بسم هللا الرحمن الرحيم

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR OPERASIONAL PESANTREN IBNU SALAM NURUL FIKRI Tentang PANDUAN AKHLAK DAN TATA TERTIB SANTRI (PANTAS) PESANTREN IBNU SALAM NURUL FIKRI No : 181/SK/YPISNF/VI/2015

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬ Dengan mengharap Ridho Allah Subhana Wata'ala. Direktur Operasional Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri. Setelah : Menimbang : 1. Bahwa Pendidikan, pembentukan dan pengembangan santri akan lebih terarah dan tertangani dengan baik dengan adanya PANDUAN AKHLAK DAN TATA TERTIB SANTRI (PANTAS). 2. Bahwa pada prinsipnya penetapan PANDUAN AKHLAK DAN TATA TERTIB SANTRI (PANTAS) yang telah memenuhi persaratan dan telah ditentukan dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Mengingat

:

Memperhatikan :

Akta Pendirian Anggaran Dasar Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri Hasil Rapat Bidang Pembinaan Santri terkait dengan rekomendasi PANTAS dari Tim Kedisiplinan.

Menetapkan

:

MEMUTUSKAN

Kesatu

:

Kedua

:

Ketiga

:

Menetapkan PANDUAN AKHLAK DAN TATA TERTIB SANTRI (PANTAS) edisi revisi sebagaimana terlampir dalam SK ini Sehubungan dengan penetapan ini, maka PANDUAN AKHLAK DAN TATA TERTIB SANTRI (PANTAS) Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri yang ada sebelum SK ini dikeluarkan dinyatakan tidak berlaku lagi. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan seperlunya.

Demikian Keputusan ini dikeluarkan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Serang Pada tanggal : 20 Juni2015 Direktur Operasional Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri

Drs. Idris Azhar

Tembusan

1. Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri 2. Kepala Bidang Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri 3. Seluruh Pegawai Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri

Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)1

Mars Santri Nurul Fikri * Derap langkah majuku Mengemban amanah-Nya Untuk songsong segera

2x

Masa depan nan jaya Dengan tekad yang satu berpandu Qur’an sunnah Cipta insan mulia tebar damai dan ramah Ikhlas diri dan tabah berhias akhlak mulia

2x Ilmu amal yang nyata untuk gapai ridho-Nya Kami santri Nurul Fikri 2x Maju segera bersama 2x Membangun peradaban 2x Tegak Islam nan Jaya 2x Kami santri Nurul Fikri 2x Meraih kemuliaan 2x Dengan kokohkan iman 2x Tegak Islam nan jaya 2x Semoga Allah berkenan serta selalu bersama

2x Dalam setiap cobaan pasti kita kan menang back to * Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)2

‫ميثاق الطالب‬ JANJI SANTRI Student’s Pledge

‫اعةُ هللاِ َوَر ُس ْولِِه‬ َ َ‫ ط‬٠١

1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Loyal to Allah and His Messangers.

2. Berbakti kepada orang tua dan guru. Obey to the parents and teachers.

ِ‫ بُِّر الْوالِ َدي ِن و ْاْلَساتِ َذة‬٠٢ َ َ ْ َ ِ ِ ِ ‫الر ْْحةُ علَى‬ ‫الصغَا ِر‬ َ َ َّ ‫ الت َّْوقْي ُر َعلَى الْكبَا ِر َو‬٠٣

3. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Respect to the olders and kind to the youngers

ِ ِ َ‫ص ِِف طَل‬ ‫ب الْعِْل ِم‬ َ ‫ اجلُ ْه ُد ِِف الت‬٠٤ ْ ُ ‫َّعلُِّم َواحل ْر‬

4. Rajin belajar dan giat menuntut ilmu. Hard to study and diligent in gaining knowledge

ِِ ‫الس َك ِن َوالْ َم ْد َر َس ِة َوالْ ُم ْْتَ َم‬ َّ ‫ضةُ َعلَى النِظَ ِام َوالنَّظَافَِة ِ ِْف‬ َ َ‫ الْ ُم َحاف‬٠٥

5. Menjaga ketertiban dan kebersihan di asrama, sekolah, maupun di masyarakat. Keep the security and clean at dormitory, school, and public places

ِ ‫س والت‬ ِ ‫َخالَ ٍق َك ِرْْيٍَة‬ ْ ‫َّحل ْي ِِب‬ ُ ‫ ا ِإل ْعت َم‬٠٦ َ َ ِ ‫اد َعلَى النَّ ْف‬

6. Bersikap mandiri, santun, dan berakhlak mulia Mature, polite, and distinguished in attitude


IKRAR

‫اﻻﻘرار‬ ِ‫َن ُُم َّم ًدا رسو ُل هللا‬ ِ ِ ْ ُ َ َ َّ ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إلَهَ إالَّ هللاُ َوأَ ْش َه ُد أ‬٠١

1. Aku bersaksi tiada Illah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.

ِ ‫ت ِِبهللِ َرًِب‬ ُ ‫ َرضْي‬٠٢

2. Aku ridho Allah Rabbku

‫ َوِِب ِإل ْسالَِم ِديْنًا‬٠٣

3. Aku ridho Islam agamaku

ً‫ َوِِبُ َح َّم ٍد نَبِيًا َوَر ُس ْوال‬٠٤

4. Aku ridho Muhammad Rasulku

5. Dan aku ridho Al-Qur’an pedoman hidupku

ِِ ِ ‫ْما‬ ً ‫ َوِبلْ ُق ْرآن إ َم ًاما َو ُحك‬٠٥


Visi, Misi, Tujuan, Standar Mutu Santri, dan Nilai Visi Menjadi sekolah berasrama yang efektif, modern, dan bermutu untuk membina santri menjadi kader-kader pemimpin ummat (imamul muttaqin)

1. 2. 3. 4.

Misi Menciptakan lingkungan belajar yang islami Mengembangkan model pembelajaran yang efektif dan kondusif Menerapkan sistem manajemen mutu terpadu Mengoptimalkan peran serta orang tua, masyarakat, dan pemerintah Tujuan Pendidikan NFBS a. Aqidah yang bersih (‫الْ َع ِقْي َدة‬

‫) َسلِْي ُم‬

Meyakini Allah swt sebagai Pencipta, Pemilik, Pemelihara, dan Penguasa alam semesta dan menjauhkan diri dari segala pikiran, sikap, dan perilaku bid’ah, khurafat, dan syirik

ِ b. Ibadah yang benar (‫ادة‬ َ ‫الْعب‬

ِ ) َ َ ‫صحْي ُح‬

Terbiasa dan gemar melaksanakan ibadah yang meliputi : sholat, shaum, tilawah Al-Qur’an, dzikir, dan doa sesuai petunjuk Al-Qur’an dan As Sunnah.

c. Pribadi yang matang (‫اْلُلُ ِق‬ ْ

ِ ‫ْي‬ ُ ْ ‫) َمت‬

Menampilkan perilaku yang santun, tertib dan disiplin, peduli terhadap sesama dan lingkungan serta sabar, ulet, dan pemberani dalam menghadapi permasalahan hidup sehari-hari.

ِ ‫الْ َكس‬ d. Mandiri (‫ب‬ ْ

‫)قَ ِادٌر َعلَى‬

Mandiri dalam mengelola/mengurus segala keperluan sehari-harinya dan memiliki bekal yang cukup dalam pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya kelak.

e. Cerdas dan Berpengetahuan (‫ك ِر‬ ْ ‫الْ ِف‬

‫َّف‬ ُ ‫) ُمثَق‬

Memiliki kemampuan berpikir yang kritis, logis, sistematis,dan kreatif yang menjadikan dirinya berpengetahuan luas, terampil, dan menguasai bahan ajar dengan sebaik-baiknya, dan cermat serta cerdik dalam mengatasi segala problem yang dihadapi. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)5

f. Sehat dan Kuat (ِِ ‫اجلِسم‬ ْ

ْ

‫ي‬ ُّ ‫)قَ ِو‬

Memiliki raga yang sehat dan bugar, stamina, dan daya tahan tubuh yang kuat, serta keterampilan beladiri yang cukup untuk menjaga diri dari kejahatan pihak lain.

ِ ‫لِنَ ْف‬ g. Bersungguh-sungguh dan Disiplin (‫س ِه‬

ِ ‫) ُُم‬ ‫اه ٌد‬ َ

Memiliki kesungguhan dan motivasi yang tinggi dalam memperbaiki diri dan lingkungannya yang ditunjukkan dengan perbaikan diri dan peduli lingkungan

h.

Tertib dan Cermat (‫ش ُؤْونِِه‬ ُ

‫) ُمنَظَّ ٌم ِ ِْف‬

Tertib dalam menata segala pekerjaan, tugas dan kewajiban; berani dalam mengambil resiko namun tetap cermat dan penuh perhitungan dalam melangkah.

i. Efisien (ِِ ‫وقْتِه‬

ٌ ْ‫) َح ِري‬ َ ‫ص َعلَى‬

Selalu memanfaatkan waktu dengan pekerjaan yang bermanfaat dan mampu mengatur jadwal kegiatan sesuai dengan skala prioritas.

ِْ َ‫لِغ‬ j. Bermanfaat (ِ‫ْيه‬

ٌِ ِ‫) ََنف‬

Peduli kepada sesama dan memiliki kepekaan untuk membantu orang lain yang memerlukan pertolongan. Nilai

1. 2. 3. 4.

Ikhlas Amanah Tsaqifah Ukhuwwah

5. 6. 7. 8.

Khidmah Ghiroh Iffah Da’wah

: mencari ridho Allah swt semata : menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab : mengasah ilmu dan meluaskan pengertahuan : membangun kebersamaan, persaudaraan, dan selalu tolong menolong : mengedepankan bantuan dan pelayanan : mengobarkan semangat bekerja dan berkarya : menjaga kehormatan dan memelihara diri : menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran


PESAN DARI ORANG TUA UNTUK MEMOTIVASI BUAH HATINYA (dalam pelaksanaan peraturan) ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ___________________20___

________________________ Nama lengkap & tanda tangan Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)7

IDENTITAS SANTRI 1. Nama Lengkap

: ………………………………………….……..

2. Nama Panggilan

: ………………………………………….……..

3. No Induk

: ………………………………………….……..

4. Tempat dan Tanggal Lahir

: ………………………………………….……..

5. Jenis Kelamin

: ………………………………………….……..

6. Golongan Darah

: ……………………………………….………..

7. Anak ke

: ………….…dari ….….………..…bersaudara

8. Diterima di sekolah ini tahun

: …………………………………………….…..

9. Alamat Rumah Santri

: …………………………………………….….. ……………………………………………….. Telp………………………….……………….

10. Nama Orang Tua/Wali

: a. Ayah : ………………………………….….. b. Ibu

: .……………………………………..

10. Pekerjaan Orang Tua Tua/Wali : a. Ayah : ………………………………….….. b. Ibu 13 Alamat Orang Tua

: .……………………………………..

: ………………………………………………... ……………………………………………….. ……………………………………………….. ……………………………………………….. Telp………………………….………………. Serang, …………………………….. Santri,

________________________ Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)8

I

NORMA-NORMA

ADAB DAN PERILAKU A. Adab terhadap Orang Tua Firman Allah swt dalam surat Al-Isra: 123 dan Luqman: 14 Hadits Rasulullah saw,

ِ :‫ىالله َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َف َق َال‬ ُ َّ‫صل‬ َ ‫ َجاءََر ُج ٌٌِللَ َىر ُس ْوِاللل ِه‬:‫الله َعْن ُه َق َال‬ ُ َ‫َعْنأَبِْي ُهَريْ َرَة َرضي‬ ِ ِ ‫ ُُثََّم ْن؟قَ َال‬:‫ك" قَ َال‬ َ ‫ ُُثََّم ْن؟قَ َال "ُُثَّأ ُُّم‬:‫ك" قَ َال‬ َ ‫ص َحابَِ ِْت؟قَ َال "أ ُُّم‬ َ ‫َحقُّالنَّاسبِ ُح ْسن‬ َ ‫َمْنأ‬ ‫ متفقعليه‬."‫ ُُثََّم ْن؟قَ َال "ُُثَّأَبُ ْو َك‬:‫ك" قَ َال‬ َ ‫"ُُثَّأ ُُّم‬

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, “seorang laki-laki bertanya kepada Rasululllah saw, ‘Siapa orang yang paling berhak dipergauli dengan baik? “Beliau menjawab ‘Ibumu’ ‘kemudian siapa?’ dia bertanya lagi, beliau menjawab, ‘Ibumu’ ‘kemudian siapa?’ dia bertanya lagi, beliau menjawab, ‘Ibumu’ ‘kemudian siapa?’ tanyanya lagi, lalu beliau berkata: “Kemudian bapakmu.”(Muttafaqun Alaih)1 1. Menaati kedua orang tua dalam hal-hal yang bukan maksiat kepada Allah swt (Al-Qur’an Surat2 Luqman:15). Rasulullah saw bersabda,

ِ ‫ "الَ طَاعةَ لِمخلُو ٍق ِِف مع‬:‫قَ َال رسو ُل هللاِ صلى هللا علَي ِه وسلَّم‬ ‫اْلَالِ ِق" (رواه أْحد‬ ْ ‫صيَّ ِة‬ َْ ْ ْ ْ َ َ ُْ َ َ َ َ ْ َ ُ َّ َ )‫عن عمران بن احلصْي‬

Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada ketaatan bagi mahluk dalam bermaksiat kepada Pencipta (Allah swt).” (Hadits Riwayat3. Ahmad bin Hanbal dan di shahihkan oleh al-Albani4 dalam Silsilah Shahihah) 2. Menghormati dan menghargai keduanya, merendahkan diri di hadapannya, memuliakan dalam sikap dan tutur kata, tidak jalan mendahuluinya,

1Muttafaqun

Alaih adalah hadits yang diriwayatkan dan disepakati kebenarannya oleh dua Imam besar Hadits yaitu Bukhari dan Muslim. Hadits yang diriwayatkan oleh kedua Imam besar dalam buku keduanya (alJami’ al-Shahih) ini benar dan kedudukannya berada di bawah Al-Qur’an. Barangsiapa yang tidak mempercayainya maka dia disebut kafir. 2Untuk selanjutnya disingkat QS. 3Untuk selanjutnya disingkat HR. 4Nama lengkapnya Muhammad Nasiruddin al-Albani, lahir di Suriah-Damaskus, dan wafat pada tahun 1420 H/2000 M. Beliau adalah ulama hadits kontemporer yang menyeleksi hadits-hadits shahih dan dhaif (lemah). Karyanya tentang hadits lebih dari 100 buku, diantara bukunya yang terkenal adalah, Silsilah alShahihah, Silsilah al-Dlaifah. Buku-bukunya dijadikan rujukan dalam penulisan karya ilmiah dan buku-buku keIslam-an di belahan Negara Islam.


mengutamakan keinginannya, memanggil dengan sebutan kehormatan, tidak keluar rumah tanpa seizin dan kerelaannya. (QS. Al-Isra: 23-24) 3. Berbakti kepada keduanya semampu mungkin, seperti membantu pekerjaannya, menjaga dari marabahaya, memberikan bantuan moril dan materiil. 4. Mendoakan keduanya, memohon ampun kepada Allah untuk keduanya. (QS. Al-Isra: 24) 5. Menyayangi keduanya dan menghormati teman-temannya serta silaturahim kepada orang terdekat darinya. (HR. Ahmad) B. Adab terhadap Guru Betapa peranan seorang guru begitu besar bagi pembinaan kita. Jika kita hidup tanpa pembinaan guru, tentu kita hidup di dalam kegelapan, ibarat berada dalam gua yang gelap tanpa cahaya penerang, demikian ibarat hidup tanpa tuntunan dan bimbingan guru. Adab santri terhadap gurunya: 1. Menghormati dan menjunjung tinggi martabat guru, sebagaimana sabda Rasulullah saw,

ِ ِ ‫اَّللِ عَّز وج َّل إِ ْكرام ِذى الشَّي ب ِة الْمسلِِم وح ِام ِل الْ ُقر‬ ِ ‫آن َغ ِْْي الْغَ ِاِل فِ ِيه‬ َ َ َ َ َ َّ ‫إ َّن م ْن إِ ْجالَل‬ َ َ ْ ُ َْ ْ ‫الس ْلطَا ِن الْ ُم ْق ِس ِط‬ ْ َ‫َوال‬ ُّ ‫اجلَ ِاِف َعْنهُ َوإِ ْكَر َام ِذى‬

2. 3. 4. 5.

“Sesungguhnya merupakan pengagungan nama Allah bila kita menghormati orang muslim yang sudah beruban, penghafal Al-Qur’an yang tidak berlebihan dalam membaca dan tidak pula jauh dari Al-Qur’an dan menghormati penguasa yang adil” (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, Abu Dawud dan Baihaqi. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Targhib wa Targhib) Ali bin Abi Thalib berkata, “Di antara hak seorang alim atas kamu adalah ketika kamu menyampaikan salam kepada orang banyak secara umum, maka kamu khususkan untuknya dengan satu penghormatan, hendaklah kamu duduk di depannya dan jangan memberikan isyarat dengan tanganmu di sampingnya, janganlah kamu memejamkan matamu dan mengatakan,’Ada orang berpendapat lain dengan pendapatmu, dan janganlah menggunjing seseorang di hadapannya” (Adab Pelajar Muslim menurut Al-Quran, AsSunnah, salaf shalih, WAMY: Jakarta) Tidak berjalan di depannya ketika berjalan bersama kecuali dengan izinnya. Tidak menduduki tempat ia biasa duduki. Memulai bertanya atau berbicara dengan seizinnya. Menanyakan hal-hal yang bermanfaat.


6. Memanggil ustadz untuk guru laki-laki dan ustadzah untuk guru perempuan 7. Tidak bersikap menyepelekannya. 8. Senantiasa mengenang jasanya. 9. Selalu mendoakannya. 10. Memuliakan dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru.5 11. Termasuk menghormati guru adalah menghormati keluarganya, seperti dalam sebuah kisah dari Syaikh Burhanuddin, “Ada seorang imam di Bukhara, dalam sebuah majelis pengajian terlihat bertingkah agak aneh. Dengan tibatiba beliau berdiri dengan sigapnya dan sebentar kemudian duduk kembali. Kejadian itu berlangsung terus menerus. Melihat keanehan yang terjadi pada gurunya, akhirnya ada seorang muridnya yang bertanya, mengapa imam berperilaku demikian, maka beliau menjawab, “Salah satu dari putra guruku sedang bermain dengan anak-anak lain di halaman depan. Setiap aku melihatnya maka aku berdiri sebagai ungkapan hormat kepada bapaknya yang tak lain adalah guruku sendiri.” Subhanallah. C. Adab terhadap Teman 1. Memberikan bantuan materi kepada teman yang memerlukan. (QS. AlHasyr: 9) 2. Memberikan bantuan moral dengan cara menasihati, mengingatkan, membantu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 3. Menjenguk ketika sakit, serta mendo’akan untuk kesembuhannya. Rasulullah bersabda,

ِِ ِِ ِ ‫ َو ِعيَ َادةُ الْ َم ِر‬،‫السالَِم‬ ،‫اجلَنَائِِز‬ ْ ُ‫ َواتِبَاع‬،‫يض‬ َّ ‫ َرُّد‬:‫س‬ َ ٌ َْ‫"ح ُّق الْ ُم ْسلم َعلَى الْ ُم ْسلم َخ‬ ِ ‫ وتَ ْش ِميت الْع‬،ِ‫َّعوة‬ ِ ِ ‫اط‬ "‫س‬ َ ُ َ َ ْ ‫َوإ َجابَةُ الد‬

“Kewajiban sesama muslim ada lima, yaitu menjawab salam, menjenguk orang sakit, menguburkan mayat, memenuhi undangan dan mendoakan orang bersin” (Muttafaqun Alaih dari Abu Hurairah) 4. Berperilaku sopan, tersenyum dan menjabat tangan, serta berpelukan dengannya setelah lama berpisah (HR. Baihaqi) 5. Menjaga kehormatan dan nama baiknya, dengan tidak menggunjingnya atau menyebarluaskan rahasianya (QS. Al-Hujurat: 11) 6. Memelihara lisan terhadapnya, memanggil dengan panggilan yang indah (tidak memanggil sebutan/julukan buruk), tidak menyinggung perasaannya, apalagi menyakiti hatinya. (QS. Al-Hujurat: 11)

5

Imam Ghazali, Ihya Ulum ad-Din, bab Adab Murid dan Guru.


