Bab 3. GUNUNG BERAPI
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Struktur Gunung berapi Tipe--2 letusan Tipe Bahaya Gunungapi Batuan Beku sebagai Komponen Geologik Landform (bentuklahan) Volkanik
Gunung Berapi
Bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Indonesia: + 500 buah, 129 buah berupa gunungapi aktif (13% dari gunungapi aktif didunia), 70 diantaranya sering meletus.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
1
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Berada dalam jalur tektonik yang memanjang mulai dari PulauPulau-pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kep. Banda, Halmahera dan Kep. Sangir Talaud, menempati 1/6 dari luas daratan Nusantara. Lebih dari 10% populasi penduduk berada dikawasan rawan bencana gunungapi. Selama 100 tahun terakhir lebih dari 175 ribu manusia menjadi korban akibat letusan gunungapi.
Volcanic Settings
Figure 12.24
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
2
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
STRUKTUR GUNUNG API Aspek volkanisme yang relevan dengan kajian geomorfologi: 1.
2.
Sejumlah ujud ujud--ujud volkanik yang membentuk landform yang khas, misalnya berbagai macam bentuk gunungapi, kepundan, kaldera, dsb. Batuan beku, beku, apakah intrusif atau ekstrusif, dalam lapisan atau dalam massa, membentuk komponen geologi lokal yang khusus, yang dapat mendorong perkembangan lansekap melalui proses erosi yang berberbeda.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
3
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Kerucut Volkanik dan Kepundan Cara letusan gunungapi dan sifat alami dari ujudujud-ujud volkanik yang terbentuk dipengaruhi oleh karakteristik dari magma. Magma adalah cairan silikat pijar bersuhu antara 9000 sampai dengan 14000 yang terdapat di dalam bumi di bawah tubuh gunungapi.
1. Magma GRANITIK
Sangat kental dan tidak dapat mengalir dengan mudah; mudah; di dekat permukaan magma ini cepat mengalami pembekuan, pembekuan, seringkali menjadi penghalang pada lubang keluar dan erupsi eksplosif, eksplosif, menghasilkan deposit piroklastik. Deposit ini mengandung fragmen volkanik berukuran mulai abu halus sampai bolder yang besar. Erupsi yang terusterus-menerus menyebabkan akumulasi batuan volkanik di sekitar lubang keluar, menghasilkan KERUCUT VOLKANIK
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
4
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
a. KERUCUT SINDER
Terbentuk
oleh erupsi dari magma kental dan hampir semuanya tersusun dari deposit piroklastik.. piroklastik Fragmen bersudut membentuk kerucut curam (30(30-40o) dan biasanya kecil (< 1000')
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
5
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
b. KERUCUT KOMPOSIT (STRATOVOLCANOES) Kerucut yang relatif curam yang tersusun dari pelapisan aliran lava kental dan deposit piroklastik, umumnya biasa mencapai ketinggian lebih dari 10 000'.
Composite Volcanoes
Figure 12.34
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
6
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
kerucut volkanik memiliki: KEPUNDAN (CRATER) di bagian puncaknya, karena erosi atau runtuhnya batuan di sekitar lubang keluar selama erupsi; KALDERA, merupakan kepundan besar yang disebabkan oleh erupsi yang besar dan eksplosif. Kaldera terbentuk oleh pemindahan bahan oleh erupsi atau runtuhnya permukaan ke dapur magma.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
7
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
2. Magma BASALTIK cair
Mengalir dengan sangat mudah/cepat dan tidak selalu menghasilkan erupsi eksplosif dan membentuk deposit piroklastik. Lava cenderung menyebar dengan lereng landai. Membentuk GUNUNGAPI TAMENG (SHIELD VOLCANOES). Contoh yang terkenal adalah Hawaii, yang terdiri dari 5 gunungapi tameng yang saling bergandengan. Gunung tertinggi adalah Mauna Loa, yang menjulang 30,077' dari dasar laut.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
8
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Tipe Letusan -Lacroix (1908) 1. Icelandic 2. Hawaiian 3. Strombolian 4. Vulcanian 5. Pelean 6. Plinian
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
9
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Icelandic eruptions
Biasanya melibatkan semburan lava panas, agak cair dari sepanjang celah Lava menyembur di sepanjang celah letusan yang berlanjut akan membentuk suatu dataran tinggi dengan lapisan tebal, dengan lapisanlapisan-lapisan lava yang mengeras Celah keluarnya lava biasanya ditandai oleh “garis” lungur volkanik yang rendah.
