PUTUSAN Nomor : 169/Pdt.G/2010PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PENGGUGAT, umur 46 tahun, agama islam, Pendidikan SLTP, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di PELALAWAN, untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat; Melawan TERGUGAT, umur 49 tahun, agama islam, pendidikan SD, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di PELALAWAN, untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan memperlajari berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Jawaban Tergugat di Persidangan; Telah memeriksa dan mempelajari semua bukti-bukti di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat tanggal 14 Juli 2010, yang telah terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci Nomor ; 169/Pdt.G/2010/PA.Pkc, tanggal 14 Juli 2010 Penggugat telah mengemukakan halhal sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 15 Nopember 1986, Pengugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan agama (KUA) Kecamatan Pekanbaru Kota sebagaimana bukti berupa Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : K.K.04.04.05/DN/45/2010, tertanggal 13 April 2010; 2. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dengan Tergugat hidup bersama sebagai suami isteri dengan bertempat tinggal di rumah kontrakan di Pekanbaru selama
1
11 tahun, kemudian pindah dan tinggal di rumah sendiri di Pangkalan kerinci sejak tahun 1997 sampai sekarang; 3. Bahwa selama ikatan pernikahan, Penggugat dengan Tergugat telah melakukan hubungan badan layaknya suamiisteri (ba’da dukhul) dan telah dikaruniai 3 orang anak yang diberinama : a) ANAK PERTAMA, laki-laki, umur 22 tahun; b) ANAK KEDUA,dan meninggal dunia tahun 2007; c) ANAK KETIGA, perempuan umur 11 tahun; 4. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah menjalani hidup bersama sebagai suami isteri selama 23 tahun 8 bulan, namun sejak awal pernikahan Penggugat dengan Tergugat selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang mengakibatkan hubungan Penggugat dengan Tergugat pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi; 5. Bahwa perselisihan Penggugat dengan Tergugat pada intinya disebabkan : a) Tergugat tidak bertenggung jawab sebagai seorang suami dalam memberi nafkah secara layak kepada Penggugat dan anak-anaknya karena Tergugat malas bekerja; b) Tergugat sering berhutang kepada orang lain tanpa sepengetahuan Penggugat dan tagihannya diminta kepada Penggugat; c) Tergugat suka berkata kasar dan ringan tangan terhadap Penggugat walaupun hanya disebabkan oleh persoalan kecil; 6. Bahwa Penggugat sudah berusaha untuk bersabar dab berharap semoga Tergugat dapat berubah, namun sampai gugatan ini diajukan, Tergugat tidak ada perubahan; 7. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi sebelum puasa Ramadhan tahun 2007, dimana Penggugat mengajak Tergugat untuk berziarah, akan tetapi Tergugat tidak mau sehingga terjadi pertengkaran dan sejak kejadian tersebut antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sampai sekarang; 8. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan diatas, Penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa dating; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Cq. Majelis Hakim berkenan kiranya memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:
2
PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan putus hubungan perkawinan Penggugat dengan Tergugat karena perceraian; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDAIR : Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah di tetapkan untuk pemeriksaan perkara, Penggugat dan Tergugat telah datang menghadap ke persidangan, selanjutnya Ketua Majelis menjelaskan kepada kedua belah pihak yang berperkara, bahwa sebelum pemeriksaan perkara diwajibkan untuk menempuh dan melakukan mediasi yang dipimpin oleh salah seorang hakim mediator, berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak untuk menetapkannya, untuk itu sidang perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada tanggal 09 Agustus 2010; Menimbang, bahwa setelah melalui proses mediasi yang dilakukan oleh hakim mediator, ternyata hasilnya gagal karena Penggugat kuat keinginannya untuk bercerai dengan Tergugat, dengan alasan bahwa Penggugat sudah cukup lama menderita lahir dan bathin oleh prilaku Tergugat, selanjutnya majelis hakim tetap berusaha untuk memberikan nasehat agar kedua belah pihak tetap rukun dan berbaik kembali, akan tetapi hal ini tetap tidak berhasil. Menimbang, bahwa berhubung hasil mediasi dan usaha damai yang dilakukan oleh hakim mediator dan majelis hakim tidak berhasil untuk merukunkan kedua belah pihak, maka pemeriksaan pokok perkara dilanjutkan dalam sidang tertutup untuk umum yang diawali dengan membacakan gugatan Penggugat, dimana Penggugat menyatakan tetap pada gugatnnya tanpa ada tambahan dan perbaikan. Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan tanggapan dan jawaban yang pada pokoknya mengakui dan membenarkan dalil-dalil dari gugatan Penggugat, kecuali yang dibanta secara tegas dipersidangan ini, dimana benar rumah tangga Tergugat dengan Penggugat sudah tidak ada keharmonisan dan kecocokan lagi semenjak dua tahun terakhir ini, akan tetapi yang menjadi pemicu atau penyebabnya bukan karena Tergugat malas bekerja dan berusaha untuk keperluan rumah tangga, akan tetapi Penggugat yang kurang peduli terhadap Tergugat seperti menyediakan sesuatu yang menjadi keperluan dan kebutuhan Tergugat, karena Penggugat sibuk dengan pekerjaan dan usahanya di pasar berjualan setiap harinya.