7. Memaafkan kekhilafannya, memaklumi kekurangannya, berlapang dada dengan kesalahan yang dibuatnya. (QS. Ali Imran: 134-136) 8. Tidak membebaninya dengan suatu pekerjaan, tidak menambah kesulitan. Bahkan membantu meringankan beban dan menyelesaikan masalahnya. 9. Mendoakannya disaat bertemu dan berpisah, ucapkan selamat (

ِ ‫ك‬ َ ‫) َوإِ ََّّي َك()فْي‬dalam

ُ‫َِب َرَك هللا‬

berbagai kesempatan memberikan pesan-pesan baik saat

berpisah, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. (QS. Al-‘Ashr) D. Adab terhadap Orang yang Lebih Tua dan Lebih Muda 1. Menghormati orang yang lebih tua/dewasa, menghargai pendapatnya, memperhatikan pembicaraannya, tidak melupakan jasa baiknya 2. Menyayangi yang lebih muda/anak-anak, menghargai perasaannya, menampilkan akhlak yang mulia di hadapannya, memuliakan pendapatnya.

ِ ‫ "لَي‬:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬ "‫صغِ َْيََن َويُ َوقِْر َكبِ َْيََن‬ َ ‫س منَّا َم ْن ََلْ يَ ْر َح ْم‬ َ ْ )‫(رواه الرتمذي‬ Rasulullah bersabda, “Bukanlah termasuk umatku orang yang tidak menyayangi orang yang lebih muda dan tidak memulyakan orang yang lebih tua” (HR. Turmudzi dari Anas bin Malik dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah)

E. Adab Salam dan Izin 1. Ucapkan salam saat bertemu, baik dengan sesama santri, maupun dengan seluruh pengelola pesantren, bahkan kepada sesama muslim. Rasulullah saw bersabda,

‫ ْأوال ُأدلُّ ُك ْم على َش ْي ٍء إِ َذا‬،‫احَّت حتابُّوا‬ َّ ‫ َوال تُ ْؤِمنُو‬،‫حَّت تُ ْؤِمنُوا‬ َّ َ‫"ال تَ ْد ُخلُوا اجلَنَّة‬ ."‫الم بَْي نَ ُك ْم‬ َّ ‫فَ َع ْلتُ ُموهُ َحتابَْب تُ ْم؟ أفْ ُشوا‬ َ ‫الس‬

“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada satu hal yang jika kalian lakukan akan menjadi lebih kasih mengasihi? Sebarkanlah salam diantara kalian” (HR. Muslim, Hadits ke-81 dari Abu Hurairah) 2. Menjawab salam kepada yang memberi salam dengan cara yang lebih baik atau setara, disertai dengan senyum. (QS. An-Nisa: 86) Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)12

3. Orang yang berada dalam kendaraan memberi salam terlebih dahulu kepada yang berjalan, sedangkan yang berjalan memberi salam terlebih dahulu kepada yang duduk (berhenti/tidak berjalan), yang lebih muda memberi salam kepada yang tua, dan santri kepada gurunya. 4. Berlomba-lomba memberikan salam terlebih dahulu karena orang yang lebih awal mengucapkan salam, dialah yang lebih dekat kepada Allah dengan ketaatan. (Muttafaq Alaih) 5. Ucapkan salam sebelum masuk asrama, kamar, dan mintalah izin kepada pemilik/penghuninya. (QS. An-Nur: 61) 6. Minta izinlah kepada orang tua/ustadz/ustadzah sebelum memasuki rumah/kamar mereka. (QS. An-Nur: 27) 7. Jika tidak diizinkan atau sebelum diizinkan, janganlah merasa kecewa atau sakit hati, karena hal itu lebih baik di sisi Allah swt. (QS. An-Nur: 27) 8. Minta izinlah kalau ingin memanfaatkan barang/benda milik orang lain, sebab memakai barang/benda orang lain tanpa izin adalah perbuatan tercela dan terlarang dalam Islam (‫صب‬ َ ‫) َغ‬. F. Adab Safar/Bepergian 1. Luruskan niat, motivasi, dan tujuan safar, hendaknya safar itu dilakukan dalam rangka ketaatan kepada Allah swt. 2. Siapakan bekal yang cukup dan pilihlah teman yang salih (baik) dalam safar. 3. Ucapkan selamat tinggal kepada yang ditinggalkan dengan kata-kata yang Islami,

ِ َّ ‫أَست وِدعك‬ ِ ِ َ ُ َْْ ُ‫يِ َوَدائعُه‬ ُ ‫اَّللَ الَّذي َال تَض‬

“Aku tinggalkan kamu karena Allah yang tidak pernah hilang titipanNya”.(HR. Ibnu Majjah dari Abu Hurairah ra dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah as-Shahihah) 4. Orang yang ditinggalkan safar, menjawab ucapan tersebut dengan kalimat,

‫اَّللُ التَّ ْق َوى‬ َّ ‫َزَّوَد َك‬

“Semoga Allah swt. Membekalimu dengan ketakwaan” (HR. Turmudzi dari Anas bin Malik dan dishahihkan oleh al-al-Albani dalam Shahih Sunan atTurmudzi) 5. Membaca do’a safar ketika berangkat,

‫ اللَّ ُه َّم َّإَن‬.‫ َوإِ ََّن إِل َربِنَا لَ ُمْن َقلِبُو َن‬،‫نْي‬ َ ‫" ُسْبحا َن الَّذي َس َّخَر لَنا َه َذا َوما ُكنَّا ََلُُم ْق ِر‬ ِ ‫ اللَّ ُه َّم َهون َعلَْينا َس َفَرََن‬،‫ضى‬ َّ ِ ‫نَسألُ َك ِفي س َف ِرََن َه َذا‬ َ ‫الع َم ِل ما تَ ْر‬ َ ‫ َوم ْن‬،‫الِب َوالتَّ ْق َوى‬ Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)13

ِ ِ َّ َ‫ اللَّه َّم أنْت‬.‫ واطْ ِو عنا ب ع َده‬،‫ه َذا‬ ‫ اللَّ ُه َّم إين‬.‫اْله ِل‬ َّ ‫ب ِِف‬ ْ ‫الس َف ِر َواْلَلي َفةُ ِف‬ ُ ُ ُْ َ َ َ ُ ‫الصاح‬ ِ ‫الس َف ِر وكآب ِة املْنظَ ِر وس‬ ِ ‫أعوذُ بِ َك ِمن وع‬ ِ ِ َ‫وء املْن َقل‬ ”.‫اْله ِل‬ َّ ‫ثاء‬ َْ ْ ْ ‫ب ِف املالو‬ ُ َ ُ َ َ ُ َ “Maha suci Dzat yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan Sesungguhnya Kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah di perjalanan ini kami mohon kepadaMu kebaikan dan takwa, amal yang diridhai. Ya Allah permudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah jauhnya. Ya Allah! Engkaulah teman dalam perjalanan dan yang menjadi pengganti bagi keluarga yang kami tinggalkan. Ya Allah kami mohon perlindungan kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, susahnya pandangan, keburukan yang menimpa harta dan keluarga ketika kembali.” (HR. Muslim, Baihaqi, Abu Dawud dan dishahihkan Al-Albani dalam Misykat al-Mashabih) Dan ketika pulang menambahkan doa,

ِ َ‫عابدو َن لربِن‬ ِ ”‫احام ُدون‬ َ ُ ‫آيبُو َن اتئبُو َن‬

“Kami telah kembali dengan taubat, beribadah dan kepada Rabb kami memuji” 6. Hendaknya selalu berdzikir dan perbanyak istighfar dalam perjalanan. Di saat melewati jalan menanjak bacalah takbir, di saat jalan menurun ucapkan Subhanallah. (HR. Turmudzi, Ibnu Majjah, Ahmad dan dishahihkan AlAlbani dalam Shahih Sunan Turmudzi) 7. Perbanyak do’a untuk diri dan orang lain (khususnya yang memesankan dido’akan), karena do’a musafir dikabulkan, sebagaimana sabda Rasulullah saw,

ٍ ‫ث دعو‬ ‫الصائِِم َوَد ْع َوةُ الْ ُم َسافِ ِر‬ َّ ُ‫ َوَد ْع َوة‬، ‫ات الَ تَُرُّد َد ْع َوةُ الْ َوالِ ِد‬ َ َ َ ُ َ‫ثَال‬

“Ada tiga orang yang tidak ditolak do’anya : orang tua, musafir, dan orang teraniaya (didzhalimi)’.(HR. Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majjah, Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah) 8. Memahami hukum ibadah yang berkaitan dengan safar, seperti shalat jama’, qoshor, dsb. 9. Ketika tiba di kota atau daerah tujuan, berdo’alah,

ِ ‫السمو‬ ِ ‫ب اْلَر ِض‬ ‫ب‬ َّ ‫السْب ِِ َوَما أَقْ لَْل َن َوَر‬ َّ ‫اللَّ ُه َّم َر‬ َّ ‫ْي‬ َّ ‫ات‬ َ َّ ‫السْب ِِ َوَما أَظْلَْل َن َوَر‬ َ َ َّ ‫ب‬ ِ ‫الشَّي‬ ِ ‫اط‬ ِ ‫ب‬ ‫ك َخْي َر َه ِذهِ الْ َق ْريَِة َو َخْي َر أ َْهلِ َها‬ َّ ‫َضلَْل َن َوَر‬ ْ ‫ْي َوَما أ‬ َ ُ‫الرََّي ِح َوَما َذ َريْ َن فَِإ ََّن نَ ْسأَل‬ َ ‫ك ِم ْن َش ِرَها َو َش ِر أ َْهلِ َها َو َش ِر َما فِ َيها‬ َ ِ‫َونَعُوذُ ب‬


“Ya Allah penguasa tujuh langit dan mahluk yang berada di bawah naungannya, Penguasa tujuh bumi dan mahluk yang berada di atasnya, Penguasa setan dan manusia yang disesatkannya, penguasa angin dan benda yang dinaunginya. Maka sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan daerah ini, penduduknya dan kami mohon perlindungan-Mu dari kejelekannya, kejelekan penduduknya dan kejelekan apapun yang ada di sana.” (HR. Baihaqi, Hakim dan Nasa’i) 10. Segera kembali ke rumah jika urusan telah selesai. 11. Ketika istirahat di suatu tempat maka berdoa,

ِ ‫َّام‬ ِ ِ‫أعوذُ بِ َكل‬ ‫ات ِم ْن َشر َما َخلَ َق‬ َّ ‫مات‬ َّ ‫اَّللِ الت‬ ُ

“Aku mohon perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan mahluknya” (HR. Muslim) 12. Memilih pemimpin safar, sebagaiman sabda Rasulullah,

‫إِ َذا َكا َن ثَالَثَةٌ ِِف َس َف ٍر فَ ْليُ َؤِم ُروا أَ َح َد ُه ْم‬

“Jika kamu dalam bepergian pilihlah salah seorang di antaramu untuk menjadi pemimpin“ (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Al-Albani dalam Alsilsilah al-Shahihah) 13. Sebaiknya memberitahukan keluarga tentang kedatangannya dan tidak datang di malam hari, ucapkan salam kepada keluarga di saat bertemu. G. Adab Berbicara 1. Berbicara dengan kata-kata yang baik dan sopan. Sabda Rasulullah,

ِ ِ ِ ِ ِ ‫ت‬ َ ‫ص ُم‬ ْ َ‫َم ْن َكا َن يُ ْؤم ُن ِِبهلل َوالْيَ ْوم ْاْلخ ِر فَ ْليَُق ْل َخْي ًرا أ َْو لي‬

“Siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Merendahkan suara, tidak bersuara keras (QS. Luqman:19) 3. Berbicara dengan wajah berseri dan ceria, (HR. Muslim) 4. Berkatalah dengan jelas dan tegas (dapat dipahami), sabda Rasulullah saw,

ِ ِ َّ ‫اَّللِ صلَّى‬ ِ ْ َ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َك َال ًما ف‬ ُ‫ص ًال يَ ْف َه ُمهُ ُك ُّل َم ْن ََس َعه‬ َ َّ ‫َكا َن َك َال ُم َر ُسول‬

”Perkataan Rasulullah adalah perkataan yang detail, bisa dipahami oleh semua orang yang mendengarnya” (H.R. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah) 5. Berbicara seperlunya dan jauhi jidal (debat kusir) 6. Dengarkan baik-baik saat teman/orang lain berbicara denganmu, jangan memotong perkataannya, karena hal itu adalah indikasi orang yang tidak


tawadhu. Allah memerintahkan agar kita tawadhu kepada orang beriman. (Al Hijr: 88) 7. Berbicara tidak berdiri ketika lawan bicara duduk 8. Jujur dalam berbicara dan tidak mengada-ada,

َِّ ‫ول‬ ‫ضى لَ ُك ْم ثََال ًًث‬ ُ ‫ قَ َال َر ُس‬:‫َع ْن أَِِب ُهَريْ َرَة قَ َال‬ َّ ‫اَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم إِ َّن‬ َّ ‫صلَّى‬ َ ‫اَّللَ يَ ْر‬ َ ‫اَّلل‬ ِ‫اَّلل‬ ِ َ‫ضى لَ ُكم أَ ْن تَعب ُدوه وَال تُ ْش ِرُكوا بِِه َشي ئًا وأَ ْن تَعت‬ َّ ‫ص ُموا ِِبَْب ِل‬ َ ‫َويَكَْرهُ لَ ُك ْم ثََال ًًث فَيَ ْر‬ ْ َ ْ ْ َ ُ ُْ ِ ِ ‫اع ِة الْ َم ِال‬ ُّ ‫يل َوقَ َال َوَكثْ َرَة‬ َ ِ‫الس َؤ ِال َوإ‬ َ‫ض‬ َ ‫ََج ًيعا َوَال تَ َفَّرقُوا َويَكَْرهُ لَ ُك ْم ق‬

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘sesungguhnya Allah meridhai dan membenci tiga hal pada kalian, meridhai kalian untuk beribadah, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, berpegang teguh pada agama Allah dan tidak berpecah belah. Membenci perkataan dari orang ketiga (katanya, dia berkata), banyak bertanya, menyia-nyiakan harta.’ ” (HR. Muslim)

H. Adab Makan dan Minum 1. Tanamkan dan niatkan dalam hati, bahwa makan dan minum yang dilakukan adalah dalam rangka menguatkan jasmani agar dapat beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya. 2. Cuci tangan sebelum makan, agar bersih dan sehat. 3. Duduklah dengan baik dan rapi pada tempat yang telah disediakan. Sabda Rasulullah saw. (HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh al-Albani) 4. Rela (qona’ah) makan seadanya, tidak menghina suatu jenis makanan, jika tidak menyukainya tinggalkan saja. (HR. Bukhari dan Muslim) 5. Islam menganjurkan makan secara berjama’ah, sabda Rasulullah saw,

ِ ِ "‫اَّللِ يُبَ َارْك لَ ُك ْمفيه‬ َّ ‫اس َم‬ ْ ْ ‫فاجتَمعُواعلى طَعام ُك ْم واذْ ُك ُروا‬

“Berkumpullah pada makanan kalian, sebutlah nama Allah, niscaya kalian memperoleh keberkahan” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majjah). 6. Mulailah dengan membaca Basmallah dan doa sebelum makan,

ِ ِ ،َ‫اَّلل‬ َّ ‫ " َس ِم‬:‫صلَّى اَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ قَ َال ِ ِْل َر ُس ْو ُل اَّلل‬:‫َِب َسلَ َمةَ قَ َال‬ ْ ِ‫َع ْن عُ َمر بْ ِن أ‬ "‫ك‬ َ ِ‫َوُك ْلبِيَ ِمين‬

Dari Umar bin Abi Salamah, dia berkata, “Rasulullah pernah berkata padaku, ‘sebutlah nama Allah swt dan makanlah dengan tangan kananmu” (HR. Bukhari dan Muslim) Akhiri dengan hamdallah dan do’a sesudah makan,


ِ ِ ِِ ‫والم ْك ُفوٍر‬ َ ‫احلَ ْم ُد ََّّلل الَّذي َكفاَن و ْأرَواَن َغْي َر َمكْفي‬

“Segala puji bagi Allah yang telah mencukupi kita dan menghilangkan rasa haus kita tanpa kufur” (HR. Bukhari) Doa yang biasa dibaca (‫النًا ِر‬

ِ ِ ‫ب‬ َ ‫)اللَّ ُه َّم َِب ِرْك لَنَا فْي َما َرَزقْ تَنَا َوقنَا َع َذا‬haditsnya

lemah diriwayatkan oleh Baihaqi, Ahmad dan Ibnu Sina (lihat al-Adzkar anNawawiyah bab Dzikir makan dan minum) 7. Makan dengan tangan kanan. Jika makan tidak menggunakan sendok, maka gunakan 3 jari tangan kanan (ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah), kecilkan suapan dan kunyahlah dengan baik. (HR.Muslim) 8. Jika makan bersama, maka ambillah lauk yang terdekat/mudah diambil, jangan mengambil yang jauh dan sulit dijangkau, sebaiknya teman makannya mengambilkan teman lain yang menginginkan (saling menawarkan) (Muttafaqun Alaih) 9. Jika ada makanan yang jatuh, ambillah jika mungkin untuk dibersihkan. 10. Jangan meniup makanan dan minuman yang panas jangan memakan makanan yang panas, jangan minum tergesa-gesa, karena Rasulullah saw. mengisyaratkan larangan meniup napas dalam piring atau gelas. (HR. Turmudzi) 11. Tidak menggunakan peralatan makan dari emas.

ِ ِ ‫الذ َه‬ َّ ‫الَ تَ ْشربُوا ِِف آنِيَ ِة‬ ‫اج فَِإن ََّها ََلُْم ِِف الدُّنْيَا َولَ ُك ْم‬ ْ ‫ب َوالْ ِفض َِّة َوَال تَ ْلبَ ُسوا‬ َ َ‫احلَِر َير َوالديب‬ َ ِ‫ِِف ْاْل ِخرة‬ َ

“Janganlah kalian minum dengan benda yang terbuat dari emas dan perak, janganlah pakai sutera. Sesungguhnya semua itu bagi mereka (orang kafir) di dunia dan bagi kalian di akhirat” (Muttafaqun Alaih) 12. Usahakan sikap itsar (menduhulukan orang lain), yaitu jika makan jumlahnya sedikit, maka berikan kesempatan kepada orang lain untuk memulainya. 13. Jangan melihat-lihat wajah teman atau mengontrol makanannya. 14. Jangan lakukan sesuatu yang tidak baik untuk didengar dan dilihat, seperti mengeluarkan dahak, ingus, dsb., atau mengeluarkan kata-kata tentang kotoran atau kata-kata kotor. 15. Cucilah/bersihkan tangan dan mulut setelah selesai makan.

I. Adab Berpakaian 1. Memahami bahwa tujuan utama berpakaian bagi manusia adalah menutup aurat. Aurat sesama laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Aurat laki-laki di hadapan perempuan antara pusar dan lutut. Sedangkan aurat perempuan Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)17

dihadapan laki-laki adalah seluruh badan kecuali telapak tangan dan wajah, kecuali di hadapan keluarga. Barang siapa yang memperlihatkan auratnya maka dia berdosa dihadapan Allah swt, Rasulullah bersabda,

ِ ‫الرج ِل وَال الْمرأَةُ إِ َِل عورةِ الْمرأَةِ وَال ي ْف‬ ِ َّ ‫َال ي ْنظُر‬ ‫الر ُج ُل إِ َِل‬ َّ ‫ضي‬ ُ َ ْ َ ََْ ْ َ َ ُ َّ ِ‫الر ُج ُل إ َِل َع ْوَرة‬ ُ َ ٍ ِ ٍ ِ َّ ِ ‫ب الْو‬ ِ ِ ِ ِِ ‫اح ِد‬ َ ‫الر ُج ِل ِف ثَ ْوب َواحد َوَال تُ ْفضي الْ َم ْرأَةُ إ َِل الْ َم ْرأَة ِف الث َّْو‬

“Pria tidak boleh melihat aurat pria lain, begitu juga wanita. Sesama pria tidak boleh memakai satu pakaian, begitu juga sesama wanita (biasanya dilakukan ketika tidur memakai satu selimut)” (HR. Muslim) 2. Membaca do’a saat memakai baju,

ِِ ‫ك ِم ْن‬ ْ ‫ك‬ َ ِ‫ َوأَعوذُ ب‬، ُ‫صنِ َِ لَه‬ َ ‫أسأ‬ َ َ‫اللَّ ُه َّم ل‬ َ ْ‫احلَ ْم ُد أن‬ ْ ، ‫ت َك َس ْوتَنيه‬ ُ ‫َلك َخْي َرهُ َو َخْي َر َما‬ ِ ‫َش ِرهِ و َش ِر ما‬ ُ‫صن َِ لَه‬ ُ َ َ

“Ya Allah! Kepada-Mu lah pujian, kamulah yang telah memberikanku pakaian. Aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan sesuatu yang diperbuat untuknya. Dan Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan sesuatu yang diperbuatnya.” (HR. Abu Dawud dan Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashabih) 3. Mendahulukan sebelah kanan ketika berpakaian dan mendahulukan sebelah kiri ketika hendak menanggalkannya. (HR. Bukhari dan Muslim) 4. Bagi lelaki tidak diperkenankan memakai pakaian terbuat dari sutra, (Muttafaqun Alaih) 5. Tidak memanjangkan pakaiannya melebihi mata kaki,

ِ ِ ِ ِ َّ ‫ف‬ ِ‫ص‬ ِ ْ َ‫ْي ال َك ْعب‬ ‫ْي‬ َ ْ َ‫يما بَْي نَهُ َوب‬ ْ ‫ْإزَرةُ املُ ْسل ِم إِ َِل ن‬ َ َ‫ أ َْو الَ ُجن‬- ‫ َوالَ َحَر َج‬، ‫الساق‬ َ ‫ ف‬- ‫اح‬ ِ ْ َ‫أس َفل ِمن ال َك ْعب‬ ‫ َوَم ْن َجَّر َإز َارهُ بَطَراً ََلْ يَْنظُِر هللاُ إِلَْي ِه‬، ‫ْي فَ ُه َو ِف النَّا ِر‬ َ ، َ َ ْ ‫فما َكا َن‬

“Pakaian seorang muslim panjangnya sampai pertengahan betis, dia tidak berdosa kalau memakai pakaian antara dua mata kaki dan betisnya. Akan tetapi pakaian yang panjangnya lebih dari dua mata kaki maka dia jadi penghuni neraka. Dan siapa saja yang menarik pakaiannya karena sombong maka Allah tidak akan melihat dia kelak pada hari kiamat” (HR. Abu Dawud) 6. Berpakaian dengan bersih, rapi, sopan, dan sederhana dengan corak yang serasi 7. Bagi lelaki tidak diperkenankan memakai perhiasan emas,

ِ ‫إن الَّ ِذي َي ُكل أَو ي ْشرب ِف آنِي ِة‬ َّ ‫الفض َِّة و‬ َّ ‫الذ َهبِ َّإَّنَا ُُيَْرِج ُر ِف بَطْنِ ِه ََن َر َج َهن ََّم‬ َُ َ ْ ُ َ َ


“Sesungguhnya seseorang yang makan dan minum menggunakan dengan perabot dari emas maka di perutnya mengalir api neraka jahannam.” (HR. Muslim) 8. Tidak beralas kaki sebelah. (Sebab hal tersebut meniru perilaku setan). 9. Membaca doa saat melepas pakaian J. Adab Tidur 1. Tidak mengakhirkan waktu tidur sampai larut malam. 2. Bersiwak dan berwudhu. 3. Tidur dengan sisi kanan, Rasulullah bersabda,

‫ اللَّ ُه َّم‬:‫اْلْيَ ِن َوقُ ِل‬ َّ ‫ك فَتَ َو‬ َّ ِ‫ضوءَ َك ل‬ ْ ‫اضطَ ِْ ِْ على ِش ِق َك‬ ْ ‫"إذَا أتَ ْي تَ َم‬ ْ َّ‫ ُُث‬،ِ‫لصالة‬ َ ‫ض َْ َع‬ ُ ‫ضأَ ُو‬ ،‫ك‬ ْ ‫ َوفَ َّو‬،‫ك‬ َ ‫ َر ْغبَةَ َوَرْهبَةً إِلَْي‬،‫ك‬ َ ‫ت ظَ ْه ِري إِلَْي‬ َ ‫ت ْأم ِرإيِلَْي‬ َ ‫ت نَ ْف ِسي إِلَْي‬ ُ ْ‫ َوأجلأ‬،‫ك‬ ُ‫ض‬ ُ ‫أسلَ ْم‬ ْ ‫ َونَبِيِ َكالَّذي‬،‫ت‬ َ ِ‫ت بِ ِكتاب‬ َ ‫ك إِالَّ إِ ْلي‬ َ ‫المْن َْى ِمْن‬ َ ْ‫ك الَّذي أنْ َزل‬ ُ ‫ َآمْن‬،‫ك‬ َ ‫ال ملْأ َو‬ ِ ِ ‫ واجع ْله َّن‬،ِ‫الفطْرة‬ ‫ول‬ َّ ‫ت ِم‬ َّ ‫ فإ ْن ِم‬.‫ت‬ ُ ‫آخَر ماتَ ُق‬ َ ‫أ َْر َس ْل‬ ُ َ ْ َ ‫ت على‬

“Jika engkau hendak tidur berwudlulah seperti wudlumu sebelum shalat, lalu tidurlah dengan sisi kananmu, kemudian bacalah, “Ya Allah aku pasrahkan jiwaku pada-Mu, aku serahkan urusanku pada-Mu, aku tidurkan badanku kepada-Mu, cinta dan takut pada-Mu, hanya pada-Mu lah tempat kembali dan tempat tinggal, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah engkau turunkan (al-Qur’an), juga kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.” Jika kemudian engkau meninggal dalam tidurmu maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah (suci tanpa dosa). Jadikanlah doa itu kalimat terakhir yang kau ucapkan!” (HR. Bukhari dan Muslim) 4. Jangan tidur tertelungkup/tengkurap. Karena hal itu cara tidur yang tidak disukai oleh Allah swt. 5. Berdzikir sebelum tidur, membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas, tasbih, tahmid, dan tahlil, masing-masing 33 kali, dua ayat terakhir surat alBaqarah, dan ayat kursi (surat al-Baqarah: 255) (HR. Bukhari dan Muslim) 6. Membaca doa mau tidur (yang dicetak tebal dalam hadits di atas) atau membaca doa lain,

ِْ " "‫أحيا و ُأموت‬ َ ‫ِبَس‬ ْ ‫ك اللَّ ُه َّم‬

“Dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan mati” (HR. Bukhari dan Muslim) 7. Jika terjaga di tengah malam bacalah,


،‫ك َولَهُ احلَ ْم ُد َوُه َو على ُكل َش ْي ٍءقَ ِد ٌير‬ ُ ‫ لَهُ امل ْل‬،ُ‫يك لَه‬ َ ‫ال إِلهَ إِالَّ َِ اللَّ ُه َو ْح َدهُ ال َش ِر‬ ُ ِ،‫ِبَّلل‬ َّ َّ ‫ َوال َح ْوَل وال قُ َّو َِةَ إال‬،‫اَّللُ أ ْكبَ ُر‬ َّ ‫و‬، َّ َّ‫ َوال إِلهَ إِال‬،ِ‫اَّلل‬ َّ ‫ َو ُسْبحا َن‬،ِ‫واحلَ ْم ُد ََِّّلل‬ َ ُ‫اَّلل‬

8. Jika mimpi buruk, meludahlah ke sisi kiri (tanpa keluar cairan) tiga kali dan mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan setan kemudian mengubah posisi tidur. (HR.Muslim) 9. Membaca doa ketika sudah bangun tidur,

ِ ِِ ْ ‫ور‬ َ َ‫َحي‬ ُ ‫اَن بَ ْع َد َما أ ََماتَنَا َوإِلَْي ِه الن‬ ْ ‫احلَ ْم ُد ََّّلل الَّذي أ‬ ُ ‫ُّش‬

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nyalah kebangkitan” (HR. Bukhari dan Muslim)

K. Adab di Asrama 1. Ucapkan salam kepada orang yang berada dalam asrama 2. Jangan membuat gaduh karena dapat mengganggu seluruh penghuni asrama. 3. Meletakkan sesuatu barang pada tempatnya. 4. Memperhatikan dan menjaga kebersihan dan kerapian asrama. 5. Membantu pekerjaan/tugas wali asrama di asrama. 6. Hidupkan suasana ruhiyah di asrama, seperti: membaca Al-Qur’an, sholat sunnah, tidak memperdengarkan lagu-lagu bermusik yang dilarang (musik yang melalaikan dzikir Allah/music yang bernuansa cinta dunia) (QS. Luqman: 6) dsb. L. Adab dalam Majelis/Saat KBM 1. Ucapkan salam saat datang ke majelis atau kelas jika di dalam ada orangnya. 2. Bersikap lapang dada, memperluas majelis untuk orang lain. (QS. AlMujadilah: 11) 3. Tidak menempati tempat duduk orang lain tanpa seizinnya, kecuali dalam barisan Shalat, menaruh peci atau sajadah di barisan shalat agar tidak ditempati orang lain hukumnya makruh6

ِ‫ال ي ِقيم َّن أح ُد ُكم رجالً ِمن َُملِ ِس ِه ُُثَّ َُيل‬ ‫ َولكِ ْن تَ َو َّسعُوا َوتَ َف َّس ُحوا‬، ‫س فِ ِيه‬ ْ ْ َُ ْ َ َ ُ ُ ْ

“Jangan sekali-kali seseorang menyuruh orang lain berdiri dari tempatnya kemudian dia mendudukinya, tapi suruhlah untuk bergeser agar luas” (Muttafaqun Alaih) 4. Tidak duduk di antara dua orang,

6

Ibnu Rusyd al-Qurthubi, Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid ()


ِ ِ ِ ْ َ‫ْي اثْن‬ ‫ْي إَِّال ِبِِ ْذِنِِ َما‬ َ ْ َ‫َال ََي ُّل لَر ُج ٍل أَ ْن يُ َف ِر َق ب‬

”Haram bagi seseorang memisahkan dua orang yang duduk berdampingan, kecuali dengan izin keduanya”. (H.R. Ahmad, Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Targhib wa Targhib) 5. Orang yang duduk pertama lebih berhak duduk di tempat itu,

ِِ ِ ٍ ِ‫َح ُد ُك ْم ِم ْن َُْمل‬ ‫َح ُّق بِِه‬ َ ‫ فَ ُه َو أ‬، ‫ ُُثَّ َر َج َِ إلَْيه‬، ‫س‬ َ ‫إذَا قَ َام أ‬

“Jika seseorang berdiri dari tempat duduknya, lalu ia kembali ke tempatnya, maka ia lebih berhak untuk menempati tempat itu” (H.R. Muslim) 6. Duduk dengan tenang, tidak tasybik (mengaitkan tangan), tidak sibuk dengan jenggot, HP, bacaan, cincin atau lainnya, tidak menggosok-gosok giginya, tidak memasukkan jari tangannya ke lubang hidung, tidak meludah atau membuang dahak, dan tidak sering menguap. 7. Tidak melakukan (berkata/berbuat) sesuatu yang menyakiti teman. 8. Membaca doa penutup majelis,

ِ ‫ أ ْشه ُد أ ْن ال إله إِالَّ أنت‬، ‫سبحانَك اللَّه َّم ِوِبم ِد َك‬ ‫إليك‬ َ ‫وب‬ ْ َ َ َ ُ ُ‫أستَ ْغف ُرَك َوأَت‬ ْ َ ُ َ َ ُْ

“Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau, aku mohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud, Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah) M. Adab dalam Masjid 1. Berwudhulah sebelum ke masjid atau sebelum memasukinya, 2. Datang ke masjid dengan niat I’tikaf/taqarrab kepada Allah swt. 3. Tidak membawa sesuatu yang akan mengganggu orang shalat 4. Membaca doa ketika memasuki masjid,

‫ك‬ َ ِ‫اب َر ْْحَت‬ َ ‫اللَّ ُه َّم افْ تَ ْح ِِل أَبْ َو‬

“Ya Allah bukalah pintu rahmat-Mu” (HR. Muslim) Doa keluar masjid,

ِ ْ َ‫اللَّه َّم إِِين أَسأَلُك ِمن ف‬ ‫ك‬ َ ‫ضل‬ ُ ْ َ ْ

“Ya Allah aku minta sebagian anugrah-Mu” (HR. Muslim)

5. Masuklah ke dalam masjid dengan mendahulukan kaki kanan, dan dengan kaki kiri ketika meninggalkannya. 6. Lakukan shalat tahiyyatul masjid 2 rakaat sebelum duduk. (HR. Bukhari dan Muslim) Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)21

7. Ketika adzan dikumandangkan, dengarkanlah dengan khusyuk, tidak berbicara, kemudian menjawab setiap panggilan adzan dan diakhiri dengan membaca doa sesudah adzan,

ِ ِ َّ ‫اَّللِ صلَّى‬ َّ ‫َع ْن َجابِ ِر بْ ِن َعْب ِد اللَّ ِهأ‬ ُِ ‫ْي يَ ْس َم‬ َ ‫َن َر ُس‬ َ ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم قَ َال َم ْن قَ َال ح‬ َ َّ ‫ول‬ ِ ِ َّ ‫ "اللَّه َّم ر‬:‫النِ َداء‬ ِ ‫الص َالةِ الْ َقائِم ِة‬ ِ ‫آت ُُم َّم ًدا الْو ِسيلَةَ والْ َف‬ ‫ضيلَ َة‬ َّ ‫َّام ِة َو‬ َّ ‫َّع َوةِ الت‬ ْ ‫ب َهذه الد‬ َ َ ُ َ َ َ َ ِ ‫واب عثْه م َقاما َُمم‬ ‫اع ِِت يَ ْوَم الْ ِقيَ َام ِة‬ ْ َّ‫ودا الَّذي َو َع ْدتَهُ" َحل‬ ً ُْ ً َ ُ َْ َ َ ‫ت لَهُ َش َف‬

Dari Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘siapa saja yang berdoa setelah adzan: “Ya Allah pemilik (undangan) adzan yang sempurna ini, pemilik shalat yang dilaksanakan, berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah dia ke dalam derajat yang terpuji seperti yang Engkau janjikan” Dia akan mendapatkan pertolonganku di hari kiamat (HR. Bukhari) 8. Tidak berbuat sesuatu yang mengganggu orang shalat dan I’tikaf 9. Duduklah dengan tenang, bacalah Al-Qur’an, berdzikir dan berdoa saat menunggu iqomat karena doa antara adzan dan iqamat tidak tertolak 10. setelah sebelum shalat wajib melakukan shalat sunnah rawatib 2 rakaat. 11. Tidak membaca koran, majalah, novel, komik, cerpen, dsb. 12. Mematikan HP 13. Tidak berteriak, berbincang-bincang, atau membuat kegaduhan saat menanti dan berlangsungnya ibadah. N. Adab dalam Kamar Mandi 1. Jika keadaan ramai, maka tunggu antrean/giliran dengan baik dan tertib dan tidak membuat gaduh. 2. Berdoa sebelum memasukinya dan mendahulukan kaki kiri,

ِ ِ‫اْلَبائ‬ ِ ْ ‫ك ِمن‬ ِ ِ ‫ث‬ َ ْ ‫اْلُبُث َو‬ ْ َ ‫اللَّ ُه َّم إِين أَعُوذُ ب‬

3. 4. 5. 6. 7.

