MINGGU PENTAKOSTA Minggu Pentakosta ini dirayakan selama 26 minggu. Masa ini disebut masa Gereja berjuang. Ada yang menyatakan bahwa sesudah Minggu Trinitas sudah tidak ada lagi hari raya. Sebenarnya, masih ada yaitu hari Minggu. Di mana melalui setiap hari Minggu, Gereja diingatkan tentang penyertaan TUHAN di dalam perjuangan hidup Gereja. ALLAH selalu beserta dengan GerejaNYA (ALLAH beserta kita) itulah perayaan yang besar dan penuh puji-pujian dan syukur. Warna dasar Lambang/Logo
: Hijau : Burung merpati dengan ranting-ranting zaitun diparuhnya, perahu berlayar dan pelangi Warna pelangi : Merah, kuning hijau; Burung : Putih; Ranting : Pinggir putih; Salib : Hijau; Ombak: Putih Perahu : Bergaris putih; Tiang & Layar: Puith (penuh) Arti : Pada mulanya dalam sejarah Gereja. Perahu merupakan symbol dari Gereja. Ide ini menjadi berarti bagi orang Kristen mula-mula yang mengalami penganiayaan dan pergumulan, ketika mereka mengetahui bahwa akan ada pertolongan dari TUHAN. Hal ini nyata lewat perpaduan antara perahu dan pelangi. Di sini janji ALLAH tentang pertolonganNYA itu mendapat penekanan yang kuat. Pelangi melambangkan kesetiaan ALLAH atas janjiNYA untuk memelihara bumi, dalam hal ini Gereja. Burung merpati dengan ranting zaitun di paruhnya mengungkapkan tentang janji keselamatan dan kehidupan dari ALLAH (band. Kej. 8:10-11) yang akan terus menyertai sampai ke tempat tujuan. Jadi sekalipun Gereja mengalami berbagai goncangan dan cobaan, Gereja akan tetap hidup di dalam dan oleh janji ALLAH tersebut. Minggu Sesudah Pentakosta adalah sepekan setelah Hari Minggu Trinitas. PRAKATA Jemaat yang dikasihi TUHAN YESUS KRISTUS, Pelayan Firman beserta Penatua dan Diaken bertugas mengucapkan selamat datang dan selamat beribadah kepada Jemaat yang baru pertamakali beribadah maupun jemaat GPIB ”Galilea” Cilacap pada Minggu XX sesudah PENTAKOSTA. Tema pada ibadah minggu ini adalah: Ketaatan Tulus = Syukur Sejati. Kiranya Ibadah yang kita lakukan saat ini berkenan dihadapan TUHAN. Pelayanan Pastoral dan Informasi penatalayanan dapat menghubungi : 1. Pdt. Ny. Retno W. Siahaan – Sumaredi, S.Th – Pastori Jl. Pisang Telp. 533040 (HP 081364939244) 2. Penatua atau Diaken yang terdekat dengan domisili Bpk/Ibu/Sdr. 3. Kantor sekretariat setiap hari kerja, Hari Selasa s/d Sabtu = Pukul 08.00 s/d 15.00 wib. Hari Minggu = Pukul 08.00 – 13,00 WIB. Hari Senin = Libur HP. 085 328 337 040 (AS) 085 747 472 976 (IM3) Telp.& Fax 0282 - 542269 I. BIDANG : IMAN, AJARAN, IBADAH ( IMAJI ) 1. IBADAH MINGGU Unsur Minggu, 02 Oktober 2016 Minggu, 09 Oktober 2016 Minggu, 16 Oktober 2016 NAS PEMBIMBING BERITA ANUGERAH PERINTAH HIDUP BARU
BACAAN ALKITAB Pujian Umat Menghadap Tuhan Menyambut Salam Pengakuan Dosa Pengampunan Dosa
MAZMUR
40 : 7 – 11
Menggunakan Tata Ibadah Khusus Perjamuan Kudus Pernyataan Atas Firman Pengucapan Syukur Pengutusan
MATIUS YESAYA AMSAL MATIUS
7 55 2 7
: : : :
21 7 20 – 22 15 – 23
GB. GB. GB. GB. GB. GB. GB.
2 17 32 33 382 393 392b
: : : :
1, 2 1, 4 1, 2 1, 3, 6
KJ. GB. GB. KJ.
466a : 1, 2, 3, 4 389b 78 : 1, 3, 4 425 : 1, 3
+1+
Menggunakan Tata Ibadah Khusus HUT Pelkat PKLU
2. PELAYAN FIRMAN dan TUGAS PRESBITER, IBADAH MINGGU (UMUM), Minggu, 02 Oktober 2016 TEMA : KETAATAN TULUS = SYUKUR SEJATI Pel. Gereja Jl.Pisang, Gereja Jl. Rinjani, Gereja Jl.Pisang, Purwokerto, 06.00 WIB 09.00 WIB 17.00 WIB 09.00 WIB Pdt. Ny. Retno W. Pdt. Drs. Paulus Kariso Pdt. Ny. Retno W. PF Siahaan-Sumaredi, S.Th. Rumambi, M.Si. Siahaan-Sumaredi, S.Th. P. 1 Pnt. Yusuf Jatimulya Pnt. Lexy D. Korua Pnt. P. Sihombing GBUNG KE P. 2 Pnt. Jerry N. Piay Dkn. M. Taralalu Pnt. Johanes A. Piay CILACAP P. 3 Pnt. David Y. Nisnoni Pnt.Ny.Warni Situmeang Dkn. Ledrik Sahuburua P. 4 Dkn. Antonius Slamet Dkn. Ny. Erma Vinky’ Dkn. Adrians Wattiheluw P. 5 Dkn. E. Jakub Warella Dkn. Sappe Pakpahan Dkn. P. Manalu P. 6 Pnt. Yohanes Sartono Pnt. J.W. Darmono Pnt. Ir. Y.I.M. Nababan P. 7 Dkn. Frans E. Fere Pnt. Irianto Sjioen Pnt. W. Leiwakabessy P. 8 Pnt. Risna P. Bone Pnt. Yance Kayadu P.9 Dkn. Ny. Yosanthy Louis Dkn. Stepanus Kale P.10 Dkn. Jesaya Pelupessy p.11 Pnt. Dr. Naek Siregar Sound & Lonceng Organis Bpk. Marzel Sahuburua Ibu Sandra Lumba Sdr. Ricard Sugiharto Ibu Renny Jhony, Bpk. David Siahaan & Kantoria Bpk. Jhony & PS. JEMAAT Bpk. Yoyo Latupeirissa Ibu Novi Tetengean Isi Pujian PS. JEMAAT Multimedia Sdr. Roy Pasaribu Sdri. Mitariana Sdri. Meli Nongkang 3 . JADWAL TUGAS PF dan PRESBITER, pada IBADAH UMUM (MINGGU), Minggu, 09 Oktober 2016 TEMA : ASPAL : “ASLI” TAPI PALSU Pel. Gereja Jl.Pisang, Gereja Jl. Rinjani, Gereja Jl.Pisang, Purwokerto, 06.00 WIB 09.00 WIB 17.00 WIB 09.00 WIB Pdt. Ny. Retno W. PF Pnt. David Y. Nisnoni Pdt. Em. V. Marpaung Dkn. Sappe Pakpahan Siahaan-Sumaredi, S.Th. Pnt. Dr. Naek Siregar Dkn. Ny. Erma Vinky Organis Bpk. Marzel Sahuburua Ibu Sandra Lumba Ibu Sandra Lumba Ibu Maria Sahuburua & Ibu Elizabeth Piay & Kantoria PS. Eklesia Ibu Ida Fitria Piay Ibu Novi Tetengean Isi Pujian PS. Eklesia Multimedia Sdr. Sadrakh Piay Bpk. Tonny Itran Sdr. Rinto Pasaribu 4. IBADAH KELUARGA, RABU, 05 Oktober 2016 TEMA : PENYADARAN DIRI = MEMULIAKAN NAMA-NYA ( MAZMUR 50 : 7 – 15) SEK. PKL. KELUARGA ALAMAT PELAYAN FIRMAN PF. : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th KEL. Bpk. JOHANES A. I 18.00 Jl. Sirkaya II PD. : Dkn. E. Jakub Warella PIAY PS. : Pnt. David Y. Nisnoni Jl. Gunung Pasir PF. : Pnt. Yance Kayadu KEL. Bpk. ANDREAS II 18.00 GG. IV depan Pos PD. : Pnt. Yusuf Jatumulya PURWANTO Ronda Masuk PS. : Dkn. Frans E. Fere PF. : Vik. Yosua Wahyu Anggoro, S.Si. Teol KEL. Bpk. MICHAEL Perum Taman III 18.00 PD. : Dkn. M. Taralalu LOUIS Gading C - 69 PS. : Pnt. Ny. Warni Situmeang PF. : Pnt. J.W. Darmono KEL. Bpk. INARDES Sidanegara Indah IV 18.00 PD. : Pnt. P. Sihombing NOYA Blok XI / 374 PS. : Dkn. Ny. Erma Vinky 5. IBADAH PENGUCAPAN SYUKUR KEL. Ibu OKTAVIANUS PARIAMA, alamat Jl. Sirkaya mengundang segenap warga jemaat Sektor I s/d IV untuk hadir dalam Ibadah Pengucapan syukur pada hari Senin, 03 Oktober 2016 pukul 18.00 WIB. PF . : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th.
+2+
5.
KELAS KETEKISASI Kelas Katekisasi Tahun Ajaran 2016 – 2017 dilaksanakan setiap hari : NO NAMA SEKTOR PUKUL KETERANGAN I Natalia Meliani Sukandar I 11.00 WIB Setiap hari Minggu 2 Devita Maharani IV 10.00 WIB Katekisasi Khusus setiap hari Kamis 3 Pujiati II Katekisasi Khusus Okt – 03 Des 2016 Via Telp. 4 Michael Jackson E. Lomboan III 11.00 WIB Setiap hari Minggu 5 Retno Tri Setiyowati I 11.00 WIB Setiap Minggu 6. JADWAL TUGAS PF dan PRESBITER pada IBADAH KELUARGA, Rabu, 12 Oktober 2016 TEMA : TAK PERNAH MATI LANGKAH (MAZMUR 37 : 21 – 26) Pel. SEKTOR I SEKTOR II SEKTOR III SEKTOR IV Pdt. Ny. Retno W. Vik. Yosua Wahyu PF Pnt. Johanes A. Piay Pnt. David Y. Nisnoni Siahaan-Sumaredi, S.Th. Anggoro, S.Si. Teol. PD Dkn. E. Jakub Warella Dkn. Antonius Slamet Pnt. Ny. Warni Situmeang Dkn. Ny. Erma Vinky PS Pnt. W. Leiwakabessy Dkn. P. Manali Dkn. Sappe Pakpahan 7. IBADAH PELKAT PA & PT. Hari/Tanggal Pukul PA PT GEDUNG PELKAT JL. RINJANI Kelas EKA & DWI Minggu, Kelas Indria : Kak Ola & Kak Iis PF. : Dkn. Ledrik Sahuburua 09.00 02.10.2016 Kls. Kecil : PD. : Kls. Besar : Kak Jakub Organis : GEDUNG PELKAT JL. RINJANI Kelas EKA & DWI Minggu, Kelas Indria : Kak Ola & Kak Iis PF. : Ibu Maria Sahuburua 09.00 09.10.2016 Kls. Kecil : PD. : Kls. Besar : Kak Jakub Organis : 8. JADWAL ORGANIS / PROKANTOR / KANTORIA.& PADUAN SUARA 16 Okt 2016 Gereja Jl. Pisang, 06.00 WIB Gereja Jl. Rinjani, 09.00 WIB Gereja Jl. Pisang, 17.00 WIB Organis Bpk. Marzel Sahuburua Ibu Sandra Lumba Adik Noni Siregar Bpk. David Siahaan & Ibu Jeanne Yusuf & Katoria PS. Pelkat GP Bpk. Yoyo Latupeirissa Ibu Budi Weken Isi Pujian VG. Pelkat GP 9. JADWAL TUGAS MULTIMEDIA MINGGU Gereja Jl. Pisang, 06.00 WIB Gereja Jl. Rinjani, 09.00 Gereja Jl. Pisang, 17.00 WIB 16 Okt 2016 Sdri. Imelda Natalia Sdr. Billy Sdr. Vega Baloto 23 Okt 2016 Sdri. Meli Nongkang Sdr. Sadrakh Piay Ibu Reta Budianto 30 Okt 2016 Sdr. Rinto Pasaribu Sdr. Pascal Sdri. Mitariana 06 Nov 2016 Sdr. Vega Baloto Sdr. Roy Pasaribu Bpk. Tonny Itran 10. PERSIAPAN KANTORIA Persiapan Organis & Kantoria yang bertugas hari Minggu dilaksanakan setiap hari Sabtu Pukul 18.00 wib di Gereja Jl. Rinjani. Atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terimakasih. 11. LATIHAN PADUAN SUARA Latihan Paduan Suara Jemaat dilaksanakan setiap hari Senin, pukul 18.00 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani. Latihan Paduan Suara Pelkat PKP dilaksanakan setiap hari Selasa, pukul 16.30 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani. II. BIDANG : PELAYANAN dan KESAKSIAN (PELKES) – LINGKUNGAN HIDUP 1. INFORMASI PELAYANAN ORANG SAKIT / KEDUKAAN Apabila Bapak / Ibu / Saudara memerlukan pelayanan Diakonia dapat menghubungi Pengurus Komisi PELKES / Diakonia & KORSEK nya masing – masing tersebut dibawah ini : NO SEKTOR NAMA NO. TELP. 1 I - Dkn. ELIZA JAKUB WARELLA ( KORSEK) 081215739174 2 II - Dkn. FRANS E. FERE (KORSEK) 085225631467 3 III - Pnt. Ny. WARNI E. SITUMEANG (KORSEK) 537361 / 085227059166 4 IV - Dkn. ADRIANS L. WATTIHELUW 08157609137
+3+
III. BIDANG : GEREJA MASYARAKAT dan LINTAS AGAMA (GERMASA) 1. NO TELPON PENTING NO NAMA INSTANSI NO. TELP 1 RUMAH SAKIT SANTA MARIA 0282 – 534859 2 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 0282 – 533010 3 RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH 0282 – 542396, 0282 – 541065, 0282 – 540422 4 POLRES 0282 – 541102, 0282 – 533699, 0282 – 542157 5 PALANG MERAH INDONESIA 0282 – 542201 6 PEMADAM KEBAKARAN SENTRAL 113 – (0282 – 537413) PUSAT PENGENDALIAN OPERASI BENCANA 0282 - 537155 7 AMBULANCE 118 8 RUMAH SAKIT PERTAMINA CILACAP 0282 - 533276 9 RUMAH SAKIT APRILIA 0282 – 536307 IV. V.
