K EPA D A QENERAS1 PENGHAR A P A N B A N G S A IN D O N E S IA C
INDIA SEDJARAH POLITIK DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN
OLEH
Dr T. S. 0.
M U L IA
TJETAKAN KEDUA
BALA I PUSTAKA
—
DJAKARTA
—
I 952"
REN T JAN A KULIT B A H A R U D I N
Kulit biasa Rp 14,25 Kulit tebal „ 16,—
3 . P.
N o.
17 19
HAK P E N G A R A N G d il in d u n g i o l e h
UNDANG-UNDANG
M AHATM A G ANDHI.
, PENDAHULUAN UNTUK TJETAKAN PERTAMA I
n d ia
dalam arti janq hia*
Pakistan sekarang-adalah suatu h ! ^ dan berpengaruh besar dalam h " , 7™ ^ . i , hampir segala lapangan, terlebih-lebih dimasa
,ang
akan data„g.
Negeri ^
.(u
k M
gilang-gemilang jang menakdjubkan serta menarik hati barang siapa ang
mempeladiarmja. Akan tetani i i , qiengandung penuh p e .- te n ta L n A* adala\ d^ a s ^ nc9eri >an9 dari djurusan alam dan sudut k e m a ^ P*rbe^ an^ ‘ikalau dipandang bandingan dalam negeri it 7 berl T u ^ UkUran ^ j 2 . erlaku setjara besar-besaran. Oleh sebab ltu pemandangan 2 atau kesimnnlaT ,2 • dapat diutaikan diatas dasar das • ^ “ engenai negeri itU hanja mentjari pertalian m’esra diantara s ' T 7 ^ P£nj'elidika* ’ luar. Karena dengan djalan do ^ perbedaan ian9 namPak dari kemAgkinan untuk melukiskan J ™ . Sadjalah klta daPat “ ^ndekati itu, lagi pula jang penuh aneka J narik j5erhatian kita. 4 .0 ^ U000Bk r2 n atau9le b ir r a ad 3 2
7 Sed,arah ^ j3n9 SUHt na’ akan tetaPx jan9 sangat^meadalah lebih kurang
Pamir ditapal Utara dan Tandiun r 7 ^ “ ‘“ f 3400 km dan antara batas disebel' I, dlsebelah SeIatan adalah kuiang 3700 km. arat dan dlsebelah Timur lebih Penduduk India berdjumlah kira-kira 389 djuta menurut perhitungan d,,wa (Census) ,ang diadakan ditahun 1941. Dari 389 djuta itu 90*djuta masuk rakjat keradjaan2 (Indian States) j hid dalam beberapa provmsi-provinsi dan daerah-daerah jang mempunjai peraturan pemerintahan lstimewa. Provinsi-provinsi itu umumnja luas dan penduduknja penuh sesak. Provinsi Benggala misalnja sebelum dipisah dalam bagian Barat dan Timur mempunjai penduduk 60 djuta, Provinsi Gabungan (United Provinces) 55 djuta, Madras 50 djuta dan Bombay 21 djuta. o o Perbandingan djuta, diantaranja 50r djuta jang masuk golongan jang terbawah dan tidak mempunjai kasta ; jang beragama Islam ’ 92 djuta beragama- %iddha 10.5 djuta, beragama Kristen terutama di India* Selatan 7 ^ djuta,o kaum Sikh 6 djuta dan jang beragama lain 17,5 djuta. Djumlah* orang Inggeris adalah 220.000 dan peranakan (Anglo Indians) 150.000 orang. 1
Perbedaan ternjata djuga dari beberapa hakhal jang lain, ^nisalnja dari bahasa2 jarg banjakjija lebih kurang 200 matjam. Bahasa per-^ satuan ialah bahasa Hindustani terbagi atas dua tjabang, bahasa . Hindi dan Urdu. Jang satu memakai huruf jang berasal dari aksara Sangsekerta dan jang lain memakai huruf Arab. Bahasa2 lain, jang penting ialah bahasa Benggali, Punjabi, Marathi da,n Tamil. Orang India jang mengerti bahasa Inggeris adalah kira-kira 4 djuta. Hal jang mempengaruhi keadaan dalam segenap lapangan hidup sosial, politik, ekonomi dan kebudajaan ialah pembagian masjarakat dalam beberapa golongan atau kasta. Dari susunan kasta ini timbullah soal kemasjarakatan jang sulit dan jang menghambat hampir segala penjelesaian dalam hal pemerintahan, pemilihan setjara demokratis, persamaan hak dan ketnerdekaan dalam pergaulan. Diantara rakjat India terdapat golongan2 jang kaja raja, kaum modal pemindjamkan uang, saudagar-saudagar besar bangsa Parsi, pemimpin-pemimpin bank dan industri, tuan-tuan tanah (talukhdar dan zamindar) jang memungut padjak dari ratus ribuan orang jang menj<ewa tanah kepunjaan mereka, terutama didaerah Agra dan Oudh, golongan Brahmin keturunan kasta ' jang paling tinggi, 50 djuta orang jang diluar kasta, kaum terpeladjar, pandit-pandit, guru-guru agama dsb. Akan tetapi bagian jang terbesar dari rakjat masih hidup dalam keadaan miskin dan sengsare, jang selalu dibawah antjaman penjakit dan bahaj.a kelaparan. Termasuk djuga didalamnja kaum buruh jang tidak mempunjai mata pentjarian jang mentjukupi. Mereka tinggal dalam pemondokan jang tidak lajak bagi manusia, sebab perburuhan belum seluruhnja dilindungi undangundang sosial. Dalam alam sekitarnja India penuh pula mengandung perbedaan2. Disebelah Utara dan pegunungan Himalaya iklim dingin sekali, sedang disebelah Selatan dan Tengah suhu .jang lebih dari 115° sudah biasa. Daerah pesisir India Selatan mempunjai iklim jang menjamai musim di Indonesia. Di India terdapat lembah2 jang subur dimana sedjak purbakala pertanian telah sampai pada tingkat jang tinggi. Tanah-tanah ditanami dengan padi, matjam-matjam gandum, kapas (katoen) jute (bahan untuk membuat karung guni), karet, tebu gula, teh, djagung dsb. Hutan-hutan menghasilkan rupa-rupa kaju. jang berharga. Akan tetapi terdapat djuga daerah-daerah jang miskin, guru’n pasir, dataran batubatu, tanah jang tidak atau sukar sekali mendapat air misalnja di Rajputana, Sind dan Baluchistan. Hal pengairan'’ dalam masa kekurangan bahan makanan seperti sekarang penting sekali, sehingga pemerintah terpaksa menjiapkan r e n t j ana-rent)ana pengairan^jang meminta belan-
6
dja berpuluh-puluh djuta. * f Keadaan tanah dan iklim dibeberapa bagian ”baik sekali untuk memelihara ternak. Sebagsi keturunan bangsa pengembara dan berhubung
pula dengan agama orang India sangat mementingkan peternakan. Djenis2 Tiewan, bukan djawi sadja, melainkan kamblng dan domba djuga, sudah terkenal di India dan negeri-negeri lain dibenua Asia. Logam-logam dan hasil-hasil tambang seperti besi, emas, ^perak, timah, bismuth, mangaan, thorium (salah satu dari bahan-bahan untuk bom atom) ; lagi pula intan, batu arang dan minjak tanah tjukup terdapat disana. Bahan2 me’ntah dan logam-logam jang tersebut memudahkan timbulnja industri besar. Sedjak purbakala bangsa India telah masjhur dalam pekerdjaan tangan dan keradjinan jang dituntut oleh segala lapisan rakjat. Dimasa modern bermatjam-matjam fabrik-fabrik besar telah didirikan orang India sendiri disamping perusahan ketjil-ketjil. Fabrik-fabrik tenun tidak kalah lagi dengan fabrik-fabrik di Inggeris, fabrik-fabrik karung gv'ni mempunjai monopoli diseluruh dunia. Dengan ?erdapatnja besi dan batu arang berdekatari timbnllah industri wadja (perusahaan Tata). Untuk menjelenggarakan kekuatan didirikan dibeberapa tempat perusahaan tenaga listrik jang dipergunakan dalam industri kimia berrf, gelas, sutera buatan dll. Perkembangan industri masih pada tingkat pertama, akan tetapi kemungkinan dalam lapangan ini hampir tidak bei&atas. Firgandingan dengan perusahaan tanah dan industri perniagaan India, baik didalam maupun diluar negeri, luas sekali. Alat-alat telah disiapkan untuk melebarkan sajap perdagangan itu dipasar-pasar dunia. Mesk'pun berabad-abad dalam genggaman imperialisme Barat, India tetap* menakdjubkan dunia dengan kebudajaannja, dengan roh jang murni, kesusasteraan jang kaja, filsafat jang dalam, semuanja ditjurahkannja untuk mempertinggi deradjat peradaban dan keselamatan dupia semendjak purbakala sampai sekarang. Roh Ibu India mempersatukan dan memadu bangsa India dalam batin, meskipun dari luar nampak perlawanan dan pertentangan jang luar biasa. Roh itulah jang m^mantjarkan sinarnja dan membawa ilham dalam zaman gelap gulita jang satu-satu kali meliputi India, tetapi pada achirnja mengembalikan kemerdekaannja selaras dengan tempat dan panggilannja dalam sedjarah manusia. Dengan pembentukan negara India dan Pakistan kedudukan itu sekarang telah np ta dan pasti. Negara-negara itu keduanja telah menduduki tempatnja masing-masing diantara negara-negara jang merdeka dan telah mengambil 'fjagian dalam pergaulan internasional menurut kehendaknja sendiri. Keduanja mendjalankan politik luar negeri sen diri dengan perantaraan djabatan-djabatan diluar negeri jang semangkin bertambah lengkap. Tanda-tanda telah njata bahwa India akan mempunjai pengaruh jang, penting diantara negara-negara di Asia. India tidak dapat disia-siakan lagi dalam pertjaturan internasional seperti dulu, waktu negeri itu masih koloni. Meskipun negara itu bclum dapat merebut kedudukan sebagai negara pemimpin, negeri-negeri jang
masih penuh atau sebagian dikuasai oleh ^alah satu da^i keradjaan Barat hepdaklah memperhitungkan kemungkinan perdjalanan sedjarah kearah’ itu. Oleh sebab itu lapisan diantara bangsa Indonesia jang merasa bertanggung djawab dan hendak menginsjafkan pertukaran sedjarah di Asia, baiklah kiranja mengikuti tanda-tanda itu dengan teliti. Maksud kitab ini tidak lain dari pada membuka perhatian tentang pergerakan di India dalam perkembangannja sampai 15 Aug. tahun 1947. Isinja dibagi atas 5 bagian. Bagian I-III berisi sedjarah politik India setjara ringkas dan agak sistematis, perlu untuk menindjau perdjalanan sedjarah itu dalam garis-garis besarnja. Ini dianggap perlu djuga bagi peladjaran pada sekolah2 menengah dan tinggi, sebab sampai sekarang kitab-kitab jang dipakai pada sekolah2 jang tersebut tidak mementingkan sedjarah India, selaiu dari pada jang mengenai masa Hindu kuno. Bagian IV dan V melukiskan sedjarah baru ja^tu masa penguasaan Inggeris dengan perubahan-perubahan pemerintahan jang didjalankan di India, pergerakan kebangsaan dan masa jang membawa kenierdekaan. Dipentingkan pula didalamnja usaha-usaha, perdfuangan dan pengorbanan serta perlawanan dan kesulitan-kesulitan jang dihadapi oleh pergerakan dalam tuntutan itu. Tidak diharapkan disini bahwa ufaianuraian jang diberikan oleh penulis akan memuaskan seluruhnja, terlebihlebih, djika dipikirkan bahwa dalam soal2 politik jang diperbintjangkan kemungkinan tentang perselisihan paham dan penghargaan berar sekali. Untuk mereka jang ingin mempeladjari sedjarah pergerakali itu lebih landjut disebut beberapa nama-nama buku jang termuat pada halaman penghabisan dalam karangan ini. Djakarta, Okt
PENDAHULUAN UNTUK TJETAKAN KEDUA Tjetakan kedua ini ditambah dengan bagian baru (Bagian V I) sekedar untuk memperlengkap isi buku ini dengan masalah-masalah jang penting hingga pertengahan abad sekarang. Meskipun pengaruh peristiwa-peristiwa jang terdjadi antara tahun 1947 dan 1950 besar sekali, kita hanja menguraikan akibatnja dengan rinakas, sebab belum datang waktunja untuk mengadakan tindjaiuan setjara ilmu sedjarah tentang hal-hal itu. Kita ambil sadja misalnja so'al Kashmir, jang sampai sekarang belum dapat diselesaikan. " Bagi pembatja jang menaruh perhatian kspada soal ketatanegaraan dan ingin tahu sedikit tentang sistem dan isi Undang-undang Dasar India kita muatkan disini ichtisarnja. 1 Moga-moga buku ini mendapat penghargaan kiranja sebagai sumbangan untuk menjebarkan pengetahuan umtmi diantara bangsa kita. 3
Djakarta, Djanuari 195‘1
M.
ba g ia n
Z A M A N IN D IA L A M A Sumber-sumber pengctahuan tcntang sedjaiah Ind ia Lam a
J —<^ALAM menuntut sedjarah India dari permulaannja teranglah bagi kita betapa pentingnja sumber-sumber jang mengandung keteranganketerangan, dugaan-dugaan dan kepastian-kepastian tentang keadaan dan perdjalanan masa dizaman dahulu. Sumber-sumber itu bermatjammatjam, isinja aneka warna dan atjap kali sujkar untuk menetapkan hal-hal jang terkandung dsdalamnja entah benar atau tidak. Kesulitarf lain bukan sedikit pula, umpamanja tentang suatu peristiwa jang ter dapat dalam beberapa sumber, akan tetapi tiap-tiSp kali ada pertentangannja. Keterangan-keterangan jang tak berketentuan hart’s disusun dulu, disaring dan dibanding dengan keterangan-keterangan lain dan sesudah itu diselidiki apa jang benar dan apa jang merupakan anganangan orang jang menulis sadja. Djangan pula dilupakan bahwa sumber-sumber jang mengandung keterangan-keterangan itu baru ditulis berafus-ratus tahun setelah peristiwa-,peristiwa jang disebut terdjadi. Kebanjakan dari kitab-kitab jang berisi riwajat bukan ditulis sengadja untuk peringatan bagi keturunan setjara tarich, melainkap dengan maksud lain, misalnja untuk mengutjapkan pudjian kepada radja-radja atau kenang-kenangan jang semata-mata hendak memuaskan perasaan kesusasteraan sadja. Sumber-sumber itu dapat dibagi seperti berikut: 1 . Riwajat-riwajat dan berita-berita jang terkandung dalam peringatan
sadja dan diberitakan oleh suatu turunan kepada turunan jang berikut dan seterusnja dengan lisan (leluri atau overlevering). Pada suatu waktu jang penting isi peringatan itu ditulickan sehingga terdjadi pelbagai kitab-kitab tarich, kekawin, sjair-sjair, undang-undang sastra-sastra d.1.1. 2 . Kisah-kisah perdjalanan jang ditulis oleh orang dari luar negeri
jang mengundjungi Tiongkok.
tanah
India,
terutam£*Cj musafir-musafir
dari
3. Peninggalan-peninggalan atau bekas-bekas- bangunan seperti tjandi, stupa, istana, guha, lagi pula barang-barang kebudajaan jang bertatah tulisan diperbuat dari batu atau tembaga dan piiagam-piagam. Dalam golongan ini termasuk djuga uang jang ditera dari emas, perak, tembaga dan logam lain jang diedarkaa oleh radja-radja di~ * masa pemerintahan njereka (inscripties).
4. Kitab^kitab jang ditfjlis oleh pudjangga-pudjangga, atjap kali atas o penntah seorang radja tentang jang terdjadi berturut-turut selama radja itu memerintah (tarich atau kroniek). Sekarang sedikit keterangan tentang sumber-sumber itu. Dalam kekawin-kekawin jang tertua Mahabhrata dan Ramayana banjak terdapat keter^angan-keterangan tentang agama dan keadaan masjarakat, akan tetapi diuraikan oleh penulis dengan tidak mengindahkan waktu atau masa dalam mana itu semuanja terdjadi. Peristiwa jang disebut didalamnja susah djuga menentukan waktu terdjadinja. Naskah jang paling tua dari Mahabhrata ditulis dizaman Gupta, djadi kira-kira diabad jang ke-4 tarich Masehi, dan naskah Ramayana diabad jang ke-satu. Djadi meskipun isi keduanja kekawin itu mengenai Keadaan jang telah lampau 3000 sampai 4000 tahun sebelum tarich Masehi, naskah-naskah itu baru ditulis kira2 15 abad kemudian menurut peringatan turun-temurun. Dalarfi kitab-kitab Jataka, jang berisi riwajat hidup Budha, banjak terdapat keterangan-keterangan jang berharga bagi ilmu sedjarah ; begitupun^dalam kitab-kitab agama Jaina, meskipun penjelidikan tentang kitab -kitab itu jang amat sulitisinja belum selesaisampai sekarang. Jang besar pula harganja untuk ilmu sedjarah ialah kitab-ldtab Purana, jang berisi tarich pemerintahan radja-radja Purana. Kitab-kitab itu ditulis dalam abad ke-4 tarich M . ®
*
*
Berita pertama tentang India jang berasal dari negeri lain, ialah tulisan pahat jang didapati dikota Persepolis (Persia), diwaktu pemerin tahan Darios (486 seb. M .). Di Eropah pengetahuan perihal keadaan di India baru mulai sedjak zaman Iskandar Z u ’l Karnain (Alexander de Grote) radja negeri Makedonia, sebagian dari tanah Junani. Radja itu menaklukkan India bagian Barat Laut antara tahun 327 —■325 seb. M . Setelah Iskandar Z u ’l Karnain wafat, banjaklah didapati tanda-tanda peringatan dan keterangan2 dalam bahasa Junani tentang penjerangannja di India, tetapi berita-berita itu tidak besar harganja bagi pengetahuan tentang keadaan dalam negeri itu. Jang lebih berharga ialah kisah-kisah perdjalanan musafir-musafir bangsa Tiongkok jang beragama Budha,^misalnja Fa~Hian (tahun 400). Musafir ini tinggal , selama 15 tahun di India untuk menuntut agama Buddha dan ia ziarah djuga ketempat-tempat jang sutji. Dalam perdjalanannja pulang ke. Tiongkok ia mengund’.ungi Djawa djuga. Jang kedua: Hiuen-Tsang tinggal di India diantara tahun 629 '-' 645. Kitab jang diirulisnja adalah suatu sumber pengetahuan jang amat berharga dan tiada djodohnja dizaman itu. Ia bukan mementingkan hal agama sadja, keadaan1 umum didalam negeri djuga menarik perhatiannja. Jang ketiga: I~Tsing meninggal ditahun 7)3 setelah mengundjun'gi
12
India dan Sumatera. Kitabnja pada umumnja njengenai agam^ Budha dinegeri-negeri J^ng tersebut. Beberapa abad kemudian Alberuni, seorang ahli Islam dan masulf pengiring Sultan Mahmud Gazni, tatkala sultan itu menaklukkan India, menulis tarich India ditahun 1030 (Tahkik-i-Hind). Sebagai ahli penghabfsan kita sebut Marco Poto seorang Italia jang mengundjungi daerah Timur sampai dinegeri Tiongkok, Asia Selatan dan India. (1294 — 1295). Peninggalan-peninggalan tjandi-tjandi, istana-istana, makam-makam dan rupa-rupa bangunan kuno terdapat diseluruh India. Ada jang masih baik, ada jang sudah rubuh dan kemudian diperbaiki seperti tjandi-tjandi di Djawa. Semua itu menundjukkan keluhuran kebudajaan India purbakala. Jang paling tua ialah peninggalan 2 jang didapati 30 tahun dulu di India Utara. Peninggalan2 itu memperlihatkan hasilhasil kebudajaan jang tertua di India (masa Peradaban Mahenjo-Daro). Untuk pengetahuan sedjarah jang amat penting ialah prasasthiprasasthi (inscripties) jang dipahat pada batu atau terlukis pada kepingkeping logam. Tulisan-tulisan itu mengandung pelbagai hal, umpamanja,. sjair-sjair untuk memudji radja-radja, amanat, maklismat atau nasehat radja-radja, undang-undang, piagam-piagam dsb. Akan fetapi kebanjakannja berasal dari abad ke-3 sebelum M . dan sesudahnja. Ada djuga terdapat satu-satu dari zaman sebelum abad ke-3, misalnja suatu prasasthi tentang agama Budha, ditulis pada tahun 450 seb. M . Inilah prasasthi jang tertua diantara jang didapati sampai sekardng. "Jang amat masjhur ialah titah-titah, undang-undang, dan nasehat-nasehat radja Asoka jang dipahat pada dindincj atau tiang (zuil) batu jang didirikan pada beberapa tempat di India dan sampai masa ini masih terpelihara. Penjelidikan uang logam amat penting djuga. Atjap kali uang itu sadjalah jang dapat memberi keterangan tentang suatu zaman, misalnja zaman Indfa-Junani dan India-Parthi di India Utara. Kitab-kitab jang ditulis oleh ahli-ahli dari suatu zaman pada umum nja mengenai daerah-daerah jang ketjil sadja. Lagi pula maksud mereka hanja mentjeriterakan djasa-djasa radjanja sendiri dengan memakai kata-kata pudjian, semata-mata untuk meninggi-nincj'gikan djasa itu. Dari kitab-kitab jang sematjac. itu kita sebut: ,,Harsha-tjarita” atau riwajat radja Harsha (± tahun 600) dan ,,Rama(-tjaritai” jang mengan dung kisak radja-radja Pala dan Benggala. Meskipun sumber-slimber itu banjak sekaii seperti dikatakan tadi, tetapi oleh karena kesulitan2 didalamnja jang belum dapat dipetjahkan, masih sukar menetapkan manfaatnja bagi ilmu Sedjarah. Misalnja untuk menentukan pembagian zaman purbakala sadja dalam^ beberapa masa. Akan tetapi dengan usaha dan djasa beBerapa ahli-ahli India dan Inggeris dapatlah keadaan purbakala itu dilukiskan dengan tjara
jang memenuhi sjarat-siaraf nor, . i i isedjarah India jang terkenal D ^ disetud^ui oIeh ahll' ahh nama-nama : Prof. Sundaram anahIi"ohli Indiao^ita sebut sad]a K P r™ llIai’ R ‘ Bannerji. D. R. Bhandarkar, • P* Jayaswal, Coomaraswamy S T C a u c * • ’P C Majumdar dan K. P. Pathak. A.yangar, M. H. Sastn, R. <-■ Jang akan diuraikan dalam fasa, pertama
^
Iodia
ama, sebelum penjebaran agama Islam, djadi dan pada mulanja hingga k,ra-k.ra tahun 800 tench Masehi dan ditambah lagi dengan sedjarah keradjaan-keradjaan ke.,,1 d, I„ dia jang belum dibaw9ah » t Is|aB sampai ,ahun 1200. Sedjarah i,„ kita bagi dalam beberapa zaman jaitu = 1. Zaman jang terdulu sekali dan Peradaban Mohenjo-Daro. Zaman Veda. (Sampai ± 700 seb. M.)
}. Z am ar, timbulnja keradjaan! A rya dan zaman pemerintahan radjaradja Maurya. (Sampai 185 seb. M .). " 3. Zaman Andhra,-Parthi dan Rushan (185 seb. M. sampai 225 M .). 4. Zaman radja-radja Gupta atau Zaman Emas Hindu ( 320 ^ 606 ). 5. Zaman radja Harsha (606_647) 6 . Zaman keradjaan-keradjaan di 'india Utara, Deccan dan India
Selat&a. (Sampai 1200).
1.
Zam an jang terdulu sekali dan masa Peradaban Z am an Veda. (Sampai ± 700 seb. M ) .
M o h e n jo - P a r o .
o
^amai* jang terdulu sekali atau prae-historie kita tidak akan bitjarakan disini, sebab hal itu meliwati batas maksud kitab ini. ^Peradaban jang terdulu sekali dianggap mulai didaerah hulu Sungai Injius ± 3000 tahun dulu. Kira-kira 35 tahun jang lalu Djaw atan Pcmeriksaan Kebudajaan Kuno di India telah mengadakan penggalian dekat kampung Mohenjo-Daro dan Harappa dipinggir sungai Indus. Didalam p^nggalian-penggalian itu didapati rupa-rupa barang jang adjaib umpamanja perkakas-perkakas, perabot-perabot rumah. Perhiasan2, sisa gedung-gedung dan istana jang menundjukkan suatu keadaban j an9 tinggi dan menjamai kultur di Mesir, Ur dan Kreta dizaman purbakala. Berhubung dengan tempat penggalian itu masa jang dulu-dulu itu dinamai peradaban Mohenjo-Daro. «
Sedjarah politik India sebetulnja sudah mulai sedjak perang antara keluarga Kurawa dan0 Pandawa sebagai ditjeriterakan dalam kekawin Mahabhrata. Perang itu mungkin terdjadi diantara 2000 dan 3000 tahun sebelum tarich Masehi. Keterangan2 jang mementihi sjarat2 ilmu sedjarah sampai sekarang belum didapati ; didalam kitab Mahabhrata tidak disebut tahun2 atau p^erhitungan2 waktu jang dapat dipergunakan untuk menyira 'atau menetapkan masa terdjadinja peristiwa2 jang tersebut didalamnja. Sampai a*bad ke-7 sebelum tarich Masehi sedjarah bangsa India boleh dikatakan masih tersimpan dalam peringatan sebagai leliiri
1O
(overlevcring) jaitu berita2 jang disampaikan cdengan lisan <jleh sriiatu turunan kepad'3. turunan jang berikut dari abad kcabad. Akan tetapi sedjak abad jang ke-7 mulailah terdapat keterangan2 jang berasal dari . abad itu djuga dan lajak dapat dipertjajai, sebab kepandaian menulis pada masa itu sudah ada. Sumber-sumber jang sedikit itu terutama mengenai agama dan kepertjajaan. Dari berita-berita tentang Gautama Buddha dan Mahavira jang mengembangkan agama Jaina didapatlah keterangan-keterangan jang meskipun tidak lengkap, akan tetapi mengandung petundjuk-petundjuk untuk mengetahui keadaan umum di India, terutama dibagian utara dan lembah sungai Gangga. Tentang bangsa2 asli jang mendiami negeri; India dimasa purbakala kita hanja dapat mengira sadja. Jang pasti ialah bahwa bagian utara dan lembah Sungai Gangga jang berbatas dengan pegunungan Himalaya dan dataran tinggi Deccan, dimasa tertulisnja kitab-kitab sutji Hindu, telah didiami oleh bangsa Arya. Bangsa itu berwarna putib, tubuhnja besar dan kuat. Mereka berasal dari Asia Tengah dan kemudian hari menduduki Iran, Mesopotamia dan Eropah Selatan. Seb^gian dari bangsa itu pindah dari Iran ke India melalui pegunungan Hindu*.,Kush dan menaklukkan bangsa asli didaerah Punjab atau Negeri Lima Sungai. Penduduk asli dihalaukan mereka itu kesebelah selatan. Lambat laun bangsa Arya itu bertjampur dengan bangsa asli dari bagian Jndia Te ngah dan Selatan, ialah bangsa Dravida jang berwarna hiiam. Kebudajaan bangsa Dravida mungkin lebih tua lagi dari pada kebudajaan bangsa Arya, akan tetapi sedjarah bangsa asli itu dizaman purbakala belum dapat diselidiki dengan hasil jang memuaskan. Oleh karena^itu benarlah nasehat Prof. Pillai jang berpendapat bahwa sampai sekarang sedjarah bangsa Arya itu terlalu dipentingkan, sedang sedjarah bangsa Dravida dan bangsa-bangsa lain di India kurang mendapat perhatian. Sebaliknja hendaklah diselidiki lebih dulu sedjarah bangsa Dravida di India Tengah dan Selatan dan bangsa-bangsa lain, sebelum bangsa Arya memasuki India.
14
Akan tetapi sampai sekarang pengetahuan tentang sedjarah bangsa Arya itu lebih lengkap dan lebih terang dari pada r,sedjarah bangsabangsa India asli dizaman pufbakala. Bangsa Dravida lama kelamaan dipengaruhi oleh bangsa Arya, sehingga terdja!dilah pertjampuran ke budajaan dan agama baru. Jang menjebarkan agama Brahma kedaerah selatan ialah seorang ’Agastya. Dalam agamd Hindu terdapat pelbagai kepertjajaan-kepertjajaan, nama-nama dewa d.1.1. jang njata diambil dari kebudajaan Dravida asli. Terang sekali bahwa” peraturan pemerin tahan desa di India berdasar pada aturan-aturan jang diadakan oleh bangsa Dravida. Aturan-aturan itu rupanja dibawa oleh bangsa Hindu djuga ke Djawa;waktu mereka membentuk pemerintahan dipulau
ini. Dal?m abad-abad -berikut peraturan-peraturan desa itu diteruskan oleh pemerintah Hindustan, Inggeris dan India sampai masa sekarang. Menurut teori Hall seorang ahli Inggeris, perhubungan antara negeri Dravida dengan Sumeria dan Chaldea di Persia dizaman purba-^t kala sudah ada. Ini njata dari matjam-matjam peninggalan jang terda pat dalam penggalian-penggaiian didaerah Ur. Ia berpendapat bahwa orang Sumeria itu berasal dari India Selatan dan termasuk suatu tjabang bangsa Dravida. 2.
Z a m a n timbulnja keradjaan-keradjaan A rya. Z a m a n pemerintahan Radja-radja M aurya. (Sam pai 185 seb. M .)
Keradjaan-keradjaanArya jang terberita dimasa itu ialah Gandhara, Kosala, Kasi dari Magadha. Keradjaan-keradjaan itu sudah ada pada waktu hidupnja Buddha dan Mahavira, jaitu ± 600 tahun seb. M. Buddha berasal dari Kapitulavasti, letaknja dalam keradjaan Kosala. Dan didalam daerah itu djugalah Buddha menjebarkan agama baru, tempat-Tetijpat sutji jang dihormati menurut agama itupun terdapat disara. Benares dan Gaya, kota-kota jang berhubungan rapat dengan kisah hidup Buddha terletak didaerah Magadha. Radjanja jang memerintah padawaktu itu bernama Bimbisara. Hidup Mahavira jang mengadjarkan ,agama Jaina berkenaan dengan timbulnja agama Buddha. Ia berasal daii Magadha dan terhitung masuk keluarga radja-radja negeri itu djuga. .Radja-radja Magadha jang terkenal ialah Sasunaga (642 seb. Masehi), Bimbisara (582 seb. M .) dan Ajatasatru, nama lain Kunika atau Kuniya (554 seb M .). Bimbisara memperluas keradjaan Magadha dan menaklukkan keradjaan jang dikelilingnja. Dimasa pemerintahan Ajatasatru agama Buddha dan Jaina mulailah bersaingan untuk merebut kedudukan jang terpenting. Menurut berita dimasa itu Devadatta seorang keponakan Buddha melawan agama Buddha dan mendirikan tjabang agama baru jang mempunjai pengikut hingga abad ke-7, tarich Masehi. Ajatasatru niemperluas keradjaan Magadha dan memindahkan ibu negerinja ke Pataliputri, ditepi ssngai Gangga. Kota itu amat masjhur, terlebih-lebih' setelah mendjadi ibu kota radja-radja Maurya dibelakang hari. Beberapa tahun kemudian diwaktu pemerintahan Udaya, tju tju , Ajatasatru (ft 516 seb. M .) Darios dari Persia menaklukkan be berapa daerah d i ’ Sindh -dan Punjab, dihulu sungai Indus. Dalam berita-benta perang itu tertulis, bahwa radja Persia mempunjai peradjurit-peradjurit bangsa ° India jang turut berdjuang ditanah Junani. Daerah jang ditaklukkan itu diharuskan iiiembajar upeti berupa
emas jang berharga 1 djuta pond. Pada za^nan itu daer^h S in d h amat kaja dan sybur, sebab mendapat pengairan dari sungai Indus. Akan tetapi^ pada masa sekarang bagian hulu tanah Sindh tinggal gunung^ pasir sadja dan hampir tidak didiami orang, karena sungai itu sud ah menjimpang djalannja dari jang dulu. Scdjak abad ke-5 seb. M. sedjarah keradjaan.Magadha tidak begitu terang lagi. Jang agak dapat dipertjajai ialah kisah ini. Salah seorang • . « « H Offl M rt M l< I __ L -- T jang tidak begitu besar lagi kuasanja dibunuh
a.
Penjerbuan Iskandar Z u ’l Karnain ke India
Iskandar Zu'l Karnain adalah Junani jang masjhur dalam sedjar; merintah dalam negeri ketjil, jaitu Makedonia k — Junaiii. Waktu masih muda ia mendapat pendidik^ 39ian dari tanah dalam keperadjuritan sadja, melainkan dalam ii ° ^uas’ bu^ an merintahan djuga. Gurunja ialah ahli filsafat T U ,^sa^at dan Pe' Aristoteles (384 - 322 seb. M .). Bapaknja m e m o u ^ jang.. mas^ ur mempersatukan keradjaan-keradjaan ketjil di Junani un^uk keradjaannja sampai kedaerah Asia, akan tetapi sebe? memPer^uas mendjalankannja, ia dibunuh oleh seorang pendjahat ^ Um ^ daPat
16
Putera mahkota Iskandar jang pada ketika itu baru-berum mendjadi radja dinegeri Macedonia sefyagai penggantinia* l ^ ta^ Un segera Iskandar mengadakan persediaan untuk meneruskann’ t nja itu. Ditahun 334 seb. M. balatentaranja menjebefang selat H N I pont jang memisah Eropah dari Asia. Dengan tjepat seperti b i t ^ ia menaklukkan Asia Muka (Turki sekarang), Syria. Palestina — Persia dan Baktria, sehingga ditahun 327 seb. M . djadi 7 tahun s meninggalkan negerinja, balatenteranja tiba dibatas India, fleqer7 penuh mengandung rahasia, kekajaan dan hasil^hasil kebudajaan luhur. Mengertilah kita.bahwa bagi seorang pahlawan jang muda
dja nafcunja tidak dapat tertah , ia jang sudah begitu dekat dih ^ Untuk memasuki dan memerangi Setelah didirikannja bente adapann/aBaktria. maka ditahun 327 s e ^ t f ^ 9 P^rt^ a n a n ditapaJ India dan Peguaungan Hindu-Kush dan ^ ‘ tUrunlah ia kelembah India melalui . 0 ditepi sungai-sungai jana 7 U.raa3-dj^ a n g jang dalam, mentjari waktu itu. Riwajat peperanqan PerDah dilihat orang Barat pada kita tjeriterakan disini. Keteranoa u PCrlu dengan Pandjang lebar jang dikarang oleh Arrianos, dia , .^terangan terdapat dalam buku-buku dari orang-orang pengiring Iskan^ V * " berita' berita jang diperolehnja peninggalan-peninggalan kota-knf- *7 311 dibenarkan djuga oleh beberapa erabad-abad kemudian, iaitu rl- u ,ama di India Utara jang didapati M e „u„ ,
bK ,ta-bt a t r ' “
Jawanan dalam negeri-negeri ian mu^a2 tidak menghadapi peritu jang terkenal ialah neqeri T 9 dudukinja- Diantara negeri-negeri itu sekarang masih nampak dideka/tShllaJ Texila) • Peninggalan kota ulu sungai India dan terus me u-°ta awa^ ndi- Ia menjeberangi Akan tetapi ketika melalui sun ^ Tu.^>Un^ab atau Negeri Lima Sungai. daspes) ®Iskandar -enghadapi r : , ,h.' ! " ,dala”> Junani Hydia?aminja dalam 7 tahun sedi if ^ 3Wanan hebat jang belum pernah Arrianos jang disebut tadi t a t ^ l men^erbu ke Asia. Menurut berita Jhilam, radja negeri Poros sudah 3 3 ^S^andar sampai ditepi sungai. dengan * tentera terdiri dari 30 nnn^ Sedia menantikan kedatangannja berkuda, '300 kereta peranq ■ serdadu berdjalan, 4000 serdadu perang, semua membawa send;19*empat ekor kuda- 200 gadjah ti<ja bulan terhambat dan ter k 3 ^en9kaP- Iskandar lebih dari lawan balatentera jang kuat ’f A ™en9adakan persediaan untuk mek! “ 3a,d'ah '* ‘1* Poros « „ I , , , da'5at,ah ia menjerang pasuantara binatang-binatang itu Se^in" a terdjadi kekatjauan dibaik musuh maupun pasukan 3 mengindjak serta membantingkan mati. Sesudah itu barulah pasuk^ f endln dengan belalainja sampai kan balatentera Poros itu ke • . £r uda men9epung dan menghalaudak lama kemudian radja Poros te ^ f ^ 931 ^ lam ian9 dalam itu. Tiluka-luka jang pajah. Iskandar menat ^ menjerah' set^ ah ia mendapat kan tawanan seinuanja mereka be H-°r?!atl musuhnja dan memerdekadengan orang Junani. , , 1 ^ akan bekerdja bersama-sama Perdjalanan kelembah Gangaa Hiit* i ditepi sungai Bias, maka balatentera . * an’ akan tetaPi setelah tiba : e ,a berperang lagi, melainkan hendak n°|9° “ ^ menJatakan tidak udah 7 tahun ditinggalkan mereka Suno W g e r i Junani jang aJ i ^ em^nan9an daP ha* a h 2 jang besar Iskandar mendjandjisudah chawatir tentang kesetiaan serd PemimPin'PemimPin Pasukan Iskandar memenuhi 'kemauan tenteranip ^ nja' ° engan bid^aksana perang India diselesaikan pada t e m j, - .o mengumumkan suPa/a India ^ ■ 1 sadja. Sebelum tentera
J7
Junani balik, Iskandar mendirikan dua belas tjandi sebagai tanda peri ngatan dan tanda perasaan berterima kasih kepada dewa2 kebangsaan. R^ristiwa itu terdjadi pada tahun 326 seb. M. Iskandar menganggap negeri-negeri i'tu semuanja masuk bagian-bagian keradjaannja dan ia berharap pula akan lekas kembali ke India. Sebagai wakilnja untuk memerintah negeri-negeri jang takluk itu diangkatnja Poros, musuh lama itu. Akan tetapi kedatangan adjalnja tidak dapat dielakkan dan dengan wafatnja tidak lama kemudian, India terlepaslah dari genggaman keradjaan Junani. Setelah sampai disungai Jhilam pada tem'pat pertempuran hebat ditahun jang lalu, lasjkar Iskandar naiklah kedalam 2000 perahu jang sudah disediakan. Dengan bersend>;ata lengkap mereka mengilir sampai disungai Indus. Kemudian mereka mengikuti sungai itu sampai dimuaranja dilautan India. Banjaknja serdadu jang naik perahu «■ itu adalah 120.000 orang. Belum pernah terberita dalam sedjarah dunia„suatu tentera jang sebesar itu mengalir kelaut sedemikian djauh dari dalam negeri dan menderita kesukaran-kesukaran jang begitu hebat seperti lasjkcfr Iskan dar Z u ’l Karnain, jang turun dari India Utara kelaut. Perdjalanan itu lamarija hampir setahun, sebab maksud Iskandar bukan menjingkirkan lasjkarnja dengan selekas mungkin sadja, akan tetapi ia hendak menaklukkan negeri-negeri dikiri-kanan sungai Indus djuga. Oleh sebab itu atjap- kali ia harus mendarat dan berperang beberapa waktu. Mendengar kedatangan balatentera jang besar itu, radja-radja disekitar sungai Indus serentak mengadakan perlawanan. Iskandar terpaksa tiga kali berperang dan pada suatu kali ia mendapat luka parah dan hampir binasa. Berkat gagah perkasanja dan perlindungan dewa-dewanja Iskandar achirnja tiba djuga dimuara sungai Indus. Disana ia membuka pelabuhan baru dan setelah beristirahat bebfcrapa lama ia meneruskan perdjalanannja melalui Teluk Persia dan menudju kekota Babylon. Demikianlah ia meninggalkan India dimana ia selama 2Y2 tahun berperang terus menerus. Sebagian dari balatenteranja mengambil djalan laut, sebagian lain jang dipimpinnja sendiri menempuh djalan darat. Dalam perdjalanan jang melalui gurun-gurun dan gunung-gunung diwaktu panas bagian terb-jsar dari tentera darat itu binasa, sehingga sisa-sisanja sadjalah jang sampai dengan selamat di Susa, ibu kota negeri Persia. Setelah mengatur ketenteraman dan pemerintahan di Persia, maka Iskandar kawinlah di Babylon dengan seorang puteri dari regeri itu, bernama Roxana. Ia bermaksud akan tinggal di Babylon sebagai ibu kota ke radjaan jang melingkungi Junani, Asia Muka, Persia, Baktria dan bagian 2 India jang ditaklukkannja. Akan tetapi pada malam perajaan perkawinannja Iskandar sekonjong-konjong wafat dalam usia 33 tahun.
jang me/idatangkan kematian itu, jang tent* ialah bahwa pada waktu itu kesehatannja ainat terganggu dan badaniya lemah djuga oleh sebab penderitaan-penderitaan perang selama sembilan tahun itu. Tidak lama setelah Iskandar wafat keradjaan jang belum kokoh dan te„rpadu itu mulailah runtuh dan petjah. Bagian-bagiannja dikuasai oleh panglima-panglima perangnja. Dalam tiga tahun ■sadja daerahdaerah India jang ditaklukkan itu dapat merebut kemerdekaannja kembali. Dan dengan itu pula lenjaplah pengaruh pendjadjahan Junani di India, sebab tidak berakar dalam hidup masjarakat dan lembaga-lembaganja. Pudjangga-pudjangga India pun dizaman jang berikutnja tidak pernah menjebut-njebut atau memperingati kedjadian-kedjadian jang berhubungan dengan penjerbuan radja itu. Iskandar seolah-olah dapat ^libandingkan dengan Suatu bintang berekor jang tjemerlang, menakdjubkan dan menggemparkan sebentar, akan tetapi denjap djuga dengan tidak meninggalkan bekas-bekas apapun. Meskipun sisa-sisa pendjadjahan politik lenjap dari India, ini bukan berarft bahwa peristiwa itu tidak' ada akibatnja bagi sedjarah negeri itu. Karena sedjak masuknja tentera Junani jang dipimpin oleh Iskandar terdjadilai perhubungan jang makin lama makin erat antara India deng-an negeri-negeri disebelah barat. Dan sedjak itu India tak lagi merupakan negeri jang tertutup dan semata-mata berdinding gunJAnggunung jang tinggi, negeri jang penuh berisi rahasia jang tak dapat dimasukw oleh orang dari luar. Perhubungan lalu lintas jang melalui djurang Khaibar sudah terbuka, demikian djuga pertalian dengan kota-kota dipantai Persia. Hasil-hasil dan bahan-bahan dari India mengalirlah kenegeri-negeri Barat, dan dengan djalan dagang itu masuklah pula kebudajaan dan pengetahuan Hindu kel‘ Asia Muka dan kemudian kekeradjaan Rumawi. Dengan pendek kata, sedjak zaman Iskandar terdjadilah perhubungan antara Timur dan Barat, suatu lapa,ngan jang menimbulkan soal-soal penting sampai dimasa sekarang. Dan sebaliknja kebudajaan Hellenisme jang disebarkan oleh Iskandar di Asia Muka lambat laun masyk djuga kedalam kebudajaan India kuno sebagaj njata dari sisa-sisa penggalian disebelah India Utara. b.
Pemerintahan Radja-radja M aurya.
Mengingat lemahnja, kedudukan wakil-wakil jang ditinggalkan oleh Iskandar di India mengertilah kita bahwa tidak lama setelah chabar tentang wafatnja terdengar, penduduk negeri-negeri itu dengan langsung bertindak untuk merebut kemerdekaannja. Pemimpin gerakan itu ialah Chandragupta, keturunan radja Nanda di Magadha, jang dibuang keluar negerinja dan l,§ri ke; India Utara. Tak dapat tiada Chandragupta perna'h bertemu djuga dengan Iskandar dan sebagai pemuda bangsawan jang mempunjai perasaan keperadjuritan ia tentu tertarik oleh i egagahsn dan kebidjaksanaan pahlawan itu. .
