WAKAF SEBAGAI ALTERNATIF PENDANAAN PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA Oleh Darwanto Fakultas Ekonomi UNDIP
ABSTRAKSI Wakaf mempunyai kedudukan penting dalam Islam. Penggunaan wakaf sebagai salah satu sumber daya untuk digunakan masyarakat muslim mencapai kemajuan saat ini. Selain sebagai sumber pendanaan kegiatan sosial, pendidikan, dan kesehatan, wakaf dapat dijadikan alternatif untuk penguatan ekonomi masyarakat. Sehingga manfaatnya berkelanjutan bagi masyarakat dan wakaf mampu menjadi sebagai alternatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya lembaga pengelolaan wakaf yang profesional tentunya bisa mendukung untuk lebih meningkatkan pemberdayaan wakaf untuk kemaslahatan masyarakat. Perluasan harta benda yang bisa diwakafkan telah memberikan efek positif bagi pengelolaan wakaf. Semakin beragamnya harta yang dapat diwakaf dan manajemen pengelolaan wakaf yang professional akan memperkuat peran wakaf dalam penguatan ekonomi masyarakat.
Kata Kunci: wakaf, wakaf tunai, wakif, nazhir
perintah Tuhan terhadap orang beriman,
Pendahuluan
seperti isi perintah dalam Al Qur’an yang Wakaf
mempunyai
kedudukan
berbunyi:
penting dalam Islam, yaitu sebagai bentuk ibadah yang mengharuskan kerelaan dari seorang
yang
muslim
yang
untuk
memberikan sebagian miliknya untuk kepentingan ibadah dan kebaikan. Hal ini sebagai salah satu bentuk pelaksanaan
“Hai orang-orang yang beriman rukulah, dan sujudlah, serta beribadahlah kamu sekalian kepada Tuhanmu, dan berbuatlah mendapat
kebaikan
supaya
kemenangan,”(Q.S.
kamu Al-Hajj
(22) : 77) Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 1
Firman Allah SWT dalam surat ini
wakaf selain beribadah juga mempunyai
menegaskan bahwa setiap manusia yang
dimensi
beriman kepada-Nya diperintahkan untuk
membutuhkan.
melakukan
suatu
kebaikan
guna
mendapatkan suatu kemenangan.
berupa
pengorbanan
saudara
yang
Besanya jumlah umat muslim di Indonesia bermakna besarnya potensi
Wakaf merupakan salah bentuk ibadah
membantu
sebagian
wakaf yang ada. Sehingga wakaf bisa dijadikan
alternatif
lain
untuk
dalam harta. Jika melihat dari segi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pengorbanan
dan mampu memberikan kontribusi yang
maka
wakaf
sepertinya
identik dengan zakat. Namun, sebetulnya
sangat
keduanya
perbedaan.
Indonesia. Fakta mayoritas penduduk
Perbedaannya antara lain seperti yang
Indonesia yang beragama Islam juga
dikemukakan Setiawan (2004) bahwa ciri
seharusnya
utama dari wakaf adalah ketika wakaf itu
merealisasikan manfaat tersebut.
memilik
telah ditunaikan maka terjadi pergeseran kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan masyarakat mampu
muslim
memberikan
yang
diharapkan
manfaat
secara
berkelanjutan. Wakaf sebagai instrumen pendistribusian manfaat bagi masyarakat secara lebih luas atau menggeser ‘private benefit’ menjadi ‘sosial benefit’. Wakaf sebagai satu instrumen ekonomi dalam kehidupan Muslim yang mempunyai tujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
Wakaf
juga
dipandang
sebagai sebentuk instrumen unik yang lebih mendasarkan pada unsur kebijakan (birr), kebaikan (ihsan) dan persaudaraan (ukhuwah).
