Meningkatkan Minat Belajar Sosiologi Dengan Pendekatan Kontekstual Siswa Kelas Xi IPS 1 SMAN 1 Mejayan Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011 Oleh Drs. Waluyo, M.Pd. Guru SMAN 1 Mejayan Kabupaten Madiun E-mail :
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: meningkatkan minat, aktifitas serta hasil belajar siswa dengan penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) yang dilakukan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru lain serta dengan kepala sekolah. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasakan, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Mengacu pada hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini maka dapat disimpulkan bahwa : ada peningkatan minat dan hasil belajar siswa dengan penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL) dalam mata pelajaran sosiologi pada standar kompetensi menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011.
Kata Kunci : Minat Belajar; Hasil Belajar; Pendekatan (Contextual Teaching and Learning/CTL)
faktor
PENDAHULUAN Hasil
belajar
mata
pelajaran
tersebut
Kontekstual
adalah
belum
potensi
siswa
pendidikan
hanya
kemampuan
siswa
diberdayakannya
sosiologi pada umumnya masih belum
sehingga
hasil
memenuhi harapan. Hal ini disebabkan
tampak
oleh beberapa faktor antara lain: minat
menghafal. Walaupun banyak siswa
belajar siswa masih rendah, kurikulum
mampu menyajikan tingkat hafalan
yang terlalu tinggi, sarana prasarana
yang
yang belum memadahi serta kondisi
diterimanya, tetapi pada kenyataannya
siswa dan guru. Salah satu dari sekian
mereka seringkali tidak memahami
dari
baik
terhadap
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
materi
yang
126
secara mendalam substansi materinya. Pembelajaran merupakan
sebuah
pembelajaran
yang
Hasil penelitian tindakan kelas
kontekstual
ini di harapkan dapat bermanfaat
pendekatan
dalam
berpijak
pembelajaran
sosiologi
,
pada
khususnya mendorong guru untuk
keinginan untuk menghidupkan kelas
lebih kreatif dan motivatif dalam
dan
pentingnya
memilih model pembelajaran sesuai
lingkungan alamiah diciptakan dalam
dengan kondisi, situasi dan dinamika
proses belajar mengajar agar kelas
siswa.
lebih hidup dan lebih bermakna karena
meningkatkan minat belajar dan hasil
siswa mengalami sendiri apa yang
belajar serta mengoptimalkan kualitas
dipelajari, sehingga diperoleh minat
siswa khususnya pada mata pelajaran
dan hasil belajar siswa yang optimal.
sosiologi,
menekankan
Proses
belajar
akhirnya
melalui
dapat
“Pengunaan
di
pendekatan konstektual dalam kegiatan
upayakan agar lebih optimal dan
belajar mengajar untuk meningkatkan
menarik dalam benak siswa SMA
minat dan hasil belajar sosiologi pada
Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
yang kondisi siswanya dari kalangan
Mejayan Kabupaten Madiun Tahun
sosial ekonomi menengah, tingkat
Pelajaran 2010/2011”.
intelektualnya
mengajar
Pada
cukup,
belajarnya masih
motivasi
Adapun
asumsi
tindakannya
kurang dan sarana
adalah : “Ada peningkatan minat dan
pendukung pendidikan lainnya masih
hasil belajar siswa dengan penerapan
kurang
Pendekatan
pendekatan kontekstual (Contextual
mengajar yang diterapkan dalam PBM
Teaching and Learning /CTL) dalam
yaitu dengan menggunakan pendekatan
mata pelajaran sosiologi pada standar
konteks tual (Contextual Teaching and
kompetensi menganalisis
mencukupi.
Learning
/
menggali
dan
kelompok
dimana
siswa
sosial dalam masyarakat multikultural
menemukan
pokok
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
materi secara kelompok atau individu
Mejayan Kabupaten Madiun Tahun
sehingga siswa lebih tertarik terhadap
Pelajaran 2010/2011.”
