UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI MI. TERPADU RAUDLATUL ULUM BEDAHAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Ray Fitayah NIM 1811018300101
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat beserta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan yang terbaik
bagi
sedgenap
manusia,
juga
kepada
segenap
keluarga
dan
sahabatnyayang selalu menjaga kemurnian teladan-Nya. penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini. Dalam pembuatan dan pennulisan skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis menyadari selama pembuatan dan penulisan skripsi ini banyak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik yang bersifat materil maupun moril. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada : 1.
Bpk. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA.– Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bpk. Dr. Fauzan, MA. – Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd. – Dosen pembimbing yang senantiasa dengan sabar telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bpk, Mahruddin, M.Pd. – Kepala MI. Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan, Terima kasih atas atas kerjasama dan fasilitas yang disediakan demi kelancaran penelitian ini. 5. Kedua orang tua, suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam menyusun skripsi ini. 6. Sahabat dan handai taulan yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan juga pemikiran dalam penulisan skripsi ini.
iv
Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya
tiada
untaian
kata
yang
berharga
kecuali
ucapan
alhamdulillahirabbil ‘alamin atas rahmat, karunia, dan ridha-Nya. Semoga skripsi bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Amiin.
Jakarta, Februari 2015 Penulis
v
ABSTRAK Ray Fitayah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Konsep Sumber Daya Alam di MI. Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan”, skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas III MI. Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan Kecamatan Sawangan Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Indikator ketercapaian yaitu apabila > 85% siswa mencapai KKM yakni 78. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukan bahwa penggunaan Pendekatan Kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam dikelas III MI. Hasil penelitian pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 76% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 96%. Sedangkan hasil Observasi Kegiatan guru dalam menerapkan Pendekatan Kontekstual juga mengalami peningkatan disetiap siklus, yakni pada siklus I sebesar 71,4% dan siklus II sebesar 95,8%. Demikian pula pada hasil Observasi siswa, mengalami peningkatan disetiap siklus yakni pada siklus I sebesar 65% dan pada siklus II sebesar 88,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam dikelas III MI. Terpadu Raudlatul Ulum Sawangan Kota Depok.
Kata Kunci
: Pendekatan Kontekstual, Hasil Belajar IPA.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .......................
iii
KATA PENGANTAR .............................................................................
iv
ABSTRAK ...............................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ....................................
3
C. Pembatasan fokus penelitian ......................................................
4
D. Perumusan Masalah Penelitian ..................................................
5
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .....................................
5
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang di Teliti .............................
6
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................... 19 C. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 23 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .............. 23
vii
C. Subjek Penelitian ........................................................................ 25 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................. 25 E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................... 26 F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan ........................... 29 G. Data dan Sumber Data ............................................................... 30 H. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 30 I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 31 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................... 32 K. Analisis Data dan Interpretasi Data ......................................... 33 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................... 34
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................. 35 B. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................... 61 C. Analisis Data Hasil Penelitian .................................................... 62 D. Pembahasan ................................................................................ 65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 68 B. Saran ............................................................................................ 68 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 69 LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................... 71
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Data Hasil Pelajaran IPA Siklus I
.................................. 39
Tabel 4.2
Persentase Ketercapaian KKM Siklus I .............................. 40
Tabel 4.3
Rekapitulasi Persentasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I (pertemuan ke-1) ................................................... 41
Tabel 4.4
Rekapitulasi Persentasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I (pertemuan ke-2) ................................................... 41
Tabel 4.5
Observasi Siswa Siklus I (pertemuan ke-1) ....................... 42
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I (pertemuan ke-1) ................................................................ 43
Tabel 4.7
Hasil Observasi Siswa Siklus I (pertemuan ke-2) ............. 43
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I (pertemuan ke-2) ................................................................ 44
Tabel 4.9
Catatan Lapangan Siklus I (pertemuan ke-1) ..................... 45
Tabel 4.10
Catatan Lapangan Siklus I (pertemuan ke-2) ..................... 46
Tabel 4.11
Data Hasil Belajar Siklus II ................................................. 52
Tabel 4.12
Persentase Ketercapaian KKM Siklus II ............................. 53
Tabel 4.13
Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II (pertemuan ke-1) ................................................................ 54
Tabel 4.14
Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II (pertemuan ke-2) ................................................................ 55
Tabel 4.15
Observasi Siswa Siklus II (pertemuan ke-1) ...................... 55
Tabel 4.16
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II (pertemuan ke-1) ................................................................ 56
Tabel 4.17
Hasil Observasi Siswa Siklus II (pertemuan ke-2) .......... 57
ix
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II (pertemuan ke-2) ................................................................ 57
Tabel 4.19
Catatan Lapangan Siklus II (pertemuan ke-1) ................... 58
Tabel 4.20
Catatan Lapangan Siklus II (pertemuan ke-2) ................... 59
Tabel 4.21
Kategori Skor Nilai Hasil Belajar Siswa ............................ 62
Tabel 4.22
Data Nilai Pre-test dan Pos-test Siklus I dan Siklus II ...... 62
Tabel 4.23
Rekapitulasi Ketercapaian KKM ....................................... 64
Tabel 4.24
Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II .............................................................................. 64
Tabel 4.25
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa ................................... 65
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Keterkaitan Evaluasi-Penilaian-Pengukuran dan Tes .......... 16
Gambar 3.1
Siklus Penelitian Tindakan Model Kemmis & Mc Tegart.... 24
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I (pertemuan ke-1)........................................................... 71
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I (pertemuan ke-2)........................................................... 77
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II (pertemuan ke-1).......................................................... 82
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II (pertemuan ke-1).......................................................... 87
Lampiran 5
Instrumen (Lembar Observasi Kegiatan Guru) Siklus I (pertemuan ke-1)........................................................... 93
Lampiran 6
Instrumen (Lembar Observasi Kegiatan Guru) Siklus I (pertemuan ke-2)........................................................... 95
Lampiran 7
Instrumen (Lembar Observasi Kegiatan Guru) Siklus II (pertemuan ke-1).......................................................... 97
Lampiran 8
Instrumen (Lembar Observasi Kegiatan Guru) Siklus II (pertemuan ke-2).......................................................... 99
Lampiran 9
Instrumen (Lembar Observasi Siswa) Siklus I (pertemuan ke-1)........................................................... 101
Lampiran 10 Instrumen (Lembar Observasi Siswa) Siklus I (pertemuan ke-2)........................................................... 102 Lampiran 11 Instrumen (Lembar Observasi Siswa) Siklus II (pertemuan ke-1).......................................................... 103 Lampiran 12 Instrumen (Lembar Observasi Siswa) Siklus II (pertemuan ke-2)......................................................... 104 Lampiran 13 Kisi-kisi Siklus I ...................................................................... 105 Lampiran 14 Kisi-kisi Siklus II ...................................................................... 109 xii
Lampiran 15 Rekap Analisis Butir Siklus I ................................................... 114 Lampiran 16 Rekap Analisis Butir Siklus II ................................................. 115 Lampiran 17 Soal Evaluasi Siklus I .............................................................. 116 Lampiran 18 Soal Evaluasi Siklus II ............................................................. 118 Lampiran 19 Data hasil belajar IPA UTS Genap TP. 2013/2014 ................. 120 Lampiran 20 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ...................................... 121 Lampiran 21 Surat Permohonan izin Penelitian ............................................ 124 Lampiran 22 Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................. 125 Lampiran 23 Daftar Riwayat Hidup Peneliti ................................................. 126
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan salah satu pelaksana proses pendidikan. Pada jenjang Sekolah Dasar pendidikan bertujuan untuk mengembangkan sikap dan memberi kemampuan dasar untuk hidup dalam bermasyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikaan tingkat menengah. Pada jenjang Sekolah Dasar salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai siswa adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pada pembelajaran IPA, pengetahuan yang diberikan guru dikembangkan untuk disesuaikan dengan lingkungan, disesuaikan dengan perkembangan ilmu yang sedang terjadi dan dipergunakan untuk menyeleseikan masalah keseharian.1 Dalam proses pembelajaran IPA guru sangat mempunyai peran penting sebagai Organisator pertumbuhan pengalaman siswa. Guru harus dapat merancang pembelajaran yang tidak semata menyentuh aspek kognitif, tatapi juga dapat mengembangkan keterampilan dan sikap siswa.2 Guru hanya memberi tangga yang membantu siswa mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa dapat menaiki tangga tersebut. 3Secara umum tugas guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator yang bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri 1
Suyono dan Haryanto. Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) h. 17 Jejen Musfah. Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana Media Group, 2011) h. 32 3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).--Ed. I. Cet. 4.--(Jakarta: Bumi Aksara, 2012) h.143 2
1
2
siswa, dan sebagai pengelola pembelajaran yang bertugas menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Namun pada prakteknya, proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) guru sebagai satu-satunya sumber informasi, kegiatan siswa dalam proses pembelajaran hanya sebagai objek belajar bukan sebagai subjek belajar yang hanya mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencatat pelajaran. Metode yang digunakan hanya ceramah untuk semua jenis materi yang akan disampaikan. Situasi seperti ini menyebabkan siswa cepat merasa jenuh dan apa yang disampaikan guru sulit difahami secara optimal yang menyebabkan hasil belajar IPA menjadi rendah. Dari hasil pengamatan awal, peneliti mendapatkan informasi bahwa kegiatan pembelajaran IPA di MI Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan kurang menarik dan membosankan. Berdasarkan hal tersebut peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar aspek kognitif siswa pada pelajaran IPA di MI. Terpadu Raudlatul ulum masih dibawah KKM yang ditentukan yaitu 78.4 Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan seperti guru tidak menggali pengetahuan awal siswa, Pembelajaran hanya bersifat informatif dan transfer pengetahuan, Kegiatan pembelajaran hanya dilakukan diruang kelas dan belum menggunakan sumber belajar lain, Penggunaan metode, pendekatan atau model pembelajaran yang kurang tepat, Siswa tidak pernah mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, Siswa sulit memahami materi karena penjelasan yang terlalu abstrak. Untuk memperbaiki hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran IPA kelas III semester 2 pada konsep Sumber daya alam dapat di sampaikan dengan pendekatan
Kontekstual. Pendekatan
Kontekstual merupakan suatu
pendekatan yang membantu guru mengaitkan isi materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata. Pembelajaran ini memotivasi siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di kelas, dan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga, serta sebagai anggota masyarakat. Melalui semua 4
Lampiran hal.120
3
proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual siswa dapat lebih memahami materi yang disampaiakan karena siswa mencari, menemukan dan mengkonstruk sendiri pengetahuan mereka. Menurut peneliti, Konsep sumber daya alam sangat cocok jika disampaikan menggunakan pendekatan Kontekstual. Karena anak-anak usia Sekolah Dasar memiliki karakteristik yang senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok senang merasakan sesuatu secara langsung.5 Dalam proses pembelajaran Kontekstual mengacu pada karakteristik-karakteristik tersebut, dengan Kontekstual proses pembelajaran tidak selalu diruang kelas, kegiatan siswa tidak selalu duduk tetapi banyak bergerak, bekerja dalam kelompok, merasakan dan mendapatkan informasi berupa pengetahuan yang mereka cari dan termukan sendiri. Pembelajaran tidak lagi hanya berpusat pada guru, akan tetapi siswa diajak untuk aktif mengkonstruksi pengetahuannya melalui kegiatan observasi, pemodelan, kerja kelompok, mengajukan pertanyaan dan penemuan. Proses pembelajaran akan terasa menyenangkan dan lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri materi yang sedang dipelajari. Dengan mengalami sendiri materi pelajaran yang dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, diharapkan penguasaan materi pelajaran akan optimal dan hasil belajar IPA siswa meningkat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Konsep Sumber Daya Alam di MI. Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan” .
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang
diatas, dapat didefinisikan masalah-masalah
sebagai berikut : 1. Guru tidak menggali pengetahuan awal siswa tentang konsep. 2. Pembelajaran hanya bersifat informatif dan transfer pengetahuan.
5
Desmita, Psikologi Perkembangan Pesrta Didik (Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2010) h.35
4
3. Kegiatan pembelajaran hanya dilakukan diruang kelas dan belum menggunakan sumber belajar lain. 4. Penggunaan metode, pendekatan atau model pembelajaran yang kurang tepat. 5. Siswa tidak pernah mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. 6. Siswa sulit memahami materi karena penjelasan yang terlalu abstrak. 7. Hasil belajar aspek kognitif siswa pada pelajaran IPA masih dibawah KKM yang ditentukan yaitu 78
C. Pembatasan dan Fokus Penelitian Untuk memperjelas dan memberikan arah yang tepat dalam pembahasan skripsi, maka peneliti berusaha memberikan batasan sesuai judul, yakni sebagai berikut : 1. Hasil Belajar yang akan diukur adalah hasil belajar ranah kognitif jenjang C1-C3. 2. Untuk mengatasi masalah hasil belajar yang belum mencapai KKM diterapkan Pendekatan Kontekstual dalam proses pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Konstruktivisme (Constructivisme) b) Inkuiri (Inquiry) c) Bertanya (Questioning) d) Masyarakat Belajar (Learning Comunity) e) Pemodelan (Modeling) f) Refleksi (Reflection) g) Penilaian Nyata (Authentic Assesment)
5
D. Perumusan Masalah Penelitian Setelah membatasi masalah, maka peneliti merumuskan permasalahannya adalah “Apakah penerapan pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas III MI.Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan pada konsep sumber daya alam?”
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui pendekatan
Kontekstual di kelas III MI. Terpadu Raudlatul Ulum
Bedahan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pelaku pendidikan yaitu : 1. Memberikan informasi mengenai pengaruh penerapan pendekatan Kontekstual dalam proses pembelajaran. 2. Memberikan informasi mengenai peningkatan hasil belajar IPA pada konsep Sumber Daya Alam menggunakan pendekatan Kontekstual. 3. Memberikan informasi dan masukan dalam pemilihan pendekatan yang tepat untuk mengoptimalkan hasil belajar. 4. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menghadapi pengetahuan dalam menghadapi permasalahan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti 1. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit dan tidak datang denga tibatiba. Pengetahuan terus berkembang dan bertambah melalui suatu proses. Pengetahuan itu bukan kumpulan atau seperangkat fakta, konsep, teori, atau kaidah yang siap diambil, diingat, dan dihafalkan. Pembelajaran akan lebih baik dan bermakna dapat ditempuh oleh guru, dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, mendorong siswa menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan siswa, dan prosesnya secara alamiah. Pembelajaran seperti ini, berarti pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)1 Pandangan piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan terbentuk dalam kognitif anak, sangat berpengaruh terhadap beberapa model pembelajarn, diantaranya model pembelajaran kontekstual. Menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa. Pengnetahuan yang diperoleh dari pemberitahuan orang lain, tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan seperti itu akan mudah dilupakan dan tidak fungsional.2 CTL memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan, karena pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga peserta didik dapat mempraktekan secara langsung apa-apa yang dipelajarinya. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik memahami hakekat makna dan manfaat belajar, sehingga memungkinkan mereka rajin, termotivasi untuk senantiasa 1
Enjah Takari R, Pembelajaran IPA dengan SAVI dan kontekstual (sumedang: Genesindo,2008) h. 36 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan, ( Bandung, Kencana Prenada Media Group, 2006) h. 259.
6
7
belajar, bahkan kecanduan belajar. Kondisi tersebut terwujud, ketika peserta didik menyadari tentang apa yang mereka perlukan untuk hidup, dan bagaimana cara menggapainya.3 Pendekatan CTL adalah pendekatan Pembelajaran yang menerapkan konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan oleh guru dengan situasi dunia nyata siswa, yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengalaman yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka.4 Sistem CTL adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial, dan budaya.5 Pendekatan kontekstual (CTL) menurut Nurhadi adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagia anggota keluarga dan masyarakat.6 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari.
3
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2010) h. 103 Zulfiani, dkk, Op. cit. h. 97 5 Rusman, Op. cit. h. 190 6 Masyitoh, Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran (Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia,2009) h.279 4
8
Karakteristik Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan Kontekstual sebagai berikut: 1) Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activtinging knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. 2) Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya 3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. 4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge) artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa. 5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan atau penyempurnaan strategi.7
7
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan, ( Bandung, Kencana Prenada Media Group, 2006) h. 256.
