PENGKAJIAN RUTIN MINGGUAN MAJELIS TA'LIM AL-BASMALAH Apakah Kalian Tahu ….. ! Yusuf Faisal Ali
* * * *
ؾًََُٖةا.ٔ١ًَِةًٝتََٔٔ اَّي ِ َْنَا٤ٕإِثِِز صََُا٢ًََٔ ع١َٝٔبَِٜؾبِ ِحبٔاْيشُد ٗ َ اي٠َ ؽَال ٍُٔ اهللَُٛيَٓا رَص٢ًََّ « ؽ: ٍَأَُْٖ٘قَا َِّٞٔٓٗذ ُ ِدِٔبِٔ خَائدٕ اْيََٜعِٔ س َُٞةِنَْٔٔبٔةٟٔأَؽِةبَ َحَٔةِٔ ٔعبَةا: ٍَقَةا.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ ْ اهلل: إَََْٛةاََاقَةاٍَ رَبٗهْةِ ؟قَةايُٚ َٖةٌََِة ِدر: ٍَ ايٖٓاظِؾَكَةا٢ًََفأَْقبٌََ ع َ َاِْؾَز ٞونَةأؾْزبٔة َ نَةذَاؾَة َذٔيَٚ نَةذَا٤َِٔٛأَٖةاََةِٔقَةأٍَبَٓةَٚ .ٔ ِنَةَٛنَةاؾٔزْبٔايْ َهٚ َٞٔرسَُِتٔ٘ٔؾَذَٔيوََُِنَْٔٔبَٚ ٔؾََأَٖأََِقَاٍََُطٔزَِْابٔؿَطٌِِ اهلل.َْنَاؾٔزٚ .» ٔ َِنَُِٛنَٔ ْٔبٔايْ َهَٚ "Dari Zayd Ibn Khâlid al-Juhanî bahwasanya ia berkata: Rasûlullâh telah shalat shubuh bersama kami di Hudaybiyah pada saat malam yang hujan. Maka ketika telah selesai (dari shalatnya) beliau menghadapkan wajahnya kepada kami lalu bersabda: apakah kalian tahu apa yang telah difirmankan Rabb kalian? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: di pagi ini di antara hamba-hamba-Ku ada yang tetap berimân kepada-Ku dan (sebagian lagi ada) yang menjadi kâfir. Adapun orang yang mengatakan bahwa hujan itu adalah anugerah Allah dan rahmat-Nya maka itu adalah orang yang berimân kepada-Ku dan kâfir terhadap bintang. Dan adapun orang yang mengatakan bahwa hujan disebabkan oleh bintang ini dan bintang itu maka itu orang adalah yang kâfir kepada-Ku dan berimân kepada bintang."1
* * * *
ََةا سَة ٗلَٚ ٙٔٔ ٔعبَةا٢ سَة ٖل اهللٔ عًََةَِٟاَُعَاَُ ٌَََِٖ ِدرٜ: ٍَؾَكَا.ِْزُٝكَاٍُيَُ٘ عَُؿٍٜ سَُٔار٢ًََ ع ِّٞٔ « ْنِٓتُ ِرِفَ ايٖٓب: ٍَقَا ََٕعَُِٔعَا ٔ اهلل٢سَةلٖ اْئعبَةأ عًََةَٚ ّا٦ِٝابٔةٔ٘ عَةُْٛغِزِنَٜالَٚ ُُِٙٚعبُدََِٜٕ اْئعبَأأ٢ًََؾَإِٕٖ سَلٖ اهللٔ ع: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ُ اهللٔ ؟قًْْت٢ًََاْئعبَأ ع .» ّا٦ِٝع َ ٘ٔٔغِزِْىبََُٜذبَََِٔ ال ِّ عَُٜإَِٔ ال "Dari Mu'âdz berkata: aku dibonceng Nabi dengan mengendarai keledai miliknya yang bernama 'Ufayr. Lalu beliau bertanya: wahai Mu'âdz! Apakah kamu tahu hak Allah dari hambahamba-Nya dan hak hamba-hamba-Nya dari Allah. Aku (Mu'âdz) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya hak Allah dari hamba agar kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya sedikit pun. Dan hak hamba dari Allah yaitu Dia tidak akan mengadzâb orang yang tidak menyekutukan kepada-Nya sedikit pun."2
Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) STKIP Pasundan Cimahi; Pimpinan/Pengisi/Pengasuh Majelis Ta'lim al-Basmalah; Pengisi/Pengasuh Acara Reguler Shubuh (04.00-05.00) Cahaya Qalbu Radio Cakra 90.5 FM ; dan Ustadz Senior Bidang Kajian Mabhatsul Kutub P.P Darussalam Kasomalang Subang. 1 Mâlik (119), Syâfi'î (173), Ahmad (IV/117), Bukhârî (I/187, 277; III/41), Muslim (I/59), Nasâ'î (II/162; 'Amal al-Yawm wa alLaylah: 394), Abû Dâwud (II/234), Bayhaqî (al-Kubrâ: III/15; V/179; al-Asmâ' wa al-Shifât: 296), Ibn al-Ja'd (423) dan al-Baghawî (III/230). 2 Ahmad (V/228, 230, 234, 236, 238, 242), Bukhârî (II/174; IV/54, 107, 148, 317), Muslim (I/43) dan al-Baghawî (I/73).—Lihat pula: Ahmad (II/309, 525, 535) dan al-Hâkim (II/76)—dari Abû Hurayrah .
Kajian Hadîts Tematik
* * * *
ِٕٖإ: ٍَؾَكَا.ََالَ ََتَاعٚ ََُ٘ٓا ََِٔ َالٔرََِِٖيٝٔ ايُْؿًْٔطُؾ: إَْٛ ََاايُْؿًْٔطُ؟قَايُٚ « أَََ ِدر: ٍَ قَا ٍَٔ اهللُٛ إَٖٔ رَص َ٠َِزَٜ ُٖزَٞٔعِٔأَب ب َ ََضَزٚ َصََؿوَ ََّ َٖذَاٚ َأَنٌََََاٍَ َٖذَاٚ َقَذَفَ َٖذَاٚ عتََِ َٖذَا َ ِقَدََْٞٔأٜٚ ٕ٠سَنَاَٚ ٍَّاٝؽ ٔ َٚ ٕ٠ال َ َٔبٔؾ١َََاَِّٝائْكَََْٜٛٞٔأٜٞٔطَِْٔٔأَٖت َ ًْٔايُْؿ ًَََِ٘ٔٝاَُِٖؾطِْزسَتِ عِٜ٘ٔأْخٔذََِٔٔ خَطَاًََََٝا ع٢َُكْطَِٜٕضَٓاََُُ٘قبٌَِأ َ تِ َسَٝٔٓضَٓأَ٘ٔؾَإَِِٕؾ َ َََٖ ذَأَِٔ سٚ َٔ٘ٔضَٓا َ َ َٖذَأَِٔ س٢َعِطَُٝؾ.َٖذَا .»ِ ايٖٓارٞٔثُِٖ طِْزحَ ؾ "Dari Abû Hurayrah ,—bahwasanya Rasûlullâh bersabda: apakah kalian tahu siapakah orang yang pailit? Mereka (para shahâbat) menjawab: orang yang pailit di antara kami orang yang yang tidak memiliki dirham dan juga mata pencaharian. Lalu beliau bersabda: sesungguhnya orang yang pailit di antara umatku, ia yang datang pada hari kiamat (dengan membawa pahala mengerjakan) shalat, shaum, zakât. Dan namun ia pun datang (dengan membawa dosa perbuatan jelek) di mana ia pernah mencaci orang ini, memfitnah orang ini, memakan harta orang ini, mengalirkan darah (membunuh) orang ini, dan memukul orang ini. Lalu ia pun memberikan kepada orang ini sebagian (pahala) kebaikannya dan kepada orang ini sebagian (pahala) kebaikannya (dan seterusnya kepada orang-orang yang pernah diperlakukan tidak baik olehnya). Jika (pahala) kebaikannya sudah habis sebelum dihisâb, maka ia akan memperoleh dari dosa-dosa yang telah diperbuat kepada mereka. Lalu (pahala kebaikannya) yang dilakukan olehnya dikurangi dengan dosa-dosanya yang telah dikerjakan. Kemudian ia pun (pada akhirnya) dilemparkan ke dalam neraka."3
* * * *
ِِّٛقَةاٍَََِز َسبّةابٔةايَْك.ْ١َعٝٔ رَب: اَْٛؾْدُ ؟قَايََِٛٔ اْيَُِِّٚأََِٛٔايَْك: ٍَقَا ِٖٞا ايٖٓٔبَََِٛطِيَُٖاأَٝؾْدَ َعبِدٔايَْكٚ ِٖٕ «إ: ٍَقَا ٍَعِٔ اِبِٔ َعبٖاظ ْإَِٔ الَإِيَةَ٘إِالَّ اهلل٠َْ عَةَٗا: ٍَقَةا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: اُْٛ؟قَايَٙسِدَٚ َََٕٔااْإلِميَإُبٔاهللُٚأَََ ِدر: ٍَ قَا... ٢ََالََْدَاَٚ َاَِٜز خَشَاَٝؾْدٔ َغٛبٔاْيَِٚأ .» احلديث... َأَِٔايَُِْػَِٓ اْيدُُطَْٛإََُِِٔعطٚ ََٕاُّ َرََطَاٝؽ ٔ َٚ ٠ُٔ ايشٖنَا٤تَاَِٜإٚ ٔ٠ََإِقَاُّ ايؾٖالٚ ٍُٔ اهللَُٛأََُٖٕشَُٖدّا رَصٚ "Dari Ibn 'Abbâs berkata: sesungguhnya utusan 'Abdu'l Qays ketika datang menemui Nabi — beliau bertanya: siapakah orang-orang ini atau siapa utusan ini? Jawab mereka: (kami sekelompok) dari qabîlah Rabî'ah. Beliau bersabda: selamat datang kepada orang-orang ini atau utusan ini dalam keadaan tidak bersedih dan menyesal. … Beliau bertanya: apakah kalian tahu apakah imân kepada Allah itu? Jawab mereka: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: bersaksi bahwasanya tidak ada ilâh kecuali Allah dan bahwasanya Muhamad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, shaum pada bulan Ramadhân dan memberi harta rampasan perang (yang diperoleh) sebanyak seperlima … al-Hadîts."4
* * * *
.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: َََٕا َٖذَا ؟قًَْْٓاََُٚ ِدر: ٗٞؾَكَاٍَ ايٖٓٔب.ً١َ ِدبَٚ ِإَِ صََُٔع ٍِٔ اهللُٛ « ْنٖٓاََعَ رَص: ٍَقَا َ٠َِزَٜ ُٖزَٞٔعِٔأَب
3
(VIII/259).
Ahmad (II/303, 334, 371), Muslim (IV/18), Tirmidzî (IV/189), Abû Ya'lâ (V/84), Bayhaqî (al-Kubrâ: VIII/383) dan al-Baghawî
4
Ahmad (I/47, 303, 334, 371), Bukhârî (I/22, 32, 124, 297, 300; II/218, 302; III/76, 356; VI/90), Muslim (I/35), Tirmidzî (III/220; IV/227), Nasâ'î (VIII/125, 339), Abû Dâwud (II/191), Bayhaqî (al-Kubrâ: VI/181-2), Ibn al-Ja'd (194) dan al-Baghawî (I/46).
