1
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRET PADA PESERTA DIDIK KELAS II SDN 1 SAWAHAN SAMPIT
SKRIPSI
OLEH : KHUSNUL KOTIMAH NPM. 12 23 14191
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PGSD 2015
2
i
3
ABSTRAK KHUSNUL KOTIMAH 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Dengan Menggunakan Media Konkret pada Peserta Didik Kelas II SDN 1 Sawahan Sampit Tahun Pelajaran 2014/2015.Skripsi. Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Pembimbing : (I) Drs. Bulkani, M.Pd, (II) Nurul Hikmah Kartini, S.Si, M.Pd Kata Kunci :Aktivitas, Kemampuan, Media Konkret. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui aktivitas peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Pada saat pembelajaran Matematika menggunakan media konkret. (2) mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan dengan menggunakan media konkret.
Metode dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan yang berjumlah 23 orang.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu Observasi dan Tes.Sedangkan teknik analisis data menggunakan rumus persentase, Ketuntasan belajar dan N-Gain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penggunaan media konkret dapat meningkatkan aktivitas peserta didik. Peserta didik mampu mencapai nilai rata- rata 50,17denganperentase 100%. (2) Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari tes awal rata- rata 51,30 menjadi 61,73 pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 85,22. Ketuntasan klasikal peserta didik juga mengalami peningkatan dari 47,83% menjadi 56,52% pada siklus I dan mengalami peningkatan 100% pada siklus II ketercapaian proses pembelajaran juga meningkat hasil N-Gain pada siklus I 0.21 meningkat menjadi 0,71 pada siklus II.
ii
4
ABSTRACT KHUSNUL KOTIMAH 2015. Efforts to Improve Ability Multiplication Counting Using Concrete Media Students at SDN 1 Sawahan Sampit Class II Academic Year 2014/2015 .Thesis. PGSD Studies Program Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah University of Palangkaraya Advisor: (I) Drs. Bulkani, M.Pd, (II) Nurul Hikmah Kartini, S.Si, M.Pd
Keywords: Activity, Learning Results, Media Concrete. This study aims to: (1) determine the activities of learners class II SDN 1 Sawahan At Math learning using concrete media. (2) to increase student learning outcomes class II SDN 1 Sawahan using concrete media.
Methods and types of research used in this research is the Classroom Action Research (CAR). Subjects in this study were students of class II SDN 1 Sawahan which amounted to 23 people. Data collection techniques in this study is observation and tests. Data analysis technique using a percentage formula, mastery learning and N-Gain.
The results showed that: (1) the use of concrete media can enhance the activity of learners. Learners are able to achieve an average value of 50.17 with perentase 100%. (2) Results of learners has increased from the initial test average 61.73 51.30 becoming the first cycle and increased in the second cycle into 85.22. Classical completeness of students also increased from 47.83% to 56.52% in the first cycle and increased 100% in the second cycle achievement of the learning process also increases the N-Gain results in the first cycle of 0.21 increased to 0.71 in the cycle II.
iii
5
persembahan Bismillahirrohmaanirrohiim... Segala puji dan syukur kupersembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi, dengan rahman rahim yang menghampar melebihi luasnya angkasa raya. Dzat yang menganugerahkan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merindu akan kemaha besarannya. Lantunan sholawat beriring salam penggugah hati dan jiwa, menjadi persembahan penuh kerinduan pada sang revolusioner Islam, pembangun peradaban manusia yang beradab Habibana wanabiyana Muhammad SAW... Tetes peluh yang membasahi asa, ketakutan yang memberatkan langkah, tangis keputus asaan yang sulit dibendung, dan kekecewaan yang pernah menghiasi hari-hari kini menjadi tangisan penuh kesyukuran dan kebahagiaan yang tumpah dalam sujud panjang. Alhamdulillah maha besar Alloh, sembah sujud sedalam qalbu hamba haturkan atas karunia dan rizki yang melimpah, kebutuhan yang tercukupi, dan kehidupan yang layak. Pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu (insyaAlloh), bila meminjam pepatah lama “Tak ada gading yang tak retak” maka sangatlah pantas bila pepatah itu disandingkan dengan karya ini. Karya ini merupakan wujud dari kegigihan dalam ikhtiar untuk sebuah makna kesempurnaan dengan tanpa berharap melampaui kemaha sempurnaan sang maha sempurna. Dengan hanya mengharap ridho-Mu semata, ku persembahkan karya ini untuk yang terkasih Ayah Ibu dan keluarga yang doanya senantiasa mengiringi setiap derap langkahku dalam meniti kesuksesan. Mohon dimaafkan bila ikhtiar anak/adik/kakak mu ini tidak maksimal sesuai yang diharapkan, semoga Allah senantiasa menjadikan kita keluarga sakinah hingga ke syurga. Untuk mu teman; sungguh, kebersamaan yang kita bangun selama ini telah banyak merubah kehidupanku. Kemarahanmu telah menuntunku menuju kedewasaan, senyummu telah membuka cakrawala dunia dan melepaskan belenggu-belenggu ketakutanku, tetes air mata yang mengalir di pipimu telah mengajariku arti kepeduliaan yang sebenarnya, dan gelak tawamu telah membuatku bahagia. Sungguh aku bahagia bersamamu, bahagia memiliki kenangan indah dalam setiap bait pada paragraf kisah persahabatan kita. Bila Tuhan memberikanku umur panjang, akan aku bagi harta yang tak ternilai ini (persahabatan) dengan anak dan cucuku kelak. Untuk mu Guru-guruku; semoga Allah SWT selalu melindungimu dan meninggikan derajatmu di dunia dan di akhirat, terima kasih atas bimbingan dan arahan selama ini. Semoga ilmu yang telah diajarkan menuntunku menjadi manusia yang berharga di dunia dan bernilai di akhirat. Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin... “Ya Allah, jadikanlah Iman, Ilmu dan Amal ku sebagai lentera jalan hidupku keluarga dan saudara seimanku”
iv
6
v
7
vi
8
KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan Kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Menggunakan Media Konkret Pada Peserta Didik Kelas II SDN 1 Sawahan Sampit”. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan bimbingan selama penyusunan skripsi. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat: 1.
Drs. H. Bulkani, M.Pd sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
2.
Drs. M. Fatchurrahman, M.Pd, M.Psi selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3.
Diplan, M.Pd sebagai Ketua Program Studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
4.
Drs. H. Bulkani, M.Pd dan Nurul Hikmah Kartini, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sampai skripsi ini selesai.
5.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kepala Sekolah SDN 1 Sawahan yang telah membantu kelancaran selama penelitian.
6.
Keluarga, bapak dan ibu guru pada SDN 1 Sawahan senantiasa memotivasi saya, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan lancar.
vii
9
7. Teman- teman mahasiswa PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang telah memberikan dukungan berupa motivasi, sharing pendapat dan hal- hal lainnya dalam rangka penulisan skripsi ini. Saya menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan skripsi ini, apabila nanti terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini, saya selaku penulis sangat berharap dari semua pihak agar dapat memberikan kiritik dan saran seperlunya. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi dan sebagai bahan pembelajaran untuk kita semua. Amin
Palangkaraya,
2015
KHUSNUL KOTIMAH NPM 12 23 14191
viii
10
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i ABTRAK ............................................................................................................ ii ABSTRACT ...................................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. v LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5 C. Batasan Masalah................................................................................. 5 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 E. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................... 6 F. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 G. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ....................................................................................... 8 1.Meningkatkan Kemampuan Berhitung ............................................. 8 a. Pengertian Kemampuan............................................................... 8 b. Pengertian Berhitung ................................................................... 9 c. Perkalian ...................................................................................... 9 2.Media Pembelajaran di SD ............................................................ 10 a. Pengertian Media ...................................................................... 10 b. Manfaat Media .......................................................................... 12 c. Prinsip-prinsip Pemilihan Media ............................................... 13 d. Pengertian Media Kongkret ....................................................... 14 e. Proses pembelajaran Menggunakan Media Kongkret ................. 16 B. Penelitian yang Relevan.................................................................... 16 C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 18 D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 20 1. Waktu Penelitian .......................................................................... 20 2. Tempat Penelitian ........................................................................ 20 B. Jenis Penelitian.................................................................................. 20 C. Kehadiran dan Peran Peneliti ............................................................. 21 D. Subjek Penelitian ............................................................................... 22
ix
11
E. Rancangan Penelitian ........................................................................ 23 1. Perencanaan Tindakan ................................................................. 23 2. Pelaksanaan Tindakan.................................................................. 23 3. Observasi (pengamatan)............................................................... 24 4. Refleksi ....................................................................................... 24 F. Teknik Pengumpulan dan Instrument ................................................ 24 1. Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................... 25 2. Instumen Pengumpulan Data ........................................................ 26 G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 31 H. Indikator Keberhasilan Penelitian ..................................................... 34 I. Jadwal Penelitian ............................................................................... 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 36 A. Deskripsi Data .................................................................................. 36 1. Deskripsi Data Awal ..................................................................... 36 2. Deskripsi Data Hasil Siklus I .......................................................... 38 3. Deskripsi Data Hasil Siklus II ........................................................ 49 B. Pengujian Hipotesis Tindakan ........................................................... 57 1. Hasil Pengamatan dan Observasi ................................................... 57 2. Nilai Hasil Belajar ......................................................................... 59 C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 61 BAB V PENUTUP ...................................................................................... 66 A. Simpulan ……………………………. ............................................... 66 B. Rekomendasi .................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
12
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Subjek Penelitian.............................................................................
22
Tabel 2. Kisi- Kisi Observasi Guru ...............................................................
27
Tabel 3. Kisi- Kisi Observasi Peserta Didik ..................................................
29
Tabel 4. Kisi- Kisi TesAwaldanTesAkhir ......................................................
