Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB MODERN Oleh: Durtam, M. Pd.I Abstrak
املعّي ّ الطّريقة هي تصميم حتضري اللّغة كافة بشكل موجز على أساس التّقريب ، اإلستجا بة اجلسدية الكاملة: الطّريقة للتّعليم اللّغة العربيّة املعاصر هي.املوحد ّ و
املذهب، الطّريقة اإلحيائية،الصامتة ّ الطّريقة،تعلّم لغة اجلماعة،املذهب الطّبيعي .املعرف و املدخل املنوع
Kata Kunci: Metode, Bahasa Arab Modern, Pendekatan. A. PENDAHULUAN Di era globalisasi dan komunikasi saat ini penguasaan bahasa asing merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Sebagi media komunikasi, meningkatkan ilmu pengetahuan, meningkatkan kepribadian dan memperhalus perasaan. Dengan menguasai bahasa asing seseorang dapat berkomunikasi dalam skala internasional. Bahasa arab adalah salah satu bahasa asing internasonal disamping bahasa inggris dan bahasa mandarin. Melihat bahwa bahasa arab sangat penting, diperlukan dan banyak manfaatnya bagi seseorang, maka penguasaan bahasa arab merupakan kebutuhan urgen bagi setiap individu terutama untuk para pelajar. . Untuk memenuhi kebutuhan bahasa arab tersebut diadakan pembelajaran bahasa arab baik secara formal maupun nonformal. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa arab pembelajar mengalami kesulitan dan kejenuhan yang menyebabkan kurangnya semangat untuk menguasai bahasa arab. Salah satu penyebabnya adalah metode yang monoton dan tidak komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab. . Metode dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang cukup signifikan. Fakta bahwa tiap proses belajar mengajar, entah disadari atau tidak oleh sang guru, guru pasti mempergunakan sebuah metode. Dengan metode tersebut guru berharap murid mampu menyerap dan memahami materi yang disampaikan dengan baik dan dengan cepat.
21
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
Kaitannya dengan metode pembelajaran bahasa arab tersebut para pakar bahasa menggunakan metode- metode yang komunikatf dengan tujuan agar bahasa arab lebih cepat dikuasai dengan mudah karena tidak monoton dan menjemukan. B. Pengertian Metode Pengajaran Bahasa Metode pengajaran adalah pola-pola tindakan pembelajaran yang dirancang untuk mendapatkan hasil pembelajaran tertentu. Tiap-tiap metode pengajaran menggunakan asumsi tertentu tentang sifat bahasa, proses belajar, peran guru dan peran pembelajar, serta jenis-jenis kegiatan pembelajaran dan meteri pengajaran. 1 . Metodologi pengajaran mencakup kegiatan, tugas dan pengalaman belajar yang digunakan oleh guru dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Metodologi pengajaran bukanlah sederet prinsip atau prosedur pengajaran yang baku atau pasti, melainkan sebuah proses yang dinamis dan kreatif yang mencerminkan asumsii tertentu tentang bahasa ,bagaimana kita dapat menggambarkan atau berbicara tentang bahasa., tentang profisiensi ,apa yang dimaksud dengan menguasai bahasa dan pembelajaran ,bagaimana mengajarkan bahasa C. Metode –Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern 1. Metode Cara DiamAtthariqah Asshamitah Metode Cara Diam atau Atthariqah Asshamitahyang diperkenalkan oleh Gattegno ini dalam orientasinya dapat diklasifikasikan sebagai kognitivis. Dalam pandangan Gattegno, pikiran merupakan agen, wali, atau perantara aktif yang mampu membangun kriteria intinya sendiri buat belajar. Ketiga kata kunci filisofi yang berada di belakang pendekatan ini adalah kebebasan (independence), otonomi (autonomy), dan pertanggungjawaban (responsibility). Ia mencermati konsep filsafat Stevick yang dijadikannya sebagai ide dasar untuk memunculkan metode ini antara lain2:
1
Syukur Ghazali. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan KomunikatifInteraktif. ( Bandung: PT. Refika Aditama 2010 )h. 91 2 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,( Bandung:PT Remaja Rosta Karya 2011) h.201-202
22
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