CTL)
materi yang telah disampaikan. Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
127
KAJIAN TEORI
melihat makna dalam bahan diklat
Sosiologi
yang mereka pelajari dengan cara
Sosiologi ditinjau dari sifatnya
menghubungkan
dengan
konteks
digolongkan sebagai ilmu pengetahu
kehidupan
an murni (pure science) bukan ilmu
Pembelajaran
pengetahuan terapan (applied science).
apabila
Sosiologi
mengalami apa yang sedang diajarkan
dimaksudkan
untuk
kompetensi
kepada
memberikan peserta
didik
konsep-konsep
dalam
dengan
mereka
sehari-hari.
kontekstual
siswa
terjadi
menerapkan
mengacu
pada
dan
masalah-
memahami
masalah dunia nyata yang berhubungan
seperti
dengan peran dan tanggung jawab
sosiologi
sosialisasi, kelompok sosial, struktur
mereka
sosial,
lembaga
warga negara, siswa dan tenaga kerja.
sosial,
dan
sosial,
sampai
anggota
keluarga,
pada
Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem
terciptanya integrasi sosial. Sosiologi
pendekatan kontekstual (Contextual
mempunyai dua pengertian dasar yaitu
Teaching and Learning / CTL) akan
sebagai ilmu dan sebagai metode.
membantu siswa melalui kedelapan
Sebagai ilmu, sosiologi merupakan
komponen
kumpulan
tentang
kontekstual yaitu : melakukan hubung
yang
an bermakna, mengerjakan pekerjaan
disusun secara sistematis berdasarkan
yang berarti, mengatur cara belajar
analisis berpikir logis. Sebagai metode,
sendiri, bekerja sama, berfikir kritis
sosiologi adalah cara berpikir untuk
dan
mengungkapkan realitas sosial yang
pribadi siswa, mencapai standart yang
ada dalam masyarakat dengan prosedur
tinggi dan menggunakan assesment
dan teori yang dapat dipertanggung-
autenty (Johnson 2002:25 ).
masyarakat
konflik
perubahan
sebagai
pengetahuan dan
kebudayaan
jawabkan secara ilmiah.
kreatif,
utama
pendekatan
memelihara/merawat
Filosofi pembelajaran kontekstual berakar dari faham progresivisme John
Model Pembelajaran Konstekstual Pembelajaran
kontekstual
adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan
untuk
membantu
Dewey. Intinya siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang
siswa
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
128
telah mereka ketahui serta proses
belajar yang optimal.
belajar akan produktif jika siswa
Hasil belajar merupakan salah
terlibat aktif dalam proses belajar
satu
disekolah.
pelaksanaan kurikulum (Bahar, 1996 :
Karakteristik kontekstual
bentuk
13 ), dengan hasil belajar dapat
Johnson
diketahui keterbatasan belajar siswa
(2002:24) adalah sebagai berikut :a)
dikelas.
Melakukan hubungan yang bermakna
Menumbuhkan
(making meaningful connection), b)
Sosiologi
kegiatan-kegiatan
yang
.Minat
signifikan ( doing signifikan work), c)
penting
Belajar
kegiatan
yang
diatur
dalam
pembelajaran
menurut
Melakukan
penilaian
sendiri
(self
Minat
adalah
dalam
faktor
suatu
manusia
Belajar
usaha yang
yang atau sangat
regulated learning), d) Bekerja sama
subjektif, dimana minat sebagai aspek
(collaborating), e) Berfikir kritis dan
psikis manusia mempunyai potensi
kreatif (critical and creative thinking),
besar untuk mencapai tujuan tertentu.
f) Mengasuh atau memelihara pribadi siswa
(nurturing
g)Mencapai (reaching
the
standart high
Menggunakan
individual), yang
tinggi
standarts),
penelitian
h)
autentik
(using autentik assesment ) Dalam
hasan
(1981:64)
mengatakan “Minat adalah adanya intensitas
perhatian
yang
tinggi
seseorang
terhadap
suatu
hal,
persistiwa,
keadaan
barang
atau
benda”. Sedangkan As’ad (1987:4)
pembelajaran
menyatakan, minat adalah sikap yang
guru harus memperhatikan 4 hal
membuat senang akan objek situasi
(Roestiyah: 1982) yaitu mengusahakan
atau ide ide tertentu, Hal ini diikuti
keikutsertaan
oleh rasa senang dan kecenderungan
menganalisa
proses
Fuad
secara
aktif
struktur
siswa, materi,
menganalisis urutan kerja siswa dan
untuk mencari objek yang disenangi itu.
memberi penguatan atau umpan balik. Guru harus meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mencapai hasil
Menurut
Soetimah
(1978:71),
Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa sesuatu objek atau situasi
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
129
mengandung sangkut paut dengan
perasaan,
dirinya.
situasi.