9
Pendekatan pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) memiliki 7 komponen, yaitu : 1. Konstruktivisme (Constructivisme) Konstrukktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Menurut konstruktivisme pengetahuan itu memang berasal dari luar, akan tetapi dikonstruksi dari dalam diri seseorang. Oleh sebab itu pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk menginterpretasikan objek tersebut. 8 Priyatni
(2002:2)
menyebutkan
bahwa
pembelajaran
yang
berciri
konstruktivisme menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif dari pengalaman atau pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman belajar yang bermakna. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Siswa harus mengonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. 2. Inkuiri (Inquiry) Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Maka guru bukan hanya mempersiapkan materi yang harus dihafal namun merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep dan fakta yang harus difahaminya.9 3. Bertanya (Questioning) Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya merupakan keahlian dasar
yang dikembangkan dalam pembelajaran
kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan 8 9
Ibid., h. 264 Ibid., h. 265
10
pembelajaran
yang
berbasis
inkuiri,
yaitu
menggali
informasi,
mengonfirmasikan apa yang sudah diketahuinya, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Konsep ini berhubungan dengan kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan sebagai wujud pengetahuan yang dimiliki. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas. 4. Masyarakat Belajar ( Learning Community ) Konsep
dalam
masyarakat
belajar
dalam
pembelajaran
kontekstual
menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat dilakukan dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan yang terjadi secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh melalui sharing dengan orang lain, antar teman, antar kelompok.10 5. Pemodelan ( Modeling ) Dalam sebuah pembelajaran selalu ada sebuah model yang mudah ditiru, model itu bisa berupa mengoperasikan sesuatu, cara mengukur, cara belajar, menguji bahan kimia, cara menguji zat makanan dsb.11 Model merupakan acuan pencapaian kompetensi dalam pembelajaran kontekstual. Konsep ini berhubungan dengan kegiatan mendemonstrasikan suatu materi pelajaran agar siswa dapat mencontoh atau agar dapat ditiru, belajar atau melakukan dengan model yang diberikan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satusatunya model, siswa juga dapat berperan aktif dalam mencoba menghasilkan model. 6. Refleksi ( Refliction ) Refleksi merupakan langkah akhir dari belajar dalam pembelajaran kontruktivisme. Konsep ini merupakan proses berpikir tentang apa yang telah dipelajari. Proses telaah terhadap kejadian, aktivitas, dan pengalaman yang 10 11
Ibid., h. 267 Enjah Takari R, op. cit., h. 51.
11
dihubungkan dengan apa yang telah dipelajari siswa, dan memotivasi munculnya ide-ide baru. Refleksi berarti melihat kembali suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman dengan tujuan untuk mengidentifikasi hal yang telah diketahui, dan hal yang belum diketahui. Realisasinya adalah pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu. Refleksi merupakan cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari, atau berfikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Pada tahap refleksi ini, siswa mengendapkan atau menyimpan hal-hal yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan dan revisi atau perbaikan dari pengetahuan sebelumnya.12 7. Penilaian nyata ( Aunthectic Assessment ) Penilaian yang sebenarnya merupakan proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Dalam
pembelajaran
kontekstual,
penilaian
ditekankan
pada
proses
pembelajarannya, maka data dan informasi yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajarannya. Penilaian yang sebenarnya merupakan tindakan menilai kompetensi siswa secara nyata dengan menggunakan berbagai alat dan berbagai teknik tes, portofolio, lembar observasi, unjuk kerja, dan sebagainya. Prosedur penilaian yang menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa secara nyata. Penilaian yang sebenarnya ditekankan pada pembelajaran yang seharusnya membantu siswa agara mamapu mempelajari sesuatu, bukan hanya memperoleh informasi pada akhir periode. Kemajuan belajar siswa dinilai bukan hanya yang berkaitan dengan nilai tetapi lebih pada proses belajarnya.
12
Ibid., h. 58
12
2. Konsep Belajar dan Hasil Belajar Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata hanya mengumpulkan dan menghafal fakta-fakta, melakukan latihan yang berhubungan dengan materi pembelajaran. sesungguhnya belajar merupakan sebuah proses yang pada akhirnya akan memperoleh perubahan baik dalam segi pengetahuan maupun sikap. Pakar psikologi belajar mengatakan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apa pun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar. 13 Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Sedangkan hasil belajar menurut Gagne meliputi lima kemampuan yang diharapkan dalam sebuah pembelajaran yakni: (1). Keterampilan Intelektual; (2). Strategi Kognitif; (3). Informasi Verbal; (4) Sikap; (5). Keterampilan motorik.14 Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pembelajaran amat bergantung pada proses pembelajaran yang dialami oleh siswa baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan
13
Muhibbin syah.Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu,1999) h. 61 Ratna Wilis Dahar. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran (Bandung: Penerbit Erlangga, 2006) hal. 118 14
13
penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes. Olehkarena itu, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manisfestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan atau ketidak lengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan itu mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil belajar yang dicapai peserta didik. Hasil belajar merupakan gambaran tentang apa yang harus digali, dipahami, dan dikerjakan peserta didik. Hasil belajar ini merefleksikan keluesan, kedalaman, kerumitan, dan harus digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu.15 Menurut Benyamin S.Bloom, dkk. Hasil belajar dapat dikelompokan kedalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang konkrit sampai hal-hal yang abstrak.16 Adapu rincian domain tersebut adalah sebagai berikut : a. Domain kognitif 1) Pengetahuan (Knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip,
fakta
atau
istilah
tanpa
harus
mengerti
atau
dapat
menggunakannya. 2) Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. 3) Penerapan (aplication) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tat cara ataupun metode prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkrit.
15 16
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2009 ) Ibid, h. 21
h. 26
14
4) Analisis (analysis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan sustu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsurunsur atau komponen-komponen pembentuknya. 5) Sintetis (syntesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor. Hasil yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau mekanisme. 6) Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. b. Domain Afektif (affective domain) Yaitu internalisasi sikap yang menunjuk kearah ke arah batiniah dan terjadi dan bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk dan menentukan tingkah laku. Jenjang kemampuannya adalah : 1) Kemampuan menerima (receiving) 2) Kemampuan menanggapi/menjawab (responding) 3) Menilai (valuing) 4) Organisasi (organization)17 c. Domain Psikomotor (psychomotordomain) Yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana
sampai dengan
gerakan yang kompleks. Perubahan pola gerakan memakan waktu sekurangkurangnya 30 menit.18
Pengukuran,Penilaian (Assesmen) dan Evaluasi Kesuksesan seorang guru sebagai pendidik profesional tergantung pada pemahamannya terhadap penilaian pendidikan dan kemampuannya bekerja efektif
17 18
Ibid, h. 22 Ibid, h. 23
15
dalam penilaian hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotor sesuai karakteristik mata pelajaran.19 Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu.20 Menurut Subiyanto pengukuran adalah pengenaan angka-angka pada performansi atau sifat untuk dapat menyatakan kualitas atau kuantitas. Sedangkan menurut Zainul & Nasution (2001) pengukuran adalah pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek, tertentu berdasarkan formulasi atau aturan yang jelas.21 Penilaian (assesmen) adalah proses pengumpul dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (BSNP,2006:4).22 Sedangkan menurut Zainul & Nasution Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui hasil belajar dengan menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Penilaian
(Assesmen) adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa (Depdikbud,1994).23 Sebagaimana telah diatur dalam UU RI No.14 Tahun 2005 pasal 64 ayat (1) bahwa Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.24 Evaluasi menurut Goba dan Lincoln adalah suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangan (Evaluation). Sesuatu yang dipertimbangan itu berupa orang, benda, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.25 Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dua atau lebih 19
Jejen Musfah. Op. cit. h. 40 Ibid, h. 4 21 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains (Jakarta, Lembaga Penelitian UIN, 2002)h. 73 22 Musfah. loc. cit 23 Zainal Arifin. Op. cit. 24 Tatang Syafrudin, Landasan Pendidikan (Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009) h. 241 25 Wina Sajaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung, Kencana Prenada Media Group, 2008) h. 241 20
16
alternatif yang paling diinginkan.26 Evaluasi bukan hanya berkaitan dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Jadi evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti.27 Evaluasi
Penilaian
Kuantitatif
Kualitatif
Pengukuran
Non pengukuran
Non tes
Tes
Bentuk Uraian
Bentuk Objektif
Pengamatan
Wawancara
Gambar 2.1. Keterkaitan Evaluasi-Penilaian-Pengukuran dan Tes.28 26 27
Zulfiani. Op. cit. h. 74 Zainal Arifin. Op. cit. h. 8
17
3. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA a. Hakikat IPA Ilmu pengetahuan berkembang semakin luas, mendalam dan kompleks sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Oleh karena
Ilmu
Pengetahuan berkembang menjadi dua bagian yaitu natural science (Ilmu Pengetahuan Alam = IPA) dan social science ( Ilmu Pengetahuan Sosial = IPS). Meskipun demikian penggunaan istilah sciece masih tetap digunakan sebagai Ilmu Pengetahuan Alam, yang di Indonesiakan menjadi Sains.29 Menurut Davis dalam bukunya On the scientific methods yang dikutip oleh chalmers menyatakan menyatakan bahwa sains sebagai suatu struktur yang dibangun dari fakta-fakta. 30 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris ‘science’. Kata ‘science’ berasal dari Bahasa Latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu.31 Merujuk pengertian IPA, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi 4 unsur utama yaitu : 1. Sikap : Rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. IPA bersifat open ended. 2. Proses : Prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan , evaluasi pengukuran, dan penarikan kesimpulan. 3. Produk : Berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. 4. Aplikasi : Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. 28
Ibid, h. 9 I made Alit Mariana. Wandy Praginda.,M.si. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA, (Jakarta: DIRJEN PMPTK,2009) h. 14 30 Ibid, h. 15 31 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).—Ed. I. Cet. 4.— (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) h.136 29
18
b. Hakikat Pendidikan IPA Pada hakikatnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam pemahaman tentang pentingnya mempelajari alam sehingga akan membawa manusia pada kehidupan yang bermakna dan bermartabat. Dengan mempelajari alam dapat menjadikan manusia atau peserta didik berfikir secara positif dan memberikan dampak yang baik, misalnya peserta didik menjadi melek teknologi dan ramah lingkungan sebagai elaborasi dan literasi sains, manakala mereka mempelajari alam melalui proses pendidikan yang tepat sehingga terlihat manfaatnya bagi peserta didik itu sendiri baik efek pembelajaran maupun efek ringan. Pendidikan IPA adalah suatu upaya atau proses untuk membelajarkan siswa untuk memahami hakikat IPA : produk, proses, dan mengembangkan sikap ilmiah serta sadar akan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat untuk pengembangan sikap dan tindakan berupa aplikasi IPA yang positif.32 Pendidikan sains seharusnya bukan saja berguna bagi anak dalam kehidupannya, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupannya yang akan datang.33 Pada saat ini kita saksikan pesatnya perkembangan IPA dan Teknologi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik melek IPA dan teknologi, mampu berfikir logis, kritis, kreatif serta dapat berargumentasi secara benar. Agar siswa menyukai pembelajaran IPA maka pembelajaran IPA harus dikemas secara menarik, efisien, dan efektif.
4. Konsep Sumber Daya Alam Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan, dan lainlain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan sumber daya tersebut akan berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini. Tanpa
32
33
I made Alit Mariana, op. cit., h. 28 Usman Sumatowa. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. (Jakarta:Indeks, 2010) h.8
19
udara dan air misalnya, manusia tidak dapat hidup. Demikian pula sumber daya alam yang lain seperti hutan, ikan dan lainnya merupakan sumber daya yang tidak saja mencukupi kebutuhan hidup manusia, namun juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan meningkatkan kesejahteraan umat manusia, dan sebaliknya pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik akan berdampak buruk. Oleh karena itu, persoalan mendasar sehubungan dengan pengelolaan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut agar menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia dengan tidak mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Sumber Daya alam adalah bahan-bahan yang berasal dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.34 Dalam literatur ekonomi sumber daya, pengertian atau konsep sumber daya didefinisikan cukup beragam. Ensiklopedia Webster yang dikutip oleh Fauzi pada tahun 2004, misalnya mendefinisikan sumber daya antara lain sebagai : (1) kemampuan untuk memenuhi atau menangani sesuatu, (2) sumber persediaan, penunjang atau bantuan, (3) sarana yang dihasilkan oleh kemampuan atau pemikiran seseorang.35 Pada konsep Sumber daya alam di kelas III siswa dikenalkan tentang pengertian, jenis dan cara memelihara sumber daya alam
B. Hasil Penelitian yang Relevan Elviani Setyaningrum, 2011. Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika siswa. Menyimpulkan bahwa pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar fisikasiswa yang menggunakan pendekatan contextual teaching and
34
Haryanto, Sains KTSP kelas III ,( Jakarta, Erlangga2007) h. 144 (http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-Sumber daya alam.html) tgl. 8-7-2014/22:28 WIB 35
20
learning melalui metode eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (metode demonstrasi).36 Romelah, 2013. Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Lingkungan Sehat Dan Merawat Tanaman. Menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep lingkungan sehat dan merawat tanaman. Rata- rata pencapaian hasil belajar pada setiap siklusnya yaitu 72,36 dengan ketuntasan siklus I 67 % menjadi 89,36 dengan ketuntasan siklus II 90%. 37 Rohani, 2014. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Menyimpulkan
bahwa
penerapan
pendekatan
pembelajaran
CTL
dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi gerak siswa kelas 1 di MI. Muhammadiyah 2 kukusan Depok. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus 1 nilai rata-rata hasil belajar siswa 66,13 (61,29%) dan masih ada 19 dari 31 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dengan nilai rata-rata 85,32 (87,16%) diatas KKM. Dan hasil observasi proses pembelajaran dengan pendekatan CTL ini menjadikan siswa lebih aktif dan berani untuk bertanya jika ada materi yang belum dimengerti.38 Fathi Maulawi, 2014. Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Pada Sistem Pernafasan Manusia. Menyimpulkan bahwa pendekatan CTL berpengaruh secara segnifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem pernafasan manusia. Yang
36
Romelah, Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Lingkungan Sehat Dan Merawat Tanaman. 2013. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 37 Romelah, Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Lingkungan Sehat Dan Merawat Tanaman. 2013. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 38 Rohani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). 2014. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah)
21
ditujukan dari hasil perhitungan uji hipotesis melalui uji-t pada taraf segnifikan 0,05, dimana fhitung > ttabel yaitu 3.388 > 1,99. 39 Rohati, 2014. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan CTL Di Mi. Miftahul Huda Muhammadiyah Cinangka Sawangan Depok. Menyimpulkan bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di Mi. Miftahul Huda Muhammadiyah Cinangka Sawangan Depok dibuktikan dengan meningkatnya hasil rata-rata hasil belajar siswa dari 62,8 pada pretest menjadi 82,8 setelah dilaksanakan tindakan. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai KKM meningkat dari 36 % pada pretest menjadi 72% setelah dilaksanakan tindakan. 40 Indah Puspitasari, 2014. Pengaruh Pendekatan Kontekstual
Terfhadap
Keterampilkal Generik Sains Siswa Pada Konsep Pengukuran. Meyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang segnifikan pada pendekatan kontekstual terfhadap keterampilan generik sains siswa pada konsep pengukuran. Pengaruh ini terlihat pada peningkatan persentase hasil postest aspek membangun konsep karena aspek ini meningkat secara signifikan. Pada hasil uji t taraf signifikan 95% diperoleh bahwa t
hitung
>t
tabel
2,01 > 2,00, hipotesis (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima.41 Ahmad Gojali, Pendekatan CTL Pada Pembelajaran Konsep Sistem Organ Manusia Berbasis Nilai-nilai Sains Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Positif Siswa. Memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan pendekatan CTL pada pembelajaran konsep sistem organ manusia berbasis nilainilai sains dapat meningkatkan penguasaan konsep dan sikap positif siswa. Dapat dilihat pada skor sikap positif sebelum tindakan dengan setelah dilakukan tindakan.42 39
Fathi Maulawi, Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Pada Sistem Pernafasan Manusia. 2014. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 40 Rohati, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan CTL Di Mi. Miftahul Huda Muhammadiyah Cinangka Sawangan Depok. 2014. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 41 Indah Puspitasari, Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terfhadap Keterampilkal Generik Sains Siswa Pada Konsep Pengukuran. 2014. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 42 Ahmad Gojali, Pendekatan CTL Pada Pembelajaran Konsep Sistem Organ Manusia Berbasis Nilai-nilai Sains Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Positif Siswa. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah)
22
C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori hasil penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan dan sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis tindakan yang dirumuskan sebagai berikut : Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep sumber daya alam di MI. Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Raudlatul Ulum Jl. H. Sulaiman No. 9 Desa bedahan Kecamatan Sawangan Kota Depok. 2. Waktu Penelitian pada Bulan Mei di Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 minggu ke 1 tanggal 01 Mei 2014 s.d minggu ke 4 tanggal 30 Mei 2014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan Classroom Action Research (CAR). PTK ini merupakan penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu atau kualitas proses dan hasil belajar. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan observer. PTK ini dilakukan dalam 2 siklus, pada setiap siklus terdapat 2 kali pertemuan. Banyak model yang dapat diterapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pada pelaksanaan PTK ini peneliti menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart, yang menggambarkan adanya 4 langkah yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
23
24
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN
Refleksi
Perencanaan
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Model Kemmis & Mc Tagart.
Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke -4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan ( perencanaan ) Peneliti merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau merubah perilaku dan sikap peserta didik. Tahap perencanaan dilakukan setelah guru menentukan konsep-konsep yang akan diajarkan,guru bukan hanya harus menguasai tentang ilmu pengetahuan
25
yang akan diajarkan tetapi juga harus menentukan dan menyesuaikan pendekatan dan metode pembelajaran yang akan digunakan.1
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang di inginkan dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Tahap 3 : Pengamatan Mengamati dampak dari tindakan yang dilaksanakan pada peserta didik.
Tahap 4 : Refleksi Peneliti melakukan pengkajian, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan kriteria ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi / perbaikan terhadap rencana awal.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III di MIT. Raudlatul Ulum. Berjumlah 25 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Pada tahun 2013/2014.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran peniliti dalam penelitian ini adalah sebagai wali kelas sekaligus peneliti, yang menjadi observer adalah guru pendamping pada kelas yang sama yakni pada kelas III, yang mencatat,merencanakan, pelaksana, pengumpul data serta pengolah data dan menganalisa yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran IPA berlangsung dengan menggunakan pendekatan kontekstual, sehingga menjadi sebuah pelaporan hasil penelitian.
1
Ratna Wilis Dahar. op. cit. h. 72.
26
E. Tahapan Intervensi Tindakan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus diawali dengan perencanaan, penerapan tindakan dan observasi serta diakhiri dengan refleksi. 1. Persiapan Penelitian Sebelum memulai penelitian dilakukan beberapa hal, yaitu : a. Obsevasi awal terhadap PBM yang dilakukan oleh guru dikelas dan mengadakan wawancara terstruktur kepada guru dan siswa terkait proses pembelajaran meliputi pendekatan, metode dan strategi pembelajaran serta hasil belajar. b. Menganalisis hasil wawancara untuk memokuskan permasalahan yang akan diteliti. c. Mendiskusikan rancangan PTK berdasarkan fokus permasalahan yang akan diteliti dengan pembimbing dan teman sejawat. d. Memilih dan menentukan topik pelajaran IPA kelas III yang akan digunakan untuk Penelitian Tidndakan Kelas. e. Pemberian informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual kepada observer. f. Menentukan waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
2. Tindakan Siklus I a. Perencanaan 1) Menentukan materi pelajaran Mengenal Sumber daya alam 2) Merancang strategi dan skenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menentukan indikator-indikator keberhasilan yang akan dicapai (indikator keberhasilan intervensi tindakan) 4) Menyusun instrumen penelitian (tes dan non tes), lembar observasi dan kuisioner tanggapan siswa terhadap PBM.
27
5) Menyiapkan bahan ajar, alat dan media pembelajaran. Melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebanyak 2 kali pertemuan. 6) Melakukan evaluasi
b. Tindakan (Pre-test) 1) Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan pada konsep sumber daya alam 2) Menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan eksplorasi dan tes tertulis (Pre-test) pada konsep sumber daya alam. 3) Memberikan motivasi kepada siswa 4) Menjelaskan pokok-pokok materi pembelajaran. 5) Membimbing siswa memenuhi pencapaian kompetensi yang dituju dengan dikorelasikan pada kehidupan sehari-hari.
c. Pengamatan (Pos-Test) 1) Mengamati aktivitas dan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran mengenal sumberdaya alam dengan menceklis indikator-indikator
pada
lembar
observasi
selama
PBM
berlangsung. 2) Pos-test dilakukan menggunakan tes objektif, untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep.
d. Refleksi Lembar observasi dan kuesioner tanggapan siswa yang dikumpulkan selama tindakan berlangsung kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini peneliti dan observer melakukan refleksi. Merenungkan atau mengingat dan menghubung-hubungkan kejadian dalam interaksi kelas, mengapa itu terjadi dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan mebuat peneliti menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya
28
dalam tindakan. Hasil refleksi ini merupakan masukan bagi peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan berikutnya. Refleksi I dilakukan oleh peneliti dan observer untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangan-kenurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi.
Informasi-informasi
yang diperoleh digunakan
untuk
memperbaiki rencana tindakan pada siklus II.
3. Tindakan Siklus II 1) Perencanaan a. Menentukan materi pelajaran Mengenal Sumber daya alam b. Merancang strategi dan skenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dalam bentuk rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil perbaikan dari siklus I. c. Menyusun instrumen penelitian (tes dan non tes), lembar observasi dan kuisioner tanggapan siswa terhadap PBM. d. Menentukan fokus observasi pada PBM perbaikan dari siklus I. e. Menyiapkan bahan ajar, alat dan media pembelajaran. Melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebanyak 2 kali pertemuan. f. Melakukan evaluasi
2) Tindakan (Pre-test) a. Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan pada konsep sumber daya alam b. Menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan eksplorasi dan tes tertulis (Pre-test) pada konsep sumber daya alam. c. Memberikan motivasi kepada siswa d. Menjelaskan pokok-pokok materi pembelajaran.
29
e. Membimbing siswa memenuhi pencapaian kompetensi yang dituju dengan dikorelasikan pada kehidupan sehari-hari.
3) Pengamatan (Pos-Test) a. Mengamati aktivitas dan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran mengenal sumberdaya alam dengan menceklis indikator-indikator
pada
lembar
observasi
selama
PBM
berlangsung. b. Pos-test dilakukan menggunakan tes objektif, untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep.
4) Refleksi Lembar observasi dan kuesioner tanggapan siswa yang dikumpulkan selama tindakan berlangsung kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini peneliti dan observer melakukan refleksi. Merenungkan atau mengingat dan menghubung-hubungkan kejadian dalam interaksi kelas, mengapa itu terjadi dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan mebuat peneliti menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya dalam tindakan. Hasil refleksi ini merupakan masukan bagi peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan berikutnya. Refleksi II dilakukan oleh peneliti dan observer untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangan-kenurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi.
Informasi-informasi
yang diperoleh digunakan
untuk
memperbaiki rencana tindakan pada siklus selanjutnya jika diperlukan.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan PBM yang dilakukan melalui pendekatan kontekstual pada bahan ajar Sumber Daya Alam ini mendeskripsikan upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun hasil tindakan yang diharapkan adalah :
30
1) Adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas III dengan menggunakan pendekatan Kontekstual di MI. Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan. 2) >85 % siswa pencapaian KKM yang telah ditetapkan yakni 78
G. Data dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Adapun Data kuantitatif diambil dari :
Hasil belajar siswa : data berupa tes objektif pilihan ganda yang diberikan pada saat sebelum PBM (pre-test) maupun setelah PBM (pos-test).
Data Kualitatif diambil dari :
Instrument : berupa data hasil observasi PBM berlangsung pada masingmasing siklus, melalui lembar observasi siswa, lembar observasi kinerja guru.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu : 1. Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
yang
memuat
Standar
Kompetensi,Kompetensi Dasar, indikator, Materi, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah pembelajaran, Penilaian serta Evaluasi. 2. Bahan ajar, berupa Buku pegangan guru dan lembar Kerja Siswa. 3. Instrumen test hasil pembelajaran. Penelitian ini menggunakan 50 soal untuk siklus I dan siklus II, kemudian di uji coba pada soal siklus I yang valid sebanyak 15 soal sednagkan pada siklus II sebanyak 13 soal. Peneliti kemudian mengkonstrusi soal dengan menambah pada instruksi soal pada soal pada siklus II sehingga soal menjadi genap 15. 4. Lembar Observasi
31
I. Teknik Pengumpulan Data 1. Data penelitian berupa tes objektif, dikumpulkan sesudah intervensi tindakan (postest) untuk masing-masing siklus. Jumlah butir soal pada masing-masing siklus sebanyak 15 butir soal. Jumlah butir soal tersebut sesuai dengan hasil uji coba soal yang valid yang telah diujikan ke-kelas IV. 2. Observasi Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar.2 Observasi dilaksanakan untuk mengetahui Proses Pembelajaran dikelas. Observasi yang digunakan adalah : a. Lembar observasi guru pada PBM Lembar observasi ini diisi oleh observer selama PBM berlangsung dan dikumpulkan setelah intervensi tindakan selesai setiap siklusnya digunakan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual perjalan dengan baik, serta untuk mengetahui kekurangan dalam PBM. b. Lembar observasi aktifitas belajar IPA siswa Lembar observasi ini digunakan peneliti untuk mengamati keaktifan, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas ketika PBM berlangsung. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan lapangan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya.3 Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa LK, daftar nilai anak, angket. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok anak dan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumentasi foto. 2 3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Yogyakarta, 2010) h. 265. Ibid., h. 274
32
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Teknik kepercayaan pada data hasil penelitian menggunakan statistik deskripstik. Untuk memperolehdata valid, yaitu objektif, dapat dipercaya, dan handal dalam penelitian ini digunakan teknik tringulasi dan saturasi, yaitu : 1. Menggali data dari sumber yang sama denganmenggunakan cara berbeda. Dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang aktivitas siswa dengan observasi siswa dan memeriksa catatan sisawa. 2. Menggali dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa yang dilakukan dengan memeriksa tes siswa, mengadakan wawancara dengan guru dan melihat hasil observasi siswa. 3. Memeriksa kembali
data-data
yang telah
terkumpul, baik
tentang
kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya. 4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang telah terkumpul.
Dalam pengumpulan data diperlukan instrument yang reliable, maka perlu mendeskripsikan validitas dan reliabilitas. a) Validitas menunjukan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurannya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butirbutir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variable. Adapun rumus person dengan angka kasar sebagai berikut :
rxy =
NƩXY – (ƩX) (ƩY) √{NƩX2 – (ƩX)2} { NƩY2 – (Ʃ Y)2}
Keterangan :
rxy : koefisien x : skor item y: skor total N: banyaknya subjek
33
b) Karena peneliti memiliki instrumen dengan jumlah butir pertanyaan ganjil, yakni 15 butir soal pada setiap siklus, maka peneliti dalam menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus KR20 Sebagai berikut :
r
11 =
k k-1
Vt
-
Ʃpq
Vt
Dimana :
r
11
k Vt p
= reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan = varians total = proporsi subjek yang menjawab betul (skor 1) N = proporsi subjek yang menjawab salah (skor 0) (q = 1 – p)4
q
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Sebelum
melakukan
analisis
data,
peneliti
memeriksa
kembali
kelengkapan data dari berbagai sumber. Kemudian analisis data dilakukan pada semua data yang terkumpul. Analisis data atau informasi yang terekam selama obresvasi dan monitoring dapat berupa kualitatif atau kuantitatif. Untuk menganallisis setiap indikator aktifitas belajar digunakan teknik analisis deskriftif dengan rumus sebagai berikut : P=
f
x 100 %
N Ket. P = angka persentase f = frekwensi yang sedang dicari N = banyaknya individu
4
Suharsimi Arikunto, op.cit. h.230-231
34
Tahap analisis data dimulai dengan menyajikan keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai sumber, membaca data kemudian mengadakan rekapitulasi data dan menyimpulkannya.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah penelitian ini berakhir peneliti menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar pelajaran IPA dengan pendekatan Kontekstual pada siswa kelas III MI. Terpadu Raudlatul Ulum. Masih banyak faktor-faktor yang belum diketahui, untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut. Setelah perencanaan tindakan dilakukan maka untuk pengembangan tindak lanjut yang dilakukan yaitu evaluasi. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang sesuai dengan dengan indikator ketercapaian yakni <85% hasil belajar IPA siswa mencapai KKM yakni 78 menggunakan tahapan-tahapan dalam pendekatan Kontekstual. Kemudian jika hasilnya belum mencapai tujuan yang di inginkan maka evaluasi ini digunakan untuk melakukan refleksi kembali. Refleksi dilakukan peneliti yaitu evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan. Hasil observasi dalam monitoring dianalisis secara deskriftif untuk menggambarkan hasil observasi yang berupa proses dan hasil tindakan. Hasil observasi juga digunkan untuk evaluasi terhadap prosedur, apakah yang terjadi sudah sesuai dengan skenario pembelajaran, apakah terjadi penyimpangan dan apakah hasilnya sudah memuaskan sesuai yang diharapkan.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data I. Pelaksanaan Siklus I 1) Tahap Perencanaan Tahap
perencanaan
mengidentifikasikan
pada
siklus
permasalahan
yang
I
dimulai
terdapat
dengan disekolah.
Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan diantaranya rendahnya hasil belajar IPA pada kelas III karena kurangnya motivasi belajar siswa, minimnya penggunaan media dan penggunaan metode yang kurang tepat. Dilihat dari permasalahan yang ada maka peneliti menyusun metode pembelajaran yang diharapkan dapat memperbaiki dan menyelesaikan masalah pada mata pelajaran IPA dikelas III. 1. Menelaah kurikulum untuk menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang akan disampaikan dengan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh dan pembelajaran dengan pengalaman langsung. 2. Mempersiapkan strategi dan skenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dalam bentuk RPP. 3. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa tes objektif (Pretest dan pos-test) lembar observasi kinerja guru, lembar observasi komponen siswa dan kuesioner tanggapan siswa tentang PBM yang diikutinya. 4. Mempersiapkan bahan ajar, alat, media pembelajarn serta referensi-referensi belajar yang akan dibutuhkan.
35
36
2) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-1 1. Melakukan absensi dan memberikan motivasi kepada siswa 2. Memberika
penjelasan
kepada
siswa
mengenai
tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai pada konsep Sumber daya alam. 3. Menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan eksplorasi dan tes tertulis (Pre-test). 4. Pembagian kelompok siswa secara acak menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok maksimal terdiri dari 5 orang siswa. 5. Menjelaskan proses pembelajaran yang akan dilakukan adalah: a) Setiap kelompok mengambil lembar pengamatan b) Setiap kelompok mengikuti kegiatan observasi kebelakang sekolah. Setiap kelompok mencatat pada lembar pengamatan apa saja yang ditemukan dibelakang sekolah baik berupa benda, hewan, tumbuhan atau yang lain. c) Setelah pengamatan selesai siswa kembali kekelas dan tetap berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. d) Guru mengarahkan dan menggali kembali pengetahuan siswa tentang sumber daya alam kemudian setiap kelompok mendiskusikan hasil temuan mereka dan digolongkan kedalam jenis sumber daya alam (Hayati atau Nonhayati). e) Ketika siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing masing guru mengamati keaktifan setiap siswa dan menegur siswa yang hanya diam dan hanya mendengarkan dan meminta siswa lain agar memberikan tugas kepada siswa yang cenderung pasif. 6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
pengamatan dan
37
a) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil penemuan yang sudah didiskusikan. b) Setelah kelompok yang mempresentasikan hasil temuannya kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya. 7. Setelah presentasi kelompok selesai, maka guru membantu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran memperjelas kembali tentang materi (penguatan). 8. Diakhir pembelajaran peneliti memberikan lembar evaluasi, yang bertujuan mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang pengertian dan jenis-jenis sumber daya alam. Evaluasi yang diberikan berupa tes uraian singkat.
Pertemuan ke-2 1. Melakukan absensi dan memberikan motivasi kepada siswa 2. Memberika
penjelasan
kepada
siswa
mengenai
tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai pada konsep Sumber daya alam. 3. Menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan eksplorasi. 4. Pembagian kelompok siswa secara acak menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok maksimal terdiri dari 5 orang siswa. Kelompok yang dibentuk dibedakan dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. 5. Proses pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan kali ini adalah: a) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa guntingan gambar-gambar sumber daya alam dan kondisi lingkungan. b) Setiap siswa mengambil beberapa gambar yang telah disiapkan. Kemudian mereka diskusikan dengan kelompoknya apa kegunaan dari sumber daya alam tersebut.
38
c) Ketika siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing masing guru mengamati keaktifan setiap siswa dan menegur siswa yang hanya diam dan hanya mendengarkan dan meminta siswa lain agar memberikan tugas kepada siswa yang cenderung pasif. 6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan dan
diskusinya. c) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil penemuan yang sudah didiskusikan. d) Setelah kelompok yang mempresentasikan hasil temuannya kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya. 7. Setelah presentasi kelompok selesai, maka guru membantu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran memperjelas kembali tentang materi (penguatan). 8. Pada pertemuan ke-2 ini merupakan akhir dari tindakan siklus I maka pada pertemuan ini pembelajaran diakhiri dengan pemberian lembar soal Pos-test. yang berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 soal yang dijawab oleh siswa secara individu untuk mengetahui peningkatan
hasil
belajar
dengan
penggunaan
pendekatan
kontekstual.
3) Pengamatan a) Hasil Belajar Melalui tahap pengamatan peneliti didampingi oleh observer malihat masih ada siswa yang kurang serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan sehingga ketika diberikan evalusi pada akhir pembelajaran mereka terlihat kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Pedoman yang digunakan peneliti untuk melihat ketercapaian hasil belajar pada setiap kegiatan pembelajaran dilakukan Pre-test dan Pos-test.