Kita sudah terangkan diatas bahwa keradjaan Iskandar dibagi-bagi oleh panglima-panglima perangnja jang semata-mata mendjadi radja seiidiri dalam daerah masing-masing. Diantara mereka Seleukos menguasai bagian timur jang melingkungi India Utara. Dalam tindakannja untuk mempertahankan kuasanja dinegeri itu ia dikalahkan olehrChandragupta dari Magadha, sehingga ia terpaksa mentjari perdamaian ditahun 305 seb. M. Perdamaian itu amat besar artinja, sebab semendjak itu Seleukos mempunjai utusan di Pataliputra, ibu kota Magadha. Seorang diantara utusan-utusan itu bernama Megasthenes. Ia tuliskan pengalamannja disana dengan rapi dan teliti. Surat-suratnja masih tersimpan salinannja dan mendjadi sumber jang amat berharga untuk mengetahui keadaan dalam keradjaan Chandragupta pada masa itu (322'—298 seb. M.) dan pemerintahan puteranjk jaitu radja Bindusara (298-172 seb. M.). Seorang penulis jang masjhur lagi ialah Chanakya, Vishnugupta atau Kautilya, seorang Brahma, guru dan penasehat Chandragupta, ketika ia berada dalam pembuangan. Setelah Chandragupta mendjadi radja ia diangkat sebagai menteri dan dalam djabatan itu ia menulis undang-undang jang dikumpulkan rlan dinamai Kautilya-Anthasastra. Kitab itu jang mengandung hal-hal jang berharga sekali untuk sed'jarah Indi? lama, baru didapati di Tanjore oleh seorang ahli Hindu, Shamasastri ditahun 1906. Ahli inilah djuga jang menafsirkan dan m enerbitkan Arthasastra itu. ,, Tentang peraturan pemerintahan dan kehakiman dizaman itu kitab Arthasastra memberikan keterangan jang tjukup. Keterangan-keterangan itu semuanja menggambarkan Magadha sebagai suatu negeri jang madju dan mempunjai kebudajaan tinggi, pemerintahan, keuangan, kehakiman, perekonomian, serta tjara pertahanan jang teratur. Lagi pula peraturan-peraturan pemerintahan tidak ditiru dari manapun djuga, melainkan terbit dari kebidjaksanaan dan pikiran sendiri. Pusat segala kuasa ialah radja, dibawahnja terdapat radja-radja muda jang menguasai daerah-daerah atau provinsi2. Disamping radja ada suatu badan penasehat tinggi. Pusat pemerintahan diserahkan kepada 18 departemen. Jang amat lengkap ialah departemen pertahanan negeri, dibagi atas 8 bagian. Pembesai’-pembesar negeri menerima gadji jang tjukup supaja mereka djangan memeras penduduk. Padjak tanah, tjukai barang masuk, padjak penghasilan, semuanja terhitung perkara-perkara jang modern, sudah didjalankan dalam keradjaan M a gadha. Untuk menambah .hasil pertanian diadakan pengairan jang sangat perlu dalam negeri panas seperti India dengan tjara besar-besaran. Lagi pula djalan-djalan raja terdapat diseluruh keradjaan itu. Untuk mfengetghui keadaan rakjat, radja mengirim pada waktu jang tidak tertentu utusan2 istimewa jang mengadakan pemeriksaan dalam daerah2.
Pertfehanan didalarft negeri kuat sekali. Menurut ket.erangan Megasf;henes balatentera Magadha terdiri dari l.k. 56OO.OOO serdadu berdjalan 30.000 serdadu menunggang kuda, 9000- ekor gadjah dan 8000 .kereta perang. Tidak perlu lagi dilukiskan indahnja kraton radja di Pataliputra dan besarnja harta jang J:erkumpul didalamnja. Jang menguasai didalam kraton ialah pegawai-pegawai wanita jang teratur kedudukannja. Kaum Brahma mendapat perlindungan jang luar biasa, oleh sebab itu mereka besar pengaruhnja kepada radja. Menurut berita dari pihak kaum Jaina, radja Chandragupta pada suatu waktu menarik diri dari pemerintahan dan mendjadi pengikut Jaina, sesudah terdjadi kelaparan jang hampir 10 tahun lamanja sebab »a merasa berdosa terhadap rakjatnja. Ia diganti oleh puteranja Bindusara (298— 272 seb. M .). Riwajat radja ini tidak begitu terang. Hal jang tentu ialah bahwa radja itu ^pertama kali memerangi bangsa-bangsa didaerah Deccan di India Tengah. 0 Ia diganti oleh puteranja jang kelak mendapat nama jang masjhur dalam sedjarah India, ialah As,oka Vardhana (272—232 seb. M .). Sebelum Asoka naik tachta keradjaan ia memegang kuasa sebagai raclja muda di India Barat, suatu udjian untuk menundju&kan ketjakapannja. Ia mengganti bapaknja ketika masih muda remadja. akan^ tetapi penobatannja baru dirajakan empat tahun kemudian. Berlainan dengan nenek dan bapaknja ia ternjata seorang lemah lembut, peramah dan suka berbakti, setia kepada agama dan amat mengasihi rakjatnja. Sungguhpun demikian ia terpaksa berperang untuk mengadakan ketenteraman di Deccan dan menaklukkan keradjaan Kalinga (dipantai Teluk Benggala). Setelah radja Asoka mendengar bahwa dalam peperangan itu lebih kurang dari 100.000 orang Kalinga binasa dan 150.000 orang ditawan, ia amat sedih hati dan bersumpah tidak akan mengangkat sendjata lagi terhadap siapapun djuga untuk se-lama2nja. Makin lama makin nafipaklah kerinduan radja untuk memeluk agama Buddha dan mendjalankan segala sjarat-sjarat agama itu dalam kehidupan sehari-hari serta dalam pemerintahan. Ditahun 249 seb. M. atau 24 tahun^sedjak Asoka mendjadi radja, baginda ziarah mengundjuiigf semua tempat-tempat sutji jang bersangkutan dengan hidup dan pengadjaran Gautama Buddha. Kota-kota itu ialah: Kapilavastu (temoat lahir Buddha), Sarnath dekat Benares (tempat Buddha pertama kali menjebarkan agamanja), Sravasthi, Gaya (tempat pohor^ bodhi jang sutji), dan Kusinagara (tempat wafatnja). Ditempat-tempat itu baginda memberi sedekah dan mendirikan tandatanda peringatan jang sampai sekarang amat berarti bagi ilmu sedjarah. Dengan resmi radja Asoka meninggalkan agama Brahma dan mcmeluk agama Buddha. Kemudian bagir.da masuk bhiksu (reshi). Dari
sikap ini terang'ah bahwa agama Buddha dizanfan itu mendapat kedudukan sebagai agama keradjaan. Atas titah radja Asoka didirikan lebify kurano 48.000 buah stupa. Jang masih ketinggalan, ialah stupa jang -masjhur di Sanchi (India Tengah), dekat ibu negeri provinsi jang dibawah pemerintahannja dulu. Untuk anaknja puteri Charumaft jang sungguh berbakti didirikan oleh radja beberapa wiJiara atau asrama bagi kaum wanita, terutama dibagian Nepal. Diwaktu pemerintahan Asoka seluruh India hampir dapat disatukan. Hanja bagian udjung Selatan dan Ceylon jang belum takluk kepadanja. Kepulau Ceylon dikirim utusan-utusan untuk mengabarkan agama Buddha. Sedjak itu dari pulau itu tiap-tiap tahun beratus-ratus orang datang ziarah ke Benares. Dari zaman Asoka sampai sekarang pulau Cey lon adalah suatu pusat pertahanan agama Buddha. Dalam sedjarah India belum pernah terdapat seorang radja jang begitu luas keradjaannja seperti Asoka. Keradjaan Chandragupta diabad ke-5 sesudah M. dan keradjaan Moghul (Sultan Akbar dan turunannja) diabad ke-16 dan 17 tidak sampai menjamai keradjaan Asoka itu. Jang penting sekali dalam sedjarah pemerintahan Asoka dan jang memasjhurkan namanja pula sampai sekarang ialah tulisan prasasthi) jang" dipahat pada dinding-dinding dan tiang-tiang atu zui e^i . ebanjakan diantara prasasthi2 itu masih terpelihara ^erta apa lse 1 > i dan ditafsirkan isinja oleh ahli-ahli kesusasteraan n ia. tan a peringatan Itu didirikan oleh Asoka diseluruh keradjaannja, d,ad, bukan dikota ibu neqerinja sadja. ,, . , , , , Bahasa jang dipakai dalam maklumat-maklumat itu ialah bahasa Prakrit, bahasa orang biasa pada masa itu, a asa itu ama u u j < 1 c Han denqan bahasa Pali jang lazim hubungannja dengan bahasa Sanskrit dan 9 mengand
dipakai dalam kitab-kitab agama Buddha. pelbagai undang-undang, dan aturan-aturan tentang ja rakat, perdamaian antara agama-agama, upatjara, e a i Dari maklumat-maklumat itu njata djugalah b a g a i m a n a sunan pemerintahan pada zaman Asoka. Terang pu a esu jian ■ itu. sebab dari susunan kata-kata dan perasaan-perasaan b ng diuraikan dalam prasasthi* itu, terasalah bahw? isi jang erpa er it dari sanubari radja sendiri, bukan buah pikiian menten atau pandit-pandit diistananja. Diatas telah dikatakan, bahwa Asoka denpan resnri memeluk agatnft Buddha. Akan tetapi rakjat pada umumnja mas\Vi setia kepada agama H M «.
fu g sudah fcmkar
teguh dalam masjarakat
-sedjak
purba-
b la , Pandit-pandit B r a W b« at Pen9“>"ll")“ ^ p a d a rakjat. Dalan, keadaan demikian Asoka mengeluarkar amanat supaja diantara ajama-agama dan mazhab-mazhab hanulah .1 (1,1 jkatan persaudaraan 22
dan
perdamaian;
tiap-tiap
agama
merdeka
dalam
mendjalankan
TUGLI SIN G A K ERA D JA A N ASOKA
kebaktibn. dan mendapat perlindungar — mendapat perlindunqan iann didikan—masjarakat didp= =-<--
o didikan masjarakat didasarkannia kp
^
, n Sama dari radJa* ™en
sebab itu ia melarang membunuh jan Ph 3 Pe^adJaran Buddha. Olel hewan. Orang jang melanggar peratur . 1Wa’ bafk manusia maupur Agama Buddha pertjaja bahwa ma ^ UU mendaPat hukuman keras. beberapa tingkat dan mendjelma * USla. ltu dalam hidupnja melalui machluk. Pendjelmaan itu ditentukan^l'T 13 ka,i dalam suatu djenis tiap-tiap manusia, jaitu hasil dari se *arma' ^anS terdaPat Pada buruk. Oleh karena itu manusia dan ne 93 3 Perbuatannia an9 baik -- uaJa dan “ “aldnnJa JJang baik atau atau Ualam aanni a tak boleh dibunuh. Dalam maklumatnja Asoka me meme6”V ^* maannja dibunuh menghormati orang tuanja, leluhurn' supaja tiaP-tfap tiap-tiap orang mpnghormati le^hur ^ Er*?takkan ^ - ^ 911 Supaja orana vadjiban i^nr. u-*Kewadjiban jang ketijja ialah supaja^- ^ ° ran9 'oran9 i an9 diatasn/adan menuntut kerendahan dan kemi !ap‘ tlap orang mentjari kebenaran jang penting berhubung dengan ib d ^ ^ erbuatan2 r a d j a Asoka mendirikan rumah-rumah sakit da ^ ^3n kesu*-jlan semangat ialah pondok untuk merawat hewan janq s^- mi'skin’ menjediakan pondok......1,ierawat hewan janq sak f * ^ ' 11’ men’ ediakan Pondok' jang bertapa mendirikan wih ®ernberi kmaAa orang nrann memberi derma kepada menairim »♦"—(sangjia), ’ * mengirim utusan keluar negeri untuk * ara_Wihara dan asrama-asrama. ke ^Iran^ Mesir dan Ceylon men ,ni'^mperkuat perdamaian, misalnja raja, menjediakan pesanggrahan Turn 30 pendja9aan didjalan-djalan j- > u -“i_sumur menanam buah-buahan dipinggir n ^, Tumum m ^ dd.s.b. “I air, ^ menanam pohior. P° hi°r‘ —. H‘«ggir djalan untuk Dari segala-galanja niata^K i~~ b' D an segala-galanja njatalah kemasjhuran Asoka ieudgdi sebagai radja bidiaksana, beragama, berpendirian i, > jang
V
akui hak» kemerdekaan dari radja itu sudah ,e„tu ban” ?
a“ m T / “ n da” ^ s e S T ,' ^ “ 9:n9at
” “ 9‘
kepertjajaan-kepertjajaan jang adjaib te„ta„9 “ id^ ) a ‘ d T n '^ ma'ih terdengar sampai sekaranq. Terutama di r i n jjl, ia dihormati sebagai seorang m a ^ a ja ' P“Sat ^ Bodhisatwa.
9
8 ,M 9 teiat mentfapai pendjelmaan
’ Kerat Z \ MamtVa, m p‘ * a dib™»>' pemerintahan Asoka sudah sampa. kepada puntjak jang setinggi-,ingginja Setelah ~radja wafat
kaum Brahma jang nfaasa kedudukannja ama, dibelakangkan di.engahtengah masjarakat jang berdasar pada filsafat Buddha mengadjak rakjat supaja meawap kepada Dasaratha, putera Asoka. Keradjaan Maurya mulai mundur dan terpisah-pisah. Achirnja keturunan Asoka hanja dapat mempertahankan sebagian dari keradjaan jang luas itu Tahun 185.seb. M. radja Maurya jang penghabisan B r i h a d r a t h a dibunuh oleh panglima^ perangnja Pushyamitra Sunga jang sengadja merebut kuasa dari tangan radja jang lemah itu untuk memperkuat perlawanan terhadap musuh jang mengantjam dari sebelah -Baktria dan Tu^kest^i (bangsa <*PartHi). Musuh itu hendak menjerbu kedalam ke radjaan Maurya jan.g sudah lapuk itu. Keturunan2 Sunga memerintah 112 tahun lamanja. Kedjadian-kedjadian jang penting tidak berapa jang diketahui. Mula-mula radja *
J
Kalinga jang di^aklukkan oleh Asoka dapat Aerebut k e rad /e ann ia kembali, sehingga Pushyamjjtra terpaksa mengadakan perdamaian jang mengurangi kuasanja. . Peristiwa jang kedua ialah peperangan dengan M enander ra d ja Kabul, 'dis^belah timur Persia jang seakan-akan hendak meniru Iska>ndar Z u ’l Karnain dan bermaksud merebut India, akan .tetapi ia dikalahkan ° ^ Pushyamitra Seb penjerangan penghabisan jang dilakukan oleh bangsa dari sebelah barat terhadap India. P endjadjahan imperialisme Barat baru mulai 1650 tahun kemudian dan datangnja dari aut, jaitu mu a-mula dengan kedatangan orang Portugis diabad ke-15 dan seterusnja orang Inggeris diabad ke-17. Radja-radja Sunga tidak begitu menjukai agama Buddha ; m ereka itu memihak kepada agama .Brahma. Dalam pem eontahan Pushyam itra kebiasaan-kebmsaan Brahma dihidupkan lagi. Jang adjaib d ia n ta r a n ja ialah pengorbanan kuda (asvamedha). " p a y a t/ lw lr n
neaeri nenpw rl-
u ‘“ 't '* * *
i
: r ^ r C s
dikorbankan
dihalaukan
Sete' ali
keijiana-mana.
Semua
L i i r r f hatu„s tunduk a,au d,peran9i- se^
bunuhan h e w a ^ m a k t ^ a f g la h ^ a h ^ ker3S melaran9 *Pem' mata penghinakan agama Buddha p t d< fikia n semataakan kita temui lagi lima abad k ’ n9'°rbanan kuda sematjam ,itu Radja Sunga penghabisan t i d a r b e r k u i t h c i ' T T ^
boneka sadja dalam
.
•
b„„„h radja
turunan dan *
3.
24
'
™“ ” '
Keturunannj, b e r n a L 45 tahun sadia r l^ a -
tarich Maseh'
d
T asa ia9». melainkan mendjadi
i ,
m em erintahT ' ° & ” " hampir 250
^
^
radJa Kanyg memerintah selama ^ a' rad;’a Andhra> terdiri dari 30 tahun lamanja, sampai tahun 225 e
Z am an Andhra, Parthi dan Kushan (185 seb. M . — 225).
Keradjaan Andhra didiami oleh bangsa Qravida, letaknja dipantai Teluk Benggala, diantara muara %ungai Gioc£avarli0dan Krisna. Diwaktu pemerintahan radja Asoka keradjaan itu ditaklukkan dan diharuskan membajar upeti. Tetapi keradjaan itu kemudian hari bertambah kuat, eeViingga seorang dari antara radja-radjanja dapat menduduki keradja an Maurya. O Selama radja-radja Andhra memerintah agama Brahma danQBuddha kedua-duanja mendapat penghargaan jang sama. W alaupun radja-rardja sendiri memeluk agama Brahma, agama Buddha mendapat perlindungan dan bantuan djuga dari pihak mereka. Untuk bhiksu-bhiksu disediakan
tempat bertapa Deccan I
(wiharfc),
ternf-a™-,
j i dalam guha-guha, dipegunungan
Selain dari pada kasta Brahma ,1 , 1 dapat 4 golongan: ’ ” masJarakat negeri Andhra ter-
;• daerah * * « 2 . pegawai-pegawai negeri ; 3. orang pekerdja jang terdidik (djurut.,H« Au ji 4 r.,-,™ t / J utulls. djuru obat, djuru tanaman);
4. orang pekerdja tangan (tukanq brsi L-au » y oesi, kaju, pemantjng, d.s.b.). Segala matjam pekerdjaan diatur n l^ „ l • j- •a ■a ada golongan tukang emas onl 9olongann,a sendin. djad. keperluan masing-masincf golonqan m9^ * 9 kajU’ d'S’b' U "sjarat-sjarat ketjakapan, upah harqa ” ^ 9adakan 3tUran tcnt^nf kata sama dengan ..gildenwezen”han' bahan d‘s‘b- den9an Pendek Pertengahan. Ja" 3 terdaPat di Ero^ah dizaman Keradjaan Andhra makmur dan i , , hubungan laut djuga dengan luar nor, ■ m 603 ab memlPunjai Per" rah keradjtian itu makin lama m ak^' diabad k* '3 jang lajah dipertjajai sampai sekaran ‘I , ' keteran9 an'keterangan bagaimana kesudahan keradjaan ■? n dldapati untuk men9etahui keradjaan itu lenjap dan tidak pernah la” 9elaP ^ India. *' terdengar dalam sedjarah Sebagai telah diuraikan tadi sisa masih terdapat di Persia pada wakt, f
j. J3an Iskandar Z u ’l Karnam
duduknja kebanjakan orang pengem^^’ ^ kerad)'aan Baktria- Pen' tempat untuk mengembalakan ternaknia 3 R 3 berpmdah-pindah masuki India. Lebih-lebih setelah m L- 3n 9j a itu se^a^u hendak meian9 datang dari sebe.ah lukkan oleh bangsa Parthi janq kem uL f ^ ' J T J ’ R <. rv udian terus merebut daerah sunqai » A i a T e n t h I T ' r f T ” ini terdiadilah P«Pi"daha„ bangsa-bangbesar besaran ^ an9sa' ban9sa Parthi dan Saka) dengan tjara Radja jang terkenal dari bangsa Parthi itu ialah Gondophares. Menurut benta radja inilah jang membawa agama Kristen ketanah India. * India Utara m^nderita kerusakan djuga disebabkan oleh masuknja bangsa Yue-Chi dari Tiongkok Tengah. Bangsa mi amat perkasa, sehingga mereka menaklukkan daerahdaerah Turkestan sekarang dan mengusir baiigsa-bangsa Saka atau Scyt dari tempat diamijja dfeekitaij laut Kaspte. Mereka itu mendirikan suatu keradjaan jang kuat disebelah utara India. Sesudah mengetahui kelemahan radja-radja Andhra bangsa YueChi berichtiar untuk merebut India. Mula-mula' mereka menaklukkan
daerah Gandhara dan Punjab. Keradjaan jangcdidirikan mereSca disana ialah keradjaan Kushan, uama suatu suku dari bangsa Yue-Chi itu. 0 Radjanja jang pertama ialah Kadhpises I (tahun 40 sesudah M .) 0Pada waktu itu keradjaan Rumawi sudah masjhur sampai di India. Menurut berita radja Kushan mengirim utusan ke Roma, c supaja kedua keradjaan itu berdamai dan djangan sampai berperang. Lagi pula perhubungan dagantj antara Barat dan India sebagai ternjata dari uang-uang Rumawi jang memakai meterai kaisar-kaisar jang terdapat dibeberapa tempat penggalian di India Utara. Radja Kushan jang termasjhur bernama Kanishka (tahun 120). Namanja tersebut dalam kitab-kitab Buddha di India, Tibet dan M o ngolia, karena ia terkenal sebagai pembela agama Buddha. Pada waktu itu keradjaan Kushan melingkungi India Utara, lembah Gangga dan Indus, djadi belum seluruh keradjaan Asoka. Ibu negeri keradjaan Andhra, Pataliputra, djatuh ketangannja. Akan tetapi Ka nishka beraiam di Purushapura atau Peshawar jang sekarang. Dibelakang hari radja itu memeluk agama Buddha. Segala kemurahan ditjurahkannja untuk asrama-asrama dan wihara-wihara Buddha. Perhu-, bungan dengan Tiongkok diperkuatnja dengan mengirim pendeta-pendeta Buddha kesana. Dalam sedjarah agama Buddha terberita djuga permusja-tvaratan besar jang diadakan diantara pemimpin-pemimpin agama Buddha atas perintah Kanishka untuk menjelesaikan bermatjam-matjam perselisihan jang timbul dalam agama itu dan menjeliaiki kitab-kitab jang mengenai ilmu agama dan filsafat supaja dipersatukan. Sesudah rapat itu, jang dihadiri oleh 500 orang ahli-ahli agama Buddha, menghabiskan pekerdjaannja, semua putusan-putusan jang diambil, ditulis pada tembaga dan disimpan dalam suatu stupa dekat kota Srinagar. Sampai sekarang prasasthi2 jang amat berharga itu belum didapati kembali. Radja Kanishka sangat memadjukan kebudajaan Kushan, sehingga kebudajaan itu mempunjai tjorak baru dalam sedjarah India jang dinamakan masa Gandhara jaitu nama negeri tempat pendapatan barangbarang kuno jang diperbuat dizaman itu. Barang-barang itu kebanjakan terdiri dari lukisan-lukisan pada dinding batu jang dipahat seperti terdapat ditjandi Borobudur, artja-artja Buddha d.1.1. Djikalau diba'ndingkan dengan kebudajaan Junani-Rumawi^dari permulaan tarich Masehi, nampaklah tjorak-tjorak persamaan diantaranja umpamanja tjara mengukir tiang-tiang dari sebelah atas, pakaian artja-artja dan begitupun wadjah orang pada lukisan-lukisan itu jang menjerupai paras orang Junani. Kanishka memerintah 45 tahun lamanja sehingga tahun 160. ° 0 0 Diantara radja-radja keturunannja kita sebut seorang sadja, jaitu Vasudeva, (182 — 220). Ialah radja penghabisan jang masih dapat memegang persatuan dalam keradjaannja. Tetapi diwaktu pemerintahan-
nja sudsh nampak tanfla-tanda k cPest jang menular dari Baby]0n ,erUntu^an- Mula-mula petjah penjakit kearah timur hingga di India ' eSebe^ah barat sampai di Eropah dan dan tidak kurang pula d i'a n ta ^t *9 menc*atan9kan maut berdjuta-djuta dua : * kuasa keradjaan Persia .n^era keradjaan. Kedjadian jang kfeArdashir dari keluarga Sassan' ^ dipimpin oIeh radja baru, jai'cu wafat, keradjaan Kushan p e f S mendesak' Setelah Vasudeva Andhra di India Tengah, kerad'a ^an Seperti nasib keradjaan Zaman jang mulai dengan kerunf\ UShan JenJaP djuga dari sedjarah. sampai zaman Gupta, jang meli ^ 30 kerac^ aan Kushan dan Andhra jang suJit sekali dalam sedjarah ^ ^ tahun adalah suatu zaman • tu ialah keradjaan Saka (Scyth) Jr tetaP berdiri pada masa „ ,-dan Rajputana. Bangsa Rajput ' * nd'3 ®arat' didaerah sungai Indus karang disebelah utara Bombav^ 119 menduduki daerah Rajputana seroasuk keturunan bangsa Saka itu.. 4- Zani-jn Radja-’ Gupta (320 Dalain K A ■ 3taU ^ aman Emas India, uaiam abad jang ke-4 m 1 "1 u sedjarah Jndia dengan timbulnia11 31 3 t,ahaja bersinar kembali dalain uPta■ Keradjaan ini menqhamtv ^ keradjaan baru, jaitu keradjaan aizaman Chandragupta dan aSjhuran keradjaan Maurya. Seorang tadja dari daerah ian ^ ngan pu'ieri Kumara-Devi dari h 9 ^ekat Pataliputra kawin desudah tersebut dizaman permulaan" 953 Llchchavi- nama bangsa jang annja ia mewarisi daerah-daerah b a^ama ®uddha. Dengan perkawinJembah Gangga. Radja itu menoamkT' sehin99a ia menguasai seluruh sudah masjhur dizaman purbakala / nama Chundragupta I nama jang dan diganti oleh puterania j 3 memerintah dari tahun 320—330 330 ~ 375 ). ] Sam^dragupta (memerintah antara tahun Radja ini terhitung salah satu ia India. Berhubung dengan peperana ^ termasjhur diantara radja-radja kemenangan-kemenanqan ianrr A- 30 p£peran9an jang dilakukannja dan ngan Napoleon. Samudrag„plLdaTah " ia d“ agama Hindu, akan tetapi orano i Se° rang Brahmin jang setia kepada memperluas keradjaannja.
T
i d a ^ l f ^ f k“ a d’“9a jang ingin
13 milIai memerangi keradja'an-keradi^
dinobatkan djaannja dan Menaklukan d a L h a „ H ,an9 tet‘e'ak d- kitar' dan kemudian daerah! jang disebelah 9. m“ sediak lama Hindustan mengadakan ^ ^ “ “ Sa" “d^ “P“ tan I3”9 sukar sekali dimasuki f e d ,. 9 daetah-daerah disebelah selaKosala-Selatan, Na9lJ„ , Or“s t I X “a ruskannja kebagian selatan sekali denaan , 7
PeP « a"9a” * « '
Godavari dan menaklukkan keradjaaLeradtan T T didaerah • i eraajaan Kalinaa dan Palla^a daerah Madras ,a»g sekarang. Kemudian S'am„dragup,a mengambil
27
djalan kesebelahobarat dan melalui keradjaan-kerSdjaan Mahratfi, Devarashtra dan Khandesh. Pepgrangan itu memakan waktu lebih dari 3 tahunc dan perdjalanan tenteranja lebih dari 3000 mil. Rampasan merupakan orang tawanan, permata dan barang-barang lain jang tidak terhingga harganja „diangkut oleh radja itu keibu-negerinja.
28
Akan tetapi negeri-negeri jang diperangi itu tidak seluruhnja dapat dimasukkan dalam keradjaannja. Jang langsung dibawah pemerintahan nja ialah daerah Hindustan, sebagian dari India Utara dan India Tengah. Jang diluarnja hanja dipandang sebagai keradjaan-keradjaan jang membajar upeti dan dibawah perlindungan keradjaan Gupta. Radja itu mengadakan perhubungan djuga dengan Meghavarna, radja Ceylon jang beragama Buddha. Salah satu dari hasil perhubungai*, itu ialah bahwa agama Buddha mendapat perlindungan dari Samudragupta dan radja itu raem-4' berikan izin untuk mendirikan suatu wihara dekat pohon Bodhi di Gaya. Akan tetapi radja itu tetap memperkuat pengaruh agama Hindu asli umpamanja dengan menghidupkan kembali pengorbanan fcuda liar (asvamedha) jang dibiasakan oleh radja Pushyaroitra. Seperti tandaperingatan Samudragupta menjuruh pahat riwajat kemenangan-kemenangannja itu pada tiang batu. Salah satu dari batu peringatan itu masih tersimpan sekarang dalam benteng dikota Allahabad. Dibawah pemerintahan puteranja Chandragupta I I Vikrannditya (375 415) keradjaan Gupta bertambah luas lagi. Daerah-daerah disekitar Indus jang dikuasai orang Saka (Scyth) ditaklukkannja, negerinegeri kaja di India Barat seperti Gujarat dan Malwa dirampas. Dengan djalan demikian keradjaan Gupta dapat mempunjai pelabuhan-pelabuhan; kapal-kapal memudahkan perhubungan dengan negeri Arab dan Mesir melalui Laut Kolzum (Laut Merah). Ibu kota Pataliputra sungguhpun masih kota jang indah, menurut berita pendeta Buddha Tiong kok Fa-Hien jang mengundjungi kota itu, tidak didiami oleh radja lagi. Radja bersemajam di Ajodhya, kota sutji tempat tinggal Buddha waktu masih ketjil; kota itu diperbaiki dan diperluas. Pataliputra baru binasa diabad ke-6 , dihantjurkan oleh bangsa Huna jang menjerbu dari utara. Berita pendeta Buddha Tiongkok jang lain, jaitu Huen-Tsang mengatakan bahwa tatkala ia ada di India ditahun 650, ia hanja melihat bekas-bekas kota itu sadja. Diwaktu pemerintahan Chandragupta *11 Vikramaditya keradjaan Gupta sampailah dipuntjak kebesarannja. Keadaan keradjaan amat makmur dan sentosa, pemerintahan didjalankan dengan bidjaksana selama 30 tahun dipegang oleh radja. Setelah radja itu wafp.t ditahun 415 keradjaan Guptc. lambat laun mundur, terutama oleh karena desakan b'angsz' Huna (Huns) dari utara dan sikap radja-radja penggantinja jang tidak tjakap. Diantara tahun 480 — 490 djadi ± 70 tahun ■sesudah Chandragupta II wafat, keradjaan Gupta sudah mulai petjah-belah. Keturunan Gupta tetap
tinggal friemerintah hirrlgga abad ke-8, akan tetapi hanja sebagai radjaradja ketjil sadja di Magadha. Dizaman Gupta kesusasteraan Hindu mendapat perhatian dari pihak radja-radja. Masa itu dapat dipandang sebagai zaman emas dalam. perkembangan kesusasteraan Hindu. Berhubung dengan bertambahnja pengafuh agama Hindu, maka kitab-kitab dari zaman kuno dan segala sesuatu jang berhubungan dengan bahasa Sanskrit diselidiki dan dipeladjari oleh ahli-aMi Hindu dengan penuh minat. Pudjangga jang masjhur dimasa itu ialah Kalidasa. Sungguhpun tahun lahir dan matinja tidak dapat dipastikan, menurut ahli-ahli ilmu bahasa Sanskrit, ia sudah terkenal sebagai pudjangga dipertengahan abad ke-5. Selain dari pada kesusasteraan d'zaman itu orang tuntut djuga ilmu2, urripa^manja ilmu falak (ilmu bintang) ; ahli-ahlinja jang .ternama ialah : Acyabatha dan Varahamihira. Seni suara djuga dipeladjari; pandai-pandai logam memperbuat barang jang indah-indah ; seni ukir dan lukis madju djuga. Sudah tentu tioggi kefiudajaan dizaman itu nampak djuga dari bangun-bangunan, tjandi-tjandi, istana-istana jang didirikan. Sajang sekali sedikit sadja jang dapat terpelihara sampai sekarang dan lagi pula hanja terdapat dinefjeri-negeri jang sepi dan djauh dari pusat pemerintahan. Menurut dugaan kebanjakan dari bangun-bangunan itu dibinasakan oleh tenteratentera Islam jang memasuki India pada pertama kalinja. Tenteratentera itu terdiri dari orang asing dan pada permulaan kedatangannja tentu tidak menghargai kebudajaan Hindu, melainkan menganggap itu semuanja bertentangan dengan agama Islam dan harus dibinasakan. Dalam abad-abad kemudiannja sesudah sebagian besar dari rakjat masuk Islam barulah penghargaan tentang kebudajaan asli itu berubah. Tadi kita sebut bahwa setelah Chandragupta II wafat antjaman bangsa Huna (Huns) makin menekan. Dalam dua gelombang. beranlfcara 20 tahun, bangsa dari Asia Tengah itu membandjiri India. Bukan India sadja diserang mereka, akan tetapi Eropah djuga, dimana mereka sampai di Perantjis. Kedatangan mereka dimana-mana bagaikan kilat tjepatnja. Dalam tiap-tiap negeri mereka meninggalkan bekas-bekas penjerbuannja, kota-kota*jang habig terbakar, pembunuhan tjara besar-besaran. perampokan, kebinasaan harta benda, a.1.1. Dengan mudah bangsa itu dapat mendirikan keradjaan baru di India Utara jang dikuasai oleh Mihiragula (tahun 502), 'pahlawan jang sama bengisnja dengan Attila jang menggemparkan Eropah ditahun 451. Dengan k^rdja bersama-sama radja-radja India dapat melawan dan achirnja memeljcyhkan* kuasa Huna itu ditahun 528. Sesudah itu pusat keradjaan Huna jang baru di Asia Tengah dengan lekas menemui keruntuhannja ditahun 565. Lebih dari 100 tahun India mengeli'h dibawah tangan besi bangsa Huna. Sementara itu, seperti kita lihat
.. tadi, kcradjnan oGuptn telah nmluh. Beberapa /tydja-radja jang takluk kepadanja, sekarang merebut kemerdekaannja kembali. Dengan perpetjahan itu hilanglah persatuan di India untuk beberapa kalinja. 5.
Zaman Radja Harsha (606—647).
Satu kali lagi dalam sedjarah India sebelum iam an Islam, pengharapan kepada persatuan itu timbul, akan tetapi tidak lama, ialah di bawah pemerintahan Harsha. atau Suhasta M ama M aharadja Diradja Sri Harsha Wardana, radja Hindu penghabisan jang masjhur (606 - 647). Pengetahuan kita tentang Harsha lebih kurang lagi dari pada penge tahuan tentang radja-radja jang lain, ketjuali Chandragupta dan Asoka Maurya. Dua buah sumber keterangan dapat disebut, jaitu kitab jang ditulis oleh Hiuen Tsang, tatkala ia mengundjungi India diantara tahun 630 — 644, djadi ketika radja Harsha sampai pada puntjak kuasanja dan kitab Harsha-charita, suatu kumpulan peristiwa-peristiwa°jang berturut-turut selama pemerintahan radja Harsha jang°ditulis oleh pudjangga kraton, bernama Bana, seorang Brahmin. «> Menurut silsilahnja Harsha berasal dari keturunan radja-radja Icetjil, akan- tetapi ibunja termasuk keturunan Gupta. Ditahun 604 bapaknja mengirim saudaranja jang tertua, Rajavardhana, dengan tentera jang kuat untuk memerangi bangsa Huna disebelah Utara. Harsha jcfng pada niasa itu baru berumur 15 tahun mengikuti tentera itu dari djauh’ dan mentjari penghiburan dalam pegunungan-pegunungan ditengah djalan. Sekonjong-konjong ia dipanggil kembali, sebab radja djatuh gering. Tidak berapa Jama bapaknja wafat dan diganti oleh putera mahkota, meskipun ada sebagian dari pembesar-pembesar jang lebih suka pada Harsha, akan tetapi ia menolak. Perang terdjadi lagi dan radja jang baru diangkat terpaksa meninggalkan kota tempatnja untuk membalas perbuatan seorang radja jang membunuh iparnja dan menganiaja adiknja perempuan, Radja Malwa jang ditjari itu dapat dikalahkan, akan tetapi tidak lama kemudian radja sendiri dibunuh oleh bebera'pa orang pendjahat, ketika baginda tidak dikelilingi oleh pengawalnja.
30
Mula-mula Harsha menolak permintaan rakjat akan inengganti saudaranja. Oleh sebab itu selama satu tahuA- pemerintahan katjau. Harsha tidak dapat biarkan keadaan itu dan ditahun 606 ia menerima pengangkatan itu, akan tetapi sebagai pemangku. Pekerdjaannja jang pertama ialah mentjari adiknja perempuan jang lari kepegunungan, setelah suaminja dibunuh oleh radja Malva. Achirjija puteri itu didjum■pai dalam keadaan jang menjedihkan dan ketika hendak melompat dengan p^ngiringnja dalam api jang telah disediakan. Puteri itu jang mempunjai kebidjaksanaan dan waiak jang luar biasa diangkat sebagai penasehat
radja. Ba^u 6 tahun setudah Harsha dipilih rakjat mendjadi radjanja ia dinobatkan dengan mengarnbil nama Maharajadhiraja Sri Harsha. * Usaha lain jang dikerdjakan oleh Harsha ialah memperkuat balatenteranja. Setelah tjukup kuatnja untuk tahan berperang selama lima tahun, mulai membulatkan keradjaannja dari India Utara sampai ke Teluk Benggala, sehingga luasnja hampir menjamai keradjaan Chan dragupta II dan dinamai keradjaan Kanauj. Hanja satu kali ia menghadapi perlawanan jang hebat jaitu waktu ia hendak menaklukkan ker^djaan Chalukya di India Tengah. Achirnja ia dikalahkan oleh radja Pulakesin I I jang termasjhur diantara keturunan radja-radja Chalukya. Harsha memerintah 46 tahun lamanja, diantara mana 37 tahun dalam suasana perang jang terus-menerus. Pada penghabisan pemerintahannja ia mengikuti tSladan Asoka Maurya dan mendjadi seorang ^a n tri (sangha) Buddha. Kesusasteraan dizaman itu menarik minat radja sendiri; ia menulis beberapa sjair-sjair jang sampai sekarang masih terkenal. Pendidikan dipentingkan ; diantara agama-agama dipegang persaudaraan jang teguh. Seperti KanishTca dan Chandragupta II ia djuga mengadakan permusjawa#atan besar dengan pemimpin-pemimpin agama Buddha. f-ffuen Tsang menulis dalam kisah perdjalanannja tentang permusjavVaratan diibu kota Kanauj ditahun 643. Pada ketika itu segala barta dan pendapatan jang dikumpulkan oleh keradjaan dalam 5 tahun jang sudak disedekahkan kepada rakjat. Empat hari empat malam rakjat *bergefribira, didjamu dan menerima hadiah-hadiah dari radja. Tjandi-tjandi dibers.hkan, perhiasan baru, permata-permata, intan-intan dsb jang berharga berdjuta-djuta rupiah dilekatkan pada artja-artja Buddha. Dari pemerintahan radja Harsha nampaklah pada penghabisan kali kebesaran, kekajaan dan kemurahan radja-radja Hindu. Ialah radja penghabisan, pendjelmaan sifat-sifat dan tjita-tjita bangsa Arya sedjati, rad'ja jang memelihara perdamaian antara agama Brahma dan Buddha. A gam a Buddha mendapat perlindungan resmi dari radja jang tak pernah lagi terdapat dikemudian hari. Dalam abad2 jang berikut agama icu makin berkurang pengaruhnja dan semata-mata meninggalkan India, ke tjuali Ceylon da* Nepal, 4an pindah ke Tibet, Mongolia, Birma dan Siam. Sedjak abad1 ke-7 tidek pernah* lagi terdengar perdjalanan pendeta-pendeta Tiongkok ke India. Ditahun 647 radja Harsha wafat setelah memerintah 46 tahun. India tidak akan melupakan namanja, sebab ialah radja jang membawa keamanan dan kepakmuran dan membangkitkan.India kembali dari penindasan bangsa Huna ,9 pada masa mana India djatuh dalam sengsara dan mendjadi negeri janj sepi. Akan tetapi setelah kemakmuran kembali berkat djasa radja H ar sha dan musuh dari luar tidak mengantjam lagi, maka terbitlah
permusuhan-'permusuhan diantara radja-radja j%ng dibawah kuasa H a r sha, tidak lama setelah io wafat. Persatuan India lenjap sampai zaman Islam ; dalam lima abad jang berikut India mengalami perpetjahan dan kekatjauan jang luar biasa. 6.
Z am an keradjaan-keradjaan di India U t^ra, Deccan dan In d ia Selatan. (Sampai ± 1200).
Sedjarah India dalam lima abad itu adalah kisah perlawanan-perlawanan radja-radja, baik di India Utara maupun di India Selatan. Sedjarah keradjaan-keradjaan itu tak perlu dibitjarakan disini satusatunja. Jang sekadar dipentingkan ialah keadaan di India Selatan oleh sebab perhubungannja dengan Indonesia. D i Iedia Tengah dan Selatan kebudajaan Hindu teruscberkembang, setelah India Utara dan H in d e r stan dikuasai oleh radja-radja Islam jang datang dari Persia dan Asia Tengah. Sampai pendjadjahan Inggeris diabad ke-18 di Deccan dan India Selatan masih ada keradjaan2 Hindu jang merdeka dan jang terus melawan pendjadjahan itu sampai permulaan abad ke-19, umpamanja keradjaan Maratha. Diantara keradjaan-keradjaan di India Tengah jang amat ku^t ialah keradjaan Chalukya sampai tahun 1190. Tadi sudah disebut sepintas lalu bahwa Harsha sendiri telah dikalahkan oleh radja (shalukya. Kebudajaan dikeradjaan itu dizaman Harsha sudah tinggi <Jeradjatnja, sebagai njata dari lukisan-lukisan jang terdapat dalam gaha-guha dilembah Ajanta. Berhubung dengan tempat pendapatan itu kebudajaan itu dinamai Kebudajaan zaman Ajanta, Kenjataan bahwa lukisan-lukisan itu menundjukkan pertalian dengan kebudajaan Persia dan Junani. Keradjaan jang besar djuga kuasanja diabad ke-8 ialah Rashtrakuta. Radjanja jang terkenal, Krishna I mendirikan tjandi Kailasa, dipahat didalam gunung batu dekat Ellora, didaerah Hydrabad sekarang. D a r i kebudajaan dizaman itu nampaklah kemunduran agama Buddha, sedang agama Hindu bertambah madju. Dewa2 dari zaman purbakala mendapat tjandi-tjandi sendiri, misalnja tjandi untuk memudja kepada Vishnu atau Siva. Lagi pula wihara-wihara jang diperbuat dibawah tanah ditiru oleh kaum Hindu dan mereka mendicikan tjandi-tjandi dibawah tanah djuga. c , Daerah India Selatan djauh letaknja dari India Utara jang dipandang sebagai pintu perhubungan dengan negeri lain, pintu pemasukan agama baru, akan tetapi pintu musuh *djuga dari abad keabncl. Sebagai telah diuraikan diatas penduduk Deccan dan India Selatan jaitu bangsa Dravida, sudah mempunjai kebudjijaanj dsn agama sendiri, se belum bangsa Arya datang dari utara. Dibelakang hari oleli sebab bangsa Arya itu lebih kuat dan ber'perasaan keperadjuritan jang keras, maka agama Brahma disebarkan mereka djuga di India Selatan.
