P U T U S A N Nomor : 3/Pdt.G/2015/PTA.Smd.
بسم اهلل الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara ;
PEMBANDING, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, tempat kediaman di KOTA SAMARINDA, yang dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum (domicilie) di tempat kuasanya Muhammad Aidiansyah, SH, MH, Nina Mawaddah, SHI, Sayyidatul Mu’minah, SHI, para advokad pada Kantor Hukum MUHAMMAD AIDIANSYAH, SH DAN REKAN yang berkedudukan di Jalan Monas, Blok C, RT 37, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 4 September 2014, semula Penggugat sekarang
Pembanding,
selanjutnya
disebut
sebagai
PENGGUGAT/PEMBANDING;
MELAWAN
TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Perwakilan Sapulidi, tempat kediaman di KOTA SAMARINDA, semula Tergugat sekarang Terbanding, selanjutnya disebut TERGUGAT/ TERBANDING;
Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Mengutip segala uraian tentang hal tersebut sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Samarinda tanggal 1 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Shafar 1436 Hijriyah Nomor 1400/Pdt.G/2014/ PA.Smd. yang amarnya berbunyi sebagai berikut ; MENGADILI 1. Menolak gugatan Penggugat ; 2. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp 421.000,(empat ratus dua puluh satu ribu rupiah) ; Membaca Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Samarinda, bahwa Penggugat/Pembanding pada tanggal 4 Desember 2014 telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Samarinda tanggal 1 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Shafar 1436 Hijriyah Nomor 1400/Pdt.G/2014/PA.Smd. dan permohonan banding tersebut telah disampaikan kepada pihak lawan dengan sepatutnya ; Membaca
surat
keterangan
bahwa
Penggugat/Pembanding
tidak
menyerahkan memori banding sesuai dengan surat keterangan Panitera Pengadilan Agama Samarinda nomor 1400/Pdt.G/2014/ PA.Smd. tanggal 23 Desember 2014 ; Membaca
surat
keterangan
bahwa
Penggugat/Pembanding
dan
Tergugat/Terbanding tidak memeriksa berkas perkara banding sesuai dengan surat
keterangan
Panitera
Pengadilan
Agama
Samarinda
Nomor
1400/Pdt.G/2014/PA.Smd. tanggal 31 Desember 2014 ; Membaca surat Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda nomor W 17A/160/HK.05/I/2015 tanggal 12 Januari 2015, bahwa perkara banding tersebut
telah didaftarkan dengan register nomor 3/Pdt.G/2015/PTA.Smd tanggal 12 Januari 2015;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan caracara sebagaimana
ditentukan menurut ketentuan perundang-undangan, maka
permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima ; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Samarinda setelah mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan pemeriksaan dalam tingkat banding tersebut beserta salinan resmi putusan Pengadilan Agama Samarinda tanggal 1 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Shafar 1436 Hijriyah Nomor 1400/Pdt.G/2014/PA.Smd. beserta pertimbangan hukum, maka Majelis Hakim Tingkat Banding menyatakan tidak sependapat dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut ;
Surat gugatan/prosedur persidangan cacat formil. Menimbang, bahwa dalam pembuatan gugatan, pemeriksaan perkara dan menjatuhkan putusan dinyatakan berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 25 Agustus 2014 (vide surat gugatan tanggal 10 September 2014, replik tanggal 20 Oktober 2014 dan putusan tanggal 1 Desember 2014), tetapi surat kuasa khusus tersebut tidak ada diajukan ke Pengadilan Agama. Dalam persidangan ternyata kuasa hukum yang mewakili Penggugat/Pembanding menyerahkan surat kuasa khusus tertanggal 4 September 2014 (vide lampiran berita acara tanggal 29 September 2014). Tetapi surat kuasa khusus tersebut juga tidak menyebut Pengadilan Agama Samarinda sebagai tempat (forum) diajukannya gugatan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 147 ayat (1) RBg. kedua belah pihak apabila menghendaki dapat dibantu atau diwakili oleh seorang kuasa hukum,
