KHUTBAH IDUL FITRI 1429 H
Kapitalisme di Ujung Tanduk, Khilafah di Depan Mata
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﲪﺔ ﺍﷲ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ ﺍﷲ ﺃﻛﱪ ×٩ ﺻﻴﻼﹰ ،ﻻﹶﺇﻟﹶـ ﻪ ﷲ ﺑ ﹾﻜ ﺮ ﹰﺓ ﻭﹶﺃ ِ ﷲ ﹶﻛِﺜﻴﺮﹰﺍ ﻭ ﺳﺒﺤﺎ ﹶﻥ ﺍ ِ ﺤ ﻤ ﺪ ِ ِ ﷲ ﹶﺍ ﹾﻛﺒ ﺮ ﹶﻛِﺒﻴﺮﹰﺍ ﻭﺍﹾﻟ ﺍُ ﺤ ﻤ ﺪ. ﷲ ﺍﹾﻟ ﷲ ﹶﺍ ﹾﻛﺒ ﺮ ِﻭ ِ ﷲ ﹶﺍ ﹾﻛﺒﺮ ،ﺍ ُ ﷲ ﻭﺍ ُ ِﺍ ﱠﻻ ﺍ ُ ﺴِﻠ ِﻤﻴ ﻦ ﻭ ﺣ ﺮ ﻡ ﻋﹶﻠﻴ ِﻬ ﻢ ِﻓﻴ ِﻪ ﺍﻟﺼﻴﹶﺎﻡ، ﻱ ﺟ ﻌ ﹶﻞ ﺍﹾﻟﻴ ﻮ ﻡ ِﻋﻴﺪﹰﺍ ِﻟ ﹾﻠ ﻤ ﷲ ﺍﱠﻟ ِﺬ ﺤ ﻤ ﺪ ِ ِ ﺍﹶﹾﻟ ﺸ ﹸﻜ ﺮ ﻩ ﺤ ﻤ ﺪ ﻩ ﻭﻧـ ﺕ ِﻣ ﻦ ﺍﹾﻟ ﻬﺪﻯ ﻭﺍﹾﻟ ﹸﻔ ﺮﻗﹶﺎﻥِ ،ﻧ ﺱ ﻭﺑﻴﻨﹶﺎ ٍ ﻭﻧ ﺰ ﹶﻝ ﺍﹾﻟ ﹸﻘﺮﺁ ﹶﻥ ﻫﺪﻯ ﻟِﻠﻨﺎ ِ ﻼ ِﻝ ﻭﹾﺍ ِﻹﻛﹾﺮﹶﺍ ِﻡ. ﺠﹶ ﻋﻠﹶﻰ ﹶﻛﻤﺎ ِﻝ ِﺇ ﺣﺴﺎِﻧ ِﻪ ﻭ ﻫ ﻮ ﺫﹸﻭ ﺍﹾﻟ ﺤﻤـ ﺪ ﻚ ﻭﹶﻟ ﻪ ﺍﹾﻟ ﻚ ﹶﻟ ﻪ .ﹶﻟ ﻪ ﺍﹾﻟ ﻤ ﹾﻠ ﷲ ﻭ ﺣ ﺪ ﻩ ﹶﻻ ﺷ ِﺮﻳ ﹶﺃ ﺷ ﻬ ﺪ ﹶﺍ ﹾﻥ ﹶﻻ ِﺍﹶﻟ ﻪ ِﺍ ﱠﻻ ﺍ ُ ﺕ ﻭ ﻫ ﻮ ِﺑ ﹸﻜ ﱢﻞ ﺷﻴ ٍﺊ ﹶﻗ ِﺪﻳ ﺮ .ﻭﹶﺃ ﺷ ﻬ ﺪ ﹶﺍ ﱠﻥ ﺖ ﻭ ﻫ ﻮ ﺣ ﻲ ﹶﻻ ﻳ ﻤ ﻮ ﺤِﻴ ﻲ ﻭﻳ ِﻤﻴ ﻭ ﻫ ﻮ ﻳ ﺻﱢﻠ ﻲ ﻭﹸﺍ ﺳﱢﻠ ﻢ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟﻘﹶﺎِﺋ ِﺪ ﺤﻤﺪﹰﺍ ﻋﺒ ﺪ ﻩ ﻭ ﺭ ﺳ ﻮﹸﻟ ﻪ ﹶﻻ ﻧِﺒ ﻲ ﻭ ﹶﻻ ﺭ ﺳ ﻮ ﹶﻝ ﺑ ﻌ ﺪ ﻩ .ﻭﹸﺃ ﻣ ﷲ ﷲ ﻭ ﻋﻠﹶﻰ ﺁِﻟ ِﻪ ﻭﹶﺃﺻﺤﹶﺎِﺑﻪِ ﻭ ﹸﺫ ﺭﻳِﺘﻪِ ،ﻭ ﻣ ﻦ ﺩﻋﹶﺎ ِﺍﻟﹶﻰ ﺍ ِ ﺤ ﻤ ٍﺪ ﺑ ِﻦ ﻋﺒ ِﺪ ﺍ ِ ﻭﺍﹾﻟ ﹸﻘ ﺪ ﻭ ِﺓ ﻣ ﷲ ﺣ ﻖ ﺟِﻬﹶﺎ ِﺩ ِﻩ ﻭ ﻣ ﻦ ﺗِﺒ ﻌ ﻪ ِﺑِﺈ ﺣﺴﺎ ٍﻥ ِﺍﻟﹶﻰ ﻳـ ﻮ ِﻡ ِﺑ ﺪ ﻋ ﻮِﺗ ِﻪ ﻭ ﻣ ﻦ ﺟﹶﺎ ﻫ ﺪ ِﻓ ﻲ ﺳِﺒﻴ ِﻞ ﺍ ِ ﺍﻟ ﺪﻳ ِﻦ. ﷲ ﺣ ﻖ ﺗﻘﺎﹶﺗِـ ِﻪ ﻭ ﹶﻻﺗﻤـ ﻮﺗ ﻦ ِﺇ ﱠﻻ ﻭﹶﺃﻧـﺘ ﻢ ﹶﺍﻣﺎ ﺑ ﻌ ﺪ :ﹶﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱِ ،ﺇﺗ ﹸﻘﻮﺍ ﺍ َ ﺴِﻠ ﻤ ﻮ ﹶﻥ! ﻣ
1
Khilafah di Depan Mata
Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd Yaa
Allah,
Yaa
Rahman, inilah hamba-hambu-Mu,
datang
bersimpuh di hadapan kebesaran-Mu. Inilah, yaa ‘Aziiz, makhlukmakhluk-Mu yang lemah dan tak berdaya, duduk di hadapan altar kemuliaan dan keagungan-Mu. Yaa Ghaani, inilah orang-orang fakir yang
menundukkan
kepala
karena
malu
kepada-Mu,
kini
menengadahkan tangan-tangan kami untuk memohon belas kasih-Mu. Yaa Allah, Yaa Rahman, yaa Rahiim. Kami semua hamba-hamba Mu yang lemah, datang memohon rahmat Mu. Sekalipun dengan tertatih-tatih, kami berupaya mendekatkan diri kepada-Mu, berharap kasih sayang-Mu. Setiap malam kami berusaha membaca al-Quran untuk memahami petunjuk-Mu. Setiap saat kami menyeru asma AgungMu. Semua itu, yaa Rahman, tak lain hanyalah untuk menggapai ridla Mu. Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd Hadirin yang dimuliakan Allah. Di bulan Ramadhan, kita semua merasa sangat berbahagia, tak terasa berlinang air mata, mengingat akan kealpaan, dosa, kelalaian, dan kemaksiatan diri. Inilah bulan tempat kita berkaca dan memperbaiki diri. Inilah Bulan penuh ampunan. Ampunan atas seluruh dosa kita sebelumnya, sehingga kita bagaikan manusia yang terlahir kembali. Subhanallah Allahu Akbar. Ada getar keharuan dalam hati kita. Ramadhan yang penuh berkah, berlimpah rahmat, dan ampunan Allah, telah meninggalkan kita. Akankah kita bertemu dengan Ramadhan berikutnya? Wallahu a’lam. Kita tidak tahu. Tapi ada pertanyaan penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita. Apa yang kita dapatkan melalui puasa kita sepanjang bulan Ramadhan kemarin? Benarkah kita menjadi makin bertakwa? Bila benar, mengapa semua itu tidak berkorelasi dengan upaya perbaikan kondisi masyarakat dan umat di sekitar kita? Kemiskinan tetap merajalela, korupsi makin menggila, penindasan tak kunjung reda, 2
Kapitalisme di Ujung Tanduk