BIDANG : PEMBINAAN dan PENGEMBANGAN SDI (PPSDI) BIDANG : PELAYANAN KATEGORIAL (PELKAT) 1. JADWAL TUGAS PF dan PRESBITER pada IBADAH PELKAT, Kamis, 16 Oktober 2016 TEMA : AWAS MAGNET SI JAHAT MENARIKMU! ( MAZMUR 37 : 27 – 29)
Pel.
PKP Wil I & II Pdt. Ny. Retno W. SiahaanSumaredi, S.Th. Ibu Jenny Hutabarat
PF PD
PKB Pdt. Ny. Retno W. SiahaanSumaredi, S.Th.. Bpk. R. Vinky Ch. Herman
2. IBADAH PELKAT PELKAT Hari/Tanggal Pukul Jum’at, 07.10.2016
GP
PKP Wil. I
19.00
16.00
GP (Jum’at, 14.10.16) BA : AMSAL 5 : 1 - 9
Dkn. Ny. Erma Vinky Sdr. Roy Pasaribu
TEMPAT DI GEREJA JL. PISANG PF. : Pnt. P. Sihombing PD. : Sdri. Tandian Sia DI GEREJA JL. PISANG PF. : Pnt. David Y. Nisnoni PD. : Ibu Novi Tetengean
Kamis, 06.10.2016
Di Rumah Kel. Bpk. MICHAEL LOUIS Perum Taman Gading C - 69 PF. : Dkn. Antonius Slamet PD. : Bpk. Yohanes Astiono BIDANG : INFORMASI ORGANISASI dan KOMUNIKASI (INFORKOM ) 1. PERSIAPAN PRESBITER Persiapan Presbiter pukul 18.00 WIB dilaksanakan setiap hari Selasa, bertempat di Konsistori Gereja Jl. Rinjani. (Bacaan Alkitab Hari Rabu, 12 Oktober 2016 dari MAZMUR 37 : 21 - 26 Hari Kamis, 13 Oktober 2016 MAZMUR 37 : 27 - 29 Jum’at, 14 Oktober 2016 dari AMSAL 5 : 1 - 9 ).
PKP Wil.II & PKB VI.
18.00
2.
RAPAT PHMJ Rapat PHMJ dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 10.00 WIB di Ruang Rapat Jl. Rinjani.
3.
PERSIAPAN PELAYAN PA Persiapan Pelayan Pelkat PA dilaksanakan setiap hari Minggu, pukul 10.30 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani. Diharapkan seluruh Pelayan PA untuk hadir dalam Persiapan.
4.
PERSIAPAN PELAYAN PT Persiapan Pelayan Pelkat PT dilaksanakan setiap hari Selasa, pukul 19.00 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani. Diharapkan seluruh Pelayan PT untuk hadir dalam Persiapan.
5.
JANJI IMAN Program Kerja Tahun Pelayanan 2016 – 2017, telah disahkan dalam Sidang Majelis Jemaat pada tanggal 05 April 2016 maka berdasarkan Proker tersebut Majelis Jemaat mohon peran serta Jemaat untuk mendukung Program Bidang PEG yaitu : Proker PEG 4014.02 tentang Kartu Janji Iman untuk Penggantian Lantai Gereja Jl. Rinjani. Proker PEG 8114.02 tentang Dana untuk Pengadaan Mobil melalui Kotak Khusus.
+4+
6.
PULANG KE RUMAH BAPA Dalam Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus telah pulang ke Rumah Bapa di Sorga Bpk. OKTAVIANUS PARIAMA – Jemaat Sektor I dalam usia 63 Tahun pada hari Senin, 26 September 2016 pukul 23.45 di Rumah Sakit Santa Maria Cilacap. Telah dimakamkan pada hari Selasa, 27 September 2016 pukul 14.00 WIB di Pemakaman Kristen Arimatea Cilacap. Segenap warga jemaat dimohon untuk turut memberikan dukungan doa bagi keluarga yang ditinggalkan. 8. PRESBITER YANG IJIN Daftar nama Presbiter yang Ijin Ke Luar Kota pada Minggu ini NO NAMA TANGGAL KETERANGAN 1 Dkn. Ny. Nelly Sunaryo Sept - Okt Yogyakarta 2 Pnt. T. Sihombing Jakarta 3 Dkn. Derald Gaspersz Sept - Nov Banyuwangi 9. HASIL PERTEMUAN TEAM PENGKAJIAN PENDEWASAAN DAN PELEMBAGAAN GPIB GALILEA CILACAP Team Pengkajian Pendewasaan dan Pelembagaan Jemaat GPIB Galilea Cilacap sementara mengkaji apakah GPIB Galilea Cilacap sudah memenuhi syarat menjadi 2 Jemaat dengan mempertimbangkan pertumbuhan Jemaat, efisiensi pelayanan dan persyaratan yang ditetapkan dan telah diwartakan mulai tanggal 21 Agustus sampai dengan 11 September 2016. Maka pada tanggal 18 September 2016 Team Pengkajian Pendewasaan dan Pelembagaan dan juga Korsek telah membagikan angket bagi Warga Jemaat. Untuk itu dimohon partsipasi bagi seluruh Warga Jemaat. Angket dikumpulkan kembali paling lambat pada hari Minggu, 02 Oktober 2016. Setelah Ibadah akan diadakan penghitungan angket. Demikian untuk menjadikan perhatian bersama. VII. BIDANG : PENELITIAN dan PENGEMBANGAN (LITBANG) 1. TINGKAT KEHADIRAN JEMAAT PADA IBADAH JML. HADIR SEK / NO KEGIATAN HARI / TGL TEMPAT PELKAT M P W A JML 1 Ibadah Umum Minggu, 25.09.2016 Gereja Jl. Pisang (06.00) 4 80 10 7 101 Gereja Jl. Rinjani (09.00) 12 87 88 187 Gereja Jl. Pisang (17.00) 8 20 25 5 58 Purwokerto 3 2 8 1 14 2 Ibadah Keluarga I Rabu, 28.09.2016 Kel. Ibu Maria S. Sudarno 2 6 17 6 31 II Kel. Bpk. Broery Tjokro 4 7 13 5 29 III Kel. Ibu Yuke Sunaryo 2 7 12 2 23 IV Kel. Bpk. Hary Sugiharto 7 10 20 7 44 3 Ibadah Pelkat PKP I Kamis, 29.09.2016 Ibu Wayo 1 9 10 PKP II Ibu Ning Salasughi 2 1 10 13 PKB Bpk. Lexy D. Korua 11 11 1 2 25 GP Jum’at, 23.09.2016 Sdr. Bill Priwidodo 14 10 24 PT Minggu,18.09.2016 Ruang PT 1 10 15 26 PT Minggu,25.09.2016 Ruang PT 1 9 9 19 PA Gedung Pelkat 5 45 50 PKLU Jum’at,23.09.2016 Gedung Pelkat 7 17 24 4 Ibadah Unit Misioner Sabtu, 24.09.2016 Gedung Pelkat 5 Ibadah Diakonia Senin, 26.09.2016 Gereja Jl. Pisang Selasa, 20.09.2016 Kel. Ibu Yohana Pariama VIII. BIDANG : DAYA dan DANA 1. PERBENDAHARAAN MAJELIS JEMAAT 1.1 PEMBANGUNAN EKONOMI GEREJA (PEG) 1.2 Bagi Warga Jemaat maupun Jemaat Tamu, apabila berkerinduan memberikan sumbangan untuk pelayanan dapat melalui rekening BCA : - DANA RUTIN : 0962073423 a.n. YOSANTHY DESIRA SOHILAIT/ DAVID YAN NISNONI - DANA PEMELIHARAAN : 0962073326 a.n. YOSANTHY D. SOHILAIT/ DAVID YAN NISNONI 1.5. UCAPAN TERIMA KASIH Majelis Jemaat telah menerima sumbangan dari NN berupa Keyboard dan Moush. Majelis Jemaat telah menerima Sumbangan dari Kel. NN. Untuk keperluan Perjamuan Kudus tanggal 02 Oktober 2016 berupa: Anggur, Roti Tawar, Pines, Tissue, amplop kecil sejumlah Rp. 500.000, Terpujilah Tuhan untuk segala persembahan jemaat. Kiranya Tuhan memberkati dan melimpahkan berkat dalam kehidupan segenap warga jemaat.
+5+
IX.
BIDANG : UMUM 1. DUKUNGAN DOA 1.1 JEMAAT YANG SAKIT : Bpk. Ir. SARTONO Bpk. S. HARIANDJA Ibu G. SAHERTIAN Pnt. M. DARTAM HARSONO Ibu FEMMY PELUPESSY Bpk. HERMAN BARUS Ibu YOKANAN KUSNADI 1.2
-
Sektor III Dalam Proses Penyembuhan Sektor I di Rumah Sektor I di Rumah Sektor I di Rumah Sakit Darmais Jakarta Sektor II dalam Proses Penyembuhan Sektor II dalam Proses Penyembuhan Sektor II dalam Proses Penyembuhan
DOA SUBUH:
M AJELIS JEMAAT MENGUNDANG SETIAP JEMAAT YANG TERPANGGIL UNTUK BERDOA BERSAMA DALAM DOA S UBUH YANG DIADAKAN SETIAP HARI : 1. SENIN, 03 OKTOBER 2016 PUKUL 05.00 WIB DI G EREJA JL. P ISANG. YANG MEMIMPIN P DT. NY. RETNO W. SIAHAAN -SUMAREDI, S.TH . 2. SABTU, 08 OKTOBER 2016 PUKUL 05.00 WIB DI G EREJA JL. R INJANI. YANG MEMIMPIN P DT. NY . RETNO W. S IAHAAN -S UMAREDI, S.TH .. TUHAN MEMBERKATI PELAYANAN KITA BERSAMA.
