PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005
TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL CIKAMPEK – PURWAKARTA – PADALARANG (CIPULARANG)
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Menimbang
:
a. bahwa dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan, Keputusan Menteri Perhubungan No. 61 Tahun 1993 tentang Rambu lalu lintas dan Keputusan Menteri Perhubungan No. 62 Tahun 1993 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, telah ditetapkan pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan pada jalan tol. b. bahwa dengan dioperasikannya ruas jalan tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang (Cipularang) perlu ditetapkan pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan yang dinyatakan dengan rambu – rambu lalu lintas, marka jalan dan/atau alat pemberi isyarat lalu lintas. c. bahwa ketentuan sebagaiman dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Lalu Lintas yang Bersifat Perintah dan/atau Larangan pada Ruas Jalan Tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang (Cipularang);
Mengingat
:
1. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembar Negara Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembar Negara Nomor 132); 2. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembar Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembar Negara Nomor 3480);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1990 tentang Jalan Tol (Lembar Negara Tahun 1990 Nomor 12, Tambahan Lembar Negara Nomor 3405); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembar Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembar Negara Nomor 3529); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005; 6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 91 Tahun 2001; 7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan; 8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu – Rambu Lalu Lintas di Jalan; 9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 1993 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas di Jalan; 10. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat SK.116/AJ.404/DRJD/1997 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Perlengkapan Jalan
Memperhatikan :
Nomor Teknis
Surat Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Nomor AA.OP04.89 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penetapan Rambu Larangan dan Perintah
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
PENGATURAN LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL CIKAMPEK – PURWAKARTA – PADALARANG (CIPULARANG)
Pasal 1 Untuk keperluan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan pada jalan tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang (Cipularang), ditetapkan pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan berupa : a. gerakan lalu lintas kendaraan bermotor (penggunaan jalur/lajur, berhenti, mendahului, berpindah lajur, parkir dalam keadaan darurat); b. perilaku pengemudi di jalan; c. kewajiban penggunaan sabuk keselamatan; d. batas kecepatan maksimum kendaraan bermotor 100 km/jam dan/atau minimum 80 km/jam, pada lokasi tertentu dapat diatur kecepatan maksimum 80 km/jam dan/atau minimum 60 km/jam; e. ukuran kendaraan berserta muatannya lebar maksimum 2500 milimeter dan tinggi maksimum 4200 milimeter; f. muatan sumbu terberat (MST) maksimum yang diizinkan 10 Ton; g. larangan bagi pejalan kaki memasuki jalan tol; h. larangan penggunaan jalan tol selain untuk kendaraaan bermotor roda empat atau lebih; i. larangan menaikkan dan / atau menurunkan penumpang; j. larangan penggunaan jalan selain untuk kegiatan lalu lintas; k. larangan menarik kendaraan bermotor, kecuali dengan kendaraan derek; l. larangan penggunaan kendaraan angkutan barang untuk mengangkut penumpang; m. pengaturan lalu lintas dalam keadaan darurat.
Pasal 2 Pengaturan yang bersifat perintah dan/atau larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dinyatakan dengan rambu perintah, rambu larangan dan marka jalan.
Pasal 3 (1) Rambu perintah dan rambu larangan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu – Rambu Lalu Lintas di Jalan. (2) Rambu perintah dan/atau larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dipasang di lokasi sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan ini.
Pasal 4 (1) Marka jalan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan. (2) Jenis – jenis marka jalan yang ditempatkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sesuai lampiran II Peraturan ini .
Pasal 5 (1) Pemasangan rambu lalu lintas dan penempatan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 4 harus memenuhi spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat; (2) Rambu lalu lintas dan marka jalan yang dipasang di Jalan Tol sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memiliki spesifikasi teknis yang lebih tinggi dari jalan arteri non-tol.