kerusakan moral, pornografi dan pornografi serta beragam bentuk kriminalitas makin tak terkira. Lihatlah apa yang terjadi di sekeliling kita. Hidup semakin terasa berat. Beban ekonomi dan sosial seolah tak tertahankan. Antri minyak di mana-mana. Sementara, segelintir orang bergelimang dalam kemewahan. Dengarlah pula jerit tangis saudarasaudara kita seiman di Palestina, Irak dan Afghanistan serta negeri lainnya. Mereka melewati bulan Ramadhan di tengah ancaman senjata. Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya serta kaum zionis tanpa henti terus menumpahkan darah, melecehkan kehormatan dan merampas kekayaan umat di sana. Sampai kapan semua ini akan berakhir? Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,…! Inilah sekilas wajah umat Islam saat ini. Umat yang disebut Allah sebagai khayra ummah, kini menjadi pecundang bukan pemenang, terpuruk di segala bidang. Mengapa semua ini terjadi? Jika kita meneliti
dengan
cermat,
sesungguhnya
penyebab
utama
dari
keterpurukan umat Islam adalah pada fakta, bahwa umat Islam tidak lagi bersatu dalam satu kepemimpinan seorang Khalifah, dan kehidupan umat tidak diatur dengan aturan Islam tapi dengan sistem Kapitalisme Sekular. Aturan Allah SWT diabaikan. Padahal Allah SWT berfirman:
Ïπyϑ≈uŠÉ)ø9$# uΘöθtƒ …çνãà±øtwΥuρ %Z3Ψ|Ê Zπt±ŠÏètΒ …ã&s! ¨βÎ*sù “Ìò2ÏŒ tã uÚtôãr& ôtΒuρ ∩⊇⊄⊆∪ 4‘yϑôãr& Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan
yang
sempit,
dan
Kami
akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. (TQS. Thaha[20]:124)
Khilafah di Depan Mata
3
Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd Hadirin jamaah shalat ‘Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT Kita akan lepas dari keterpurukan bila kita menanggalkan Kapitalisme dan kembali kepada syariah Islam. Kini Kapitalisme sedang menunggu kehancuran dirinya sendiri. Banyak bukti yang menunjukkan hal tersebut. Di antaranya: Pertama, Kapitalisme melahirkan ketidakadilan (inequality) atau kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat. Tiga belas ribu keluarga terkaya di Amerika saat ini memiliki pendapatan yang sama dengan 20 juta orang penduduk paling miskin. Tiga belas ribu keluarga itu memiliki pendapatan 300 kali lipat dari pendapatan keluarga rata-rata. Di Indonesia, puluhan juta orang berpenghasilan kurang dari satu dollar atau sekitar Rp 9.200 per orang perhari. Tapi tidak sedikit orang yang untuk satu kali makan siangnya saja menghabiskan Rp 150.000. Kedua, Kapitalisme adalah sistem yang menjajah. Kapitalisme dunia hanya dapat mempertahankan hidupnya lewat eksploitasi yang dilakukan atas Dunia Ketiga. Dunia Ketiga, termasuk Indonesia, dijadikan sebagai daerah pinggiran (periphery) yang sangat bergantung pada, dan dieksploitasi oleh, kekuatan-kekuatan kapitalis negaranegara besar. Ketiga, Kapitalisme yang secara teoritis memberikan kesempatan sama (equality of opportunity) kepada setiap anggota masyarakat, dalam kenyataannya bersifat diskirminatif, bahkan rasis. Hanya mereka yang
dekat
kepada
pusat
kekuasaan
saja
yang
lebih
banyak
mendapatkan akses informasi, modal, dan kesempatan. Diskriminasi juga berlanjut di bidang hukum. Dengan kekuatan dana yang dimiliki, para pemilik modal mampu membeli hukum. Akhirnya proses hukum tidak berjalan sebagai mana mestinya atas mereka. Lepasnya para konglomerat hitam pengemplang dana ratusan triliun rupiah dana BLBI adalah bukti yang sangat nyata. Keempat, semboyan Kapitalisme yang berupa “berproduksi untuk dapat berproduksi lebih besar” (to produce, to produce and to 4
Kapitalisme di Ujung Tanduk