Kajian Hadîts Tematik
.» َقعِزَِٖا٢َإِي٢َٗ اَِْت٢ٖ ايٖٓارِاْآلَٕ َستٞٔؾََُِِٟٜٛٗٛٗؿًاَؾِٜصِبعٔنيَ خَز َ ُ ايٖٓارَُِِٓذَٞٔبٔ٘ٔؾَٞٔ َٖذَا َسذَزْ ُر: ٍَقَا "Dari Abû Hurayrah berkata: keadaan kami bersama Rasûlullâh tiba-tiba beliau mendengar sesuatu jatuh berdebuk (dengan suara keras). Lalu Nabi bersabda: tahukah kalian (seperti suara) apakah ini? Kami (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: ini adalah (seperti suara) batu yang dilemparkan ke dalam neraka dari sejak 70 tahun ketika jatuh ke dalam neraka sampai sekarang hingga pada bagian terdalam neraka."5
* * * *
: ٌَةٝٔق.ََُٙهْةزٜ َٔنْزَُىَأخَاَىبَُٔةا: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل:اْْٛ ؟قَاي١َبَََٕٝٔا اْيػُٚ «أَََ ِدر: ٍَقَا ٍَٔ اهللُٛإَٖٔ رَص َ٠َِزَٜ ُٖزَٞٔعِٔأَب .» ُٖ٘٘ٔؾَكَ ِدَبَٗتَٝٔ ْهِٔؾََِٜإِِٕيٚ ٍَُُ٘ؾَكَ ِد اْغَتِبتََْٛ٘ٔاََكٝٔإِِٕنَإَؾ: ٍٍَُ ؟قَاََْٛاأَقَٞٔأخٞٔتإِِٕنَإَؾ َ َِٜأَؾَزَأ "Dari Abû Hurayrah ,—bahwasanya Rasûlullâh bersabda: apakah kalian tahu apakah ghîbah itu? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: kamu menyebut-nyebut (membicarakan) apa yang dibenci saudaramu. Ditanyakan (kepada beliau): bagaimana pendapat engkau jika yang aku bicarakan sesuai dengan keadaan saudaraku? Beliau menjawab: jika kamu membicarakan (sesuai dengan keadaan saudaramu) maka sungguh kamu telah ghîbah, dan jika tidak (sesuai dengan keadaan saudaramu) maka sungguh kamu telah mengadakan kedustaan (menzhâliminya)."6
* * * *
ُْ٘يٛرَصُةَٚ ْ اهلل:قًَْْٓةا: ٍَشوْ ؟قَةا َ ََٕٔةِٖأَضِةُٚ َٖةٌََِة ِدر: ٍَشوَؾَكَةا ٔ ؾَطَة ٍِٔ اهللٛ « ْنٖٓةا ٔعِٓةدَ رَصُة: ٍَقَةا ٕطِبََِٔأيو ِ ََْعِٔ أ ِال َّ إَْْٞؿضٔة٢ةشُ عًََةٝٔ الَْأدِِّْٞؾَةإ: ٍَُٛكْةَٝؾ.٢بًََة: ٍَُْٛكٜ: ٍَََٔٔ ايظًُِّْ ؟قَاَِْٞٔب أيََُِذٔز ِّ َا رٜ: ٍَُْٛكُٜٖ٘ٔ اْيَعبِدٔ رَب١َََُِٔٔدَا َطب: ٍَقَا.ًََُِِأع .ٞ اِْطٔكٔة: ُْ٘ٔٔكَاٍُ َألرِنَاَٝ٘ٔؾٝٔؾ٢ًََدتَُِ ع ِ َُٝؾ: ٍَقَا.ّاُٛٗع ُ ََبٔايْهٔزَاِّايْهَأَبٔنيٚ دّاِٝٗع َ َوًَََِِّٝ عَٛٝضوَ اْي ٔ ٔبَْٓؿ٢َنَؿ: ٍَُْٛكَٝؾ.َِّٞٓٔعَأٖدّا .» ٌُٔصشِكًاَؾَعِٓ ْهْٖٔنِٓتُأَْْاض ُ َٚ ُٖٔبعِدّايَ ْه: ٍَُْٛكَٝؾ.ََِّٔايْهَالََِٝبٚ ََُِ٘ٓٝب٢ًََّدُُِٜٖث.َٔ٘ٔؾَتِٓطٔ ُلبَٔأعَُِاي "Dari Anas Ibn Mâlik berkata: keadaan kami berada di samping Rasûlullâh lalu beliau tertawa seraya bersabda: apakah kalian tahu mengapa aku tertawa? Ia (Anas) berkata: kami (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: di antara percakapan seorang hamba dengan Rabb-Nya (pada hari kiamat), ia (hamba) berkata: wahai Rabbku! Bukankah Engkau melindungiku dari kezhâliman. Beliau bersabda: Allah akan menjawab: ya. Ia (hamba) akan berkata: sesungguhnya aku tidak akan menerima (bahwa Engkau akan melindungiku dari kezhâliman) melainkan ada saksi untuk diriku. Lalu Dia akan berkata: cukuplah pada hari ini (kiamat) dirimu akan menjadi saksi atas dirimu sendiri dan kirâmân kâtibîn (malâikat pencatat amal) sebagai saksi lainnya. Lebih lanjut Beliau bersabda: maka ditutuplah mulut (hamba)nya lalu (diperintahkanlah) kepada anggota tubuhnya: berbicaralah kamu. Maka semua amal-amal (yang telah diperbuat anggota tubuhnya) berbicara. Kemudian setelah itu dilepaskanlah antara dirinya dan perkataannya (maksud: dilepaskan penutup mulutnya). Lalu Dia akan berkata: menjauhlah dan
5
Muslim (IV/150). Ahmad (II/230, 458), Muslim (IV/21), Abû Ya'lâ (V/85), Bayhaqî (al-Kubrâ: XV/383) dan al-Baghawî (VII/368).—Lihat pula: Ahmad (II/384, 386), Tirmidzî (III/375), Abû Dâwud (II/457) dan Dârimî (II/299)—dengan redaksi tanpa menyebutkan lafazh "a tadrûn". 6
Kajian Hadîts Tematik
binasalah anggota tubuh kalian dengan sebab mendebat dan menolak-Ku agar tidak mendapat siksa(Ku)."7
* * * *
َةاٜو َ ََةاأَضِةشَ َه:ؾَكًَْْٓةا.ثُةِٖ رَؾَةعَ رَأْصَةََُُ٘تبَضِّةُّا٠ً٤َِإغْؿَةا٢ََٔأَ ْظُٗزَِْاِإََِأغْؿٍَِِّٝبََٜٛ ََات ٍُٔ اهللَُٛٓا رَصِٝ «َب: ٍَقَا ٍعَِٔ أَْط
ِ ب ِْس ِم : ٌؾَكَزََأ٠َرُٛآْٔؿًا صٖٞ ًََأِْْشَِيتِ ع: ٍَهلل ؟قَا َ َ اَ ْلر ا َّش َنلا ِه َ ْ هللا َّالر ْ َْح ِن َّالر ِح ِمي اَّنَّ َأع َْط ْينَاكَ الْ َك ْوث ََر فَ َصل ِ ّ ِلرِّل َ ا ٔ ٍَ اُٛرَص ِ َ َ ِ َِٛةْزنَةٔج ْ ُٖةِٝةٔ٘ َخًَٝدَةٌٖ َعَٚ عَةٖشٞةٔ٘ رَبِّةَْٝٔع َدَٚ قَاٍََؾِإْٖةَُِْ٘ٗةْز.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ِثَزُ ؟ؾَكًَْْٓإَََٛاايْ َهُٚأَََ ِدر: ٍَثُِٖقَا. ه َُو ْا َأل ْ َ ُت ت ِ ََةاَأسِةدََثََِٟةاََة ِدر: ٍَُْٛكَٝؾ.َٞٔبإَُِِْْٖ٘ٔٔأَٖت ِّ ر: ٍُْٛدتًََرُ اْيَعبِ ُدَُِِٔٓٗؾَأَق ِ َُٝؾ.ُِّٛتُُ٘ عَ َدُ ايٗٓذَْٝٔ آ١َََٔاَِّٝائْكَِْٜٛٞٔٔ٘أَٖتًََٝضََِزُ ع ْ َِٛس .» َبعِدََى "Dari Anas berkata: pada suatu hari Rasûlullâh berada di antara kami, tiba-tiba beliau mengantuk (sunda: nunutan) kemudian mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Lalu kami (para shahâbat) bertanya: apa yang menyebabkan engkau tersenyum wahai Rasûlullâh? Beliau menjawab: tadi telah diturunkan kepadaku suatu sûrat—lalu beliau membaca: "Bismismillâhir-RahmânirRahîm, innâ a'thaynâka'l kawtsar … al-Abtar". Kemudian beliau bersabda: tahukah kalian apakah alKautsar itu? Kami (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya al-Kautsar itu adalah sebuah sungai yang dijanjikan oleh Rabb-Ku 'Azza wa Jalla untukku suatu kebaikan (kenikmatan) yang banyak—yaitu tempat air di mana pada hari kiamat umatku akan mendatanginya, yang wadah-wadah air minumnya sebanyak bintang di langit. Maka seorang akan dijauhkan darinya, lalu aku (Nabi ) bersabda: wahai Rabb sesungguhnya ia itu umatku. Maka Dia akan berkata: kamu (Muhamad) tidak tahu (bahwa) sesudah kamu (wafat) umatmu membuat sesuatu yang baru (dalam agama)."8
* * * *
.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ ْ اهلل: إَََْٛةِٔايُْضِةًُِٔ ؟قَةايُٚ «ََة ِدر: ٍَُٛكْةٜ ٍَٔ اهللُٛ صَُِٔعتُ رَص: ٍَُْٛكٜ ِِبِٔ اْيعَاصَِٚعِٔ َعبِدٔ اهللِٔبِٔ عَُِز ٢َٕ عًََةََٛة َِٔأََٔٓةُ٘ايُِْنَُٔٓة: ٍَقَةا.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ ْ اهلل:إَََْٛةِٔايُُْةِنَُٔٔ ؟قَةايََُٚة ِدر: ٍَقَةا.َٔٙٔدٜٚ ََِْٕ٘ٔٔٔٔٔيضَاًََُُِِٛٔٔ صًََِٔايُْض: ٍَقَا .» ََُ٘ؾَا ِدَتَٓب٤َٛٗايَُْٗادٔزََُِٔ َٖذَزَ ايضٚ َِِٗأيَََِٛأٚ ِِٗض ٔ أَِْْؿ "Dari 'Abdullâh Ibn 'Amr Ibn al-'Âsh berkata: aku telah mendengar Rasûlullâh bersabda: tahukah kalian siapakah orang muslim itu? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: orang yang menyelamatkan muslim lainnya dari lisân dan tangannya (perbuatannya). Beliau bersabda: tahukah kalian siapakah orang mu'min itu? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: orang yang membuat mu'min lainnya merasa aman—baik jiwanya maupun hartanya, dan muhâjir (orang yang berhijrah) itu adalah orang yang berhijrah dari kejelekan lalu meninggalkannya."9
7
Muslim (IV/217), Abû Ya'lâ (III/286), Bayhaqî (al-Asmâ' wa al-Shifât:303) dan al-Hâkim (V/49). Ahmad (III/102), Muslim (I/12), Nasâ'î (II/144), Abû Dâwud (I/191), Bayhaqî (al-Shagîr: I/128; al-Kabîr: II/338), Abû Ya'lâ (III/279) dan al-Baghawî (II/236). 9 Ahmad (II/206). 8
Kajian Hadîts Tematik
* * * *
ْ اهلل:إَََْٛاَأ ِخبَارَُٖا ؟قَةايُٚأَََ ِدر: ٍَقَا. ي َ ْو َم ِئ ٍذ ُ َُت ِّد ُث َأ ْخ َب َارهَا : ١ََٜٔاْآلٙٔ َٖذ ٍُٔ اهللُٛ « قَزَأَ رَص: ٍَ قَا َ٠َِزَٜ ُٖزَٞٔعِٔأَب َٙٔٔنَةذَاَؾَٗةذٚ َِّنَةذَانَةذَاَٛةٌَٜ عَُٔة: ٍُٛ َظِٗزَِٖةاََكْة٢ٕبَُٔةا عَُٔةٌَ عًََة١َِأََةٚنٌِّْ َعبِدَٕأ٢ًََغَٗدَ ع ِ َََِٕؾَإَِٕٖأ ِخبَارََٖاأ: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ .» َأ ِخبَاُرَٖا "Dari Abû Hurayrah berkata: Rasûlullâh membaca ayat ini: "Yawma'idzin tuhadditsu akhbârahâ" (artinya: "Pada hari itu bumi menceritakan beritanya")". Lalu beliau bersabda: apakah kalian tahu apa yang dimaksud akhbârahâ? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan RasûlNya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya akhbârahâ (itu dimaksudkan) menyaksikan setiap hamba laki-laki dan perempuan dari apa yang telah diperbuatnya di muka bumi ini—dengan mengatakan: ia telah melakukan (perbuatan ini dan itu) pada hari ini dan itu. Maka inilah apa yang dimaksud dengan akhbârahâ."10
* * * *
ُْ٘يٛرَصُةَٚ ْ اهلل: ت ُ وَأِعظَةُِ ؟قًْْة َ ب اهللََٔعَة ٔ َِٔٔٔنتَةا١َٕٜآٟٗ َأَِٟاأَبَاايُِْٓ ٔذرِأَََ ِدرٜ« : ٍُٔ اهللُٛقَاٍَ رَص: ٍَقَا ٕ ِبَِٔنِعَٞ ِّ َعِٔأْب ٞؾَطَةَزبَؾٔة. ُ هللا َال ا َ ََل االَّ ه َُلو الْ ََل ا الْيَوالو ُ وَأِعظَةُِ ؟قًْْة َ ب اهللََٔعَة ٔ َِٔٔٔنتَا١َٕٜآٟٗ َأَِٟاأَبَاايُِْٓ ٔذرِأَََ ِدرٜ: ٍَقَا.ًََُِِأع ُ :ت
ِ ِ
.» ِِٗٔٓوَ اْيعًُِْٔأَبَاايُِْٓ ٔذرََٝاهللٔٔيٚ : ٍََقَاٚ ِٟؽَ ِدر "Dari Ubay Ibn Ka'ab berkata: Rasûlullâh bersabda: wahai Abû al-Mundzir apakah kamu tahu ayat manakah dalam kitâb Allah yang menurutmu paling agung? Aku menjawab: Allah dan RasûlNya lebih tahu. Beliau bersabda lagi: wahai Abû al-Mundzir! apakah kamu tahu ayat manakah dalam kitâb Allah yang menurutmu paling agung? Aku menjawab: "Allâhu lâ ilâha illâ Huwa'l hayyu'l qayyûm (Allah tidak ada ilâh kecuali Dia yang Maha hidup lagi Maha berdiri sendiri)". Lalu beliau menempuk dadaku seraya bersabda: Demi Allah! Hendaklah hal itu menjadi ilmu bagimu wahai Abû al-Mundzir."11
* * * *
ُْ٘يٛرَصُةَٚ ْ اهلل: إَََْٛةا َٖةذَا ؟ؾَكَةايََُٚة ِدر: ٍَقَةا.ٕ ٛ ُخطْة١َضَأرَِبعَة ِ اَْألِرٞؾٔة ٍُٔ اهللٛ « خَةََّّ رَصُة: ٍَقَةا ٍَعِٔابِةِٔ َعبٖةاظ َِْٕٛؾِٔزعَة٠تَُشَاسٍِٔ اَِزََأ ُ ِٓٔب١َْٝص ٔ َآٚ تَُشَُٖ ٕد ُ ِٓٔب١ََُْٔؾَاطٚ ًِٔ ٕدَٜٛت ُخ ُ ِٓٔب١َْ خَدٔجي: ١ٖٔٓذ َ ٔأٌَِِٖ اْي٤أَؾْطٌَُْٔضَا: ٍُٔ اهللُٛؾَكَاٍَ رَص.ًََُِِأع .» ََأدَُِعٔني َْٕ عُِٔزَا١ََُِٓ اِبََِٜزَٚ "Dari Ibn 'Abbâs berkata: Rasûlullâh menulis pada tanah empat garis seraya bersabda: tahukah kalian apakah ini? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Lalu Rasûlullâh bersabda: perempuan penghuni surga yang paling utama—adalah Khadîjah anak perempuan Khuwaylid, Fâthimah anak perempuan Muhamad, Âsiyah anak perempuan Muzâhim istri Fir'aun dan Maryam anak perempaun 'Imrân semuanya."12 10
Ahmad (II/374), Tirmidzî (V/233), al-Hâkim (III/135) dan al-Baghawî (VIII/376). Ahmad (V/142), Muslim (I/199), Abû Dâwud (I/341) dan al-Hâkim (IV/20). 12 Ahmad (I/293, 316), al-Hâkim (III/100, 370, 390) dan Abû Ya'lâ (II/376). 11
Kajian Hadîts Tematik
* * * *
.ِ ُسضِةُٔ اْيدًُْةلَٚ ٣َٛ ايتٖكْة: ٍََ ؟قَةا١ذٖٓة َ ظ اْي َ ُة ِدخٌُٔ ايٖٓةةاَٜٕ ََةاأَْنجَةُزََةاُٚ «أَََة ِدر: ٍُٔ اهللٛصةة ُ َقَةاٍَ ر: ٍَقَةا َ٠ِةَزَٜ ُٖزٞعَة ِٔأَبٔة .» َُايْؿَِززٚ َُِايْؿ: َِٕؾَاٛ اَأل ِد: ٍَُ ِدخٌُٔ ايٖٓارَ ؟قَاَََٜٕاأَْنجَُزََاُٚأَََ ِدر "Dari Abû Hurayrah berkata: Rasûlullâh bersabda: apakah kalian tahu apa (yang menyebabkan) manusia banyak dimasukkan ke surga. Beliau menjawab? Beliau bersabda: taqwâ dan akhlâk baik. Apakah kalian tahu apa (yang menyebabkan) manusia banyak dimasukkan ke neraka? Beliau bersabda: dua lubang—yaitu mulut dan kemaluan."13
* * * *
.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ ْ اهلل:َ ؟ؾَكًَْْٓةا١ًَِةًَّٝ ايِّٞبٔ٘ٔ رَبَْٖٞٔزََََِٕٝا خُٚ «أَََدِر: ٍُِٔ اهللُٛقَاٍَ رَص: ٍَُِْٛكٜ ِٗٞٔفٔبََِِٔائوٕاْألعِذَعََٛعِٔ ع َِٔذِعًَََٓةأَةٍََِِٜٕ اهللٔاِْعُ اهللَأَٛةا رَصُةٜ: قًَْْٓةا.َ١ََؾَاخِتَزِتُ ايغٖةؿَاع١ََِٔ ايغٖؿَاعََٝبٚ َ١َٖٓايْذَٞٔدِخٌَُْٔؾِـُأَْٖتََِِٜٕٔأَٝبَْٖٞٔزَٝؾَإُِْٖ٘ خ: ٍَقَا .» ًٍَِِٔئهٌَُِّْضَٖٞٔٚ : ٍَقَا.أًََِٖٔٗا "Dari 'Awf Ibn Mâlik al-Asyja'î berkata: Rasûlullâh bersabda: apakah kalian tahu apa yang Rabbku pilihkan untukku tadi malam? Kami (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya Rabbku memberi pilihan untuk di antara (dua hal) yaitu Dia akan memasukkan setengah dari umatku ke surga dan syafâ'at. Maka aku memilih syafâ'at. Kami (para shahâbat) berkata: wahai Rasûlullâh berdoalah kepada Allah agar menjadikan kami di antara orang-orang (yang memperoleh syafâ'at). Beliau bersabda: (syafâ'at) itu (akan diperoleh) bagi setiap muslim."14
* * * *
ََُٕٖٔةاُٚ ٌَََِٖة ِدر: ٍََََٔ٘ٔبضَِٖؾَكَا٥ٛض ُ ُٚ َِٔٔؾًََُٖاؾََزَؽ.َضَٖإَٔٛؾَت٤ؾَ َدعَابَُٔا َٕ « ْنٖٓا ٔعِٓدَ ُعجَُِإَِبِٔ عَؿَّا: ٍََعِٔ سُُِزَإَِبِٔأَبَإَقَا ُْ٘يٛرَصُةَٚ ْ اهلل: قًَْْٓةا: ٍَََٕٔةِٖ ضَةشٔ ْهتُ ؟قَةاُٚ َٖةٌََِة ِدر: ٍََضٖأْتُثَََُِٖبضَِٖثُِٖقَةاََٛ نََُا ٍُٔ اهللَُٛضٖأَ رَصََٛ: ٍَضشٔ ْهتُ ؟ؾَكَا َ ب ٔ ُْٛٗ ؽَالََٔ٘ٔؾَأَََِٖ ؽَالَََُ٘ خََزَزَِٔٔ ؽَالََٔ٘ٔنََُا خَةَزَزَٔة َِٔبطْةِٔأَِّْةَٔ٘ٔةَٔ ايةذُٞٔثُِٖ َخٌََؾَٙ٤ُُٛضٚ ََََِٖضٖأَؾَأََٛإِٕٖ اْيَعبِدَِإََا: ٍَقَا.ًََُِِأع .» "Dari Humrân Ibn Abân berkata: keadaan berada di samping 'Utsmân Ibn 'Affân . Maka ia meminta air lalu berwudhu. Ketika telah selesai dari wudhunya ia ('Utsmân Ibn 'Affân) tersenyum seraya berkata: apakah kalian tahu mengapa aku tersenyum? Lalu ia berkata lagi: Rasûlullâh berwudhû sebagaimana aku berwudhu kemudian beliau tersenyum lalu bersabda: apakah kalian tahu mengapa aku tersenyum? Ia berkata: kami (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya seorang hamba apabila berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian ia mengerjakan shalat lalu menyempurnakan shalatnya, maka ketika ia keluar (selesai) dari shalatnya sebagaimana keluarnya dari perut ibunya (dengan tanpa) memiliki dosa-dosa."15 13
al-Tabrîzî (III/41).—Periksa pula: Ahmad (II/442, 392), Tirmidzî (III/404), Ibn Mâjah (II/575), al-Hâkim (V/243) dan alBaghawî (VIII/230). 14 Ahmad (V/29), Ibn Mâjah (II/598) dan al-Hâkim (I/165). 15 Ahmad (I/61).