39
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 4.1 Data hasil belajar IPA Siklus I Siklus I Ketercapaian Responden Pre-test Pos-test T TT L1 67 87 P1 53 80 P2 53 80 L2 60 80 P3 60 80 L3 67 80 L4 80 93 L5 67 87 L6 67 87 L7 80 100 L8 53 73 L9 80 100 L10 67 87 L11 67 80 L12 80 87 L13 53 73 L14 47 73 L15 80 100 L16 53 80 L17 40 60 L18 53 80 L19 53 73 L20 60 80 P4 53 73 P5 67 80 Rata-rata 61 82
Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari sebelum intervensi tindakan dengan sesudah intervensi tindakan pada siklus I yang ditunjukan oleh nilai rata-rata. Peningkatan pada siklus I antara nilai rata-rata Pre-test 61 dengan nilai Pos-test 81,1.
40
Tabel 4.2 Persentase Ketercapaian KKM Siklus I No 1 2
Data Ketercapaian Sudah Tercapai Belum Tercapai Total
Pretest 5 20 25
Persentase
Pos-test
Persentase
20 % 80 % 100 %
19 6 25
76 % 24 % 100 %
Pada tabel dapat dilihat prosentase ketercapaian Ketuntasan belajar siswa pada Pre-test hanya sebesar 20%, dan setelah dilakukan tinddakan meningkat menjadi 76% dapat dilihat pada kolom Pos-test. namun masih belum mencapai Indikator keberhasilan intervensi tindakan berupa hasil belajar diatas KKM yaitu 78 sebanyak 85% belum terpenuhi karena ada 6 orang yang memperoleh nilai < 78, maka intervensi tindakan dilanjutkan pada siklus II untuk memenuhi indikator keberhasilan tindakan, yaitu > 85 % siswa memperoleh nilai diatas KKM atau > 78.
b) Observasi Kegiatan Guru Observasi pelaksanaan siklus I dilakukan dengan menceklis indikator-indikator pada lembar observasi selama aktifitas PBM berlangsung. Indikator-indikator dalam lembar observasi kinerja guru mempunyai skala 1 sampai 5 (1 menunjukan tingkat keterlaksanaan paling rendah sedangkan 5 merupakan tingkat keterlaksanaan paling tinggi).
Sedangkan
pada
lembar
observasi
komponen
siswa
mempunyai skala 1 sampai 4 (1 menunjukan tingkat keterlaksanaan paling rendah sedangkan 4 merupakan tingkat keterlaksanaan paling tinggi). Tingkat keterlaksanaan indikator tiap pertemuan semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pada lembar observasi kegiatan guru pada siklus I.
41
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I (Pertemuan ke-1) No 1 2 3 4 5
Kategori Penilaian Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis TOTAL
Frekwensi Persentase 2 5
9,5% 23,8%
8
38%
5
23,8%
1
4,8%
21
100%
Pada tabel rekapitulasi hasil observasi pertemuan pertama diatas menunjukan pada proses pembelajaran yang sudah dilakukan observer menilai ada 2 kegiatan atau 9,5% yang tidak terlaksana, kegiatan tersebut adalah appersepsi dan pemberian PR. Hal tersebut tidak terlaksana karena peneliti menilai belum dapat menggunakan waktu dengan efisien. Sedangkan yang terlaksana dengan tepat dan sistematis hanya ada 1 kegiatan atau 4,8%. Melihat rekapitulasi diatas peneliti menilai bahwa pada pertemuan pertama ini proses pembelajaran masih jauh dari perencanaan dan akan diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I (Pertemuan ke-2) No 1 2 3 4 5
Kategori Penilaian Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis TOTAL
Frekwensi Persentase 0 0
0% 0%
10
47,6%
10
47,6%
1
4,8%
21
100%
42
Tabel rekapitulasi hasil observasi menunjukan bahwa ada peningkatan pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan ke-2, karena jika pada pertemuan pertama masih ada yang tidak terlaksana namun pada pertemuan ke-2 kategori tidak terlaksana dan terlaksana tetapi tidak sesuai sebanyak 0%.
c) Observasi Siswa Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Observasi Siswa Siklus I (Pertemuan ke-1) No
Aspek yang diamati
Skor
Pendahuluan I
1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi
3 3 2 1
Kegiatan Inti II
III
1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya Penutup
3
1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti Jumlah Persentase
3 2 2
Kategori
2 1 3 2 2
29 56% Sedang
43
Pada tabel terlihat bahwa aspek-aspek yang diamati menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang efektif karena ada beberapa aspek yang masih dalam kategori tidak baik bahkan sangat tidak baik adapun Prosentase hasil observasi yang dilakukan oleh observer adalah 56% dengan kategori sedang, hal ini belum sesuai dengan harapan. Berikut ini rekapitulasi prosentase hasil observasi siswa kelas III pada proses pembelajaran berdasarkan skor penilaian observasi siwa sebagai berikut : Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I (Pertemuan ke-1) No 1 2 3 4
Kategori Penilaian Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik TOTAL
Frekwensi Persentase 2 6 5 0 13
15,4% 46,2% 38,5% 0% 100%
Pada hasil observasi terlihat bahwa kategori tidak baik memiliki persentase paling besar yakni sebesar 46,2%. hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual, selain itu siswa harus belajar menemukan sendiri materi yang mereka pelajari sehingga dalam proses pembelajaran guru masih dominan dalam menjelaskan materi yang seharusnya jawabannya ditemukan sendiri oleh siswa. Tabel 4.7 Observasi Siswa Siklus I (Pertemuan ke-2) No
Aspek yang diamati
Skor
Pendahuluan I
1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi
3 3 2 2
44
Kegiatan Inti II
III
1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya Penutup
3
1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
2
2 3 3 3 3
3 3
Jumlah Persentase
35 67,3%
Kategori
Sedang
Pada pertemuan ke-2 hasil observasi menunjukan bahwa siswa sudah mulai beradaptasi dengan proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, dan hasil persentase meningkat menjadi 67,3% yang sebelumnya pada pertemuan pertama sebesar 56%, meningkat sebesar 11.3%. Tabel 4. 8 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I (Pertemuan ke-2) No 1 2 3 4
Kategori Penilaian Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik TOTAL
Frekwensi Persentase 0 5 8 0 13
0% 38,5% 61,5% 0% 100%
Hasil observasi pertemuan ke-2 menunjukan bahwa kategori sangat tidak baik sebesar 0% yang sebelumnya sebesar 15,4% dan kaegori tidak baik sebesar 38,5% yang sebelumnya 46,2%, hal ini menunjukan sebuah peningkatan yang cukup baik pada siklus I, ini menunjukan bahwa siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran
45
dengan pendekatan kontekstual dengan cukup baik dan sekaligus mempengaruhi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas III.
d) Catatan Lapangan Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan siklus I pertemuan ke-1 dan ke-2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.9 Catatan Lapangan Siklus I (Pertemuan ke-1) No
1
2
3
4
5
Tindakan
Uraian
Mempersiapkan siswa a) Siswa tidak tertib untuk belajar b) Kelas sangat tidak kondusif c) Guru menertibkan kelas d) Guru meminta salah seorang siswa untuk meminpin do’a Menjelaskan manfaat Siswa mendengarkan penjelasan dan tujuan proses guru, walaupun masih ada pembelajaran beberapa orang siswa yang bercanda dan berjalan-jalan. Pembagian kelompok Siswa mengambil pensil yang ujungnya diberi warna, merah, kuning, hijau, orange, dan biru. Siswa berkumpul dengan kelompok yang mengambil pensil dengan warna yang sama. Maka terbentuk 5 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Penjelasan dalam a) Siswa menanyakan terkait langkah-langkah kegiatan observasi lapangan. kegiatan pembelajaran b) Siswa terlihat antusias sehingga suasana terasa gaduh Aktivitas kelompok a) Setiap siswa mendapat tugas dalam observasi masing-masing yang nanti akan lapangan didiskusikan secara berkelompok b) Sebagian besar siswa mengikuti proses observasi dengan antusias
46
6
7
8
9
c) Dan sebagian yang lain terlihat banyak bermain Aktivitas diskusi hasil a) Aktivitas diskusi berjalan cukup observasi efektif b) Masih didominasi oleh siswa yang pintar Presentasi hasil a) Setiap kelompok menjelaskan diskusi kelompok hasil diskusi mereka b) Setiap kelompok memberikan pertanyaan atau tanggapan dari hasil diskusi kelompok lain Menyimpulkan Siswa dan guru bersama pelajaran menyimpulkan pelajaran mengenai sumber daya alam a) Menilai ketertiban dan keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran b) Kelompok yang aktif memberi Penilaian tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok lain c) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan tertib Berikut ini adalah uraian catatan lapangan siklus I, pada
pertemuan ke-2 : Tabel 4.10 Catatan Lapangan Siklus I (Pertemuan ke-2) No
1
2
3
Tindakan
Uraian
a) Siswa tidak tertib Mempersiapkan siswa b) Kelas sangat tidak kondusif untuk belajar c) Guru menertibkan kelas d) Guru meminta salah seorang siswa untuk meminpin do’a Menjelaskan manfaat Siswa mendengarkan penjelasan dan tujuan proses guru, walaupun masih ada pembelajaran beberapa orang siswa yang bercanda dan berjalan-jalan. a) Guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok b) Pembagian kelompok dilakukan Pembagian kelompok dengan cara sederhana c) Siswa berhitung 1-5
47
4
5
6
7
8
9
d) Dan siswa berkumpul sesuai angka yang disebutnya Penjelasan dalam a) Siswa menanyakan terkait langkah-langkah kegiatan kegiatan pembelajaran b) Siswa terlihat antusias sehingga suasana terasa gaduh a) Setiap siswa memperhatikan gambar-gambar yang ditampilkan yang nanti akan didiskusikan secara Persentasi guru berkelompok b) 75% siswa memperhatikan persentasi guru dengan tertib dan antusias c) Dan 25% terlihat tidak fokus a) Aktivitas diskusi berjalan cukup Proses diskusi efektif kelompok b) Masih didominasi oleh siswa yang pintar a) Setiap kelompok menjelaskan Presentasi hasil hasil diskusi mereka diskusi kelompok b) Setiap kelompok memberikan pertanyaan atau tanggapan dari hasil diskusi kelompok lain Menyimpulkan Siswa dan guru bersama pelajaran menyimpulkan pelajaran mengenai sumber daya alam a) Menilai ketertiban dan keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran b) Kelompok yang aktif memberi Penilaian tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok lain c) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan tertib Evaluasi siklus I dilakukan dengan memberikan Pos-test,
berupa tes objektif pilihan ganda dan tanggapan siswa terhadap PBM pada siklus I, yang ditanyakan secara lisan kepada beberapa siswa. Rata-rata siswa pada (Pre-test) sebesar 61.00 dan pada Postestnya sebesar 82.00. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
48
terjadi peningkatan hasil belajar dari sebelum intervensi tindakan dan sesudah intervensi tidakan pada siklus I.
e) Refleksi Proses pembelajarn dengan Pendekatan kontekstual merupakan strategi
yang melibatkan
siswa
secara
penuh
dalam
proses
pembelajaran, pembelajaran bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah peristiwa yang dialami secara langsung. Ketika pembelajaran dikemas dengan skenario pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh maka siswa tidak merasa sedang melakukan proses pembelajaran karena mereka merasa antusias dan senang ketika belajar, dan mereka akan akan menemukan sendiri materi yang dipelajarinya. Hasil pengamatan pada lembar observasi yang diisi oleh observer di setiap pertemuan adalah untuk mengukur seberapa besar keterlaksanaan rangkaian atau rencana pembelajaran yang telah dirancang.pengamatan ini berfungsi sebagai evaluasi siklus I dan mengadakan refleksi perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil belajar pada Pos-test siklus I dari 25 orang siswa, ada 19 orang siswa yang memperoleh nilai > 78 ( 76 % ) dan 6 orang siswa memperoleh nilai < 78 ( 24 % ). Dilihat dari prosentase perolehan nilai siswa > 78 hanya 76 % maka pada siklus I belum memenuhi indikator ketercapaian yang ditargetkan yakni 85 % maka akan diperbaiki pada tindakan selanjutnya.
f) Keputusan Berdasarkan hasil refleksi diperoleh bahwa hasil belajar pada siklus I belum memenuhi indikator ketercapaian intervensi tindakan yakni siswa yang mendapat nilai diatas KKM (78) hanya 76 % sedangkan yang ditargetkan sebanyak 85 % siswa mendapat nilai diatas KKM. Maka dalam hal ini perlu dilakukan tindakan selanjutnya untuk
49
memperbaiki hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II.
II. Pelaksanaan Siklus II 1) Tahap Perencanaan Tahap
perencanaan
mengidentifikasikan
pada
siklus
permasalahan
yang
I
dimulai
terdapat
dengan disekolah.
Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan diantaranya rendahnya hasil belajar IPA pada kelas III karena kurangnya motivasi belajar siswa, minimnya penggunaan media dan penggunaan metode yang kurang tepat. Dilihat dari permasalahan yang ada maka peneliti menyusun metode pembelajaran yang diharapkan dapat memperbaiki dan menyelesaikan masalah pada mata pelajaran IPA dikelas III. 1. Menelaah kurikulum untuk menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang akan disampaikan dengan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh dan pembelajaran dengan pengalaman langsung. 2. Mempersiapkan strategi dan skenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dalam bentuk RPP. 3. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa tes objektif ( Pretest dan pos-test ) lembar observasi kinerja guru, lembar observasi komponen siswa dan kuesioner tanggapan siswa tentang PBM yang diikutinya. 4. Mempersiapkan bahan ajar, alat, media pembelajarn serta referensi-referensi belajar yang akan dibutuhkan.
2) Pelaksanaan Tindakan Tahapan
tindakan
selanjutnya
adalah
melaksanakan
prosedur yang telah disusun dengan mengacu pada RPP dengan
50
memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
Pertemuan ke-1 1. Melakukan absensi dan memberikan motivasi kepada siswa 2. Memberika
penjelasan
kepada
siswa
mengenai
tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai pada konsep Sumber daya alam. 9. Menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan eksplorasi dan soal dan tes tertulis (Pre-test). 3. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok. Setiap kelompok memiliki tugas yang berbeda. 4. Guru menjelaskan tugas pada masing-masing kelompok
Kelompok I bertugas -membersihkan tumbuhan dari rumput - memperbaiki/ menanam kembali tanaman yang tidak baik. - menyiram dan memberi pupuk
Kelompok 2 bertugas -membersihkan lingkungan sekolah dari berbagai sampah -memilah sampah berdasarkan jenisnya -membuat pupuk kompos dari sampah organik
5. Setiap kelompok menceritakan kegiatan kelompok mereka masingmasing kemudian saling bertanya jawab antar kelompok. 6. Setelah presentasi kelompok selesai, maka guru membantu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran memperjelas kembali tentang materi (penguatan). Dan menjelaskan hal lain yang terkait dalam cara memelihara sumber daya alam. 7. Diakhir pembelajaran peneliti memberikan lembar evaluasi, yang bertujuan mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang
51
pengertian dan jenis-jenis sumber daya alam. Evaluasi yang diberikan berupa tes uraian.
Pertemuan ke-2 1. Melakukan absensi dan memberikan motivasi kepada siswa 2. Memberika
penjelasan
kepada
siswa
mengenai
tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai pada konsep Sumber daya alam. 3. Menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan eksplorasi. 4. Pembagian kelompok siswa secara acak menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok maksimal terdiri dari 5 orang siswa. Kelompok yang dibentuk dibedakan dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. 5. Proses pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan kali ini adalah: a) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa guntingan gambar-gambar. b) Setiap siswa mengambil beberapa gambar yang telah disiapkan. Kemudian mereka diskusikan dengan kelompoknya mana yang merupakan akibat tidak melestarikan dan contoh prilaku peduli terhadap lingkungan. c) Ketika siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing masing guru mengamati keaktifan setiap siswa dan menegur siswa yang hanya diam dan hanya mendengarkan dan meminta siswa lain agar memberikan tugas kepada siswa yang cenderung pasif. 6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan dan
diskusinya. a) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil penemuan yang sudah didiskusikan.
52
b) Setelah kelompok yang mempresentasikan hasil temuannya kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya. 7. Setelah presentasi kelompok selesai, maka guru membantu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran memperjelas kembali tentang materi (penguatan). 8. Pada pertemuan ke-2 ini merupakan akhir dari tindakan siklus II maka pada pertemuan ini pembelajaran diakhiri dengan pemberian lembar soal Pos-test. yang berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 soal yang dijawab oleh siswa secara individu untuk mengetahui peningkatan
hasil
belajar
dengan
penggunaan
pendekatan
kontekstual.
3) Pengamatan a) Hasil Belajar Melalui tahap pengamatan peneliti didampingi oleh observer malihat masih ada siswa yang kurang serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan sehingga ketika diberikan evalusi pada akhir pembelajaran mereka terlihat kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Pedoman yang digunakan peneliti untuk melihat ketercapaian hasil belajar pada setiap kegiatan pembelajaran dilakukan Pre-test dan Pos-test.