( BERDJUTA-DJUTA O R A N G H IN D U M A N D I D IS U N G A I G A N G G A M IN T A RA H M A T
T JA N D I K ESA V A (dari tahun ± 1270)
Kemudian agama Buddia djuga ditanam oleh Asoka didaerah itu. Dari pertjampuran agama Brahma, Buddha dan kepertjajaan asli, terdjadilah lambat laun agama rakjat samata-mata, jang dinamai agama Hindu. Terutama di India Tengah dan Selatan agama Hindu itu mengandung penuh» kebiasaan-kebiasaan, adat-adat dan aturan-aturan hidup jang era ar pada kepertj^jaan asli dari masa sebelum kedatangan bangsa Arya. India Selatan adalah tanah jang subur, letaknja didaerah beriklim musim seperti Indonesia. Hudjan tjukup sebab pengaruh laut, djadi djauh berlainan dengan iklim di India Utara. Semendjak purbakala India Selatan mendjadi impian radja-radja disebelah Utara, jang hendak menaklukkan d^erah itu. Negeri itu namanja Tamilakam (dalam ^--kitab-kitab orang Junani : Damirike) dan terbagi atas tiga keradjaan : Pandya, Chola dan Kerala atau Cher a. Keradjaan-keradjaan itu ketiganja subur dan makmur, menghasilkan kulit man;s, lada, emas, logam-logam dan mutiara jang sudah masjhur sedjak purbakala. Kitab-kitab dalam bahasa Tamil sampai se• karang banjak jang tersimpan, didalamnja terdapat sja’ir-sja’ir dan lakop-lakon (drama). Barang-barang kesenian dari logam jang diukir dan ditatah menjatakan tingginja kebudajaan bangsa Tamil itu dizaman keradjaan-keradjaan jang mulai timbul pada permulaan tarich Masehi sampai abad ke-8 . Kebudajaan itu sekarang diselidiki dengan teliti oleh ahli-ahli orang Tamil disekolah tinggi Madras, Mysore dan Travancore dengan antuan radja-radja jang memerintah disana. Pusat kebudajaan itu dizaman purbakala ialah kota Madura. Kemudian mulai dari abad ke-4 sampai abad ke-8 terdengarlah kemasjhuran keradjaan Pallava jang menaklukkan keradjaan-keradjaan jang tersebut tiga-tiganja dan memerangi keradjaan Chalukya di India Tengah djuga. Tentang asal bangsa Pallava hingga sekarang belum dapat keterangan ja n g tpasti. Ada ahli-ahli jang menjangka bahwa nama Pallava itu berhubung dengan nama Pahlavi di Persia, djadi mereka mungkin berasal dari Persia. Ada lagi teori3 jang mempertahankan bahwa mereka datang dari Ceylon ; ada pula jang menjangka mereka berasal dari Deccan. Prof. Ayangar berpendapat bahwa bangsa Pallava itu terhitung bangsa Naga jang berasal dari Austronesia. Menurut penjelidikan jang terachir Pallava tidak lain dari pa°da nama dari suatu suku, terkenal oleh sebab gagah berani sebagai. pemimpin-pemimpin suku-suku jang djauh dari Pusat keradjaan jang ^menguasai mereka. Suku Pallava itu mula-mula bersifat pengembara dan tak mau mendiami tempat jang tetap. Diabad ke-4 keradjaan Pallava sudah tersebut namanja ; pus?t pemerintahannja terdapat dekat kota Madras sekarang, jaitu kota A
India
33
Kanchi. Radja-radja jang masjhur jaitu Mahetfdravarman (6(X)—625) dan N arasimhavarman (625—645) ; keduanja mendirikan tjandi-tjandic jang indah tempat memudja Vishnu dan Siva. Itulah sebabnja maka Kanchi satu kota jang terkenal diantara tudjuh kota jang sutji dalam agama Hindu. Orang musafir Tiongkok Hiuen Tsantf jang sudah disebut tadi mengundjungi Kanchi ditahun 640 dan memberitakan hal-hal jang adjaib dikota itu. Sudah tentu ia terutama menaruh perhatian pada perkara2 jang berhubungan dengan agama Buddha. Kemudian hari kuasa radja-radja Pallava berkurang, sebab terus menerus berperang dengan Chalukya. Dengan surutnja keradjaan Pallava mulailah keradjaan Chola timbul sekali lagi. ^Vaktu pemerin tahan radja Rajarajadeva (985) dan anaknja0Rajendra Choladeva I (i018) keradjaan Chola icu mempunjai daerah jang melingkungi Cey-'" > Ion, Pegu, Martaban di Birina dan kepulauan Andaman. Tjandi jang amat masjhur dan masih ada sekarang di Tanjoce didirikan atas titah radja Rajarajadeva. Tjandi ini boleh dipandang sebagai fcandingan tjandi Borobudur, lagi pula tua tjandi-'tjandi itu tidak begitu djauh berbeda. 0 Keradjaan-keradjaan Hindu di India Selatan dibelakang hari »nendjadi satu diabad ke-14, merupakan keradjaan Vijayanagat (1336 1565). Sedjarah keradjaan ini akan kita hubungkan dengan sedjarah zaman Islam di India Utara dan Hindustan. (Bagian II). Keradjaan-keradjaan Pandya, Chola dan Kerela di India Selatan ketiganja amat penting bagi kebudajaan Hindu-Djawa. Menurut penjelidikan, dari daerah itulah mula-mulanja orang Hindu pindah ke Indonesia dalam abad-abad permulaan tarich Masehi. Sebagian dari keradjaan Chola bernama Kalinga. Dalam nama ini tersimpan perkataan Keling. Sampai sekarang orang dari India Selatan dinamai djuga orang Keling di Indonesia. Pemindahan itu mungkin disebabk-tn oleh kekajaan nusa-nusa Indonesia, ataupun oleh desakan kemelaratan berhubung dengan perang dan kerusuhan jang-terus menerus berlaku di India Selatan. Keterangan-keterangan tentang pemindahan ke Djawa, Sumatra dan Kalimanten terdapat 'pada beberapa prasasthi2 dalam bahasa Tamil dari zaman Pandhya, Chola dan Pallava. Dibelakang hari ahli-ahli kebudajaan dan pendeta-pendeta Buddha ikuf; djuga pindah ke Indonesia. Dari India Utara datang terutama golongan jang hen dak menjebarkan agama Buddha. Mereka itu dididik lebih dulu dikota Kanchi, jang masjhur namanja sebagai suatu pusat perguruan luhur, sebelum berangkat ke Indonesia.
3 4
Djadi teranglah bahwa pada mulanja kebudapan Hindu odi Indone sia berdasarkan kebudajaan India Selatan dari^abad-abad permulaan tarich Masehi. Dibelakang hari kebudajaan itu dibentuk oleh penduduk sendiri dan mendapat isi dan tjorak baru, sehingga timbullah ke-
budajaa'h jang mempunjai dasar-dasar Hindu dan Indonesia asli, Jaitu kebudajaan Hindu-Djawa. Lama kelamaan azas-azas Hindu itu berkurang, sedang tjorak asli bertambah terang. Umpamanja prasasthi-prasasthi, sebelum tahun 760 semuanja tertulis dalam aksara Pal lava. 0 Sesudah itu timbul aksara baru, jaitu aksara Kawi. Lagi pula bahasa Sangsekerta «jang ditulis pada prasasthi2 itu makin berkurang dan sedjak abad ke-9 bahasa Djawa-Kuno sadjalah jang dipakai.
B A G I A' N
Z A M A N P E N G A R U H IS L A M D I IN D IA 1.
Permulaan pengaruh Islam di India (712 — 1206) ; (93 — 602 H.)-
n IZ A M A N pemerintahan chalifah2, mulai dari chalifah Abu akar, Omar dan keturunan mereka pengaruh Islam lambat laun bertambah luas. Dengan mentjapai kemenangan-kemenangan jang gilang gemi ang bangsa Arab dibawah pandji Islam meuaklukkan negeri-negeri a estina, Syria (Sjam), Mesir, Afrika Utara, Spanjol, Irak dan Iran* ersia), sehingga pada tahun 75 Hidjrah keradjaan dari keturunan 2 rj,. a Omar telah berbatas disebelah timur dengan tanah India dan ? ,° ’ Chalifah jang menguasai Iran dan berdiam di Batjdad mejera an pemerintahan daerah-daerah disebelah timur itu kepada emir-emirnja. seoran9 diantara emir-emir itu bernama Muhammad ibn Ka>sirn. a^au ^3 H ia disuruh oleh Chalifah W a lid II memerangi d'^lTl daerah sungai Indus, bagian India jang paling5 djauh >se e a barat dan ia menaklukkan negeri itu djuga. Itulah pprmulaan pengaruh bangsa Arab di India. Perhubungan dengan Iran »bertambah rapat, baik jang mempergunakan djalan darat maupun jang melalui laut. ja i perhubungan jang mula-mula diadakan oleh Iskandar Z u ’l Karnain, uaman Islana bertambah teguh dan kekal sampai sekarang.
qq ,3 0
Penjerangan jang kedua jang dilakukan oleh bangsa Arab baru terja i 300 tahun kemudian. Disebelah timur Iran timbul suatu keradjaan aru ja tu keradjaan Ghazni, terletak di Afghanistan sekarang, jang diRennta oleh seorang radja bernama Mahmud Ghazni, bangsa Turki. Uiantara tahun 1000 — 1026 (390—417 H ) ia memerangi daerah Punjab an ditalukkannja djuga. Akan tetapi keradjaan Ghazni dibelakang hari irebut oleh Muhammad Ghori. Sultan inilah jang mengadakan serangan adap India semata-mata untuk merebut seluruh negeri itu. W aktu pemerintahannja dari 1175— 1203 (570— 6C1 H ) ia menduduki Punjab, ujarat, Bihar dan Benggala, djadi dapat dikatakan seluruh Hindustan. Un" U pun radja-radja Hindu mengadakan persekutuan jang kuat T a^ ' mf^aWan musuh baru itu, mereka dikalahkan djuga dua kali di •1 k”!! suatu tempat jang merupakan pintu gerbang ke3 an99a- Seperti pada zaman Iskandar £ u ’l Karnain, ten'tera in u ti ak berdaja sama sekali menghadapi tentera jang sudah biasa er9era dengan tjepat dan jang mempunjai pengalaman berperang. a am menaban desakan*tentera Islam itu. nja'talah djuga bahwa dasar-
dasar tjara berperangOsebagai tertulis dalam kitab-kitab dan beberapa sastra-sastra Hindu jang menjerahkan ke^/adjiban berperang kepada ’ golongan Kshatrya sadja, tidak berarti lagi untuk melawan musuh jang tidak mengindahkan peraturan-peraturan Hindu seperti tentara Arab jang sudah diasah di Afrika Utara, Spanjol dan lain-lain medanperang. Pembagian masjarakat Hindu dalam beberapa golongan (warna) ternjata tidak dapat dipegang lagi dalam masa mara bahaja. Tentara Hindu sekalipun luar biasa besarnja tidak dibantu oleh segala lapisan masjarakat dan oleh karena itu lemah pada hakekatnja. 2.
Keradjaan Delhi (1206 — 1526); (602 — 932 H .).
Setelah Muhammad Ghori meninggal, maka daerah-daerah India ,-c-odiperintah oleh panglima besarnja Kutbu’ddin Aibak (1206— 1211 ; 602—607 H ), seorang Turki. Ditahun 1206 kuasanja sudah tjukup diperkuatnja dan ia mengambil nama Sultan Delhi. Sebenarnja ia bukan keturunan radja, melainkan seorang hamba (budak) radja sadja. Oleh sebab itu ia dan keturunannja disebut radja-radja keturunan hamba -s radja. Radja-radja itu memerintah kesultanan Delhi dari tahun 1206— 1290 ; 60^—689 H. Mereka itulah radja-radja Islam jang pertama dan merdeka di India. Sebagai akan kita uraikan nanti, keradjaan Delhi mendjsjdi pokok keradjaan jang lebih luas lagi, jaitu keradjaan Moghul jang tegak berdiri hingga tahun 1857, djadi lebih kurang dari 650 tahun. •J ' a.
Keturunan hamba-hamba radja (1206 — 1290); (602 — 689 H.)*
Sedjarah keradjaan Islam di India pada umumnja a-dalah riwajat radja-radjanja. Sedjarah pemerintahan dibenua timur bukan sedjarah perlawanan radja dan rakjat, bukan riwajat pergolakan untuk merebut kuasa dalam pemerintahan sebagai sedjarah politik di Barat, melainkan semata-mata hikajat radja 2 sadja dan keturunan mereka. Timbul atau djatuhnja negeri dan rakjat bergantung sebagian besar kepada kebidjaksanaan dan sifat-sifat radja jang memerintah. Dibenua barat adalah selalu pertentangan antara radja dan rakjat ; sedjarah penuh berisi kisah revolusi jang achirnja membawa pengurangan dan pembatasan kuasa radja guna menambah hak rakjat. Kuasa dan tjara pemerin tahan bukan dipandang oleh Barat seperti barang, jang kekal jang dilimpahkan oleh Tuhan sebagai karunia untuk sesuatu bangsa, melainkan hasil perbuatan manusia'belaka dan sebab itu dapat diubah dan diganti oleh manusia sendiri. Dalam sedjarah pemerintahan di India ternjata, bahwa meskipun radj^-radfa berganti, meskipun radja-radja itu bukan bangsa sen diri, sebab berasal dari Iran, Turki, Afghanistan dan Mogol, rakjat djelata tetap tunduk dan selalu rela menerima apa-apa sadja dari tangan
radja sebagai kuasa jang menetapkan nasibnja. *Rakjat pertjaj? bahwa pembagian masjarakat dalam beberapa tingkatan dan golongan sudah lajak menurut hukum alam dan kemauan Mahakuasa. Golongan jangf' diserahi pemerintahan jaitu golongan atas, sungguhpun terdiri d a ri bangsa asing dan memeluk agama asing djuga, tetap diakyi oleh golongan-golongan jang dibawah sebagai jang berkuasa. Dalam keadaan demikian pemerintahan Islam di India tidak mendapat rintangan dari pihak rakjat, jang pada umumnja beragama Hindu. Tentang kebudajaan dimasa pemerintahan Sultan Kutbud din kita tidak mempunjai pengetahuan jang tjukup. Dikota Delhi lama masih terdapat peninggalan dari suatu mesdjid raja dan menaranja jang me makai nama radja itu. Bangun mesdjid itu memperlihatkan perhubungan kebudajaan Islam dan Hindu. Menurut berita,”jang m engerdjakannja^ ialah ahli-ahli bangunan Hindu. Akan tetapi untuk menjediakan batu-' batu dan bahan-bahan lain jang perlu tidak kurang dari pada 2 / tjandi2 Hindu disuruh bongkar oleh sultan itu. Sultan Kutbu’ddin Aibak hanja memerintah 5 tahun dan dalam waktu itu tidak dapat mendidik penggantinja. Puteranja jang akan mengganti kenjataan tidak tjakap dan oleh sebab itu timbuilah fitnah dan tjemburu diantara pembesar-pembesar tentang soal sultan baru. Dalam keadaan demikian, maka bertindaklah seorang hamba sultan Aibak dengan mengasingkan putera mahkota itu dan mengangkat dirinja sebagai sultan. Ia mengambil nama Sultan Altamish (atau lltutmish) dan memerintah di Delhi dari 1211 — 1236 ; 608 — 633 H / ’Sultafi ini djuga berasal dari Turki. Dari ketjilnja sudah dibawa kian kemari dan pada suatu hari didjual dipasar budak-budak di Ghazni. Disitulah ia dibeli Aibak’jang pada masa itu panglima perang sultan M uham m ad Ghori. Sedjak itu ia tetap mendjadi pengiring Sultan Aibak dan oleh sebab sifat-sifatnja jang luar biasa dalam urusan perang ia diangkat djadi panglima tentera di Delhi. Atas permtntaan tentera itu ia men^usir putera mahkota jang tidak sanggup memerintah itu dan menarik segala kuasa padanja. India hampir diserang oleh radja Mongol Chingiz Khan. R adja ini mula-mula menguasai sebagian dari Asia Tengah, akan tetapi dalam waktu jang singkat sadja, ia menaklukkan seluruh Asfa Tengah, T ur kestan, Afganistan, Ghazni <Jan tanah 'Rusia Selatan, sehingga ia menguasai suatu keradjaan jang luas, mulai dari batas Tiongkok sampai sungai Dnjepr sekarang. Radja itu luar biasa djuga kebengisannja ; berdjuta-djuta rarang }ang tiwas didaerah-daerah jang diperanginja, ratusan kota-kota jang terbakar, sehingga Asia Tengah masih terhitung diantara negeri-negeri jang berpenduduk sediljit. Iijdfa tidak diserangnja; tentaranja hanja sampai di Peshawar ditahun 1 2 2 1 . Pengganti Sultan Altamish ialah anaknja perempuan Sultana Raziyat-ud-din (1236— 1240) ; (634—648 H.). Peris'tiwa ini sungguh luar
biasa dalam sedjarah Islam. Menurut pudjangga Mivhaj-i~Siraj, jang menulis kisah sultan-sultan Delhi dalam kitabnja T ahakat-i~Nasvi, radja ’puteri itu amat bidjaksana, lagi berani dan mempunjai sifat-sifat se orang pemimpin besar. Ia ditundjuk oleh radja sebagai penggantinja sebab „diantara saudara-saudaranja tiada seorangpun jang sanggup men djadi radja. Akan tetapi pemerintahan sultana itu tidak lama, sebab dibunuh bersama-sama dengan suaminja oleh seorang Hindu, kaki tangan kaum ningrat jang bentji kepada mereka. Setelah itu timbullah kekatjauan selama enam tahun, sebelum ada sultan jang mengganti. Sultan Nasirud din (1246— 1266 ; 644.—664 H.) mengganti kakaknja radja perempuan itu, tetapi tak mempunjai putera. Sebagai penggantinja diundjuk oleh sultan sendiri B,alban (1266— 1287) ; (664— 686 H .) se orang pahlawan dan bfekas hamba sultan Altamish. Ia terkenal sebagai seorang radja jang memerintah dengan tangan besi. Menurut berita . ia tak pernah tertawa. Akan tetapi pada zamannja kebudajaan amat berkembang di Delhi. Lebih dari 15 orang radja-radja dari luar Delhi, terutama dari bagian Iran mendapat perlindungan disana, sebab segan kepada bangsa Mongol, jang memerangi negeri-negeri mereka dibawah pimpinan keturunan Chingiz Khan. Diantara pengiring-pengiring radja itu banjak terdapat ahli-ahli sjair, ahli-ahli keradjinan, seni lukis, d.1.1. seperti ^Amir Khusru, seorang pudjangga Iran jang masjhur. Harapan Sultan Balban akan mendapat suatu keluarga radja 2 jang terdiri dari keturunalinja tidak makbul. Ia wafat ditahun 1290 dengan tidak meninggalkan seorang turunan, sedangkan penggantinja djuga tidak lama kemudian dibunuh orang. Dalam hal demikian lenjaplah kuasa keturunan hamba-hamba radja itu. b.
R a d ja - r a d ja k e t u r u n a n
K hilji (1290 — 1321); (689 — 720 H .).
^ Keluarga jang kedua jang bertachta di Delhi, ialah keluarga radjaradja Khtljt (Khalj) jang memerintah antara tahun 1290— 1321. Radja pertama jang terp.hh bernama Sultan Jalalud’dtn Khilji (1290— 1296) ; (689-695 H.) jang pada waktu itu sudah berusia 70 tahun dan sesungguhnja tidak sanggup lagi memberikan perlawanan kepada orang Mongol jang ir-endesak kedua kalinja. Tetapi dengan bidjaksana ia dapat mengadakan perdama-ian dengan: bangsa Mongol itu, sesudah mereka masuk agama Islam. Sultan itu disuruh bunuh oleh menantunja, Alaud'din Khilji (1296 — 1316); (695— 715 H ), jang mendjadi penggaritinja djuga. Diwaktu pe merintahan sultan jang muda, lagi perkasa itu, keradjaan Delhi bertambah besar, sesuddi beberapa negeri-negeri di Gujarat dan Deccan ditaldukkannja. Ia djuga mengalahkan orang Rajput jang terkenal sebagai bangsa jang gagah berani. D i Delhi didirikan mesdjid2 baru. Akan tetapi kaum Hindu tertindis dan mengakmi kekerasan tangannja,
sebab ia tidak ^mengakui perbedaan agama. Kfetika terdengai', bahwa kaum Mongol jang masuk Islam itu hendak berontak, maka ia suruh membunuh 15.000 orang dari bangsa itu. 1 Ditahun-tahun penghabisan hidup sultan itu kesehatannja terganggu, ia lekas marah dan iketagihan kepada minuman keras. Pemerin tahan diserahkannja kepada panglima Malik Kafur, jang memerangi Deccan dan India Selatan dan membawa rampasan-rampasan dari sana jang tak tertaksir harganja. Putera-put era sul'tan tidak ada seorangpun jang tjakap, mereka semuanja mementingkan pelesir sadja dan mudah djadi boneka dalam tangan pembesar-pembesar dan panglima-panglima tentera. Tanda-tanda bahwa kekatjauan akan datang sudah terang dan didalam keadaan itu sultan meninggal sebab minum luar biasa. Kafur menarik kuasa kepadanja'Jdan mengangkat seorang putera sultan jancj^ baru berumur 6 tahun dan ia sebagai 'pemangku. Keluarga sultan dibunuh, putera"2 jang lain ditjukil matanja, akan tetapi pemangkuan Kafur itu hanja 5 minggu lamanja. Seorang putera sultan jang berumuf 17 tahun berhasil merebut istana dan mengangkat dirinja''djadi sultan dengan nama Sultan Kutbuddin Mubarak, la memerintah selama % tahun selaku radja jang ganas dan buas. Perbuatan merampas, membunuh dan memperkosa jang diadjak sultan sendiri tidak berkeputusan lagi. Sultan tidak segan memuaskan nafsu berahinja atas wanita H indu dan memandang istananja sebagai rumah pelatjuran. Untunglah perbuatan jang sewenang-wenang itu diberantas oleh gubernurnja, beriiama Khusru, seorang Hindu dari golongan Paria. Sultan Mubarak dibunuh dan usru mengangkat dirinja djadi sultan dengan nama Nasirud'din. Akan tetapi kenjataan ia lebih buas lagi dari sultan jang digantinja. e 1 mengalami pemerintahan jang selama satu tahun memperkosa hak penduduk, kesopanan dan kehormatan dengan tidak ada bandingannja. e e a Penindasan rakjat memuntjak maka muntjullah orang jang akanMaZ^aS^an ra^ at dari kekatjauan i'tu. Pengharapan terletak pada G hazilam 1 ’ Se°ran3 Panglima sultan jang mempertahankan batas Utara daitu S^ an^an bangsa Mongol jang mendesak kelembah India pada masa ke D ]b-S Permintaan kaum ningrat ia terus datang dengan tentaranja e e i dan meniwaskan Khusru serta pengikutnja/" Setelah rakjat k ^1 l dari Su^ an iang ganas^itu, maka kesultanan Delhi dipersembahan o e pembesar2 dan tentera kepada Ghazi Malik dari bani Tughlak. c.
Radja-radja keturunan Tughlak (1321 - 1399); (720 — 802 H .) .
Keluarga radja-radja jang ketiga dinamai keluarga tug hlak, sebab sultan baru mengambil nama Tughlak Shah. Sultan itu tidak Ikma memerintah (dari 1321 — 1324); (720 — 725 H ), sebab ditimpa ketjelakaan waktu perajaan besar. Menurut berita, bangsal kedudukannja dihantjur-
kan oleh. bansan gadjai keradjaan jang liwat dan dm gan seko„, konjong dihalaukan menudju bangsa) itu, ,Rad;a mati dii„ djak , h ijadjah-gadjah jang terkedjut itu. Perbuatan „u terdjadi dengan pen™tahuan puteranja jang ingin akan menggantinja. Ia men J m h il SultanM uham m ad A dil Tughlak (1325— 1351) ; (725— 750 H ) nama Tentang sultan ini kita mempunjai berita jang lengkap dan laiak d,pert)a,a, ,a,t„ )ang ditulis oleh Ibn Batu,ah, seorang J L f i r M a r o k S ,ang masjhur oleh sebab perdjalanannja selama 25 tahun dineneri-negeri As,a T.mur. Ia berd am djuga beberapa tahun di Delhi da„ men d,ad, pegawa, rad)a d,sa„a dari tahun 1342-1347. Nama l b , B a j a h terkenal djuga dalam sedjarah Indonesia M enurut berita penulis itu Sultan M uham m ad A d il mempunjai sifats,fa. jang be t e n t a n g , I a seorang radja jang tjerdas. faham dalam sega a ,lm„. f.lsafa Junan, djuga. akan tet^p, amat bengis pula dan . terlalu diajunkan oleh hawa nafsunja. M isalnja. oleh sebab penduduk kota Delh, mempersembahkan sep„tj„k sura, keberatan berhubung
dengan suatu peraturan, radja amat marak , ,, . kota Delhi dimusna'hkan dan dipindahkan V U 3 i.3” SUpaja j , ■ j. n Qipmaahkan keibu-kota baru janq
hendak d„J,r,kann,a d, Deccan, jaitu kota Daulatabad. Ribuan o ang dipaksa menmggalkan ru m ahnja; sesudah itu rumah-rumah dirun,uhkan d t", D e i h f
*
9er' ,ai" ' emPa‘ PU‘" h
Padjak tanah amat berat, haraa uanrr
P“ djalana„ djauhnja
i
, ,
djalela beberapa tahun lamanja AL T t ke'aParan kemewahan jang tak terbatas, kesenangan d a ' V& ^ 1Sta” a namPak keputusan. ^ da“ )a„g ,ak berTanda 2 kerusakan sudah niata naf)a ^uNegeri Benggala berontak ; di India Selatan ^ emerlntahan sultan itu. Hindu baru jang melingkupi keradiaan-kerarJ -lm U* SUatu keradjaan bajfu itu bernama Vijayanagar dan lambat laun Keradjaan sultan-sultan D elhi. Sultan Muhammad Adil T ?? ^ en9antjam kuasa ponakannja Sultan Firo% Shah Tughlak (13S1 ! L di9anti oleh keBerlainan dengan pamannja sultan itu ad 1 h ^752 ~ 790 H -)halus dan luhur, beriman jang feguh dan tak J t ! , S£° ran9 Jan9 bersifat diperluasnja dengan bagian jang baru, bernama F iro za h ^ ^ mesdjid dan makam-makam» radja-radja dahulu A- u , •’ mesdjld" kat perhatiannja terpeliharalah gedung-gedung dan ^ I n g u ^ a n 2 tenq indah-indah itu sampai sekarang. y an Jan9 Aturan jang amat berat bagi rakjat Hindu i^lah naAi i u diwadjibkannja (jizya) kepada orang diluar ummat Islam. D enga^djalan demikian banjaklah Orang Hindu jang masuk agama Islam. Tetaoi kanm Brahifiin dibebaskan dari padjak itu. Ia terpaksa berperang di Benggala dan Sindh untuk memadamkan pemberontakan dan menegakkan ketenteraman *disana
43
Sultan Firoz wafat dalam usia 90 tahun ®sesudah memefintah 42 tahun lamanja. Dengan wnfatnja keradjaan jang mulai lapuk itu petjah belah dalam beberapa keradjaan-keradjaan ketjil jang dikuasai oleYi panglima-panglima, bergelar sayid. Perpetjahan makin mendalam sesu dah India Utara diserang dan ditaklukkan oleh Sultan Am ir« Timur atau Timur~i~Lang ditahun 1398 (801 H ). Sultanjni seorang radja ketu runan Turki dari Samarkand (Asia Tengah). Tertarik oleh kekajaan keradjaan Delhi ia menjerang keradjaan jang sudah setengah runtuh itu. Delhi dirampasnja, lebih dari seratus ribu orang ditawan dan segala jang berharga dan tersimpan dalam perbendaharaan radja diangkutnja ke Samarkand. Maksudnja bukan mendirikan keradjaan jang tetap di India, melainkan merampas untuk kepentingan sendiri sadja. d.
Pemerintahan Sayid-sayid (1414 — 1451) ; (817 - 855 H .)
Sementara itu sayid-sayid jang tersebut diatas berperang diantara satu dan lain untuk merebut kuasa di Delhi. Kekatjauan itu berlaku lebih dari 40 tahun. Achirnja kuasa dapat dipegang oleh Bahlol Khan u dari bani Lodi, gubernur di Punjab. Ia naik tachta keradjSan ditahun 1450 dan mengambil nama Sultan Bahlol Lodi (1451— 1489). e.
Radja-radja keturunan Lodi (1451 -
1526); (855 — 932 H .) .
O Keluarga Lodi hanja dapat memerintah selama 75 tahun, ftingga tahun 1526. Kedjadian-kedjadian jang'penting dizaman itu tak ada jang harus diperingati. Sekedar perlu kita sebu't sadja nama Sult&n Sikandar Lodi (1489 —1517) ; (895—922 H.)> radja jang kedua dan jang menak lukkan keradjaan Islam baru dilembah Gangga, jaitu Jaunpur. Keradjaan itu tidak begitu lama tegaknja, akan tetapi artinja amat penting bagi sedjarah kebudajaan dan kesusasteraan Islam di Hindustan. Pemerintahan sultan jang ketiga dan penghabisan, Sultan Ibrahim Lodi (1517 1526); (922—932 H.), ternjata bur-uk sekali sehingga kaum ningrat minta pertoliongan kepada Sultan Babar dari Kabul, disebelah timur Afghanistan. Radja ini berasal dari bangsa Mongol, akan tetapi sukunja sudah lama memeluk agama Islam. Sebagai keturunan Chingiz Khan dan Timur-i-Lang (radja Turkestaa) sifat-sifat radja-radja jang ternama itu sudah mendjelma padanja. Dengan mata ahli tjatur pohtik la mehhat bagaimana besarnja bahagia jang akan diperolehnja. djikalau ia memenuhf permintaan itu. Oleh karena itu ia tidak lama menunggu-nunggu lagi dan terus menjerang keradjaan Delhi. Sultan Ibrahim Lodi dan tenteranja dibinasakan dalam s^a'cu pertempuran dekat kota Panipat, tempat perdjuangan antara Barat dan Timur ditahuii 1526 (932 H.). Tahun ini amat penting dalam sedjarah India, sebab tertutuplah zaman permulaan pemerintahan Islam dengan keruntuhan keradjaan
Delhi daii terbukalah zaiSian baru Jang penting dalam mana pemerintahan Islam sampa. dipunl jakrija jaitu zaman keradjaan Moghul. Sementara itu dalam abad-abad sebelum penguasaan bangsa Moghul adalah t.mbul beberapa keradjaan-keradjaan Islam diluar Delhi, misalnia Be„gg«Ja. Malwa Gujarat. Bijapur. Golkonda dan Kashmir; ada pula suatu keradjaan H in d , disebelah Selatan jaitu keradjaan Vijayanagar Akan tetap. keradjaan-keradjaan itu selangkah demi selangkah seperti akan kita ura.kan, satu-satu ditaklukkan oleh radja-radja Moghul, sehingga dimasa Sultan Aurangzeb, tertjapailah suatu keradjaan jang hampir melingkupi seluruh India.
rS.
Keradjaan Moghul*(1526 — 1857) ; (932 — 1275 H )
. Bagai angin taufan tentera Moghul jang dip mpin „lehBaba, menjerang dengan tjepat dan terus menduduki India Utara. Persekutuan 1 h 7 setelah 1 7 h kota W f ehDelhi n Rr djatuh f M 9 hi‘Kekalahar, ' idak dapat„ ^a j mereka, lebih-lebih a - vu t ^ ^eKaianan pada dua tempat per-
djuangan ja tu di Khanua dan G hao hra r n n a r , ; , j 1 r 9 n 1 f n , 9 3 rupanja sudah menentukan nasib India. Pada tahun 1529 Babar telah
luas, mylai dari Turkestan sampai Teluk B enqaT 831 I da£r3h J3n9 pangka, keradjaan Moghul baru. Sedjak Z t l l ^ ^ mempertecjuhkannja. Ia bertachta di Aqra dan h U ^ j USaha teng jang kuat jang masih ada sekarang dikota ita 's a m l" m e Z i l l S . '
bahasa Turki kedalani bahasa Parsi Keniaf-
T-
lterdi ei^ aJlkan
dan
perhatian kepada kesenian dan kesusasteraan" * * m£naruh ^Ditahun 1530 puteranja Humayun sakil na- u j . » melihat keadaannja jang "•engchawatirkaa„ 'titu Pai:,h„ d‘ S^ h Allah mengambil njawanja sendiri penqq r ’■ berdoa supaia nurut berita tidak lama kemudian Sultan B a b ' DJ'aWa anaknJa itu- Mesembuh. Ia dimakamkan di Kabul diatas pe^ memn" al dan Puteranja dan diganti oleh Sultan Humayun ( 1530— 1555 30 J3n9 dit^ ntainia guhpun sultan ini memerintab selama 26 tahun ’• u ?~ 963 H-^' Sunghanja beberapa tahun. Lebih dari 15 tahun s u L erSfemajam di Delhi mudik dikedjar oleh musuhnja. sehingga ia meferikan m ia dalam perdjalanan di Sindh lahirlah puterania /1 7 ; endjadi sultan Moghul jang termasjhur. Di I ran • ' ^ men
'
?
su>atu „ja tu tentera untuk mereb® kuasanja kembali. D i t a h u T ^ S ^ D d W menjerah kepada sultan, akan tetapi tidak lama kemudian ia meninqqal djatuh dari tangga jang sedang dipakamja dalam perpustakaannja dibcntcng Agra (1556). c
Diantara radja-radja musuh jang disegani ialah Sultan Sfier Shah, dari Bihar, keturunan kehiarga sultan-sultan Lodi dan seorang radja jang bersifat luar biasa. Ia djuga mempunjai tjita-tjita untuk menaklukkan seluruh India. Balatenteranja kuat, peraturan pemerintah dalam negeri amat baik, sehingga mendjadi tjontoh bagi Sultan Akbar dikemudian hari. Makamnja di Sahasram adalah suatu tjiptaan jang masjhur dalam kebudajaan Islam. Lagi pula dalam waktu ia menguasai Delhi, kota itu diperbaikinja. Sajang sekali sul'tan itu hanja memer'ntah selama 5 fcahun sadja (1540— 1545); (946—952 H .). Ahli-ahli sedjarah meramalkan, djikalau ia dapat mengalahkan keradjaan Moghul dimasanja, India nistjaja akan mendjadi suatu keradjaan jang kuat dan makmur jang dapat menentang pendjadjahan Barat. Akbar (1556 -
1605) ; 1(963 — 1014 H .).
Pada waktu wafatnja Sultan Humayun putera mahkota Akbar baru berusia 13 tahun. Anak muda remadja itu did-idik oleh seorang Turki jang kemudian hari mendjadi wazir, bernama Bairam Khan dan wazir ini djugalah mendjadi pemangku, setelah Akbar dinobatkan. Sebenar- c nja keradjaan Moghul di Hindustan sedang didalam kekatjSuan ketika umayun meninggal. Oleh sebab itu adalah beberapa keturunan 2 radja jang hendak merebut ibu negeri Delhi, diantara mereka kegonakan u tan Sher Shah bernama Sultan. Muhammad A dil Shah. Ia mula-mula i antu oleh seorang panglima bangsa Hindu, Hemu namarrja. Hemu melaSeSU^a^ me^ at bahwa kuasa radjanja tidak akan tjukup untuk u “ Akbar, bertindak sendiri karena berniat djuga merebut Delhi un u eperjuannja sendiri. Ia mengambil nama radja Vikramaditya, serta ^ 31311 radJa Hindu Chandragupta II jang masjhur diabad ke-4 dekat ^ 1Enje(^iakan suatu bala'tentera jang kuat sekali. Akan tetapi a anipat ia dikalahkan, ditawan dan dibunuh oleh Akbar dengan tangan sendiri. kerad'aai^k ^ k bar menguasai Delhi dan sekitarnja, maka penaklukan dapatlah d ^ k ^ 330 ^a*n d™ u^ainja dengan tjepat. Sampai tahun 1576 dan Bengga^a Utl^'a kerturut-turut sebagian dari Rajputana, Gujarat dari pimpi ^ Pada Waktu itu sudah akil balig ingin' supaja merdeka paskan wazirn' 31ram ^ a n aan setelah ’ia berusia 18 tahun ia melenaik hadjf ke^T ,^en^an Penuh kehormatan. Ia diperkenankan pergi longan banqsaw3 Sementara itu adalah beberapa orang dari gomaisuri Ham’d ^ awa^ andjuran Adam Khan jaitu saudara perpoiitiknja3 ^ e^am i an9 mentjoba meragu-ragukan Akbar dalam ,
, t
an kT™
nin^ rat
sampai di Makkah; di Gujarat ia dibunuh dfengan Delhi. Anaknja diangkat oleh A kbar m endjadi
anggota bangsawan Jatfg tmlngsi diistana„ja.
Sam<pai dimasa itu Akk=„
"QldS-ih *1 antara keluarganja jang mernaka' dlt)awah pengaruh puteri-pu'teri diMuhammad sebagai perkakas ni P?man-panKJnrl.ja Adam Khan dan P it wazir Shamsuddin disuruh bunuh & ^ ete*ab seorang kepertjajaannja lagi dan terus mengadakan pe K ° ^ mere^a> maka Akbar tidak sabar wai dalam istana. Ditahun 1562 rM ^ 3° ^an pert:u^aran pegawai-pegabebas dari segala ikatan keluar 3 301 Umur ^ tahun barulah ia merasa Sedjak itu dapatlah ia mengemb^ 3 l^ 3*1 pembesar''Pembesar istananja. sifat-sifatnja jang luar biasa, seh’09 ^ tenaganja dan mempergunakan masjhur dalam sedjarah dunia m99,a ia terhitung seorang radja jang Tudjuan Akbar ialah mempersat.it r j nja, setelah menaklukkan radja2 ], • dibawah pemerintahanman-antjaman jang membahajak31n dan men9hindarkan segala antjakeadaan zaman hanja dapat d i d L ^ t kUaS3nj9’ ^ aksud itu menurut -kai matjam-matjam muslihat se3 ^ ^ den9an Peran9> dengan memamembinasakan musuh dan men^u ^ merampas kuasa dan kekajaan, mungkin melawan dalam batin dari ' an^9ota' anggota keluarga jang ,ini semuanja terdjadi diabad ke l ^ ^ r y 3 ^ an9ardah kita lupa, bahwa i'tu penuh Sisah pembunuhan keb EroPah djuga sedjarah abad matjam perbuatan jang merend hlf6” 915311’ ^ tnah’ chianat dan segala Mula-mula Akbar mematahka ^ deradjat kemanusiaan. bangsa jang gagah berani dan rH Perlawanan bangsa Rajput, suatu Moghul. Kisah perlawanan itu tid t , maU tunduk kepada keradjaan sekarang. Benteng Chitor di IlH 3Upakan bangsa Rajput sampai lamanja. Setelah panglima jana 31PUI di9emPur ° ^ h Akbar 7 bulan barulah pengisinja terpaksa m e n iZ ^ 61’? ,113111' 311 benten9 itU matL rah, orang Rajput itu mengadakan api b e ^ r • “
melompat kedalam api itu, sebab I Wh pada dewa api dari pada dibunuh sereuanja liabis dibunuh atau momk
<■*
pada 30.000 djiwa tiwas ketika no **
f ebolum
m en^
* anak-anak dan perempuan-
j Uka rnen9orbankan dirinja ke^perkosa musuh. Laki-laki ' M enurut berita
lenjap dari muka bumi; -kota C h it o / ja T c T T b“ "Ln9
le b ih d a r i
^
j-j• u • ^9 sekaranq baru didirikan dizaman pendjadjahan Ingger.s deka, bekas-bekas koL lama t
Gujarat Sua.u_negen ja„g makmur, ditaklukkan djuga ditahun . 573. D engan kemenangan keradjaan M oghul berbatas pada Lautan H india dan mempunjai pelabuhan-pelabuhan • D ike,a , 4 h k j.
Akbar b e r j a . a n 7 1 „V ” 7 ' S“ raL aengan orang Portugis pada pertama
Benggala takluk ditahun ,576. Kemudian Akbar memasuki pegu. nungan Deccan. dan mengambil daerah-daerah Ahmadnagar. Khandesb dan Berar. 0Setelah 3C" tahun terus menornc t c
o
ua IIienerus berperang, maka Sultan
A kbar sampailah kepada puntjak kuasanja. Sementara itu aturan-aturan untuk memperbaiki tjara pemerintahan tidak dilupakannja. M e nu rut paham A kbar suatu keradjaan besar dan jang mempunjai rakjat jang
47
terdiri dari pelbagai bangsa-bangsa jang berbeda-beda dalam a§ama, harus mempunjai dasar jang lcbar dan kuat. Dipandang dari djurusan peme rintahan, rakjat tak boleh di-pisah2 dan lagi pula harus mempunjai hafc jang sama. Golongan jang satu tak boleh menindis golongan lain. Akbar membuktikan kejakinan itu dengan mengambil seorang pu'teri. Hindu sebagai permaisurinja. Putera jang lahir dari pefkawinan itu mendjadi penggantinja djuga dibelakang hari, jaitu Sultan Jahangir. Padjak (jizya) jang dipungut dari orang Hindu sedjak masa Sultan Firoz Shah Tughlak dihapuskan. Kuasa icwang-orang bangsawan jang diserahi pemerintahan negeri dikurangi, sehingga banjak diantara mereka itu tidak merasa senang dan mentjoba melawan radja, akan tetapi kebanjakan dari mereka membajar dosanja dengan kepala sendiri. Sebagai pengganti mereka diangkat pegawai-pegawai jang digadji oleh negeri dan menerima perintah langsung dari radja sendiri (mansabdar). Pegawai-pegawai itu dibagi dalam 33 golongan. Tiap-tiap orang di antara mereka menjelenggarakan tentera 'jang berkuda ; jarg tertinggi menjediakan 7 a 10.000 orang. Dengan djalan demikian dapatlah dibentuk tentera jang tetap dan senantiasa terpakai untuk keperluan kera djaan. Pegawai2 pemerintahan itu diserahi djuga dengan urusan kehakiman. terutama dalam perkara kriminil. Perkara-perkara sipil jang diputuskan menurut sjara Islam dipegang oleh kadi-kadi. ^ Padjak tanah adalah suatu sumber pendapatan jang terpenting bagi pemerintah. Peraturan di Hindustan pada waktu itu hampir sama de ngan „landrente” di Djawa jaitu padjak menurut luas dan kesuburan tanah. Tantih-tanah dibagi dalam beberapa golongan menurut hasilnja. Akan tetapi tarifnja lebih tinggi; kaum tani harus membajar 1/3 dari penghasilannja, sedangkan menurut hukum Hindu dizaman kuno padjak itu hanja 1/6 dari penghasilan. Dalam urusan keuangan Akbar dibantu oleh seorang ahli Hindu jang bidjaksana, jaitu Raja Todar Mall. Tentang pendirian Sultan Akbar terhadap agama, ahli-ahli sedjarah tidak sama pendapatannja. Sungguhpun demikian boleh dikatakan bahwa Akbar tetap beragama Islam dan wafat sebagai or-.ng Islam djuga. Pendjelasan soal ini dengan rlngkas adalah sebagai berikut. Akbar keturunan bangsa Mongol jang sudah lama memerintah di Iran, dibdgian Kabul. Oleh sebab itu ia terhitung masuk mazhab Sji a. Akan tetapi ia djuga mempeladjari agama Parsi kuno (Zoroastar). Akbar faham dalam ilmu mystiek (Sufi) dan sedjarah. Dengan sengadja ia mendirikan suatu balai pengetahuan, dimana ahli2 agama dan Sufi dan ilmu-ilmu lain dapat bertukar pikiran dengan seluas-luasnja-serta merdeka. Sultan sendiri atjap kali turut ambil bagian dalam pembitjaraan dibalai itu. Akbar menjhargai ilmu filsafat Junani dan agama Kristen
djuga. Di Delhi pada ''Waktu itu padri-padri Jezuiet bangsa Portugis diizinkan mengadjar dengan persetudjuan su'tan sendiri. Dalam hal demikian teranglah bagi kita, bahwa pendirian sultan tentang agama, apalagi dj'ikalau kita ingat bahwa rakjatnja sebagian besar beragama Hindu, boleh dikatakan luas (tolerantie), artinja tidak menjebelah kepada agama jang resmi, seperti sultan-sultan Delhi dulu. fang meragukan ahli-ahli sedjarah ialah maksud Akbar untuk mengembangkan suatu agama. jang melingkungi seluruh agama dalam keradjaannja, wudjudnja ia hendak mengadakan sematjam agama keradjaan atau Din-Illahi (staatsgodsdienst). Ia jang bukan ulama berchotbah sendiri dalam mesdjid, memakai alamat Hindu pada dahinja dan melarang menulis dengan huruf Arab, semuanja perbuatan jang bertentangan de ngan agama Islam. Untunglah sahabat-sahabat dan penasehat-penasehat Akbar dengan • djalan halus menghalangi maksud radja itu. Jang terkenal diantara mereka iahh A bul Fazl, Raja Man Singh dan Raja Todat M all, tigatiganja orang jang bertabiat luhur, djauh bedanja dengan kaum ningrat pada permulaan pemerintahan Sultan. Abul Fazl sebagai ahli filsafat dan sjair menulis riwajat Akbar dalam bahasa Parsi : „A ‘ini Akbaci" dan „Akbar-nama , dua buah kitab jang sampai sekarang mendjadi sumber^-luar biasa untuk riwajat hidup Akbar dan jang disalin djuga dalam bahasa Inggeris. Raja Man Singh seorang panglima besar jang setia, jang tak mempunjai hasrat untuk menambah kuasa sendiri ; Raja Toda Mall seorang ahli keuangan dan mempunjai nama jang bersih dalam urusan uang negeri, meskipun ia dengan mudah dapat men djadi orang kaja raja, djikalau ia mau. Dalam lapangan kebudajaan dizaman Akbar pengaruh kebudajaan Iran besar sekali. Ini kenjataan pada bangunan-bangunan, istana-istana dan mesdjid-mesdjid jang didirikan atas perintah Akbar jang terutama terdapat di Agra dan dikota jang baru disekitarnja, jaitu Fathpur-Sukri. Selain dari pada itu seni lukis seperti memperhiasi dinding dengan In— kisan-lukisan (fresco) dituntut dengan perlindungan radja, begitupun kesusasteraan. Tulsi Das menulis Ramcharitmanas atau Ramayana dalam bahasa Hindustani. Akbar wafat ditahun 1605 (963 H.-), setelah menderita penjakit dysenteri. Pada waktu itu berita sudah tersiar jang mengatakan bahwa ia kena ratjun. Sebelum berpulang kerahmatu’llah putera mahkota Salim diangkat sebagai penggantinja. Demikianlah sajangnja kepada putera nja itu, sungguhpun Salim selalu melawan politiknja, sehingga orang sangka bahwa Akbas ^kan menundjuk tjutjunja Khusrii jang amat ditjintai *oleh'rakjat untuk penggantinja. Sultan itu dimakamlcan di Iskandra dekat kota Agra, menurut berita dalam waktu tergesa-gesa dan dengan upatjara sederhana. Makam itu 4 9 t India
dirusakkan oleh perampok-perampok 80 tahun kemudian, jang niengambil segala barang permai jan§ 'tersimpan didalamnja. Sebagai penutup uraian jang ringkas ini tentang riwajat Sultan Akbar kita salin disini pendapat seorang ahli sedjarah India. V . A . Smith menulis : „Akbar dari seluruh tubuh dan sikapnja kenjataan seorang radja jang luar biasa. Matanja seperti laut jang diterangi tjahaja matahari. Peribahasanja, tingkah lakunja dan segala perbuatannja m enarik hati rakjat. Sungguh benar ia besar diantara orang-orang jang besar dan
hina diantara orang-orang jang hina. Ia selalu mentjari keadilan, mentjurahkan kemurahannja dan melawan kebengisan jang sudah lazim dimasanja. Pikirannja tadjam dan tidak dapat disamai oleh orang disekitarnja.