yang untuk maksud itu harus dilakukan dengan suatu surat kuasa khusus, kecuali pemberi kuasa ikut hadir di persidangan. Artinya apabila pemberi kuasa itu ikut hadir dalam persidangan, maka dapat melegitimasi baik kualitasnya sebagai kuasa hukum maupun kewenangan dan tindakannya mewakili Penggugat/ Pembanding ; Menimbang bahwa berdasarkan berita acara sidang perkara a quo ternyata Penggugat/Pembanding hanya hadir dua kali persidangan
dengan
didampingi oleh kuasa hukumnya (sidang tanggal 29 September dan 27 Oktober 2014). Sedangkan dalam persidangan lainnya tidak dihadiri oleh pemberi kuasa (Penggugat/Pembanding), dan tidak ada keterangan ataupun bukti yang menyatakan pemeriksaan perkara sampai jatuhnya putusan mengacu pada surat kuasa khusus tanggal 4 September 2014, tetapi tetap berdasar pada surat kuasa khusus tertanggal 25 Agustus 2014 yang tidak terlampir dalam berkas perkara. Oleh karena itu menurut Majelis Hakim Tingkat Banding ketidak cermatan tersebut menyebabkan surat gugatan tidak jelas/kabur (obscuur libel) dan ketidak jelasan batas-batas kewenangan dan tindakan yang diberikan kepada kuasa hukum tersebut oleh Penggugat/Pembanding ; Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara sidang tanggal 13 Oktober 2014, yang dibacakan Majelis Hakim Tingkat Pertama adalah surat gugatan yang diajukan Penggugat/Pembanding yang dibuat dan terdaftar tanggal 27 Agustus 2014 nomor 1308/Pdt.G/2014/PA.Smd. Demikian pula pada halaman dua putusan, surat gugatan yang dijadikan dasar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya adalah surat gugatan yang dibuat dan terdaftar pada tanggal 11 September 2014 nomor 1400/Pdt.G/2014/PA.Smd. padahal surat gugatan dimaksud tidak ada. Seharusnya yang dibacakan dan dijadikan dasar untuk melakukan pemeriksaan dan menjatuhkan putusan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama adalah surat gugatan yang diajukan Penggugat/Pembanding yang dibuat tanggal 10 September 2014 dan terdaftar tanggal 11 September 2014 nomor 1400/Pdt.G/2014/PA.Smd. Sehingga dengan adanya beberapa tanggal dan nomor pendaftaran surat gugatan yang berbeda dalam perkara a quo menurut Majelis
Hakim Tingkat Banding menyebabkan surat gugatan tersebut tidak jelas/kabur dan tidak dapat menjadi dasar dalam melakukan pemeriksaan perkara dan menjatuhkan putusan ;
Analisis fakta hukum tidak tepat. Menimbang, bahwa atas dasar pembuktian dalam perkara a quo khususnya penilaian terhadap alat bukti saksi II Penggugat/Pembanding dan bukti P 3 Majelis Hakim Tingkat Pertama telah menyatakan terbukti dalil gugatan Penggugat/Pembanding mengenai seringnya anak Penggugat/Pembanding dan Tergugat/Terbanding tidak masuk sekolah ketika dalam pemeliharaan Tergugat/ Terbanding (vide alenia 2 halaman 21 dan 24 putusan) dan dalil tersebut merupakan dalil pokok Penggugat/Pembanding dalam gugatannya. Tetapi dengan pertimbangan demi kemaslahatan anak di lingkungan yang sudah mapan dan karena Penggugat/ Pembanding terbukti pula telah menikah lagi dengan laki-laki lain, sehingga menurut Majelis Hakim Tingkat Pertama hak asuh terhadap anaknya menjadi gugur, maka dalil gugatan yang telah dinyatakan terbukti tersebut kembali dinyatakan Penggugat/Pembanding tidak berhasil membuktikan dalil-dalil gugatannya, setidak-tidaknya Penggugat/Pembanding tidak