Sehingga
mengeluarkan
besar
terhadap
memudahkan
Sebagai pengelolaan
perekonomian
dalam
gambaran
wakaf
di
adalah
negara-negara
muslim selain Indonesia. Negara-negara muslim
seperti
Arabia,
dan
Mesir,
Turki,
Bangladesh
Saudi sudah
mempergunakan wakaf sebagai alternatif sebuah
instrumen
ekonomi
dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu wakaf juga sudah diperkenalkan sebagai harta yang produktif. Namun
praktek
pengelolaan
wakaf di Indonesia masih tradisional, yaitu masih terbatas untuk mendukun kegiatan keagaamaan (ibadah) dan sosial. Perluasan
pemanfaatan
wakaf
mulai
meluas ketika terbitnya Undang-Undang
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 2
Wakaf.
mengenai perwakafan, dan ketiga masih
Harapannya tentunya pengelolaan wakaf
terbatasnya bentuk wakaf yang ada di
akan lebih dirasakan manfaatnya oleh
Indonesia, yaitu masih dalam bentuk tanah
masyarakat. Potensi manfaat yang besar
(harta tidak bergerak).
No.41
Tahun
seharusnya
2004
tentang
dapat
ddimaksimalkan
Tujuan dan Metode Penulisan
sepenenuhnya untuk kemaslahatan umat. Tujuan penulisan dari penelitian Namun potensi yang besar serta luasnya
pemanfaatan
kesejahteraan
wakat
umat
untuk
memerlukan
manajemen pengelolaan yang baik. Oleh karena itu perlu adanya manajemen yang professional untuk pengelolaan wakaf. Sehingga dengan pengelolaan wakaf yang baik
akan
menghasilkan
permasalahan
terorganisirnya kompeten
pendayagunaan
di
alternatif bentuk pengelolaan wakaf di Indonesia,
dan
ketiga
memberikan
gambaran
perkembangan
perbedaan
pengelolaan pengelolaan wakaf. Metode Penulisan Metode penulisan penelitian ini
yang
melalui studi diskriptif yaitu dengan
dan
meneliti berbagai informasi pengelolaan
Indonesia
wakaf dari berbagai sumber sekunder
pengelolaan
wakaf
Indonesia, kedua, memberikan pandangan
belum
zakat,
sebuah lembaga
membuat
pandangan alternatif pengelolaan wakaf di
sebuah
kesejahteraan masyarakat. Namun, seperti halnya
ini antara lain, pertama, memberikan
menjadi kurang maksimal. Permasalahan Wakaf di Indonesia
(penelitian
terdahulu)
menghasilkan
studi
sehingga
kritis
mengenai
persoalan pengelolaan wakaf. Metode Pengelolaan wakaf di Indonesia menghadapi banyak permasalahan dan tantngan.
Namun,
tulisan
ini
hanya
memberikan penekanan dalam beberapa masalah
pengelolaan
wakaf
yaitu,
pertama,
pemafaatan
Wakaf
masih
terbatas untuk sarana pendidikan dan ibadah
atau
minimnya
kegiatan pengetahuan
sosial, atau
kedua,
deskriptif ini dilakukan melalui proses penyaringan
informasi
dari
kondisi
sewajarnya dalam kegiatan suatu obyek, dihubungkan dengan langkah pemikiran rasional baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Setiap data atau informasi yang
diperoleh
secara
kualitatif
selanjutnya untuk
dianalisis mengetahui
ilmu
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 3
keterkaitannya
dengan
permasalahan
menyerahkan
sebagian
harta
benda
pokok sehingga pada akhirnya bisa ditarik
miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
suatu kesimpulan secara obyektif.
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan karakteristik wakaf
dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syari’ah.
dan atau sistem pengelolaan wakaf. Dalam
Rukun-rukun wakaf sesuai fikih
mempelajari
literatur,
peneliti
juga
wakaf terdapat 4 macam, yaitu :
mempelajari
tulisan
artikel
baik
perorangan
maupun
1. Wakif, yaitu orang berwakaf.
kelembagaan
terutama melalui situs-situs resmi milik
2. Maukuf bih, yaitu barang yang diwakafkan
institusi terkait.
