ABSTRAK
Rahmad Hasan, NIM 931 409 174 2013. “Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham Di PT. HM Sampoerna, Tbk”. Skripsi, Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Imran R. Hambali S. Pd, SE, M. SA selaku pembimbing I dan Dewi Indrayani Hamim, SE, MM selaku pembimbing II. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah yaitu apakah terdapat pengaruh arus kas pendanaan terhadap harga saham di PT. HM Sampoerna, Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independent ( Arus Kas Pendanaan) terhadap variabel dependent ( Harga Saham ). Instrumen yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunkan analisis regresi sederhana. Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah 1) Hasil pengujian persamaan regresi menunjukkan bahwa ŷ = 17842.595 + (-0.002)X. Hal ini menunjukkan nilai variabel Y (Harga saham) pada konstanta sebesar 17842.595. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar -0.002 yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Aru Kas Pendanaan (AKP) dapat mempengaruhi Harga Saham sebesar -0.002X dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. 2) Hasil pengujian keberartian dengan kriteria pengujian thitung > ttabel diperoleh nilai -0.618 > -2,776 maka dapat dsimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan nilai Pvalue sebesar 0,580 dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Pvalue sebesar 58% lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka dapat disimpulkan bahwa H1 yang diuji tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Harga saham, tetapi didak signifikan. 3) Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi, diperoleh nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,113. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Arus Kas Pendanaan (AKP) terhadap Harga Saham PT. HM Sampoerna, Tbk sebesar 11,3% dan sisanya sebesar 88,7% merupakan kontribusi faktor-faktor lain seperti rasio Earning Per Share, Return On Assets, Return on Equity, Dividend Pay Out Ratio, rasio-rasio likuiditas, regulasi pemerintah, dan lain-lain.
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana memiliki pedagang, pembeli dan juga tawar menawar harga. Karena pasar modal juga dapat diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan
Pertumbuhan suatu pasar modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, perusahaan-perusahaan harus 1
2
menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi ataupun pendanaan bagi masyarakat. Sebab pasar modal dapat diartikan sebagai pasar yang mengembangkan perekonomian dengan memperjual belikan barang dan jasa, sama halnya dengan pasar-pasar yang pada umumnya menjual barang dan jasa, tapi barang yang dijual adalah suratsurat berharga dan jasa yang dijual adalah pelayanan untuk melayani dalam menjual-belikan surat-surat berharga tersebut. Dengan melihat garis lurus dari pasar modal, perkembangan ekonomi indonesia saat ini secara umum di kategorikan sebagai pasar modal yang cukup signifikan, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia investasinya masih terjaga dengan baik di tahun 2013 ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global didorong oleh tingginya permintaan yang berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Investasi merupakan penanaman modal yang dimiliki oleh investor dan biasanya berjangka waktu dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang berupa capital gain dan dividen yield. Akan tetapi, sebelum melakukan investasi, investor perlu memastikan modal yang akan ditanamkan itu akan mendapatkan pengembalian(return) sesuai yang diharapkan, yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan, sebab perusahaan yang kinerjanya baik akan memberikan tingkat pengembalian yang baik dibandingkan
dengan perusahaan yang kinerjanya kurang baik. Sehingga itu diperlukan informasi laporan keuangan perusahaan dan fluktuasi harga saham yang berasal dari tahun ke tahun, sebagai tujuan untuk lebih mematangkan investor untuk menanamkan dananya di perusahaan tersebut. Investor sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan akan melakukan analisis dan prediksi atas kondisi keuangan perusahaan melalui laporan keuangan. Investor dan kreditur menggunakan informasi arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan, karena informasi tentang arus kas digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa laporan arus kas mempunyai kandungan informasi yang bermanfaat bagi investor. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007). Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.