mempunyai alasan yang kuat untuk mengasuh/memelihara anaknya secara penuh (vide alenia 4 halaman 28 putusan) dan karenanya Majelis Hakim Tingkat Pertama menolak gugatan Penggugat/Pembanding ; Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut menurut Majelis Hakim Tingkat Banding tidak tepat. Seharusnya Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam mempertimbangkan dalil-dalil gugatan tetap menitik beratkan pada kepentingan/kemaslahatan anak sesuai maksud peraturan perundang-undangan. Sehingga meskipun dalil gugatan dapat dibuktikan oleh Penggugat/Pembanding, tetapi karena dalil yang terbukti tersebut tidak berdampak kepada kemaslahatan anak dan tidak ada bukti hal tersebut berpengaruh pada menurunnya prestasi anak di sekolahnya, maka seharusnya cukup dinyatakan
gugatan Penggugat/Pembanding tidak bersandarkan hukum karena fakta atau peristiwa yang diuraikan dan dipakai sebagai dasar dalam posita gugatan tidak membenarkan adanya tuntutan yang tersebut dalam petitum gugatan ; Menimbang, bahwa dengan berdasar pada pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama Samarinda tanggal 1 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Shafar 1436 Hijriyah Nomor 1400/Pdt.G/2014/PA.Smd. yang dimohonkan banding tersebut menurut Majelis Hakim Tingkat Banding tidak dapat dipertahankan dan karenanya harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri menyatakan gugatan Penggugat/Pembanding tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa dengan demikian biaya yang timbul dalam perkara ini pada tingkat pertama dan tingkat banding dibebankan sepenuhnya kepada Penggugat/Pembanding sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan perubahan terakhir Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama; Mengingat,
segala
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berkaitan dengan perkara ini ;
MENGADILI
Menyatakan
permohonan
banding
yang
diajukan
oleh
Penggugat/
Pembanding dapat diterima ;
Membatalkan putusan Pengadilan Agama Samarinda tanggal 1 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Shafar 1436 Hijriyah Nomor 1400/Pdt.G/2014/PA.Smd. yang dimohonkan banding ;
Dan dengan mengadili sendiri 1. Menyatakan gugatan Penggugat/Pembanding tidak dapat diterima ; 2. Membebankan segala biaya yang timbul dalam perkara ini kepada
Penggugat/Pembanding pada tingkat pertama sebesar Rp. 421.000,(empat ratus dua puluh satu ribu rupiah) dan pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikian putusan ini dijatuhkan di Samarinda pada hari Senin tanggal 9 Februari
2015 Masehi, bertepatan dengan tanggal 19 Rabiulakhir 1436 Hijriyah
dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, oleh kami Drs. H. MAHMUD, SH. MH. sebagai Hakim Ketua Majelis, Drs. H. AKHMAD SYAMHUDI, SH. MH, dan Drs. H. MAS’UD, masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Ketua pengadilan Tinggi Agama Samarinda tanggal 12 Januari 2015, nomor 3/Pdt.G/2015/PTA.Smd. putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut dan dibantu Drs. H. IBRAHIM sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Penggugat/Pembanding dan Tergugat/Terbanding ;
KETUA MAJELIS Ttd
Drs.H. MAHMUD, SH. MH. HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Ttd
Ttd
Drs. H. AKHMAD SYAMHUDI, SH. MH PANITERA PENGGANTI Ttd
Drs. H. MAS’UD.
Drs. H. IBRAHIM
Perincian biaya perkara banding: 1. Biaya proses
: Rp. 139.000,00
2. Redaksi
: Rp.
5.000,00
3. Meterai
: Rp
6.000,00
___________________________________________ Jumlah
: Rp 150.000,00,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
Samarinda, 11 Februari 2015 Disalin sesuai aslinya Wakil Panitera,
Drs. Kurthubi,M.H.