswa. Dengan kata lain tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan menulis karangan siswa sesuai dengan siklus yang ada.
F. Validitas Data Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data antara lain adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu (Lexy J. Moleong, 1995:178) Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, bisa digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu trianggulasi data (sumber) yaitu mengumpulkan data sejenis dari sumber yang berbeda (H. B. Sutopo, 1996:79) dan triangulasi metode pengumpulan data. Adapun dari trianggulasi yang ada hanya menggunakan 2 teknik yaitu: 1. Trianggulasi data (sumber), dengan cara mengumpulkan data sejenis dari sumber data yang berbeda. Dengan teknik trianggulasi data yang diharapkan dapat memebrikan informasi yang lebih cepat, sesuai keadaan siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 2. Trianggulasi metode, dengan cara mengumpulkan data dengan metode pengumpulan data dari informan yang berbeda tetapi mengarah pada sumber data yang sama. Mengumpulkan data dengan metode pengumpulan data yang berbeda mengarah pada sumber daya yang sama.
G. Teknik Analisis Data Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan model interaktif Milles dan Huberman. Kegiatan pokok analisa model ini meliputi: reduksi data, penyajian data, kesimpulan-kesimpulan penarikan/verifikasi (Milles and Huberman, 2000: 20). Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Reduksi Data Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi
data
yaitu
proses
pemilihan
pemusatan
perhatian
pada
penyerderhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan “reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Milles dan Huberman, 2000:16). 2. Penyajian data Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu diadakan penyajian data. Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Kesimpulan Tahap yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan dari berbagai data yang diperoleh. Kesimpulan adalah temuan baru yang sebelumnya belum ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran objek yang sebelumnya belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi hipotesis atau teori. commitjelas, to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
H. Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan. Pada penelitian ini, indikator yang menjadi patokan keberhasilan adalah meningkatnya keterampilan menulis karangan pada siswa kelas V SDN Kleco 2 Surakarta melalui penggunaan media gambar seri. Penggunaan media gambar seri untuk menulis karangan dianggap berhasil, apabila pada siklus I sedikit-sedikitnya 65% dan 70% pada siklus II dari siswa yang mengikuti pelajaran menulis dapat menguasai keterampilan menulis karangan dengan baik. Penentuan keberhasilan didasarkan dari hasil tes/hasil karya siswa dengan perolehan nilai sesuai KKM yaitu 65 ke atas.
I. Prosedur Penelitian Tindakan Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar Bahas Indonesia siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu diadakan wawancara dengan guru maupun siswa. Melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan kajian dari permasalahan di atas, maka langkah yang paling tepat untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa khususnya menulis karangan adalah dengan menumbuhkan imajinasi kreatif siswa tentang konsep cerita yang akan disusun. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tindakan yang diduga paling tepat adalah dengan menggunakan media gambar seri dalam membantu siswa dalam berimajinatif kreatif dalam penulisan karangan Bahasa Indonesia. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan commit kelas ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 tindakan, observasi, dan refleksi dalam tiap siklus. Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam siklus berikut: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan rencana pembelajaran dengan media gambar seri yang digunakan dalam tindakan. 2) Menyiapkan media gambar seri yang akan digunakan. 3) Menyiapkan perangkat pengambilan data (instrumen penelitian) b. Tahap Pelaksanaan/Tindakan Tahap ini dilakukan dengan mengadakan pembelajaran menulis karangan sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti. Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. c. Tahap Observasi Peneliti bertugas sebagai guru pelaksana KBM, sedangkan guru kolabolator melakukan observasi terhadap kegiatan siswa. Dilaksanakan juga tes menulis karangan menggunakan media gambar seri sebagai evaluasi. d. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis pelaksanaan proses KBM dan hasil menulis karangan dengan menggunakan gambar seri yang dikerjakan siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa masih 29,5 % atau sebanyak 13 siswa belum tuntas. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam hal penggunaan huruf kapital dan tanda baca.