3
Laporan keuangan merupakan sarana yang penting bagi investor dan kreditur untuk mengetahui perkembangan perusahaan secara periodik. Investor dan kreditur berkepentingan untuk mengetahui informasi dalam pengambilan keputusan. Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham di bursa efek. Faktor-faktor tersebut bisa secara internal dan eksternal perusahaan. Berbagai fenomena yang kemungkinan terjadi di luar perusahaan seperti gejolak politik dalam negeri, keamanan, nilai tukar rupiah terhadap dollar, sektor industri dan kondisi pasar seringkali mempengaruhi harga saham, namun dengan demikian seringkali pula faktor internal masih sangat berpengaruh dalam penentuan harga saham, contohnya laporan arus kas. Arus kas merupakan laporan yang menginfomasikan semua aspek kegiatan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kas, dalam hal ini arus kas yang akan disajikan adalah arus kas pendanaan, sebab arus kas pendanaan berfungsi sebagai laporan yang menginformasikan tentang perubahan modal komposisi dan perubahan pinjaman perusahaan. Menurut Darsono dan Ashari (2005), Arus Kas yaitu suatu laporan yang memuat informasi tentang sumber dan penggunaan kas perusahaan selama periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Hal itu akan membuat para investor lebih mengambil keputusan, dikarenakan harga saham akan naik jika arus kas juga naik. Menurut Eduardus (2001), mendefinisikan saham sebagai surat
bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. PT. HM Sampoerna Tbk sendiri merupakan produsen rokok terkemuka di indonesia yang selalu menyajikan laporan keuangan yaitu arus kas pendanaan dari tahun ke tahun. perkembangan arus kas pendanaan selama tahun penelitian sangat fluktuatif, sedangkan perkembangan harga saham terus mengalami peningkatan. Perubahan arus kas pendanaan pada tahun 2009 sebesar Rp. -3.449.997 dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 4.642.101. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi Rp. -3.433.861. Pada tahun 2011 terjadi perubahan menjadi Rp. -12.131.130 kemudian terjadi peningkatan di tahun 2012 menjadi -4.892.288. Oleh karena itu tentunya dapat menarik perhatian dan menjadi dasar bagi peneliti melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keterkaitan antara kedua fenomena yang terjadi. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham di PT. HM Sampoerna, Tbk”. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian di identifikasi sebagai berikut: a) Perubahan hasil dari arus kas pendanaan dan harga saham berdampak pada pengambilan keputusan investor di PT. HM Sampoerna, Tbk. b) Perubahan hasil dari arus kas pendanaan dari tahun
4
2008-2012 yang berfluktuasi berdampak pada harga saham tahun 2008-2012 seperti yang digambarkan dalam tabel fenomena hasil arus kas pendanaan dan harga saham PT. HM Sampoerna, Tbk. 3. Rumusan Masalah Dengan melihat kondisi yang terjadi, maka peneliti merumuskan masalah yaitu apakah terdapat pengaruh perputaran arus kas pendanaan terhadap harga saham yang akan menjadi tolak ukur investor dalam membeli saham di PT. HM SAMPOERNA.Tbk. 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perputaran arus kas pendanaan terhadap harga saham yang menjadi tolak ukur investor dalam membeli saham di PT. HM Sampoerna, Tbk. 5. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Manfaat teoritis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT. HM Sampoerna, Tbk” pada khususnya dan umumnya pada perusahaan-perusahaan lain untuk mempertimbangkan pengaruh arus kas pendanaan terhadap harga saham dalam berinvestasi. 2. Sebagai bahan pertimbangan calon investor untuk menanamkan sahamnya dengan melihat bagaimana tingkat dan sistem dalam arus kas pendanaan. b. Manfaat Praktis
1. Memberikan pemahaman tentang arus kas pada umumnya dan arus kas pendanaan pada khususnya, serta lebih mengetahui tentang ilmu keuangan. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menguatkan teori yang ada, mengenai arus kas pendanaan terhadap harga saham, serta pula dapat menjadi teori yang dapat dikaji lebih dalam untuk menemukan konsep-konsep yang lebih baik lagi. B. KAJIAN TEORI, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. Arus Kas Kas menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Menurut Hery (2009), laporan arus kas diperlukan untuk hal-hal yang kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya, seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diperoleh lewat laporan ini, dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas perusahaan di masa mendatang. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi, serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir. Karena tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas
5
entitas selama satu periode (Tunggal, 2010). 2. Saham 1) Pengertian Saham Saham merupakan salah satu surat berharga diperdagangkan oleh efek atau sekuritas, sebab saham tersebut diserahkan kepada orang yang menanamkan modalnya sebagai menetapkan hak-haknya dalam perusahaan. Menurut Samsul (2006), saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut sebagai pemegang saham(shareholder atau stockholder). Saham disebut juga sebagai tanda bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan atau badan usa ha. Wujud dari saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik saham dari perusahaan yang menerbitkan saham perusahaan tersebut. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat berharga atau efek yang menunjukan kepemilikan seseorang atau lembaga atau badan hokum terhadap suatu perusahaan, orang, atau lembaga tersebut memiliki suara (hak) didalamnya sesuai dengan porsi kepemilikannya. 2) Jenis-jenis Saham Beberapa jenis saham yang dapat dijelaskan : a. Saham atas unjuk (Bearer stock) Setiap pemegang saham atas tunjuk dianggap sebagai pemilik dan memiliki hak untuk menjual saham tersebut, memperoleh bayaran atas dividend an
menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Saham atas nama (Registered stock) Jenis saham ini nama dari pemilik saham terdapat di sertifikat saham dan tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perusahaan. Pemegang saham jenis ini memperoleh hak untuk menjual saham, memperoleh deviden, dan mengakhiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Saham biasa (common stock) Saham biasa adalah saham yang tidak memiliki saham istimewa, pemegang saham ini memiliki hak prioritas yang lebih rendah dibandingkan pemegang saham preferen terutama pada saat pembagian deviden dan likuidasi perusahaan. d. Saham preferen (Preferrend stock) Pemegang saham preferen memiliki hak prioritas dalam pembagian deviden dan pembagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Selain itu pemegang saham preferen berhak mengajukan usul pengajuan calon anggota dewan komisaris dan direksi. 3. Harga pasar saham Harga pasar saham yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga saham selalu mengalami fluktuasi. Fluktuasi harga saham tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan. Apabila suatu saham mengalami kelebihan dan permintaan maka harga saham tersebut akan naik, demikian pula sebaliknya apabila terjadi kelebihan
6
penawaran maka harga saham akan turun. Perubahan harga saham tersebut akan di publikasikan kepada publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan harga pasar saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan. 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Harga saham yang terjadi di lantai bursa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : a. Penawaran dan permintaan Harga pasar saham akan terbentuk melalui sejumlah penawaran dan permintaan terhadap suatu efek. Jumlah penawaran dan permintaan akan mencerminkan kekuatan pasar, jika penawaran lebih besar dari pada permintaan, pada umumnya harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka cenderung akan naik. b. Pelaku investor Para investor yang bermain dalam pasar modal berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Investor dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu : 1. Investor yang bertujuan memperoleh dividen. Investor ini mengincar perusahaan-perusahaan yang stabil akan memberikan keuntungan yang relatif stabil. Pada kelompok ini dividen lebih penting dari pada keinginan untuk memperoleh capital gain. 2. Investor yang bertujuan berdagang, perubahan harga yang sering naikturun menarik kalangan investor yang bertujuan berdagang. Kelompok investor ini membeli
saham dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari selisih positif antara harga jual dan harga beli saham. 3. Investor yang berkepentingan dalam pemilikan saham perusahaan, bagi kelompok investor ini yang terpenting adalah keikutsertaan mereka sebagai pemilik perusahaan. Investor ini cenderung memilih saham yang mempunyai nama baik. Kelompok ini tidak aktif dalam perdagangan saham. 4. Investor dengan tujuan spekulasi, kelompok investor ini lebih menyukai saham-saham yang baru berkembang. Investor ini mencoba meraih keuntungan melalui perubahan harga saham dan berita pasar terkini. Investor ini sangat aktif dalam perdagangan saham. 5. Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham Signaling theori dapat menjelaskan pengaruh arus kas pendanaan terhadap harga saham seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya : Miller dan Rock (1985) (dalam Widodo, 2003) menyatakan bahwa arus kas yang berasal dari pendanaan dari luar memberikan respon yang negatif karena dengan adanya utang akan mengurangi arus kas operasi di masa yang akan datang. Mikkelson dan Partch (1986) dan Echo (1986) (dalam Widodo, 2003) menemukan bukti empiris bahwa pasar beraksi negatif terhadap pengumuman penerbitan utang tetapi secara statistik tidak signifikan. Arus kas pendanaan merupakan arus kas yang berguna untuk memprediksi klaim terhadap
