KARYA ILMIAH
MENINGKATKAN KARAKTER JUJUR DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TRADISIONAL PATIL LELE PADA ANAK KELOMPOK B PAUD EDELWEIS MOJOREJO KECAMATAN SELUPU REJANG
OLEH :
BONIEM NPM A1/111104
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan PAUD FKIP Universitas Bengkulu
PROGRAM SARJANA S1 KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
ABSTRAK
Apakah dengan menggunakan permainan tradisional patil lele dapat meningkatkan karakter jujur pada anak kelompok B PAUD Edelwies Mojorejo Kecamatan Selupu Rejang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan permainan tradisional patil lele dapat meningkatkan karakter jujur pada anak kelompok B PAUD Edelweis Mojorejo Kecamatan Selupu Rejang. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B sebanyak 12 orang terdiridari 6 perempuandan 6 laki-laki, penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus l dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2014, siklus dua dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2014. Tehnik pengumpulan data menggunakan hasil observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pada siklus l pada aspek anak mampu mematuhi peraturan permainan patil lele yang memperoleh nilai B sebanyak 41,6% dan pada siklus dua meningkat menjadi 83,3%. Untuk aspek anak mau menerima kekalahan dalam permainan patil lele dari 16,6% pada siklus l meningkat menjadi 83,3% pada siklus ll, dan untuk aspek anak mampu bekerjasama dalam permainan patil lele yang mendapat nilai baik 25% pada siklus l meningkat menjadi 41,6% pada siklus ll. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan permainan tradisional patil lele dapat meningkatkan karakter jujur. Saran untuk pengelola dan dewan guru untuk dapat menggunakan permainan tradisional patil lele yang dapat meningkatkan karakter jujur pada pembelajaran yang lainnya. Kata kunci : permainan tradisional patil lele, karakter jujur
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan karakter (watak) merupakan bagian takterpisahkan dalam system pendidikan nasional, yang seharusnya diberikan sejak anak berada dalam umur 4-8 tahun. Pendidikan karakter bagi anak usia dini dapat dilakukan terutama oleh orang tua
dan guru melalui pembiasaan dalam berbagai kegiatan
pembelajaran seperti bercerita, menggambar, bermain dengan alat permainan tradisional, bernyanyi dan kegiatan lainnya. Pendidikan karakter adalah membentuk mental atau sikap yang baik dan menghilangkan perilaku buruk.Butir-butir perilaku baik antara lain sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, berani, tidak merusak, empati, hormat kepada orang tua.namun pada
kenyataanya anak
belum bisa bersikap jujur, tidak mau mengakui kesalahan bila dia sudah merusak mainan, tidak mau mengakui keunggulan orang lain.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan di atas, masalah penelitian ini dirumuskan : “Apakah dengan Permainan Tradisional Patel Lele dapat meningkatkan Karakter Jujur Anak?”.
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti bertujuan untuk
Meningkatkan
Karakter
Jujur
Anak
Melalui
Permainan
Tradisional Patel Lele di PAUD Edelweis Kelompok B.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini adalah : 1. KegunaanBagi Anak Didik 2. KegunaanBagi Guru
E. Tujuan Penelitian Meningkatkan kemampuan sosial anak usia dini melalui permainan kooperatif.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Acuan Teori dan Fokus Yang Diteliti Menurut Mubayidh (2006) kecerdasan
anak bawaan bisa
berkembang atau rusak. Hal ini tergantung pada pengaruh yang diperoleh si anak dari masa kecil atau remaja. Pengaruh ini bisa datang dari orang tua, keluarga atau sekolah. Karakter Jujur Pengertian Karakter Menurut Rohman (2012 : 61) karakter adalah respon yang terbentuk dari faktor temperamen dasar(dominan, intim, stabil dan cermat), keyakinan, pendidikan, motivasi hidup, dan pengalaman. Sedangkan pendidikan karakter adalah sebuah bantuan sosial agar individu itu dapat tumbuh dan menghayati kebebasanya dalam hidup bersama orang lain dalam dunia (Aqib, 2011 : 38).
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2004:232). Jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan model penelitian oleh Arikunto. Dimana menurut Arikunto dkk, (2008:16) ada 4 langkah dalam penelitian tindkaan
kelas diantaranya
adalah
perencanaan,
pengamatan dan refleksi. Perencanaa n Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaa n
Pengamatan Perencanaa n Refleksi
SIKLUS II Pengamatan ?