31
Table 5.Kategori Gain ...................................................................................
34
Tabel 6.JadwalPelaksanaanPerencanaanPenelitian ........................................
35
Tabel 7.RekapitulasiNilaiTesAwal ................................................................
37
Tabel 8.HasilPengamatanAktivitas GuruSiklus I ...........................................
40
Tabel 9.HasilPengamatanAktivitasPesertaDidikSiklus I ................................
42
Tabel 10.RekapitulasiHasilBelajarSiklus I ....................................................
43
Tabel 11.HasilPengamatanAktivitas Guru Siklus II .......................................
51
Tabel 12.HasilPengamatanAktivitasPesertaDidikSiklus II .............................
52
Tabel 13.RekapitulasiHasilBelajarSiklus II ...................................................
53
Tabel 14.PerbandinganHasilObservasiAktivitasPesertaDidik ........................
57
Tabel 15. Data Hasil N-Gain SetiapSiklus .....................................................
60
Tabel 16.RekapitulasiNilaiTesAwal, Siklus 1dan Siklus 2 ............................
64
Tabel 17.Silabus ...........................................................................................
70
xi
13
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Bagan KerangkaBerfikir .............................................................
19
Gambar 2 SiklusPenelitianTindakanKelas ...................................................
21
Gambar 3.Diagram PersentaseAktivitasPesertaDidik ....................................
58
Gambar 4. Diagram GrafikPersentaseKetuntasanBelajar ...............................
59
Gambar 5 GrafikPerbandinganNilai N-Gain SetiapSiklus............................
61
xii
14
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.PerangkatPembelajaran ..............................................................
70
Lampiran 2.LembarPengamatan Guru danPesertaDidik ................................
96
Lampiran 3.GambaranUmumLokasiPenelitiandanFotoPenelitian .................. 112 Lampiran 4.SuratPenelitian ........................................................................... 132
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan”. Pendidikan bagi setiap warga negara pada hakekatnya adalah merupakan suatu upaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga dengan kemampuannya akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan kelak akan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan penting. Pendidikan menjadi pilar berdirinya suatu bangsa dan menentukan maju atau tidak suatu bangsa. Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan pendidikan nasional perlu diambil langkah-langkah yang memungkinkan untuk terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mau bekerja keras, tangguh penuh tanggung jawab, disiplin, bersikap inovatif dan kreatif serta sehat jasmani dan
1
2
rohani, yang kesemuanya itu dapat digali melalui pendidikan keluarga, sekolah, maupun dalam pergaulan di lingkungan masyarakat. Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai Pancasila. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skills) yang diwujudkan melalui pencapaian seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan di masa yang akan datang. Untuk itu, sekolah diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut. Dalam belajar siswa diharapkan dapat memperoleh prestasi belajar yang baik. Akan tetapi prestasi yang dicapai kadang tidak sesuai seperti yang diharapkan,. Hal ini karena daya serap masing-masing siswa berbeda dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk memperoleh prestasi yang sesuai dengan harapan, baik guru maupun siswa harus mengetahui penyebab yang mempengaruhi hasil belajar itu. Adapun salah satu pelajaran yang diharapkan mempunyai prestasi yang baik adalah pelajaran matematika. Mata pelajaran Matematika ini nantinya sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengajarannya sangat perlu kejelian atau kesungguhan agar siswa benar-benar menguasai pelajaran Matematika. Tak dapat di`pungkiri lagi bahwa matematika memang sangat diperlukan bagi siswa sebagai generasi muda yang akan menerima tanggung jawab untuk meneruskan pembangunan, maka prestasi belajar Matematika
3
perlu ditingkatkan. Dengan meningkatnya prestasi belajar Matematika berarti anak didik sebagai generasi penerus bangsa memiliki cara berpikir kritis dan logis, sehingga mereka terlatih untuk menyelesaikan masalah di masa yang ada dalam kehidupan sehari- hari dan yang akan datang. Berhitung pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar merupakan titik awal untuk mempelajari materi- materi yang lebih rumit pada tingkat selanjutnya. Berhitung perkalian bagi peserta didik kelas II adalah pelajaran yang susah, hal ini dikarenakan tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial, dan emosional. karena itu dalam pelaksanaanya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan. Dalam prosesnya berhitung juga memerlukan bimbingan dan panduan secara intensif supaya penguasaanya semakin maksimal. Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar Matematika dalam kemampuan berhitung perkalian yaitu penyampaian pelajaran Matematika yang kurang bervariatif yaitu hanya menggunakan satu metode yang mungkin dianggap para guru adalah metode paling praktis, mudah dan efisien dilaksanakan tanpa persiapan. Sehingga siswa tidak dapat menerima pelajaran yang telah diberikan guru dan berakibat hasil belajar Matematika kurang dari yang diharapkan. Menurut perkembangan siswa usia sekolah dasar pada hakekatnya berada dalam tahap operasi konkret, karena itu untuk pelajaran Matematika di sekolah dasar, terutama pada penanaman konsep perkalian bilangan sangat diperlukan media pelajaran yang tepat.
4
Berdasarkan hasil observasi pada kelas II SDN 1 Sawahan Sampit Tahun Pelajaran 2014/ 2015 dengan jumlah 23 peserta didik diketahui sebanyak 13 peserta didik memiliki kemampuan berhitung masih rendah. Kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran Matematika sangat rendah yaitu mencapai 30,00, Sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 59,00. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar mengajar kurang bervariasi, minimnya media, minimnya sarana dan prasarana , motivasi peserta didik yang masih rendah, rendahnya kemampuan berhitung peserta didik , peserta didik kurang memperhatikan sehingga materi pelajaran yang diterima kurang maksimal. Karena hal tersebut maka guru berinisiatif untuk membuat media sederhana yang mudah dicari dan terjangkau, yaitu memanfaatkan stik es krim sebagai alat bantu hitung. Stik es krim dapat juga dikatakan sebagai media konkret karena keberadaan dan bentuknya dapat dilihat dan disentuh secara langsung oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat berinteraksi secara lansung dalam proses kegiatan belajar. Benda konkret adalah salah satu media pengajaran Matematika yang digunakan untuk menjelaskan konsep perkalian atau penjumlahan berulang. Dengan media ini diharapkan siswa lebih paham dan menguasai tentang konsep perkalian atau pengertian penjumlahan berulang. Media konkret ini penulis pilih karena memiliki keunggulan yaitu memvisualkan materi yang abstrak menjadi nyata, sehingga peserta didik dapat terlibat langsung atau berinteraksi secara langsung. Disamping itu juga dengan
5
media kongkret peserta didik mendapat pengalaman secara langsung tentang konsep berhitung sebenarnya. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan kelas ( PTK ) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Media Konkret pada Peserta Didik Kelas II SDN Sawahan Sampit” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan fenomena yang diuraikan dilatar belakang maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1.
Kurangnya motivasi peserta didik pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi perkalian.
2.
Kurangnya media pembelajaran.
3.
Kurangnya sarana dan prasarana.
4.
Daya tangkap peserta didik rendah.
5.
Rendahnya kemampuan berhitung peserta didik.
6.
Rendahnya perhatian peserta didik terhadap pelajaran
C. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas terlalu jauh, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya media pembelajaran khususnya pada materi perkalian. 2. Rendahnya kemampuan berhitung peserta didik.
6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah tersebut maka dapat dirumuskan suatu masalah: 1.
Bagaimanakah aktivitas berhitung peserta didik dengan menggunakan media konkret pada peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit?
2.
Apakah ada peningkatan kemampuan berhitung menggunakan media konkret pada peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan sampit?
E. Alternatif Pemecahan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti oleh penulis, maka yang menjadi bentuk alternatif pemecahan masalah adalah: 1. Guru harus menggunakan metode yang menarik, salah satunya adalah dengan menggunakan metode permainan agar peserta didik menjadi lebih tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran dikelas. 2. Guru menciptakan media pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan penyampaian materi kepada peserta didik. 3. Guru menggunakan media konkret untuk membantu mempermudah pemahaman peserta didik. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mendeskripsikan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media konkret dalam pembelajaran pada kelas II SDN 1 Sawahan Sampit.
7
2.
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan berhitung peserta didik terhadap penggunaan media konkret dalam kegiatan pembelajaran.
G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat sebagai berikut : 1) Bagi kepala sekolah, sebagai masukan bagi kepala sekolah agar meningkatkan kinerja para guru. 2) Bagi para guru, semoga penelitian ini menjadi masukan agar lebih terampil menentukan media pembelajaran yang akan diterapkan saat kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik senang mengikuti pembelajaran dan mendapatkan hasil yang optimal. 3) Bagi peserta didik, agar lebih giat mengikuti proses belajar mengajar dan lebih memperhatikan saat guru menejlaskan pelajaran. 4) Bagi peneliti, dapat memberikan pemahaman bahwa dalam penggunaan media dapat meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik serta dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
8
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Meningkatkan Kemampuan Berhitung a. Pengertian Kemampuan Kemampuan adalah suatu keterampilan individu dalam melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Zain, (http//idtesis.com.PengertianKemampuan) berpendapat bahwa ”Kemampuan merupakan potensi yang ada berupa kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri” hal tersebut senada dengan pendapat Qodratilah, dkk (Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, 2011) “Mampu adalah kuasa, sanggup, melakukan sesuatu.kemampuan adalah kesanggupan seseorang dalam melakukan sesuatu”. Menurut Munandar (Purwanti, 2013: 17) “kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan”. Hal tersebut senada dengan Uno (2012: 78) berpendapat bahwa “kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku. Jadi kemampuan adalah kesanggupan yang dikuasai oleh anak setelah terjadi proses belajar. Kemampuan anak kelas II tentu tidak sama dengan anak pada jenjang yang lebih tinggi, mengingat usia dan kematangan berfikir anak belum maksimal.