3
Menimbang, bahwa terhadap keinginan Penggugat untuk menuntut cerai terhadap Tergugat, Tergugat merasa keberatan dan masih ingin bersatu lagi demi untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga yang telah dibangun sekian tahun yang lalu, dan hanya baru sekitar dua tahun belakangan ini yang dirasakan tidak ada kecocokan lagi, dan Tergugat sangat sayang kepada anak-anak, dan kalau ternyata ada sesuatu yang mengganjal dihati Penggugat, Tergugat siap untuk merubah dan untuk memperbaiki dan berjanji untuk tidak akan mengulangi kembali. Menimbang, bahwa Penggugat yang menuduh Tergugat selalu meminjam uang kepada orang lain untuk berpoyah-poyah adalah tidak benar, karena uang tersebut digunakan untuk modal usaha dagang, dan uang itu hasilnya dipegang oleh Penggugat, sedangkan hasil usaha dagang tersebut Tergugat hanya meminta sekedar untuk pembeli rokok dan selebihnya Penggugatlah yang mengendalihkannya. Dan Tergugat tidak mengetahui secara pasti beruntung atau ruginya dagang tersebut. Menimbang, bahwa benar Tergugat pernah memukul Penggugat, akan tetapi hal tersebut terjadi sekitar 18 Tahun yang lalu karena Tergugat emosi gara-gara Penggugat tidak mau diberikan saran untuk kebaikan rumah tangga, pada waktu itu Tergugat belum sarapan pagi sementara Penggugat tetap memaksa Tergugat untuk pergi ziarah kubur, yang akhirnya Penggugat sempat mengusir Tergugat, dan akhirnya berkumpul kembali setelah beberapa hari kemudian. Menimbang, bahwa Tergugat sudah sering berusaha untuk berbaik kembali dengan Penggugat, akan tetapi Penggugat selalu mengusir Tergugat apabila datang dengan mengatakan bahwa ini bukan rumah milik bersama, melainkan milik Penggugat sendiri, yang akhirnya Tergugat terpaksa mengontrak rumah yang ditempati sekarang ini. Menimbang, bahwa seandainya terjadi perceraian, Tergugat mohon kepada majelis hakim agar semua harta bersama yang ada mohon dibagi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menimbang, bahwa terhadap tanggapan dan jawaban Tergugat tersebut, Penggugat kembali menanggapi dengan refliknya secara lisan pada sidang hari ini, dimana Penggugat tetap mengatakan Tergugat suka berhutang pada orang lain dan uangnya digunakan untuk berjudi dan berpoya-poya dengan teman-temannya. Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tetap menuntut cerai kepada Tergugat dan tidak ada lasan lain kecuali bercerai. Menimbang,
bahwa terhadap reflik Penggugat tersebut Tergugat juga
menanggapi dengan dupliknya, dimana berjudi yang dikatakan oleh Penggugat itu
4
benar, akan tetapi kejadiannya juga sekitar 18 Tahun yang berlalu ketika Tergugat dengan Penggugat masih tinggal dan hidup bersama di Pekanbaru. Menimbang, bahwa tentang Tergugat yang dibilang malas bekerja dan berusaha juga tidak benar, akan tetapi uang hasil dagang tersebut penggutlah yang menyimpan sementara Tergugat tidak diperdulikan, hal ini wajar kalau Tergugat menjadi pemalas untuk berusaha dan bekerja, dan kalau demikian adanya Tergugat juga tidak keberatan untuk bercerai dengan Penggugat, di samping itu Tergugat juga tidak keberatan untuk menyelesaikan pembahagian harta bersama melalui musyawarah keluarga, namun apabila melalui musyawarah keluarga tidak berhasil, maka Tergugat akan menyelesaikan melalui Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci. Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil dari gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat, Penggugat mengajukan bukti tertulis berupa satu lembar poto copy duplikat kutipan akta nikah Nomor: K.k.04.04.05/DN/45/2010, tanggal 13 April Tahun 2010, yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekanbaru Kota, poto copy tersebut telah bermeterai cukup dan telah dinanzegelen oleh Pos dan Giro, serta telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, dan cocok dengan aslinya, oleh majelis hakim ditandai dengan P.1. Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan bukti tertulis, selanjutnya Tergugat menyatakan telah cukup dengan bukti tertulis yang diajukan oleh Penggugat karena bukti tersebut benar bukti perkawinan Tergugat dengan Penggugat. Menimbang, bahwa selain
bukti tertulis di atas Penggugat juga
menghadirkan dua orang saksi kepersidangan yang memberikan keterangan dibawah sumpahnya, dimana Penggugat dengan Tergugat benar sebagai suami-isteri dan telah menikah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai dua orang anak atau keturunan. Menimbang, bahwa saksi I mengetahui Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisian dan pertengkaran, dan akibat pertengkaran tersebut keduanya telah pisah rumah dan tempat tinggal sampai sekarang, sedangkan yang menjadi penyebab pertengkaran itu saksi tidak mengetahui secara pasti, akan tetapi Penggugat sering bilang pada saksi bahwa Tergugat malas bekerja dan berusaha. Menimbang, bahwa saksi I tidak pernah melihat secara langsung perselisian dan pertengkaran keduanya akan tetapi hanya pengguagt yang memberitahukan kepada saksi, termasuk Tergugat pernah memukul Penggugat.
5
Menimbang, bahwa saksi I juga tidak pernah melihat secara langsung Tergugat main judi, dan melakukan perselingkuhan dengan wanita lain, kemudian pihak keluarga termasuk saksi sendiri telah berupaya untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat, ternyata tidak berhasil, karena Penggugat tetap ngotot untuk bercerai dengan Tergugat. Menimbang, bahwa saski II mengetahui dimana rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak hamonis dan rukun lagi semenjak dua setengah tahun yang lalu sampai sekarang, hal ini disebabkan oleh Tergugat yang selalu bersikap kasar kepada Penggugat, di samping itu Tergugat suka main judi dan malas berusaha dan bekerja demi untuk kebutuhan hidup keluarga. Menimbang bahwa saksi II mengetahui Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah dan tempat tinggal sekitar dua tahun yang lalu sampai sekarang, Penggugat tetap di rumah kediaman bersama sementara Tergugat tinggal di rumah kontrakan di dekat Mesjid Jamik Jalan Jambu Pangkalan Kerinci. Menimbang, bahwa saksi II juga pernah melihat secara langsung Penggugat dengan Tergugat bertengkar ketika saksi datang atau berkunjung ketempat Penggugat tinggal di Pangkalan Kerinci. Menimbang, bahwa saksi II juga tidak pernah melihat Tergugat main judi, memukul Penggugat, akan tetapi saksi hanya mengetahui dari Penggugat dan anakanaknya, dan juga dari orang lain. Menimbang, bahwa saksi II juga tidak mengetahui secara pasti tentang tanggung jawab Tergugat kepada Penggugat dibidang nafkah dan keperluan lainnya, yang saksi lihat Tergugat suka minta uang pada Penggugat. Menimbang, bahwa saksi II sudah sering berusaha untuk memberikan nasehat kepada kedua belah pihak agar tetap rukun dan bersatu untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, dan saksi melihat memang sulit rumah tangga mereka ini untuk dipertahankan kembali, walaupun saksi berharap jangan sampai terjadi perceraian ini.
