MEWUJUDKAN KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK
و الصالة و السالم على، احلمد هلل الذى انعم علينا باإلميان واالسالم.باسم اهلل الرمحن الرحيم .سيّدنا حممد و على الو و اصحابو امجعني Setiap orang baik itu laki-laki maupun perempuan, masih muda maupun sudah lanjut usia mempunyai keinginan menjadi orang yang selau sehat, bahagia dan sukses. Seperti do‟a yang selalu kita baca :
ربنا اتنا ىف الدنيا حسنة و ىف األخرة حسنة و قينا عذاب النار Artinya : Ya Allah, anugerahkan kepada kami kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Namun demikian kadang-kadang kenyataan tidak selalu sesuai dengan keinginan, karena manusia hanya merencanakan tapi Allah SWT yang menentukan. Ada keinginan yang tercapai sepuluh puluh persen, ada yang lima puluh persen dan ada yang seratus persen atau bahkan ada yang kenyataannya melebihi dari yang diinginkannya. Semua itu bagi orang yang beriman selalu menjadi baik karena orang yang beriman itu menakjubkan. Hal yang menakjubkan itu ialah apabila diberi nikmat selalu bersyukur dan apabila diberi kesulitan, cobaan dan musibah selalu bersabar. Untuk menjadi orang yang bahagia dan memperoleh kehidupan, antara lain dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat An Nahl ayat 97 Allah berfirman :
من عمل صاحلا من ذكر او انثى وىو مؤمن فلنحيينّو حياة طيّبة و لنجزينّهم اجرىم بأحسن ماكانوا يعملون Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik itu laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang lebih baik dan akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Berdasarkan petunjuk ayat tersebut di atas, untuk meraih kehidupan yang lebih baik syarat utamanya adalah :
1
1. Menjadi orang yang beriman. Orang yang beriman dan orang bertaqwa sebagaimana disarikan dari Al Qur‟an surat Al Baqarah ayat 2 – 5 yaitu orang yang percaya kepada yang ghaib (surga, neraka dan malaikat), mendirikan shalat, menafkahkan rizqinya, beriman kepada Al Qur‟an dan kitab yang diturunkan sebelumnya serta beriman kepada akhirat. Orang yang mempunyai iman dan keyakinan yang kuat kepada Allah dan RasulNya akan selau berlaku lurus, melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya dan menjauhi apa yang dilarang. Mereka akan terhindar dari hal-hal yang akan menghancurkan citacitanya menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat dan selalu mengingat Allah. Iman mereka tertanam dalam hatinya, diyakini di dalam kalbunya, diucapkan dengan lesannya dan diwujudkan dalam amal perbuatannya. Mereka berdoa :
و بك، و اليك آنبت، و عليك توّكلت، و بك آمنت،اللهم لك اسلمت ّ احلى الّذى ال متوت ّ اللهم أعوذ ّ ، خاصمت ّ أنت، بعزتك ال إلو إالّ انت أن تضلّىن .اجلن و اإلنس ميوتون ّ و، Artinya : Ya allah, kepadaMu saya berserah diri, percaya dan tawakal, dan kepadaMu pula saya akan kembali, dan karenaMu saya berjuang. Ya allah saya berlindung dengan kemuliaanMu yang tiada tuhan kecuali Engkau, janganlah menyesatkan aku. Engkau yang hidup yang tidak akan mati, sedang jin dan manusia semua akan mati. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibn Abbas) 2. Mengerjakan amal shalih . Amal shaleh adalah amal perbuatan yang diridhai Allah, melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya dan menjauhi apa yang dilarang.
Dengan amal shalih
seseorang akan bernasib baik dan akan membawa seseorang kepada hidup bahagia dan sukses. Nasib dan karir yang baik bukan hanya dengan berdiam diri, tetapi tergantung kepada apa yang dilakukan oleh 2
seseorang.