Pasal 6 (1) Untuk keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan tol, pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan sebagaimana dimaksud pasal 3 dan pasal 4 harus dilengkapi dengan rambu peringatan dan rambu petunjuk serta fasilitas pengendali dan pengaman pemakai jalan. (2) Pemasangan iklan dan sejenisnya di jalan tol dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu fungsi rambu lalu lintas dan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 7 (1) Pemasangan Rambu lalu lintas dan penempatan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 4 harus diselesaikan paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal ditetapkan Peraturan ini; (2) Rambu lalu lintas dan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai kekuatan hukum setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pemasangan dan penempatan;
(3) Tanggal pemasangan dan penempatan sebagaimana dimaksud ayat (2) harus diumumkan kepada pemakai jalan oleh PT. (Persero) Jasa Marga; (4) Jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) digunakan untuk memberikan informasi kepada pemakai jalan; (5) Pemberian informasi sebagaimana dimaksud ayat (4) dilakukan melalui media cetak, media elektronika, media lain atau petugas di jalan tol.
Pasal 8 Pelanggaran terhadap ketentuan perintah dan/atau larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas dan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan pasal 4, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Pasal 9 (1) Pemasangan rambu – rambu lalu lintas dan Penempatan marka jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, dapat ditinjau kembali, apabila : a. adanya perubahan pengaturan manajemen lalu lintas; b. adanya perubahan geometrik jalan; c. adanya penambahan lajur lalu lintas. (2) PT. (Persero) Jasa Marga wajib melaporkan setiap perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pasal 10 Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan melakukan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Peraturan ini.
Pasal 11 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Pada tanggal :
Jakarta 12 Juli 2005
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889 Salinan Peraturan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Perhubungan; 2. Menteri Pekerjaan Umum; 3. Menteri Hukum dan HAM; 4. Menteri Komunikasi dan Informasi; 5. Jaksa Agung Republik Indonesia; 6. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 7. Gubernur Propinsi Jawa Barat;
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 Tanggal : 12 Juli 2005 DAFTAR LOKASI RAMBU LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL CIKAMPEK - PADALARANG ARAH JAKARTA - BANDUNG
No
Lokasi (Sta)
Tabel Rambu Jalan II A
II B
Posisi Kiri
1 2 3 4 5 RUAS DAUWAN - SADANG (PURWAKARTA UTARA) 1
66 + 200
2
67 + 600
Kanan
6
7
3a 3b 5c
3
67 + 700
9
4
68 + 100
12
5
72 + 900
5c
6
74 + 800
12
7
76 + 000
9
5a
Perintah/Larangan
Tengah
v
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
v
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 100 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI
v
v v
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan KECUALI PETUGAS TRUK KECEPATAN KURANG 60 KM/JAM DILARANG MELEWATI CIPULARANG KELUAR GERBANG SADANG Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 100 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam
v
5a
8
v
ARAH KELUAR GERBANG TOL SADANG 3a 3b
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam DILARANG MENAIKKAN DAN MENURUNKAN PENUMPANG DI DAERAH GERBANG TOL
8
76s+ 200
9
76s + 600
9
v
10
76s + 700
12
v
11
76s + 700
1e
v
Papan Tambahan : BAYAR TOL
12
76s + 700
8b
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan lebar lebih dari 2,50 m
13
76s + 700
8c
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,20 m
14
76s + 800
6
v
Larangan Mendahului
15
78s + 500
4a
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT
16
78s + 450
2b
3a
v
v
Perintah lajur jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah dan larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor.
No
Lokasi (Sta)
Tabel Rambu Jalan II A
II B
1 2 3 4 ARAH MASUK GERBANG TOL SADANG
Posisi
Perintah/Larangan
Kiri
Tengah
Kanan
5
6
7
8 Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi semua kendaraan roda tiga Larangan masuk bagi kendaraan bermotor roda dua Larangan masuk bagi semua kendaraan tidak bermotor Larangan masuk bagi sepeda dan becak
17
78s + 550
4a
v
18
78s + 540
3b
v
19
78s + 540
3c
v
20
78s + 530
3n
v
21
78s + 530
3q
v
22
78s + 520
3r
v
Larangan masuk bagi pejalan kaki
23
78s + 510
8f
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 Ton
24
78s + 450
9
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 60 km/jam.
