Sistem Informasi Pengolahan Data Kriminalitas Pada Departemen Hukum dan HAM RI Balai Pemasyarakatan Klas I Padang Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 dan Database MySQL
Yulia1
ABSTRACT Anliable information system very needed to assist work of human being in a company or organization to be yielding information with quality. The research is done at Balai Pemasyarakatan Klas I Padang by using some methods of formulation of the problems which is how to data processing at crime. In order to know the process running and to design a system that can overcome the problems in processing the data, so that it can give some accurate and quick information. In this reseach the writer use system development life cycle method and data flow diagram (DFD) as the assisting instrument. Data processing system and the making of the report which is applied are still not effective. Therefore, system design is made with language of Visual Basic 6.0 and database MySQL to process to data so that it can results an accurate information and help the head of Balai Pemasyarakatan Klas I Padang. Keywords : Information System, Crime, Visual Basic 6.0, Database MySQL. INTISARI Suatu sistem informasi yang handal sangat diperlukan untuk membantu pekerjaan manusia dalam suatu perusahaan atau organisasi agar menghasilkan informasi berkualitas. Penelitian ini dilakukan pada Balai Pemasyarakatan Klas I Padang dengan menggunakan beberapa metode perumusan masalah yaitu bagaimana proses pengolahan data kriminalitas. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses data kriminal itu berjalan dan merancang suatu sistem yang dapat mengatasi masalah pengolahan data agar dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat. Pada penelitian ini penulis menggunakan Sistem Development Live Cycle dan Data Flow Diagram sebagai alat bantu. Sistem pengolahan data dan pembuatan laporan masih kurang efektif, untuk itu dilakukan desain sistem dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan database MySQL untuk mengolah datanya agar dapat menghasilkan informasi yang tepat dan akurat sehingga dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan. Kata Kunci : Sistem Informasi, Kejahatan, Visual Basic 6.0, Database MySQL
1
Dosen STMIK Jayanusa Padang
PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang sering dihadapi dengan berbagai masalah, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri sendiri. Masalah yang sering terjadi adalah masalah kriminalitas dimana keberadaannya sangat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Tindak kejahatan yang terjadi disuatu daerah tidak semua dapat diketahui dengan pasti. Banyak masyarakat yang tahu atau jadi korban suatu tindak kejahatan. Pelaku-pelaku kejahatan yang tidak diketahui tentu akan berkeliaran mencari korban lain. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi masyarakat, apa yang dicita-citakan akan sulit untuk dicapai. Dalam kehidupan bermasyrakat, anak sering kali dijadikan objek ataupun korban dari kekerasan dan diskriminasi oleh orang dewasa. Namun tidak jarang pula anak dapat melakukan suatu kejahatan ataupun pelanggaran terhadap norma-norma sosial yang hidup dalam masyarakat. Tindak kejahatan merupakan ancaman yang serius di dunia penegak hukum, dalam hal ini Balai Pemasyarakatan (BAPAS) mempunyai wewenang tersendiri diluar lembaga pemerintahan dan lembaga pemasyarakatan. Balai Pemasyarakatan (BAPAS) bertugas menyelenggarakan Penelitian Kemasyarakatan (LITMAS), untuk membantu memperlancar tugas Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim dalam perkara anak nakal, baik di dalam maupun di luar sidang. Membantu melengkapi data warga binaan pemasyarakatan dalam pembinaan. Yang bertugas melakukan penyidikan adalah Pembimbing Kemasyarakatan (PK). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mengharuskan kita
untuk turut ikut serta dalam mengikuti perkembangan tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah rancangan sistem untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat dalam pengolahan data. Selain itu, juga perlu diimbangi dengan sistem informasi dan data yang akurat bagi instansi terkait dalam pengambilan kebijakan. Pengolahan data kriminalitas yang dilakukan selama ini masih dilakukan secara manual karena belum adanya sebuah database untuk menampung file-file yang diperlukan, untuk itu perlu di rancang sebuah database dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk menghasilkan laporan secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Konsep Dasar Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponenkomponen (components), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses), sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Batasan Sistem Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi
antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Lingkung Luar Sistem Lingkung luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkung luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Penghubung Sistem Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan (Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis). John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa Sistem Informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut blok bangunan (building block), yaitu : blok masukan (input blok), Blok model (model block), Blok keluaran (output block), Blok teknologi (tecnology block), Blok basis data (database block), Block kendali (controls block). Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metodemetode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektive). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Blok Teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Blok Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Blok Kendali Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangankecurangan,kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahankesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila telanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu metode yang digunakan dalam pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa tahapan, ditandai oleh pendekatan analisa sistem. Siklus hidup pengembangan sistem. Gambar 1 berikut adalah bagan dari SDLC yang umum dimana terdiri atas 7 phase, yaitu :
Kebijakan dan Perencanaan Sistem
Analisis Sistem
Disain Sistem Secara Umum
Disain Sistem Secara Terinci
Seleksi Sistem
Implementasi Sistem
Perawatan Sistem
Gambar 1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) Siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari 7 phase, yaitu : 1. Tahap kebijakan dan perencanaan sistem Merupakan tahap awal dalam siklus pengembangan sistem, sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu analisis, kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan sistem tersebut. Tanpa adanya perencanaan yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Tahap analisa sistem Pada tahap ini diberikan penilaian terhadap sistem yang lama dan dipelajari kelemahan yang ada serta mencari beberapa alternatif pemecahan masalah.
3.
4.
5.
6.
7.