“Ya Allah aku mohon perlindungan-Mu dari setan jantan dan betina” (HR. Bukhari dan Muslim) Niatkan dalam hati akan tujuan mandi, yaitu agar tubuh bersih dan sehat dalam rangka melaksanakan perintah dan beribadah kepada Allah swt. Gunakan air, sabun, dan peralatan mandi lainnya secukupnya, jangan berlebihan/israf atau memubadzirkan. (ini berlaku untuk semua pekerjaan). Tidak berlama-lama di dalam kamar mandi dan tidak bernyanyi. Segera menunaikan mandi wajib setelah berhadas besar (haidh, mimpi basah). Dahulukan kaki kanan ketika keluar darinya dan berdoalah,


َِّ ‫ول‬ َ‫ك‬ ُ ‫َكا َن َر ُس‬ َّ ‫صلَّى‬ َ َ‫اَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم إِ َذا َخَر َج ِم ْن الْغَائِ ِط قَ َال غُ ْف َران‬ َ ‫اَّلل‬

“Dulu Rasulullah saw ketika keluar dari wc berdoa, “aku mohon ampunanMu” (Ghufranaka)

O. Adab Bertamu 1. Tamu tidak boleh mengintip-intip atau melihat ke dalam rumah sebelum dipersilakan masuk. (HR. Bukhari) 2. Jika tiga kali salam tidak dijawab oleh tuan rumah maka kembalilah pulang. (HR. Muslim) 3. Tidak makan, minum, membaca buku, tiduran, dan duduk sebelum meminta izin dan diizinkan oleh tuan rumah. 4. Tidak berlama-lama, sebaiknya setelah selesai keperluan segera pulang, karena khawatir mengganggu tuan rumah atau penghuni kamar/asrama. 5. Sebaiknya memberitahu terlebih dahulu akan kedatangannya, agar tidak membuat kaget tuan rumah atau penghuni asrama/kamar. 6. Tawadhu (rendah hati) saat duduk, jika dipersilakan duduk di suatu tempat, maka segeralah duduk di tempat tersebut. 7. Sambutlah hidangan yang disediakan oleh tuan rumah, sebagai penghargan baginya. 8. Tuan rumah/penghuni kamar tidak mengambil makan (memasukkan ke dalam) sebelum tamunya pulang. 9. Jika ada hidangan, maka sajikan hidangan sederhana saja, tidak berlebihan, hindari kesan mewah, dan tidak terkesan bakhil. 10. Menemani tamu kalau ia keluar rumah. P. Adab Bermain 1. Memelihara kehormatan teman lainnya, tidak mengejeknya, tidak menyinggung perasaannya, tidak memanggil dengan nama/julukan yang buruk. 2. Bermain secukupnya, sesuai dengan aturan pesantren. 3. Tidak berteriak-teriak di lapangan atau di tempat lain. 4. Berpakaian yang sesuai syar’i dan sopan. 5. Tanamkan ke dalam hati bahwa bermain bukan untuk membuang waktu dan semata-mata menghibur diri, tetapi berolahraga untuk menyehatkan dan menyegarkan jasmani, agar dapat beribadah kepada Allah swt, dengan baik. 6. Memelihara hak-hak bermain, seperti jabat tangan, memberi/menjawab salam, tersenyum, dsb. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)23

7. Memelihara pandangan mata dari sesuatu yang diharamkan Allah seperti melihat lawan jenis. (HR. Ahmad, Hakim, Baihaqi dan dishahihkan oleh alAlbani dalam Shahih Tarhib wa Targhib) 8. Melindungi teman dari bahaya, seperti duri, kaca, paku, atau orang yang akan mengganggunya. 9. Jenis permainan dan olahraga merupakan permainan dan olahraga yang islami (bermanfaat dan tidak berbahaya) Referensi:  Al-Adzkar an-Nawawiyah karya Imam Nawawi  Ihya Ulumuddin karya Abu Hamid al-Ghazali  Al-Lu’lu wa al-Marjan fi ma ittafaqa ‘Alaihi al-Syaikhan karya Muhammad Fuad Abdul Baqi  Shahih Bukhari karya Imam Bukhari  Shahih Muslim karya Imam Muslim  Sunan Abu Dawud karya Abu Dawud as-Sajistani  Sunan Turmudzi karya Abu Isa al-Turmudzi  Sunan Ibnu Majjah karya Ibnu Majjah  Sunan An-Nasa’I karya Imam Nasa’i  Musnad Ahmad bin Hanbal karya Imam Ahmad bin Hanbal  Syu’ab al-Iman karya Imam Baihaqi  Bidayat al-Mujthaid wa Nihayat al-Muqtashid karya Ibnu Rusyd al-Hafid  Riyadh as-Shalihin karya Imam Nawawi,  Adab Thalib al-Ilmi karya WAMY  Silsilah al-Shahihah karya Nasirudin al-Albani  Misykat al-Mashabih karya Nasirudin al-Albani  Mukhtashar Irwa al-Ghalil karya Nasirudin al-Albani  Shahih Targhib wa Tarhib karya Nasirudin al-Albani


SEMUA GURU SEMUA KARYAWAN SEMUA PEGAWAI SEMUA WALI ASRAMA ADALAH TIM KEDISIPLINAN


II PERATURAN-PERATURAN “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (Sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S: An Nisa: 59) A. Peraturan Umum a. Santri memiliki kewajiban : 1. Mematuhi Peraturan dan tata tertib yang telah dibuat oleh pesantren dengan segala konsekuensinya. 2. Menjadikan buku PANTAS sebagai panduan dalam beraktivitas. 3. Melaksanakan aktivitas sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pesantren. 4. Menjaga barang-barang inventaris pesantren (kerusakan atau kehilangan barang milik pesantren akibat kelalaian, perbaikan dan penggantiannya menjadi tanggung jawab santri yang bersangkutan.) 5. Mematuhi dan menghormati wali asrama, ustadz/ustadzah, dan seluruh pegawai pesantren 6. Bersikap sopan dan menghormati tamu. 7. Melaporkan setiap barang/paket/bingkisan/bungkusan yang dibawa santri ke asrama kepada wali asrama (Wali asrama berhak mengecek bawaan tersebut) 8. Melaporkan kejadian-kejadian penting atau pelanggaran yang dilakukan santri lainnya kepada wali asrama dengan jujur dan benar. 9. Melaporkan barang yang rusak akibat kelalaian sendiri atau kelalaian orang lain kepada wali asrama. 10. Membantu dan menolong santri lainnya yang membutuhkan dengan sukarela. 11. Berpakaian sesuai aturan pesantren. b. Santri dilarang 1. Melanggar tata tertib dan peraturan yang telah ditetapkan oleh pesantren. 2. Membawa barang ilegal 3. Melewati wilayah batas thalib – thalibah yaitu cekdam. 4. Melakukan perusakan fasilitas pesantren 5. Mengganggu atau merugikan santri lainnya. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)26

6. 7. 8. 9.

10. 11.

12. 13. 14. 15.

Membawa barang yang tidak sesuai dengan daftar perlengkapan santri atau benda lainnya yang tidak dibutuhkan/tidak diizinkan. Membawa dan memiliki media yang tidak islami, yang tidak ada kaitan langsung dengan pendidikan. Menghina atau merendahkan pegawai pesantren ataupun sesama santri lainnya. Memakai/menggunakan barang milik orang lain tanpa seizin pemiliknya. Termasuk membawa keluar barang-barang asrama tanpa seizin wali asrama. Menjalin komunikasi atau bentuk hubungan lainnya yang tidak islami dengan lawan jenisnya, Meminjam/menyewa motor baik untuk di dalam maupun di luar lingkungan pesantren. Catatan: Peminjam motor untuk kegiatan (OSIS, Kepanitiaan, dsb) adalah Ustadz/Ustadzah penanggung jawab kegiatan. Mendengarkan lagu selain lagu islami yang diatur dalam penjelas peraturan Berenang dalam keadaan haid (khusus thalibah) Memperingati hari kelahiran dengan cara jahiliyah (menjahili, foya-foya, mubazir, merusak, dan mengintimidasi) Berolahraga outdoor saat hujan

c. Santri diperbolehkan : 1. Melintasi wilayah batas dengan kendali Ustaz/Ustazah penanggung jawab. 2. Membawa komputer, laptop, tape, Al Qur'an digital, atau fasilitas lainnya yang mendapat izin dari wali asrama, Kepala Unit Asrama/Kepala Bidang Pembinaan Santri dan pemakaiannya dikontrol oleh wali asrama serta digunakan untuk kemaslahatan bersama. 3. Membawa media islami dengan seizin wali asrama. 4. Santri diperbolehkan membeli dan membaca buku novel bermutu (Pemenang penulisan sastra baik nasional maupun internasional atau bestseller) dan komik dengan ketentuan yang tercantum dalam penjelas peraturan 5. Membawa kamera dengan ketentuan: kamera digital (pocket) bukan DSLR/SLR dan hanya 2 kamera per asrama. B. Kunjungan Orang Tua dan Tamu Bagi orang tua/wali santri dan tamu yang berkunjung diharuskan sebagai berikut : 1. Menaati tata tertib dan peraturan pesantren 2. Melaporkan kepentingannya pada bagian keamanan dan wali asrama atau wakil wali asrama. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)27

3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

17. 18.

Meninggalkan kartu identitas (KTP/SIM) untuk ditukar dengan kartu kunjungan dan lembar peraturan di Pos Satpam. Kunjungan menengok santri dapat dilakukan satu bulan sekali (diperbolehkan dibawa keluar area pesantren) dengan ketentuan: a. Thalib : hari Ahad pertama atau hari Ahad ketiga pada bulan tersebut Thalibah : hari Ahad kedua atau hari Ahad keempat pada bulan tersebut b. Bagi orang tua yang memiliki anak thalib dan thalibah di NF diperbolehkan menjenguk pada waktu yang bersamaan. Boleh dibawa keluar NF dengan syarat tidak membawa serta teman anak. c. Bagi orang tua yang ingin membawa teman anaknya diperbolehkan dengan syarat seizin wali asrama dan tidak ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan). Hari Ahad kelima santri tidak diperkenankan untuk dijenguk. Hari Ahad kelima digunakan untuk kegiatan asrama dan atau kesekolahan. Waktu kunjungan berakhir pukul 17.00 WIB. Orang tua, tamu, dan pengunjung diharapkan sudah meninggalkan wilayah pesantren. Tamu/pengunjung tidak diperkenankan memasuki bagian dalam asrama dan kamar-kamar santri Pertemuan diizinkan di Ruang Tamu dan ditempat lain di luar Asrama Tidak merokok di lingkungan pesantren. Berbusana muslimah menutup aurat bagi perempuan. Tidak mengenakan celana pendek dan membuka baju Tidak mengganggu kegiatan belajar santri. Mengisi buku tamu berkunjung asrama ketika memasuki asrama. Tamu/pengunjung dimohon untuk menjaga ketertiban dan kebersihan pesantren. Orang tua santri tidak boleh membawa santri lain keluar pesantren tanpa izin dari orang tua yang bersangkutan dan wali asrama. Waktu kembali ke pesantren pukul 17.00 WIB, apabila melebihi dari waktu yang ditentukan, maka dikenai denda Rp50.000,- Dibayar langsung oleh ortu ke wali asrama. Jika orang tua mengajak keluar santri pada waktu bukan hari kunjungan yang ditetapkan maka dikenakan denda Rp50.000,00 Bagi santri yang jarang dijenguk, jika ingin keluar pada Hari Ahad, dapat menumpang pada orang tua santri lain selama yang bersangkutan tidak berkeberatan dan siap bertanggung jawab terhadap kedisiplinan dan tingkah laku santri yang dibawa. Maksimal 2 orang dalam satu hari/asrama. Kriteria jarang dijenguk adalah santri dari luar Jakarta-Banten-Jawa Barat-Lampung dan tidak dijenguk minimal selama dua (2) bulan. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)28

19. Wali asrama tidak berkewajiban menemui orang tua yang menjenguk tidak sesuai waktunya. Kecuali sudah bersepakat antara orang tua dan wali asrama. Orang tua yang akan berkomunikasi dengan wali asrama harap datang sesuai waktu penjengukan. C. Pulang Santri dapat keluar dari pesantren untuk pulang dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Waktu pulang santri adalah waktu libur yang ditentukan oleh pesantren. 2. Santri tidak diizinkan pulang sendirian tanpa dijemput. Kecuali, orang tua sudah melakukan pembicaraan lisan dengan wali asrama dan segala risiko yang terjadi selama proses kepulangan menjadi tanggung jawab orang tua. 3. Yang berhak menjemput santri adalah orang tua/wali santri, atau keluarga dekat santri. 4. Bila penjemputan dipercayakan kepada orang lain, maka penjemput wajib membawa surat kuasa dari orang tua santri atau menghubungi wali asrama langsung. 5. Santri harus sudah menyelesaikan segala urusan dengan perpustakaan (peminjaman buku), Tim Kedisiplinan(pelaksanaan hukuman), dan teman/ustaz/ustazah (pengembalian barang pinjaman). 6. Santri yang pulang tanpa melalui prosedur di atas didenda Rp50.000,00 per hari kepulangan 7. Santri tetap menjaga adab Islami (contoh: menutup aurat, rapi, dan sopan ketika keluar kamar). 8. Apabila terjadi keterlambatan kembali ke pesantren dari waktu yang telah ditentukan karena alasan yang tidak diizinkan (contoh: tidak bisa/tidak ada yang mengantar) santri tetap dikenakan denda Rp50.000,00 per hari. D. Perizinan Khusus Santri dapat diizinkan pulang atau meningalkan pesantren untuk keperluan tertentu, yang mengharuskan santri menginap di luar pesantren dengan ketentuan kasus sebagai berikut : 1. Kematian Yang dimaksud kematian dalam hal ini adalah kematian yang menimpa orang tua, paman/bibi, kakek/nenek, dan saudara kandung. 2. Pernikahan Yang dimaksud pernikahan dalam hal ini adalah pernikahan: orang tua, paman/bibi, dan saudara kandung. 3. Sakit keras


Yang dimaksud sakit keras dalam hal ini adalah sakit parah, atau sakit yang disangka mendekati ajal, yang menimpa orang tua, kakek/nenek, dan saudara kandung. 4. Berobat Santri dapat diizinkan berobat keluar dari pesantren setelah mendapat rekomendasi dari dokter pesantren melalui surat yang dikeluarkan oleh klinik pesantren, dan penanganannya diserahkan kepada orang tua/wali santri. (Kembali segera setelah sembuh) 5. Keperluan lainnya yang dianggap penting Selain tersebut di atas, perizinan diberikan atas permintaan orang tua (secara langsung (telepon) atau sms) dan hanya satu kali dalam satu bulan jika dianggap penting oleh lembaga dalam hal ini diwakili oleh wali kelas dan wali asrama. Catatan: 1. Lamanya kepulangan ditentukan oleh hasil diskusi antara orang tua, wali asrama, dan wali kelas. Bukan sepihak keinginan orang tua, 2. Pasal nomor 5 tidak dimaksudkan sebagai ‘jatah’ yang boleh diambil sebulan sekali, tetapi cenderung pada kegiatan yang benar-benar mendesak menurut orang tua dan lembaga.

E. Prosedur Perizinan Khusus 1. Orang tua/wali santri menyampaikan perihal keperluannya kepada wali kelas dan wali asrama minimal 3 hari sebelumnya. 2. Santri mendapat izin sesuai kesepakatan dengan mengisi Kartu Izin Santri (KIS) dan form kepulangan yang ditandatangani oleh wali asrama (Sabtu ba’da KBM – Minggu). Jika meninggalkan aktivitas sekolah (Senin-Sabtu) maka harus izin dan mendapat tanda tangan dari wali kelas terlebih dahulu baru kemudian ke wali asrama. 3. Formulir kepulangan/keluar dibawa oleh santri untuk selanjutnya diserahkan ke bagian keamanan, sebagai bukti bahwa santri yang bersangkutan telah mendapat izin untuk meninggalkan pesantren. 4. Bila kepulangan disebabkan karena berobat, baik rutin maupun mendadak dan serius, maka santri tersebut harus mendapat dan menyerahkan rekomendasi dari pihak klinik pesantren kepada wali asrama. 5. Setelah kembali ke pesantren santri diharuskan melapor ke bagian keamanan dan wali asrama. 6. Untuk keperluan survey sekolah dan daftar kuliah bagi santri kelas 9 dan 12 maka harus menyerahkan ke sekolah bukti survey dari sekolah yang disurvey dan ditandatangani kepala sekolahnya. 7. Santri yang keluar tanpa memenuhi prosedur di atas didenda Rp50.000,00 per hari kepulangan diserahkan kepada wali asrama Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)30

8. Santri yang izin karena berobat, sekembalinya ke pesantren harus menyerahkan bukti berobat (surat keterangan dokter/surat izin dari dokter) pada wali asrama F. Keluar Lingkungan pesantren Santri dapat keluar dari lingkungan pesantren dengan ketentuan: 1. Hanya untuk keperluan pembinaan/halaqoh dan kegiatan sekolah (olahraga, rihlah, mabit, lomba) 2. Santri harus disertai oleh Ustadz/ah atau santri senior yang direkomendasikan sebagai pendamping santri dan harus sepengetahuan serta mendapat izin dari wali asrama. 3. Untuk santri senior maksimal wilayah yang diperbolehkan adalah sampai Anyer. Jika melakukan pelanggaran maka hak pembimbingan keluar dicabut. 4. Pendamping santri menyampaikan informasi tertulis (surat resmi dari Bidang) terlebih dahulu kepada wali asrama paling lambat satu (1) hari sebelum keberangkatan. 5. Santri mengisi Kartu Izin Santri (KIS) dan mendapatkan form kepulangan/keluar dari wali asrama untuk diserahkan kepada bagian keamanan. 6. Ustadz/Ustadzah pendamping bertanggung jawab untuk mengomunikasikan kegiatannya ke bidang dapur jika keluar sampai melewati waktu makan, pemberitahuan dilakukan sebelum makanan disiapkan. 7. Jadwal keluar lingkungan pesantren disesuaikan dengan jadwal kunjungan 8. Santri yang ketahuan kabur dan diantar kembali oleh masyarakat sekitar pesantren/tukang ojek maka santri tersebut didenda sebesar Rp100.000,00 untuk diserahkan pada masyarakat/tukang ojek yang mengantar. 9. Santri yang mendapat Super (Surat Perjanjian) dan SP (Surat Peringatan) dilarang keluar dengan alasan apapun selain berobat. (Tidak boleh ikut rihlah apapun, lomba, dll –intinya keluar dari pesantren) sesuai dengan aturan hukuman. G. Kegiatan Rutin No 1 2 3 4 5

WAKTU 04.00 – 04.30 04.30 – 05.00 05.00 – 05.30 05.30 – 06.35 06.30 – 07.30

KEGIATAN Qiyamullail Sholat subuh dan Dzikir Program Bahasa Arab dan Inggris Piket pagi dan persiapan ke sekolah Halaqah Quran Pagi Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)31

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

07.00 – 12.00 12.00 – 13.10 13.10 – 15.30 15.30 – 16.00 16.00 – 17.00 17.00 – 18.00 18.00 – 20.00 20.00 – 21.30 21.30 – 22.00 22.00 – 04.00

Kegiatan belajar mengajar Sholat Dzuhur dan makan siang Kegiatan belajar mengajar Shalat Ashar dan dzikir Ekstrakurikuler, kepesantrenan, olahraga Piket, makan, mandi Shalat Magrib, Tahfidz, Shalat Isya Belajar Mandiri/kelompok Persiapan sekolah Istirahat / tidur

1.

Ibadah Di Masjid a. Santri hadir di masjid pukul 04.00 dilanjutkan dengan qiyamullail dan tilawah bersama mengacu pada jadwal qiyam lail Binsan. b. Santri petugas penyelenggara sholat hadir 5 menit sebelum waktu adzan. c. Santri diharuskan hadir di masjid selambat-lambatnya selesai pembacaan satu surat Alquran yang ditentukan dikumandangkan. d. Santri diharuskan sholat lima waktu berjamaah di masjid, kecuali pada hari Kamis, thalibah sholat Magrib dan Isya berjamaah di asrama dipimpin oleh wali asrama. e. Santri diwajibkan (dalam rangka pendidikan) melaksanakan shalat sunah rawatib (qabliah dan ba’diyah). f. Setelah shalat, santri melaksanakan dzikir, berdoa bersama, dan tilawah secara jahriyah dipimpin oleh seorang santri yang ditunjuk/bertugas. g. Santri menghadirkan suasana khusyuk/khidmat di masjid dengan tidak berbicara yang tidak perlu, bercanda, dan berlarian. h. Santri wajib mengikuti semua kegiatan masjid sehingga dilarang membawa koran, majalah, novel, komik, cerpen, laptop, HP, buku pelajaran, dsb. i. Selama di lingkungan pesantren, santri diwajibkan shalat di masjid. j. Ketika shalat Jumat (khusus tholib) santri wajib datang sebelum khatib naik mimbar. k. Santri yang terlambat atau tidak ke masjid, maka wajib memberikan surat izin dari guru pembimbing atau wali asrama kepada DKM.

2.