25
78s + 400
6
v
Larangan Mendahului
26
78s + 150
12
v
27
78s + 100
12
v
28
78s + 000
12
v
29
76s + 700
1e
v
Papan Tambahan : BAYAR TOL
30
76s + 700
8b
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan lebar lebih dari 2,50 m
31
76s + 700
8c
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,20 m
32
76s + 800
3a 3b
DILARANG MEMBAWA PENUMPANG PADA KENDARAAN BAK TEBUKA DILARANG MENARIK KENDARAAN DI JALAN TOL DILARANG MENAIKKAN DAN MENURUNKAN PENUMPANG DI DAERAH GERBANG TOL
v
Lajur yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
RUAS SADANG/PURWAKARTA UTARA - PURWAKARTA SELATAN/JATILUHUR Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 100 km/jam dan perintah 33 76 + 300 9 5a v kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berhenti dengan Papan 34 76 + 500 4a v Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT 35
77 + 100
12
v
36
77 + 300
12
v
37
77 + 475
12
v
38
77 + 800
5c
39
79 + 800
11a
40
79 + 900
9
41
79 + 900
4a
DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL v
5a
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
v
Batas akhir kecepatan maksimum 100 km/jam
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT
No
Lokasi (Sta)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
Perintah/Larangan
II A
II B
Kiri
Tengah
Kanan
3
4
5
6
7
42
80 + 450
12
v
43
80 + 500
4a
v
44
80 + 650
12
v
45
80+ 850
12
v
46
82 + 600
12
v
47
83 + 150
9
5a
8 DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL TRUK KECEPATAN KURANG 60 KM/JAM DILARANG MELEWATI CIPULARANG KELUAR GERBANG JATILUHUR Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
ARAH KELUAR GERBANG TOL JATILUHUR 3a 3b
48
0J + 800
49
0J + 600
9
v
50
0J + 500
12
v
51
0J + 500
1e
52
0J + 450
5c
53
0J + 200
2b
v
v
Papan Tambahan : BAYAR TOL Larangan berbalik arah bagi kendaraan bermotor.
v
3a
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam DILARANG MENAIKKAN DAN MENURUNKAN PENUMPANG DI DAERAH GERBANG TOL
v
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah dan larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor.
ARAH MASUK GERBANG TOL JATILUHUR 54
OJ + 50
12
v
55
OJ + 100
12
v
56
0J + 150
4a
v
57
0J + 165
3b
v
58
0J + 165
3c
59
0J + 170
3n
v
60
0J + 175
3q
v
61
0J + 180
3r
v
62
0J + 180
8f
v
63
0J + 480
2b
3a
DILARANG MEMBAWA PENUMPANG PADA KENDARAAN BAK TEBUKA DILARANG MENARIK KENDARAAN DI JALAN TOL Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT Larangan masuk bagi semua kendaraan roda tiga Larangan masuk bagi kendaraan bermotor roda dua Larangan masuk bagi semua kendaraan tidak bermotor Larangan masuk bagi sepeda dan becak Larangan masuk bagi pejalan kaki
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 10 Ton Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah dan larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor.
No
Lokasi (Sta)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
Perintah/Larangan
II A
II B
Kiri
Tengah
Kanan
3
4
5
6
7
64
0J + 500
12
65
0J + 500
1e
v
Papan Tambahan : BAYAR TOL
66
0J + 500
8b
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan lebar lebih dari 2,50 m
67
0J + 500
8c
v
Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,20 m
68
0J + 700
2b
v
8 DILARANG MENAIKKAN DAN MENURUNKAN PENUMPANG DI DAERAH GERBANG TOL
3a
v
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah dan larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor.