Sehingga peneliti
merencanakan siklus II. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan rencana pembelajaran dengan media gambar seri. 2) Menyiapkan media gambar seri yang akan digunakan. 3) Menyiapkan perangkat commit pengambilan to userdata (instrumen penelitian)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 b. Tahap Pelaksanaan/Tindakan Tahap ini dilakukan dengan mengadakan pembelajaran menulis karangan sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti. Siklus II juga dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. c. Tahap Observasi Peneliti bertugas sebagai guru pelaksana KBM, sedangkan guru kolabolator melakukan observasi terhadap kegiatan siswa. Dilaksanakan juga tes menulis karangan dengan menggunakan media gambar seri sebagai evaluasi. d. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis hasil menulis karangan dengan menggunakan gambar seri yang dikerjakan siswa. Hasil analisis data pada siklus II menunjukkan adanya kemajuan hasil karangan siswa yaitu 81,8 % atau sebanyak 36 siswa telah telah mencapai batas kriteria ketuntasan minimal yakni 65. Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa indikator kinerja atau target yang ditetapkan dari penelitian ini telah tercapai. maka peneliti dan observer sepakat untuk mengakhiri tindakan penelitian dalam pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 Surakarta Tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Negeri Kleco 2 terletak di Kleco, Kecamatan Laweyan, Kotamadya Surakarta. Sekolah ini berdiri pada tahun 1985 pada tanah seluas 476 m2 Sejak berdirinya, status SDN Kleco 2 adalah Sekolah Dasar Negeri dengan Nomor Surat Keputusan: 421.2/012/05/59/1985. Secara geografis, Sekolah Dasar Negeri Kleco 2 terletak di Kleco, Kecamatan Laweyan, Kotamadya Surakarta. Sekolah ini terletak di wilayah yang sangat strategis dan di tengah perkotaan. Sekolah ini terletak di tengah kawasan padat penduduk, dekat dengan pusat perbelanjaan dan kawasan bisnis lainnnya. Siswa SDN Kleco 2 tidak hanya berasal dari penduduk sekitar namun juga dari kawasan yang lain. Bahkan mayoritas siswa justru berasal dari luar kota. Sekolah Dasar Negeri Kleco 2 mempunyai lingkungan fisik yang cukup baik, hal ini terlihat dari tata ruang dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada. Pada periode 2010/2011 sarana yang dimiliki SDN Kleco 2 yaitu 12 ruang kelas, 1 gudang, 1 kantin sekolah, 1 ruang guru dan Kepala Sekolah, UKS, perpustakaan, Ruang komputer, Ruang agama dan 2 kamar mandi. SDN Kleco 2 juga mempunyai halaman untuk berbagai keperluan sekolah, seperti pembelajaran olahraga, upacara, kegiatan ekstrakurikuler, serta tempat bermain bagi para siswa ketika jam istirahat. Sarana lain yang digunakan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran adalah media pembelajaran. SDN Kleco 2 memiliki media pembelajaran yang cukup lengkap baik untuk pembelajaran eksak maupun non eksak, hanya saja penggunaan media tersebut belum maksimal. Sekolah ini juga memiliki perpustakaan, namun karena keterbatasan tempat, maka penggunaannya belum maksimal.
commit41to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 Tenaga pendidik di SD Negeri Kleco 2 terdiri dari 23 pegawai, yang terdiri dari 16 guru PNS, 6 guru honorer dan 1 penjaga. Dan sebagian besar telah memenuhi kualifikasi S1 dan yang lainnya sedang dalam proses kuliah. 2. Deskripsi Hasil Penelitian a. Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan atau proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan atau observasi terhadap siswa kelas V, dari hasil pengamatan peneliti menemukan beberapa kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu pada kegiatan pembelajaran menulis karangan. Dalam kasus ini, guru belum mengupayakan penggunaan media yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan, sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Hal ini ditunjukkan dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Data Nilai Menulis Karangan Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6
Nilai 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 – 79 80 – 84 85 – 89 Jumlah
Frekuensi
Prosentase (%)
29 11 1 1 2 0 44
65,9 25 2,3 2,3 4,5 0 100,0
Nilai rata-rata : 2803:44 = 63,7 Tingkat Ketuntasan : (15: 44) x100% = 34,1 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 35 65,9%
30
Frekuensi
25 20
15
25%
10 5 2,3%
4,5%
0
75-79
80-84
85-89
0
60-64
65-69
70-74 Interval nilai
Grafik 1. Nilai Menulis Karangan Kondisi Awal. Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai awal ratarata pembelajaran menulis karangan di kelas V SD Negeri Kleco 2 sebesar 63,07. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) sebanyak 15 atau 34,09%. Hal ini dapat diartikan bahwa, tingkat ketuntasan sebesar 34,09% masih jauh di bawah batas ketuntasan belajar yang ditetapkan, yaitu sebesar 70% siswa mendapat nilai sesuai KKM (65) atau di atasnya. b. Tindakan Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan dua kali petemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Siklus dilaksanakan selama satu minggu, yaitu pada Kamis, 2 Desember 2010 dan Sabtu 4 Desember 2010. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan di ruang kelas V SD Negeri Kleco 2. Peneliti membuat rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian. Dari hasil pengidentifikasian dan penetapan masalah, peneliti kemudian menemukan solusi alternatif yaitu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 berupa penggunaan media, yaitu gambar seri. Urutan langkah-langkah yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut: a) Menentukan pokok bahasan atau memilih kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan kegiatan menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri di kelas V. b) Menyiapkan rencana atau skenario pembelajaran siklus I untuk dua pertemuan. Pembelajaran yang direncanakan adalah pembelajaran menulis karangan yang dilaksanakan melalui Penggunaan media gambar seri. Mengingat bahwa, penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran akan mempermudah siswa dalam menemukan ide tentang apa yang akan ditulis dengan melihat urut-urutan pada gambar yang ada. c) Membuat lembar kerja siswa untuk evaluasi pembelajaran menulis karangan. Pada pertemuan pertama evaluasi dilakukan secara berkelompok. Evaluasi berupa tes membuat karangan berdasarkan gambar seri yang disediakan guru. Pada pertemuan kedua, evaluasi dilakukan secara individu. Evaluasi berupa tes membuat karangan berdasarkan gambar seri yang ada. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 2 Desember 2010. selama dua jam pelajaran (2x35 menit), yakni pada jam ke-2 dan ke-3, pukul 07.35 WIB sampai dengan 08.10 WIB. Dalam tahapan ini, guru melaksanakan pembelajaran melalui Penggunaan