Kajian Hadîts Tematik
* * * *
ٙٔٔب َٖةذ ُ ِةَََٔػِةُزَٜأِٟ ٌَََِٖة ِدر: ٍَٔبَٗاؾَكَاَُٚايغُِٖطُ ٔعِٓدَ غْزٚ سَُٔاٍر٢ًَََ عَُٖٛٚ ٍِٔ اهللُٛـَ رَصٜٔ « ْنِٓتُ َر: ٍَقَا ٍّ ََرَٞٔعِٔأَب .» ٕ١ٍََٝٔٔ سَاِٝ َعٞٔؾَإَِْٖٗاََػُِزبُؾ: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ُ؟قًْْت "Dari Abû Dzarr berkata: aku dibonceng Rasûlullâh di atas keledai dan matahari ketika itu terbenam. Maka beliau bersabda: apakah kamu tahu ke manakah matahari ini terbenam. Aku (Abû Dzarr) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya matahari itu terbenam dalam laut yang berlumpur hitam."16
: ٍَقَةا.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ ْ اهلل: ُِةَََٔةذَِٖ ُ ؟قًْْةتَٜأِٟ ََرٍّ سٔنيَ غَزََبتٔ ايغُِٖطُأَََ ِدرٞٔ ألَب ِ ٗٞ «قَاٍَ ايٖٓٔب: ٍَقَا ٍّ ََرَٞٔعِٔأَب ُكَةاٍَُيَٗةاٜ.ُةِنَََٕيَٗةاََََٜضِةتَْإََٔٔؾَةالٚ ُْكبَةٌَََِٔٓٗةاَٜعٔةوْإَََِٔضِةذُدَؾَةالَُٜٛٚ ِنََُٕيَٗاُٝضتَْإَََٔٔؾ ِ شتَ اْيعَزِؼَِؾَت ِ َََضذُد ِ ََ٢ٖؾَإَِْٖٗاََ ِذَٖ ُ َست
َ ِ َاالشَّ ْم ُس َ َْت ِري ِل ُم ْس تَيَ ّ ٍر لَهَا َذ : ٢َِيََُْ٘عَايٛتَٔؾَتطًْْعَََُِٔٔػِزِٔبَٗاؾَذَٔيوََق٦ِحُ ٔدَِِٝٔٔ َسٞٔاِر ٔدع .» ِل ت َ ْي ِد ُير الْ َع ِزي ِز الْ َع ِل ِمي "Dari Abû Dzarr berkata: Nabi pernah bertanya kepadaku perihal matahari yang terbenam: apakah kamu tahu ke manakah matahari pergi (pada saat terbenam)? Aku menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: ia pergi mensujudkan dirinya di bawah 'Arasy dan memintan izin untuk terbit kembali, maka ia pun diizinkan (Allah). Dan (akan datang suatu masa) ia akan mensujudkan diri, dan sujudnya tidak diterima (Allah), ia meminta izin kembali ke orbitnya dan tidak diizinkan. Ia disuruh kembali dan terbit di ufuk barat. Dan itulah tafsîr dari Firman Allah: ("Dan matahari beredar di tempat peredarannya/orbit yang telah ditentukan baginya, itulah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Tahu"– Q.S. Yâsîn/36:39)."17
* * * *
َُِِْةَٓ َحَأسَةدُنَِٜٕأ١ْشَةَُْٝٔٓاي: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل:اْٛأَؾْطٌَُ ؟قَاي١َٔٗ ايؾٖدَقََٟٕأُٚ «أَََ ِدر: ٍَقَا ِّٞٔ َعِٔ ايٖٓب َٔعِٔ َعبِدٔ اهلل .» ٔ٠َِيَبَٔ اْيبَكََزَٚٔأ٠َِيَبَٔ ايغٖاَٚأ١ٖٔ َظِٗزَ ايدٖابِٚيدرَََِِٖأ ِّ ُ اَٙأخَا "Dari 'Abdullâh (Ibn Mas'ûd) ,—dari Nabi bersabda: apakah kalian tahu shadaqah bagaimanakah yang paling utama? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: pemberian yang diberikan oleh salah seorang di antara kalian kepada saudaranya—berupa dirham atau peralatan ternak atau susu kambing atai susu sapi."18
* * * *
َٕنَةا: ت ِ ؟قَايَة هلل ٔ ٍِ اٛنَِنَةإَ ؽَةدَامُ رَصُة: ِّٞٔزَ ايٖٓبَِٚسd َ١َغ٥ٔ « صَأَْيتُ َعا: ٍََِبِٔ َعبِدٔ ايٖزسَُِِٔأَُْٖ٘قَا١ًَََُ صَٞٔعِٔأَب ٍِٔ ٔرَِٖة١َة٥طَٔا ُ و خَُِة َ َٕؾتًْٔة١ٖٝٔقْٚـأ ُؾ ِ ْٔ: ت ِ قَاَي.َ ال: ت ُ ًْْػ ؟ق ٗ ََٖٓا ايِٟأَََ ِدر: ِقَاَيت.َْغ٘اٚ ً١ٖٝٔقَْٚأ٠ِ َعغَِزَٞادٔ٘ٔٔثَِٓتٚؽَدَاقُْ٘ َألِس .» َٔ٘ٔادٚ َألِس ٍِٔ اهللَُٛؾَٗذَا ؽَدَامُ رَص 16
Abû Dâwud (II/254) dan al-Hâkim (II/362). Ahmad (V/152), Bukhârî (II/241, III/185, IV/337, 328), Muslim (I/96), Tirmidzî (V/155), Ibn Jarîr (Jâmi' al-Bayân: XII/7), Bayhaqî (al-Asmâ' wa al-Shifât: 545), al-Baghawî (VIII/361) dan al-Ashbahânî (IV/216). 18 Ahmad (I/463) dan al-Ashbahânî (IV/236).—Periksa pula: Abû Ya'lâ (IV/191). 17
Kajian Hadîts Tematik
"Dari Abû Salamah Ibn 'Abdur-Rahmân bahwasanya ia berkata: aku pernah bertanya kepada 'Âisyahdistri Nabi : berapakah mahar Rasûlullâh ? Ia menjawab: adalah mahar beliau kepada istri-istrinya 12 ûqiyyah (1 ûqiyyqh = 40 dirham—berarti: 12x40 = 480 dirham) dan Nasy. Ia bertanya: apakah kamu tahu berapa Nasy itu? Aku (Abû Salamah Ibn 'Abdur-Rahmân) menjawab: tidak. Ia berkata: Nasy itu setengah ûqiyyah (20 dirham), maka (jumlah totalnya) itu 500 dirham. Maka inilah mahar Rasûlullâh kepada istri-istrinya."19
* * * *
١ََْةاائْؿِتَٓةََِٟٖةٌََِة ِدرٚ : ٍَٔ ؟ؾَكَا١َٓٔقتَاٍِائْؿِتٞٔؾ٣َـَََزَِٝن: ٌُْؾَكَاٍَ َرد.ََٓا اِبُٔ عَُُزِٝإَِيَِٚٓاَأًََِٝ « خََززَ ع: ٍَِزٍقَاٝ ٔدِبِٔ ُدَبٝٔصع َ َِٔع .» ٔايًُْْو٢ًََِطَنَٔكتَائهِْ عَٝيٚ ً١َِِٓٗٔؾِتًٍََُِٝ عَُٛنَإَ اي ٗدخٚ ُكَأٌَُايُْغِزِنٔ َنيٜ ْ؟نَإََُشَُٖد "Dari Sa'îd Ibn Jubayr berkata: Ibn 'Umar telah keluar menemui kami. lalu seseorang bertanya: bagaimana pendapatmu tentang qitâlu'l fitnah (peperangan yang membuat fitnah/huru-hara). Ibn 'Umar berkata: apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan fitnah? Muhamad memerangi orang-orang musyrikîn dan beliau memerangi mereka termasuk fitnah, dan (peperangan Nabi memerangi mereka) tidak seperti peperangan kalian yang merebutkan kekuasaan."20
* * * *
ِٖٕإ: ٍَقَةا.َ ال: ََُةِٔ َٖةذَا ؟قًْْةتِٟ ٌَََِٖةدِر: ِٞٔتُُ٘قَاٍَيَٜؾًََُٖا رَأ. ٍِِٔ اهللَُٛ رَصَِْٛشٞٔ «أِْطًََكْتََُعَأَب: ٍَقَا َ١َ رََِجٞٔعَِٔأَب ِٕٔبَٔٗةا رَِعَْٔة٠ََؾْةزٚ َُِٚ َْبَغَزُٖٛ ُغِبُٔ٘ ايٖٓاظَؾَإَِاَّٜا ال٦َِٝ ع ٍَِٔ اهللَُٛنِْٓتُأَظْٔٗ رَصٚ ََِٔقَاٍَ َئوٝٔؾَاقْغَعِزَرِتُ س ٍَِٔ اهللَُٖٛذَا رَص .» ِِٕ٘ٔبُزَِإِ أَخِطَزَاًَََٝعٚ ٕ٤سٖٔٓا "Dari Abû Rimtsah berkata: aku pergi bersama ayahku ke arah menuju Rasûlullâh . Maka ketika aku melihatnya, ia (ayahku) bertanya kepadaku: apakah kamu tahu siapakah orang ini? Aku menjawab: tidak. Ia (ayahku) berkata: sesungguhnya ini adalah Rasûlullâh maka ketika mendengar perkataan itu aku pun bergetar dan aku menduga bahwa Rasûlullâh sesuatu yang tidak menyerupai manusia, maka ternyata beliau itu adalah manusia yang sempurna, yang memakai za'faran dari pohon pacar lagi memakai dua kain (yang diselimutkan pada badan) yang berwarna hijau."21
* * * *
: ٍَؾَكَةا.ٔ٤ اْيػَدَا٢ََاأَبَاَُشَُٖدٕ إُِإِيٜ: ٍَؾَكَا.٣َٖتػَدَََُٜٖٛٚ ٔ َعبِ ٔد اهلل٢ًََِطٍ عٝعَعحُِبَُٔق ِ « َخٌََاَْأل: ٍَدَقَاَِٜشَِٜٔعِٔ َعبِدٔ ايٖزسَُِِِٔب ٌَََُُ٘قبِةَُٛؾٜ ٍُٔ اهللُِّْٛنَإَ رَصََُٜٖٛٛ إَُِْٖا: ٍََ؟قَاُٖٛ ََاَٚ : ٍََ؟قَا٤رَاُُِّٛ عَاعَََٜٛاٌََََِِٟٖ ِدرٚ : ٍَقَا.َ٤رَاَُِّٛ عَاعََُِّٜٛٛٝط اْي َ َِٝيَٚأ .» َعِٗزُ َرََطَإََُزِى َ ٍَعِٗزُ َرََطَإَؾًََُٖاََْش َ ٍَِِٓشََِٜٕأ "Dari 'Abdur-Rahmân Ibn Yazîd berkata: al-Asy'ats Ibn Qays telah datang menemui 'Abdullâh (Ibn Mas'ûd) dalam keadaan sedang makan pagi. Lalu ia berkata: wahai Abû Muhamad (panggilan alAsy'ats Ibn Qays) mendekatlah kamu untuk bersarapan. Ia (Abû Muhamad) berkata: bukankah 19
Ahmad (VI/94), Syâfî'î (420), Muslim (II/144), Nasâ'î (VI/116), Abû Dâwud (I/483), Ibn Mâjah (I/592), Dârimî (II/140), Bayhaqî (al-Shaghîr: II/51; al-Kubrâ: XI/6), al-Baghawî (V/367) dan al-Ashbahânî (IX/161). 20 Ahmad (II/94), Bukhârî (II/137) Bayhaqî (al-Kubrâ: XII/373) dan al-Baghawî (VIII/3110). 21 Ahmad (II/226-7) dan Bayhaqî (al-Dalâ'il: I/176).