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.11 Data hasil belajar IPA Siklus II Siklus II Ketercapaian Responden Pre-test Pos-test T TT L1 60 93 P1 63 93 P2 47 87 L2 60 93 P3 60 87 L3 63 93 L4 80 100 L5 67 87
53
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 L20 P4 P5 Rata-rata
60 85 53 80 67 80 80 47 47 85 73 47 67 67 60 63 63 64,4
100 100 80 100 93 87 100 80 87 100 80 60 80 80 93 80 87 89
Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari sebelum intervensi tindakan dengan sesudah intervensi tindakan pada siklus II yang ditunjukan oleh nilai rata-rata. Peningkatan pada siklus II antara nilai rata-rata Pre-test 64,4 dengan nilai rata-rata pada Pos-test sebesar 89. Tabel 4.12 Persentase Ketercapaian KKM Siklus II N O 1 2
Data Ketercapaian Sudah Tercapai Belum Tercapai Total
Pretest 6 19 25
Persentase % 24% 76% 100 %
Pos-test 24 1 25
Persentase % 96% 4% 100 %
Pada tabel dapat dilihat prosentase ketercapaian Ketuntasan belajar siswa pada Pre-test hanya sebesar 24%, dan setelah dilakukan tindakan meningkat menjadi 96% maka pada siklus II sudah mencapai Indikator keberhasilan intervensi tindakan berupa hasil belajar diatas KKM yaitu 78 sebanyak 85% .
54
b) Observasi Kegiatan Guru Observasi pelaksanaan siklus I dilakukan dengan menceklis indikator-indikator pada lembar observasi selama aktifitas PBM berlangsung. Indikator-indikator dalam lembar observasi kinerja guru mempunyai skala 1 sampai 5 (1 menunjukan tingkat keterlaksanaan paling rendah sedangkan 5 merupakan tingkat keterlaksanaan paling tinggi).
Sedangkan
pada
lembar
observasi
komponen
siswa
mempunyai skala 1 sampai 4 (1 menunjukan tingkat keterlaksanaan paling rendah sedangkan 4 merupakan tingkat keterlaksanaan paling tinggi ). Tingkat keterlaksanaan indikator tiap pertemuan semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pada lembar observasi kinerja guru pada siklus I.
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II (Pertemuan ke-1) No 1 2 3 4 5
Kategori Penilaian Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis TOTAL
Frekwensi Persentase 0 0
0% 0%
1
4,8%
8
38%
12
57,1%
21
100%
Melalui rekapitulasi persentase hasil observasi kinerja guru dapat dilihat bahwa ada peningkatan yang segnifikan pada proses pembelajaran, Hal tersebut dapat dilihat pada kategori terlaksana dengan tepat dan sistematis mendominasi dengan hasil persentase sebesar 57,1%, sedangkan pada siklus I hanya sebesar 4,8%.
55
Tabel 4. 14 Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II (Pertemuan ke-2) No 1 2 3 4 5
Kategori Penilaian Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis TOTAL
Frekwensi Persentase 0 0
0% 0%
0
0%
4
19%
17
81%
21
100%
Pada pertemuan ke-2 pada poin nomor 4 Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis sebesar 19% dan nomor 5 Terlaksana dengan tepat dan sistematis sebesar 81%, menunjukan sebuah peningkatan yang sangat baik. Tentunya ini dikarenakan guru selalu mempeerbaiki kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada setiap pertemuan disetiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap pertemuan di setiap siklusnya.
c) Observasi Siswa Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.15 Observasi Siswa Siklus II (Pertemuan ke-1) No
Aspek yang diamati
Skor
Pendahuluan I 1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi
3 3 4 2
56
Kegiatan Inti II 1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya Penutup
3 3 3 3 3 4
III
3 4 3
1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti Jumlah Persentase
41 79%
Kategori
Tinggi
Tabel 4. 16 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II (Pertemuan ke-1) No 1 2 3 4
Kategori Penilaian Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik TOTAL
Frekwensi Persentase 0 1 9 3 13
0% 7,7% 69,2% 23% 100%
Hasil observasi pertemuan ke-2 menunjukan bahwa kategori sangat tidak baik sebesar 0% , kategori tidak baik sebesar 0% yang sebelumnya 7,7% dan hal ini menjadi sesuatu yang menjadi koreksi guru agar pada kategori tidak baiknya bisa diperbaiki pada pertemuan selanjutnya .
57
Tabel 4. 17 Observasi Siswa Siklus II (Pertemuan ke-2) No
Aspek yang diamati
Skor
Pendahuluan I 1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi Kegiatan Inti
3 4 4 3
1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya Penutup
3
1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti Jumlah Persentase
3 4 4 46 88,4%
Kategori
Tinggi
II
3 3 4 4 4
III
Tabel 4. 18 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II (Pertemuan ke-2) No 1 2 3 4
Kategori Penilaian Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik TOTAL
Frekwensi Persentase 0 0 7 6 13
0% 0% 46,2% 53,8% 100%
58
Pada siklus II pertemuan ke-2 kegiatan pembelajaran semakin kondisif dan efektif, hal tersebut disebabkan karena siswa sudah memahami proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yang menjadikan suasana belajar yang tidak membosankan. Yang secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas III.
d) Catatan Lapangan Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.19 Catatan Lapangan Siklus II (Pertemuan ke-1) No
1
2
3
4
5
Tindakan
Uraian
a) Siswa tidak tertib Mempersiapkan siswa b) Kelas sangat tidak kondusif untuk belajar c) Guru menertibkan kelas d) Guru meminta salah seorang siswa untuk meminpin do’a Menjelaskan manfaat dan tujuan proses pembelajaran
Siswa mendengarkan penjelasan guru, walaupun masih ada beberapa orang siswa yang bercanda dan berjalan-jalan. Siswa mengambil pensil yang ujungnya diberi warna, merah, kuning, hijau, orange, dan biru. Pembagian kelompok Siswa berkumpul dengan kelompok yang mengambil pensil dengan warna yang sama. Maka terbentuk 5 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Penjelasan dalam a) Siswa menanyakan terkait langkah-langkah kegiatan observasi lapangan. kegiatan pembelajaran b) Siswa terlihat antusias sehingga suasana terasa gaduh a) Setiap kelompok mendapat tugas yang berbeda
59
Aktivitas kelompok
6
Aktivitas hasil observasi
7
Presentasi hasil diskusi kelompok
8
Menyimpulkan pelajaran
9
Penilaian
b) Setiap kelompok ada siswa yang mengatur pembagian tugas pada kelompok mereka c) Sikap bekerjasama terlihat sangat baik pada setiap kelompok d) Sikap saling membantu teman sangat baik e) Seluruh siswa mengerjakan tugas mereka dengan baik a) Aktivitas diskusi berjalan cukup efektif b) Masih didominasi oleh siswa yang pintar a) Setiap kelompok menjelaskan hasil diskusi mereka b) Setiap kelompok memberikan pertanyaan atau tanggapan dari hasil diskusi kelompok lain Siswa dan guru bersama menyimpulkan pelajaran mengenai sumber daya alam a) Menilai ketertiban dan keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran b) Kelompok yang aktif memberi tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok lain c) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan tertib
Tabel 4.20 Catatan Lapangan Siklus II (Pertemuan ke-2) No
1
2
Tindakan
Uraian
a) Siswa tidak tertib Mempersiapkan siswa b) Kelas sangat tidak kondusif untuk belajar c) Guru menertibkan kelas d) Guru meminta salah seorang siswa untuk meminpin do’a Menjelaskan manfaat Siswa mendengarkan penjelasan dan tujuan proses guru, walaupun masih ada
60
pembelajaran
4
6
Persentasi guru
Aktifitas siswa
7
Menyimpulkan pelajaran
8
Penilaian
beberapa orang siswa yang bercanda dan berjalan-jalan. a) Guru menjelaskan materi b) Ada beberapa siswa yang terlihat tidak fokus c) Guru menegur dan memberikan sanksi kepada siswa yang tidak tertib d) siswa memperhatikan persentasi guru dengan tertib dan antusias a) Siswa aktif bertanya b) Siswa terlihat bersemangat c) Siswa berani mengungkapkan pendapat mereka Siswa dan guru bersama menyimpulkan pelajaran mengenai sumber daya alam a) Menilai ketertiban dan keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran b) siswa yang aktif memberi tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok lain c) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan tertib
e) Refleksi Hasil pengamatan pada siklus II ini sudah terlihat hasil yang yang lebih baik dari siklus I. Tentunya hal ini disebabkan karena siswa sudah menyesuaikan diri dengan rangkaian pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual. Sehingga pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang sesuai indikator ketercapaian. Hasil belajar pada Pos-test siklus I dari 25 orang siswa, ada 19 orang siswa yang memperoleh nilai > 78 ( 76 % ) dan 6 orang siswa memperoleh nilai < 78 ( 24 % ), sedangkan di siklus II dari 25 orang
61
siswa, ada 24 orang siswa yang memperoleh nilai > 78 ( 96 % ) dan hanya 1 orang siswa memperoleh nilai < 78 (4%), Dilihat dari prosentase perolehan nilai siswa > 78 sebesar 96 % ini merupakan peningkatan hasil belajar yang jauh dari target indikator ketercapaian yakni 85%. Jadi intervensi tindakan dicukupkan pada siklus II.
f) Keputusan Setelah dilakukan intervensi tindakan pada pada siklus II berdasarkan tes hasil belajar siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran telah memenuhi indikator yang diharapkan yakni sebesar 96% lebih dari yang ditargetkan pada indikator ketercapaian sebesar 85%. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa pada konsep sumber daya alam dengan pendekatan kontekstual pada setiap siklusnya pada nilai Pre-test dan post-tesnya.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, peneliti menggunakan instrumen penelitian penelitian berupa tes objektif
pilihan ganda. Instrumen
penelitian tersebut sebelumnya di uji coba validitas dan reabilitasnya kepada 25 responden pada siklus I dari 25 soal yang di uji cobakan diperoleh butir soal yang valid sebanyak 15 soal dan mempunyai reabilitas sebesar 0,84. Sedangkan pada siklus II dari 25 soal yang di uji cobakan diperoleh butir soal yang valid sebanyak 13 soal dan mempunyai reabilitas sebesar 0,73. Untuk menyeimbangkan jumlah butir soal maka pada siklus II digenapkan menjadi 15 soal dengan mengkonstruksi soal. Selain menggunakan tes objektif pada penelitian ini juga digunakan lembar observasi untuk guru dan siswa yang dilakukan pada setiap akhir siklus.
62
C. Analisis Data Hasil Penelitian Data hasil belajar diperoleh melalui tes objektif pilihan ganda yang diberikan sebelum (Pre-test) dan sesudah (pos-test) intervensi tindakan sebanyak 15 soal yang seluruhnya diambil dari soal-soal yang sudah di uji validitas dan reabilitasnya. 1. Hasil data nilai (Pre-test) dan Pos-test siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.21 Kategori Skor Nilai Hasil Belajar Siswa Rentang Skor
Kategori
81 – 100
Sangat tinggi
61 – 80
Tinggi
41 – 60
Sedang
21 – 40
Rendah
0 – 20
Sangat Rendah
Tabel 4.22 Data Nilai Pre-test dan Pos-test Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Siklus I No
Responden
1
Siklus II
Postest 87
Kategori
L1
Pretest 67
2
P1
53
3
P2
4
Kategori
Tinggi
Pretest 60
Postest 93
Sangat tinggi
80
Tinggi
63
93
Sangat tinggi
53
80
Tinggi
47
87
Sangat tinggi
L2
60
80
Tinggi
60
93
Sangat tinggi
5
P3
60
80
Tinggi
60
87
Sangat tinggi
6
L3
67
80
Tinggi
63
93
Sangat tinggi
7
L4
73
93
Sangat Tinggi
80
100
Sangat tinggi
8
L5
67
87
Sangat Tinggi
67
87
Sangat tinggi
9
L6
67
87
Sangat Tinggi
60
100
Sangat tinggi
10
L7
73
100
Sangat Tinggi
85
100
Sangat tinggi
11
L8
53
73
Sangat Tinggi
53
80
Tinggi
63
12
L9
73
100
Sangat Tinggi
80
100
Sangat tinggi
13
L10
67
87
Sangat Tinggi
67
93
Sangat tinggi
14
L11
67
80
Tinggi
73
87
Sangat tinggi
15
L12
73
87
Sangat Tinggi
73
100
Sangat tinggi
16
L13
53
73
Tinggi
47
80
Tinggi
17
L14
47
73
Tinggi
47
87
Sangat tinggi
18
L15
73
100
Sangat Tinggi
85
100
Sangat tinggi
19
L16
53
80
Tinggi
73
80
Tinggi
20
L17
40
60
sedang
47
60
Sedang
21
L18
53
80
Tinggi
67
80
Tinggi
22
L19
53
73
Tinggi
67
80
Tinggi
23
L20
60
80
Tinggi
60
93
Sangat tinggi
24
P4
53
73
Tinggi
63
80
Tinggi
25
P5
67
80
Tinggi
63
87
Sangat tinggi
Rata-rata
61
82
64,4
89
Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari sebelum intervensi tindakan dengan sesudah intervensi tindakan pada siklus I dan II. Masing-masing ditunjukan oleh nilai rata-rata. Peningkatan pada siklus I antara nilai rata-rata Pre-test 61 dengan nilai pos-test 81,1. Peningkatan pada siklus II nilai rata-rata (Pre-test) 64,4 dengan nilai rata-rata Pos-test 86,4. Dari hasil nilai di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memenuhi target KKM mata pelajaran IPA. Jadi penelitian ini dapat diakhiri hanya sampai siklus II saja, karena indikator keberhasilan intervensi tindakan sudah terpenuhi pada siklus II.
64
2. Data ketercapaian intervensi tindakan Tabel 4. 23 Rekapitulasi Persentase Ketercapaian KKM
N
Data
O
Ketercapaian
I
1
Sudah Tercapai
2
Belum Tercapai Total
Siklus Persentase
Siklus
Persentase
%
II
%
19
76 %
24
96%
6
24 %
1
4%
25
100 %
25
100 %
Indikator keberhasilan intervensi tindakan berupa hasil belajar diatas KKM yaitu 78 sebanyak 85% belum terpenuhi karena ada 6 orang yang memperoleh nilai < 78, maka intervensi tindakan dilanjutkan pada siklus II untuk memenuhi indikator keberhasilan tindakan, yaitu > 85 % siswa memperoleh nilai diatas KKM atau > 78.
3. Data hasil Observasi Kegiatan Guru Tabel 4.24 Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Kegiatan Guru
No
Kategori Penilaian
1
Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis
2 3
4 5
Siklus I P.2 P.1
Siklus II P.2 P.1
9,5%
0%
0%
0%
23,8%
0%
0%
0%
38%
47,6%
4,8%
0%
23,8% 47,6%
38%
19%
57,1%
81%
4,8%
4,8%
65
4. Data hasil Observasi Komponen Siswa Tabel 4.25 Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa No 1 2 3 4
Kategori Penilaian Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik
Siklus I P.2 P.1
Siklus II P.2 P.1
15,4% 0% 0% 0% 46,2% 38,5% 23% 0% 38,5% 61,5% 69,2% 53,8% 0% 0% 7,7% 46,2%
D. Pembahasan Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada konsep Sumber Daya Alam meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari hasil Pre-test dan Pos-test pada setiap siklusnya. Peningkatan pada siklus I yang dilakukan dalam 2 pertemuan dengan hasil rata-rata Pre-test hanya 61 dan Pos-test sebesar 82 dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 5 (20%) orang dan sebanyak 20 (80%) orang belum mencapai KKM yang ditentukan. Sedangkan pada siklus II rata-rata Pre-test 64,4 dan Postest 89 dan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 19 (76%) orang dan yang belum mencapai KKM sebanyak 6 orang (24%). Karena pada siklus I siswa yang mencapai KKM < 85% maka dilanjutkan pada siklus II. Masih terdapatnya siswa yang belum mencapai KKM (belum tuntas)1 pada siklus I dikarenakan pada saat pembelajaran, siswa masih terlihat bingung karena belum terbiasa dengan proses pembelajaran kontekstual yang lebih menekankan pada pencarian, penemuan dan pemecahan masalah sendiri, guru masih kurang memberikan pengarahan yang jelas, dan belum dapat mengelola waktu dengan baik. Maka pada siklus I peneliti merasa belum dapat menerapkan pembelajaran kontekstual secara maksimal, yang menyebabkan siswa tidak dapat memahami secara utuh materi yang diberikan yang akhirnya tidak memberikan pengaruh
1
Data hasil belajar IPA hal. 38
66
yang besar pada hasil belajar IPA siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I, guru memberikan pengarahan dan lebih memandu siswa dalam setiap kegiatan baik observasi maupun diskusi dan hasilnya pada siklus II siswa sudah dapat mengikuti proses pembelajaran dengan sangat baik yang dapat dilihat dalam lembar observasi kegiatan guru dan siswa, dan berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar IPA siswa. Berdasarkan hasil pengamatan pada lembar observasi siswa2 menunjukan bahwa pada siklus I pertemuan pertama pengkodisian kelas belum maksimal karena siswa belum dapat beradaptasi dengan rangkaian pembelajaran yang akan diikutinya. Suasana kelas dapat dikondisikan setelah siswa mengetahui dan berinteraksi secara langsung dengan rangkaian pembelajaran yang dilakukannya. Sedangkan pada hasil pengamatan lembar observasi kegiatan guru3 dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus I pada pertemuan pertama masih kurang efektif hanya 55,4% karena masih ada yang tidak terlaksana karena kurang bisa mengatur waktu yang telah ditentukan sebelumnya, namun pada pertemuan ke-2 peneliti pemperbaiki kekurangan dipertemuan ke-2 dan hasil observasi pada pertemuan ke-2 cukup memuaskan (71,4%) dan observasi siswa pada pertemuan pertama 56% meningkat pada pertemuan ke-2 menjadi 67,3%. Setelah melakukan perbaikan pada siklus II, terlihat adanya peningkatan kompetensi guru dibandingkan pada siklus I, hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pada pertemuan pertama sebesar 90,4%karena masih ada yang tidak terlaksana karena kurang bisa mengatur waktu yang telah ditentukan sebelumnya, namun pada pertemuan ke-2 peneliti pemperbaiki kekurangan dipertemuan ke-2 dan hasil observasi pada pertemuan ke-2 sangat memuaskan (95,8%) dan observasi siswa pada pertemuan pertama 67,3 % meningkat pada pertemuan ke-2 menjadi 88,4%.