8
9
b. Pengertian Berhitung Berhitung adalah cabang dari matematika yang digunakan untuk mengetahui banyak jumlah benda. Berhitung hamper diperlukan disemua cabang matematika. Berhitung didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang bilangan. Lebih lengkapnya, Webster’s New Third International Dictionary (http://mathischocolate.blogspot.com) Merumuskan berhitung sebagai “cabang matematika yang berkenaan dengan sifat dan hubungan bilangan-bilangan nyata dan dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian”. Dapat dikatakan bahwa berhitung adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh manusia dalam kegiatan setiap hari. Sedangkan menurut Yusuf (http://prari007luck.wordpress.com/berhitung) “ berhitung adalah salah satu cabang Matematika, ilmu hitung adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara berbagai proyek, kejadian, dan waktu”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa berhitung adalah salah satu cabang ilmu matematika yang menunjukkan suatu kegiatan atau sebuah cara menyenangkan untuk belajar memahami konsep bilangan dan untuk menjelaskan hubungan antar kejadian dan waktu.
10
c. Perkalian Menurut Muhseyo, dkk (2008:13) Mengatakan bahwa “Perkalian pada suatu bilangan dapat dapat diartikan sebagai penjumlahan yang berulang”. Sedangkan dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Perkalian “Perkalian adalah penskalaan satu bilangan dengan bilangan lain”. Operasi ini adalah salah satu dari empat operasi dasar di dalam aritmetika dasar yaitu perjumlahan, perkurangan, dan perbagian. Perkalian terdefinisi untuk seluruh bilangan di dalam suku-suku perjumlahan yang diulang-ulang; misalnya, 3 dikali 4 (seringkali dibaca "3 kali 4") dapat dihitung dengan menjumlahkan 3 salinan dari 4 bersama-sama: 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12 Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang.dimana bilangan yang berada didepan sebagai pengali dn bilangan yang dibelakang adalah yang dikalikan. 2. Media Pembelajaran di SD a. Pengertian Media Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”.Associatian for Education and communication technologi
11
AECT (Arsyad, 2010: 3-5) mendefinisikan media yaitu “segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi”. Sedangkan National Education Association NEA (Sadiman, dkk 2007: 7) mendefinisikan sebagai: benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegitan belajar, mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instructional. Menurut jennah (2009: 1) kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Hal itu sesuai dengan pendapat Arsyad (2013: 10) menyatakan bahwa media adalah “segala sesuatu yang dapat digunkan untuk menyampaikan pesan atau informasi dlam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar”. Demikian pula dengan Sadiman, dkk (2010: 7) mengungkapkan bahwa media adalah segala sesuatu yang untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Jadi,media dalam adalah suatu hal yang sangat penting sebagai penyalur materi pelajaran kepada peserta didik, sehingga peserta didik tidak hanya menerima materi berupa verbal saja,tetapi dapat dihadirkan dalam bentuk benda dan peserta didik dapat lebih berinteraksi langsung.sehingga kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efesien.
12
b. Manfaat Media Menurut Arsyad (2010: 26-27) Secara rinci menguraikan manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu: 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya, 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,ruang, dan waktu, 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa- peristiwa dilingkungan mereka, serta kemungkinan terjadinya interaksilangsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungankunjungan ke museum atau kebun binatang. Sedangkan menurut Sujana dkk (Arsyad, 2010: 24-25) mengemukakan manfaat media dalam pembelajaran yaitu: 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2. Bahan pembelajaran akan semakin lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apa lagi kalau guru mengajar dalam setiap jam pelajaran, 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainlain. Beberapa manfaat media menurut Sadiman (2010: 17) Sebagai berikut:
13
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata) 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,seperti misalnya obyek yang terlalu besar, obyek yang kecil, gerak terlalu lambat atau terlalu cepat, peristiwa yang terjadi dimasa lalu, obyek yang terlalu komplek, atau konsep yang terlalu luas. 3. Kegiatan pembelajaran menjadi bervariasi dan dapat mengatasi sikap pasif anak didik, 4. Dapat membantu pendidik dalam menghadapi perbedaan sifat, lingkungan dan pengalaman pada tiap anak didik. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan siswa dapat meningkatkan motivasi, memperjelas pesan yang diterima dan memberikan pengalaman secara langsung c. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Setiap media pembelajaran memiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan guru dapat menentukan pilihan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga media yang dipilih dapat menjadi alat bantu dan dapat mempercepat tujuan pembelajaran. Arsyad (2013: 74-76) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran yaitu sebagai berikut : 1.
2. 3. 4. 5.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua ranah kognitif, afektif, dan psikimotor. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta konsep, prinsip, atau generalisasi.. Praktis, luwes, dan bertahan. Guru terampil menggunakannya. Pengeompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.
14
6.
Mutu teknis Adapun prinsip- prinsip dalam penggunaan media yang harus
diperhatikan oleh guru agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik menurut Sudjana (Sadiman, dkk 2010 : 143-145) adalah: 1.
2.
3.
4.
Menetukan media jenis dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat , artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/ kemampuan peserta didik. Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
d. Pengertian Media Kongkret 1. Pengertian Media Konkret Kata Konkret dalam bahasa Indonesia adalah nyata benar- benar ada dapat dilihat dan diraba. Menurut Jennah (2009: 79) menyatakan bahwa Media konkret adalah ”benda yang sebenarnya, benda yang sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran”. Menurut Winataputra (2005: 9-11) menyatakan bahwa: media konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang diharapkan. Sesuai dengan pendapat diatas media konkret adalah alat bantu belajar peserta didik yang dapat dipegang dilihat dan diraba
15
keberadaannya, dan dapat menambah motivasi dan pemahaman peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. 2. Kelebihan Media Konkret Media konkret memiliki kelebihan hal tersebut sesuai dengan pendapat Moedjiono (Daryanto, 2010: 27) menyatakan bahwa media konkret memiliki kelebihan diantaranya: a. b. c. d.
Memberi pengalaman secara langsung Menyajikan secara kongkret Dapat menunjukkan objek secara utuh, baik konstruksi maupun cara kerjanya Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas Sedangkan menurut Jennah (2009: 87) menyebutkan bahwa
kelebihan menggunakan media kongkret adalah : a. b. c. d. d.
Memperjelas materi pelajaran Menimbulkan perhatian kepada subjek yang diteliti Membangkitkan minat untuk menambah pengetahuan Mendorong untuk berpikir dan menyelidiki sendiri Menyediakan bahan untuk membuat papan peragaan atau pameran
3. Kekurangan Media Konkret Adapun kekurangan media konkret menurut Daryanto (2010: 27) adalah sebagai berikut : 1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar 2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar 3. Perawatannya cukup rumit.
16
e. Proses pembelajaran Menggunakan Media Konkret Menurut Daryanto (2010: 27) yang mengemukakan langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan media kongkret adalah: 1. Guru menentukan tujuan yang ingin dicapai, materi pelajaran, serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan. 2. Media pembelajaran harus sesuai dengan ketiga hal tersebut.Pendidik dan peserta didik hadir bersama- sama berinteraksi secara langsung (face to face). Sedangkan menurut Jennah (2009: 81) mengemukakan bahwa dalam mempergunakan benda- benda nyata untuk tujuan pembelajaran, guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. 2. 3.
Benda –benda apakah yang mungkin dimanfaatkan dikelas secara efisien. Bagaimana cara agar semua benda sesuai terhadap pola belajar peserta didik. Darimana sumbernya untuk memperoleh benda- benda tersebut. Berdasarkan uraian langkah –langkah yang diungkapkan oleh
beberapa ahli diatas, maka supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif , pendidik harus dapat memlaksanakan langkah -langkah tersebut dengan baik. B. Penelitian yang Relevan Dengan menggunakan media konkret dapat membantu peserta didik memahami konsep materi dengan maksimal.Hal tersebut didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan. Menurut Yuliana (2013) menyatakan bahwa media konkret dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung pengurangan pada peserta didik kelas 2 SDN 9 Menteng Palangkaraya. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata tes pada siklus I adalah 66
17
sedangkan persentase peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 yaitu sebesar 78,94%. Pada siklus II diperoleh nilai hasil tes belajar matematika peserta didik matematika peserta didik nilai rata- rata adalah sebesar 81,23 sedangkan persentase peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 yaitu sebesar 89,47%. Anggreana (2014) menyampaikan bahwa penerapan media konkret dalam pembelajaran matematika, pada materi uang atau memecahkan masalah yang berkaitan dengan uang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SDN 6 Langkai Palangkaraya. Hasil belajar peserta didik pada siklus I rata-rata 65 dan ketuntasan klasikal 61,91% . Pada siklus II nilai rata-rata peserta didik 79 dan ketuntasan klasikal 90,47%. Hermawan (2013) mengungkapkan bahwa ada peningkatan hasil belajar matematika materi bangun ruang siswa kelas V menggunakan media konkret Peningkatan nilai rata-ratanya yaitu dari prasiklus sebesar 54,36 siklus I sebesar 68,25 dan pada siklus II menjadi 74,07 pada rentang skor nilai 0-100. Persentase ketuntasan pada prasiklus mencapai 21,43%, siklus I mencapai 75% dan pada siklus II mencapai 89,29%. Dari hasil tersebut dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus I meningkat 13,89, dari siklus I ke siklus II meningkat 5,82 dan dari prasiklus ke siklus II 19,71. Hasil akhir diketahui bahwa semua nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan siswa sudah mencapai KKM, sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui media konkret dapat meningkatkan hasil belajar matematika
18
materi bangun ruang siswa kelas V SD N Sutran Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2012/2013. C. Kerangka Berpikir Media pembelajaran merupakan hal yang terpenting dalam proses meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dengan media pembelajaran peserta didik dapat menyerap materi pelajaran dan dapat meningkatkan pemahamannya dengan baik. Akan tetapi sebagian pendidik masih belum semua menggunakan media dalam kegiatan proses belajar mengajarnya karena dilatar belakangi kemampuan guru tersebut dalam pemahaman tentang media masih kurang maksimal. Pada pelajaran matematika khususnya perkalian media memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu peserta didik memahami konsep perkalian. Media konkret pada peserta didik kelas II memiliki peran penting dalam membantu pemahaman peserta didik dan kegiatan belajar mengajar menjadi hidup sehingga hasil belajar juga mengalami peningkatan. Berdasarkan dari tiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan bantuan media konkret pada pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik dan mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Berdasarkan uraian diatas maka alur berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:
19
Kondisi awal peserta didik
Guru belum menggunakan media pembelajaran
Guru menggunakan media konkret dalam pembelajaran
Tindakan
1. Pemahaman peserta didik rendah 2. Peserta didik kurang tertarik terhadap materi Siklus I
Belum berhasil
Siklus II 1. Hasil belajar meningkat 2. Aktivitas peserta didik meningkat
Kondisi akhir peserta didik
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir D.Hipotesis Tindakan Menurut Sugiyono (2008: 96) “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Dalam pembelajaran menggunakan media konkret diharapkan peserta didik. 1.
