11/3/2016
UPAYA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Makassar, 3 November 2016
SISTEMATIKA PENYAJIAN 1. SITUASI KESEHATAN DI INDONESIA 2. GAMBARAN KETENAGAAN DI INDONESIA 3. UPAYA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
1
11/3/2016
1
SITUASI KESEHATAN DI INDONESIA
1971
1980
1980
2010
Usia produktif adalah Kelompok ‘rentan’ Menkes utk Rakerkeswil Barat
TANTANGAN 1. Ketahanan Pangan dan Energi 2. Penyediaan lapangan kerja. 3. Pergeseran pola penyakit dan komposisi penduduk 4. Pelestarian Lingkungan 4
2
11/3/2016
2000
2015
2030
PENEKANAN SDGs: 5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP
a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan d. Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas
5
•
Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
•
Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)
1990
2000 Cedera 7%
Penyakit Menular 56%
Penyakit Tidak Menular 37%
2010 Cedera 8%
Penyakit Menular 43%
Penyakit Tidak Menular 49%
2015 Cedera 13%
Cedera 9%
Penyakit Menular 33%
Penyakit Menular 30% Penyakit Tidak Menular 58%
Penyakit Tidak Menular 57%
Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)
6
3
11/3/2016
Perubahan Beban Penyakit 1990 – 2010 dan 2015 di Indonesia Sumber: Global Burden of Disease, 2010 dan Health Sector Review (2014)
Double burden:
Penyakit Menular ke Penyakit tidak menular
Ancaman penyakit baru & Cidera:
Permasalahan Kesehatan
Avian flu, SARS, ebola, cedera/injury dll
Re-emerging diseases: TB, malaria, DBD
Masih belum selesai:
Kesehatan Ibu Anak, Remaja dan Lansia 8
4
VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
11/3/2016
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
PARADIGMA SEHAT
PENGUATAN YANKES
JKN
DTPK
KOTA KELUARGA SEHAT
9
PELAYANAN UNTUK ORANG SEHAT ATAU SAKIT?
SEHAT (70%)
MENGELUH SAKIT (30%) SELFCARE (42%) SELFCARE RASIONAL
MENJAGA TETAP SEHAT dan DITINGKATKAN DERAJAT KESEHATANNYA PARADIGMA SEHAT
YANKES (58%) FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS
FKTP LAIN
RUMAH SAKIT MUTU PELAYANAN
10
5
11/3/2016
11
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE” BERKESINAMBUNGAN & TERHADAP SELURUH TAHAPAN SIKLUS HIDUP MANUSIA
PENDEKATAN KELUARGA
12
6
11/3/2016
OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT PARADIGMA SEHAT
OPERASIONAL
PROMOSI KESEHATAN 1. PREVENSI PRIMER
2. PREVENSI SEKUNDER
3. PREVENSI TERTIER
(Health Promotion) PERLINDUNGAN SPESIFIK (SPECIFIC PROTECTION) EARLY DIAGNOSIS & PROMPTED TREATMENT
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
DISABILITY LIMITATION
REHABILITATION
13
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT BAPPENAS & Kemkeu : Perencanaan , Penganggaran, Monev Kemenperin: Fortifikasi, GGL BPOM: Jajanan Anak Sekolah
Kemenkes: 1000 HPK Menpan: Edaran tentang Olahraga di Kantor/Institusi Mendikbud & Menag: UKS, Kurikulum Pemda: Kawasan Tanpa Rokok Kemenkeu: Cukai Rokok Kemendag: Peredaran min. beralkohol
PKK, Pramuka: Karang Kitri
KemendikbudKantin Sehat
Kementan: Buah & sayur murah Pemda: Taman untuk aktifitas fisik Car Free Day Kemenhub: Jalur sepeda Pedestrian
Kemenhub: Keamanan Transportasi BPJS: Pencegahan Sekunder
Kemenpora: Gedung & Fasilitas Olahraga Kemendes: Lapangan desa
Kemenkes: Screening Kanker, Hipertensi, PHBS
Kemenkes: Pola Gizi Seimbang KemenUKM: Minum Jamu
1000 HPK
KKP: Gemarikan
Meningkatnya KONSUMSI BUAH & SAYUR
Kemenparekraf: Pariwisata Olahraga Pemda & Kem Pora Kejuaraan OR
Meningkatnya AKTIFITAS FISIK
Olahraga & Aktifitas fisik Masy, Poco-Poco Kemenkes: Surveilans penyakit Kemkominfo: Iklan layanan masyakat
Menurunnya MEROKOK
YANKESDAS LINGKUNGAN SEHAT
Hidup Sehat Prevalensi Penyakit menurun 50%
“Sehat,Bugar,Produktif “
MENKO PMK, MENKO PEREKONOMIAN: Pengendalian Pelaksanaan
14
7
11/3/2016