Menimbang, bahwa terhadap keterangan kedua saksi yang diajukan oleh Penggugat tersebut, Tergugat tidak membantah dan tidak keberatan; Menimbang, bahwa Tergugat tidak akan mengajukan saksi pada persidangan ini dan sudah cukup dengan kesaksian dari Penggugat tersebut; Menimbang, bahwa kedua belah pihak menyatakan tidak ada lagi yang perlu untuk dijelaskan dan sudah dianggap cukup, masing-masing telah menyampaikan
6
kesimpulan akhirnya secara lisan dipersidangan, bahwa Penggugat tetap pada dalildalil gugatannya untuk menuntut cerai dari Tergugat, sedangkan Tergugat menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat, dan selanjutnya kedua belah pihak mohon pada mejelis hakim untuk memberikan keputusannya. Menimbang, bahwa segala seuatu yang terjadi dan terungkap sebagai fakta dipersidangan telah dicatat secara lengkap dalam berita acara sidang, sekaligus merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini TENTANG HUKUMNYA Menimbang,
bahwa,
maksud
dan
tujuan
dari
gugatan
Penggugat
sebagaimana telah diuraikan diatas; Menimbang, bahwa kehadiran Penggugat dengan Tergugat ke persidangan telah dilaksanakan mediasi oleh hakim Mediator atas nama Yuniati Faizah,S.Ag SH, MSi, dan dilanjutkan dengan usaha damai yang dilakukan oleh majelis hakim setiap kali persidangan, ternyata tidak membuahkan hasil atau gagal, hal ini telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, Pasal 154 R.Bg, Pasal 39 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor I Tahun 1974, Tentang Perkawinan, dan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 50 Tahun
2009 yang telah diubah untuk kedua kalinya terhadap Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989; tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa bukti P.1 yang diajukan oleh Penggugat di persidangan adalah merupakan akta autentik, yang nilai buktinya sudah sempurna dan telah sesuai dengan syarat formil dan materil pembuktian, dimana akta tersebut menerangkan bahwa benar Penggugat dangan Tergugat merupakan suami isteri yang sah dan sampai saat ini telah mempunyai dua orang anak atau keturunan serta belum pernah terjadi perceraian, maka berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, dan Pasal 285 R.Bg bukti tersebut dapat diterima dan dipertimbangkan lebih lanjut ; Menimbang, bahwa yang menjadi masalah pokok oleh Penggugat menuntut cerai terhadap Tergugat adalah kondisi dan keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sudah tidak harmonis dan tidak bahagia lagi, sering terjadi perselisian dan pertengkaran yang sangat sulit untuk dirukunkan dan disatukan kembali., bahkan antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah dan tempat tinggal semenjak bulan Ramadhn Tahun 2007 sampai sekarang, dimana Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan tinggal di rumah kontrakan di Jalan Jambu dekan Mesjid Jamik Pangkalan Kerinci, sementara Penggugat dengan kedua orang anaknya tetap tinggal
7
di rumah kediaman bersama selama ini, hal yang demikian itu telah sesuai dengan ketentuan Pasal 78 Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa salah satu yang menjadi pemicu atau penyebab perselisian dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat adalah kebiasaan Tergugat yang tidak bisa diterima oleh Penggugat seperti malas berusaha dan bekerja, sehingga kebutuhan dan keperluan rumah tangga menjadi terkendala dan tidak terpenuhi, yang akhirnya terpaksa Penggugat dengan kedua orang anaknya bekerja dengan berjualan sayur-sayuran di Pasar Pangkalan Kerinci setiap harinya, maka dengan demian hak dan kewajiban suami-isteri sebagaimana yang dikehendaki oleh ketentuan Pasal 30, Pasal 33 Undang-undang Nomor I Tahun 1974, Tentang Perkawinan Jo Pasal 77 ayat ( 1 ), ( 2 ) dan ( 3 ) Kompilasi Hukum Islam tidak dapat untuk diwujudkan dan ditegakkan dengan baik dan sempurna. Menimbang, bahwa Tergugat adalah sebagai kepala keluarga dan rumah tangga yang harus bertanggung jawab dari segi nafkah, ternyata tergugat bukan demikian, bahkan Tergugat suka tidur di rumah sampai seharian dan kalau sudah lapar datang ke Pasar untuk minta uang kepada penggugat. Menimbang, bahwa Tergugat sebagai seorang suami yang harus memberikan contoh yang baik, serta
