KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 81/Kpts/SR.140/2/2007 TENTANG PERUBAHAN NAMA FORMULASI, NAMA BAHAN AKTIF, DOSIS APLIKASI, DAN JENIS PESTISIDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang
: a. bahwa dalam Keputusan Menteri Pertanian tentang pendaftaran dan pemberian izin pestisida ditetapkan pula nama formulasi, nama bahan aktif dan jeis pestisida untuk masing-masing formulasi pestisida; b. bahwa kode bentuk formulasi pestisida harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, 28 (dua puluh delapan) pestisida diubah kode bentuk formulasinya sehingga mengubah nama formulasi pestisida dan 1 (satu) pestisida diubah nama bahan aktif pestisida; c. bahwa pemegang pendaftaran 1 (satu) pestisida mengajukan permohonan untuk mengubah dosis aplikasi; d. bahwa pemegang pendafataran 1 (satu) pestisida mengajukan permohonan untuk mengubah jenis pestisida; e. bahwa atas dasar hal tersebut diatas, dipandang perlu mengubah nama formulasi, nama bahan aktif dan jenis pestisida;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
486
Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 12); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3586); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4153); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertanian (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4224) juncto Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4362); 9. Keputusan Presiden 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu; 10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia juncto Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 11. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; 12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 434.1/Kpts/ TP.270/7/2001 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida; 13. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 517/Kpts/ TP.270/9/2002 tentang Pengawasan Pestisida; 14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/ OT.140/7/2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;
487
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/ OT.140/7/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 16. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 319/Kpts/ OT.160/6/2006 tentang Komisi Pestisida; Memperhatikan : Pendapat Komisi Pestisida dalam suratnya Nomor 1007/Kompes/2006 tanggal 27 Desember 2006;
MEMUTUSKAN : Menetapkan
: KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PERUBAHAN NAMA FORMULASI, NAMA BAHAN AKTIF, DOSIS APLIKASI DAN JENIS PESTISIDA. Pasal 1 Mengubah 28 (dua puluh delapan) nama formulasi, 1 (satu) nama bahan aktif menjadi nama baru seperti tercantum pada kolom 3 Lampiran I, 1 (satu) pestisida mengubah dosis aplikasi seperti tercantum pada kolom 4 Lapiran II dan 1 (satu) pestisida mengubah jenis pestisida menjadi jenis baru seperti tercantum pada kolom 5 Lampiran III Keputusan ini. Pasal 2 Pemegang Pendaftaran seperti tercantum pada kolom 4 Lampiran I, kolom 5 Lampiran II dan Kolom 5 Lampiran III Keputusan ini diberi izin untuk mengedarkan dan mengeluarkan keterangan tentang pestisida yang menjadi tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 576/Kpts/TP.270/11/2001; Nomor 480/Kpts/TP.270/ 8/2002, Nomor 45/Kpts/ TP.270/1/2003, Nomor 442/Kpts/SR.140/9/2003, Nomor 222/Kpts/SR.140/4/2004; Nomor 565/Kpts/ SR.140/9/2004; Nomor 543/Kpts/SR.140/12/2005; Nomor 283/Kpts/SR.140/4/2006; Nomor 420/Kpts/ SR.140/6/2004; Nomor 500/Kpts/SR.140/9/2006; Pasal 3
488
Pestisida dengan nama lama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tidak boleh lagi diimpor dan atau diproduksi di dalam negeri. Pasal 4 Pestisida dengan nama lama sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, yang telah terlanjur masuk ke wilayah Negara Republik Indonesia hanya boleh diedarkan dan digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, paling lama sampai dengan 1 (satu) tahun terhitung sejak Keputusan ini ditetapkan. Pasal 5 Apabila pestisida-pestisida dengan nama lama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tidak habis digunakan, maka pestisida-pestisida tersebut wajib dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Idonesia atau dimusnahkan oleh pemilik atau pihak yang menguasainya yang pelaksanaanya dilakukan dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 6 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Pebruari 2007 MENTERI PERTANIAN, ttd ANTON APRIYANTONO
489
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Kesehatan; 4. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 5. Menteri Perindustrian; 6. Menteri Perdagangan; 7. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 8. Menteri Kehutanan; 9. Menteri Kelautan dan Perikanan; 10. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan; 11. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 12. Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen Pertanian; 13. Ketua Komisi Pestisida; 14. Para Pemegang Pendaftaran.