7
arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Adanya aktivitas-aktivitas yang meningkatkan sumber pendanaan perusahaan seperti penerbitan obligasi maupun emisi saham baru mampu meningkatkan struktur modal perusahaan. Adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pendanaannya merupakan sinyal positif bagi investor, sehingga harga saham akan terangkat naik. Berkaitan dengan pengaruh arus kas pendanaan terhadap harga saham, Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000) (dalam Widodo, 2003) menemukan adanya hubungan yang signifikan antara arus kas pendanaan dengan harga saham. C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Arus Kas Pendanaan dan Harga Saham pada PT. HM Sampoerna, Tbk Periode 2008-2012. Penelitian dilaksanakan selama + 4 bulan, terhitung bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 yang mencakup pengajuan proposal, pengolahan data dan hasil penelitian. Peneliti memilih lokasi penelitian pada salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. HM Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. 2. Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedur yang mungkin dapat menguji hipotesisis penelitian. Agar bisa
mencapai kesimpulan mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dalam suatu penelitian (Sudjana: 2002 ). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain yang dalam penelitian ini adalah variabel X (Pengaruh Perputaran Arus Kas Pendanaan) dan variabel Y (Harga Saham). Metode penelitian ini bersifat korelasional yang menjelaskan pengaruh perputaran arus kas pendanaan terhadap harga saham merupakan data time series. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Adapun desain penelitiannya, dapat digambarkan sebagai berikut : X
Y
Gambar 3.1 Desain Penelitian 3. Definisi Operasionalisasi Variabel Berdasarkan data Singarimbun (2000) definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Adapun yang menjadi indikatornya adalah sebagai berikut : a) Arus Kas Pendanaan (X) merupakan arus kas yang berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan
8
oleh para pemasok modal perusahaan. Variabel ini diukur sesuai dengan laporan keuangan arus kas pendanaan yang telah di publikasikan di BEI dari tahun 2008-2012. b) Harga Saham (Y) merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa. Variabel ini di ukur sesuai dengan harga saham PT. HM Sampoerna, Tbk dari tahun 20082012. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun operasionalisasi variabel yang pada tabel berikut : 4. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah kas pendanaan PT. HM Sampoerna, Tbk yang terdaftar pada BEI tahun 2008-2012. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, dimana sampel yang dipiilh dengan cermat hingga relevan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah perusahaan perseroan. 2. Perusahaan memiliki harga saham yang aktif selama tahun 2008 – 2012.
3. Memiliki data keuangan yang lengkap. 2. Jenis dan Sumber data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti buku dan bacaan lain, hasil analisa pasar yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan dan harga saham. Data laporan keuangan yang digunakan adalah yang memiliki tahun akuntansi yang berakhir 31 Desember 2008 – 2012. Sedangkan data harga saham yang digunakan adalah harga saham periode tahun 2008 – 2012. Sumber data dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia. Data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Kinerja dari perusahaan selama 5 tahun yang ditunjukkan dengan perubahan keuangan (AKP) 2. Harga saham 2008 – 2012. 5.Teknik Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah suatu pengumpulan data yang berasal dari sumber tertulis yaitu berupa data laporan keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk dari tahun 2008 – 2012. 6. Model dan Teknik Analisis Data Untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan persamaan regresi sederhana. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah harga saham dan sebagai variabel bebas (independent variabel)
9