RUAS PURWAKARTA SELATAN/JATILUHUR - PLERED 69
84 + 700
9
5a
70
84 + 900
4a
v
71
85 + 600
12
v
72
85 + 800
12
v
73
85 + 850
74
85 + 900
75
87 + 600
76
90 + 100
5C
77
90 + 900
9
78
91 + 300
4a
79
91 + 700
5c
80
91 + 700
81
92 + 000
12
v
82
92 + 200
12
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN TRUK DAN BUS GUNAKAN LAJUR KIRI
v 5c
v
5a
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
v
TRUK DAN BUS GUNAKAN LAJUR KIRI
v
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT v
v
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS TRUK DAN BUS GUNAKAN LAJUR KIRI DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN
RUAS PLERED - CIKALONG WETAN 83
92 + 800
4a
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT
84
92 + 850
9
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
No
Lokasi (Sta)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
Perintah/Larangan
II A
II B
Kiri
Tengah
Kanan
3
4
5
6
7
8
v
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
85
93 + 100
5c
86
95 + 400
4a
87
96 + 100
5c
88
97 + 200
89
97 + 500
9
90
97 + 650
4a
v
91
98 + 250
12
v
92
98 + 250
12
v
93
98 + 650
12
v
94
99 + 100
5c
95
100 + 000
9
v
96
101 + 000
4a
v
97
101 + 700
98
102 + 500
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT
v
v
5a
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
v
TRUK DAN BUS GUNAKAN LAJUR KIRI
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berhenti dengan Papan tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT TRUK DAN BUS GUNAKAN LAJUR KIRI
v 5c
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
v
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
RUAS CIKALONG WETAN - PADALARANG BARAT 99
104 + 800
4a
v
100
105 + 100
12
v
101
105 + 400
5c
102
107 + 000
9
v
103
107 + 200
4a
v
104
108 + 000
12
v
105
108 + 200
12
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENAIKKAN DAN MENURUNKAN PENUMPANG SEPANJANG JALAN TOL v
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Papan tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN
No
Lokasi (Sta)
1
2
Tabel Rambu Jalan
Posisi
Perintah/Larangan
II A
II B
Kiri
Tengah
Kanan
3
4
5
6
7
5a
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT
8
106
109 + 400
9
107
109 + 700
4a
108
110 + 950
5c
109
112 + 300
4a
110
112 + 500
111
116 + 000
5c
112
117 + 100
12
v
DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI
113
116 + 800
4a
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT
114
116 + 500
9
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT TRUK DAN BUS GUNAKAN LAJUR KIRI
v v v
5a
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 Tanggal : 12 Juli 2005 DAFTAR LOKASI RAMBU LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL CIKAMPEK - PADALARANG ARAH BANDUNG - JAKARTA Tabel Rambu II A II B Kiri 1 2 3 4 5 RUAS PADALARANG BARAT - CIKALONG WETAN No
Lokasi (Sta)
3a 3b
Posisi Tengah 6
Kanan 7
Perintah/Larangan 8 Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
1
120+300
2
120 + 250
4a
3
120 + 200
9
4
119 + 500
12
5
119 + 000
5c
v
6
116 + 050
5c
v
7
115 + 700
9
8
112 + 300
4a
9
111 + 900
9
10
110 + 955
5c
11
109 + 800
4a
12
106 + 000
9
13
105 + 500
5c
14
105 + 200
12
v
DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI
15
105 + 000
12
v
DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL
16
105 + 100
4a
v
17
104 + 900
4a
v
18
104 + 800
12
v
5a
v
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
5a
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
v
5a
v v v
5a
DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI Larangan berbalik arah Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan berbalik arah Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
v v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