a. Diri (the self) seseorang sama dengan tenaga yang bekerja dalam tubuhnya melalui panca indra, dan bertujuan untuk mengatur masukan- masukan dari luar. Diri itu kemudian membuang sesuatu yang dianggap tidak berguna dan menyimpan sesuatu yang dianggap merupakan bagian dari diri. Diri ini sebagai suatu tenaga memiliki kemampuan untuk bekerja, jadi tidak sama dengan kerja. b. Diri seseorang itu mulai bekerja pada waktu manusia diciptakan dalam kandungan. Sumber awal tenaga itu adalah DNA (deoxyribonucleic acid) yang merupakan dasar molekul keturunan dalam organismeorganisme manusia. Diri ini menerima masukan- masukan dari luar yang tidak dapat dikuasainya, seperti makanan ASI dari ibu dan masukan-masukan lain. Diri ini mengolah itu sehingga menjadi bagian dari diri itu. Sambil mengolah semua itu, diri menambahkan tenaga untuk menampung masukan-masukan selanjutnya. Inilah secara umum pandangan Gateno, yang mengamati hal-hal yang terjadi pada manusia secara berulang-ulang untuk mengembangkan metode cara diam. Selanjutnya ia melihat bahwa belajar pada hakekatnya melibatkan dua langkah: a. Belajar adalah pekerjaan yang dilakukan dengan sadar dan diperintah dengan kemauan yang keras (will). Hal ini diatur oleh otak yang menghasilkan aktivitas mental. b. Belajar adalah proses mengasimilasikan hasil-hasil aktivitas mental melalui pembentukan gambaran batin (images) yang baru atau peubahan gambaran batin yang lama. Jika diamati kebanyakan kegiatan yang disebut butir 1, terjadi pada waktu pelajar sedang terjaga, sedangkan kebanyakan kegiatan yang disebutkan dalam butir 2, terjadi pada waktu pelajar sedang tidur. Metode Cara Diam beranggapan bahwa para pelajar bekerja dengan sumber-sumber dalam diri mereka (yaitu struktur kognitif yang ada, pengalaman, perasaan, pengetahuan mengenai dunia, dsb) .3
3
Henry Guntur.Tarigan ,Pengajaran Pemerolehan Bahasa ( Bandung: Angkasa 1986).h. 257
23
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
Dinamakan metode cara diam karena guru lebih banyak diamnya daripada berbicara saat proses belajar mengajar berlangsung. Namun sebenarnya tidak hanya guru yang diam, pelajar pun memiliki saat- saat diam untuk tujuan- tujuan tertentu. Dalam metode ini 90% guru diminta diam dari alokasi yang dipakai, tetapi ada juga saat-saat tertentu bagi para pelajar untuk diam tidak membaca, tidak menghayal, tidak juga menonton video, melainkan berkonsentrasi pada bahasa asing yang baru saja didengar. Keunikan lainnya adalah penggunaan alat peraga berupa balok/ tongkat kayu yang biasa disebut cuisenaire rods, begitu juga isyarat jika diperlukan.Alat peraga ini digunakan selain sebagai media untuk mengajarkan konstruksikonstruksi kalimat, juga untuk memperkuat konsentrasi para pelajar saat materi disajikan. Satu materi biasanya diberikan satu kali, tidak diulangi. Begitu materi diberikan, pelajar menyadari apa yang dikatakan oleh guru tidak akan diulangi. Isyarat kadang-kadang diberikan dalam bentuk gerakan tubuh atau bantuan dari murid lain tanpa adanya penjelasan Verbal. Prinsip yang dipegang adalah adanya respek terhadap kemampuan pelajar untuk mengerjakan masalah-masalah bahasa serta kemampuan untuk mengingat informasi tanpa adanya verbalisasi dan bantuan dari guru. Materi yang digunakan dalam metode ini berdasarkan struktur bahasa. Bahasa dipandang sebagai kelompok-kelompok bunyi yang dihubungkan dengan makna-makna tertentu dan diatur menjadi kalimatkalimat melalui aturan-aturan bahasa. Pelajaran disajikan secara bertahap dari unsur-unsur yang mudah ke yang sukar. Sedangkan kosa kata dan struktur kalimat sedikit demi sedikit sehingga menjadi unit-unit yang kecil. Unit dasar bahasa dalam metode ini adalah kalimat. Guru dalam hal ini mengajarkan satu makna dari suatu kalimat tanpa menyebut maknamakna lain yang mungkin terdapat dalam komunikasi sehari-hari yang wajar. Para pelajar diberikan pola-pola kalimat bahasa asing dan diberikan aturan-aturan bahasa melalui proses induktif. Selain kalimat, kosa kata juga mendapat tempat yang penting, sehingga pilihan penggunaan kosa kata yang benar dianggap sebagai bagian yang penting. Metode ini mempunyai tujuan pokok sebagai berikut4:
4
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.h.203.