media
gambar
seri
dengan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Urutan pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama adalah sebagai berikut : a) Guru masuk ke dalam kelas dan mengkondisikan siswa pada situasi belajar yang kondusif. Kemudian membuka kegiatan pembelajaran dengan salam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 b) Sebagai kegiatan apersepsi guru menanyakan adakah diantara siswa yang bercita-cita menjadi penulis. c) Siswa dan guru bertanya jawab tentang pengertian karangan dan macam-macam karangan. d) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. e) Guru membagikan gambar seri pada tiap kelompok. f) Secara berkelompok siswa berdiskusi menentukan judul. g) Secara bergiliran siswa menuliskan kalimat berdasarkan gambar seri yang disediakan guru. h) Dari masing-masing kalimat yang telah ditulis, digabungkan menjadi paragraf. i) Setelah terbentuk sebuah karangan yang padu, Siswa dengan bimbingan guru mengevaluasi karangan yang telah tersusun. j) Siswa
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya.
Siswa
dan
guru
menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. k) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah siswa merasa senang atau tidak dengan penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 4 Desember 2010 selama dua jam pelajaran (2x35 menit), yakni pada jam ke-4 dan ke-5, pukul 09.00 WIB sampai jam 10.10 WIB. Pembelajaran pertemuan kedua direncanakan dengan penggunaan media gambar seri. Adapun urutan pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua adalah: a) Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai pelajaran yang telah lalu. Guru mengajak siswa melakukan “tepuk konsentrasi” untuk membangkitkan semangat siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 b) Guru menyampaikan informasi awal kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. c) Guru membagikan gambar seri kepada siswa. d) Siswa menentukan tema karangan berdasarkan gambar yang ada. e) Siswa menentukan judul yang tepat berdasarkan gambar seri yang ada. f) Siswa menuliskan gagasan pokok dari masing-masing gambar. g) Siswa mengembangkan gagasan pokok dalam bentuk paragraf sehingga membentuk karangan yang padu. h) Siswa melaporkan hasil karyanya dan guru memberikan penilaian. Hasil karya siswa yang baik dibacakan di depan kelas sebagai bentuk penghargaan kepada siswa. i) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pembelajaran yang telah beralangsung. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam menyusun karangan dengan penggunaan media gambar seri. Data nilai atau hasil evaluasi menulis karangan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SDN Kleco 2 pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 7 dan dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini. Tabel 2. Data Nilai Keterampilan Menulis Karangan melalui Penggunaan Media Gambar Seri Siklus I No
Nilai
Frekuensi
Prosentase (%)
1 2 3 4 5 6
60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 – 79 80 – 84 85 – 89
13 10 12 4 4 1
29,5 22,7 27,3 9,1 9,1 2,3
44
100
Jumlah
Nilai rata-rata : 3034:44 = 69,2 Tingkat Ketuntasan : (31:44) x 100% = 70,2% commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Nilai
29,5% 27,3%
14 12 10 8 6 4 2 0
22,7%
9,1%
9,1%
2,3% 60-64
65-69
70-74
75-79
80-84
85-89
Interval nilai
Grafik 2. Nilai Keterampilan Menulis Karangan melalui Penggunaan Media Gambar Seri pada Siklus I. 3) Observasi Seberapa besar pengaruh penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas V SDN Kleco 2. Hasil observasi pada Siklus I dapat dilihat pada keterangan di bawah ini : (1) Kegiatan Siswa a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru masih dalam kriteria cukup. b) Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan sharing dengan teman dalam kriteria cukup. c) Semangat dan gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam kriteria cukup. d) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dalam kriteria sangat baik. e) Kenyamanan dan kegembiraan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria cukup. f) Siswa menggali ide dan dapat menyusun kalimat berdasarkan gambar seri dalam kriteria baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 g) Kemampuan siswa dalam kegiatan diskusi sesuai dengan langkahlangkah yang ada dalam kriteria baik. h) Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi sendiri maupun kelompok secara serius dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa pada siklus I tersebut, dapat diketahui rata-rata kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri dalam kategori cukup, dengan prosentase 52,5%. Hasil pengamatan siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 9. (2) Angket Pendapat Siswa Berdasarkan hasil pengisian angket yang dilakukan siswa, maka diperoleh gambaran minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan Melalui Penggunaan media gambar seri, lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 11. Berikut ini grafik minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan mengggunakan media gambar seri siklus I.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
50
42,9 %
45 40
36,08 %
35
Skor
30
25 20 13,92 %
15 10
7,1 %
5
0 A
B
C
D
minat siswa menulis karangan