Hekla, Iceland 1991, photo by Sigurgeir Jónasson
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
10
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Hekla, Iceland 1991, photo by Ragnar Th. Sigurdsson
Hawaiian
Lava basaltic cair keluar dari celah, jarang keluar dari kepundan, turun melalui atau mengisi celah celah--celah di sisi gunung Effusive, semburan lava sepanjang celah Aktivitas letusan jarang Membentuk gunung berupa kubah yang melandai – volkan tameng (shield volcano)
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
11
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Mauna Loa (Peter Francis)
1,900-foot high fountain, Kilauea Iki,1959 (National Park Service Photograph)
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
12
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Mauna Loa 1984 (Photograph by Richard B. Moore)
2. Strombolian
Nama pulau gunung kecil di Itali Stromboli adalah suatu gunung berbentuk kerucut curam, letusan melalui pipa saluran , bukan dari celah Keluar asap hitam Lava cair dengan kekentalan yang tinggi, sehingga aliran lava cair tidak terlalu jauh, membentuk kerucut yang curam Lava basaltik yang lebih kental dp dp.. Hawaiian Aktivitas letusan lebih sering dp Hawaiian, dengan frekuensi 15 -20 menit mengeluarkan letusan kecil berupa ledakan gas yang melemparkan semburan lava cair ke udara Letusan berupa bahan fragmental
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
13
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Stromboli, April 1996
3. Volkanian
Lava kental Letusan yang sangat kuat, letusan membentuk membentuk cerobong awan abu hitam yang terdiri dari gas, dan bahan fragmental padat dan tersebar luas Gulungan awan terbentuk pada awal letusan, hasil letusan cukup tebal, lava mengalir lemah Pada setiap periode letusan, deposit abu biasanya mendahului aliran lahar yang kental, Lapisan--lapisan lava dan abu menghasilkan suatu Lapisan kerucut stratovolcano yang curam ( kerucut gabungan)
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
14
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Vulcano,Vulcanello, and Lipari (Peter Francis)
4. Pelean
Lava kental Letusan khas Gunung Pelee pada tahun 1902 yang membunug 29 29..000 orang Letusan berupa abu dan gas yang menyebar luas letusan bersifat sangat merusak karena cenderung menghasilkan longsoran abu panas dengan kecepatan sangat tinggi (>100 km/jam) Luncuran ini disebut dengan luncuran piroklastik
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
15
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Mt. Pelée, Martinique
Fuego Volcano in Guatemala (photo by W.C. Buell IV)
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
16
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
1980 eruption of Mount St. Helens (photo courtesy of J.M. Vallance)
Plinian eruptions Pompeii and Herculaneum characteristic sustained jetting of volcanic ash into a high cloud thick blankets of ash and pumice fall to the ground covering everything not a single great explosion, more of a sustained eruption
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
17
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Energy comes from the explosive boiling of volcanic gases frequently will continue until the magma column is core out so deeply that the upper parts of the volcano begin collapsing in collapsing volcanic structure forms a caldera
Vesuvius, NASA photograph
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
18
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Bahaya Gunungapi Langsung - Primer Tidak langsung Sekender
Bahaya langsung (primer)
bahaya yang ditimbulkan secara langsung pada saat terjadi letusan gunungapi. Disebabkan oleh – material yang langsung dihasilkan oleh letusan gunungapi seperti : aliran lava, atau leleran batu pijar, aliran piroklastika atau awan panas, jatuhan piroklastika atau hujan abu lebat, lontaran material pijar. pijar. – hembusan gas beracun. beracun.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
19
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Bahaya tidak langsung (sekunder)
bahaya akibat letusan gunungapi yang terjadi setelah atau selama letusan gunungapi tersebut terjadi. umumnya (di Indonesia) adalah bahaya lahar. Lahar merupakan massa berupa campuran air dan material lepas berbagai ukuran hasil letupan gununguapi yang mengalir menuruni lereng dan terendap kembali pada lokasi yang lebih rendah. Lahar terbentuk karena adanya hujan lebat pada saat atau beberapa saat setelah letusan terjadi.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
20
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Derajat bahaya erupsi
tergantung dari beberapa faktor diantaranya : – Sifat erupsi – Keadaan lingkungan dan kepadatan penduduknya – Sifat gunungapi itu sendiri.