produce) menyebabkan keserakahan dan berkembangnya kehidupan yang materialistik. Akibat mementingkan produksi atas segala-galanya itu, kapitalisme pada umumnya merusak ekologi yang seharusnya dilestarikan. Polusi udara, sungai dan lautan, banjir dan longsor, sesungguhnya berasal dari keserakahan kapitalisme yang bernafsu menjalankan produksi tanpa batas. Kelima, Kapitalisme menciptakan pola hidup konsumeris. Hal ini melahirkan “masyarakat pembosan” (throw-away society). Manusiamanusia dalam masyarakat kapitalis tidak ada yang betah bergaul dengan barang-barangnya dalam tempo relatif lama. Kecenderungan ini juga menghinggapi kehidupan perkawinan mereka dengan gonta ganti pasangan. Hasilnya, di Austria orang bisa berganti pasangan 30 kali dalam setahun. Angka perceraian pun tinggi (throw-away marriage), praktek pelacuran, pornografi dan porno aksi berkembang. Di AS berdasarkan angka statistik nasional, 1,3 perempuan diperkosa setiap menitnya, dan 1.872 perhari ---683.280 pertahun (Islam the Choice of Thinking Women). Di Amerika diperkirakan setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dilakukan dengan bayaran uang yang telah disepakati kedua belah pihak. Keenam, demi kepentingan ekonominya, kekuatan-kekuatan kapitalis
selalu
bersikap
double-standard.
Mereka
bicara
soal
penentuan nasib sendiri dan demokrasi, tapi mereka mendukung penguasa diktator seperti Musharraf dan Karimov. Mereka berteriak tentang supremasi hukum dan perdamaian, namun faktanya mereka menjajah, menjarah dan membunuh di mana-mana. Di Irak saja lebih dari 650.000 jiwa dihabisi. Mereka seakan berbuat baik dengan menawarkan pemotongan hutang, tapi mereka menjerat leher dunia dengan IMF dan Bank Dunia. Mereka bicara pemberantasan korupsi, tetapi mereka menggelontorkan uang ratusan juta dollar kepada para penguasa di negeri-negeri Muslim untuk menelorkan undang-undang yang menguntungkan mereka. Mereka berbicara masalah HAM tapi
Khilafah di Depan Mata
5
mereka melakukan penyiksaan biadab di Guantanamo, Abu Ghraib, dan penjara-penjara rahasia. Semua itu menunjukkan, bahwa Kapitalisme di bawah pimpinan AS dan negara-negara Kafir penjajah lainnya, telah kehilangan otoritas moralnya untuk memimpin dunia. Realitas itu pun menggambarkan bahwa peradaban Kapitalisme telah memasuki kemunduran yang permanen. Melihat bukti-bukti kerusakan itu, sudah semestinya kita menghentikan sekarang juga sistem rusak buatan manusia itu. Kita perlu pengganti. Tidak ada solusi alternatif kecuali syariah! Dan syariah itu diterapkan oleh Khilafah, karena Khilafah pula satu-satunya yang mampu menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Hadirin jamaah Rahimakumullah, Bila demikian, nyatalah bahwa Kapitalisme itu sudah berada di ujung tanduk. Sebaliknya, Khilafah sudah ada di depan mata. Mengapa? Pertama, bangkitnya kesadaran umat secara menyeluruh, bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia; bahwa mereka miskin, lemah dan tidak berdaya, karena mereka tidak bersatu dan terjajah, atau belum merdeka. Karena itu, kesadaran untuk bangkit dan merdeka pun menyeruak di mana-mana. Kapitalisme global telah menjadi musuh bersama umat, bahkan bukan saja umat Islam, tetapi juga seluruh umat manusia. Kedua, bangkitnya kesadaran umat Islam untuk kembali kepada agamanya. Ini bisa dilihat dari tingginya survei-survei yang dilakukan di negeri kaum Muslim, yang menggambarkan tingginya keinginan mereka untuk menerapkan syariah. Bahkan, mereka juga mendambakan kesatuan dunia Islam dalam satu negara Khilafah. Bukan hanya itu, maraknya syiar dan kegiatan keislaman yang dilakukan oleh seluruh kelompok umat Islam, bukan saja kalangan santri, tetapi juga berbagai kalangan lainnya. Ketiga, bangkitnya sentimen umat anti penjajah, juga membawa kesadaran baru mereka terhadap para antek dan komprador penjajah 6
Kapitalisme di Ujung Tanduk
yang selama ini menjadi kakitangan mereka. Lebih jauh, juga ditunjukkan dengan ketidakpercayaan umat untuk tidak memilih mereka dalam proses pemilu, yang ditunjukkan dengan tingginya angka golput di hampir seluruh Pilkada. Pada sisi lain, Allah SWT telah berjanji kepada kita:
’Îû óΟßγ¨ΖxÎ=ø⇐tGó¡uŠs9 ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# (#θè=Ïϑtãuρ óΟä3ΖÏΒ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# ª!$# y‰tãuρ ”Ï%©!$# ãΝåκs]ƒÏŠ öΝçλm; £uΖÅj3uΚã‹s9uρ öΝÎγÎ=ö6s% ÏΒ šÏ%©!$# y#n=÷‚tGó™$# $yϑŸ2 ÇÚö‘F{$# ’Î1 šχθä.Îô³ç„ Ÿω Í_tΡρ߉ç6÷ètƒ 4 $YΖøΒr& öΝÎγÏùöθyz ω÷èt/ .ÏiΒ Νåκ¨]s9Ïd‰t7ãŠs9uρ öΝçλm; 4|Ós?ö‘$# ∩∈∈∪ tβθà)Å¡≈xø9$# ãΝèδ y7Í×‾≈s9'ρé'sù y7Ï9≡sŒ y‰÷èt/ txŸ2 tΒuρ 4 $\↔ø‹x© Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS. An-Nur [24]: 55). Dan, Rasulullah saw. pun bersabda:
ﻚ ﻣﻠﹾـ ﺒﹸﻠ ﹸﻎﻴﺳ ﻭ ﺎﺑﻬﺎ ِﺭﻣﻐ ﻭ ﺎﺎ ِﺭﹶﻗﻬﻣﺸ ﺎﺘﻬﻳﺮﹶﺍ ﺽ ﹶﻓ ﺭ ﻯ ﻟِﻰ ﺍ ﹶﻻﺯﻭ ﷲ َ »ِﺍ ﱠﻥ ﺍ «ﺎﻨﻬﻲ ِﻣ ﻱ ِﻟ ﺯ ِﻭ ﺎﻣﺘِﻰ ﻣ ﹸﺍ Sesungguhnya Allah telah memperlihatkan kepadaku bumi ini hingga aku melihat ufuk timur dan ufuk baratnya. Dan kekuasaan
Khilafah di Depan Mata
7
umatku akan sampai pada apa yang telah diperlihatkan kepadaku. (HR. Muslim). Kapitalisme sistem batil, sementara syariah dan Khilafah adalah sistem yang haq. Dan, sistem haq pasti akan menang. Bukankah Allah SWT berjanji:
$£ϑÏΒ ã≅÷ƒuθø9$# ãΝä3s9uρ 4 ×,Ïδ#y— uθèδ #sŒÎ*sù …çµäótΒô‰uŠsù È≅ÏÜ≈t7ø9$# ’n?tã Èd,ptø:$$Î/ ß∃É‹ø)tΡ ö≅t/ ∩⊇∇∪ tβθàÅÁs? Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya) (TQS. Al-Anbiya [21]:18). Allahu Akbar (3x), wa lillahil hamd Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Kita adalah umat terbaik, sekali lagi umat terbaik, yang dilahirkan untuk seluruh umat manusia. Kita adalah pengikut Rasulullah Saw, Nabi terakhir dan pemimpin para Rasul. Nenek moyang kita adalah para Khulafa’ Ar-Rasyidin, para panglima Mujahidin. Allah berjanji menolong siapa saja yang menolong-Nya, dan janji Allah pasti benar. Semua ini tidak hanya berlaku di Akhirat, tapi juga berlaku di Dunia, di mana kemenangan, keberhasilan, dan kebangkitan umat ini benar-benar akan terwujud kembali. Allah SWT berfirman: ∩∈⊇∪ ߉≈yγô©F{$# ãΠθà)tƒ tΠöθtƒuρ $u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θuŠptø:$# ’Îû (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$#uρ $oΨn=ߙ①çÝÇΖoΨs9 $‾ΡÎ) Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat). (TQS. Ghafir [40]: 51)
8
Kapitalisme di Ujung Tanduk
Akhirnya, di hari yang mulia ini, setelah sebulan penuh kita membangun dan meningkatkan ketakwaan kita selama Ramadhan, yang penuh rahmah dan maghfirah, kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, para pimpinan ormas, orpol, ulama, wakil rakyat, wartawan, anggota TNI/Polri, pejabat pemerintah, cendekiawan, usahawan dan serikat-serikat pekerja, serta para pemuda dan mahasiswa, untuk secara sungguh-sungguh mengamalkan syariah Islam dan berjuang bersama bagi tegaknya Khilafah dan syariah secara kaffah, dan menempatkan perjuangan penegakan syariah sebagai agenda utama kaum Muslim. Sesungguhnya, penerapan syariah dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara, merupakan kewajiban setiap Muslim, sekaligus merupakan wujud keberhasilan kita dalam meraih ketakwaan. Semoga Allah SWT memberi kita kesabaran dan kekompakan, serta memungkinkan saudara untuk memainkan peran yang penting dalam menegakkan dan memperjuangkan datangnya negara Khilafah. Allah SWT berfirman:
∩∉⊆∪ tÏΗ¿q≡§9$# ãΝymö‘r& uθèδuρ ( $ZàÏ≈ym îöyz ª!$$sù “Maka Allah adalah sebaik-baiknya penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang” (TQS Yusuf [12: 64]) Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Semoga Allah SWT memberikan kepada kita kekuatan iman dan semangat
untuk
menjalankan
hukum-hukum
Allah
SWT.