24
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
a. Melatih keterampilan para pelajar dalam menggunakan bahasa asing yang dipelajari secara lisan. Para pelajar diharapkan mampu mencapai kelancaran berbahasa yang hampir sama dengan penutur asli. Oleh karena itu diantara unsur bahasa yang harus diajarkan dengan seksama adalah lafal yang benar, ritme,intonasi dan jeda. b. Melatih keterampilan para pelajar dalam menyimak pembicaraan lawan bicara. Menyimak dipandang sebagai unsur yang cukup sulit, apalagi jika bahasa itu dibawakan oleh penutur asli.Oeh karena itu latihan mengucapkan yang baik sebagaimana butir 1 diatas diikuti oleh latihan menyimak secara berulang. c. Melatih pelajar agar mampu menguasai tata bahasa yang praktis yang diberikan secara bertahap dengan proses induktif, dan tidak terlalu menonjolkan konsep secara verbal. Dalam metode ini siswa tidak diminta untuk merespon stimulusstimulus dalam lingkungan seperti pada orientasi audio-lingual tetapi didasarkan pandangan bahwa pembelajar dapat mengembangkan kriteria yang mereka buat sendiri untuk belajar bahasa tanpa perlu diberi materi bahasa secara langsung atau secara "shamith", hening, tanpa suara. Dalam metodeAtthariqah Asshamitah, guru biasanya menggunakan Cuisenaire rods atau batangan-batangan berwarna. Guru mengajarkan kosakata dasar dan sedikit aturan tatabahasa lalu siswa belajar untuk mengucapkan kata rod dan angka-angka, ditambah kata sifat, kata kerja, konjungsi, pronomina dan adverb. Stevick mengemukakan lima prinsip dasar atau cirri utama metode Cara Diam, yaitu: a. mengajar haruslah merupakan bawahan (subordinasi) belajar, b. belajar bukanlah merupakan tiruan atau latihan, c. dalam belajar, pikirn memperlengkapi dirinya dengan karyanya sendiri, mencoba-coba (trial and error), eksperimentasi yang disengaja, menunda keputusan, dan merevisi konklusi (atau memperbaiki kesimpulan). d. dalam pelaksanaannya, pikiran menarik atau mengambil segala sesuatu yang sudah pernah diperolehnya, terutama sekali pengalamannya dalam belajar bahasa ibu.
25
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
e. pengajar atau guru harus berhenti mencampuri atau campur tangan dan mengarahkan atau membelokkan kegiatan sebelumnya . Pakar lain, yaitu Karambelas, mengutarakan teknik-teknik dan prinsip-prinsip metode Cara Diam sebagai berikut: 1). Menghindari mengulangi contoh ucapan guru, karena tidak perlu, 2). Mengenali dan memahami bahan pelajaran melalui pemakaian dan praktek dalam konteks, 3). Perbikan atau koreksi jarang dilakukan guru, 4). Pekerjaan lisan diikuti oleh praktek menulis, 5). Pelajar bertanggungjawab terhadap kegiatan belajar mereka sendiri. Metode ini barangkali lebih terkenal karena penggunaan balok-balok berwarna, yang disebut balok-balok Cuisenaire, untuk mengajarkan struktur-struktur dasar bahasa. Seperangkat kartu-kartu fonetik dan kata yang berupa balok berwarna juga merupakan bahan penting bagi kelas yan Langkah- langkah yang bisa diambil oleh guru dalam menggunakan metode ini secara garis besarnya antara lain5: a. Pendahuluan. Guru menyediakan alat peraga berupa: (a) Papan peraga yang bertuliskan materi (fidel chart). Papan ini berisi ejaan dari semua suku kata dalam bahasa asing yang dipelajari. Ejaan yang berlafal sama diberi warna yang sama; (b) tongkat/ balok kayu (cuisunaire rods). Tongkat yang digunakan biasanya berjumlah 10 macam dengan ukuran dan warna yang tidak sama,misalnya merah, biru, coklat, hitam, hijau, kuning, putih, mertah, ros dan abu-abu. Tongkat paling panjang berukuran 10x1cm, dan yang paling pendek berukuran 1x1cm. Tongkat ini nantinya akan digunakan sebagai alat peraga dalam membentuk kalimat lengkap. b. Guru menyajikan satu butir bahasa yang dipahami. Penyajiannya hanya satu kali saja. Dengan demikian ia akan memaksa para pelajar untuk menyimak dengan baik. Pada permulaan gurupun tidak mengatakan apaapa, tetapi hanya menunjuk symbol-simbol yang ada di papan peraga (chart). Pelajar mengucapkan symbol yang ditunjuk dengan melafal dengan keras, mula-mula secara serentak. Kemudian atas petunjuk guru,satu persatu pelajar melafalkannya. Langkah ini merupakan tahap permulaan.
5
Ibid.h.203.
