SAMBUTAN KETUA YAPTA (YAYASAN PERGURUAN TINGGI AS-SYAFI’IYAH) PADA KULIAH PERDANA DAN PELANTIKAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Oleh: Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, SH., LLM., MBA
السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته
, والصالة والسالم على سيدنا محمد المصطفى,الحمد هلل وكفى )وعلى اله واصحابه اهل الصدق والوفى (اما بعد
- Yth. Bapak Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA.
yang dalam
kesempatan ini berkenan memberikan orasi ilmiah. - Yth. Ketua Pembina Yayasan (YAPTA) Bapak,
Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah
Mohamad Reza Hafiz, SE
beserta seluruh
jajaran pengurus Yapta. - Yth. Bapak Dr. Masduki Ahmad, SH, MM. Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah - Yth. Para Wakil Rektor, Dekan dan segenap pejabat UIA - Yth. Para Dosen UIA, undangan serta adik-adik calon mahasiswa yang saya cintai.
Pertama-tama, marilah kita persembahkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, bahwa pada hari ini kita dapat menghadiri acara yang sangat penting, yaitu KULIAH PERDANA DAN PELANTIKAN MAHASISWA BARU Tahun akademik 2016/2017.
Semoga acara ini berjalan lancar dan mendapat limpahan rahmat dan barokah dari Allah SWT. Sebelum melanjutkan sambutan ini, saya terlebih dahulu, ingin mengajak hadirin untuk membacakan surah al-Fatihah, ditujukan kepada Mu`assis As-Syafi’iyah, al-Maghfurlahu KH. Abdullah Syafi’ie dan ibunda al-Maghfurlaha,
Prof. Dr. Tutty
Alawiyah AS, MA, juga untuk ayahanda, al-Maghfurlahu H. Ahmad Chatib Naseh, dan kepada semua tokoh yang telah berjuang untuk kemajuan Universitas Islam As-Syafi’iyah. (alFatihah). Selanjutya, atas nama pribadi maupun Ketua Yapta, saya mengucapkan selamat kepada calon mahasiswa/i baru UIA tahun akademik 2016/2017, diiringi ucapan:
ّ اَهْ اًل َو َم ْر َح ابا ِب ُك ْم ِب َجا ِم َع ِة ال شافِ ِع ّي ِة االِ ْس ًَل ِم ّي ِة Selamat datang di kampus tercinta, kampus kebanggaan umat, yaitu kampus berpadunya ilmu dan agama, Universitas Islam As-Syafi`iyah (UIA) Jakarta. Saya juga merasa bangga dan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA atas kesedian dan perkenan beliau memberi kuliah pada acara Kuliah Perdana dan Pelantikan Mahasiswa Baru Universitas Islam As-Syafi`iyah tahun ini. Perlu adik-adik mahasiswa ketahui, bahwa Dr. Ilham Akbar Habibie ini bukanlah orang lain. Beliau dan orang tuanya, Prof. DR. BJ Habibie adalah
bagian dari keuarga besar UIA, yang sejak awal membantu ibunda, Prof. Dr. H. Tutty Alawiyah AS, MA dalam membangun dan mengembangkan UIA. Saudara dan hadirin yang berbahagia! Abad baru ini ditandai oleh perubahan-perubahan yang sangat cepat dan fundamental. Seperti pernah ditulis filofof Yunani, Hiraklitos, perubahan adalah satu-satunya kenyataan yang tak pernah berubah (Change is the only constant). Namun, perlu disadari bahwa di balik perubahan-perubahan itu, tersedia peluang (opportunity) dan sekaligus tantangan atau ancaman (threat). Setiap zaman memiliki peluang dan tantangannya sendiri yang mesti diantisipasi oleh manusia baik sebagai individu maupun bangsa. Bila menunjuk pada hasil survey International Price Waterhouse Cooper (PwC) tentang perubahan dunia kerja, maka ditemukan beberapa faktor yang akan menjadi penentu trend perubahan dunia kerja pada masa yang akan datang, yaitu (1). Terobosan dalam bidang teknologi
(saya minta adik-adik
mahasiswa baru menyimak dengan baik kuliah tentang Inovasi IPTEK dari Pak Dr. Ilham ini). (2). Kelangkaan sumber daya dan perubahan iklim. (3). Pergeseran kekuatan ekonomi global (dari Barat ke Timur). (4). Pergeseran demografis dan percepatan angka urbanisasi. Temuan ini, sudah barang tentu, menajdi masukan yang penting bagi pengelola pendidikan tinggi,
