Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Fahmi Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan nilai Ujian Nasional (UN) dan nilai sekolah (NS) serta mengetahui karakteristik butir soal Matematika SMA program IPA. Analisis dilakukan menggunakan software Iteman dan Bigsteps. Penyetaraan paket tes antar zone menggunakan teori Rasch Model (satu parameter) dengan bantuan software Bigsteps, Iteman, dan Microsoft Excel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara stratified Random sampling dan jumlah siswa yang menjadi sampel 20.000 siswa. Hasil analisis Reliabilitas tes untuk Zone Barat menunjukkan 0,837, zone Tengah 0,862, dan zone Timur 0,840. Berdasarkan teori klasikal tingkat kesukaran paket tes Matematika Zone Barat 0,786, zone Tengah 0,739, zone Timur 0,757. Nilai rata-rata sekolah (NS) Matematika tertinggi Provinsi Bali (8,63) dan nilai rata-rata terendah Provinsi Kalimantan Barat (7,60). Nilai rata-rata UN Matematika tertinggi Bali (9,11) dan nilai rata-rata terendah Provinsi Sumatera Barat (7,23). Nilai rata-rata NA Matematika tertinggi Provinsi Bali (8,92) dan nilai rata-rata terendah Provinsi Nusa Tenggara Timur (7,03). Selisih antara NS dan UN terbesar Provinsi DI Yogyakarta yaitu 1,81 poin dan selisih terendah adalah Provinsi Banten yaitu 0,01 poin. Kata kunci: reliabilitas, skew, kurtosis, tingkat kesukaran, daya pembeda, mean, SD, Penyetaraan. Abstract The purpose of this research is to compare the scores of National Exam and the scores from schools and also to identify the characteristics of Mathematics items for Senior High Schools at IPA programme. The analysis is conducted using Iteman and Bigsteps Software. The procedures of test callibration between zone is using Model Rasch Theory (1-parameter) with the Bigsteps, Iteman, dan Microsoft Excel softwares. The sampling methode is stratified Random sampling. The number of students to be a sample is 20.000. The test reliability for West zone is 0,837, Center zone is 0,862, and East zone is 0,840. Based on classical test theory, the Mathematics test difficulty for West zone is 0,786, Center zone is 0,739, East zone is 0,757. The highest mean of Mathematics schools score is in Province of Bali (8,63) and the lowest is in Province of Kalimantan Barat (7,60). The highest mean of Mathematics National Exam Score is in Province of Bali (9,11) and the lowest is in Province of Sumatera Barat (7,23). The highest mean of final Mathematics score is in Province of Bali (8,92) and the lowest is in Province of Nusa Tenggara Timur (7,03). The highest difference between schools scores and the National Exam scores is in Province of DI Yogyakarta, that is 1,81 point and the lowest diffence is in Province of Banten, that is 0,01 point. Key words: reliability, skew, kurtosis, prop corect, point biserial, mean, SD, equiting.
Pendahuluan
Pendidikan (PUSPENDIK) dan Badan Standar
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nasional Pendidikan (BSNP) telah melakukan
Nomor 36 tahun 2010 diamanatkan bahwa
penilaian yang bersifat nasional yaitu Ujian Nasional
Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian
mulai dari jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs,
Pengembangan Pendidikan Nasional mempunyai
SMA/MA, dan SMK.
tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
Ujian Nasional berfungsi untuk mengukur
teknis, penelitian, dan pengembangan sistem dan
sejauh mana program pendidikan telah tercapai
metodologi penilaian pendidikan. Dalam rangka
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
menilai pencapaian standar nasional, Pusat Penilaian
Selain itu, Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, dan
608
Fahmi, Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011
SMK berfungsi sebagai alat penentu keberhasilan
program IPA tahun 2011 dan 2) Membandingan
(sertifikasi) siswa dalam menyelesaikan suatu
nilai Matematika antara nilai Ujian Nasional, Nilai
jenjang pendidikan, sebagai alat seleksi bagi
Sekolah (NS), dan Nilai Akhir dalam Ujian Nasional
siswa yang hendak melanjutkan ke jenjang
SMA/MA program IPA tahun 2011.
pendidikan yang lebih tinggi, serta sebagai masukan untuk perbaikan mutu pendidikan bagi pengelola
Kajian Literatur
pendidikan, baik di tingkat sekolah, daerah, maupun
Tes prestasi belajar yang digunakan dalam Ujian
di tingkat pusat.