BAHAYA GUNUNGAPI
Lahar
Gas Beracun
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
Awan Panas
21
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Tugas
Jelaskan proses pembentukan wilayah tugas masing berdarakan tenaga endogen yang telah diuraikan. – Tektonisme – Volkanisme
Batuan Beku sebagai Komponen Geologik Batuan beku ikut membentuk geologi lokal melalui tiga cara: 1.Pluton, 2.Aliran lava basal (Flood Basalts) 3.Aliran lahar (Pyroclastic Flow Deposits)) Deposits
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
22
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
1. PLUTON. Sebagian besar batuan beku adalah INTRUSIF, in other words bahan in terbentuk di bawah permukaan dan membentuk massa batuan yang secara kolektif dikenal sebagai PLUTONS.
Massa batuan tersebut ikut menyokong geomorfologi apabila tersingkap keluar setelah lapisan batuan diatasnya yang menutupi telah lapuk dan tererosi. Banyak batuan beku, seperti granit, bisanya relatif resisten pluton yang tersingkap akan membentuk landform dengan relief tinggi karena erosi yang berbeda.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
23
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
LACCOLITHS: kubah magma kecil yang menyusup diantara lapisan batuan yang telah ada sebelumnya. Laccoliths yang tersingkap bisa menyebabkan lahan kering yang resisten DYKE Magma yang menyusup sepanjang retakan batuan yang telah ada membentuk lapisan yang hampir vertikal. Seringkali dykes menyebar dari leher volkanik
SILL adalah DYKE yang horisontal, menyusup diantara lapisan batuan yang telah ada.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
24
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
2. FLOOD BASALTS Lava flows on the surface tend, for the most part, to be basalt, because it is fluid and capable of flowing over large areas, especially if erupted from a long fissure rather than a single vent.Repeated eruptions of basaltic lava forms FLOOD BASALTS, which can build up to great thicknesses and cover very large areas, such as the Columbia Plateau of the Pacific Northwest. Flood basalts can erode like horizontal strata, forming canyons with "stepped" sides
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
25
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
3. Pyroclastic Flow Deposits Pyroclastic (ash, dust, rocks) flows can form thick deposits over large areas. A wide range of rocks are included from compacted, welded ash (tuff), which can be quite erodable, to resistant volcanic debris flow conglomerates.
RYHOLITIC LAVA OVER ASH FLOW OVER VOLCANIC DEBRIS FLOW CONGLOMER ATE, BIG BEND.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
26
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
lanjutan If pyroclastics are mixed with water (eg. melting ice/snow), LAHARS can form (volcanic debris flows). Lahars caused much of the destruction in the eruption of Mt. St. Helens (May 18th, 1980). All types of pyroclastic flow can fill in prepre-existing valleys or form layers, which then become part of the geology and contribute to differential erosion.
LANDFORM GRUP VOLKANIK (V)
Terbentuk karena aktivitas volkan / gunung berapi (resen atau subresen). Dicirikan dengan adanya bentukan kerucut volkan, aliran lahar, lava ataupun dataran yang merupakan akumulasi bahan volkan. Landform dari bahan volkan yang mengalami proses patahan - lipatan (sebagai proses sekunder) tidak dimasukkan dalam landform volkanik.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
27
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
V.1. Volkan Berlapis (Strato Volcano) Sistem gunungapi dengan letusan berulangberulang-ulang sehingga terjadi pelapisan bahan hasil letusan V.1.1. Kerucut Volkan (Volcanic Cone) Gunungapi yang berbentuk kerucut V.1.2. Aliran Lahar (muda) Bagian kerucut volkan berupa aliran lahar pada lereng dan kaki kerucut, umumnya berbatu V.1.3. Aliran Lava (muda) Bagian kerucut volkan berupa aliran lava pada lereng dan kakinya
Lahar tua
Lahar agak muda (1980)
Lahar muda < 5 tahun
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
28
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
Medan lava Lereng bawah G. Semeru
Medan lahar
Perbukitan angkatan
Recent lava flow
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
29
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
V.2. Volkan Tameng (Shield Volcano) • Volkan dengan lereng landai terbentuk karena erupsi lava basaltik pada suhu tinggi. • Lereng dekat puncak sekitar 5o dimana lava paling panas dan paling cair membeku dan berangsur-angsur lereng meningkat mendekati 12o ke bagian bawah (dasar) dimana lava lebih dingin cenderung menumpuk.