Bonus Demografi yang Terancam MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Prevalensi Perokok Laki-laki Usia > 15 Tahun di 9 Negara The Tobacco Atlas, Fifth Edition, 2015
2
GAMBARAN KETENAGAAN DI INDONESIA
8
11/3/2016
Permasalahan Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Kesehatan masih kurang Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak merata Mutu atau kualitas yang belum memadai Kualifikasi Tenaga Kesehatan masih banyak yang belum D III
[Image Info]
- Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
Ratio Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis Per 100.000 Penduduk Dokter Gigi
Dokter Umum Target Rasio 41 Realisasi 42,7
Target Rasio 12,2 Realisasi 12,6
Target Rasio 10,2 Realisasi 10,5
Dokter Spesialis
Sumber : Konsil Kedokteran Indonesia 31 Desember 2015
9
11/3/2016
Ratio Perawat, Bidan, Kesehatan Masyarakat, Tenaga Sanitarian dan Gizi per 100.000 Penduduk Kesehatan Masyarakat
Bidan
Perawat
Target Rasio 13,8 Realisasi 13
Target Rasio 108 Realisasi 163
Target Rasio 166,8 Realisasi 177
Target Rasio 16,2 Realisasi 7
Target Rasio 11,6 Realisasi 11
Tenaga Gizi
Tenaga Sanitarian
Sumber : Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia, Agustus 2016
PUSKESMAS YANG TIDAK MEMILIKI (KOSONG) TENAGA KESEHATAN PADA TAHUN 2016 NO
JENIS TENAGA KESEHATAN
PUSKESMAS
1
DOKTER UMUM
1.898
2
DOKTER GIGI
4.831
3
PERAWAT
4
BIDAN
5
TENAGA KEFARMASIAN
6
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
4.016
7
TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN
542
8
TENAGA GIZI
4.064
9
AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
6.169
919 1.374 787
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas Sumber : Badan PPSDM Kesehatan, 30 Juni 2016
10
11/3/2016
KEADAAN TENAGA KESEHATAN DI SELURUH PUSKESMAS DI INDONESIA TAHUN 2016 TENAGA KESEHATAN DOKTER UMUM
KEKURANGAN 3.355
DOKTER GIGI
4.831
PERAWAT
14.821
BIDAN
13.187
TENAGA KEFARMASIAN
5.371
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
4.016
TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN
4.431
TENAGA GIZI
6.682
AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
6.169
TOTAL
62.863
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas Sumber : Badan PPSDM Kesehatan, 30 Juni 2016
3
UPAYA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
11
11/3/2016
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG DIHARAPKAN ”Pelayanan kesehatan terdiri : pelayanan kesehatan perseorangan; dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Rumah Sakit Rujukan Nasional (kelas A)
PELAYANAN TERSIER
C
PELAYANAN SEKUNDER
Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.”
Rumah Sakit (kelas C dan B)
C Puskesmas, praktik dokter, RS Pratama, RS Kelas D
PELAYANAN PRIMER MASYARAKAT
PELAYANAN KESEHATAN Population by stages of Health Care At Risk
Healthy Population Promotif
Population At Risk
Established Disease Population With Diseases
Preventif
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT Ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat
Population With Diseases Needing Hospitalization
Kuratif
Controlled Chronic Diseases Population Hospitalized
Rehabilitatif
PELAYANAN KESEHATAN PERSEORANGAN Ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga
12
11/3/2016
Integrasi Pelayanan Promotif-Preventif-Kuratif & Rehabilitatif di Fasilitas Kesehatan Promotif
RS Rujukan Nasional (Yankes Tersier)
RS (Yankes Sekunder)
Rehabili tatif
Preventif
Puskesmas (Yankes Primer)
Kuratif
Upaya Puskesmas UKM Tingkat Pertama UKM Esensial UKM Pengembangan UKP Tingkat Pertama Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas harus menyelenggarakan: 1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu); 2. Pelayanan kefarmasian; 3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan 4. Pelayanan laboratorium.