Sekolah Setiap santri diharuskan a. Hadir di sekolah pukul 06.40 WIB. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)32

b. Berpakaian seragam lengkap sesuai aturan dan membawa Alquran c. Mengikuti apel rutin dan pembacaan ikrar dan janji santri dengan bahasa Arab, bahasa Inggris, atau bahasa Indonesia dengan tertib dan rapi dipimpin oleh petugas d. Membaca doa ketika memulai dan mengakhiri kegiatan belajar dipimpin ketua kelas atau santri yang mewakili. e. Murojaah Al-Qur’an bersamasaat apel pagi f. Mengikuti kegiatan belajar dengan baik dan tidak meninggalkan kelas sebelum waktunya berakhir g. Apabila guru yang mengajar di kelas belum hadir setelah 10 menit dari awal KBM, maka ketua kelas menghubungi guru piket, dan memberitahukan perihal tersebut. h. Menjaga dan menegakkan ketertiban, kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan, dan kesopanan. i. Membawa perlengkapan belajar yang dibutuhkan pada hari tersebut dan membawanya kembali ke asrama. j. Tidak diperkenankan kembali ke asrama selama jam sekolah k. Bila ada keperluan yang mengharuskan santri pulang ke asrama di saat jam KBM harus minta izin kepada guru piket. l. Tidak makan, minum, dan tidur pada saat kegiatan belajar berlangsung m. Membersihkan dan merapikan kelas bagi piket kelas, sebelum dan sesudah kegiatan belajar dilaksanakan n. Mengisi buku jurnal kelas bagi sekretaris kelas dan mengingatkan kepada guru yang mengajar untuk mengisi buku tersebut. o. Kegiatan rapat kelas atau rapat angkatan hanya diperbolehkan dilaksanakan di kelas dengan sepengetahuan dan pengawasan wali kelas. 3.

Keasramaan 3.1. Kepengurusan dan Piket-Piket a. Di tiap asrama dibentuk kepengurusan asrama santri, yang terdiri atas seorang ketua asrama (rois sakan), sekretaris, dan bendahara. b. Di tiap kamar ditentukan seorang ketua kamar (rois ghurfah). c. Disusun piket-piket untuk urusan makan, kebersihan kamar, ruang koridor, halaman dalam, halaman luar, dapur asrama, ruang serba guna (RSG), lingkungan, dan piket lainnya yang dianggap penting. d. Tugas piket adalah untuk membantu wali asrama menciptakan suasana dan lingkungan asrama yang BERIMAN (Bersih, Indah, Manfaat, Aman, dan Nyaman) e. Piket dilaksanakan 2 kali setiap hari (kecuali piket penanting). Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)33

f. Setiap asrama diharuskan mengadakan kerja bakti minimal satu bulan sekali. g. Kegiatan rapat asrama hanya diizinkan di asrama dengan sepengetahuan dan pengawasan wali asrama seminggu sekali. 3.2. Keluar dan Masuk Asrama a. Santri kembali ke asrama pada sore hari maksimal pukul 17.30 b. Memasuki asrama melalui pintu gerbang utama, yang terletak di depan rumah/tempat tinggal wali asrama. c. Mengucapkan salam ketika keluar dan masuk asrama. d. Tidak meninggalkan sandal dan sepatu di luar asrama. e. Meninggalkan asrama dengan mengenakan kaos kaki (bagi tholibah) dan alas kaki milik sendiri. f. Menutup pintu kembali saat keluar dan masuk asrama g. Meletakkan sandal, sepatu, dan barang/benda lainnya pada tempat yang telah ditentukan dengan tertib dan rapi. h. Sepatu dan sandal yang tidak diletakkan pada tempat yang disediakan maka akan disita oleh wali asrama dan santri diperbolehkan menebus sebesar Rp5000,00 per pasang. Jika dalam waktu satu pekan tidak ditebus maka akan dibaksoskan i. Jika santri meninggalkan asrama malam hari untuk kegiatan pembelajaran atau sejenisnya hanya diizinkan sampai pukul 22.00. Wajib diketahui dan atas izin wali asrama. Peminta izin bukan santri melainkan guru penanggung jawab. j. Pada hari Ahad santri dapat mulai berolahraga pada pukul 07.00 setelah menyelesaikan piket asrama kecuali ketika waktu kerja bakti asrama. 3.3. Ruangan Kamar a. Kamar dan kamar mandi senantiasa dalam keadaan bersih dan rapi b. Kran air kamar mandi senantiasa terkontrol pemakaiannya. c. Gunakan air sehemat mungkin d. Gunakan penerangan dengan hemat dan cermat e. Membuka jendela dan kain gorden setelah penghuni kamar berpakaian rapi/menutup aurat. f. Menutup kain gorden dan mengunci jendela pada sore hari paling lambat pukul 17.30 WIB. g. Kasur dan bantal senantiasa dibalut sprei/selimut yang bersih dan rapi h. Buku dan alat-alat belajar diletakkan serta ditata di meja belajar dengan rapi Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)34

i. Pakaian bersih diletakkan di lemari pakaian dengan rapi j. Tidak menggantung pakaian bukan pada tempatnya. k. Jika meninggalkan kamar, wajib mematikan lampu, air, dan kipas angin l. Membersihkan sarang laba-laba dari pojok-pojok kamar m. Selalu membuang sampah kamar setiap pagi dan sore n. Tidak menempel/mencoret-coret apapun pada lemari, dipan, meja belajar, dinding kamar, pintu, dll. yang dapat meninggalkan bekas / merusak 3.4. Mencuci dan menjemur a. Mencuci pakaian menggunakan waktu luang menyesuaikan jadwal pesantren. b. Jadwal mencuci dapat diatur oleh wali asrama bersama santri c. Pakaian yang harus dicuci sendiri oleh santri adalah pakaian dalam, kaos kaki, dan sepatu. d. Bagi santri, pakaian yang dapat dicucikan oleh pesantren adalah : 01) Selimut biasa dan sprei (bukan bed cover) 02) Pakaian seragam sekolah 03) Pakaian harian. e. Pakaian kotor karena tanah, lumpur, ilalang, darah haid, ngompol, atau bekas muntah harus dibersihkan dahulu oleh santri sebelum digabung dengan pakaian teman yang lain. f. Tidak menggunakan mesin cuci untuk mencuci sepatu, keset, tas, dan boneka. g. Tidak menjemur pakaian di dalam kamar h. Pakaian kotor dimasukkan ke dalam ember dengan rapi dan ember diletakkan dengan rapi. i. Pakaian dalam yang kotor segera dicuci dan dijemur pada tempat yang telah disediakan. j. Tidak merendam pakaian lebih dari satu hari k. Santri disarankan menjemur kasur maksimal sebulan sekali. l. Santri yang sakit kulit wajib memberi tahu petugas loundry untuk memisahkan pakaiannya dengan yang lain. 3.5. Penggunaan hand phone a. HP yang dipergunakan hanya yang bisa untuk menerima telepon dan sms. b. HP asrama adalah milik lembaga . c. HP asrama disegel oleh Tim Kedisiplinan. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)35

d. Setiap asrama disediakan 1 buah HP untuk 2 kamar e. Wali asrama diwajibkan untuk mendata semua nomor HP yang telah dinyatakan sebagai HP asrama dan melaporkannya kepada Tim Kedisiplinan. f. HP dilarang menggunakan PIN atau kode pengaman g. Chip yang berlaku adalah chip yang dibeli oleh lembaga dan dilaporkan kepada Tim Kedisiplinan. h. Wilayah menelepon bagi santri adalah hanyaRSG, suang tamu, dan koridor. i. Di luar jadwal penggunaan, HP diserahkan kepada wali asrama. j. Jadwal penggunaan HP adalahSetiap hari sore mulai pukul 16.00 hingga pukul 17.30 dan malam hari mulai pukul 20.00 hingga 21.30 pada hari: Tholib: Selasa, Kamis, dan Sabtu Tholibah: Senin, Rabu, dan Jumat k. Keterlambatan pengembalian lebih dari 5 menit akan mengakibatkan HP tidak keluar pada hari berikutnya dan keluar lagi seperti biasa pada hari berikutnya dan seterusnya. l. Keterlambatan pengembalian lebih dari 5 kali akan mengakibatkan HP dinyatakan ilegal dan akan disita tanpa diikuti penebusan. m. Jika wali asrama terlambat memberikan HP, maka waktu penggunaan HP diperpanjang sesuai dengan lamanya waktu keterlambatan. n. Penggunaan hand phone untuk kegiatan besar (co:FLIGHT, SPACY,PPM, dsb.) harus mendapatkan izin dari Tim Kedisiplinan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pengurus Inti Organisasi Siswa diperbolehkan memegang HP setelah mendapat izin tertulis dari pihak sekolah dan Tim Kedisiplinan dengan jangka waktu yang ditentukan 2) HP disediakan oleh Sekolah, Binsan, atau Panitia. 3) HP hanya digunakan oleh Tim Pencari Dana. Jika digunakan oleh orang lain maka harus sepengetahuan guru pembimbing atau wali asrama. 4) HP hanya digunakan selama mulai dari waktu pengajuan sampai hari–H (pelaksanaan). Jika lebih dari waktu di atas maka wajib melayangkan surat izin baru. 5) Penggunaan selama waktu di luar sekolah hanya diizinkan sejak pulang sekolah sampai pukul 21.30 (jam kantor) 6) Penggunaan HP hanya di dalam lingkungan pesantren. Jika digunakan di luar Pesantren maka wajib diketahui wali asrama atau pembimbing. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)36

7) o.

p.

q.

r.

s.

Melaporkan nomor kartu sim pada Tim Kedisiplinan atau Wakasis Contoh pelanggaran pengunaan HP diantarannya :  Berkomunikasi dengan lawan jenis yang bukan muhrim untuk kepentingan Pribadi (kecuali dengan ustadz dan ustadzah)  Mengganti Kartu Sim card dengan milik pribadi Pelanggaran dari ketentuan di atas akan mengakibatkan HP dinyatakan ilegal dan disita oleh Tim Kedisiplinantanpa diikuti penebusan(jika milik pribadi) Hanya santri dari luar Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung yang diizinkan menitipkan hape pada wali asrama dengan syarat hape yang dititipkan sejenis dengan hape asrama (hanya bisa untuk sms dan telepon) Jika ada santri yang membawa hape diluar ketentuan point q, maka wajib segera dikembalikan dengan cara dipaketkan dengan biaya sendiri. Hape yang dititipkan ke wali asrama hanya boleh diambil ketika kepulangan liburan.

3.6. Penggunaan Televisi a. Digunakan hanya untuk menonton film melalui DVD player b. Waktu menonton film di televisi hanya malam Ahad dan hari Ahad seizin wali asrama c. Ketika ditemukan/diketahui terjadi pelanggaran di asrama, makaTim Kedisiplinanakan menyita dan menyegel televisi asrama selama satu semester (6 bulan). d. Kriteria pelanggaran dalam penggunaan televisi: 1. Digunakan menonton acara televisi 2. Digunakan tanpa sepengetahuan dan seizin wali asrama 3. Film yang ditonton bukan film rekomendasi Tim Kedisiplinan atau Wali Asrama 4. Menonton bukan pada waktu yang ditentukan 3.7. Penggunaan Laptop dan Notebook. a. Laptop atau notebook adalah milik santri dan disimpan di lemari asrama penggunaannya diamanahkan kepada Pj. Laptop asrama. b. Harga laptop tidak boleh lebih dari 5 juta rupiah. c. Laptop harus dipassword dan password harus diketahui oleh Tim Kedisiplinan dan wali asrama. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)37

d. Laptop tidak boleh digunakan di dalam kamar e. Jika terlambat mengembalikan dari waktu yang telah ditentukan, maka laptop akan disita oleh Wali asrama / Tim Kedisiplinan f. Laptop yang disita (karena pelanggaran prosedur/ketentuan penggunaan) pelanggaran pertamadisita 3 bulan pemakaian dan Pelanggaran kedua disita selama 6 bulan, pelanggaran ketiga dikembalikan dengan tebusan Rp1.000.000,00 (wajib diambil oleh orang tua). Pelangaran keempat, disita dan tidak dikembalikan. g. Laptop yang disita karena di dalamnya terdapat (siapapun yang menyimpan), menonton, dan mengunduh video porno maka akan langsung disita dan tidak dikembalikan dan mendapat SP 1. h. Penggunaan laptop (untuk mengerjakan tugas) diatur untuk hari Senin-Sabtu sejak pukul 07.00 (pagi)– 17.00(sore) dengan sepengetahuan wali asrama dan surat rekomendasi dari guru terkait, sedangkan pada hari Ahad diperbolehkan menggunakan laptop sejak pukul 10.00 (pagi) -15.00 (sore) dan pada malam hari laptop dan sejenisnya tidak diperkenankan keluar fokus buat belajar mandiri. i. Berkaitan dengan pointe dan fJika lebih dari 3 kali laptop yang sama atau pemilik yang sama disimpan oleh wali asrama, maka laptop akan disita dan diserahkan ke Tim Kedisiplinan (Wakil Kepala bid. Kedisiplinan) untuk disita dan dikembalikan dengan tebusan Rp1.000.000,00 j. Laptop yang dipinjam oleh santri lain asrama (teman atau saudara), harus sepengetahuan wali asrama peminjam dan pemilik. k. Pada waktu laptop tidak digunakan laptop wajib diletakan ditempat yang sudah ditentukan di asrama (lemari laptop) l. Kerusakan atau kehilangan ketika digunakan oleh santri menjadi tanggung jawab pemilik dan peminjam m. Pengambil laptop dari wali asrama adalah pemilik bukan peminjam. n. Penyalahgunaan laptop oleh bukan pemilik maka tanggung jawab penebusan ditanggung oleh pelaku dan pengambilan dilakukan oleh orang tua pelaku. o. Pelanggaran laptop dianggap terjadi jika: 1) Tidak melaporkan laptop pinjaman kepada wali asrama apalagi jika tidak disimpan di lemari laptop 2) Menyimpan atau menonton film atau video apapun di dalam laptop 3) Menyimpan atau memainkan game apapun selain yang direkomendasikan lembaga 4) Menggunakan laptop sebagai sarana hubungan ilegal. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)38

5) 6)

Main game selain hari Ahad pukul 10.00 hingga 15.00 Menggunakan laptop di kelas yang tidak mengharuskan penggunaan laptop 7) Digunakan untuk belanja online tanpa sepengetahuan/seizin lembaga p. Wali asrama dan Tim Kedisiplinan berhak memeriksa isi laptop santri. q. Pemilik harus memeriksa secara berkala isi laptop dari hal-hal yang bisa menjadikan laptop disita, Tim Kedisiplinan tidak menerima alasan apapun (contoh: pemilik tidak tahu siapa yang menaruh film/game dilaptopnya), jika di dalam laptop ada materi yang bisa memungkinkan laptop disita (kecuali diketahui pelakunya/yang menaruh). 3.8. Belajar Mandiri a. Belajar mandiri pukul 20.00 – 21.30 WIB. b. Ketika belajar mandiri berlangsung, asrama dalam keadaan rapi, pintu kamar dibuka, dan siap untuk dikontrol. c. Tidak diperkenankan berjalan-jalan, bercanda,masak, atau melakukan aktivitas yang mengganggu jalannya belajar mandiri. d. Diperbolehkan makan dan minum yang ringan, selama belajar mandiri berlangsung dan tidak mengganggu belajar mandiri. e. Ketika belajar mandiri harus dilakukan di luar asrama, maka harus didampingi ust/usth dan pembimbing meminta izin kepada wali asrama secara lisan. f. Segala kegiatan yang menggunakan waktu belajar mandiri harus disertai izin dari wali/wakil wali asrama 3.9. Tidur a. Santri diharuskan tidur paling lambat pukul 22.00 WIB, dan bangun pukul 04.00 WIB, atau setengah jam sebelum waktu subuh. b. Selebihnya santri dapat menggunakan waktu yang lain untuk istirahat/tidur tanpa mengganggu aktivitas belajar dan kegiatan lainnya (liqo, persiapan sekolah, remedial, ekskul, dll). c. Sebelum tidur malam santri diwajibkan menggosok gigi, berwudlu, membaca Al-Qur’an sedikitnya satu halaman, dan membaca doa. d. Mematikan lampu kamar dan kran air sebelum tidur. e. Santri tidur di kamar dan tempat tidurnya masing-masing. Dilarang tidur di lantai, tidur berdua sekasur, tidur di masjid (kecuali saat mabit resmi), dan tidur di ruang organisasi. f. Mengenakan pakaian yang menutup aurat. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)39

3.10. Sakit dan berobat a. Santri yang merasa sakit harus memeriksakan diri ke Klinik Pesantren dan memberitahu wali asrama. b. Santri harus menaati anjuran yang disampaikan oleh dokter/perawat. c. Untuk rujukan kesehatan ke Rumah Sakit dilaksanakan sesuai jadwal klinik pesantren dengan biaya yang telah diatur oleh pesantren. d. Santri wajib memeriksakan kondisi kesehatannya ke Klinik NFBS dan Santri yang rawat jalan (contoh: periksa kawat gigi, flek paru, dokter gigi, dll.) wajib menyerahkan surat dari dokter yang menangani kepada pihak klinik pesantren. e. Santri dimungkinkan dipulangkan untuk berobat berdasarkan rekomendasi dari klinik NFBS. f. Santri tb/tbh diperkenankan ke klinik pada waktu yang ditentukan sesuai penggunaan wilayah bawah. Pada kondisi darurat, santri harus disertai wali asrama atau guru. 3.11. Makan dan minum a. Makan dilakukan dengan adab islami, secara bersama-sama, di tempat yang sama, di bawah pengawasan wali asrama. b. Santri harus makan tiga kali sehari secara cukup dari makanan yang dimasak dapur pesantren. c. Tidak diperkenankan membuang makanan tanpa alasan syar’i. d. Alat-alat makan yang dibawa pada saat makan adalah piring, sendok, dan gelas. e. Alat-alat makan harus senantiasa bersih sebelum dan sesudah makan. f. Alat makan yang tidak dicuci setelah makan, maka alat makan tersebut dapat disita oleh wali asrama. g. Diperkenankan memasak makanan dan minuman di dapur asrama sampai maksimal pukul 21.00. h. Galon air minum diletakkan di dispenser dan dijaga kebersihannya. i. Tidak diperkenankan mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat merugikan / membahayakan kesehatan santri, baik dimasa sekarang maupun yang akan datang. Contoh, rokok, minuman keras, mie, dan yang mengandung zat adiktif lainnya. j. Tidak diperkenankan mengambil jatah makanan santri lain atau makanan orang lain. k. Santri diperbolehkan makan mie instant maksimal 1 kali dalam sepekan. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)40

l. Santri dilarang memesan makanan dari luar pesantren. Pemesan makanan dari luar pesatren hanya boleh wali asrama atau guru pendamping.Setelah memesan, wali asrama / guru pendamping menghubungi satpam agar pengantar makanan bisa masuk gerbang NF. Makanan yang dipesan oleh selain wali asrama dan guru pendamping dapat disita oleh satpam atau Tim Kedisiplinan. 3.12. Keuangan Santri a. Pemberian uang dari orang tua kepada santri harus dititipkan ke wali asrama. Maksimal 3 jam usai penjengukan atau kepulangan (jika tunai). b. Santri hanya diizinkan untuk diberikan uang jajan oleh orang tua maksimal sebesar Rp400.000 (empat ratus ribu rupiah) per bulan. Kecuali, jika ada keperluan lain. c. Santri hanya mendapat uang jajan harian sebesar Rp100.000,00 perpekan, diberikan satu pekan 2x kecuali, jika ada keperluan lain d. Jika ketika sidak ditemukan uang lebih dari Rp75.000,00 pada seorang santri maka uang akan disita dan tidak akan dikembalikan. e. Santri tidak diperkenankan berutang kepada siapapun (santri lain, koperasi, ustaz/ah, kantin, nufimart, dsb.). f. Uang organisasi, kas kelas, dll. yang bukan milik pribadi, maka harus disimpan oleh guru pembimbing yang bersangkutan. Jika tidak dititipkan dan terjadi kehilangan maka tidak menjadi tanggung jawab lembaga. g. Jika ada uang sisa jajan yang berjumlah lebih dari Rp75.000,00 maka harus dititipkan pada wali asrama. h. Kehilangan yang terjadi di kamar terhadap uang yang dipegang santri maka menjadi tanggung jawab santri pemilik dan di luar tanggung jawab wali asrama dan Tim Kedisiplinan. i. Santri yang diberi uang saku oleh orang tua ketika dijenguk atau baru pulang maka harus segera diserahkan pada wali asrama atau ustaz/ustazah wakil wali asrama (jika wali asrama tidak ada). Kehilangan yang terjadi dalam tempo tiga (3) jam setelah santri diberi uang. Maka, tidak menjadi tanggung jawab wali asrama atau lembaga dan tim kedisiplinan tidak berkewajiban mengusutnya. 3.13. Jadwal Hari Ahad a. Jadwal Hari Ahad adalah jadwal keluar santri dari pesantren untuk acara kemasyarakatan (olahraga, rihlah) dengan ketentuan khusus. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)41

b. Jadwal Pekanan santri diatur dalam kalender yang dikeluarkan Tim Kedisiplinan (wakil Kepala Kepala bid. Kedisiplinan) c. Hari Ahad ke-1 dan ke-3 adalah jadwal Thalib. Ahad ke-2 dan ke-4 adalah jadwal Thalibah. d. Jika dalam satu bulan terdapat Hari Ahad ke-5. Maka semua santri dilarang melakukan kegiatan keluar. e. Hanya diizinkan sampai maksimal Sadatani dan kurang dari 2 jam. Jika lebih dari tempat dan waktu maka dianggap kabur. f. Menjaga akhlak islami (tidak berteriak-teriak atau berbicara kotor) g. Santri mencari pendamping di wilayahnya masing-masing (co: santri thalib maka pendampingnya dari wilayah thalib) h. Pendamping wajib seiring seperjalanan dengan yang didampingi. Tidak boleh menyusul atau pulang duluan. i. Santri thalibah wajib mengenakan kaos kaki, celana panjang di bagian dalam dan rok dibagian luar dan Santri thalib wajib mengenakan celana panjang(tidak boleh bersarung) ketika keluar pesantren j. Selama di luar pesantren santri harus menyapa masyarakat dan tidak memperlihatkan sikap sombong, arogan, dsb. 4.