Tahap perancangan sistem secara umum Setelah tahap analisis dilakukan, maka dilakukan pengembangan sistem secara umum dan menjelaskan informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Tahap perancangan sistem secara terinci Tahap ini merupakan perincian dari desain sistem secara umum, desain sitem secara umum ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk membangun sebuah sistem. Tahap seleksi sistem Tahap ini mencari beberapa penyebab permasalahan pada sistem lama dan memilih satu pemecahan masalah dari beberapa alternatif yang ada. Implementasi sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap dimana suatu sistem siap untuk dioperasikan. Tahap perawatan sistem Tahap ini merupakan tahap akhir dalam sebuah pengembangan sistem. Dimana tahap ini hanya lebih ditekankan kepada pemeliharaan sistem, perawatan database dan menjaga kerja sistem yang sudah direncanakan ditahap pertama.
Konsep Dasar Tentang MySQL My SQL (Stucture Query Language) adalah salah satu database dari sekian banyak database lain seperti Oracle, MS
SQL, Postgres SQL dan banyak lagi. Kesemuanya itu mempunyai fungsi dan manfaat yang hampir sama namun dalam pengerjaannya sedikit berbeda, MySQL adalah penggunaan yang paling mudah. MySQL adalah Relationship database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public Licence). Dimana setiap orang bebas untuk mengunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Didik Dwi Prasetyo). METEDEOLOGI PENELITIAN Analisa Sistem Tahap analisa sistem perlu dilakukan dahulu sebelum tahap perancangan sistem, tahap analisa sistem merupakan tahap yang penting di dalam merancangan suatu sistem. Tujuan dari analisa terhadap sistem yang lama yaitu untuk mendapatkan solusi yang lebih baik dengan melihat kelemahan-kelamahan dari sistem tersebut. Context Diagram Context Diagram adalah sebuah gambaran dari sistem organisasi yang menampilkan batasan-batasan dari suatu sistem. Pada context diagram ini terdapat enam entity yaitu Polisi, Pembimbing Kemasyarakatan (PK), Kasubsi Registrasi, Bimbingan Kemasyarakatan, Bagian Umum, dan Pimpinan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
POLISI
Lap. penelitian tersangka untuk kepolisian
BAGIAN UMUM Lap. penelitian tersangka untuk kepolisian
Data tersangka dan bantuan penelitian
0
Data tersangka dan bantuan penelitian
Lap. tersangka, lap. kriminal, lap.litmas
Sis te m Informas i Pe ngolahan Data Kriminalitas Laporan penelitian tersangka untuk kepolisian
PEMBIMBING KEMASYARAKATAN
KASUBSI REGISTRASI
- Data tersangka dan bantuan penelitian - Lap. tersangka, Lap. kriminal, Lap.litmas - Lap. penelitian tersangka untuk kepolisian
- Data tersangka dan bantuan penelitian yang didisposisi dan menunjuk PK - Lap. penelitian tersangka untuk kepolisian ditanda tangani
- Data tersangka dan bantuan penelitian yang diposisi dan menunjuk PK - Lap. penelitian tersangka untuk kepolisian ditanda tangani
PIMPINAN
Lap. penelitian tersangka untuk kepolisian
Lap. penelitian tersangka untuk kepolisian
BIMKEMAS
Gambar 2. Context Diagram Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Data Flow Diagram merupakan diagram yang menggunakan notasinotasi yang menggambarkan arus dari sistem. Dalam DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dan data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan, adapun DFD dari sistem baru adalah sebagai berikut :
D1
Tersangka 1.0
Pasal
Data Tersangka, Pasal, Polisi, PK, Kriminal, Litmas PEMBIMBING KEMASYARAKATAN
D2 Pasal
Polisi Entry Data
Tersangka
PK Kriminal
D3
Polisi
D4
PK
D5 Kriminal
Litmas
D6 Litmas PIMPINAN
Data Tersangka, Pasal, Polisi, PK, Kriminal, Litmas Lap. Litmas
Lap. Tersangka, Pasal, Polisi, PK, Kriminal, Litmas
3.0 Lap. Litmas
Tersangka 2.0
Pasal Polisi
BIMKEMAS Laporan
PK Pengolahan Data
Kriminal Litmas
Lap. Tersangka, Pasal, Polisi, PK, Kriminal, Litmas
PIMPINAN
Gambar 3. Data Flow Diagram Level 1 HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dari pengujian sistem yang dilakukan terhadap data tersangka.
Gambar 4: Entry Data Tersangka
Gambar 5: Laporan Data Tersangka
Dari hasil pengujian sistem maka dapat dilihat bahwa laporan data tersangka dari data yang diinputkan, dengan demikian informasi ini dapat memudahkan bagi pengguna sistem dalam pengambilan keputusan. KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan dan uraian sebelumnya dapat penulis simpulkan bahwa: 1. Sistem yang baru dapat meningkatkan kreativitas kerja karena informasi yang dihasilkan sudah menggunakan komputerisasi yang optimal. 2. Keamanan data lebih terjamin karena adanya suatu program yang menggunakan database yang dapat menyimpan data dalam skala besar. DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, 2004. “ Buku Teks Komputer Basis data”. Informatika : Bandung. Jogiyanto, 2005. “Analisa dan Disain Sistem Informasi”. Andi Offset :Yogyakarta. Madcoms, 2004. “Seri Panduan Pemrograman Database Visual
Basic 6.0 dengan Crystal Reports”. Andi Offset : Madiun. Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2003. “Pemrograman Visual Basic 6.0”. Andi Offset :Yogyakarta.