Grafik 3. Minat Siswa dalam Pembelajaran Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar Seri. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa, pembelajaran menulis karangan karangan melalui penggunaan media gambar seri memberikan reaksi siswa menjadi aktif, senang, komunikatif, dan memperoleh manfaat secara faktual. Data tersebut ditunjukan dengan 7,10% siswa tidak berminat, 13,92% kurang berminat, 36,08% cukup berminat, dan 42,90% siswa memiliki minat sangat tinggi. 4) Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan, Peneliti dan Pengamat melakukan analisa hasil pembelajaran yang berupa hasil evaluasi karangan siswa dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 angket minat siswa. Guru dan peneliti berdiskusi melakukan refleksi sebagai berikut: a) Siswa dalam kegiatan kelompoknya masih sering protes dan mengeluh untuk mengganti anggota kelompoknya. Selain itu juga siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Sebagai perbaikan pada siklus selanjutnya, kelompok yang dibentuk adalah pilihan siswa sendiri. b) Guru lebih menyiapkan diri agar penampilan dan penyampaian materi dalam pembelajaran dapat lebih maksimal, sehingga siswa akan lebih mudah menerima materi dan merasa antusias dalam mengikuti pembelajaran. c) Guru kurang memberikan bimbingan dan perhatian pada semua kelompok, sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. d) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, aktif, nyaman, dan menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. e) Siswa belum tepat dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Pembelajaran menulis karangan pada siklus II lebih ditekankan pada penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang tepat dalam kalimat. c. Tindakan siklus II Tindakan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 dan 9 Desember 2010. Tindakan dalam siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Tahapan-tahapan yang
dilaksanakan
adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan Tindakan Bertolak dari hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti berdiskusi dengan guru pengamat mengenai cara yang tepat untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Proses pembelajaran menulis karangan pada siklus II ini, rencananya akan dilakukan dengan beberapa langkah perbaikan pada tindakan siklus I, yaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 a) Guru lebih kreatif dalam pengelolaan kelas dengan membuat pembelajaran yang lebih menarik perhatian siswa dan membangkitkan semangat siswa. b) Guru lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa untuk meningkatkan kerjasama antar kelompok, dan pembentukan kelompok kerja bukan guru yang menentukan, tetapi siswa sendiri yang memilih anggota kelompoknya. c) Guru selalu memberikan bimbingan pada semua kelompok supaya dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. d) Pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan gambar seri pada siklus II ini lebih ditekankan pada penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tepat dalam kalimat. e) Guru lebih mempersiapkan diri, baik materi yang akan disampaikan maupun penampilan. Berpijak dari uraian tersebut, peneliti kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan gambar seri untuk pertemuan selanjutnya. Urutan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut: a) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk dua pertemuan, yang akan dilaksanakan pada hari Selasa dan kamis tanggal 7 dan 9 desember 2010 b) Peneliti menyiapkan media gambar seri yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II. c) Peneliti mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa. d) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa dalam menguasai keterampilan menulis karangan dengan penggunaan gambar seri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Desember 2010. Tindakan dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2x35 menit), yakni pada jam ke-1 dan ke-2, pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.10 WIB. Urutan pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut : 1) Guru masuk ke dalam kelas dan mengkondisikan siswa pada situasi belajar yang kondusif, kemudian membuka kegiatan pembelajaran dengan salam. 2) Sebagai kegiatan awal dan untuk membangkitkan semangat siswa serta suasana menjadi lebih hidup, guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking. 3) Siswa dan guru tanya jawab tentang pelajaran yang lalu, yaitu tentang menulis karangan. 4) Siswa membentuk kelompok, untuk melakukan diskusi bersama kelompoknya. 5) Siswa berdiskusi untuk membuat kerangka karangan berdasarkan gambar seri yang disediakan guru. 6) Guru melakukan bimbingan pada semua kelompok, agar siswa dapat bekerja sama dan hasil yang didapat lebih baik. 7) Berdasarkan
hasil
kerja
kelompok,
Secara
individu
siswa
mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat. Sehingga menjadi karangan yang padu. 8) Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tepat dalam kalimat. 9) Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai kesan-kesan dalam mengikuti proses pembelajaran hari ini. 10) Kegiatan akhir siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 Tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9 Desember 2010 selama dua jam pelajaran (2x35 menit), yakni pada jam ke-2 dan ke-3, pukul 07.35 WIB sampai dengan pukul 08.45 WIB. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua, dilaksanakan dengan penggunaan media gambar seri. Urutan pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua adalah sebagai berikut : 1) Sebagai kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan salam, mengkondisikan siswa, dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2) Guru menanyakan pelajaran yang lalu mengenai penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tepat dalam kalimat. 3) Sebagai kegiatan awal dan untuk membangkitkan semangat siswa serta suasana menjadi lebih hidup, guru mengajak siswa untuk melakukan ”senam otak” 4) Siswa mempersiapkan alat-alat tulis untuk mulai mengarang, dan guru membagikan lembar soal kepada siswa. 5) Semua siswa membuat karangan
berdasarkan gambar seri yang ada.
