perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH FREKUENSI LATIHAN TERHADAP UNDER THE BASKET SHOOT PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 2 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
SKRIPSI Oleh : Agus Purnomo NIM : K5606018
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH FREKUENSI LATIHAN TERHADAP UNDER THE BASKET SHOOT PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 2 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Oleh : AGUS PURNOMO K5606018
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 29 Juli 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs H Agus Margono M.Kes
Islahuzzaman Nuryadin S.Pd M.Or
NIP : 19580822 198403 1 002
NIP : 19780113 200604 1 001
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari : Tanggal : 29 Juli 2011
Tim Penguji Skripsi : (Nama Terang)
(Tanda Tangan)
Ketua
: Drs. H. Agustiyanto, M.Pd
Sekretaris
: Hendrig Joko Prasetyo, S.Pd, M.Or
Anggota I : Drs. H. Agus Margono, M.Kes Anggota II : Islahuzzaman Nuryadin S.Pd, M.Or
Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727198702 1 001
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Agus Purnomo. PENGARUH FREKUENSI LATIHAN TERHADAP UNDER THE BASKET SHOOT PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 2 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Mengetahui pengaruh frekuensi latihan 2 kali perminggu terhadap kemampuan Under The Basket Shoot pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011. (2) Mengetahui pengaruh frekuensi latihan 3 kali perminggu terhadap kemampuan Under The Basket Shoot pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pre test – post test. Sampel di tes, lalu dilakukan Matched Subyek Ordinal Pairing. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 118 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling. Sampel yang digunakan yaitu 30 siswa atau 25% dari populasi. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Untuk mengukur kemampuan Under the Basket Shoot. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung Uji Reliabilitas, Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Perbedaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada pengaruh yang signifikan antara kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali dan kelompok latihan menggunakan frekuensi tiga kali terhadap kemampuan under the basket shoot pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011, dengan nilai t hitung=1.926 lebih besar dari ttabel=1.761. (2) Peningkatan kemampuan Under the Basket Shoot pada latihan menggunakan frekuensi tiga kali lebih baik dibandingkan dengan kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan kelompok 1 (kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali = 19.08%). Kelompok 2 (kelompok latihan menggunakan frekuensi tiga kali = 28.48%)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Agus Purnomo. THE EFFECT OF PRACTICE FREQUENCY ON UNDER THE BASKET SHOOT COMPETENCY OF THE MALE XI GRADERS OF SMA NEGERI 2 MAGETAN IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, July 2011. The objectives of research are: (1) to find out the effect of practice frequency of twice a week on Under The Basket Shoot competency of the male XI graders of SMA Negeri 2 Magetan in the school year of 2010/2011, and (2) to find out the effect of practice frequency of three times a week on Under The Basket Shoot competency of the male XI graders of SMA Negeri 2 Magetan in the school year of 2010/2011. This research employed an experimental method with pretest and posttest design. The sample of test was obtained using Matched Subject Ordinal Pairing technique. The population of research was the male XI graders of SMA Negeri 2 Magetan in the school year of 2010/2011 consisting of 118 students. The sample of research consisted of 30 students or 25% of population. Techniques of collecting data used in this research were test and measurement to measure Under The Basket Shoot competency. Technique of analyzing data used was to calculate Reliability, Normality, Homogeneity, and Variance Tests. Based on the result of research, the following conclusions can be drawn: (1) There is a significant effect between the practice group using twice frequency and that using three times frequency on Under The Basket Shoot competency of the male XI graders of SMA Negeri 2 Magetan in the school year of 2010/2011, with tstatistic value = 1.926 higher than ttable = 1.761. (2) The improvement of Under The Basket Shoot competency in the practice using three times frequency is better that using twice frequency in the male XI graders of SMA Negeri 2 Magetan in the school year of 2010/2011. The improvement in group 1 (practice group using twice frequency = 19.08%), and that in group 2 (practice group using three times frequency = 28.48%).
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
AGUS Agus Purnomo
Allah meninggikan orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Terjemahan Q.S Al Mujadalah: 11)
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila kaum tersebut tidak berusaha mengubahnya sendiri (Terjemahan Ar Ro’du: 11)
Jangan kau pikirkan berapa kali kamu gagal, tapi ingatlah berapa kali kamu bangkit dari kegagalan. (Penulis)
Hidup adalah masalah, jangan sekali-kali kau lari darinya, terjanglah masalah itu walaupun kamu belum bisa menyelesaikanya, paling tidak kamu akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga untuk menghadapi masalah berikutnya. (Penulis) commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kusunting skripsi ini untuk:
v Bapak dan Ibuku tercinta yang telah memberikan kepercayaan padaku
v Yang akan menjadi pendamping hidupku ( mistery of my life )
v Jiwaku yang telah lama hilang
v Teman-temanku Angkatan 2006 JPOK FKIP UNS Surakarta yang telah berjuang untuk menyelesaikan kuliah
v Almamater
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs., H. Agus Margono M.Kes., sebagai pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga skripsi dapat tersusun dengan baik. 5.
Islahuzzaman Nuryadin S.Pd, M.Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis. 7. Kepala SMA Negeri 2 Magetan yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpinnya. 8. Siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian. 9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ................................................................................................................
i
PENGAJUAN .......................................................................................................
ii
PERSETUJUAN ...................................................................................................
iii
PENGESAHAN ...................................................................................................
iv
ABSTRAK ...........................................................................................................
v
MOTTO ................................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ...............................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
xiv
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ...............................................................................
4
D. Perumusan Masalah ................................................................................
4
E. Tujuan Penelitian .....................................................................................
4
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................
5
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................
6
A. Tinjauan Pustaka .....................................................................................
6
1. Bola Basket .......................................................................................
6
a. Pengertian Permainan Bola Basket ...........................................
6
b. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bola Basket ..................
7
2. Keterampilan Tembakan Bola Basket ..............................................
8
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Menembakkan Bola basket Kedalam Keranjang ............................................................... commit to user 4. Pelaksanaan Teknik Dasar Under the Basket Shoot ........................
x
10 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Pandangan (Sight) .................................................................
12
b. Keseimbangan ......................................................................
12
c. Posisi tangan ..........................................................................
13
d. Persejajaran siku dalam.........................................................
13
e. Follow trought .......................................................................
14
5. Latihan..................................................................................................
15
a. Pengertian Latihan .......................................................................
15
b. Program Latihan ..........................................................................
15
c. Pengaruh Latihan ........................................................................
16
d. Prinsip-prinsip Latihan Tembakan Bola Basket .......................
16
6. Frekuensi Latihan ................................................................................
17
7. Latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi latihan dua kali dan tiga kali seminggu ............................................
19
a. Metode latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi dua kali.........................................................................
19
b. Metode latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi latihan tiga kali ............................................................
20
B. Kerangka Pemikiran .................................................................................
21
1.
Latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi latihan dua kali .................................................................
21
latihan under the basket shoot menggunakan frkuensi tiga kali ....
21
C. Perumusan Hipotesis ................................................................................
22
BAB III. METODE PENELITIAN .....................................................................
23
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................
23
B. Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................................
23
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
24
D. Rancangan Penelitian ...............................................................................
25
E. Teknik Analisis Data................................................................................
26
BAB IV. HASIL PENELITIAN .........................................................................
30
A. Deskripsi Data .......................................................................................... commit to user B. Mencari Reliabilitas .................................................................................
30
2.
xi
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Uji Prasyarat Analisis...............................................................................
31
1.
Uji Normalitas ..................................................................................
31
2.
Uji Homogenitas ..............................................................................
32
D. Pengujian Hipotesis..................................................................................
32
Penghitungan Hasil Analisis Data ...................................................
33
a. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Latihan Under the Basket Shoot menggunakan frekuensi Dua kali....................................
33
b. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Latihan Under the Basket Shoot menggunakan frekuensi Tiga kali ....................................
34
c. Analisis Data Tes Akhir Kemampuan Under the Basket Shoot pada Kelompok Latihan menggunakan frekuensi Dua kali dan latihan menggunakan frekuensi Tiga kali...............................................
34
E. Pembahasan dan Pengujian Hipotesis ..................................................
35
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN ...................................................
38
A. Simpulan ...................................................................................................
38
B. Implikasi ...................................................................................................
38
C. Saran..........................................................................................................
39
DFTAR PUSTAKA .............................................................................................
40
LAMPIRAN..........................................................................................................