13
11/3/2016
UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi: • • • • •
Pelayanan Promosi Kesehatan; Pelayanan Kesehatan Lingkungan; Pelayanan KIA-KB; Pelayanan Gizi; dan Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang kesehatan.
B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas
Kebijakan Penempatan Tenaga Kesehatan di DTPK
DTPK SEMENTARA/TEMPORARY
TETAP/PERMANEN PTT Pusat
PNS
PPPK
Kontrak/Honor Swasta/PMA
Kontrak/ Honor BLUD
PTT Daerah Nusantara Sehat Berbasis Tim (Team Based)
Nusantara Sehat Individual
Wajib Kerja Spesialis
Penempatan Tenaga dibantu Pusat * PTT Pusat Moratorium
14
11/3/2016
Kebijakan Penempatan Tenaga Kesehatan di Non DTPK
Non DTPK
TETAP/PERMANEN
SEMENTARA/TEMPORARY
PTT Pusat *
PNS
Honor/Kontrak Swasta/PMA
PPPK
PTT Daerah
Honor BLUD Wajib Kerja Spesialis
Peran Pemerintah Daerah, Swasta dan PMA * PTT Pusat Moratorium
POLA PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN PADA FASYANKES ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
DTPK KLINIK Mekanisme Pemenuhan : 1. PNS 2. PPPK 3. Honor/Kontrak Daerah 4. Honor/Kontrak Swasta/PMA
NON DTPK RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
Mekanisme Pemenuhan : 1. PNS 2. PPPK 3. Nusantara Sehat Berbasis Tim (mobile tim) 4. Nusantara Sehat Individual 5. Kontrak/Ho norer BLUD
RS Menetap Mekanisme Pemenuhan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PUSKESMAS KLINIK
RS Bergerak RS Lapangan
Mekanisme Pemenuhan : 1. PNS 2. PPPK Mekanisme Mekanisme 3. Kontrak/Honor Pemenuhan : Pemenuhan : er BLUD 1. PNS 1. PNS 2. PPPK 2. PPPK 3. Kontrak/ 4. Honor 3. Wajib Kerja Daerah Spesialis 5. Kontrak/ 4. Penugasan 6. Honor khusus residen Swasta/PMA
PNS PPPK Wajib Kerja Spesialis Penugasan Khusus Residen 5. Detasering/mobil asi nakes 6. Kontrak/Honorer BLUD 7. Kontrak/Honorer Swasta/PMA
Kontrak/Honorer BLUD Kontrak/Honorer Sawsta/PMA Detasering/mobili sasi nakes
RUMAH SAKIT
Mekanisme Pemenuhan : 1. PNS 2. PPPK 3. Kontrak/ 4. Honor BLUD 5. Kontrak/ Honor Swasta/PMA
Peran Pemda, Swasta dan PMA dalam Pemenuhan Tenaga
Peran Pemerintah dan Pemda dalam Pemenuhan Tenaga
15
11/3/2016
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat 1. Mengkaji & Menganalisis Situasi Kesehatan Masyarakat 2. Mengembangkan & Merancang Kebijakan dan Program Kesehatan 3. Berkomunikasi Secara Efektif 4. Memahami Budaya Setempat 5. Memberdayakan Masyarakat 6. Menguasai Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat 7. Perencanaaan Keuangan & Ketrampilan Manajerial 8. Mampu Memimpin dan Berfikir Sistem
PROFILE SKM Manager Innovator Researcher Apprenticer Comunitarian Leader Educator
16
11/3/2016
M I R A C L E
3.1
MANAGING PUBLIC HEALTH POLICY & PROGRAM EFFORTS INNOVATING APPROACHES – METHODS AND PARADIGM RESEARCHING COMPREHENSIVE EVIDENCES APPRENTICING (OBSESSION) FOR PERFECTION COMMUNITARIAN (LIVE WITH-FROM-TO-BY) LEADING FOR A PUBLIC HEALTH VISION EDUCATING ALL FOR SELF RELIANCE IN HEALTHY LIFE
PENUGASAN KHUSUS BERBASIS TIM (NUSANTARA SEHAT BERBASIS TIM)
17
11/3/2016
Target Tim Nusantara Sehat Tahun 2015 – 2019 Strategi Pemenuhan
Target/Tahun
Nusantara Sehat (berbasis tim)
2015
2016
2017
2018
2019
120 Tim
130 Tim
140 Tim
150 Tim
160 Tim
(950 orang)
1.990 (k) orang
2.160 (k) Orang
2.320 (k) Orang
2.480 (k) Orang
Baru 950 org