Halaqoh/Pembinaan a. Santri mengikhlaskan kehadiran dan pekerjaannya hanya karena Allah SWT. b. Dibentuk kepengurusan halaqoh, dengan susunan sebagai berikut: 1. Seorang Ketua (Mas’ul) 2. Seorang Sekretaris (Amin Idaroh) 3. Seorang Bendahara (Amin Mali) c. Selama halaqoh santri wajib membawa buku halaqoh dan mencatat semua materi yang disampaikan pembina. d. Santri berperilaku dan bertutur kata dengan baik,sopan, dan Islami. e. Santri diwajibkan hadir tepat waktu dalam acara halaqoh, dan mengikuti program tersebut dengan sebaik-baiknya. f. Santri harus menaati peraturan yang telah disampaikan oleh pembinanya. g. Selama kegiatan halaqah berlangsung, apabila terdengar adzan maka diutamakan untuk shalat di masjid h. Agenda acara halaqoh santri dapat mengacu pada susunan sebagai berikut: a. Pembukaan b. Tilawah c. Tadabbur ayat/Kultum oleh santri d. Mutaba’ah kehadiran e. Pemberian materi Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)42

f. Mutaba’ah kegiatan santri selama sepekan g. Penyelesaian masalah yang sedang dialami santri. h. Penutup dengan do’a. i. Do’a penutup majelis j. Ketika bertemu dan berpisah santri harus saling bersalaman. i. Program mabit (bermalam bersama) sedikitnya dilakukan satu kali dalam satu semester, baik di dalam maupun di luar pesantren dengan agenda sebagai berikut: 1. Sholat berjama’ah 2. Kultum oleh santri 3. Taujih ruhiyyah oleh Pembina/murabbi/pemberian materi. 4. Qiyamul lail berjamaah 5. Pembacaan dzikir Al-Ma’tsurat. 6. Penutup. j. Waktu halaqah adalah hari Kamis sejak pukul 16.00 s.d. 20.00. k. Jika halaqah keluar pesantren maka waktu disesuaikan dengan pekan tholib dan pekan tholibah l. Pembina yang tidak bisa mengisi halaqoh maka akan: 1. Mencari pengganti Pembina, jika tidak bisa 2. Menggabungkan kelompok halaqohnya dengan kelompok yang lain, jika tidak bisa 3. Mengganti waktu halaqoh pada hari Sabtu malam Minggu, jika tidak bisa 4. Memberi tahu Divisi Tarbawi untuk selanjutkan dikumpulkan bersama santri dengan kondisi yang sama di masjid dalam pembinaan seorang Ust yang ditunjuk Divisi Tarbawi (mendengarkan taujih di masjid) m. Program Madrasah Thulabiyah wajib diikuti oleh semua santri n. Program PPM Irreguler wajib diikuti oleh semua kelas 11 jika berhalangan karena alasan syar’i maka wajib berinfaq sebesar Rp500.000 untuk bakti sosial o. Program PPM reguler hanya diikuti oleh santri yang ditunjuk oleh Pesantren p. Santri kelas tertinggi wajib menyampaikan kultum setiap Sabtu malam dan Ahad malam bada Magrib 5.

Bahasa a. Santri diwajibkan mengikuti kegiatan syiar lughoh harian dan mencatat materi syi’ar ke dalam buku khusus. b. Santri diwajibkan mengikuti kegiatan muhadatsah/percakapan bada subuh Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)43

c. Santri diwajibkan berbahasa Arab atau Inggris sesuai dengan ketentuan waktu dan tempatnya. d. Santri diwajibkan mematuhi dan melaksanakan tata tertib dan konsekuensi berbahasa sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh lembaga bahasa/penanggung jawab bahasa. e. Setiap santri wajib menghidupkan lingkungan berbahasa seperti : pengumuman, surat-surat internal, dan lain-lain f. Upacara bendera hari Senin, Petugas upacara wajib mengunakan bahasa Arab atau Bahasa Inggris g. Santri yang melanggar peraturan bahasa maka akan dipanggil oleh bagian Kedisiplinan Bahasa 6.

Tahfiidzul Qur’an a. Santri diwajibkan mengikuti seluruh program tahfidz sesuai jadwal. b. Santri yang tidak mengikuti program tahfidz Ba’da Maghrib tanpa izin syar’i maka akan mendapatkan konsekuensi, yaitu 1) Thalibwajib mengikuti murajaah pekanan yang dimulai hari Sabtu pukul 20.30-hari Ahad pukul 12.00 2) Thalibah wajib mengikuti murajaah pekanan yang dimulai hari Ahad pukul 07.00-15.00 c. Jika tidak hadir halaqah tahfidz pagi dan belum tercapai target perpekan 4x pertemuan (10 baris) maka santri akan dimasukkan sebagai peserta murajaah pekanan d. Santri yang mengikuti kegiatan murajaah pekanan dilarang dijenguk atau diajak keluar sebelum kegiatan selesai. e. Bagi santri yang belum layak program tahfidz, maka ia wajib mengikuti program tahsinul-tilawah. f. Santri diharuskan membawa Al Qur’an (dianjurkan Al Qur’an pojok) pada saat belajar tahfidz. g. Santri mengisi daftar kehadiran pada saat tahfidz. h. Santri wajib mengikuti ujian tahfidz sesuai ketentuan. i. Tahfidz menjadi syarat kenaikan kelas bagi santri. Santri yang belum memenuhi target hafalan untuk naik kelas, maka wajib ikut mukhayyam quran j. Santri diwajibkan paling sedikit menghafalkan 1 juz setiap tahunnya bagi yang sudah lulus program tahsin k. Bagi yang belum lulus program tahsin ketika awal masuk sekolah, maka diwajibkan hafal minimal 2 juz selama 3 tahun


l. Kelas 9 dan kelas 12 wajib tasmi’ minimal 2,5 juz selama di pesantren apabila tidak tuntas maka wajib mengikuti mukhayyam quran dan waktunya ditentukan oleh lembaga m. Jika santri mengobrol, tidur, jalan-jalan yang tidak perlu disaat halaqah maka santri disuruh berdiri dikelompok lain selama halaqah berlangsung sambil murajaah dan menghafal n. Jika santri tidak membawa Al qur’an di saat halaqah qur’an maka santri wajib menyewa mushaf Al Qur’an diruang tahfidz dengan harga Rp.5000, atau menebus mushaf al qur’an milik sendiri yang tersita oleh tim tahfidz, jika tidak membawa uang maka santri disuruh berdiri selama kegiatan halaqah sambil muroja’h hafalan 7.

Malam Kreativitas Siswa/Pentas Seni/Seminar OSIS/Acara Siswa lainnya a. Pada prinsipnya, semua kegiatan kesiswaan wajib dipisah antara tholib dengan tholibah. Jika digabung maka harus sepengetahuan dan seizin lembaga (Pesantren) b. Dalam hal mempersiapkan acara (desain panggung, kepanitiaan, desain tempat), maka tidak boleh juga bertemu antara tholib dengan tholibah. Kecuali ada di tempattersebut, Ust/h pendamping yang intens mendampingi dan mengarahkan. c. Malamkreativitas siswa di bawah organisasi kesiswaan hanya dilaksanakan pada malam Ahad atau malam ketika besoknya tidak ada kegiatan sekolah di bawah pengawasan bidang sekolah atau binsan dan tempatnya diwajibkan di luar masjid. d. Kreativitas yang ditampilkan adalah kreativitas yang membangkitkan ruh jihad, semangat beribadah, dan kepedulian. e. Lagu-lagu, tarian, drama, tayangan film, dan penampilan apapun yang dibawakan ketika malam kreativitas siswa wajib dikonsultasikan sebelumnya dan mendapatkan izin dari lembaga (sekolah dan binsan). f. Selesai maksimal pukul 23.00, bila melebihi maka akan dihentikan paksa. g. Harus ada guru pendamping minimal 6 orang (Tanggung jawab sekolah untuk menugasi guru sebagai pendamping) h. Rundown dan bentuk acara harus dikonsultasikan dan disetujui oleh bidang yang menaungi dan diketahui oleh Kepala Pesantren. i. Dhowabith (Batasan-batasan) Syar’i 1. Para pemeran harus berpakaian yang syar’i. 2. Lagu atau musik yang dipentaskan diwajibkan nasyidyang membangkitkan semangat keislaman, lagu–lagu nasional, atau lagulagu daerah yang disetujui lembaga. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)45

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Menjauhi dusta, kata-kata kotor, dan kekufuran. Menjauhi segala adegan yang mendekati perzinaan. Bagi pemeran muslimah harus menjauhi tabarruj (mencolok dalam berhias). Seni pentas thalibah khusus untuk thalibah dan menjauhi Ihktilath. Tidak mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar dan Pembinaan. Sejalan dengan citra kepesantrenan. Menempatkan kegiatan ini secara proporsional. Mendapatkan izin kepala pesantren. Dilarang menampilkan tarian apapun sebelum disetujui oleh minimal 6 orang (guru/wali asrama) dan wakasis. Dilarang memarodikan teman, ust/usth, atau orang lain dengan tujuan merendahkan, menghina, dan menjadikan bahan tertawaan. Tidak menyerupai laki-laki (bagi tholibah) dan tidak menyerupai perempuan (bagi tholib)

H. Pakaian, Penampilan, dan Kerapian Secara umum santri diwajibkan berpakaian bersih, rapi, sopan, dan sesuai dengan tuntutan syariat Islam, dengan ketentuan tambahan sebagai berikut: Semua pakaian santri wajib diberi identitas berupa bordir (minimal inisial). Pakaian yang tidak diberi identitas akan disita oleh wali asrama dan jika dalam waktu sepekan tidak diambil maka akan dikelola oleh lembaga. 1.

Aturan Standar Berpakaian di Pesantren Thalib Pakaian disetrika Baju dimasukkan Memakai ikat pinggang Sepatu kulit warna hitammodel pantovel bagi siswa SMA dan Sepatu hitam model kets dipakai rapi dan berkaos kaki putih panjang diatas mata kaki. e. Tidak memakai pakaian rangkap dua, kecuali kaos dalam. f. Kaos dalam tidak melebihi pakaian luar. g. Setiap santri harus menggunakan kaos dalam. a. b. c. d.

Thalibah a. Pakaian disetrika b. Baju dan kaos dengan panjang satu jengkal di atas lutut c. Jilbab menutupi dada. Batas jilbab samping minimal satu jengkal dari bahu. d. Tidak diperkenankan menggunakan jilbab Paris/tipis dan transparan. e. Pakaian longgar dan dikancing f. Wajib berkaos kaki panjang minimal sampai setengah Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)46

h. Santri tidak diperkenankan memakai celana pendek di asrama maupun di luar asrama. i. Santri tholib dilarang mengenakan celana jeans, celana sarung/batik, dan celana training sebagai bawahan baju koko seragam hari Jumat.

g.

h. i.

j.

k.

betis selama di luar asrama. Sepatu kulit warna Hitammodel pantofel bagi siswa SMA dan Sepatu hitam model kets dipakai rapi dan berkaos kaki putih panjang diatas mata kaki. Tidak mengenakan pakaian yang tipis dan ketat Wajib menggunakan celana panjang yang longgar.Contoh : Olahraga dan Pramuka Wajib mengenakan celana panjang dibalik rok/gamis pada aktivitas sehari-hari di luar asrama. Santri tidak diperkenankan memakai celana pendek di asrama maupun di luar asrama

a. Di Pesantren dan Luar Pesantren a. Bebas, rapi, dan menutup aurat b. Dilarang mengenakan celana pendek, ataupun setengah panjang (3/4), yang rawan terbukanya aurat, dalam keadaan sadar ataupun tidak disadari. c. Tidak diperkenankan mengenakan celana panjang berbahan jeans d. Ketika keluar asrama harus mengenakan sandal/sepatu. Keluar asrama wajib mengenakan kaos kaki (bagi thalibah) e. Pakaian ketika acara resmi sekolah keluar pesantren (rihlah, kunjungan edukasi, studi banding, dsb) santri mengenakan pakaian seragam sekolah yang ditentukan. Tidak boleh berganti pakaian selama di tempat tujuan f. Ketika acara keluar pesantren atau ke kampung sekitar pesantren, santri tholibah wajib mengenakan rok. g. Ketika memasuki wilayah pesantren santri tholibah wajib mengenakan rok dan dilarang memakai celana panjang dengan seluruh jenisnya h. Santri dilarang bertelanjang dada meskipun di dalam kamar


b. Di Masjid/saat melakukan ibadah sholat di masjid Santri

THO LIB

THO LI BAH

Dzuhur, Ashar

Magh rib, Isya

Pakai seragam sekolah, sesuai keten tuan sekolah, Sarung dan tetap rapi Baju koko (dimasukkan) Peci Atau Sarung, baju koko, dan peci

Shubuh

Jumatan

Sarung Baju koko Sarung/ Peci celana, Atau Gamis Pakaian panjang seragam warna pada hari putih, itu, dipakai Peci, dan sesudah Memakai mandi wewangian sebelum shubuh

Ketera ngan Dipakai sejak dari asrama, dianjurkan sudah berwudhu, dan memakai wewangian

Pakai seragam sekolah, sesuai Dianjurkan ketent berwudhu uan sekolah, Mukena Mukena _ sejak dari ditambah asrama dengan mukena. Dibalik mukena tidak diperbolehkan mengenakan kaos pendek dan celana pendek Jika mengenakan jilbab pendek sebagai dalaman maka selama di masjid tidak boleh membuka mukena.

c. Di Sekolah Berpakaian seragam sekolah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jam Sekolah (Pukul 06.40—15.30 wib) Senin, Selasa, Kamis : Biru-biru (SMP) Senin, Selasa, Kamis : Putih-Abu-abu (SMA) Rabu : Batik resmi sekolah Jum’at : Baju koko dan gamis resmi sekolah Sabtu : Baju Pramuka Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)48

Catatan: sepatu harus selalu dipakai ketika keluar kelas. b. Sore Hari (Pukul 15.30-17.00) 01) Bebas, rapi, dan menutup aurat 02) Boleh mengenakan sandal 03) Khusus thalib, bila mengenakan kaos harus berkerah kecuali saat olahraga. 04) Sandal diletakkan dengan rapi ditempat yang telah ditentukan. d. Ketika Kepramukaan a. Pakaian Kepramukaan (Pakaian Dinas Harian) Resmi b. Pakaian Lapangan (celana lapangan,kaos kepanduan, kaos kaki, sepatu lapangan). c. Saat mengenakan kaos pramuka tetap harus dimasukkan (Tholib) e. Ketika Berolah Raga Dan Beladiri a. Pakaian olahraga dari sekolah digunakan pada waktu pelajaran olahraga. b. Olahraga di luar waktu pelajaran olahraga mengenakan pakaian bebas, namun rapi dan tidak mengenakan celana ¾ atau celana pendek (wajib training) c. Dilarang mengenakan kaos olahraga tanpa lengan (tholib) dan pakaian sekolah. d. Pakaian seragam beladiri dikenakan pada waktu pelajaran beladiri. e. Usai olahraga harus segera berganti pakaian. Tidak melakukan kegiatan lain f. Usai berenang, santri tidak boleh mengenakan pakaian basah, menutupi pakaian basah yang masih dipakai dengan sarung, dll. menuju asrama masing-masing (wajib bilas dan ganti pakaian di lokasi kolam renang) g. Tetap menutup aurat ketika berenang.Tholib-Tholibah wajib mengenakan pakaian renang.

f. Ketika Halaqoh a. Boleh mengenakan sandal. b. Thalib menggunakan baju koko lengan panjang dan berpeci. Thalibah mengenakan gamis dengan jilbab panjang. g. Seragam non sekolah Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)49

a. Proses pembuatan dan pendesainan wajib melibatkan wali asrama atau wali kelas. b. Tetap mengikuti kaidah islami (tidak ketat dan tidak transparan) c. Pembuatan kaos, baju, tas, baju tasyakuran, dan sebagainya yang mengatasnamakan angkatan, kelompok pembinaan, kelas, ekskul, organisasi, asrama, dan club wajib meminta izin secara tertulis dari Kepala Bidang Pembinaan Santri dengan melampirkan model dan desain terlebih dahulu sebelum dipesan. d. Desain wajib mengikutsertakan logo NF dan tulisan “Nurul Fikri Boarding School”. e. Seragam yang tidak mendapat izin atau tidak didampingi wali kelas dan wali asrama, namun sudah jadi dan atau juga hasil yang tidak sesuai dengan model dan desain yang diizinkan akan menyebabkan seragam tersebut tidak boleh dipakai di dalam lingkungan NFBS baik secara bersama-sama maupun per orangan. f. Tidak boleh digunakan ketika acara resmi sekolah keluar pesantren g. Pelanggaran terhadap aturan ini akan menyebabkan seragam disita tanpa penebusan h. Penampilan dan Kerapian Diri 1. Santri dilarang berambut panjang (thalib) atau menata rambut dengan gaya yang tidak islami (untuk thalib dan thalibah) misalnya: mewarnai rambut. 2. Santri dilarang berkuku panjang dan memakai cat kuku. 3. Santri dilarang membuat tato atau menggambari kulit 4. Santri dilarang memakai perhiasan-perhiasan (gelang, anting-anting, cincin, jam warna warni yang menyerupai gelang, kalung, tasbih yang digunakan sebagai gelang, dll) untuk tholib. 5. Batas rambut (thalib) Depan : tidak menutupi alis Samping : tidak mengenai telinga Belakang : tidak menyentuh kerah baju Atas : rapi sesuai dengan ketentuan pada banner kerapian rambut