41
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 1. Sketsa teknik Under the Basket Shoot ................................................ 14 Gambar 2. Gerakan Under the Basket Shoot ........................................................ 15 Gambar 3. Pengarahan Pada Saat Tes Awal ......................................................... 68 Gambar 4. Para Siswa Melakukan Pemanasan ..................................................... 68 Gambar 5. Pelaksanaan Tes Awal ......................................................................... 69 Gambar 6. Pelaksanaan Tes Akhir ........................................................................ 70
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL halaman Tabel 1. Jumlah sampel dalam populasi .................................................................... 24 Tabel 2. Hasil tes kemampuan under the basket shoot ............................................. 30 Tabel 3. Ringkasan hasil uji reliabilitas data tes awal dan tes akhir ........................ 31 Tabel 4. Rangkuman hasil uji normalitas .................................................................. 31 Tabel 5. Rangkuman hasil uji homogenitas data ....................................................... 32
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran 1. Data tes kemampuan under the basket shoot ....................................... 43 Lampiran 2. Data ranking tes awal kemampuan under the basket shoot ............... 44 Lampiran 3. Pembagian kelompok eksperimen dengan ordinal pairing................. 45 Lampiran 4. Menghitung reliabilitas .......................................................................... 46 Lampiran 5. Uji normalitas data dengan metode lilliefors ....................................... 47 Lampiran 6. Menghitung homogenitas data .............................................................. 48 Lampiran 7. Menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal kelompok 1 dan kelompok 2 ............................................................................................. 54 Lampiran 8. Menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 .................................................................................... 56 Lampiran 9. Menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 .................................................................................... 58 Lampiran 10. Menghitung nilai perbedaan antara hasil tes akhir kelompok 1 dan kelompok 2 ............................................................................................. 60 Lampiran 11. Menghitung nilai peningkatan dalam persen kemampuan pada kelompok 1 dan kelompok 2 ................................................................. 62 Lampiran 12. Petunjuk pelaksanaan tes under the basket shoot ............................... 63 Lampiran 13. Program latihan under the basket shoot 2 kali seminggu .................... 64 Lampiran 14. Program latihan under the basket shoot 3 kali seminggu .................... 66 Lampiran 15. Dokumentasi pelaksanaan penelitian.................................................... 68
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Bola basket merupakan cabang olahraga yang semakin banyak digemari oleh masyarakat, terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini karena permainan bola basket merupakan olahraga yang biasa dilakukan oleh kelompok unsur manapun dari berbagai lapisan masyarakat. Bola basket merupakan olahraga permainan beregu yang didalamnya terdapat beberapa macam teknik dasar. Untuk meningkatkan keterampilan bermain bola basket, khususnya para siswa harus menguasai bermacam-macam teknik dasar bola basket. Adapun macam-macam teknik dasar bola basket antara lain: 1)melempar dan menangkap (passing and catching); 2) menggiring bola (dribbling); 3)menembak(shooting); 4) olah kaki atau pivot; dan 5)rebound. Menembak atau shooting merupakan salah satu teknik dasar bola basket yang mempunyai peran penting terhadap keseluruhan jalannya permainan. Hal ini karena, menang atau kalahnya suatu tim ditentukan oleh banyaknya tembakan yang masuk ke dalam ring lawan. Selain itu memasukkan bola kedalam ring basket merupakan inti dari strategi permainan bola basket. Dapat dikatakan, menang atau kalahnya suatu tim dalam permainan ditentukan oleh banyaknya tembakan yang masuk ke dalam ring lawan. Namun apabila jumlah tembakan kedua tim tersebut sama maka ditentukan dengan overtime. Tembakan dalam permainan bola basket dibagi menjadi dua yaitu tembakan dalam dan tembakan luar. Tembakan dalam seperti Lay-Up, Under the Basket Shoot, Hook Shoot, dan Jump Hook. Tembakan luar seperti Jump Shoot, Set Shoot, dan Free Throw. Bila dilihat pada praktiknya di lapangan, tembakan dalam memberi kemungkinan lebih banyak bola masuk ke dalam ring daripada tembakan luar. commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Jon Oliver (2004: 13) menyatakan bahwa : Statistik dalam suatu pertandingan tidak pernah berbohong. Meskipun banyak pemain bola basket terus mencoba melakukan tembakan tiga angka (tembakan luar), statistik mengungkapkan bahwa para penembak tiga angka terbaikpun hanya berhasil 40 hingga 45 persen dari semua usaha lemparan tiga angka mereka. Semakin dekat dengan ring basket, semakin besar kesempatan untuk melakukan tembakan dan semakin besar pula persentase bola untuk masuk ke dalam ring basket. Under The Basket Shoot merupakan salah satu jenis tembakan dalam yang penting untuk dilatih dan dipelajari. Tembakan ini sering digunakan oleh para pemain bola basket. Misalnya saat seorang pemain penyerang yang berada didekat ring basket menerima sebuah umpan, merebut bola dari rebound, atau melakukan jump stop setelah melakukan dribble-drive ke arah ring basket. Banyak kendala yang dihadapi para siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan guna memperoleh hasil tembakan Under The Basket Shoot secara optimal. Diantaranya dari segi teknik tembakan yang kurang baik, tidak didukung oleh kemampuan kondisi fisik yang prima, dan frekuensi latihan dalam satu minggu yang masih kurang. Mengenai frekuensi latihan, ada siswa yang latihan 2 kali seminggu, 3 kali seminggu dan bahkan tidak latihan sama sekali. Hal ini telah terbukti dengan kurang berhasilnya sebagian besar siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan pada tes Under The Basket Shoot. Untuk dapat meningkatkan kemampuan Under The Basket Shoot secara optimal, dibutuhkan bentuk latihan yang sesuai dengan kondisi para siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan. Sudjarwo (1995:12) menjelaskan bahwa “Latihan olahraga yang mengarah pencapaian prestasi bukan hanya melakukan praktek saja, tetapi harus merupakan proses yang memerlukan pengalaman“. SMA negeri 2 Magetan menggunakan frekuensi latihan 2 kali seminggu, sedangkan bentuk latihan Under The Basket Shoot menggunakan frekuensi 3 kali seminggu belum pernah diberikan kepada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan. Padahal hampir tidak ada teori yang menyebutkan latihan keterampilan dengan menggunakan frekuensi 2 kali seminggu, yang ada adalah latihan keterampilan dengan menggunakan frekuensi 3 kali seminggu atau lebih. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Berdasarkan fakta tersebut penelitian ini akan mengukur pengaruh yang dihasilkan oleh kedua perbedaan frekuensi latihan tersebut. Yaitu latihan dengan frekuensi 2 kali dan 3 kali perminggu. Seberapa jauh kedua bentuk latihan tersebut mempengaruhi kemampuan Under The Basket Shoot siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan. Permasalahan yang telah dikemukakan diatas yang melatarbelakangi judul penelitian “Pengaruh Frekuensi Latihan Terhadap Kemampuan Under The Basket Shoot Pada Siswa Putra SMA Negeri 2 Magetan Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.
Kurangnya penguasaan siswa terhadap Under The Basket Shoot dari segi teknik dan fisik.
2.
Metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan Under The Basket Shoot pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan.
3.
Pengaruh latihan dengan frekuensi 2 kali perminggu terhadap kemampuan Under The Basket Shoot siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan.
4.
Pengaruh latihan dengan frekuensi 3 kali perminggu terhadap kemampuan Under The Basket Shoot siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan.
C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian maka perlu dibatasi agar tidak menyimpang dari tujan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Pengaruh latihan dengan frekuensi 2 kali perminggu terhadap kemampuan Under The Basket Shoot siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan.
2.
Pengaruh latihan dengan frekuensi 3 kali perminggu terhadap kemampuan to user Under The Basket Shoot siswacommit putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah pengaruh latihan dengan frekuensi 2 kali per minggu dan 3 kali perminggu terhadap kemampuan Under The Basket Shoot siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011?
2.
Bagaimanakah peningkatan kemampuan Under The Basket Shoot pada latihan menggunakan frekuensi 3 kali dibandingkan dengan kelompok latihan menggunakan frekuensi 2 kali pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: 1. Mengetahui pengaruh frekuensi latihan 2 kali perminggu dan 3 kali perminggu terhadap kemampuan Under The Basket Shoot pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011. 2. Mengetahui peningkatan kemampuan Under The Basket Shoot pada latihan menggunakan frekuensi 3 kali dibandingkan dengan kelompok latihan menggunakan frekuensi 2 kali pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik bagi peneliti maupun guru dan siswa yang dijadikan objek penelitian antara lain: 1. Dapat meningkatkan kemampuan Under The Basket Shoot bola basket bagi siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan yang dijadikan sampel penelitian, commit to user sehingga dapat mendukung keterampilan bermain bola basket.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru penjaskes di SMA Negeri 2 Magetan mengenai pentingnya penerapan frekuensi latihan dalam mengajar keterampilan, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. 3. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menentukan dan memilih frekuensi latihan yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan kemampuan Under The Basket Shoot bola basket siswanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Bola Basket
a. Pengertian Permainan Bola Basket Perm ainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang cukup pesat di dunia. Permainan bola basket ditemukan pada bulan Desember 1981 oleh A. James Naismith. Permainan bola basket merupakan olahraga tim. Dalam pelaksanaan permainannya masing-masing tim terdiri dari lima orang pem ain. Maksud dan tuju an m asing-masing tim yaitu, b erusaha memasukkan bola ke keranjang lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah lawan berbuat hal yang sama terhadap timnya. Dalam pelaksanaan permainan bola basket, setiap pemain dapat memainkan bola dengan satu tangan atau dua tangan dengan cara bola dioper, dilempar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini sesuai pendapat Hal Wissel (2000: 2) bahwa: Bola basket dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan mendribblenya(batting, pushing atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, permainan bola basket dimainkan dengan cara memantulkan bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan, menggelindingkan atau menggiring bola ke segala arah dalam lapangan permainan. Ditinjau dari cara memainkan bola dalam permainan bola basket bahwa shooting atau menembakkan bola ke dalam keranjang lawan ternyata merupakan cara untuk memperoleh angka sebanyak – banyaknya dan merupakan inti strategi permainan bola basket commituntuk to usermemperoleh kemenangan. Untuk
6
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mencapai kualitas permainan yang baik, maka setiap pemain harus menguasai macam-macam teknik dasar bola basket dan mampu menjalin kerjasama yang kompak da lam satu tim . Tanpa didukung hal tersebut akan sulit m em enangkan pertandingan.
b. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bola Basket Teknik dasar permainan bola basket merupakan komponen-komponen yang fundamental dan harus dikuasai oleh setiap pemain. Hall Wissel (2000: 15) menyatakan, “Meskipun bola basket adalah permainan tim, namun penguasaan teknik individual sangatlah penting sebelum bermain di dalam tim”. Nuril Ahmadi (2007: 13) menyatakan, Untuk dapat memiliki suatu tim bola basket yang handal, ada tiga faktor utama yang harus dipenuhi yaitu: 1) Penguasaan teknik dasar (fundamentals) 2) Ketahanan fisik (physical condition) 3) Kerjasama (pola dan strategi) Oleh karena itu teknik dasar perlu dilakukan dengan cara-cara yang benar agar keterampilannya dapat ditingkatkan. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menguasai teknik dasar bola basket secara individu merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap pemain bola basket. Penguasaan teknik dasar bola basket yang baik akan dapat mendukung penampilan seorang pemain baik secara individu maupun secara tim agar tim memperoleh kemenangan. Menurut FIBA (2004:18-29) teknik dasar permainan bola basket terdiri dari: 1) Dribbling 2) Operan 3) Tembakan 4) Blocking out dan Rebounding 5) Screening 6) Pertahanan commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hal senada dikemukakan Nuril Ahmadi (2007: 15) teknik dasar permainan bola basket terdiri dari: 1) Passing 2) Menerima bola 3) Dribbling 4) Shooting 5) Footwork dan 6) Pivot Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar permainan bola basket terdiri dari dua macam yaitu teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola. Kedua teknik dasar tersebut merupakan komponen-komponen dalam permainan bola basket yang saling mendukung terhadap keterampilan bermain bola basket. Teknik-teknik tersebut di atas harus dikuasai oleh setiap pemain agar dapat mendukung penampilannya dalam bertanding. Dengan menguasai macam-macam teknik dasar bermain bola basket dengan baik memberi peluang untuk dapat memenangkan pertandingan.
2. Keterampilan Tembakan Bola Basket
Menembak merupakan salah satu teknik dasar bermain bola basket yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Menembak merupakan unsur penting dalam suatu pertandingan karena kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke dalam ring. Vic Amber (2006: 11) berpendapat ”Keterampilan terpenting dalam permainan bola basket ini ialah kemampuan untuk shooting atau menembakkan bola ke dalam jala keranjang”. Dengan demikian agar regu dapat bermain dengan baik dan memenangkan pertandingan, maka mereka dituntut untuk dapat melakukan unsur gerak tembakan yang benar dan tepat sasaran, oleh karena itu penguasaan teknik menembak harus didahulukan dengan cara melatih gerak dasar tersebut secara sistematis, kontinyu dan terukur. Dalam permainan bola basket terdapat bermacam-macam teknik dasar menembak, menurut Nuril Ahmadi (2007;18-19) commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
beberapa teknik menembak dalam permainan bola basket yang perlu dikuasai oleh setiap pemain guna menunjang prestasi yaitu : a) Tembakan satu tangan(one hand set shoot) b) Tembakan dua tangan c) Tembakan Lay Up Sedangkan menurut John Oliver (2004: 13-31),bahwa macam-macam teknik menembak atau memasukkan bola ke dalam keranjang antara lain: a) Lay up b) Lay up membelakangi ring basket c) Under the basket shoot d) Hook shoot e) Tembakan jump hook f) Jump shoot g) Free throw h) Set shoot Jenis teknik dasar memasukkan bola ke dalam keranjang dalam permainan
bola basket
selalu
berkembang sesuai dengan
situasi dan
perkembangan. Jenis-jenis keterampilan shooting tersebut perlu dimiliki oleh pemain bola basket. Penggunaan jenis teknik dalam memasukkan bola ke dalam keranjang tersebut tiap orang berbeda. Hal ini tergantung pada kebiasaan, kemampuan kondisi fisik, situasi yang dihadapi serta tergantung pada tingkat penguasaan teknik yang dimiliki oleh pemain itu sendiri. Pemain yang ideal adalah pemain yang memiliki berbagai kemampuan teknik memasukkan bola. Namun untuk dapat menguasai berbagai teknik memasukkan bola dengan sempurna sangat sulit dan diperlukan latihan secara terus menerus dan tak kenal lelah dalam waktu yang cukup lama. Dari beberapa macam teknik menembak tersebut di atas, yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah tembakan dengan satu tangan. Dalam commit to user pertandingan bola basket tembakan merupakan salah satu faktor penentu
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kemenangan, Hall Wissel (2000: 43) menyatakan ”Shooting (menembak) adalah keahlian yang sangat penting didalam olahraga bola basket”. Jadi tembakan merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh setiap pemain untuk memasukkan bola ke dalam basket guna memenangkan pertandingan dalam usaha untuk mencapai prestasi optimal disamping dibutuhkan kondisi fisik , taktik, dan kematangan juara. Dalam permainan bola basket sasaran atau objek yang dimaksud adalah ring atau basket. Yang dimaksud tembakan (shooting) adalah dalam melakukan tembakan bola basket ke dalam ring selama satu menit. Dalam hal ini unsur ketepatan menembak sangat diperlukan, mengingat teknik tembakan bola basket ini hanya dilakukan selama satu menit. Hall Wissel (2000: 43) berpendapat, “keahlian dasar yang harus anda latih adalah keakuratan menembak”. Penembak yang hebat sering disebut pure shooter karena kehalusan tembakan yang meluncur bebas tanpa menyentuh ring. Untuk keberhasilan sebuah tim harus memiliki pemain-pemain yang mampu melakukan tembakan. Dengan demikian unsur ketepatan menembak sangat diperlukan dan harus dikuasai oleh setiap pemain, karena ketepatan menembakkan bola ke dalam ring sangat menentukan kemenangan dalam suatu pertandingan. Agar tembakan yang dilakukan dapat berhasil, dibutuhkan koordinasi yang baik dari semua anggota tubuh yang terlibat dalam gerakan tembakan, karena koordinasi tubuh yang baik akan mempengaruhi ketepatan tembakan.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Menembakkan Bola basket Kedalam Keranjang Seperti telah diketahui bahwa kemampuan dalam memasukkan bola ke dalam keranjang merupakan teknik yang paling penting dalam permainan bola basket. Oleh karena itu, semua pemain diharapkan menguasai dan memiliki kemampuan dalam memasukkan bola dengan baik dan akurat. Untuk dapat commit to user melakukan tembakan dengan akurat tidaklah mudah, tetapi harus melalui latihan
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
secara berulang-ulang, rutin dan teratur sehingga otomatisasi gerak tercapai. Vic Amber (2006: 33) berpendapat, ”Shooting merupakan suatu keterampilan yang paling penting. Untuk memiliki ketrampilan ini, dibutuhkan latihan-latihan yang banyak sekali.” Dengan latihan yang tekun, maka akan membuat kebiasaan yang mengarah pada otomatisasi gerakan, sehingga dapat menambah ketepatan dalam menembak. Dalam melakukan latihan memasukkan bola harus memperhatikan faktor-faktor yang ikut menentukan terhadap keberhasilan dalam melakukan tembakan memasukkan bola. Dalam pelaksanaan pertandingan ada berbagai faktor yang menentukan terhadap hasil tembakan. Dalam hal ini Soebagio Hartoko (1994: 44) mengemukakan bahwa, hal-hal yang ikut menentukan mudah atau sukarnya menembak ialah: a) Dekat jauhnya antar jarak basket dengan penembak b) Mobilitas penambak c) Sikap permulaan penembak d) Frekuensi tembakan e) Situasi Keseimbangan merupakan salah satu hal terpenting dalam melakukan shooting bola basket. Keseimbangan mulai dari kaki bagian bawah, lutut, togok, posisi tangan, sampai kepala. Kaki bagian bawah dan lutut hendaknya rileks pada saat melakukan tembakan. Keseimbangan juga diperlukan pada saat melakukan tembakan di atas udara. Pandangan mata juga penting. Pemain hendaknya dapat melakukan shooting dengan fokus dan hendaknya mata melihat ke arah ring basket. Posisi siku hendaknya lurus supaya memudahkan pemain dalam melakukan tembakan dan arah bola dapat tepat lurus ke arah ring basket. Secara teknis, kunci pokok keberhasilan dalam melakukan tembakan adalah pola gerakan (dasar mekanika) shooting tersebut. Dasar mekanika dalam melakukan tembakan, menurut Hall Wissel (2000: 46) antara lain, ”pandangan, keseimbangan,
posisi
tangan,
pengaturan siku, irama tembakan, dan commit to user bola basket yang mahir dalam pelaksanaannya”. Untuk dapat menjadi pemain
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
melakukan tembakan, harus memperhatikan prinsip-prinsip mekanika diatas. Dari hal-hal diatas, dapat dirangkum bahwa kunci pokok keberhasilan dalam melakukan tembakan adalah pandangan, keseimbangan dan koordinasi serta irama pelaksanaan tembakan.
4. Pelaksanaan Teknik Dasar Under the Basket Shoot
Under the Basket Shoot adalah menembakkan bola ke jala dalam jarak kurang dari 1,5 meter. Tembakan ini merupakan latihan untuk meningkatkan kecakapan dalam bola basket. Pada dasarnya teknik tembakan yang diterapkan meliputi:
a. Pandangan ( Sight ) Pusat pandangan mata pada ring, tujuan pada garis vertikal diatas ring. Pandangan agak menyudut kira – kira 45 derajat. Sudut 45 derajat ini terbentuk dari jarak antara kotak dan tanda ditengah garis. Jarak sudut sisi yang disebut 45 degree funnel melebar ketika bergerak keluar. Pandangan sasaran secepatnya dan jaga mata terfokus padanya hingga bola mencapai sasaran . Mata jangan mengikuti gerakan bola atau tangan penjaga. Konsentrasi pada target untuk mengurangi pandangan yang membuat perhatian terfokus pada ring.
b. Keseimbangan Keseimbangan memberikan tenaga dan kontrol irama tembakan menjadi lebih baik. Posisi kaki sebagai dasar keseimbangan dan menjaga kepala segaris sebagai kontrol keseimbangan. Rentang kaki selebar bahu dan arah jari kaki ke depan (ke arah ring). Kaki pada sisi tangan yang menembak didepan. Jari kaki dibelakang sejajar dengan tumit (toe-to-heel relationship). Tekukan kaki memberikan tenaga penting untuk loncatan dan pendaratan. Tumpuan terletak pada kaki pivot. Pemain pemula dan yang sudah kecapaian sering gagal menekuk lututnya hingga kekurangan tenaga untuk melontarkan bola dengan tenaga kaki. user Kepala segaris pinggang dan kaki.commit Kepalatomengontrol kaki dan sedikit lebih maju
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
ke depan membuat garis menanjak antara bahu dan tubuh bagian atas dengan ring dan bahu rileks.