Kajian Hadîts Tematik
hari ini hari 'Âsyûrâ'. Ia ('Abdullâh Ibn Mas'ûd) berkata: apakah kamu tahu apa yang dimaksud hari 'Âsyûrâ'? Ia (Abû Muhamad) berkata: apakah hari 'Âsyûrâ' itu? Ia ('Abdullâh Ibn Mas'ûd) berkata: sesungguhnya 'Âsyûrâ' itu hari di mana Rasûlullâh shaum sebelum diturunkannya (perintah) shaum di bulan Ramadhân. Maka ketika (perintah shaum) di bulan Ramadhân diturunkan beliau meninggalkan (shaum pada hari 'Âsyûrâ')."22
* * * *
ِ حَٔٔةَِٔبعِةَْٜٔكْةٌُ اْيشَةد: ٍَقَةا.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ ْ اهلل:إَََْٛةا اْيعَطِةُ٘؟قَةايُٚ «أَََة ِدر: ٍَأَُْٖ٘قَا ِّ٢ٔ َعِٔ ايٖٓب َٕعِٔ أَْطِِبََِٔأيو .» َُُِِْٗٓٝؿضٔدََبَٝبعِ ٍٔي٢َايٖٓاظِإِي "Dari Anas Ibn Mâlik ,—dari Nabi bersabda: apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan al'Adhu (mengadu domba)? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: menyampaikan perkataan sebagian orang kepada sebagian yang lain dengan maksud untuk merusak hubungan baik (atau terjadi permusuhan, perselisihan) di antara mereka."23
* * * *
و َ نْةٌٗ َئة.ٕ َسزَاَّةا —َأرِبَةَعََةزٖات٠ًب اَِةَزَأ َ َْْؿضٔةَٔ٘أْٖةَُ٘أؽَةا٢ َؾغَةِٗ َد َعًَة ٖٔ اهللَْٞٗٔبًََُِٞٔاْألَص٤ « دَا: ٍَُْٛكٜ َ٠َِزَٜ ُٖزَٞٔعِٔأَب ٍَقَةا.ََِْع: ٍَؤََِٓٗا ؟قَا َ َٔيٞٔؤَِٓوَؾ َ غَابَ َٔي٢ٖ َست: ٍَقَا.ََِْع: ٍَأَْٔ ْهَتَٗا ؟قَا: ٍَٔؾَكَا١َ اْيدَأَضٞٔ ؾَأَْقبٌََؾ ٗٞعِِزضُ َعُِٓ٘ ايٖٓٔبُٜ ََْٞٔةأٜتََِٔٓٗةا سَزَاَّةاََةا ُ ِةََََْٝعَِأ: ٍَََا ايشَِّْا ؟قَاَِٟؾٌَََِٗ ِدر: ٍَقَا.ََِْع: ٍَِزِ ؟قَا٦ اْئبُٞٔؾ٤َاِّيزعَاٚ ٔ١ًَُايُْ ْهشُٞٔؾَٚ ُائُِْزٝٔػَٜنََُا: َِِٔٔٔةِٝ َردًَُة َٗٞؾةَأَََزبٔةَ٘ٔؾةُزدََِٔؾضَةَُٔع ايٖٓٔبة.ٞة ُدإََُِٔطَِّٗزَْٔةِْٜأر: ٍٍَِ ؟قَةاِٛة ُدٔبَٗةذَاايَْكةِٜؾََُةاَُز: ٍََقةةا.ًايٖزدُةٌَُٔةِٔ اَِزَأََٔةٔ٘ سَةالَال َؾضَة َهتَ َعَُُِٓٗةا.ٔ ُردَِٔ َردِةَِايْهًَْة٢ِٖ٘ٔؾًََََِ َدعَُِْْ٘ؿضُُ٘ َستًََٝصتَزَ اهللٔ ع َ ٟٔ َٖذَاايَّذ٢َ اِْظْزِإِي: ٍَُٔ٘ٔأسَدَُُُٖائؾَا ٔسبَْٛكٜٔ٘ٔؽشَاب ِ َأ ِٔاِْةِشالَؾَهْةالََٔة: ٍَقَةا.ٍَٔ اهللَُٛا رَصِٜٕشُٔ ََا ِ َْ: ََؾْالَْٕ ؟َؾكَاالٚ ََْٕٔؾْالَِٜأ: ٌٍٍَٔبِٔزدًِٔ٘ٔؾَكَا٥عا َ ٍٔ سَُٔار١َؿََٝٔزٖٔبذ٢ًٖ َست١َثُِٖ صَاَر صَاع ٟٔايَّةذَٚ ُ٘ ْهَُةا آْٔؿًةاَأعَة ٗدَٔةَِٔأنْةٌٍَِٔٓةٝٔضَأخ ِ َؾَُأًُْْتَُأَةِٔ عٔةِز: ٍََأْنٌَُِْٔٔ َٖذَا ؟قَأََِٜ ٖٔ اهللَٞأَْبٜ: َٔ َٖذَا اْيشَُٔارِ ؟ؾَكَاال١َؿٝٔد .» َٗاِٝٔٓكَُٔطُؾَٜ١ٖٔٓذ َ أََِْٗارِ اْيٞٔٔإُِْٖ٘اْآلَٕيَؿَٙٔدٝٔبَْْٞٔؿض "Dari Abû Hurayrah berkata: al-Aslamî (maksudnya: Mâ'iz Ibn Mâlik) telah datang menemui Nabiyyullâh lalu ia mengaku bahwa dirinya telah bersetubuh dengan seorang perempuan secara harâm (maksud: berzina)—(yang pengakuannya itu disampaikan kepada beliau)—sebanyak empat kali. Setiap (dari pengakuannya) itu Nabi memalingkan (wajahnya—dengan maksud mengingkarinya). Maka ia pun mendatangi (Nabi ) yang kelima kalinya. Beliau bertanya: apakah kamu mengeluarkan sperma. Ia menjawab: ya. Beliau bertanya lagi: (apakah) hingga kemaluanmu betul-betul masuk pada kemaluan perempuan itu? Ia menjawab: ya. Beliau bertanya lagi: (apakah kemaluanmu masuk pada kemaluan perempuan itu) seperti masuknya pengoles celak mata pada botol dan seperti masuknya tali timba pada sumur? Ia menjawab: ya. Beliau bertanya lagi: apakah kamu tahu apa itu zinâ? Ia menjawab ya, aku melakukan dengannya secara harâm—yang berbeda 22 23
Ahmad (I/424) dan Muslim (II/148).—Periksa pula: Bukhârî (III/103) dan Bayhaqî (al-Kubrâ: X/214). Bayhaqî (al-Kubrâ: XV/380).
Kajian Hadîts Tematik
halnya dengan seseorang yang melakukannya dengan seorang perempuan secara halâl. Beliau bertanya lagi: apa yang kamu inginkan dari perkataan (pengakuan) ini? Ia menjawab: aku ingin membersihkan (dari dosa). Maka beliau memerintahkan (agar merajamnya). Lalu ia pun dirajam. (Ketika sedang dirajam) Nabi mendengar dua orang dari shahâbatnya, yang salah satu darinya berkata kepada yang lainnya: lihatlah olehmu orang ini, yang Allah telah menutup dosanya namun ia membiarkan dirinya dirajam seperti dirajamnya anjing (dengan sebab pengakuannya itu). Maka beliau pun diam (dan tidak mengomentari perkataan) kedua orang tersebut. Kemudian beliau pun berjalan sebentar hingga melewati bangkai keledai yang terinjak dengan kakinya—seraya bersabda: mana si fulân dan si fulân itu (maksudnya: kedua orang shahâbat tersebut). Keduanya berkata: ini kami berdua wahai Rasûlullâh! Beliau bersabda: berhentilah kalian berdua dan makanlah bangkai keledai ini. Keduanya berkata: wahai Nabiyullâh ! siapakah orangnya yang mau makan bangkai keledai ini. Beliau bersabda: tidaklah aku mendapati orang yang mencerca kehormatan saudara kalian berdua tadi lebih jelek daripada memakan bangkai keledai, dan demi diriku dalam genggaman-Nya sesungguhnya ia (al-Aslamî=Mâ'iz Ibn Mâlik) sekarang berada di sungai-sungai surga sedang tenggelam dalam kesenangan padanya."24
* * * *
—ْ١َ ايٖٓدًََةٍَِٞ ٖٔةٛؾَةأَرَِتُإَِٔأَقْة:َابِةُٔ عَُُةز: ٍَٔ ؟قَةا١ِّبَةَّْٝ ايط٠ََََِٕا ايغٖذَزٚ « ٌَََِٖدُِر: ٍَقَا ٍَِٔ اهللُٛإَٖٔ رَص َعَِٔابِِٔ عَُُز .» ١ًَِ ايٖٓدٖٞٔ : ٍُِٔ اهللُٛؾَكَاٍَ رَص.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل:اْٛ ؾكاي.َََِهَإَ عَُُزَٞٔٓؾَََُٓع "Dari Ibn 'Umar ,—bahwasanya Rasûlullâh bersabda: apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan pohon yang baik? Ibn 'Umar berkata: maka aku hendak mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma, namun kedudukan 'Umar menghalangiku (maksud: Ibn 'Umar tidak mau mendahului ayahnya, 'Umar). Lalu mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Rasûlullâh bersabda: pohon itu adalah kurma."25
* * * *
: اََْٛةجًَْهِْ ؟قَةايَٚ َََٕٞاََجًَٔةَُٚٗا ايٖٓاظََُ ِدرََٜٗاأٜ: ٍَؾَكَا.ٍ —ثَالَخََٔزَار٣ََّاَؾَٓاَِٜٛ َٗٞٓا ايٖٓٔبِٝ « خََززَ إَِي: ٍَقَا َ٠ِ َدََٜعِٔبُز ٖٚوأَبِؾَةزَ اْيعَة ُد َ ََُٓةا ُٖةِنَةذَٔيَِٝؾَب.َِاَيُٗةٜتَزَاًَٜا َردُالَُٛؾَبَعج.ََِِْٗٝٔأٜ٘اٚا عَ ُدٍِّْٛ خَاؾََٛجًَْهََِْجٌََُقَٚ ًَٞٔإَُِْٖاََج: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعَُٛرصَٚ ْاهلل .» ٍتُِ —ثَالَخََٔزَارَْٝٔظأ ُ َٗا ايٖٓاَٜٗتُِأََْٝٔٗا ايٖٓاظُأَِٜٗبٔٔ٘أٛٔبَج٣ََََُِٖٛ٘ؾَأِِٛٓ ٔذرََقََُِٜٕٗقبٌَِأُٚ ِدرِنَُ٘ اْيعَ ُدََِٜٕأٞغ ٔ َخَٚ َُِِٖٓ ٔذرُٝؾَأَْقبٌََٔي "Dari Buraydah berkata: pada suatu hari Nabi telah keluar menemui kami lalu menyeru— sebanyak tiga kali—seraya bersabda: wahai orang-orang! tahukah kalian bagaimana perumpamaan aku (sebagai pembawa risâlah) dan perumpamaan kalian (sebagai umat)? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya perumpamaan aku dan perumpamaan kalian adalah seperti suatu kaum yang takut didatangi musuh. Lalu mereka (kaum tersebut) mengutus seseorang untuk mengintip mereka (musuh). Maka ketika mengintip mereka, ia (seseorang yang diutus tersebut) melihat musuh lalu pergi untuk memberitahukan mereka dan ia khawatir musuh mengikutinya sebelum memberitahukan kaumnya, maka ia mengibarkan bajunya (seraya menyeru): wahai orang-orang (musuh) mendatangi kalian, wahai orang-orang (musuh) mendatangi kalian—(yang ia mengatakan itu) sebanyak tiga kali."26
24
Abû Dâwud (II/352), Dâruquthnî (II/21) dan al-Baghawî (II/229). Ibn Jarîr (VIII/289).—Riwâyat tersebut merupakan tafsîran Q.S. Ibrâhîm/14:24. 26 Ahmad (V/348). 25
Kajian Hadîts Tematik
* * * *
ت َ صَةأَْي: ٍَقَةا.َأَصِةأَْيوَ ايؾٖةبِزٞ اَّيًُٗةِٖإِِّْة: ٘ٔٔة٥ َُعاٍُٞؾٔةَٛكْةََُٜٖٛةٚ ًَُِّٞؾََُٜٖٛٚ ٌٍُ َرد٢ًََ ع٢َََأ ٍَٔ اهللُٛ «إَٖٔ رَص: ََٕعَُِٔعَا ٔ ؟١ََةاَََُةاُّ اِّيٓعَُِةِٟ اِبَٔ آََّ ٌَََِٖ ِدر: ٍَؾَكَا.َأَصِأَْيوََََُأَّْعَُِٔتوِِّْٞ اَّيًُِٖٗإ: ٍَُْٛكََُٜٖٛٚ ٌٍُ َرد٢ًََ ع٢ََََأٚ .َ١ََٝؾضٌَِ اهللَ اْيعَأؾ٤ََاْيبَال ََُٖٛةٚ ٌٍ َردُة٢ عًََة٢َأَََةٚ .ٔ١ذٖٓة َ ٍُ اْيُٛخُةَٚ ْسَِٔٔ ايٖٓةاِرَِٛٔؾ١َُِؾَإَََُِٕٖاَّ اِّيٓع: ٍَقَا.َِزٝد َ ٔبَٗا اْيُٛتٔبَٗاَأِرد ُ ٌِٛ ََع٠ٍََٛ اهللٔ َِعَُٛا رَصٜ: ٍَقَا .» ٌَِ ََيوََؾضٝٔصُتذ ِ قَدِ ا: ٍَؾَكَا.َِّاإلِنْزَاٚ ٍََِا ََا اْيذٔالٜ: ٍَُْٛكٜ "Dari Mu'âdz ,—bahwasanya Rasûlullâh telah mendatangi seseorang dalam keadaan shalat dan ia berkata dalam doanya, "Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kesabaran". Beliau bersabda: kamu telah meminta ujian, maka mohonlah kepada Allah kekuatan dan kesehatan. Dan beliau mendatangi seseorang yang lain dalam keadaan berdoa, "Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kesempurnaan nikmat-Mu". Lalu beliau bersabda: wahai anak Âdam! apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan kesempurnaan nikmat-Mu (Allah)? Ia menjawab: wahai Rasûlullâh! dengan doa yang aku mohonkan, aku mengharap harta berlimpah. Beliau bersabda: sesungguhnya kesempurnaan nikmat itu adalah selamat dari neraka dan masuk surga. Dan beliau mendatangi seseorang yang lain dalam keadaan mengucapkan, "Yâ dza'l jalâli wa'l ikrâm (Wahai yang memiliki kegagahan dan kemuliaan)". Beliau bersabda: doamu akan diijabah, maka memohonlah kamu."27
* * * *
: اْٛهلل ؟قَةاي ٔ َٔةِٔ خًَْة ِل ا١َذٖٓة َ َة ِدخٌُُ اْئٍَََِٜةََٖٕٚأُٚ « َٖةٌََِة ِدر: ٍَأَُْٖ٘قَا ٍِٔ اهللُٛ َعِٔ رَص ِٞٔبِٔ ايعَاؽَِٚعِٔ َعبِدٔ اهللِٔبِٔ عَُِز ت ُ َُُٛةٜٚ ُِٙٔبِِٗايَُْهَار٢َتٖكَُٜٚ ُرََُُٛٔضَ ٗدٔبِِٗ ايٗجػَٜٕٔايَّذَُٚايَُْٗادٔزٚ ُ٤ََِٔٔ خًَْلِ اهللٔايْؿْكَزَا١ٖٓذ َ َ ِدخٌُُ اْئٍَََُِٜٖٚأ: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعَُٛرصَٚ ْاهلل ١ْٔهَة٥ٍَُايَُْالَٛؾتَكْة.ُِٖٛٗٝش َ َُِٖؾُٛت٥ِ ا: ٘ٔٔٔ َهت٥ََََِٔٔال٤ُغَأََُِٜٔدٌَٖيَٚ ٍُ اهللْ عَٖشَْٛكَٝؾ.ّ٤عَُيَٗاقَطَاٝٔضَتط ِ ََٜٔ الِٙ ؽَ ِدرٞٔسَا َدتُُ٘ؾَٚ َُُِٖأسَد َٕٞبٔةْٛغِةزِنَُٜ الُِْٞٔٚعبُةدَٜا ٔعبَةاّاُْٛإُِْٖٗةِنَةا: ٍَقَا.ًَََِِِٗٝٔؾُٓضًََِِّ ع٤َ َُٖنالٞ َ َْٔوأََؾتَْأَُزَُْاإََِْٔأ َ خٔ ََُؤََِٔ خًَْٔكَٚ َو٥ٔشُٔ صُهَّإُ صََُا ِ َْ: ١ْٔهَة٥َُِِٗايَُْالََْٝٔؾتَةأ: ٍَقَةا.ّ٤عَُيَٗةاقَطَةاٝٔضِةَتطََٜٔ الِٙ ؽَة ِدرٞسَا َدتُةُ٘ؾٔةَٚ ُُِٖتَأسَةد ُ َُُٛةٜٚ ُِٙٔبِِٗايَُْهَار٢َتٖكَُٜٚ ُرََُُٛضَدٗٔبِِٗ ايٗجػٚ ّا٦ِٝع َ .» ِ ايدٖار٢َؽبَزََُِِؾٔٓعَِِ عُْكب َ ِهِْبَُٔاًٌََْٝبَابٕ صَالَّْ ع َِِِِّٗٔٔ نًَََِٕٝ عًَُْٛ ِدخٝٔعِٓدَ َٔيوََؾ "Dari 'Abdullâh Ibn 'Amr Ibn al-Âsh ,—dari Rasûlullâh bahwasanya telah bersabda: apakah kalian tahu orang yang pertama kali masuk surga di antara makhluk Allah? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: orang yang pertama kali masuk surga di antara makhluk Allah–adalah orang-orang faqir yang berhijrah (meninggalkan negeri mereka), yang menetap di tempat perbatasan musuh (untuk melawan mereka dalam rangka melindungi kaum muslimîn dengan penuh kesabaran) dan menahan diri dari sesuatu yang tidak disukai (maksud: terbunuh dalam peperangan) dan seseorang di antara mereka yang mati dalam keadaan keinginannya tidak mampu terpenuhi. Maka Allah 'Azza wa Jalla berkata kepada Malâikat yang dikehendaki-Nya: datangilah oleh kalian mereka dan berilah penghormatan. Lalu Malâikat akan berkata: kami adalah penduduk langit-Mu dan makhluk terbaik-Mu, apakah Engkau akan 27
Ahmad (V/235-6), Bukhârî (al-Adab al-Mufrad: 193), Tirmidzî (V/312) dan Bayhaqî (al-Asmâ' wa al-Shifât: 188).