1.3
DAFTAR PELAYANAN DOA DAN KUNJUNGAN PENDETA, VIKARIS DAN KORSEK BAGI JEMAAT MINGGU INI : NO NAMA KELUARGA NO NAMA KELUARGA SEKTOR I SEKTOR III 1 KEL. Bpk. NICO OLEY 1 KEL. Bpk. YOYO LATUPEIRISSA 2 KEL. Bpk. Drs. DEDDY WARELLA 2 KEL. Bpk. Ir. SARTONO SEKTOR II SEKTOR IV 1 KEL. Bpk. THOMAS TUKUNANG 1 KEL. Bpk. ANDRY TURANG 2 KEL. Bpk. STEPANUS SUPRIADI 2 KEL. Bpk. R. SUHERMAN 2. SELAMAT ULANG TAHUN 2.1 Majelis Jemaat mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kelahiran bagi : 1 Bpk. BAMBANG SETYABUDI 03 Okt Sektor II 2 Sdri. SARA UMDI PIAY 03 Okt Sektor I Anak Kel. Johanes A. Piay 3 Bpk. ABRAHAM KAIHENA 04 Okt Sektor II 4 Sdri. CHATHERINOCKEVIA LOBO 04 Okt Sektor III Anak Kel. Jaya Lobo 5 Ibu KUSPARIYAH PATTIRUHU 05 Okt Sektor II 6 Bpk. NELWAN P. NAINGGOLAN 05 Okt Sektor I 7 Ibu WHELLY ROOSYE MAITIMU 08 Okt Sektor IV 2.2 Majelis Jemaat mengucapkan Selamat Ulang Tahun Perkawinan bagi : KEL. Bpk. BENYAMIN PRIWIDODO & 1 05 Okt Sektor I 20 Tahun Ibu TERSIARDEI YESULINE DOMPAS 2 Demikian Warta Jemaat, atas perhatian jemaat diucapkan terimakasih. Tuhan memberkati.
Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th Ketua
Pnt. H. Yance Kayadu Sekretaris
WJ September HYK / rnt Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan cetak dan lain-lain. Terimakasih atas koreksi dalam penulisan Warta Jemaat ini
+6+
WARTA SEKTOR I Rabu, 28 September 2016 1. Dalam rangka Hari Pekabaran Injil Indonesia (HPII) dan hari Perjamuan
Kudus se Dunia (HPKD). Untuk itu mengundang segenap Warga Sidi Jemaat GPIB “GALILEA” Cilacap untuk turut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus pada hari Minggu, 02 Oktober 2016 pukul 09.00 WIB di Gereja Jl. Rinjani ,pukul 06.00 & pukul 17.00 WIB di Gereja Jl. Pisang dan Sektor Pelayanan Purwokerto gabung di Cilacap. Bagi Bapak / Ibu / Saudara (i) yang membutuhkan pelayanan Perjamuan Kudus di Rumah / Rumah Sakit dapat menghubungi Koordinator Sektor atau Sekretariat Gereja. 2. Ibadah Pelkat PKP Wil I hari Kamis, 29 September 2016 pukul 16.00 WIB
Ibu Haryati Wayo mengambil tempat di Gereja Jl. Pisang. 3. Ibadah Pelkat
PKB hari Kamis, 29 September 2016 pukul 19.00 WIB bertempat di Rumah Bpk. Lexy D. Korua Sidanegara Indah Blok IX No. 298.
4. Ibadah Pelkat
GP hari Jum’at, 30 September 2016 pukul 19.00 WIB di Gedung Pelkat Jl. Rinjani.
5. Majelis Jemaat mengundang setiap jemaat yang terpanggil untuk berdoa
bersama dalam Doa Subuh yang diadakan setiap hari Senin, pukul 05.00 WIB di Gereja Jl. Pisang dan setiap hari Sabtu, pukul 05.00 WIB di Gereja Jl. Rinjani. 6. Ibadah Keluarga Rabu, 05 Oktober 2016 pukul 18.00 WIB berdasar Jadwal :
Sektor I di Rumah Kel. Bpk. Johanes A. Piay
+7+
Resume Buku 3 (oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro) JUDUL PENULIS TAHUN TERBIT PENERBIT TEBAL
: BAHTERA GUNA DHARMA GPIB : S. W. LONTOH DAN HALLIE JONATHANS : 1982 (EDISI REVISI 2014) : BPK GUNUNG MULIA : 626 + XX Hlm (Di luar lampiran foto belakang)
Bab 3 membahas mengenai Organisasi GPIB. Di sini disinggung antara lain mengenai tata Gereja GPIB, penjelasan mengenai Persidangan Sinode, Majelis SInode, Jemaat, para pejabat di GPIB yang saat itu terdiri dari pendeta, penatua, diaken, dan penginjil. Juga disinggung mengenai status Musyawarah Pelayanan (Mupel) sebagai wadah kebersamaan Jemaat-Jemaat, apakah perlu distrukturkan dalam artian menjadi lembaga di atas Jemaat atau tidak. Juga dibahas mengenai GarisGaris Besar Kebijaksanaan Umum Pelayanan Gereja (GBKUPG) yang menunjukkan panduan, patokan, dan arah yang jelas dalam GPIB menjalankan panggilan dan pengutusannya. Bab 4 membahas mengenai pembentukan dan pembinaan pejabat dan warga GPIB. Antara lain disinggung mengenai proses vikariat sebagai syarat menjadi pendeta, juga kemungkinan studi lanjut bagi para pendeta. Selain itu juga ada pembinaan yang menyeluruh dan luas terhadap segenap warga GPIB, mulai dari pembinaan mengenai organisasi GPIB, ibadah, Alkitab, kesejahteraan keluarga, hingga wawasan kebangsaan. Bab 5 membahas mengenai Catur Dharma GPIB, yaitu Persekutuan, Pelayanan, Kesaksian, dan Oikumene. Dalam Persekutuan dibahas mengenai Ibadah di GPIB. Salah satu yang menarik dan penting adalah bahwa dalam rangka mewujudkan Gereja yang Misioner harus ada hubungan langsung antara liturgi ibadah dengan Pekabaran Injil. Artinya konsep dan amanat di ibadah itu harus membentuk dan menggerakkan umat menjalankan panggilan misionernya dalam konteks Indonesia. Dalam hal Pelayanan, ada dua bagian besar dalam Pelayanan GPIB yaitu dalam hal Pendidikan dan Diakonia. Dalam bidang pendidikan GPIB bergerak antara lain melalui Bakordik GPIB dengan mendirikan sekolah-sekolah Kristen dalam lingkup GPIB, pendidikan guru agama, dan sebagainya. Sedangkan pelayanan diakonia dilakukan dalam bentuk pelayanan karitatif dan pelayanan komprehensif-oikumenis yang di dalamnya juga bekerjasama dengan gereja-gereja lain, dengan sasaran yang menjangkau mulai dari individu, kelompok masyarakat seperti petani, tukang becak, dan sebagainya, hingga upaya pembaharuan struktur atau sistem sosial, seperti Undang-Undang dan sebagainya. Dalam bidang Kesaksian tercermin melalui wilayah-wilayah Pekabaran Injil (PI) yang dikembangkan oleh GPIB, yang menjangkau hingga wilayah-wilayah pelosok dan pedalaman. GPIB juga bekerjasama dengan gereja dan lembaga PI di luar GPIB. Selain itu juga dikembangkan sistem adopsi, di mana ada Jemaat-jemaat tertentu yang menjadi sponsor moril, tenaga, maupun materiil bagi jemaat-jemaat P!. Dalam bidang Oikumene, GPIB terpanggil untuk bisa berjalan bersama-sama dengan gereja-gereja lain di Indonesia menjawab tantangan dan pergumulan yang ada di Indonesia. Ini sekaligus sebagai upaya perwujudan gereja Kristen yang Esa di Indonesia. Untuk itu GPIB aktif di wadah Dewan Gereja Indonesia (DGI), menjadi anggota di Dewan Gereja Dunia (WCC), Dewan Gereja Asia (CCA), juga Persekutuan Gereja Reform (Protestan) Dunia (WARC). (bersambung.....)
Buku Bahtera Guna Dharma GPIB ini menyajikan sebuah gambaran yang komprehensif dan utuh mengenai GPIB, mulai dari awal berdirinya tahun 1948 sampai tahun 1980. Bahkan dalam bagian tertentu disajikan juga mengenai peristiwa sebelum GPIB berdiri. Tidak heran buku ini bisa menjadi begitu tebal, karena ia tidak hanya menyajikan sejarah GPIB, namun juga dasar eksistensi GPIB, perangkat organisasi GPIB, panggilan GPIB, hingga pergumulan yang dihadapi oleh GPIB. Tulisan itu tersebar dalam 7 Bab buku ini. Pada Bab 1 disajikan mengenai dasar eksistensi (keberadaan) GPIB, terkait dengan pandangan mengenai ekumenitas, missioner, juga sistem presbiterial sinodal. Penulis buku ini menunjukkan bahwa eksistensi GPIB adalah multikultural, karena GPIB terdiri dari orangorang dnegan latar belakang suku, budaya, dan bahasa yang berbeda. GPIB merupakan cerminan Indonesia. Maka itu GPIB juga merupakan Gereja Nasional, dalam artian ia hadir dan bereksistensi di bumi Indonesia untuk menjawab tantangan dan pergumulan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Bab 2 membahas mengenai Sejarah GPIB. Di mulai dari masa pra-GPIB sejak zaman VOC abad 17 dalam nama De Indische Kerk yang cenderung mengikuti sistem Gereja Hervormd Belanda. Di mana gereja saat itu sangat “terikat” kepada pemerintah. Kemudian mulai muncul kesadaran bahwa gereja perlu lebih mandiri dalam berbagai hal (dana, teologi, pekerja), maka mulailah di beberapa wilayah dilahirkan gereja-gereja mandiri dari Indische Kerk (GPI-Gereja Protestan di Indonesia). Tahun 1934 lahir Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM); tahun 1935 lahir Gereja Protestan Maluku (GPM); tahun 1947 lahir Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT); dan melalui Proto SInode 1948 lahirlah GPIB. Sejak saat itu ada beberapa periode yang dilalui GPIB: (1) Periode Peletakan dasar GPIB (1948-1964), di mana GPIB fokus pada masalah antara lain penggunaan bahasa dalam ibadah dan pelayanan (Indonesia atau Belanda); (2) Periode Pembangunan Jemaat Misioner (19641974), antara lain terlihat dalam semakin besarnya peran Bidang Pelayanan Khusus (BPK) dalam lingkup Sinodal maupun Jemaat.; (3) Periode Pembangunan Material dan Masa Depan GPIB (1974-1978), di mana GPIB semakin memperhatikan aspek ekonomi, finansial, serta pengembangan asset gereja. Pada masa ini juga terjadi Konsultasi Pendeta Wanita tahun 1977. (bersambung.....)