c. Posisi tangan Posisi tangan sangat penting dalam melakukan tembakan. Untuk menembak adalah penting mengangkat kedua tangan pada saat meloncat. Hal ini berarti semakin dekat tangan dengan ring basket maka kesempatan bola untuk masuk semakin besar. Tangan rileks dan jari-jari terentang secukupnya. Posisi tangan yang rileks akan menjadi arah alami, bola pada jari, jadi tidak pada telapak tangan. Tangan yang tidak menembak ikut menjaga keseimbangan. Berat bola seimbang (jari manis dan kelingking). Lengan dari tangan yang tidak menembak pada sisi yang leluasa. Tangan yang menembak secara langsung di belakang bola, jari telunjuk pada titik tengah: Bola dilepaskan dari jari telunjuk. Pada saat melempar jari telunjuk tepat dikatup atau tanda lain pada bagian tengah bola, agar kontrol dan sentuhan ujung jari yang sudah terbangun dapat menghasilakan lemparan yang lembut lagi tepat.
d. Teknik melompat Lompatan ke arah vertikal. Tumpuan dapat dilakukan dengan satu atau dua kaki. Akan tetapi tumpuan dengan satu kaki tampaknya menghasilkan lompatan yang lebih tinggi. Hal ini karena tumpuan yang lebih sempit ruangnya akan menghasilkan gaya yang lebih kea rah vertical daripada tumpuan yang lebih luas. Semakin tinggi kita melompat maka kita akan semakin dekat dengan ring basket yang menjadi tujuan kita. Sehingga kita semakin mudah untuk memasukkan bola ke dalam keranjang. Selain hal tersebut, didalam pertandingan tinggi lompatan mempengaruhi kontak fisik dengan lawan kita saat kita melompat untuk memasukkan bola ke dalam keranjang.
e. Follow trhought Setelah bola lepas dari jari tangan, lengan yang digunakan untuk commit to userlurus pada target. Telapak tangan menembak lurus dengan jari tengah menunjuk
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menghadap ke bawah. Mata bertahan pada sasaran , dengan lengan tetap di atas pada posisi penyelesaian follow throught sampai bola menyentuh ring lalu bersiap kembali masuk. Berdasarkan uraian diatas, teknik tembakan dalam permainan bola basket terdiri dari beberapa rangkaian anggota tubuh yang saling terkait dan harus dikoordinasikan dengan baik, sehingga menghasilkan tembakan yang akurat. Oleh karena itu penguasaan teknik tembakan harus didahulukan dengan cara melatih gerak dasar tersebut secara sistematis, teratur dan terukur guna mendukung prestasi bola basket.
5. Analisa Teknik Under the Basket Shoot
Analisa teknik Under the Basket Shoot dimulai pada saat siswa atau atlet memegang bola, melakukan lompatan, gerakan tangan melempar bola pada sasaran, dan diakhiri dengan follow trought. Di bawah ini skema dari analisis mekanik gerakan Under the Basket Shoot: Gambar 1. Under the Basket Shoot
Saat memegang bola
Saat melompat
Shooting
Follow trought
Berdasarkan sketsa di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Saat Memegang Bola Saat memegang bola adalah sikap awal atau dapat dikatakan awalan sebelum melakukan gerakan Under the Basket Shoot. Bola dipegang dengan kedua tangan,bisa didepan dada, dibawah, maupun di atas kepala. Hal ini tergantung dari posisi siswa atau atlet saat menangkap bola. Pandangan tertuju commit to user pada sasaran yaitu papan ring. Posisi badan tegak, kaki rileks kira – kira selebar
perpustakaan.uns.ac.id
15 digilib.uns.ac.id
bahu. Posisi badan dapat berada di kanan maupun di kiri ring basket. Posisi menyudut kira – kira 450 menghadap kea rah ring basket.
b. Saat Melompat Lompatan dapat dilakukan dengan satu kaki maupun dengan dua kaki. Akan tetapi lompatan dengan satu kaki menghasilkan lompatan yang yang lebih tinggi dikarenakan titik tumpuan yang lebih sempit dibandingkan lompatan dengan dua kaki. Lompatan pada saat melakukan Under the Basket Shoot merupakan lompatan ke arah vertikal atau mengarah pada ring basket.
c. Mengarahkan Bola atau Shooting Gerakan mengarahkan bola pada ring merupakan gerakan terpenting atau inti dari Under the Basket Shoot. Gerakan ini dilakukan bersamaan dengan gerakan melompat. Tangan yang melakukan tembakan memegang bola. Mengarahkan bola pada papan. Sasarannya adalah garis vertikal di sebelah ring basket. Sudut tembakan kira – kira 450. Berikut ini gambar Under the Basket Shoot pada saat menambak atau mengarahkan bola :
Gambar 2. Gerakan Under the Basket Shoot commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Follow Trought Follow trought dari gerakan Under the Basket Shoot adalah gerakan mendarat. Setelah gerakan mengarahkan bola ke arah papan diperlukan gerakan mendarat yang benar. Hal ini berfungsi untuk menghindarkan siswa atau atlet dari cedera yang dalam hal ini cedera engkel atau pergelangan kaki.
6. Latihan
a. Pengertian Latihan Harsono (1988: 94) menyatakan “Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah
jumlah beban latihan atau pekerjaannya”. Sedang menurut
Sudjarwo (1995:14)” latihan adalah suatu proses yang sistematis secara berulangulang secara ajeg dengan selalu memberikan peningkatan beban latihan”. Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, latihan secara sistematis maksudnya berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, melodis, dari yang mudah ke yang lebih sukar, latihan teratur, dari yang sederhana ke yang lebih rumit. Latihan berulang-ulang adalah setiap elemen teknik harus di ulang sesering mungkin, maksudnya adalah agar gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semakin mudah dan otomatis pelaksanaanya sehingga makin menghemat energi. Kian hari makin ditambah bebannya, segera setelah tiba saatnya beban latihan harus ditambah dan diperberat. Kalau beban tidak pernah ditambah prestasipuan tidak akan meningkat. Latihan harus direncanakan dengan baik, hal ini meliputi program latihan, sasaran yang hendak di kembangkan yang pada akhirnya akan terjadi peningkatan prestasi yang baik.
b. Program latihan Agar latihan yang dilakukan memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka latihan yang dilakukan harus disusun program latihan yang baik. Dalam menyusun program latihan harus memeperhatikan faktor yang commit to user mempengaruhi terhadap hasil latihan.
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
Pelaksanaan latihan pada umumnya dilakukan paling sedikit dua kali dalam seminggu. Waktu latihan yang dilakukan terlalu lama akan mengakibatkan kelelahan yang kronis atau terlalu lama waktu istirahatnya, sehingga kondisinya menurun. Menurut M Sajoto (1995:35) para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun lamanya latihan yang diperlukan selama 6 minggu atau lebih”.
c. Pengaruh latihan Manfaat utama dari latihan adalah ditujukan kepada pencapaian puncak prestasi. Akhir dari pembentukan harus menuju kepada kematanga juara. Dengan bekal fisik, teknik, taktik yang didukung oleh mental bertanding akan merupakan keselarasan yang matang antara tindakan dan proses mental bertanding tersebut. Latihannya adalah dengan jalan mengadakan berbagai pertandingan, frekuensi bertanding yang cukup banyak dengan segala macam variasinya. Menurut Sudjarwo (1995: 17) pengaruh dari latihan yang diharapkan antara lain : 1) Tambahnya kemampuan kerja 2) Adanya ketahanan dalam melakukan kerja / latihan dengan intensitas tinggi 3) Kemampuan untuk menyesuaikan terhadap kerja yang lebih berat 4) Cepatnya normal kembali setelah istirahat sesudah melakukan kerja d. Prinsip-prinsip latihan tembakan bola basket Menurut Vic Amber (2006: 11) : Tembakan bukan hanya sekedar melemparkan bola akan tetapi meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola jatuh tepat sasaran, sehingga diperlukan prinsip-prinsip tembakan bola basket yaitu : 1) Mengamankan bola dari musuh Mampu melepaskan diri dari kepungan musuh merupakan suatu keterampilan yang sangat penting, dalam permainan bola basket melepaskan kawalan dari lawan sebelum melakukan tembakan sangat diperlukan untuk tercapainya hasil tembakan yang maksimal. 2) Melompat Melompat dalam melakukan tembakan bola basket merupakan tembakan kearah vertikal (tegak) baik untuk tembakan satu tangan maupun tembakan dua commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tangan. Setiap pemain bola basket harus berlatih melakukan lompatan tegak dan berusaha menyentuh bola atau objek lain dengan satu atau dua tangan. Prinsip latihan merupakan acuan yang hendaknya digunakan dalam latihan agar terlaksana dengan baik. Agar tujuan dari suatu latihan dapat tercapai sesuai yang diharapkan, maka latihan yang dilakukan harus mengacu pada prinsip-prinsip latihan yang benar. Prinsip latihan tembakan bola basket tersebut merupakan pedoman yang secara sistematis menjadi penuntun keseluruhan proses latihan. Semua prinsip latihan merupakan suatu konsep yang utuh untuk menunjang proses latihan guna meningkatkan prestasi olahraga, khususnya teknik tembakan bola basket.
7. Frekuensi Latihan
Yang dimaksud dengan frekuensi latihan menurut M Sajoto (1995: 137) adalah “berapa kali seseorang melakukan latihan yang cukup intensif dalam satu minggunya”. Sedang menurut Sudjarwo (1995: 16) frekuensi adalah “berapa kali suatu latihan dilakukan setiap minggunya”. Pada umumnya telah disepakati bahwa makin banyak frekuensi latihan tiap minggu, makin cepat pula peningkatan kemampuan orang tersebut. Namun demikian disarankan agar dalam menentukan frekuensi latihan, benar – benar memperhatikan batas kemampuan seorang tersebut. Karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila frekuensi latihan diberikan dengan berlebihan, akibatnya bukan percepatan kenaikan prestasi yang dicapai, tetapi dapat mengakibatkan cedera dan sakit yang berkepanjangan. Sangat dianjurkan agar tidak menjalankan latihan apabila badan sedang tidak enak atau sakit, udara terlalu panas atau dingin, dan tubuh terlalu letih, walaupun program latihan mingguannya belum selesai. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bila frekuensi latihan ditingkatkan, sedang kondisi baru mengalami seperti hal – hal tersebut di atas maka otot – otot mereka akan commit to user merasakan sakit lebih lama dibanding dengan latihan dengan frekuensi semula.