termasuk bagi Universitas Islam As-Syafi’iyah, agar tetap survive dan kompetitif di era global. Perlu diketahui, bahwa UIA dilahirkan oleh ulama besar KH. Abdullah Syafi`I dan Prof. Dr. H. Tutty Alawiyah AS, MA, dengan niat ibadah dan didorong oleh keinginan luhur untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai Pergutuan Tinggi Islam, UIA diharapkan mampu mencetak ulama-intelektual berkarakterr ULUL ALBAB, yaitu kaum cerdik pandai yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara moral dan spiritual. Allah berfirman:
ْ ض َو َب الَّذِين ِ ت ِْلُولِي ْاْلَ ْل َبا ٍ ار ََل َيا ِ اخت ًَِل ِ س َم َاوا ِ ت َو ْاْلَ ْر َّ إِنَّ فِي َخ ْل ِق ال ِ ف اللَّ ْي ِل َوال َّن َه ض ِ س َم َاوا ِ ت َو ْاْلَ ْر َّ َّللا قِ َيا اما َوقُ ُعوداا َو َعلَى ُج ُنوبِ ِه ْم َو َي َت َف َّك ُرونَ فِي َخ ْل ِق ال َ َّ ََي ْذ ُك ُرون َ ْ ََر َّب َنا َما َخل ار َ س ْب َحا َن َ َف ِ َنا َع َذ ُ ت َه َذا َبااِ اًل ِ اب ال َّن Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, .(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran/3: 190-191). Untuk mencapai tujuan di atas, sebagai Rektor UIA pada waktu itu, al-Maghfur laha, Prof. Dr. Tutty Alawiyah AS, MA, telah meletakkan
dasar-dasar
pengembagan
UIA
Universitas Islam yang unggul, sebagai berikut:
agar
menjadi
Pertama, memperkuat integrasi ilmu dan agama sebagai salah
satu
ciri
khas
UIA,
baik
dalam
konsep
maupun
implementasinya dalam pembelajaran. Kedua, mempercepat akselerasi kemajuan UIA from good to great. Ketiga, memperluas jaringan dan kerjasama kemitraan secara nasional, regional, dan global. Sebagai Ketua Yapta, saya mengharapkan pihak manajemen baru UIA di bawah kepemimpinan Sdr. Dr. Masduki Ahmad sebagai Rektor, agar memperhatikan dan memperkuat tonggaktonggak yang telah dicanangkan oleh pendiri dan sekaligus orang yang telah memperbesar dan mengembangkan universitas ini. Saudara dan hadirin yang terhormat! Tidak lupa saya ingin berpesan kepada adik-adik mahasiswa baru, agar dengan belajar dari figur KH Abdullah Syafi’ie dan Prof. Dr. Tutty Alawiyah, saudara-saudara hendaklah memiliki 5 sifat sbb: Pertama, memiliki visi dan cita-cita yang tinggi (himmat al`ulya), karena manusia hanya sebesar visinya, tidak akan lebih dari itu. Visi adalah gambar ideal yang harus dicapai di masa datang. Kemajuan, seperti dikatakan Markus O Durham, tak ditentukan oleh route atau plan, tetapi oleh ultimate vision. (Leadership and Success: 2005).
Kedua, memiliki keyakinan yang kuat (strong belief). Orang yang tidak yakin tidak dapat menolong dirinya sendiri, apa lagi orang lain. Batu kecil (krikil) akan dipandang sebagai hambatan besar. Sebaliknya, orang yang penuh keyakinan dan percaya diri, akan melangkah dan melaju meski lautan, bahkan gunung tinggi mengahdangnya. (Jangan mengira tembok, jangan-jangan hanya tirai, hikmah dari Prof. Tutty). Ketiga, memiliki semangat dan mental keilmuan (scientific mentality). Ingat, KH Abdullah Syafi’i`e adalah ulama. Prof. Dr. Tutty Alawiyah juga ulama, yang dikenal luas oleh masyarakat Islam di Indonesia dan dunia. Maka, semua civitas akademika UIA harus terlibat secara penuh pada pergumulan intelektual dan dunia keilmuan, selain perjuangan (jihad) mengkonversi dan mewujudkan ilmu pengetahuasn menjadi ibadah dan amal shaleh. Keempat, kerja keras (al-jidd fi al-`amal). Kerja keras adalah penentu, merupakan satu-satunya faktor yang dapat mengubah cita-cita dan harapan menjadi kenyataan. Prof. Dr. Tutty Alawiyah sendiri menjadi saksi dan the living evidence dalam soal ini. (jangan pernah berjalan, belum sampai sudah pulang, hikmah dari Prof. Tutty). Kelima, ulet, tangguh dan tahan uji (persistent). Ketika semua orang sudah belajar dan menguasai Iptek, maka yang menjadi penentu kemenangan dalam persaingan, adalah sikap ulet, gigih, dan pantang menyerah, persis seperti yang pernah
dikatakan Richard Deny, “No body fails at anything until they finally give up.” (Great Inovators: 2011). Dengan jalan demikian, saya yakin dan percaya bahwa saudara-saudara semua akan meraih sukses baik dalam study, dalam karier, maupun dalam kehidupan. Amin ya rabb al alamin! Sekian, dan Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Jakarta, Sabtu 24 September 2016