bertanggung jawab tentang nafkah dan segala sesuatu
keperluan Penggugat, ternyata Tergugat tidak demikian, bahkan Tergugat melakukan sesuatu perbuatan yang sangat memalukan pihak isteri dengan meminjam uang pada orang lain, akan tetapi Tergugat tidak mau bertanggung jawab yang akhirnya orang tersebut minta kepada Penggugat; Menimbang, bahwa selama berpisah rumah dan tempat tinggal, Tergugat tidak ada memberikan nafkah dan tidak ada iktikad baik untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan Penggugat, maka sangat wajar dan tepat jika Penggugat ingin mencari kepantian hukum dengan mengajukan perkara ini ke Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci. Menimbang, bahwa kedua saksi yang dihadirkan oleh Penggugat ke persidangan telah memenuhi persyaratan formil dan materil sebagai seorang saksi. Dan keterangan yang diberikan di bawah sumpahnya saling bersesuain, saling mendukung dan melengkapi tentang alasan-alasan Penggugat menuntut cerai terhadap Tergugat, maka berdasarkan pasal 172 dan pasal 309 R.Bg keterangan kedua saksi dapat diterima dan dipertimbangkan. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat, dan tanggapan serta jawaban Tergugat dipersidangan yang dikuatkan dengan bukti P I, serta keterangan
8
dua orang saksi di bawah sumpahnya, majelis hakim menilai bahwa Penggugat telah berhasil membuktikan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat, dimana kondisi dan keadaan rumah tangga mereka sudah tidak harmonis dan tidak bersatu lagi semenjak bulan Ramadhn Tahun 2007 sampai sekarang, hal ini sangat sulit rumah tangga mereka ini untuk dipertahankan kembali, oleh karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 19 Huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 Huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam, Gugatan Penggugat beralasan hukum untuk diterima dan dipertimbangkan. Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat dapat dikabulkan yang amar lengkapnya sebagaimana tertuang dalam diktum putusan ini ; Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat tentang perselisian dan pertengkaran secara terus menerus yang sangat sulit untuk dirukunkan dan dipertahankan kembali, maka alasan lain tidak perlu dipertimbangkan lagi, dan harus dikesampingkan demi hukum. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, yang telah diubah untuk kedua kalinya terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat segala ketentuan dalam hukum syar’i dan peraturan perundangundangan yang berlaku yang ada kaitannya dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shugra Tergugat ( TERGUGAT ) terhadap Penggugat ( PENGGUGAT ); 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp Rp.241.000,- (Duaratus empatpuluhsatu ribu rupiah ); Demikianlah diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Senin tanggal 18 Oktober 2010 Masehi bersamaan dengan tanggal 10 Zulqaedah 1431 Hijjriyah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh kami Drs.ASYARI,MH sebagai Ketua Majelis, GUSNAHARI, S.H.,M.H dan YUNIATI, S.Ag, S.H., M.SI masingmasing sebagai Hakim-Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan penetapan Nomor : 169/Pdt.G/2010/PA.Pkc tanggal 15 Juli 2010 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama, dibantu
9
oleh FAKHRIADI,SH sebagai Panitera Sidang dan dihadiri oleh Penggugat diluar hadirnya Tergugat ; KETUA MAJELIS ttd
Drs. ASY’ARI, M.H HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
ttd
ttd
GUSNAHARI,S.H,.M.H
YUNIATI FAIZAH, S.Ag,.S.H.M.SI
PANITERA SIDANG ttd
FAKHRIADI, S.H Perincian biaya : 1. Biaya pendaftaran
: Rp. 30.000,-
2. Biaya Panggilan
: Rp.200.000,-
2. Redaksi
: Rp.
5.000,-
5. Materai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp. 241.000,-
( duaratus empatpuluhsatu ribu rupiah ) ;
Pangkalan Kerinci, 18 Oktober 2010 Salinan ini sesuai dengan “ ASLINYA “ Mengetahui : Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci
HANIFAH ANOM, S.H
10
11