Kajian Hadîts Tematik
memerintahkan kami untuk mendatangi mereka dan mengucapkan salâm kepadanya. Dia berkata: sesungguhnya mereka hamba-hamba yang menyembah-Ku yang tidak menyekutukan sedikit pun kepada-Ku, dan (mereka) menetap di tempat perbatasan musuh (untuk melawan mereka dalam rangka melindungi kaum muslimîn dengan penuh kesabaran) dan menahan diri dari sesuatu yang tidak disukai (maksud: terbunuh dalam peperangan) dan seseorang di antara mereka yang mati dalam keadaan keinginannya tidak mampu terpenuhi. (Lebih lanjut) beliau bersabda: maka ketika itu para Malâikat pun mendatangi mereka dari setiap pintu-pintu (surga) sambil mengucapkan, "salâmun 'alaykum bimâ shabartum (kesejahteraan bagi kalian dengan sebab kesabaranmu)", maka alangkah baiknya kesudahan itu."28
* * * *
ظ ِ ِّ ُد ايٖٓةاٝأََْةا صَة: ٍَثُةِٖقَةا.ً١َػََِٔٓٗاَِْٗغ َ ََٗٓذبَُُ٘ؾ ٔ َنَاَْتَُِِعٚ يذرَاُع ِّ ِٔ٘ اَٝبًَٔشٍِِؾَزُؾَٔعإَِيَْٞٔأ ٍَٔ اهللُٛ «إَٖٔ رَص: َ٠َِزَٜ ُٖزَٞٔعِٔأَب ََُْٛة ِدَٚ ِٓؿْة ُذُِٖ اْيَبؾَةُزَٜٚ ٞٔضِةُُٔعُِٗ ايةدٖاعَُٜاسٔة ٕدٚ ٕدٝٔ ؽَةعَٞٔؾٔةَٜاْ آل ٔخِزٚ ٖئ َنيٚظاَْأل َ ذَُُِع اهللْ ايٖٓأَََِٜٕٖ َٔيوَ ؟ٌََََُِٖٚ ِدرٚ ٔ١َََاَِّٝائْكَٜٛ ِغِةؿَعُيَهْةََََِٜٕٔةَََُِٕٚاقَة ِدبًََػَهْةَِأالَََِٓظْةزَٚأالََََز: ظ ُ ٍُ ايٖٓاَْٛكَٝؾ.ًََُْٕٛٔشت ِ ََٜالَٚ َْٕٛكٝٔطَُٜبََا ال ٔ َايْهَِزٚ َِِّبًِْؼُ ايٖٓاظََِٔٔ اْيػَٝايغُِٖطَُؾ ََْؿَةٚ َٙٔٔةدٝو اهللْٔب َ اْيَبغَةِز خًََكَةٛتأَبُة َ أَِْة: ََُٕ٘يْٛيَْٛكَٝؾ َََّٕ آََُْٛأَٝؾ. ََِّهِْبٔآًََٝ ع: ٍ ٍَُِبعِ ُ ايٖٓاظِٔيَبعَْٛكٝ رَبِّهِْ ؟َؾ٢َإِي ٍَُُّ آَٛكْةََٝةاقَة ِدبًَََػَٓةا؟َؾ٢إِيَة٣َٔ٘ ؟َأالَََزٝٔشُٔؾ ِ َََْا٢َإِي٣ََأالَََز.ََبو ِّ ر٢َ اعِؿَعَِيَٓاإِي،َاَيوُٚضذَد َ ََؾ١َٔه٥َََأََزَايَُْالٚ ٔ٘ٔسُٚؤََ ِٔ رٝٔؾ َْْٞؿضٔةٞتَُُْْ٘ؿضٔةِٝؾ َ ََٔؾع٠غذََز ٖ َعِٔ ايَْٞٔإُِْٖ٘قَدََِْٗاٚ ًََُِ٘ٔجَُٙط ََبعِد َ ِػََِٜٔيٚ ًَُِ٘ط َِقبًََُِ٘ٔج َ ِػََِٜطبّاي َ ََِّ غَٛٝط َ اْي ٔ َقَدِ غِّٞإِٕٖ رَب: .» ٍحُْٛ٢َاإِيُٛ اََِٖبِِٟزٝ َغ٢َاإِيُٛ اََِٖبَْْٞٔؿض "Dari Abû Hurayrah ,—bahwasanya Rasûlullâh telah dihidangkan sejumlah daging, lalu daging bagian lengan bawah dibawa ke hadapan beliau dan beliau pun menyukainya. Maka beliau menggigitnya satu gigitan dari daging tersebut. Kemudian beliau bersabda: aku akan menjadi pemimpin manusia pada hari kiamat, dan apakah kalian tahu mengapa? Manusia dari generasi pertama hingga generasi terakhir akan dikumpulkan di atas padang datar, suara sang Penyeru dapat mereka dengar dan sang Penyaksi melihat mereka semua dan matahari akan mendekat (sedemikian dekat). Maka manusia (pada saat itu) akan mendapati kesedihan dan kesulitan yang tidak mampu untuk dihadapi dan juga tidak sanggup menahannya. Maka orang-orang akan berkata: tidakkah kalian lihat bagaimana keadaan kalian? Maukah kalian mencari orang yang dapat menolong kalian? Lalu sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain: pergilah kalian (temui) Âdam . Maka mereka pun datang menemui Âdam lalu berkata kepadanya: engkau adalah Abû'l Basyar (bapak umat manusia), Allah telah menciptakan engkau dengan Tangan-Nya dan Dia meniupkan padamu dari rûh-Nya dan Dia memerintahkan kepada Malâikat (untuk bersujûd), maka mereka pun bersujud kepadamu. Mohonkanlah (syafâ'at) kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat kesengsaraan kami? Âdam akan berkata: sesungguhnya pada hari ini Rabbku telah sangat marah (kepadaku), (yang kemarahanNya itu) tidak pernah terjadi seperti itu baik sebelumnya maupun sesudahnya. (Hal itu disebabkan) karena sesungguhnya Dia telah melarangku (memakan buah) dari pohon itu, namun aku membangkangnya. Celakalah diriku! Diriku! Diriku! Pergilah kalian (dan carilah) orang lain, dan pergilah kalian temui Nûh." 28
Ahmad (II/168).
Kajian Hadîts Tematik
٢إِيَة٣َوَأالَََز َ َب ِّ ر٢َ اعِؿَعَِيَٓاإِي،رّاَْٛقَ ِد صَُٖاَى اهللْ َعبِدّا عَهٚ ِأٌَِِٖاَْألِرض٢ٍَُ ايزٗصٌُِإِيٖٚحُإِْٖوَأَِْتََأَُْٛاٜ: َْٕٛيَْٛكٝسّاَؾَََُُْْٕٛٛأٝ«َؾ ٠ٌَٛ َعِةَٞإُِْٖ٘قَدِنَاَْةتِئةٚ ًََُِ٘ٔجَُٙط ََبعِد َ ِػََِٜٔيٚ ًَُِ٘ط َِقبًََُِ٘ٔج َ ِػََِٜطبّاي َ ََِّ غَٛٝط َ اْي ٔ َدٌَٖقَدِ غَٚ ٖ عَشِّٞإِٕٖ رَب: ٍَُْٛكٝ٘ٔ ؟َؾٝٔش ُٔؾ ِ َََْا .» َِٖٝٔإِبِزَا٢َاإِيُٛ اََِٖبِِٟزٝ َغ٢َاإِيُٛ اََِٖبَْْٞٔؿضَْْٞٔؿضَْْٞٔؿضََِٞٔٛق٢ًََََُِٗا عََٛع "Maka mereka pun datang menemui Nûh lalu berkata (kepadanya): wahai Nûh! Sesungguh nya engkau adalah Rasûl Allah yang pertama (diutus) kepada manusia di muka bumi ini dan Allah menyebutmu sebagai 'abdân syakûr (hamba yang bersyukûr). Mohonkanlah (syafâ'at) kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Nûh akan berkata: sesungguhnya pada hari ini Rabbku 'Azza wa Jalla telah sangat marah (kepadaku), (yang kemarahan-Nya itu) tidak pernah terjadi seperti itu baik sebelumnya maupun sesudahnya. (Hal itu disebabkan) karena sesungguhnya aku ketika (di dunia) telah diberikan untuk membuat seseorang diterima permohonannya, namun aku gunakan hal itu untuk melawan umatku sendiri. Celakalah diriku! Diriku! Diriku! Pergilah kalian (dan carilah) orang lain, dan pergilah kalian temui Ibrâhîm."
ٍَُٛكْةٝةٔ٘ ؟َؾََٝٔةاَْشِةُٔؾ٢إِيَة٣ََأالَََز،ََبو ِّ ر٢َ اعِؿَعَِيَٓاإِي،ًَُِِْ٘ٔٔأٌَِِٖاَْألِرضًَٝٔخَٚ ٔٗ اهللُِٞأَِْتََْٔبَٖٝٔاإِبِزَاٜ: َْٕٛيَْٛكََِٝؾَٖٕٝٔإِبِزَاََُْٛأٝ«َؾ َْْٞؿضٔةٞتثَةالَخَنَةذٔبَاتَْْٕؿضٔة ُ قَدِْنِٓتُنَةذَِبَِِّْٞإٚ ًََُِ٘ٔجَُٙط ََبعِد َ ِػََِٜٔيٚ ًَُِ٘ط َِقبًََُِ٘ٔج َ َِػَِٜطبّاي َ ََِّ غَٛٝط َ اْي ٔ َقَدِ غِّٞإِٖٕ رَب: َُِٗي .» ٢َصَُٛ٢َاإِيُٛ اََِٖبِِٟزٝ َغ٢َاإِيُٛ اََِٖبَْْٞٔؿض "Maka mereka pun datang menemui Ibrâhîm lalu berkata: wahai Ibrâhîm! Sesungguhnya engkau adalah Nabi Allah dan kekasih-Nya di antara penghuni muka bumi. Mohonkanlah (syafâ'at) kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Ia (Ibrâhîm) akan berkata kepada mereka: sesungguhnya pada hari ini Rabbku 'Azza wa Jalla telah sangat marah (kepadaku), (yang kemarahan-Nya itu) tidak pernah terjadi seperti itu baik sebelumnya maupun sesudahnya. (Hal itu disebabkan) karena sesungguhnya aku telah mengatakan tiga kali kebohongan. Celakalah diriku! Diriku! Diriku! Pergilah kalian (dan carilah) orang lain, dan pergilah kalian temui Mûsâ."
ََةا٢إِيَةةة٣َوَأالَََةز َ رَبِّة٢َ اعِؿَعَِيَٓاإِي،ِ ايٖٓاظ٢ًََالَٔ٘ٔ ع َ ََبٔهٚ ٘ٔٔو اهللْبٔزِصَاَيت َ ًٍَُٖ اهللٔؾَطُٛأَِْتَ رَص٢َصََُٛاٜ: َْٕٛيَْٛكَٝؾ٢َصََََُُْٕٛٛأٝ«َؾ ََةِزبَٔكتًَِٔٗةاْٚقَدِقَتًَْةتَُْْؿضّةايَةِأَِِّْٞإٚ ًََُِ٘ٔجَُٙط ََبعِد َ ِػََِٜٔيٚ ًَُِ٘ط َِقبًََُِ٘ٔج َ ِػََِٜطبّاي َ ََِّ غَٛٝط َ اْي ٔ َقَدِ غِّٞإِٕٖ رَب: ٍَُْٛكٝ٘ٔ ؟َؾٝٔشُٔؾ ِ َْ .» ََِِٜ اِبََِٔز٢َضٝٔ ع٢اإِيَةُٛ اََِٖبِِٟزٝ َغ٢اإِيَةُٛ اََِٖبَْْٞٔؿضَْْٞٔؿضَْْٞٔؿض "Maka mereka pun datang menemui Mûsâ lalu berkata: wahai Mûsâ! Sesungguhnya engkau adalah Rasûl Allah, (dan) Allah melebihkanmu dari manusia yang lain dengan risâlah-Nya yang Dia firmankan langsung (tanpa perantara). Maka mohonkanlah (syafâ'at) kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Ia (Mûsâ) akan berkata kepada mereka: sesungguhnya pada hari ini Rabbku 'Azza wa Jalla telah sangat marah (kepadaku), (yang kemarahan-Nya itu) tidak pernah terjadi seperti itu baik sebelumnya maupun sesudahnya. (Hal itu disebabkan) karena sesungguhnya aku pernah membunuh seseorang yang tidak diperintahkan (Rabbku) untuk membunuhnya. Celakalah diriku! Diriku! Diriku! Pergilah kalian (dan carilah) orang lain, dan pergilah kalian temui 'Îsâ putera Maryam."
اعِؿَعَِيَٓا،٘اٝؽٔب َ ٔايَُِْٗدَٞٔنًََُِّتَ ايٖٓاظَؾٚ َُِْ٘ٓٔحُٚرَٚ ََََِِٜز٢ََنًََُٔتُُ٘أَيْكَاَٖاإِيٚ ٍُٔ اهللُٛأَِْتَ رَص٢َضَٝٔا عٜ: َْٕٛيَْٛكَٝؾ٢َضَٕٝٔ عََُْٛأٝ«َؾ Kajian Hadîts Tematik
َُ٘ٔجًَِةَُٙػِطَة ََبعِةدََِٜٔيٚ ََّ ُّ ط َِقبًََُِ٘ٔجًَُِ٘ ق َ ِػََِٜطبّاي َ َِّ َغَٛٝط َ اْي ٔ َقَدِ غِّٞإِٕٖ رَب: ٢َضٍُٝٔ عَْٛكٝٔ٘ ؟َؾٝٔشُٔؾ ِ َََْا٢َإِي٣ََبوََأالَََز ِّ ر٢َإِي .» َُٕشَُٖد٢َاإِيُٛ اََِٖبِِٟزٝ َغ٢َاإِيُٛ اََِٖبَْْٞٔؿضَْْٞٔؿضَٞٔذِنْزِ َِْبّاَْْؿضَِٜيٚ "Maka mereka pun datang menemui 'Îsâ lalu berkata: wahai 'Îsâ! Sesungguhnya engkau adalah Rasûl Allah dan kalimat-Nya yang diberikan kepada Maryam dan (engkau) adalah rûh dari-Nya dan engkau telah berbicara kepada manusia sejak berada dalam buaian. Mohonkanlah (syafâ'at) kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Ia ('Îsâ) akan berkata: sesungguhnya pada hari ini Rabbku telah sangat marah (kepadaku), (yang kemarahan-Nya itu) tidak pernah terjadi seperti itu baik sebelumnya maupun sesudahnya. Ia tidak menyebutkan dosa apapun, (tetapi berkata): Celakalah diriku! Diriku! Diriku! Pergilah kalian (dan carilah) orang lain, dan pergilah kalian temui Muhamad."