Guru dan pengamat melakukan pengamatan pada proses pembelajaran berlangsung. 6) Siswa melaporkan hasil karyanya dan guru memberikan penilaian. 7) Siswa
menyimpulkan
mengutarakan
hasil
pendapat
pembelajaran
mengenai
bersama
perkembangan
guru.
Siswa
keterampilan
menulisnya, setelah dilaksanakan pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri. Data nilai atau hasil evaluasi menulis karangan melalui menggunakan media gambar seri siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 8 dan dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 Tabel 3. Data Nilai Keterampilan Menulis Karangan melalui Penggunaan Media Gambar seri Siklus II No
Nilai
Frekuensi
Prosentase (%)
1 2 3 4 5 6
60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 – 79 80 – 84 85 – 89
8 9 10 7 7 2
6,9 24,1 41,4 10,3 13,8 2,2
44
100,0
Jumlah
Nilai rata-rata : 3130:44 = 71,1 Tingkat Ketuntasan : (36:44) x 100% = 81,8%
12 10 10
9
8 frekuensi
8
7
7
6 4 2 2
0 60-64
65-69
70-74
75-79
80-84
85-89
Interval nilai
Grafik 4. Nilai keterampilan Menulis Karangan melalui Pengguanan Media Gambar Seri pada Siklus II. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 c.
Observasi Pada saat pembelajaran menulis berlangsung, seperti halnya pada siklus I, guru sebagai observer mengamati kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir dan mencatat hasil pembelajaran pada siklus II. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2010 dan berlangsung selama 2x35 menit. Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2010 dan berlangsung selama 2x35 menit. Pengamat melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri, yang dilaksanakan dengan menggunkan alat bantu berupa: 1) lembar observasi, yang ditujukan pada kegiatan siswa dan guru, 2) angket pendapat/minat siswa, yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis dengan penggunaan media gambar seri, 3) foto-foto kegiatan dan perekaman dengan kamera digital sebagai dokumentasi pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri. Pelaksanaan
tindakan
siklus
II
terjadi
peningkatan
kualitas
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan, keberanian bertanya, kemampuan siswa dalam melakukan diskusi, dan insiatif siswa yang meningkat dari siklus I. Kegiatan guru juga lebih baik, lebih siap, bersemangat dan kreatif. Peningkatan juga terjadi pada hasil evaluasi menulis karangan siswa, hal ini terlihat dari pencapaian nilai yang sudah mencapai KKM yaitu 65. Hasil observasi pada Siklus II dapat dilihat pada keterangan di bawah ini: 1) Kegiatan Siswa a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru dalam kriteria baik. b) Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan shering dengan teman dalam kriteria baik. c) Semangat dan gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam kriteria baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 d) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dalam kriteria sangat baik. e) Kenyamanan dan kegembiraan siswa dalam pembelajaran dalam kriteria baik. f) Siswa mengemukakan ide/gagasan berdasarkan gambar seri dalam kriteria baik. g) Kemampuan siswa dalam kegiatan diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam kriteria baik. h) Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi sendiri dan serius dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa pada siklus II tersebut, menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I, dapat diketahui rata-rata kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri dalam kategori baik, dengan prosentase 62,5% Hasil pengamatan siswa pada siklus II dalam pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri dapat dilihat pada lampiran 9. 2) Kegiatan Guru a) Kemampuan guru dalam membentuk kelompok dalam kriteria baik. b) Kemampuan guru dalam penguasaan materi kriteria baik. c) Kemampuan guru menggunakan berbagai sumber dan media pembelajaran dalam kriteria baik. d) Kemampuan guru dalam menumbuhkan partisipasi aktif dan merespon positif partisipasi siswa dalam kriteria baik. e) Guru kreatif dalam menciptakan suasana keceriaan, dan antusiasme siswa dalam pembelajaran dalam kriteria baik. f) Kemampuan guru dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman nyata siswa dalam kriteria baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 g) Kemampuan guru memusatkan perhatian pada siswa secara menyeluruh dan menghargai perbedaan pendapat untuk memberikan penjelasan dalam kriteria sangat baik. h) Guru memberikan petunjuk dalam mengerjakan tugas kelompok dan evaluasi dalam kriteria baik. i) Kemampuan guru menciptakan suasana nyaman dalam pembelajaran dalam kriteria baik. j) Guru
bersama
siswa
membuat
kesimpulan,
melakukan
refleksi
pembelajaran, dan melakukan tindak lanjut dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan guru pada siklus II tersebut, dapat diketahui rata-rata kegiatan guru dalam proses pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri dalam kategori baik, atau dengan prosentase 77,5%. Dengan demikian, kegiatan guru dan keterampilan
dalam mengelola pembelajaran menulis karangan dengan
penggunaan media gambar seri meningkat dari pada siklus I. Hasil pengamatan guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 10. 3) Angket Pendapat Siswa Berdasarkan hasil pengisian angket yang dilakukan siswa, maka diperoleh gambaran minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri pada siklus II, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel lampiran 11. Berikut ini grafik minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri siklus II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 70 33,52 %