26
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Durtam
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
c. Sesudah pelajar mampu mengucapkan bunyi-bunyi dalam bahasa asing yang dipelajari, guru menyajikan papan peraga yang kedua yang berisi kosa kata terpilih. Kosa kata ini diambil dari kalimat-kalimat yang paling sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari, misalnya bendabenda sekitar,warna,angka,letak benda dan sebagainya. Kosa kata-kosa kata ini akan sangat berguna bagi para pelajar dalam menyusun kalimat secara mandiri. Langkah ini juga masih tahap permulaan, karena hanya berupa latihan pengucapan kosa kata, belum diperintahkan untuk membuat kalimat lengkap secara mandiri. d. Guru menggunakan tongkat warna-warni yang telah di sediakan untuk memancing para pelajar berbicara dengan bahasa asing yang sedang di pelajari Pada saat ini guru mengakat tongkat dan berkata misalnya:
هذه العصا حمراء Setelah itu guru warna,misalnya:
mengangkat
tongkat
lain
yang
berlainan
هذه العصا زرقاء Setelah itu guru meminta salah seorang pelajar untuk maju ke depan dan menunjukkan balok lain, misalnya:
خذالعصا الخضراء Lalu pelajar itu mengatakan:
هذه العصا خضراء Setelah itu pelajar tersebut diminta untuk melakukan dan mengatakan hal yang sama kepada temannya yang lain, dan seterusnya. Dengan demikian para pelajar akan terangsang untuk membuat kalimat lengkap secara lisan dengan kata-kata yang telah mereka kuasai sebelumnya. Dalam hal ini penggunaan isyarat yang benar cukup penting sebagai ganti penjelasan verbal. Banyak konstruksi kalimat yang dapat diajarkan dengan tongkat itu, misalnya kalimat-kalimat dibawah ini:
العصاء احلمراء طويلة العصاء احلمراء اطول من العصاء الزرقاء
27
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
العصاء اخلضراء اقصر من العصاء السوداء اين العصاء البيضاء ؟ !ضع العصاء احلمراء على املكتب هل العصاء الصفراء والزرقاء ىف احلقيبة ؟ dan sebagainya. Guru secara berangsur-angsur berkata seminimal mungkin, sedangkan para pelajar melakukan hal sebaliknya, dengan berusaha menghindari penggunaan bahasa mereka, tetapi tetap situasi dalam pengawasan non verbal guru. Jika sudah memungkinkan untuk mengembangkan perbendaharaan kata-kata, guru bisa menggunakan alat peraga lainnya yang sesuai, misalnya benda-benda alam, gambar-gambar, atau workshet sesuai kebutuhan. e. Sebagai penutup, guru bisa mengadakan pengetesan keberhasilan pelajar dalam penguasaan kosa kata yang telah diajarkan dengan memberikan perintah-perintah yang sedapat mungkin tidak secara verbal seperti halnya pada poin nomor 4 diatas. Dalam pengetesan ini tentu harus memperhatikan waktu yang tersedia, tidak mungkin dengan keterbatasan waktu pengetesan dapar diberikan ke seluruh pelajar. Keunggulan metode ini antara lain: dapat menstimulasi penghipotesisan kaidah; bahasa dipelajari dalam konteks situasional. Sedangkan kelemahan metode ini adalah: hanya dapat dipraktekkan pada kelompok kecil; dibutuhkan guru yang terampil; situasinya amat sibuk dan berat bagi para siswa; sukar membuat ucapan yang tepat tanpa model atau contoh yang baik; dan tiadanya model bahasa yang baik jusru membatasi perkembangan yang baik, sehingga tidak jarang berada di bawah tingkat pemula . 2. Suggestopedia Althariqah Alihaiyah Suggestopedia adalah metode yang menerapkan sugesti ke dalam ilmu mendidik, dikembangkan oleh seorang ahli psikiatri dan pendidikan dari Bulgaria, Eropa Timur bernama George Lazanov. Metode ini sebagaiman yang dipakai di sekolah-sekolah di Amerika dan Eropa dimaksudkan untuk
28
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
membasmi pengaruh negative yang tak disadari bersemai pada diri anak didik dan untuk memberantas perasaan takut yang menurut para ahli mengganggu proses belajar, misalnya perasaan tidak mampu, perasaan takut salah, dan kekhawatiran terhadap sesuatu yang baru yang belum familiar.6 Ada enam unsur pokok dalam metode ini yaitu authority, infantilisasi, dual- komunikasi, intonasi, irama, dan pseudo pasif yang penjelasannya adalah sebagi berikut 7: a. Authority, adalah adanya kemampuan dan penguasaan penuh pada diri guru tentangmateri yang dibawakannya. Kemampuan dan penguasaan ini harus dapat dipercaya dan diyakini oleh para pelajar, sehingga akan membuat mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan diri (selfconfidence). Secara psikologis, jika keyakinan dan kepercayaan diri ini tercipta, maka para pelajar akan terpancing untuk berani berkomunikasi. b. Infantilisasi, adalah menjadikan menjadikan para pelajar sebagai anak kecil yang menerima otoritas guru. Belajar