Mereka
jang
berdekataan
kepadanja
mengatakan
bahwa
dalam «
segala hal jang muskil ia da'pat mengambil kesimpulan jang tepat. Ia
tjakap dalam pekerdjaan tangan, mulai dari mengukir kaju hingga membikin senapang. Kebiasaannja untuk memeriksa keadaan sehari-hari me-
mudahkan pekerdjaannja dalam segala seluk-beluk pemeriritahan, baik' jang mengenai pemerintahan pusat, maupun pemerintahan did^erah-
daerah jang djauh dari ibu negeri. Ia mendjadi teladan dalam bekerdja dengan tekun dan tetap bagi menteri-menterinja. Ia djarang tidur lebih dari 3 djam terus-menerus dan kenjataan bahwa ini tidak m e n guran gi keseha'tannja. Semuanja terbit dari kemauan jang keras seperti .w adja
jang diasah semula ketjilnja hingga usia jang tinggi dalam hidup jang bersahadja.” Jahangir (1605 —
1628) j (1024
— 1037 H .) .
Tudjuh hari setelah Sultan Akbar wafat, putera mahkota Salim dinobatkan dikota Agra (1605), Ia mengambil nama N iirtid din M u hammad Jahangir Pasha Ghazi. W ak tu naik ketachta keradjaan ia berdjandji akan mengerdjakan dua perkara, jaitu melindungi agama Islam dan mengampuni puteranja Khusru serta pengiringnja.
50
Tidak lama kemudian Khusru mendapat berita bahwa bapaknja akan menangkap dia dan akan menjuruh mentjukil matanja, supaja ia tidak berdaja lagi. Oleh sebab ia tahu bahwa sebagian besar dari rakjat setia kepadanja, ia melawan. Akan tetapi achirnja ia ditawan dan dipendjarakan; matanja ditjukil sebelah dan pengiringnja dibunuh dengan tjara jang kedjain. Utusan keradjaan Inggeris di Delhi Sir Thomas Roe mentjatat didalam laporannja, bahwa Khusru adalah seorang putera radja jang berbudi, lagi bidjaksana dan ditjintai oleh rakjat, djauh berHainan dengan bapaknja dan saudara-saudaranja. Putera mahkota itu lebih dari 16 tahun dibkwah pengawasan menteri-menteri jang semuanja
mentjah'ari kebinasaanrfja. Lebih-lebih sebab ibu tirinja, permaisuri iVurJahan mempunjai seorang anak kandung jang dikehendakinja akan di'angkat mendjadi putera mahkota. Kisah penghabisan hidup Khusru sungguh menjedihkan. Ia digantung mati oleh seorang hambanja dengan asutan Nur-Jahan. Jahangir mendengar warta itu mqla-mula dengan dukatjita, akan tetapi ia senang djuga sebab merasa terlepas dari antjaman puteranja itu. Permaisuri Nur-Jahan amat besar pengaruhnja *pada sultan, sehingga permaisuri itulah sebetulnja jang memerintah. Ia anak seorang Parsi jang mula-mula kawin dengan Sher Afghan, wali radja dibagian Beng gala. Oleh sebab beberapa hal Jahangir tidak pertjaja lagi pada wakilnja itu. Dalam peynberontakan jang dipimpin Sher Afghan ia di bunuh dan isterinja dibawa kedalam harem Sailtan Jahangir jang djatuh tjinta kepada puteri itu. Akan tetapi dengan hati jang keras ia menolak hasrat sultan. Baru empat tahun kemudian puteri itu mengizinkan dan sedjak itu diangkat mendjadi permaisuri pertama dan mendapat nama baru Nur-Jahan a'tau ,,Tjahaja dunia”. Pengayih Nur-Jahan ternjata dari gambarnja jang turut tertera pada uang> logam keradjaan jang diedarkan pada masa itu di Hindustan. Khusru diganti oleh Khurram, anak Nur-Jahan sebagai putera mahkota dengan mengambil nama Shah Jahan. Tidak lama kemudian petjahlah perang dengan radja Iran jang merebut kota Kandahar. Shah Jahah disuruh menge'palai tentera, akan te'tapi sebelum sampai ia berontak melawan bapaknja. Murka Sultan Jahangir bukan kepalang dan kepada Khurram didjatuhkan hukuman jang berat. Ia terpaksa melarikan diri kedaerah Deccan dan mentjoba merebut k’ekuasaan disana dengan bantuan Mahabat Khan, bekas pembesar kesultanan jang minta lepas dengan paksaan permaisuri. » Dalam perdjalanan Sultan Jahangir untuk menjerang Iran, Mahabat Khan mengintai kedatangan tentera itu. Ia berhasil menangkap sultan, akan tetapi permaisurinja tidak ditangkap. Oleh sebab penghinaan dan penderi'taan dalam perdjalanan itu Sultan Jahangir wafat dinegeri Kashmir ditahun 1627. Sultan Jahangir tak dapat dibandingkan dengan bapaknja Sultan Akbar. Pekerdjaannja tidak lain dari pada meneruskan pemerintahan jang sudah teratur. Dalam hal itu perasaan berhemat tentang perkara belandja negeri tidak adc padanja. Gadji pegaw^i luar biasa tingginja. Diistana dan dalam perdjalanannja ia memperlihatkan kekajaan dan kemewahan j^rac,' mengakibatkan beban jang luar biasa beratnja untuk rakjat. * 0 ° Tabiatnja tidak tetap dan tenang ; kadang-kadang bengis sehingga djiwa manusia tak berharga baginja, lain kali ^menundjukkan perasaan
jang halus terhadap alam, kembang, burung d.1.1. Lukisan djiwanja kifca dapati dalam riwajat ‘hidupnja jang ditulisnja sendiri dalam kitab Tzuk~i~Jahangiri. Shah Jahan (1628 — 1658); (1037 — 1068 H .). Ketika Sultan Jahangir wafat ia meninggalkan dua orang putera, jang tak dapat tiada akan bersaingan untuk merebut kuasa di Agra. Shah Jahan, putera jang sulung pada waktu itu berada di Deccan dan ja ryar, putera jang kedua, suami anak permaisuri Niir Jahan dari perkawman pertema tinggal didalam ko'ba. Shah Jahan kawin dengan puten Mumtaz Mahall anak Azai Khan, saudara Nur Jahan. j hryar ternjata tidak mempunjai pengaruh, ia seorang pemboros dan selalu mentjari pelesir sadja. Oleh sebab itu Shah Jahan tak chawatir akan emenangannja dalam merebut kuasa di Hindustan. Sebelum ia kemari eccan disuruhnja beberapa orang perkakasnja membunuh pangeran-pangeran jang mungkin akan menentang haknja^ Sjahryar ) g itangkap dan dirusakkan matanja. Pembunuhan anggauta-angg e uarganja jang sekian banjak itu mendjadi suatu tuduhan dan o esar bagi sultan jang baru ; akan tetapi perbuatan Ru hai;uslah dipandang dengan mengingat kekatjauan jang ada dimasa itu. Permai'ldipindahkan ke Lahore dan mendapat pendjagaan jang se ai baiknja. Disana bekas permaisuri itu menuntut pekerdjaan ket an untuk fakir dan miskin dan mendirikan makam jang indah bagi suaminja Sultan Jahangir almarhum. ,
Meskipun dengan djalan demikian musuh disekitar Shah Jahan telah dibinasakan, dalam beberapa daerah dari keradjaan Hindustan keadaan belum aman. Ditahun pertama dari pemerintahannja timbullah perang dengan Khan Jahan Lodi, sultan Afghanistan dan tahun kedua dengan angsa ajput. Akan tetapi dengan tangan keras bahaja janq mengantjam itu dapat dihindarkannja. °
52
Sedjak itu mulailah Sultan Shah Jahan memuaskan hasrat kemewahannja dengan mengumpulkan barang-barang permai dan mendir.kan ge ung ge ung, istana-istana jang indah dihiasi dengan intan, -djamrud, x - 3?1 se9a^a matjam permata jang tak dapat ternilai har9 ^ 3 mu^a 'a nienju^uh memp^rbuat singgasana atau kura eradjaan jang dinamai ,,kursi merak” menurut perhiasannja jang merupakan burung merak. Kursi itu baru siap dalam 7 tahun an mema an ongkos lebih dari 10 djuta rupiah. Permata-permata kerajaan jang seindah-indahnja ditatahkan pada singgasana ini. A an tetapi nasib kursi itu jang menambah beban rakjat jang djatuh miskin sudah ditentukan rupanja. Ditahun 1739, seratus tahun kenrudian singgasana itu dirampas dan diangkut oleh Sulta.i Nadir Shah dari Iran kenegerinja, setelah keradjaan Moghul dikalahkannja. Sampai seka-
rang singgasana burung merak itu masih terdapat dalam istana dikota Teheran. 9 Sementara itu keadaan rakjat makin lama makin bertambah buruk. Dalam segala lapangan nampaklah kesengsaraan jang memuntjak dalam bentjana kelaparan disertai penjakit kolera jang membawa ratus-ribuan orang kekubur selama dua tahun. Abdul Hamid Lahori, seorang ahli sedjarah pada masa itu jang menulis riwajat Sultan Shah Jahan dalam kitabnja „Padshah Nama" melukiskan keadaan jang amat buruk itu de ngan hati jang terharu. Dari pada mulanja politik sultan-sultan Moghul selalu bermaksud untuk menaklukkan keradjaan-keradjaan di Deccan. Sebagai kita uraikan dalam Bagian I di India Tengah terdapat beberapa keradjaan-kera djaan Hindu jang dibelakang hari bersatu dan merupakan keradjaan jang besar, jaitu keradjaan Vijayanagar (1336— 1646), dan keradjaankeradjaan Islam umpamanja Ahmadnagar, Bijapur, Berar, Bihar dan Galkondav Sultan Akbar sudah mulai menaklukkan beberapa daerah di Ahmad nagar dan Berar pada tahun wafatnja (1605). Sultan Jahangir penggantinja ri%>anja kurang menjetudjui politik bapaknja itu, akan tetapi dimasa pemerintahan Shah Jahan politik Sultan Akbar diteruskan lagi. Diantara tahun 1630—1636 sultan itu terus menerus berperang di Deccan sehingga ia terpaksa bertahun-tahun tinggal diluar ibu ne geri. Perfiiaisuri Mumtaz-i-Mahal jang molek-djelita dan amat tertjinta itu wafat disekitar medan peperangan djuga. Keradjaan Ahmad nagar ditaklukkan dan didjadikan sebagian dari keradjaan Moghul. Ditahun 1636 Bijapur, suatu keradjaan jang masjhur dan kuat menjerah dengan perdjandjian jang berat sekali. Keradjaan itu harus membajar 2 djuta upeti tiap-tiap tahun, akan tetapi kemerdekaannja diakui. Aurangzib 'pu'tera sultan diangkat mendjadi radja muda didaerah Dec can ; waktu itu ia baru berumur 18 tahun. Pangeran itu jang mengganti bapaknja dikemudian hari telah ternjata seorang jang gagah berani, mempunjai kemauan jang keras, perasaan halus, lagi pula seorang jang beriman dan setia kepada agama. Kesusahan-kesusahan jang dialami oleh radja muda itu bukan sedikit, akan tetapi ia dapat menghindarkan semuanja. W aktu adiknja puteri Jahanara sakit keras di Agra* ia terus pe^gi kesana, akan tetapi setelah sampai dengan tidak disangka-sangka ia dilepaskan dari djabatan panglima perang ; menurut dugaan oleh sebab fitnah saudaranja jang sulung Dara Sikoh. Sedjak itu Aurangzib menaruh dendam batin pada saudaranja itu,dan mentjari djalan untuk membinasakannja. Diluar dichabarkan ^bahwa Aurangzib telah berhenti sebagai radja muda berhubung dengan niatnja untuk menuntut agama. Akan tetapi sebenarnja ia tidak ingin djadi ulama, malahan menunggu saat jang baik untuk mendjalankan siasatnja. 0
0 I* Sultan-sultan Hindustan bukan memandang keselatan kedaerah Deccan sadja, melainkan keutara djuga, negeri asal mereka jaitu daerab Hindu-Kush, Balkh dan sekitarnja. Daerah-daerah itu perlu djuga disatukan dengan keradjaan Moghul baru.
Mula-mula pangeran Murad disuruh menaklukkan daerah-aaerah jang disebelah utara itu, akan tetapi oleh sebab k e tja k a p a n n ja kurang ia menarik diri. Kemudian Aurangzib mendapat perintah dari sultan untuk mengepalai tentera jang kuat dan merebu't negeri B alkh. D engan tidak disangka-sangka maksud bapaknja itu tak dapat ditjapainja dan kegagalan serangan itu mendjadi penghinaan besar baginja. Penghinaan jang kedua lekas djuga dialam inja. Kota K a n d a h a r di Afghanistan selalu mendjadi perselisihan antara Iran dan H in d u s ta n , sehingga keradjaan-keradjaan itu berganti-ganti berkuasa d isana. Akbar menguasai Kandahar sedjak tahun 1595, akan tetapi d ari tahun 1622 sampai 1638 kota itu diduduki oleh Iran. Ditahun 1638 kembali lagi ketangan Hindustan, ditahun 1648 direbut Iran kedua kalinja,, A u ra n g zib disuruh oleh Shah Jahan mengepung kota itu,. Dengan persediaan jang lengkap ia berangkat kesana, akan tetapi sesudah 6 bulan menge pung kota itu, ia terpaksa balik ke Hindustan dengan tangan jang h a m pa. Shah Jahan amat murka mendengar berita itu dan m e n ita h k a n A u rangzib sekali lagi merebut Kandahar. Ketiga kalinja ia m e jjg a la m i penghinaan jang amat pedes. Balateritera Iran ternjata lebih kuat -dan lebih pandai berperang dari pada lasjkarnja. C Kemudian putera jang sulung Dara Shikoh, musuh Aurangzib di~ perintahkan oleh sultan memimpin tentara baru. Akan tetapi ia djuga ter paksa melarikan diri. Sedjak itu radja-radja Hindustan tidak pernah lagi mentjoba memperluas keradjaan mereka kesebelah utara. Peperangan Kandahar sediakala mendatangkan kerugian besar kepada keradjaan Moghul. Lebih dari 120 djuta rupees dikeluarkan dalam 3 tahun berturut-turut untuk merebut suatu kota sadja. Dari peperangan ini na*npaklah bahwa semangat kepradjuritan bangsa M oghul asli jang m erebut Asia Tengah sampai sebagian dari Europa diatad ke-13, sudah mu ai merosot oleh sebab kemewahan dan hidup bersenang-senang dalam istana dikota-kota.
54
Kedua kalinja Aurangzib diangkat djadi radja muda di Deccan supaja ia bertempat djauh dari pusat pemerintahan jang dibawah pengaruh saudaranja jang sulung. Disana Aurangzib m e n d irik a n kota baru jang dinamai Aurangabad dan memerintah 4 tahun lamanja. neneknja oultan Akbar untuk menaklukkan seluruh Deccan terus djalankannja. Dengan bantuan M ir Jumla seorang Parsi jang men apat kuasa jang penuh, ia mulai memerangi keradjac.n G o lk o n d a . Sesudah takluk, keradjaan Bijapur diserang sehingga hampir djatuh ditangannja. Sultan Shah Jahan tak suka melihat bintang kemasjhuran puteranja semakin naik. Ia chawa'tir kalau-kalau Aurangzib mendirikan keradjaan
baru di Deccan disampflig keradjaan Hindustan. Oleh karena itu sultan memaksa supaja lekas berdamai dengan Bijapur. Untuk sementara waktu Aurangzib sabar dan tunduk kepada perintah sultan. Seperti akan kita lihat nanti ia terus mendjalankan politik.,pengluasan keradjaan di Deccan jang sudah ditetapkannja, sete lah ia sendiri mendjadi sultan. Akan tetapi pekerdjaan itu tidak mudah. Daerah Deccan adalah pusat pertahanan Hindu dalam perlawanan dengan Islam. Rakjat Deccan memandang keradjaan Moghul selamanja sebagai keradjaan orang asing dan karena setia kepada Aryawarta, mereka menentang tjita 2 sultan2 Moghul itu. W aktu Aurangzib memerintah, keteriteraman di Deccan sudah mulai diganggu oleh Sivaji, seorang bangsa Hindu Maratha jang bentji kepada pemerintahan Islanij Sivaji mengantjam kera djaan Hindustan dan mengadjak seluruh Deccan supaja berontak dan merebut kemerdekaannja. Sementara itu Aurangzib memerintah dengan bidjaksana, terutama hal keuangan dan padjak dapat diaturnja, berkat bantuan menterinja Mushid Kuli Khan, jang sama pengaruhnja dengan Raja Todar &Iall dimasa pemerintahan Sultan Akbar. RiwajSt penghabisan dari pemerintahan Sultan Shah Jahan penuh berisi perlawanan antara putera-puteranja jang satu-satunja menuntut haknja ^supaja diangkat djadi pengganti sultan. Diantara mereka ada empat orang putera dari permaisuri Mumtaz Mahall. Akan tetapi putera-piftera itu berlainan tabiatnja dan lagi pula pada masa itu mereka sudah lebih setengah umur dan telah berpengalaman sendiri, baik tentang pemerintahan maupun tentang kepradjuritan, sebab masingmasing memegang djabatan gubernor dibeberapa bagian-bagian kera djaan. Misalnja Dara Shikoh jang ditjintai oleh ba'paknja1 memerintah sebagai gubernor di Purijab. Akan tetapi ia memihak kepada mazhab Hanafi, sebab hatinja tertarik oleh ilmu sufi dan lagi pula bersahabat dengan padri-padri Jezuiet. Ia suruh djuga menterdjemahkan kitab-kitab Upanishad Hindu kedalam bahasa Parsi dan dari bahasa inikh ahli-ahli Perantjis menjalin kitab-kitab itu kedalam bahasa Perantjis diabad ke-18. Hal itu amat membentjikan Aurangzib. Seorang putera lain Shuja, gubernor di Benggala sudah mengangkat dirinja sebagai Sultan Hindustan. Pangeran Murad B,aksh setudju dengan Aurangzib supaja keradjaan Hindustan dibagi clua diantara mereka. Melihat keadaan demikian Aurangzib dengan terus terang berontak dan menjeberangi sungai Narbada, batas daerahnja dengan provinsi Agra untuk menuntut haknja akan mengganti sultan. Sultan mengirim tentera jang ,dikepalai oleh Dara Shikoh, tetapi ia dikalahkan di Samugarh (1658). * Aurangzib tidak menunggu lagi. Sertamerta ia menjerang benteng Agra, jaitu kraton tempat sultan dan menangkap bapaknja. Shah Jahan ditahan dalam benteng itu, meskipun merdeka dan mendapat segala sesuatu jang dikeherMakinja. Murad Baksh
jang memihak kepada sultan dibunuh oleh seorang Gujarat jang menaruh dendam kepadanja waktu ia gubernor dinegeri itu, sudah tentu dengan pengetahuan Aurangzib djuga. Setelah pembersihan itu selesai Aurangzib menarik segala kuasa kepadanja ditahun 1658. Sekarang usahanja jang kedua ialah membinasakan saudara-saudaranja jang masih hidup, terutama Dara Shikoh. Pangeran itu dengan keluarganja dikedjar dan diburu kemana-mana. masuk hutan keluar hutan sampai ia menemui adjalnja. Perbuatan atas saudaranja itu adalah suatu ’aib jang buruk sekali dalam riwajat A u rangzib. Pembunuhan Shikoh dengan isteri serta anak-anaknja dilakukan dengan tjara jang kedjam. Kepalanja dibawa dihadapan Aurangzib jang hanja berseru : ,,Ai badbakth” artinja : ,,Ah, pengchianat”. Kemudian majatnja dikuburkan disamping makam Humayun, leluhurnja jang masjhur itu. Di India tjeritera keluarga pangeran Shikoh jang malang itu sampai sekarang masih tertanam dalam peringatan orang dan mengharukan hati jang mendengarkan kisahnja. Sultan Shah Jahan ditahan 7 tahun lamanja 'dalam benteng A gra, menantikan kedatangan adjalnja dengan bersembahjang daiv beribadat, didjaga oleh anaknja perempuan Jahanara jang setia kepadanji:. Ia meninggal dalam usia 74 tahun dan dengan itu menghabisi hidup jang penuh kesenangan dan kemewahan. Demikianlah nasibnja seorang sultan jang mengagumkan dunia dengan tjiptaan-tjiptaan kebudajaan jang ditinggalkannja.
56
T:dak dapat dibantah bahwa Shah Jahan berdjasa besar bagi kera djaan Moghul, terutama dalam lapangan kebudajaan. Kemasjhurannja sampai terberita di Eropah. Tjiptaan-tjiptaan kebudajaan dimasa pemerintahannja terdiri dari gedung-gedung, istana-istana dan mesdjidmesdjid jang disuruh perbuat oleh sultan itu. Sampai sekarang gedunggedung itu tak ada tandingannja. Kota Delhi diperluas dengan bagian jang memakai namanja sampai sekarang jaitu Shahjahanabad. Diantara bangun-bangunan jang indah-indah dan mas;hur diseluruh dunia kita sebut Taj M ahal dekat Agra, makam permaisuri Sultan Shah Jahan. Permaisuri itu, sebagai kita tulis diatas ialah anak Azaf Khan, seorang menteri Sultan Jahangir. Namanja Arjunand Bano Begam, kemudian diganti dengan Mumtaz M ahal artinja ,,Mutiara istana” dan wafat ditahun 1631 di Deccan waktu sultan berperang disana. Pekerdjaan untuk mendirikan makam itu memakan waktu tidak kurang dari pada 16 tahun. Sesudah selesai barulah djenazah permai suri itu dipindahkan dari Deccan ke Agra. Taj Mahal ialah makam jang terindah diseluruh dunia. Makam itu menundjukkan untuk selamalamanja hingga mana dan bagaimana sutjinja tjinta seorang radja kepada permaisurinja atau lebih umum dan murni lagi, tjinta seorang laki-laki kepada kekasih;nja.
TAJ MAHAL, AGRA’
Keseni'an Islam di India dalam lapangan bangun-bangunan (arsitektur) dizaman Sultan Shah Jahan sudah sampai pada puntjaknja. W u d ju d kesenian itu mexupakan gabungan kesenian Iran dan India (Indo-Persian). Dalam 30 tahun sultan itu dapat mendirikan gedung-gedung jang indah dan belum pemah diperbuat dimasa pemerintahan jang lampau. Makam Itimadu-d-daula, masdjid Ja’mi, istana di Shah Jahanabad Masdjid Mutiara di Agra, Dewan di Delhi, Agra dan Lahore terhitung diantara hasil-hasil seni bangun-bangunan jang terkenal didunia. Mula-mula sultan berniat mendirikan makam untuk baginda sendiri e at aj ahal dan menurut gambar jang sudah lengkap dan j. 3 ■,.Ura,n 9 indahnja. Makam itu tak dapat diperbuat karena sultan i'pen jara an oleh Aurangzib jang tidak suka pada gedung-gedung jang bagus karena imannja. Oleh sebab itu Taj Mahal jang e ua tak djadi didirikan dan djenazah Sultan Shah Jahan dimakamkan sadja disamping kekasihnja. Akan tetapi kebudajaan Hindu asli tak mendapat penghargaan di zaman itu. Shah Jahan melarang mendirikan tjandi-tjandi Hindu, terketjuali tjandi-tjandi untuk kaum Sikh. Kisah hidup Sultan Shah Jahan ditulis oleh pudjangga radja, Abdul H am id Lahovi, dalam kitabnja „Padshah-Nama”. Kitab itu disalin djuga keSalam bahasa Inggeris. A urangzib A lam gir (1659-1707) ; (1069-1119 H .)
Setelah saudara-saudaranja jang menentang haknja untuk mewarisi keradjaan Hindustan semuanja tiwas, maka Aurangzib dinobatkan sekali lagi dengan upatjara di Delhi ditahun 1659. Ia mengambil nama Sultan Aurangzib Alamgir 'jaitu „Jang menaklukkan dunia". 0 Untuk menjenangkan hati rakjat jang mengeluh selama pemerinta han bapaknja, jang mengeluarkan belandja berdjuta-djuta untuk memperlihatkan kekajaan keradjaan Hindustan kepada dunia, ia menurunkan beberapa matjam padjak. Akan tetapi oleh sebab pembesar-pembesar didaerah-daerah jang djauh dari pusat keradjaan kebanjakan tidak mempedulikan a'manat sultan itu, rakjat tetap membajar padjak jang berat seperti dulu dan makin' lama makin bertambah melarat. Meskipun demikian, keamanan dalam seluruh keradjaan tidak terganggu. Di Benggala radja muda Shayista Khan memerintah dengan bidjaksana dan tetap menghalang-halangi kuasa orang Portugis jang hendak mendesak kedalam negeri dari sebelah laut. Ia merebut djuga daerah Chit tagong untuk radjanjaAurangzib meneruskan politiknja terhadap Deccan dan hampir segala waktu dan tenaganja dipergunakannja untuk menaklukkan India Tengah. Kita telah lihat bahwa Aurangzib dua kali mendjadi
*
radja-muda disana dan hampir dapat merebut “keradjaan Bijapur dan Golkonda, akan tetapi terpiiksa meletakkan sendjata dan mengadakan perdamaian dengan keradjaan-keradjaan itu. Lain dari pada wasangka bapaknja ada djuga hal jang memaksa supaja perang diperhentikan, jaitu antjaman Sivaji, seorang panglima bangsa Maratha. Nama bangsa ini akan kita sebut beberapa kali lagi berhubung. dengan perlawanan nja dengan keradjaan Hindustan dan kemudian hari dengan pendjadja han Inggeris. Bangsa Maratha mendiami sebagian dari Deccan disebe a timur Bombay jang sekarang, daerah pegunungan jang tinggi, penu rimba, hutan dan djurang-djurang seolah-olah terpisah dari bagian . India jang lain. Dalam pegunungan itu bangsa Maratha merasa merde a dan selalu menahan.kedatangan orang lain dari luar. Disebabkan o e l perasaan kemerdekaan ituGdan sifat gagah berani, tambahan pula o e keadaan negeri jang didiami mereka, keradjaan lain tak pernah menaklukkan mereka. Malahan bangsa itu djuga dimasa pimpinan pa lawan kebangsaan Sivaji mempunjai tjita-tjita akan menguasai se uru India. o Radja Maratha mengatur keradjaannja jang dinamai Maharashtra . dengan rapi dan setjara keperadjuritan sehingga sangQup I^ em berikan perlawanan kepada tentera Aurangzib jang dikepalai ° e panglima-panglima perangnja jang tak biasa lagi berperang dan hanja mentjari kepelesiran sebelum berperang dan digelanggang perang juga. Mereka membawa keluarganja dan hamba-hamba pelajan d£figan se lengkapnja dan segala sesuatu jang dapat menghiburkan hati kerne an perang. Dalam keadaan demikian sudah tentu bahwa semangat e ^ perang tak terdapat lagi. Dimasa Aurangzib tentera Hindustan su djauh lebih lemah dari pada tentera dimasa Humayun dan Akbar. Bagi Sivaji memberikan perlawanan bukan perkara jang sungguhpun 'tenteranja djauh lebih kurang djumlahnja dari t Hindustan. Mula 2 panglima Afzal Khan jang disuruh oleh untuk mengadakan serangan pertama masuk perangkap dan ^ Shayista Khan, penggantinja hampir binasa djuga. Sementara itu merebut pelabuhan Surat dan merampas segala harta jang tersim pa dalam kota jang makmur itu. Tidak lama kemudian dengan perantaraan radja Jaipur, Sivaji menjatakan kerelaannja akan berdamai dan emu dian diundang keistana di Agra. Menurut berita setelah berha a pan dengan Aurangzib ia tidak mengindahkan tertib dan hormat. erdamaian tidak tertjapai dan Sivaji kembali r kenegerinja. Kegaga an perdjalanan itu memperkuat kedudukannja di Deccan. Putera mahkota Muzzam dan panglimanja Raja Jaswat ebab nja mengchianat sebab menerima makanan snap dari Sivaji. f e f balatentera mereka tidak berdaja lagi, maka Sivaji dengan resmi meng angkat d.rinja djadi radja dan mengadakan perserikatan dengan ra ja 5 8 radja Bijapur dan Golkdnda, keduanja musuh keradjaan Hindustan.
* Sementara itu Hindustan terpaksa berperang dengan Afghanistan dan memakai sebagian tentera pula uricuk memadamkan pemberonlakan kaum Sikh. Dalam keadaan jang genting itu dengan tidak disangka-sangka Sivaji wafat ditahun 1680 dan diganti oleh Sambhaji. Kini datanglah waktunja bagi Aurangzib untuk mengambil tindakan penghabisan dan memukul bangsa Maratha. Akan tetapi setelah ia sampai di Deccan, terdengarlah bahwa seorang putera dari pangeran Akbar sudah bermaksud merebut mahkota Hindustan dengan pertolongan bangsa Rajput. Akbar masih bimbang, ia tidak tahu memper gunakan saat dan kesempatan jang baik. Sebelum bertempur ia ter paksa melarikan diri ke Persia, setelah kenjataan bahwa orang Rajput tidak suka lagi" dibawah pimpinannja. , Aurangzib berangkat ke Deccan di'fcahun 1618 dan berdiam disana ’ sampai achir hidupnja, djadi kira-kira 26 tahun. Ditahun 1685 Bijapur tunduk dan ditahun 1687 Golkonda djatuh. Segala harta benda keradjaan2 itu dirampas dan dikirim ke Agra. Radja Sambhaji ditawan dan dihukum mati atas titah sultan sendiri (1689). Ditahun 1691 Tan'jore dan Trichinopoly di India Selatan (dekat Madras sekarang) mengakui kuasa Hindustan. Dimana-mana Aurangzib mentjapai kemenangan jang gilang-gemilan'g. Sekarang keradjaannja sud^h memperoleh bentuk jang terluas sedjak 'pemerintahan Sul'tan Akbar. Bangsa Maratha sadjalah jang tak dapat ditaklukkannja dan jang memberi perlawanan terus-menerus. A u rangzib pada masa itu sudah berusia tinggi dan tak sanggup lagi mendjalankan pimpinan jang tepat. Ia hanja pertjaja kepada martabatnja sendiri. Putera-puteranja satu persatu dibuang keluar negeri atau diangkat sebagai gubernor, djauh dari tempat diamnja. Sedjak 1696 perang Maratha menimbulkan kerugian besar pada keradjaan. Kesehatan sul tan makin berkurang dan ditahun 1705 sultan menunggu adjalnja di Ahmadnagar, tempat permulaan perang Deccan 24 tahun jang lalu. Adjalnja datang ditahun 1707 ; setelah selesai sembahjang subuh, baginda berpulang kerachmatu’llah. Menurut wasiatnja ia tak berkehendak dimakamkan seperti sultan-sultan leluhurnja dengan upatjara 'jang sebesar-besarnj a,melainkan seperti seorang musafir jang hina-dina sadja dikota Daulatabad. Empat rupees untuk membeli kaTanja dan 300 rupees jang diterimanja dulu waktu ia mas'h ketjil sebagai upah rnenjalin Quran, itulah peninggalannja jang dimintanja supaja dibagibagikan diantara fakin dan miskin. Demikianlah kirah jang amat menjedihkan dari seorang sultan jang membawa keradjaan Hindustan kepada puntjak kekuasaannja. Setelah Aurangzib wafat keradjaan itu mundurlah fiengan tjepat menemui
keruntuhannja. Ternjata djuga bahwa sultan pada achir hlduP ",earab£Ia' maksud membagi keradjaaft Hindustan diantara tiga o m g • sebab ia sudah berpendapat bahwa tak dapat tiada akan terdjadi perse lisihan diantara mereka tentang penggantinja. . Seumur hidupnja Aurangzib tetap teguh memegang agama- Islam menurut mazhab Abu Hanifah. Ia mendjalankan dan sja • I Islam sekeras-kerasnja, djauh berbeda dengan leluhurnja, Sultan Shah Jahan. Ia hafal akan Quran dan m e m p u n j a i ilmu j g dalam tentang agama dan tertarik djuga oleh filsa at a makan, minum dan berpakaian sederhana, hasrat-hasrat emewa dalam hidupnja dilawannja dengan keras setjara santri. a , seperti kita lihat, imannja itu bukan mendjadi halangan a9*n Ja berperang dimana perlu. . Lebih dari pada 60 tahun ia hidup dala ^ suasana perang dan dalam mentjapai maksudnja ia sering *nen* j . lan jang meliwati batas peri kemanusiaan atau jang ti a sea h u k u m
dengan hukum-hukum ketuhanan. Golongan Hindu selalu ditindis. Mereka tak diberikan kese p untuk turut ambil bagian dalam pemerintahan. Aurangzib hanja ^ adakan perhubungan dengan radja-radja Hindu, djikalau dipan berguna bagi politiknja. Agama Hindu dianggapnja ^ er5^.ntf n^ j tutup ngan keselamatan keradjaannja. Beratus-ratus sekolah 'n,.Ug enares dan dibongkar; begitupun tjandi-tjandi jang indah-inda i Mathura, di Rajputana dan lain-lain tempat. Perhiasan-per iasa ^ segala sesuatu jang berharga dalam tjandi-tjandi itu diperguna an mendirikan mesdjid-mesdjid baru. Prof. Sarkar (seorang in u naksir tjandi-tjandi jang dirusakkan di Rajputana sadja diwa P rintahan Aurangzib lebih kurang dari 250 buah. Sebagai tersebut diatas Sultan Firoz Tughlak d^ertengahan^ a ^ ke-H mengadakan suatu padjak istimewa (jizya), sei^9a Ja Shan duduk jang tidak beragama Islam. Sultan Akbar, Jahangir oacljak Jahan jang mentjari persatuan dalam keradjaan meng berlaku, itu. Akan tetapi selama Aurangzib memerintah padjak itu tetap meskipun tidak disetudjui oleh radja-radja Hindu. Menteri Khafi Khan jang memberi lukisan dari hidup Aurangzib memudji sultan itu sebagai crang jang cSetia ke'pada agama segala dasar dan tudjuannja, sebagai bapak jang mentjintai . orang jang bekerdja keras siang dan malam, jang mempunjai tubuh jang luar biasa kuatnja, akan tetapi bukan seorang radja jang menjamai ukuran Akbar.
60
Ini bergantung terutama kepada tabiatrija jang sukar niem'p ^ j j ^ orang lain dengan sepenuh-penuhnja. Udjarnja: „Seorang ra ja ■jan lah menganggap ia mempunjai keluarga jang dapat diharap annja, lainkan ia harus berpeudirian sendiri,” mendjadi sembojan po i i nja.
Sebab itli ia tidak dapal; mempergunakan tenaga-tenaga muda dan baru untuk pembantunja dalam memperkuat sendi-sendi keradjaannja. Peperangan di Deccan selama 26 tahun itu semata-mata dipimpinnja sendiri. Akan tetapi sia-sia belaka dan hanja membuktikan kekurangannja dalam menentukan garis-garis politik jang luas dan njata. Saat iang baik untuk menarik diri dari pemerintahan supaja diganti oleh puteranja jang sudah berumur lebih dari 60 tahun ia tidak pergunakan. akan 'tetapi ia terus memerintah sampai adjalnja dalam usia 90 tahun. Aturan-aturan pemerintahan dari zaman Akbar masih dipegangnja dengan teguh, ia tidak suka atau tidak sanggup mengadakan perubahan2 selaras dengan keperluan masa. Hanja satu perubahan jang menarik perhatiannja ialah, djik^lau seorang gubernor meninggal, warisnja harus menjerahkan segala peninggalan kepada radja. Dengan tindakan de• mikian dapatlah ia tetap menjediakan harta benda untuk membelandjai perang jang lama itu. Adalah dua matjam kesalahan jang nampak pada penghabisan hidupnja. Pertama : orang Inggeris jang menduduki Surat, pelabuhan jang penting di Sujarat jang dirampas mereka dari orang Portugis, diusir oleh Sivaj*i dua kali berturut-turut, akan tetapi setelah Sivaji wafat, Aurang zib merpperkenankan mereka tinggal disana. Kedua: Gubernor Benggala Ibrahim Khan, setelah orang Portugis diusir lebih dulu ditahun 1632 oleh Sultan Sh#ah Jahan dari Hugli tidak djauh dari Calcutta, memperbolehkan orang Inggeris memilih tempa't dimuara sungai Gangga atas persetudjuan sultan sendiri. Ditahun 1690 Charnock mengibarkan bendera Inggeris ditempat itu, jang kemudian hari mendjadi kota Calcutta. * Aurangzib meninggalkan banjak surat2 jang ditulisn;'a kepada puteraputeranja jang masih tersimpan sampai sekarang dan memberikan lukisan jang agak sempurna tentang hidup rohani sultan itu. Riwajat pemerintahannja ditulis oleh Mirza Muhammad Kasim: „Alamgiri-nama" dan Muhammad Sagi Khan : Maasir-i-Alamgiri. Kumpulan surat-suratnja diterbitkan oleh Inayat-ullah Khan : „Kalimat-i-Aurangzeb" . Lagi pula beberapa orang Barat jang melawat di Hindustan menulis kitab2 djuga tentang keadaan pada masa itu^ misalnja Dr. Gemelli-Careri orang Italia jang mengundjungi sultan sendiri di Ahmadnagar ; Manucci orang Italia djuga, De Laet dan Van den Broecke dua-duapja orang Belanda jang tinggal di Surat dan Bernier, seorajig Perantjis. Orang India jang ahli dalam sedjarah dimasa Aurangzib ialah Prof. Sarkar jang njenulis riwajat sultan itu dengan mempergunakan surat-^uratnja dan sumber2 lain jang diterbitkan dalam 5 djilid.
4.
Hindustan sesudah wafatnja Aurangzib (1707 — 1857) ; (1119 - 1275 H .). o
Seperti pada permulaan pemerintahanrija Aurangzib berseteru de ngan saudara-saudaranja, begitu djuga puteranja jang tiga or§ng itu masing-masing menuntut haknja akan mendjadi sultan. Muazzam bertempat djauh di Kabul, jang dua orang lagi Azam dan Kambakhsh bersamasama dengan sultan di Deccan waktu ia wafat. Kenjataan bahwa Muazzam lebih tjakap diantara mereka. Dengan setjepat-tjepatnja ia dafcang dari Kabul menudju India dan memukul tentera saudaranja Azam dekat Agra. Selandjutnja ia merebut kota Agra dan menarik kuasa ke radjaan kepadanja. Ia dinobatkan djadi sultan dan mengambil nama Sultan Bahadur Shah (1707— 1712); (1119 — 1124 H.). Ia bersekutu dengan bangsa Rajput dan setelah mengadakan beberapa perdjandjian terus berangkat untuk menjerang saudaranja jang ketiga di Deccan., Kambakhsh dikalahkan dan meninggal oleh sebab luka-lukanja di Haidrabad. 0 Bangsa Maratha merasa senang djuga sebab sultan jang baru mele-, paskan tjutju Sivaji jang ditawan sedjak ketjilnja dan didicfik di Delhi. Pemuda itu diangkat djadi radja Maratha.