RESUME BUKU 2 (Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro) JUDUL PENULIS PENERBIT/ TAHUN TEBAL
: MEMBINA JEMAAT MISIONER : D. R. MAITIMOE : BPK GUNUNG MULIA/1984 : 87 HALAMAN
Buku ini bisa dikatakan merupakan “kelanjutan” dari buku D. R. Maitimoe sebelumnya, yaitu Pembangunan Jemaat Misioner. Buku ini bersifat seperti “panduan praktis”, yaitu bagaimana mengimplementasikan konsep-konsep dalam buku Pembangunan Jemaat Misioner itu dalam kehidupan sehari-hari. Sekalipun lebih bersifat praktis, namun Maitimoe tetap memulainya dari pemaparan akan konsep teologis tertentu sebagai dasar dari Jemaat Misioner ini. Dasar-dasar teologis itu dapat tercermin misalnya dari Yoh. 3:16, yang menunjukkan bahwa seharusnya Jemaat (Gereja) hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk dunia ini. Ini dikarenakan karya penyelamatan Allah berlaku untuk dunia dan segenap manusia, bukan hanya untuk gereja. Maka itu perlu ada pembinaan kepada jemaat yang meliputi berbagai aspek, seperti ibadah, pelayanan, kesaksian, atau persekutuan sehingga Jemaat bisa memiliki sifat yang terbuka, luwes, dinamis, kreatif, positif, dan tetap kritis dalam melihat perkembangan dunia dan masyarakat (Rom. 1:14; Rom. 12:1-2; 1 Kor. 9:19-23). Setelah memulai dari dasar teologis, Maitimoe juga menyinggung mengenai strategi missioner yang dikembangkan Kristus yang bisa menjadi dasar dan teladan dalam strategi Jemaat Misioner, lalu apa-apa saja yang menghambat/memperlambat upaya perwujudan Jemaat yang Misioner ini, kepemimpinan seperti apa yang perlu dikembangkan dalam Jemaat Misioner, apa apa saja dinamika konteks yang dijumpai jemaat. Dari penjelasan di atas, Maitimoe sampai kepada usulan langkah konkret dan praktis dalam perwujudan Jemaat Misioner itu. Ada 3 langkah dasar dalam upaya membina jemaat yang missioner ini, yaitu (1) survey, (2) mengenali dan memahami diri, dan (3) rancangan. Pertama Survey. Survey ini penting dalam kita memahami dan mengenal konteks di mana jemaat yang missioner itu hendak hidup, tumbuh, dan berkarya. Perumpamaan mengenai seorang Penabur (Mat 13:1-23; Mark 4:1-20; Luk 8:4-15) yang mengisahkan tentang benih yang ditaburkan di berbagai jenis tanah sesungguhnya juga menunjukkan bahwa beda jenis tanah, bisa berbeda tunas bertumbuh. Begitu juga Injil yang dikabarkan bisa tumbuh secara berbeda tergantung dengan konteks di mana Injil itu diberitakan atau ditaburkan. Kita perlu melakukan pengamatan (observasi) yang memadai mengenai konteks, melakukan pengumpulan data, dan menganalisis data atas konteks itu. Dari sini kita bisa memahami pokok-pokok permasalahan yang secara riil terjadi di dalam konteks, dan kita bisa mencari tahu bagaimana Injil bisa berbicara dan berperan di dalam permasalahan-permasalahan itu. Dari sini juga kita bisa tahu bagaimana secara pribadi maupun secara komunal (organisasi) kita bertindak dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada itu.
Untuk itu dalam bagian ini juga diperlukan bantuan dari tenaga-tenaga ahli dan orang-orang yang berpengalaman, tidak hanya untuk mengobservasi, namun juga untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis terhadapnya. Sehingga data yang didapat dan hasil olahan data itu bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu penting juga adanya kesediaan dari Majelis Jemaat untuk terbuka mempelajari hasil survey itu, dan tidak hanya diam dan betah saja dengan kondisi dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah ada. Karena perlu dipahami juga bahwa
kegiatan Survey ini bukan sekedar cara manusia memahami konteks, namun juga merupakan cara Roh Kudus turut berkarya bagi gereja. Hasil upaya dari observasi, pengumpulan, dan analisis data itu membawa Jemaat kepada momen yang kedua, yaitu pengenalan dan pemahaman diri (Sumber Daya Jemaat). Maitimoe menawarkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Jemaat perlu melihat dirinya, mencari tahu apa saja kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness) mereka. Namun mereka juga perlu tahu apa saja kesempatan (Opportunity) yang ada di sekitar mereka, dan ancaman (Threat) apa yang bisa menghambat mereka. Pemahaman dan pengenalan diri yang baik mampu mendorong Jemaat untuk berkarya lebih luas ke luar gereja. Melalui analisis diri yang baik, disertai dengan penelaahan Alkitab, persekutuan, diskusi, studi, dan pergumulan doa, maka Jemaat akan mampu memiliki sebuah pemahaman (gambaran) yang tepat dan utuh perihal tugas perutusannya di dunia. Ketiga, setelah Jemaat sudah melakukan Survey dan melakukan pemahaman dan pengenalan yang dalam tentang dirinya, yang harus dilakukan adalah melakukan rancangan sebagai implementasi perwujudan Jemaat yang Misioner. Di sini setidaknya ada 2 hal yang harus diperhatikan, yaitu [a] motivasi (teologis) dan [b] tujuan (missioner). Kedua hal ini perlu dimiliki sehingga proses dan arah pembangunan jemaat ini menjadi jelas. Dalam hal ini secara teknis perlu dibentuk panitia, yang oleh Maitimoe disebut “Panitia Perencanaan Pembinaan Jemaah Misioner”, yang terdiri dari warga jemaat, para ahli, majelis, dan/atau pendeta. Panitia inilah yang berfungsi membuat rancangan yang jelas bagaimana Jemaat Misioner itu hendak diwujudkan, baik dalam program kerja maupun rencana pembinaan dan persiapan, hingga bagaimana pelaksanaannya dilakukan oleh warga Jemaat. Agar semua proses dan rencana itu dapat terwujud, juga perlu untuk diperhatikan adalah pentingnya semua ini dilaksanakan dengan tidak sambil lalu begitu saja namun dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dengan metode kerja yang baik, dan dengan tekad iman yang kuat. Dari seluruh hal di atas terlihat bahwa proses ini membentuk 3 pola, yaitu (1) Pola Datang, yaitu bagaimana melibatkan dan memobilisasi warga jemaat untuk terlibat; (2) Pola Pergi, yaitu bagaimana gerakan dan karya missioner itu dilakukan kepada dunia (di luar gereja); dan (3) Pola Pengemban, yaitu bagaimana membina Jemaat menjadi Jemaat yang Misioner. Pada akhirnya membina Jemaat Misioner ini memiliki tujuan untuk mengembangkan bentuk, cara, dan pola berjemaat (bergereja) yang relevan dengan konteks, dan bersama-sama dengan yang lain membangun dunia yang dipenuhi dengan damai sejahtera. (bersambung.....)
RESUME BUKU 2 JUDUL
(Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro) : MEMBINA JEMAAT MISIONER
PENULIS PENERBIT/ TAHUN TEBAL
: D. R. MAITIMOE : BPK GUNUNG MULIA/1984 : 87 HALAMAN
Catatan-Catatan terhadap Pemikiran Maitimoe
Tulisan Maitimoe ini meskipun tipis (87 halaman), namun tetaplah sebuah tulisan yang
berbobot. Karena ia tidak hanya menunjukkan hal-hal praktis, namun juga dasar konseptual yang baik. Sekalipun dasar konseptual yang lebih komprehensif ada di buku yang sebelumnya, yaitu Pembangunan Jemaat Misioner. Sekalipun demikian ada catatan yang menurut saya penting untuk diperhatikan terkait dengan konsep yang dijabarkan Maitimoe. Dalam Bab 2 mengenai Membina Pertumbuhan Jemaah, Maitimoe menjadikan peristiwa Pentakosta dalam Kisah Para Rasul sebagai contoh, di mana dalam waktu singkat ada 3000 jiwa baru yang menjadi anggota jemaat. Dan memang, sekalipun Maitimoe menekanan pentingnya kualitas karya pelayanan, namun ia juga melihat pentingnya pertambahan kuantitas anggota jemaat. Yaitu bahwa Injil yang diberitakan perlu juga untuk menambah anggota jemaat. Penginjilan perlu dilakukan baik kepada orang Kristen lama maupun generasi Kristen baru. Menurut saya, bagian ini perlu kita lihat secara hati-hati. Kecenderungan Gereja untuk menambah jumlah anggota dalam praktiknya seringkali justru menyinggung kebersamaan dengan orang lain, baik sesama Gereja maupun orang-orang non Gereja. Tak bisa dipungkiri salah satu persoalan Ekumenis di Indonesia adalah persoalan “curi domba”. Bagaimana satu gereja menambah jumlah anggota gerejanya dengan “mengambilnya” dari gereja lain. Hal ini sering menimbulkan ketegangan antar gereja. Belum lagi dengan kecurigaan dan cap “Kristenisasi” yang tidak jarang dicetuskan oleh orang-orang kepada Gereja yang melakukan pelayanan masyarakat. Akibatnya banyak penolakan-penolakan yang dilakukan kepada gereja, dan menimbulkan kericuhan antar umat beragama. Gereja bukan membawa damai sejahtera namun justru menjadi sumber keributan! Untuk itulah kita perlu melihat kembali secara kritis mengenai pemahaman dan motivasi mengenai kuantitas anggota gereja sebagai salah satu tolok ukur utama dalam pertumbuhan jemaat. Maitimoe sendiri sesungguhnya menyadari bahaya akan hal ini, maka itu dalam tulisan ini ia juga mengatakan bahwa “pelipatgandaan jumlah warga gereja (baru) tidak merupakan satusatunya ukuran berhasilnya … Jemaah missioner” (hal. 23). Akan tetapi dalam keseluruhan tulisannya, terlihat seolah ia keukeuh dengan pemahaman bahwa kuantitas dan angka merupakan hal yang penting, setidaknya sebagai umpan balik bagi strategi yang akan dikembangkan ke depan. Karena dalam strategi Kristus sendiri, menurut Maitimoe, pelipatgandaan jemaat juga merupakan salah satu yang menonjol. Pertanyaannya, benarkah demikian? Mari kita lihat kembali.
Dalam Matius 18:20 Yesus berkata: “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”. Ayat ini mau menunjukkan bahwa dalam jumlah yang sedikit sekalipun, Tuhan berkenan hadir. Ini menunjukkan bahwa jumlah yang lebih banyak tidak berarti lebih baik daripada jumlah yang sedikit. Sedikit asalkan disertai dengan kualitas yang baik itulah yang diterima Yesus. Ini senada dengan kisah
persembahan seorang janda miskin (Markus 12:41-44; Lukas 21:1-4), di mana janda ini hanya memberikan persembahan 2 peser, sedikit dari segi jumlah, tapi dari segi nilai dan kualitas persembahannya lebih besar dari siapapun. Tidak hanya itu saja, dalam kehidupan-Nya, bukan berarti Yesus selalu senang dan menyambut dengan terbuka jika ada orang yang ingin menjadi pengikutNya. Dalam Lukas 9:57-62 menunjukkan bagaimana ada orang yang ingin mengikut Yesus, namun ingin mengubur bapaknya dahulu dan juga ada yang ingin pamitan dengan keluarganya, dan kepada keduanya Yesus justru menyampaikan kritikan yang pedas. Apa artinya? Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak mengutamakan penambahan jumlah (kuantitas) pengikutNya, namun Ia lebih memperhatikan dan mengutamakan kualitas diri seseorang. Demikianlah hendaknya Jemaat yang Misioner dalam melakukan karya misi kepada dunia tidak memiliki motivasi dan tujuan pertama-tama untuk menambah jumlah anggota, tapi fokus kepada bagaimana karya misi itu bisa meningkatkan kualitas kehidupan. Bukan hanya kualitas orang lain, namun juga kualitas diri sendiri. Sumbangsih Pemikiran Maitimoe bagi Kehidupan Gereja saat Ini Pertama, Maitimoe menunjukkan kepada gereja mengenai pentingnya memahami dan mengenali konteks di mana gereja itu hidup. Pertanyaan-pertanyaan seperti: apa saja permasalahan sosial yang ada di sekitar sini? Apa yang masih kurang di lingkungan ini? Siapa-siapa saja yang hidup di sini? Dan pertanyaan yang sejenis perlu diajukan. Observasi dan analisis diperlukan supaya karya misi yang hendak dilakukan menjadi tepat, kabar sukacita (Injil) yang ditaburkan pun bisa tumbuh. Kedua, sebagaimana memahami konteks, Maitimoe juga menunjukkan betapa gereja juga perlu memahami dan mengenal dirinya sendiri. Gereja perlu mengajukan pertanyaanpertanyaan seperti: Apa saja kekuatan dan kelebihan yang dimiliki gereja ini? Apa saja kekurangannya? Apa saja masalah yang dihadapinya? Peluang dan kesempatan apa yang dimiliki gereja? Ini penting agar Jemaat bisa bertumbuh ke arah yang tepat. Kedua hal di atas menjadi penting dan dapat terlihat hasilnya ketika gereja membuat Rencana Program dan Kegiatan. Program dan kegiatan gereja akan memiliki tujuan yang jelas, tepat sasaran, dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan berjemaat, jika kedua hal di atas (mengenali konteks dan diri sendiri) bisa dilakukan dengan baik. Namun jika kedua hal di atas tidak dilakukan dengan baik, besar kemungkinan program dan kegiatan gereja hanya sekedar rutinitas saja, hanya mengulang program dari tahun-tahun sebelumnya, dan tidak mampu meningkatkan kualitas hidup berjemaat. Selesai.........