Aktifitas peserta didik meningkat saat diterapkan media konkret dalam pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika kelas II SDN 1 Sawahan Sampit.
2.
Ada peningkatan kemampuan berhitung setelah diterapkan media konkret mata pelajaran matematika kelas II SDN 1 Sawahan Sampit.
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari tahun pelajaran 2014/2015. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Sawahan Sampit semester genap tahun ajaran 2014/2015.yang beralamat di Jalan Tjilik Riwut KM 01 No 13 Sampit. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Menurut Kunandar (2010: 45), Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran. Hal senada juga diungkapkan oleh Wardani (2008: 1) yang menyatakan bahwa” penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”. 20
21
PTK ini akan dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Menurut Kemmis & MC. Taggrat (Kunandar, 2012: 70-75) bahwa” Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) pengamatan (observasi) 4) Refleksi”. Secara detail, prosedur penelitian dalam bentuk bagan berikut : Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Observasi Perencanaan Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Observasi
Berhasil
Belum Berhasil
Berhenti Siklus n
Gambar 2: Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Sumber: Kemmis & MC. Taggrat (Kunandar, 2012: 70-75)
C. Kehadiran dan Peran Peneliti Peneliti adalah guru pengajar pada sekolah yang diteliti, yang mana dalam penelitian ini guru menyampaikan materi dengan menggunakan media konkret sebagai media pembelajaran di SDN 1 Sawahan Sampit, sehingga
22
peneliti merasakan langsung masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran tersebut. Peneliti menjadi instrumen inti dalam penelitian dengan dibantu oleh beberapa observer yang merupakan teman sejawat peneliti. Dalam hal ini kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat peneliti disini tepat karena ia menjadi segala-galanya dari keseluruhan proses penelitian. Kehadiran penelitilam penelitian ini disamping sebagai instrumen juga menjadi faktor penting dalam keseluruhan kegiatan penelitian ini, karena kedalaman serta ketajaman menganalisa tergantung pada peneliti. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada kegiatan ini adalah peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan sampit yang berjumlah 23 siswa dengan komposisi Laki-laki 11 siswa dan Perempuan 12 siswa Tabel 1 Subjek Penelitian
No 1
Kelas II
Banyak subjek Laki-laki 11
Sumber: TU SDN 1 Sawahan Sampit
Perempuan 12
Jumlah 23
23
E. Rancangan Penelitian 1. Perencanaan Tindakan Pedoman perencanaan lebih dahulu melakukan langkah- langkah sebagai berikut : a. Mengurus administrasi dan surat izin penelitian b. Menyusun rencana persiapan pembelajaran (RPP) dan mengembangkan skenario pembelajaran yang menggunakan media konkret. c. Menyiapkan skenario pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yang menggunakan media konkret. d. Menyiapkan dan mengembangkan format observasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RPP pembelajaran yang telah disusun sebagai berikut : a. Guru menjelaskan materi pelajaran. b. Guru menyampaikan cara penggunaan media konkret kepada peserta didik c. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi dan cara menghitung menggunakan media konkret. d. Guru menentukan tujuan dari media kongkret kepada peserta didik.
24
e. Guru mengemukakan masalah yang akan dilaksanakan dan memberi pengarahan seperlunya mengenai cara- cara pemecahannya. f. Guru merumuskan masalah sejelas- jelasnya agar mudah dipahami dengan baik oleh peserta didik. g. Guru membimbing dan membantu peserta didik dalam menghitung menggunakan media konkret. h. Setelah dilakukan koreksi maka dibuat kesimpulan dari hasil- hasil tugas peserta didik tersebut. 3. Observasi (pengamatan) b. Melaksanakan observasi dengan menggunakan format penilaian yang telah dikembangkan pada perencanaan. c. Memberi nilai pada hasil pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi a. Melakukan evaluasi. b. Merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan berikutnya c. Menentukan media yang akan digunakan dalam tindakan berikutnya. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam kegiatan belajar dan Tes digunakan untuk menetahui kemampuan peserta didik secara kognitif.
25
Tes dalam penelitian ini menggunakan soal-soal tertulis dalam bentuk essay, yang disusun berdasarkan SK dan KD yang tercantum dalam silabus kelas II sekolah dasar. 1. Teknik pengumpulan data a. Observasi Menurut Sahertian (2010: 55) observasi adalah pengamatan hasil belajar untuk pendidik dan peserta didik dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan peserta didik dan pendidik. Penelitian ini diperlukan dua orang pengamat, pengamat satu untuk mengamati aktivitas guru, sedangkan pengamat dua untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran.Adapun untuk pengamatan tersebut menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Dari pendapat ahli di atas maka observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung kemudian dicatat sesuai kenyataan yang ada. b. Tes Tes dalam penelitian ini merupakan tes hasil belajar yang digunakan mengumpulkan data tentang hasil belajar Matematika dengan menggunakan media konkret Menurut Suryanto (2009:13) berpendapat bahwa: tes adalah seperangkat pertanyaan yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang sifat atau atribut pendidikan dimana dalam setiap butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban yang dianggap benar. Tes awal dan tes akhir dalam penelitian ini menggunakan soal essay dengan soal sebanyak 10 butir soal.
26
2. Instrumen Penelitian a. Observasi Observasi adalah pengamatan hasil belajar untuk pendidik dan peserta didik dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan peserta didik dan pendidik pada pembelajaran Matematika. Instrumen adalah salah satu alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam proses pengumpulan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objek. Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen tes , instrumen tes dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes tertulis dalam bentuk essay diberikan kepada peserta didik pada awal penelitian dan pada akhir tindakan sebagai bukti yang menunjukkan ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran perkalian melalui penerapan media konkret. b. Tes Awal Tes awal dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik pada tahap awal, dan kemudian dijadikan sebagai bahan pembandingan. Adapun bentuk soal tes awal ini adalah essay yang disusun berdasarkan SK dan KD yang sesuai. c. Tes Akhir (Post Tes) Tes akhir yang ada pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan peserta didik setelah menerima materi pembelajaran dengan menggunakan media
27
kongkret.Soal-soal pada tes ini berupa soal essay yang disusun oleh peneliti berdasarkan peraturan yang sesuai. Soal Pre Tes 1. 2 x 3 =…….
6. 4 x 6 =…….
2. 3 x 4 =…….
7. 5 x 5 =……
3. 2 x 7 =…….
8. 2 x 9 =…..
4. 4 x 5 =…….
9. 5 x 6 =……
5. 3 x 8 =…….
10.4 x 4 =….. Soal Post Tes
d.
1.
2 x 5 =…..
6.
7 x 3 =…..
2.
3 x 3 =…..
7.
5 x 6 =…..
3.
2 x 9 =…..
8.
8 x 6 =…..
4.
4 x 9 =…..
9.
5 x 7 =…..
5.
3 x 4 =…..
10. 9 x 5 =…..
Kisi-kisi observasi Tabel 2 Kisi-Kisi Observasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran
No 1
Tahap Pembelajaran Kegiatan Awal
Aktivitas guru 1.
Guru mengucapkan salam kepada peserta didik.
2.
Guru mengkondisikan kelas dengan cara mengatur mereka
1
Kemunculan 2 3 4
28
No
Tahap Pembelajaran
Aktivitas guru agar tertib sebelum mengajar. 3.
Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai
2
Kegiatan inti
(Eksplorasi) 1.
Guru menunjukkan contoh perkalian .Selanjutnya menanyakan kepada peserta didik tentang kejadian sehari- hari yang berhubungan dengan perkalian.
(Elaborasi) 1.
Guru menyampaikan materi yang dibahas pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2.
Guru memberikan contoh menghitung perkalian dengan menggunakan stik es krim.
3.
Guru membagikan LKPD kepada
4.
peserta didik
5.
Guru membimbing Peserta Didik apabila terdapat kesulitan dalam mengerjakan LKPD.
6.
Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang hasil pekerjaannya baik dan sangat baik dalam kegitan belajar mengajar tersebut.
1
Kemunculan 2 3 4
29
No
Tahap Pembelajaran
Aktivitas guru 7.
1
Kemunculan 2 3 4
Guru membagikan lembar soal test
(Konfirmasi) 1.
Dengan melibatkan peserta didik guru menutup pelajaran dengan cara menarik kesimpulan materi hari ini.
3
Kegiatan Penutup
1.