Pelaksanaa n
pelaksanaan,
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Prosedur dan Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di PAUD Edelweis kelompok B desa Mojorejo kecamatan Selupu Rejang. Penelitian ini difokuskan pada 12 orang siswa terdiri dari 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Dikelas B ditemui bahwa anak cenderung kurang memperhatikan pelajaran dan asyik dengan kegiatan mereka sendiri. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kurang menarik perhatian dan minat anak, sehingga anak menjadi bosan dan kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan
penelitian,
diketahui
bahwa
hasil
terhadap
observasi tingkat kejujuran anak sesuai aspek yang diamati yaitu : 1. Anak mampu mentaati peraturan permainan patil lele pada taraf baik ada 5 (41,6%) orang, taraf sedang 5 orang (41,6%) dan taraf kurang 2 orang (16,6%) 2. Anak mau menerima kekalahan dalam permainan patil lele pada taraf baik 2 orang (16,6%), taraf sedang 5 orang (41,6%) dan taraf kurang 5 orang (41,6%) 3. Anak mampu bekerjasama dalam permainan patil lele pada taraf baik ada 3 orang (25%), taraf sedang 4 orang (33,3%) dan taraf kurang 5 orang (41,6%).
Berdasarkan hasil observasi diatas, tingkat kejujuran anak sesuai dengan aspek yang diamati masih sangat rendah dan indikator keberhasilan belum tercapai. Sehingga harus diadakan pengamatan melalui kegiatan permainan patil lele pada siklus II. Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II 90.00% 80.00% 70.00%
60.00% 50.00%
BAIK
40.00%
SEDANG KURANG
30.00% 20.00% 10.00% 0.00% ASPEK 1 ASPEK 2 ASPEK 3 ASPEK 1 ASPEK 2 ASPEK 3
B. Pembahasan Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan kelas dan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, pembahasan difokuskan pada penerapan
metode
bermain
dengan
menggunakan
permainan
tradisional patil lele untuk meningkatkan karakter jujur pada anak kelompok B PAUD EDELWEIS Mojorejo kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa kejujuran pada anak dapat meningkat melalui permainan tradisional patil lele. Hal ini dibuktikan dengan skor penerapan PTK siklus I yang baru mencapai 41,6% (kurang) dan pada penerapan PTK siklus II
mencapai 83,3% (baik), dengan
demikian
dinyatakan selesai dan berhasil pada siklus yang ke II.
penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis data dan pembahasan
dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode permainan tradisional patil lele dapat meningkatkan karakter jujur pada anak kelompok B PAUD EDELWEIS Mojorejo kecamatan Selupu Rejang. Hal tersebut terbukti dari hasil perolehan angka tingkat kejujuran anak pada siklus I yang taraf baik 5 orang (41,6 %), taraf sedang 5 orang (41,6 %), taraf kuarang 2 orang (16,6 %). Pada siklus II tingkat kejujuran anak taraf baik 10 orang (83,3 %), taraf sedang 2 orang (16,6 %) dan taraf kurang 0 %.
B. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyarankan agar permainan patil lele digunakan oleh guru pada pembelajaran yang lain, dan berdasarkan hasil observasi bahwa pernainan tradisional patil lele dapat meningkatkan karakter jujur pada anak. Guru hendaknya menjalin kerjasama dengan orang tua didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, karena keluarga merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA AKH. Muwafik Saleh. (2011). Membangun Karakter Dengan Hati Nurani. Penerbit Erlangga, Ciracas, Jakarta. Aqib, Zainal. (2011). Pendidikankarakter.Bandung : Yarama Widya. Arikunto, Suharsimi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta Dewi Wulan Aryani, Aku Tahu permainan Asli Indonesia. Penerbit KOPEMDIk Nusantara. Dr. masnipal, (2013). Siap Menjadi Guru dan pengelola PAUD Profesional, Kompas Gramedia, Jakarta. Ilyas Yunahar, 2007. Kuliah Akhlak. Jakarta : Hikmah Kelana Mulya, 2007. Menumbuhkan Kejujuran pada Anak.Jakarta : Binangkit. Montolalu.(2008). Bermain Universitas terbuka.
dan
Permainan
Anak.Cet
10.Jakarta
Mukhtar Latif, Zulkarnain Rita Zubaidah, Muhammad Afandi. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Rohman, Muhammad. 2012. Kurikulum Berkarakter. Jakarta : Prestasi Pustaka. Slameto. 2005. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara. Sudjana, Nana. 2006. Metode penelitia Pendidikan. Jakarta : Rhineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Remaja Rosdakarya. Tedjasaputra, Mayke, s. 2005). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta. Gramedia. Rohman, muhamad, 2012, Kurikulum Berkarakter, Jakarta : Prestasi Pustaka.