DILARANG MENAIKKAN DAN MENURUNKAN PENUMPANG SEPANJANG JALAN TOL Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN
Tabel Rambu II A II B 1 2 3 4 RUAS CIKALONG WETAN - PLERED No
Lokasi (Sta)
5a
Kiri 5
19
102 + 800
9
20
102 + 520
5c
21
101 + 100
4a
v
22
99 + 600
12
v
23
99 + 100
5c
24
98 + 500
4a
25
98 + 700
9
26
98 + 450
4a
v
27
97 + 850
12
v
28
97 + 650
12
v
29
97 + 450
12
v
30
96 + 100
5c
31
95 + 700
4a
32
95 + 200
9
Posisi Tengah 6
Kanan 7
v v
v v
5a
v
v v
5a
v
Perintah/Larangan 8 Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENAIKKAN DAN MENURUNKAN PENUMPANG SEPANJANG JALAN TOL Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
RUAS PLERED - PURWAKARTA SELATAN 33
94 + 000
5b
v
34 35
93 + 950 93 + 900
12 12
v v
36
92 + 900
12
v
37
92 + 850
9
v
38
92 + 600
5c
39
92 + 200
4a
v
40
92 + 000
9
v
41
91 + 350
5c
42
89 + 900
5b
v
v v
Batas akhir kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam TRUK GUNAKAN LAJUR KIRI TRUK DILARANG MENDAHULUI TRUK KECEPATAN MAKSIMUM 60 KM/JAM Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 60 km/jam dengan papan tambahan : TRUK Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 60 km/jam dengan papan tambahan : TRUK Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Batas akhir kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jamm dengan papan tambahan : TRUK
No
Lokasi (Sta)
1
2
Tabel Rambu II A II B 3 4
43
89 + 950
9
44
88 + 125
12
45
88 + 00
9
46
87 + 880
5c
47
87 + 400
9
48
86 + 900
5c
49
84 + 800
9
5a
Kiri 5
Posisi Tengah 6
Kanan 7
v v
5a
v v
5a
v v
5a
v
ARAH KELUAR/ MASUK GERBANG TOL JATILUHUR 84+700 (OJ + 800) 3a 50 Masuk dari arah 3b BANDUNG KE 51 9 v JATILUHUR OJ + 000 3a 52 Masuk dari arah 3b JATILUHUR KE 53 9 v JAKARTA
v
v
Perintah/Larangan 8 Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Lajur yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Lajur yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam
RUAS JALAN PURWAKARTA SELATAN - PURWAKARTA UTARA
54
83 + 350
9
5a
55
83 + 150
4a
v
56
82 + 100
12
v
57
82 + 400
12
v
58
82 + 200
12
v
59
80 + 700
9
60
80 + 525
5c
v
61
79 + 800
11a
v
62
79 + 150
9
63
78 + 950
4a
v
64
78 + 350
12
v
65
78 + 150
12
v
66
77 + 950
12
v
67
77 + 725
5c
5a
5a
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 80 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam. Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan KECUALI PETUGAS Batas akhir kecepatan maksimum 100 km/jam
v
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 100 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
v
Larangan berhenti dengan Papan Tambahan : SEPANJANG TOL KECUALI DARURAT DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN DILARANG MEMBUANG BENDA APAPUN DI JALAN TOL Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS
Tabel Rambu II A II B Kiri 1 2 3 4 5 ARAH KELUAR/MASUK GERBANG TOL SADANG 3a 76s + 200 68 3b Masuk dari arah 69 BANDUNG KE SADANG 9 v No
70 71
Lokasi (Sta)
76s+ 800 Masuk dari arah SADANG KE JAKARTA
3a 3b 9
Posisi Tengah 6
Kanan 7 v
v v
Perintah/Larangan 8 Lajur yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam Lajur yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 km/jam
RUAS SADANG/PURWAKARTA UTARA - DAWUAN Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 100 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
119
76 + 000
9
5a
120
75 + 600
12
v
121
75 + 500
12
v
122
72 + 950
5c
v
123
70 + 300
5c
v
124
69 + 500
9
125
68 + 500
4a
126
68 + 400
5a
3a 3b
DILARANG MENDAHULUI DARI SEBELAH KIRI DILARANG MENGGUNAKAN BAHU JALAN Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan : KECUALI PETUGAS Larangan berbalik arah dengan Papan Tambahan KECUALI PETUGAS
v
Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 100 km/jam dan perintah kecepatan minimum yang diwajibkan 60 km/jam.