Resume Buku Judul Penulis Tahun Terbit Penerbit Tebal
: Pembangunan Jemaat Misioner : D. R. Maitimoe : 1978 : BPK Gunung Mulia : 396 halaman (dengan Daftar Pustaka)
Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro Prinsip ketiga sebagai kelanjutan dari prinsip-prinsip di atas adalah perlunya “pengerahan oleh pimpinan jemaat sendiri”. Ketika disadari mengenai pentingnya pera warga jemaat dalam pembangunan jemaat missioner ini, maka timbul pertanyaan terkait peran pendeta. Di manakah peran pendeta? Masih adakah peran pendeta dalam konsep jemaat yang missioner ini? Jawabannya ada. Menurut Maitimoe, peran dan fungsi pendeta adalah dalam hal [1] fungsi (me)motivasi (warga gereja); [2] fungsi refleksi (teologis) secara kristis; dan [3] fungsi pembinaan warga gereja. Bagi Maitimoe, ketiga fungsi ini sangatlah vital dalam sebuah jemaat missioner. Konsep tradisional tentang pendeta sebagai “wakil Kristus” yang menempatkan pendeta seolah lebih tinggi dari umat (warga jemaat) harus dihilangkan. Lebih lanjut Maitimoe menyampaikan: “para pendeta adalah mereka yang ditugaskan dari antara warga gereja untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu … Pendeta tidak mengambil alih tugas warga gereja, atau meniadakan tugas warga gereja”. (hal. 251) Dalam hal ini disadari perlunya seorang pendeta memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, dan itu perlu dipersiapkan sejak masa studi teologi. Dengan kepemimpinan yang baik, pendeta akan mampu menjalani ketiga fungsi di atas dengan baik. Dengan motivasi dan pembinaan yang tepat, akan banyak warga gereja yang bisa menjadi pemimpin-pemimpin baik dalam taraf fungsional, kategorial, maupun regional dan di mana-mana mereka hidup. Prinsip keempat yaitu “pengerahan untuk mencapai keseluruhan sasaran”. Di sini hal yang mendasarinya adalah kasih Allah, sebagaimana yang diungkapkan Yohanes 3:16. Maka itu pelayanan dan kesaksian yang dilakukan harus mampu menjangkau seluruh lapisan manusia (masyarakat) di manapun dan siapapun, dan bahkan menjangkau berbagai aspek dalam manusia itu, seperti aspek jasmani, rohani, bahkan sosial. Mahasiswa, karyawan, para pejabat, pegawai militer, petani, nelayan, bahkan sampai para tahanan harus bisa dijangkau oleh pelayanan dan kesaksian jemaat yang missioner. Demikianlah Injil tersebut harus diberitakan agar bisa dilakukan, dipraktekkan, dan diimplementasikan. Selain keempat prinsip-prinsip tersebut, salah satu hal yang juga vital untuk keberlangsungan pembangunan jemaat missioner ini adalah perlunya pembinaan yang terus-menerus dan bersifat menyeluruh, baik kepada warga jemaat manupun kepada para pemimpin di jemaat. Mulai dari pengenalan akan talenta-talenta pribadi dan bagaimana itu digunakan sebagai penunjang kehidupan
pelayanan dan kesaksian, pemahaman yang benar tentang Missio Dei, sampai kepada perubahan yang terus menerus terjadi di dalam konteks kehidupan, semua itu merupakan bagian dari pembinaan.
Bersambung…….
Resume Buku Judul Penulis Tahun Terbit Penerbit Tebal
: Pembangunan Jemaat Misioner : D. R. Maitimoe : 1978 : BPK Gunung Mulia : 396 halaman (dengan Daftar Pustaka)
Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro Catatan-Catatan terhadap Pemikiran Maitimoe Tulisan Maitimoe ini sangat menarik karena ia berulang kali menekankan akan pentingnya gereja menjangkau manusia di manapun dan apapun latar belakang fungsinya. Bahkan dalam beberapa kesempatan ia memberikan pemikiran yang cukup “berani” mengenai pembentukan Jemaat yang tidak hanya berdasarkan wilayah atau residen, namun juga Jemaat berdasarkan fungsi atau kategorial. Ini menunjukkan keprihatinannya akan manusia dalam konteks riil Indonesia. Akan tetapi ini juga yang menjadi catatan bahwa Maitimoe terlalu melihat manusia “hanya” sebatas pada fungsi dan kategorinya saja (petani, ABRI, buruh, mahasiswa, dsb.). Ia secara spesifik belum membahas mengenai masalah konteks manusia secara luas seperti kemiskinan, kepelbagaian agama, dan sebagainya. Demikian juga disadari bahwa Maitimoe terlalu menekankan karya pelayanan dan kesaksian hanya kepada “manusia”. Meskipun ia membahas soal “ta panta”, yaitu bahwa sasaran Injil itu harus menjangkau “semua” tanpa terkecuali, ia tidak membahas lebih dalam mengenai pentingnya proklamasi Injil juga disampaikan kepada sesama ciptaan non-manusia. Dalam hal ini pendapat E. G. Singgih bisa memperlengkapi. Singgih menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, gereja yang kontekstual adalah gereja yang sadar dengan akan realita konteks terkait lima hal: kepelbagaian agama, kemiskinan yang parah, penderitaan, ketidakadilan (termasuk ketidakadilan gender), dan kerusakan ekologis. (Singgih; 2004) Empat dari lima konteks di atas berbicara mengenai kemanusiaan dan segala permasalahan yang terkait padanya. Juga Singgih “menambahkan” satu konteks yang berbicara jauh melampaui kemanusiaan: kerusakan ekologis. Pembakaran dan pembabatan hutan secara serampangan, polusi udara di mana-mana, juga pemanasan global merupakan contoh nyata betapa kerusakan ekologis semakin parah seiring dengan perkembangan zaman. Ini menunjukkan bahwa adalah tugas gereja juga untuk menyadari akan konteks ini dan turut serta dalam upaya menjaga dan melestarikannya sebagai sesama ciptaan Allah. Perlunya gereja mengembangkan panggilan tugasnya di dunia kepada ciptaan secara lebih luas juga sesuai dengan amanat Yesus dalam Markus 16:15. Di sana murid-murid diminta untuk memberitakan Injil kepada “segala makhluk”. Kata makhluk di sana berasal dari bahasa Yunani ktisis yang berarti hasil karya ciptaan Allah secara utuh; bisa manusia dan juga alam dan lingkungan. Ini menunjukkan betapa alam dan lingkungan perlu menjadi sasaran dan teman yang disapa gereja yang kepadanya juga
diupayakan Injil (kesukacitaan) dan kesejahteraan untuk menjalani hidupnya di dunia. Dengan demikian gereja akan sadar dengan konteks kehidupannya saat ini yang memanggilnya untuk menjalankan tugas secara holistik.
Akan tetapi di sini juga perlu disadari bahwa ketika Maitimoe penulis buku ini (1978), belum muncul kesadaran dan keprihatinan yang besar mengenai kerusakan alam dan permasalahan manusia sebagaimana yang dipaparkan Singgih di atas. Di sinilah pemikiran Singgih ini akan mampu memperlengkapi konsep pembangunan jemaat missioner yang dipaparkan Maitimoe. Dengan adanya kesadaran akan permasalahan konteks Indonesia secara faktual, ide pembangunan jemaat missioner yang dipaparkan Maitimoe akan menjadi lebih hidup dan lebih tepat konteks. Gereja akan tahu dengan jelas kemana arah pelayanan dan kesaksian itu bisa diarahkan. Sumbangsih Pemikiran Maitimoe bagi Kehidupan Bergereja Saat Ini Pertama. Konsep pembangunan jemaat missioner Maitimoe sangat menekankan akan gereja yang mau keluar dari temboknya untuk menjangkau dunia dan masyarakat. Gereja tidak bisa hanya diam mengurusi dirinya sendiri. Pemahaman ini mengingatkan kita saat ini untuk mau terbuka mengadakan program-program gereja yang bisa menjangkau masyarakat. Pelayanan kepada dunia dan masyarakat harus ditingkatkan, dan tidak bisa hanya dianggap sambil lalu saja. Untuk merealisasikan hal ini diperlukan struktur gereja yang lebih fleksibel sebagaimana tercermin di gereja zaman Perjanjian Baru. Gereja juga bisa bekerjasama dengan gereja-gereja lain dalam melakukan pelayanan dan kesaksian ini. Ini sekaligus bentuk mewujudkan keesaan gereja. Kedua, konsep Pembangunan Jemaat Misioner ini sangat tergantung kepada peran warga jemaat. Warga jemaat tidak bisa hanya pasif, atau merasa cukup dengan hadir dalam ibadah Minggu. Lebih dari itu, warga jemaat diharapkan untuk mau terlibat aktif dalam upaya memberitakan Injil melalui kata dan karya. Warga jemaatlah tulang punggung dan ujung tombak gereja, karena tanpa warga jemaat gereja akan tidak berfungsi. Tugas pendeta sebagaimana dipaparkan Maitimoe, adalah dalam hal motivasi, refleksi, dan pembinaan. Selebihnya, yang merancang, bergerak, dan mewujudkan serta merealisasikannya, adalah warga jemaat! Maka itu hendaknya warga jemaat memanfaatkan sarana-sarana yang tersedia, seperti Pelayanan Kategorial, Komisi, atau pelayanan-pellayanan tertentu, sebagai wadah melaksanakan panggilan dan pengutusan Allah dan upaya mewujudkan suatu Jemaat yang missioner.
Selesai.........
HASIL PERTEMUAN TEAM PENGKAJIAN PENDEWASAAN DAN PELEMBAGAAN GPIB GALILEA CILACAP
Dasar Program Kerja GPIB Galilea Cilacap Tahun 2016 – 2017 No Program 8010.06 tentang Pendewasaan dan Pelembagaan Jemaat GPIB Galilea Cilacap.
Sehubungan dengan hal tersebut telah dibentuk Team Pengkajian Pendewasaan dan Pelembagaan Jemaat GPIB Galilea Cilacap.
Team dimaksud akan mengkaji apakah GPIB Galilea Cilacap sudah memenuhi syarat menjadi 2 Bakal Jemaat dengan mempertimbangkan pertumbuhan Jemaat, efisiensi pelayanan dan persyaratan yang ditetrapkan.
Pengumuman ini diwartakan mulai tanggal 21 Agustus sampai dengan 11 September 2016.
Pada tanggal 18 September 2016 akan dibuat angket bagi Warga Jemaat.
Demikian untuk menjadikan perhatian bersama.