seperti anak kecil akan melepaskan para pelajar dari kungkungan belajar rasional kea rah yang lebih intuitif. Adanya role-playdan nyanyian-nyanyian, misalnya akan mengurangi rasa tertekan, sehingga ilmu yan dipelajari tanpa disadari akan masuk pada diri para pelajar sebagaimana yang dialami oleh anak-anak. c. Dual-komunikasi yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang berupa rangsangan semangat dari kepribadian seorang guru. Para pelajar duduk di kursi yang nyaman dengan tata ruang yang hidup dan member semangat. Guru dalam hal ini menghindari mimik muka yang menunjukkan ketidaksabaran, sinis, cemberut, dan kritik-kritik yang negatif. d. Intonasi, adalah pengaturan nada suara ketika berbicara memberikan materi. Setidaknya ada tiga intonasi yang berlainan dalam menyajikan materi, yaitu intonasi rendah seperti berbisik dengan suara yang tenang dan lembut, intonasi sedang dengan suara normal, dan intonasi tinggi 6
Ibid.h.212 Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2004) h.24 7
29
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
dengan suara keras dan dramatis. Ketiga intonasi ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi. e. Irama, adalah berbicara atau membaca dilakukan dengan adega yang teratur, dalam hal berhenti dan melaju. Berhenti sejenak diantara katakata dan rasa yang disesuaikan dengan nafas irama dalam. Disini para pelajar diminta dan diajar untuk menarik nafas, menahannya, dan menghembuskan dalam batasan waktu yang teratur secara berulangulang. Pengaturan ini mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam metode ini. f. Keadaan pseudo-pasif, adalah membawa para pelajar ke dalam situasi yang betul-betul rileks tetapi tidak tidur. Pada saat-saat inilah daya ingat mereka menjadi kuat. Inti metode suggestopediaadalah berdasarkan asumsi berikut ini8: a. Belajar itu melibatkan fungsi-fungsi sadar dan di bawah sadar manusia. b. Pelajar mampu belajar lebih cepat dibandingkan dengan metodemetode lainnya. c. Proses belajar dapat terhambat oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Norma-norma umum dan kendala-kendala yang lazim dalam masyarakat. 2. Suasana yang kurang serasi dan santai tidak ada dalam pengajaran bahasa. 3. Kekuatan-kekuatan atau potensi-potensi dalam diri pelajar tidak/kurang dimanfaatkan oleh guru. Tujuan belajar bahasa dengan metode ini antara lain berupa9: a. Membimbing pelajar untuk mencapai kelancaran berbicara untuk tingkat lanjut secara cepat. b. Memberi penguasaan kosa kata yang mencapai jumlah yang cukup banyak pada setiap pertemuan.
8
Sri Utari Subyakto Nababan, Metodologi Pengajaran Bahasa.( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993 )h.58. 9 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.h.214.
30
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
c. Menggunakan waktu pelajar secara maksimal dengan penyajian materi sewktu pelajar sedang jaga dan sedang tidur (sleep learning).
a. b. c.
d.
Materi pelajaran Metode suggestopedia antara lain berupa: Penghapalan kosa kata dan istilah-istilah dengan kaidahkaidah tata bahasa yang mendasarinya. Pengguaan dialog-dialog yang realistis dan ulasan-ulasan dialog-dialog itu. Penggunaan sketsa-sketsa, dramatisasi-dramatisasi ,nyanyiannyanyian dan perjalanan –perjalanan ke lapangan tempat para pelajar berbicara dengan bahasa asing yang bersangkutan. Penggunaan transkripsi fonetik untuk kosa kata, pengenalan bentuk-bentuk kata kerja sedini mungkin, dan penggunaan rekaman.
Metode Sugestopedia atau Althariqah Alihayahadalah metode pengajaran yang menggunakan teknik-teknik relaksasi dan konsentrasi untuk merangsang pembelajar agar menggunakan daya pikir bawah sadarnya untuk menambah kemampuannya mengingat lebih banyak kosakata dan struktur . Ciri utama dari pendekatan ini adalah penciptaan suasana pembelajaran yang "sugestif", merangsang pikiran bawah sadar dengan menggunakan cahaya yang lembut, musik barok, tempat duduk yang nyaman, dan teknik-teknik dramatis yang dilakukan guru untuk menyajikan materi bahasa. Kegiatan pengajaran dengan metode ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: a. Pertama, siswa membaca materi pelajaran sebelumnya melalui percakapan, permainan atau skit (drama humoris yang pendek). b. Berikutnya, bahan baru disajikan melalui dialog-dialig panjang yang didasarkan pada situasi nyata. Tahap ini diikuti dengan "active concert" dan "passive concert". c. Sesi ketiga disebut fase aktivasi (activation phase). Pada tahap ini diberikan penguatan terhadap materi baru yang sudah dipelajari pada fase kedua.
