•
- -. (W I:;.LU
"~' d L ;Jk/Medon ....! •• 0 I
I,
f,
ON "--
."m~r
. "' :
. _--: . . ' .
-,. ,
,
. _ _. ..."o~ golno,@incioIDI.net.lci;
:
-.
.
• .,"' ';,.... . . . ... -. ..... ~' - -.-::~::=-=
" -. . ~
'0 - , .
~"
=:!! , ~=
.._ .. -1
. ...
- •
-
. -•
. '.
Hr/ tgl/bln / thn : ,.2..8
:..,
' "
I ... "
.•
.
. -- .'" - ;,.; .-.. . :. =-- - -, . . :;. . , . l / -m s . .. . . - ...... : _ _-:'~-: M:.,:e:..:d:...,io____._ ..:.ILv _O _ ...IP_'"'_ _ _ _ _ __
._
_. , " r
A ' , -.. .,.. , -
/
-- .
•
. :-
•
,.
~ I
•
•
I
•
Ap rtl
. _ '.S"_ _ _ _ _ _ __ - ',"' L -_ _ _ _ _ •
•
•
•
•
,
•
• •
• WISMA Dinamika Edukasi Dasar (DED) yang terlerak di Kampung Gejayan, timurlaut Yogyakarta, adalah karya arsitektur terakhir almarhum YB Mangunwijaya Bangunan perkantoran sederhana yang diperun bagi aktivitas pendampingan pendidikan anak-anak tak mampu itu barangkali menggambarkan dengan amat bagus kepiawaian sang Romo dalam mendesain dan membangun, •
IBANGUN ecara bertahap sejak 1985, so ok kantor DED bcberapa kali mengalami proses perubahan. Mula-mula adalah bangunan satu lantai yang menempatisisi timurpersil (untuk kantor) dan sisi utara (untuk asrama mahasiswi). Kemudian berkembang scbelah baratnya. masih sa tu lantai. Lalu bagian timur ditinggikan menjadi dua lantai, disusul bagian barat dan utara, yang sebagian malahan menjadi tiga lantai. Di bagian depan, antara sisi timur dan barat, dihubungkan oleh sebuah "jembatan" (galeri), hingga akhirnya hampir semua pe.tmukaan persil tertutup oleh bangunan. kecuall halaman masuk dan celah di bagian tengah yang dibiarkan tCl'buka menghadap langi_t,_ _ _ _---'
•
• •
•
I
• I •
•
• •
I' I1 .. ___ I ..---1'- - - .,.'.. ",........ .....,._ , ....... ,.." . . .., '-. _., --- -' -. .- . ':,.:, ...
-
,. -
-
)
•
--;0 ..-
.... _.
~
. ' . - - . . . -- - . . . , . --. - -- -.
'
\.
~
.
... ...
-"'-
.
Nt1'Sj()N
•
"-· ...••
!.