62
Akan tetapi jang menggontjangkan pemerintahan Sultan 'Bahadur ialah pemberontakan kaum Sikh. Agama Sikh (Sikh artinja murid) ada lah suatu tjabang agama Hindu jang mula2 dipimpin oleh Guru Isfanak (1469— 1539). Perbedaan agama mereka dengan agama Hindu mengenai tiga perkara, jaitu mereka mengutamakan ke-esaan Tuhan jang bukan bersifat tiga, (trimurti); kedua pemudjaan kepada dewa-dewa tidak perlu dan ketiga mereka tidak mengakui pemisahan2 masjarakat dalam beberapa giolongan (warna atau kasta). Kaum itu dipimpin oleh seorang ,,guru selaku nabinja. Mula 2 guru itu semata-mata mengepalai agama sadja, akan tetapi sedjak masa Hargobind (1606'—■ 1645) guru itu mementingkan kuasa duniawi djuga dan pendidikan setjara peradjurit diantara pengikutnja. Dimasa pemerintahan Jahangir dan Aurangzib dua orang guru dihukum mati. Diantaranja Tegh Bahadur jang mula-mula dihukum sadja, akan tetapi kemudian dituduh mengintip harem sultan. Ketika akan dipantjung ia berseru : ,,Sultan Aurangzib, hamba memandang dari djendela pendjara bukan kearah harem baginda, melainkan kepada kedatangan> bangsa Bara't jang akan merampas mahkota mutiara baginda dan membinasakan keradjaan Hindustan”. e Guru jang kesepuluh dan penghabisan ialah Govind Singh (1675 — 1708). Guru inilah jang mengadakan peraturan- tjara militer dalam masjarakat, dasar2 hidup, undang-undang dsb. jang sampai sei.arang masih dipegang teguh oleh masjarakat itu. Sikh bukan nama bangsa, melainkan berarti persandaraan jang terikat oleh beberapa aturan-aturan
jang istmiewa. Aturan-aturan itu termuat dalam buku sutji „AdiGranth". Seorang pemimpin diantara mereka, bernama Bandah berontak dan melawan pemerintahan Hindustan. Pemberontakan itu dapat dipatahkan oleh Sultan Bahadur jang sudah berusia 65 tahun pada waktu menggantikan bapaknja. Sesudah 5 tahun bertachta di Delhi ia wafat ditahun 1712. Diantara empat orang anaknja petjah pula peperangan warisan. Jang sulung, akan tetapi jang amat kedjam, ialah Jahamdar Shah, diangkat mendjadi sultan. Tidak lama, hanja 11 bulan kemudian ia dibunuh oleh keponakannja Farukhsiyar (1713 — 1719); (1124 •— 1131 H .). Dengan tidak mempedulikan apa-apapun ia bersihkan istana dari pengaruh pangeran-pangeran jang .melawan. Ia memerintah sampai tahun 1719 dengan penuh kekedjaman. Dalam mendjalankan pemerintahan ia * sebetulnja tak berkuasa, sebab diserahkannja kepada dua orang emir atau omrah, berasal dari Afghanistan sebagai orang kepertjajaannja. Mulai dari zaman Akbar omrah2 itu banjak pengaruhnja dalam pemerin tahan sehari-hari. Acfiirnja mereka asingkan sadja sultan boneka itu dan seterusnja >a dibunuh. Sedjak itu sultan-sultan jang memerintah berturutturuPsampai tahun 1761, hanja perkakas jang tidak berdaja dalam tangan emir2 itu, jaitu Sultan Muhammad Shah, Ahmad Shah dan Alamgir II. Diantara tahun 1722— 1724 berpetjah-petjahlah Hindustan dalam befcerapa daerah-daerah jang merdeka, masing-masing dikepalai oleh 6 rang dari luar keluarga sultan. Menteri Azaf-Jah mengambil sebagian dari Deccan dan mendirikan keradjaan baru jaitu Hydrabad ; Saadat Khan menguasai Oudh, kemudian diganti oleh Safdar Jang, se orang radja jang terkenal. Allahwardi Khan mengangkat dirinja sebagai radja Benggala. Djadi keradjaan Hindustan jang luas itu telah petjah dalam waktu 17 tahun sadja sed'jak wafa'tnja Aurangzib. - Sementara itu keradjaan Maratha timbul lagi dan hampir melampaui keradjaan-keradjaan lain. Kedudukan itu tertjapai oleh sebab kebidjaksanaan wazir2 negeri j^ng mendapat gelaran ,,peshwa”. Jang pertama diantara peshwa-peshwa itu ialah seorang Brahmin Balaji Visvanatha. Ia diganti oleh anaknja jang lebih bidjaksana lagi jaitu Baji Rao. Dalam keadaan demikian 'peshwa itulah jang sebenafnja berkuasa dalam ke^ radjaan Maratha, bukan radja lagi, sampai 1818, djadi hampir satu abad lamanja. Akan tetapi mereka terus memperkuat keradjaan dan dengan keras meneruskan tjita2 Sivaji, pemimpin kebangsaan dari abad ke 17. Gujarat dan Malwa ditaklukkan mereka, sehingga tentara Maratha dapat mendekati Jcota JDelhi. Akan tetapi tentera ftu sekonjong-konjong kembSli keselatan dan memaksa Nizam Hydrabad berdamai. Sementara itu Sultan N adir Shah dari Iran menunggu-nunggu waktu jang baik untuk merebut Delhi. Pada tahun 1739 (1156 JH.) ia memasuki daerah
India Utara. Setelah Lahore djatuh 'tentera kedua belah pihak bfcrtempurlah di Panipat, tempat perdjuangan bangsa2 sedjak 'purbakala. Sultan Ahmad Shah melihat bahwa perlawanannja akan sia-sia belaka ; ia minta berdamai dan radja-radja- itu berdua pergi ke Delhi. Disana Sultan Nadir Shah mendengar chabar, bahwa tenteranja diserang orang Hindustan bertentangan dengan perdjandjian jang sudah ditetapkan. Menurut berita murkanja tidak tertahan lagi dan selama 9 djam serdadu Iran membunuh siapa sadja jang diketemui di Delhi. Lagi pula harta benda penduduk semuanja harus diserahkan kepadanja. Setelah 50 hari lamanja tentera Iran merampas, Sultan Nadir Shah berangkat dengan membawa singgasana burung merak jang disuruh perbuat oleh Sultan Shah Jahan. Maksud Iran tidak lain dari pada merampas kekajaan jang tersimpan dalam perbendaharaan-perbendaharaan di Delhi, bukan Hendak menaklukkan ke radjaan Hindustan. s Sementara itu peshwa Maratha mengadakan persediaan untuk merebut. Punjab. Ditahun 1758 daerah jang subur itu djatuh ketangannja. Sekarang tinggallah satu sadja 'tindakan jang perlu diambil oleh bangsa Maratha, jaitu menaklukkan Delhi, dan djikalau berh-asil merekalah jang akan menguasai seluruh India. Akan tetapi radja-radja Islam telah insjaf bahwa, djikalau mereka tidak bersatu, pemerintahan Islam akan lenjap dari India untukaselamalamanja. Sebab itu mereka minta bantuan dari Sultan Ahmad Shah D u r rani dari Afghanistan jang mempunjai tentera jang kuat. Ia segan djuga akan antjaman dan desakan kerad'jaan Maratha jang berba'tas dengan negerinja. Ditahun 1760 tibalah waktunja bagi bangsa Maratha untuk menentukan keradjaan manakah, Hindu atau Islam jang akan tetap berkuasa di India. Kota Delhi dengan sebentar sadja djatuh ditangan mereka. Ditahun 1761 (1175 H.) balatentera Maratha jang kuat menudju keutara untuk menjerang ten'tera Sultan Ahmad Shah Durrani. DeKat Panipat pula akan terdjadi pertempuran jang penghabisan. Sekonjong konjong timbullah penjakit menular dan bent)ana kelaparan diantara orang Maratha dan mereka terpaksa mentjari perdamaian. Mereka sedia menmggalkan Punjab, akan tetapi perseketuan radja-radja Islam menolak. Pertempuran terdjadi, achirnja tentera Maratha dibinasakan. D ian tara 300.000 serdadu menurut berita ada lebih kurang 200.000 jang tiwas. Hampir semua panglima-panglima Maratha gugur dimedan perang. D e ngan tidak teratur, dalam keadaan katjau-balau sisa-sisa tentara jang besar itu melarikan diri kepegummgan Deccan. Pukulan itu rupanja tepat sekali, sebab sedjak peristiwa itu bangsa Maratha tak pernah lagi merebut kuasa di India. 1
04
Akan tetapi Sultan Ahmad Shah Durrani tak dapat mempergunakan kemenangan itu untuk- menimbulkan keradjaan Hindustan kembali,
Setelah antjaman Maratha dipatahkan, maka radja-radja jang bersekutu itu pulanglah kenegerinja masing-masing daii meninggalkan keradjaan Hindustan seperti dulu, artinja dalam keadaan lemah dan lapuk, semata-mata menunggu keruntuhannja sadja. Sehagai penutup baiklah kita selidiki hal-hal jang menjebabkan kemunduran keradjaan Hindustan itu. Keradjaan Hindustan tidak berakar dalam persatuan kebangsaan. Oleh sebab itu kekuatannja tergantung pada ketjakapan sultan-sultan jang berturut-turut memerintah. Sedjarah dunia mengakui bahwa sul tan-sultan Moghul mulai dari Akbar hingga Aurangzib mempunjai sifat-sifat jang luar biasa. Mereka selalu mementingkan keperluan balatentera jang kuat untuk mendjaga ketenteraman dan mem'perluas keradjaan. Hanja dimasa pemerintahan Shah Jahan tentera itu kurang t diperhatikan, akan tetapi Aurangzib memperkuatnja kembali. Pada .masa itu boleh dikatakan bahwa semangat keperadjuritan mulai mundur disebabkan oleh kemewahan dan tjara hidupnja pangeran-pangeran, dan pemimpin-pemimpin jang seharusnja memberikan teladan dalam hal kesatriaan. Dalam T150 tahun, jaitu dari pemerintahan Akbar sampai Aurangzib hanja' empat orang sultan jang memerintah, djadi tiap-tiap sultan ratarata 36jtahun. Putera-putera mahkota telah berumur lebih dari 50 ta hun, sebelum mereka dapat mengganti bapaknja. Sebab itu tenagatenaga baru dan pendorong-pendorong kearah perobahan dan kemadjuan* tidak pernah mempunjai kesempatan untuk memerintah. Lagi pula perang jang lama terutama di Deccan menghisap sumbersumber kekajaan negeri dan mem'inta hampir segala waktu dan tenaga sultan-sultan. Umpamanja Aurangzib sadja berperang hampir 26 ta hun terus menerus dan ia lebih lama tinggal diluar ibu negeri dari pada memerintah di Delhi. • Keradjaan Hindustan hanja melingkungi daerah-daerah pedalaman djadi tidak dapat mempunjai angkatan laut dan perhubungan laut dengan negeri asing. Oleh sebab itu peredaran barang-barang masuk dan keluar, dengan pendek kata, perhubungan internasional tidak ada.
Pun kaum Hindu masih mempunjai tjita-tjita untuk menimbulkan keradjaan Aryawarta dari purbakala. Perbenturan antara Hindu dan Islam tidak berkeputuSan, terutama mulai dari masa Sivaji sampai di masa jang acliii. Lagi pula pendjadjahas Barat jang mulai menduduki tempat-tempat jang penting, misalnja Madras, Bombay dan Calcutta berpengaruh besar djuga kepada keradjaan Hindustan. Orang Inggeris amat tjerdik dalam# usah^ mentjari 'keuittungan dari pertentangan-pertentangan di dalam negeri. Mereka itulah jang sebenarnja mempertjepat keruntuhan keradjaan Hindustan. Indi?
Sedjak pertempuran antara Islam dan Hindu di Panipat'sedjarah India berpindahlah ke Befiggala dimana Kongsi Inggeris (East Indian Company) mulai mendirikan djadjahan kolonial. Umpamanja nawab M ir Kasim (gubernor Benggala) selalu diganggu sehingga ia terpaksa ber perang melawan orang Inggeris. Akan tetapi ditahun 1764 ia menjerah diri. Sultan Shah Alam dari Hindustan terpaksa mengadakan perdjandjian dengan Clive gubernor Inggeris di Benggala. Perdjandjian itu memberi kuasa kepada Kongsi Inggeris di Benggala untuk mengangkat seorang Inggeris sebagai penasehat dalam hal keuangan, padjak, tjukai d.1.1. didaerah itu. Hak mi dinamai „dewani”. Sedjak penjerahan „dewani” itu kepada orang Inggeris, merekalah sebenarnja jang berkuasa disana, meskipun sultan-sultan Hindustan* masih diakui, akan tetapi sudah terikat oleh matjam-matjam perdjandjian dan seolah-olah tidak lain lagi d ari, pada boneka jang menerima gadji sadja. M ulai tahun 1765 teranglahbahwa nasib keradjaan Hindustan tergantung pada kerelaan Kongsi Inggeris.
Pendjadjahan Inggeris berdjalan terus dengan tidak mendapat rintangan jang berarti. Dizaman jang berikut India sebagi&n demi se bagian djatuhlah ketangan orang Inggeris. Sultan-sultan Hindustan dibiarkan oleh mereka memerintah di Delhi dengan bersenancr-senang se'perti radja-radja boneka hingga tahun 1857. Ditahun itu tibalah waktunja untuk menghapuskan kesultanan itu dan setelah berdiri 330 tahun, keradjaan Akbar jang masjhur itu lenjaplah dan dimasukkan dalam keradjaan Inggeris Raja.
BAGIAN
Z A M A N P E N D JA D JA H A N IN G G E R IS
D a l a m Bagian pertama kita sudah terangkan bahwa dan pada permulaan tarich Masehi sampai abad ke-4 perhubungan dagang an a keradjaan Rumawi dan benua Timur (Iran dan India) ertam , Perhubungan itu sebagai kita tahu mulai terbuka sedja pen) Iskandar Z u ’l Karnain ke India Utara. « i •. Setelah bangsa Arab dalam abad ke-7 dan ke-8 merebut tana dan Iran, maka perhubv.ngan jang langsung antara n ia ^ Eropah terputus. Sedjak itu perniagaan dengan daerah Timur pin ^ tangan orang Arab. Perdjalanan dagang itu melalui Teluk ersia ^ Laut Kolzum. Saudagar-saudagar di Eropah menerima barang Timur dipelabuhan-pelabuhan di Laut Tengah, jang didjual me ^ dipasar-pasar di Eropah Tengah dan Utara. Jang memegang dagang itu mula2 ialah saudagar-saudagar Italia dari Venetia dan , 1.
Pendjadjahan Portugis.
r
Oleh sebab tidak senang melihat kemadjuan dagang orang( Ita ^ maka keradjaan Portugis berichtiar hendak mentjahari djalan aut s_ ke India melalui Afrika Barat dan Selatan. Setelah tahu benar te ^ keadaan didaerah Afrika Barat, mereka itu makin lama makin nudju kearah selatan, sehingga ditahun 1486, Bartholomeo p^g, Novaes tiba diudjung Afrika jang paling selatan, jaitu Tan ) 9 harapan (K. de L e d e Hoop). Enan, tahun kemu^an C o lu m to disuruh oleh radja Spanjol mentjari djalan ke India ti a i en anq jang disangkanja tanah India (1492). Ditahun 1498 tiba pula seora B pelajar Portugis Vasco di Gama di Calicut,, suatu tempa ejajui barat-daja India. Menurut berita pelajarannja mula-mu a “ Tandjung Pengharapan dan sampai di Zanzibar. Dari sana j-alan perantaraan nachoda-nachoda bangsa India ia dapat mengetahui ) kenegeri itu. ^ Ditahun 1500 angkatan laut Portugis jang kedua dan dikepal Cabral tiba di Calicut dan mendirikan bandar dan benteng j^ak Akan tetapi ia terus' menghadapi perlawanan jang keras a saudagar-saudagar Arab dan Iran. Politik Cabral semata-mata a^au berdagang sadja, bukan hendak menguasai setjnra pendjadja koloni. Baru penggantinja Albuquerque mempunjai angan-angan un mendirikan koloni Portugis dibenua Asia jang akan mendja i Pu perdagangan didaerah Timur. Untuk mentjapai maksud itu ia menjerang
dan merebut kota Malaka (1511) dan memasuki kepulauan Indonesia sampai di Maluku. Kesebelah barat ia m'entjoba merebut kota Aden untuk menguasai Laut Kolzum, akan tetapi maksudnja gagal, hanja Teluk Persia dapat dimasukinja. Tudjuan politik bangsa Portugis ialah snerebut daerah-daerah di Timur untuk kebesaran keradjaan me-, reka. Mereka tak keberatan bangsanja bertjampur dengan penduduk asli supaja dengan djalan demikian agama mereka (Katolik) dapat disebarkan. Golongan peranakan Eropah di India (Eurasians) kebanjakan keturunan orang Portugis, jang sampai sekarang masih memakai nama Portugis djuga. Tempat-tempat jang diduduki orang Portugis didaratan India tidak banjak. Jang lebih penting bagi mereka ialah pulau Ceylon. Lama kelamaan pendjadjahan Portugis itu mendjadi lemah, terutama oleh perbuatan-perbuatan j^ng kurang djudjur. Sifat # pegawai-pegawai peranakan Portugis diwaktu itu buruk sekali ; mereka memeras rakjat dan suka menggelapkan uang. Lagi pula keradjaan Portugis di Eropah pada masa itu mulai berkurang kuasanja dan achirnja bersatu dengan keradjaan Spanjol. Dalam pada itu pimpinan dari negeri sendiri tidak tjukup lagi dan mereka lekas dapat diusir oleh pendjadjah 2 baru, jaitu^elanda dan Inggeris. Sebagai kita tahu Malaka dan Ceylon direSut oleh Belanda kemudian hari dari orang Portugis. Benteng-benteng ketjil (didaratan India mula-mula djatuh ketangan Belanda djuga, akan tetapi tidak lama kemudian direbut oleh Inggeris. Achirnja orang Belanda snenduduki kepulauan Indonesia sadja, sedang orang Inggeris membsatkan tenaga mereka di India. Sampai sekarang masih ada lagi 3 pelabuhan ketjil di India jang dikuasai oleh Portugis, jaitu Diu, Damao dan Goa. 2.
Permulaan pendjadjahan Inggeris.
Seperti orang Belanda, orang Inggeris djuga mula-mula hanja mentjari perhubungan berniaga sadja. Ditahun 1600 mereka mendirikan .,East Indian Company ot London , sematjam ,,Oost-Indische Compagnie” Belanda. Mereka djuga mengirim kapal-kapal ke Djawa dan kepulauan Maluku dan mempunjai benteng di Ambon, akan tetapi sedjak 1623 mereka meninggalkan kepulauan itu. Ditahun 1612 Kongsi itu, m e n d a p a t ~izin u n t u k berdagang d i Surat (Gujarat). Inilah permulaan kuasa orang Inggeris di India. Kemu dian mendapat kedudukan di Benggala ; akan tetapi perniagaan itu tak berarti sampai ditahun 1690. Ditahun ini Kongsi itu mendirikan suatu benteng jang mendjadi pangkal kota Calcutta sekarang dan dari sinilah m e r e k a ' m e n d e s a k kedalam n e g e r i. Ditahun 1700 o r a n g I n g g e r is sudah m e r f ip u n ja i kedudukan j a n g tetap pada empat tempat di B e n g g a l a . Disebelah tenggara Kongsi Inggeris m e n d a p a t sebidang tanah dekat p a d a kota Portugis San Thomas jang sudah: mulai mundur. D i t a h u n
1639 mereka mendirikan benteng disana jang mendjadi permulaan kota Madras. Disebelah barat* India kota Bombay jang dikuasai oleh Portugis diberikan sebagai mahar kepada puteri Catharina Bcaganza dari Portugis jang kawin dengan radja Inggeris, Charles I I ditahun 1661. Dengan sendirinja kota itu mendjadi milik keradjaan Inggeris. Djadi diabad ke-17 keradjaan itu sudah menduduki bebera'pa tempat jang penting dikeliling India disebelah laut dan mudah akan menguasai negeri itu. Sebagai keradjaan laut Inggeris mengerti akan kepentingan dan kekuatan benteng-benteng dipantai laut, meskipun luas tempat2 itu semuanja pada masa itu belum sampai 20 mil empat persegi. Sementara itu mereka membudjuk-budjuk sultan-sultan M oghul di Agra dengan matjam-matjam djalan. Mula-mula seorang utusan resmi dari radja Inggeris sendiri datang mengundjungi Sultan Jahangir. Sir Roe, salah satu dari utusan itu, tinggal di Agra lebih kurang 3 tahun, r dalam waktu mana ia dapat mengumpulkan keterangan-keterangan jang tjukup dan tentu untuk mengetahui seluk-beluknja keadaan dalam kera djaan Hindustan. Ditahun 1708 kongsi-kongs'i di Inggeris jang berdagang di India disatukan mendjadi kongsi jang baru (United Com pany). Dibelakang hari Kongsi itu mendapat hak (charter) untufc mengatur pemerintahan di India. Sedjak itu dapatlah Kongsi itu dipandang sebagai alat pendjadjahan Inggeris disana sampai tahun 1857, dalam tahun mana Kongsi itu dibubarkan dan segala kuasanja ditarik oleh keradjaan Inggeris. Dalam abad ke-17 orang Perantjis djuga mendapat izin dari bebe rapa radja2 ditanah pesisir India untuk membuka kantor, misalnja .di Su rat (1664), Pondicherry (1673) dan Chandranagar (1688). Merekapun mempunjai Kongsi perniagaan di India jang didirikan tahun 1604. 3.
70
Perang Inggeris-Perantjis di Ind ia (1745 — 1763).
Hampir selama abad ke-18 perang antara Inggeris dan Perantjis tidak berkeputusan di India untuk merebut kuasa disana. Keradjaankeradjaan itu satu-satunja mentjahari kepentingan sendiri dengan me ngadakan perdjandjian dengan radja-radja di India jang sudah tahu pula memilih pihak jang m enguntungkan bagi mereka. Perang antara Inggeris dan Perantjis di Eropah menimbulkan perang di India antara mereka, akan tetapi ada djuga perang jang dilakukan oleh ke dua belah pihak sadja semata-mata un tu k mengusir pihak jang lebih lemah dari India. Mula-mula ditahun 1745 orang Perantjis merebut kota Madras ; kota itu dikembalikan 3 tahun kemudian menurut perdamaian di Aken, setelah perang di Eropah selesai. Akan tetapi meskipun &udah berdamai, perang di India berdjalan terus antara Inggeris dan Perantjis. Panglima perang Inggeris ialah Clive dan tentara Perantjis dikepalai
oleh Dupleix. Pada waktu itu didaerah Madras dan Deccan Perantjislah jang lebih kuat. Mereka dapat menolong Nizam Hydrabad dalam per lawanan dengan keluarganja untuk mewarisi keradjaan itu, dan partij jang dibantu oleh Inggeris kalah. Dupleix njata seorang Perantjis jang tjakapj dan mempunjai rentjana jang lengkap untuk mematahkan kuasa Inggeris di India. Oleh sebab itu Inggeris mendesak pemerintah Peran tjis supaja perdamaian Aken jang telah diadakan itu dipegang dengan teguh dan Dupleix dipanggil kembali. Pemerintah Perantjis jang pada masa itu sudah mulai lemah memenuhi permintaan itu. Ia diganti oleh Lally seorang bangsawan berasal dari Ierland, akan tetapi kenjataan tidak mempunjai ketjakapan jang dapat dibandingkan dengan Dupleix. Dengan mudah sekali dalam perang jang berikut Clive merebut Pondicherry dan membongkar benteng-benteng Perantjis jang ada disitu. Ditempat-tempat lain orang Perantjis kalah djuga, sehingga sedjak perdamaian Parijs (1763) kuasa Perantjis di India boleh dikatakan sudah patah sama sekali. Sampai sekarang Perantjis hanja menduduki tiga kota jang ketjil di India, jaitu Pondicherry (dekat Madras), Chandarnagar (dekat Calcutta) dan Tellicherry (dekat Calicut). O 4.
Pemerintahan Clive di Benggala (1757 — 1760) ; (1764 — 1767).
Lah'y dipanggil kembali dan dihukum mati, oleh karena bentjana kehinaanjang ditumpahkannja atas keradjaan Perantjis di India. Dimasa itu njuntjullah seorang Inggeris bernama Robert Clive jang kelak akan menanam pokok kuasa Inggeris di India. Ia datang di India ditahun 1743, baru berumur 19 tahun, sebagai pegawai rendah dari kongsi Inggeris dan ditempatkan di Madras. Disinilah ia mulai menundjukkan ketjakapannja dan hasratnja jang keras untuk memperkuat kedudukan Inggeris. Sebe lum itu 'perlulah dulu orang Perantjis jang sudah berkuasa disana dilawan sehingga mereka terpaksa meninggalkan India. Lambat laun Clive mempunjai kedudukan jang kuat, jang dipergunakannja untuk mepiperluas pengaruh Inggeris di Benggala. M e nurut politiknja, negeri itulah jang harus direbut lebih dulu, sebelum menudju kehulu sungai Gangga. Akan tetapi djalan itu tidak mudah. Nawab Seraju~d’daula, radja Benggala sama sekali tidak menjukai kedatangan orang Inggeris didalam negerinfa. Benteng Inggeris jang paling djauh dari laut (Kasimbazar) dengan segera direbutnja dan dengan 50.000 orang ia terus menjerang Calcutta jang hanja dipertahankan oleh 200 orang serdadu Inggeris. Kota itu menjerah dalam 6 hari. Tawanan dimasukkan dalam suatu ruangan pendjara jang besarnja tidak lebih dari 200 m2. Menurut bertta keesokan harinja hampir semua orang Inggeris jang ditawan itu mati dibunuh oleh pendjaga pendjara itu. Pemeriksaan menentukan bahwa bukan Nawab sendiri jang memberikan perintah untuk membunuh tawanan itu. Pembunuhan m dinamai orang Inggeris
„the tragedy of the Black Hole” atau pembunuhan jang ngeri dalam pendjara gelap. Sebagian diiri orang Inggeris lari menghilir sungai G an ges dan dari sana memberi chabar kepada Clive jang berada di Madras tentang peristiwa itu. Ia segera datang ke Calcutta dengan angkatan laut. Sepuluh bulan kemudian kota itu dan sekitarnja direbut kembali (1757). Akan tetapi maksud Clive belum tertjapai selama Nawab masih merdeka dan Benggala dibawah kuasanja. Oleh sebab itu ia memakai pelbagai tipu muslihat. Salah seorang diantara menteri-menteri Nawab namanja Mir /afar berdendam, sebab dihina oleh radja. Clive mengada kan perdjandjian rahasia dengan dia. Ia akan mengganti Serajud-d’daula sebagai Nawab di Benggala, asalkan ia memberikan keterangan jang palsu kepada Nawab tentang kekuatan tentara Inggeris dan susunannja, djikalau menjerang. Tidak lama kemudian tentera kedua pihak bertemu dekat Plassey dan sesudah bertempur beberapa hari Nawab terpaksa melarikan diri dan meninggalkan serdadunja, diantaranja banjak orang Perantjis. Dengan mudah Clive menawan mereka ; Jafar diangkat sebagai Nawab (tahun 1757). Bekas Nawab itu dibunuh orang kampung ketika ia mentjari perlindungan. « Setelah perang selesai Clive mempergunakan kekajaan jang dirampasnja dari Nawab untuk mengganti kerugian penduduk orang Inggeris di Calcutta. Ia sendiri menerima Rs 3 ^ djuta ; anggota-anggota dewannja masing-masing Rs 600.000. Lagi pula ia meminta sebagian, dari padjak Benggala (Rs 360.000) tiap-tiap tahun untuk ke'perluan sendiri. Hal itu membusukkan namanja dibelakang hari dan mendjadi tuduhan jang keras terhadap dirinja. Mir Jafar waktu diangkat mendjadi Naw ab menjerahkan hak tanah dari 24 desa (24 pargana) disekitar Calcutta kepada East Indian Company (E.I.C.) jang memungut padjak dan mengatur pemerintahan disitu, seperti tanah jang dimiliki oleh orang asing (1757). Inilah permulaan kuasa Inggeris di India disebelah peda laman, jaitu diluar pelabuhan2 jang lebih dulu sudah diduduki mereka. Ditahun 1760 Clive kembali ketanah Inggeris sebagai orang jang kaja raja. Ia minta lepas dari djabatan E.I.C. jang mana diperkenankan dengan penuh kehormatan dan ia diangkat mendjadi Lord Clive. Akan tetapi 4 th. kemudian ia diminta dengari keras supaja kembali ke India, sebab keadaan disana makin lama makin merugikan bagi E.I.C. Pegaw'ai-pegawai Kongsi itu hanja mentjari kekajaan sendiri dan banjak sekali diantara mereka jang tjurang. Kas Pemerintah di Calcutta kosong dan harus dibantu oleh Madras. Kaum Maratha tidak berhenti mengganggu penduduk Benggala dan menqantj.am kedudukan E.I.C . Nawab jang baru di Benggala, M ir Kasim tidak senang melihat ia di~ permainkan oleh pengurus E.I.C. Pada suatu hari' ia suruh bunuh semua orang Inggeris jang ada dikota Patna, lebih dari 200 orang.
Nawab itu jang akan ditangkap oleh tentera Inggeris, min'ta bantuan dari Sultan Shah Alam di Delhi, akan tetapi tidak berhasil. Achirnja ia harus menjerah dan membuat perdjandjian (1764). Kuasanja di Allaha bad dan Kora diambil oleh E.I.C. jang membajar kepadanja Rs 2.600.000 tiap-tiSp tahun dari djumlah padjak di Benggala sebagai pengganti kerugian. Lain dari pada 24 pargana sebagai kita sebut tadi diatas Nawab itu terpaksa menjerahkan hak „dewani” untuk seluruh Benggala, Bihar dan Orissa. Hak ini berarti bahwa orang Inggeris berkuasa mengatur hal padjak dan keuangan dinegeri-negeri itu. Dengan pendek kata, mereka boleh membuat pera'turan untuk mengisi kas Kongsi India dan kantong pegawai-pegawainja. Dengan djalan demikian radja-radja di Benggala dan Sultan Hindustan tidak berkuasa lagi, semata-mata hanja menerima gadji atau pensiun sadja dari Kongsi itu. Ditahun 1767 Lord Clive kembali ke Inggeris, lebih kaja lagi dari pada pertama kali. Disana perasaan umum terhadap perbuatannja di India sudah beruhah. Parlemen menuduh dlia melanggar sjarat-sjarat kesetiaan dan kedjudjuran jang diwadjibkan kepada pegawai-pegawai tingqi. Sucftu komisi dari Parlemen diangkat untuk memeriksa politiknja di India dengan seterang-terangnja. Ia mengakui bahwa semua tuduhan-turluhan, begitupun tentang penerimaan uang jang berdjuta-djuta itu benar, akan tetapi ia tidak pernah mendapat teguran dari pengurus besar E?I. C. Tuduhan-tuduhan atas dirinja, seorang jang berdjasa besar bagi bangsanja pada achirnja amat merusakkan akalnja. Sebelum ia mendapat putusan dari Parlemen ia membunuh diri dalam us’a 67 tahun dirumahnja di London. 5.
Pemerintahan W a rre n Hastings (1767 — 1784).
, Clive diganti oleh orang jang masjhur djuga ialah Warren H as tings. Ia memperkuat kuasa Inggeris di India, akan tetapi meniru Clive djuga dalam mentjari' kekajaan sendiri dan kena siksa jang sama pula. Hastings telah 22 tahun berdiam di Calcutta, ketika ia diangkat oleh E.I.C. sebagai gubernor di Benggala. Dengan pengangkatan itu Hastings mendapat hak istimewa untv*k mengambil segala tindakan jang perlu dirasanja buat memperbaiki keadaan di India. Dengan tangan besi Hastings mentjegah perbuatan sewenang-wenang diantara pegawai-pegawai Komperii. Mereka berdagang sendiri, menghasut kepala-kepala rakjat, memeras, menerima uang sogok, dengan pendek kata mereka memerintah .disana dengan kelobaan dan kemewahan. Gubernor baru" jang' tahu seluk-beluknja keadaan tidak mendapat persetudjuan dari penasehat-penasehatnja, malahan musuhnja makin bertambah, sehingga ia terpaksa menarik segala kuasa kepadanja sendiri.
Bangsa Maratha tetap memperluas pengaruhnja di Hindustan. Lagi pula sedang sultan itakrdipertjajai oleh Kpmpeni lagi- Oleh sebab itu Hastings menghapuskan uang pengganti kerugian sultan jang dibajar tiap-tiap tahun dan dengan demikian melanggar perdjandjian ,,dewani’ dari tahun 1765. Selandjutnja ia menuduh bebera'pa wazir-wazir Nawab dan menjuruh mahkamah tinggi menghukum mereka. Segala tindakan itu membentjikan penduduk Benggala, bukan rakjat sadja melainkan orang Inggeris djuga. Selama pemerintahannja lebih dari 70 buah tulisan di terbitkan oleh penduduk Inggeris untuk mentjela dan membusukkan na manja. Dibelakang hari semuarija itu dipergunakan oleh Parlemen pada waktu pemeriksaan perkaranja. Peraturan jang baik jang diadakannja ialah peraturan kehakiman dan mahkamah2 .jang memakai hukum Islam di Benggala. Akan tetapi pemerintahannja memakan belandja jang luar biasa, terutama disebabkan oleh perang dengan bangsa Maratha dan Rohilla jang selalu merampas penduduk negeri Oudh, sebagian dari Beng gala. Nawab negeri itu minta bantuan ; Hastings mengirim tentera de ngan tidak menunggu persetudjuan dari E.I.C. jang'merasa dividend akan berkurang, djikalau dibiarkan Hastings bertindak sendiri. Kebetulan tudjuan Hastings itu lebih djauh dari pada harapan saudagar-saudagur di Inggeris. Dari surat-suratnja kepada pemerintah di London njata be nar bahwa ia berniat membangunkan djadjahan Inggeris baru di India. Untuk maksud itu ia sudah memadjukan beberapa usul^usul tentang dasar-dasar 'pemerintahan. Akan tetapi keadaan keuangan di India jang amat biiruk itu mendjadi suatu alasan bagi pemerintah Inggeris untuk tjampur tangan dalam uru san E.I.C. dengan mengadakan peraturan istimewa. Peraturan itu diumumkan ditahun 1773 dengan memakai nama Regulating Act, jang dapat disamakan dengan Regeringsreglement dizaman koloni Belanda. Sungguhpun E.I.C. masih diakui, urusannja di India dalam beberapa hal harus mendapat pengesahan lebih dulu dari pemerintah Inggeris. Seorang menteri keradjaan ditundjuk bertanggung-djawab dihadapan Parlement tentang keadaan di India. Dari sini njatalah bahwa kuasa tertinggi di India sudah terserah kepada pemerintah di Inggeris. Mulamula Benggala didjadikan suati?.„p residency” jang dikepalai oleh seorang Gubernor-Djenderal dan merangkap kuasa didaerah-daerah jang lain. Gubernor-Djenderal jang pertama ialah Warren Hastings; disampingnja ada suatu dewan atau Council terdiri dari 4 anggota. Lagi pula didirikan suatu Mahkamah Tinggi (Su'preme Court) jang memegang kuasa keha kiman jang tertinggi di India. Peraturan dari tahun 1773 itu meletakkan dasar pemerin'cahan (constitution) di India jang dikemudian hari berturut-turut diganti de ngan undang-undang baru. Akan tetapi tidak ada diantaranja jang
hermaksud akan memberikan pemerintahan sendiri kepada India, melainkan semuanja berdasar pada keperluan "pendjadjahan sadja. Peraturan baru itu sama sekali tidak menjenangkan hati Hastings. Pemerintahan pusat bersifat collegial, artinja Gubernor-Djenderal dan Dewar? India memerintah ber-sama2; Gub.-Djenderal diharuskan menerima putusan menurut suara jang terbanjak. Dalam Dewan India itu ada 3 orang anggota jang selalu menentang politik Hastings, sehingga per lawanan, fitnah, serta tjuriga-mentjurigai terdjadi antara G.-Djenderal dan anggota-anggota dewan jang turut memerintah itu. Perselisihan memuntjak setelah kedjadian suatu perkara jang luar biasa. Nandkumar seorang Hindu dituduh mengadakan perdjandjian palsu dengan Hastings; kemudian 'dituntu't sebab menghina pemerintah. Dalam perkara itu Gubernor-Djenderal dan 3 orang dari dewannja berbantah diengan . sehebat-hebatnja; kehakiman djuga memihak, sehingga perkara itu sampai ditangan pemerintah di London. Achirnja Nandkumar dihukum, akan tetapi kedudukan Hastings dan kedjudjurannja sudah ditjurigai. Ontung baginja dua orang dari lawannja meninggal -dunia tidak lama kemudian (Jan meskipun ia terus memerintah 8 tahun lagi, perkara itu tidak hilang dari perhatian umum ditanah Inggeris% 6.
Perang M aratha jang pertama (1775 — 1776).
Lagi pula ada beberapa peristiwa-peristiwa jang kurang menjenangkan diwaktu pemerintahannja. Pertama, perang dengan bangsa Maratha jang ditindis oleh pemerintah di Bombay. Hastings terpaksa mengadakan perdamaian karena kekurangan belandja, meskipun tidak disetudjui oleh pemerintah pusat di London. Oleh karena itu pengaruh bangsa Maratha jang dipimpin oleh Mahadaji Sindia bertambah kuat. Tenteranja teratur dgn dilatih oleh seorang opsir Perantjis jang lari dari Madras. Lama kelamaan perdjandjian dengan Maratha itu melemahkan kedudukan Inggeris di India. Teru,tama sebab kenjataan bahwa Hydar Ali, radja Mysore bermaksud djuga mengusir orang Inggeris. Radja-radja Hydrabad. Mysore dan Maratha bersatu dalam mentjapai maksud1 itu. Ditahun 1780 Hydar Ali menjerang provinsi Madras dengan 80.000 orang, diantaranja 400 orang Perantjis. Tentara Ifiggeris disana danbala bantuan jang dikirim oleh Hastings dari Benggala dibinasakan, sehingga hampir semua opsir-opsir Inggeris mati atau ditawan. Sebab itu Hastings ter paksa mengadakan serangan p ^b alasan. Setelah ia berikan uang sogok bagi tentera Maratha jang mengantjam Benggala dari barat-laut, ia mengirim hampu sOnuia pasukan-pasukan jang ada di Benggala ke Madras. Gubernor disana dipetjat dan diganti dengan pembesar lain. Angkatan laut jang kuat dikirim djuga, sebab ‘pertempuran dengan ang katan Perantjis mungkin terdjadi.
Ketika perang sedang berdjaLan, maka Hydar Ali meningga*! dan diganti oleh anaknja Tippu, "seorang pahlawan jang gagah perkasa. Dua kali tentera Inggeris dipukulnja, sehingga Gubernor di Madras minta berdamai, meskipun tidak disetudjui oleh Hastings. Pemerintah Inggeris berdjandji membajar kerugian kepada keradjaan Mysore, akan° tetapi hanja tawanan-tawanan Inggeris, lebih kurang 2680 orang, diantaranja 180 opsir dilepaskan. Kedua kalinja dalam 8 tahun Inggeris terpaksa mengadakan perdamaian jang menghinakan baginja, ini kali dengan Mysore di Bangalore (1784). Sebelum Hastings meninggalkan India ada lagi dua rupa kedjadian jang membawa-bawa namanja dan dibelakang hari mendjadi tuduhan pula bagi Parlemen. „ Seorang radja di Bei'iares bernama Raja Chait Singh dipaksanj membajar djuta rupees jang menurut Hastings sudah mendjandjikan akan membantu tentera Inggeris diwaktu perang dengan orang Perantjis. Radja itu seperti radja-radja lain di Benggala perka as orang Inggeris sadja. Dalam 2 tahun djandjinja bclum dipenuhi , kemu dian hartanja dirampas dan radja itu terpaksa lari kedaeraji Marat a. Ia diganti oleh Nawab biaru jang rela membajar. Menurut P ari .men di London, perbuatan Hastings itu merusakkan martabat pemerinta Inggeris. Kedjadian jang kedua ialah perkara rampasan pula. awa negeri Oudh berhutang djuga, sebab pembajaran upeti jang tidak kepada pemerintah di Benggala. Kebetulan kas Nawab itu kosong. ^ tetapi nenek dan ibunja mempunjai harta jang luar biasa. Hastings ti a keberatan menjuruh rampas harta mereka untuk membajar hutang awa itu. Pembajaran itu semata-mata dilakukan dengan tjara keras jaitu ngan perantaraan militer. Perkara ini memberatkan tuduhan-tuduhan j g
76
sudah ada terhadap Hastings. Disini tidak perlu kita selidiki bagaimana akibatnja perkara pe itu. Semuanja membuktikan buruknja ketertiban di India diwaktu pei rintahan Hastings. Diantara mereka jang mentjela politik Hastings ialah William Pit (perdana menteri Inggeris jang besar pengaruhnja dipenghabisan a a ke-18) dan Burke anggota Parlemen. Menteri Pitt bermaksud meng adakan perobahan dalam tjar£ pemerintahan di India. Hastings merasa peraturan baru itu seakan-akan membatalkan politiknja. Oleh karena itu ia minta iepas (1784) dan seterusnja pulang ke Inggeris. Disana ia me ngalami tjelaan dan penghinaan dari Parlemen, pers dan rakjat selama 13 tahun. Achirnja pensiun tidak diberikan kepadanja dan hadiahpun jang didjandjikan oleh E.I.C. waktu ia diangkat mendjadi Gubernor Djenderal tidak boleh diterimanja. Tiga puluh lima tahun lagi ia hidup setelah meninggalkan India dan selama itu sampai pada adjalnja ia meitunggu pembersihan namanja dengan sia-sia sadja.
7. Lord C ornw allis (1784 — 1793).
Ia diganti oleh Lord Cornwallis seorang djenderal jang pernah menjerah dengan tentaranja kepada orang Amerika dalam perang kemerdekaan (1778 — 1781). Mula-mula ia mengatur pemerintahan dalam negeri, dengan mengadakan djabafcan Pamong Pradja (Indian Civil Service). Sebagai Gubernor-Djenderal ia mendjaga supaja dalam pemerintahannja tidak akan terdjadi perang, sebab merasa kurang tjakap djadi panglima perang. Ia tahu benar mengikat radja-radja dengan kata-kata jang manis dan mengadjak mereka itu untuk menentang Tippu, radja Mysore jang dipandangnja sebagai musuh nomor satu. Dalam beberapa surat-surat kepada Nizam Hydrabad dan Peshwa Maratha ia tidak lupa menjatakan kebentjiannja terhadap radja Mysore itu. Radja itu achirnja tidak sabar lagi dan terus menjerang radja Travarfcore di India Selatan, se* orang pengikut Inggeris. Cornwallis merasa perlu melindungi sekutunja * itu, meskipun maksudnja jang sebenarnja tidak lain dari pada membinasakan Tippu.
Tentara Inggeris *dua kali menderita kekalahan, sehingga Cornwallis terpaksa mengadakan perdamaian di Seringapatan (1792). Akan tetapi pad;? perdamaian itu radja Mysore merasa tertipu, sebab Inggeris meminta dengan keras supaja sebagian dari pesisir tanah Malabar, didaerah Coorg ^diserahkan kepada Inggeris. Untuk sementara waktu radja M y sore meniiruti paksaan itu. Setelah *itu ia mentjari ichtiar untuk menghalang-halangi pendjadjahan Inggeris di India Selatan. Peraturan hak tanah.