Rupa-rupa
harusdipandang
sebagai
minat sambutan
yang sadar, sebab kalau tidak demikian minat tidak berarti apa-apa. Sedangkan
minat
individu,
Menurut
aktifitas,
Hurlock
dan
(1990:16)
minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek
menurut
kognitif didasarkan pada konsep yang
Effendi (1976:71), Minat itu timbul
dikembangkan
apabila
bidang yang berkaiatan dengan minat.
individu
tertarik
kepada
individu
mengenai
sesuatu, karena sesuatu itu dirasakan METODE PENELITIAN
sangat bermakna bagi dirinya.
Penelitian dilaksanakan di kelas Minat secara umum diartikan sebagai suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah pada situasi
atau
objek
tertentu,
yang
menyenangka dan memberikan objek kepuasan kepadanya. Dengan demikian minat
dapat
menimbulkan
dan
merupakan sikap yang menunjukkan suatu kesiapan berbuat bila ada situasi khusus yang sesuai dengan keadaan mental seseorang, Cony Semiawan (1982). Minat menyangkut aktivitasaktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu,
Doyles
Frayer
dalam
Nurkancana (1986:229) mengemuka kan bahwa minat atau interes adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulis perasaan.
Dengan demikian minat
XI.IPS.1 SMA Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun yang berlokasi di Kecamatan
Mejayan
Kabupaten
Madiun. Kelas yang diteliti adalah kelas XI.IPS.1 yang berjumlah 37 siswa. Subyek peneliti adalah guru kelas pada mata pelajaran sosiologi yang
juga
sebagai
observer
(kolaborator). Persiapan Penelitian Dalam
persiapan
penelitian
langkah-langkah yang dilakukan yaitu: mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu : 1). Rencana pembelajaran, 2). Lembar observasi, 3). Penilaian kinerja, 4). Soal tes minat belajar. Sedangkan digambarkan
alur dala
penelitian skema
dapat sebagai
senantiasa erat hubungannya dengan Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
130
berikut:
dalam rancangan pembelajaran dan mengamati pelaksanaannya.
PERENCANAAN : a. Perumusan masalah b. Cara memecahkan masalah c. Pembuatan perencanaan pembelajaran d. Persiapan instrumen TINDAKAN I a. Pelaksanaan KBM
Pelaksanaan
kelas
siklus I ditekankan pada aktivitas siswa dan
hasil
belajar
siswa
dengan
penerapan (Contextual Teaching and Learning / CTL). Pada akhir tindakan dilakukan evaluasi dan refleksi sebagai masukan untuk melanjutkan siklus II (kedua). Pelaksanaan siklus II (kedua)
b. Pembelajaran dengan guru, memberi aplikasi materi
tindakan
berangkat dari hasil refleksi siklus I
EVALUASI
(pertama). Langkah-langkah siklus II
a. Kolaborasi hasil KBM
(kedua) seperti halnya siklus I, yaitu:
Dst
1).
Refleksi siklus I (pertama), 2).
Perencanaan tindakan, 3). Pelaksanaan Siklus Penelitian
tindakan, 4). Evaluasi dan refleksi.
Penelitian dilakukan selama 2 bulan, yaitu mulai Pebruari 2011 sampai Maret 2011 melalui 2 siklus.