Guru memberikan motivasi agar pesrta didik belajar lagi dirumah serta mengulang pembelajaran yang telah disampaikan agar dapat mengerti pembelajaran atau materi yang selanjutnya.
2.
Guru mengucapkan salam.
Keterangan bagi pengamat dalam menilai 1 : tidak dilakukan sama sekali (tidak baik) 2 : dilakukan sebagian kecil (kurang baik) 3 : dilakukan sebagian sesuai prosedur ( cukup baik) 4 : dilakukan sesuai prosedur (baik)
Tabel 3 Kisi-Kisi Observasi Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran No 1
Tahap Pembelajaran
Aktivitas Peserta Didik
Kegiatan
1. Peserta didik menjawab salam.
Awal
2. Peserta didik mengatur tempat duduk.
Kemunculan 1
2
3
4
30
No
Tahap Pembelajaran
Aktivitas Peserta Didik 3. Peserta didik berdoa sebelum mulai kegiatan belajar
2
Kegiatan inti
(Eksplorasi) 1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi yang akan di pelajari hari ini. (Elaborasi) 1.
Peserta didik menyimak materi pelajaran yang disampaikan guru .
2.
Peserta didik mencoba menghitung perkalian menggunakan stik es krim dengan teliti seperti yang dijelaskan guru
3.
Peserta didik mengerjakan LKPD.
4.
Peserta didik mendapat bimbingan dari guru .
5.
Peserta didik menerima penghargaan dari guru ketika dapat mengerjakan soal baik.
6.
Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru.
(Konfirmasi) 1.
Peserta didik ikut menyimpulan materi dengan bimbingan guru
Kemunculan 1
2
3
4
31
No 3
Tahap Pembelajaran
Kemunculan
Aktivitas Peserta Didik
1
Kegiatan
1.
Peserta didik termotivasi
Penutup
2.
Peserta didik menjawab salam
2
3
4
Keterangan bagi pengamat dalam menilai 1 : tidak dilakukan sama sekali (tidak baik) 2 : dilakukan sebagian kecil (kurang baik) 3 : dilakukan sebagian sesuai prosedur ( cukup baik) 4 : dilakukan sesuai prosedur (baik) Tabel 4 Kisi –kisi tes awal dan tes akhir
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Melakukan perkalian dan pembagian sampai dua angka
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua angka Jumlah Soal G. Teknik Analisis Data
Indikator Menghitung perkalian hasilnya sampai 50
No Butir Soal
Jumlah Soal
1,2,3,4,5 ,6,7,8,9, 10
10
10
10
1. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus: X= Keterangan : X = Rata-rata ∑x = Jumlah seluruh data n = Jumlah peserta didik
Sumber: Furqon (2008:36)
32
2.
Ketercapaian Rata-rata Proses Pembelajaran Menurut Santyasa (Nurfitriana 2013: 44) kriterian penilaian aktivitas proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
3.
85 – 100
=
Sangat tercapai
75 – 84
=
Tercapai
60 – 74
=
Cukup Tercapai
40 – 59
=
Kurang Tercapai
0 – 39
=
Sangat Kurang Tercapai
Menilai Ketuntasan Hasil Belajar Daya serap individual, seorang peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor > 59 dari skor maksimal 100. Daya serap klasikal jika satu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat skor minimal mencapai >85% peserta didik yang telah mencapai skor 59 dari skor maksimal. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: TB =
s 59 x100% n
Sumber :Suhardi R. (Thresie Astrea 2012)
Keterangan :
s 59
= Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar dari Atau sama dengan 59.
n
= Banyak Peserta didik
100%
= Bilangan tetap
TB
= Ketuntasan Belajar
33
Dengan kritera sebagai berikut: 85 – 100
= Sangat tercapai
75 – 84
= Tercapai
60 – 74
= Cukup Tercapai
40 – 59
= Kurang Tercapai
0 – 39
= Sangat Kurang Tercapai
3. Aktivitas Proses Pembelajaran Menganalisis hasil penilaian yang diberikan oleh pengamat terhadap kemampuan guru dalam mengelola yaitu digunakan rumus: P=
× 100%
Keterangan : P
= Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik
F
= Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
N
= Jumlah seluruh peserta didik
Dengan kategori sebagai berikut: Kurang Baik
= 1 – 1,9
Cukup Baik
= 2 – 2,9
Baik
= 3 – 3,9
Sangat Baik
=4
(Budininggarti dalam Nurfitriana, 2013:45)
34
4. Menilai Tingkat Ketercapaian Siklus Tindakan Menentukan tingkat ketercapaian proses pembelajarandapat digunakan teori Gain ternomalisasi (N-Gain) yang diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut : N-Gain =
Spostest Spretest S max Spretest
Keterangan : Spretest = Skor pre – test Spost
= Skor post – test
Smax
= Skor Maksimum
Kategori Gain ternormalisasi disajikan sebagai berikut: Tabel 5 Nilai N – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi Rata – rata N – Gain Ternormalisasi 0,70 N Gain 0,30 N Gain 0,70 N Gain 0,30
Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah
Sumber: Hake (Rosita,2014) H. Indikator Keberhasilan Penelitian Untuk melihat tingkat keberhasilan dari penelitian ini dengan indikator Keberhasilan penelitian sebagai berikut: 1. Akivitas dianggap baik jika setiap peserta didik memperoleh: a.
Mencapai skor rata-rata ≥ 39 dan kategori rata-rata 3
b.
Persentase aktivitas peserta didik sebesar 85%
35
2. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika dianggap meningkat jika peserta didik memperoleh: a.
Skor kriteria ketuntasan minimal 59.
b.
Skor kriteria ketuntasan klasikal 85 %
I. Jadwal Penelitian Adapun jadwal penelitian yang peneliti laksanakan adalah sebagai berikut : Tabel 6 Jadwal pelaksanaan perencanaan penelitian No Kegiatan A.Tahap Persiapan 1 Penyusunan proposal 2 Seminar proposal 3 Revisi proposal 4 konsultasi skripsi 5 Menyusun instrument dan revisi 6 Pelaksanan penelitian 7 Analisis data 8
Ujian skripsi
Febr- Mar √ √ √
April
Juli
Agus-Des Jan –Feb
Mar- Apr
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Awal Data awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang dijadikan topik pembelajaran sebelum penelitian tindakan kelas. Data awal tersebut adalah 23 orang peserta didik terdapat 11 orang peserta didik yang mendapatkan skor hasil Matematika masih rendah yakni kurang dari KKM. Dengan kondisi demikian peneliti yang juga merangkap sebagai guru kelas tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui penyebab rendahnya kemampuan peserta didik khususnya pada mata pelajaran Matematika. Jika penyebab kurangnya pemahaman peserta didik dapat diketahui, maka diharapkan kemampuan peserta didik dapat meningkat. Berikut disajikan rekapitulasi hasil belajar (tes awal) peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit sebelum dilakukan perlakuan pada mata pelajaran Matematika dengan materi pokok perkalian dapat dilihat pada table 7 berikut ini
36
37
Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Peserta didik SDN 1 Sawahan Sampit Tes Awal (Sebelum mendapat perlakuan) No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Jumlah Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal
Skor Nilai Tes Awal 50 20 30 50 60 30 60 70 60 70 60 70 70 50 40 40 60 40 70 40 50 30 60 1180 51,30 47,83%
Ketuntasan ≥59 tuntas ≤59 belum tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Kurang tercapai
38
Berdasarkan hasil tes awal peserta didik rata-rata 47,83 % yang menyatakan bahwa 10 orang peserta didik tuntas sedangkan 13 orang tidak tuntas. Pada table 7 terlihat nilai Matematika peserta didik kelas II belum tuntas, untuk mencapai suatu peningkatan hasil belajar peserta didik agar lebih baik lagi, maka guru merencanakan untuk menggunakan media konkret sebangai media pembelajaran. Selanjutnya guru menyusun kegiatan pembelajaran dalam II siklus dengan secara bertahap, jika siklus I belum mencapai target yang ingin dicapai ataupun guru belum merasa puas dengan apa yang didapat maka guru akan mengadakan siklus II. Pada setiap siklus terdapat terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. 2.
Deskripsi data siklus I Pembelajaran siklus I dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah ditentukan. Siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Januari 2015 pada pukul 06.45- 08.30 Wib. Pelaksanaan siklus I terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan tindakan Pada tahap perencanaan data yang diperoleh berupa : Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya mencakup skenario pembelajaran yang akan diimplementasikan,seperangkat instrument
39
yang akan digunakan untuk pengumpulan data, dan data pendukung pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS). b. Pelaksanaan tindakan 1) Kegiatan Awal (5 Menit) Pada tahap ini guru memasuki ruang kelas dengan mengucapkan salam dan mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. 2) Kegiatan inti (95 Menit) Guru menanyakan seputar masalah perkalian dengan kehidupan sehari- hari untuk mengetahui pengetahuan peserta didik seputar perkalian dalam kehidupan nyata. Menjelaskan hakekat perkalian merupakan penjumlahan berulang dengan menggunakan media konkret. Memberi contoh penggunaan media stik es krim dalam proses menghitung berulang. Memberi kesempatan peserta didik untuk mencoba menghitung dengan bantuan stik es krim, mengamati proses belajar peserta didik dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan. Guru memberi soal tes akhir untuk mengetahui sejauh mana pesrta didik memahami konsep perkalian yang telah diajarkan 3) Kegiatan Akhir (5 Menit) Pada tahap ini guru memberikan kesimpulan materi sebelum pelajaran berakhir dan mengucapkan salam.