٢ اعِةؿَعَِيَٓةاإِيَة،َََةاََةَأخٖزَٚ و َ وََاََكَدََِّٖٔٔ َِْبٔة َ َقَ ِد غَؿََز اهللَْيٚ ٤َٔاٝخَأَُِاْألَِْٔبَٚ ٍُٔ اهللَُٛاَُشَُٖ ُدأَِْتَ رَصٜ: َْٕٛيَْٛكََُٕٝشَُٖدّاَؾََُْٛأٝ«َؾ ِٔ ُسضِةَٚ َٙٔٔٔةََِٔشَأَةدٞ ٖ ؿْةَت ُح اهللْ عًََةَِٜٖدَةٌٖثُةَٚ عَةٖشٞؼؾَةَأَقُع صَةا ٔددّأيزَبِّة ِ ت اْيَعِز َش ِ َََٞٔ٘ٔ ؟َؾَأِْ َطًٔ ُلؾَآٝٔشُٔؾ ِ َََْا٢َإِي٣ََبوََأالَََز ِّر ْٞأَٖتٔة: ٍُْٛؾَأَقٞٔؾََأرِؾَعُ رَأْص.َِاعِؿَعَُِغَؿَّعٚ َِ٘صٌَُِِعط َو َص َ َْاَُشَُٖ ُد ارِؾَعِ رَأٜ: ٍُُكَاُِٜٖث.ًَِٞٔأسَدَٕقب٢ًَََْؿَتشُِ٘ عَِّٜاي٦ِٝع َ ًَِٔ٘ٝٔ َع٤ايٖجَٓا َُِٖةٚ ١ٔذٖٓة َ َابٔ اْيَُِٛةَِٔٔة ِٔأَبِةَٜباْأل ٔ َِِٗٔةَٔ اْيبَةاِٝؤََِ الَ ٔسضَةابَ عًََة َ َاَُشَُٖدَُأِخٌَِِْٔٔٔأَٖٔتٜ: ٍُُكَاَٝؾ.َِّا رَبَٜٞٔا رَبِّْأَٖتَٜٞٔا رَبِّْأَٖتٜ ١ََََٔهَّةَِٝنَُةابَة١ٔذٖٓة َ ِع اْئَِٜٔةََِٔؾَةاِرَِٝٔ اْئُؾِةزَاَعِٝٔإِٕٖ ََةابَةَٙٔةدٝٔبَْْٞٔؿضَٟٔايَّذٚ : ٍَثُِٖقَا.َٔابٛ َٔيؤَََٔاْألَِب٣َٛص ٔ َُاٝٔ ايٖٓاظِؾ٤ُعُزَنَا .» ٣ََبُؾِزٚ َ١ََََّٔهِِٝنََُاَبَٚزََأُِٝٔسَٚ "Maka mereka pun datang menemui Muhamad lalu berkata: wahai Muhamad! engkau adalah Rasûl Allah dan dan penutup para Nabi (alias Nabi terakhir) dan Allah telah mengampuni dosa di masa lalu dan masa yang akan datang. Mohonkanlah (syafâ'at) kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Maka aku (Muhamad) akan pergi menuju bahwa singgasana Allah, lalu aku menyungkur sujûd kepada Rabbku 'Azza wa Jalla. Kemudian Allah membimbingku untuk memuji dan mengagungkan-Nya, yang Dia tidak pernah membimbing siapapun (untuk memuji dan mengagungkan-Nya) sebelumku. Kemudian dikatakanlah (kepadaku): wahai Muhamad! Angkatlah kepalamu (atau bangkitlah dari sujûdmu), mintalah niscaya kau akan dikabulkan, mintalah syafâ'at niscaya kau akan dapat melakukannya. Maka aku (Muhamad) mengangkat kepalaku lalu berkata: umatku wahai Rabbku! umatku wahai Rabbku! umatku wahai Rabbku! Maka akan dikatakan (kepadaku): wahai Muhamad! Masukkanlah olehmu dari umatmu orang yang tidak memiliki perhitungan (maksudnya: orang yang tidak mendapat hisâb) melalui sebuah gerbang yang berada di sebelah kanan di antara gerbang-gerbang (surga) dan mereka (yang mendapat hisâb) bersama orangorang lain melalui gerbang-gerbang (surga) selain itu. Lebih lanjut beliau bersabda: Demi diriku yang berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya jarak di antara dua gerbang di antara gerbanggerbang surga itu seperti jarak Makkah dan Himyar atau (seperti jarak) antara Makkah dan Busyrâ (Syâm)."29
29
Ahmad (II/435), Bukhârî (II/264; III/155), Muslim (I/126), Tirmidzî (IV/196) dan al-Baghawî (VIII/400).
Kajian Hadîts Tematik
* * * *
ٌَُقتِة: اْٛ ؟قَةايْٞأَٖتٔة٤َََُٕةِٔ عُةَٗدَاُٚأَََة ِدر: ٍَؾَكَةا.١ََاسَةٚ عَةاَ َعبِةدَ اهللٔبِةَٔ َر ٍَٔ اهللُٛ «إَٖٔ رَص: َِٔبِٔ ايؾٖأَت٠ََعِٔ ُعبَا َٞؾٔةٚ —.» َ٤َيَةدَُٖا دَُِعَةاٚ َْكتًَُْٗةاٜ٠َْايَُْةزَِأٚ ٠ٌَُٕ عَةَٗاَُٛايطَّاعٚ ٠ٌَعَٗا َ ًٌَِِْٔقتٌُِايُْضًَِٝٔإَّايَكْٞٔأَٖت٤َعَٗدَا ُ ِٕٖإ: ٍَقَا.ٌ٠َعَٗا َ ًِِٔايُْض .» ِْدِٝٗع َ َُِٕٛايَُِْب ْطٚ « :ٕيَؿْظ "Dari 'Ubâdah Ibn al-Shâmit ,—bahwasanya Rasûlullâh menjenguk 'Abdullâh Ibn Rawâhah. Lalu beliau bersabda: apakah kalian tahu orang-orang yang tergolong syahîd dari umatku? Mereka (para shahâbat) menjawab: orang muslim yang terbunuh (dalam peperangan di jalan Allah) adalah syahîd. Beliau bersabda: sesungguhnya orang-orang yang syahîd dari umatku ternyata sedikit, orang muslim yang terbunuh (dalam peperangan di jalan Allah) adalah syahîd, orang yang terkena wabah penyakit adalah syahîd dan perempuan yang mati karena melahirkan anaknya (adalah syahîd)."30— Dalam redaksi lain: "Orang yang mati dengan sebab sakit perut adalah syahid."31
* * * *
٤َٔب ْطشَةا٢ خَةَزَزبٔةٔ٘إِيَة٢ٖٕ َستُٛضع ِ َََِٔدٔ َعبِ ٔد اهللِٔبَٝثُِٖاِْؾَزَفَؾََأخَ َذٔب٤ اْئعغَا ٍُٔ اهللُٛ رَص٢ًََّ « ؽ: ٍَ قَا ُٕٛضع ِ ََِٔ َعِٔ اِب ِٖثُة: ٍَقَةا.ََْةوًَُُِّٛهَِٜةوَ ِردَةاٍْؾَةالََُهًَُُِِّٗةِؾَةإُِِْٖٗ الٝإَِيَِِٞٗٓتَٝص َ َُِْٖ٘طوَؾَإ َّ الَََبَِز َسٖٔ خ: ٍَثُِٖقَا.ِ٘ٔ خَطِّاًَََٝؾََأدًَِضَُ٘ثُِٖ خَََّّ ع١َََّه َالَٚ ٠ًَرِٛ عَة٣َََأ ِدضَةاَُُِٗ الََأرٚ ُُِٖ ِردَةاٍْنَةأَُِْٖٗ ايةٗش َُّأعِةعَارِْٞٔإَِأَََاِّٞ خَطَٞٔٓاأََْا دَائطْؾِٝحَُأرَاََؾَبِٝ َس ٍُٔ اهللُٛ رَص٢َََط قَة ِد ٍُٔ اهللٛيَ ٔهِٔ رَصُة،ًٌِِِٝإََانَإََِٔٔ آخٔزِ اَّي٢ٖ َست ٍِٔ اهللُٛ رَص٢ََٕإِيَُٚؾِ ُدرَُِٜٖٕ اْيدَََّّثُٚسِٚذَاَُٜالَٚ َٖٕٞإَِيَُِٛٗٓتَٜٚ ٔقغِزّا٣ََأر ِإََا رَقَة َد ٍُٔ اهللَٛنَإَ رَصُةٚ .َؾَزَقَدٟٔصٖدََؾدٔذََٛؾَتِّٞ خَطٖٞٔؾًََٞثُِٖ َخٌََ ع.َ١ًًََُِِٝٓذُ اَّيْٞٔيَكَ ِدَأرَا: ٍَؾَكَا.َْأََْا دَائطٚ َْٞٔ٤دَا .» َ ََْؿ "Dari Ibn Mas'ûd berkata: Rasûlullâh shalat 'Isyâ', kemudian setelah itu pergi sambil memegang tangan 'Abdullâh Ibn Mas'ûd hingga beliau membawanya keluar ke sebuah tempat yang berpasir dan berbukit yang berada di kawasan Makkah. Lalu beliau mendudukkannya kemudian menulis sebuah garis untuknya. Kemudian (setelah itu) beliau bersabda: janganlah kamu meninggalkan garismu, karena sesungguhnya akan sampai (atau datang) kepadamu beberapa orang laki-laki, maka kamu tidak boleh berbicara kepada mereka. Karena sesungguhnya mereka tidak akan mengajak bicara kepadamu. Lalu setelah itu beliau pergi karena menginginkan sesuatu. Maka ketika aku ('Abdullah Ibn Mas'ûd) duduk pada garisku (yang ditulis oleh Nabi ), tiba-tiba beberapa orang laki-laki mendatangiku, yang keadaan mereka rambut dan badannya seperti dari bangsa (Sudan dan India) dan aku tidak melihat mereka terdapat kecacatan dan juga aku tidak melihat mereka berkulit (karena saking sangat hitamnya) dan mereka datang kepadaku dan tidak melewati batas garisku. Kemudian mereka pun melangkah maju menuju (arah) Rasûlullâh (pergi). Hingga akhir malam Rasûlullâh mendatangi(ku) kembali dalam keadaan aku masih duduk. Lalu ia ('Abdullah Ibn Mas'ûd): sejak malam telah diperlihatkan kepadaku (apa yang engkau
30 31
Ahmad (IV/201) Ahmad (V/315, 329) dan Dârimî (III/208).
Kajian Hadîts Tematik
telah katakana tentang akan datangnya beberapa orang laki-laki). Kemudian beliau masuk pada garisku lalu beliau menjadikan pahaku sebagai bantal dan tidur."
.ِٖٞاإِيَةَٛٗ — اهللَْأعًَِةََُِةأبِٗةَِٔةَٔ اْيذََُةاٍِؾَةاَِْتٝببٔة ْ َةاِِٝٗٔثًََِِٝإََاأََْابِٔزدَاٍ عَٟٔصِّدَْؾدٔذٛ ََُت ٍُٔ اهللُٛرَصَٚ َْٓاأََْاقَاعٔدِٝ«َؾَب ٞ َ َٔةَْٚٔجِةٌَََةاأٞ َ َٔةَْٚةَّأ ُّ َٓةا َعبِةدّا قِٜ ََةا َرَأ: َُِِٗٓةٝاَبْٛثُِٖقَاي.ًٌََُِِِِٔ٘ٝٔٓٗ ٔعِٓدَ ِرد١َٔؿ٥َ َطاٚ ٍِٔ اهللٌَُُِِٛٔٓٗ ٔعِٓدَ رَأْظِ رَص١َٔؿ٥َؾذًََطَ َطا ٘ٔعَةزَأبَٚ ٘ٔ َطعَأَة٢ظِإيَة َ ؾَة َدعَا ايٖٓةا١ًؾزّاُثِٖ َدعَةٌَََْأُبَة ِ َق٢َِّٓدٕ َبَََٝجٌَُ ص.ًايَََُ٘جَالُٛ اضِزِب،َُْٕكظَاَُُٜ٘قًَْبٚ َََِِٕ٘ٔٓاََاَِٝٓٝٗإِٕٖ َعَٖٞذَا ايٖٓٔب .َ ٔعِٓةدَ َئةو ٍُٔ اهللِٛكَظَ رَصُةٝصَت ِ َاٚ اُٛثُِٖ ارَََِؿع.َُِ٘قَاٍَ عَذٖبٚذبُِ٘ عَاَقبََُ٘أ ٔ َََُِِٜٔيَٚ ٔ٘ٔعَِزبََِٔٔ عَزَابَٚ َٔ٘ٔؾَََُِٔأدَابَُ٘أَنٌَََِٔٔ َطعَا ََٟٔةاايَُْجَةٌُايَّةذَِٟؾتَة ِدر.ْ١ٔهَة٥َ ُٖةِايَُْال: ٍَقَةا.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ ْ اهلل: ت ُ ؟قًْْة٤َََِٔٔ َٖةُنالٌََََِِٟٖ ِدرٚ ٔ٤ صَُِٔعتَََاقَاٍَ َٖنُال: ٍَؾَكَا َُ٘ؾَُةَِٔأدَابَةََُٙٗةا ٔعبَةاَِٝعَةاِإَيَٚ ١َذٖٓة َ اْي٢َبَٓة٢َََعَةايَٚ ا ايةٖز ِسَََُُٔبَةاَرَىُٛ ضَةَزبٟٔ اْيََُجٌُايَّةذ: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ُا ؟قًْْتُٛضَزَب .» َُِ٘ عَذٖبٚذبُِ٘ عَاَقبََُ٘أ ٔ َََُِِٜٔيَٚ َ١ٖٓذ َ َخٌََ اْي "Maka ketika aku sedang duduk dan Rasûlullâh (tidur) dengan menjadikan pahaku sebagai bantal, tiba-tiba aku didatangi sekelompok orang-orang yang mereka memakai pakaian berwarna putih—yang Allah lebih tahu—siapakah mereka itu karena saking eloknya lalu mendekatiku. Maka sebagian kelompok di antara mereka di samping kepala Rasûlullâh dan sekelompok yang lain di antara mereka duduk di samping kedua kakinya. Kemudian di antara mereka berkata: kami belum pernah melihat seorang hamba didatangi seperti mendatangi Nabi ini, sesungguhnya ia kedua matanya tertidur dan hatinya terjaga. Buatlah oleh kalian sebuah perumpamaan untuknya. Perumpamaan dia seperti seorang tuan yang membangun sebuah istana kemudian membuat jamuan (hidangan) lalu mengundang orang-orang untuk memakannya dan meminumnya. Siapa saja yang memenuhi undangannya, maka ia akan memakan makanannya dan meminum minumannya; dan siapa saja yang tidak memenuhi undangannya, maka ia akan memperoleh hukumannya atau azabnya. Kemudian mereka pun (mengakhiri perkataannya dan pergi) dan ketika itu Rasûlullâh bangun—seraya bersabda: apakah kamu mendengar apa yang telah dikatakan mereka dan apakah kamu tahu siapakah mereka itu? Aku ('Abdullâh Ibn Mas'ûd) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: mereka itu adalah para Malâikat (yang menjelma sebagai manusia), Maka tahukah kamu perumpamaan apa yang mereka telah buat? Aku ('Abdullâh Ibn Mas'ûd) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: perumpamaan yang mereka telah buat—yaitu (Allah) yang Maha Rahmân Tabâraka wa Ta'âlâ membangun surga dan Dia mengundang hambahamba-Nya, siapa saja yang memenuhi undangan masuk surga dan siapa saja yang tidak memenuhiNya maka ia akan memperoleh hukuman atau adzab-Nya."32
* * * *
؟١ٔذٖٓة َ سِ اْيََٛةاَنِٓةْشَٔةِْٔنُٓةَََِٟةاََة ِدرَٚأ١ٖٔٓذ َ سِ اْيَُٛٓنٍِٓشَِْٔٔن٢ًََ « ٌََِٖأُيُّهِْ ع: ٍَقَا ِّٞٔ َعِٔ ايٖٓب ِِّٟععَز ِ اَْأل٢َصََُٛٞٔعِٔأَب .» هلل ٔ َإِالَّبٔا٠ٖٛالَْقَٚ ٍَِٛ الَ َس: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ُقًْْت "Dari Abû Mûsâ al-Asy'arî ,—dari Nabi bersabda: apakah mau aku tunjukkan kepada kalian harta simpanan dari sekian banyak harta simpanan surga atau apakah kalian tahu harta simpanan dari sekian banyak harta simpanan surga? Aku (Abû Mûsâ al-Asy'arî) menjawab: Allah dan Rasûl32
Ahmad (IV/393) dan Dârimî (I/7-8).
