BAB III LANDASAN TEORI
3.1
Kapasitas Kendaraan Menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan angkutan penumpang umum di wilayah perkotaan dalam trayek tetap dan teratur mengatur tahapan penentuan jumlah armada sebagai berikut : 3.1.1. Kapasitas kendaraan a.
Faktor muat (load factor) merupakan perbandingan antara kapasitas terjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasa dinyatakan dalam persen (%). Load Faktor
b.
X 100 %............................................ (3.1)
Kapasitas kendaraan adalah daya muat penumpang pada setiap kendaraan angkutan umum dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1. Kapasitas Kendaraan Jenis Angkutan Kapasitas kendaraan Kapasitas Penumpang Perhari /kendaraan Duduk Berdiri Total Mobil penumpang umum 8 8 250 – 300 Bus kecil 19 19 300 – 400 Bus sedang 20 10 30 500 – 600 Bus besar Lantai Tunggal 49 30 79 1.000 – 1.200 Bus besar Lantai Ganda 85 35 120 1.500 – 1.800
42
43
Catatan : a. Angka–angka kapasitas kendaraan bervariasi tergantung pada susunan tempat duduk dalam kendaraan. b. Ruang untuk berdiri per penumpang dengan luas 0,17 m/ penumpang Penentuan
kapasitas
kendaraan
yang
menyatakan
kemungkinan
penumpang berdiri adalah kendaraan dengan tinggi lebih dari 1,7 m dari lantai bus bagian dalam dan ruang berdiri seluas 0,17 m per penumpang.
3.1.2. Waktu sirkulasi Dengan pengaturan kecepatan kendaraan rata-rata 20 km per jam dengan deviasi waktu sebesar 5 % dari waktu perjalanan. Waktu sirkulasi dihitung dengan rumus : ………(3.2) Keterangan : CTABA
= Waktu sirkulasi dari A ke B kembali ke A.
TAB
= Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B
TBA
= Waktu perjalanan rata-rata dari B ke A
σAB
= Deviasi waktu perjalanan dari A ke B
σBA
= Deviasi waktu perjalanan dari B ke A
TTA
= Waktu henti kendaraan di A
TTB
= Waktu henti kendaraan di B
44
3.1.3. Waktu Henti Kendaraan Waktu henti kendaraan di asal atau tujuan (TTA atau TTB) ditetapkan sebesar 10% dari waktu perjalanan antar A dan B.
3.1.4. Waktu Antara Kendaraan Waktu antara kendaraan ditetapkan berdasarkan rumus sebagai berikut : ……………………………………………………..(3.3)
Keterangan : H
= Waktu antara (menit)
P
= jumlah penumpang per jam pada seksi terpadat
C
= kapasitas kendaraan
Lf
= faktor muat, diambil 70 % (pada kondisi dinamis)
Catatan : H ideal = 5-10 menit H Puncak = 2- 5 menit
3.1.5. Jumlah Armada Jumlah armada perwaktu sirkulasi yang diperlukan dihitung dengan formula : ……………………………..………….(3.4)
45
Keterangan : K
= jumlah kendaraan
Ct
= waktu sirkulasi (menit)
H
= Waktu antara (menit)
fA
= Faktor ketersediaan kendaraan (100%)
3.1.6. Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan angkutan penumpang umum di wilayah perkotaan dalam trayek tetap dan teratur, biaya pokok per kendaraan-km dihitung dengan menjumlahkan biaya langsung dan biaya tidak langsung. a.
Komponen Biaya Langsung
1)
Penyusutan Kendaraan Penyusutan kendaraan angkutan umum dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Untuk kendaraan baru, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga kendaraan baru, termasuk BBN dan ongkos angkut, sedangkan untuk kendaraan lama, harga kendaraan dinilai berdasarkan harga perolehan.
…………..…(3.5) Nilai residu bus adalah 20% dari harga kendaraan
46
2)
Bunga Modal Bunga modal dihitung dengan rumus ………………………….(3.6)
Keterangan n = masa pengembalian pinjaman 3)
Gaji dan tunjangan awak kendaraan Awak kendaraan terdiri dari sopir dan kondektur. Penghasilan kotor awak kendaraan berupa gaji tetap, tunjangan sosial dan uangndinas jalan / tunjangan kerja operasi.