31
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
Agar metode ini dapat dipraktekkan atau diterapkan secara efektif, diperlukan tiga unsur penting yaitu: a. ruang kelas yang menarik atau atraktif (dengan cahaya yang lembut) dan suasana kelas yang menyenagkan; b. guru yang berkepribadian dinamis yang mampu memerankan bahan dan memotivasi belajar para siswa; dan c. para siswa yang dapat siap-siaga dalam kesantaian. Langkah-langkah yang bisa ditempuh yakni10: a. Pendahuluan, menyediakan alat-alat yang diperlukan, misalnya kaset musik klasik yang akan dipergunakan untuk latar belakang latar santai. b. Pembagian waktu untuk proses belajar mengajar. Biasanya lima hari pertama untuk pekerjaan lisan. Materi yang disajikan adalah dialog-dialog, kisah-kisah,dan sebagainya. Guru membacakan kisah ini dua kali kepada pelajar. c. Pada hari keenam dan seterusnya, ditekankan untuk menyimak dan berbicara. Sedangkan rotasi materi pelajaran disajikan dengan urutan sebagai berikut: a. Ulasan materi yang dipelajari sebelumnya. b. Penyajian materi baru dengan keterangan-keterangan tata bahasa yang relevan, dan terjemahan-terjemahan. c. Penyajian waktu satu jam untuk pertemuan santai/meditasi. d. Para pelajar duduk dengan santai diatas kursi sandarannya. Dalam keadaan santai ini mereka mendengarkan ulangan materi yang baru disajikan oleh guru yang dilatar belakangi oleh musik lembut . Tujuannya agar menambah semaraknya suasana santai. Selanjutnya dalam keadaan santai dan mendengarkan musik ini, para pelajar mendramatisasikan dialog-dialog, selaanjutnya latihan gerakangerakan pernafasan secara ritmis dan dalam. Dalam keadaan ini diharapkan mereka mencapai puncak konsentrasi. Kelemahan metode ini antara lain: hanya dapat digunakan bagi kelompok kecil, menjengkelkan dan menggelisahkan bagi orang-orang
10
Ibid,h.215.
32
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
yang tidak menyukai Hayden dan penggubah lagu klasik lainnya; biayanya terlalu mahal; belum ada ketentuan dan persiapan bagi tingkat-tingkat menengah dan lanjutan ; membuat pemahaman membaca dan menyimak terlalu terbatas; dan bahan masukan secara pedagogis dipersiapkan terlalu bersifat eksklusif . 3 . Responsi Fisik TotalAlistijabah Aljasadiyah Alkamilah Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pemahaman menyimak haruslah dikembangkan secara penuh, seperti halnya dengan anak-anak belajar bahasa ibu mereka, sebelum ada partisipasi lisan aktif dari para siswa yang dapat diharapkan. 11 Metode Responsi Fisik Total atau Alistijabah Aljasadiyah Alkamilahmenggunakan perintah-perintah lisan yang harus dilakukan siswa agar dapat menunjukkan pemahaman mereka terhadap maksud dari perintah-perintah lisan itu. Guru memberikan contoh gerakan atau tindakan yang diperintahkan itu sehingga siswa secara tidak langsung mendapatkan struktur tatabahasa dan kosakata dari bahasa target . Asher dalam Tarigan merangkumkan tiga gagasan utama yang mendasari metode Responsi Fisik Total sebagai berikut: a. pemahaman bahasa lisan haruslah dikembangkan dalam berbicara; b. pemahaman dan ingatan diperoleh dengan baik melalui gerakan tubuh; c. para siswa hendaknya tidak pernah dipaksa berbicara sebelum mereka siap. Metode ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengaktifkan para siswa karena situasi dalam kelas memang hidup memberi kesempatan pada siswa untuk mengujicobakan keterampilan mereka dengan cara yang kreatif. 4. Pendekatan AlamiahAlmadzhab Altobi’i Pendekatan Alamiah atau Almadzhab Altobi’idalam pengajaran bahasa diperkenalkan dan dikembangkan oleh Terrel berdasarkan teori Krasen mengenai PB2. Premis utama yang dikemukakan oleh Terrel ialah
11
Henry Guntur Tarigan. Pengajaran Pemerolehan bahasa.h.247
33
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
bahwa “adalah mungkin bagi para siswa dalam suatu situasi kelas belajar berkomunikasi dalam bahasa kedua”. Tujuan pendekatan alamiah adalah seperangkat kecakapan atau kemampuan tingkat menengah atau lanjutan dalam B2, paling tidak dalam keterampilan-keterampilan oral. Hal ini akan mempunyai beberapa implikasi penting bagi praktek kelas. Pendekatan alami lebih menekankan pada pemahaman sebagai keterampilan dasar yang bisa menunjang akuisisi bahasa sehingga pendekatan alami ini menganggap bahwa pemahaman harus sudah ada sebelum siswa mulai memproduksi bahasa. Kemampuan berbicara tumbuh secara bertahap, dari yang pada awalnya berupa reaksi terhadap perintah sampai pada akhirnya bisa menghasilkan wacana yang koheren.12 Ciri-ciri utama pendekatan alamiah ini terlihat pada petunjukpetunjuk praktek kelas yang dikemukakan oleh Terrel, antara lain : distribusi belajar dan kegiatan-kegiatan pemerolehan, koreksi kesalahan, dan responsi-responsi dalam B1 dan B2.13 Selanjutnya Tarrel merangkumkan