Kajian Hadîts Tematik
Nya lebih tahu. Beliau bersabda: lâ hawlâ walâ quwwata illâ billah (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan idzin Allah)."33
* * * *
ذًِٔضُهِْ َٖآَُٖةاََُٜا: ٍَؾَكَا.َٓاِٝطإَِي َ ًََ د٢ٖٔ َستِٙ ََِٔٔبعِ ِ ُسذَز َٗٞٓا ايٖٓٔبًََِٝ « خََززَ ع: ٍَقَا َِٟٗاْألَِْؾَار٠َعَِٔنِع ِٔبِٔ ُعذَِز ٍُ رَبٗهْةِ ؟قًَْْٓةاَْٛكَََٜٕاُٚ ٌَََِٖ ِدر: ٍَؾَكَا.ََُ٘ٓا رَأْصِٝثُِٖ رَؾََعإَِي١ًَط صَاع َ ََْهٚ ض ِ اَْألِرٞٔؽَبعٔ٘ٔؾ ِ َِؾَٓ َهتَبٔإ.ٔ٠َ أِْتظَارُ ايؾٖال: ؟قًَْْٓا ٠ََُؾَةٌِّ ايؾٖةالََِٜةِٔيَةَٚ ،َ١ذٖٓة َ ٖ َعِٗة ْدْأِخًْٔةُ٘ اْيَْٞقٔتَٗاؾَأَقَاَّ سَدَٖٖانَإَيَُ٘بٔ٘ٔ عًََةَٛٔي٠َ ايؾٖال٢ًٍََََُِّٔ ؽَْٛكُِْٜٖ٘إ: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: .» َ١ٖٓذ َ تَُأِخًَْتُُ٘ اْي٦ِع ٔ َِِٕإٚ َتَُأِخًَْتُُ٘ ايٖٓار٦ِع ٔ ِِٕ َعِٗدْإَٟٔ ْهِٔيَُ٘ ٔعِٓدَُِٜكِٔ سَدَٖٖايَِٜيٚ َْقٔتَٗاٛٔي "Dari Ka'ab Ibn 'Ujrah al-Anshârî berkata: Nabi keluar dari sebagian kamarnya menemui kami hingga beliau pun duduk dengan kami—seraya bersabda: apa yang kalian lakukan duduk di sini (di mesjid)? Kami menjawab: menunggu waktu shalat. Lalu beliau memukul-mukul telunjuknya pada tanah dan menunduk sebentar kemudian mengangkat kepalanya. Maka beliau bersabda: apakah kalian tahu yang difirmankna Rabb kalian?Kami menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya Dia berfirman, siapa saja yang mengerjakan shalat pada waktunya lalu memelihara shalat pada waktunya, maka ia memperoleh jaminan dari-Ku untuk dimasukkan ke dalam surga; dan siapa saja yang tidak mengerjakan shalat pada waktunya dan tidak memelihara shalat pada waktunya, maka ia tidak ada jaminan di sisi-Ku. Jika Aku menghendaki maka Aku akan memasukkan dia ke dalam neraka dan jika Aku menghendaki maka Aku akan memasukkan dia ke dalam surga."34
* * * *
٢َٔ عًََةََِٜة ِدر: ٍَقَةا.ُُِٖصتَْإَََٔأسَد ِ ٔؾَاََُْْٛٗٝؿَزٍََٔٔ اْي١ََثَالَث٤ دَا ٍِٔ اهللٌُٛ ٔعِٓدَ رَص٠ََُٓاأََْاقَاعٔ َدِٝ «َب: ِقَاَيتd َ١َغ٥َٔعِٔ َعا َٓأٜ ُٖةد٢ٔ اَّيتٔة١َ اْيذُُع٢ًََعَٚ ،ا َعَِٓٗاًََُّٛضٚ َٓاَيَٗأٜ ُٖد٢ٔٔ اَّيت١ًَِائْكب٢ًَََْا عُٚؾَإُُِِْٖٗ َسضَد: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ُقًْْت.َْاََُٚا َسضَد .» َِٔيَٓا خًَْـَ اِإلََاِّ آَٔنيَٛق٢ًََعَٚ ،ا َعَِٓٗاًََُّٛضٚ َيَٗا "Dari 'Âisyahdberkata: ketika aku sedang duduk di samping Rasûlullâh tiga orang dari kaum Yahûdi datang lalu salah seorang di antara mereka meminta idzin (untuk bersama). Beliau bersabda: tahukah kamu ('Âisyah) kedengkian mereka (orang Yahûdi) terhadap kita (kaum muslimîn)? Aku menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: kebencian mereka terhadap kita—(yaitu) pada kiblat yang kita semua telah diberi petunjuk tentangnya dan mereka sesat tentangnya; dan pada (hari) Jum'at yang kita semua telah diberi petunjuk tentangnya dan mereka sesat tentangnya; dan pada ucapan âmîn kita di belakang imâm (ketika shalat berjama'ah)."35
* * * *
ِٖٕؾَإ: ٍَقَا. ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ِاْٛ ايشَِّْا عِٔٓدَ اهللٔ ؟قَاي٢ََِِْٕأَسََُٚدِر: ٔ٘ٔ ألَؽِشَاب ٍُِٔ اهللُٛ « قَاٍَ رَص: ِقَايَتdَ١َٔغ٥عَِٔ عَا
33
Ahmad (IV/400). Ahmad (VI/244), Dârimî (I/278) dan al-Ashbahânî (VIII/247). 35 Bayhaqî (al-Kubrâ: II/358). 34
Kajian Hadîts Tematik
ِ َاش الْ ُم ْؤ ِم ِن َني َاالْ ُم ْؤ ِمن ات ِغ ْ َِْي َما ا ْكت َ َسل ُُوا فَيَل ِد ا ْحمَ َملُلوا َ َا َّ ِاَّل َين يُ ْؤ ُذ : َثُِٖقَةزَأ.ًٍِِٔ ايشَِّْا عِٔٓدَ اهللٔ اصِتٔشِالٍَُ عٔزِضِ اَِزِئٍَُض٢َِْأَس .»ُبُ ْتَاَّنا َااثْ اما امبِيناا
ِ "Dari 'Âisyahdberkata: Rasûlullâh bersabda kepada para shahâbatnya: tahukah kalian perbuatan yang paling jelek daripada zinâ di sisi Allah? Mereka menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: sesungguhnya perbuatan yang paling jelek daripada zinâ di sisi Allah— yaitu menghalâlkan kehormatan seorang muslim. Kemudian beliau membaca: "Wa'lladzîna … itsmân mubîn(ân)" (Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minât tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata—Q.S. al-Ahzâb/33:58)."36 * * * *
حُ ؟ٜيةز ِّ ٔ إَََٙٔا َٖةذُٚأَََ ِدر: ٍُٔ اهللُٛؾَكَاٍَ رَص.ٕ١ََُِٓٓٔت١َٕؿٝٔ ُح دٜؾَارَََِؿَعتِ ِر ِّٞٔ « ْنٖٓاَََع ايٖٓب: ٍَقَا َٔعِٔ دَابٔزِِبِٔ َعبِدٔ اهلل .» ََٕايُِْنَٔٓٔنيُِٛػتَابََٜٜٔٔحُايَّذٜٔ ِرَٖٙٔذ "Dari Jâbir Ibn 'Abdullâh berkata: keadaan kami bersama Nabi , maka tercium bau bangkai yang sangat busuk baunya. Lalu Rasûlullâh bersabda: apakah kalian tahu bau apa ini? Ini adalah baunya orang-orang yang mengghibah orang-orang mu'min."37
* * * *
.ِّّْْ سَةزَاَٛةٜؾَةإِٖٕ َٖةذَا: ٍَؾَكَةا.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ هلل ْ ا: ِاٍِّٛ َٖةذَا ؟قَةاْيَٜٟٛٗ ََٕأُٚأَََ ِدر: ٢ُّٓٔٔب ٗٞ «قَاٍَ ايٖٓٔب: ٍَقَا ََعِٔ اِب ِٔ عَُُز : ٍَقَةا.ُِيَُْ٘أعًَِةٛرَصُةَٚ هلل ْ ا: ِاٛعٍِٗز َٖذَا ؟قَاْي َ ٟٗ ََٕأُٚأََؾتَدِر.ّْبًََ ْد سَزَا: ٍَقَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ِاٛٗبًََدٕ َٖذَا ؟قَاْيََٟٕأُٚأََؾتَ ِدر .» بًََدٔنِْ َٖذَاٞٔعِٗزِنِْ َٖذَاؾ َ َٞٔٔهِْ َٖذَاؾَِٜٛ١ََََٔأعِزَاضَهَِْنشُِزٚ َِْايَهَََِٛأٚ َِْن٤ِهِْ ََٔاًََٝؾَإِٖٕ اهللَ سَزَّٖ ع: ٍَقَا.ّْعِٗزْ سَزَا َ "Dari Ibn 'Umar berkata: Nabi bersabda di Minâ: apakah kalian tahu hari apa ini? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Lalu beliau bersabda: sesungguhnya ini adalah hari suci (maksud: hari nahr). Maka apakah kalian tahu kota apa ini? Mereka menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: ini adalah kota suci (maksud: Makkah). Maka apakah kalian tahu bulan apa ini? Mereka menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: ini adalah bulan suci (maksud: Dzû'lhijjah). Beliau bersabda: sesungguhnya Allah telah mengharâmkan darah, harta dan kehormatan di antara (sesama) kalian—seperti harâmnya (peperangan) pada hari kalian ini, pada bulan kalian ini, pada kota kalian ini."38
* * * *
ُْ٘يَٛرصُةَٚ ُ٘ ايًَّة: اْٛ ؟قَةاي١َٔاََةَّٝ اْئكَِٛةٌٜٖدَةَٚ هلل عَةٖش ٔ ٔةٌ ا ِّ ظ٢َِٕإيَةَْٕٛ ََةِٔ ايضٖةأبكُٚ «أَََ ِدر: ٍَأَُْٖ٘قَا هلل ٔ ٍِ اَُٛعِٔ رَصdَ١َغ٥َٔعِٔ َعا .» ِِٗض ٔ ائًٖٓاظَِنشُهُِِْٔٗ ألَِْْؿَُُٛسَهَٚ ُُْٙٛبَذَيًْٙٛٔ٦ص ُ َِإََاٚ ًُْٙٛٔا اْيشَلَٖقبَِْٛٔإََاْأِعطٜٔايَّذ: ٍَقَا.ًََُِِأع 36
Abû Ya'lâ (IV/62).—Menurut al-Haytsamî t hadîts tersebut para perâwinya tsiqât (Majmâ al-Zawâ'id, VIII/174). Ahmad (III/351) dan Bukhârî (al-Adab al-Mufrad: 195).—Menurut al-Haytsamî t hadîts tersebut para perâwinya tsiqât (Majmâ al-Zawâ'id, VIII/172). 38 Bukhârî (I/367; IV/67). 37
Kajian Hadîts Tematik
"Dari 'Âisyah d,—dari Rasûlullâh bahwasanya telah bersabda: apakah kalian tahu siapakah orang yang lebih dulu berada dalam perlindungan Allah 'Azza wa Jalla pada hari kiamat? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: yaitu orang-orang yang apabila diberikan (disampaikan) kebenaran mereka menerimanya, dan apabila dimintai (sesuatu) mereka mendermakannya dan mereka menetapkan hukum kepada manusia seperti menetapkan hukum atas diri-diri mereka."39
* * * *
ِٗٞةٔ٘ ايٖٓبٔةَٝؾَٓظَةزَإَِي.ُ٘ ِدُٗةَٚ ٗشَُِةزَٜٚ ُ ػِطَةَٜذعٌَََأسَدَُُُٖا َ َؾ ِّٞٔصَت ٖ َردُالَِٕ ٔعِٓدَ ايٖٓب ِ « ا: ٍَقَا َُِٕإَِبِٔ ؽَُزًََُٝعِٔ ص : ٍَؾَكَةا ٖٞ ايٖزدٌُِ َردٌَُُِْٖٔٔ صََُٔع ايٖٓبٔة٢َؾَكَاَّإِي.ِٝٔطَإِ ايٖزدِٝغ ٖ َُبٔاهللََٔٔٔ ايَُٛأع: ُِِ٘ٓقَاَيَٗايَذََٖ َ ََا َعًَٛي١ًََُٔ َألعًَُِِنِِّْٞإ: ٍَؾَكَا ُ٘ؾَكَةاٍَيَة.ِٝٔطَإِ ايةٖزدَُِٝبٔةاهللَٔٔةَٔ ايغٖةَٛأعُة: َُ٘قاَيَٗةايَة َذَٖ َ ََا َعِٓةِٛيَة١ً َألِعًَةَُِنًَُٔةِٞإِّْة: ٍَ آْٔؿًا ؟قَا ٍُٔ اهللََُٛاقَاٍَ رَصِٟأَََ ِدر .» ّْْٞٔاََزَاُٛٓذ ِ َََأ: ٌُُايٖزد "Dari Sulaimân Ibn Shurad berkata: dua orang laki-laki saling mencaci di samping Nabi . Maka salah satu di antara keduanya mulai marah dan wajahnya memerah. Lalu Nabi melihat kepadanya—seraya bersabda: sesungguhnya aku tahu satu kalimat yang seandainya dia mengucapkannya akan menghilangkan kemarahan ini—yaitu A'ûdzubillâh Minasy-syaithânir-Rajîm. Maka seseorang di antara yang mendengar sabda Nabi itu berdiri (untuk mendekati) seseorang (yang sedang marah) lalu berkata: apakah kamu tahu apa yang disabdakan Nabi tadi? Dia (Nabi ) tadi bersabda: sesungguhnya aku tahu satu kalimat yang seandainya dia mengucapkannya akan menghilangkan kemarahan ini—yaitu A'ûdzubillâh Minasy-syaithânir-Rajîm. Lalu seseorang (yang sedang marah itu) berkata kepadanya: apakah kamu melihatku gila."40
* * * *
َٞأ ِسضَةبُُ٘قَةاٍَؾٔة: ٍَ —قَةا٠َٕرَٛأ ِسضَةِٔ ؽُةٞؾٔة٢ََََعَةايٚ َََبَةارَىَِّٞ رَب١ًًَِٝ اَّيْٞٔ «أَََا: ٍُٔ اهللُٛقَاٍَ رَص: ٍَقَا ٍَعِٔ اِبِٔ َعبٖاظ َِٚأٞ ٖ ََِٜٔثَةدِٝتبَِزََٖةابَة ُ ِدَدَٚ ٢ٖ َستٞ ٖ ََٔنتَٔؿَِٝبََُٙدَٜضَعََٛؾ.َ ال: ُ ؟قًْْت٢ًَِدتَؾُِٔايَُْألْاَْألع ِ ََِٜٝٔؾَِٟاَُشَُٖدُ ٌَََِٖ ِدرٜ: ٍَؾَكَا.ِّايََُْٓا : ٍَقَةا.َِْعَة: ت ُ ؟قًْْة٢ألاَْألعًَِة ْ دتَؾٔةُِايَُْة ِ ََِٜٝٔؾَِٟاَُشَُٖدُ ٌَََِٖ ِدرٜ: ٍَقَا.ِاَْألِرضََٞٔاؾَٚ َٔاتٚ ايضَُٖاَٞٔؾعًَُِٔتََُاؾَِْٟشِزٞٔؾ ٞٔؾٔة٤ُٛضُةَٛإِصِةبَاؽُ اْيٚ ت ٔ اْيذََُاعَةا٢اْألَقْةدَاِّإِيَة٢ عًََةٞ ُ َايَُْغِةٚ ت ٔ َاًَٛايَُْضَةادٔ ٔدَبعِةدَ ايؾٖةٞايُْ ْهحُؾٔة: ت ُ َايْهَؿَّارَاٚ ٔايْهَؿَّارَاتٞٔؾ ٞ اَّيًُٗةِٖإِِّْة: ٌِتَؾَكْةًَِٝة ََّةاَُشَُٖة ُدِإََا ؽٜ: ٍََقَاٚ .َُ٘ٗيَدََُِْ٘أٚ َِِّٛٝتَٔ٘ٔن٦ََٝٔنَإََِٔٔ َخطٚ ٍِزٝد َ ََاتَٔبَٚ ٍِزٝد َ َََِٔؾعٌََ َٔيوَ عَاؼَٔبَٚ ،ِٔٙايَُْهَار :ت ُ َاية ٖدَردَاٚ : ٍَقَةا.ٍَِٕٛزََْؿتُةٝوَ َغِٝإَِيٞٔٓط ِ ًٔؾَاْقب١َٓتٔبٔعبَأىَٔؾِت َ َِِإََاَأَرٚ ُس ٖايَُْضَانٔ ِنيَٚ ت ٔ َََزِىَايُِْٓهَزَاٚ ت ٔ ِزَاٝد َ أَصِأَْيؤَؾعٌَِ اْي .» َّْاَُْٝٔايٖٓاظٚ ًٌِِْٝبٔاَّي٠ََايؾٖالٚ ِّيطعَا َّ َإِ ْطعَاُّ اٚ َُِّ ايضٖال٤إِْؾغَا 39
Ahmad (VI/67) dan al-Ashbahânî (I/61; II/187).—Menurut al-Munâwî t hadîts tersebut para isnâdnya jayyid (Jâmi' al-Ahâdîts (I/273) dalam al-Maktabah al-Syâmilah/CD). 40 Muslim (IV/31).—Periksa pula: Ahmad (VI/39), Bukhârî (IV/79, 68; II/225)), Muslim (IV/31), Abû Dâwud (II/440), alBaghawî (III/359), al-Hâkim (III/48) dan Ibn Abû Syaybah (VI/96; VII/94).