adalah Arus Kas Pendanaan (AKP) untuk mendapatkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Adapun rumus persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut : ŷ = a + bx Keterangan: ŷ = variabel terikat a = intersep x = variabel bebas b= koefisien regresi / slop 7. Uji Signifikansi Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen ( Arus Kas Pendanaan ) secara individual terhadap variabel dependen ( Harga Saham ) dilakukan uji t, dimana hasil pengujian dianggap signifikan jika signifikansi < α, dengan α = 5 %. Berdasarkan statistik hitung dan statistik tabel : 1. Jika nilai statistik t hitung < nilai statistik tabel, maka H0 diterima. 2. Jika nilai statistik t hitung > nilai statistik tabel, maka H0 ditolak. 8. Hipotesis statistik Berdasarkan penelitian yang direncanakan, maka hipotesis statistik penelitiannya adalah sebagai berikut : H0 β = 0 Tidak terdapat pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Harga Saham di PT. HM Sampoerna, Tbk. Ha β ≠ 0 Terdapat pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Harga Saham di PT. HM Sampoerna, Tbk.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Regresi Sederhana Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Arus kas Pendanaan terhadap Harga Saham PT. HM Sampoerna, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui SPSS (Statistical Product Service Solution). persamaan regresinya adalah, ŷ = 17842.595 + (-0.002)X
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 17842.595 + (-0.002)X. Hal ini menunjukkan nilai variabel Y (Harga saham) pada konstanta sebesar 17842.595 . Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar -0.002 yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Arus Kas Pendanaan (AKP) dapat mempengaruhi penurunan Harga Saham sebesar -0.002 X. 2. Pengujian Keberatian (Uji t ) Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Arus Kas Pendanaan) terhadap variabel dependen (Harga Saham). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan thitung.
Hasil pengujian keberartian (uji t) untuk variabel X “AKP” diperoleh nilai thitung = -0.618 sedangkan nilai pada tabel distribusi sebesar -2,776 dengan kriteria pengujian thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini dikarenakan nilai ttabel lebih besar dari nilai thitung. Sedangkan nilai Pvalue sebesar 0,580 dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Pvalue
10
sebesar 58% melebihi dari taraf signifikansi 5% maka dapat disimpulkan bahwa H1 yang diuji tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap harga saham tapi tidak signifikan. 3. Koefisien Determinasi (R Square) Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Hasil pengujian keberartian diperoleh nilai thitung = -0.618 sedangkan nilai pada tabel distribusi sebesar -2,776 dengan kriteria pengujian thitung > ttabel maka dapat dsimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan nilai Pvalue sebesar 0,580 dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Pvalue sebesar 58% lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka dapat disimpulkan bahwa H1 yang diuji tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Harga saham, tetapi tidak signifikan. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,113. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Arus Kas Pendanaan (AKP) terhadap Harga Saham PT. HM Sampoerna, Tbk sebesar 11,3% dan sisanya sebesar 88,7% merupakan kontribusi faktor-faktor lain seperti rasio Earning Per Share, Return On
Assets, Return on Equity, Dividend Pay Out Ratio, rasio-rasio likuiditas, regulasi pemerintah, dan lain-lain. Hasil penelitian ini mendukung teori Triyono dan Jogiyanto (2000) (dalam Widodo, 2003) dan penelitian sebelumnya oleh Muhammad Hamzah (2010). E. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian persamaan regresi menunjukkan bahwa ŷ = 17842.595 + (-0.002)X. Hal ini menunjukkan nilai variabel Y (Harga saham) pada konstanta sebesar 17842.595. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0.002 yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Aru Kas Pendanaan (AKP) dapat mempengaruhi Harga Saham sebesar -0.002X dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. 2. Hasil pengujian keberartian dengan kriteria pengujian thitung > ttabel diperoleh nilai -0.618 > -2,776 maka dapat dsimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan nilai Pvalue sebesar 0,580 dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Pvalue sebesar 58% lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka dapat disimpulkan bahwa H1 yang diuji tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Harga saham, tetapi didak signifikan. 3. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi, diperoleh nilai koefisien determinasi R Square
11