prinsip-prinsip dasar metode yang dikemukakannya ini sebagai berikut : a. Tujuan awal pengajaran bahasa adalah kompetensi komunikatif langsung, b. Tengajaran harus diarahkan untuk memodifikasi serta meningkatkan tata bahasa para siswa, bukan membangun satu kaidah pada suatu waktu; c. Para siswa harus diberi kesempatan memperoleh bahasa, bukan memaksanya untuk mempelajarinya d. Faktor-faktor afektif yang harus dipaksakan beroperasi dalam pengajaran, bukan faktor-faktor kognitif e. Belajar kosakata merupakan kunci bagi pemahaman dan prodiksi ujaran. Berikut ini contoh kegiatan kelas yang menerapkan pendekatan alamiah dalam pengajaran bahasa, yaitu14: 1). Kegiatan pemahaman (praproduksi), yang terdiri dari praktek atau latihan pemahaman 12
Ibid.h.97 Ibid.h.251-252 14 Ibid,h.253. 13
34
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
menyimak, 2). Produksi ujaran awal, akan terjadi apabila para siswa memilki pengenalan kosakata sebanyak kira-kira 500 kata, dan 3). Kemunculan ujaran (timbulnya tuturan), terjadi setelah fase produksi ujaran awal . 5. Belajar Bahasa MasyarakatTa’alum Lugah Aljama’ah Belajar Bahasa Masyarakatatau Ta’alum Lugah Aljama’ahadalah sebuah pendekatan dalam pengajaran bahasa yang memberi penekanan pada peranan ranah afektif dalam mempromosikan belajar kognitif. Ta’alum Lugah Aljama’ah dikembangkan oleh Charles Curran (1976) berdasarkan teknik-teknik yang dipinjam dari penyuluhan psikologis. Yang menjadi premis teoritis dasar bagi pendekatan ini ialah bahwa insan secara individual membutuhkan pemahaman dan bantuan dalam proses pemenuhan nilai-nilai dan tujuan-tujuan pribadi . Guru perlu memerhatikan kebutuhan individual dari para siswa serta apa ketakutanketakutan atau masalah-masalah siswa dalam pembelajaran. Dengan membangkitkan perasaan diterima oleh lingkungan (sense of community) dalam diri siswa maka guru bisa mengarahkan energi positif siswa pada pembelajaran bahasa. Ciri utama pendekatan BBM antara lain: a. Guru bertindak sebagai “knower/councelor”, b. Guru menyediakan bahasa yang dibutuhkan siswa untuk mengekspresikan diri, c. Kelas terdiri dari enam sampai duabelas pelajar yang duduk dalam suatu lingkaran kecil deng seorang atau dua orang guru yang berdiri di luar lingkaran dan siap membantu. d. teknik-teknik dipakai dapat mungkin mengurangi kegelisahan dalam kelompok dan meningkatkan pengekspresian gagasan dan perasaan secara bebas. Dalam metode ini terdapat lima tahap belajar yaitu15: Tahap 1. Para siswa membuat pernyataan-pernyataan dengan suara nyaring dalam bahasa ibu mereka, dengan bantuan guru dalam penerjemahannya.
15
Ibid,h.255-256.
35
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
Tahap 2. Tahap kedua ini dikenal sebagai “tahap swa-asertif” atau “self-assertive stage”, siswa mengatakan apa yang ingin dikatakan tanpa bantuan guru. Tahap 3. Dalam “tahap kelahiran” ini, para siswa meningkatkan kemandirian mereka dan berbicara dalam bahasa sasaran tanpa terjemahan, kecuali jika siswa lain memintanya atau memerlukannya. Tahap 4. Tahap ini disebut “tahap remaja” atau “tahap pembalikan”. Dalam tahap ini sang pelajar menjadi cukup kuat menerima umpan balik korektif dari sang guru dan/atau dari anggota kelompok lainnya. Tahap 5. “Tahap Kemerdekaan” ini ditandai oleh interaksi bebas antara para siswa dengan (para) guru. Setiap orang memberikan koreksi dan perbaikan stalistik dalam semangat kelompok. Keunggulan metode ini adalah bahwa bahasa dipakai dalam konteks bagi interaksi personal (personal interaction). Sementara kelemahan metode ini adalah bahwa metode ini hanya dapat dipakai untuk kelompok kecil saja, dibutuhkan guru yang terampil dalam bidang linguistik, percakapan kerapkali terasa dipaksakan atau terasa kaku, atau sebaliknya terasa muluk-muluk dan tidak wajar. 6. Pendekatan KognitifAlmadzhab Alma’rifi Pendekatan kognitif atau Almadzhab Alma’rifi dalam kaitannya dengan perkembangan bahasa anak mengemukakan bahwa dalam semua bahasa, belajar semantik itu bergantung pada perkembangan kognitif sang anak. Maksudnya, urutan-urutan perkembangan tersebut lebih banyak ditentukan oleh kerumitan semantik daripada oleh kerumitan struktural. Ciri-ciri utama atau prinsip-prinsip dasar pendekatan kognitif adalah sebagai berikut: a. tujuan pengajaran kognitif adalah mengembangkan pada diri para siswa tipe-tipe kemampuan yang sama seperti yang dimiliki oleh penutur asli; b. bahan pelajaran dan guru harus memperkenalkan para siswa pada situasi-situasi yang akan meningkatkan pemakaian bahasa kreatif; c. karena perilaku bahasa secara konstan bersifat inovatif dan beragam, maka para siswa harus diajar memahami system kaidah di samping dituntut mengingat deretan permukaan dalam model hafalan;
36
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
d.