60
SKOR
50
40
5,68 %
30 20 4,5 %
10
1,99 %
0 A
B
C
D
Minat siswa menulis karangan
Grafik 5. Minat Siswa dalam Pembelajaran Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar Seri Hasil pengamatan menunjukkan bahwa, pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri memberikan reaksi siswa menjadi lebih aktif, senang, komunikatif, dan memperoleh manfaat secara faktual. Data tersebut menunjukan adanya peningkatan minat dari siklus I, yaitu 1,99% siswa tidak berminat, kurang berminat, 33,52% cukup berminat, dan 58,81% siswa berminat sangat tinggi. d. Refleksi Setelah melaksanakan tindakan siklus II Peneliti dan Pengamat melakukan analisa terhadap hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan siklus II yang dilaksanakan selama dua pertemuan masingmasing dua jam pelajaran (2x35 menit), menunjukan adanya kemajuan proses pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri. Kemajuan bukan hanya terjadi pada proses pembelajaran saja, tetapi juga pada hasil tulisan karangan siswa yang mencapai 70,2 % bahkan sampai 81,8 % siswa yang mengikuti pembelajaran menulis karangan telah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 65. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 Berdasarkan data tersebut, dan hasil pengamatan serta analisa tulisan siswa, maka peneliti dan guru observer sepakat untuk mengakhiri tindakan penelitian dalam pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 tahun pelajaran 2010/2011.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Bertolak dari data nilai yang terdapat pada lampiran 6, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis karangan siswa kelas V SDN Kleco 2 sebelum tindakan masih tergolong rendah, Nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 63,7. Siswa yang mendapat nilai di bawah 65 (KKM) sebanyak 29 siswa atau 65,9% dan siswa yang mendapat nilai di atas 65 (KKM) sebanyak 15 siswa atau 34,09%. Agar lebih jelas, perolehan hasil penilaian pembelajaran keterampilan menulis karangan siswa kelas V sebelum tindakan dapat dilihat pada lampiran 6 dan pada tabel dan grafik 1. 2.
Tindakan Siklus I Pada siklus I, indikator kinerja yang ingin dicapai adalah 65% siswa yang mengikuti pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri dapat mencapai nilai KKM yaitu 65. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal penting dalam pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri. Pertama, siswa belum tepat dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam kalimat. Mayoritas siswa belum mengetahui penggunaan huruf kapital yang tepat dan sering tidak mencantumkan tanda titik pada akhir kalimat. Kedua, siswa dalam kegiatan kelompoknya masih senang protes dan mengeluh untuk mengganti anggota kelompoknya. Selain itu juga siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Ketiga, setelah diadakan tindakan siklus I dan penilaian hasil evaluasi pembelajaran menulis karangan dengan penggunaan media gambar seri menunjukan adanya peningkatan dari sebelum tindakan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 Penilaian hasil karya siswa menulis karangan pada siklus I dilakukan satu kali, yaitu pada pertemuan kedua. Berdasarkan data hasil penilaian siswa yang terdapat pada lampiran 7, dapat diketahui bahwa penilaian keterampilan menulis karangan pada siklus I, yaitu sebagai berikut: Berdasarkan hasil penilaian keterampilan menulis karangan, pada siklus I selama dua pertemuan, siswa yang memperoleh nilai di atas 65 (KKM) yaitu 31 siswa atau 70,2%, dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 65 (KKM) yaitu 13 siswa atau 29,5% . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik 2. 3.
Tindakan Siklus II Indikator kinerja pada siklus II adalah 70% siswa kelas V yang mengikuti pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri dapat mencapai nilai KKM yaitu 65. Setelah diadakan tindakan pada siklus II dapat diketahui adanya peningkatan keterampilan menulis karangan pada setiap siklusnya. Siswa yang pada awalnya sering mengeluh dan kurang dapat bekerja sama dalam kelompoknya, menunjukan adanya peningkatan. Siswa sudah dapat bekerja sama dan sharing dengan temannya. Penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam kalimat sudah baik. Selain itu, penilaian hasil evaluasi pembelajaran menulis karangan pada siklus II menunjukan adanya peningkatan. Penilaian karya siswa sama halnya dengan penilaian pada siklus I. Penilaian dilakukan satu kali, yaitu pada pertemuan kedua. Berdasarkan data hasil penilaian siswa yang terdapat pada lampiran 8, dapat diketahui bahwa penilaian keterampilan menulis karangan pada siklus II, yaitu nilai rata-rata sebesar 71,1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 dan grafik 4. Berdasarkan hasil penilaian keterampilan menulis karangan pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai di atas 65 (KKM) yaitu 36 siswa atau 81,8% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 65 (KKM) yaitu 8 siswa atau 18,2% . Peningkatan keterampilan menulis karangan dari sebelum tindakan dan setelah tindakan, yaitu siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 Tabel 4.