Orang
yang
banyak
amal
shalihnya
dan
banyak
kebaikannya dialah yang mempunyai nasib yang baik. Nasib baik, kebahagian dan kesuksesan tidak datang secara tiba-tiba, melainkan tergantung terhadap apa yang diusahakan oleh seseorang. Prof. Dr. H. Ali Mansyur, S.H., M.H. Mantan Ketua Program Pasca Sarjana UNISSULA Semarang yang juga suka ceramah agama dan mengurus anak-anak yatim, punya slogan “ Tidak ada perbuatan baik yang sia-sia dan tidak ada perbuatan dosa yang gratis”. Kata-katanya nampak sederhana dan simpel, tapi mempunyai makna yang dalam dan luas. Dari ungkapan ini dimaknai bahwa keberhasilan, nasib yang baik, kesuksesan dan kebahagian tidak terlepas dari amal shalih yang kita lakukan. Semakin banyak amal shalihnya semakin mendekatkan kita kepada kesuksesan dan kebahagiaan. Kebaikan berdampak positif kepada pelakunya, keluarganya dan lingkungannya. Dalam Al Qur‟an surat Al „Ashr : Orang yang beruntung dan mempunyai nasib yang baik adalah orang yang beriman dan melaksanakan amal shalih, memberi nasihat dengan baik dan memberi nasehat dengan sabar. Allah SWT berfirman dalam Al Qur‟an surat Al Kahfi ayat 110 :
.فمن كان يرجوا لقآء ربو فليعمل عمال صاحلا ّواليشرك بعبادة ربو أحد Artinya
:
Barangsiapa
mengharapkan
perjumpaannya
dengan
Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. Mewujudkan kehidupan yang baik juga harus ditopang oleh beberapa hal sebagai beikut : 1. Untuk mewujudkan kehidupan yang baik, seseorang harus mempunyai kekuatan fisik (qawiyul badan). Oleh karena itu agar seseorang terjaga kesehatan fisiknya Allah SWT memerintahkan untuk makan makanan yang halal dan baik. Dilarang makan makanan yang tidak baik seperti bangkai, darah, daging babi, binatang buas dan sebagainya. Rasulullah SAW menghendaki kaum Muslimin adalah kaum yang kuat termasuk di dalamnya kuat fisiknya, sebagaimana sabdanya : 3
. رواه مسلم.كل خري ّ املؤمن القوى خري و ّ احب اىل اهلل من املؤمن الضعيف وىف Artinya : Mu‟min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT dari Mu‟min yang lemah dan pada setiap sisinya terdapat kebaikan. Sebaliknya Rasulullah mengajarkan do‟a agar umat Islam terhindar dari lemah dan malas :
.اّن اعوذبك من العجز والكسل ّ لهم ّ ّال Artinya : Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lemah dan malas. 2. Mempunyai kekuatan akal (qawiyul aqli). Dengan akal seseorang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan derajat keilmuannya yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mewujudkan kesejahteraan. Apabila kita ingin meraih dunia, meraih akhirat atau meraih kedua-duanya harus dengan ilmu. Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang mempunyai ilmu. Dalam rangka menjaga kesehatan akal manusia, Allah melarang minum minuman yang memabukkan, karena minuman yang memabukkan
akan
merusak
akal
manusia
sehingga
mengurangi
kemampuan intelektualnya. Rasulullah juga melarang kaum Muslimin berangan-angan dan berhanyal karena angan-angan dan hayalan tidak sesuai dengan kenyataan dan menjadikan akal fikiran tidak dimanfaatkan secara baik dan maksimal. 3. Kekuatan iman (qawiyul iman). Dengan kekuatan iman, maka seseorang memiliki keyakinan yang kuat untuk mewujudkan kebahagiaan. Iman akan mengendalikan seseorang untuk tidak melakukan hal-hal yang merusak dan merugikan dirinya dan orang lain. 4. Disiplin. Disiplin merupakan kunci menuju kehidupan yang lebih baik. Ibadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah harus dilakukan dengan rajin, disiplin dan sungguh-sungguh. Lebih baik melakukan amal shalih dan kebaikan yang sederhana tetapi terus-menerus daripada melakukan amal shalih dan kebaikan yang hanya sekali dan kemudian 4
tidak dilakukan lagi. Guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik, upaya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus.Allah berfirman dalam Al Qur‟an surat Ar ra‟du ayat 11 :
.ان اهلل اليغري مابقوم حىت يغري مابأنفسهم Artinya : Sesungguhnya allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. 5. Selalu optimis. Sifat optimis, tidak pernah putus asa dari rahmat Allah menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mewujudkan apa yang diharapkan, hanya orang-orang yang tidak beriman yang berputus asa dari rahmat Allah. Sifat optimis merupakan sifat orang yang beriman, orang beriman tidak diperkenankan memiliki sifat putus asa karena putus asa adalah sifat dari orang-orang yang tidak beriman.
Allah SWT berfirman dalam Al
Qur‟an surat Yusuf ayat 87 :
. انو ال يايئس من ّروح اهلل االّ القوم الكافرين،و ال تيئسوا من روح اهلل Artinya : Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak berputusasa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. Sejalan dengan sifat optimis, maka Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk selalu mencoba hal-hal yang akan berguna untuk kepentingan diri dan orang lain, sebagaimana sabdanya :
.احرص على ماينفعك واستعن باهلل Artinya : Cobalah kamu kepada apa yang bermanfaat bagimu
dan
mohonkanlah pertolongan kepada Allah.
.و اهلل اعلم بالصواب Pontianak, 6 Pebruari 2015 H./16 R. Akhir 1436 H. Makmun 5