PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMANEGERI PADANG PANJANG
Oleh: RIKE ASTRIA 2008 / 02389
PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI PADANG PANJANG The Influence of Students’ Perception and Motivation in Learning toward the Students’ Economics Learning Outcome on the X Class of SMA Negeri Padang Panjang Rike Astria Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh persepsi terhadap motivasi belajar siswa (2) pengaruh persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X yang masuk pada siang hari sebanyak 256 orang siswa. Teknik penarikan sampel dengan proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang . Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial, yaitu : uji normalitas, uji homogenitas, analisis jalur dan uji hipotesis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Berdasarkan hasil penelitian di atas,
disarankan kepada siswa untuk lebih meningkatkan konsentrasi dalam belajar pada waktu siang hari yang meskipun kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Untuk pihak sekolah disarankan supaya melengkapi sarana dan prasarana belajar, sehingga proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Kata Kunci : Persepsi , Motivasi , Hasil Belajar ABSTRACT The purpose of this research was to analyze (1) the influence of students’ perception toward students’ motivation in learning (2) the influence of students’ perception and motivation in learning toward the result of students’ economics learning outcome on the X class of SMA Negeri 2 and 3 Padang Panjang. The design of the research was ex post facto. The population of the research was all of students who studied on the X class at noon with 256 students. Proportional random sampling was used to take the samples, there were 72 samples. Techniques of data analysis were descriptive analysis and inferential analysis, such as normality test, homogeneity test, analysis path method and hypotheses test. The result indicated that (1) there was significant influence between students’ perception toward their learning motivation of SMA Negeri 2 and 3 Padang Panjang, (2) there was significant influence between students’ perception and their learning motivation toward students’ economics learning outcome on the X class of SMA Negeri 2 and 3 Padang Panjang. Based on the research findings, it is suggested for the students’ to increase their concentration to study at noon in unsupported situation. Hopefully, the school should increase the facilities to study so that the process of teaching and learning become better. Kata Kunci: Perception, Motivation, Result learn
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan pendidikan manusia memperoleh pengetahuan nilai dan kemampuan. Melalui pendidikan kualitas sumberdaya manusia dapat ditingkatkan, sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan untuk membawa bangsa Indonesia kearah yang lebih baik. Pendidikan dipandang sebagai suatu sistem yang akan menghadapi berbagai tantangan seperti masalah mutu, efesiensi dan efektivitas proses pembelajaran. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik di sekolah merupakan kunci keberhasilan belajar. Apabila proses pembelajaran tidak tertata dengan baik, maka keberhasilan belajar akan sulit tercapai. SMA merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ikut berperan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas banyak faktor yang harus diperhatikan, salah satunya sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan proses pembelajaran. Tapi kenyataannya ada beberapa SMA Negeri di Padang Panjang yang ruang belajarnya tidak seimbang dengan jumlah siswa. Oleh karena itu, beberapa SMA di Padang Panjang mengambil kebijakan untuk membagi waktu sekolah pada kelas X menjadi dua bagian yaitu waktu sekolah pada pagi hari dan waktu sekolah pada siang hari. SMA yang mengambil kebijakan tersebut adalah SMA Negeri 2 Padang Panjang dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Di SMA Negeri 2 Padang Panjang kebijakan waktu sekolah pada siang hari diterapkan pada kelas X5, X6, X7 dan X8. Sedangkan di SMA Negeri 3 Padang Panjang kebijakan waktu sekolah pada siang hari diterapkan pada kelas X4, X5, X6 dan X7.
Dengan adanya pembagian waktu sekolah seperti ini, diharapkan peserta didik akan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Kenyataan di lapangan waktu sekolah pada siang hari dikatakan kurang efektif karena kurang terlibatnya siswa secara aktif dan rendahnya motivasi siswa untuk belajar serta siswa mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Ini semua disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berfikir pada kondisi badan yang lemah serta kondisi lingkungan fisik sekolah tersebut. Berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar atau hasil yang diperoleh oleh peserta didik. Apabila proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan efektif, maka hasil belajar siswa juga akan menjadi baik. Hasil belajar yang baik itu juga didukung oleh proses pembelajaran yang baik serta motivasi belajar siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa ini dapat dilihat dari salah satu SMA Negeri di Padang Panjang yaitu SMA Negeri 2 Padang Panjang yang waktu sekolah pada siang hari pada mata pelajaran ekonomi sebagai berikut: Tabel 1: Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa kelas X di SMA Negeri 2 Padang Panjang Yang Waktu Sekolah Siang Hari Semester Juli– Desember 2011 Kelas Juml ah Siswa X5 X6 X7 X8
34 35 34 34
Siswa Yang Tuntas 16 19 14 13
Siswa Yang Tidak Tuntas 18 16 20 21
% Ketuntasan Tun Tidak tas Tuntas 47,1 54,3 41,2 38,2
52,9 47,5 58,8 61,8
Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi kelas X SMA N 2 Padang Panjang (2011) Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X yang masuk siang hari banyak yang tidak tuntas. Di kelas X5 terdapat 52,9 % siswa yang tidak tuntas, di kelas X6 terdapat 45,7 % sedangakan di kelas X7 terdapat 58,8 % dan pada kelas X8 terdapat 61,8 % yang tidak tuntas. Jadi rata-rata siswa yang tidak tuntas 1
pada waktu siang hari adalah 54,8 %. Siswa yang belum tuntas tersebut belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yakni 75 untuk mata pelajaran ekonomi, sedangkan siswa yang tuntas sudah mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah tersebut. Rendahnya hasil belajar siswa kelas X yang masuk siang hari terjadidi duga karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti keadaan jasmani, cara belajar, minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa diantaranya dapat berupa keadaan lingkungan, suhu udara, cuaca, waktu (pagi atau siang atupun malam), alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis, media, buku-buku dan sebagainya yang bisa kita sebut alat-alat pelajaran) Suryabrata (2008: 233). Fenomena lain yang muncul adalah motivasi dari diri siswa itu sendiri masih rendah, minat, cara belajar dan kondisi fisik siswa yang tidak segar lagi Hal ini dapat dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut: Tabel
2:
Hasil Observasi Mengenai Kegiatan Siswa Saat Proses Pembelajaran di Waktu Siang Hari Kelas X SMA Negeri 2 Padang Panjang.
Kegiatan siswa saat X belajar di 5 kelas 4 Keluar masuk saat belajar
N o 1
Mengantuk waktu belajar Tidak memperhatik an guru
2
3
Kelas
Juml ah
Pers en
6
19
14 %
7
6
20
15 %
8
7
30
22 %
X 6
X 7
X 8
5
4
4
3
6
9
Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA N 2 Padang Panjang (2011) 2
Berdasarkan hasil observasi mengenai kegiatan siswa kelas X dalam proses pembelajaran pada waktu siang hari dapat dilihat pada tabel 2. Dari data tabel 2 dapat dijelaskan bahwa aktivitas negatif yang dilakukan oleh siswa pada waktu siang hari terlihat bahwa siswa yang tidak memperhatikan guru sebanyak 30 orang (22 %) dan disusul dengan siswa yang mengantuk saat belajar sebanyak 20 orang (15%) serta terdapat 19 orang siswa (14 %) yang keluar masuk saat proses pembelajaran berlansung. Hal ini diduga sebagai dampak kurang efektifnya proses pembelajaran pada waktu siang hari. Motivasi adalah salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang merupakan faktor penggerak yang akan mendorong siswa untuk mencapai tujuan. Oleh Mc. Donald dalam Sardiman (2009:73) menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Jadi dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai. Dari hasil wawancara dengan beberapa orang siswa, siswa beranggapan proses pembelajaran pada waktu siang hari kurang efektif. Selain karena masalah pengunaan metode yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang cocok, motivasi, waktu, keadaan siswa dan sebagainya, proses pembelajaran juga terkesan terpaksa karena siswa datang kesekolah pada siang hari yang kondisi fisiknya sudah lelah atau tidak fit lagi.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang proses pembelajaran pada waktu siang hari dengan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai Pengaruh persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Padang Panjang“. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sumber data sesuai yang diperlukan. Data primer bersumber dari siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang, sedangkan data sekunder bersumber dari tata usaha SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner atau angket penelitian dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif/ inferensial. Setelah instrumen penelitian dirancang maka selanjutnya akan dilakukan pengujian instrumen penelitian agar instrumen yang digunakan benar-benar valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan dua macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas. 1) Uji Validitas Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto,2006:170), yaitu:
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑x = jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian ∑y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden penelitian N = jumlah responden penelitian Uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf nyata α = 0,05 dan α = 0,10 di luar taraf nyata tersebut item angket dinyatakan tidak valid. Uji validitas dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation dengan kriteria: 1) Jika koefisien product moment melebihi 0,3610 2) Jika koefisien korelasi product moment >r tabel 3) Nilai Sig. ≤ α Jika nilai Corrected Item-Total Correlation nilainya negatif atau kecil dari r tabel (untuk n= 30, r tabel = 0,3610), maka nomor item tersebut tidak valid dan sebaliknya bila nilainya positif > r tabel (untuk n = 30, r tabel = 0,3610) maka nomor item tersebut valid. 2) Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen (test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Test reliability digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau kosistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian ini penulis mengunakan Cronbach Alpha (σ) dengan rumus sebagai berikut:
3
Dimana: = Reliabilitas instrument k = Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir = Jumlah varians total Kriteria pengujian adalah instrument dikatakan reliabel, apabila koefisien yang diperoleh lebih besar dari pada 0,70, berarti tes hasil belajar yang sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASWAN A. Hasil Penelitian 1) Analisis Deskriptif Dari analisis deskriptif variabel persepsi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang adalah 62,4%, hal ini bermakna bahwa persepsi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang tentang waktu sekolah pada siang hari berkategori kurang baik dan motivasi siswa SMAN egeri 2 dan 3 Padang Panjang berkategori cukup tinggi. 2) Analisis Induktif/ Inferensial a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas O ne Sample Kolmogorov Smirnov Te st memperlihatkan bahwa Sig (2tailed) untuk variabel Sig X1 = 0,152, Sig X2 = 0,841 dan Sig Y = 0,285. Dengan demikian dapat dinyatakan semua variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. b. Uji Homogenitas Berdasarkan hail uji homogenitas dengan model Glejser memperlihatkan bahwa Sig > 0,05 untuk variabel X1 = 0,498 dan X2 = 0,067. Dengan demikian dapat dinyatakan semua variabel homogen.
4
3) Analisis Jalur 1. Pengaruh variabel persepsi siswa terhadap motivasi belajar siswa SMA negeri 2 dan 3 Padang Panjang Tabel 3: Nilai Pendugaan Koefisi Jalur antara (X1) terhadap Motivasi (X2) atau X2 = f (X1) ANOVA (b) F
Sig. 5.454
.022a
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: X2 Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Dari hasil tabel 3 menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 5,454 pada sig 0,022 dengan derajat kebebasan (df) n-k-1, 72-1-1 = 70 pada α = 0,05 sehingga dapat Ftabel 3,978 karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (5,454 > 3,978) Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsis siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap motivasi belajar (X2). Pengaruh Variabel lain px2ε1 terhadap motivasi belajar: px2ε1 = = = 0,963= 96,33% Sehingga gambar struktur analisis jalurnya sebagai berikut: Persepsi siswa tentang waktu sekolah siang
PX2ε1 (0,963)
Motivasi belajar (X2)
PX1X2 (0,269)
hari (X1) Gambar 1. Hasil perhitungan sub struktur 1 pengaruh (X1) terhadap (X2) Persamaan Jalur sebagai berikut ini: X2 = F (X1, ε1) siang X2 = PX2X1 + PX2ε1 = 0,269X1 + 0,963ε1
2. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Waktu Sekolah Pada Siang Hari (X1) dan Motivasi Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) atau Y= F ( X1,X2). Tabel
4:
F
Analisis Varian antara Variabel (X1) dan (X2) terhadap Hasil Belajar SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang ANOVA (b) Sig. .000a
16.021
Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Dari hasil tabel 4 menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 16.021 pada sig 0,000 dengan derajat kebebasan (df) 72-21 = 69 pada α = 0,05 sehingga dapat Ftabel 3,130 karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (16,021> 3,130) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti secara bersamasama terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y). Kemudian dilanjutkan dengan uji parsial, uji ini dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5: Hasil Analisis Variabel X1 dan X2 terhadap Y Coefficientsa Model
X1 X2
Standardize d Coefficients Beta .281 .418
t
Dari tabel 5 dapat dilihat hasil uji data secara parsial dari masing-masing variabel penyebab terhadap variabel akibat sebagai berikut: a. Pengaruh persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar siswa (Y) Dari olahan data diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,281 dan thitung 2,719 dan ttabel pada α = 0,05 dan df 72-21= 69 sebesar 1,995, sehingga thitung labih besar daripada ttabel, akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap hasil belajar. b. Pengaruh motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) Dari olahan data diperoleh nilai koefisien jalur sebasar 0,418 dan thitung sebesar 4,051 dan ttabel pada α = 0,05 dan df 72-2-1= 69 sebesar 1995, sehingga thitung labih besar daripada ttabel, akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh variabel lain: PYε2 = = = 0,826 = 82,6% Dari analisis di atas memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang sebesar 82,6%. Sehingga gambar struktur analisis jalurnya sebagai berikut:
Sig.
3.423 2.719 4.051
.001 .008 .000
Sumber: Pengolahan Data Primer
5
PYε2(286) Variabel (X1)
PYX1 (0,281) Variabel
PX1X2 (0,269)
Variabel
(Y)
PYX2 (0,418)
(X2) Gamar 2: Hasil perhitungan sub struktur 2 pengaruh variabel penyebab siang terhadap variabel akibat Persamaan jalurnya sebagai berikut: Y = PYX1.X1 + PYX2.X2+ PYε2 siang Y = 0,281 + 0,418 + 0,826 ε2 3. Besarnya Pengaruh Lansung dan Tidak Lansung antara Variabel Penyebab terhadap Variabel Terikat siang Karena variabel penyebab telah signifikan, maka variabel lansung dan tidak lansung dari variabel penyebab terhadap variabel akibat dapat dihitung. a. Variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) 1. Pengaruh lansung persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) X1 terhadap Y = Y X1 Y = (PYX1) (PYX1) = (0,281) (0,281) = 0,0789 = 7,89% Jadi besarnya pengaruh lansung dari variabel X1 terhadap Y adalah 7,89%. 2. Pengaruh tidak lansung Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) melalui motivasi belajar (X2).
6
X1 terhadap Y melalu X2 =Y X1Ω X2 Y = (PYX1) (PX2X1) (PYX2) = (0,281) (0,269) (0,418) = 0,0316 = 3,16% Pengaruh yang timbul dari variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) melalaui motivasi belajar (X2) sebesar 3,16%. Dengan demikian pengaruh yang timbul dari persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap hasil belajar baik secara lansung maupun tidak lansung adalah sebesar 11,05% dan pengaruh terbesar adalah diperoleh dari pengaruh lansung sebesar 7,89%. b. Pengaruh lansung motivasi belajar (X2) Pengaruh lansung dari X2 terhadap Y X2 terhadap Y = Y X2 Y = (PYX2) (PYX2) = (0,418) (0,418) = 0,1747 = 17,47% Pengaruh yang timbul oleh variabel motivasi belajar X2 terhadap hasil belajar (Y) adalah sebasar 17,47%.
Uji Hipotesis a. Hipotesis 1 Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terehadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Dari hasil olahan data yang disajikan pada tabel 32 diperoleh Fhiung = 5,454 > Ftabel = 3,978% pada α = 0,05 dan level signifikan yaitu sebesar 0,022 < α = 0,05, akibatnya Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang.
Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan olahan data diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,269 dengan thitung = 2,335 > ttabel = 1,667 dan level signifikan 0,022 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. b. Hipotesis 2 Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Berdasarkan hasil olahan data yang disajikan pada tabel 32 diperoleh Fhitung = 16,021 > Ftabel = 3,130 dan level signifikan 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Selanjutnya secara parsial hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang dengan koefisien jalur 0,281 dan nilai thitung 2,719 > ttabel 1,995 dan level signifikan 0,008 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa. b. Motivasi belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2
dan 3 Padang Panjang dengan koefisien jalur 0,418 dan nilai thitung 4,051 > ttabel 1,995 dan level signifikan 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi juga hasil belajar yang diperoleh siswa. A. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Waktu Sekolah Pada Siang Hari terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui bahwa persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Bentuk pengaruh variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap motivasi belajar siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin baik persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Hal ini dapat juga dilihat berdasarkan pengamatan, bahwa persepsi siswa kurang baik tentang waktu sekolah pada siang hari dimana waktu sekolah pada siang hari kondisi lingkungan sekolah kurang kondusif terlihat dari cuaca pada siang hari yang panas, ruangan kelas yang pengap dan kondisi siswa yang tidak baik lagi. Apabila persepsi siswa kurang baik tentang waktu sekolah pada siang hari maka motivasi siswa untuk belajar akan menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Thoha (2002:155) “motivasi yang ada dalam diri seseorang akan menentukan bagaimana persepsi seseorang dalam menyikapi objek atau situasi yang bersangkutan, persepsi mempunyai pengaruh yang besar pada motivasi dan sebaliknya motivasi juga dapat mempengaruhi persepsi”. Hal ini sesuai dengan pendapat Mc. Donald dalam Sardiman (2009:73) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan 7
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan” Jadi di dalam proses terjadinya persepsi, motivasi memerankan peranan yang amat penting di dalam mengembangkan rangkaian persepsi. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyo (2006) yang menunjukan bahwa persepsi siswa tentang proses pembelajaran dan motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. 2. Pengaruh Persepsis Siswa tentang Waktu Sekolah Pada Siang Hari dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 2 dan 3 Padang Panjang Hasil penelitian menunjukan, bahwa persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Bentuk pengaruh variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin baik persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Karena variabel penyebab telah signifikan, maka variabel lansung dan tidak lansung dari variabel penyebab terhadap variabel terikat dapat dihitung. Berdasarkan hasil hitungan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh lansung dari persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar dan pengaruh tidak lansung yang timbul dari variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap hasil belajar (Y) melalui motivasi belajar siswa (X2). Dengan demikian pengaruh yang ditimbulkan dari persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar 8
terhadap hasil belajar ada pengaruh secara lansung dan tidak lansung. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:227): “Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil proses dan hasil belajar siswa terdiri dari faktor intern dan ekstern. Faktor interen yaitu faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, diantaranya kemampuan, bakat, minat, motivasi, persepsi, dan konsep diri. Sedangkan faktor eksteren yaitu faktor yang ada dari luar diri siswa antara lain guru, orang tua, kurikulum, sarana dan prasarana belajar serta kondisi kelas”. Dari pendapat diatas juga dapat disimpulkan persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berdampak positif terhadap hasil belajar ekonomi, karena apabila persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari baik maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penyebab tingginya hasil belajar. Begitu juga motivasi belajar berdampak positif terhadap hasil belajar, semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar siswa. Sejalan dengan ini menurut Sardiman (2009:85) fungsi motivasi ada tiga diantaranya adalah: 1) mendorong manusia untuk berbuat, 2) menentukan arah perbuatan, 3) menyeleksi perbuatan. Fungsi motivasi menentukan kekuatan dalam belajar motivasi merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar motivasinya. Bila siswa memiliki persepsi yang baik tentang waktu sekolah pada siang hari dan memiliki motivasi yang tinggi maka akan berdampak pada hasil belajar yang baik juga. Dan sebaliknya apabila siswa tidak memiliki persepsi yang baik tentang waktu sekolah pada siang hari dan tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar maka hasil belajarnya tidak akan memuaskan.
B. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan temuan dan hasil pembahasan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Selanjutnya Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa: Bagi siswa hendaknya dapat meningkatkan motivasi dalam belajar diantaranya dengan cara memiliki buku pelajaran, meningkatkan konsentrasi dalam belajar dan ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran seperti mengajukan beberapa pertanyaan yang tidak dimengerti dalam belajar. Siswa diharapkan meningkatkan kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki dengan cara mengerjakan tugas sendiri tanpa memintan bantuan orang lain dalam mengerjakan tugas. Bagi Guru hendaknya memberikan dorongan kepada siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar pada waktu siang
hari. Serta guru harus menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Disarankan kepada pihak sekolah agar tidak melaksanakan waktu sekolah pada siang hari karena waktu sekolah pada siang hari kurang efektif untuk proses pembelajaran. Dimana siswa pada siang hari harus beristirahat tetapi siswa terpaksa masuk sekolah sehingga siswa merasa bosan dalam belajar dan mengantuk dalam mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru. Penelitian ini masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, diharapkan kepada peneliti selajutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa karena secara teori masih banyak faktor-faktor intern dan ekstern yang mempengaruhi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT Rhineka Cipta Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta. Sardiman, A.M. 2009. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pemdidikan. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada Thoha, Miftah. 2002. Prilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.
9