sebesar 0,113. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Arus Kas Pendanaan (AKP) terhadap Harga Saham PT. HM Sampoerna, Tbk sebesar 11,3% dan sisanya sebesar 88,7% merupakan kontribusi faktor-faktor lain seperti rasio Earning Per Share, Return On Assets, Return on Equity, Dividend Pay Out Ratio, rasio-rasio likuiditas, regulasi pemerintah, dan lain-lain. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. PT. HM Sampoerna, Tbk diharapkan lebih meningkatkan saldo arus kas pendanaan agar lebih signifikan dan dapat menarik perhatian investor untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan ini. 2. Meskipun hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan hanya sebesar 11,3% antara Arus Kas Pendanaan (AKP) terhadap Harga Saham PT. HM Sampoerna, Tbk, perusahaan juga harus dapat mempertimbangkan faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi Harga saham. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Harga Saham PT. HM Sampoerna, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan lainnya seperti rasio Earning Per Share, Return On Assets, Return on Equity, rasio-rasio likuiditas, regulasi pemerintah dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Ikhsan. 2008. Pengaruh Pembagian Dividen Kas dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 20042007. Tesis, Medan. Adiliawan, Novy Budi. 2010. Pengaruh Komponen Arus Kas Dan Laba Kotor Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi, Semarang. Ang, Robbert. (1997), Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Indonesia. Arifin, Ali. 2004. Membaca Saham. Yogyakarta: ANDI. Anoraga, Pandji. 2011. Pengantar Bisinis. RINEKA CIPTA: Jakarta Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI. Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan, edisi 4. BPFE: Yogyakarta. Hamzah, Muhammad. 2010. Pengaruh Arus Kas dan Laba Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Transportasi Yang Go Publik Di BEI Tahun 2004-2007). Skripsi, Malang.
12
Hery. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah I. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Horne, James C. Van dan Wachowicz, John M. (2005), Fundamentals of Financial Manajemen. Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan
Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan PSAK NO. 2. Jakarta: Salemba Empat.
James O. Gill. 2004. Dasar-dasar Analisis Keuangan. Jakarta: PPM.
Kieso, Donald E dan Weygant, 2002. Accounting Intermediate. Jilid I, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Erlangga. Rico Lesmana, dan Rudy Surjanto. Financial Performance Analyzing. Jakarta: Elex Media Komputindo. Singarimbun. 2003. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Samsul, M., 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2002. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito.
Jogianto. 2000. Teori Portofolio dan analisis investasi. Edisi kedua, Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama, Surakarta: PT Bumi Aksara.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
............... 2009. Analisis Laporan Keuangan. BUMI AKSARA: Jakarta. Kasmir.
...........
2008. Analisis Laporan Keuangan. RAJAGRAFINDO PERSADA: Jakarta. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, cetakan ketiga. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
Kuswadi. 2004. Cara Mudah Memahami Angka dan Manajemen Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tunggal, A Widjaja. 2010. Pokokpokok Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: Harvarindo. Uma,
Sekaran. 2003. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian untuk Bisnis). Edisi Keempat, Salemba Empat: Jakarta.
Oktavia, Vicky. 2008. Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Jakarta (Studi Kasus Pada Saham LQ-45 Periode 20022004). Tesis, Semarang.
13
Widodo, Wahyu. 2003. Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta. Tesis, Semarang. Sumber dari Website : www.idx.co.id (http://asisiverry.blogspot.com/2012/0 2/bab-2-skripsi.html, 05 Februari 2013). http://setkab.go.id/berita-6988-bankdunia-perkirakan-pertumbuhanekonomi-indonesia-2013-capai-63persen.html, diakses 06 Maret 2013). http://www.antaranews.com/berita/354 990/target-investasi-2013-bisatercapai, diakses 06 Maret 2013). http://www.investor.co.id/home/2012pasar-modal-indonesia-tumbuhpositif/25922, diakses 06 Maret 2013). http://vibiznews.com/2013-0210/produk-investasi-2013-investasimana-yang-anda-pilih, diakses 06 Maret 2013). (http://www.sarjanaku.com/2012/06/sa ham-pengertian-jenis-nilai-harga.html, diakses 20 April 2013). (http://nanangbudianas.blogspot.com/ 2013/02/pengertian-arus-kas.html, diakses 21 Mei 2013). (http://mbegedut.blogspot.com/2012/0 4/pengertian-arus-kas-menurut-paraahli.html, diakses 22 Mei 2013). (http://kezialaturette.blogspot.com/201 1/01/laporan-arus-kas-dan-arus-kasoperasi.html, diakses 04 Juni 2013).