Kajian Hadîts Tematik
"Dari Ibn 'Abbâs berkata: Rasûlullâh bersabda: tadi malam Rabb-ku yang Maha Berkah dan Maha Tinggi mendatangiku dalam rupa yang paling sempurna. Ia (Ibn 'Abbâs) berkata: aku mengira bahwa beliau mengatakan (kejadian) itu dalam tidurnya (mimpi). Maka Dia berfirman: wahai Muhamad! Apakah kamu tahu yang diperbincangkan al-Malâ'ul A'lâ (maksudnya: malâikat al-Muqarrabîn—yaitu malâikat yang melingkari 'Arasy)? Aku (Nabi ) menjawab: tidak (tahu). Lalu Dia menyimpan tangan-Nya di antara kedua pundakku hingga aku merasakan sangat dingin di antara dua buah dadaku atau sebelah atas dadaku, maka aku pun mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Dia berfirman: wahai Muhamad! Apakah kamu tahu yang diperbincangkan al-Malâ'ul A'lâ? Aku (Nabi ) menjawab: ya! Beliau melanjutkan sabdanya: (yang diperbincangkan al-Malâ'ul A'lâ) tentang al-Kaffârât (hal-hal yang dapat menghapus dosa) dan yang termasuk al-Kaffârât—yaitu: diam di mesjid setelah shalat (untuk menunggu waktu shalat lain), melangkahkan kaki untuk (shalat) berjamâ'ah dan menyempurnakan wudhu dalam keadaan sangat dingin. Dan siapa saja yang melakukan hal itu maka ia akan hidup dan mati dalam keadaan baik dan juga dosanya (akan dihapus) seperti pada hari ibunya melahirkan (atau seperti anak baru lahir dengan tanpa memiliki dosa apapun). Dan Dia berfirman kembali: wahai Muhamad! Apabila telah selesai shalat maka ucapkanlah: "Allahumma … ghayr maftûn" (Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
untuk dapat berbuat baik dan meninggalkan kemunkaran-kemunkaran dan mencintai orang-orang miskin, dan apabila Engkau menghendaki hamba-Mu membuat kesesatan maka wafatkanlah aku dalam keadaan bebas dari kesesatan). Beliau bersabda: (dan yang diperbincangkan al-Malâ'ul A'lâ) perihal al-Darajât (hal-hal yang dapat mengangkat derajat hamba)—yaitu menyebarkan salâm, memberi makanan dan mengerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur."41
* * * *
َِئةِٟأَََة ِدر: ٍَؾَكَةا.٢دطَة ُ ُكَةاِربُ اْيَٜٕؾَهَةا،َ٠ةدُ ايؾٖةالَِْٜشِةُُْٔزٚ ٍِٔ اهللََٛةعَ رَصُةٞ « ْنِٓةتَُأَِغٔة: ٍَقَا ِٕدٔ بٔثَأبتََٜعِٔ س .» ٔ٠ طًََ ٔ ايؾٖالََٕٞٔا َاَّؾ٠ ؽَالَٞٔشَاٍُ اْيَعبِدُؾٜ ال: ٍَؾَكَا.ًَُِِيَُْ٘أعُٛرَصَٚ ْ اهلل: ُ ؟ؾَكًْْت٢َدط ُ أَقَاِربُ اْي "Dari Zayd Ibn Tsâbit berkata: aku berjalan bersama Rasûlullâh , dan kami hendak mengerjakan shalat. Maka beliau mendekatkan langkah kakinya (maksud: memperlamban berjalan dengan maksud untuk memperbanyak jumlah langkah kaki). Lalu beliau bersabda: apakah kamu tahu mengapa aku mendekatkan langkah kaki? Aku menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: tidak henti-hentinya seorang hamba (memperoleh pahala) shalat selama pergi untuk shalat."42
* * * *
ََّة ِّ دَأْة ٔ اْيد٢طًةاإِيَةْٛ ُخطَٚ ،َِصَةََّ اْيدَةَِّّايُْزَبٖةعٚ خَطِّةاَٚ ،ََّ خَطِّاَُزَٖبعّةا َّ «أَُْٖ٘ خ: ِّٞٔ َعِٔ ايٖٓب ُٕٛضع ِ َََِٔعِٔ َعبِدٔ اهللِٔب َٖةذَا: ٍَيَُْ٘أعًَِةُِ ؟قَةاٛرَصُةَٚ ْ اهلل: إَََْٛةا َٖةذَا ؟قَةايُٚأَََ ِدر: ٍَؾَكَا.ِخَطِّا خَاِردّأََٔ اْيدََِّّايُْزَبٖعَٚ ،ِصَََّ اْيدََِّّايُْزَبٖعَٚ ٟٔايَّذ ، َٖةذَاَأؽَةاَبُ٘ َٖةذَاُْٙةٌََهَةإٍؾَةِإَِٕأ ِخطَةَأ ِّ َََِٓٗضُةَُ٘ٔةِٔ نِٚغَُ٘أ ُ َََِٗٓض ُ اْ َألِعزَا: ٔ٘ٔ َدِٓب٢َ ْإِيْٛدط ُ ٔ اْيََٖٙٔذٚ ،ََِّْصٚ اْيدََُّّاَْأل: ُٕاْإلِْضَا .» ٌََُاَْأل: َُاْيدََُّّ اْيدَاِرزٚ ،َّْٝٔ اَألدٌَُايُْش: َاْيدََُّّايُْزَبُٖعٚ "Dari 'Abdullâh Ibn Mas'ûd ,—dari Nabi —bahwasanya beliau menggambar garis sebuah persegi empat, dan garis di tengah-tengah (yang memotong) garis persegi empat, dan garis-garis (kecil) ke 41 42
Ahmad (I/368), Tirmidzî (V/159) dan Abû Ya'lâ (II/33). H.R. al-Thabrânî (al-Kabîr); dan menurut al-Mundzirî t hadîts ini shahîh (al-Targhîb wa al-Tarhîb, I/161).
Kajian Hadîts Tematik
sampingnya pada garis yang berada di tengah-tengah (yang memotong) garis persegi empat, dan garis yang keluar dari garis persegi empat. Lalu beliau bersabda: apakah kalian tahu apa ini? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: ini adalah manusia yang ada pada garis tengah; dan ini garis-garis ke sampingnya adalah al-A'râdh (musibahmusibah dan persoalan-persoalan yang mungkin menimpanya) dari setiap tempat, dan jika ia salah (dalam menghadapi musibah dan persoalan) ini (maka ia tidak akan selamat) dan jika ia benar (dalam menghadapi musibah dan persoalan) ini (maka ia akan selamat); dan garis persegi empat adalah kematian yang mengepungnya; dan garis yang keluar dari adalah harapan."43
* * * *
تَأَٖٕيَُُٗةا ُ ِةَٔ٘ؾ َظَِٓٓةًََٝردُةٌََْعَةَُُْ٘كبٔةٌْ َعَٚ ِْ٥ٔ ؾَةِإََاَأَْةابٔةٔ٘قَةا ٖٞة ُد ايٖٓبٔةِْٜأرًَِٖٞٔ « خََز ِدتَُِٔٔأ: ٍَقَا َِعِٔ َر ُدٌٍَِٔٔاْألَِْؾَار :ت ُ قًْْة.َؾًََُٖةااِْؾَةزَف.َِّاٍِٝائْكَِْٛٔٔ ط هلل ٔ ٍِ اُٛئزَصٞٔتَأرِث ُ ًَْ َدع٢ٖ َست هلل ٔ ٍُ اَُٛاهللٔيَكَدِقَاَّ رَصٚ : ٟٗ ِؾَكَاٍَاْألَِْؾَار.١ًَسَاد َ ؟ََٛةِٔ ُٖةِٟأَََة ِدر: ٍَقَةا.َِْعَة: ت ُ ًْْتُُ٘ ؟قَِٜيَكَدِ رَأٚ : ٍَقَا.َِّاٍِٝائْكْٛؤَِٔ ط َ َيٞٔتَأرِث ُ ًَْ َدع٢ٍَٖ اهللٔيَكَدِقَأَّبوَ ايٖزدٌُُ َستَُٛا رَصٜ و َ ِةًََِٝة٘ٔ َرٖ عًََٝ صَةًَُِّتَ عَِٛأََاإِْٖوَيَة: ٍَثُِٖقَا.َُُ٘رِّثُٛٝص َ َُْٖ٘تأ ُ َِٓٓ َظ٢ٖبٔاْيذَاِر َستٞٔٓٝٔؽٍَََُٜٛا سَا ٌُٜ ََاَى ٔدبِِز: ٍَقَا.َ ال: ُقًْْت .» ََّايضٖال "Dari seseorang di antara kaum Anshâr berkata: aku keluar (pergi) dari rumahku dengan maksud (untuk menemui) Nabi . namun ternyata aku melihat beliau berdiri bersama seseorang saling berhadapan. Maka aku berpikir keduanya (sedang membicarakan) sesuatu yang penting. Ia berkata lagi: Demi Allah! Sungguh Rasûlullâh sedang berdiri (membicarakan sesuatu yang penting), hingga aku pun memperlamban (untuk menemui) Rasûlullâh karena begitu lamanya berdiri. Maka ketika ia (seseorang yang bersama Nabi ) telah pergi, aku berkata (kepada beliau): wahai Rasûlullâh! engkau telah berdiri lama dengan laki-laki itu. Beliau bersabda: apakah kamu melihatnya? Aku menjawab: ya. Beliau bersabda: apakah kamu tahu siapakah dia itu? Aku menjawab: tidak. Beliau bersabda: itu adalah Jibrîl . yang tidak henti-hentinya memerintahkan aku (untuk bersikap baik) terhadap tetangga hingga aku berpikir bahwasanya dia (menyuruhku) menjadikan mereka (tetangga) sebagai ahli waris. Kemudian beliau (melanjutkan) sabdanya: sesungguhnya kamu seandainya mengucapkan salâm kepadanya (Jibrîl ) pasti dia akan menjawab ucapan salammu."44
* * * *
ُْ٘يٛرَصُةَٚ ْ اهلل:إَْٛئةََِأَِٖٓةتُ ؟قَةايََُٚة ِدر:ٍَثُةِٖقَةا.ت ٕ ؾَةَأََٖٔثَةالخَََةزٖا, ِائُِْٓبَز٢ًََ ع٢َ ارََِك ٖٞ «إَٔٓ ايٖٓٔب: ٍَعِٔ اِبِٔ َعبٖاظ :ُؾَكًْْةت,ََُ٘أَصِةشَكٚ َُ اهللَٙؾَأَِبعَةد, َِةوَ َخَةٌَ ايٖٓةارًَََٝةٌ ع ِّ ُؾُِٜؾًََةَٙأَََُِْٖ٘ٔ َُنٔةزِتَ ٔعِٓةد:َْٞٔؾََأ ِخبَز, ٌُٜ ٔدبِِزَْٞٔ٤ دَا:ٍََأعًَُِِ ؟قَا َُ٘ػِؿَزِئًَََََُِِٜأِرَىَ َرََطَإَؾَٚ , َ آَٔني:ُؾَكًْْت.َُ٘صشَك ِ ََأٚ َُ اهللَٙبَزَُُٖٖا َخٌََ ايٖٓارَؾَأَِبعَدًََََِِٜأسَدََُُٖاؾَِٚ٘ٔأََٜائدٚ ََََِٔأِرَىَٚ .َآَٔني
43
Ahmad (I/385), Ibn Mâjah (II/579) dan Abû Ya'lâ (IV/226).—Periksa pula: Bukhârî (IV/134), Tirmidzî (IV/206), Dârimî (II/304), al-Baghawî (VIII/210). 44 Ahmad (V/32).— Menurut al-Mundzirî t hadîts tersebut para perâwînya adalah perâwî shahîh (al-Targhîb wa alTarhîb, III/193).
Kajian Hadîts Tematik
.» َ آَٔني:ُؾَكًْْت.َُ٘صشَك ِ ََأٚ َُ اهللََٙخٌََ ايٖٓارَؾَأَِبعَد "Dari Ibn 'Abbâs ,—bahwasanya Nabi naik mimbar lalu beliau mengucapkan âmîn sebanyak tiga kali. Kemudian beliau bersabda: tahukah kalian mengapa aku mengucapkan âmîn? Mereka (para shahâbat) menjawab: Allah dan Rasûl-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: (tadi) Jibrîl telah mendatangiku lalu memberitakan kepadaku: sesungguhnya orang yang mengingatmu di sisinya lalu tidak bershalâwat kepadamu, maka Allah akan menjauhkan dia (dari rahmat-Nya) dan membinasakannya (maksud: memasukkannya ke dalam neraka). Maka aku (Nabi ) mengucapkan âmîn. Dan siapa saja yang memiliki kedua orang tua atau salah satunya lalu tidak berbuat baik kepadanya ia akan masuk neraka, maka Allah akan menjauhkannya (dari rahmat-Nya) dan membinasakannya. Maka aku (Nabi ) mengucapkan âmîn. Dan siapa saja yang mendapati bulan Ramadhân lalu tidak diampuni dosanya (maksud: meninggalkan ibadah shaum dan amalan lainnya di bulan Ramadhân) ia masuk neraka, maka Allah akan menjauhkannya (dari rahmat-Nya) dan membinasakannya. Maka aku (Nabi ) mengucapkan âmîn."45
45
H.R. al-Thabrânî; dan dengan redaksi senada diriwâyatkan pula dari Ka'ab Ibn 'Ujrah, Mâlik Ibn al-Huwayrits, 'Abdullâh Ibn al-Hârits dan Abû Hurayrah (al-Targhîb wa al-Tarhîb, II/329-30).
Kajian Hadîts Tematik