Serta
mengelompokkan kita dalam golongan pejuang-pejuang Islam, yang berupaya mewujudkan Khilafah, yang mengikuti manhaj (metode) Nabi Saw. Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar amal ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima di sisi Allah SWT, dan kita berhasil meraih derajat takwa. Khilafah di Depan Mata
9
ﺻﺤﺎِﺑ ِﻪ ﻭ ﻣ ﻦ ﺩﻋﺎ ﺤ ﻤ ٍﺪ ﻭ ﻋﻠﹶﻰ ﺁِﻟ ِﻪ ﻭ ﹶﺍ ﺻﻠﱢﻰ ﻭ ﺳﱢﻠ ﻢ ﻋﻠﹶﻰ ﺳﻴ ِﺪﻧﺎ ﻣ ﺍﹶﻟﹼﻠ ﻬ ﻢ ﺴﹶﺎ ٍﻥ ﺍِﱃ ﺴﻨ ِﺔ ﺭ ﺳ ﻮِﻟ ِﻪ ﻭ ﻣ ﻦ ﺗِﺒ ﻌ ﻪ ِﺑﺈِﺣـ ﻚ ِﺑ ﺴ ﻼ ِﻡ ﻭ ﻣ ﻦ ﺗ ﻤ ﷲ ِﺑ ﺪ ﻋ ﻮ ِﺓ ﹾﺍ ِﻹ ﺳ ﹶ ﺇِﻟﹶﻰ ﺍ ِ ﻳ ﻮ ِﻡ ﺍﻟ ﺪﻳ ِﻦ. ﺻﻐﺎﺭﺍ ،ﺃﹶﻟﹼﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﹾﻏﻔِـ ﺮ ﺃﹶﻟﹼﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﹾﻏ ِﻔ ﺮﹶﻟﻨﺎ ﻭِﻟﻮﺍِﻟ ﺪﻳﻨﺎ ﻭ ﺍ ﺭ ﺣ ﻤ ﻬﻤﺎ ﹶﻛﻤﺎ ﺭﺑﻴﺎﻧﺎ ِ ﺕ. ﺕ ْﹶﺍ َﻷ ﺣﻴﺎ ِﺀ ِﻣﻨ ﻬ ﻢ ﻭﹾﺍ َﻷ ﻣﻮﺍ ِ ﺕ ﻭﺍﹾﻟ ﻤ ﺆ ِﻣِﻨﻴ ﻦ ﻭﺍﹾﻟ ﻤ ﺆ ِﻣﻨﺎ ِ ﺴﻠِﻤﺎ ِ ﺴِﻠ ِﻤﻴ ﻦ ﻭ ﺍﹾﻟ ﻤ ِﻟ ﹾﻠ ﻤ ﺾ ﻣ ﺆ ﺩﻳ ﻦ ﻭﻟِﻠ ﺪ ﻋ ﻮ ِﺓ ﺣـﺎ ِﻣِﻠﻴ ﻦ ﺍﹶﻟﱠﻠﻬ ﻢ ﺍ ﺟ ﻌﻠﹾﻨﹶﺎ ِﺑﺎﹾﻹﻳﻤﹶﺎ ِﻥ ﻛﹶﺎ ِﻣِﻠﻴ ﻦ ﻭِﻟ ﹾﻠ ﹶﻔﺮﺍِﺋ ِ ﺿﻴ ﻦ ﻭﻓِﻲ ﺍﻟ ﺪﻧﻴﺎ ﺯﺍ ِﻫ ِﺪﻳ ﻦ ﻭﻓِﻲ ﺍﹾﻵ ِﺧ ﺮ ِﺓ ﺴ ِﻜﻴ ﻦ ﻭ ﻋ ِﻦ ﺍﻟﱠﻠ ﻐ ِﻮ ﻣ ﻌ ِﺮ ِ ﻼ ِﻡ ﻣﺘ ﻤ ﻭِﺑ ﹾﺎ ِﻹ ﺳ ﹶ ﻼ ِﺀ ﺻﹶﺎِﺑ ِﺮﻳ ﻦ. ﺿﻴ ﻦ ﻭﻟِﻠﻨ ﻌ ِﻢ ﺷﹶﺎ ِﻛ ِﺮﻳ ﻦ ﻭ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟﺒ ﹶ ﺭﺍ ِﻏِﺒﻴ ﻦ ﻭﺑِﺎﹾﻟ ﹶﻘﻀﺎ ِﺀ ﺭﺍ ِ ﺴِﻠ ِﻤﻴ ﻦ ﺳﺨﺎ ًﺀ ﺭﺧﹶﺎﺀً ،ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﻣ ﻦ ﻼ ِﺩ ﺍﹾﻟ ﻤ ﻼ ﺩﻧﺎ ﻫﺬﹶﺍ ﻭﺳﺎِﺋ ﺮ ِﺑ ﹶ ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﺟ ﻌ ﹾﻞ ِﺑ ﹶ ﺴ ِﻪ ﻭ ﻣ ﻦ ﻛﹶﺎ ﺩﻧﺎ ﹶﻓ ِﻜ ﺪ ﻩ ﻭﺍ ﺟ ﻌ ﹾﻞ ﺗ ﺪ ِﻣﻴ ﺮ ﻩ ﻓِﻲ ﺗ ﺪِﺑﻴ ِﺮ ِﻩ. ﹶﺃﺭﺍﺩﻧﹶﺎ ﺳ ﻮﹰﺃ ﹶﻓﹶﺎ ﺷ ِﻐ ﹾﻠ ﻪ ﻓِﻲ ﻧ ﹾﻔ ِ ﻚ ﺍﱠﻟِﺘ ﻲ ﹶﻻ ﺱ ِﺑ ﻌﻴِﻨ ﻚ ﻭﺍ ﺣ ﺮ ﻚ ﻭِﺑ ﺮ ﻙ ﻭِﺍ ﺣﺴﺎِﻧ ﻚ ﻭﹶﺃﻣﺎِﻧ ﺿﻤﺎِﻧ ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﺟ ﻌﻠﹾﻨﹶﺎ ِﻓ ﻲ ِ ﻱ ﹶﻻ ﻳﺮﺍ ﻡ. ﻚ ﺍﱠﻟ ِﺬ ﺗﻨﹶﺎ ﻡ ﻭﺍ ﺣ ﹶﻔﻈﹾﻨﹶﺎ ِﺑ ﺮ ﹾﻛِﻨ ﺏ ِﺍ ﻫ ِﺰ ِﻡ ﺤ ِﺰ ﻡ ﹾﺍ َﻷ ﺣﺰﺍ ِ ﺏ ﻭ ﻣ ﻱ ﺍﹾﻟﺤِﺴﹶﺎ ِ ﺠ ِﺮ ﺏ ﻭ ﻣ ﺍﹶﻟﹼﻠﻬ ﻢ ﻳﺎ ﻣﻨـ ِﺰ ﹶﻝ ﺍﹾﻟ ِﻜﺘﺎ ِ ﺼﱢﻠﻴِﺒﻴﻴ ﻦ ﺍﻟﻈﱠﺎِﻟ ِﻤﻴ ﻦ ﻭﹶﺍﻧﺼﺎ ﺭ ﻫ ﻢ ﻭﺍﻟ ﺮﹾﺃ ﺳﻤﺎِﻟﻴﻴ ﻦ ﻭِﺍ ﺧﻮﺍﻧ ﻬ ﻢ ﻭ ﺍﹾﻟﻴ ﻬ ﻮ ﺩ ﻭﹶﺍ ﻋﻮﺍﻧ ﻬ ﻢ ﻭﺍﹶﻟ ﺸﻴ ﻮ ِﻋﻴﻴ ﻦ ﻭﹶﺍ ﺷﻴﺎ ﻋ ﻬ ﻢ. ﹾﺍﻹِ ﺷِﺘﺮﺍ ﹶﻛﻴﻴ ﻦ ﻭﺍﻟ
10 Kapitalisme di Ujung Tanduk
ﺸﻴﺸﺎﻥﹶ، ﻼ ِﺩ ﹶﻓﹶﻠﺴِ ﻄﻴ ِﻦ ﻭﹾﺍ َﻷ ﹾﻗﺼﻰ ،ﻭﺍﹾﻟ ِﻌﺮﺍﻕِ ،ﻭ ﺍﻟ ﺤ ِﺮﻳ ﺮ ِﺑ ﹶ ﻚ ﺍﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺗ ﺴﹶﺄﹸﻟ ﻭﻧ ﺴِﻠ ِﻤﻴ ﻦ ﻣِـ ﻦ ﻧﻔﹸـ ﻮ ِﺫ ﺍﹾﻟ ﹸﻜﻔﱠـﺎ ِﺭ ﺍﹾﻟﻐﺎﺻِـِﺒﻴ ﻦ ﻭ ﻼ ِﺩ ﺍﹾﻟ ﻤ ﺴﺘﺎﻥﹶ ،ﻭﺳﺎِﺋ ِﺮ ِﺑ ﹶ ﻭ ﹶﺃ ﹾﻓﻐﺎِﻧ ﺴﺘ ﻌ ِﻤ ِﺮﻳ ﻦ. ﺍﹾﻟ ﻤ ﺠﻴ ِﻬ ﻢ ِﺑﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎ ﺭ ﻭﺗ ﺪ ِﺧ ﹾﻠ ﻬ ﻢ ﺤ ﻤ ٍﺪ ﺭ ﺣ ﻤ ﹰﺔ ﻋﺎ ﻣ ﹰﺔ ﺗﻨ ِ ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﺭ ﺣ ﻢ ﹸﺍ ﻣ ﹶﺔ ﺳﻴ ِﺪﻧﺎ ﻣ ﺤﺒﻨﺎ ﻭﻳ ﺪ ﻋ ﻮ ﹶﻟﻨـﺎ ﺤ ﻤ ٍﺪ ﻳ ِ ﺠﻨ ﹶﺔ .ﺍﹶﻟﱠﻠﻬ ﻢ ﹶﺍﻳﻤﺎ ﻋﺒ ٍﺪ ﹶﺍ ﻭ ﹶﺃ ﻣ ٍﺔ ِﻣ ﻦ ﹸﺍ ﻣ ِﺔ ﺳﻴ ِﺪﻧﺎ ﻣ ِﺑﻬﺎ ﺍﹾﻟ ﺱ ﹾﺍ ﹶﻻ ﻋﻠﹶﻰ .ﻭﹶﺍﻳﻤﺎ ﻋﺒ ٍﺪ ﹶﺍ ﻭ ﺠﻨ ِﺔ ﺍﹾﻟ ِﻔ ﺮ ﺩ ﻭ ِ ﹶﻓﹶﺜ ﱢﻘ ﹾﻞ ِﻣﻴﺰﺍﻧ ﻪ ﻭ ﺣ ﱢﻘ ﻖ ِﺍﻳﻤﺎﻧ ﻪ ﻭﺍ ﺟ ﻌ ﹾﻠ ﻪ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ ﺤ ﻖ ﻓﹶـ ﺮ ﺩ ﻩ ِﺍﻟﹶـﻰ ﺤ ﻤ ٍﺪ ﻋﻠﹶﻰ ﺧ ﹶﻄِﺄ ﻭ ﻫ ﻮ ﻳ ﹸﻈ ﻦ ﹶﺍﻧ ﻪ ﻋﻠ ﻰ ﺍﹾﻟ ﹶﺍ ﻣ ٍﺔ ِﻣ ﻦ ﺍﹸ ﻣ ِﺔ ﺳﻴ ِﺪﻧﺎ ﻣ ﺴِﻠ ِﻤﻴ ﻦ ﺣﻴِﻨﻴ ﻦ ﹶﻟﻴِﻨﻴ ﻦ ﺳـ ﻬِﻠﻴ ﻦ ﻼ .ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﺟ ﻌ ﹾﻠﻨﺎ ِ ِﻹ ﺧﻮﺍﻧِﻨﹶﺎ ﺍﹾﻟ ﻤ ﺤ ﻖ ﺭﺩﺍ ﺟ ِﻤﻴ ﹰ ﺍﹾﻟ ﺴ ِﺮﻳ ﻦ ﺠ ﻌﻠﹶﻨﹶﺎ ﻣ ﻌ ﺴ ِﺮﻳ ﻦ ﻭ ﹶﻻ ﺗ ﺸ ِﺮﻳ ﻦ ﻭ ﻣﻴ ﺠ ﻌﻠﹶﻨﹶﺎ ﻣﺒ ﻚ ﹶﺍ ﹾﻥ ﺗ ﺴﹶﺄﹸﻟ ﺣِﺒﻴِﺒﻴ ﻦ ﹶﻗ ِﺮﻳِﺒﻴ ﻦ .ﻭﻧ ﻭ ﻣﻨ ﱢﻔ ِﺮﻳ ﻦ. ﺏ ﹶﺃ ﺣﺰﺍِﻧﻨﺎ ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﺟ ﻌ ِﻞ ﺍﹾﻟ ﹸﻘﺮﺁ ﹶﻥ ﺍﹾﻟ ﹶﻜ ِﺮﻳ ﻢ ﺭِﺑﻴ ﻊ ﹸﻗﹸﻠ ﻮِﺑﻨﺎ ﻭﻧ ﻮ ﺭ ﹶﺍﺑﺼﺎ ِﺭﻧﺎ ﻭ ِﺫ ﻫﺎ ﺴﻴﻨﺎ ﻭﺍ ﺭ ﺯ ﹾﻗﻨـﺎ ﻸ ﻫ ﻤ ﻮ ِﻣﻨﺎ ،ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﻋﱢﻠ ﻤﻨﺎ ِﻣﻨ ﻪ ﻣﺎ ﺟ ِﻬ ﹾﻠﻨﺎ ﻭ ﹶﺫ ﱢﻛ ﺮﻧﺎ ِﻣﻨ ﻪ ﻣﺎ ﻧـ ِ ﻭ ﺟ َ ﻼﻟﹶـ ﻪ ﺤﱡﻠ ﻮ ﹶﻥ ﺣ ﹶ ﻑ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭِ ،ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﺟ ﻌ ﹾﻠﻨﺎ ِﻣ ﻦ ﺍﱠﻟ ِﺬﻳ ﻦ ﻳ ِ ﻼ ﻭﺗ ﻪ ﺁﻧﺎ َﺀ ﺍﻟﱠﻠﻴ ِﻞ ﻭ ﹶﺃ ﹾﻃﺮﺍ ِﺗ ﹶ ﻼ ﻭِﺗﻪِ ،ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺍ ﺟ ﻌ ﹾﻠ ﻪ ﻫﺎ ِﺩﻳﺎ ﹶﻟﻨﺎ ﻓِـﻲ ﺣﻴﺎِﺗﻨـﺎ ﺤ ﺮ ﻣ ﻮ ﹶﻥ ﺣﺮﺍ ﻣ ﻪ ﻭﻳﺘﹸﻠ ﻮ ﹶﻥ ﺣ ﻖ ِﺗ ﹶ ﻭﻳ ﺠﻨ ِﺔ. ﺠﺠﺎ ﹶﻟﻨﺎ ِﻣ ﻦ ﺍﻟﻨﺎ ِﺭ ﻭﻗﹶﺎِﺋﺪﺍ ﹶﻟﻨﺎ ِﺍﻟﹶﻰ ﺍﹾﻟ ﻭ ﻣ ﺆِﻧﺴﺎ ﹶﻟﻨﺎ ﻓِﻲ ﹸﻗﺒ ﻮ ِﺭﻧﺎ ﻭ ﺣ ﺻﻴﺎ ِﻣﻨﺎ ﺠ ﹰﺔ ِﻣ ﻦ ِ ﻑ ﻭﺍﹾﻟ ِﻐﻨﻰ ﻧﺎِﺗ ﻚ ﺍﹾﻟ ﻬﺪﻯ ﻭ ﺍﻟﺘﻘﹶﻰ ﻭ ﺍﹾﻟ ﻌﻔﹶﺎ ﺴﹶﺄﹸﻟ ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ِﺇﻧﺎ ﻧ ﻚ ﻳﺎ ﹶﺍ ﺭ ﺣ ﻢ ﺍﻟﺮﺍ ِﺣ ِﻤﻴ ﻦ. ﻭ ﺍ ﺟ ﻌ ﹾﻠ ﻪ ﺷﺎِﻓﻌﺎ ﹶﻟﻨﺎ ﻳ ﻮ ﻡ ﺍﹾﻟ ِﻘﻴﺎ ﻣ ِﺔ ِﺑِﺈ ﹾﺫِﻧ
Khilafah di Depan Mata 11