Nilai Rata-rata Hasil Penilaian Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Seri dan Prosentase Tingkat Ketuntasan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No
Pembelajaran Menulis Karangan
Kondisi Awal
Setelah Dilaksanakan Tindakan
1
Nilai rata-rata
63,7
Siklus I 69,2
Siklus II 71,1
2
Prosentase ketuntasan
34,09%
70,2%
81,8%
Tabel tersebut menunjukan adanya peningkatan terhadap perolehan nilai menulis karangan dan ketuntasan siswa, dari tahap sebelum tindakan, dan setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum dilaksanakan tindakan, rata-rata nilai menulis karangan siswa yaitu 63,7 dan tingkat ketuntasannya 34,09%. Hasil rata-rata nilai menulis karangan dan ketuntasan meningkat setelah peneliti menggunakan media gambar seri pada tindakan siklus I dan siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai yaitu 69,2 dan tingkat ketuntasan 70,2%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata nilai yaitu 71,1, dan tingkat ketuntasanya 81,8%. Peningkatan ratarata nilai hasil tes dan tingkat ketuntasan dari tahap sebelum tindakan ke siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik 6.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 90
81,8 %
70,2 %
80
Nilai rata-rata
70 60 50 34,09 %
40 30 20 10 0
A
B
C
Pelaksanaan Tindakan
Grafik 6. Nilai Rata-rata Hasil Penilaian Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar Seri dan Prosentase Tingkat Ketuntasan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Sedangkan
peningkatan
ketuntasan
dan
ketidaktuntasan
siswa
dapat
ditunjukkan dengan tabel 5 dan grafik 7 berikut: Tabel 5. Data Nilai Keterampilan Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar seri Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Frekuensi No
Nilai
1
Keterangan
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
60 – 64
29
13
8
Belum Tuntas
2
65 – 69
11
10
9
Tuntas
3
70 – 74
1
12
10
Tuntas
4
75 – 79
1
4
7
Tuntas
5
80 – 84
2
4
Tuntas
6
85 – 89
0
1
44
44
7 2 44
Jumlah
commit to user
Tuntas -
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Belum Tuntas
Sudah Tuntas kondisi awal
siklus 1
siklus 2
Grafik 7. Data Ketuntasan Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar seri Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Data tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran menulis karangan yang dilaksanakan peneliti dinyatakan berhasil, karena secara klasikal menunjukkan adanya peningkatan nilai menulis karangan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2. Pembelajaran menulis karangan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 terdapat beberapa hambatan-hambatan, antara lain: a. Siklus I hambatan yang dihadapi, yaitu a) siswa dalam kegiatan kelompoknya masih senang protes, mengeluh dan kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. b) persiapan guru sebelum pembelajaran kurang, sehingga penampilan dan penyampaian materi dalam pembelajaran kurang maksimal, c) guru kurang memberikan bimbingan pada semua kelompok, sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal, d) guru kurang kreatif dalam menciptakan media pembelajaran yang menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, e) siswa belum tepat dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 b. Usaha dalam mengatasi hambatan pada siklus I, antara lain: a) guru lebih kreatif dalam pengelolaan kelas dengan membuat pembelajaran yang lebih menarik perhatian siswa dan membangkitkan semangat siswa, b) guru lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa untuk meningkatkan kerjasama antar kelompok, dan pembentukan kelompok kerja bukan guru yang menentukan, tetapi siswa sendiri yang memilih anggota kelompoknya, c) guru selalu memberikan bimbingan dan perhatian pada semua kelompok supaya dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal, d) guru lebih mempersiapkan diri, baik materi yang akan disampaikan maupun penampilan, e) pada tindakan siklus II pembelajaran menulis karangan lebih ditekankan pada penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang tepat dalam kalimat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dua siklus dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan menggunakan media gambar seri siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kleco 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, dapat disimpulkan bahwa, penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas V SD N Kleco 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil tulisan siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus II nilai terendah siswa adalah 60 dan nilai tertinggi siswa adalah 85. Nilai rata-rata klasikal dan tingkat ketuntasan mengalami peningkatan. Pada kondisi awal nilai rata-rata yaitu 63,7 dengan ketuntasan klasikal 34,09%. Pada siklus I, nilai ratarata 69,2 dengan ketuntasan klasikal 70,2%. Pada siklus II, nilai rata-rata 71,1 dengan ketuntasan klasikal 81,8%.