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA HUT GPIB, NATAL 2016 DAN PASKAH 2017 Berdasarkan Program Kerja Majelis Jemaat Tahun 2016 – 2017, Rapat PHMJ tanggal 20 Mei 2016, Rapat PHMJ tanggal 10 Juli 2016, Rapat PHMJ beserta Jemaat Tanggal 26 Juli dan Surat Keputusan Majelis Jemaat GPIB Galilea Cilacap Nomor : 054/07.16/MJGC(02)/Kpts tertanggal 28 Juli 2016 telah terbentuk Susunan Panitia HUT GPIB, Natal 2016 dan Paskah 2016 sebagai berikut SUSUNAN PANITIA PELAKSANA HUT GPIB, NATAL 2016 DAN PASKAH 2017
Penanggung Jawab Penasehat
: Majelis Jemaat GPIB “ Galilea “ Cilacap : PHMJ GPIB” Galilea “ Cilacap
Ketua Sekretaris Bendahara
: Ibu KETY SUSIANA MANABUNG - MAIT : Ibu MELIWATI ANDRIS - MARPAUNG : Ibu ISADORA SARTONO - DJAWAMATA
Seksi – seksi : Acara ‘ Lomba & Ibadah
: Vik. YOSUA WAHYU ANGGORO, S.Si Ibu SANDRA LUMBA – NIKIJULUW Ibu ELIZABETH PIAY Bpk. YOHANES TAMBUNAN Sdr. GARRY SAPULETTE Sdri. DUNIE ANATON SARTONO
( Koordinator )
Usaha Dana
: Ibu LILY SAPULETTE Ibu HERNAWATI WATTIHELUW Ibu IRA BARUS Bpk. YANEMAN ANDRIS
( Koordinator )
Konsumsi
: Ibu JENNY HUTABARAT - SIPAHUTAR Ibu HANNA DWI KRISTIANI ANTON Ibu RENNY JHONY - DHARMA Ibu IDA FITRIA PIAY Ibu IHDA RAHMA BUDY PRAYITNO Ibu NENY TRIAGUSTINI WATTIMENA Ibu NOVI PRISCILLA TETENGEAN Ibu BUDI WEKEN Ibu SAMINI NOYA Ibu NORIE MANUHUTU - RANSUN
( Koordinator )
Perlengkapan & Dekorasi&Transportasi
: Bpk. JHONY Bpk. RENDIKA WOWOR Bpk. YOHANES ASTIONO Sdr. ROY PASARIBU Sdr. DENELVY FRANLY Sdri. AVE SHANIA CHRIESTIN Sdri. UTRICIA WOWOR Sdri. IMELDA NATALIA
( Koordinator )
Dokumentasi/Publikasi
: Bpk. BAMBANG SETYABUDI Bpk. TONNY ITRAN Sdr. SADRAKH YASUA PIAY Sdr. IMMANUEL TYTO SIHOMBING
( Koordinator )
Keamanan
: Bpk. YUDI M. BOWARD Bpk. ANDREAS PURWANTO Bpk. HERMAN BALOTO
( Koordinator)
SUSUNAN PENGURUS PGIS KABUPATEN CILACAP MASA PELAYANAN 2016 – 2018 Berdasarkan Surat dari PGIS Kabupaten Cilacap nomor : 006/Pemb.Pgrs/PGIS/08.2016, perihal Susunan Pengurus PGIS Kabupaten Cilacap Masa Pelayanan Tahun 2016 – 2018 dan yang akan di Lantik pada hari Jum’at, 12 Agustus 2016 pukul 17.00 WIB bertempat di Gereja Kristen Jawa Jl. Dr. Wahidin No. 36 – 38 Cilacap, dengan Susunan sebagai berikut :
Penanggung Jawab
: Pendeta – Pendeta di Lingkup PGIS Kab. Cilacap
Ketua
: Pdt. KHONSELMAN RADJABAYCOLLE, S.Si
(GKJ Cilacap)
Wakil Ketua
: Pnt. ARI SULISTIYANTO
(GKJ Cilacap)
Sekretaris
: 1. Pnt. H. YANCE KAYADU
(GPIB Cilacap)
: 2. Pnt. KURNIA PANTJA KUMBUL
(GKI Cilacap)
: 1. Pnt. RUMI RACHMAWATI
(GKJ Citara)
: 2. Pnt. SUHERI
(GKI Cilacap)
: 1. Pnt. SUWARDI
(GKJ Cilacap)
: 2. Pnt. HENDRO JOKO
(GKJ Citara)
: 3. Dkn. STEPANUS KALE
(GPIB Cilacap)
: 4. Pnt. ENDANG SUMARDANI
(GKI Cilacap)
: 5. Pnt. St. MARTIN HUTAGALUNG
(HKBP Cilacap)
: 6. C.Pdt. FIRMANNUDIN HIDAYAT
(GKJ Jeruk Legi)
Bendahara
Anggota
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMA AGUSTUS Sdri. Meli Nongkang Sdr. Vega Baloto Sdr. Rinto Pasaribu Sdr. Sadrakh Y. Piay Ibu Reta Budianto Bpk. Tonny Itran Sdri. Imelda Natalia Sdr.Aditya Wattiheluw Sdr. Roy Pasaribu Sdr. David Noya Sdr. Frans Sdri. Mitariana SEPTEMBER Sdri. Mitariana Sdri. Meli Nongkang Sdr. Vega Baloto Sdr. Rinto Pasaribu Sdr. Sadrakh Y. Piay Ibu Reta Budianto Bpk. Tonny Itran Sdri. Imelda Natalia Sdr.Aditya Wattiheluw Sdr. Roy Pasaribu Sdr. David Noya Sdr. Frans OKTOBER Sdri. Mitariana Sdri. Meli Nongkang Sdr. Vega Baloto Sdr. Rinto Pasaribu Sdr. Sadrakh Y. Piay Ibu Reta Budianto Bpk. Tonny Itran Sdri. Imelda Natalia Sdr.Aditya Wattiheluw Sdr. Roy Pasaribu Sdr. David Noya Sdr. Frans NOVEMBER Sdri. Mitariana Sdri. Meli Nongkang Sdr. Vega Baloto Sdr. Rinto Pasaribu Sdr. Sadrakh Y. Piay Ibu Reta Budianto Bpk. Tonny Itran Sdri. Imelda Natalia Sdr.Aditya Wattiheluw Sdr. Roy Pasaribu Sdr. David Noya Sdr. Frans
I
II
06.00 III
IV
V
I
09.00 II III
IV
I
II
17.00 III
IV
V
+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +1 +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+
PENGUCAPAN SYUKUR ROMA 12 : 1 – 2 ROMA 12 : 9 MALIAKHI 3 : 10 AMSAL 3 : 9 – 10 2 KORINTUS 8 : 9 2 KORINTUS 8 : 12 – 13 2 KORINTUS 9 : 11 – 12 YOHANES 3 : 16 1 TESALONIKA 5 : 18 IBRANI 13 : 15 – 16 RATAPAN 3 : 22 – 23 MAZMUR 96 : 8 MATIUS 5 : 7 – 9 BERKAT Minggu I & V – BILANGAN 6 : 24 - 26 Minggu II – EFESUS 6 : 23 – 24 Minggu III – 1 PETRUS 5 : 10a Minggu IV – 2 KORINTUS 13 : 13 VOTUM & SALAM GALATIA 1 : 3 – 5 1 TIMOTIUS 1 : 2b TITUS 1 : 4 2 PETRUS 1 : 2 2 YOHANES 3 YUDAS 1 : 2 WAHYU 1 : 4 - 5
PENGUTUSAN 1 PETRUS 5 : 6 – 7 EFESUS 6 : 10 – 11, 19 ROMA 15 : 13 WAHYU 3 : 3 – 6 IBRANI 13 : 5 KOLOSE 3 : 15 YAKOBUS 1 : 12 1 TESALONIKA 5 : 16 – 18 MATIUS 7 : 21 YOSUA 1 : 9 ROMA 8 : 28 MATIUS 5 : 16 IBRANI 12 : 5b – 6 WAHYU 3 : 19 YESAYA 41 : 10 FILIPI 4 : 6 YOHANES 15 : 4 IBRANI 10 : 38 – 39 KISAH PARA RASUL 4 : 12 KOLOSE 2 : 6 – 7 YAKOBUS 4 : 7 – 8a
JADWAL KEGIATAN 1.
Tanggal 19 Maret 2016 Katekisasi
-
Presentasi
Khotbah
anak
2. 3. 4. 5.
Tanggal 21 Maret 2016 Tanggal 27 Maret 2016 Tanggal 28 Maret 2016 Tanggal 29 Maret 2016
-
dan Penggembalaan. POKJA Ibadah Presbiter dan keluarga Ibadah Misioner - GP Persiapan Presbiter dan Pengensahan Program
Minggu, 13 Maret 2016 : Tugas Baca Alkitab : 1. Pukul 06.00 WIB Gereja Jl. Pisang 2. Pukul 09.00 WIB Gereja Jl. Rinjani Silitonga 3. Pukul 17.00 WIB Gereja Jl. Pisang
-
Debora Novita Saiya Palti Bistok Yosea
-
Novia Marga Rini
Tugas Pembawa Kantong Kolekte : 1. Pukul 06.00 WIB Gereja Jl. Pisang Priwidodo
-
Bill Yesyurun
2. Pukul 09.00 WIB Gereja Jl. Rinjani
-
3. Pukul 17.00 WIB Gereja Jl. Pisang
-
LLesly Paulina Ayu Hastari Julian Thomas Surya Rianita Dian Prasasti Harnita Dwi Oktavani
PEMENANG LOMBA HUT GPIB KE 67 Dalam rangka HUT GPIB ke 67 Panitia Pelaksana telah melaksanakan Lomba – lomba pada acara Ibadah Padang di Nusakambangan pada tanggal 14 Oktober 2015. Hadiah Lomba akan dibagikan pada Ibadah Penyegaran Iman pada hari rabu, 04 Nopember 2015. Sebagai Pemenang Lomba adalah sebagai berikut : LOMBA GERAK DAN LAGU : JUARA 1 : SEKTOR III JUARA 2 : SEKTOR IV JUARA 3 : SEKTOR I JUARA 4 : SEKTOR II LOMBA CERDAS CERMAT ALKITAB : JUARA 1 : SEKTOR I JUARA 2 : SEKTOR IV JUARA 3 : SEKTOR III JUARA 4 : SEKTOR II LOMBA SEPAK BOLA PANTAI JUARA 1 : SEKTOR I JUARA 2 : SEKTOR III JUARA 3 : SEKTOR II JUARA 4 : SEKTOR IV JUARA UMUM ADALAH SEKTOR I ( SATU)
+11+
PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN SEBAGAI KEPUTUSAN GEREJAWI PENGANTAR Sebuah keputusan gerejawi yang ditetapkan dalam Persidangan Sinode atau Persidangan Sinode Istimewa atau Persidangan Sinode Tahunan adalah hasil pergumulan dan keputusan bersama jemaat-jemaat melalui para presbiter yang diutus ke Persidangan. Karena itu sebuah keputusan gerejawi yang ditetapkan dalam Persidangan Sinode atau Persidangan Sinode Istimewa atau Persidangan Sinode Tahunan, mengikat sekalian warga jemaat dan jemaatjemaat GPIB. Artinya Ketetapan Persidangan Sinode itu harus diberlakukan di seluruh jajaran pelayanan GPIB di tingkat sinodal maupun di tingkat jemaat dan harus ditaati oleh sekalian presbiter dan warga jemaat. PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN SEBAGAI SEBUAH UNGKAPAN SYUKUR KEPADA TUHAN 1. Persidangan Sinode telah menetapkan bahwa salah satu sumber penerimaan gereja di tingkat jemaat adalah persembahan warga gereja, yaitu : (a) persembahan persepuluhan sebagai persembahan wajib, (b) persembahan syukur (khusus), (c) persembahan sukarela yang disampaikan dalam ibadah-ibadah jemaat. Dan salah satu penerimaan gereja di tingkat sinodal adalah persembahan jemaat, yaitu : (a) persembahan persepuluhan bulanan dari jemaat-jemaat sebagai persembahan wajib. 2. Persembahan warga jemaat sesungguhnya adalah ‘ungkapan syukur’ kepada Tuhan atas pemeliharaan Tuhan dan berkat-berkat Tuhan yang dialami dalam kehidupan pribadi maupun bersama keluarga. Karena itu persembahan warga gereja harus diberikan bukan dengan terpaksa atau karena dipaksa, tetapi dengan hati penuh sukacita karena mengucap syukur kepada Tuhan. Seperti yang dilakukan raja Daud ketika memberi persembahan untuk pembangunan Bait Suci di Yerusalem. Daud berkata : “Sekarang ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu. Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu” (1 Tawarikh 29 : 13 – 14). Juga seperti yang dilakukan warga gereja di Makedonia ketika mereka memberikan persembahan untuk membantu warga gereja di Yerusalem yang sedang dilanda bencana kelaparan (2 Korintus 8 : 1 – 3). 3. Ada berbagai macam persembahan yang harus bangsa Israel berikan sehubungan dengan ibadah kepada Allah. Pertama, persembahan dalam bentuk korban sembelihan, yaitu : korban bakaran ( Imamat 1 : 1 – 17 ), korban sajian ( Imamat 2 : 1 – 16 ), korban keselamatan ( Imamat 3 : 1 – 17 ), korban penghapus dosa ( Imamat 4 : 1 – 5 : 13 ), korban penebus salah ( Imamat 5: 4–6 :7 ), Kedua, persembahan dalam bentuk ‘bukan korban sembelihan’, yaitu : persembahan khusus ( Keluaran 25 : 1 – 8 ), persembahan pentahbisan mezbah ( Bilangan 7 : 11 – 14 ).
Mengenai Persembahan Persepuluhan, kitab Bilangan 18 : 20 – 21 mengatakan : “Tuhan berfirman kepada Harun, di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan memperoleh bagian di tengah-tengah mereka.