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Selanjutnya tentang berapa jumlah frekuensi latihan latihan yang efektif, tergantung kepada sifat olahraga yang dilakukannya. Menurut M Sajoto (1995: 35) “mengenai masalah frekuensi latihan tiap minggunya, program dari De Lorme dan Watkin adalah 4 kali perminggu. Namun para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya latihan diberikan 3 kali dalam satu minggu. Hal tersebut merupakan penerapan frekuensi latihan untuk kondisi fisik yang belum tentu sama dengan frekuensi latihan yang diterapkan untuk latihan keterampilan. Terdapat perbedaan antara latihan kondisi fisik dan latihan keterampilan. Dalam latihan kondisi fisik misalnya latihan kekuatan sebaiknya istirahat setelah latihan tidak kurang dan tidak lebih dari 48 jam. Hal ini berhubungan erat dengan massa otot. Bila lebih dari 48 jam kondisi fisik atlet atau siswa akan mengalami penurunan karena istirahat yang terlalu lama dan ada kemungkinan tubuh kembali kekeadaan semula sama seperti sebelum latihan. Hal ini berarti manfaat dari latihan yang kita lakukan tidak akan maksimal. Namun apabila istirahat yang dilakukan kurang dari 48 jam tubuh belum mengadakan pemulihan yang baik yang berarti kondisi fisiknya belum pulih atau masih capek. Suharno HP (1993: 15) menyatakan “Stress fisik akan menimbulkan kelelahan anatomis dan fisiologis, organisme atlet beradaptasi terhadap kelelahan akibat beban latihan tersebut, seterusnya atlet akan mengalami kenaikan kemampuan (super kompensasi)” Di dalam latihan keterampilan perubahan terbesar yang terjadi adalah pada system saraf atau motorik atlet. Semakin banyak mencoba suatu teknik atau gerakan, hasilnya akan semakin baik dan mengarah pada otomatisasi gerak. Semakin banyak mencoba suatu teknik, system motorik atlet akan semakin terlatih karena memory atlet juga akan semakin kuat.
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8. Latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi latihan dua kali dan tiga kali seminggu
Untuk latihan keterampilan olahraga dapat dilakukan dengan berbagai metode. Untuk meningkatkan kemampuan under the basket shoot dapat digunakan metode latihan menggunakan frekuensi dua kali dan tiga kali seminggu.
a. Metode latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi dua kali Metode latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi dua kali seminggu maksudnya dalam melakukan latihan under the basket shoot dilakukan dua kali dalam satu minggu. Memang hampir tidak ada teori yang menyebutkan frekuensi latihan dilakukan dua kali dalam satu minggu, namun dalam kenyataannya di lapangan masih banyak tim olahraga maupun sekolah yang menggunakan frekuensi latihan dua kali dalam satu minggu dan tidak jarang tim tersebut juga mendapatkan prestasi dalam kompetisi bola basket. Bila ditinjau dari aspek fisiologis istirahat yang dilakukan terlalu lama namun system saraf masih tetap berdaptasi dengan gerakan – gerakan yang dilakukan sehingga proses menuju otomatisasi gerak masih berlangsung. Kelebihan latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi dua kali : 1) Waktu istirahat yang panjang sehingga tidak akan terjadi kelelahan otot 2) Tidak mengalami kebosanan latihan 3) Dapat mempersiapkan kondisi tubuh untuk mengantisipasi meningkatnya beban latihan 4) Dapat mempersiapkan tenaga secara fisiologis
Kekurangan dari latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi dua kali : 1) Peningkatan kemampuan otot sedikit sekali karena lamanya waktu istirahat commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Perbaikan teknik gerakan yang benar lebih sulit karena intensitas latihan yang sedikit sehingga proses menuju ototmatisasi gerak lebih lama.
b. Metode latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi latihan tiga kali Metode latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi tiga kali seminggu maksudnya dalam melakukan latihan under the basket shoot dilakukan tiga kali dalam satu minggu. Dengan frekuensi latihan selama tiga kali teknik yang benar akan terbentuk. Pencapaian otomatisasi gerak mejadi lebih cepat karena gerakannya lebih sering dilakukan. Hal ini didukung oleh M Sajoto (1995: 119) yang menyatakan bahwa “Program latihan yang dilaksanakan selama 4 kali setiap minggu selama 6 minggu cukup efektif, namun para pelatiih cenderung melaksanakan 3 kali setiap minggu untuk menghindari terjadinya kelelahan yang kronis, dengan lama latihan yang dilakukan adalah selama 6 minggu atau lebih.” Kelebihan latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi tiga kali seminggu antara lain: 1) Perbaikan teknik gerakan yang benar lebih cepat tercapai 2) Kekurangan dan kesalahan gerakan mudah diketahui karena banyaknya intensitas latihan. 3) Adaptasi gerakan yang baik akan tercapai. 4) Saraf motorik atlet terlatih karena seringnya latihan. Kekurangan dari latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi tiga kali: 1) Terjadinya kelelahan otot 2) Adanya kebosanan dengan program latihan.
commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Latihan Under The Basket Shoot menggunakan frekuensi latihan dua kali Kelebihan latihan ini adalah memberikan istirahat yang cukup, sehingga tidak mengakibatkan kelelahan yang berarti dalam satu minggu sehingga dalam latihan selanjutnya akan mempunyai kondisi fisik yang baik, dan dengan frekuensi latihan yang sedikit tidak akan mengakibatkan kebosanan latihan. Harsono (1988: 190) berpendapat bahwa “dalam pelaksanaan latihan dianjurkan istirahat antara dua session latihan sedikitnya 48 jam dan sebaiknya tidak lebih dari 96 jam”. Sedangkan kelemahan latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi dua kali seminggu adalah penguasaan teknik tembakan, pengontrolan serta perbaikan lama atau kurang karena istirahat yang terlalu lama atau kurang tepat.
2. Latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi latihan tiga kali Kelebihan latihan ini adalah frekuensi latihan yang lebih banyak akan menuntut terhadap peningkatan motorik yang lebih baik, sehingga dengan motorik yang lebih baik maka gerakan dapat dilakukan secara otomatis. Dengan latihan yang banyak menyebabkan waktu istirahat sedikit atau sebentar sehingga tugastugas atau gerakan-gerakan pada hari kemarin mudah diingat dan ditampilkan kembali pada hari latihan berikutnya serta seringnya pertemuan maka akan sering mendapatkan koreksi dan perbaikan dari pelatih. Sehingga penguasaan teknik tembakan lebih baik dan unsur ketahanan fisik akan terbentuk. Sedangkan kelemahannya adalah dengan banyaknya waktu latihan akan menyebabkan kelelahan karena kurangnya waktu istirahat dalam seminggu. Keterampilan teknik dasar tembakan merupakan unsur penting guna mendukung kemampuan under the basket shoot, yang diperoleh melalui proses latihan yang commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilakukan secara teratur dan terukur berdasarkan prinsip-prinsip latihan yang benar.
C. Perumusan Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh antara frekuensi latihan dua kali dan tiga kali dalam satu minggu terhadap kemampuan under the basket shoot bola basket pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011. 2. Latihan menggunakan frekuensi tiga kali perminggu lebih baik dibandingkan latihan dengan menggunaakan frekuensi dua kali perminggu terhadap kemampuan under the basket shoot pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Negeri 2 Magetan.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan (6 minggu). Jadwal penelitian antara lain tes awal tanggal 26 Februari, treatmen tanggal 28 Februari sampai 8 April, dan tes akhir tanggal 12 April 2011.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun pelajaran 2010/2011, sebanyak 118 siswa.
2. Sampel Selanjutnya berdasarkan banyaknya populasi tersebut, maka diambil sejumlah sampel dengan cara proporsional random sampling. Kemudian besarnya sampel ditentukan menurut pendapat Suharsimi Arikunto ( 1995: 120 ) yang mengemukakan bahwa : “ Untuk sekedar ancer-ancer dalam mengambil sampel, maka apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, maka dianjurkan diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila lebih dari 100 jumlahnya, maka dianjurkan diambil 10-15% dan 20-25% atau lebih”.
commit to user
24
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 1. Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam penelitian ini ditentukan jumlah sampel dengan mengambil 25 %
dari besarnya populasi
perkelas: No
Kelas
Jumlah siswa
Prosentase
1
XI IPA 1
13
25%X13=3,25
3
2
XI IPA 2
14
25%X14=3,5
4
3
XI IPA 3
11
25%X11=2,75
3
4
XI IPA 4
13
25%X13=3,25
3
5
XI IPA 5
13
25%X13=3,25
3
6
XI IPS 1
17
25%X17=4,25
4
7
XI IPS 2
19
25%X19=4,75
5
8
XI IPS 3
18
25%X18=4,5
5
Jumlah
Hasil
30
Maka sampel yang diambil sebanyak 30 siswa.
C. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Tes ketrampilan bermain bola basket dengan tes menembak selama satu menit dari Hasnan Said (1977: 11). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pre test – post test. Lebih jelasnya rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
S
Pre test
Ke 1
X1
Post Test
KE 2
X2
Post Test
MSOP
Gambar 2. Rancangan Penelitian
Keterangan : S
: Sampel
Pre test
: Tes awal kemampuan Under The Basket Shoot
MSOP
: Matched Subyek Ordinal Pairing
KE 1
: Kelompok 1
KE 2
: Kelompok 2
X1
: Latihan dengan frekuensi 3x
X2
: Latihan dengan frekuensi 2x
Post test
: tes akhir kemampuan under the basket shoot
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Selanjutnya dalam membagi kelompok dengan cara Matched Subyek Ordinal Pairing (MSOP), yaitu dengan cara setelah dilaksanakan test awal, sampel diperingkat sesuai dengan hasil kemampuan dan dikelompokkan sesuai dengan bagan berikut: 1
2
4
3
5
6
8
7 10 dan seterusnya
9
Gambar 3. Skema Matched Subyek Ordinal Pairing (MSOP) Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penelitian ini terdiri dari beberapa variable. Adapun dalam penelitian ini antara lain: 1. Variable bebas yaitu variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas dalam penelitian ini adalah latihan dengan frekuensi 2x dan 3x dalam seminggu. 2.Variabel terikat adalah variable yang dipengaruhi variable lain. Adapun variable terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan Under The Basket Shoot.