40
c. Observasi Siklus I Pengamatan atau observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data temuan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus I, terlihat pembelajaran belum terlaksana maksimal oleh guru karena masih banyak ditemukan beberapa kelemahan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Dalam penelitian ini observasi dilaksanakan dalam 3 aspek, yaitu Aktifitas guru, peserta didik dan hasil belajar peserta didik 1. Pengamatan terhadap aktivitas guru Berdasarkan pengamatan observasi terhadap aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan materi perkalian dengan menerapkan media konkret pada siklus I, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 8 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Pada proses pembelajaran Siklus I Skor P1
Skor P2
R
Aktifitas guru 1 Guru mengucapkan salam
4
4
4
2
3
3
3
Sangat Baik Baik
3
3
3
Baik
3
2
2.5
3
3
3
NO
3 4 5
Aktifitas yang diamati
Mengkondisikan peserta didik dengan cara mengatur tempat duduk peserta didik agar tertib sebelum belajar Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan materi
Ket
Cukup Baik Baik
41
NO
6
7
8 9
10 11
12
13
Aktifitas yang diamati
perkalian dengan menghubungkan pengalaman sehari- hari Guru memberi contoh cara menghitung perkalian dengan menggunakan stik es krim Guru memberi kesempatan kepada peserta didik mengerjakan perkalian dengan bantuan stik es krim Guru memberikan LKPD kepada speserta didik Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan Guru membagikan lembar soal kepada peserta didik Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang mendapatkan hasil terbaik Guru beserta peserta didik menyimpulkan materi pelajaran Guru mengucapkan salam Jumlah Rata-rata Rata-rata kategori (XR) Kategori
P1 : Pengamat 1 (Jaituniah, S.Pd.SD ) P2 : Pengamat 2 (Hamsyah, S.Pd.SD) R : Rata-rata XR : Rata-rata kategori 1 : Kurang baik 2 : Cukup baik 3 : Baik 4 : Sangat baik
Skor P1
Skor P2
R
2
2
2
Cukup Baik
3
3
3
Baik
4
4
4
2
2
2
Sangat Baik Cukup Baik
3
3
3
Baik
3
3
3
Baik
3
3
3
Baik
3 39 3
Ket
3 3 38 38,5 2,92 2,88 2,96 Cukup Baik
Baik
42
Dari data tabel 8 dapat diketahui jumlah pengamatan aktivitas guru pada siklus I yang diamati observer rata-rata 2,96 dari skor maksimal 52 masuk dalam kategori cukup baik. 2. Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik. Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Individual Dalam proses pembelajaran Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kode Peserta didik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
P1
P2
26 26 26 39 39 39 26 39 39 39 26 39 39 39 26 26 39 39 39 39 39 26 26 Jumlah Rata-rata
26 26 26 39 26 39 26 39 39 39 26 39 39 39 26 26 39 39 39 39 39 26 26
Rata Rata 26 26 26 39 39 39 26 39 39 39 26 39 39 39 26 26 39 39 39 39 39 26 26 741 32,22
Keterangan T
TT √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14 60,86%
√ √ 9 39,13 %
Dari data tabel 9 dapat diketahui jumlah pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus I yang diamati observer rata-rata 32,22 dengan persentase ketuntasan sebesar 60,86% yaitu sebanyak 14 peserta didik dinyatakan tuntas, dan 39,13% atau 9 peserta didik
43
dinyatakan tidak tuntas. Pada siklus I aktivitas peserta didik belum dapat dinyatakan tuntas karena dalam penelitian ini nilai ketuntasan peserta didik ditetapkan sebesar ≥ 85% dengan skor 3 dan kategori baik.Pada akhir pertemuan siklus I, peneliti memberi evaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan perkembangan kemampuan peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit dalam memahami materi Perkalian. Berdasarkan hasil observasi yang dilakuakan terhadap pelaksanan tindakan pada siklus I dapatdikemukakan dalam table dibawah ini. 3. Hasil belajar siklus 1 Tabel 10 Rekapitulasi nilai hasil belajar siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Siklus I 50 50 50 60 70 50 40 90 80 80 50 80 90 70 50 50 60 50 90 60
Ketuntasan ≥59 tuntas ≤59 belum tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
44
No
Nama
21 U 22 V 23 W Jumlah Rata-rata Ketuntasan Klasikal
Siklus I 50 50 50 1420 61,73 56,52%
Ketuntasan ≥59 tuntas ≤59 belum tuntas √ √ √ 13 10 Kurang Tercapai
d. Analisis Untuk melihat persentase peningkatan hasil belajar persiklusnya menggunakan ketuntasan belajar setiap akhir siklus dengan rumus sebagi berikut: 1. Menghitung rata- rata kelas Untuk menghitung rata- rata kelas digunakan sebagai berikut: X= X= X = 61,74 2. Menghitung ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal Adapun untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal dari hasil tes siklus I ini, peneliti menggunakan rumus persentase, yaitu sebagai berikut : TB = TB =
s 59 x100% n
× 100
TB = 56,52%
45
Dari rumus tersebut, maka diperoleh nilai persentase ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 56,52%. Nilai tersebut belum mencapai syarat ketuntasan belajar klasikal dengan nilai persentase yaitu minimal 85% dan KKM 59 sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan secara klasikal belum tuntas. Ketentuan nilai persentase minimal tersebut berdasarkan ketentuan dari sekolah SDN 1 Sawahan Sampit. 3. Menghitung peningkatan hasil belajar dengan rumus : N-Gain =
N-Gain =
N-Gain =
N-Gain = 0,21 (Rendah) e. Indikator Keberhasilan Penelitian 1.
Aktivitas Peserta didik Aktivitas peserta didik yang diobservasi ada 13 kategori, dari 13 kategori hanya 14 peserta didik yang mampu mencapai nilai rata rata baik atau 3, yaitu kategori menjawab salam, mencoba menghitung, mengerjakan LKPD dan mengerjakan soal.9 kategori yang lain peserta didik masih berada pada tingkat cukup baik, yaitu kategori merapikan tempat duduk, berdoa, menyimak guru, tanya jawab dengan guru menyimpulkan materi. Hal itu terjadi karena kegiatan pembelajaran
46
dilaksanakan pada jam pertama, kurangnya media pembelajaran dan kemampuan guru dalam menjelaskan menggunakan materi masih kurang. Peserta didik memperoleh persentase aktivitas sebesar 60,86 %. Dari semua perolehan hasil observasi aktivitas peserta didik diatas belum dikatakan tercapai karena peneliti menargetkan skor rata- rata hasil observasi yang diperoleh peserta didik ≥39 dengan kategori ≥3 (baik) dan persentase yang diperoleh 85%. 2.
Hasil belajar peserta didik a.
Peserta didik Yang memperoleh nilai mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan sekolah 59 hanya 11 orang peserta didik dari jumlah keseluruhan 23 peserta didik.
b.
Tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai dari pretes 47,83% menjadi 56,52% pada siklus I, dan belum dikatakan tercapai karena peneliti menargetkan ketuntasan klasikal yang dicapai peserta didik 85%.
e. Refleksi Siklus I merupakan awal suasana dalam proses belajar mengajar belum ada perkembangan, masih ada peserta didik yang ramai dan tidak memperhatikan pelajaran dari peneliti. Hal ini terjadi karena peneliti masih belum maksimal dalam kegiatan pembelajaran.
47
1)Peserta didik belum mengikuti instruksi guru dalam proses pembelajaran dan masih banyak peserta didik yang belum membawa media sebagai alat berhitung. 2)Dalam berdoa peserta didik kurang khusuk masuk jadwal jam pertama pembelajaran jadi masih ada yang terlambat masuk ke dalam kelas. Begitu juga dengan merapikan tempat duduk juga masih kurang sempurna. 3)Dalam menjawab pertanyaan peserta didik masih kurang hal ini dikarenakan peserta didik masih belum mengerti tentang materi pelajaran.Dalam menyimak materi peserta didik masih ada yang sambil bermain. Hal ini disebabkan karena guru belum sempurna dalam menjalankan sekenario pembelajaran .Peserta didik masih mengalami kendala dalam mengerjakan soal karena sebagian peserta didik ada yang tidak membawa media dari rumah.sehingga mengganggu konsentrasi teman sebangku dalam mengerjakan soal. Peserta didik masih kurang aktif dalam pembelajaran siklus I. Adapun ketuntasan belajar meningkat dari 43,47% menjadi 47,82% pada siklus I belum dapat dikategorikan belum tuntas karena dalam penelitian ini menargetkan ketuntasan klasikal peserta didik 85%. Aktivitas peserta didik 30,76% juga belum dikategorikan tuntas karena peneliti menargetkan 85%. Akan tetapi peneliti yakin bahwa dengan menggunakan media konkret dapat meningkatkan kemampuan peserta didik pada mata pelajaran Matematika
48
khususnya materi perkalian di kelas II. Peneliti akan memperbaiki segala kekurangan di siklus I. Dimana kekurangan guru dalam siklus I adalah: 1.
Guru kurang maksimal dalam menjelaskan cara penggunaan media konkret sebagai alat bantu hitung.
2.
Guru tidak membawa media.
3.
Guru kurang memotivasi peserta didik sehingga saat pembelajaran berlangsung peserta didik asik dengan dirinya sendiri dan kurang memperhartikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka hal-hal yang perlu diperbaiki di siklus II yaitu: 1.
Memperbaiki RPP disesuaikan dengan keperluan.
2.
Membawa media
3.
Perlu ditingkatkan kembali latihan untuk peserta didik yang kurang pemahamannya.
4.
Perlu ditingkatkan kembali dalam mengkondisikan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
5.
Perlu ditingkatkan pemberian motivasi kepada peserta didik supaya lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian peneliti akan memperbaiki kekurangan di siklus I dan akan diperbaiki di siklus II.