I. Penggunaan Wilayah Bawah 1. Yang dimaksud wilayah bawah adalah mulai dari NUFI Mart, klinik, mushola, saung besar, sampai kolam renang. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)50

2. Jadwal yang diatur adalah jadwal untuk semua kegiatan (belajar mandiri, bermain, pembelajaran, ekstrakurikuler, belanja di minimarket dan koperasi, dsb.) 3. Halang rintang adalah wilayah Thalib, Garbel adalah wilayah Thalibah, sedangkan klinik adalah wilayah netral yang kunjungannya diatur dengan peraturan klinik. 4. Jadwal thalib : Senin, Selasa, dan Sabtu (07.00—17.00). Kegiatan di atas pukul 17.00 harus bersama pendamping/murabbi 5. Jadwal thalibah: Rabu, Kamis, dan Jumat (07.00—17.00). Tidak ada kegiatan di atas 17.00 bagi thalibah di wilayah bawah. Catatan bagi thalibah a. Wilayah Kolam Renang dan kegiatan berenang hanya diperbolehkan jika didampingi oleh ustazah. 1:10 b. Wilayah Halang Rintang hanya boleh digunakan untuk pramuka/kegiatan sekolah dengan didampingi Ust/Ustzh Tim Pramuka/Pembina OSIS 6. Jadwal penggunaan wilayah bawah pada hari Ahad Catatan: Bagi orang tua yang memiliki putra dan putri sekaligus diperkenankan membawa keduanya. Tidak boleh mengajak santri yang lain dan wajib menjaga pergaulan keduanya dengan santri lain. 7. Pertemuan Thalib—Thalibah hanya diperbolehkan bagi saudara kandung dan melakukan pertemuan di mushola bagian bawah. Tidak mengajak teman dan dibuktikan dengan membawa Kartu Saudara. Dilakukan sejak pukul 13.30 – 15.30 pada hari Jumat. Pelanggaran yang terjadi akibat pertemuan tersebut (misalnya: membawa barang titipan dari lawan jenis), dapat mengakibatkan Kartu Saudara ditarik dan santri dilarang untuk melakukan pertemuan kembali. Saudara sepupu, tetangga, dan mantan teman sekelas di sekolah asal, tidak termasuk dalam peraturan ini. J. Hubungan Santri 1. Santri dilarang menjalin komunikasi atau bentuk hubungan lainnya yang tidak Islami dengan lawan jenisnya, (pacaran, berbicara kotor, saling menghina/mencaci) baik di dalam maupun di luar wilayah Nurul Fikri Boarding School dengan media apapun (surat, hape, internet, dll.) 2. Santri yang terbukti berhubungan khusus (pacaran) dengan lawan jenis seperti: ketemuan, nonton, jalan berduaan (sesama santri NFBS atau dengan orang luar) maka akan mendapat SP1. 3. HP, Laptop, dan chip hape kamar (legal) atau chip ilegal yang digunakan untuk berhubungan khusus (pacaran) akan dianggap ilegal dan disita tanpa diikuti penebusan. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)51

4.

5. 6. 7.

Hubungan santri dalam rangka organisasi (rapat) harus didampingi oleh pembimbing. Tim Kedisiplinan berhak melarang rapat organisasi tanpa pendamping. Pertemuan thalib-thalibah untuk keperluan sekolah, organisasi, dan kegiatan besar OSIS/Pesantren harus mendapatkan izin dari Tim Kedisiplinan Santri yang menjadi perantara dalam hubungan santri lain juga akan diproses sebagai pelaku. Hubungan saudara hanya diizinkan bagi saudara kandung. Dibuktikan dengan kepemilikan kartu saudara.

K. Lain-lain a. Peraturan Tambahan 1. Santri dapat memberikan usul dan saran secara tertulis dengan adab Islami, kepada Kepala Pembinaan Santri 2. Setiap pelanggaran akan mendapat konsekuensi yang terus berlanjut (terakumulasi) dari ringan ke berat sesuai dengan tahapannya. 3. Penindak langsung atas pelanggaran berupa konsekuensi langsung adalah Tim Kedisiplinan dan ustadz/ustadzah yang melihat langsung kasus tersebut. Untuk selanjutnya di serahkan pada Tim Kedisiplinan 4. Pemberi penghargaan adalah bidang yang berkenaan dengan prestasi yang diperoleh dapat berkoordinasi dengan bidang lain. 5. Tidak ada pemutihan SP (dalam surat perjanjian sudah tercantum peringatan). 6. Pelanggaran ringan yang masuk ke pelanggaran sedang (super/surat perjanjian) dapat diputihkan jika selama satu bulan berturut-turut santri tidak melakukan pelanggaran yang sama. Tidak berlaku untuk pelanggaran sedang dan berat yang langsung, bukan karena akumulasi. 7. Santri yang masuk dalam pelanggaran berat dan sangat berat akan dipanggil dalam Majlis al-Islaah al-Jamaa’i dan mendapatkan Surat Peringatan (SP) dari Majlis al-Islaah al-Jamaa’i. 8. Bukti fisik atas prestasi dan pelanggaran yang dilakukan santri akan dimonitor dalam dokumen Tim Kedisiplinan (Wakil Kepala Bid. Kedisiplinan). 9. Setiap akhir bulan semua pelanggaran dan prestasi akan dilaporkan kepada Kepala Bidang Pembinaan Santri, dan Kepala Sekolah untuk disosialisasikan pada jajaran dibawahnya. 10. Hasil putusan Majlis al-Islaah al-Jamaa’i akan diberitahukan kepada wali asrama, untuk kemudian dikomunikasikan kepada orang tua/wali santri. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)52

11. Semua pelangggaran dan prestasi santri akan diumumkan di depan jamaah masjidatau pada upacara bendera atau pada kegiatan resmi lain. 12. Barang ilegal yang tidak berada di wilayah NFBS (sudah dibawa pulang atau dijual) maka tetap akan diminta dan disita atau (jika hilang) akan dikenai denda seharga barunya barang tersebut. 13. Orang tua yang diketahui secara jelas mendukung dan memfasilitasi pelanggaran yang terbukti dilakukan oleh anaknya bahkan melakukan pembelaan terhadap pelanggaran yang dilakukan akan mendapatkan Surat Pengingatan dari Kepala Bidang Pembinaan Santri. 14. Semua barang temuan harus diserahkan dan dikumpulkan di kantor Bidang Pembinaan Santri (bisa dititipkan ke ust/usth/wali asrama). Santri dilarang menyimpan barang temuan. Semua santri diharapkan mengecek ke binsan setiap kehilangan barang. (satu pintu ‘lost and found’) 15. Setiap kepulangan liburan kenaikan kelas (akhir tahun ajaran) santri diwajibkan membawa semua barang bawaan pulang ke rumah, karena akan diadakan rolling asrama dan rehab bangunan. Barang-barang yang tidak dibawa pulang tidak menjadi tanggung jawab wali asrama dan akan dianggap dihibahkan dan dikelola oleh lembaga. 16. Barang kiriman dari orang tua via paket, pos, dan Kantor Yayasan (Depok) akan diperiksa oleh wali asrama sebelum diserahkan kepada santri. Pemeriksaan disaksikan oleh santri yang memiliki barang tersebut. Jika diketahui ada barang-barang yang tidak diperbolehkan maka akan disimpan oleh wali asrama sampai mendapatkan izin dari lembaga. Atau akan dikembalikan pada orang tua. 17. Pembuatan nama angkatan, club, organisasi, dan kelas harus meminta izin Kepala Bidang Pembinaan Santri. Pengajuan dengan memberikan surat dan lampiran berisi nama angkatan, arti, asal bahasa, makna kata, 18. Barang - barang ilegal tidak dapat ditebus, kecuali laptop. 19. Jenis Barang Illegal a. IPOD, MP4, MP3, HP, modem internet, joystick, flashdisk, headset, charger hape bukan hape asrama, hardisk eksternal, senjata tajam, kamera DSLR/SLR, alfalink, sepeda, permainan kartu apapun, mainan yang menyerupai (pistol, hewan berbisa, senjata tajam), peralatan yang digunakan untuk mengerjai/mengolok-olok, dll. b. Semua barang yang sudah dilarang dalam PANTAS c. Semua barang elektronik yang tidak dilaporkan dan tidak mendapat izin wali asrama d. Semua barang yang digunakan tidak sesuai fungsi dan tempatnya. Contoh: komik atau novel yang dibaca di kelas. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)53

e.

Buku, majalah, laptop, CPU, dan Camera Digital yang di dalamnya terdapat gambar, musik, video, dan dokumen yang tidak diperbolehkan atau digunakan untuk melihat/menonton. Misal: Mengandung pornografi, syirik, horor, psikopat, dan foto, rekaman video, atau tulisan mengenai lawan jenis yang tidak ada hubungan keluarga. f. Semua barang pemberian lawan jenis yang tidak ada hubungannya dengan keluarga. g. Semua barang yang didapat dengan cara tidak halal (ghasab, mencuri, meminta dengan paksa, dsb.) h. Semua barang yang didapat dari belanja online ilegal dan semua barang yang dijual oleh santri yang tidak sesuai aturan. 21. Semua barang sitaan akan dikelola oleh lembaga (Wali asrama dan atau Tim Kedisiplinan). Bentuk pengelolaan: dimusnahkan, dimanfaatkan, dijual, disumbangkan, dilelang, dsb.Kehilangan isi (hardisk, hape, laptop) bukan tanggung jawab Tim Kedisiplinan. 22. Santri dilarang belanja online tanpa sepengetahuan lembaga (binsan/sekolah). Barang kiriman dari toko online yang proses pemesanannya tidak diketahui lembaga, akan disita oleh tim kedisiplinan. 23. Santri dilarang berjualan untuk keperluan/keuntungan pribadi kecuali sebagai berikut: a. Hanya kepanitiaan Spacy dan Flight yang boleh melakukan penjualanan b. Barang-barang yang dijual oleh Panitia Spacy dan Flight harus diajukan secara resmi (diketahui pembina dan wakasis) untuk mendapatkan persetujuan dari klinik dan bidang pembinaan santri) c. Hanya boleh menjual barang jadi siap pakai/siap konsumsi. Santri dilarang memasak atau mengolah di asrama menggunakan barang/inventaris milik asrama atau listrik milik pesantren. d. Barang-barang yang diketahui dijual namun tidak pernah diajukan sebelumnya, maka dapat disita oleh Tim Kedisiplinan atau wali asrama. 24. Buku, majalah, koran, novel, dan komik yang diperbolehkan a. Tidak mengandung (baik keseluruhan ataupun sebagian): pornografi, syirik, horor, psikopat, dan tidak mendidik. b. Pada hari biasa hanya dibaca pada pukul 15.30 s.d. 17.00, sedangkan pada hari Ahad boleh dibaca sejak selesai piket pagi sampai pukul 17.00 Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)54

c.

Dilarang dibaca ketika waktu belajar malam dan ketika izin tidak masuk sekolah karena sakit. d. Tidak dibawa ke sekolah, ke masjid, dan ke halaqah. Kecuali, untuk kegiatan pembelajaran saat itu. Dibuktikan dengan adanya tanda tangan ustaz/ustazah yang bersangkutan. e. Di luar waktu yang ditentukan, diletakkan di tempat yang ditentukan oleh wali asrama. f. Harus diseleksi terlebih dahulu oleh wali asrama dan dibubuhkan tanda tangan wali asrama di halaman awalnya. 25. Pembuatan buku tahunan dan baju tasyakuran dikelola oleh lembaga (pesantren lewat wali kelas dan wali asrama). Santri dilarang mengelola sendiri. Lembaga tidak mengizinkan pihak eksternal (fotografer, pembuat buku, penjahit, dll. dari luar) untuk datang ke Nurul Fikri mengurus(transaksi, ambil gambar, mengukur baju, dll.) buku tahunan atau baju tasyakuran yang dikelola oleh santri. 26. Sumpah palsu adalah melanggar sumpah yang telah disampaikan di depan 2 orang saksi atau lebih. 27. Pengurus OSIS dan peserta lomba yang mendapatkan SP1 akan diberhentikan dari kepengurusan OSIS atau dari kepesertaan lomba. 28. Santri yang pernah mendapatkan SP 1 tidak dapat dipilih sebagai tim inti organisasi siswa. 29. Pemilihan Struktur Inti (Ketua, Wakil Ketua, Bendahara, Ketua Bidang) Organisasi Siswa, harus sepengetahuan dan disetujui oleh lembaga (sekolah/binsan). 30. Santri dilarang berolahraga ketika masa ujian (Ujian Akhir Semester, Ujian Kenaikan Kelas, khusus kelas 9 dan 12: Try Out UN, Ujian Sekolah, dan Ujian Nasional). 31. Santri kelas 9 SMP Islam Nurul Fikri Boarding School yang terdata sebagai santri kelas 10 SMA Islam Nurul Fikri Boarding School, selama liburan tetap dianggap sebagai santri Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri Boarding School sehingga tetap terikat dengan PANTAS. 32. Peraturan dan tata tertib yang dibutuhkan (masjid, laboratorium, lapangan, sekolah, asrama, dan tempat yang lain) namun belum tercantum dalam teks ini, akan dibuat menyusul, atau ditentukan pada peraturan lain, dengan persetujuan pihak Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri. Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)55

33. Tim Kedisiplinan berhak menyidak, memeriksa, menyita, barang-barang santri di asrama. 34. PERATURAN KHUSUS: UNTUK ALUMNI/MANTAN SANTRI YANG BERKUNJUNG KE PESANTREN a. Sebelumnya wajib menghubungi Kepala Bidang Pembinaan Santri sebagai bentuk meminta izin. b. Tidak tidur di asrama di kamar santri, melainkan pada tempat yang ditentukan oleh lembaga. c. Wajib mematuhi PANTAS (dengan beberapa pengecualian dari lembaga) d. Lembaga berhak menolak kedatangan alumni.

III PEDOMAN PENGHARGAAN DAN KLASIFIKASI PRESTASI No JENIS PRESTASI I BAIK 1 Hafal Alquran 3 juz 2 Hafal 10 Hadist Arbain Menjadi pengurus inti panitia, Tim kedisiplinan,Tim bahasa, Tim Ibadah, OSIS, dan 3 organisasi formal sekolah/pesantren lainnya, menjadi Ketua Kelas, mentor maupun santri latih. Mengikuti mukhoyam atau daurohkepemimpinan 4 santri Mengikuti kegiatan tahfidz dan Bahasa Arab 5 dengan baik (datang tepat waktu, semangat) selama setahun 6 100 % ke sekolah selama 1 semester 100 % hadir pembinaan selama 1 semester tepat 7 waktu Piket asrama terus menerus selama 1 semester 8 (pagi dan sore) Hadir ke Masjid 100% selama satu semester tepat 9 waktu 10 Mendapat predikat kamar terbaik selama 1 Bulan

PENGHARGAAN SERTIFIKAT Binsan Binsan Sekolah/Binsan

Binsan/Sekolah Binsan Sekolah Binsan Binsan Binsan Binsan


11 Mendapat peringkat 2 dan 3 di kelas Menjadi duta Pesantren di tingkat 12 Provinsi/Nasional/Internasional

II

1 2

SANGAT BAIK

Hafal Alquran 6 juz Hafal 20 Hadist Arbain Menjadi juara dalam lomba tingkat 3 kecamatan/rayon/kabupaten 4 Mengungkap kasus pelanggaran berat 5 Mendapat 6 sertifikat (baik) 6 Puasa senin kamis selama 1 semester 7 Tidak pernah masbuk selama 1 tahun 8 Qiyamulail selama 1 bulan berturut-turut Menjadi mentor/murobbi/ah yang baik selama satu 9 tahun Menjadi peringkat I di kelasnya masing-masing 10 (yang bukan juara kelas paralel) 11 Mampu menjadi khotib di masyarakat

Sekolah Sekolah

VOUCHER KOPERASI + Rp 50.000,00 + SERTIFIKAT (diumumkan di papan pengumuman masjid) Binsan Binsan Sekolah Binsan Pesantren Binsan Binsan Binsan Binsan Sekolah Binsan

VOUCHER KOPERASI Rp100.000,00 + SERTIFIKAT+ III MEMBANGGAKAN PENGHARGAAN LANGSUNG (Barang) dan ( diumumkan di papan pengumuman masjid) 1 Hafal Alquran 10 juz Binsan 2 Hafal 30 Hadist Arbain Binsan 3 Menjadi juara dalam lomba tingkat provinsi Sekolah Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)57

4 5 6 7 8

IV

1 2 3

4

5 6

V

Menjadi juara kelas paralel Karya tulis buatannya (Novel, puisi, cerpen, komik,dll) dimuat di media cetak lokal atau nasional Memiliki 3 kali prestasi kategori sangat baik Mampu bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris atau bahasa Arab, dibuktikan dengan tes dari Badan Bahasa Melaksanakan puasa Nabi Daud 3 bulan

SANGAT MEMBANGGAKAN

Hafal Alquran 15 juz selama di NF Hafal seluruh Hadist Arbain Menjadi juara dalam lomba tingkat nasional Mampu bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris dan bahasa Arab, dibuktikan dengan tes dari Badan Pembinaan Bahasa Karya tulis buatannya (Novel, puisi, cerpen, komik,dll) diterbitkan dalam bentuk buku oleh penerbit umum 3 kali mendapat predikat membanggakan

ISTIMEWA

Sekolah Binsan Pesantren Binsan Binsan

VOUCHER KOPERASI Rp 200.000,00 + SERTIFIKAT + PENGHARGAAN LANGSUNG (barang) dan ( diumumkan di papan pengumuman masjid) Binsan Binsan Sekolah

Binsan

Binsan Pesantren

VOUCHER KOPERASI Rp.500.000,00 + SERTIFIKAT + Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)58

PENGHARGAAN LANGSUNG (barang) dan ( diumumkan di papan pengumuman masjid) 1 2 3

Terbukti 3 kali mendapatkan penghargaan sangat membanggakan Menjadi juara dalam lomba tingkat internasional (juara I, II, III) Hafal lebih dari 20 Juz selama di NF