Diantara peraturan-peraturan baru jang didjalankan oleh Cornwallis di Benggala jang amat rnerugikan rakjat ialah undang-undang milik dan Padjak. Dizaman Sultan Akbar padjak tanah teratur dengan baik. Meniirut dasar padjak itu, siapa jang mempunjai tanah, dapat mengusahakannja untuk selama-lamanja. Padjak dipungut oleh sarkar (pemerintah) dengan langsung dari. tiap-tiap orang tani. Lama kelamaan dan terutama dimasa kemunduran keradjaan Moghul, pemungutan itu diserahkan kepada orang-orang perantara jang menerima upah (prosen) dari pada padjak jang dipungutnja. Orang-orang perantara itu besar pengaruhnja ; mereka memberikan* persekot kepada rakjat untuk mengerdjakan tanah jang biasanja tidak dapat dibajarnja kembali. A chirnja orang pemungi^t padjak itu menarik tanah-tanah rakjat dan mendjadi tuan-tuan tanah (zamindar). Pegawai-pegawai sultan jang diharuskan mejnungut padjak merasa lebih senang, djikalau mereka me nerima padjak itu sadja dengan lunas dari beberapa tuan-tuan tanah dan tidak usah memungutnja sendiri dari orang tani jang berdjuta-djuta. Mulai dari abad ke-18 sampai sekarang terdapatlah ribuan tuan-tuan tanah jang kaja raja di Benggala, terutama dibcgian Oudh.
l>
V /
Ketika orang Inggeris menduduki Benggala dan radja-radja (nawab) menjerahkan kuasanja kep'ada Kongsi Inggeris, peraturan milik tanah jang tetap sudah ada disana. Dengan tidak mengindahkan keadaan jang berabad-abad itu dan jang sudah mendjadi adat, Cornwallis mengeluiarkan peraturan milik tanah (Permanent Settlement Act) baru.° M ak sudnja ialah, pertama supaja tuan-tuan tanah itu seperti ditanah Inggeris dipaksa mengerdjakan tanahnja dengan sebaik-baiknja ; kedua untuk memperlindungi kaum tani jang menjewa tanah dari tuan-tuan tanah itu dan ketiga supaja mereka dengan djalan demikian sanggup membajar padjakuia tiap-tiap tahun dengan lunas. Djadi pertimbangannja bukan hendak mengembalikan tanah-tanah jang dipegang zamindar2 itu kepada rakjat. Ak.an tetapi zamindar2 itu djuga tidak merasa senarf'g, sebab pemerintahan Inggeris di Benggala menetapkan bahwa tanah-tanah jang ketinggalan dalam pembajaran padjak satu tjitjilan sadja terus akan dilelang dan haknja dipindahkan ketangan orang lain. Oleh sebab itu tanah-tanah jang beratus-ratus tahun turun-temurun sudah dimiliki oleh zamindar2 itu djatuh ketangan orang lain, kebanjakan kaum speculant jang mendjual tana,li-tanah itu kepada siapa sadja. Djadi maksud pemerintah untuk menambah 'hasil tanah dan memperlindungi rakjat tidak tertjapai, bahkan terdjadilah kekatjauan tentang hak dan pendjualan tanah. Achirnja pemerintah rugi, oleh sebab dalam kekatjauan itu pendapatan padjak mundur «ekali. Meskipun seluruh India melawan undang-undang tanah itu, p£ratu~ ran itu tidak ditjabut kembali oleh Cornwallis, malahan ia minta supaja pemerintah di London mensahkannja. Orang tani tidak mau lagi mengerdjakan tanahnja dan terus pindah kedaerah Deccan. Keadaan jang buruk inilah jang mempermudah timbulnja bahaja kelaparan jang sudah mendjadi kebiasaan di Benggala. Baru pada tahun 1859 perobahan diadakan dan kemudian pada tahun 1885 pula, akan tetapi tidak mentjukupi. Kesalahan Cornwallis jang kedua ialah kebentjian terhadap pegawai bangsa India. Dalam peraturan kehakiman di Benggala ditetapkan bahwa pegawai-pegawai kehakiman bangsa India harus diawasi oleh hakim-hakim Inggeris. Gadji pegawai India djuga djauh sekali dibawah colleganja bangsa Inpgeris. a Cornwallis meninggalkan India ditahun 1793. Sebagai penggantinja ia usulkan seorang anggo’ta Dewan India Sir John Shore. GubernorDjenderal ini kenjataan tidak tjakap dan segan mengadakan perobahanperobahan dalam politik jang lampau. Pada suatu waktu ia dipaksa oleh opsir-opsir tentara menambah gadji mereka dan. disitu teranglah kelemahannja. Tidak lama kemudian ia diganti. ° ° Penggantinja ialah Lord Wellesley (1795— 1805) seorang keturu nan bangsawan jang te’ah mengetahui keadaan di India oleh sebab
0 hadan pengawas E . I C . Ia seorang saudara Lord ia bekas anggota lahkan N apoleon dite lakang hari di W ate rlo o . W e llin g to n jang Tm“ 9 ketika ia diangkat m endjadi G ubernor-Djenderal Keadaan di In ^ p ertama sebab negeri ini berperang dengan sulit sekali bagi ^ 99<^ apoleon sudah m enduduki M esir dan Palestina. n e g e r i oPerantjis a ^ djuga menjerbu sampai ke In d ia , seperti Isla bermaksud a kandar
d ahulu
Zu
‘d r a b a d
Ind ia jaitu d a n
y r ^
^
H al
jang
kedua,
radja-radja
baf..n dibantu oleh orang p erantjis.
mengadakan per T entara
kala.
M y s o r e d a n M a r a t h a t e l a h s ia p s e d ia u n t u k
^ radja-ra j
0ieb bekas opsir-opsir Perantjis dan berbeda dengan sendjata tentara Inggeris
d -l a t i h
m e m a k a i s e n d ja t a ja n y
pada masa itu. W e l l e s l y berm ^didjadikan dja ). ojang dahulu
merebut keradjaan-keradjaan di In d ia supaja keperluan tanah airnja. Gubernor-Djenderal kedudukan radja-radja In d ia djadan
d
keradjaan-keradjaan
mereka
djangan
ngan sampai 1 sadja> akan tetapi W e lle sle y terus m endjalan. dirampas, hanja m endjadikan negeri-negeri itu sebagai kan politik imperiahsme, ) m l" J / ^ a t S u i X r a d i a - » < l | a i“ 8 bersekutu itu, ia m entjahari djalan d n bcrhasil m engadakan perdjandjian dengan N iza m Hydiplomasi da me1etakkan sendjata dan melepaskan opsir-opsir drabad jang terpaKsa J ari tenteranja. Perantji menjerang T ipp u, radja M ysore dengan tentara jang Sesuda didatangkan dari M adras dan Calcutta. Setelah menemui kuat, jang hebat ia berhasil merebut ibu kota Seringapatam dan perlaw anan jang ^ d ihadapan pintu bentengnja (1799). K eradjaan T ipp u mati ^ dibagi ; sebagian diam bil oleh Inggeris, sebagian M ysore ke® an‘ kepada N izam H y drab ad , sehingga m endjadi keradjaan lagi disera a ^ berbatas dengan laut. D ibelakang hari bagian k %tjii dan drabad N izam HJ a s D i vinsi M a d r a a bungan ke a masuk keradjaan
diam bil oleh Inggeris d an dim asukkan dalam ProMysQre diangkat radja pengganti jang tidak berhudengan T ippu. K eradjaan itu sampai sekarang termem punjai pem erintahan jang baik dan mu , »
teral Ur' i nnitsan keradjaan-keradjaan In S ia merdeka didjalankan oleh Pengbap naat keras. A tja p kali dengan alasan, sebab melaW e lle sley ^ w a n In g g e r is a p u s k a n s e b a b m e m e ra*
’r a k j a t
ȣat
I n t b a j a r upeti, ada pula jln g dihaatau karena m e m p u n j a i p e r h u b u n g a n
rahasia dengan Perantjis. nmpai u
P
,
J
*
^
^
a
masukkan oleh W elfesley dalam p.ov.ns, Bombay ,a,tu S urat deka Bombay, Tanjore, Carnatic (daerah pests,r d.sebelah utara Madras) dansebagian dari O u d h di Benggala. Tindakan ini did.alankannia ^ ngan tidak mengindahkan perintah dan London. Pemennta
bertambah chawatir akan akibat pol:tik sematjam itu. Lebih-febih lagi sesudah Gubernor-Djendefal mengadakan provinsi baru di Benggala, jaitu provinsi Agra dan mengangkat saudaranja, seorang djenderal di India djadi gubernor. Pengurus umum E. I. C. di London menunggu saat jang baik untuk menjuruh Wellesley berhenti. W aktu itu tiba, setelah perang petjah dengan bangsa Maratha. Disini djuga Wellesley mentjoba mendjalankan diplomasinja. 8.
Perang Maratha jang kedua (1802).
Bangsa Maratha terbagi atas tiga keradjaan, jaitu Sindia, Berar dan Holkar. Radja-radja negeri itu sebetulnja takluk kepada Peshwa, radja jang tertinggi, akan tetapi kuasanja sebenarnja tidak ada. Peshwa itu mempunjai seorang menteri, Nana Farnavis, jang memimpin pemerintahan disana lebih dari 30 tahun. Setelah ia meninggal, maka Peshwa jango baru terus membuat perdjandjian dengan Inggeris di Bassein (1802).° Akan tetapi radja-radja lain tidak mengakui perdjandjian itu, sebab berarti akan tunduk kepada Inggeris. Mereka tidek suka hidup dibawah perlindimgan Inggeris (Pax Britannica) dan tiga-tiganja melawan. Jang dua dengan lekas ditaklukkan, akan tetapi di Holkar tentara Inggeris tidak beruntung, sebab sampai dua kali dipukul mundur. Oleh karena itu kedudukan Inggeris tentu akan bertambah buruk, djikalau politik Wellesley diteruskan. Setelah mendengar kekalahan tentara Inggeris pada kedua kalinja di Bharatpur, pengurus E.I.C. menjuruh AVellesley mengadakan perdjandjian dengan Holkar dan kemudian ia dipanggil kembali (1805). Kedua kalinja Cornwallis diangkat djadi Gubernor-Djenderal dan diwadjibkan memperbaiki keadaan jang ditinggalkan oleh Wellesley. Gubernor-Djenderal baru sebetulnja tidak begitu gembira pergi sekali lagi ke India, oleh karena sudah tua dan kesehatannja terganggu. Baru 6 bulan di India ia meninggal, sebelum dapat berbuat apa-apa. Ia mulamula diganti oleh Barlow, seorang anggota Dewan India jang tjakap dalam administrasi, akan tetapi tidak mempunjai sifat-sifat radja-muda. Ia memerintah dua tahun dan terpaksa meletakkan djabatannja, berhubung dengan susunan 'partai-partai di Parlemen. Penggantinja ialah Lord Minto. -i Pemerintahannja tidak mendapat perhatian dengan sepenuhnja, oleh sebab beikenaan dengan perang Napoleon di Eropah jang makin lama niakin bertambah hebat.
Disebelah Asia djuga perang itu berlaku diantara negeri-negeri jang berperang di Eropah. Mula-mula pulau koloni 'Perantjis di Lautan Hindia dirampas oleh Inggeris, kemudian Lord Mlinto sendiri bertolak ke Djawa dan merebut pulau Djawa dan Maluku dari orang Belanda (1811). Setelah kembali di Calcutta ia beritakan ke London bahwa
Lautan Hindia sudah disapu bersih dari pengaruh bangsa-bangsa Ero pah jang lain. Seperti kita ketahui pulau-pulau Indonesia jang dikuasai oleh Inggeris sementara waktu dikembalikan kepada Belanda ditahun 1816. ketjuali Bengkulen jang baru diserahkan kembali ditahun 1824 (Traktat London). Di India Minto dapat menghindarkan perang dengan Ranjit Singh radja Sikh jang menguasai sebagian besar dari Punjab dengan meng adakan perdjandjian persahabatan. Akan tetapi maksud Minto tidak lain dari pada menunggu waktu jang baik untuk mengambil tindakan jang baru. Ia merasa bahwa tentara Inggeris di India belum tjukup kuatnja, berhubung dengan pengiriman tentara keseberang laut, kedjadjahan Belanda dan Perantjis. Sebab itu ia selalu berichtiar supaja djangan sampai terdjadi perang didalam negeri, terutama dengan musuh jang berabadabad, jaitu keradjaan Maratha. 9.
Hastings (1815 — 1824).
Ia diganti oleh Markies Hastings (tidak sekeluarga dengan Warren H astings), ssorang bangsawan sahabat radja Inggeris waktu putera mah kota dan pernah mendjadi opsir diwaktu berperang dengan Amerika. Ketika ia diangkat umurnja sudah 60 tahun, akan tetapi masih kuat dan memerintah selama 9 tahun penuh jaitu hampir dua kali djangka jang ditentukan= untuk radja-radja muda di India. Kenjataan bahwa Gubernor-Djenderal baru tidak setudju dengan politik menanti-nanti atau sikap djangan tjampur tangan. Ia sebagai seorang militer tidak suka meneruskan politik berdiplomasi jang dilakukan oleh Minto, melainkan hendak mendjalankan tindakan jang keras. Dalam laporannja pertama ke London ia terangkan, bahwa di India ada 7 matjam soal jang penting jang harus diselesaikan, akan tetapi hanja tetfjapai dengan mempergunakan sendjata sadja. Jang penting sekali ialah melawan keradjaan Nepal, jang diduduki oleh bangsa Gurkha, suatu bangsa jang gagah dan berdiam dipegunungan Himalaya. Lama kelamaan mereka itu turun dari gununggunung kelembah dan mengantjam daerah-daerah Benggala jang dibawah pengawasan orang Inggeris. Perang dengan keradjaan Nepal kemudian terdjadi 2 tahun lamanja, dalam mana tentara Inggeris menderita kekalahan jang hebat sampai tiga kali. Djenderal Gillespie jang merebut pulau Djawa wakfu pemerintahan Minto tiwas dalam perang itu. Disitulah kelihatan semangat bangsa Gurkha sehingga orang Inggeris dikemudian hari ^mempergunakan orang-orang Gurkha dalam teriteranja, baik di Asia maupun*d* Eropah sebagai nampak dalam perang dunia pertama dan kedua. Kemerdekaan Nepal diakui, akan tetapi Inggeris mendapat bebe rapa daerah-daerah pegunungan jang subur dan sedjuk hawanja. India
Beberapa tahun kemudian daerah itu mendjadi pusat perkebunan besar (ondernemingen) dan kota-kota tempat beristirahat timbul djuga disitu, misalnja kota Simla tempat pusat pemerintahan India dimusim panas. Nepal hanja satu kali berperang, sedjak itu amat dihargai oleh orang Inggeris sebagai sumber serdadu jang baik untuk dipakai dimanamana sampai sekarang. Hal jang kedua jang harus diurus oleh Hastings ialah pembersihan India Tengah dari kaum-kaum perampok jang bertahun-tahun merampas dan membunuh penduduk dalam daerah itu. Perampokperampok itu berasal dari suku-suku jang tidak berketentuan tempat tinggalnja dan terdiri dari bangsa Maratha, Pathan dan Pindari. Hastings menunggu sampai kaum-kaum perampok itu memasuki daerahdaerah jang dikuasai oleh Inggeris. Akan tetapi maksudnja lebih luas lagi dari pada membinasakan mereka sadja. Menurut rentjananja itu lah waktu jang baik buat menaklukkan bangsa Maratha untuk selamalamanja. Pemberantasan perampokan itu hanja suatu muslihat guna memperkuat kuasa Inggeris di India Tengah. Sampai masa itu Inggeris telah dua kali berperang dengan bangsa Maratha, jaitu ditahun 1775 — 1776, dan tahun 1802 — 1803. « Perang jang ketiga ialah jang diselesaikan oleh Lord Hastings di tahun 1817— 1819. & Perang M aratha jang ketiga (1817 — 1819).
Lebih dari setahun Gubernor-Djenderal itu mengadakan perlengkapan jang kuat dan sempuma. Sesudah datang waktunja ia sendirilah jang mengepalai tentera jang terdiri dari lebih kurang 130.000 orang. Sebagian dari tentera itu menjerang dari sebelah bara't (Romby), jang lain dan jang dfpimpinnja sendiri dari sebelah timur (Allahabad). Akan tetapi sekonjong-konjong tentera itu dihinggapi pen'jakit kolera jang meradjalela diseluruh Benggala, kemudian berpindah ke Punjab, Iran dan Mesir. Riwajat perang Maratha jang dua tahun lamanja itu tak usah ditjeriterakan pandjang lebar disini. Lebih dari empat kali terdjadi pertempuran jang menimbulkan kerugian jang besar dipihak Inggeris. Achirnja Peshwa Maratha menjerah vkepada djenderal Malcolm dekat Poona (1818), akan tetapi perdjuangan masih berlaku terus setahun kemudian dan bai'd selesai dengan djatuhnja Amirgarh, suatu benteng jang kuat di India Tengah. Keradjaan Maratha dibagi dalam beberapa keradjaan-keradjaan jang sampai sekarang masih ada dan masing-masing cmendapat radja baru. Sebagian lagi dimasukkan dalam daerah provinsi baru, jaitu provinsi India Tengah (Central Province). Bangsa Maratha ja^ig berpuluh-puluh tahun menentang Inggeris itu tidak berdaja la g i; sebagian besar dari India Tengah sudah mendjadi
djadjahan Inggeris, sebagian lagi diperintah ojeh radja-radja jang mengakui kuasa tertinggi dari Inggeris (paramount power). Mereka merdeka dalam mengatur keperluan sendiri, akan tetapi segala sesuatu dibawah pengawasan seorang ,.resident” bangsa Inggeris jang diangkat ditiap-tiap keradjaan. Setelah keamanan kembali, maka Gubernor-Djenderal mulailah mementingkan keperluan anak negeri. Pengairan sawah diadakan, sekolahsekolah didirikan, surat-surat kabar bahasa Benggala diterbitkan. Lagi pula hak tanah diprovinsi Madras dan Bombay diselidiki dan sesudah itu diatur lebih baik dari pada di Benggala. Tatkala giliran 5 tahun jang diberikan kepadla Gubernor-Djenderal tiba waktunja, Hastings diangkat sekali lagi. Ia minta lepas ditahun 1823 sesudah 9x / i tahun memegang kuasa di India'. Berhentinja berhubung dengan perbuatan seorang diantara keluarganja. Menantunja jang kawin dengan anak angkatnja mengepalai suatu bank jang mengurus uang simpanan Nizam Hydrabad, akan tetapi ternjata ia mengambil untung besar dan menggelapkan uang keradjaan itu. Sungguh^un Hastings sendiri tak bersalah, namanja ditjela oleh pers di Ind^a dan dalam Parlemen djuga, sehingga ia terpaksa mengundurkan diri. 10. Perang Birma jang pertama (1824 — 1826). e
Penggantinja ialah Lord Amherst (1824— 1829) seorang GubernorDjenderal jang kurang tjakap, tetapi mendjabat pangkat jang tinggi itu selama 5 th. Kedjadian jang penting selama pemerintahannja hanja satu sadja jaitu perang pertama dengan Birma (1824 .— 1826). Sedjak purba kala Birma adalah suatu keradjaan jang merdeka. Radja2nja jang berdiam di Ava dekat kota Mandalay jang sekarang selalu memperluas keradjaannjai sehingga keradjaan Birma dapat merebut daerah Assam dan Arakan dan dalam keadaan demikian berbatas dengan Benggala jang dikuasai oleh Inggeris. Djadi sudah terang, bahwa pada suatu waktu pertentangan antara Birma dan Inggeris akan terdjadi. Mula-mula Inggeris mendjalankan diplomasi biasa, jaitu memperluas kuasanja dengan tjara tawarmenawar dan mengirim utusan ke Birma, sampai tiga kali berturut-turut. Utusan itu tiap-tiap kali menHapat penghinaan dan kembali dengan tangan jang hampa. Pada waktu itu tentara Birma jang dipimpin oleh panglima Bandula amat kuat. Mereka bermaksud merebut kota Chittagong jang sudah diduduki ofeh Inggeris. Lord Amherst terpaksa mengangkat sendjata. Akan tetapi persediaannja tak mentjukupi sebab seperti biasa, Inggeris merasa bahwa menaklukkan Birma dan bangsa Timur umumnja adalah suatu perkara jang mudah. Sebelum tentara berangkat sudah kedjadian pemberontakan diantara serdadu-serdadu India jang berpendapat bahwa
persediaan dan pendjagaan mereka dalam perdjalanan ke Birma tidak tjukup. Mereka mogok dan tidak mau naik kekapal. Sekonjong-konjong serdadu Inggeris menembak mereka dan ratusan sepoy (serdadu India) mati. Inggeris terpaksa mempergunakan serdadu bangsa sendiri lebih dari pada jang ditetapkan. Setelah angkatan laut dan darat beskumpul dipulau Andaman, maka perdjalanan diteruskan ke Rangoon. Lebih dari pada 15.000 serdadu mendarat dibantu oleh angkatan laut. Rangoon tidak lama kemudian djatuh ditangan orang Inggeris. Tentara Bandula mengadakan pertahanan jang kuat 60 mil disebelah utara Rangoon. Dikota ini tentera Inggeris menderita penjakit malaria serta kelaparan pula berkenaan dengan musim hudjan, sedang kota sudah kosong ditinggalkan orang Birma. Lebih kurang dari satu tahun setelah mendarat di Rangoon tentera Inggeris tidak dapat madju sebab terhambat oleh benteng-benteng jang teguh dan diperbuat dari pohon-pohon kaju teal$ (sematjam djati). Dengan tidak disangka-sangka Bandula kena periuk api dalam bentengnja dan perlawanan berkurang. Tentera Inggeris menjerbu sampai ke Yandabo dan mengadakan perdjandjian disana (1826). Pemerintah Birma membajar kerugian 1 djuta pond sterling dan menjerahkan Assam dan Arakan kepada Inggeris. Akan tetapi Birma tinggal merdeka dan tak dapat dikuasai oleh pengaruh Inggeris dengan djalan apapun. Rangoon dan kota-kota lain tetap ditangan bangsa Birma. Peperangan Birma jang meminta korban jang begitu banjak dan memakan ongkos jang berdjuta-djuta ternjata bukan kemenangan jang menguntungkan bagi Inggeris. Pentjelaan jang amat keras terdengar di Parlemen. Politik Lord Amherst tidak disetudjui, sehinga ia terpaksa minta keluar. Sesudah itu lebih dari pada 25 tahun
. ., , p e m e r in t a h
I n g g e r is
mentjampuri keadaan dalam keradjaan Birma lagi. 11. Pemerintahan Liberal (1827 — 1835).
Sementara itu paham liberalisme mulailah nampak dalam P ^ ' pemerintahan d i Inggeris sebagai kenjataan d a r i perubahan-peru dalam hak memilih (Reform Bills). Aliran baru itu berpengaruh djuga kepada “politik terhadap 'India. Gubernor-Djenderal baru, Lord Bentinc adalah ^seorang kaum liberal. Maksudnja akan m e m e r i n t a h di In ia dengantjara jang djauh berlainan dengan Gubernor-gubernor Djendera jang dulu. Dipandang dari sudut liberalisme dapatlah dikatakan bahwa Lord Bentinck berhasil mendjalankan politik liberal it u .
84
Sikap Bentinck semata-mata tidak mau mendesak atau njemaksa dengan tangan keras. Diwaktu pemerintahannja selama 6 tahun itu tidak pernah terdjadi perang didalam negeri. Oleh sebab itu dapatlah ia mengadakan penghematan jang luar biasa dalam belandja pertahanan negeri
0 o dan menghapuskan peraturan-peraturan jang memakan belandja besar, ■terutama dalam kalangan tentera. Ia sudah pernah mengatakan, bahwa tentera Indialah jang amat buruk, akan tetapi jang paling mahal diseluruh dunia. Kebiasaan mendjatuhkan hukuman djesmani kepada serdadu jang bersalah ia hapuskan dan mengadakan hukum militer jang baru. Semua perubahan-perubahan itu tidak menjenangkan hati orang Inggeris di India, lebih-lebih sesudah diperintahkan bahwa dalam hal pengangkatan pegawai dalam tiap-tiap golongan tidak boleh memandang bangsa, kulit atau agama. Meskipun perintah itu tidak diikuti dengan sepenuh-penuhrija, beliaulah Gubernor-Djenderal pertama jang berani mempertahankan azas-azas persamaan hak itu. Djasa jang dihargai oleh segenap orang India dan bangsanja djuga ialah tindakannja untuk melawan „seti”, jaitu kebiasaan orang Hindu, djikalau suami .mati djandanja terpaksa turut djuga dibakar dengan djenazah itu atau dengan sesuka hati sendiri. „Seti” adalah suatu kebiasaan jang kedjam dan bertentangan dengan peri kemanusiaan. Kebiasaan itu menurut pemeriksaan ahli-ahli asalnja tidak dari agama Hindu sendiri, akan tetapi dari Asia Tengah. Diza man purbakala djikalau radja wafat, puluhan sampai ratusan orang hambanja serta isteri-isteri dan pekerdja-pekerdja turut mengorbankan djiwanjff untuk menjatakan dukatjita atas kematian radja itu. Kebiasaan itu dibawa oleh radja-radja Arya ke India; kemudian ditiru oleh kaum Brahmin sebagai golongan jang paling atas dan lambat laun oleh orang biasa djuga. Setelah Bentinck diangkat djadi Gubernor-Djenderal ila mengum'pulkan keterangan-keterangan tentang kebiasaan itu, mula-mula disekitar Calcutta sadja. Ditlahun setibanja di India ternjata bahwa di Calcutta sadja, suatu kota jang belum besar pada waktu itu, l.b. 540 orang djanda djadi korban kebiasaan itu dan beberapa puluh ribu diseluruh India. " Dengan djalan bidjaksana ia minta nasehat dari ahli2 agama Hindu, pembesar-pembesar dan opsir-opsir (berhubung dengan keamanan ditangsi-tangsi) tentang maksudnja untuk melarang „seti” itu. Setelah ia jakin bahwa seluruh India akan berdiri dibelakangnja, ia mengeluarkan undang-undang melarang pembakaran djanda-djanda sebab dipandang sebagai perbuatan membynuh dan karena itu akan dituntut menu rut undang-undang pidana biasa (1829). Sungguhpun dalam abad ke-19 masih ada terdjadi „seti” dibeberapa tempat di India jang dilakukan dengan rahasia, -sedjak pemerintahan Bentinck dapatlah dikatakan bahwa perasaan umum telah membatalkan kebiasaan itu srfbagai suatu hal jang berlawanan dengan peri kemanu siaan.
politik perguruan jang terang dan tetap. Pengadjaran di India seperti T 1 Sedjf k Purbakala'terserah kepada kaum-kaum Brahmin, sedang penga jaran Islam diberikan dalam madrasah-madrasah jang sama keadaannja dengan pesantren-pesantren di Indonesia. Bentinck memenuhi keinginan kaum-kaum terpeladjar di Benggala untuk mempeladjari pengetahuan Barat. Mula-mula didirikan sekolah tabib di Calcutta jang mendjadi pangkal sekolah tinggi sekarang disana. Dalam kalangan politik pengadjaran pada waktu itu adalah terdapat dua rupa aliran, seperti u u i Indonesia djuga. Pihak satu mementingkan kebudajaan sendiri dengan menggunakan bahasa Sansekerta dan Arab. Ahli Inggeris ang berpendirian demikian ialah Dr. Elphinstone, seorang Inggeris jang dalam 'pengetahuan sedjarah India dan frahasa Sansekerta. Pihak kedua jang dipertahankan oleh Macaulay, anggota Dewan India, berP P t ahwa pengadjaran harus didasarkan kepada kebudajaan' rV • t , ? gan Perantaraan bahasa Inggeris. Bentinck menjetudjui penacaulay itu dan sedj'ak itu pengadjaran Barat dan bahasa t
d" ^ 3^ai ^3^aSa Pen9antar disebarkan dengan pesat. Politik itu P pegang orang Inggeris sampai masa kemerdekaasi, walaupun sa sendiri dalam pengadjaran menengah dan tinggi diperkenankan iPer9uruan tinggi Islam di Aligarh umpamanja peladjaran dian dalam bahasa Arab dan Inggeris. Diperguruan tinggi lain memakai bahasa Parsi dan Urdu diakui djuga. Akan tetapi bahasa nggeris diharuskan mulai dari sekolah menengah sampai disekolah tinggi. er ainan dengan Belanda dulu bangsa Inggeris suka memadjukan asanja dan senang mendengar orang memakai bahasa itu. Akan tetapi 9 nggeris hanj'a sedikit jang mengerti bahasa India asli dan terudiantara pegawai2 pangreh pradja sadja. Penduduk India jang mengerti bahasa Inggeris ditaksir l.k. 4 djuta orang. ntinck djuga memberantas perampokan jang meradjalela dibebeaerah jang sepi dan mendjamin keamanan didjalan-djalan per9 n dagang jang selalu diganggu oleh perampok2.
, ^
hanT' sebelah tan den
POUtik bar ne9eri Bentinck meramalkan bahwa perselisi^ an datang dengan keradjaan Rus, jang berbatas pada India ^ j- ^ karena ia mengadakan perdjandjian persahaba-
dan P u S V 7 a' radia disebelah utara-J'aitu radja-radja Sindh, Kashmir memeriksa k e a ^ t £ men9“’ld’'“"9 i .
i
.
Mela>u “
'r ™
" ?
Singapore jang baru didirikan oleh Raffles di-
1R1Q K
3U •]an9 dibdi ° Ieh In99eris dari Sultan Johore ditahun epentingan pelabuhan Singapore itu. ia terangkan dalam laporan jang menank perhatian di London ' Pemerintahan Bentinck selama ia di Ind ia memang berlainan dengan pemerintahan sebelum kedaf-a,,,-, • j. , . j - j -
Keaatangannja disana. Dalam hikajat pendjadja-
han Inggeris namanja tersebut sebagai radja-muda jang bersifat liberal. Sudah terang bahwa pendapat-pendapat diantara orang Inggeris ten tang baik atau burukn'ja pemerintahan itu berbeda-beda sekali. 12.
Dord Auckland (1836 — 1842).
Lord Auckland penggantinja hanja penundjang menteri luar negeri di Inggeris, Lord Palmerston dalam politiknja. Politik imperialisme diteruskan lagi dengan tidak mempedulikan ketenteraman jang diperoleh selama 'pemerintahan Bentinck. Gubernor-Djenderal jang baru ternjata seorang jang tidak mempunjai pendirian jang tetap dan mudah diajunkan penasehat-penasehatnja. Achirnja ia mendatangkan kerugian dan peng hinaan kepada pemerintahan Inggeris. Jang k[ta maksudkan disini ialah . perang pertama dengan Afghanistan. Negeri itu negeri pegunungan dan •didiami oleh penduduk jang tjinta pada negerinja, bentji pada siapapun djuga jang hendak mentjampuri keadaan mereka. Dalam sedjarah masuknja agama Islam l^e India nama Sultan Mahmud Ghazni kita sudah pernah den^ar. Ialah jang mendirikan keradjaan Afghanistan jang dari abad^keabad tetap mempertahankan kemerdekaannja, sampai Inggeris datang untuk mengganggu dan mempengaruhi mereka. * Perang Afghanistan jang pertama (1839 — 1842).
Menteri luar negeri di London mendapat kepastian bahwa Shah Iran bermaksud merebut Afghanistan dan djikalau maksud ini tertjapai tentu keradjaan Iran jang dibawah pengaruh Rus akan berbatas dengan India. Untuk mentjegah maksud itu dan mendjaga supaja pengaruh Rus djangan sampai menjusup ke India, perlulah Inggeris menguasai Afghanistan. Demikianlah petundjuk dari London kepada GubernorD'jenderal Auckland jang harus didjalankannja. Persangkaan itu sebenarnja tidak beralasan. Afghanistan djauh letaknja dari India, lagi pula diantara daerah-daerah'Inggeris dan negeri itu masih terdapat keradja an-keradjaan India jang bersahabat dengan Inggeris, misalnja Sindh dan Punjab. Tentara Inggeris harus melalui negeri-negeri itu dulu sebelum dapat mendekati Afghanistan. Tindakan demikian tentu tidak akan menjenangkan radja-radja India jang sudah mengadakan perdjandjian persahabatan dengan Inggeris djuga. Meskipun dalam kalangan orang Inggeris banjak djuga jang mentjela maksud jang tak beralasan itu dengan sekeras-kerasnja, Auckland tidak^mengindahkan dan ia terus mengadakan persediaan tjara besarbesaran untuk merebut Afghanistan. Achirnja perang dengan negeri itu petjah dan berlaku 3 tahun lamanja (1839 — 1842). Betul, dengan susah pajah tentera Inggeris dapat djuga merebut kota Kandahar dan
Kabul dan mendudukinja selama 3 tahun, akan tetapi perlawanan orang Afghanistan belum dipatafikan, melainkan bertambah hebat lagi dan mereka menunggu waktu jang baik untuk membalas. Saat itu tiba setelah pemimpin Inggeris disana merasa bahwa negeri sudah aman dan mengir.m sebagian dari tentera jang besar itu kembali ke India. Tambahan pula pemerintah di London mendesak supaja belandja perang jang luar biasa dikurangi selekas-lekasnja. Auckland salah raba. Pengurangan tentera di Kabul menerbitkan suatu kedjadian jang amat pedih dan menjedihkan bagi Inggeris. Kaum Afghan merebut negeri nja kembali, tentera Inggeris dibinasakan, perem'puan2 dan anak2 opsir2 jang disuruh datang kemari sebab negeri dianggap sudah aman, dibunuh me reka. Kira2 600 orang Inggeris preman tiwas djiwanja pada waktu itu. Beribu-ribu serdadu Inggeris terkepung dan menunggu adjalnja. Setela ^ bala penolong datang, njata bahwa sebagian besar sudah tiwas. Riwajat perang Afghan itu mendjadi suatu kisah jang pahit bagi Inggeris. ghanistan terlepas dari pendjadjahan. Bangsa i'tu tinggal merdeka, mes kipun untuk sementara waktu sadja. Auckland dipanggil kembali, akan tetapi penghinaan Inggeris dimata dunia tidak dapat ditutupfi. Lord Ellenborough (1842 — 1844). Penggantinja Lord Ellenborough meneruskan politik pen<£jadja Sind jang mengadakan perdjandjian persahabatan dengan en ditaklukkan dan didjadikan daerah Inggeris. Tiga orang radja '. itu diberikan gadji sadja, pengganti kuasa mereka jang su a 9^ Djasa pemerintah pada waktu itu jang harus disebut, ia a hapusan perhambaan di India jang mengikat beberapa djuta ora 9 0ieh kepada madjikannja. Ditahun 1843 perhambaan itu i apu ienc.ar pemerintah Inggeris. Keberatan dari pihak rakjat tida rupanja penghapusan itu sudah pada waktunja. Gubernor-Djenderal Ellenborough hanja 2 tahun memerint sebab perlawanannja dengan pengurus E.I.C. Perlawanan itu hebat dan ketika itu Gubernor-Djenderal tidak segan mema ai kata jang kasar dalam surat,-suratnja, s,ehingga pengurus ompany terpaksa memanggil beliau kembali. 13.
88
Lord Hardinge (1844 — 1848).
Karena keadaan di India masih mengchawatirkan, *setelah perang dengan Afghanistan dihentikan, pemerintah di London mengirim sebagai Gubernor-Djenderal seorang bekas opsir tinggi jang sudah mempunjai pengalaman dalam berperang, jaitu Lord Hardinge. Radja muda jang baru itu sudah pernah ambil bagian dalam perang melawan Napoleon,
telah empat kali mendapat luka dan mempunjai tangan sebelah kanan sadja. Pemilihan itu rupanja tepat djuga, sebab baru sadja Hardinge tiba di India, perang jang sangat sengit petjah pada pertama kali dengan kaum Sikh. Seperti kita sudah tahu, kaum Sikh mula-mula timbul dibtiwah pimpinan Nanak dan kemudian dipimpin oleh Govind Singh. Perang Sikh jang pertama (1845 — 1846).
Lama kelamaan kaum Sikh dapat menduduki keradjaan jang kuat di Punjab. Pada permulaan abad jang lampau Maharadja Ranjit Singh disegani oleh orang Inggeris, sehingga mereka mengadakan perdjandjian persahabatan supaja kaum Sikh djangan merasa terganggu. Akan tetapi setelah Ranjit Singh jang lama memerintah dengan bidjaksana meninggal dunia, diantara kaum Sikh itu terdjadi perselisihan tentang penggantinja. •Lagi pula sebagian dari mereka mendesak supaja keradjaan Sikh diperluas dan menuntut supaja orang Inggeris diusir dari Punjab. Setelah persediaan* mereka selesai, tentara Sikh jang dibantu oleh bekas opsir-$>psir Perantjis dan Italia menjeberang sungai Sutlaj jang merupakan batas dengan djadjahan Inggeris dan menjerbu kearah Lahore. Gubernor-Djenderal Hardinge terpaksa menunggu kedatangan mereka dengan tentera 'jang kuat (1845). Dalam dua pertempuran jang hebat Inggeris naenderita kekalahan dan terpaksa mundur. Akan tetapi pada ketiga kalinja kaum Sikh dikalahkan dekat kota Sobraon dan terpaksa menerima perdjandjian di Lahore. Tanah jang diduduki oleh kaum Sikh diseberang sungai Sutlaj, daerah Kashmir, Jalandhar dan Hazara diserahkan kepada Inggeris ; lagi pula mereka harus membajar 6 djuta rupee kerugian dan mengurangi tentera mereka hingga 20.000 orang. Pemerintah India mengangkat seorang radja baru dan seorang pembesar Inggeris sebagai residen di Lahore. Perdjandjian itu rupanja tidak begitu disetudjui oleh pemerintah di London. Menurut pendapat kabinet lebih baik, Punjab didjadikan sadja daerah Inggeris. Hardinge berpendapat bahwa itu tidak mungkin, sebab meminta bekndja tentera jang luar biasa jang harus ditempatkan disana untuk mendjaga keamanan. Dengan tidak menungg'u perintah 'dari London ia mengadakan penghematan dan pengurangan tentera Inggeris. Setelah itu ia terpaksa menarik diri dan kemudian diganti oleh Lord Dalhousie (1848). 14. Lord Dalhousie (1848 — 1856).
Sementara itu kaum" Sikh tidak berhenti untuk mengadakan serangan 'pembalasan. Dengan segera mereka dapat mengganti 'tentera 'jang dika lahkan Inggeris itu. Dua tahun sesudah kekalahan itu perang dengan kaum Sikh petjah lagi.
Mula-mula seorang radja bernama Mulcaj dari negeri Multan dise belah barat Punjab berontak dan membunuh dua orang opsir Inggeris jang diutus kesana. Kota Multan diserang tentera Inggeris, te'tapi tidak lama kemudian ditinggalkan mereka, sebab takut dikepung orang Sikh dari belakang. Dalhousie berpendapat bahwa perang dengan kaum Sikh harus lebih dulu diselesaikan untuk selama-lamanja. Djikalau kaum Sikh tidak tunduk, Punjab dan daerah-daerah dibatas Afghanistan mustahil dapat dikuasai oleh Inggeris. Oleh sebab itu ia perintahkan pada pemimJpin besar tentera Inggeris, Lord Gough, mengadakan persediaan untuk menjerang Punjab dari dua djurusan, disebelah selatan mulai dari Bom bay dan ditimur laut mulai dari Delhi. Perang itu sepei'ti dimana-mana mulai dengan kekalahan Inggeris. ^ Di Shilianwala tentara Gough dipukul ; pemerintah Inggeris tertjengang dan memaksa Gough meletakkan pimpinannja. Lebih dari 3000 ser a u nggeris tiwas, tentera kehilangan meriam dan pandji-pandji. aharu dua bulan kemudian tentera Inggeris dapat diatur kembali dan mulai menjerang. & ^ U^ernor~^Jenderal sendiri turu't dengan stafnja, sebab merasa ji a au kalah sekali lagi tentu ia djuga akari terpaksa minta,. keluar. Seluruh tentera Inggeris jang ada di India dipusatkan di Punjab untuk menjerang kaum Sikh. Achirnja kota Gujarat, benteng m^teka jang uat, direbut oleh tentera Inggeris, kemudian kota Peshawar, pusat ^>e^ ^ lanaD mereka. Ditahun 1849 barulah perang Sikh selesai. Oleh se a Gubernor-Djenderal chawatir kaum Sikh berontak lagi, djikalau eradjaan mereka tetap tinggal merdeka, maka daerah Punjab jang . ampir sama luasnja dengan tanah Inggeris didjadikan djadjahan diluar pengetahuan pemerintah di London. Maharadja Dhuleep Singh, ra ja penghabisan dfpaksa menjerahkan segala haknja dan dari kelua,Tganja, sehingga keradjaan Sikh lenjap semendjak tahun itu. Sesudah itu pemerintahan diatur oleh Inggeris dengan kemauannja Sebab daerah Punjab luas, subur dan lagi penting oleh karena eta nja^ jang baik, usaba mengatur keadaan i'tu bukan perkara mudah. egawai-pegawai Inggeris jang tjakap dan sudah berpengalaman dibe3 orang
i
^ ^ndia dikerdjakan disana. U ntuk men'jenangkan hati pemerintah Inggeris mengeluarkan berdjuta-djuta rupiah
U^' ^ en^a^ran’ djalan kereta api dan pengadjaran. Sampai masa jang f 1u-u
™ mempUn^ai Peraturan pemerintahan jang terbaik di India,
\ ^ Benggala, djikalau dipandang dari sudut sistem o onia. emudian hari kaum Sikh banjak jang mendjadi serdadu an enjataan amat berdjasa bagi Inggeris, umpamanja dalam 'perang unia pertama dan di Asia Timur. Oleh sebab itu sikap serdadu Sik amat penting bagi orang Inggeris. Djikalau misalnja kenjataan
bahwa mereka tidak suka lagi djadi serdadu di India, tentu akan berbahaja besar bagi kuasa Inggeris dimasa itu. Lord Dalhousie belum puas rupanja dengan mengambil Punjab sadja, ia menaklukkan daerah-daerah lain dan terus mendjalankan po litik eneksasi dan imperialisme. Sesudah Punjab, Birmalah jang menunggukan nasibnja. Perang Birma jang kedua (1852).
Tadi sudah kita batja bahwa ditahun 1826 orang Inggeris terpaksa mengakui kemerdekaan keradjaan Birma. Akan tetapi mereka masih mempunjai hasrat untuk memperluas djadjahannja disebelah sana. Oleh sebab perdjandjian dengan Birma menurut tuduhan Inggeris dilanggar negeri itu, maka pemerintah India mengirim ■ ’sebuah kapal ke Rangoon . untuk meminta kerugian. Sudah tentu kapal itu tidak diterima dengan • gembira, malahan diserang oleh orang Birma. Kedjadian itu dipandang oleh Inggeris sebagai alamat menjatakan perang. Tentara jang kuat terus dikirim dari Ipdia. Orang Birma meninggalkan Rangoon dan menjingkir kepegunungan. Sesudah itu Rangoon, Pegu dan daerah pesijjir sampai ke Malaka diambil oleh Inggeris (1852). Akan tetapi Birma masih belum tunduk, sehingga Inggeris terpaksa memerangi bangsa* itu untuk ketiga kalinja ditahun 1885. -Baru ditahun itu daerahdaerah jang djauh dari Rangoon, seperti Mandalay dan Birma Ulu jang berlbatas dengan Tiongkok dapat ditaklukkan dan didjadikan djadjahan. Lord Dalhousie masih belum puas dalam memenuhi hasrat imperialis me. Setelah Punjab dan Birma takluk keradjaan-keradjaan lain di India jang dipandangnja melawan atau pemerintahan radjanja kurang beres atau tidak ada penggantinja jang disetudjui oleh Gubernor-Djenderal, dirampas djuga, jaitu berturut-turut : Sikkim, Oudh, Nagpur, Jhansi, Berar dan Carnatic. Pemerintah Inggeris terkedjut melihat perbuatan jang sewenang-wenang itu, akan tetapi tidak berani membatalkan po litik Gubernor-Djenderalnja. Dalam hal demikian tentulah banjak diantara keluarga radja-radja India jang menaruh dendam, karena hak nenek mojang mereka diperkosa, pendapatan dan hasil mereka dihapuskan atau diberikan kepacja keluarga-keluarga lain dsb. Dalam sedjarah pendjadjahan Inggeris di India belum pernah ter djadi perampasan hak radja-radja dengan tjara jang tjerdik sebagai dilakukan diwaktu pemerintahan Lord Dalhousie. Beliaulah sua'tu tjontoh kaum imperialis jang tulen. Gubernor-Djenderal itu berumur 35 tahun ketika diangkat. Beliau seoreng jang bekerdja keras siang dan malam, sampai kesehatannja terganggu. W a k tu pulang kenegerinja ditahun 1856 dan pada waktu itu baru berumur 43 tahun, beliau harus diangkat kekapal didalam kursi sebab tidak dapat berdjalan lagi. Dalhousie meninggal 5 tahun kemudian.
15.
Pemberontakan serdadu India (1857 — 1859).
*
Lord Canning (1856 — 1862).
Penggantinja ialah Lord Canning, jang akan memikul kesalahan pemerintahan jang lampau. Ditahun berikut terdjadilah suatu peristiwa jang tidak dapat dilupakan dalam sedjarah pendjadjahan Inggeris sebab hampir mendatangkan keruntuhannja di India, jaitu pemberontakan peradjurit-peradjurit India (India Mu'tiny) ditahun 1857— 1859. Keadaan di India ketika Lord Dalhousie meninggalkan negeri itu amat buruk. Sebab-sebabnja kita sudah terangkan diatas. Kuasa radja radja India dan pegawai-pegawai mereka tidak berarti lagi. Ratus ribuan orang dalam negara-negara jang diperintah radja (Indian States) kehilangan pentjahariannja. Perubahan-perubahan jang diadakan orang Inggeris terlalu tjepat didjalankan, lagi pula tidak mengindahkan adat istiadat dan agama bangsa India. Rakjat India gelisah, sebab merasa bahwa Inggeris se-akan2 hendak mengganti kebudajaan Hindu dan Islam dengan kebudajaan Barat. Tetapi jang tidak tersembunji lagi bagi pemerintah Inggeris ialah keadaan serdadu-serdadu Ihdia. en tara itu bersatu dengan rakjat, dan sama-sama menderita te anan dan kemegahan militer Inggeris. Perbedaan diantara serdadu Inggeris dan India amat besar, pengangkatan ditingkat atas terlalu su ar. ag pula mereka dikirim kemana-mana dan setelah kembali kebairja an lepaskan. Pusat pimpinan tentara Inggeris tidak mempunjai ketera g jang tjukup tentang keadaan dalam bagian-bagian tentara ise uru India. Djikalau diketahu:nja, tentu perbandingan antara banjak ser dadu Inggeris dan India akan diobahnja supaja djangan sampai ® dian seperti pada permulaan pemberontakan itu, disuatu tempa p serdadu Inggeris, ditempat lain terdapat serdadu India sadja.