E. Teknik Analisis Data Setelah semua data terkumpul, kemudian data disusun dan dianalisa secara statistik deskriptif melalui proses sebagai berikut : 1. Menghitung Reliabilitas Reliabilitas =
☠
dengan R =
騠 铐 騠 铐
Untuk menghitung MSA dan MSW harus dicari dulu 6 dari satu set skor ialah : a. Jumlah kuadrat total b. derajat kebebasan total
SSr = ∑
䂀
∑
g
dfT = n) (k) – 1 commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Jumlah kuadrat diantara subjek
SSA=
d. Derajat kebebasan diantara subjek e. Jumlah kuadrat dalam subjek f. Derajat kebebasan dalam subjek
∑
∑
.
g
dfA = n – 1
SSW = ∑
䂀
∑
.
dfW = n(k – 1)
Σ X2= jumlah skor kuadrat
Catatan :
Σ X = jumlah skor seluruh subjek n = jumlah subjek k = jumlah skor setiap subjek Ti = jumlah skor untuk setiap subjek i Dengan mendapatkan ke-6 harga tersebut, maka dapat dihitung kuadrat rata – rata diantara subjek dan kuadrat rata – rata dalam subjek : MSA= MSW =
铐
b铐
b
铐
g ☠ g
2. Pengujian Prasyarat Analisis
☠
a. Uji Normalitas Uji Normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode lilliefors (Sudjana, 1992 : 466). Adapun prosedur pengujian normalitas tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pengamatan x1, x2…….,xn dijadikan bilangan baku z1, z2………,zndengan menggunakan rumus : z=
x1 - x s
Keterangan : X = rata-rata S = simpangan baku 2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal buku, kemudian dihitung F(z1) = P(z ≤ z1) 3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2……..,znyang lebih kecil sama dengan z1,jika commit to user dinyatakan oleh S(z1), maka
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
S(z1) =
banyaknya z1, z 2.......... , zn yang £ z1 n
4) Hitung selisih F(z1) – S(z1) kemudian ditentukan harga mutlaknya. b. Uji homogenitas Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Rumusnya adalah ; F dbnb : dbvk =
SDbs2 SDk2t
(Sutrisno Hadi, 1982:386) Keterangan : dbvb = derajat kebebasan dari varians yang lebih besar dbvk = derajat kebebasan dari varians yang lebih kecil SD2bs = varians yang lebih besar SD2kt = varians yang lebih kecil 3. Uji Perbedaan Rumus yang digunakan untuk mencari nilai perbedaan tersebut adalah sebagai berikut : Md
t=
åd
2
N ( N - 1)
(Sutrisno Hadi, 1995 : 457) Keterangan : Md = Mean beda dari pasangan ∑d2 = Jumlah kuadrat perbedaan masing-masing subyek N = Jumlah Pasangan Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut : M=
åD N
Keterangan : D = Deviasi mean perbedaan N = Jumlah pasangan commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk mengetahui presentasi peningkatan pada kedua kelompok latihan dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
presentase peningkatan =
meandifferent x100% meanpretes
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam
bab
ini
disajikan
mengenai
hasil
penelitian
beserta
interprestasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir kemampuan under the basket shoot. Berturut-turut disajikan mengenai deskripsi data, uji prasyarat analisis. Hasil analisis data serta pembahasan dan pengujian hipotesis.
A. Deskripsi Data
Deskripsi hasil analisis data hasil tes kemampuan tembakan bola basket permenit yang dilakukan pada kelompok 1 dan kelompok 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Deskripsi data hasil tes kemampuan under the basket shoot pada kelompok 1 dan kelompok 2. Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Hasil
Hasil
Terendah
Tertinggi
15
3
Akhir
15
Awal Akhir
Tes
N
Mean
SD
Awal
24
10.13
5.93
4
25
12.07
5.97
15
3
23
10.53
6.19
15
8
27
13.53
6.14
B. Mencari Reliabilitas
Tingkat reliabilitas hasil tes awal dan tes akhir kemampuan under the basket shoot diketahui melalui uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kemampuan under the basket shoot dalam penelitian sebagai berikut: commit to user
31
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir. Hasil Tes
Reliabilitas
Tes awal under the basket shoot
0.99
Tes akhir under the basket shoot
0.97
C.
Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis yang dilakukan terdiri dari uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut : Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kelompok
N
M
SD
Lhitung
Lt 5%
K1
15
10.13
5.93
0.178
0.220
K2
15
10.53
6.19
0.201
0.220
Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada K1diperoleh nilai Lhitung= 0.1783 dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.220. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada K1 termasuk berdistribusi normal. Sedangkan dari hasil uji nomalitas yang dilakukan pada K2 diperoleh nilai Lhitung = 0.201. Dimana nilai tersebut lebih kecil commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.220. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada K2 termasuk berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara kelompok 1 dan kelompok 2. Uji homogenitaas ini berfungsi sebagai persyaratan dalam uji perbedaan, dimana jika terdapat perbedaan antar kelompok yang diuji, perbedaan itu benar – benar merupakan perbedaan nilai rata – rata. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data N
SD2
K1
15
32.78
K2
15
35.71
Kelompok
Fhitung
Ft 5%
1.09
2.46
Dari uji homogenitas diperoleh nilai Fhitung = 1.09, sedangkan dengan db = 14 lawan 14, angka Ftabel5% = 2.46, yang ternyata bahwa nilai Fhitung = 1.09 lebih kecil dari Ftabel5% sehingga dapat disimpulkan bahwakelompok 1 dan kelompok 2 memiliki varians yang homogen. Dengan demikian apabila nantinya antara kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut benar – benar karena adanya perbedaan rata – rata nilai yang diperoleh.
D. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan langkah untuk menguji apakah pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis dapat diterima atau ditolak. Setelah diadakan penafsiran terhadap hasil analisis data seperti tersebut diatas, maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hasil uji t dengan metode subjek pairing data dan tes akhir kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali dan latihan menggunakan frekuensi tiga kali terhadap kemampuan under the basket shoot diperoleh : 1. Hasil penghitungan sebesar 1.926 sedangkan angka batas penolakan hipotesis nol dalam tabel adalah 1.761. ternyata lebih besar dari angka batas penolakan hipotesis nol, dengan demikian hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara latihan menggunakan frekuensi dua kali dan menggunakan frekuensi tiga kali terhadap kemampuan under the basket shoot setelah melakukan perlakuan. 2. Hasil penghitungan peningkatan kemampuan under the basket shoot pada latihan menggunakan frekuensi dua kali diketahui terjadi peningkatan sebesar 19.08%. sedangkan perhitungan peningkatan kemampuan under the basket shoot pada latihan menggunakan frekuensi tiga kali diketahui terjadi peningkatan sebesar 28.48%. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok latihan menggunakan frekuensi tiga kali lebih efektif dibandingkan dengan kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi tiga kali lebih efektif dibandingkan dengankelompok latihan under the basket shoot mengguakan frekuensi dua kali pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun 2010/2011” dapat diterima kebenarannya.
1. Penghitungan Hasil Analisis Data a. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Latihan Under the Basket Shoot menggunakan frekuensi dua kali Setelah masing – masing kelompok mendapat perlakuan, selanjutnya untuk
membuktikan
perubahan
diadakan
perhitungan
statistik
dengan
menggunakan rumus t-tes. Adapun hasil penghitungan t-tes untuk tes awal dan tes commit to frekuensi user akhir pada kelompok latihan menggunakan dua kali sebesar 3.741 lebih
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
besar dari ttabel sebesar 1.761 yang berarti menolak hipotesis nol (Ho). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang meyakinkan antara tes awal dan tes akhir pada kelompok latihan yang menggunakan frekuensi dua kali.
b. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Latihan Under the Basket Shoot Menggunakan Frekuensi Tiga kali Hasil penghitungan statistik untuk tes awal dan tes akhir kelompok latihan yang menggunakan frekuensi tiga kali sebesar 3.533 lebih besar dari ttabel sebesar 1.761, yang berarti menolak hipotesis nol (Ho). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang meyakinkan antara tes awal dan tes akhir kemampuan under the basket shoot pada latihan yangmenggunakan frekuensi tiga kali.
c. Analisis Data Tes Akhir Kemampuan Under the Basket Shoot pada Kelompok Latihan menggunakan frekuensi Dua kali dan Latihan Menggunakan Frekuensi Tiga kali Hasil tes akhir setelah diadakan perlakuan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui perbedaan efek dari perlakuan tersebut. Selanjutnya untuk perbedaan kemampuan under the basket shoot, antara latihan menggunakan frkuensi dua kali dan latihan menggunakan frekuensi tiga kali, dapat diketahui dengan melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus t-tes. Adapun hasil penghitungan t-tes untuk tes akhir pada kelompok latihan yang menggunakan frekuensi dua kali dan latihan yang menggunakan frekuensi tiga kali sebesar 1.926, lebih besar dari ttabel sebesar 1.761, yang berarti menolak hipotesis nol (Ho). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang meyakinkan nilai tes akhir kemampuan under the basket shoot, antara latihan menggunakan frekuensi dua kali dan latihan menggunakan frekuensi tiga kali. Peningkatan kemampuan under the basket shoot, antara latihan menggunakan frekuensi dua kali dan latihan menggunakan frekuensi tiga kali dengan rumus sebagai berikut : commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
騠alg .bbauag Persentase Peningkatan = x 100% 騠alg ua a
Peningkatan kemampuan under the basket shoot untuk kelompok 1 yaitu
kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali dapat dihitung sebagai berikut : Mean different = 1.9334 Mean pretest = 10.1333 Mean posttest = 12.0667 ☠ ꉸꜘꜘ%
x 100% = 19.0797 = 19.08 ☠Ǵ ☠ꜘꜘꜘ
Besarnya peningkatan sebesar 19.08, maka terjadi peningkatan 19.08% Peningkatan kemampuan under the basket shoot pada kelompok menggunakan frekuensi tiga kali dan dapat dihitung sebagai berikut : Mean differen = 3 Mean pretest = 10.5333 Mean posttest = 13.5333 䂀Ƽ
☠Ǵ
d x 100% = 28.4811 = 28.48 ꜘꜘꜘ
Besarnya peningkatan sebesar 28.48, maka terjadi peningkatan 28.48% Dari penghitungan besarnya peningkatan dari kedua kelompok tersebut diketahui bahwa kemampuan under the basket shoot dengan latihan menggunakan frekuensi tiga kali memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok latihan yang menggunakan frekuensi dua kali.