• •
-=.. I
•
Media
•
-.'• -
,
• -.=
•
•
•
Hr/tgl/ bln/ thn Hlm/klm
•
•
•
•
-
•
hiDgga ruang rus: kita lagi : ataB, mana
•
Meskipun kepadatan bangunan cukup tinggi, tapi ruangan di dalam tetap terasa terang dan sejuk berkat banyaknya bidang bukaan, pembatas-pembatas transparan, tumbuhan hijau yang menjalar di sana-sini ditambah dua kolom kecil di lantai bawah. Berada di tengah perkampungan kota yang cukup padat, . Wisma DED tampillebih bersifat introvet. Dari luar tak begitu meDonjol, tapi begitu kita memasukinya, kita akan disuguhi oleh suasana interior yang menakjubkan: susunan lantailantai ldiyu yang saling terkait dengan ketinggian yang berbeda-beda (multilevel) , merangsang ol'ang untuk bergerak kesana-ke mari tanpa henti. Ko- . lom-kolom dan balok-balok pendukung bangunan yan~ diperlihatkan, seakanmemben tahu kita ten tang teknik konstruksinya. Dinding-dinding tipis transparan, mengesankan seJaput belaka. Sementara pia-fOled (mengikuti keIDlringan atap)) membuat ruangan terasa Ionggar. Pada siang hari, cahaya te-
•
, •
•
•
maram masuk melalui jendelajendela samping, menyinari hampir seluruh ruangan dalam didominasi oleh materi dan kayu yang ditampUkan dalam warna dan tekstur aslinya. BanyaJrnya penggunaan bambu dan kayu ini memang disengaja oleh Romo Mangun, karena menurutnya, kedua bahan tersebut mempunyai sifat-sWit mekanis yang bagus (pllnya daya dukung, daya tarik, dan daya tegang), penampilannya indah. pengerjaannya mudah dan dapat dipakai ulang. Memang sebagian besaI' material bangunan Wisma DED berupa bahan-bahan sederhana. Selain bambu dan kayu, adalah batu baLa, asbes, dan kaca biasa. Namun di tangan Mangun, material-material sederhana itu bisa tampil luaI' biasa: lihatlah asbes datal' penutup atap yang disusun dalam pola sisik ikan yang menawan; papan-papan kayu yang diperlakukan sebagai balok-balok pendukung lantai; jendela-jendela kaca berpola geometris ala lllkisan Mondrian dan susunan batu bata yang sebagian polos dan sebagian lagi diplester, dalam bentuk komposisi yang menarik. SementaI'a paduan warna alami bambu dan kayu dengan cat tembok yang kalem: putih, krem, ·terakota ~uda dan beberapa bagian hitam dan merah mencolok sebagian aksen, membuat bangunan dan ruangannya menjadi hidup. Dari segi tata ruang, Wisma DED iDj juga mencoba tampil beda. Sang perancang tidak menginginkan bangunannya serba fungsional dan efislen belaka, serba teratur seperti model kantor, tangsi atau asrama, melainkan penuh dinamika dalam bentuk dan penampilan, erta fieksi )('1 naiaD pcn~ naan ruangnya. Lant~-~tai disusl m dengan ketinggIan yang berbeda, dihub~gkan oleh unik se-
bawah. Mana dinding
bagian atau atap. bisa "teraih" oleh Sei ltu, pennainan lu.dah pla/Olla., lebar-scmpit dan lurus-liku dinding serta
•
• •
•
yang
halus-kasar tekstur membuat setiap ruang terasa • khas, penuh pengalaman yang · menakjubkan. Romo pemah menjeJaskan kepada penulis: "Saya bangunan DED ini karena memberi suasana tersendiri. Kami ini kan lembaga kecil yang banyak berhubungan dengan anak-anak dan dunia sosial. Bagi anak-anak, bangunan pating clekuthik (rumit, penuh liku) begini adalah firdaus yang menyenangkan. Mereka main di sana, duduk di sini , ngumpet di si tu, jethungan (main petak umpet), pokoknya menantang fantasi dan iroaji..• - nasi mereka, hal yang sulit dijllmpai kalau bangunan itu serba lurus dan serba jelas." Selain suasana, Wisma DED agaknya juga ingin membangun citra (arsitektural) sebagai banglman tropis berpenampilan ringan: berbentuk panggung, yang tidak hanya mengatasi kelembaban dan baDjir, tapi juga ekspresi khas pribumi dan simbol orang merdeka; kayu unsur alami (tanaman, kolam, ruang terbuka, dan materiallokal) serta teI-kesan ringan (bangunan "diangkat", kolomkolom kayu kecil dan dinding tipis transparan). "Pokoknya bercitra rusa, bukan gajah. Rusa- itu kan langsing, ramping dan dinamis, tidak nggedibel (tebal daD berat)," kata Romo suatu ketika. Dalam proses membangun Wisma DED, arsitek-budayawan pemegang Aga Khan Award dan 1Al Award yang telah meninggalkan kita tiga • • tahun yang sUam itu, juga menunjukkan pendekatan yang menarik. la membuat sketsasketsa bebas dalam kertas • kuarto. Di situ dicantumkan gambal'-gambar detail teknis, rincian cal'a dan tahapan pelaksanaan serta tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing tukang. la sendiri dengan tekun mengontrol semua pekerjaan. Tak jarang tukang terpaksa membongkar pekerjaan karena dibelum hingga kerap kali membengkak. Dalam ha) kegagalan di lapangan menjadi ha-
" ~"'~ _ "--: "_ ... _ _-f ---c1\ ::-.., " .'". .;.. -,. ,'. . . , . -.. . -. . .--.'.-. --. ' . . --_. .--_ ." ' _
, - - "--- -_ ... _...•, . --
i'
•
'..