+7+
Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel. Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan”. Persembahan Persepuluhan yang orang Israel persembahkan kepada Tuhan, adalah milik Tuhan. Tuhan memberikan Persembahan Persepuluhan yang telah menjadi milik-Nya kepada orang-orang Lewi untuk menjadi milik mereka (lihat juga Nehemia 10 : 37; 12 : 44). Sebaliknya, orang Lewi juga diharuskan memberikan Persembahan Persepuluhan dari Persembahan Persepuluhan yang mereka terima (Bilangan 18 : 26). Kewajiban memberikan Persembahan Persepuluhan ternyata sudah dipraktekan sejak lama. Setelah Abraham (nama sebelumnya : Abram) mengalahkan musuh-musuhnya dan ia diberkati oleh Melkisedek, Abraham memberikan Persembahan Persepuluhan kepada Melkisedek (Kejadian 14 : 17 – 20). Sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang setia menjaga dan memeliharanya, Yakub berjanji akan memberikan Persembahan Persepuluhan kepada Allah (Kejadian 28 : 18 – 22). Persembahan persepuluhan itu tidak hanya berupa hasil pertanian, tetapi juga berupa korban sembelihan (Imamat 27 : 30 – 32). Raja Hizkia dari kerajaan Yehuda tidak hanya memerintahkan bangsa Israel supaya mereka membayar Persembahan Persepuluhan kepada Allah, tetapi raja Hizkia juga mengatur pengumpulan dan pendistribusian Persembahan Persepuluhan itu. Raja Hizkia sendiri juga memberikan Persembahan Persepuluhan kepada Allah (2 Tawarikh 31). Nehemia juga bahwa dalam ketaatan kepada Allah dan firman-Nya yang disampaikan dalam Hukum Taurat, melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh raja Hizkia, yaitu memerintahkan bangsa Israel supaya mereka membayar Persembahan Persepuluhan kepada Allah (Nehemia 13). Penulis surat Ibrani juga menyampaikan kepada orang-orang Kristen penerima surat Ibrani tentang kewajiban memberikan Persembahan Persepuluhan (Ibrani 7 : 8 – 9). Memberikan Persembahan Persepuluhan adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar, karena itu adalah perintah Tuhan. Kita tidak akan pernah kekurangan apalagi menjadi miskin karena memberikan persembahan persepuluhan. Melalui nabi Maleakhi Tuhan menegaskan kepada umat-Nya bahwa mereka tidak akan pernah kekurangan apalagi menjadi miskin karena memberikan persembahan persepuluhan (Maleakhi 3 : 10 – 13). 4. Persembahan persepuluhan bukan ‘pajak penghasilan’ yang harus umat bayar kepada Tuhan, melainkan adalah ‘ungkapan syukur’ umat kepada Tuhan atas berkat yang Tuhan berikan melalui kerja atau usaha. Jadi Persembahan Persepuluhan diberikan dari hasil kerja atau hasil usaha umat termasuk upah (gaji/honorarium) dan bukan modal kerja. Umat memberikannya kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur untuk menopang pelayanan gereja (gereja lokal) dimana ia terdaftar sebagai anggota. Dalam hal ini, para pendeta sebagai Pelayan Firman dan Sakramen juga harus memberikan Persembahan Persepuluhan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkat yang Tuhan berikan melalui pelayanan yang ia kerjakan (gaji atau honorarium). Jemaat-jemaat sebagai gereja lokal juga punya kewajiban untuk menopang pelayanan gereja di tingkat sinodal dengan memberikan Persembahan Persepuluhan setiap bulan kepada
Majelis Sinode. Persembahan Persepuluhan yang dimaksud adalah : sepersepuluh dari jumlah Persembahan Persepuluhan warga jemaat setiap bulan, sepersepuluh dari jumlah persembahan syukur warga jemaat setiap bulan, dan sepersepuluh dari jumlah persembahan sukarela warga jemaat (kolekte dalam ibadah-ibadah) setiap bulan.
+8+
Kepada-Mu ‘ku berdoa dan ‘ku pinta: “Ulurkanlah tangan kasih-Mu padaku.” Kar’na ‘ku tahu ‘Kau selalu di sisiku. Oh, Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu. Ref. : Kar’na ‘ku tahu, ‘ku tahu pasti, Oh, Tuhan, apapun juga di dunia ini. Tanpa Kau, Tuhan, semuanya tak ‘kan berarti. Oh, Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu. Berikanlah dan tunjukkan kuasa-Mu, Tabahkanlah dan kuatkanlah imanku. Jadikanlah aku ini hamba setia-Mu agar dapat aku hidup selalu di sisi-Mu. Ref. : Kar’na ‘ku tahu, ‘ku tahu pasti, Oh, Tuhan, apapun juga di dunia ini. Tanpa Kau, Tuhan, semuanya tak ‘kan berarti. Oh, Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu.
Sahabat SBU yang terkasih, Kami rindu untuk memberi pelayanan yang lebih baik. Mohon luangkan waktu untuk mengisi angket di bawah ini dengan melingkari jawaban saudara. Serahkan ke kantor Majelis Jemaat setempat. Partisipasi saudara sangat kami harapkan. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati. 1. Jenis kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia: a. 25 – 45 tahun b. 46 – 65 tahun c. Diatas 65 tahun 3. Pendidikan: a. SD/SMP (yang sederajat) b. SMA (yang sederajat) c. Akademi/Perguruan Tinggi (yang sederajat) Penjelasan: ………………………………………… 4. Pekerjaan: a. Pegawai Negeri Sipil b. TNI/Polri c. Swasta d. Usaha sendiri e. Pensiunan/Tidak bekerja 5. Di jemaat sebagai: a. Presbiter b. Pengurus Pelkat/omisi c. Warga jemaat (bukan a atau b) Penjelasan: ………………………………………………………. 6. Bertempat tinggal di: a. Ibu kota provinsi/kota kabupaten b. Kota kecamatan c. Desa Penjelasan: ………………………………………………………. 7. Frekuensi membaca SBU: a. Tiap hari; pagi dan malam b. Tiap hari; hanya pagi c. Tiap hari; hanya malam d. Tidak tiap hari
Penjelasan: ………………………………………………………
8. Apakah renungan SBU membangun iman saudara?: a. Membangun b. Kurang membangun c. Tidak membangun Penjelasan: ……………………………………………………… 9. Bagaimana dengan tata bahasanya?: a. Baik b. Kurang baik c. Tidak baik Penjelasan: ……………………………………………………… 10. Bagaimana uraian renungannya?: a. Dapat dimenegrti b. Kurang bisa dimengerti c. Tidak bisa dimenegerti Penjelasan: ……………………………………………………… 11. Berikan pendapat tentang judul renungan: a. Sesuai dengan isi renungan b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai Penjelasan: …………………………………………………….. 12. Mengenai pilihan lagu?: a. Sesuai dengan isi renungan b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai Penjelasan: ……………………………………………………… 13. Pendapat saudara tentang pokok doa pada akhir renungan: a. Sesuai dengan renungan b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai Penjelasan: ……………………………………………………… 14. Tentang tata letak (lay out) halaman isi/renungan: a. Baik b. Kurang baik c. Tidak baik Penjelasan: …………………………………………………….. 15. Berikan pendapat saudara tentang sampul depan (cover):
a. Menarik b. Kurang menarik c. Tidak menarik Penjelasan: …………………………………………………….
PROYEK PENATAAN HALAMAN GEREJA JL. RINJANI (PEMASANGAN PAVING BLOCK)
Puji syukur kita naikan kepada Allah Bapa dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja, atas segala berkat yang Tuhan limpahkan kepadakita semua, baik dari sejak Perencanaan Program Kerja oleh Majelis Jemaat, Pembentukan Panitia, Penggalangan Dana, dukungan Moril & Materiil dari jemaat, serta pelaksanaan proyek dapat di laksanakan dan di slesaikan sesuai dengan rencana.
Semua ini berkat penyertaan dan bimbingan Tuhan dalam kerja keras kita semua.
Proyek penataan halama Gereja Jl. Rinjani telah selesai di kerjakan dengan total anggaran yang di gunakan sebesar Rp. 145. 896.000,- (Seratus empat puluh Sembilan juta delapan ratus Sembilan puluh enam ribu rupiah)
Sumber dana kita peroleh dari seluruh anggota jemaat GPIB “Galilea” Cilacap melalui : - Donatur - Janji Iman - Kotak Khusus - Dan lain-lain.
Dari jumlah pengeluaran anggaran Rp, 145.896.000,- masih kekurangan dana untuk pembayaran kepada pihak pemborong pekerjaan sebesar Rp. 5.650.000.-
Untuk menanggulangi kekurangan dana tersebut dihimbau kepada seluruh jemaat untuk berpartisipasi dalam bentuk : - Donatur - Janji Iman - Kotak Khusus setiap Ibadah Minggu
Atas perhatian dan partisipasi jemaat dalam hal ini, Majelis Jemaat mengucapkan terimakasih. Tuhan memberkati.
+11+
PERTANGGUNG JAWABAN PANITIA PEMBANGUNAN PAVING BLOCK GPIB TAHAP PERTAMA NO
TANGGAL
1 2 3 4 5
20.02.2015
21.03.2015
PENERIMAAN DARI Kas Gereja Kel. Bpk. Dr. Naek Siregar Ibu Lily Kel. Bpk. Michael Louis Kas Gereja
JUMLAH NO 1 2 3 4 5 6 7
TANGGAL
JUMLAH Rp. 25.000.000,10.000.000,10.000.000,11.000.000,21.366.000,-
77.366.000,PENGELUARAN
Perbaiki Selokan Bayar Paving Block Ongkos Pasang Ongkos Bongkar Pasir Uruk Kasting Pasang Kasting
JUMLAH KEKURANGAN
JUMLAH Rp. 4.446.000,48.000.000,15.000.000,2.000.000,2.000.000,5.600.000,700.000,-
77.746.000,380.000,-
PERTANGGUNG JAWABAN PANITIA PEMBANGUNAN PAVING BLOCK GPIB TAHAP KEDUA NO
TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11.04.2015 30.04.2015 18.05.2015 18.05.2015 18.05.2015 19.05.2015 19.05.2015 19.05.2015 19.05.2015
PENERIMAAN DARI Kas Gereja Kas Gereja Kel. Bpk. Dr. Naek Siregar Ibu Emma Ibu Budy Prayitno Kel. Bpk. Hence Waisapy Kas Gereja Kel. Bpk. Michael Louis Ibu Lily
JUMLAH NO 1 2 3 4 5
TANGGAL
JUMLAH Rp. 25.000.000,20.000.000,5.000.000,1.000.000,500.000,1.000.000,5.650.000,5.000.000,5.000.000,-
68.150.000,PENGELUARAN
Bayar Paving Ongkos Pasang Pasir Uruk Kasting Pasang Kasting
JUMLAH KEKURANGAN
JUMLAH Rp. 44.000.000,13.750.000,3.200.000,6.400.000,800.000,-
68.150.000,-,0,-
HIMNE PELKAT PKP do = a 4 ketuk
Tersebar di pulau-pulau persada indah Indonesia dari asal yang berlainan dari pelbagai suku bangsa bertemu dengan sesama di dalam kota atau desa kita ingin menghayati panggilan kita di Gereja. Ref. : kita satu dalam Tuhan dan bersyukur mengabdi pada-Nya. sambil menantikan Dia dengan tekun berdoa berkerja.
Kita saling perhatikan demi sejahtera koinonia dan bersama mengartikan tujuan suci diakonia dalam kata dalam karya kita kembangkanlah marturia agar kemuliaan Allah menjadi nyata dalam dunia. Ref. : .. kita satu dalam Tuhan dan bersyukur mengabdi pada-Nya. sambil menantikan Dia dengan tekun berdoa berkerja.
B’rilah Tuhan dalam kami citra wanita setia mengabdi nyata bersemarak bersahaja saleh tabah luhur budi lengkapilah Tuhan yang pada-Mu dalam baktinya berserah supaya Engkau yang bertambah dan kami ini yang merendah Ref. : .. kita satu dalam Tuhan dan bersyukur mengabdi pada-Nya. sambil menantikan Dia dengan tekun berdoa berkerja.
MARS PELKAT PKB do = bes 4 ketuk
Persekutuan kaum Bapak seluruh GPIB bertekad dengan sungguh-sungguh, melayani bersama. Kasih Tuhan sebagai dasar dalam tugas pelayanan bangunkan persekutuan, demi Tuhan Sang Penebus Dalam setiap pergumulan dan setiap cobaan berpegang hanya pada Tuhan, pertolongan-Nya tetap. Dengan sabar dan rendah hati bersyukur senantiasa memuliakan nama Tuhan, kini dan selama-lamanya.