3. Maukuf ‘alaih, yaitu pihak yang
PEMBAHASAN
diberi wakaf atau peruntukan Pengertian Wakaf Peraturan
wakaf. Wakaf
Indonesia
4. Shigat, yaitu pernyataan atau ikrar
Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman
wakif sebagai suatu kehendak atau
Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda
Wakaf
mendefinisikan
mewakafkan
wakaf
sebagaian
harta
bendanya.
adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan
dan/atau
sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan
selamanya
Dalam syarat-syarat wakaf terjadi
menyerahkan
atau
untuk
jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut
berbagai Dalam
perbedaan kitab
fiqih
pendapat
ulama.
Mahzab
Hanafi,
mensyaratkan harta yang di wakafkan itu adalah: 1. Harus
bernilai
harta
menurut
syariah. Sedangkan pengertian wakaf
syarat dan merupakan benda tidak
menurut
Undang-Undang no. 41 tahun
bergerak.
Oleh
sebab
itu,
2004 pasal 1, Wakaf adalah perbuatan
minuman
keras
tidak
bisa
hukum wakif untuk memisahkan dan atau
diwakafkan. Karena minuman dan
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 4
sejenisnya tidak tergolong harta
kepemilikannya.
Selanjutnya,
Instruksi
dalam pandangan syarak.
Presiden No. 1 Tahun 1991 Tentang kompilasi Hukum Islam. Dalam instruksi
2. Tertentu dan jelas.
ini memuat pedoman bagi masyarakat dan 3. Milik
sah
wakif,
ketika
berlangsung akad tidak terkait hak orang lain pada harta itu.
instansi pemerintah yang memerlukannya dalam menyelesaikan masalah-masalah di bidang perwakafan.
Manajemen Pengelolaan Wakaf Model
pengelolaan
Stagnasi perkembangan wakaf di di
Indonesia mulai mengalami dinamisasi
Indonesia sudah dikenalkan sejak zaman
ketika pada tahun 2001, beberapa praktisi
penjajahan. Jika dilihat dari belakang, di
ekonomi
masa penjajahan dan kemerdekaan atau
paradigm baru ke tengah masyarakat
orde lama, kegiatan perwakafan pada saat
mengenai konsep baru pengelolaan wakaf
itu masih sangat tradisional. Hal tersebut
tunai untuk peningkatan kesejahteraan
ditandai dengan pemanfaatan wakaf yang
umat (Hasan, 2009). Kemudian pada
hanya terbatas untuk urusan pembangunan
tahun 2002, Majelis Ulama Indonesia
madrasah, kantor organisasi keagamaan,
(MUI)
dan
Bentuk
dengan
berupa
membolehkan wakaf uang (waqf al-
pondok
pemanfaatan penggunaan membangun
wakaf
pesantren. umumnya tanah
wakaf
gedung-gedung
untuk
ibadah.
mulai
menyambut
mengusung
konsep
mengeluarkan
fatwa
tersebut yang
nuqud).
sekolah,
kantor organisasi keagamaan, serta tempat
Islam
Pengelolaan
wakaf
semakin
berkembang dengan terbitnya undangundang yang khusus mengatur wakaf pada
Pengelolaan
wakaf
mulai
masa era reformasi. Pada masa ini,
diperhatikan pemerintah dengan ditandai
landasan hukum
adanya peraturan perwakafan yakni PP
menjadi lebih tinggi karena sudah dalam
No. 28 tahun 1977 tentang Perwakafan
bentuk undang-undang. Undang-undang
Tanah Milik. Adanya PP ini memberikan
No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan
informasi lebih lanjut mengenai tanah
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006
wakaf mulai jelas statusnya dan juga
tentang
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
pengelolaan wakaf
Pelaksanaan
Undang-undang Page 5
Wakaf : tanah (Harta tidak bergerak)
Pemanfaatan Wakaf : 1. Tempat ibadah 2. Tempat pendidikan 3. Tempat organisasi keagamaan 4. Pondok pesantren
Wakaf : 1. Wakaf Tanah 2. Wakaf Tunai
Infrastruktruk Sosial : 1. Sarana peribadatan 2. Sarana pendidikan 3. Tempat organisasi keagamaan 4. Pondok pesantren 5. Sosial : Rumah sakit
Kesejahteraan Ekonomi : 1. Pertanian 2. Perkebunan
Wakaf
Manfaat sosial : 1. Sarana ibadah 2. Sarana Pendidikan
Pemanfaatan : 1. Pertanian 2. Saham 3. Real estate 4. Perkebunan
pengelolaan yang buruk serta banyaknya
kurang
harta wakaf yang terlantar bahkan hilang.