2 3
Lampiran 11, hal. 102 Lampiran 5, hal. 92-93
67
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elviani Setyaningrum4, Romelah5, Rohani6, Fathi Maulawi7, Indah Puspitasari8, dan Ahmad Gojali9, yang menyatakan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
4
Romelah, Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Lingkungan Sehat Dan Merawat Tanaman. 2013. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 5 Romelah, Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Lingkungan Sehat Dan Merawat Tanaman. 2013. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 6 Rohani, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). 2014. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 7 Fathi Maulawi, Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Pada Sistem Pernafasan Manusia. 2014. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 8 Indah Puspitasari, Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terfhadap Keterampilkal Generik Sains Siswa Pada Konsep Pengukuran. 2014. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah) 9 Ahmad Gojali, Pendekatan CTL Pada Pembelajaran Konsep Sistem Organ Manusia Berbasis Nilai-nilai Sains Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Positif Siswa. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah)
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penggunaan pendekatan kontekstual pada pelajaran IPA konsep sumber daya alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada pencapaian KKM yang terus meningkat pada setiap siklus. Indikator ketercapaian intervensi tidakan pada penelitian ini adalah >85% hasil belajar siswa mencapai KKM yakni 78, pada siklus I hanya 76% hasil belajar IPA siswa mencapai KKM, dan pada siklus II meningkat menjadi 96%. Hasil observasi kegiatan guru dalam menerapkan pendekatan kontekstual mengalami peningkatan disetiap siklusnya, yakni pada siklus I sebesar 71,4% dan siklus II sebesar 95,8%. Demikian pula pada hasil observasi siswa, mengalami peningkatan disetiap siklusnya yakni pada siklus I sebesar 65% dan pada siklus II sebesar 88,4%.
B. Saran Berdasarkan penelitian ini, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi peneliti pendekatan kontekstual ini perlu diterapkan pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar karena melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA. 2. Guru diharapkan lebih kreatif dalam menyampaikan materi dengan menggunakan berbagai media belajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 3. Apabila menerapkan pendekatan kontekstual dengan berkelompok guru hendaknya lebih banyak mengarahkan siswa dalam penyelesaian tugas, karena kekurangan kerja kelompok adalah hanya siswa yang pintar yang aktif sedangkan siswa lainnya pasif .
68
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta, Edisi Revisi, 2010. Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Penerbit Erlangga, 2006. Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Cet. 2, 2010. Haryanto. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta : Erlangga, 2010. Mariana, I Made Alit dan Wandy Praginda. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( PPPPTK ) untuk Program bermutu, 2009. Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009. Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2010. Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru. Bogor : Kencana Prenada Media Group, 2011. Rusman. Model-Model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers, 2013. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung : Kencana Prenada Media Group, 2006. ------------------. Perencanaan dan Desain Sistem Pendidikan. Bandung : Kencana Prenada Media Group, Edisi Pertama, 2008. Sumatowa, Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks, 2010. Suyono dan Haryanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Jakarta : Logos Wacana Ilmu, Cet. 2, 1999. -----------------. Psikologi Belajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, Cet. 16, 2010.
69
70
Takari, Enjah. Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual. Sumedang : PT Genesindo, 2008. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu : konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara, Ed.I.Cet.4, 2012. Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-Sumber daya alam.html
71
Lampiran 1 SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-1)
Tahun Pelajaran
: 2013 / 2014
Standar Kompetensi : Memahami kenampakan buni, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam dilingkungan.
I. Indikator : Menjelaskan Sumber daya alam Menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam Mendefinisikan jenis-jenis sumber daya alam Memberikan contoh sumber daya alam sesuai jenisnya
II. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam Siswa dapat mendefinisikan jenis-jenis sumber daya alam Siswa dapat memberi contoh dari masing-masing jenis sumber daya alam
72
III. Materi Ajar
:
Pengertian
Sumber Daya Alam
Jenis-jenis Sumber Daya Alam
1. Sumber daya alam hayati Adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup Contoh : hewan dan tumbuhan
73
IV. Metode Pembelajaran : Pendekatan Metode Pembelajaran
: Kontekstual : Diskusi, pemberian tugas dan tanya jawab.
V. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Dan Tahap Rincian Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Mengucapkan Salam Dan Berdoa Mengecek Kehadiran Siswa Jika ada yang tidak hadir guru mengungkapkan keprihatinan dan mendoakan Apersesi : Guru mengawali dengan pertanyaan tentang: 1. Tadi pagi sarapan dengan apa ? 2. Apa yang mereka pakai hari ini ? 3. Berangkat kesekolah dengan apa ? Melalui pertanyaan tersebut guru secara tidak langsung menggali pengetahuan awal siswa yang berkaitan tentang materi yang akan disampaikan. Motivasi : Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dan pentingnya materi yang akan dipelajari. Kegiatan Inti Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan secara singkat tentang jenis sumber daya alam. 2. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran Kontekstual : Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (learning Comunity) seluruh siswa diajak guru kekebun belakang sekolah setiap kelompok mencatat apa saja yang mereka temukan dikebun. 3. Melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa. Elaborasi : Dilapangan : Siswa melakukan pengamatan dan mencatat apa saja yang mereka temukan dkebun belakang sekolah. (Inquiry)
Nilai-nilai karakter
Alokasi waktu
Religius Disiplin Peduli sosial
10 Menit
Tanggung jawab Bersahabat
15 Menit
Rasa ingin tahu Peduli lingkungan
15 Menit
74
Dikelas : 1. siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing. (Construktivisme) 2. Siwa melaporkan hasil diskusi 3. Memberikan waktu bertanya bagi kelompok lain yang akan bertanya jawab. (Questioning) Konfirmasi : 1. Guru menampilkan beberapa jenis tumbuhan dan benda (batu, air dan pasir).(Modeling) untuk membantu siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah sumber daya alam sesuai indikator hasil belajar yang harus dicapai.(Reflection) 2. Penilaian (Authentic Assesment) 3. Guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah tentang manfaat SDA dan lingkungan yang baik dan Religius tidak baik itu seperti apa sih? 4. Menutup pelajaran dengan membaca doa
Penutup
VI.
VII.
Media / Alat Sumber Belajar Lingkungan Buku paket IPA Kelas III ( Dinas Pendidikan (BSE)) Buku Sains kelas III ( KTSP 2006 ) Buku Panduan Belajar Tematik (KTSP 2006) Penilaian
Teknik Bentuk
: Tes (Tertulis) : Uraian
Kepala Sekolah
Depok, Mei 2014 Guru Kelas
MAHRUDDIN, M.Pd.
RAY FITAYAH
15 Menit
15 Menit
75
Lembar Kerja Siswa
NO 1
2
3
4
5
Indikator
Instrumen / Soal
Kunci Jawaban
Menjelaskan Apa yang dimaksud Bahan-bahan yang berasal Sumber daya sumber daya alam ? dari alam yang dimanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam Mendefinisikan jenis-jenis sumber daya alam Memberikan contoh sumber daya alam sesuai jenisnya
Sebutkan jenis-jenis 1. Hayati simber daya alam ! 2. Nonhayati
Sumber daya alam non Sumber daya alam yang hayati adalah ? berasal dari makhluk hidup.
Sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang tidak berasal dari makhluk hidup !
1. 2. 3. 4. 5.
Udara Air Tanah Batu-batuan Bahn tambang
Paman memelihara hewan ternak, seperti sapi, ayam, itik dll. Hayati Hewan –hewan tersebut termasuk dalam sumber daya alam ...
skor
3
2
2
2
1
76
Lembar Pengamatan Nama : ....... Kelas : ....... Hari/Tanggal : ....... Hasil Pengamatan Sumber Daya Alam yang terdapat di Lingkungan Sekolah
No
Sumber Daya Alam
Jenis
Cat. 1. Catatlah semua yang kamu temukan dikebun belakang sekolah (individu) 2. Kemudian kembali kekelas 3. Lakukan diskusi bersama kelompok masing-masing tentukan jenis dari SDA yang kamu temukan.
77
Lampiran 2 SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-2)
Tahun Pelajaran
: 2013 / 2014
Standar Kompetensi : Memahami kenampakan buni, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam dilingkungan.
I. Indikator : Menjelaskan kegunaan Sumber daya alam hayati bagi kehidupan manusia Menjelaskan kegunaan Sumber daya alam nonhayati bagi kehidupan manusia
II. Tujuan Pembelajaran
:
Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan kegunaan sumber daya alam hayati dan nonhayati bagi kehidupan manusia.
78
III. Materi Ajar
: Manfaat /kegunaan sumber daya alam bagi kehidupan manusia
Manfaat /kegunaan sumber daya alam hayati bagi kehidupan manusia
Manusia memelihara dan mengolah sumber daya alam hayati untuk memenuhi kebutuhannya.
Manusia menanam padi dan sayuran untuk sumber pangan.
Manfaat /kegunaan sumber daya alam nonhayati bagi kehidupan manusia
Manusia mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam nonhayati untuk :
udara
Kayu pohon dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
Bahan tambang berupa minyak bumi
Serat kapas dipintal
dimanfaatkan sebagai
untuk membuat pakaian.
Manusi bernafas dengan
bahan bakar
Hasil tambang berupa Logam dimanfaatkan sebagai bahan-bahan sebuah benda.
79
IV. Metode Pembelajaran : Pendekatan Metode Pembelajaran
: Kontekstual : Diskusi, pemberian tugas dan tanya jawab.
V. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Dan Nilai-nilai Tahap Rincian Kegiatan karakter Pembelajaran Pendahuluan Mengucapkan Salam Dan Berdoa Religius Mengecek Kehadiran Siswa Disiplin Jika ada yang tidak hadir guru Peduli sosial mengungkapkan keprihatinan dan mendoakan Apersesi : Guru mengawali dengan pertanyaan tentang materi sebelumnya. Motivasi : Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dan pentingnya materi yang akan dipelajari. Kegiatan Inti Eksplorasi : Tanggung Guru melakukan presentasi singkat tentang jawab kegunaan sumber daya alam. Bersahabat Elaborasi : 1. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL : Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (Learning Comunity) Guru memberikan beberapa gambar yang berhubungan dengan sumber daya alam kepada setiap kelompok (Modeling) setiap kelompok mengamati gambar yang diberikan guru kemudian mendiskusikan untuk memilah sesuai jenis SDA. (Inquiry) Setelah dikelompokan sesuai jenisnya dan menentukan kegunaan dari SDA pada gambar. (Construktivisme) setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya 2. Melakukan tanya jawab antar kelompok (Questioning)
Rasa ingin tahu Peduli lingkungan
Alokasi waktu 10 Menit
15 Menit
30 Menit
80
Penutup
Konfirmasi : 1. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil pengamatan masalah sumber daya alam sesuai indikator hasil belajar yang harus dicapai. (Reflection) 2. Penilaian. (Authentic Assesment) 3. Guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah tentang manfaat SDA dan lingkungan yang baik dan tidak baik itu seperti apa sih? 4. Menutup pelajaran dengan membaca doa
15 Menit
Religius
VI. Media / Alat Sumber Belajar
Gambar
Buku paket IPA Kelas III ( Dinas Pendidikan (BSE))
Buku Sains kelas III ( KTSP 2006 )
Buku Panduan Belajar Tematik (KTSP 2006)
VII.Penilaian Teknik
: Tes (Tertulis)
Bentuk
: Isian dan Uraian
Kepala Sekolah
Depok, Mei 2014 Guru Kelas
MAHRUDDIN, M.Pd.
RAY FITAYAH
81
LEMBAR KERJA SISWA
NAMA
No
:............................
Sumber daya alam Hayati
Contoh
Bayam
Kegunaan
Sayur
1
5
Nonhayati
2
Skor
Air
Minum, mandi, mengairi sawah dll
5
82
Lampiran 3 SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-1)
Tahun Pelajaran
: 2013 / 2014
Standar Kompetensi : Memahami kenampakan buni, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam dilingkungan.
I. Indikator : Menjelaskan cara memelihara sumber daya alam
II. Tujuan Pembelajaran : Melalui praktek langsung, siswa dapat mengetahui cara memelihara sumber daya alam.
83
III. Materi Ajar
:
84
IV. Metode Pembelajaran : Pendekatan Metode Pembelajaran
: Kontekstual : Kerja Kelompok, diskusi, pemberian tugas dan tanya jawab.
V. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Dan Nilai-nilai Tahap Rincian Kegiatan karakter Pembelajaran Pendahuluan Mengucapkan Salam Dan Berdoa Religius Mengecek Kehadiran Siswa Disiplin Jika ada yang tidak hadir guru Peduli sosial mengungkapkan keprihatinan dan mendoakan Apersesi : Guru mengawali dengan pertanyaan tentang materi sebelumnya. Motivasi : Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dan pentingnya materi yang akan dipelajari. Kegiatan Inti Eksplorasi : Tanggung jawab Guru melakukan presentasi singkat tentang cara memelihara sumber daya Bersahabat alam. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan Elaborasi : 1. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok. Rasa ingin Yaitu kelompok pemelihara lingkungan tahu dan kelompok pengelola sampah. Peduli (Learning Comunity) lingkungan 2. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan bu guru yaitu : Kel. Pemelihara lingkungan bertugas : -membersihkan tumbuhan dari rumput -memperbaiki/ menanam kembali tanaman yang tidak baik. -menyiram dan memberi pupuk (Modeling) Kel. Pengelola sampah bertugas : -membersihkan lingkungan sekolah dari berbagai sampah -memilah sampah berdasarkan
Alokasi waktu 10 Menit
15 Menit
30 Menit
85
jenisnya (Modeling) -membuat pupuk kompos dari sampah organik (Inquiry) 3. Guru mengamati kegiatan yang dilakukan setiap kelompok. 4. Guru meminta setiap kelompok menceritakan apa yang sudah dilakukan oleh kelompoknya sebagai cara memelihara sumber daya alam.(Construktivisme) 5. Melakukan tanya jawab antar kelompok (Questioning) Konfirmasi : 1. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil pengamatan masalah sumber daya alam sesuai indikator hasil belajar yang harus dicapai. (Reflection) 2. Penilaian (Authentic Assesment) 3. Guru memberikan informasi kepada siswa materi pada pertemuan selanjutnya. 4. Menutup pelajaran dengan membaca doa
Penutup
15 Menit
Religius
VI. Media / Alat Sumber Belajar
Lingkungan Buku paket IPA Kelas III ( Dinas Pendidikan (BSE)) Buku Sains kelas III ( KTSP 2006 ) Buku Panduan Belajar Tematik (KTSP 2006)
VII.Penilaian Teknik Bentuk
: Tes (lisan) /kelompok : Tanya jawab
Kepala Sekolah
Depok, Mei 2014 Guru Kelas
MAHRUDDIN, M.Pd.
RAY FITAYAH LEMBAR KERJA SISWA
86
Kelompok :.............................
No
Soal
1
Bagaimana cara memelihara sumber daya alam ?
2
Apa yang kamu lakukan termasuk memelihara sumber daya alam?
3
Sebutkan apa yang dapat kamu lakukan untuk memelihara lingkungan !
4
Sebutkan apa yang dapat kamu lakukan untuk mengelola sampah
5
Ceritakan yang kamu lakukan bersama kelompok mu hari ini ? apakah menyenangkan ? apakan bisa kamu lakukan setiap hari ?
Lampiran 4
Ket
87
SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Nama Sekolah
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-2)
Tahun Pelajaran
: 2013 / 2014
Standar Kompetensi : Memahami kenampakan buni, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam dilingkungan.