92
Kebentjian kepada Inggeris sudah meningkat ditahun 1857. S amat keruh, orang menunggu saat letusan sadja. Tiba-tiba tentara Inggeris menjuruh supaja udjung patron buatan baru i dulu sebelum dimasukkan dalam senapang untuk membersihkan u jung nja dari sematjam gemuk. Serdadu Hindu berkeberatan, sebab menjang a gemuk itu minjak sapi jang dilarang oleh agama dimakan. Serda u Muslimin menjangka gemuk babi jang dilarang oleh agama djuga. Serdadu-serdadu minta supaja keberatan mereka dipertimbangkan. Dari Inggeris datang -chabar bahwa gemuk jkng dipergunakan a am sendjata itu betul minjak sapi1. Amarah orang Hindu setelah mendengar chabar itu tak terhingga lagi. Pemimpin baJatentera menge uar^ kan maklumat bahwa patron tidak perlu lagi didjilat. Akan tetap- aPx sudah mulai bernjala. Ditangsi-tangsi serdadu-serdadu mulai me awan perintah opsirnja. Mereka kena hukum berat. Sendjata gelap kedapatan bertimbun-timbun diluar tangsi. Pembakaran dan perbuatan-perbuatan
merusak'kan alat-alat jang penting terdjadi pada beberapa tempat. Akan tetapi orang Inggeris belum insjaf akan bafcaja jang mengantjam. Saat pemberontakan umum dapat dirahasiakan. Pimpinan tidak tahu apa-apa dan mengirim sebagian dari 'tentera India kenegeri Tiongkok dan Iran. Lagi pula Inggeris pada masa itu harus berperang di Krim (tanah Rus). Pada hari 10 Mei 1857 meletuslah pemberontakan jang ditunggutunggu itu. Di Meerut dekat Delhi beberapa serdadu2 jang melawan perintah dipendjarakan oleh opsir-opsirnja. Sekonjong-konjong pengisi tangsi itu berontak, membunuh serdadu-serdadu dan opsir-opsir Ing geris, melepaskan teman-teman mereka dari ’pendjara dan setelah menunggang kuda, mereka dengan setjepat-tjepatnja menudju ke Delhi. Disana tanda-tanda pemberontakan sudah orang ketahui; tentera dikota itu djuga terus mengangkat sendjata dan membunuh penduduk Inggeris jang diketemuinja. Keradjaan Moghul dihidupkan kembali dan Sultan Bahadur Shah jang selama itu boneka pemerintah Inggeris di angkat djadi sultan Hindustan. Sementara 'itu seorang pegawai kanbor kawat Inggeris dapat me ngirim kabar dari Delhi keseluruh India untuk memberitakan pemberon takan itu. Seorang opsir membakar gudang mesiu dengan mengorbankan dirinja dan pendjaga-pendjaga, supaja djangan djatuh ditangan serdaduserdadii jang berontak. Tetapi Delhi tetap diduduki mereka selama 5 bulan. Tentara Inggeris dari Punjab segera datang dibawah pimpinan GubemcA' sendiri. Keadaan di Punjab mengherankan kaum pemberontak ; bangsa Sikh disana tidak turut, malahan memihak kepada Inggeris dan menolong m e r e b u t Delhi kembali. Pemberontakan makin lama makin meluas dan berpindah dari Delhi sampai di Lucknow, Cownpore, Rohilkand dan India Tengah. Teritera I n g g e r is terpaksa memberi perlawanan dalam lima daerah jang mempuiijai benteng-benteng, akan tetapi lekas djatuh dan diduduki oleh serdadu2 pemberontak. Di Lucknow, gubernor provinsi Oudh mati dibunuh. Tiga bulan lamanja serdadu dan orang preman Inggeris terkepung dibenteng kota itu ; achirnja mereka menjerah. Baru empat bulan kemudian kota ftu dapat direbut kembali, setelah penduduk. bangsa Inggeris hampir semua tiwas. Jang amat menjedihkan ialah keadaan di Cownpore. Benteng kota itu dipertahankan oleh seorang djenderal jang; sudah tua dan tidak mempunjai ichtiar lagi. Dibawah pimpinannja hanja 400 serdadu Inggeris sedang dalam benteng itu berkumpul beratus-ratus 'perempuan Ingaeris serta anak-Snakfija dan orang lain-lain jang mentjahari perlindungan disitu. Berteng itu terpaksa menjerah dan kota Cownpore djatuh ditangan serdadu India. Sementara itu mereka mengangkat Nana Sahib mendjadi radja. Ia seorang keluarga peshwa Maratha jang
dipetjat oleh Inggeris dari pemerintahannja. Ia berdjandji akan mengirim orang tawanan itu dalam perahu menghilir sampai ke Allahabad, ntah atas perintahnja, entah perbuatan pendjaga-pendjaga (orang nggeris menuduh Nana Sahib sendiri sebagai jang bersalah), ketika orang tawanan itu naik diperahu mereka semua ditembak mati. 'Seba gian jang masih tinggal dalam pendjara esok harinja dibunuh d'juga, diantaranja dua ratus orang perempuan dan anak-anak. Pembunuhan ini menggemparkan rakjat Inggeris baik di India mauPun inegerinja sendiri. Dengan segala tenaga jang masih ada Cownpore direbut kembali. Didaerah Maratha pemberontakan itu menerbitkan perdjuangan e angsaan, djadi bukan kepentingan serdadu sadja lagi. Keradjadn ansi jang dikuasai oleh seorang radja permaisuri mendjadi pusat per awanan. ama radja itu ialah Ranee Lakhsmi Bai jang masih hidup am peringatan bangsa India sampai sekarang. Ia berpakaian laki-laki se a u elihatan dibagian paling depan ketika menjerang atau mem1 h'h ^£r awanan' Ten'tera Inggeris djuga segan pada Ranee itu. Ia Cown erani ^ada T&ntia Topi, panglima Nana Sahib jang merebut ’ Cl etelah pemberontakan berdjalan setahun, barulah tentara Inggeris d ^ 1^ men^eran9 Jhansi. Sementara itu Ranee Lakhsmi telah mendu,.
j.n^en^ Gwalior jang kuat sekali dan memusatkan pertal^anan ra-
J
ja jang bersekutu disana. Empat bulan kemudian Ranee itu mati n peperangan ; Tantia Topi melarikan diri, kemudian ditangkap dan digantung mati. m^ rontakan masih terus berdjalan sampai tahun 1859, akan tetapi \ . pfra* d*daerah Rajputana, Rohilkhand dan Bihar. Didaerah d'adi L dan Madras pemberontakan sama sekali tidak tertinq 1 Pu^a* Untunglah bagi orang Inggeris keadaan di Punjab tetap l
denq
enterarn- Dan ada djuga radja-radja jang membantu Inggeris
raHia r enteran^a’ misalnja Maharadja Jung Bahadur dari Nepal dan radja Gwahor dan Hydrabad. tak djadi S3^3^11 * aman ia ditan ^ sebagai sultan^?P
dian9 kat serdadu-serdadu pemberon^dak bersalah. Akan tetapi setelah Delhi dlbuan9 Rangoon. Disana ia meninggal dunia
dan Aurangzib sTt 3 dari keturunan A kbar, Jahangir, Shah Jahan Putera keturunanni a?'®ultan Hindus'tan fang masjhur diisedjarah India, oleh seorang opsir I 6 ditan9kaP dan dipertahankan rakjat dibunuh dekakan. Opsir itu kn" enS’ sebab ia sangka pangeran itij akan dimersan perbuatannja itj™
D^
dibunuh oran9 IrLdia seba9ai pembala-
Peristiwa janq di
ubah
d e n g a n s e le k a s - le k a s n ja
p
kongsi dagang seperti E.I.C. tern emerintaIlan i a n 9 dikuasai oleh suatu rintahan biasa dan hukurn in te rn a^^ berIawanan dengan sjarat2 pemegung djawab atas keadaan dakm810031' Kon9si itu tidak dapat bertangIndia. 'Adjal E.I.C. sudah dekat ne9feri Jan9 begitu luas seperti serdadu itu, ialah pada 10 M ei 1857 hari Permulaan pemberontakan kal tuduhan dunia terhadap Se j Ing9eris ^'dak da'pat lagi men'jangpemberontakan itu. ega a )ang terdjadi di India selama Pemerintah Inggeris terpaksa tahun 1858, ketika pemberontaka men9am^)il tindakan jang radikal. Di~ dibubarkan. Milik-milik, kuasa d Serdadu ^ndia masih berdjalan E.I.C. dengan badan itu diambil oleh n ^ S£9ala sesuatu jang bersangkutan mendjatuhkan hukuman atas bad ennta^ *n99eris- Peristiwa di Meerut orasan dan pendjadjahan jang tak” )a° 9 Suda^ ^aPu^ itu< alat peme’dunia. Sedjak tahun 1858 pem 3 3da bandingannja dalam sedjarah dipindahkan ketangan Pemerintah1^ ^ India dengan segala-galanja Parlemen. ,, eradjaan Inggeris jaitu Radja dan Peraliha# pemerintahan itu d' toria -rdalam amanat ditahun 1858*^ k ^ radja P ermaisuri Vicdiangkat Lord Canning, jang sudah ? \ 3931 radja"muda Jan9 pertama sa koncfsi E.I.C. Selama, akan tpt ^ ^ meme9an9 djabatan itu dimatakan jang hampir membawa kplv' 161 eblll' leblh sesudah pemberonpemerintah mentjari ichtiar untuk m kuasa ^n99eris di India, hindarkan kesalahan-kesalahan D o h r r ^
kedudukannia dan meng-
n politik jang lampau.
sudah 'tepat, sebab dalam p e m b e r o n ta ^ ' T tindakan itu 120.000 serdadu turut angkat sendjata3" ^ terd'iadi lebih dari Kedua, memperbaiki dan menqatur “ elawa* pemerintah Inggeris.
itu djuga sekolah2 tinggT
X
a V c u T
Ketiga, pemerintah berdjandji tak akan m en^ ^
°m ^
keradjaan-keradjaan merdeka lagi, a e b a g a f S C besar^besaran dimasa Gubernor-Djenderal Dalhousie. djandji-djandj itu tidak semua ditepati dengan ichlas.
Madras
T e ^ n ^ ra Akan
tdtapi
•
16.
Memperluas keradjaan. •
O
Bukti-buktinja bahwa djandji-djandii itu ai • j-. u 1 Q70 , ak dipenuhi: pertama ditahun 1878 tprdjadi perang Afghanistan jang kedua A Jasan ja n g d ik e U k a k u r, Inggeris ia]ah bahw a A f
sudah
dipengaruhi keradjaan .Rus dan mungkin akan dipakamja sebagai pintu untuk memasuk, nd.a Tentera I„g gerIs dipuku, m M d u r KSandahar dan Kabul jang d.kehendaki Inggeris terpaksa’ ditinggalkannja.
Hanja
95
sebagian ketjil dapat didudukinja semata-mata untuk membulatkan batas-batas sadja. Perang *itu tidak disukai oleh bangsa Inggeris. Jang bertanggung djawab ialah perdana menteri Lord Beaconsfield sendiri. Perang Birma ketiga (1886). ^ Kedua, ditahun 1886 perang Birma jang ketiga petjah. Inggeris menuduh Birma bahwa keradjaan ini menerima bantuan dari Perantjis untuk menghalang-halang keperluan Inggeris. Achirnja Gubernor-Djenderal Lord Dufferin mengirim tenjtera ekpedisi dan memaksa' radja Birma menjerah. Ditahun itu djuga Birma Hulu (Upper Birma) dirampas oleh Inggeris. Semendjak itu seluruh Birma mendjadi koloni dan digabungkan dengan India dibawah pemerintahan bersama sampai tahun 1935. Ekspedisi ke Tibet (1904). Ketiga, ditahun 1904 Gubernor-Djenderal Lord Curzon bermaksud menguasai Tibet jang dibawah pengaruh keradjaan Rus. Sedjak pur bakala, kepala agama Buddha di Tibet, Dalai Lhama namanja dan bersemajam dikota sutji Lhasa, mengakui kaisar Tiongkok sebagai radjanja jang tertinggi dan tiap2 tahun mempersembahkan upeti kepada kaisar itu. Tentara Inggeris jang dikirim kesana dengan susah pajah ;neliwati pegunungan Himalaya dan memasuki kota Lhasa, jang belum pernah dikundjungi orang Barat. Politik itu mendapat tjelaan keras diianah Ing geris sendiri dan Rus, sehingga tentara itu terpaksa meninggalkan Tibet. Hasil ekspedisi itu tidak ada sama sekali. Keempat, Lord Curzon djuga jang terkenal oleh sebab kolotnja dan kemegahannja terhadap bangsa India, atjapkali tjampur tangan dalam keadaan keradjaan-keradjaan India merdeka dan menerbitkan kebentjian radja-radja. Sementara itu poli'tik Inggeris tjerdik sekali dalam memisah Ind:a dengan memihak kepada golongan Hindu atau kepada kaum Islam menurut keperluan mereka pada sesuatu waktu, selaras dengan politik „memisah dan menguasai” (,,devide et impera” ). Lord Curzon ditahun 1904 membagi provinsi Benggala supaja bangsa India jang beragama Islam dan Hindu djangan dapat bersatu. Peraturan itu menerbitkan perlawanan jang hebat, sehingga ditahun 1911 pembagian provinsi itu dalam Benggala-Barat dan Benggala-Timur dihapuskan. 17.
90
Pemeras,an India oleh modal Barat.
Semendjak tahun 1858 sampai pada hiasa jang achir keadaan ekonomi di India tidak djauh berbeda dari zaman E.I.C. A n a k negeri terhitung rakjat jang amat miskin didunia. Peraturan hak d an P a d ja k tanah tetap tinggal buruk, sehingga daerah-daerah jang subur dan
kaja seperti Punjab berontak d n pemberontakan tahun 1857 ” u 13 Un Pemberontakan itu merupai kedjam, jang mendjadi suatu ^ t6tapi lekas diPadamkan dengan djalan (Amritsar 1919). 31 dalam sedjarah pendjadjahan Inggeris.
Olefi sebab kemiskinannia t* . , djam uang. D'jikalau bentjana, 1 ^ t3m alu terikat kepada peminmasa bandjir), kelaparan se ^ ^ menimpa (kekurangan air hudjan atau padjak jang berat untuk t£rdjacl1' Sementara itu rakjat memikul tjukai barang-barang masu^™ 3)31 hutang ne9eri’ belandja pengairan, besar dari pegawai-pegawai menaikkan har9a- gadji-gadji jang Barat. Semuanja itu menqhi 1 n" ens’ belandia pemerintahan tjara modal. Dengan pendek k a t ^ tenaga rakJat dan mengisi kanfcong kaum hadur” (E.I.C.) denqan nrm P0rt“karan Pemerintahan „Compani Babedanja, dua-duanja m e r a b a * ^ keradjaan In99eris tidak banjak dibawah „Pax Britannica” (A em®Iaratan dan sengsara. Ketenteraman nja'ta dibajar oleh orang I n d i / ^ 31 Wah PerIindungan Inggeris) terlangan kemerdekaan. en9an pemerasan kekajaannja dan kehiPolitik Inggeris dalam hak keladjaan bangsa India 11™ ,^”’'’ pengawasan pemerintah di Delhi pemerintahan dipikul „ leh pusat ^ kebiasaan dan susunan masjarakat . L.
■ i ,,
, '“ " ', ‘,erdik sekali' Mereka akui eadaannja send,rl dibawah . se,” uan)'a ‘" n ” f biarkan adat’
|:" akat Hindu, Islam atau Sikh begitu sadja,
tak d itja m p u n oleh mereka supaja rakjat tinggal senang. Pegawai-pegaw a, orang Inggens memegang kedudukan-kedndukan jang penting, jang rendahpun djuga, asal penting. M isalnja, sebagian besar dari pengadjaran d.sekojah t.nggi diserahkan kepada orang India, dalam mahkamah-mahkamah t.ngg, banjak djuga hakim orang India. A k a n tetapi dalam golongan Pam ong p ra
keuangan. d jaw atan
padjak
dan
bea, masih banjak terdabai
orang Inggeris. Apa-apa jang terdjadi sehari-hari diantara rakjat mereka tidak ambil pusing. Mereka hanja memperhatikan garis-garis besar sadja dan kedjadian-kedjadian jang penting, hal-hal lain masuk urusan orang India sendiri. Dengan politik demikian dapatlah mereka menguasai negeri jang begitu luas seperti India dfengan mempergunakan pegawai-pegawai dari bangsanja sendiri lebih sedikit dari pada orang Belanda dulu di Indonesia. 0 Ini menerbitkan pertanjaan, apakah sebabnja pendjadjahan Inggeris itu dap^t berdjalan terus begitu lama dan baru dapat berubah sesudah^perang dunia jang kedua. Djawabnja, kelemahan bangsa India, dan tjerdiknja orang Incjgeris jang tahu mempergunakan kelemahan itu untuk mengadu-dombakan bangsa atau golongan jang satu dengan jang lain dan dalam keadaan itu memilih keuntunfjannja.
India
97
Kelemahan keradjaan ^Hindustan dipermulaan abad ke-18 adalah waktu jang baik bagi Inggeris untuk menaklukkan Benggala. Kelemahan kaum tani dipergunakan untuk mengatur hak dan padjak tanah. Kelema han radja-radja disebabkan oleh perlawanan diantara mereka mendjadi alasan politik jang baik untuk merampas kuasa radja-radja itu (Maratha, India Selatan dan Punjab). Kelemahan rakjat jang terbit dari perlawanan antara agama Hindu, Islam dan Sikh dipergunakan untuk menghalang-halangi persatuan kebangsaan India. Politik mentjeraiberaikan, mengadu suatu golongan dengan golongan jang lain, memisahkan rakjat dari pemerintah, membajang-bajangkan kemerdekaan dalam Tjvaktu jang genting dan seterusnja, itulah muslihat jang mustadjab djikalau untuk selama-lamanja hendak mengambil untur.g jang sebanjak-banjaknja dari djadjahan. Untuk melukiskan sedjarah imperialisme Inggeris saja sebut beberapa peristiwa-peristiwa dan angka.' angka jang lebih mudah menegaskan dari pada uraian jang pandjang lebar.
9o
Sebagai kita sudah terangkan dulu pemerascin ekonomi Inggeris di India dengan tjara besar-besaran mulai sedjak tahun 17£7, jaitu pertempuran di Plassey dengan Nawab Benggala. Sedjak itu Company Inggeris bukan kongsi dagang semata-mata lagi, melainkan sudah men djadi badan dan perkakas pemerintah. Kepala-kepala kantor dagang mendjadi pegawai-pegawai pemerintah djuga atau pemimpin-pemimpin perang. Company mempunjai tentera jang dibajarnja sendiri. Tudjuan terutama bukan perniagaan lagi, melainkan menegakkan kuasa dan me naklukkan radja2 India, merampas tanah mereka, mengatur pemerin tahan dan padjak jang dibajar rakjat daerah-daerah itu supaja kas Company penuh dan dapat mengeluarkan dividend jang besar. De ngan djalan demikian mengalirlah uang kedalam kas Company dan kantong pegawai-pegawainja, mulai dari serdadu biasa sampai GubernorDjenderal sendiri. Diwaktu pemerintahan Moghul sebagian besar dari perdapatan rak jat dipungut oleh radja-radja djuga. Akan tetapi kekajaan itu tetap tin99al dalam negeri. Keperluan dalam keraton-keraton mendatangkan pentjaharian jang bermatjam-matjam bagi rakjat. Rakjat mempunjai tanah sendiri, dagang atau perusahaan sendiri jang tjukup menghasilkan untuk belandja hidup. Uang tetap beredar dalam negeri dan negeri lambat laun bertambah kaja djuga. Sedjak pendjadjahan Barat mengalirlah sebagian besar dari kekajaan negeri tiap-tiap tahun kenegeri luar jang makin bertambah kaja, sedangkan negeri jang menghasilkan bertamb’ah miskin. Barat membawa mata pentjaharian dan kemadjuan baru seperti perkebunan industri dan pengadjaran, akan tetapi semuanja itu harus dibajar dan dipikul oleh koloni sendiri. Menurut perhitungan seorang ahli India
o
Dr. Dutt dalam kitabnja „The economic History .of India” dalam 30 tahun sedjak orang Inggeris memerintah di Benggala, Company mengirim tiaptiap tahun 36 djuta ke Inggeris. Tentu uang itu tidak diboroskan sadja disana, melainkan mendjadi kapital jang berbunga ; bunga ini berbunga pula dah. seterusnja. Modal itu dipergunakannja dalam industri-industri besar umpamanja di Lancaster untuk memperbuat barang-barang tenunan. Industri itu mengirim barang ke India dengan harga mahal, lagi pula dibebaskan dari pembajaran bea masuk. Oleh sebab itu pertenunan dengan tangan di India sedjak permulaan abad jang lalu makin mundur, boleh dikatakan hampir mati. Kekajaan jang diperoleh dari industri di Inggeris tiap-tiap tahun bertambah. Uang ini dipergunakan lagi untuk mengadakan industri baru. Hasilnja didjual pula di India. Dengan menerima dividend Rs 36 djuta setahun .dan mempergunakan modal itu dalam matjam-matjam industri jang mengirim hasilnja ke India, menurut perhitungan Dr. Dutt tadi, tanah Inggeris bertambah. kaja dengan 8000 djuta rupee dalam waktu 30 tahun sedjak permulaan pendjadjahan di India.« Pemerasas ekonomis ini dapat diibaratkan dengan pekerdjaan pompa:' Pompa pemeras itu diperbuat dengan memakai uang orang India; hasilnja dipergunakan untuk mengadakan pompa lain. Jang dihisap pompa nomor 2, 3 dsb. tetap rakjat India djuga. Selain dari pada uang jang diterima tiap-tiap tahun dari dagang, besar djuga penerimaan dari upeti radja-radja, ongkos-ongkos pembajar pertolongan mereka dengan tentera dsb. Company misalnja meriolong radja Oudh melawan kaum Rohilla jang harus membajar Rs 5 djuta, menolong Nawab Benggala dengan pembajaran Rs 12.5 djuta. Clive sendiri menerima Rs 300.000. M ir Kasim pengganti Nawab harus membajar Rs 2.5 djuta, Mir Jafar Rs 6 djuta, Nazim Daula Rs 3 djuta, Nawab Burdwan 2,0 dju'ta dsb. Semuanja terdjadi waktu Clive gubernor di Benggala. Dimasa 'pemerintahan Hastings permaisuri radja Oudh dipaksa membajar Rs 15 djuta. Selain dari itu padjak tanah dinaikkan. Ditahun 1780 ketika ada kelaparan hebat di Hindustan dan lebih dari 5 dju'ta orang mati, padjak tanah tidak diturunkan. Ongkos perang dengan Birma, Punjab, Afghanistan dan Tibet dibajar oleh rakjat India sendiri. Diperang dunia jang pertama India harus memindjamkan uang 1200 djuta rupee kepada keradjaan Inggeris. Tjontoh-tjontoh ini tak perlu ditambah lagi. Kemelaratan di India sebagai akibat imperialisme njata djuga dari korban-korban kelaparan disana. Memang sedjak purbakala di India bahaja kelaparan itu bukan perkara asing lagi. Ini tferhubung dengan iklim jang amat panas. sedang musim hudjan menimbulkan bandjir-bandjir jang mahahebat. Akan tetapi anak negeri diwaktu pemerintahan radja-radja sendiri dapat menjimpan beras dan gandum untuk persediaan diwaktu patjeklik. Di-
r
zaman Inggeris hasil tanah hampir sama sekali terpaksa didjual untuk membajar padjak. Penduduk makin bertambah, akan tetapi pengairan didaerah-daerah jang kekurangan air tidak diperluas sesuai dengan penambahan penduduk. Oleh karena itu bahaja kelaparan bukan ditimbulkan oleh iklim sadja, sebagai selalu ditekankan oleh pemerintah Ing geris, akan tetapi bergantung djuga kepada politik ekonomi, persediaan makanan dan politik pemerintah untuk memberantas kelaparan. Ini se muanja sedjak penguasaan Inggeris pada penghabisan abad ke-18 sampai abad ke-20 tidak dikerdjakan oleh pemerintah dengan sungguh-sungguh. Baharu dipermulaan abad ini bahaja kelaparan itu berkurang sedikit, akan tetapi sampai pada masa ini tetap mengantjam dalam beberapa daerah-daerah. Ditahun 1770, ketika Inggeris baru menguasai Benggala kelaparan jang mahahebat terdjadi. Lebih dari Vs dari penduduk Benggala, jaitu l.k. 10 djuta orang tiwas. Ditahun 1783, 1784 dan 1792 kelaparan meradjalela dibagian Madras, Bombay dan Punjab. Didalam satu abad jaitu antara 1800 — 1900 peristiwa-'peristiwa kejaparan adalah sebagai berikut: o 1 djuia banjak korban 1800 — ’25 5 X 1825 2 X ’50 M » 5 1850 — 6 X ’75 26() . . 1875 — 18 X 1900 tt
>>
t*
ft
Djadi dalam 100 tahun djumlah korban adalah 323^ djuta orang. Diabad ke-19 menuru't taksiran, banjak orang jang tiwas idalam peperangan tidak lebih dari 5 djuta. Ketinggalan politik ekonomi dalam mendjaga keselamatan rakjat njata djuga djikalau kita lihat, bahwa belandja jang dikeluarkan untuk pengairan dalam 160 tahun han'ja Rs 150 djuta, sedangkan untuk kereta api jang perlu bagi militer dan pengangkultan barang2 Inggeris tidak kurang dari Rs 3000 djuta. Dari sini njatalah bahwa pada umumnja ke pentingan penghidupan rakjat India djauh kurang mendapat 'perhatian dari keperluan kaum-kaum modal Inggeris. Begitupun tentang politik berniaga. Supaja barang-barang Inggeris mudah masuk, bea tidak dibajar, sedangkan barang-barang dari negeri lain kena bea jang berat. Lagi pula barang-barang India sebelum dikeluar kan kena bea dulu, sehingga tak dapat bersaingan lagi dengan barangbarang diluar negeri jang sama buatannja. Dengan djalan demikian industri di India tidak dapat berkembang, umpamanja perusahaan tenun, benang, perkakas besi d.1.1. Jang hanja dapat madju ialah misalnja perusahaan membuat karung guni (jute), sebab bahannja tjukup terdapat di India. Djadi pertentangan antara kepentingan Inggeris dan India ada lah selalu suatu soal jang hangat sekali. Akan tetapi dalam menjelesaikannja rakjat India saajalah jang selalu rugi.
Tak perlu lagi diuralkan disini perasaan pongah jang terdapat pada bangsa Inggeris terhadap bangsa berwarna,^ apalagi terhadap bangsa India. Mereka tak suka beramah-tamah dengan bangsa India, sekalipun dengan orang-orang jang sama 'peladjarannja atau kedudukannja dalam lapangqn sosial dan ekonomi dengan mereka. Dalam club2 perdjamuanperdjamuan, pertandingan2 sport, dsb. orang Inggeris sama sekali tidak suka bertjampur gaul dengan orang India. Meskipun keadaan itu menjedihkan djuga untuk sebagian besar dari orang Inggeris, sampai masa sebelum kemerdekaan, pertentangan bangsa Barat dan Timur dalam hidup sehari-hari barangkali disanalah jang pa ling buruk diseluruh dunia, ketjuali di Afrika Selatan dan mungkin disebagian dari Amerika terhadap orang Negro.
B A G I A N
D
m a s a P E R G E R A K A N K E B A N G SA A N •
IP ERM U LA A N abad ke-19 keadaan masjarakat India amat buruk. Masjarakat itu dipengaruhi oleh pelbagai faktor jang ‘timbul didalam negeri dan jang datang dari luar. Selama peraturan milik tanah dan padjak tidak berobah, rakjat djelata tinggal melarat dan diantjam oleh kelaparan. Orang jang mengerdjakan tanah jang bukan miliknja tidak merasa bertanggung-djawab atas penghasilan tanah itu, sedang padjak jang harus dibajarnja ia mudah memindjam dari ,,lintah darat” jang menghisap segala penciapatannja. Dari pemerintah pendjadjahan pula tidak diharapkan lekas datang perubahan, malahan pengaruh imperialisme jang disokong oleh pemerintah semangkin terasa beratnja. Perusahaan pertenunan dan keradjinan rumah-tangga lambat laun binasa disebabkan oleh barang-barang jang datang dari Inggeris. Susunan masjarakat, kerukunan desa dan adat istiadat nrcnundjukkan tanda-tanda kerusakan oleh sebab ukuran-ukuran baru jang dipaK'sakan dan belum dapat diterima oleh rakjat. Didalam segala lapangan timbullah perasaan ketjewa dan kesangsian, seakan-akan pendjadjahan itu tidak dapat disangkal lagi dan tidak ada gunanja dilawan. , Dalam kalangan Hindu jang bertradisi luhur terbitlah pertanjaan apakah pendjadjahan Barat itu dibiarkan sadja atau haruskah diambil tindakan untuk memberikan pengharapan bagi rakjat? Golongan itu me rasa bahwa hendaklah diinsjafkan dulu kepentingan pembaharuan dengan djalan agama dan pendidikan rohani. Dengan pembaharuan itu dapatlah tertanam tjita2 didalam hati rakjat supaja ia mempertahankan hidupnja, agamanja dan kebudajaannja jang luhur itu. Bangsa India hendaknja disiapkan, dididik lebih dulu supaja ia insjaf akan kebangsaannja dan haknja untuk menentukan nasibnja sendiri. 1.
Pembaharuan.
Tjita-tjita pembaharuan itu mula-mula nampak dalam kalangan orang Hindu. Diantara mereka terdapat beberapa ahli-ahli jang mementingkan supaja agama Hindu harus disesuaikan dengan kemauan masa, terutama dengan mengambil sari-sari agama itu jang perlu untuk memperdalam hidup rohani dan membentuk manusia Hindu jang bertjorak baru. Hanja dengan mendidik manusia setjara itu dapatlah diharapkan kemungkinan pembaharuan susunan masjarakat jang sehat. c Nama pertama jang harus disebut ialah Ram Mohan Roy. Beliau hendak membersihkan agama Hindu dari pengaruh pandit2 Brahmin dan
RABINDRANATH TAGORE
aturans keagamaan ,a„g sudah „ e „ b a tu dan hendak melarang memudja kepada artja- dewa^ Ditahun 1830 beliau dirikan suatu perkumpulan di Calcutta, bernama Brahma Sama * / untuk pe„gik„t-pe„gikut„ja . Mereka men,embah kepada Jang maha Esa jang tidak ada namanja, tidak dapat
dirup^kan dengan gambar atau patung
Berka„l fi
dilarang, begitupun membunuh jang hidup, Setelah L
, ’E
,
Ro'y
Tagore daS Tagore, pudjangga j l n ^ i , ^ 9
keras lagi bertindak, lebih radikal dala
““
se” “ ? pe" " da- b— P0rkumPulan itu lebih
nan masjarakat dan adat-adat kuno. T a T e n d a k ^ 311 £ SUS“~ .kebiasaan berhubung dengan perkawinan, k e lah iran^aT ke Y * 9 ■hendak membatalkan pemisahan-pemisahan masjarakat setjara Tastl"
pin2 Jan9 tu$ dan sadar terlalu radikal. Oleh sebab^'tu'lerTk ^ Pemim" Sen dan kemudian ia mendirikan perkumpulan 1 • u & menentang jaitu S a d h a w Brahma Samadzi j a T T ^ ^ n , u n i 1 , Z] Jan9 mempunjai tjabanq2 di Madras dan Bofabay. Dalam peladjarannja Kesub Chanrl™ <; , , dasar-dasar agama Kristen, meskipun “a S t J ? 8X084 * “ dekati itu. Ia mengundjungi tanah Inggeris ditahun 1869 dan seteteh ” ka9“ f. di India, ia bekerdja dalam lapangan sosial denna 13 m, pengalaman jang diperolehnja di Inggeris. ° mem:per9unakan Didaerah-daerah lain nampak djuga pergerakan pembaharuan agama dan sosial, dua ^p ngan jang rapa't perhubungannja di India. Dibagian Bombay pergerakan dimulai oleh S Wami Dayananda Sarasvati seorang pemimpin jang berhasrat untuk membersihkan agama Hindu dari tradisi jang semata-mata hanja dipegang teguh untuk keperluan pandit2. Orang H m d u a r u s k h kembah keagama jang murni jang terdapat dalam buku sutji Veda Akan tetapi dengan itu Saraswati menarik garis-garis perbedaan jang terlalu tadjam dengan agama Islam dan Kristen • ia pada hakekatnja melawan agama2 itu. Perkumpulan jang didirikannja, Arya Samadzj, di Calcutta ditahun 1875 bertindak keras djuga, sehingga pada permulaannja diamat-amati oleh pemerintah Inggeris. Perkumpulan itu berkembang di^Punjab-dan United Provinces dan memusatkan tenaganja kepada sekolah pendidikan agama, diantaranja perguruan Anglo-Vedic College di Lahore. Peladjaran untuk kaum wanita dipentingkan djuga. Pemimpin lain ial&fc Narendra Nath Dutt. lahir di Calcutta ditahun 1862 dan kemudaan mengambil nama Swami Vivekananda. Beliau merasa terpanggil untuk mem'pertahankan agama Hindu jang sedjati, bukan sadja didalam negeri, akan tetapi terutama diluar regeri. Beliau mengun-
105
djungi Eropah dan Amerika dan mendapat perhatian jang besar disana berhubung dengan kritiknja terhadap kebudajaan Barat, jang mementingkan serba benda sadja, berlainan dengan India jang mendasarkan kebudajaan kepada roh dan agama. Beliau mendirikan perkumpulan Rama-Krisna jang berdjasa dalam lapangan pekerdjaan amal, perguruan, perawatan orang sakit dan ashrama-ashrama r.ntuk beribadat. Tidak perlu kiranja disebut nama-nama lain jang terkenal dalam pekerdjaan pembangunan itu. Hanja satu nama lagi ialah Mahadewa Govindh Ranade jang lahir di Bombay ditahun 1842, berasal dari bangsa Maratha. Ia ber-turut2 mendjadi penjalin bahasa, mahaguru dan hakim tinggi di Bombay. Perhatiannja tertarik oleh sedjarah hidup masjarakat dan tjara-tjara mengadakan perbaikan. Dengan sendirinja tjara-tjara itu menundjuk kearah politik jang tentu akan menimbulkan pertentangan dengan pemerintah kolonial. Djadi soal pembaharuan itu tidak mungkin dipetjahkan, menurut Renade, djikalau 'politik tidak disukai dan didjauhkan sebagai nampak dimasanja. Pembaharuan agama, sosial dan pendidikan perlu sekali untuk kemadjuan rakjat, akan tetapi perkara-perkara itu harus djuga dipandang dari sudut persiapan untuk mempengaruhi urusan pemerintah, untuk tjampur dalam pemerintahan dan sebagai tudjuan jang achir, untuk mentjapai kemerdekaan bangsa sendiri. Sekarang kita tindjau sebenitar keadaan politik di India sebelum timbulnja pergerakan nasional jang mendjelma dalam A ll India Con gress. °
2.
Keadaan politik dimasa 1800 ■ —■1880.
Sebagai sudah diterangkan diatas ditahun 1773 Parlemen Inggeris mengadakan peraturan pertama untuk India. Dalam undang2 itu Kompeni Inggeris ditundjuk djadi pemerintah jang bertanggung-djawab. Pemerintah sipil dan militer didjalankan oleh Gubernor-Djenderal dengan empat orang penasehatnja. Di Madras dan Bombay pemerintahan ini terserah kepada Gubernor dan beberapa penasehat. Ditahun 1784 pemerin tahan Kompeni itu mulai diawasi oleh pemerintah keradjaan Inggeris dengan perantaraan suatu badan pengawas. Ini berarti sebenarnja dua matjam pemerintahan jaitu keradjaan Inggeris dan Kompeni, keadaan mana baru ditiadak^n ditahun 1833, setelah pada tahun itu monopoli dagang Kompeni disebelah Timur dihapuskan, terketjuali perniagaan 'teh dengan Tiongkok. Sedjak tahun itu hilanglah sebetulnja sifat Kompeni itu sebagai perserikatan dagang. Akan tetapi Undangundang (Act) — 1833 pada dasarnja tidak mengubah :tjara pemerintahan di India jang didjalankan oleh pemerintah pusat dan alat-alatnja sadja dan tidak dibantu oleh perwakilan-perwakilan rakjat, djadi tetap b-irsifat otokratis. Dimana-mana pemerintah jang otokrads mempunjai pegawai2 jang luar biasa banjaknja dengan susunan jang lengkap (burokrasi).
Di India djuga pemerintah setjara burokratis itu kuat sekali. Adalah dua O matjam djawatan jang mendjadi 'tulang sendi pemerintah itu : Pamong Pradja atau „Indian Civil Service" (I.C.S.) jang amat dibanggakan oleh Inggeris sebagai djabatan jang terdiri dari orang2 jang terpilih dan terpudji ’oleh sebab djasan'ja dan Djawatan Kepolisian (I.P .). Sjarat-sjarat untuk diterima mendjadi pegawai dalam djawatan jang dua ini berat sekali dan jang diterima dalam prakteknja kenjataan orang Inggeris sadja. Meskipun Undang-undang tahun 1833 sudah menjatakan bahwa untuk diangkat djadi pegawai diperbolehkan siapa sadja dengan tidak memandang warna atau agama, pembesar-pembesar di India selalu memboikot sjarat itu. Orang India sebagai tjalon pertama dari Indian Civil Service baru diterima ditahun 1864; ditahun 1871 diterima tiga orang lagi, walaupun menurut 'peraturan bangsa India boleh turut udjian sedjak tahun 1858. Sampai tahun 1913 pangkat-pangkat dalam djawatan Pamong Pradja masih 80% dipegang oleh orang Inggeris. Pemberontakan serdadu India (1857'—’50) mengakibatkan perubahan besar aalam sikap pemerintah Inggeris. Pengalaman jang pahit itu mempering£tkan bagaimana lemahnja suatu pemerintah jang tidak mengindahkan keadaan rakjat. Pemerintahan jang didjalankan setjara otokratis, meskipyn rapi dan djudjur, achirnja mendatangkan bahaja djuga. djikalau dipegang oleh orang asing sadja. Ditahun 1861 Inggeris hendak mengambil langkah jang pertama untuk membuka djalan kearah pemerintahan jang memperhitungkan kemauan penduduk. U n dang-undang tahun itu Indian Councils Act — 1861 menambah Dewan penasehat Gubernor-Djenderal dengan 12 anggo'ta baru. Setengah dari anggota-anggota itu akan diambil dari orang jang bukan pegawai (non officials) dan sedapat-dapatnja akan dipilih dari orang India. Akan tetapi anggota2 ahli kebanjakan diangkat dari golongan pegawai. Dewan-dewan dalam provinsi akan diperluas djuga. Maksud perubahan itu tidak lain dari pada menjerahkan kuasa pusat kepada pemerintah provinsi, djadi timbul dari pertimbangan praktis, bukan semata-mata me ngadakan dasar untuk pemerintahan setjara perwakilan jang demokratis. Menurut paham orang Inggeris jang bertanggung-djawab, rakjat India belum matang untuk diperinteh dengan tjSra demokrasi, karena itu mere ka belum memikirkan hal jang masih djauh dihadapan masa, dalam mana India mungkin mentjapai pemerintahan sendiri sebagai jang diramalkan oleh sebagian dari ahli-ahli 'politik liberal daii ahli filsafat negara (misalnja John Stuart M ill dalam karangannja : O n representative go vernment). Jang dimajcsudkan tidak lain dari pada ,,durbar” radja-radja India’, jaitu suatu dewan jang dapat didengar tentang apa-apa jang terdjadi dikalangan rakjat, sematjam badan untuk penerangan a'tau nasehat, bukan sebagai alat perwakilan.
Dimasa ini dan boleh dikatakan seterusnja sampai penghabisan abad ke-19 Inggeris tidak begitu (menaruh perhatian kepada perubahan-perubahan pemerintahan di India, terutama tentang kemungkinan pemerin tahan sendiri (self government). Pengaruh pemberontakan serdadu ditahun 1857 makin lama makin djauh dari peringatan orang Inggeris dan tentu djuga keinginan mereka untuk mendjaga supaja djangan terdjadi sekali lagi makin berkurang. Perhatian dan tenaga pemerintah ditudjukan kepada mengatur pemerintahan dalam provinsi2 baru jang dimasukkan dalam djadjahan India dan memperkuat kedudukannja. Kaum konservatif di Inggeris hanja memikirkan bagaimana kepentingan kaum modal dapat terdjamin dan bagaimanakah India dapat dipertahankan terhadap antjaman negara2 jang berbatas dengan India, 'terutama keradjaan Rus. Dipenghabisan abad jang lampau pindjaman jang diberikan oleh kaum modal kepada India sudah berdjumlah lebih dari £ 200 t djuta dan jang dilekatkan dalam pelbagai perusahaan £ 300 djuta. Bagian dagang Inggeris dalam djumlah pemasukan barang ke India adalah 33% dan dalam pengeluaran barang-barang dari Indi^ 70%. Sedjak tahun 1861 sistem parlemen sudah berlaku dalaja beberapa dominion, mula-mula di Canada. Akan tetapi pada masa itu belurp ada orang Inggeris jang mengusulkan untuk India suatu pemerintahan jang berlainan dengan sistem kolonial. Orang merasa bahwa pemerintahan Inggeris (British Raj) itu tidak akan berkeputusan atau sekurang-kurangnja akan berlaku beberapa keturunan lagi. Ditahun 1876 Radja Per maisuri Victoria mendapat gelaran ,.Empress of India” atas andjuran perdana menteri Disraeli (Lord Beaconsfield) dari golongan konservatif. Menteri itu menegaskan bahwa Parlemen telah memutuskan akan menegakkan keradjaan (empire) di India. Ia tak berkata demikian, djikalau tidak jakin bahwa keradjaan Inggeris akan menguasai India dalam abad2 jang datang.