Nasional merupakan alat ukur
untuk mengukur
Kriteria kelulusan dalam Ujian Nasional SMA/
kemampuan siswa. Tes tersebut harus memenuhi
MA ditentukan berdasarkan perbandingan antara
prasyarat sebagai alat ukur dan tes tersebut
nilai sekolah/madrasah dan kelulusan dari satuan
diharapkan dapat memberikan gambaran atau
pendidikan dirapatkan Dewan Guru dengan
informasi yang akurat, serta dapat dipercaya.
memperhatikan nilai akhlak mulia. Dalam Ujian
Menurut Umar, dkk (1997), syarat-syarat tes
Nasional tahun pelajaran 2010/2011, paket tes yang
yang baik meliputi: 1) valid, yaitu setiap alat ukur
digunakan disusun dari kisi-kisi yang sama, sehingga
hanya mengukur satu dimensi atau aspek saja
diharapkan tingkat kesukaran soal dan keparalelan
dan 2) kehandalan(reliabilitas) dari alat ukur,
antar paket tes diharapkan relatif sama. Untuk dapat
yaitu kehandalan dalam hal ini meliputi ketepatan/
membandingkan kemampuan siswa antar provinsi,
kecermatan hasil pengukuran. Kecermatan hasil
maka antar paket tes diletakkan soal yang sama
pengukuran ditentukan oleh banyaknya informasi
yang disebut dengan soal linking (anchor item).
yang dihasilkan dan sangat berkaitan dengan satuan
Soal linking tersebut digunakan untuk menyetarakan
ukuran dan jarak rentang dari skala yang digunakan.
(equiting) antar paket tes. Penyetaraan (equiting)
Saifudin Azwar (1987), mengatakan suatu tes yang
antara paket tes dilakukan untuk meletakkan hasil
baik haruslah komprehensif dan berisi butir-butir soal
tes berupa tingkat kesukaran dan skor atau nilai
yang relevan, komprehensif artinya isi tes meliputi
siswa dalam satu skala yang sama.
keseluruhan bahan pelajaran secara representatif
Kriteria kelulusan dalam Ujian Nasional SMA/
dan dalam jumlah yang sebanding (proporsional),
MA ditentukan berdasarkan perbandingan antara
sedangkan relevan artinya butir-butir soal yang
Nilai Ujian Nasional (UN) dan Nilai Sekolah/
ditulis benar-benar menanyakan hanya bahan
Madrasah (NS). Nilai NS untuk SMP/MTs dan SMA/
pelajaran yang bersangkutan. Menurut Anastasi
MA merupakan gabungan dari Ujian sekolah dan
(1988), soal yang baik secara kuantitatif harus
rata-rata nilai rapor. Dalam Ujian Nasional jenjang
memenuhi lima persyaratan yaitu: 1) mempunyai
SMA tahun 2011 perlu penyetaraan antara paket tes,
validitas yang tinggi; 2) memiliki reliabilitas yang
sehingga tingkat kesukaran soal dan kemampuan
tinggi; 3) bersifat obyektif; 4) bersifat standardized;
siswa antar provinsi dapat dibandingkan.
dan 5) memiliki efisiensi yang tinggi.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas
Sumadi Suryabrata (1987), tingkat kesukaran
terdapat beberapa masalah mengenai paket tes
butir soal adalah proporsi (persentase) subyek
yang digunakan dan nilai dalam Ujian Sekolah serta
yang menjawab soal itu dengan betul. Azwar
Ujian Nasional Matematika SMA/MA program IPA
(1987), mengatakan tingkat kesukaran butir soal
tahun 2011 yaitu: 1) Bagaimanakah karakteristik
merupakan proporsi antara banyaknya peserta
butir soal dan paket tes Matematika dalam Ujian
tes yang menjawab butir soal dengan benar dan
Nasional SMA/MA program IPA tahun 2011? dan
banyaknya peserta tes.