I. Indikator : Menjelaskan akibat dari tidak melestarikan alam Memberi contoh prilaku yang yang menunjukan kepedulian terhadap lingkungan dan yang merusak lingkungan
II. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menjelaskan akibat dari tidak melestarikan alam Siswa dapat memberikan contoh prilaku yang menunjukan kepedulian terhadap lingkungan dan yang merusak lingkungan melalui media gambar maupun film.
III. Materi Ajar
:
88
Melestarikan alam
akibat tidak melestarikan alam
Global warming
longsor
banjir Pencemaran lingkungan
IV. Metode Pembelajaran :
Contoh prilaku peduli terhadap lingkungan
89
Pendekatan Metode Pembelajaran
: Kontekstual : Demonstrasi dan tanya jawab.
V. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Dan Nilai-nilai Tahap Rincian Kegiatan karakter Pembelajaran Pendahuluan Mengucapkan Salam Dan Berdoa Religius Mengecek Kehadiran Siswa Disiplin Jika ada yang tidak hadir guru Peduli sosial mengungkapkan keprihatinan dan mendoakan Apersesi : Guru mengawali dengan pertanyaan tentang materi sebelumnya. Motivasi : Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dan pentingnya materi yang akan dipelajari. Kegiatan Inti Eksplorasi : Tanggung Guru melakukan presentasi singkat tentang jawab kegunaan sumber daya alam. Bersahabat Elaborasi : Guru menjelaskan prosedur pembelajaran Kontekstual : Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (Learning Comunity) Guru menyajikan beberapa gambar tentang prilaku manusia terhadap lingkungan.(Modeling) setiap kelompok mencatat apa saja yang mereka lihat dalam foto lingkungan yang diberikan guru. (Inquiry) setiap kelompok mendiskusikan apa yang mereka lihat tentang foto akibat dari setiap prilaku yang ditampilkan. (Construktivisme) setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan menjelaskan prilaku yang seharusnya dilakukan terhadap lingkungan Melakukan tanya jawab antar
Rasa ingin tahu Peduli lingkungan
Alokasi waktu 10 Menit
15 Menit
30 Menit
90
kelompok (Questioning) Konfirmasi : 1. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah pasar sesuai indikator hasil belajar yang harus dicapai. (Reflection) 2. Penilaian (Authentic Assesment) 3. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi pertemuan selanjutnya? 4. Menutup pelajaran dengan membaca doa
Penutup
15 Menit
Religius
VI. Media / Alat Sumber Belajar
Lingkungan Buku paket IPA Kelas III ( Dinas Pendidikan (BSE)) Buku Sains kelas III ( KTSP 2006 ) Buku Panduan Belajar Tematik (KTSP 2006)
VII.Penilaian Teknik Bentuk
: Tes (Tertulis) : Uraian
Kepala Sekolah
Depok, Mei 2014 Guru Kelas
MAHRUDDIN, M.Pd.
RAY FITAYAH
LEMBAR KERJA SISWA
91
Nama : ........ Kelas : .......
No
Soal
1
Akibat dari prilaku diatas adalah :.....
Bagaimana prilaku yang seharusnya : ....
2
92
Ceritakan maksud dari gambar diatas !
Lampiran 5
93
Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I (Pertemuan ke-1)
No
Skor
Aspek yang diamati 1
I
II
2
3
4
5
Pengamatan PBM a. Pendahuluan 1) Pembukaan 2) Mengabsen peserta didik 3) Mempersiapkan siswa untuk belajar 4) Appersepsi 5) Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti 1) Mengemukakan pokok-pokok materi 2) Mempresentasikan materi pelajaran 3) Penggunaan metode dan media yang tepat 4) Kejelasan bahasa dan intonasi suara 5) Mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok maksimal 5 orang siswa yang Heterogen 6) Memberikan Pengarahan mengenai tugas yang diberikan 7) Memandu siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya dilapangan 8) Memandu siswa mendiskusikan hasil temuan mereka di lapangan 9) Mengamati demonstrasi dan menyelesaikan masalahnya. 10) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya atau mengemukakan tanggapannya tentang hasil temuan kelompok lain
94
11) Memberikan evaluasi 12) Memberi penghargaan pada kelompok yang hasil kerjanya bagus.
c. Penutup 1) Memberikan penguatan kepada siswa dari penjelasan-penjelasan yang sudah dikemukakan pada proses belajar mengajar 2) Membimbin siswa menyimpulkan pelajaran 3) Memberikan pekerjaan rumah
III
Jumlah Persentase Kategori
Simpulan Saran
2
8 5 55,4 % Sedang
1
: Guru belum dapat melaksanakan apa yang ada pada RPP secara Optimal. : Untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik guru harus Dapat menguasai kelas dan dapat mengelola waktu dengan baik.
Observi,
RAY FITAYAH
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
Keterangan Skor Penilaian : 1. 2. 3. 4. 5.
5
Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis
95
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Guru
No
Skor
Aspek yang diamati 1
I
II
Pengamatan PBM a. Pendahuluan 1) Pembukaan 2) Mengabsen peserta didik 3) Mempersiapkan siswa untuk belajar 4) Appersepsi 5) Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti 1) Mengemukakan pokok-pokok materi 2) Mempresentasikan materi pelajaran 3) Penggunaan metode dan media yang tepat 4) Kejelasan bahasa dan intonasi suara 5) Mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok maksimal 5 orang siswa yang Heterogen 6) Memberikan Pengarahan mengenai tugas yang diberikan 7) Memandu siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya 8) Memandu siswa mengamati kemudian mendiskusikan sesuai tugas yang diberikan guru. 9) Mengamati demonstrasi dan menyelesaikan masalahnya. 10) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya atau
2
3
4
5
96
mengemukakan tanggapannya tentang hasil diskusi kelompok lain 11) Memberikan evaluasi 12) Memberi penghargaan pada kelompok yang hasil kerjanya bagus.
III
b. Penutup 1) Memberikan penguatan kepada siswa dari penjelasan-penjelasan yang sudah dikemukakan pada proses belajar mengajar 2) Membimbin siswa menyimpulkan pelajaran 3) Memberikan pekerjaan rumah Jumlah Persentase Kategori
Sikl us I (Per tem uan ke2)
Sim pula n
0
0
10 10 71,4 % Tinggi
1
: Guru belu m
dapat melaksanakan apa yang ada pada RPP secara Optimal. Saran : Untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik guru harus Dapat menguasai kelas dan dapat mengelola waktu dengan baik.
Observi,
RAY FITAYAH
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
Keterangan Skor Penilaian : 1. 2. 3. 4. 5.
Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis
Lampiran 7
97
Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II (Pertemuan ke-1)
No
Skor
Aspek yang diamati 1
I
II
Pengamatan PBM a. Pendahuluan 1) Pembukaan 2) Mengabsen peserta didik 3) Mempersiapkan siswa untuk belajar 4) Appersepsi 5) Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Mengemukakan pokok-pokok materi 2) Mempresentasikan materi pelajaran 3) Penggunaan metode dan media yang tepat 4) Menjelaskan dengan bahasa dan intonasi suara yang jelas 5) Mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok maksimal 5 orang siswa yang Heterogen 6) Memberikan Pengarahan mengenai tugas yang diberikan 7) Memandu siswa mengamati kemudian berdiskusi sesuai perintah guru. 8) Memandu siswa mendiskusikan hasil temuan mereka di lapangan 9) Mengamati demonstrasi dan menyelesaikan masalahnya. 10) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya atau mengemukakan tanggapannya tentang hasil diskusi kelompok lain
2
3
4
5
98
11) Memberikan evaluasi 12) Memberi penghargaan pada kelompok yang hasil kerjanya bagus. c. Penutup 1) Memberikan penguatan kepada siswa dari penjelasan-penjelasan yang sudah dikemukakan pada proses belajar mengajar 2) Membimbin siswa menyimpulkan pelajaran 3) Memberikan pekerjaan rumah
III
Persentase Kategori
Saran
0
1 8 90,4% Tinggi
12
: Guru sudah dapat melaksanakan apa yang ada pada RPP secara Optimal. : Guru harus lebih terampil dalam menyimpulkan pelajaran.
Observi,
RAY FITAYAH
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
Keterangan Skor Penilaian : 1. 2. 3. 4. 5.
0
Jumlah
Simpulan
Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis
99
Lampiran 8 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II (Pertemuan ke-2)
No
Skor
Aspek yang diamati 1
I
II
2
3
4
Pengamatan PBM 1) Pendahuluan 1) Pembukaan 2) Mengabsen peserta didik 3) Mempersiapkan siswa untuk belajar 4) Appersepsi 5) Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan Inti 1) Mengemukakan pokok-pokok materi 2) Mempresentasikan materi pelajaran 3) Penggunaan metode dan media yang tepat 4) Menjelaskan dengan bahasa dan intonasi suara yang jelas 5) Mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok maksimal 5 orang siswa yang Heterogen 6) Memberikan Pengarahan mengenai tugas yang diberikan 7) Memandu siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya. 8) Memandu siswa mengamati gambar dan berdiskusi sesuai perintah guru. 9) Mengamati demonstrasi dan menyelesaikan masalahnya. 10) Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya atau mengemukakan tanggapannya tentang hasil diskusi kelompok
5
100
lain 11) Memberikan evaluasi 12) Memberi penghargaan pada kelompok yang hasil kerjanya bagus.
III
3) Penutup 1) Memberikan penguatan kepada siswa dari penjelasan-penjelasan yang sudah dikemukakan pada proses belajar mengajar 2) Membimbin siswa menyimpulkan pelajaran 3) Memberikan pekerjaan rumah Jumlah Persentase Kategori
Simpulan Saran
RAY FITAYAH
0
0
0 4 95,8% Tinggi
17
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
Keterangan Skor Penilaian : Tidak terlaksana Terlaksana tetapi tidak sesuai Terlaksana tetapi kurang tepat dan tidak sistematis Terlaksan dengan tepat tetapi kurang sistematis Terlaksana dengan tepat dan sistematis
Lampiran 9
: Guru sudah dapat melaksanakan apa yang ada pada RPP secara Optimal. :-
Observi,
1. 2. 3. 4. 5.
101
Siklus I Lembar Observasi Siswa Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari/Tanggal Alokasi Waktu Tahun Pelajaran No
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum : IPA : III / 2 : Selasa, 6 mei 2014 : 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-1) : 2013 / 2014 Aspek yang diamati
1
Skor 2 3
4
Pendahuluan I
1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi Kegiatan Inti II
1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas / observasi yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya
Penutup III
1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti Jumlah Persentase Kategori
Keterangan : 1. Sangat tidak baik 2. Tidak baik 3. Baik 4. Sangat baik
2
6
5
0
56% Sedang
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
102
Lampiran 10 Siklus I Lembar Observasi Siswa Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari/Tanggal Alokasi Waktu Tahun Pelajaran No
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum : IPA : III / 2 : Kamis, 8 mei 2014 : 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-2) : 2013 / 2014 Aspek yang diamati
1
Skor 2 3
4
Pendahuluan I
II
III
1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi Kegiatan Inti 1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas / observasi yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya Penutup 1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti Jumlah Persentase Kategori
Keterangan : 1. Sangat tidak baik 2. Tidak baik 3. Baik 4. Sangat baik
0 4 9 0 67,3% Sedang
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
103
Lampiran 11 Siklus II Lembar Observasi Siswa Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari/Tanggal Alokasi Waktu Tahun Pelajaran No
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum : IPA : III / 2 : Selasa, 20 mei 2014 : 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-1) : 2013 / 2014 Aspek yang diamati
1
Skor 2 3
4
Pendahuluan I
II
III
1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi Kegiatan Inti
1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas / observasi yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya Penutup 1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti Jumlah Persentase Kategori
Keterangan : 1. Sangat tidak baik 2. Tidak baik 3. Baik 4. Sangat baik
0
1 9 79% Tinggi
3
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
104
Lampiran 12 Siklus II Lembar Observasi Siswa Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari/Tanggal Alokasi Waktu Tahun Pelajaran
No
: MI. Terpadu Raudlatul Ulum : IPA : III / 2 : Kamis, 29 mei 2014 : 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-2) : 2013 / 2014
Skor
Aspek yang diamati
1
2
3
4
Pendahuluan I
II
III
1) 2) 3) 4)
Datang tepat waktu Kehadiran / absensi Semangat belajar d Aktif menjawab dan menanggapi dalam appersepsi Kegiatan Inti
1) Mendengarkan penjelasan guru dengan tertib dan penuh perhatian 2) Mengerjakan tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh 3) Kekompakan dalam kelompok 4) Aktif dalam diskusi kelompok 5) Aktif mengungkapkan pendapatnya 6) Aktif bertanya Penutup
1) Menyimpulkan hasil diskusi 2) Berani mempresentasikan hasil diskusi 3) Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti Jumlah Persentase Kategori
Keterangan : 1. Sangat tidak baik 2. Tidak baik 3. Baik 4. Sangat baik
0
0 6 7 88,4% Tinggi
Observer,
RATIH AYU PRATIWI,S.KM.
105
Lampiran 13 KISI – KISI SOAL IPA (Kelas III) SIKLUS I Standar Kompetensi : Memahami kenampakan buni, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam dilingkungan. Konsep : Sumber Daya Alam NO
Indikator
1
Menjelaskan pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam.
Aspek
C2
2
C1
3
C2
4*
C1
5*
C2
6
C3
Soal Bahan-bahan yang berasal dari alam yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia adalah pengertian dari .... a. Sumber energi b. Sumber daya alam c. Sumber kehidupan d. Sumber daya manusia Sumber daya alam ada .... jenis a. 2 c. 3 b. 4 d. 5 Jenis sumber daya alam yaitu sumber daya alam hayati dan .... a. Air c. hayati b. Non hayati d. udara Sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup adalah pengertian sumber daya alam ... a. Terbarukan c. hayati b. Non hayati d. tidak terbarukan Salah satu contoh sumber daya alam nonhayati adalah ... a. Tumbuhan b. Bahan tambang c. hewan d. binatang Sumberdaya alam hayati yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sandang adalah .... a. Kapas yang dipintal menjadi sebuah kain b. Kayu pohon yang dipotong menjadi balok-balok c. Buah dan sayur yang diolah menjadi sebuah makanan d. Logam-logam yg dibuat untuk beragai macam alat
Kunci Jawaban
b
a
b
c
b
a
106
7*
C2
8*
C2
9*
C2
10*
Menjelaskan kegunaan sumber daya bagi kehidupan manusia
C3
11*
C3
12
C2
13*
C3
14*
C3
15*
C1
rumahtangga Tumbuhan dan hewan adalah contoh sumber daya alam .... a. Hayati b. Nonhayati c. Tidak hidup d. Bernafas Bahan bakar untuk menggerakan sepeda motor dan mobil adalah .... a. Minyak tanah c. air b. Minyak kelapa d. bensin Sumber daya alam adalah Bahanbahan yang berasal dari alam yang dimanfaatkan untuk ... a. Kebutuhan manusia b. Kebutuhan tuhan c. Kebutuhan tumbuhan d. Kebahagiaan makhluk hidup Sumber daya alam hayati dimanfaatkan oleh manusia sebagai .... a. Bahan pangan b. kalung c. bahan tambang d. cincin Ibu senang memakai perhiasan, perhiasan adalah hasil dari sumber daya alam .... a. hayati c. nonhayati b. hewan d. tanah contoh hasil tambang negara indonesia adalah .... a. minyak bumi, pohon, hewan b. minyak bumi, batu bara, emas c. hewan, air, udara d. tembaga, besi, kayu Salah satu contoh benda yang terbuat dari logam adalah .... a. tas c. lemari b. Kaca d. sendok Bahan-bahan dari alam yang digunakan untuk mebuat rumah adalah.... a. batuan, udara, batu bara b. kayu, batuan, udara c. kayu, batuan, besi d. udara, hewan, air. Makanan yang berasal dari tumbuhan adalah .... a. tempe, tahu, nasi b. nasi, telur, tahu
a
d
a
a
c
b
d
c
a
107
16*
C2
17
18
C2
19*
C1
20*
C1
21*
C3
22*
C3
23
C3
24
C2
c. tempe, keju, nasi d. keju, susu, roti Selain untuk minum dan mandi air digunakan sebagai pembangkit .... a. listrik c. api b. angin d. udara Kepanjangan dari PLTA adalah .... a. Pembangkit Listrik Tenaga Air b. Pembangkit listrik Tenaga Api c. Pembangkit Listrik Tenaga Angin d. Pembangkit Listrik Tenaga Aki Petani sangat memerlukan air untuk..... a. mencuci kaki b. mencuci muka c. mengairi sawah d. memandikan kerbau Hewan selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan, juga dimanfaatkan tenaganya oleh manusia seperti.... a. kuda menarik delman b. burung yang ada disangkarnya c. kucing sebagai penjaga rumah d. ikan dalam akuarium Angin dimanfaatkan sebagai .... a. penggerak mesin b. penggerak kendaraan c. penggerak kincir angin d. penggerak pada pohon Benda yang berasal dari hewan adalah ... a. Kertas c. minyak sawit b. Baju wol d. kursi rotan Sumber daya alam yang biasanya ditambang terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan adalah ... a. Air, mutiara, kulit. b. Rotan, kertas, intan. c. Batu bara, tanah liat, mutiara. d. Minyak bumi, emas, batu bara. Fungsi tumbuhan bagi makhluk hidup antara lain .... a. menyediakan makanan dan karbondioksida b. menyediakan makanan dan oksigen c. menyediakan oksigen dan karbondioksida d. menyediakan tanah dan oksigen Perhiasan ibu yang termasuk hasil sumber daya alam hayati adalah ...