E. Pembahasan dan Pengujian Hipotesis Dari hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan, diperoleh nilai ttabel antara tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 = 1.247, sedang nilai ttabel = 1.761. ternyata t yang diperoleh < t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan demikian kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuandalam keadaan seimbang. Antara kelompok 1 dan kelompok 2 commit to user berangkat dari titik tolak kemampuan yang sama. Yang berarti apabila setelah
perpustakaan.uns.ac.id
37 digilib.uns.ac.id
diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal itu semata – mata karena adanya perlakuan yang diberikan. Nilai t antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 = 3.741, sedang ttabel = 1.761. ternyata t yang diperoleh > t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1. Yang berarti bahwa kelompok 1 memiliki peningkatan kemampuan under the basket shoot yang disebabkan oleh latihan yang diberikan, yaitu dengan latihan dengan menggunakan frekuensi dua kali. Nilai t antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 = 7.24, sedang ttabel = 1.761. ternyata t yang diperoleh > t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 2. Yang berarti bahwa kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan under the basket shoot yang disebabkan oleh latihan yang diberikan, yaitu dengan menggunakan frekuensi tiga kali. Dari hasil uji perbedaan terhadap hasil tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2, diperoleh nilai t sebesar 1.926. sedangkan ttabel = 1.761. ternyata t yang diperoleh > t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan selama 6 minggu, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2. Karena sebelum diberi perlakuan kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama, maka perbedaan tersebut adalah karena perbedaan pengaruh dari latihan yang diberikan. Pengaruh suatu latihan itu bersifat khusus, sehingga perbedaan karakteristik latihan dapat menghasilkan pengaruh yang berbeda. Antara latihan menggunakan frekuensi dua kali dan latihan menggunakan frekuensi tiga kali memiliki pengaruh yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan meningkatkan kemampuan under the basket shoot. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh latihan menggunakan frekuensi tiga commitkelompok to user latihan menggunakan frekuensi kali lebih efektif dibandingkan dengan
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dua kali pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun 2010/2011 dapat diterima kebenarannya. Kelompok 1 memiliki nilai persentase peningkatan kemampuan sebesar = 19.08 % sedangkan kelompok 2 memiliki nilai persentase peningkatan kemampuan sebesar = 28.48 %. Ternyata kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan under the basket shoot yang lebih besar daripada kelompok 1. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa, kelompok latihan menggunakan frekuensi tiga kali lebih efektif daripada kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan tahun 2010/2011 dapat diterima kebenarannya.
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A.Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada BAB IV dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada
perbedaan
pengaruh
yang
signifikan
antara
kelompok
latihan
menggunakan frekuensi dua kali dan kelompok latihan menggunakan frekuensi tiga kali terhadap kemampuan Under the Basket Shoot pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan 2010/2011, dengan nilai t yang diperoleh sebesar 1.926 lebih besar dari ttabel sebesar 1.761. 2. Peningkatan kemampuan Under the Basket Shoot pada latihan menggunakan frekuensi tiga kali lebih baik dibandingkan dengan kelompok latihan menggunakan frekuensi dua kali pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 2 Magetan TAHUN 2010/2011. Peningkatan kelompok 1 (kelompok latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi dua kali = 19.08%). Kelompok 2 (kelompok latihan under the basket shoot menggunakan frekuensi tiga kali = 28.48%) B. implikasi Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan under the basket shoot menggunakan latihan dengan frekuensi dua kali dan latihan menggunakan frekuensi tiga kali keduanya mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan
kemampuan under the basket shoot. Namun besarnya peningkatan dari masing – masing latihan berbeda. Latihan dengan
menggunakan frekuensi tiga kali,
sehingga hal tersebut menjadi dasar bagi guru olahraga maupun ekstrakurikuler untuk meningkatkan kemampuan under the basket shoot.
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Saran Sehubungan dengan kesimpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan maka pengajar khususnya di SMA Negeri 2 Magetan tahun 2010/2011 disarankan hal – hal sebagai berikut :
1. Dalam latihan under the basket shoot hendaknya guru olahraga maupun ekstrakurikuler bola basket memperhatikan faktor yang mempengaruhi latihan secara maksimal. 2. Untuk meningkatkan kemampuan under the basket shoot hendaknya guru olahraga maupun ekstrakurikuler memahami metode latihan.
commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
A Hamidsyah Noer. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar Surakarta : UNS Press FIBA. 2004. Official Basketball Rules. Terjemahan PB. PERBASI. Jakarta : KONI FKIP UNS. 2009. Pedoman Penyusunan Skripsi. Surakarta : UNS Press Hall Wissel. 2000. Bola Basket. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Dirjendikti Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket Jakarta: Depdikbud, Dirjendikti, PPTK John Oliver. 2004. Dasar – dasar Bola Basket. Yogyakarta : Pakar Raya Mulyono B. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Surakarta : UNS Press M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Depdikbud Dirjendikti P2LPTK Nuril
Ahmadi.
2007.
Permainan
Bola
Basket.
Surakarta
:
ERA
INTERMEDIA Soebagio Hartoko. 1994. Tdan P BolaBaasketI. Surakarta : UNS Press Sudjarwo. 1995. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta UNS Press Sugiyanto. 1993. Penelitian Pendidikan. Surakarta : UNS Press Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta : UNY Suharsimi Arikunto. 1995. Porsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Bina Aksara Sutrisno Hadi. 1995. Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Vic Amber. 2006. Basketball :The basich for coach and player. Terjemahan : Supriyadi. Yogyakarta : Pionir
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran 1 Data Tes Kemampuan Under The Basket Shoot
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Aditya Nur Agni Kahuripan Angga Prasetyo Ardho Eko Liandi Bagus Kurniawan Buyung Adriyanto Deden Suryo Wibowo Dhika Eva Ardhana Edo Rantra Ardani Guntur Danang Hamida Prayoga Nanang Wahyudi Muhamad Sholeh Novan Setiawan Pungkas Prayoga Andhika Yudohutomo Angga Fredy Ari Novianto Arif Cahyono Gilang Risky Arista Hengky Adi Muhamad Ehsan Syaifulloh Ridwan Riza Sidiq Toni Vavanda P Yayan Mei S Yoki S
Tes awal
Tes akhir
6 5 8 9 7 10 5 17 10 8 4 12 3 15 8 6 5 3 17 23 10 11 22 7 9 12 11 24 4 19
10 7 9 12 6 12 11 21 12 10 6 12 4 19 11 9 5 8 22 27 14 12 21 6 14 13 15 25 9 20
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran 2 Data Tes Awal kemampuan Under The Basket Shoot berdasarkan ranking
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Vavanda P Gilang Risky Syaifulloh Yoki S Dika Arif Cahyono Novan Setiawan Nanang Wahyudi Sidiq Toni Muhamad Ehsan Buyung Adriyanto Edo Rantra Hengky Adi Ardho Eko Riza Angga Prasetyo Guntur Danang Pungkas Prayogo Bagus Kurniawan Ridwan Aditya Nur Andhika Yudohutomo Agni Kahuripan Deden Suryo Wibowo Angga Fredy Hamida Prayogo Yayan Mei Muhammad Sholeh Ari Novianto
Hasil 24 23 22 19 17 17 15 12 12 11 11 10 10 10 9 9 8 8 8 7 7 6 6 5 5 5 4 4 3 3
commit to user
Ranking 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran 3 Pembagian kelompok eksperimen dengan ordinal pairing berdasar tes awal NO
Kelompok 1 Nama
Kelompok 2
Hasil
Ranking
Nama
Hasil
Ranking
1
Vavanda P
24
1
Gilang Risky
23
2
2
Yoki S
19
4
Syaifulloh
22
3
3
Dika Eva
17
5
Arif Cahyono
17
6
4
Nanang Wahyudi
12
8
Novan Setiawan
15
7
5
Sidiq
12
9
Toni
11
10
6
Buyung Adriyanto
10
12
Muhamad Ehsan
11
11
7
Edo Rantra
10
13
Hengky Adi
10
14
8
Riza
9
16
Ardho Eko
9
15
9
Angga Prasetyo
8
17
Guntur Danang
8
18
10
Bagus Kurniawan
7
20
Pungkas Prayogo
8
19
11
Ridwan
7
21
Aditya Nur
6
22
12
Agni Kahuripan
5
24
Andhika
6
23
13
Deden Suryo
5
25
Angga Fredy
5
26
14
Yayan Mei
4
28
Hamida Prayogo
4
27
15
Muhammad
3
29
Ari Novianto
3
30
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran 4 Langkah I. Tabel kerja untuk menghitung reliabilitas hasil tes awal kemampuan under the basket shoot No I II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jml
X1 5 3 8 9 5 10 4 17 8 8 3 12 2 14 6 6 5 3 14 23 9 9 22 6 9 12 10 22 4 17 285 SX1
X2 6 5 6 7 7 9 5 15 10 7 4 11 3 15 8 5 4 2 17 21 10 11 19 7 7 10 11 24 3 19 288 SX2
Ti 11 8 14 16 12 19 9 32 18 15 7 23 5 29 14 11 9 5 31 44 19 20 41 13 16 22 21 46 7 36 573 STi commit to user
X12 25 9 64 81 25 100 16 289 64 64 9 144 4 196 36 36 25 9 196 529 81 81 484 36 81 144 100 484 16 289 3717 SX12
X22 36 25 36 49 49 81 25 225 100 49 16 121 9 225 64 25 16 4 289 441 100 121 361 49 49 100 121 576 9 361 3732 SX22
Ti 2 121 64 196 256 144 361 81 1024 324 225 49 529 25 841 196 121 81 25 961 1936 361 400 1681 169 256 484 441 2116 49 1296 14813 STi2
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Langkah II Dati hasil penghitungan diperoleh : SX = 573 SX2 = 3717 + 3732 = 7449 Langkah III
g
.