ﻼ ﻡ ﺝ ﺍﻟﻨﺒ ﻮ ِﺓ ﺗ ِﻌ ﺰ ِﺑﻬﺎ ﹾﺍ ِﻹﺳـ ﹶ ﻼﹶﻓ ِﺔ ﻋﻠﹶﻰ ِﻣﻨﻬﺎ ِ ﺨﹶ ﻚ ﺩ ﻭﹶﻟ ﹶﺔ ﺍﹾﻟ ِ ﺴﹶﺄﹸﻟ ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ِﺇﻧﺎ ﻧ ﺼﻴ ﻦ ِﻹﻗﹶﺎ ﻣِﺘﻬﺎ. ﺨِﻠ ِ ﻭﹶﺍ ﻫﹶﻠ ﻪ ﻭﺗ ِﺬ ﱡﻝ ِﺑﻬﺎ ﺍﹾﻟ ﹸﻜ ﹾﻔ ﺮ ﻭﹶﺍ ﻫﹶﻠﻪ ،ﻭ ﺍ ﺟ ﻌﻠﹾﻨﹶﺎ ِﻣ ﻦ ﺍﹾﻟﻌﺎ ِﻣِﻠﻴ ﻦ ﺍﹾﻟ ﻤ ﺴﻨﺎ ﻭِﺍ ﹾﻥ ﹶﻟ ﻢ ﺗ ﻐ ِﻔ ﺮﹶﻟﻨﺎ ﻭﺗ ﺮ ﺣﻤﻨﺎ ﹶﻟﻨ ﹸﻜ ﻮﻧﻨﺎ ِﻣ ﻦ ﺍﹾﻟﺨﺎﺳِـ ِﺮﻳﻦ، ﺭﺑﻨﺎ ﹶﻇﹶﻠ ﻤﻨﺎ ﹶﺃﻧ ﹸﻔ ﺖ ﺠ ﻮ ﺩﻧﺎ ،ﺍﹶﻟﱠﻠﻬـ ﻢ ﹶﺍﻧـ ﺻﻴﺎ ﻣﻨﺎ ﻭِﻗﻴﺎ ﻣﻨﺎ ﻭ ﺭ ﹸﻛ ﻮ ﻋﻨﺎ ﻭ ﺳ ﺍﹶﻟﱠﻠ ﻬ ﻢ ﺗ ﹶﻘﺒ ﹾﻞ ِﻣﻨﺎ ﺩﻋﺎﹶﺋﻨﺎ ﻭ ِ ﺏ ﺍﻟ ﺮ ِﺣﻴ ﻢ. ﺖ ﺍﻟﺘﻮﺍ ﻚ ﹶﺍﻧ ﺐ ﻋﹶﻠﻴﻨﺎ ِﺍﻧ ﺴ ِﻤﻴ ﻊ ﺍﹾﻟ ﻌِﻠﻴ ﻢ ﻭﺗ ﺍﻟ ﺻﺮﺍ ﹶﻛﻤﺎ ﺤ ِﻤ ﹾﻞ ﻋﹶﻠﻴﻨﺂ ِﺍ ﺴﻴﻨﺂ ﹶﺍ ﻭ ﹶﺍ ﺧ ﹶﻄ ﹾﺄﻧﺎ ﺭﺑﻨﺎ ﻭ ﹶﻻ ﺗ ﺭﺑﻨﺎ ﹶﻻ ﺗﺆﺍ ِﺧ ﹾﺬﻧﺎ ِﺍ ﹾﻥ ﻧ ِ ﻒ ﻋﻨـﺎ ﺤ ﻤ ﹾﻠﻨﺎ ﻣﺎ ﹶﻻ ﻃﹶﺎﹶﻗ ﹶﺔ ﹶﻟﻨﺎ ِﺑ ِﻪ ﻭﺍ ﻋ ﺣ ﻤ ﹾﻠﺘ ﻪ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟﱠ ِﺬﻳ ﻦ ِﻣ ﻦ ﹶﻗﺒِﻠﻨﺎ ﺭﺑﻨﺎ ﻭ ﹶﻻ ﺗ ﺼ ﺮﻧﺎ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ ﻮ ِﻡ ﺍﹾﻟ ﹶﻜِﺎِﻓ ِﺮﻳ ﻦ. ﺖ ﻣﻮ ﹶﻻﻧﺎ ﻓﹶﺎﻧ ﻭﺍ ﹾﻏ ِﻔ ﺮﹶﻟﻨﺎ ﻭﺍ ﺭ ﺣ ﻤﻨﺎ ﹶﺍﻧ ﺏ ﺍﻟﻨـﺎﺭِ، ﺴﻨ ﹰﺔ ﻭِﻗﻨﺎ ﻋـﺬﹶﺍ ﺴﻨ ﹰﺔ ﻭﻓِﻲ ﺍﹾﻵ ِﺧ ﺮ ِﺓ ﺣ ﺭﺑﻨﺎ ﺁِﺗﻨﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟ ﺪﻧﻴﺎ ﺣ ﷲ ﺤ ﻤ ﺪ ِ ﺼ ﹸﻔ ﻮ ﹶﻥ ﻭ ﺳﻼﹶ ﻡ ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ﻤ ﺮ ﺳِﻠﻴ ﻦ ﻭﺍﹾﻟ ﺏ ﺍﹾﻟ ِﻌ ﺰ ِﺓ ﻋﻤﺎ ﻳ ِ ﻚ ﺭ ﻭ ﺳﺒﺤﺎ ﹶﻥ ﺭﺑ ﺨﻴ ٍﺮ. ﺏ ﺍﹾﻟﻌﺎﹶﻟ ِﻤﻴﻦ ،ﹸﻛ ﹸﻞ ﻋﺎ ٍﻡ ﻭ ﹶﺃﻧﺘ ﻢ ِﺑ ﺭ ﺤ ﻤ ﺪ. ﷲ ﺍﹾﻟ ﷲ ﹶﺃ ﹾﻛﺒ ﺮ ﻭ ِ ﷲ ﹶﺃ ﹾﻛﺒ ﺮ ﺍ ُ ﺍﷲُ ﹶﺃ ﹾﻛﺒ ﺮ ﺍ ُ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﲪﺔ ﺍﷲ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ.
12 Kapitalisme di Ujung Tanduk