V.2.1. Tameng Membulat (Rounded Shield) Volkan tameng dengan bentuk cembung membulat V.2.2. Plateu Volkan tameng dengan permukaan relatif datar dengan dinding dinding--dinding terjal di sekitarnya sekitarnya..
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
30
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
V.3. Aliran Lahar Lebih Tua (Older Lahar Flow) Aliran bahan-bahan piroklastika hasil erupsi gunungapi yang telah lama diendapkan, baik langsung dari erupsi (lahar panas) atau karena jenuh air dari hujan atau air kepundan.
V.3.1. Lahar Bagian Atas (Upper part) Bagian aliran lahar yang terletak berdekatan dengan sumber lahar V.3.2. Lahar Bagian Tengah (Middle part) Bagian aliran lahar antara bagian atas dan bagian bawah V.3.3. Lahar Bagian Bawah (Lower part) Bagian aliran lahar yang terletak di sekitar ujung aliran
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
31
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
V.4. Kipas Volkanik (Volcanic Fan) V.4.1. Bagian Atas (Upper part) Bagian kipas volkan yang terdapat berdekatan dengan celah tempat keluarnya bahan tersebut V.4.2. Bagian Tengah (Middle Part) Bagian kipas volkan yang terdapat di antara bagian atas dan bawah V.4.3. Bagian Bawah (Lower Part) Bagian kipas volkan yang terdapat dengan ujung aliran
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
32
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
V.5. Kerucut Anakan (Adventives Cone) Kerucut volkan yang terbentuk bukan pada kawah utama, tetapi pada anak-anak kawah/kawah tambahan di sekitar kawah utama.
V.6. Dataran Volkanik (Volcanic Plain) Dataran (plain) yang terbentuk oleh lava atau bahan lain hasil letusan gunungapi.
V7. Lungur Volkan (Volcanic Ridges) Bukit-bukit memanjang dengan bahan volkanik. V.7.1. Perbukitan Volkan (Volcanic Hill) Lungur volkan dengan lereng > 15 % dan perbedaan tinggi 50 – 300 m. V.7.2. Pegunungan Volkan (Volcanic Mountain) Lungur volkan dengan lereng > 15 % dan perbedaan tinggi 50 – 300 m.
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
33
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
V.8. Aliran Lava (Lava Flow) Aliran lava yang kemudian membeku menjadi batu, biasanya menghasilkan lereng curam di ujung alirannya.
V.9. Leher Volkanik (Volcanic Neck) Batu lava yang mengisi lubang (leher) kepundan. Dapat tersingkap karena erosi.
V.10. Intrusi (Intrusion) Penerobosan magma melalui celah/retakan/ patahan dalam kulit bumi, membeku di bawah permukaan kulit bumi yang kemudian muncul ke permukaan karena erosi. V.10 10..1. Perbukitan Intrusif (Intrusion Hill) bentuk wilayah berbukit (lereng 15 – 30 % dan perbedaan tinggi 50 – 300 m) V.10 10..1. Pegunungan Intrusif (Intrusion Mountain) bentuk wilayah bergunung (lereng > 30 % dan perbedaan tinggi > 300 m).
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
34
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
V.11. Batolith / Lakolith Landform berasal dari pembekuan magma di dalam perut bumi (batuan beku dalam) yang kemudian muncul di permukaan karena pengangkatan dan erosi. V.11 11..1. Batolith Berukuran besar “raksasa” V.11 11..2. Lakolith Berukuran kecil
Gallery Foto Ijen Semeru Kelud
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
35
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
G. IJEN
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
36
Analisis Lansekap Terpadu
21/03/2011
KELUT SEMERU
Sekian Sampai minggu depan
Lab PSISDL Jurusan Tanah FP UB
37