pendidikan anak-anak mereka.
Pemanfaatan wakaf di Indonesia masih sangat terbatas. Pemanfaatan wakaf sering identik dengan pengelolaan tempat pendidikan
Pemanfaatan mempunyai
dan
ini nilai
kesehatan.
memang penting,
tetap
misalnya,
pemanfaatan tanah wakaf untuk rumah sakit
diharapkan
dapat
memberikan
pelayanan pengobatan bagi masyarakat tidak mampu. Sedangkan pemanfaatan untuk
fasilitas
dalam
Manfaat
Pendidikan dan Kesehatan
ibadah,
mampu
pendidikan
dapat
yang
pengelolaan
wakaf
dibarengi
perbaikan
membiayai
besar
dari
tersebut
perlu
manajemen
pengelolalaan, Pemanfaatan wakaf untuk keperluan pendidikan dan kesehatan sudah relatif
berkembang
sehingga
yang
diperlukan selanjutnya adalah memikirkan kembali
biaya
pemanfaatan
operasional
wakaf
dari
sebagai
sarana
pendidikan dan kesehatan. Selain itu juga mencegah
penurunan
nilai
dan
produktivitas wakaf.
memberikan tempat bagi masyarakat yang Hal ini menjadikan pengelolaan
Pemberdayaan Ekonomi Pemanfaatan wakaf yang masih terbatas
adalah
pemanfaatan
untuk
pemberdayaan atau penguatan ekonomi masyarakat. Indonesia harus memperluas pemanfaatan wakaf, yang semula lebih di peruntukkan untuk tempat-tempat ibadah, sekolah madrasah, atau rumah sakit Islam menjadi pemanfaatan yang diarahkan untuk kepentingan penguatan ekonomi umat Islam. Hal ini akan berarti merubah pemanfaatan produktif
wakaf dan
menjadi
lebih
berorientasi
pada
wakaf di Indonesia seperti yang telah dilakukan oleh negara muslim seperti Mesir,
Turki,
Saudi
Arabia,
dan
Bangladesh sudah lebih awal dalam mempergunakan wakaf untuk produktif. Wakaf yang bersifat produktif ini akan lebih memberikan sebuah timbal balik yang nyata bagi umat serta akan lebih produktif
untuk
menghasilkan
suatu
barang. Singkatnya, wakaf digunakan dalam
bentuk
produktif
akan
lebih
memberdayakan ekonomi umat.
kesejahteraan umat yang berkelanjutan.
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 9
untuk
Pengembangan lain yang harus
kegiatan produktif akan menjadi sumber
dilakukan adalah bentuk atau jenis harta
pendanaan
penguatan
yang dapat diwakafkan. Misalnya, wakat
ekonomi umat. Umat dapat menggunakan
tunai, adanya wakaf tunai akan lebih
wakat untuk sesuatu yang produktif,
mempermudah
seperti tanah pertanian, dapat dikelola
melakukan
oleh
menghasilkan
hendak berwakaf tidak harus menunggu
keuntungan. Sehingga kegiatan wakaf
sampai mempunyai uang sangat banyak
bermanfaat dalam memperbaiki ekonomi
(harus kaya) tapi dengan kemampuan
umat. Ini sejalan dengan pemikiran yang
yang dimilikinya.