MARS PELKAT GP do = c 4 ketuk
ya di dalam iman percaya, pada Kristus Tuhan. Kami pemudi dan pemuda melayani-Nya. Pada g’reja dan masyarakat, kami hadir di dalamnya. Dalam kasih setia Tuhan, sempurnalah persoalan dan tantangan peratasilah oleh hikmat dari Tuhan. Kami siap mewujudkan sosok yang benar. Itu beban serta tanggung jawab pemudi dan pemuda.
MARS PELKAT GP do = c 4 ketuk
ya di dalam iman percaya, pada Kristus Tuhan. Kami pemudi dan pemuda melayani-Nya. Pada g’reja dan masyarakat, kami hadir di dalamnya. Dalam kasih setia Tuhan, sempurnalah persoalan dan tantangan peratasilah oleh hikmat dari Tuhan.
Kami siap mewujudkan sosok yang benar. Itu beban serta tanggung jawab pemudi dan pemuda.
Mars Pelkat PT 4/4 Dimarcia do = c / d
Bersemangat tanpa ragu-ragu kami Teruna GPIB berkembang tumbuh dalam Kristus dengan dasar iman teguh. Di kota dan yang ada di desa Teruna satu adanya terus maju dan berkarya ‘tuk g’reja bangsa, dan negara. Bersyukur dan selalu berdoa dalam suka dan duka. Hormat, patuh pada ayah bunda. Cinta pada sesama. Siapkan diri sedari dini wahai Teruna GPIB. Songsong masa depanmu sendiri Kristuslah penolong sejati Teruna harapan neg’ri.
Mars Pelkat PA c = do semua :
Gereja yang melayani sampai kepelosok dunia. Wujudkan kasih Ilahi menyatakan terang injil. Syair A (Anak Layan) :
Terbentang lading Tuhan kami kuncup bertumbuh riang oh betapa rindukan kasih saying di dalam bimbingan Syair A (Pelayan Anak) :
Tuhan jadikan kami pekerja yang tekun setia dan dengan suka cita mau merawat benih menyirami Semua :
Dengan semangat mengabdi kami satu di pelayanan. Bernyanyi dan bercerita untuk kemuliaan Allah. Syair B (Anak Layan)
Tuhan b’ri bijaksana jati diri pelayan kami agar dalam berkarya Tuhan yesus lah kawan sejati.
Semua :
Dengan semangat mengabdi kami satu di pelayanan. Bernyanyi dan bercerita untuk kemuliaan Allah.
DOA EPIKLESE Minggu I PF. : Ya Tuhan curahkanlah Roh Kudus - Mu menjamah dan mengurapi pendengaran, pikiran dan hati kami agar FirmanMu yang kami dengar melalui bacaan Alkitab dan pemberitaannya, kami pahami dan kami dapat melakukannya dalam hidup setiap hari. Amin. Minggu II PF. : Ya Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu untuk mendiamkan semua suara dari pendengaran, pikiran dan hati kami, agar kami sungguh-sungguh mendengar dan memahami FirmanMu serta mau melakukannya sepanjang hidup kami. Amin. Minggu III PF. : Ya Bapa, Mahakuasa; ya Kristus, Mahapengasih. Karuniakan Roh KudusMu untuk memimpin kami mendalami kekayaan firmanMu dan memampukan kami juga membagi kekayaan firmanMu itu kepada semua orang melalui pikir, tutur dan laku yang benar dalam hidup dan kerja-layan kami setiap hari. Amin. Minggu IV PF. : Ya Tuhan, bukalah pendengaran, pikiran dan hati kami dan terangilah dengan Roh Kudus sehingga kami mampu mendengar kebenaran dan memahami kehendakMu di dalam firman yang dibacakan dan diberitakan, sehingga oleh tuntunan Roh KudusMu juga, kami dapat mewujudkannya dalam kehidupan setiap hari. Amin. Minggu V
PF. : Ya Tuhan, FirmanMu adalah Harta terpendam yang menjamin kehidupan kami di bumi maupun di sorga. Curahkan Roh KudusMu agar kami mendapat kuasa dan kekuatan untuk menggali firmanMu dan mau hidup di dalamnya, sekarang dan selamanya. Amin.
PENGAKUAN DOSA Minggu II P2. : Dengan rasa sesal dan malu dan dengan kerendahan hati marilah mengaku akan dosa-dosa kita: Ya Bapa mahakudus yang penuh pengasihan, kami mengaku kepada-Mu, seperti kami mengaku satu kepada yang lain bahwa kami telah bersalah, baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan; kami gagal untuk berbuat yang baik. -------------umat mengaku secara pribadi -------------Segala kekurangan kami sebagai orang percaya; kelemahan iman kepudaran pengharapan, ketiadaan kasih; pelanggaran dan kelalaian. Kami mengaku kepada-Mu, Umat :
Menyanyi KJ. 43
P2. : Segala kekurangan kami sebagai Umat-Mu yang telah kau kuduskan di dunia ini; salah paham dan perselisihan; pementingan diri, iri hati dan saling membenci. Kami mengaku kepada-Mu. Umat : P2. :
Umat :
Menyanyi KJ. 43 Segala kekurangan kami sebagai Gereja yang telah kau utus ke dalam dunia; ketidak-beranian untuk berkata benar; ketertutupan dan ketidak-jelasan dalam kesaksian. Kami mengaku kepada-Mu. Menyanyi KJ. 43
P2. :
Berilah kami pengampunan dan damai sejahtera, ya Bapa; sucikan dan baharuilah pikiran, hati, tutur dan laku kami oleh Yesus Kristus, Jurus’lamat dunia.
Minggu III P2. : Dengan rasa sesal dan malu dan dengan kerendahan hati marilah mengaku akan dosa-dosa kita: Ya Allah yang Kudus dan penuh kemurahan, kami menyadari dan mengaku di hadapanMu hakekat kami yang berdosa dan rapuh, sehingga cepat untuk berbuat jahat dan lambat untuk berbuat baik. Kami menyadari dan mengaku akan kelemahan kami dan sikap kami yang mementingkan diri. Engkau mengetahui betapa sering kami berdosa; mengembara dari jalan-Mu, menyia-nyiakan pemberianMu dan melupakan kasih-Mu. Ya Allah mahakasih, kasihanilah kami orang-orang yang telah malu dan menyesal ini, karena dalam segala hal kami telah menyakiti hati-Mu. Ajarlah kami untuk membenci kesalahan yang kami lakukan; bersihkanlah kami dari dosa demi nama AnakMu yang kekasih. Tolonglah kami, ya Allah Yang Pengasih, agar kami hidup dalam terang-Mu, dan berjalan pada jalanMu sesuai perintah Yesus Kristus,
Tuhan kami. Demikian pengakuan umat-Mu, dengarlah, ya Tuhan. Umat :
Menyanyi GB. 15 atau lainnya.
Minggu IV P2. : Dengan rasa sesal dan malu dan dengan kerendahan hati marilah mengaku akan dosa-dosa kita: Bapa Mahakudus, kami mengaku kepadaMu bahwa kami adalah umat yang berdosa. Kami telah gagal untuk mengasihi Engkau dan sesama kami. Kami cenderung lebih mengasihi diri kami sendiri. Kami mengasihi hanya supaya kami kembali menerima kasih. Kepada-Mu kami memohon: Umat : P2. :
Umat : P2. :
Menyanyi KJ. 44 (Refrein) atau lainnya. Bapa Mahapengasih, kami mengaku bahwa kami sering tidak setia melayani Engkau. Kami melayani Engkau dengan motivasi salah. Kami melayani hanya agar kami diakui dan dikenal. Kami cenderung lebih mengutamakan harga diri dan hak-hak kami. Kami takut untuk menyatakan yang benar; kami bersikap diam terhadap berbagai kesalahan dan kecurangan, Kepada-Mu, kami memohon : Menyanyi KJ. 44 (Refrein) atau lainnya. Bapa Mahapenyayang, kami menyadari bahwa sungguh dosa kami bertambah besar, sebab dalam melaksanakan tugas panggilan dan pengutusan-Mu, kami terlalu banyak menuntut, sering kecewa dan putus asa. Kami juga terlalu banyak berbicara, dan hanya sedikit bekerja. Berilah kami pengampunan-Mu, ya Bapa. Baruilah hati dan perilaku
hidup serta kerja-layan kami oleh Roh Kudus. Kami mohon dalam Yesus krtisus, Tuhan dan Penebus kami yang hidup. Umat :
Menyanyi KJ. 44 (Refrein) atau lainnya.
Minggu I & V P2. : Dengan rasa sesal dan malu dan dengan kerendahan hati marilah mengaku akan dosa-dosa kita: Ya Allah, kami menyadari dan mengaku bahwa sungguh dosa dan pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu, dan dosa kami bersaksi melawan kami. Sungguh, kami menyadari pemberontakan kami, dan mengenal segala kejahatan kami. Kami telah mem-berontak dan mungkir terhadapTuhan; berbalik dari mengikut Allah kami. Kami merancangkan berbagai pemerasan dan penyelewengan. Hati kami mengandung dusta dan melahirkannya dalam kata-kata. Karena itu kami mohon kepada-Mu, ya Bapa, ampunilah segala dosa dan pemberontakan kami. Baharuilah kami, supaya kami layak menjadi anak-anakMu. Demikianlah pengakuan umat-Mu. Dengarlah, ya Tuhan: Umat :
Menyanyi KJ. 5 : 7 atau lainnya.
Ucapan Selamat datang kepada anggota Pelkat PKP Ucapan terimakasih kepada tuan rumah Memberi kesempatan tuan rumah untuk sambutan Mengajak jemaat berdiri menyanyikan Hymne PKP Jemaat menyanyi KJ. 10 : 1 & 2 Doa pembukaan : Ya, Tuhan Allah, Bapa yang kami puji sembah dan muliakan dalam Tuhan Yesus Kristus, kami percaya dan mengaku Engkaulah yang menuntun hidup kami dari hari ke hari. Saat ini kami ibu-ibu anggota Pelkat PKP datang untuk mempersembahkan pujian dan hormat, sekaligus kami memberi diri untuk Tuhan baharui. Untuk Dkn. Bapak Antonius Slamet yang akan menaburkan FirmanMu ya Bapa, curakanlah Roh KudusMu, agar apa yang disampaikan hanyalah kehendakmu saja, urapi dan bungkus Dkn. Bpk. Antonius Slamet dengan Roh KudusMu Bapa. Hadirlah ya Tuhan dan kuduskanlah Ibadah kami ini dari awal sampai pada akhirnya, serta karuniakan Roh kudusMu yang akan meyakinkan kami, akan berkat yang akan kami terima melalui ibadah ini. Dalam napa Bapa dan Anak dan Roh Kudus amin. (duduk) Jemaat menyanyi KJ. 52 : 1 & 2 Kotbah Saatnya untuk memberi Persembahan syukur Jemaat menyanyi KJ. 289 : 1 & 3 Doa persembahan :
Inilah Persembahan sebagai Syukur kami kepadaMu ya Allah. Berkenanlah menerima dan melayakkan persembahan ini. Dan mampukan juga kami untuk sungguh-sungguh dengan ketulusan dan kerendahan hati kami mempersembahkan hidup kami menjadi alat untuk melayani dalam Pelayanan kasih dan mewujudkan kabar baik bagi seluruh umat manusia. Amin.
Inventaris Sekretariat GPIB Galilea Cilacap Jl. Rinjani.
HANYA YESUS JAWABAN HIDUPKU Kalaku cari damai hanya kudapat dalam Yesus Kalaku cari ketenangan kutemui di dalam Yesus Tak satupun dapat menghiburku Tak seorangpun dapat menolongku Hanya Yesus jawaban hidupku Bersama Dia hatiku Damai walau dalam lembah kekelaman Bersama Dia hatiku tenang walau hidup penuh tantangan Tak satupun dapat menghiburku Tak seorangpun dapat menolongku Hanya Yesus jawaban hidupku. Kalaku cari damai hanya kudapat dalam Yesus Kalaku cari ketenangan kutemui di dalam Yesus Tak satupun dapat menghiburku Tak seorangpun dapat menolongku Hanya Yesus jawaban hidupku Bersama Dia hatiku Damai walau dalam lembah kekelaman Bersama Dia hatiku tenang walau hidup penuh tantangan Tak satupun dapat menghiburku Tak seorangpun dapat menolongku Hanya Yesus jawaban hidupku.