49
3. Deskripsi Data Hasil Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pada siklus II masih sama dengan siklus I. Hanya ada penekanan pada hal-hal yang dianggap kurang ditambahkan dengan hal yang dianggap perlu. Sebelum memulai pembelajaran pada siklus II peneliti memberi motivasi kepada peserta didik agar mampu meningkatkan kembali nilainya agar lebih tinggi lagi dari sebelumnya. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pembelajaran Siklus II berpedoman pada RPP yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan kelas (PTK) di Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Januari 2015 pada pukul : 06.45 – 08.30 WIB. Langkah-langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran masih sama dengan siklus I hanya saja peneliti lebih menekankan lagi pada bimbingan kepada peserta didik dalam menggunakan media sebagai alat bantu hitung. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II terdiri dari 4 komponen perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi, materi Berikut uraian mengenai kegiatan pembelajaran Siklus II 1. Kegiatan awal (5 menit), Pada tahap ini guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam, mengkondisikan ruangan agar peserta didik merapikan tempat duduknya dan menyampaikan Tujuan Pembelajaran.
50
2. Kegiatan Inti (95 menit) Pada tahap ini guru menanyakan seputar materi yang hendak diajarkan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik, memberikan penjelasan materi perkalian menggunakan media konkret. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang beberapa pertanyaan mengenai materi perkalian. Guru mengarahkan dan mengamati peserta didik ketika mengerjakan contoh soal 3. Penutup Tahap ini guru memberikan evaluasi dan membagikan soal-soal dan memberikan waktu kepada peserta didik untuk mengerjakan soal. Guru membimbing peserta didik dan mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. c. Observasi (Pengamatan) Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data temuan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II, terlihat Kegiatan Belajar Mengajar mulai lebih baik dilaksanakan. Berdasarkan pengamatan observasi terhadap aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan materi perkalian dengan menggunakan media konkret pada siklus II, maka diperoleh hasil seperti pada table 11 berikut ini :
51
Tabel 11 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Siklus II
No
1 2
3
4
5
6
7
8
9 10 11
12 13
Aktivitas yang Diamati Aktivitas Guru Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam Mengkondisikan ruangan agar peserta didik merapikan tempat duduknya Guru menngajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan mengaitkan pengalaman seharihari Guru memberikan informasi tentang perkalian /penjelasan materi dengan menggunakan media konkret Guru mejelaskan materi perkalian dengan bantuan stik es krim Guru membagikan LKPD kepada peserta didik secara individual Guru mengarahkan dan memberi bimbingan pada peserta didik yang masih mengalami kesulitan Guru memberikan pujian pada peserta didik Guru memberikan evaluasi dengan membagikan soal-soal Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama Guru memberi motivasi kepada peserta didik Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
Skor P1
Skor P2
R
4
4
4
3
4
3,5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
No
Aktivitas yang Diamati Jumlah Rata-rata Rata-rata Kategori (XR) Kategori
Keterangan : P1 : Pengamat 1 (Jaituniah, S.Pd) P2 : Pengamat 2 (Hamsyah, S.Pd) R : Rata-rata XR : Rata-rata kategori
1 2 3 4
Skor P1
Skor P2
R
51 3,92
52 4,00 3,96 Baik
51,5 3,88
: Kurang baik : Cukup baik : Baik : Sangat baik
Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Individual Dalam proses pembelajaran Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kode Peserta didik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W
P1
P2
39 52 52 50 50 50 50 50 50 50 52 50 52 52 51 52 51 50 51 52 49 50 50 Jumlah Rata-rata
48 52 52 52 50 52 49 50 51 51 52 51 51 52 52 51 50 49 49 52 39 50 49
Keterangan
Rata Rata
T
TT
43,5 52 52 51 50 51 49,5 50 50,5 50 52 50,5 51,5 52 51,5 51,5 50,5 49,5 50 52 44 50 49,5 1154 50,17
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 100%
-
53
Keterangan : P1 : Pengamat 1 (Jaituniah, S.Pd.SD ) P2 : Pengamat 2 (Hamsyah, S.Pd.SD) R : Rata-rata XR : Rata-rata kategori 1 : Kurang baik 2 : Cukup baik 3 : Baik 4 : Sangat baik Dari data table 12 dapat diketahui jumlah pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus II yang diamati observer rata-rata 50,17 jumlah skor keseluruhan 1154 dengan persentase yang diperoleh sebesar 100%. 1. Hasil Belajar Siklus II Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran hasil yang diperoleh dengan menggunakan tes untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang diperoleh peserta didik setelah dilaksanakannya siklus II. Bentuk tes ini sama dengan yang diberikan pada tes siklus I yaitu berjumlah 10 soal essay. Adapun data hasil belajar siklus II ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 13 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II No
Kode Nama
Siklus II
1 2 3 4 5
A B C D E
70 90 80 90 90
Ketuntasan 59=T 59 BT √ √ √ √ √
-
54
No
Kode Nama
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Jumlah Rata-rata Ketuntasan Klasikal
Siklus II 90 90 90 90 80 90 90 90 90 90 90 90 90 70 80 70 90 70 1960 85,22 100 %
Ketuntasan 59=T 59 BT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 0 Sangat Tercapai
d. Analisis Untuk melihat persentase peningkatan hasil pembelajaran menggunakan ketuntasan persiklusnya menggunakan ketuntasan belajar setiap akhir siklus dengan rumus sebagai berikut: 1. Menghitung rata- rata kelas Untuk menghitung rata-rata kelas (mean) digunakan rumus sebagai berikut: X= X= X = 85,22 2. Menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal TB =
× 100%
55
TB =
× 100%
TB = 100% 3. Menghitung peningkatan hasil belajar dengan rumus : N-Gain Siklus II = N-Gain Siklus II = N-Gain Siklus II= N-Gain Siklus II= 0,71 (Tinggi) Berdasarkan hitungan diatas nilai rata-rata kelas adalah 85,22 ketuntasan klasikal adalah 100%, serta hasil peningkatan belajar dengan rumus N-Gain 0,71 dengan kategori tinggi. Data ini menunjukkan hasil belajar yang ingin dicapai memenuhi target ketuntasan belajar yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu 85%. e. Ketercapaian Indikator 1.
Aktivitas peserta didik Aktivitas peserta didik ada 13 kategori yang diobservasi dari semua kategori peserta didik mampu mencapai skor rata-rata 50,17 dengan kategori 3 (baik) untuk semua kategori, sedangkan persentase aktivitas peserta didik sebesar 100% itu berarti aktivitas peserta didik sudah mencapai target yang diinginkan yaitu ≥39 dengan kategori rata-rata ≥3 dan persentase diperoleh 85%.
56
2. Hasil belajar peserta didik a. Peserta didik yang mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan sekolah 59 adalah 23 orang peserta didik, dari jumlah keseluruhan peserta didik 23, berarti peserta didik kelas II mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah. b. Tingkat ketercapaian ketuntasan klasikal yang dicapai meningkat 43,48% dari siklus I sebesar 56,52% menjadi 100% pada siklus II, hasil yang dicapai sudah mencapai target 85% f. Refleksi Aktivitas peserta didik melalui observasi didapat skor rata-rata 39 dari yang ditargetkan ≥36 kategori 3 dengan ini aktivitas peserta didik telah tercapai. Dan hasil persentase peserta didik meningkat 39,32% dari siklus I sebesar 60,86% menjadi 100% pada siklus II, hasil yang dicapai sudah mencapai target 85%. Hasil belajar peserta didik yang dicapai melalui pelaksanaan test didapatkan rata-rata kelas sebesar 85,22 dari yang ditetapkan peneliti 59, ketuntasan belajar meningkat 43,48% dari siklus I sebesar 56,52% menjadi 100% pada siklus II, hasil yang dicapai sudah mencapai target 85% dengan KKM 59. Dari hasil perbandingan antara hasil yang dicapai dengan target dapat dijadikan pedoman untuk diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dihentikan disiklus II.
57
B. Pengujian Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan dugaan sementara pada sebuah permasalahan tentang apa yang diteliti. Adapun dalam hipotesis yang diajukan dalam bab II adalah: 1. Aktivitas peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit mengalami perbaikan dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media konkret. 2. Ada peningkatan hasil belajar Matematika dengan menggunakan media konkret pada peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit. 1. Hasil Observasi Aktifitas Peserta Didik Untuk melihat ada tidaknya perbaikan aktivitas peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan Sampit dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media konkret dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 14 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik No
Siklus
rata-rata
1 2
Siklus I Siklus II
32,22 39
Banyak Peserta Didik Skor diatas ≤39 14 23
Persentase 60,86% 100%
Berdasarkan hasil lembar observasi pada peserta didik pada siklus I diperoleh persentase 60,86% dengan skor rata-rata observer 32.22 dengan kategori (cukup baik). Pada siklus II persentase yang diperoleh 100% dengan skor 39 dengan kategori rata- rata yang diperoleh 3 dengan kategori (baik).