Pemanfaatan
alternatif
umat
wakaf
bagi
untuk
pernah dikemukakan oleh Furoni (2008) bahwa menjadikan hasil atau manfaat dari aset wakaf sebagai modal kerja dengan mekanisme pembiayaan tanpa agunan dapat
merupakan
solusi
bagi
pengembangan ekonomi umat ditengah sulitnya sumber permodalan.
masyarakat
wakaf.
dalam
Masyarakat
Pelaksanaan
wakaf
yang
tunai
di
Indonesia sebetulnya sudah mulai ada yang melakukan dari berbagai lembaga filantropi
yang
ada
di
Indonesia.
Misalnya, Seperti Baitul Mal Muamalat, meluncurkan Waqaf Tunai Muamalat (Waqtumu), Dompet Dhuafa Republika
Wakaf juga mempunyai potensi
meluncurkan Tabung Wakaf Indonesia
untuk membantu program pengurangan
(TWI), dan Pos Keadilan Peduli Umat
kemiskinan di Indonesia seperti kasus di
(PKPU) juga meluncurkan wakaf uang.
Malaysia. Rahman (2009) menyatakan
Hasil
bahwa institusi wakaf dan Kerajaan
disalurkan
Malaysia bersama-sama saling berperan
operasional lembaga-lembaga pendidikan,
dalam
ekonomi
lembaga kesehatan dan lembaga sosial. Di
penyediaan
sinilah wakaf uang berperan sebagai salah
pendidikan, kesehatan dan penghapusan
satu sumber pendanaan alternatif untuk
kemiskinan yang menjadi tanggungjawab
program peningkatan kesejahteraan umat
kerajaan dengan institusi wakaf Malaysia.
(Rozalinda, 2010).
negara.
proses
pembangunan
Tanggungjawab
Sehingga praktek tersebut dapat juga diimplimentasikan di Indonesia.
investasi
wakaf
untuk
Wakaf
tunai
uang
dapat
membantu
biaya
bisa
dijadikan
alternatif dalam mendapatkan dana untuk
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 10
Selanjutnya
mengembangkan harta-harta tanah wakaf
untuk
pencapaian
ataupun bisa digunakan sebagai modal
tujuan pengelolaan wakaf memerlukan
bagi masyarakat yang tentunya mampu
sumber
memberdayakan
sehingga
memadai sebagai pengelola wakaf. Oleh
masyarakat.
karena sumber daya manusia pengelola
mendorong
masyarakat
perekonomian
daya
yang
wakaf
kesejahteraan
tanpa
pengetahuan manajemen modern dalam
hambatan
pengelolaanya, selain pemahaman agama
hambatan.
Ada
bukanlah
beberapa
antara
oleh
lain:
Handayani
(a)
terintegrasinya
masih
peraturan
mendapatkan
yang
yang kuat. Sebetulnya sudah langkah-
(2008)
langkah yang dapat dilakukan untuk
belum
mempersiapkan SDM pengeloa wakaf
pelaksaan wakaf uang, seperti dikemukakan
harus
(SDM)
Pemanfaatan wakaf tunai (uang) untuk umat
juga
manusia
teknis
pengelolaan wakaf; (b) masih belum adanya persoalan hukum wakaf uang dalam memberikan kepastian hukum guna memberikan perlindungan bagi wakif, nadzir
dan
penerima
wakaf
baik
perorangan maupun badan hokum; (c) peraturan pelaksana yang menyangkut perwakafan khususnya wakaf tunai yang belum diatur secara terinci; (d) masih adanya
pola
pikir
masyarakat
yang
mencurigai pengelolaan wakaf uang untuk kepentingan yang berorientasi keuntungan (profit
oriented).
Oleh karena perlu
langkah penyempurnaan guna mengatasi persoalan wakaf tunai dengan aturan pelaksanaan lebih terinci serta penyadaran kepada umat pentingnya wakaf tunai.