belajar haruslah selalu bermakna; artinya, para siswa hendaknya mengerti selalu apa yang disuruh untuk dilakukan; benar-benar memahami serta melakukan dengan baik apa yang disuruh . Beberapa keunggulan pendekatan kognitif antara lain: dapat dilaksanakan dalam kelas besar; sabar menghadapi, memperbaiki kesalahan; gabungan keterampilan-keterampilan dapat memperkuat atau meningkatkan upaya belajar; dan cocok dan sesuai bagi semua tingkatan siswa. Sementara kelemahan pendekatan ini adalah sebagai berikut: tidak terdapat di dalamnya metode tertentu; bukan merupakan metode khusus dan banyak interpretasi dapat diberikan. 7. Pendekatan GandaAlmadkhal Almunawa’ Para pendukung pendekatan ganda atauAlmadkhal Almunawa’ dewasa ini menganjurkan menggunakan suatu metodologi yang didasarkan pada rencana Cleveland ataupun Almadkhal Almunawa’ yang diperkenalkan oleh de Sauza pada tahun 1920-an. Pendekatan ini tidaklah beranggapan bahwa orang dewasa belajar bahasa dengan cara yang persis sama seperti yang dilakukan oleh seorang anak , karenanya dibuatlah variasi-variasi dalam pola pengajarannya.16 Tujuh ciri utama pendekatan ganda berikut ini merupakan gabungan dari pendekatan ganda yang diperikan oleh Puccianni dan Hamel (1967), dan metode Aktif Verbal yang diberikan oleh Lenard (1980): a. bahasa diturunkan - diciptakan – oleh setiap pembicara; b. bahas adalah budaya; c. bahasa sasaran dipakai sebagai media pengajaran; d. penekanan tunggal pada setiap pelajaran; e. keempat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) diajarkan serempak; f. tata bahasa diajarkan secara induktif dalam bahasa sasaran; g. bahasa sasaran diperkenalkan melalui dialog atau melalui kelompok kalimat (tanya-jawab) . Konteks penyajian bahasa dalam metode Ganda ini umumnya berdasarkan kultur dan berorientasi pada kosakata sehari-hari dan situasi-
16
Ibid. h.243
37
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
situasi kehidupan nyata. Metode ini agak berpusat pada guru, sehingga memncing para siswa untuk bertindak defensif dalam beberapa hal, kecuali guru mampu menciptakan situasi yang nyaman dalam proses belajar siswa. D. KESIMPULAN Metode pengajaran adalah pola-pola tindakan pembelajaran yang dirancang untuk mendapatkan hasil pembelajaran tertentu. Beberapa metode pengajaran bahasa arab modern antara lain adalah Cara Diam Atthariqah Alshamithah, Sugestiopedia Altharqah Alihaiyah Responsi Fisik Total Alijabah Aljasadiyah Alkamilah, pendekatan Alamiah Almadzhab Altobi’i, Belajar Bahasa Masyarakat Taa’lum Lughat Aljamaa’h, dan Pendekatan Kognitif Almadzhab Alma’rifi Tiap-tiap metode pengajaran bahasa modern memiliki beberapa keungulan selain kekuranga-kekurangan.Oleh karenanya penggunaan metode di sesuaikan dengan kebutuhan siswa, situasi dan kondisi.
38
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab Modern
Durtam
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, 1986. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta.Pustaka Pelajar Ghazali, Syukur, 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT Refika Aditama Hermawan, Acep, 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.Bandung. PT Remaja Rosda Karya Nababan, Sri Utari Subyakto, 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa.Jakarta.Gramedia Pustaka Utama Tarigan, Henry Guntur, 1986. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa www.puthut.blogspot.com/feeds/ diunduh pada 28 mei 2014
39
El-Ibtikar Volume 03, nomor 02, Desember 2014