a
a
c
a
c
b
d
b
a
108
25
C1
a. mutiara b. emas c. perak d. berlian Perahu layar dapat bergerak karena menggunakan suber daya alam berupa ... a. mesin b. angin c. baling-baling d. didayung
Ket. * Butir soal yang signifikan pada hasil uji validitas ** Butir soal yang tidak signifikan kemudian di konstruk
Lampiran 14
109
KISI – KISI SOAL IPA (Kelas III) SIKLUS II Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Konsep NO
1*
: Memahami kenampakan buni, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. : Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam dilingkungan. : Sumber Daya Alam
Indikator
Menjelaskan cara memelihara sumber daya alam
Aspek
C2
2*
C2
3
C2
4
C2
Soal Salah satu cara memelihara sumber daya alam adalah.... a. Mengelola sampah b. Menebangi hutan c. membakar hutan d. boros energi Cara menghemat energi yang dapat kamu lakukan dirumah adalah .... a. Memakai air berlebihan b. Mematikan tv jika tidak ditonton c. Mematikan lampu jika malam hari d. Tidak usah memekai alat elektronik Kita harus menghemat penggunaan bahan bakar dan minyak bumi karena persediaannya.... a. Melimpah b. Terbarukan c. terbatas d. masih banyak
Gambar tersebut merupakan kegiatan yang .... a. Melestarikan alam b. Memelihara alam c. merusak alam d. menanam pohon
Kunci Jawaban
a
b
c
c
110
5*
C2
6*
C2
7
C2
8*
C2
9*
C2
10
C1
c Kegiatan diatas merupakan membuang sampah berdasarkan ... a. Warnanya c. jenisnya b. Beratnya d. manfaatnya Sampah berdasarkan jenisnya terbagi 2 yaitu sampah.... a. Organik dan plastik b. Organik dan Anorganik c. sayur dan anorganik d. sayur dan plastik Wira ingin membuang sampah berupa kulit pisang, sebaiknya wira membuang sampah pada tempat yang bertuliskan.... a. Organik c. Anorganik b. Sayur d. plastik Kakak memanfaatkan sampah kemasan detergen untuk membuat sebuah tempat pensil, kaka mengolah jenis sampah.... a. Organik c. Anorganik b. Sayur d. buah Aku melihat ibu memasak air panas kemudian dimasukan kedalam termos, agar jika membuat kopi untuk ayah tidak lagi menghidupkan kompor, yang ibu lakukan merupakan sikap.... a. Memelihara lingkungan b. Menghemat energi c. Melestarikan hutan d. Mengelola sampah
Gambar tersebut memperlihatkan upaya untuk .... a. Memelihara dan melestarikan hutan b. Menghemat energi c. Mengelola sampah d. Menanam padi
b
a
c
a
111
11**
C1
12
C3
13**
C1
14*
C2
15*
C1
`16*
17*
Menjelaskan akibat dari tidak melestarikan alam
C2
C3
Yang bertugas memelihara dan melestarikan alam adalah .... a. Pemerintah b. Seluruh manusia c. mentri kehutanan d. seluruh makhluk hidup Menangkap ikan menggunakan bahan peledak dapat merusak lingkungan karena .... a. Warna air sungai berubah b. Mengubah kandungan air c. Menimbulkan bau d. Membunuh benih ikan Sebaiknya nelayan menangkap ikan dengan menggunakan .... a. Jala / jaring b. Racun c. peledak d. tangan kosong Contoh perbuatan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan adalah ... a. Melakukan penanaman pohon b. Melindungi kehidupan hewan dihutan c. Membuat pengairan sampah d. Menebangi pohon-pohon dihutan Salah satu akibat kerusakan lingkungan adalah .... a. Jumlah hewan bertambah b. Lingkungan menjadi bersih c. Banjir dan tanah longsor d. Kehidupan manusia semakin maju Penggundulan hutan mengakibatkan .... a. Tanah longsor b. Tidak ada pohon c. musim kemarau d. panas Apa akibatnya jika kita tidak menghemat energi .... a. Sumber energi akan bertambah b. Sumber energi akan habis c. Sumber energi akan ada terus d. Sumber energi akan selalu
b
b
a
d
c
a
a
112
18
C1
19
C1
20*
21
Memberi contoh prilaku yang yang menunjukan kepedulian terhadap lingkungan dan yang merusak lingkungan
C2
C2
terbarukan Bencana banjir merupakan akibat dari prilaku manusia yang membuang sampah di.... a. Tempat sampah b. Halaman rumah c. sungai d. laut Perburuan hewan liar yang tidak terkendali dapat menyebabkan hewan tersebut menjadi .... a. Punah c. lestari b. Ketakutan d. banyak Imah membuang sampah di sungai, yang imah lakukan merupakan sikap ...... a. Merusak lingkungan b. Melestarikan c. yang benar lingkungan d. peduli lingkungan
Gambar diatas menunjukan sikap .... a. Merusak lingkungan b. Hemat energi c. peduli lingkungan d. merusak pohon Gambar yang menunjukan sikap peduli lingkungan adalah ....
c
a
a
c
a.
22*
C2
c b.
c.
113
23*
C2
24*
C2
25
C2
d. Prilaku peduli lingkungan yang dapat kamu lakukan disekolah adalah .... a. Memelihara tanaman dilingkungan sekolah b. Rajin belajar c. Pergi kesekolah diantar supir d. Hormat kepada ibu guru Membersihkan sampah dihalaman rumah mu adalah salah satu tindakan .... lingkungan. a. Menghemat b. Mengelola c. Memelihara d. Menanam
Ket. * Butir soal yang signifikan pada hasil uji validitas ** Butir soal yang tidak signifikan kemudian di konstruk
REKAP ANALISIS BUTIR
c
b Tindakan diatas dapat mengakibatkan .... a. Pencemaran tanah b. Pencemaran air c. Pencemaran udara d. Pencemaran angin
Lampiran 15
a
114
===================== Rata2= 21,72 Simpang Baku= 3,10 KorelasiXY= 0,73 Reliabilitas Tes= 0,84 Butir Soal= 25 Jumlah Subyek= 25 Nama berkas: D:\SKRIPSI UIN PGMI\ANATEST\ANATEST UJI COBA SIKLUS 1.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Lampiran 16
D.Pembeda(%) 42,86 0,00 0,00 42,86 14,29 57,14 28,57 14,29 28,57 42,86 28,57 28,57 42,86 28,57 28,57 28,57 14,29 28,57 57,14 14,29 42,86 28,57 0,00 28,57 14,29
T. Kesukaran Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Mudah Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah
Korelasi 0,247 NAN NAN 0,654 0,451 0,380 0,458 0,451 0,458 0,654 0,652 0,247 0,426 0,447 0,573 0,458 0,215 0,145 0,612 0,451 0,570 0,652 -0,075 0,330 0,361
Sign. Korelasi NAN NAN Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
115
REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 19,08 Simpang Baku= 3,58 KorelasiXY= 0,57 Reliabilitas Tes= 0,73 Butir Soal= 25 Jumlah Subyek= 25 Nama berkas: D:\SKRIPSI UIN PGMI\ANATEST\ANATEST UJI COBA SIKLUS II.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Lampiran 17
D.Pembeda(%) 42,86 42,86 0,00 42,86 28,57 28,57 0,00 14,29 28,57 14,29 14,29 14,29 -14,29 57,14 71,43 71,43 28,57 42,86 0,00 57,14 28,57 57,14 57,14 28,57 42,86
T. Kesukaran Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sangat Mudah Sedang Sedang Sangat Mudah Mudah Sedang Mudah Sangat Mudah Sukar Mudah Sedang Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Mudah Sedang Sangat Mudah Sedang
Korelasi 0,573 0,640 NAN 0,236 0,469 0,211 0,278 0,412 0,192 0,098 0,228 0,343 -0,182 0,680 0,635 0,680 0,679 0,290 0,301 0,524 0,324 0,386 0,563 0,570 0,162
Sign. Korelasi Sangat Signifikan Sangat Signifikan NAN Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
116
MI. TERPADU RAUDLATUL ULUM Jl. H. Sulaiman No. 9 Kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok 16519 Mata Pelajaran : IPA (siklus I) Hari/Tanggal : Kelas : III ( Tiga ) Waktu : 60 menit
Nama Siswa
Nilai
Paraf Guru
Paraf orang tua
Berilah tanda silang ( X ) di salah satu huruf a, b , c atau d, pada jawaban yang paling tepat. 1. Sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup adalah pengertian sumber daya alam ... a. Terbarukan c. hayati b. Non hayati d. tidak terbarukan 2. Salah satu contoh sumber daya alam nonhayati adalah ... a. Tumbuhan c. hewan b. Bahan tambang d. binatang 3. Tumbuhan dan hewan adalah contoh sumber daya alam .... a. Hayati c. Nonhayati b. Tidak hidup d. bernafas 4. Bahan bakar untuk menggerakan sepeda motor dan mobil adalah .... a. Minyak tanah c. air b. Minyak kelapa d. bensin 5. Sumber daya alam adalah bahan-bahan yang berasal dari alam yang dimanfaatkan untuk ... a. Kebutuhan manusia c. kebutuhan tumbuhan b. Kebutuhan tuhan d. kebahagiaan makhluk hidup 6. Sumber daya alam hayati dimanfaatkan oleh manusia sebagai .... a. Bahan pangan c. kalung b. bahan tambang d. cincin 7. Ibu senang memakai perhiasan berupa emas dan perak, perhiasan ibu adalah hasil dari sumber daya alam .... a. hayati c. nonhayati b. hewan d. hasil tambang 8. Salah satu contoh benda yang terbuat dari logam adalah .... a. tas c. lemari b. kaca d. sendok
9. Bahan-bahan dari alam yang digunakan untuk mebuat rumah adalah....
117
a. batuan, udara, batu bara b. kayu, batuan, udara c. kayu, batuan, besi d. udara, hewan, air. 10. Petani sangat memerlukan air untuk..... a. mencuci kaki c. mengairi sawah b. mencuci muka d. memandikan kerbau 11. Selain untuk minum dan mandi air digunakan sebagai pembangkit .... a. listrik c. api b. angin d. udara 12. Hewan selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan, juga dimanfaatkan tenaganya oleh manusia seperti.... a. kuda menarik delman b. burung yang ada disangkarnya c. kucing sebagai penjaga rumah d. ikan dalam akuarium 13. Angin dimanfaatkan sebagai .... a. penggerak mesin c. penggerak kincir angin b. penggerak kendaraan d. penggerak pada pohon 14. benda yang berasal dari hewan adalah... a. kertas c. minyak sawit b. baju wol d. kursi rotan 15. sumber daya alam yang biasanya ditambang terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan adalah ... a. air, mutiara, kulit c. batu bara, tanah liat, mutiara b. rotan, kertas, intan d. minyak bumi, emas, batu bara.
Lampiran 18
118
MI. TERPADU RAUDLATUL ULUM Jl. H. Sulaiman No. 9 Kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok 16519 Kelas
Mata Pelajaran : IPA (siklus II) : III ( Tiga ) Waktu
Nama Siswa
Nilai
Hari/Tanggal : : 60 menit
Paraf Guru
Paraf orang tua
Berilah tanda silang ( X ) di salah satu huruf a, b , c atau d, pada jawaban yang paling tepat. 1. Salah satu cara memelihara sumber daya alam adalah ... a. Mengelola sampah c. membakar hutan b. Menebang hutan d. boros energi 2. Cara menghemat energi yang dapat kamu lakukan dirumah adalah .... a. Memakai air berlebihan b. Mematikan tv jika tidak ditonton c. Mematikan lampu jika malam hari d. Tidak usah memekai alat elektronik
3.
kegiatan disamping merupakan membuang sampah berdasarkan ... a. Warnanya b. Beratnya
c. jenisnya d. manfaatnya
4. Kakak memanfaatkan sampah kemasan detergen untuk membuat sebuah tempat pensil, kaka mengolah jenis sampah.... a. Organik c. Anorganik b. Sayur d. buah 5. Aku melihat ibu memasak air panas kemudian dimasukan kedalam termos, agar jika membuat kopi untuk ayah tidak lagi menghidupkan kompor, yang ibu lakukan merupakan sikap.... a. Memelihara lingkungan b. Menghemat energi c. Melestarikan hutan d. Mengelola sampah 6. Yang bertugas memelihara dan melestarikan alam adalah .... a. Pemerintah c. mentri kehutanan b. Seluruh manusia d. makhluk hidup 7. Sebaiknya nelayan menangkap ikan dengan menggunakan ....
119
a. Jala / jaring c. peledak b. Racun d. tombak 8. Salah satu akibat kerusakan lingkungan adalah .... a. Jumlah hewan bertambah b. Lingkungan menjadi kotor c. Banjir dan tanah longsor d. Kehidupan manusia semakin maju 9. Penggundulan hutan mengakibatkan .... a. Tanah longsor c. musim kemarau b. Tidak ada pohon d. panas 10. Apa akibatnya jika kita tidak menghemat energi .... a. Sumber energi akan bertambah b. Sumber energi akan habis c. Sumber energi akan ada terus d. Sumber energi akan selalu terbarukan 11. Imah membuang sampah di sungai, yang Imah lakukan merupakan sikap ... a. Merusak lingkungan c. melindungi lingkungan b. Melestarikan lingkungan d. peduli lingkungan 12. Bencana banjir merupakan akibat dari prilaku manusia yang membuang smpah di.... a. Tempat sampah c. sungai b. Halaman rumah d. laut 13. Gambar yang menunjukan sikap peduli lingkungan adalah ...
a.
c.
b. d. 14. Prilaku peduli lingkungan yang dapat kamu lakukan disekolah adalah .... a. Memelihara tanaman dilingkungan sekolah b. Rajin belajar c. Pergi kesekolah diantar supir d. Membersihkan kamar mandi 15. Membersihkan sampah dihalaman rumah mu adalah salah satu tindakan .... lingkungan. a. Menyapu c. memelihara b. Mengelola d. menanam
Lampiran 19
120
Data Hasil Belajar IPA Ulangan Tengah Semester Genap Tp. 2013/2014 Nilai Ketercapaian No Responden Setelah T TT Skor Remedial 1 L1 78 2 P1 68 75 3 P2 68 75 4 L2 70 80 5 P3 70 80 6 L3 67 78 7 L4 85 8 L5 67 78 9 L6 75 82 10 L7 78 11 L8 70 79 12 L9 80 13 L10 74 80 14 L11 73 80 15 L12 85 16 L13 73 80 17 L14 60 75 18 L15 71 79 19 L16 58 70 20 L17 55 70 21 L18 65 74 22 L19 70 80 23 L20 68 78 24 P4 66 75 25 P5 67 75 Rata-rata 70,44
Lampiran 20
121
Lampiran 20 Suasana Kegiatan Proses Belajar Mengajar Dengan Pendekatan CTL Mendampingi kegiatan diskusi kelompok
Membantu kelompok yang masih merasa bingung dengan tugas yang diberikan
122
Suasana Kegiatan Proses Belajar Mengajar Dengan Pendekatan CTL Kegiatan memelihara dan melestarikan alam dilingkungan 1. Menanam pohon
2. Membuang sampah sesuai jenisnya
123
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan sekolah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI
I.
IDENTITAS PRIBADI Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Agama Jenis Kelamin Alamat Rumah
: Ray Fitayah : Bogor, 25 Juni 1986 : Islam : Perempuan : Jl. Bungsan Rt. 05/03 Kel. Bedahan Kec. Sawangan Kota Depok.
II. IDENTITAS KELUARGA Nama Ayah Nama Ibu Anak ke
: Asman : Halimah : 1 dari 4 bersaudara
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD
: MI. Khoirul Huda Bedahan, lulus tahun 1998
SLTP
: MTS. Nurul Huda As-suriyah Bojong Sari, lulus tahun 2001
SLTA
: SMK Pancoran Mas Depok, lulus tahun 2004
D2
: STAI LAA ROIBA Cibinong, lulus tahun 2007
IV. RIWAYAT PEKERJAAN
Guru MI Khoirul Huda Bedahan – Sawangan, tahun 2004
Guru MIT. Raudlatul Ulum Bedahan – Sawangan, tahun 2008 s/d sekarang.