Pesantren Sekolah Binsan


IV PEDOMAN PELANGGARAN DAN KLASIFIKASI SANKSI NO

JENIS PELANGGARAN

KONSEKUENSI HUKUMAN I RINGAN LANGSUNG 1. Hukuman langsung di 1. Masbuq shalat tempat diberikan 2. Tidak melakukan shaum sunnah kecuali alasan syar’i kepada santri oleh Makan dan minum dengan tangan kiri dan berdiri / 3. ustadz/ustadzah yang berjalan mengetahui santri Terlambat hadir dalam kegiatan. (contoh: sekolah, melanggar tata tertib 4. halaqah, ke masjid, seminar resmi, Lailatul lainnya, dengan Ansyitoh) konsekuensi fisik yang 5. Berpakaian tidak Islami tidak melukai (seperti, 6. Berpakaian tidak sesuai aturan Merapikan qur’an, Tidak mematikan lampu, kipas angin, dan kran air 7. sandal, karpet, atau saat meninggalkan ruangan. Membersihkan kaca Tidak tertib belajar pada saat jam belajar (di 8. jendela, lantai, wc, sekolah/di asrama) halaman, atau Enggan menabung/menitipkan uang pada wali 9. memungut sampah, asrama atau membantu tugas 10. Meletakkan barang/uang bukan pada tempatnya kedisiplinan dll. yang Membuat keributan dan kegaduhan di asrama, 11. sejenis), atau hukuman masjid, dan kelas yang mendidik lainnya 12. Tidak mengerjakan tugas dari ustadz/ah (seperti tilawah, 13. Terlambat kembali ke asrama ceramah, qiyam lail dll 14. Tidak membawa alquran ketika mentoring/sekolah yang sejenis). 15. Tidak mengikuti kegiatan resmi pesantren 2. Hukuman disesuaikan 16. Membuang sampah tidak pada tempatnya dengan peraturan yang 17. Melakukan tindakan yang mengganggu kebersihan lain yang ditetapkan 18. Melakukan tindakan yang mengganggu keindahan oleh yayasan 19. Tidak segera mencuci alat makan setelah makan 3. Didenda uang atau 20. Lupa dan terlambat mengembalikan barang pinjaman Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)60

21. Tidak memberitahukan barang temuan 22. Berjual beli di lingkungan pesantren tanpa izin Tidak memberitahukan barang pesantren yang 23. terlantar Menghilangkan barang pinjaman dengan 24. penggantian Merusak barang barang milik orang lain atau 25. pesantren tanpa sengaja 26. Memberikan julukan yang buruk terhadap orang lain Melanggar batas wilayah (tholinb-thalibah) dan batas 27. waktu bermain Tidak berbahasa Arab/Inggris pada waktu yang 28. sudah ditentukan 29. Berbahasa Lu/Gue dan berbahasa kasar 30. Berbahasa daerah Tidak menggunakan bahasa resmi dalam administrasi 40. sekolah 41. Kembali ke pesantren tidak tepat waktu Membawa, memiliki, memakai barang-barang 42. bergambar dan bertuliskan tidak islami Berambut panjang atau menata rambut dengan gaya 43. tidak islami Berkuku panjang/memakai cat kuku/memakai cat 44. rambut 45. Memakai perhiasan untuk thalib 46. Membuat/menggambari kulit 47. Kembali ke asrama tanpa izin ketika waktu sekolah 48. Tidak membawa perlengkapan belajar hari itu 49. Makan dan minum di dalam kelas saat KBM 50. Meninggalkan sandal dan sepatu di luar asrama Tidak melaporkan kondisi kesehatannya kepada 51. klinik

barang sesuai dengan situasi dan tempat kejadian pelanggaran


PERINGATAN DAN II SEDANG HUKUMAN LANGSUNG 1. Meninggalkan shalat fardhu dengan tidak sengaja 1. Santri mendapat Surat (ketiduran/lupa) Perjanjian (super) dari Tim Kedisiplinan 2. Tidak mencegah kemungkaran 3. Tidak melaporkan kejadian penting atau pelanggaran 2. Hukuman langsung disesuaikan dengan 4. Suka membuka aib saudaranya peraturan lain yang 5. Mengganggu jalannya ibadah harian ditetapkan oleh 6. Menghina / meremehkan peraturan pesantren* penegak kedisiplinan 7. Memengaruhi atau mengajak orang lain kepada (semua guru) keburukan 8. Terlambat kembali pesantren tanpa alasan syar’i dan 3. Santri tidak diperbolehkan keluar tanpa didukung bukti kuat pesantren untuk 9. Keluar asrama tanpa izin / tanpa melalui prosedur kegiatan apapun perizinan yang benar kecuali keperluan 10. Mengabaikan sanksi yang diberikan lembaga* berobat selama 1 11. Memiliki Chip atau Sim Card HP secara illegal bulan.* 12. Membawa dan atau menggunakan barang illegal 4. Didenda sesuai dengan 13. Menghina, mengejek, dan merendahkan sesama situasi dan tempat santri baik lisan maupun tulisan dengan media kejadian pelanggaran apapun ( co: twitter, facebook, dll)* 14. Menulis/corat-coret, menggambar, atau menempelkan sesuatu bukan pada tempatnya 15. Menolak membayar utang/mengingkari utang 16. Merusak barang milik orang lain atau pesantren dengan sengaja 17. Menjahili atau berlaku tidak sopan terhadap orang lain yang berulang tahun/milad. 18. Nyata-nyata dengan sengaja melakukan pelanggaran bahasa 19. Tidak masuk sekolah tanpa alasan yang diperkenankan 20. Tercatat 5 kali melakukan pelanggaran ringan (5x Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)62

hukuman langsung) 21. Melakukan tindakan provokasi untuk kegaduhan 22. Tidak memakai kaos kaki saat keluar asrama (untuk thalibah) 23. Menitipkan barang illegal kepada selain ke wali asrama 24. Tidak menitipkan uang jajan ke Wali Asrama 25. Terbukti memakai /menggunakan barang milik orang lain tanpa ijin pemiliknya 26. Membawa barang-barang (elektronik dan non elektronik) yang tidak mendapat izin dari Wakil Lembaga (wali asrama, binsan, sekolah) 27. Tidak mengikuti aktivitas pembinaan/halaqah 3 X * 28. Khusus: Santri yang membuang sampah Denda Rp50.000 sembarangan / Tidak pada tempatnya III BERAT 1. Mempercayai dan mengikuti dukun

Mukhayyam Ruhii Pelanggaran pertama, Mendapat SP1 disertai Pemberitahuan ke orang tua , dan diumumkan di masjid di hadapan seluruh santri, dan dikarantina di Masjid serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh Tim Kedisiplinan (Wakil kepala bidang Kedisiplinan), yaitu:  Tilawah quran dengan target ditentukan  Menghafal quran dengan target ditentukan  Membuat resensi buku

2. Berhubungan dengan jin 3. Melakukan kemunafikan (berbohong, berkhianat, ingkar janji) Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)63

4. Menjalin komunikasi (berbau pornografi) atau bentuk hubungan lainnya / tidak islami (berpacaran) dengan lawan jenis yang bukan muhrim baik di dalam maupun di luar lingkungan pesantren. 5. Menghina, mengejek, dan merendahkan, tamu, dan ustadz/ah 6. Mencuri, melakukan perbuatan (menulis, menonton, menggambar, menyimpan, membawa, membeli mengandung pornografi dan asusila, suka sesama jenis, merokok, meminum/memakan barang haram, 7. Mencederai dan mencelakakan orang lain dengan sengaja (co: berkelahi, mendorong, menjegal, memukul, melempar, menendang) 8. Mencemarkan nama baik lembaga 9. Menelepon atau mengirim sms dan gambar tidak sopan atau seronok/cabul 10. Memasuki rumah Ustadz dan karyawan tanpa izin 11. Provokasi & Konspirasi untuk kemaksiatan 12. Meninggalkan/tidak shalat fardhu dengan sengaja 13. Keluar pesantren tanpa izin (kabur) 14. Tidak mengikuti mukhayyam quran dengan sengaja 15. Pemalakan dan bulliying atau intimidasi 16. Terbukti 3 kali melakukan pelanggaran sedang









atau tafsir alquranterbimbing oleh tim perpustakaan Berpidato/kultum seusai shalat Isya di masjid selama 3 hari Santri dicabut hak untuk izin keluar pesantren dan mengikuti aktivitas/kegiatan seperti lomba, olahraga, wisuda atau kegiatan ekstra kurikuler selama 3 bulan Menjadi petugas K3 di lingkungan pesantren selama 6 hari Dicukur licin bagi tholib dan hukuman khsusus yang diatur oleh Tim Kedisiplinan


17. Kasus lama (yang sama) yang baru terbongkar atau terlaporkan ke Tim Kedisiplinan seiring dengan terbongkarnya kasus baru. Akan langsung mendapat SP2. Contoh: Hari ini santri ketahuan mencuri barang-barang milik temannya. Setelah dilakukan investigasi, ketahuan kalau santri pernah melakukan hal yang sama sebelumnya.

bagi tholibah  ( diumumkan di papan pengumuman masjid) Pelanggaran kedua Serupa, Mendapat SP2 disertai Pemberitahuan ke orang tua , dan diumumkan di masjid di hadapan seluruh santri dan dikarantina di Masjid serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh Tim Kedisiplinan, yaitu:  Tilawah quran dengan target ditentukan  Menghafal quran dengan target ditentukan  Membuat resensi buku atau tafsir alquran terbimbing oleh tim perpustakaan  Berpidato/kultum seusai shalat Isya di masjid selama 6 hari  Santri dicabut hak untuk izin keluar pesantren dan mengikuti aktivitas/kegiatan seperti lomba,olahraga, wisuda atau kegiatan


ekstra kurikuler selama 6 bulan  Menjadi petugas K3 di lingkungan pesantren selama 12 hari  Dicukur licin bagi tholib dan hukuman khsusus yang diatur oleh Tim Kedisiplinan bagi tholibah  diumumkan di papan pengumuman masjid

IV SANGAT BERAT DIKELUARKAN 1. Menolak aqidah yang benar 2. Mengikuti faham aqidah yang bathil 3. Menyebarkan aqidah yang bathil Santri langsung mendapat 4. Terbukti 3 kali melakukan pelanggaran berat serupa SP III. 5. Melakukan tindakan kriminal berat (membunuh, Keputusan santri merampok, berzina, narkoba, dikenai hukuman dikeluarkan/tidak penjara oleh pihak berwajib, dll) berdasarkan pada hasil 6. Sumpah palsudihadapan banyak orang Rapat Kepala Bidang 7. Pelanggaran lain yang dianggap sangat berat Panduan Akhlaq dan Tata Tertib Santri (Pantas)66

berdasarkan keputusan hasil rapat pimpinan lembaga (contoh: memukul guru, merekam adegan mesum, mendatangi dukun, dll)

dengan Yayasan.

*

Catatan: Tanda asterik ( ) dibelakang pelanggaran mengacu pada tanda asterik di sanksi sebagai tambahan hukuman. Jadi, pelanggaran yang tidak ada tanda asteriknya maka tidak terkena sanksi yang bertanda asterik.


DAFTAR PERLENGKAPAN SANTRI BARU TAHUN PELAJARAN 2015-2016 THALIB/ SANTRI PUTRA No.

Nama Barang

Jumlah

Ket.

Semua

Sesuai ketentuan penjahitan Terjemah, ukuran sedang 15 cm x 25 cm yang halamannya 15 baris dan tipenya alquran pojok (DISEDIAKAN DI KOPERASI) Warna bebas Model bebas warna hitam (SMP), Model Pantofel warna hitam (SMA) harga maksimal 500rb SMP-SMA: Warna bebas harga maksimal 500rb

1

Pakaian seragam sekolah

2

Alquran terjemah*

1

3

Kaos kaki

6

4

Sepatu sekolah

1

5

Sepatu olahraga

1

6

Tas sekolah

1

7

Alat tulis sekolah

1 set

8

Buku penunjang pelajaran

Sckp

9

Baju renang*

1

Penghapus, rautan, gunting, cutter, pengaris, buku tulis, bolpoint, pensil, buku gambar, kertas HVS, dll Dianjurkan kamus bahasa Inggris, bahasa Arab, buku pintar, dll Baju renang terusan (tholib) dan baju renang muslimah (tholibah)

PERLENGKAPAN ASRAMA / KEGIATAN KEPESANTRENAN 10 Sarung 2 11 Sajadah 1 12 Gamis panjang 1 Boleh lengan panjang atau pendek 13 Kaos dalam warna putih 6 Untuk daleman baju 14 Celanan panjang bahan & training 3 15 Celana dalam 12 16 Tas splastik / bath bag 1 Untuk menyimpan perlengkapan mandi 17 Handuk mandi 2 18 Ember ukuran 5 liter 1 Untuk mencuci pakaian dalam / kaos kaki Ukuran 150 x 200 warna biru polos 19 Selimut tipis* 1 (DISEDIAKAN DI KOPERASI) 20 Bantal 1 Tidak diizinkan membawa guling Ukuran single 90 x 200, warna biru polos 21 Sprei dan sarung bantal* 2 (DISEDIAKAN DI KOPERASI) 22 Sandal 1 Piring, mangkuk, dan gelas tahan 23 2 pecah


24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Sendok dan garpu Sisir Minyak wangi nonalkohol Gunting kuku Gantungan baju / hanger Payung Kertas kado/koran bekas Kaos lengan pendek Baju koko peci/kopiah/songkok/kupluk Sabuk/gesper warna hitam Senter Emergency lamp Keset handuk Detergent

39

Perlengkapan mandi

40

Container / box makanan

41 42 43

Topi Kacu Tali pramuka

2 1 1 1 1 lusin 1 5 3 2 2 1 1 1 1 Sckp 1 set 1

Untuk alas lemari Tidak boleh ketat

Untuk cadangan keset kamar mandi Untuk mecuci pakaian dalam Sabun, sampo, pasta dan sikat gigi, cotton bud, sikat cuci, Untuk tempa makanan / snack, maks ukuran 50 liter

PERLENGKAPAN PRAMUKA 1 1 1

BARANG YANG DILARANG DIBAWA No.

NAMA BARANG

1 Celana pendek dan celana 3/4 2 Bed cover 3 HP, BB, Chip, modem, memory card, hardisk eksternal, flasdisk, joystik. 4 MP3, Musik box, MP4, Ipad, Smarth Watch, Alfalink, dan media player musik lainnya 5 CD Film apapun 6 Kipas angin, blender, pemanggang roti, Pemanas air (heater) 7 Alat musik apapun 8 Senjata tajam 9 Perhiasan 10 Buku yang merusak pendidikan dan aqidah, komik, majalah gaul, dsb. 11 Guling 12 Kamera DSLR / Kamera nonDSLR yang harganya di atas 1 juta 13 Sepeda, skateboard, sepatu roda Catatan:


* 1 2

Barang tersedia di Koperasi Nurul Fikri Setiap barang yang dibawa harus diberi nama permanent Sckp = secukupnya BARANG YANG TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG ADA AKAN DISITA DAN TIDAK DIKEMBALIKAN


DAFTAR PERLENGKAPAN SANTRI BARU TAHUN PELAJARAN 2015-2016 THALIBAH / SANTRI PUTRI No.

1

Nama Barang

Jumlah

Pakaian seragam sekolah Celana rok lapangan warna coklat *

Semua

3

Alquran terjemah (pojok)*

1

4

Sepatu sekolah

1

5

Sepatu olahraga Gamis dan kerudung segi empat

1

2

6 7

Alat tulis sekolah

8

Tas sekolah

9

Buku penunjang pelajaran

10

Baju renang muslimah*

1

Ket.

Rok diwajibkan longgar (rempel) Untuk kegiatan Pramuka (DISEDIAKAN DI KOPERASI) Terjemah, ukuran sedang 15 cm x 25 cm yang halaman 15 baris dan tipenya Alquran pojok (DISEDIAKAN DI KOPERASI) Model bebas warna hitam (SMP), model Pantofel warna hitam (SMA) : Harga maksimal Rp500.000 SMP-SMA: Warna bebas (harga maksimal Rp500.000

1 1 set

Penghapus, rautan, gunting, cutter, penggaris, buku tulis, dll.

2 Sckp 1

Dianjurkan (kamus bahasa Inggris, bahasa Arab) Dianjurkan (DISEDIAKAN DI KOPERASI)

PERLENGKAPAN DI ASRAMA DAN KEGIATAN KEPESANTRENAN 11

Mukena

2

12

Sajadah

1

13

Blus / atasan

2

14 15

Pakaian tidur Bath Bag

3 1

16

Ember ukuran 5 liter

1

Untuk mencuci pakaian dalam

17

Selimut tipis

1

Ukuran 150 x 200 warna biru polos

18

Bantal

1

19

Sprei dan sarung bantal

2

Tidak diperbolehkan membawa guling Ukuran single 90x200, warna biru polos (DISEDIAKAN DI KOPERASI)

20

1

22

Sandal Piring, mangkuk, dan gela stahan pecah Sendok dan garpu

23

Sisir

1

21

Longgar, panjang dengan ukuran 15 cm di atas lutut santri Wajib celana panjang dan berlengan Untuk menaruh perlengkapan mandi (sabun, sampo, dll)

2 2


24

Gunting kuku

25

Gantungan baju / hanger

26

Payung

1

27

Kertas kado / koran bekas

5

28

Kaos lengan panjang

3

29

12 3

Longgar, bukan jeans, bukan leging

31

Kaos kaki Celana panjang untuk daleman rok Kaos lengan pendek

Untuk alas lemari Longgar, tidak ketat, panjang kaos maksimal 15 cm dari lutut santri Warna bebas panjang setengah betis

3

Warna bebas, longgar, krah standar

34

Pakaian dalam

12

Maksimal

35

Handuk mandi

2

36

2

38

Rok panjang Jilbab kaos langsung (bergo)* Jaket

39

Senter

1

40

Emergencu lamp

1

41

Keset handuk

1

42

Detergent

Sckp

44

Perlengkapan mandi

1 set

45

Container / box makanan

30

37

1 1 lusin

6 1

1

Warna bebas, longgar Minimal panjang samping sampai sikut, panjang depan depan sampai pusar Bebas

Untuk cadangan, keset kamar mandi Untuk mencuci pakaian dalam dan kaos kaki Sabun, sampo, pasta dan sikat gigi, cooton bud, sikat cuci Untuk tempat makanan / snack, maks uk 50 liter (DISEDIAKAN DI KOPERASI)

Perlengkapan Pramuka 46 47 48

topi kacu Tali pramuka

1 1 1

BARANG YANG DILARANG DIBAWA No . 1 2 3 4 5 6 7 8

NAMA BARANG Celana pendek atau celana 3/4 Jilbab bergo yang panjangnya kurang dari siku atau depan kurang dari pusar Jilbab kotak yang tipis/jilbab paris/transparan Baju dan celana ketat seperti (leging,celana jeans, kaos tanktop, dll.) Bed cover HP, BB, Chip, flashdisk, modem, memory card, hardisk eksternal, cargher hp, alfalink MP3, musik box, MP4, Ipad, Smart watch, media player musik lainnya CD Film


9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Kipas angin, blender, mixer, AC, pemanggang roti, dan sejenisnya Alat musik Kosmetik / alat make up (lipstik, lipglos berwarna, eye shadow, blush on, eye liner, kutek, dll.) Perhiasan (kakung, cincin, gelang) kecuali anting Buku yang merusak aqidah dan akhlak Kamera DSLR atau kamera nonDSLR yang harganya di atas 1 juta Boneka besar (panjang lebih dari 15 cm) Sepeda, skate board, sepatu roda, dan sejenisnya Jaket cardigan Kaus kaki pendek / kaus kaki semata kaki Baju daster

Catatan:

* 1 2

Barang tersedia di Koperasi Nurul Fikri Setiap barang yang dibawa harus diberi nama permanen (contoh: bordir nama / pakai spidol permanen Sckp = secukupnya






بسم هللا الرحمن الرحيم

Recommend Documents