=
☠%Ƽ☠ꜘ
= 7406,5
.
=
䂀Ƽ
䂀ƼƼ
䂀
ꜘǴ
Maka, SST = SX2 –
g
= 7449 –
ꜘǴ
.
SSS =
–
dꜘ
䂀
= 5472,3
= 7449 – 5472,15 = 1977
g
= 7406,5 – 5472,15 = 1934,35 SSt =
g
–
g
= 7406,5 – 5472,15 = 0,15 SSI = SX2 +
g
–
.
–
g
= 7449 + 5472,15 – 7406,5 – 5472,3 = 42,3 SSS = 1934,35 SSt = 0,15 SSI = 42,35 SST = 1976,85
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Langkah IV Tabel ringkasan Anava untuk menghitung reliabilita Sunber Diantara Subyek Diantara Trial Interaksi Total
df n–1 29 k–1 1 (n – 1)(k – 1) 29 nk – 1 59
SS 1934,35
MS 66,7
0,15
0,15
42,35
1,46
1976,85
Rumus reliabilita : R=
騠
騠
騠
MSW = =
騠
Ǵ,☠
%䂀,ꜘ
☠ 䂀ꉸ
,d ☠,%䂀
R=
,d
=
%䂀,
ꜘǴ
= 1,4167
= 0,9788
Koefisien r hasil tes akhir kemampuan under the basket shoot yaitu : 0,797 Dimasukkan ke dalam formula Spearman Brown : r= =
䂀
☠
䂀
"
"
Ǵ,ꉸdꉸ
☠ Ǵ,ꉸdꉸ
= 0,9893
Jadi nilai reliabilita hasil tes awal kemampuan under the basket shoot yaitu : 0,99
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Langkah I. Tabel kerja untuk menghitung reliabilitas hasil tes akhirl kemampuan under the basket shoot No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jml
I
II
X1 10 5 9 8 6 9 11 17 12 7 6 12 3 19 8 6 4 6 22 24 14 12 21 4 11 8 15 25 7 17 338
X2 8 7 7 12 5 12 9 21 8 10 5 9 4 16 11 9 5 8 21 27 11 10 19 6 14 13 14 22 9 20 352
Ti 18 12 16 20 11 21 20 38 20 17 11 21 7 35 19 15 9 14 43 51 25 22 40 10 25 21 29 47 16 37 690
X12 100 25 81 64 36 81 121 289 144 49 36 144 9 361 64 36 16 36 484 576 196 144 441 16 121 64 225 625 49 289 4922
X22 64 49 49 144 25 144 81 441 64 100 25 81 16 256 121 81 25 64 441 729 121 100 361 36 196 169 196 484 81 400 5144
Ti 2 324 144 256 400 121 441 400 1444 400 289 121 441 49 1225 361 225 81 196 1849 2601 625 484 1600 100 625 441 841 2209 256 1369 19918
SX1
SX2
STi
SX12
SX22
STi2
commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Langkah II Dati hasil penghitungan diperoleh : SX = 690 SX2 = 10066 Langkah III
g
.
=
☠ꉸꉸ☠Ƽ
= 9959
.
=
ꜘꜘƼ
ꜘ
䂀
Maka,
ꜘǴ
SST = SX2 –
g
= 10066 – .
SSS =
䂀
–
ꜘǴ
ꉸǴ
䂀
= 7938,267
= 10066 – 7935 = 2131
g
= 9959 – 7935 = 2024 SSt =
g
–
g
= 7938,27 – 7935 = 3,267 SSI = SX2 +
g
–
.
–
g
= 10066 + 7935 – 9959 – 7938,27 = 103,733 SSS = 2024 SSt = 3,267 SSI = 103,733 SST = 2131
commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Langkah IV
Tabel ringkasan Anava untuk menghitung reliabilita Sunber Diantara Subyek Diantara Trial Interaksi Total
df n–1 29 k–1 1 (n – 1)(k – 1) 29 nk – 1 59
SS 2024
MS 69,7931
3,267
3,267
103,733
3,577
2131
Rumus reliabilita : R=
騠
騠
MSW = =
騠
ꜘ,䂀
騠
d ☠Ǵꜘ,dꜘ
☠ 䂀ꉸ
ꉸ,dꉸꜘ ꜘ,
R=
ꉸ,dꉸꜘ☠
=
☠Ǵd ꜘǴ
= 3,57
d = 0,9489
Koefisien r hasil tes akhir kemampuan under the basket shoot yaitu : 0,9849 Dimasukkan ke dalam formula Spearman Brown : r=
=
䂀
☠
䂀
"
"
Ǵ,ꉸ%ꉸ
☠ Ǵ,ꉸ%ꉸ
= 0,9738
Jadi nilai reliabilita hasil tes akhir kemampuan under the basket shoot yaitu : 0,97
commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran 5 Uji Normalitas Data dengan metode Lilliefors 1. Normalitas data tes awal kelompok 1 Dari hasil penghitungan data diperoleh : X
= 10.1333
SD = 5.9265 Data pada kelompok tersebut dimasukkan dalam tabel sebagai berikut : Urutan 1 2 4 4 6 6 7 8 10 10 12 12 13 14 15
xi 3 4 5 5 7 7 8 9 10 10 12 12 17 19 24
zi -1,20 -1,03 -0,87 -0,87 -0,53 -0,53 -0,36 -0,19 -0,02 -0,02 0,31 0,31 1,16 1,50 2,34
F(Zi) 0,1151 0,1515 0,1922 0,1922 0,2981 0,2981 0,3594 0,4247 0,4920 0,4920 0,6217 0,6217 0,8770 0,9332 0,9904
S(Zi) 0,0667 0,1333 0,2667 0,2667 0,4000 0,4000 0,4667 0,5333 0,6667 0,6667 0,8000 0,8000 0,8667 0,9333 1,0000
|F(Zi) - S(Zi)| 0,0484 0,0182 0,0745 0,0745 0,1019 0,1019 0,1073 0,1086 0,1747 0,1747 0,1783 0,1783 0,0103 0,0001 0,0096
Kesimpulan Dari perhitungan di atas diperoleh Lhitung= 0.178. dengan n = 15 dan taraf signifikansi 5% nilai
Ltabel= 0.220. ternyata nilai Lhitung lebih kecil dari
Ltabeldengan demikian hipotesis nol diterima, yang berarti data termasuk berdistribusi normal. commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Normalitas data tes awal kelompok 2 Dari hasil penghitungan data diperoleh : X
= 10.5333
SD = 6.1860 Data pada kelompok tersebut dimasukkan dalam tabel sebagai berikut : Urutan 1 2 3 5 5 7 7 8 9 11 11 12 13 14 15
xi 3 4 5 6 6 8 8 9 10 11 11 15 17 22 23
zi -1,22 -1,06 -0,89 -0,73 -0,73 -0,41 -0,41 -0,25 -0,09 0,08 0,08 0,72 1,05 1,85 2,02
F(Zi) 0,1112 0,1446 0,1867 0,2327 0,2327 0,3409 0,3409 0,4013 0,4641 0,5319 0,5319 0,7642 0,8531 0,9678 0,9783
S(Zi) 0,0667 0,1333 0,2000 0,3333 0,3333 0,4667 0,4667 0,5333 0,6000 0,7333 0,7333 0,8000 0,8667 0,9333 1,0000
|F(Zi) - S(Zi)| 0,0445 0,0113 0,0133 0,1006 0,1006 0,1258 0,1258 0,1320 0,1359 0,2014 0,2014 0,0358 0,0136 0,0345 0,0217
Kesimpulan Dari perhitungan di atas diperoleh Lhitung= 0.201. dengan n = 15 dan taraf signifikansi 5% nilai
Ltabel= 0.220. ternyata nilai Lhitung lebih kecil dari
Ltabeldengan demikian hipotesis nol diterima, yang berarti data termasuk berdistribusi normal.
commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lampiran 6 Tabel kerja untuk menghitung homogenitas kelompok 1 dan kelompok 2 Pasangan sample
K–1 (X1)
K–2 (X2)
X12
X22
1–2 4–3 5–6 8–7 9 – 10 12 – 11 13 – 14 16 – 15 17 – 18 20 – 19 21 – 22 24 – 23 25 – 26 28 – 27 29 – 30 Jumlah Mean SD
3 4 5 5 7 7 8 9 10 10 12 12 17 19 24 152 10.1333 5.9265
3 4 5 6 6 8 8 9 10 11 11 15 17 22 23 158 10.5333 6.1860
9 16 25 25 49 49 64 81 100 100 144 144 289 361 576 2032 135.4667 157.8579
9 16 25 36 36 64 64 81 100 121 121 225 289 484 529 2200 146.6667 165.4356
Menghitung nilai homogenitas antara kelompok 1 dan kelompok 2 1. Hasil penghitungan kelompok 1 N = 15
ΣX2 = 2032
ΣX = 152 SD2 =
Σ
Σ
䂀
32.7822
2. Hasil penghitungan kelompok 2 N = 15 ΣX= 158
ΣX2 = 2200 commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
SD =
Σ
Σ
䂀
35.7155
3. Menghitung nilai homogenitas
Fdbvbdbvk= Fdbvbdbvk= = 1.0894
ꜘ d☠
ꜘ䂀 dƼ䂀䂀
Kesimpulan Dengan db = 14 lawan 14 angka Ftabel 5% = 2.46. sedangkan harga Fhitung = 1.089, jadi Fhitung ‹ Ftabel. Dengan demikian hipotesis nol dapat diterima, yang berarti bahwa data kedua kelompok tersebut adalah homogen.
commit to user