B. Implikasi Upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas V SDN Kleco 2 Surakarta menggunakan media gambar seri yang dilaksanakan dalam dua siklus menunjukkan adanya peningkatan dalam setiap siklusnya. Secara keseluruhan siswa yang belum terampil menulis karangan dengan baik, setelah mengalami pembelajaran menggunakan media gambar seri, maka keterampilan menulis karangan siswa kelas V SD Negeri Kleco 2 meningkat. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri memberi pengaruh positif terhadap proses pembelajaran. Dengan media gambar seri
dapat membangkitkan motivasi siswa, dapat memudahkan siswa dalam
memperoleh ide/gagasan untuk ditulis. Dengan kegiatan kerja kelompok dapat menanamkan
rasa kebersamaan, kerja sama, dan membina interaksi siswa.
Dengan demikian, penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis, user khususnya menulis karangan commit perlu todikembangkan penggunaanya dalam 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar maupun sekolah untuk jenjang di atasnya. Penggunaan media gambar seri dalam penelitian ini, dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memotivasi guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini juga dapat dijadikan refrensi untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga dapat digunkan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri sebagai referensi dalam pembelajaran.
C. Saran - Saran Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Siswa hendaknya berperan secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran menulis khususnya menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil yang diharakan dapat tercapai secara optimal. Di samping itu siswa perlu memberikan masukan ataupun saran apabila siswa kurang setuju terhadap cara mengajar guru yang bersangkutan, sehingga pembelajaran dengan penggunaan media gambar seri dapat berlangsung secara efektif dan efisien. 2. Bagi Guru Guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan, karena penggunaan media gambar seri dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan mengurangi tingkat verbalisme dalam diri siswa. Selain itu dengan penggunaan media gambar seri siswa menjadi lebih mudah menuliskan apa yang mereka pikirkan karena memperoleh gambaran langsung dengan objek yang akan mereka ceritakan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 3. Bagi Sekolah Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis karangan kompetensi guru perlu ditingkatkan. Kompetensi tersebut berpengaruh pada kinerja guru dalam pembelajaran di kelas. Untuk itu, kepala sekolah disarankan untuk memotivasi guru guna meningkatkan kompetensinya, misalnya dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan mengikutsertakan guru dalam forum-forum ilmiah seperti seminar pendidikan, diklat, dan sebagainya. Selain itu, kepala sekolah perlu memotivasi guru agar lebih memperluas wawasan mengenai penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 DAFTAR PUSTAKA
Amir. 2007. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: UNS Press. Andhang Setyo Prabowo. 2010. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Dawung 2 Jenar Tahun Pelajaran 2009/2010. Sklripsi : UNS Anton Purwanto. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas III SD Negeri Jajar I Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi : UNS Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Celia Warren. 2008. Asyiknya Menulis Cerita. Surakarta : Tiga Serangkai. Djago
Tarigan. 2009. Membina Keterampilan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Menulis
Paragraf
Dan
2004. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Dewi Winarti. 2008. Peningkatan Keteranmpilan Menulis Narasi menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas V SD Negeri Tempel Gatak Sukoharjo. Skripsi : UNS Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia . 2004. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT : Nusa Indah. Henry Guntur Tarigan. 2008. Menulis Sebagai Satu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa. Hujair AH Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 2009. Volume 20, Number 3, 447-461. http://www.isetl.org/ijtlhe/ http://www.isetl.org/ijtlhe/ (diakses 14 Juni 2011) Kasihani Kasbolah. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Universitas Negeri Malang. Kellogg, R.T. 2008. Training writing skills: A cognitive developmental perspective. Journal of writing research, 1(1), 1-26. http://educommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 articles.com/download-jurnal-pendidikan-gratis/ (diakses tanggal 22 Mei 2011) M. Atar Semi. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: ANGKASA. Muhibbin Syah.2005. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mulyani Sumantri. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Maulana. Nanang Fattah. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sarwiji Suwandi.2009. Model Asessmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta .2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta. Siti
Badriyah. 2009. Penggunaan Media Visual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas V SD Negeri Boyolali. Skripsi : UNS
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta Sri Anitah. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta. St. Y. Slamet. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. St. Y Slamet & Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. .
. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surakarta: UNS Press.
Suharsimi Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 Yudhi Munadi.2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press. Yusufhadi Miarso dkk. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta : PT Rajawali Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas . Bandung : Yrama Widya. http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan (diakses 11 Februari 2010) http://muhammad-win-afgani.blogspot.com/2008/02/media-pembelajaran.html (diakses 4 April 2010) http://neozonk.blogspot.com/2007/11/rangkuman-buku-media-pembelajaran.html (diakses 4 April 2010) http://www.unjabisnis.net/2011/03/devinisi-belajar-menurut-gagne.html (di akses 6 Maret 2011) http://cafestudi.061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan-perubahandalam belajar/ (diakses 1 April 2011) http://aksay.multiply.com/journal/item/20 (diakses 1 Mei 2011) http://satulagi.com/tag/pengertian-prinsip-dalam-media pembelajaran ( diakses 1 Mei 2011)
commit to user