Lama 950 org
Baru 1.040 org
Lama 1.040 org
Rencana Karir Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat : 1. Mengikuti seleksi CPNS (bila ada formasi) 2. Melanjutkan pendidikan dengan Tubel/bantuan pendidikan 3. Mengikuti Penugasan Khusus Individual 4. Masuk dalam bursa kerja Tenaga Kesehatan, bekerja sebagai Honor/Kontrak BLU/BLUD/Swasta/PMA 5. Pendayagunaan ke Luar Negeri
Lama 1.120 org
Baru 1.120 org
Baru 1.200 org
Lama 1.200 org
Baru 1.280 orang
*) Kumulatif
Tujuan Nusantara Sehat 1. Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area 2. Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan 3. Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah 4. Meningkatkan retensi nakes yg bertugas 5. Penggerakkan pemberdayaan masyarakat 6. Pelayanan terintegrasi 7. Peningkatan & pemerataan pelayanan
Fungsi Puskesmas • Penyelenggaraan UKM tingkat pertama • Penyelenggaraan UKP tingkat pertama
36
18
11/3/2016
PESERTA PROGRAM : Peserta Program Nusantara Sehat adalah para tenaga profesional dengan latar belakang kesehatan antara lain dokter, dokter gigi, perawat, bidan, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga Kefarmasian, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan Lingkungan dan Tenaga Kesehatan Masyarakat yang bersedia ditempatkan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) serta Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) di seluruh wilayah Indonesia selama 2 (dua) tahun.
Syarat Pendaftar :
1. Warga Negara Indonesia Usia maksimal 35 tahun untuk dokter umum dan dokter gigi, dan untuk tenaga kesehatan lainnya usia maksimal 30 tahun 2. Status belum menikah, dan bersedia tidak menikah selama 6 bulan awal penugasan 3. Sehat jasmani dan rohani 4. Bebas narkoba 5. Berkelakuan Baik 6. Mempunyai STR yang masih berlaku 7. Bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan Kementerian Kesehatan
Informasi dapat diperoleh di www.nusantarasehat.kemkes.go.id Twitter :@nusantara_sehat Facebook : nusantara sehat Email :
[email protected] Hotline : 500567 Tim Pengelola Nusantara Sehat : 082113808625, 08569086406, 0878760077838
Rekruitmen online di alamat Website www.nusantarasehat.kemkes.go.id
SISTEM INSENTIF • • • •
Ijin Prinsip Menteri Keuangan No : S 136/MK.02/2016 tgl 3 Maret 2016 Besaran penghasilan untuk Tenaga Kesehatan Berbasis Tim
No
Jenis Penugasan Total Insentif Khusus Nakes Berbasis Tim
1
Dokter Umum / Dokter Gigi
11.181.000
2
S1 + Profesi (selain dokter/dokter gigi)
9.681.000
3
S1 dan Diploma IV
7.981.000
4
D3 Tenaga Kesehatan Lain
6.255.000
19
11/3/2016
SEBARAN 120 PUSKESMAS PERBATASAN DAN PULAU TERLUAR LOKASI TIM NUSANTARA SEHAT TAHUN 2015 15 PROPINSI, 44 KABUPATEN/KOTA
1 Kab, 2 PKM
1 kab 12 PKM
1 Kab 1 PKM
5 kab 14 PKM 3 Kab 5 PKM
4 kab 9 PKM
3 kab 4 PKM 1 kab 1 PKM
KALTA RA
1 kab, 1 PKM 1 kab, 3 PKM 7 kab/kota 20 PKM
4 Kab 5 PKM
1 Kab, 1 PKM 3 kab, 12 PKM
1 Kab 1 PKM
6 kab 24 PKM
Rekrutmen dan Penempatan Tim Nusantara Sehat Tahun 2015
Pendaftar
Lulus Seleksi Tahap 1
Hadir Seleksi Tahap 2
Lulus Saleksi Tahap 2
Periode I
6.671
630
284
143
142
142
20
Periode II
11.760
1.458
999
605
553
552
100
Total Tahun 2016
18.431
2.088
1.283
748
695
694
120
Seleksi
Mengikuti Lokasi Penempatan Pembekalan Pusk
20
11/3/2016
Penempatan Tenaga Kesehatan Nusanatara Sehat Menurut Profesi Tahun 2015