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 11
Tujuan Pengelolaan Wakaf
Wakaf
Bentuk
pemanfaatan
1. Memaksimalkan Potensi Wakaf : a. Harta tidak bergerak b. Wakaf tunai c. Bentuk alternatif wakaf
2.kesejahteraan sosial a. Pendidikan b. Kesehatan c. peribadatan
pemanfaatan 3.kesejahteraan ekonomi a. Pertanian b. Perkebunan c. Saham
Manajemen Pengelolaan Wakaf Pembinaan Manajemen Penadziran a. Pendidikan Formal b. Pendidikan Non Formal c. Pendidikan Informal d. Pembinaan Mental dan Spirit
a. Pendidikan
formal,
sekolah-sekolah
melalui
umumu
dalam
dan
melaksanakan
pekerjaannya.
kejujur dapat dicetak calon-calon Sumber
Daya
Manusia
keKESIMPULAN
Nazhiran yang siap pakai.
Pemanfaatan wakat di Indonesia
b. Pendidikan non formal, bentuk dari pendidikan model ini adalah dengan
mengadakan
kursus-
kursus atau pelatihan-pelatihan Sumber
Daya
Manusia
ke-
Nazdiran baik yang terkait dengan manajerial
oraganisasi,
atau
meningkatkan ketrampilan dalam bidang
profesi
seperti
administrasi, teknik pengelolaan
harus diperluas yaitu lebih sekedar untuk kegiatan
langsung
di
dan
pendidikan.
Pengelolaan wakaf dapat ditujukan untuk memperkuat
ekonomi
umat
dengan
memanfaatkan berbagai alternatif program yang pendanaan bersumber dari wakaf. Bentuk wakaf juga dapat dikembangkan untuk
memberikan
alternatif
sumber
wakaf sehingga memperkuat kemampuan
umat. informal,
latihan-latihan
dan
wakaf dalam memberdayakan ekonomi
dan lain sebagainya. c. Pendidikan
keagamaan
berupa kaderisasi
tempat-tempat
pengelolaan benda wakaf.
Pencapaian
wakaf
tujuan penggunaan
memerlukan
manajemen
pengelolaan yang sehingga perlu ditangani sumber daya manusia (SDM) yang handal. Oleh karena itu SDM pengeloa wakaf juga
d. Pembinaan mental, spirit kerja
perlu dibina dengan manajemen ke-
harus terus menerus dibina agar
Nazhiran
para
pendidikan Non-formal, serta pembinaan
pemegang
amanah
perwakafan senantiasa bergairah
mental
berupa
dan
pendidikan
spirit
formal,
Keislaman.
Islam dan Kemanusiaan, Vol.8,
Daftar Pustaka
No.1, Juni 2008, Hal:25-39 Al – Qur’an Handayani, Sri (2008), “Pelaksanaan Furoni, Luqman (2008), Wakaf Untuk Produktivitas Ekonomi Umat,
Wakaf Uang Dalam Perspektif Hukum
Islam
Setelah
Ijtihad, Jurnal Wacana Hukum Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Page 13
Berlakunya Undang-undang No.
Setiawan, Abdul Aziz, Wakaf Tunai Dan Kesejahteraan
41 Tahun 2004 tentang Wakaf di Kota
Semarang”
,
Tesis
Hidayatullah.com,
Senin,
13
Desember 2004.
Magister Kenotariatan Undip Rahman, Asmak Ab. (2009), Peranan
Ummat.
Hassan,Tholha,
Telaah
Perkembangan
Pembangunan
Kebijakan Wakaf di Indonesia.
Ekonomi Islam dan Aplikasinya
Antaranews.com, Rabu, 22 april
di Malaysia, Shariah Journal,
2009.
Wakaf
Dalam
Vol.17, No.1 (2009), Hal:113-
Peraturan Badan Wakaf Indonesia No. 4
152
Tahun 2010 tentang Pedoman
Rozalinda (2010), Pengelolaan Wakaf
Pengelolaan dan Pengembangan
Uang di Indonesia: Studi Kasus Pada Tabung Wakaf Indonesia
Harta Benda Wakaf. Undang-Undang
(TWI). Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) ke-10.
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012
Republik
Indonesia
Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
Page 14