v
Papan Tambahan : SEPANJANG JALAN TOL KECUALI DARURAT v
Perintah lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati sesuai dengan arah anak panah
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 Tanggal : 12 Juli 2005
DAFTAR MARKA JALAN YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL CIKAMPEK - PADALARANG No
Lokasi (STA-STA)
Bentuk Marka
Posisi
Perintah/Larangan
1
Seluruh ruas jalan
Garis Utuh Warna Putih
Sebagai Pemisah Jalur/Lajur
Larangan bagi kendaraan melintasi garis tersebut
2
Seluruh ruas jalan
Garis Utuh dan Garis Putus - Putus
Sebagai Pemisah Jalur/Lajur
Arus lalu lintas dekat marka utuh dilarang melintasi garis ganda tersebut
3
Seluruh ruas jalan
Garis Utuh Warna Kuning/Putih
Tepi kanan jalan
Dilarang berhenti pada daerah yang dibatasi marka membujur warna kuning/putih
4
Sebelum Persimpangan (dengan ruas utama, jalan akses, rest area, dll)
Tanda Panah Warna Putih
Pada lajur kanan
Perintah untuk lalu lintas yang akan berjalan lurus
5
Sebelum Persimpangan (dengan ruas utama, jalan akses, rest area, dll)
Tanda Panah Warna Putih
Pada lajur kiri
Perintah untuk lalu lintas yang akan belok kiri
Tulisan Bus Truk dan Tanda Panah Warna Putih
Lajur paling kiri
Perintah untuk bus dan truk untuk bersiap memasuki lajur pendakian khusus bus dan truk
6
7
8
Memasuki lajur pendakian a. Arah Jakarta - Bandung 1) 84 + 250 2) 85 + 350 3) 91 + 500 4) 97 + 100 5) 101 + 700 6) 112 + 500 7) 113 + 500 8) 114 + 600 b. Arah Bandung - Jakarta 1) 108 + 200 Lajur Pendakian a. Arah Jakarta - Bandung 1) 84 + 450 - 85 + 000 2) 85 + 550 - 88 + 400 3) 91 + 700 - 92 + 200 4) 97 + 300 - 98 + 700 5) 101 + 700 - 102 + 200 6) 112 + 700 - 113 + 100 7) 113 + 700 - 114 + 000 8) 114 + 800 - 115 + 100 b. Arah Bandung - Jakarta 1) 108 + 000 - 107 + 300 Lajur Pendakian a. Arah Jakarta - Bandung 1) 84 + 800 2) 88 + 200 3) 92 + 000 4) 98 + 500 5) 102 + 000 6) 112 + 900 7) 113 + 800 8) 114 + 900 b. Arah Bandung - Jakarta 1) 107 + 500
Lajur Khusus Truk 9 93 + 500 - 89 + 900 Bandung - Jakarta)
(arah
Tulisan Bus Truk Warna Putih (pengulangan sesuai jarak lajur pendakian)
Perintah untuk bus dan truk Lajur paling kiri pada menggunakan lajur jalur dengan 3 lajur pendakian khusus bus dan truk
Tulisan Bus Truk dan Tanda Panah Warna Putih
Lajur pendakian
Perintah untuk bus dan truk untuk bersiap keluar lalur pendakian khusus bus dan truk
Tulisan Truk Warna Putih
Lajur paling kiri
Perintah untuk truk menggunakan lajur khusus truk
No
Posisi
Perintah/Larangan
10
Persimpangan dengan ruas utama, jalan akses, rest area, Chevron Warna Putih dll
Diujung penghalang pada saat arus memisah (Diverging) dilengkapi dengan Rambu Perintah Tabel II B (3a dan 3b)
Dilarang melewati atau berhenti diatas marka chevron kecuali petugas dan dalam keadaan darurat
11
Pertemuan persimpangan dengan ruas utama, jalan akses, rest area, dll
Chevron Warna Putih
Diujung penghalang pada saat arus bergabung (Merging)
Dilarang melewati atau berhenti diatas marka chevron kecuali petugas dan dalam keadaan darurat
Chevron Warna Putih
Diujung penghalang pada saat arus lalu lintas dua arah tak terbagi. Dilengkapi dengan Rambu Perintah Tabel II B (3a) dan Rambu Larangan Tabel II A (2b)
Dilarang melewati atau berhenti diatas marka chevron kecuali petugas dan dalam keadaan darurat
12
Lokasi (STA-STA)
Pertemuan persimpangan 2 lajur tanpa pemisah jalur (Median)
Bentuk Marka
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT .
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 Tanggal : 12 Juli 2005 DAFTAR LOKASI ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TOL CIKAMPEK - PADALARANG NO. 1
1
RUAS JALAN 2
Simpang Empat Gerbang Tol Sadang Sadang - Jalan Arteri Cikampek Purwakarta
LOKASI (KM)
JENIS PERSIMPANGAN
3
785 + 600
4 Simpang Empat ke Cikampek
ke Sadang
Ke Gerbang Tol Sadang ke Purwakarta
2
Simpang Tiga Gerbang Tol Jatiluhur Jalan Arteri Purwakarta - Padalarang
0J + 000
Simpang Tiga Ke Purwakarta
Ke Gerbang Tol Jatiluhur Ke Padalarang
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, MSc. NIP. 120 092 889