-
.~
••
-
~.
"'.
"
•
-,
. -C' .
~
• •
.
•
"
"
"
I -
" , ,
•
•• " •
r
- - --.. ".- ."---. -
-. .-
""
~
..... ' . "
Media - Hr/ Igl/bln / lhn Hlm/klm
• • " " "
"
-
"
•
11!LU
Zig-Zag - Jendela zig-zag dan per mainan bidang ala lukisan Mondrian .
•
El"YO BUDfII
"
•
I _~ ' ~ -
.-
I )
.. ' \ '. i< '.'. \ .. . . . . _.- . - . ----_.--'-. -. - . r ~ \'". . . . " ,;'---- - - •, Media - ' - ...---i..~ •. ~
-
. .'
•
•
-
-
.'
.1
_
' - -~ "-'
~
--
I , ., , ••
• •
~.
-· ---
~•
•
•
•
-
-
-
•
•
-
•
-
- '.- -
Hr/lgl /bln/lhn Hlm/klm
• •
• •
-
•
TULUS £l'YO Doom
Dinding sebagai selaput: upaya cerdik menyiasati iklim tropis. Sayang, sebagian bukaan akhimya terpaksa ditutup karena tampias.
Selaput •
•
-
-.- •
. ~ ,."~'ddlJn "/~\ ~ rd e~ o T~mur 1 J
-
•,
-
•
I
!
-•
•
"-. ••--. -
•• - .•,•• •
•
•
,
•
•
•
-
•
•
Media
..---
Hr/tgl/bln/thn Hlm/klm
• • • •
-
-
•
TULUS ,ETYO aUDW
8ata-Kaca-Kayu - Sudut depan wisma DED: harmoni komposisi batn, kaca, dan kayu. gian dan proses desain yang tidak harus dihindari. Sebagian contoh, ketika membuat salah satu rangka clinding kayu, kayu bengkirai yang digunakan ternyata melengkung sehlngga tidak bisa secara tepat masuk ke bidang yang tersedia. Maka sang Romo memutuskan membuat jendela-jendela minngZlg-zag, tidak huus. Dengan ketekun~ da? kreativitas yang luar blasa, ditambah, tentu saja, pengetahu-
an yang mendalam atas telmik dan seni bangunan yang disertai sikap percaya dan menghargai para. tukangnya, tak heran kalau sang maestro mampu menghasilkan sebuah bangunan (Wisma DED) yang nyaris sempurna: menawarkan wacana baru dalam berfung'i dengan baik, tangLet"l,,,Jap 'ldirn t)lopio 1
In
dan akrab dcngan Iingkungan setempat. Salah 5atu kekurangan yang patut dise-
but barangkali soal pemeliharaan yang uira akan ClLh.-UP sulit dan mahal, sepcrti diakui sencliri oleh Rama Smi Jatmika yang kini mengelola Wisma DED Apa boleh buat: karya arsitektur. betapapun tinggi nilai seninya, akan tetap diuji keandaJannya oleh perjaJanan waklu dan kebutuhank uutuhan p nakain 'a. • • TULUS SETYO BUDHI Arsitek dan penu/is.