BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini yaitu 0 - 5 tahun, masa ini sering disebut sebagai fase “Golden age”. Fase golden age merupakan masamasa dimana kemampuan otak anak untuk menyerap informasi lebih cepat, karena pada masa ini anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik, motorik, emosi, kognitif maupun psikososial (Shacarin,1996). Masa golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat, agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu, penanganan kelainan yang sesuai pada masa golden age dapat meminimalisir kelainan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelainan yang bersifat permanen dapat dicegah. Disebut sebagai golden age atau usia emas karena, pada usia 0 - 5 tahun tidak ada penanganan yang baik, maka pada usia selanjutnya tidak bisa diperbaiki terutama pada kerusakan otak. Usia tersebut merupakan waktu yang ideal bagi anak untuk mempelajari berbagai macam ketrampilan, membentuk kebiasaan-kebiasaan yang akan berpengaruh pada masa-masa kehidupan selanjutnya, dan memperoleh konsep-konsep dasar untuk memahami diri dan lingkungan sekitar. 1
2
Di masa inilah, peran orang tua terkhususnya ibu dituntut untuk bisa mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional dan spriritual. Agar masa keemasan ini dapat termanfaatkan secara optimal maka orang tua diharapkan dapat melakukan proses pengasuhan dan pendidikan dengan cara yang optimal pula. Pengasuhan yang diberikan orang tua pada anaknya sangat berbeda cara dan metodenya, sehingga kualitas pengasuhannya pun akan berpengaruh pada anak secara berbeda pula. Pengasuhan orang tua yang diberikan pada anaknya bukanlah pengasuhan yang sifatnya sementara dan singkat, akan tetapi pengasuhan yang sifatnya interaksi antara orang tua dan anak secara langsung, sesuai pendapat Riyanto (2002) dalam mengasuh, orang tua bukan hanya mampu mengomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, melainkan langsung membantu menumbuh kembangkan anak secara maksimal. Dusun Plalar Kulon merupakan salah satu dusun dari kesembilan dusun yang ada di desa Kopeng, dengan tingkat pendidikan penduduknya masih rendah dan rata-rata penduduk di Dusun Plalar Kulon bermata pencarian petani yang bekerja di ladang. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor desa Kopeng mayoritas ibu sebagai ibu rumah tangga dan juga pekerja di ladang.
3
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, dari hasil pengamatan maupun wawancara yang dilakukan kepada beberapa ibu di Dusun Plalar kulon yang mempunyai anak usia 0 - 5 tahun, tentang bagaimana pola asuh pada anak usia tersebut. Ada sebagian ibu berpendapat bahwa cara mereka dalam mengasuh anak-anak yaitu dengan memberikan ASI pada waktu lahir sampai anak berusia 3 - 4 bulan setelah itu sudah diberikan makan pengganti misalnya bubur,nasi dan lauk-pauk, mereka tidak terlalu paham tentang penting ASI ekslusif pada masa pertumbuhan dan perkembangan bayi selama enam bulan pertama. Dimana ASI ekslusif sangat dibutuhkan bayi kerena mengandung semua zat gizi dan baik untuk perkembangan otak. Selain itu, ada beberapa ibu yang jarang membawa anak ikut posyandu karena kesibukan serta berbagai alasan lainnya. Mereka cenderung lebih mengutamakan pekerjaan dari pada membawa anak untuk ikut posyandu. Berdasarkan apa yang peneliti amati dimana sebagian ibu yang terlalu sibuk bekerja diladang tidak terlalu memperhatikan kebersihan diri anak dan anak kurang mendapat pengawasan
langsung
dari
orang
tua,
terlebih
anak-anak
ditinggalkan di rumah dengan saudara yang lain, yang lebih tua untuk menjaga anak selama ibu sedang bekerja diladang.
4
Fungsi ibu sebagai ibu rumah tangga serta sebagai pelaku penting dalam kehidupan rumah tangga. Selain itu, Ibu rumah tangga juga sebagai penentu utama dalam pengembangan sumber daya manusia dalam keluarga dan pengembangan diri anak sebelum memasuki usia sekolah (Sulytryorini, 2007). Sehingga pengaruh
pengetahuan
ibu
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan anak sangat penting. Melihat dari kebiasaan ibu - ibu di dusun ini, seperti yang diuraikan peneliti diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana gambaran tingkat pengetahun pola asuh ibu terhadap proses tumbuh kembang anak usia golden age di Dusun Plalar Kulon. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana tingkat pengetahuan ibu terkait pola asuh anak usia Golden Age ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan Umum Mengetahui
tingkat pengetahuan
ibu terkait
pola asuh
pola asuh
anak usia
anak usia Golden Age. 1.3.2
Tujuan Khusus Tingkat pengetahuan
ibu terkait
Golden Age pada tingkat baik, cukup dan kurang.
5
1.4 Manfaat penelitian a. Secara teoritis Pengembangan studi tingkat pengetahuan pola asuh ibu terhadap proses tumbuh kembang anak usia golden age diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bidang keperawatan anak. b. Secara praktis I.
Bagi tenaga kesehatan Hasil
penelitian
ini
dapat
memberikan
informasi tambahan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu tentang pola asuh anak usia golden age. II.
Bagi Dusun Plalar Kulon Hasil pengetahuan
penelitian dan
ini
dapat
informasi
memberikan
tambahan
bagi
mayarakat di Dusun Plalar Kulon terkhususnya ibu tentang bagaimana cara mengasuh dan merawat anak dengan baik dan benar. III.
Bagi peneliti Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta membuka wawasan berkaitan
6
dengan Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak. IV.
Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya.