BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Manusia memerlukan bahasa dalam berinteraksi. Bahasa tidak pernah
lepas dari kehidupan sehari-hari. Bahasa selalu digunakan kapanpun, dimanapun, dengan siapapun, dan dalam bentuk apapun itu. Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan karena bahasa digunakan untuk berkomunikasi. Dalam kegiatan komunikasi, bahasa selalu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Seiring dengan peradaban yang terus bergerak menuju globalisasi, bahasa memiliki peranan yang penting dalam proses komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang kaya akan kosa kata serta memiliki berbagai macam makna, seperti makna leksikal dan makna gramatikal.Bahasa berkaitan erat dengan wacana. Melalui bahasa, wacana dapat menjadi obyek peluapan segala rasa dan cermin dari penulis itu sendiri. Kridalaksana (1984:208) menyatakan, wacana (discourse) adalah satuan bahasa terlengkap dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Dalam penulisan wacana harus diperhatikan penggunaan kohesi, yaitu keterkaitan semantis antara unsur pembentuk wacana. Kushartanti, dkk (2005:96) menyatakan, bahwa kohesi adalah keadaan unsur-unsur bahasa yang saling merujuk dan berkaitan secara semantis. Unsur-unsur kohesi dalam wacana dibagi menjadi dua, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Dalam bahasa Arab Al-Khuli (1982:45) mendefinisikan kohesi adalah :
ﺩﺭﺟﺔ ﺍﻟﺘﺠﺎﺫﺏ ﺑﻴﻦ ﻋﻨﺼﺮﻳﻦ ﻟﻐﻮﻳﻴﻦ ﻓﻲ ﺟﻤﻠﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ: ﺗﻤﺎﺳﻚ /tamāsukun: darajatu al-tajāŻubi baina ‘unșuraini lugawiyaini fi jumlatin wāḥidatin/ “Kohesi (pertalian) adalah tingkatan saling tarik menarik antara dua unsur bahasa pada suatu kalimat”.
1 Universitas Sumatera Utara
Kushartanti, dkk (2005:96) kohesi gramatikal adalah hubungan semantis antarunsur yang dimarkahi alat gramatikal. Kohesi gramatikal dapat berwujud referensi atau pengacuan, subtitusi atau penyulihan, elipsis atau pelesapan, dan konjungsi atau penghubungan. Salah satu contoh ayat dalam surah Al-Baqarah yang dimarkahi kohesi gramatikal sebagai berikut :
ﻓِ ْﻲ ﻗُﻠُ ْﻮ ِﺑ ِﻬﻢ ﱠﻣ َﺮﺽٌ ﻓَﺰَﺍ َﺩﻫُ ُﻢ ﷲُ َﻣ َﺮﺿًﺎ َﻭﻟَ ُﻬ ْﻢ َﻋ َﺬﺍﺏٌ ﺃَﻟِ ْﻴ ٌﻢ ِﺑ َﻤﺎ َﻛﺎﻧُ ْﻮﺍ ﻳَ ْﻜ ِﺬﺑُ ْﻮ َﻥ /fī qulūbihim maraḍun fazādahumu Allahu maraḍāan wa lahum ‘aŻābun `alīmun bimā kānū yakŻibūna/ “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah peyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta”. (Q.S. Al-Baqarah : 10). Pada ayat di atas pronomina (ḍamir) ﻫﻢ/hum/ “mereka” yang terdapat pada ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ/qulūbihim/ “hati mereka” merupakan pronomina persona ke tiga jamak, pronomina (ḍamir) ﻫﻢ/hum/ “mereka” yang ke dua terdapat pada ﻟﻬﻢ/lahum/ “bagi mereka” merupakan pronomina persona ke tiga jamak, dan pronomina (ḍamir) ﻫﻢ/hum/ “mereka” yang terdapat pada ﻳﻜﺬﺑﻮﻥ/yakŻibūna/ “mereka berdusta” merupakan pronomina persona ke tiga jamak. Dari contoh di atas pronomina (ḍamir) ﻫﻢ/hum/ “mereka” yang ada pada ayat 10 mengacu kepada ayat 6 yaitu :
ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﱠ ِﺬ ْﻳ َﻦ َﻛﻔَ ُﺮ ْﻭﺍ َﺳ َﻮﺍ ٌء َﻋﻠَ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﺃَﺃَﻧ َﺬﺭْ ﺗَﻬُ ْﻢ ﺃَ ْﻡ ﻟَ ْﻢ ﺗُ ْﻨ ِﺬﺭْ ﻫُ ْﻢ ﻻَ ﻳ ُْﺆ ِﻣﻨُ ْﻮ َﻥ /'inna al-laŻīna kafarū sawā'un `alayhim 'a 'anŻartahum 'am lam tunŻirhum lā yu'uminūna/ “Sesungguhnya orang-orang kafir tidak berbeda bagi mereka, baik engkau memberikan peringatan kepada mereka atau tidak; mereka tidak akan beriman”. (Q.S. Al-Baqarah :6). Dan ini dinamakan referensi yang bersifat anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Al-Qur’ān (ejaan KBBI : Al.qur.an, Arab: ( )ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ2008: 44) adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat Islam.Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda
2 Universitas Sumatera Utara
(masdar)
dari
kata
kerja qara'a yang
artinya
membaca.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an). Allah menyuruh manusia menghayati kandungan ayat Al-Qur’an, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an pada surat An-Nisa Surat (4):82 :