58
Gambar 3. Diagram Persentase Aktivitas Peserta didik siklus I dan Siklus II Melalui media konkret dalam kegiatan pembelajaran ini dapat memicu aktivitas peserta didik sehingga tidak hanya satu atau dua orang saja yang aktif tetapi semua peserta didik ikut terlibat aktif dalam pembelajaran. Aktivitas peserta didik kelas II SDN 1 Sawahan pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan media konkret mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi peserta didik
59
2. Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik
Gambar 4. Grafik persentase ketuntasan belajar Berdasarkan gambar grafik 3, dapat diketahui ada peningkatan persentase ketuntasan belajar peserta didik kelas II di SDN 1 Sawahan pada setiap siklusnya. Adapun peningkatan persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus I yang diambil berdasarkan persentase ketuntasan tes pra tindakan peserta didik yaitu dari 42,83% menjadi 56,52% atau mengalami peningkatan prsentase sebanyak 13,69%. Sedangkan persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus II yang diambil berdasarkan persentase ketuntasan belajar siklus I yaitu dari 56,52% menjadi 100% atau mengalami peningkatan nilai rata-rata sebanyak 32,61%. Adapun untuk mengetahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan media konkret pada SDN 1 Sawahan
60
dapat digunakan teori gain ternormalisasi (N-Gain) yang diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut : N-Gain Siklus I= N-Gain Siklus I=
N-Gain Siklus I=
N-Gain Siklus I= 0,21 (Rendah) N-Gain Siklus II = N-Gain Siklus II = N-Gain Siklus II = N-Gain Siklus II = 0,71 (Tinggi) Berikut ini data N-Gain yang diperoleh setiap siklus dapat dilihat dari table dan histogram dibawah ini: Tabel 15 Data hasil N-Gain setiap siklus No 1 2
Siklus Siklus I Siklus II
N-Gain 0,21 0,71
Kategori Rendah Tinggi
61
Gambar 5. Grafik perbandingan nilai N-Gain setiap siklus Dari table 14 dan gambar grafik 4, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan media konkret dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data hasil penelitian diambil dari hasil pembelajaran Matematika siklus I, dan siklus II yang dilakukan di SDN 1 Sawahan tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah peserta didik 23 orang sebagai subjek penelitian. Data hasil penelitian ini akan dipaparkan berupa data tes hasil belajar (data tes awal, data tes akhir siklus I dan siklus II) Tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik, hasil tes akhir dianalisis menggunakan ketuntasan individual dan ketuntasan terhadap indikator yang dicapai. Berdasarkan standar ketuntasan belajar mengajar yang telah ditentukan di SDN 1 Sawahan adalah minimal 59.
62
Hasil evaluasi siklus I dan siklus II serta hasil refleksi dari masingmasing siklus I yang dilakukan, peneliti berkesimpulan bahwa menjelaskan materi Matematika dengan menggunakan media konkret terutama tentang materi perkalian dapat memberikan perubahan terhadap peningkatan kemampuan peserta didik. Secara umum data hasil penelitian dari siklus I dan siklus II dijabarkan sebagai berikut: 1. Aktivitas pembelajaran dalam siklus I yang dilaksanakan pada hari Senin, 19 Januari 2015 pukul 06.45- 08.30 WIB, terlihat belum efektif karena secara keseluruhan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran dengan menggunakan media konkret pada siklus I memperoleh kategori baik dengan penilaian secara keseluruhan sebesar 3,07. Sedangkan keseluruhan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dalam KBM dengan menggunakan media konkret pada siklus I memperoleh kategori cukup dengan penilaian secara keseluruhan sebesar 2,45. Adapun hasil belajar tes akhir pada siklus I memperoleh jumlah nilai 1550 dan rata-rata (persentase) 67,39% yakni dari 23 orang peserta didik 11 orang (tuntas) 47,82% dan 12 orang peserta didik (belum tuntas) 52,17% Dari data tersebut dapat diketahui penelitian ini masih belum tuntas. Berdasarkan hasil tersebut maka penelitian dilanjutkan pada tahap berikutnya yakni siklus II. Sebagai acuan untuk pengambilan langkah pada siklus II maka hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I dimplementasikan dalam siklus II yakni meningkatkan kemampuan
63
peneliti dalam mengajar dalam menjelaskan perkalian, serta peneliti menyediakan media untuk pesrsiapan jika peserta didik tidak membawa media. 2. Aktivitas pembelajaran dalam siklus II yang dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Januari 2015 pukul 06.45- 08.30 WIB terlihat sangat efektif karena secara keseluruhan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dalam KBM dengan media konkret pada siklus II memperoleh kategori baik dengan penilaian secara keseluruhan sebesar 3,96. Secara keseluruhan aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam KBM pada siklus II memperoleh kategori baik dengan penilaian secara keseluruhan sebesar 3,84. Adapun hasil belajar tes akhir pada siklus II memperoleh jumlah nilai 1960 dan rata-rata (persentase) 85,21% (sangat tercapai), yakni dari 23 orang peserta didik 23 orang (tuntas) 100%. Dari data tersebut dapat diketahui penelitian ini tuntas karena nilai persentase peserta didik secara individual mencapai 100% . penelitian sudah dapat dikatakan berhasil karena hasil belajar yang diperoleh peserta didik sudah meningkat dan mencapai minimal 59 sesuai dengan ketentuan sekolah. Data hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran Matematika dengan menggunakan media konkret pada peserta didik kelas II SDN-1 Sawahan tahun pelajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian sebanyak 23 orang. Data hasil belajar yang akan dipaparkan ialah data tes awal, data tes akhir siklus I, dan tes akhir siklus II. Data hasil belajar dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini:
64
Tabel 16 Rekapitulasi Nilai (Tes Awal, Tes Akhir Siklus I dan Tes Akhir Siklus II Ketuntasan
Ketuntasan
No
Nama
Tes Awal
1
A
50
50
70
√
-
2
B
20
50
90
√
-
3
C
30
50
80
√
-
4
D
50
5
E
60
6
F
30
7
G
60
√
40
8
H
70
√
90
√
9
I
60
√
80
10
J
70
√
80
11
K
60
12
L
70
√
80
√
13
M
70
√
90
14
N
50
15
O
40
16
P
50
17
Q
60
18
R
50
19
S
70
20
T
21
≥59 Tuntas
≤59 Tidak Tuntas
√
Siklus I
Ketuntasan
≥59 Tuntas
≤59 Tidak Tuntas
√ √
≤59 Tidak Tunta s
√
90
√
-
70
√
90
√
-
90
√
-
90
√
-
90
√
-
√
90
√
-
√
80
√
-
90
√
-
90
√
-
√
90
√
-
70
√
90
√
-
50
√
90
√
-
50
√
90
√
-
60
√
90
√
-
90
√
-
50
√
≥59 Tuntas
60
50
√
Siklus II
50 90
√
70
√
-
40
60
√
80
√
-
U
50
50
70
√
-
22
V
30
50
90
√
-
23
W
60
√
50
70
√
-
Jumlah
1180
10
1960
23
-
13
1350
13
10
Rata-rata
51,30
58,69
85,21
-
Nilai Mak
70
90
90
-
Nilai Min
20
50
70
Persentase Individu
100%
Persentase KK
43,47 %
43,47%
56,52%
100% 58,69 %
56,52%
43,47%
100% 100%
100%
65
Berdasarkan tabel 15 data awal yang diperoleh peserta didik dengan perolehan nilai rata-rata 51,30 yang menyatakan 10 orang peserta didik (43,47%) tuntas dan 13 orang peserta didik belum tuntas (56,52%). Hasil tes akhir siklus I peserta didik memperoleh nilai rata-rata 58,69 yang menyatakan 13 orang (56,52%) tuntas dan 10 orang (43,47%) belum tuntas. Hasil tes akhir siklus II peserta didik memperoleh nilai rata-rata 85,21 yang menyatakan 23 orang (100%) tuntas.
66
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan media konkret yang telah dibahas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika pada materi perkalian dengan menggunakan media konkret menjadi lebih aktif dan merasa pembelajaran menjadi mudah dikuasai serta menimbulkan minat dan ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran Matematika. 2. Hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran atau hasil rata- rata keseluruhan yang diperoleh sejak pretest , Siklus I dan Siklus II semakin meningkat yaitu pretest (51,30), Siklus I (61,73), Siklus II (85,22) ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami peningkatan dari pre tes 47,83% pada siklus I menjadi 56,52% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 100% B. Rekomendasi 1. Bagi kepala sekolah, diharapkan memotivasi dan memberikan masukan kepada guru- guru yang menerapkan media pembelajaran yang bervariasi saat proses kegiatan pemebelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan dan peran serta peserta didik serta meningkatkan kemampuan peserta didik.
66
67
2. Bagi guru, diharapkan agar dapat menerapkan atau menentukan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan perkembangan peserta didik agar pembelajaran jadi lebih aktif menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik lebih maksimal. 3. Bagi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik agar lebih baik dan bersemangat dalam kegiatan belajar.
68
DAFTAR PUSTAKA Anggreana, Dwiayu. 2014. Penggunaan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Peserta Didik Kelas III SDN 6 Langkai Palangkaraya Tahun Pelajaran 2013/2014, Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (Skripsi) Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Furqon. 2008. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Hermawan, Yulham.2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Bangun Ruang Menggunakan Media Konkret Kelas V SDN Sutran Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. http://Mathischocolate.blogspot.com: diakses 24 Maret 2014 Jennah, Rodhatul. 2009. Media Pembelajara. Banjarmasin: Antasari Press Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Perss 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Perss Muhseyo, Gatot dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Purwanti, Vitri. 2013. Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Balok Angka Pada Peserta didik Kelas I SDN Kendal. Semarang: Universitas Negeri Semarang Rosita. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Metode Demonstrasi pada Peserta didik Kelas I SD Eka Tjipta Seranau. Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (skripsi) Qodratilah, dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta: Depdiknas Sahertian. 2010. Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
68
69
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabete cv Suryanto, Adi dkk. 2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Tim Penyusun. 2014. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Tim penyusun. 2012. Undang- Undang SIKDIKNAS. Bandung: Fokusindo Mandiri Uno B, Hamzah. 2012. Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wardani.IGAK. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Perkalian: 24 Maret 2014) Winataputra. U.S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Yuliana. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Media Pembelajaran Berupa Media Konkret pada Peserta Didik Kelas II SDN 9 Menteng Palangkaraya Tahun Pelajaran 2012/ 2014. Palangkaraya: Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (skripsi) Yunus, Munawir (http://prari007luck.wordpress.com/berhitung: 24 Maret 2014) Zain, Muhammad (http://idtesis.com.Pengertian-Kemampuan: 24 Maret 2014)