4)
Bahan Bakar Minyak (BBM) Penggunaan BBM tergantung dari jenis kendaraan
5)
Ban Ban yang digunakan sebanyak 10 unit untuk bus, dengan perincian 2 ban baru dan 8 vulkanisir dengan daya tempuh 24.000 km. Ban angkutan mobil penumpang umum sebanyak 4 buah ban baru dengan daya tempuh 25.000 km
6)
Servis kecil Servis kecil dilakukan dengan patokan km tempuh antar- servis, yang disertai penggantian oli mesin dan penambahan gemuk serta minyak rem
47
7)
Servis besar Servis besar dilakukan setelah beberapa kali servis kecil atau dengan patokan km tempuh, yaitu penggantian oli mesin, oli gardan, oli tranmisi, platina, busi, filter oli, kondensor.
8)
Penambahan oli mesin Penambahan oli mesin dilakukan setelah km-tempuh pada jarak km tertentu.
9)
Suku cadang dan body Biaya untuk keperluan suku cadang mesin, bagian rangka bawah (chassis) dan bagian bodi diperhitungkan per tahun sebesar 5 % dari harga bus.
10)
Cuci bus Bus kota sebaiknya dicuci setiap hari.
11)
Retribusi terminal Biaya retribusi terminal per bus diperhitungkan per hari atau per bulan.
12)
STNK/Pajak kendaraan Perpanjangan STNK dilakukan setiap lima tahun sekali, tetapi pembayaran pajak kendaraan dilakukan setiap tahun dan biayanya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
13)
Kir Kir kendaraan dilakukan minimal sekali setiap enam bulan dan biayanya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
48
14)
Asuransi a)
Asuransi kendaraan Asuransi
kendaraan
pada
umumnya
hanya
dilakukan
oleh
perusahaan yang membeli kendaraan secara kredit bank. Namun, asuransi kendaraan perlu diperhitungkan sebagai pengamanan dalam menghadapi resiko. Biaya premi per bus per tahun. b)
Asuransi Awak Kendaraan Pada
umumnya
awak
kendaraan
wajib
diasuransikan
oleh
perusahaan angkutan. b.
Komponen Biaya Tidak Langsung
1)
Biaya pegawai selain awak kendaraan Tenaga selain awak kendaraan terdiri atas pimpinan, staf administrasi, tenaga teknis dan tenaga operasi. Jumlah tenaga pimpinan, staf administrasi, tenaga teknik dan tenaga operasi tergantung dari besarnya armada yang dikelola. Biaya pegawai ini terdiri atas gaji/upah, uang lembur dan jaminan sosial Jaminan sosial berupa : 1.
Tunjangan perawatan kesehatan,
2.
pakaian dinas,
3.
asuransi kecelakaan,
4.
tunjangan lain-lain.
49
2)
Biaya Pengelolaan (a)
Penyusutan bangunan kantor
(b)
Penyusutan bangunan dan peralatan bengkel Masa penyusutan butir (1) & (2) diperhitungkan selama 5 s/d 20 tahun tergantung dari keadaan fisik bangunan tanpa harga tanah.
(c)
Masa penyusutan inventaris/alat kantor (diperhitungkan 5 tahun)
(d)
Masa penyusutan sarana bengkel (diperhitungkan selama 3 s/d 5 tahun)
(e)
Administrasi kantor (biaya surat menyurat, biaya alat tulis menulis)
(f)
Pemeliharaan kantor (misalnya, pengecatan kantor)
(g)
Pemeliharaan pool dan bengkel
(h)
Listrik dan air
(i)
Telepon dan telegram serta porto
(j)
Biaya perjalanan dinas Biaya perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas pimpinan, staf administrasi, teknisi dan tenaga operasi (noncrew).
(k)
Pajak Perusahaan
(l)
Izin trayek Izin
trayek
ditentukan
berdasarkan
bersangkutan dan rute (m) Izin usaha (n)
Biaya pemasaran (biaya promosi)
(o)
Biaya lain-lain.
peraturan
daerah
yang