2) Bagaimanakah perbandingan nilai Matematika
Menurut Crocker dan Algina (1986),
antara nilai Ujian Nasional, Nilai Sekolah (NS), dan
menyatakan bahwa dua skor hasil pengukuran
Nilai Akhir dalam Ujian Nasional SMA/MA program
yang menggunakan instrumen X dan instrumen Y
IPA tahun 2011?
dapat disetarakan skornya jika kedua instrumen
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan
mengukur kemampuan atau trait yang sama.
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
Menurut Hambleton (1991) penyetaraan skor adalah
Mengidentifikasi karakteristik butir soal dan paket
membandingkan skor yang diperoleh dari perangkat
tes Matematika dalam Ujian Nasional SMA/MA
tes yang satu (X) dan skor yang diperoleh dari
609
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
perangkat tes lainnya (Y) yang dilakukan melalui
masing-masing kelompok mengerjakan paket tes
proses penyetaraan skor pada kedua perangkat
berbeda dan diasumsikan ketiga kelompok siswa
tes tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut,
tersebut mempunyai kemampuan yang berbeda atau
penyetaraan merupakan prosedur yang dilakukan
tidak sama. Untuk mengukur perbedaan kemampuan
secara sistematis berdasarkan data empiris untuk
ketiga kelompok siswa tersebut digunakan soal
menyetarakan skor dari dua perangkat tes berbeda
anchor (soal linking) dan untuk menganalisis
sehingga skor tersebut barada pada skala yang
tingkat kesukaran soal dan kemampuan siswa
sama dan dapat dilakukan perbandingan secara
menggunakan software BIGSTEPS dan Microsoft
langsung. Nilai akhir (NA) untuk tingkat SMA/MA
Excel. Pertama-tama dilakukan analisis butir soal
adalah gabungan dari 60% nilai Ujian Nasional (UN)
dari provinsi Zona Barat sebagai paket tes referensi),
dan 40% Nilai Sekolah (NS). Nilai NS merupakan
kemudian dilakukan proses equiting (penyeteraan)
gabungan dari 60% nilai Ujian Sekolah dan rata-rata
dengan menggunakan fixed item parameter
nilai rapor semester 3, 4, dan 5.
calibration (kallibrasi dengan parameter butir soal
Model Rasch merupakan bentuk pemodelan
anchor telah ditentukan) dengan paket soal dari
probabilitas menjawab benar suatu soal yang
provinsi Zona Tengah dan Zona Timur. Selanjutnya
merupakan teori analisis modern. Peluang seseorang
dilakukan analisis menggunakan statsitik deskriptif.
dapat menjawab benar suatu soal bergantung kepada dua faktor: tingkat kemampuan orang
Populasi dan Sampel
tersebut dan tingkat kesulitan soal.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
Fungsi model rasch dirumuskan sebagai:
SMA/MA program IPA yang mengikuti Ujian Nasional
e 1 + e D (θ − bi ) . P(u i = 1 | θ ) , a d a l a h
P(ui = 1 | θ ) = Di mana
D (θ − b i )
(UN) utama Tahun 2011. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik stratified random sampling dan jumlah siswa yang menjadi sampel peluang
menjawab benar soal ui bagi seseorang dengan
sebanyak 20.000 siswa dari tiap-tiap zona. Provinsi yang termasuk ke dalam zona Barat:
kemampuan θ. bi adalah tingkat kesulitan soal.
Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan
berbeda tingkat kesulitan akan memiliki perbedaan
Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta,
Berdasarkan fungsi tersebut, tiga butir soal yang hanya pada lokasi fungsi pada skala kemampuan, tetapi slope maupun asimptot fungsi sama untuk
Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Riau, DKI Banten, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan. Provinsi
ketiga soal (Hambleton, 1991).
yang termasuk ke dalam zona tengah: Gorontalo,
Metodologi Penelitian
Tenggara, Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Barat,
Desain tes yang digunakan adalah desain nonequivalent anchor test (NEAT). Pada desain ini melibatkan beberapa paket tes dan beberapa kelompok siswa, serta kelompok soal yang sama yang ditempatkan pada paket tes tersebut. Soal yang sama 1 dan 2), serta kelompok soal yang sama (soal linking). Desain NEAT menanggulangi permasalahan yang terjadi pada desain kelompok tunggal maupun kelompok random (Hambleton, Swaminathan, & Rogers, 1991). Penyetaraan skor menggunakan teori Rasch Model (satu parameter). Skema tes mengikuti pola “Non Equavalent Anchor Test” (NEAT). Disebut tidak ekuivalen karena ada tiga kelompok siswa dari tiga zone, kelompok siswa pertama (zone Barat), kelompok siswa kedua (zone Tengah), dan Kelompok siswa ketiga (zone Timur) 610
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan provinsi Sulawesi Tengah. Provinsi yang termasuk ke dalam zona Timur: Maluku Utara, Maluku, Papua, Papua Barat, paket soal Luar negeri.
. Hasil dan Pembahasan Paket tes yang digunakan dalam Ujian Nasional SMA Program IPA tahun 2011 disusun dari satu kisi-kisi. Paket tes tersebut terdiri dari paket soal utama, paket soal cadangan, dan paket soal susulan. Paket tes yang digunakan dikelompokkan ke dalam tiga zone, yaitu Zone Barat, Zone Tengah, dan Zone Timur. Jumlah soal tiap paket sebanyak 40 butir soal termasuk 5 soal linking. Penyebaran tingkat
Fahmi, Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011
kesukaran butir soal tersebut dari ketiga zone seperti pada grafik 1.
Dari tabel 1, berdasarkan hasil analisis menggunakan teori Rasch Model satu parameter (IRT) tingkat kesukaran paket tes Matematika
Dari Grafik 1, secara umum paket soal
yang digunakan dalam Ujian Nasional diketiga
Matematika SMA Program IPA yang digunakan
zone dengan kategori sedang (0,0101). Paket tes
dalam Ujian Nasional dikategorikan sedang. Butir
yang paling sulit adalah paket tes yang digunakan
soal yang paling mudah adalah butir soal nomo 1
pada zone Tengah dan paket tes yang termudah
dengan tingkat kesukaran -1,62 dan butir soal yang
adalah paket tes yang digunakan pada zone Timur.
tersulit adalah butir soal nomor 31 dengan tingkat
Rata-rata standar deviasi (SD) adalah 0,8391, hal
kesukaran 1,92. Disribusi tingkat kesukaran soal
ini menunjukkan bahwa variasi tingkat kesukaran
Matematika antar zone dapat dilihat pada Tabel 1.
reletif homogeny.
Grafik 1. Rata-rata Tingkat Kesukaran Soal Matematika Ujian Nasional SMA Tabel 1. Rata-rata Tingkat Kesukaran Soal Matematika Ujian Nasional SMA Program IPA Antar Zone.
611
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
Dari hasil analisis menggunakan teori klasikal,
(point biserial) tertinggi pada zone Tengah (0,397)
paket tes Matematika SMA program IPA yang
dan daya pembeda terendah pada zona
Barat
digunakan dalam Ujian Nasional sangat reliabel
(0,370). Rata-rata nilai Ujian Nasional, Nilai Sekolah,
(dapat dipercaya), hal ini ditunjukkan dari reliabilitas
dan Nilai Akhir secara nasional dapat dilihat pada
tes zone Barat (0,837), zone Tengah (0,862), dan
tabel grafik 2.
zone Timur (0,840). Tingkat kesukaran paket tes
Dari grafik 2 di atas, rata-rata nilai Ujian
Matematika yang digunakan dalam Ujian Nasional
Nasional (UN) Matematika SMA program IPA 8,03,
diketiga zona yaitu mudah dan paket tes yang
rata-rata nilai Ujian Sekolah (NS) 8,13, dan rata-rata
termudah adalah paket tes zona Barat (0,786),
nilai akhir (NA) adalah 8,07.