490
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 81/Kpts/SR.140/2/2007 TANGGAL : 8 Pebruari 2007 No
Nama lama
Nama formulasi baru
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 5
1 I
2 NAMA FORMULASI
1
AGRIPO 290 SC
AGRIPO 290 SL
2
BELVO 80 WDC
KANMULUS 80 WDC
3
CONTROL 2 T
CONTROL 2 TB
4
DELKIS 25 EC
JABLAI 25 EC
5
DESTROYER 240 AS
TYPHOON 240 AS
PT. Kresna Bumitama 543/Kpts/SR.140/12/2005 Sejati PT. Asia Gala Kimindo 480/Kpts/TP.270/8/2002
6
EMINENCE 0,005 MC
ZEBRA 0,005 MC
PON UD Kuda Karya
565/Kpts/SR.140/10/2004
7
ERGOSTIM 51/9 AC
ERGOSTIM 51/9 SL
CV Standard
576/Kpts/TP.270/11/2001
8
GRANOLA 30 WSC
GRANOLA 30 SL
PT Indagro
576/Kpts/TP.270/11/2001
9
HOPCIN 500 EC
HOPCIN 460 EC
PT Bayer Indonesia
576/Kpts/TP.270/11/2001
10
KOTHIRINE 25 T
KOTHIRINE 25 TB
PT Bayer indonesia
576/Kpts/TP.270/11/2001
11
LINDUNG 25 EC
SAMADOR 25 EC
PT lingkungan Lestari
222/Kpts/SR.140/4/2004
12
MASCOT 25 EC
MASTARIN 25 EC
PT Mastalin Mandiri
543/Kpts/SR.140/12/2005
13
METSUL 24 WG
CYRO 24 WG
565/Kpts/SR.140/10/2004
14
MOLUSKIL 10 G
MOLUKIS 10 GR
PT Kresna Bumitama Sejati PT. Bintang Tani
15
MORTEIN 21,3 LV
16
MORTEIN ENERGY BALL 0,248 AE MORTEIN INSTAKILL 0,173 AE MORTEIN TRIGGER 4 L
TIGARODA 21,3 LV TIGARODA 0,248 AE TIGARODA 0,173 AE TIGARODA 4L TIGARODA 11,802 VP TIGARODA 4,205 VP
PT. Reckitt Indonesia PT. Reckitt Indonesia PT. Reckitt Indonesia PT. Reckitt Indonesia PT. Reckitt Indonesia PT. Reckitt Indonesia
17 18 19 20
MORTEIN UDARA AKTIV 11,802 VP MORTEIN UDARA AKTIV 4,205 VP
3
Nama pemegang pendaftaran 4
MORTEIN MORTEIN MORTEIN MORTEIN MORTEIN MORTEIN
PT. Dupont Agricultural 480/Kpts/TP.270/8/2002 Products Indonesia PT. Kresna Bumitama 442/Kpts/SR.140/9/2003 Sejati PT. Indagro 576/Kpts/TP.270/11/2001
576/Kpts/TP.270/11/2001
Benckiser 543/Kpts/SR.140/12/2005 Benckiser 543/Kpts/SR.140/12/2005 Benckiser 420/Kpts/SR.140/6/2006 Benckiser 565/Kpts/SR.140/10/2004 Benckiser 543/Kpts/SR.140/12/2005 Benckiser 543/Kpts/SR.140/12/2005
491
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 81/Kpts/SR.140/2/2007 TANGGAL : 8 Pebruari 2007 No
Nama lama
Nama formulasi baru
1
2
3
21
24
MORTEIN ULTRA 0,115 AE MORTEIN ULTRA 0,14 AE MORTEIN ULTRA 0,18 AE OFF 14,05 A
TIGARODA MORTEIN 0,115 AE TIGARODA MORTEIN 0,14 AE TIGARODA MORTEIN ULTRA 0,18 AE OFF 14,05 AE
25
SITOGARD 25 WSC
SITOGARD 25 SL
26
SPARK 130/5 SL
STRIKE 130/5 SL
27
VALERA 200 EC
AKURAT 200EC
28
VECTOBAC AS
VECTOBAC SL
II
NAMA BAHAN AKTIF
1
BETAFOG 15 EC Beta siflutrin : 15 g/l
22 23
BETAFOG 15 EC Beta sipermetrin : 15 g/l
Nama pemegang pendaftaran 4
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 5
PT. Reckit Benckiser Indonesia PT. Reckit Benckiser Indonesia PT. Reckit Benckiser Indonesia PT. SC. Johnson & Son Indonesia Ltd PT Agrokimindo Kurniabuana PT. Nufarm Indonesia
565/Kpts/SR.140/10/2004
PT. Kresna Bumitama Sejati PT. Sumitomo Indonesia
45/Kpts/TP.270/1/2003
CV. Mentari
500/Kpts/SR.140/9/2006
222/Kpts/SR.140/4/2004 565/Kpts/SR.140/10/2004 576/Kpts/TP.270/11/2001 576/Kpts/TP.270/11/2001 283/Kpts/SR.140/4/2006
576/Kpts/TP.270/11/2001
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Pebruari 2008 MENTERI PERTANIAN, ttd ANTON APRIANTONO
492
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 81/Kpts/SR.140/2/2007 TANGGAL : 8 Pebruari 2007 No 1 1
Nama dan kadar bahan aktif formulasi 2 ANTRACOL 70 WP Propineb: 70%
Dosis aplikasi lama
Dosis aplikasi baru
3
4
Padi sawah : Penyakit bercak daun Carcospora sp Penyakit busuk pelepah Rhizoctonia sp. 500 g/ha
Padi sawah : Penyakit bercak daun Cercospora sp. Penyakit busuk pelepah Rhizoctoria sp 1.000 g/ha
Nama pemegang pendaftaran 5
Keputusan menteri Pertanian nomor 6
PT Bayer Indonesia
500/Kpts/SR.140/9/ 2006
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Pebruari 2008 MENTERI PERTANIAN, ttd ANTON APRIANTONO
493
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 81/Kpts/SR.140/2/2007 TANGGAL : 8 Pebruari 2007 No
1 1
NAMA PESTISIDA BAHAN AKTIF formulasi 2 XINNET 0,167 K Deltametrin: 0,167%
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN 3 420/Kpts/SR.140/6/06
JENIS PESTISIDA LAMA 4 Pestisida tangga.
rumah
JENIS PESTISIDA BARU 5
PEMEGANG PENDAFTARAN
Pestisida pengendalian vektor penyakit pada manusia
PT. Trimitra Sehati
6
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 Pebruari 2007 MENTERI PERTANIAN, ttd ANTON APRIYANTONO
494