Metode Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan pada
Secara umum siklus penelitian ini
penelitian tindakan kelas ini adalah :
melalui langkah-langkah kegiatan : 1).
a. Lembar Observasi, digunakan untuk
Perencanaan , 2). Pelaksanaan, 3).
memperoleh data tentang proses
Pengamatan, 4). Refleksi.
kegiatan
belajar
mengajar,
digunakan
untuk
mengetahui
Setiap siklus berlangsung sesuai dengan jumlah pertemuan dalam sub
aktivitas guru
konsep yang dipelajari.
belajar mengajar.
dalam kegiatan
Tindakan yang dilakukan pada
b. Penilaian kinerja, digunakan untuk
siklus I (pertama) ialah melaksanakan
mengetahui aktivitas siswa dalam
skenario pembelajaran yang terdapat
proses belajar mengajar dengan menggunakan
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
pendekatan 131
kontekstual (Contextual Teaching
evaluasi serta analisis dari dua siklus
and Learning/CTL)
yang telah dilaksanakan, hal-hal yang belajar,
dapat diungkap sebagai hasil penelitian
digunakan untuk memperoleh data
tindakan kelas ini adalah sebagai
tentang tingkat minat dan hasil
berikut:
belajar siswa setelah mengikuti
Siklus I (pertama)
c. Tes
minat
dan
hasil
Beberapa hal penting yang dapat
proses belajar mengajar dengan pendekatan kontekstual (Contextual
diamati
oleh
Teaching and Learning/CTL.).
pelaksanaan
peneliti
selama
pembelajaran
sebagai
berikut : 1) Suasana sedikit ramai Metode Analisis Data
ketika
Analisa dan Refleksi hasil penelitian dilakukan dengan langkahlangkah
sebagai
berikut
Merekam/medokumentasikan
:
1).
segala
hasil kegiatan pelaksanaan PTK, 2). Perkembangan minat siswa dianalisa berdasarkan perbandingan hasil angket siswa sebelum PTK dilakukan dengan hasil angket siswa setelah melakukan tindakan PTK, 3). Perkembangan hasil belajar siswa dianalisa berdasarkan perbandingan ketuntasan Tes hasil belajar sebelum PTK dilakukan dengan ketuntasan tes hasil belajar sesudah PTK dilaksanakan.
berlangsung
pengamatan
melalui VCD pembelajaran sosiologi diruang. Hal ini terjadi karena ada beberapa siswa masih kurang tahu apa yang harus dikerjakan dan bagianmana yang harus diamati, 2) Antusiasme siswa dalam kegiatan pengamatan tergolong tinggi, hampir semua siswa mengikuti dengan penuh semangat.3), Pada saat presentasi hasil pengamatan, masih ada sebagian siswa yang masih ragu-ragu
atau
mengungkapkan verbal.
4)
belum ide-idenya
Kegiatan
berani secara
pembelajaran
berlangsung dalam waktu yang sangat ketat.
Siswa merasa terlalu sempit
waktunya hingga terkesan tergesaHASIL
PENELITIAN
DAN
gesa.
PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil refleksi dan Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
132
Tabel 4 Nilai Laporan hasil Pengamatan
Data Hasil Penilaian Kinerja Hasil penilaian kegiatan siswa melalui
penilaian
peer
assesment
tampak sebagai berikut : Tabel 1 Penilaian Afektif No. 1 2 3 4 5 6
Aspek Yang Dinilai Kehadiran Bertanya Kelengkapan alat tulis Kerjasama dalam kelompok Partisipasi Ketepatan waktu pelaporan
Rata Skor 2,53 1,27 2,30 2,33 2,35 2,72
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
KELOMPOK Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Rata-rata
NILAI 78 80 80 75 75 70 80 75 75 76,44
Siklus 2 (kedua) a.. Deskripsi dan Data Pelaksanaan Pembelajaran Menyikapi
Kriteria Skor:
hasil
analisis
siklus I (pertama), tindakan kelas
1. Baik = 3 2. Cukup = 2 3. Kurang = 1
yang
dilakukan
diantaranya
menjaga agar antusiasme siswa Tabel 2 Hasil Penilaian Psikomotor No
Aspek Yang Dinilai
1 2 3
Persiapan Melaksanakan tugas Mengamati
Rata Skor 2,14 2,21
1,95
dalam mengikuti KBM lebih tinggi, dan
meningkatkan
kelompok
sama
melatih
siswa
berkomunikasi/mengungkapkan pendapatnya secara verbal.