ْ ﷲ ﻟَ َﻮ َﺟ ُﺪﻭﺍ ِﻓﻴ ِﻪ ﺍﺧ ِﺘ َﻼﻓًﺎ َﻛ ِﺜﻴﺮًﺍ َ ﺁﻥ ۚ َﻭﻟَ ْﻮ َﻛ َ ُْﻭﻥ ﺍ ْﻟﻘُﺮ َ ﺃَﻓَ َﻼ ﻳَﺘَ َﺪﺑﱠﺮ ِ ﺎﻥ ِﻣ ْﻦ ِﻋ ْﻨ ِﺪ َﻏﻴ ِْﺮ ﱠ /afalā yatadabbarūna al-qur`āna walau kāna min ‘indi ghairi allahi lawajadū fīhi ikhtilafān kașīrān/ “Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al Qur'an? Sekiranya (Al-Qur'an) itu bukan dari sisi Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya”. (Q.S. Annisa : 82). Berdasarkan penjelasan ayat tersebut sudah sepantasnya kita mengetahui makna kata dari Al-Qur’an, dan ini juga bagian dari menghayati kandungan AlQur’an. Alasan peneliti memilih judul Analisis Kohesi Gramatikal adalah karena kohesi gramatikal merupakan bagian terpenting untuk mengkaji sebuah makna dalam satu teks yang terkait dengan kohesi gramatikal yang berupa referensi, substitusi, elipsis dan konjungsi. Dengan mengetahui kohesi, pembaca akan lebih mudah untuk memahami apa maksud dari teks tersebut, dengan demikian peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tentang kohesi khususnya kohesi gramatikal dalam Al-Qur’an. Alasan memilih Al-Qur’an sebagai objek kajian adalah karena Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam dan peneliti menganggap penting untuk memahami tentang makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan selain itu Al-Qur’an memiliki funnul lughah yang tinggi. Secara khusus dipilihnya surah Al-Baqarah karena di dalam surah ini lebih banyak terdapat kohesi gramatikal dibandingkan surah-surah yang lain, pengukuran data itu dilakukan peneliti berdasarkan Al-Qur’an player. Peneliti tidak mengkaji semua ayat yang ada pada surah Al-Baqarah karena surah Al-Baqarah ini sangat panjang yang terdiri dari 286 ayat, selain itu bentuk kata dan pronominanya hampir sama dan berulangulang maka dari itu peneliti hanya mengkaji ayat 1 – ayat 30. 1.2. Rumusan Masalah
3 Universitas Sumatera Utara
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok bahasan, maka diperlukan adanya rumusan masalah sebagai berikut : 1. Berapa banyak jumlah kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah AlBaqarah ayat 1 – ayat 30 ? 2. Apa saja jenis kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30 ? 3. Apa saja jenis kohesi gramatikal yang paling dominan yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30 ? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui jumlah kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30. 2. Untuk mengetahui jenis kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah AlBaqarah ayat 1 – ayat 30. 3. Untuk mengetahui jenis kohesi gramatikal yang paling dominan dalam surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Untuk memperluas wawasan peneliti dan pembaca tentang analisis wacana khususnya kohesi gramatikal yang berhubungan dengan referensi (penunjukan), substitusi (penggantian), elipsis (penghilangan/pelepasan) dan konjungsi (kata sambung). 2. Untuk menambah daftar referensi bacaan perpustakaan Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya USU berkaitan dengan telaah wacana Arab. 1.5. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Deskriptif dengan melakukan studi kepustakaan (Library Research). Metode ini
4 Universitas Sumatera Utara
dengan
jalan
mengumpulkan
data,
menyusun
atau
mengklasifikasikan,
menganalisis data dan menginterpretasikannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kohesi yang dikembangkan oleh Halliday dan Hasan 1976 dan beberapa pendapat ahli lainnya sebagai teori pendukung. Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin, peneliti memakai sistem transliterasi Arab-Latin. Yaitu SK Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.158 tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini adalah : 1. Mengumpulkan Data/ Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diambil untuk menganalisis kajian ini dengan menggunakan Al-Qur’an Al-Karim yang mempunyai beberapa bentuk antar lain yaitu : a. Al-Qur’an dan Terjemahanya yang dikeluarkan oleh Departemen Agama RI. 2007. b. Al-Qur’an Player 2007 2. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini bersumber dari data tulisan atau data catat. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penelusuran Kitab suci AlQur’an Al Karim khususnya surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30. Selanjutnya data yang telah terkumpul dicatat dan dipilah-pilah disesuaikan dengan keperluan. 3. Menganalisis data Metode yang digunakan dalam penganalisisan jenis kohesi gramatikal dalam kepautan makna dalam surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30 dengan analisis secara induktif, yakni data yang akan dikaji melalui proses yang berlangsung dari data ke teori (Djajasudarma, 1993:13).
5 Universitas Sumatera Utara