<*>
Dikalangan politik Inggeris sedjak itu tidak pantas lagi menjebut kata pemerintahan sendiri di India. Orang jang berbuat demikian terhitung orang jang tidak tahu keadaan jang sebenarnja atau jang mempunjai tudjuan jang kurang praktis. Sudah terang rupanja bahwa perubahan dalam pemerintahan di India tidak dapa't diharapkan dari pihak Inggeris,"melainkan terserahlah kepada orang India untuk menuntutnja. Akan tetapi ini tergantung pada kesanggupan dan ketjakapan bangsa itu dan ini tergantung pula seba gian besar pada pengadjaran dan pendidikan. Sedjak tahun 1835 setelah Lord Bentinck mengadakan perubahan dalam politik pengadjaran dengan mementingkan bahasa Inggeris, maka pengluasa-i “perguruan mulailah diusahakan dengan pesat. Apalagi setelah njata bahwa rakjat, terutama lapisan tengah dan atas ingin sekali mengikuti peladjaran tjara Barat itu, sehingga peladjaran dalam bahasa sendiri dan kebudajaan
sendiri dilalaikan. semata-mata. Menilik banjaknja bahasa-bahasa di India orang merasa pada masa itu bahwa untuk menambah dan menjebarkan pengetahuan lebih baiklah memakai satu bahasa sadja jaitu bahasa inggeris. Lagi pula oleh pihak pemerintah diandjurkan supaja pegawai meng6!rti dan tahu memakai bahasa itu. Pihak perniagaan dan industri djuga lambat laun membiasakan bahasa internasional itu. Djadi bukan didorong oleh pertimbangan kemadjuan sadja orang India ingin mempeladjari bahasa itu, melainkan oleh pertimbangan ekonomis dan keperluan untuk mendapat penghargaan dalam lapangan sosial djuga. Sebelum tahun 1835 di India telah terdapat pelbagai sekolah-sekolah tinggi (colleges) terutama di Benggala, Bombay dan Madras, akan tetapi hampir semua kepunjaan 'perkumpulan partikelir netral dan Zending. Sampai tahun 1837 colleges itu sudah bertambah dengan 13 jang baru, semuanja didirikan oleh pemerintah. Untuk murid-murid jang tidak mampu diberikan sokongan atau beurs. Ditahun 1852 sudah lebih dari 300 orang peladjar menerima sokongan. Sementara itu GubernorDjenderal Hardinge ,-menetapkan dalam peraturan baru bahwa untuk beberapa gqlongan pekerdjaan dalam pemerintahan akan diadakan penjelidikan tentang pengetahuan bahasa Inggeris. Ini semata-mata menggiatkan kemauan untuk beladjar pada colleges itu. Ditahun 1854 pemerintah mengumumkan politik pengadjaran baru menurut Rentjana Sir Charles Wood. Dalam rentjana itu diperingatkan supaja peladjaran dalam bahasa sendiri djangan dilupakan. Untuk rakjat djelata bahasa sendirilah jang harus dipakai sebagai bahasa pengantar. Sekolah rendah untuk rakjat akan diperluas pemerintah. Perguruan tinggi (universitet) akan dibuka diibu kota' provinsi-provinsi; disampingnja sekolah-sekolah menengah untuk menjediakan bibit bagi perguruan tinggi dan untuk kaum pertengahan jang akan djadi tulang-punggung J^emakmuran rakjat. Rentjana W ood itu besar sekali hasilnja bagi pembentukan generasi baru di India jang kelak djadi tjalon-tjalon pemimpin dalam matjam-matjam lapangan di India, lapangan politik terutama. Pembukaan universitet sudah diusulkan oleh Komisi Pengadjaran (Departemen Pengadjaran belum ada gada waktu itu), akan teta'pi ditolak oleh Pengurus Besar Kompeni dengan alasan bahwa sekolah2 ,.college” jang empat di Benggala itu sudah tjukup untuk provinsi itu. Berdasarkan putusan dari tahun 1854 Universitet baru berturut-turut didirikan di Calcutta, Bombay dan Madras ditaliun 1857. Pada pembukaannja mula-mula perguruan tinggi di Calcutta menerima 162 mahasiswa^ ditahun 1881 sudah sampai 3000. Bombay mulai dengan 122 orang peladjar dan Madras dengan 54. Dari pembukaannja sampai tahun 1870 djumlah jang tammat dan mempunjai gelaran dari perguruan tinggi jang tig a adalah 850 orang, diantaranja febih 2/3 dari Calcutta ]
sadja. Perguruan tinggi jang kurang madju ialah jang di Madras. Ini berhubung dengan persediaan jang kurang memuaskan dan lagi sebab pengadjaran bahasa Sanskerta dan pengetahuan Hindu tidak begitu dipentingkan pada 'perguruan tinggi itu. Betul, keadaan dalam Universitet itu satu-satunja belum sama sekali memuaskan, akan tetapi dapatlah dikatakan bahwa pembukaan perguruan tinggi jang tiga itu sudah pada waktu dan tempatnja. Sampai penghabisan abad ke-19 perguruan tinggi di India belum mendapat tjelaan atau kritik jang keras. Akan tetapi pada permulaan abad ini kritik mulai meniup dan mengakibatkan pembentukan panitia-panitia penjelidik perguruan tinggi. Ditahun 1882 pemerintah merasa perlu akan menindjau hasil politik jang telah dimulai dengan rentjana 1854. Untuk itu diangkat suatu komisi. Pendapat jang penting dari komisi itu ialah bahwa per hatian rakat pada pengadjaran sudah memuaskan, akan 'tetapi pemerintah < hendaknja memperluas pengadjaran rendah diseluruh India. Penjelenggaraan pengadjaran itu baiklah diserahkan kepada pemerintah daerah, pengadjaran menengah perlu ditambah djuga, akap. tetapi dalam lapangan ini dapatlah diharapkan kegiatan pihak partikelir, asaln pemerintah memberi sokongan jang pantas. ” Panitia berpendapat bahwa penambahan sekolah-sekolah menengah dalam tahun-tahun jang sudah lebih besar dari perguruan rendah. Dipandang dari sudut sosial hendaklah pemerintah berusaha supaja buta huruf diberantas selekas-lekasnja dengan perantaraan sekolah. Karena djikalau hampir seluruh rakjat masih buta huruf, sukar sekali akan memimpinnja dan membuka kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki nasibnja jang buruk itu. Panitia mengadakan rentjana djuga tentang langkah-langkah jang harus diambil oleh pemerintah dimasa jang dihadapi hingga tahun 1900. Sekianlah uraian tentang pengadjaran jang sebagai diterangkan diatas mempunjai pengaruh jang besar dalam persiapan untuk pemba haruan politik. Putera-putera India jang mendapat didikan jang menjamai didikan Barat makin bertambah dan berkat intelek jang baik mereka dapat djuga menjelidiki sedjarah hak-hak peri kemanusiaan di Barat, merasai arti revolusi di Inggeris dan Perantjis, aliran-aliran dalam lapangan ekonomi, sosialisme, kapitalisme dan imperialisme dsb. Bukti2 bahwa suatu generasi intelektuil sudah timbul dan sedia akan memberi pimpinan dalam menuntut perbaikan, masjarakat sudah terang bagi umum. Tapi burokrasi Inggeris tetap menahan-nahan usaha jang memadjukan pergerakan atau pembentukan partai2. Pengawasan atas pers anak negeri makin bertambah keras, begitrpun pengawasan atas pidato2 dihadapan rapat umum dan hak berapat.^Rakjat semangkin melarat, kelaparan terus mengantjam, pentjurian dan perampokan meluas, se-gala2nja akibat dari kumelaratan itu. Kebentjian pada pemerintah dan
orang Inggeris jang mewah dan pongah makin mendalam. Perasaan kebangsaan dan keinsjafan akan penghargaan sendiri mulai na»J,ak dilingkungan orang ,ang 'terpeladjar, D ilapiK u, rakja, djelata atjap kali kedapatan pertx-apulan rahasia untuk melawan pen.erin.al, atau alat^nja Denuk.anlah keadaan politic dibawah tekanan pendjadjahan Inggeris jang aka„ berd.alan terus-mener.s, djikalau persatuan bangsa-b^gsa India tidak timbul pada waktu jang tepat.
Pengharapan bertambah sedikit setelah radja-muda Lord Lytton jang kolot dan selama pemermtahannja hanja mementingkan k e p e ia n L ! geris berangkat dan diganti oleh Lord Ripon. D i Inggeris partai Liberal kedua kalinja menguasai Parlemen dibawah pimpinan Gladstone. Mulamula radja-muda jang baru membatalkan undang-undang jang mengikat ^ t?” k negeri> Kemudian ia menetapkail undang2 Ilbert Bill jang ° menghapuskan perbedaan antara bangsa Inggeris dan India dalam hal pengadilan terutama dalam tuntutan pidana dan dengan itu ia berharap menghilangkan suatu kebentjian jang sudah lama terkandung dipihak bangsa India terhadap pengadilan Inggeris. Akan tetapi reaksi dikalangan bangsanja hebat sekali, sehingga pegawai-pegawai Inggeris turu'c^djuga memboikot undang-undang itu. Lord Ripon terpaksa menqubahnja dan menghilangkan pokok-pokok jang penting dalam undang* itu. Sedemikian kali rakjat India mengalami bahwa penduduk bangsa Inggeris hanja mentjari keperluan golongannja sadja dan se'tiap waktu memperlihatkan deradjatnja jang lebih tinggi. Akan tetapi bangsa India sudah insjaf bahwa dari pihak Inggeris tidak datoat diharapkan keinginan untuk bekerdja bersama-sama. Bagi rakjat India hanja tinggal suatu tindakan, jaitu menentang kemegahan itu dengan tenaga dan organisasi sendiri serta mempersatukan usaha-usaha jang sudah dimulai dikota Madras, Bombay dan Calcutta untuk menuntut hak rakjat dalam satu pergerakan jang meliputi seluruh India. 3.
In d ia n N a tio n a l Congress (1885).
Dalam sedjarah India tahun 1885 ialah suatu tahun peringatan pendjelmaan perasaan dan persatuan kebangsaan India. Pada tahun itu tjita-tjita jang terkandung dalam hati sanubari golongan jang telah insjaf mendapat bentuk jang njata'dan meruplkan suatu organisasi ialah A ll India National Congress. biasanja disebut Indian National Congress atau disingkatkan Congress sadja. Nama seorang Inggeris tidak dapat dilupakan'dalam persiapan untuk mendirikan perkumpulan itu. Nama itu ialah M a n Octavian Hume, ber asal .d a n Scotland. Sebagai pegawai jang baru berumur 29 tahun ia berangkat ke India dan mendjabat beberapa pangkat dalam djabatan Indian Civil Service Setelah mendjabat pekerdjaan pegawai tinggi ia pada suatu waktu berselisih paham dengan Lord-Lytton dan kemudian ia
11
minta pensiun. Ia tidak pulang kenegerinja, melainkan tinggal di Simla dengan maksud untuk bekerdja dalam lapangan pergerakan kebangsaan India. Sebagai orang jang telah puluhan tahun bertjampur gaul dengan rakjat ia tidak sabar melihat kesengsaraan masjarakat jang tidak dapat membela kepentingannja dihadapan pemerintah pendjadjahan. Adalah tiga maksud jang hendak ditjapainja. Pertama, mempersatukan semua golongan-golongan rakjat; kedua, pembaharuan dalam lapangan pengetahuan, achlak, sosial dan politik dan ketiga, memperbaiki perhubungan antara India dan Inggeris. Ditahun 1883 ia mengirim surat edaran kepada mereka jang mendapat gelaran dari perguruan tinggi di Calcutta. Didalam surat itu ia mengadjak kaum terpeladjar India untuk menjumbangkan tenaga mereka guna kepentingan rakjat, sebab djikalau mereka tidak sedia, siapakah lagi jang dapat diharapkan akan memimpin usaha pembangunan jang amat perlu ’ itu ? Tiap-tiap usaha sematjam itu hanja dapat didjalankan dengan kekuatan organisasi. Oleh sebab itu ia minta beberapa orang India, barang 50 orang sadja jang rela menjiapkan pembentukan organisasi jang dimaksudkan itu. Mereka itulah jang mendjadi pangkal a(kern) dari barisan pembangunan (founders). Semuanja diterangkan dengan Hjelas dalam surat edaran itu ; jang sangat menarik 'perhatian golongan intelek India ialah terutama kata penutupnja. Seruan itu tidak sia2. Dari segenap pendjuru Hume menerima djawab jang menjatakan ke^nggupan untuk memenuhi andjurannja itu. Setelah genap waktunja diadakanlah rapat persediaan di Poona dengan mereka jang rela menundjang perge rakan itu untuk menentukan program. Bagi mereka jang memasuki ba risan pembangun itu rapat menetapkan sjarat-sjarat jang keras. Mereka harus tahu mengorbankan keperluan sendiri untuk kepentingan umum, harus mengetahui keadaan rakjat dengan benar-benar, termasuk orang jang terpeladjar dan mempunjai akal jang tadjam dan tabiat jang tetag dan tenang.
112
Dengan perkumpulan baru jang diandjurkan oleh kaum Teosofi di Madras jang hampir sama djalannja dengan jang akan didirikan dapat persetudjuan supaja perkumpulan itu menggabungkan diri dengan Indian National Union, nama sementara jang ditetapkan oleh rapat di Poona itu. Dibulan Maret 1885 badan persiapan'dari persatuan itu mengirim surat undangan kepada jang telah menjatakan persetudjuannja untuk berapat di Poona dari 25 sampai 30 Desember tahun itu djuga. Sementana itu Hume jang dianglcat mendjadi sekretaris umum dari Union itu berangkat ke Inggeris untuk mengadakan perhubungan dengan anggota2 Parlemen disana supaja usaha persatuan India ntendapat penghargaan dan bantuan, baik didalam Parlemen maupun dikalangan pers, jang seba gai ternjata sampai masa itu selalu menentang perubahan-perubahan politik di India.
Beberapa hari sebelum rapat dibuka bertjabullah penjakit kolera di Poona. Karena itu rapat dipindahkan ke Bombay. Pada pembukaan rapat kenjataan bahwa banjak jang hadir hanja 72 orang, sedang 30 orang lain hadir sebagai penindjau. Akan tetapi jang hadir itu semuanja terhitung orang-prang India jang terkenal dan jang akan masjhur djuga dibelakang hari. Dan sekalipun rapat tidak ramai dan tidak dibandjiri oleh publik, orang jang mengerti akan tanda-tanda zaman merasa bahwa pada hari itu akan lahirlah suatu badan jang berpengaruh besar dalam sedjarah India, boleh djadi jang akan menentukan perdjalanan politik di India dimasa jang datang. Sebagai ketua diangkat W .C . Bonnerji dari Calcutta. Rapat Kongres jang pertama belum dipengaruhi oleh perselisihan paham tentang politik atau perasaan anti-Inggeris. Usul-usul jang radikal atau jang mentah-mentah menuntut kemerdekaan India tidak dimadjukan. Rapat berdjalan dengan tenteram, bukan sadja sebab tidak suka menjakiti hati orang-orang Inggeris jang menaruh sim'pati dan hadir pada rapat itu djuga, akan tetapi karena anggota-anggota tahu benar bahwa mereka masih mentjari-tjari apa jang harus didjadikan pokoktr pembitjaraan jang akan membawa hasil jang njata dan dapat dimasukkan dalam program Kongres itu buat tahun-tahun jang datang. Sikap rdpat pertama itu boleh dikatakan loyal jaitu rapat ingin tetap menghormati undang-undang dan setia kepada. pemerintah. Pembitjara jang pertama Subramania Aiyar terus terang mengakui bah wa dengan kehendak Jang Maha Kuasa keradjaan Inggeris telah melepaskan India dari antjaman-antjaman luar dan kekatjauan didalam negeri dan oleh sebab kemurahan itulah maka dapat terdjadi pada pertama kalinja suatu peristiwa sebagai jang dipersaksikan rapat. Dan sebagai akan kita batja nanti perasaan kesetiaan itu hampir tiap-tiap tahun dalam permulaan sedjarah Kongres diutjapkan oleh ketua atau anggota-anggota lain. Achirnja rapat menerima beberapa resolusi antara mana kita sebut jang berikut sadja. 1. Menghapuskan Dewan Penasehat menteri djadjahan di London. Dewan itu terdiri atas pembesar-pembesar jang sudah pensiun dan jang memberikan nasehat-nasehat jang kolot sadja.
2. Mengadakan susunan baru dalam Dewan Pembantu Radja Muda, Supreme Council dan Dewan2 Provinsi. Anggaran belandja negara atau provinsi harus dibitjarakan oleh dewan-dewan itu° lebih dulu. Anggota Badan Legislatif jang menetapkan undang-undang hendaklah mempunjai hak interpelasi jaitu iiak memadjukan pertanjaan kepada pemerin tah. Lagi pula diminta supaja Parlemen Inggeris dapat membatalkan putusan radja-muda jang dimbilnja berlawanan dengan kemauan ang gota jang terbanjak dalam dewannja.
India
A■1^ ^ engadakan pemeriksaan dalam susunan dan tjara-tjara menJ an an pemerintahan, jafig akan diserah'kan kepada suatu panitia jang diangkat oleh pemerintah Inggeris diluar pengaruh pemerintah India. g 1
4. Penambahan belandja untuk pertahanan tidak dirasa perlu mengmundurnja pendapatan negeri dan keadaan kemakmuran ugium.
5. Kongres mentjela maksud untuk menaklukkan Birma Hulu dan • SUpa^a B*rnia’ djikalau penundukan itu tidak dapat tersangkal 9 i jadikan koloni mahkota, djadi tidak masuk sebagian dari India. 6. Udjian pegawai untuk diangkat pertama kali dalam djabatan merin a arus diadakan pada waktu jang sama di India dan Inggeris men9hindarkan peherimaan tjalon-tjalon Inggeris sadja.
hun71886°n9reS Ja" 9
bersidan9 Pada hari 28 Uesember ta-
annonT9165 P*rtama terdiri terutama dari orang Hindu. Diantara 72 rapat I f 11!-? f ,hania 2 ^ Muslimin- Lagi pula kebanjakan dari Dahpnt 11 i9° on9an~9°l°ngan pertengahan, saudagar, pemimpin li. , ,an, ’ advokat’ guru, wartawan dsb. Kaum tani, pekerdja,-ahliitu i ni. an tuan"tuan tanah tidak turut ambil bagian. Djadi ijjereka serta 9°^on9an pihhan (elite) dan berpolitik liberal Inaaerid tu erdja"sama dengan pemerintah. Oleh sebab ifcu pihak ada cat 2 Uga menarul1 'Perhatian besar pada pergerakan itu, meskipun akan Pamon9 Pradja 'jang meramalkan 'perkufnpulan itu rimanja ” 3(309 30 kahaja, sebab rakjat belum masak untuk mene-
tindakan m elutrdU udi!^311 bagi Kon9res bahwa program dan gres mend' H' J an kepada politik. Djanganlah kiranja Kon(kasta), antarl p C an9i9 ailD pertentan9an antara golongan-golongan Sedjak mulanja Kn*3 a\Brahmin’ Hindu dan Islam, kaja dan miskin. bangsa sendiri d n9feS ber^ asi1 mengelakkan pertentangan2 diantara menekan rakiat 3111 men" erakkan segala perhatian kepada hal jang sesuatu janq ber'tar UfUj nja Ja,tu Pendjadjahan Inggeris dan segala mengangkat pe ^ 9an hal itu- misalnja dewan-dewan, tjara babkan pemasuka^h telcanan padiak> kemunduran industri disemfenuiitut hak-hak it r^k” 9 *n" er*s’ Perbedaan hak-hak dan djalan umumnja terdapat V S ^ uda^ terang bahwa dalam soal-soal ini pada dari jang kaja sam ^ai 11311 ^3n9 S3ma da^am segala lapisan rakjat, mulai jang paling rendah31 J3«g miskin, dan golongan tinggi sampai golongan rintahan otokra'tis er9erakan ian9 membela perubahan dalam pemeakibat-akibat p e n d ia lT Y 'k ^ j ° aSlb rak^at’ ?ikaP >an9 menentang akan mendapat penqham3” T 'mperialisme, ek°nomi sudah tentu merasa lebih M ereka ja n 9 g e etapan kedudukannja jang ada njata
\ZTZZ
tidak suka akan aksi Kongres itu, terutama radja-radja, tuan-tuan tanah dan golongan kaja raja.
Akan tetapi pimpinan Kongres merasa kelemahannja untuk bertindak diluar pemerintah. Sebagian besar dari Kongres masih tetap ingin bernaung dibawah bendera Inggeris, jang mendjamin ketenteraman dalam negeri dan jang dapat melawan antjaman dari luar. Pada masa itu India sangat chawatir akan penjerangan Rus dari sebelah Utara. Pandit Mohan Malaviya, Pandit Narayan Dhac dan Surendranath Bannerji ketiganja masing2 sebagai ketua Kongres berturut-turut menjatakan kesetiaannja kepada Inggeris serta menegaskan bahwa tuntutan-tuntutan Kongres hanja dapat tertjapai, djikalau India pertjaja akan keadilan dan kedjudjuran ,,British Raj”. Sudah terang bahwa pada tahun-tahun permulaannja, Kongres jang melingkungi matjam-matjam golongan masjarakat belum mempunjai program jang terang dan bulat dan didasarkan pada kesatuan pikiran dan permufakatan dari golongan-golongan jang bertanggung-djawab di India. Djadi untuk menindjau sikap dan hasil-hasil jang diperoleh Kong res sedjak mylanja hingga tahun 1900 hendaknja kita perhitungkan hal itu. D^n barulah kita mengerti akan kesukaran-kesukaran jang merintangi segala usaha jang luas seperti pergerakan nasional ini dalam menentukan djalannja, bagaikan kapal jang dikemudikan dengan hati-hati melalui karang-karang dan tempat-tempat jang tohor supaja pelajaran selamat dan kapal tidak kandas sebelum tiba dipelabuhan jang ditudju. Sampai permulaan abad ini politik Kongres boleh dikatakan bersifat liberal dan sederhana (moderate), semata-mata untuk mengelakkan segala sesuatu jang mungkin menjakiti perasaan pihak Inggeris. Perundingan selalu didjalankan dengan sopan-santun ; gelombang perbantahan jang mengajunkan nafsu dendam tidak pernah memukul dalam rapat, sehingga Kpngres dapat berdjalan terus dan tenang, meskipun lambat. Tahun-tahun pertama meminta perhatian terhadap tjara-tjara memperkuat organisasi jang baru itu. Tadi telah dikatakan bahwa Hume pergi ke London sebelum Kongres dibuka, sebab beliau merasa perlu supaja pikiran umum di Inggeris diterangi dan dididik dulu tentang tudjuan Kongres dan usaha-usahanja dibelakang hari. Penerangan dan perkabaran tentang pergerakan nasional itu harus teratur dengan tjara demikian, sehingga publik mendapat kesan-kesan dan warta-warta jang benar jang tidak menjebelah terhadap apa-apa jang akan terdjadi disekitar Kongres itu. Akan tetapi perdjalanan Hume itu tidak berhasil. Kebetulan adalah seorang Parsi bernama Dadabhai Naoridzji jang sedia mendjadi wakil dan perribela Kongres di London. Beliau sudah puluhan tahun bekerdja ditanah Inggeris dalam lapangan bank dan dagang. Disana beliau dapat djuga mendirikan perkumpulan guna keperluan bangsa India (East India Association). Setelah pulang ke Bombay, 1
kembali lagi ke Inggeris dimana beliau dipilih mendjadi anggota Parle men ditahun 1892. Beliau pernah pula mendjadi ketua Kongres (ditahun 1906). Sampai meninggalnja dalam usia 91 tahun beliau tetap setia kepada Kongres ; beliau mempunjai nama jang dihormati dalam sedjarah Kongres. Di London Naoridzji berhasil mendapat bantuan dari beberapa ang gota-anggota Parlemen. Dapat djuga didirikan suatu badan penjokong Kongres jang diketuai oleh Sir W illiam Weddeburn dari golongan liberal kiri. Badan itu mengusahakan propaganda guna keperluan pergerakan di India. Ditahun 1893 dapa'tlah dibentuk suatu komisi jang terdiri dari anggota-anggota jang sedia membela maksud dan tudjuan Kongres dalam Dewan Perwakilan Inggeris. Lebih kurang 150 anggota dapat diharapkan akan menundjang pergerakan kebangsaan India itu. Tjabang Kongres di London mengeluarkan djuga suatu madjallah propaganda bernama^ ,.India , mula-mula sebagai surat edaran jang tidak berkala, ditahun 1898 mendjadi madjallah mingguan. Madjallah penerangan itu baru diperhentikan ditahun 1921. Resolusi2 jang diambil pada rapat Kongres jang pertama merupakan suatu program pekerdjaan, sebab sudah tentu bahwa perminta^n-permintaan dalam resolusi2 itu tidak dapat dikabulkan oleh pemerintah begitu sadja, malahan akan menemui keberatan-keberatan dari pihak itu. Karena itu kita mengerti djuga bahwa hal-hal jang dituntut itu hampir tiap-tiap kali mendjadi pokok pembitjaraan dalam rapat-fapat. jang berikut selama tuntutan-tuntutan itu belum dipenuhi dengan memuaskan. Misalnja resolusi tentang perubahan-perubahan dalam susunan penierintahan pusat dan provinsi jang sudah dimadjukan pada rapat jang pertama sekali. Kongres jang kedua menguatkan tuntutan itu serta mengusulkan suatu rentjana jang njata. Dalam rentjana itu diminta supaja : 1. anggota-anggota Dewan jang tertinggi (Supreme Council) dan dewan-dewan provinsi ditambah djumlahnja. Sekurang-kurangnja setengah dari anggota-anggota itu harus dipilih, sedang banjak anggota angkatan jang umumnja diambil dari pegawai-pegawai tidak boleh lebih dari 1/4 dari djumlahnja ; 2. dif.dakan peraturan pemilihan untuk Dewan Provinsi. Pemilihan langsung dirasa belum mungkin. Oleh sebab itu Kongres mengusulkan supaja dibentuk badan-badan pemilih jaitu raad-raad dis'trik, perkum pulan perusahaan dan dagang, perguruan tinggi dan golongan-golongan jang dianggap berkepentingan ; 3. anggota Dewan Pusat akan dipilih oleh inggota-anggota Dewan ropinvi jang terpilih sadja, djadi tidak turut mereka jang diangkat oleh pemerintah ; 4. semua rantjang^m-rantjangan undang-undang
dan
peraturan-
peraturan jang mengenai keuangan, padjak cjsb harus dibitjarakan oleh dewan-dewan itu, jang mengeluarkan pendapatnja tentang h'al-hal itu ; 5. putusan-putusan didjalankan oleh Kuasa Eksekutif menurut kehendak dewan-dewan itu. Akan tetapi badan itu diperbolehkan membatalka^i atau mengubahnja, djikalau dipandang perlu berhubung dengan kepentingan negara dengan memberikan alasan jang lajak. Kongres berpendapat bahwa pembatalan itu harus dibatasi dengan kemungkinan supaja dewan-dewan jang tidak setudju dapat meminta putusan kuasa jang tertinggi ialah Parlemen Inggeris ; 6. semua penduduk berhak dengan tidak memandang bangsa, agama atau kasta untuk diangkat sebagai anggota dewan-dewan, baik dipusat maupun diprovinsi. Ditahun 1889 Kongres menegaskan tuntutan-tuntutan itu sekali lagi ierhubung dengan usul2 Gubernor-Djenderal Lord Dufferin jang berrnaksud untuk mengadakan perubahan dalam undang2 dasar India dari tahun 1861. Dufferin meskipun tidak menghalang-halangi per gerakan kebangsaan itu mengatakan dalam pidato perpisahannja, bahwa pengikut Kongres hanja sebagian jang ,,mikroskopis” dari rakjat India. Beliau ^melupakan bahwa dimana-dimana didunia pergerakan sematjam itu dimulai oleh beberapa orang sadja, djadi itu belum tentu tanda kelemahan seperti digambarkannja kepada orang Inggeris supaja mereka djangan ragu-ragu tentang pergerakan itu. Rentjana perubahan Indian Councils Act-1861 dikupas oleh Charles Bradlaugh dalam Parlemen, seorang anggota jang memperdengarkan suara Kongres. Meskipun tidak memuaskan Kongres mengambil resolusi ditahun berlakunja Indian Councils A ct—1892 untuk menjatakan bahwa Kongres menerima undang-undang itu dengan perasaan setia. Menurut undang-undang itu anggota-anggota jang bukan-pegawai akan lebih banjak dari pada pegawai-pegawai, akan tetapi mereka tidak dipilih melainkan diangkat oleh Gubernor-Djenderal atau Gubernor. djika lau didalam 'propinsi atas usul badan2 seperti dewan distrik atau kota, perkumpulan dagang dan perusahaan, perguruan tinggi dan tuan-tuan tanah. Rentjana anggaran akan diperbintjangkan oleh dewan-dewan provinsi, akan tetapi jang menetapkan ialah kuasa jang mendjalankan undang-undang (uitvoerende macht). Anggota-anggota akan berhak memadjukan pertanjaan kepada pemerintah. Pengaruh suara rakjat sebenarnja tidak ada dalam pengsngkatan anggota-anggota dewan-dewan itu. Kongres makin lama makin merasa kurang puas tentang undang-undang baru itu. Kritik tidak dapat dielakkan lagi dalam rapat ditahun berikut. Gokhale suatu pemimpin jang dean mempunjai kedudukan jang penting dalam Kongres mentjela peraturan baru itu dengan keras. Gopale Krishna Gokhale keturunan dari seorang menteri dalam masa radja-radja Maratha dan termasuk golongan Brahmin, lahir diprovinsi Bombay. Ketika masih muda ia sudah 1
tertarik oleh tjita-tjita kebangsaan ^dan ia berniat akan memberikan tenaganja untuk membela kemerdekaan India. Ia mempunjai watak jang sungguh baik dan mudah sekali ia mendapat pekerdjaan dalam kalangan pemerintahan, akan tetapi ia lebih suka tinggal guru besar di Poona dan bergadji sederhana dari pada mentjari pangkat jancj tinggi. Perhatiannja dalam Kongres mula2 ditudjukannja kepada peraturan pengangkatan pegawai India jang sama sekali berlawanan dengan djandji-djandji jang diutjapkan oleh Radja Permaisuri Victoria dan pemerin tah Inggeris sudah beberapa kali. Akan tetapi dalam tahun-tahun jang berikut perbaikan ekonomi rakjat mendjadi haluan politiknja. Soal pengangkatan pegawai atjap kali mendjadi pokok pembitjaraan dan isi resolusi dalam rapat Kongres. Peraturan jang dibuat pemerintah memang menjakiti hati bangsa India. Pangkat-pangkat jang tinggi hanja terbuka bagi pegawai-pegawai Indian Civil Service dan mereka jang di-' udji ditanah Inggeris. Orang India ditolak dari udjian itu dan pada umumnja djabatan-djabatan jang penting tetap dipegang oleh bangsa Inggeris sadja dengan menerima gadji jang .besar. Misalnja gadji Gubernor 'provinsi dan anggota Dewan Pemerintah Pusat pgda waktu itu mulai dari Rs 4000.— sampai Rs 8000.— sebulan dan pensiun siereka Rs 1000.— . Pemerintah selalu menghalang-halangi pengangkatan bangsa India dalam djaba'tan jang agak penting. Malaban pemerintah Aiemisahkan Civil Service dalam dua golongan, jang satu untuk orang Inggeris sadja dan jang kedua untuk bangsa India, djadi serupa dengan „dualisme" dulu dalam Pamong Pradja Belanda (B.B.) sebelum perang dunia jang kedua. Ditahun 1892 pemerintah menetapkan bahwa hanja 93 tempat dalam golongan tinggi jang disediakan untuk bangsa India. Putusan itu dikritik dengan sekeras-kerasnja oleh Kongres atas andjuran Gokhale jang mengatakan bahwa pangkat2 jang tinggi di India rupanja sudah diborong orang Inggeris sampai penghabisan dunia dan ole se itu Kongres harus menggagalkan maksud jang tidak menghargakan sopan itu. Berhubung dengan gadji2 jang besar itu belandja administrasi berat sekali dan ini djuga menimbulkan kritik Kongres. Rapat mengata an bahwa tiap-tiap tahun India bertambah miskin, oleh sebab harus memikul belandja gadji dan pensiun osang Inggeris. Sindiran bahwa India suatu negeri pemburuan pangkat untuk bangsa Inggeris atjap kali terdengar dalam rapat Kongres. Sebab itu diusulkan supaja susunan dan seluk-beluk administrasi diselidiki dan diganti dengan susunan pemerintahan jang bersahadja dan murah sehingga kelebihan ongkos-ongkos itu dapat dipergunakan buat memadjukan pengadjaran dan ekonomi rakjat. Memang kemungkinan penghematan itu bergantung kepada penrfsahan dan penjerahan kuasa antara bagian-bagian pemerintah jang dengan sendirinja membawa penggantian pegawai2 Inggeris dengan pegawai2 18 India jang bergadji sederhana.
Selain dari hal-hal pemerintahan dan? administrasi soal ekonomi djuga menarik perhatian jang terus-menerus dalam Kongres. Disamping nama Naoridzji harus disebut disini Dinshaw Wacha seorang Parsi djuga jang 'turut mendirikan Kongres. Beliau seorang ahli ekonomi, terutama o dalam lapangan dagang dan keuangan dan pemimpin dari persatuan paberik2 tenunan di Bombay. Kemudian hari pernah mendjadi ketua pemerintah kota itu. Meskipun pendiriannja berdasarkan keperluan modal besar, beliau pertjaja bahwa soal memperkuat ekonomi rakjat dapat djuga diperhubungkan dengan perkembangan industri-industri kepunjaan bangsa India. Djikalau India dapat membangkitkan perusahaan sendiri, terlepaslah ia dari imperialisme Inggeris. Harga-harga barang akan turun dan upah serta laba perusahaan itu tinggal didalam negeri dan akan menambah kemakmuran penduduk. Djadi W acha mempersoalkan dengan terus terang politik perdjuangan ekonomi untuk melawan penguasaan modal Inggeris cfi India dan oleh sebab itu beliau lebih disegani dari pada pemimpin-pemimpin jang selalu mementingkan perubahan ketata-negaraan sadja. Untuk memperkuat ekonomi rakjat beliau mengemukakan beberapa usul-usul, misalnja peraturan mendjaga supaja kaum tani djangan mendjual tanahnja dengan mudah, penurunan harga garam, usul untuk mendirikan sekolah2 teknik dan keradjinan, aturan supaja pesanan2 untuk djabatan pemerintah ditempa'tkan di India sendiri. pembebasan padjak untuk penghasilan dibawah Rs. 500 dsb. Bagian pertama dari sedjarah Kongres jaitu sampai permulaan abad ini dapat dipandang sebagai suatu masa persiapan dalam mana belum nampak garis2 jang prinsipil. Rapat Kongres at'jap kali merupakan debating-club untuk mempersoalkan perkara-perkara jang akademis de ngan mengambil putusan-putusan jang tidak mungkin didjalankan. Djikalau kita ingatkan matjam-matjam golongan jang terdapat dalam organisasi itu, mengertilah kita bagaimana sukarnja bagi pimpinannja memegang persatuan dan mengelakkan perpetjahan. Djikalau perpetjahan terdjadi, nistjaja pergerakan itu sebagai pendjelmaan tjita-tjita tidak mudah dipertjajai oleh rakjat lagi. Karena itu sudah terang bahwa Kongres mula-mula tidak mempunjai peraturan a'tau anggaran dasar ataupun rentjana kerdja. Beberapa kali rentjana-rentjana untuk itu telah disiapkan oleh panitia pekerdja, akan tetapi persetudjuan tidak pernah tertjapai. Baru ditahun 1898 dapatlah ditetapkan serupa peraturan dasar dalam mana tudjuan Kongres dibatasi dengan sedemikian kata, sehingga artinja mendjadi kabur, tidak terang atau terlalu netral. Tudjuan itu ialah t ..Kongres Kebangsaan India bermaksud mentjapai kesedjahteraan rakjat India dengan mempergunakan djalan-djalan jang tidak melanggar undang-undang.” 1
Kata-kata ini menggamharkan sedjarah perdjalanan Kongres selama hampir 15 tahun. Aksi jang tentu atau jang keras tidak sesuai dengan tudjuannja. Hasil jang tertjapai ialah terbentuknja suatu mimbar kaum terpeladjar jang sudah insjaf akan keperluan pembaharuan dalam lapangan politik dan ekonomi. Pikiran-pikiran dan rantjangan-rantjangan jang dikumpulkannja mendjadi persediaan jang berharga untuk mengambil langkah jang tepat dan lebih prinsipil dalam masa jang datang. Akan tetapi Kongres bukan mempunjai monopoli dalam politik per gerakan kebangsaan; diluar lingkungan perkumpulan itu sedjarah berdjalan terus. Seorang anggota dari Kongres dapat menuntun pergerakan sendiri dengan mempergunakan tjara-tjara jang tidak disetudjui oleh organisasi itu. Anggota itu ialah Tilak seorang Maratha dari Deccan. Ia tidak sabar melihat kelembekan aksi Kongres, sedangkan keadaan rakjat memaksa mengambil tindakan jang lebih keras dan tepat. Tilak termasuk kasta Brahmin, mula-mula ia beladjar ilmu pasti, kemudian ilmu kehakiman. Sebab ia bentji kepada pekerdjaan pegawai ia mendjadi guru sekolah partikelir di Poona. Disamping itu ia memimpin madjallah mingguan bernama „Kesari” atau singa dalam bahasa sendiri. ^Akan tetapi selain dari pada seorang penulis, Tilak terkenal djuga sebagai ahli bitjara terutama dihadapan rakjat djelata. Tenaganja dipakainja untuk membangunkan bangsa Maratha kembali dari tidur njenjak dengan menundjuk kepada sedjarahnja jang masjhur itu dalam6 melawan penguasaan dari luar ialah keradj aan Moghul dan Inggeris. Dengan memperingati peralatan2 berhubung dengan agama Hindu dan pahlawan Sivaji ia dapat menanam perasaan kebangsaan, akan tetapi nasionalisme jang agak pitjik dan jang menjakiti perasaan golongan* lain, terutama kaum Muslimin. Ia menahan perubahan2 sosial bukan karena ia tidak setudju dengan pentingnja perubahan itu, melainkan sebab perbuatan pemerintah orang asing dan bukan dari bangsa sendiri. Dalam mendjalankan kemauannja jang eras untuk mempertahankan adat istiadat dan agama Hindu kuno ambat laun ia kehilangan sokongan dari sahabat-sahabatnja dikalangan Kongres. Dan sebaliknja Tilak tidak suka lagi akan politik jang lembek, politik Il6ndak memelihara persatuan diantara anggota2 jang berbe a- eda. Oleh sebab i'tu ia bertindak atas tanggung-djawab sendiri. Keadaan rakjat di Deccan sangat buruk pada masa itu. Padjak jang diambil dari tanah jang tidak tjukup penghasilannja mengalir kedalam kas pemerintah dan orang jang memungutnja. Kemelaratan i'tu dioertai bentjana kelaparan dan matjam2 penjakit. Sudah terang bahwa peme rintah tidak mengizinkan kepada Tilak mengadakan aksi dinegeri itu. Pada suatu ketika penjakit pest bertjabul di Deccan. Pemerintah me-
ngambil tindakan jang keras untuk mentjegal}, 'penjaki't itu. Rumah2 orang Hindu, tempat-tempat pemudjaan dimasuki pegawai-pegawai djawatan pest dengan tidak mengindahkan perasaan-perasaan rakjat terhadap penghormatan agama dan kesopanan. Tilak menulis kritik jang pedas sekali ‘dalam surat mingguannja untuk men'tjela perbuatan2 itu. Tidak lama kemudian terdjadilah pembunuhan atas pegawai Inggeris jang memimpin pemberantasan penjakit itu dan seorang pegawai Inggeris lagi jang menjertai jang dibunuh itu. Pemerintah menjangka bahwa adalah perhubungan antara karangan Tilak dalam ,,Kesari”-nja dan pembunuhan itu dan seterusnja menangkap pemimpin itu. Achirnja ia dikenakan hukum delapan belas bulan jang dikurangi dikemudian hari dengan enam bulan setjara pemberian ampun dari radja Inggeris. Hakim2 Inggeris melihat dalam perbuatan » itu suatu maksud untuk menghasut rakjat dan mereka merasa perlu supaja didjatuhkan hukuman jang berat sebagai antjaman kepada mereka jang akan meniru tindakan Tilak itu. Hukuman itu menarbitkan kegemparan dalam kalangan Kongres. Sebagian merasa supaja pergerakan harus berhati-hati, sebagian lain memperingatkan kepada pemerintah bahwa dengan hukuman itu rakjat tidak akan dapat terkungkung, melainkan akan bertambah bentji lagi dafi akan meneruskan perlawanan dalam rahasia. Lagi pula peme rintah djangan menganggap bahwa Kongres akan membiarkan keadaan rakjat begitu sadja, ia akan sedia menuntut hak rakjat supaja mendapat kelapangan untuk memperdengarkan suaranja. Kongres menerima resolusi ditahun itu djuga untuk memprotes undang-undang jang mengadakan perbedaan antara bangsa India dan Inggeris dalam kemerdekaan pribadi dan perlindungan harta benda. Undang2 itu memperbolehkan menangkap dan menutup orang bangsa India atau merampas barangnja dengan alasan persangkaan sadja, djauh berlainan dengan orang Inggeris jang mempunjai hak jang sekuat-kuatnja seperti ditanah airnja. Tahun penangkapan Tilak itu, tahun 1897 dapatlah dipandang sebagai tahun permulaan aliran revolusioner atau menurut kata masa itu ,,extre mist”. Paham baru ini mendalamlah dengan tjepat di Benggala dimana pergerakan sajap kiri dipimpin oleh Bepln Chandra Pal dan Arabindo Ghose. Mereka mengandjurkan sikap „bertindak langsung”, (direct action), pengganti sikap menunggu-nunggu dari Kongres. *
Bagaimanakah sikap golongan Muslim;n terhadap Kongres dan pergerakai.' rakjat umumnja pada masa itu ? Sebagai kita batja* dalam Pendahuluan kitab ini orang India jang beragama Islam (sebelum ada negara Pakistan) adalah l.k. 24% dari djumlah penduduk. Dipenghabisan abad jang lampau mereka terutama
termasuk golongan petani jang memiliki tanah sedikit, pedagang2 ketjil dan tukang-tukang. Dalam hampir segala lapangan golongan Hindu lebih madju dari pada mereka, baik dilapangan ekonomi maupun dilapangan pengadjaran dan pengetahuan. Kaum-kaum modal dan terutama jang memindjamkan uang kebanjakan orang Hindu. Pergerakan politik. tidak begi'tu menarik perhatian mereka, sebab politik berarti membuang atau mengubah matjam-matjam kebiasaan atau kejakinan jang berhubungan dengan agama. Dalam bekerdja-sama dengan golongan Hindu jang lebih besar itu mereka chawatir akan terpaksa menerima putusan dari suara jang terbanjak jang mungkin menekan dan mendesak golongan mereka. Akan tetapi ini bukan berarti bahwa kaum Muslimin tidak mempunjai perasaan kebangsaan. Sebenarnja golongan itulah jang memegang kuasa di India sebelum direbut oleh orang Inggeris. Kebentjian kepada pemerin tah asing tentu lebih besar terdapat pada mereka dari pada digolongan Hindu, terketjuali bangsa Maratha jang tetap mempertahankan kemerdekaannja. Segala kuasa jang dipegang mereka dimasa keradjaan M o ghul sudah diambil oleh orang Inggeris dan pegawai-pagawai Islam semuanja diganti dengan orang asing. Mereka bukan kehilangan-'kuasa sadja, keadaan daerah jang diduduki oleh orang Muslimin itu ditahuntahun berikutnja bertambah mundur djuga. Orang Hindu mulai mengu asai, didaerah itu tuan2 tanah terpaksa mendjual tanahnja pada orang Hindu jang lebih tjerdik. Tanah kepunjaan orang tani terutama dibagian Punjab semakin berpindah ketangan orang Hindu jang memindjamkan uang. Pangkat2 di'pegang orang Hindu pula, sebab lebih banjak diantara golongan itu orang jang sudah bersekolah. Hanja dalam tentera mereka menduduki tempat jang lebih penting. Dalam pekerdjaan pembaharuan sebagai nampak digolongan Hindu sedjak abad ke-19 mereka itu tidak turut serta. Mereka melawan pembaharuan itu sebab dirasai berhaluan Barat dan achirnja akan merusakkan agama dan kebudajaan sendiri. Ilmu dan pengetahuan Ba rat tentu djuga tidak diperlukan. Itulah sebabnja bahwa tjita-tjita poli tik dan aliran-aliran baru dalam lapangan pemerintahan dan masjarakat tidak begitu berarti bagi mereka dan begitu'pun seruan Kongres ditahun 1885. Akan tetapi terdapat djjga beberapa orang India Muslimin jang berpemandangan luas dan turut serta dalam pergerakan itu. M ula2 dua orang, pada rapat Kongres jang kedua sudah 33 dan ditahun 1890 156 orang dari 702 anggot
122