Kriteria Skor:
Peneliti menemukan beberapa
1. Baik = 3 2. Cukup = 2 3. Kurang = 1
hal
penting
selama
pembelajaran,
antara lain: 1) Kegiatan pembelajaran berlangsung
Tabel 3 Data Minat Belajar Rata-rata minat belajar
serta
kerja
sebagaimana
yang
diharapkan, suasana kelas aktif tetapi tidak seramai pada siklus 1 . Tampak
6,91
siswa sudah paham akan apa yang harus
dikerjakan,
2).
Pelaksanaan
presentasi lebih meriah daripada siklus Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
133
1, beberapa pertanyaan kritis muncul dan siswa mulai aktif bertanya, 3). Penggunaan waktu lebih tertib dan lebih efisien, kesan terburu-buru tidak
Keterangan : Kriteria Skor: 1. Baik = 3 2. Cukup = 2 3. Kurang = 1
kelihatan lagi.
Tabel-7 Data Minat Belajar Rata-rata
b. Data Hasil Penilaian Kinerja
7,62
minat belajar
Hasil penilaian kegiatan (aktivitas siswa) pada siklus 2 (kedua) tampak
Tabel 8 Nilai Laporan hasil Pengamatan
sebagai berikut: Tabel 5. Penilaian Afektif Siklus II No
Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6
Kehadiran Bertanya Kelengkapan alat tulis Kerjasama dalam kelompok Partisipasi Ketepatan waktu pelaporan
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ratarata Skor 2,62 1,56 2,30 2,41 2,44 2,80
KELOMPOK Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Rata-rata
Pembahasan Hasil Penelitian
Keterangan :
1.
Kriteria Skor: Baik = 3 Cukup = 2 Kurang = 1
Aktivitas
1 2 3
Aspek Yang Dinilai Persiapan Melaksanakan tugas Mengamati
dengan
Dari gambaran hasil penelitian di atas, pelaksanaan pembelajaran dengan
No
Siswa
Pembelajaran kontekstual
Tabel-6 Hasil Penilaian Psikomotor Siklus II
NILAI 80 85 80 85 75 80 85 75 80 80,56
menggunakan
pendekatan
kontekstual /CTL dapat dikatakan
berlangsung dengan baik. Artinya Ratarata tahapan-tahapan pembelajaran dapat Skor terlaksana sesuai dengan rancangan 2,28 2,53 pembelajaran
yang
sudah
2,28 direncanakan.
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
134
Beberapa
masalah
yang
pembelajaran
yang
lebih
banyak
muncul, seperti suasana kelas sedikit
melibatkan siswa dan mengaktifkan
ramai pada saat pengamatan dan
siswa seperti Contextual Teaching and
diskusi, tidak mengurangi kelancaran
Learning dalam pembelajaran lebih
pelaksanaan pembelajaran. Hal lain
disukai oleh siswa. Ini sesuai dengan
yang perlu diingat adalah bahwa setiap
pendapat Degeng ( 1998 : 23 ) yang
model
menyatakan
pembelajaran
yang
baru
bahwa
penataan
diterapkan akan senantiasa memuncul
lingkungan belajar yang memberikan
kan kendala. Masalah ketatnya waktu
kondisi bagi adanya keterlibatan siswa
yang dirasakan oleh siswa merupakan
sebagai subyek yang belajar sangat
konsekuensi logis akan tuntutan belajar
diperlukan.
secara aktif dan efisien, sehingga
2.
waktu belajar tidak banyak terbuang.