hal ini berarti bahwa 78,6% siswa rata-rata dapat
Penyebaran nilai Ujian Nasional (UN), Nilai
menyelesaikan soal pada paket tes tersebut. Skor
Sekolah, dan Nilai Akhir tiap provinsi dapat dilihat
rata-rata tertinggi adalah zona Barat (31,427)
pada Tabel 2.
dan skor terendah adalah zona Tengah (29,564).
Dari Tabel 2, nilai rata-rata sekolah (NS)
Standar deviasi tingkat kesukaran soal pada zone
Matematika tertinggi Provinsi Bali (8,63) dan nilai
Barat adalah 5,837 lebih kecil dari standar deviasi
rata-rata terendah Provinsi Kalimantan Barat (7,60).
tingkat kesukaran soal pada zone Tengah dan zona
Nilai rata-rata NS di bawah nilai rata-rata nasional
Timur, hal ini menunjukkan bahwa variasi tingkat
terdapat di Provinsi DKI Jakarta, Aceh, Sumatera
kesukaran soal pada zone Barat lebih homogen
Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan
dibandingkan dengan zona Tengah dan Timur.
Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah,
Tingkat kemiringan kurva (skew) skor siswa
Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur,
diketiga zone adalah negatif, hal ini menunjukkan
Papua, Maluku Utara, Bangka Belitung, Gorontalo,
bahwa lebih banyak siswa yang mendapat skor
Banten Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, dan Provinsi
tinggi. Tingkat keruncingan (kurtosis) kurva skor
Papua Barat. Nilai rata-rata NS di atas nilai rata-
siswa di zona Tengah (0,960) lebih landai dari kurva
rata nasional terdapat di Provinsi Jawa Barat, Jawa
normal, hal ini menunjukkan bahwa penyebaran skor
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera
siswa di zona Tengah lebih bervariasi dibandingkan
Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Utara,
dengan penyebaran skor siswa di zona Barat dan
Sulawesi Selatan, Bali, dan Provinsi Bengkulu.
zona Timur. Tingkat keruncingan kurva skor siswa
Nilai rata-rata UN Matematika tertinggi adalah
di zona Barat (1,283) dan zona Timur (1,381) lebih
Provinsi Bali (9,11) dan nilai rata-rata terendah
runcing dari kurva normal, hal ini menunjukkan
Provinsi Sumatera Barat (7,23). Nilai rata-rata
bahwa penyebaran skor siswa dikedua zona tersebut
UN di bawah nilai rata-rata nasional terdapat di
lebih homogen. Rata-rata daya pembeda butir soal
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Grafik 2. Rata-rata Nilai Sekolah (NS), Nilai UN, dan Nilai Akhir (NA)SMA/MA 612
Fahmi, Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA Tahun Pelajaran 2010/2011
Tabel 2. Rata-rata Nilai Sekolah (NS), Nilai UN, dan Nilai Akhir (NA) SMA/MA
Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Barat,
rata-rata NA di bawah nilai rata-rata nasional
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
terdapat di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI
Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa
Yogyakarta, Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Barat,
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalmantan
Maluku Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau,
Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa
Sulawesi Barat, dan Provinsi papua Barat. Nilai
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua,
rata-rata UN di atas nilai rata-rata nasional terdapat
Maluku Utara, Bangka Belitung Kepulauan Riau,
di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera
Sulawesi Barat, dan Provinsi Papua Barat. Nilai rata-
Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi
rata NA di atas nilai rata-rata nasional terdapat di
Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, Bangkulu,
Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara,
Gorontalo, dan Provinsi Banten.
Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi
Nilai rata-rata NA Matematika tertinggi adalah Provinsi Bali (8,92) dan nilai rata-rata terendah adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (7,03). Nilai
Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, Bengkulu, Gorontalo, dan Provinsi Banten. Secara nasional rata-rata nilai akhir (NA) Ujian Nasional Matematika SMA program IPA 8,07. Nilai 613
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
Ujian Sekolah (NS) 8,13, dan nilai Ujian Nasional
Dari hasil simpulan di atas diperlukan saran-
(UN) 8,03. Nilai UN Matematika lebih rendah 0,1
saran sebagai berikut: 1) Perlu perbaikan proses
poin dibandingkan dengan nilai NS.
belajar mengajar khususnya mata pelajaran
Selisih antara nilai sekolah (NS) dan nilai Ujian Nasional (UN) terbesar
Matematika disekolah sehingga nilai UN pada
Provinsi DI Yogyakarta
tahun pelajaran 2011/2012 dapat ditingkatkan, 2)
yaitu 1,81 poin dan selisih terendah adalah Provinsi
Manajemen dan prosedur pelaksanaan dalam Ujian
Banten yaitu 0,01 poin.
Naional khususnya pengawasan Ujian Nasional di sekolah-sekolah perlu ada perbaikan, sehingga
Simpulan dan Saran
nilai UN merupakan cerminan kemampuan siswa
Simpulan
sebenarnya, 3) Paket soal yang digunakan dalam
Secara umum berdasarkan analisis butir secara
Ujian Nasional sedapat mungkin dibuat/disusun
klasikal tingkat kesukaran paket tes Matematika
separalel mungkin, sehingga tingkat kesukaran
yang digunakan dalam Ujian Nasional SMA program
paket soal antar wilayah relatif sama.
IPA adalah mudah, yaitu tingkat kesukaran paket tes
Pustaka Acuan
Matematika Zone Barat 0,786, zone Tengah 0,739,
Anne Anastasia. 1988. Psychological Testing,6th
zone Timur 0,757. Tingkat keajegan (kepercayaan) paket tes Matematika untuk zone Barat 0,837, zone Tengah 0,862, dan zone Timur 0,840. Rata-rata skor
ed, New York: Macmillan Publishing Company. Croker, Linda dan James Algina, 1986.
siswa pada zone Barat 31,427, zone Tengah 29,564,
Introduction To Classical & Modern Test
dan zone Timur 30,291. Tingkat kemiringan kurva
Theory. New York: Holt, Rinehart and
skor siswa adalah negatif, hal ini menunjukkan lebih banyak siswa yang mendapat skor tinggi. Nilai rata-rata sekolah (NS) Matematika tertinggi Provinsi Bali (8,63) dan nilai rata-rata
Wiston. Inc. Hambleton, R. K., Swaminathan, H., & Rogers, H. J. 1991. Fundamentals of Item Response Theory. Newbury Park, CA: Sage.
terendah Provinsi Kalimantan Barat (7,60).
Hambleton, R. K., & Swaminathan, H. 1985.
Nilai rata-rata UN Matematika tertinggi Provinsi
Item response theory: Principles and
Bali (9,11) dan nilai rata-rata terendah adalah
Applications. Boston, MA: Kluwer-Nijhoff
Provinsi Sumatera Barat (7,23). Nilai rata-rata NA
Publishing.
Matematika tertinggi Provinsi Bali (8,92) dan nilai
Jahja Umar, Herwindo Haribowo, Bahrul Hayat,
rata-rata terendah Provinsi Nusa Tenggara Timur
dan Abdul Manan Akhmad. 1997. Bahan
(7,03). Selisih antara NS dan UN terbesar Provinsi
Penataran Pengujian Pendidikan, Jakarta:
DI Yogyakarta yaitu 1,81 poin dan selisih terendah
Pusat Pengujian.
adalah Provinsi Banten yaitu 0,01 poin.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 36 Tahun 2010 Tentang Struktur dan
Saran Organisasi Tata Laksana Kementerian Pendidikan Nasional. Saifudin Azwar. 1987. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yogyakarta: Liberty. Saifudin Azwar. 1999. Dasar-dasar Psikometri, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sumadi Suryabrata. 1987. Pengembangan Tes Hasil Belajar, Jakarta: Rajawali.
614