NO
Penempatan Batch 1
PROPESI
Penempatan Batch 2
Jumlah Tahun 2015
1
Dokter
11
5
2
Dokter Gigi
0
1
1
3
Perawat
20
77
97
4
Bidan
20
98
118
5
Tenaga Kesehatan Masyarakat
20
95
115
6
Tenaga Kesehatan Lingkungan
20
93
113
7
Ahli Teknologi Laboratorium Medik
15
67
82
8
Tenaga Gizi
20
83
103
9
Tenaga Kefarmasian
16
142
JUMLAH
16
33
49
552
694
Rekrutmen dan Penempatan Tim Nusantara Sehat Tahun 2016 Pendaftar
Lulus Seleksi Tahap 1
Hadir Seleksi Tahap 2
Lulus Saleksi Tahap 2
Periode I
10.471
1.254
835
218
194
194
38
Periode II A
7.400
2.112
1441
297
274
272
46
Periode II B
6323
1030
691
259
262
Rencana akhir Nov 2016
47
Total Tahun 2016
24.194
4.396
2.967
774
730
Seleksi
Mengikuti Lokasi Penempatan Pembekalan Pusk
131
21
11/3/2016
Penempatan Tenaga Kesehatan Nusanatara Sehat Menurut Profesi Tahun 2016 NO
PROPESI
1
Dokter
4
16
7
27
2
Dokter Gigi
9
28
9
46
3
Perawat
28
42
45
115
4
Bidan
42
45
47
134
5
Tenaga Kesehatan Masyarakat
14
34
30
78
6
Tenaga Kesehatan Lingkungan
17
29
32
78
7
Ahli Teknologi Laboratorium Medik
22
14
20
56
8
Tenaga Gizi
31
29
42
102
9
Tenaga Kefarmasian
JUMLAH
3.2
Proses Penempatan Penempatan Jumlah Tahun Pembekalan Batch 3 Batch 4 2016 Batch 5
27
194
35
30
93
272
262
729
PENUGASAN KHUSUS INDIVIDUAL (NUSANTARA SEHAT INDIVIDUAL)
22
11/3/2016
Target Penugasan Khusus Individual Tahun 2017 – 2019 Strategi Pemenuhan Penugasan Khusus Individual
Target/Tahun 2017
2018
2019
6.000
6.000
6.000
Puskesmas dapat ditetapkan sebagai lokus Penugasan Khusus Individual, bila : 1. Ada usulan daerah, Puskesmas berada pada kawasan T/ST (ditetapkan oleh Bupati/Walikota) 2. Proses analisa lokus (Kab/Kota yang mempunyai Puskesmas T/ST, Kab/Kota Tertinggal dan Kab/Kota dengan fiskal kapasitas rendah 3. Analisa ketenagaan, kondisi puskesmas kurang dari 5 jenis tenaga kesehatan sesuai standar Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas 4. Survei lokasi (sampling)
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PENUGASAN KHUSUS BERBASIS TIM (NUSANTARA SEHAT) DAN PENUGASAN KHUSUS INDIVIDUAL Penugasan Khusus Berbasis Tim (Nusantara Sehat ) 1. Berbasis tim 2. Lokasi penempatan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan (Prioritas DTPK) 3. Puskesmas yang kosong atau kurang <= 5 jenis nakes 4. Ada usulan kebutuhan daerah 5. Penempatan sementara (2 tahun), 6. Pendaftaran online, Rekrutmen : Seleksi Tahap I dan II 7. Mou Kemenkes - daerah terkait kesiapan daerah (penyedian sarpras, insentif dan keamanan) 8. 9 jenis nakes sesuai standar PMK 75 Tahun 2014 9. Pelaksanaan melibatkan pusat dan daerah
Penugasan Khusus Individual 1. Perorangan 2. Lokasi penempatan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan (Prioritas DTPK) 3. Puskesmas yang kosong atau kurang < 5 jenis nakes 4. Ada usulan kebutuhan dari daerah 5. Penempatan sifatnya sementara (2 tahun), 6. Pendaftaran online, rekrutmen dan seleksi adminisrasi dan seleksi tes kemampuan dasar (TKD) 5. Mou Kemenkes - daerah terkait kesiapan daerah (penyedian sarpras, insentif dan keamanan serta karir pasca penempatan) 6. 9 jenis nakes sesuai standar PMK 75 Tahun 2014 7. Prioritas bagi putra/i daerah 8. Pelaksanaan melibatkan pusat dan daerah
23
11/3/2016
KRITERIA PEMILIHAN DAERAH YANG AKAN DIINTERVENSI DENGAN PENUGASAN KHUSUS INDIVIDUAL
1.
Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas dengan Kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil Sasaran Program Prioritas Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar dengan jumlah Puskesmas saat ini sebanyak 2.052 Dasar hukum : − Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencill − SK Dirjen Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.03/II/2150/2015 tentang Penetapan Kabupaten/Kota Yang Memiliki Puskesmas dengan Kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil Sasaran Program Prioritas Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar − Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas dengan kriteria T / ST dapat bertambah bila sudah ada usulan dari daerah
LANJUTAN
2.
Kabupaten/Kota yang masuk dalam kategori daerah tertinggal Dasar Hukum : Perpres Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019
3.
Kabupaten/Kota dengan fiskal kapasitas rendah Dasar hukum : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.07/2016 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah
24
11/3/2016
METODE PENETAPAN LOKUS PENUGASAN KHUSUS INDIVIDUAL A.
Prioritas I 1. Kab/Kota yang memenuhi 3 kriteria yaitu Kab/Kota yang memiliki Puskesmas dengan kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil, Kab/Kota tertinggal dan Kab/Kota dengan kapasitas fiskal rendah 2. Keberadaa 9 jenis tenaga kesehatan dan jumlahnya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas 3. Puskesmas yang telah ditempatkan NS pada batch 1, 2 dan 3 tidak diperhitungkan B. Prioritas II 1. Kab/kota yang memenuhi 2 kriteria yaitu Kab/Kota yang memiliki Puskesmas dengan kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil dan Kab/Kota Tertinggal 2. Keberadaan 9 jenis tenaga kesehatan dan jumlahnya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas 3. Kab/Kota yang telah masuk kedalam prioritas I tidak diperhitungkan 4. Puskesmas yang telah ditempatkan NS pada batch 1, 2 dan 3 tidak diperhitungkan
METODE PENETAPAN LOKUS PENUGASAN KHUSUS INDIVIDUAL C.
Prioritas III 1. Kab/kota yang memenuhi 2 kriteria yaitu Kab/Kota yang memiliki Puskesmas dengan kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil dan Kab/Kota dengan peta kapasitas fiskal rendah 2. Keberadaa 9 jenis tenaga kesehatan dan jumlahnya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas 3. Kab/Kota yang telah masuk kedalam prioritas I dan II tidak diperhitungkan 4. Puskesmas yang telah ditempatkan NS pada batch 1, 2 dan 3 tidak diperhitungkan
Catatan : Puskemas yang masuk dalam perhitungan Kab/kota pada Prioritas I, II dan III adalah Puskesmas yang sudah ditetapkan oleh Dirjen BUK dengan melalui SK Nomor HK.02.03/II/2150/2015 sebanyak 2.052 Puskesmas
25
11/3/2016
Usulan Lokus Intervensi Penugasan Khusus Individual Tahun 2016
A A
P2
P3 P1 C
B
A. Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas dengan Kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil (31 Prov, 187 Kab/kota, 2.052 Puskesmas). B. Kabupaten/kota Tertinggal (23 Prov, 122 Kab/Kota, 1.915 Puskesmas) C. Kabupaten/kota dengan Fiskal kapasitas rendah (24 Prov, 227 Kab/kota, 5.257 Puskesmas
P3= 2 kriteria A dan C, 14 Prov, 43 Kab/kota, 494 Puskesmas P1 = 3 kriteria A, B dan C, 11 Prov, 27 Kab/kota, 273 Puskesmas
P2= 2 Kriteria A dan B, 10 Prov, 26 Kab/Kota, 223 Puskesmas
SEHAT ADALAH HARTAKU, YANG HARUS KU JAGA DAN KU PELIHARA
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg
527
26