Peningkatan Siswa
Tentang antusiasme siswa yang
tinggi
selama
Minat Belajar
Data
hasil
belajar
siswa
mengikuti
menunjukkan, rata-rata minat belajar
pembelajaran, hal ini menunjukkan
siswa pada akhir belajar pada siklus 1
bahwa
dengan
(pertama) adalah 6,91. Sedangkan pada
pendekatan Contextual Teaching and
siklus 2 (kedua) rata-rata minat belajar
Learning menaarik perhatian siswa.
siswa
pembelajaran
Pada
siklus
2
(kedua),
berani
menunjukkan
Darai hasil penilaian diatas
masih
maka, hipotesis tindakan yang diajukan
siswa
mulai
dalam penelitian tindakan kelas ini:
mengkomunikasikan
hasil
“Ada peningkatan minat dan hasil
digolongkan
walaupun
ini
peningkatan minat belajar siswa.
aktifitas belajar siswa menunjukkan peningkatan
7,62
rendah,
pengamatannya
dan
sudah
berani
belajar
siswa
dengan
penerapan
mengungkapkan
pendapatnya,
pendekatan kontekstual (Contextual
terutama
dan
mutu
Teaching and Learning /CTL) dalam
pertanyaan. Indikator yang lainnya
mata pelajaran sosiologi pada standar
juga mengalami peningkatan.
kompetensi menganalisis
intensitas
Temuan
ini
menunjukkan,
kelompok
sosial dalam masyarakat multikultural
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
135
siswa kelas XI.IPS.1 SMA Negeri 1
peluang kondisi hubungan guru
Mejayan Kabupaten Madiun Tahun
dengan siswa dan siswa dengan
Pelajaran 2010/2011.” Diterima.
siswa lebih dekat sehingga suasana belajar Stress Free dapat tercipta.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Saran – saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
Dalam
melaksanakan melalui
kegiatan
tindakan kelas (PTK) yang dilakukan,
pembelajaran
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Teaching and Learning guru harus : 1)
1. Pembelajaran dengan konstektual
memiliki
komitmen
Contextual
yang
tinggi,
and
kesabaran yang teguh, persiapan yang
Learning) dapat mengoptimalkan
matang dan kreatifitas yang inovatif, 2)
(Contextual
Teaching
peran
minat belajar sosiologi,
guru
fasilitator 2. Pembelajaran dengan konstektual (Contextual
Teaching dapat
Learning)
and
meningkat
aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar sosiologi 3. Pembelajaran (Contextual
organisator
dalam
harus lebih ditonjolkan agar hasil yang diperoleh bisa optimal, 3) Mengingat pembelajaran Contextual Teaching and merupakan
gabungan
bermacam-maca metode, maka perlu
and
direncanakan penelitian lebih lanjut
meningkatkan
untuk menguji efektifitas dan efesiensi
aktifitas dan kreatifitas guru dalam
terhadap peningkatan hasil belajar
proses
siswa.
Learning)
Teaching
dan
motifator,
Contextual Teaching and Learning
Learning
kontekstual
sebagai
dapat
pembelajaran
pada
standar
menganalisis
sosiologi kompetensi
kelompok
sosial
dalam masyarakat multikultural,
DAFTAR PUSTAKA
konstektual (Contextual Teaching
Depdikbud. 1999. Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research).Jakarta: Dirjen Dikdasmen dan Dikmenum.
memberikan
Degeng, I Nyoman Sudana. 1998.
4. Penerapan
and
Learning)
pembelajaran
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
136
Mencari Paradigma Baru Pembelajaran Masalah Belajar: Dari Keteraturan Menuju Kesemrawutan (Pidato Pengukuhan Guru Besar IKIP Malang). Malang.IKIP Malang. Depdikbud, 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah, Landasan, Program dan pengembangan. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas, 2003.Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Pelajaran Sosiologi. Jakarta : Depdikbud. ---------------, 2006. Lampiran peraturan menteri pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 (Perment 22-23,2006) Herwindo. 1998. Bagaimana Murid Belajar. Jakarta. Dirjen Dikdasmen Depdikbud. Idianto. M. 2002. Sosiologi Untuk SMA/SMK. Jakarta. Erlangga. Nurhadi,Dr.MPd. 2004. Pembelajaran Contextual dan penerapannya dalam KBK.Universitas Negeri Malang. Usman,MU. 1996. Menjadi Guru Profesionalisme. Bandung: Remaja Rosda Karya
Media Prestasi Vol. XVII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
137